Pidato Pengukuhan Diucapkan pada Peresmian Penerimaon Jabatan Guru Besar Madya dalarr. Ilmu Sastra Indonesia pada Fakultas Scstra Universitas Diponegoro
Sernarang pada hari Kamis; 21 April 1994
Oleh
Yth.
Bapak.
Rektor/Ketua
Senat Universitas Diponegoro,
Yth.
Para Anggota
Senat Universitas
Yth.
Bapak-bapak
Anggota
Yth.
Bapak-bapak
Pejabat Sipil dan ABRI,
Yth.
Bapak-bapak
Pirnpinan Perguruan
Yth.
Bepak-bapak
Diponegoro,
Dewan Penyantun,
Pembantu
Tinggi Negeri dan Swasta,
Rektor Universitas
Diponegoro,
para
Oekan, Pernba~tu Dekan, Ketua dan Sekretaris Lernbaga, Ketua
Jurusan
Universitas Yth.
Bapak
Ketua
Program
Studi
di lingkungan
Diponegoro,
Ketua
Universitas
dan
para
dan
para
Anggota
Senat
Fakultas
Sastra
Diponegoro,
Yth.
Para Guru Besar, Lektor, Asisten,
Yth.
Para tarnu undangan,
Karyawan,
ternan-ternan
dan Mahasiswa,
sejawat,
dan hadirin yang
saya hormati.
Perkenankanlah terlebih
dahulu
memanjatkan
pada
kesempatan
saya mengajak
puji syukur
para hadirin
ke hadirat
yang telah memperkenankan
yang
sangat
untuk
indah
ini
bersama-sama
Tuhan Yang Maha Pengasih,
kita sekalian
bertemu
dan berkumpul
khusus
saya
dalam ruangan ini. Pada
kesempatan
ini pula,
secara
ucapkan
selamat datang dan terima kasif"! kepada seluruh hadirin, yang telah bersedia
meluangkan
waktu menghadiri
pertemuan
ini.
Hadirin yang saya hormati, Pada
kesempatan
yang
sangat G
membahagiakan
ini,
saya
mendapat
tugas
menyampaikan
dan sekaligl Pidato
PenguklJhan
dalam Ilmu Sastra Indonesia, Bahasa Indonesia, Adapun hadirin
Hambatannya,
yang
Bahasa dalsm
sebagai
khususnya
di hadapan
persoalan
adalah
s merupakan
untuk
Guru Besar
Madya
bidang Linguistik
atau Ilmu
hadirin sekalian. akan saya sampaikan
Indonesia:
PJP
kehormatan
Peran,
ke hadapan
Tantangan,
dan
II.
Hadirin yang saya hormati, Sebagai gejala manusia, kebudayaan dengan sejarah manusia
itu sendiri, baik manusia sebagai makhluk
individu,
maupun
dikatakan
bahwa manusia
kebersamaan kehidupan menyaksikan Dengan
manusia
sebcgai
purba.
bagaimana
singkat
makhluk
sosial.
Dapat juga
adalah makhluk yang membudaya
dengan sesamanya. manusla
(termasuk bahasa), setua
Hal ini dapat kita saksikan
Dalam
kita sampai
dapat dikatakan
sejarah,
kita
pada keadaan
juga
dalam sejak telah
sekarang
bahwa pad a hakikatnya
ini.
m~nusia
sefalu dalam gerak perubahan. Hadirin yang saya hormati, -
Kebudayaan sebagai gejala manusia, yang serentak dari "ada-dan-menjadi", demikianlah
kebudayaan
diada-adakan
dan dijadi-jadikan"
yang pertama mendukung yang
kedua tidak
sejati
merupakari penjelmaan dan hanya dengan
berkembang, (Hassan,
terbentuk.nya
bukan
"yang
1988 : 15). Sebab jika
identitas sejati, sedClngkan
lebih dari suatu maskerade
dengan
kosmetika
sementara. 2
Q
T
0
N
G
u
K
u
A
Kita
pun,
sejak
memproklamasikan yang sejati, dan
tanggal
17
Agustus
1945
telah
diri menjadi 'bangsa yang "ada-dan-menjadi" bukan bangsa yang "diada-adakan dan
dijadi-jadikan".
Bersamaan dengan itu pula telah dicanangkan
membangun,
baik
membangun
karakter
bangsa,
untuk
maupun
fisik
material. Karerlanya, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi derajat keberadaan Tuhan Ya,ng Mana Esa, maka pembangunan bagi kita adalah
pembangunan
seutuhnya,
dan
keserasian
dan dengan
kebudayaan
masyarakat
Dengan pembangunan,
alam,
dengan
Pencipta.
sesama
Oleh karena
pembangunan,
yang pada gilirannya
itu,
melainkan
akan menentukan
itu sendiri.
~emperhatikan
mengakui
dengan Sang
Indonesia
selalu dalam keselarasan,
elemen eksternal
faktor internal,
makna pembangunan
penting
Tuhan
bukanlah
merupakan
dengan
dan
agar hidup dan kehidupannya
keseimbangan, manusia,
manusia
bahwa
kemlJngkinan kebudayaan
dan kendalanya,
bukaniah
faktor
maka salah satu aspek pembangunan
adalah pembinaar.
dan pengembangan
sarta
eksternal
nasional yailg
bahasa Indonesia.
Hadirin yang saya hormati Sampai sekarang, disepakati
secara
konstitusional sebagai
bahasa
nasional,
sebagai
Indonesia
dan selama
bahasa
sudah selama 65 tafiun 48 tahun
nasion ai, bahasa
diakui
secara
negara,
dan
bahasa persatuan.
Hadirin yang saya hormati, Sejalan dengan persoalan
0
0
E
tersebut G
dl atas, maka perkenankan u
u
A
N
saya dalam kesempatan
ini menYLsun
urutan pembicaraan
sebagai
berikut.
1. Keberadaan
bahasa
Indonesia
dalam
Pembangunan
Nasional
2.
Bahasa
Indonesia
sebagai
wahana
komunikasi
dan
bernalar
3. Membangun
masyarakat
serta mengembangkan
4.
Tantangan
serta
pemakai
bahasa
dan membina
bahasa Indonesia
hambatan
yang
dihadapi
oleh
bahasa
Indonesia Hadirin yang saya hormati, Selanjutnya tersebut
perkenankan
saya membicarakan
permasalahan
di atas satu per satu.
1. Keberadaan Bahasa Indonesia dalam Pembangunan t.Jasional Sebagai
bahasa
persatuan,
bahasa
Indonesia
telah
diakui
secara nasional sejak tanggal 28 Oktober 1928 dan sebagai bahasa nasional
malJpun sebagai
dikukuhkan Dalam
keberadaannya
kedudukannY2
bahasa
persatuan
indonesia budaya
pada
merupakan p
kita
baik
A
T
0
bahasa
merupakan
bahasa
bagian
bahasa
sebagai
dan sekaligus
suatu D
sebagai
hakikatnya
Sebab,
bahaSE Indonesia
telah
dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 36.
maupun
Indonesia,
identitas
bahasa negara,
E
sistem
N
negara,
bahasa
pemerkokoh
atau subsistem p
sebagai
pengejawantahan
sebagai
sebagai
nasional,
kesejatian
komunikasi
adalah
kebudayaan, G
u
K
u
dari
bahkan H
A
N
merupakan
bagian
(Nababan,
1984
Masinambow,
perekat
. Sapir,
terpenting
: 50 ; ct.
Indonesia
yang
sangat
ke-kita-an kuat.
bahasa
bahwa sedemikian yang menyertai
Kluckhohn,
kebangsaan
nasional
Hal tersebut
1967;
If'\donesia,
Begitu
eratnya
penjalin
mendapat karena
bahasa
Indonesia
kita, kita kadang -kadang sebagai
apa
dan
bag aim ana
terjadi
negara-negara
Afrika,
bahkan
di India, Philipina,
teisebut
Padahal,
jika
kedua
sebagai adalah bahasa
apabila
eksistensi
Kita bisa melihat, misalnya Malaysia,
atau bahkan
Bahasa yang masih menduduki
dijadikan
negara-negara
jadinya
salah
satu
bahasa
bahasa
Inggris
tersebut
posisi atau
adalah
berekor perang,
persatuan
sebagai
disebabkan Setiap yang
yang berakibat hancurnya
oleh fanatisme
suku lebih
'(Sukarsono kenyataan
akibat
bangsa tinggi
ingin
daripada
dari
pertentangan
atau
di
bahasa
bahasa
peristiwa-peristiwa
di
yang
resm!
bangsa yang pernan menjajahnya. Selanjutnya sejarah juga telah mencatat bangsa
lupa
kenyataan
kita. Kita pasti akan merasa lebih terhentak
kita tanpa bahasa Indonesia.
pernah
menjadi
dimungkinkan
tinggi nilai bahasa Indonesia
membayangkan
Perancis.
kebudayaan
kita. Kohesi nasional
melekat pada eksistensi kebangsaan
panting
1983;
sebagai- bahasa
dan pengikat
keberadaan
yang
daTi sistem
1985).
Bahasa kesatuan
yang
dari yang
dan kesatuan kontlik
yang
pada
posisi
bahasa, menempatkan posisi
bahasanya
bahasa
suku
bangsa
lainnya
dalam Kongres Bahasa Ir,donesia IV, 1992: 210). Meiihat ini, kita sebagai
bahasa Indonesia
bangs a Indonesia,
sebagai bahasc:. nasional, G
yang telah memiliki
bahasa negara, maupun 5
bahasa
persatuan,
boleh berban~ga
diri dan mengatakan
"Untung
ada bahasa Indonesia", Jadi jelaslah
bahwa bahasa Indonesia
terciptanya
kestabilan
merupakan
penguat
ketahanan
2. Bahasa
Indonesia
sebagai
Oalam semua komunikasi,
nasional
kegiatan
yaitu bahasa.
pula bahwa
Wahana
konsep
tatanan
hidup
bahasa
cenderung
Komunikasi
bermasyarakat,
kita memerlukan
merupakan
Bahasa masyarakat
berubah
bagian
bahasa Indonesia perasaan,
ce(min
pemakainya.
mengikuti
ke Planet Mars,
der&p
6
p
perubahan
A
waktu dan derap Indonesia,
tegas,
dan
yang otak manusia
0
p
maka
bahk~n manusia disusun
canggih untuk melakukan
yang renik dan pelik.
T
yang
pemakainya
abad perjalanan
ke dalam mesin-mesin
(manusia)
0
angan-angan
demikian
alat dalam menyampaikan
yang
dan abad komputer,
yang
dari konsep-
Dengan
masyarakat
masyarakat
dituhtu1 untuk menjadi
atau diprogramkan pekerjaan
nasional
yang rumit,
itu
bahwa bahasa mencerminkan
merupakan
keputusan-keputusan
pikiran-pikiran
wahana
kebudayaan
(Lauder, 1993: 5 ). Sejalan dengan perkembangan pembangunan
alat
Oi samping sebagai alat, dapat
muncul pada tatanan hid up darl kehidupan dinamika
dan Bernalar
Oalam masyarakat Indonesia,
bahasa
itu sendiii.
benar-benar
nasional.
paling sentral, kerena boleh dikatakan kebudayaan
salah satu faktor
yang pada gilirannya
tidak lain adalah bahasa Indonesia dilihat
merupakan
G
K
Hadirin yang saya hormati, Oleh
karena
diindikasikan
kemajuan
dari perkembangan
bahasa
(Indonesia)
tersebut.
Dengan
men3yaratkan
harus
dengan
kemampuan itu,
bahasa
(Indonesia)
ilmu dan teknologi
yang
harus
merekam
menyampaikannya,
dapat
baku yang mendasari
diajukan
dan
adalah "bagaimana
atau pemerasionalar,nya
tersebut
dapat
membentuk
Bentuk kalimatnya
objektif (cf. Moeliono, Bahasa
Keilmuan
leksikal
ambiguitas, bertafsil-tafsil,
bahaS8 keilmuan, dapat
pernyataan
bahwa
bahasa
yang tepat, seksama,
dan
ketelitian penalaran yang
1981: 65). dilihat
dari
tidak
sudut
dan (3) yang
dapat
Bahasa
keilmuan
memerlukan
ketaksaan
pemerincian
melambangkan
bukan imaginasi (Moeliono, 1981). Namun apa yang terjadi dalam pemakaian E
leksikon
mengandung
(2) yang dapat menegaskan
c
Pencendekiaan
diaitikan,
mencerminkan
(1) yang
dan generik.
beranggapan
ialah kecendekiaannya.
bahasa
0
dan keteknologian
itu"?
ciri yang menonjol
abstrak
kemajuan
(1964), pemuka aliran Praha, yang pernah membicarakan
::iri bahasa
satuan
cirinya
pihak lain.
yang segera
bahasa keilmuan
abstrak.
keilmuan
dengan
timbal balik antara kemajuan
kepada
Pertanyaan
bahwa
satu
pesat ilmu dan teknologi,
dan sejajar
mengabstraksikannya,
menjelaskannya
Havranek
hadir
salah
laras baha3a dan kosakata khusus. Dengan demikian
hubungan
ciri-ciri
yang
yang
kata lain, bahasa
terdapat kemajuan
zaman
atau
konsep
yang
konsep
yang
mengutamakan
informasi
bahasa sehari-hari?
Hadirin
yang
saya
horma
Pada waktu akhir-akhir tidak
pernah
seperti
membaca
it
ini, kita sering mendengar
pemakaian
kata barangkali
atau paling
dalam kalimat
berikut ini.
(1) Barangkali
hat itu terjadi karena kekhilafan
(2) Barangkali
terjadinya
kebocoran
manajemen. Penggunaan kata barangkali mencerminkan Sedangkan
saja.
itu disebabkan
kesalahan
pada kalimat di atas pada dasarnya
keterselubungan.
Hal ini nampak
pada kalimat (2) mencerminkan
pada kalimat (1).
kekurangtajaman
pikiran
atau penalaran. Oi sam ping
kedua
contoh
bawah ini juga menunjukkan (3) Kita bertekad (4) Kita
harus
kalimat
beberapa
kalimat
di
kekurangna!aran.
mengentaskan mengejer
pengetahuan
tersebut,
kemiskinan.
ketinggCtlan
dalam
bidang
ilmu
dan teknologi.
(5) Oengan berolahraga,
kita tingkatkan
partisipasi
kita dalam
pembangunan. (6) Pada pjPT
II ini sudah saatnya kita _tinggal landas.
Hadirin yang saya hormati, Jika kita mencoba membuka kamus, maka kata mengentaskan diartikan
dengan
menyadarkan.
Dengan
mengangkat, p
(1) mengangkat, demikian,
mengeluarkan, 0
A
T
(2) mengeluarkan,
0
kalimat
at au p
E
(3)
dapat
menyadarkan N
G
u
K
dan (3) diartikan
kemiskinan. u
H
Padahal
yang
tersebut
adalah
yang
dimaksudkan
oleh
agar keduapuluh'
masih tergolong
miskin,
pemerintah tujuh juta
akan
diubah
dengan
penduduk nasibnya
kalimat Indonesia
agar tidak
miskin lagi. Sedangkan
kalimat (4) letak kekurangbernalarannya
kata mengej2r ket;nggalan, Contoh
ket!ngga!an.
Ssbenarnya
aebab ketinggalan mengejar
saja. Mengenai
justru harus diatasi.
mengejar
kebodohan.
kebodohan,
berarti
kalimat (5) kekurangnalarannya
dengan
berolahraga,
bermakna
mengenai
kalimat
contoh
pergunaKan
Mungkin
adalah
kalimat di etas jelas mempunyai
dengan pjPT
kita
pembangunan
nasional
II. Dan selanjutnya
langsung bahasa
pula dengan Indonesia,
masalah
sebab
pembinaan
c
saya,
kalimat
seperti
landas
mempunyai
landas".
keterka:tan
Beberapa
secara langsung
keterkaitann~'a
pembinaan yang
dan pengembangan
E
G
ini
untuk kalimat ini yang
"Iepas
lebih-lebih
satu aspek penting dalam pemi?angunan
0
pada konstruksi
dengan
sudah barang tentu ada keterkaitan masalah
bodoh
pembangunan.
(6) kata tinggal
makna "masih tetap ada di alasnya". tepat
hemat
mengabaikan
Kalau kita
kita akan tetap terletak
Men urut
meremehkan,
Sedangkan lebih
kita tidak perlu mengejar
sebaiknya
lain yang sepola adalah
benar-benar
pada gabungan
telah
secara
dan pengembangan diuraikan
di muka,
bahasa merupakan
salah
nasional.
9
Membangun
Masyarakrt
Pemakai
serta Mengembangkan Pembangunan bangsa Hal
ini
berarti
bahwa
pembangunan
pada
sumber
manusia
daya
pembangunan meliputi
agama, teknologi.
setiap
dan perbaikan
tahap
yang
menyangkut adalah
yang
ditempuh
dalam
peningkatan
kualitas
proses
lingkungan,
misi budaya,
kata
humanisasi
manusia.
meliputi
usaha
hidup.
Dengan
dan matra kehidupan
pariwisata,
mengemban
Membina
merupakan
dan kehidupannya.
nasional
ekonomi,
budaya
kemajuan
hakikatnya
segala aspek
itu, pembangunan
proses
dasarnya
pada
dan
~ahasa Indonesia
sebagai
untuk mendapatkan
Bahasa
yang
Oleh karena
segal a aspek pemerintahan,
termasuk
lain,
seperti ilmu dan
di dalamnya
bahasa
(Indonesia). Hadirin yang saya hcrmati, Kualitas dilihat
dari
Indonesia
sumber sudut di
daya
bahasa,
dalam
mengkomunikasikan
manusia adalah
yang
hendak
kualitas
menyampaikan,
gagasan,
pemakaian
dimulai
dengan
perilaku
hidupnya.
pelatihan
rnasyarakat
perasaan,
usaha
pemakai
kehendak
Pendisiplinan
yang diberikan
dapat diartikan
keteraturan
dalam bidang
.
(Indonesia)
bangs a Indonesia
kepada seseorang
membina watak, efisiensi,
dan
ilmu dan teknologi,
bahasa
pendisiplinan
bahasa
menjelaskan,
a9ama, pariwisata, -lingkungan, pemerintahan, secara tepat, seksama, dan logis. Membangun
kita bangun,
sebagai
dalam
pelat!han-
atau masyarakat,
serta kemampuan
dapat
untuk
kontrol diri
(Guralnik. 1972). Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 10 3.
O'
0
p
E
N
G
u
(1988)
kata disiplin
kemiliteran,
dsb.),
diartikan
dengan
(1) tata tertib
(2) Ketaatan terAadap
dan (3) bidang
studi
yang
memiliki
peraturan
objek,
(di sekolah,
tata tertib, dsb.
sistem,
dan metode
tertentu. Jika kedisiplinan gilirannya bahasa
telah menjelma
akan tercermin yang
merupakan
menjadi suatu budaya,
pula dalam perilaku
me!"upakan
subsistem
sebuah disiplin.
berbahasa.
budaya,
Bahasa juga merupakan
sejumlah
sistem atau aturan yang harus diikuti
pemakai
bahasa,
agar terjalin
pengertian
sam a antara penutur dan pendengar dapat dikatakan, merupakan
terdapat hubungan
cerminan
budaya
itu tidak hanya terjadi
tetapi
juga
antara
etnis,
dan juga
antara
terjadi dalam kebudayaan Oi samping (Indonesia) bahasa
dapat juga
yang terus-menerus melalui
gerakan
atau
atau dipatuhi
oleh yang
antara pikiran yang
bahasa.
pengaruh
yang
dan pikiren saja,
bahasa
dar. perilaku yang
(Boas, dalam Blount, 1974: 88-100). masyarakat pendisiplinan
dilakukan
dengan
terhadap
bahasa
nasiona!
sebuah
dan pGrubahan-perubahan
dengan
seperti yang disebutkan Bahasa Indonesia
timbal-balik
antara bahasa
pembangunan
dilakukan
hakikatnya
atau pemahaman
dan adat, antara
bahasa
Sebab,
(Oinnen, 1976). Secara singkat
dan
timbal-balik
bahasa
pada
pada
(misalnya
pemakai bangsa,
menanamkan Indonesia
dengan
bahasa
pembinaan sikap
positif
bahkan jika perlu
model penataran
dalam ~alah satu butir keputusan
P-4,
Kongres
VI).
Hadirin yang saya hormati Penanaman
sikap
positif E
terhadap G
bahasa
Indonesia 11
dipandang sikap
penting,
berbahasa
rendah.
karena seta' na ini kita sering mendengar masyarakat
Keadaan
semacam
awam gaia, tetapi pejabat,
ilmuwan,
sementara tragedi
juga
orang
nasional
ini tidak
menimpa
wartawan, itu benar,
(Sadtoilo,
itu kiranya
kebahasaan
dan khususnya
kita bersama
Indonesia dosen,
atau guru. pejabat
masyaral~at, bahwa
dosen,
(baik
informasi,
dan guru.
Jika
perlu kita ingat kembali
seperti keluhan
te!ah terjadi
masalah
bahwa
masalah
Indonesia,
adalah
lagi masalah
bahasa
bahasa
dan bukan hanya merupakan
sikap
positif
terhadap
baiknya apabila diprioritaskan
pusat
maupun
dosen,
itulah
yang
dan bahkan
merekalah
terpandang,
masyara~at tertentu gaia, seperti wartawan,
wartawan,
mereka
sangat
masyarakat
hal itu dapat dikatekan
Penanaman
Indonesia ini alangkah para
masyarakat
atau lebih tegasnya
segotongan
Indonesia
hanya menimpa
ini adalah masatah nasional,
masalahnya
bahasa
1975 dalam Gunarwan).
Oteh karena masalah
Jerhadap
bahwa
daerah),
serta guru. merupakarl
marupakan
kita banyak
berharap,
bahasa
terutama untuk
para ilmuwan,
tokoh
Oengan pertimbangan agen perubahan,
agen kebudayaan. lebih-lebih
agen
Oi pundak
bila kita mengakui
bahwa budaya kita adalah budaya paternalistik
(budaya. figur).
Hadirin yang saya hormati, Menurut
matra
dibedakan
menjadi
perencanaan
status
korpus tujuannya 12
mengacu
sasarannya, dua, (Kloss,
perencanaan
yaitu
perencanaan
1969; Moeliono,
ke perencanaan
bahasa
adalah untuk mengembangkan 0
0
p
bahasa
E
korpus
1981). sebagai
dapat dan
Perencanaan sandi
dan
bahasa agar dapat dipakai N
G
u
sebagai
wahana
kemajuan
modern
yang
zam'an, utamanya
efe.ktif dan efisien seiring
perkembangan
teknologi. Perencanaan
status,
merujuk
hubunganr"lya
dengan
bahasa-bahasa
untuk
membina
bahasa,
agar
dikehendaki
dengan
menjadi
hakikatnya
mempunyai
fungsional
beranggapan struktur
pun beragamnya
yang
bahasa,
seperti
yang
setiap
sarna.
pengetahuan
harus
seperti
dan teknologi,
dapat berkata
Dengan
tata
politik,
dapat
sifatnya
dicari
(Periksa: bahwa
menjalankan
peran
membar.gun usaha
dan
kenegaraannya
ekonomi,
mensyaratkan
atau berbicara
pada
demikian,
dari kenyataan
yang
penyelenggaraan bidang,
bahasa
sesungguhnya
Masyarakat
berbagai
antara pandangan
yang semesta
bersangkutan
mengembangkan
harus
bahasa
bahwa
yang
ciri umurn kebahasaan
kemasyarakatan. dalam
perencanaan
terhadap bahasa.
Greenberg, 1978; Verhaar, 1970). Usaha pengembangan bahasa bertolak bahasa
adalah
sasaran
perfu dibedakan
pandangan
struktural
sejumlah
di dalam
yang lain; tujuannya
menggunakan
bahasa,
Pandangan betapa
bahasa
dan
perencananya.
Dalam pengembangan struktural
yang
merekamau
ilmu pengetahuan
ke perencanaan
orang-orang
dengan
pendidikan,
bahwa
setiap
dan menulis tentang
ilmlJ orang
apa pun
juga dan serumit apa pun juga lewat bahasa. SehubL:ngan
Ferguson
(1962;
bahasa
mempunyai
dengan
tolok 0
dengan
1968) tiga
ukur 0
persoalan
pengembangan
mengemukakan matra
pembangunan
atau
bahwa dimensi
nasional G
bahasa
ini,
pengembangan yang
yang
berkorelasi
sifatnya
bukan 13
bahasa,
seperti
industri
dan
perdagangan,
pengefisiensian
aparatur
(Moeliono,
keberaksara
~n penduduk, serta
p~mbakuan
kegiatan
pemerintah
di bidang
pemodernan
dan
kalangan
dan swasta
1981; 78).
Ketiga matra tersebut adalah (1) Per.gaksaraan, (3} Pemodernan
(2) Pembakuan,
dan
Bahasa.
Hadirin yang saya hormati, Pengaksaraan menciptakan
tata aksara
pada pemilihan seperti kata
pemakaian
pemakaian
selanjutnya
seperti
merupakan
terletak
adalah terjadinya
bahwa keniraksaraar. Usaha
pads
0
penggantian
dengan
yang
kits
usaha dan kita
kenai
dengan
kebahasaan
1981).
genting
dan
kemungkinannya
terjadi
Jika hal ini terjadi,
akibat
jurang pemisah "keterpahaman:'
.pada
Dengan menyadari
gilirannya
kegentingan
menumbuhkan
kesadaran
itu penting.
pembakuan
mempertimbangkan 14
pads
pes an pembangunan.
kebahasaan
diartikan
Buta) (periksa Moeliono,
masalah
setiap .gejala dan gerak kehidupan. masalah
dapat
penulisan
Hal ini sudah kita ~adari
3 B (nga
Kegentingannya
"ketakterpahaman"
huruf kapital,
dapat dikaitkan
mengatasinya,
pemberantasan
penting.
juga
keniraksaraan.
Keniraksaraan
aturan lain,
yang sudah lazim dengan tata aksara lain.
pengaksaraan
mencoba
program
juga
usaha
hanya terbatas
tetapi juga menyangkut
bac<, penulisan
Pengaksaraan
pemberantasar.
mencakupi
atau tata tulis yang tidak
tanda
tata aksara
Selanjulnya,
pertama-tama
sistem ideogram,
gabung.
sudah
bahasa
situasi
bahasa kebahasaan
Indonesia
harus
ki1a yang multilingual G
u
K
u
H
atau A
juga
situasi
diglosik.
menyebabkan
norma
berupa
yang
norma
sekolah
bahasa
norma
belum
dil,odifikasi
kalangall
yang
yang
yang
dikodifikasi
dan juga diajarkan
adalah
tampaknya
tindih.
dalam bentuk
Yang satu
buku tats bahasa
pads siswa dan mahasiswa.
berdasarkan secaia
adat pemakaian
resmi
dari kenyataan
bersifat fungsional.
diglosik
tumpang
dan yang
nledia massa, dan sastrawan
Beranjak yang
Pernyataan
(Iihat Moeliono,
lain
yang dianut
1981).
kita tahu bahasa
kita harus menggunakan
bahasa
Indonesia
laras santai dan kapan juga kita menggunakan
bahasa
Indonesia
laras resmi. Singkatnya
bahasa
Indonesia
pembakuan
yang baik
Ansre,
dan benar. Dalam kaitannya
dengan
bahwa patokan
dan yar.g majemuk tidak perlu bertentangan.
ditambahkannya
dasarnya
kita dituntut untuk menggunakan
bahasa, Haugen (1968) mengemukakan
yang bersi1at tunggal namun
Kapan
(usage)
antara
inilah hendaknya
Yang lain
bahwa
bolGh dikatakan
pada
tidak
saat norma
dapat
dikenali
itu dikodifikasi, lagi asalnya
(ct.
1974; Byron, 1976). Sementara
Makna
pemodernan
Indonesia
bertaraf
bahasa-bahasa diartikan
itu matra yang ketiga adalah pemodernan bahasa
sederajat
lain yang
secara
fungsional Pemodernan
bahasa -dengan
dapat juga
menjadi keluarga bahasa di dunia yang
penerjemahan
timbal balik di dalam beraneka
wacana.
Pemodernan
bahasa
sebagai
pemutakhiran
bahasa
komunikasi
usaha menjadikan
sudah mantap.
proses penyertaan
memungkinkan
mencakupi
bahasa.
selanjutnya sehingga
juga
dapat
serasi dengan
ragam
diartikan keperluan
dewasa ini di dalam segala aspek kehidupan.
Pemodernan
bahasa paling tidak mencakupi 0
E
N
G
(1) kecendekiaan, 15
dan (2) pemekaran bahasa
telah
diuraikan
diuraikan
tarat
memerlukan
telaah
kecendekiaan
perasaan
sehingga
Moeliono,
1981).
kosakata dan
yang
lebih
gagasan
kosakata bahasa
bahasa kedua
kehidupan
dapat yang
serumpun,
!engkap
Indonesia
Bahkan
ada yang
Indonesia
pemekaran
aspek
bahasa
1975).
bahasa Sanskerta,
konsep
Pemekaran
kala-kala
Jawa,
kala-kala
(Iihat
Pemekaran
pelambangan
(1) memungut
bahasa
dari Sunda,
dari bahasa asing,
bahasa Arab (masalah ini
dari buku Ejaan Bahasa
buku
masih
beranggapan
kosakata.
denJan
dan
yang
akan menjacJi kering
(Laycock,
dapat dibaca
perlu
masalah
akar. mendesak
modern seperti
masih
adalah
bahasa
; (2) memungut
Disempurnakan
ini
memungkinkan
dilakukan
seperti bahasa Inggris, yang
adalah
kecendekiaan
Yang kiranya
Indonesia
untuk
bahasa Minangkabau secara
lanjut.
bahasa
diperlukan
ciri-ciri
pencendekiaan
pencendekiaan
Aspek
1. Mengenai
d, depan.
menyangkut
pengukuran bahwa
kosakat
Pedoman
Umum
Indonesia
Pembentukan
Istilah). Mengenai
masalah
pemekaran
dengan cara pemungutan sebatas struktur
pada leksikon maupun
kesemestaan, gejala yang
pemungutan
16
(dalam
hanya
D
dan tidak
karena
upaya
dilakukan
0
melainkan
hanya
pada pemungutan
di samping
me_miliki
Namun kenyataannya,
pemodernan unsur
Gejala semacam
kosakata,
sampai
bahasa,
kekhasan.
menyangkut
struktur.
bukan pemekaran
saja,
memiliki
pemungutan tidak
yang
dari sumber bahasa lain, sebaiknya
sistem,
juga
kosakata
leksikon
bahasa
ada
Indonesia)
saja tetapi
juga
in; sering dikatakan
sebagai
sebagai perusakan
bahasa.
u
H
A
..
Contoh-contoh kita jumpai.
di bawah ini merupakan'sebagian .
gejala yang sering
Ria Salon Graha
Indah Mini Market
BHS Bank Remaja
Hotel
Sanut:-a Tra-"el Simpang Lima Photo
...
OJ sam ping contoh di atas bahkan masih ada model bahasa yang sepola namun lebih hebat lagi seperti . Lely's
Beauty
Islamic
pemungutan
Salon
Center
For Ladies
and Gent's
Oemikian juga apabila kita datang ke hotel (terutama hotel berbintang), kita pasti akan segera mendengar k&ta-kata seperti .
Room boy House
keeping
Laundry Service charge,
dsb.
Melihat istilah-istilah antara lain:
semacam .
ini kesan yang akan segera timbul
Kita merasa seakan-akan
a.
sendiri,
negara
Indonesia,
tidak sedang
berada di negara
melainkan
merasa
sedang
berada di negara Inggris atau di Amerika.
b. Kita juga
merasa
belum menjadi 0
0
bahwa
bahasa
Indonesia
tuan rumah di negeri sendiri.
tampaknya Padahal kita 17
tahu
bahwa
memahami
tidak
semua
bahasa
pengunjung
Inggris,
bahkan
atau tamu
termasuk
hotel
wisatawan
aging tertentu.
c. Kiranya
Keputusan
Mendagri
Pemasyarakatan Femantapan
Bahasa
Persatuan
cukup menjadikan di negeri sendiri.
adanya
20/1991
Indonesia
dalam
frlenjadi
telah ditetapkan
dalam GBHN. Mungkin
satu keputusan
tentang
Rangka
dan Kesatuan Ban~sa, bell!m
bahasa Indcnesi3
Demikian juga meskipun dan ditegaskan
No.
lagi, misalnya
tuan rumah
dalam UUD 1945 masih diperlukan
dengan
Keputusan
Presiden?
Hadirin yang saya hormati, Masalah waktunya
demi
masaJah
untuk membicarakan
telah
selesai
diuraikan
Kiili
1iba
masalah yang terakhir.
4. Tantangan serta Hambatan yang Dihadapi oleh Bahasa Indonesia
sulit
Antara kata tantangan
dengan kata hambatan
agaknya terlalu
untuk
artinya
Masalah
membedakan
menjadi tantangan juga merupakan
secara
bagi perkembangan
hambatan,
tegas.
bahasa Indonesia
begitu juga sebaliknya.
uraian di bawah ini mencakup
kedua pengertian
p
D
A
0
E
N
G
u
sekaligus
Oleh karena itu
tersebut.
Yang pertama-tama hambatan yang dihadapi Indonesia adalah adanya kenyataan atau adanya 18
yang
oleh bahasa gejala yang N
menguat,
bahwa
terpandang,
banyak
di antara
mutu pemakaian
masyarakat
terpelajar
bahasa Indonesianya
atau
masih tergolong
memprihatinkan (Sadtono, 1975; Hadiwidjojo, 1981). Jika hat ini benar, maka yang timbul adalah semacam efek bola salju yang terus menggelinding menjadi
dari kaki bukit, yang makin lama semakin
besar saja. Karena mutu bahasa
Indor.esia
para ilmuwan
(doscn, guru, dsb.) rendah, ffiaka mutu bahasa Indonesia parR anak didik
yang
mereka
dihasilkannya
ada yang
bahasa Indonesia
pun akan
rendah
dosen
atau guru
menjadi murid-murid
yang
muncul
disefisiensi
kelak,
di antara
maka
mutu akan
Padahal mereka adalah
bangsa dan mung kin kelak ada di antara mereka
sebagai
pemimpin
bang sa. Akibatnya
yang pada gilirannya
dalam arti luas. Akhirnya (ct. Gunarwan,
Jika
atau mahasiswa-mahasiswanya
semakin rendah lagi. Demikian selanjutnya. generasi harapan
pula.
akan menghambat
masalah
bahasa
akan terjadi pembangunan
menjadi masalah
politik
1990).
Hadirin yang saya hormati, Kurangnya
mengindahkan
pemakaian
baik dan benar ini pada kebanyakan
bahasa Indonesia
masyarakat,
yang
agaknya dilandasi
sikap budaya secara umum, seperti yang pernah diungkapkan
oleh
Koentjaraningrat
dan
Pembangunan,
dalam
bukun,ya,
Kebudayaan,
Mentalitet
yang antara lain:
(1) sikap yang meremehkan
mutu yang membuat orang puas
dengan hasil karya yang asal jadi;
D
0
E
G
A.
N
19
(2) sikap yang lebih menganggap bangsa (3) sikap
orang
atau
lain lebih bermutu; yang
menjauhi
menumbuhkan dibuat
bahwa produk
disiplin
pandangan
perkecualian.
kebijaksanaan
yang
gilirannya
bahwa peraturan apa pun dapat
sehingga
Bapak;
pada
lahirlah
kate-kata
mohon
dan
(4) sikap yang suka latah. Keempat oleh
sikap
budaya
manusia
Koentjaraningrat
kebahasaannya,
Indonesia
terse but juga
seperti
yang diuraikan
tercermin
pad a perilaku
yaitu:
(1) meremehkan
bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia, ungkapan "yang penting Jawa "pokoke Sobagai
dan sekaligus
sehingga mengerti"
bahasa resmi,
sering terdengar atau dalam bahasa
ngerti rak uwis".
contoh
misalnya
a. Siapa yang memiliki b. Yang kencing
kalimat atau pE!tunjuk berikut.
binatang
piaraan,
harap dikurung.
harap disiram.
c. BELaK KIRI JALAN TERUS d. HATI-HATI BANYAK ANAK e. Sate Kambing
200 M
f. JUAL BENSIN CAMPUR SOLAR (2) Sikap
yang
menjauhi
bahasa orang, atau
20
p
~
tercermin
dalam
sikap
yang merasa tidak harus selalu mengikuti
mematuhi
D
disiplin:
kaidah
0
bahasa.
p
E
Misalnya
G
adanya
orang
yang beranggapan
bahwa "bahasa itu untuk manusia,
dan
bukan manusia untuk bahasa". (3) Sikap yang
beranggapan
bahwa
bahasa asing,
terutama
bahasa Inggris lebih bergengsi. (4} Sikap latah,
tercermin
pada
perila!
yang
suka
yang secara
resmi
meniru atau ikut-ikutan.
Hadirin yang saya hormati, Sebagai
masyarakat
bahasa,
telah memiliki bahasa nasional, bahasa t~lah
persatuan, memiliki
pengertian
bahasa resmi, dan sekaligus sebagai
yaitu bahasa
sikap
masyarakat
bahasa
Indonesia,
yang
baik,
seharusnya yaitu
kita juga
yang
mencakup
sebagai berikut.
(1) Kesetiaan
bahasa
masyarakat
(language
bahasa yang cenderung
bahasanya,
dan
bi.la
mempertahankannya (2) Kebanggaan bahasa
loyalty),
terhadap
bahasa
untuk
perlu,
(pride),
\'aitu
sikap
untuk tetap menjaga
mereka
akan
adanya pengaruh adalah
sikap
dapat mengembangkan
selalu dari luar.
masyarakat
bahasanya
menuju
ke arah bahasa baku. (3) Kesadaran masyarakat mereka
akan
norma
bahasa
untuk
mengatur
(Paul
Garvin
sehari-hari
dalam Anderson,
(awareness), tingkah
sikap
laku bahasa
dan Madeline
1974: 22 dan Suwito,
G
adalah
Mathiot
1983: 91-92).
Hambatan
lain yang kita jumpai dalam upaya pembinaan
pengembangan terutama
bahasa
yang
berkeinginan
adalah
bersumber
dari
masalah bahasa
untuk memodernkan
pemungutan asing.
terutama
banyaknya
kosakat&
meskipun
selama
gedung-gedung pemerintah.
tertentu
dari
menumbuhkan lain,
ini
Misa:nya
dari
saja
akibat
uahasa
Sanskerta,
pada
penamaan
terbatas
halnya
dengan
Inggris.
pemungutan
OJ satu
sisi
kita
dari
sejumlah berusaha
sikap positif terhadap bahasa Indonesia, tetapi di sisi dari
bahasa
Inggris
daripada
bahasa
kita sendiri.
dengan
temuan
(subjek
yang
Gunarwc-.n,
diteliti)
leblh
yang
terutam
sulit menyebutkan
dipandang
Ha: i~i sangat
menyebutkan bahasa
bahwa :nggris
lebih sesuai mereka
daripada
1993). Hal semacam ini sudah barang
tentu kurang baik bagi pembinaan Hambatan-hambatan
umumnya
menjl:njung
bahasa ~ndonesia (Gunarwan,
tantangan,
dapat menimbulkan
saja serta nama- nama penghargaan
bahasa
kosakata
bergengsi
muda.
dipungut
hanya
juga
kita
bahasa Indonesia sejalan dengan
kaum
'fang
Oemikian
kosakata
bagi
kosakata,
Oi satu sisi,
lajunya zaman. Namun di sisi lain, kemungkinan keterasingan,
dan
bahasa Indones:a.
tersebut
tantangan
sekaligus
budaya.
juga
merupakan
Hanya saja bagi kita agak
budaya mana. Mungkin
itu merupakan
tantangan
budaya Jawa, budaya Sunda, budaya Ba1ak, atau budaya lain. Untuk mengatakan
budaya
Indonesia
kita belum tahu budaya
agaknya
Indonesia
juga
sangat sulit,
karena
itu yang mana.
Hadirin yang saya hormati, Kiranya 22
~
masih D
-A
ada
hambatan 0
p
dan sekaligus E
N
G
iJ
tantangan K
u
lain
yang perlu mendapat adanya
sebagian
miskin,
dan yang perlu untuk diatasi,
masyarakat
bawah garis kemiskinan. kesenjangan
. Indonesia
perhatian
Hambatan
"keterpahaman"
di satu
kes6iljangan
pihak,
mungkin
menimbulkan
nasional.
Hal ini karena
bagi
yang
dikemukakan
dekade
kedua
sebagai
a/at
sebagai
salah satu indeks
tahun
barangkali
semakin
tinggi
harapan
kita agar
puluhan,
belaka,
bahasa
tetapi
kehidupan
juga
kesejahteraan
tidak
rakyat
Indonesia
semakin
1992),
mulai
lagi dianggap
sudah dipergunakan
layak lahiriah rakyat,
kestabilan
pembangunan".
Abas,
tidak terlalu salah seandaimya
tingkat
Jika
lebar, bukan tidak
"pesan
(dalam
di
termasuk
miskin.
mengganggu
sampainya
Gonzales
tujuh
. komunikasi
tidak
tidak
yang
semakin
berada
adalah adanya
yang
lain, yaitu
.atau paling
Seperti
Akhirnya,
mereka
hari menjadi tidak
masih
yang dihadapi
dan yang
ini semakin
yang
yaitu
suatu bangsa.
dikatakan
semakin
bahwa
besar
pula
tinggi
mlJtu bahasa
posisi
yang
Indonesianya.
Simpulan
1. Bagi suatu bangsa, penting.
Bahasa
dan kesatuan yang b~~~s~,
',;.,,-.;,
kita~ -.,'" ",',:-;,--;,,:10:;
tinggi
mempunyai penjalin
dan pengikat
sa~gat
eratnya
N:amun kenyataannya,
pada
A
eksistensi suatu
lupa atau sarna sekali tidak mau tahu
,.
nilai bahasa
0
persatuan
kita sebagai
kita. Kita tidak
pernah
'i;~~r~!~~:a~g;~~i~~~n.J!f~,~;~,~r!,'ndia, ;Phi.lipina, Malaysia,
D
sangat
Demikian juga halnya bahasa Indonesia,
dengan
k~d?r:lg~ka9?l)g
c.;' ,'0' '1
betapa
merupakan
bangsa.
mele~at
.,kebangsaan i -',- 'i. --j
bahasa
E
G
u
mau belajar dan i~~.a.dari
N
beberapa
negara
semata-mata
2.
Afrika,
karena persoalan
Dalam pertumbuhannya mengalami
perubahan
pada tatanan
hidup
Bahasa Indonesia juga
harus
teknologi. masuk
yang
ke dalam
bahasa-bahasa
perpecahan
bahasa.
mengikuti
derap perubahan
dcn kehidupan
dan
Akibatnya
terancam
dari waktu ke waktu, bahasa cenderung
sebagai
hadir
pernah
masyarakat
pe:makainY3.
v"ahana bE:rkomunikasi
dan bernalar,
sejajar
banyak
bahasa
yang muncul
dengan pula
kata-kata
Indonesia,
serum pun maupun
kemajuan
ilmu
pungutan
baik yang
dan yang
berasal
dari
dari bahasa asing, terutama
dari bahasa Inggris.
3.
Sehubungan
dengan
pertumbuhan pungutan
semakin
bahasa Indonesia kosakata,
maka
pesatnya
pekembangan
dan
ini yang antara lain dengan cara perlu
adanya
pembinaan
dan
peren,-;anaan bahasa secara resmi. Pembinaan
dapat dilakukan
Indonesia tercermin
dalam perilaku
dengan cara pendisiplinan hidupnya
bangsa
agar pada gilirannya
akan
dalam perila~u berbahasanya.
Penanaman
sikap positif terhadap
bahasa Indonesia
sebaiknya
diprioritaskan pada para pejabat (baik pusat maupun daerah), para ilmuwan, tokoh-tokoh masyarakat, wartawan, dosen, dal:) guru. Dasar pertimbangannya agen perubahan, Sedangkan 24
p
agen informasi,
mengenai D
-A
adalah karena mereka merupakan
T
masalah 0
p
dan bahkan agen kebudayaan. perencanaan E
N
G
bahasa, u
K
u
tujuannya
adalah
untuk
.
mengembangkan
bahasa,
agar
dapat
dipakai
sebagai wahana modern yang efektif dan efisien, seiring dengan perkembangan pengetahuan
4
Untuk
terutama
perkembangan
ilmu
dan pengembangan
bahasa
dan teknologi..
mengadakan
banyak a.
zaman,
hambatan
adanya
pembinaan
gejala
terpelajar
. yang
yang dihadapi,
menguat
atau terpandang
Indonesianya
masih
antara lain: bahwa
yang
mengindahkan
tergolong
pemakaian
Hal ini ada kaitannya
memrihatinkan
Apakah
pergunakan
memenuhi
tidak,
banyak
c.
masalah bersal Banyak
kebahasaan
me:njadi
konstruksi-
konstruksi
pemungutan
tumbuhnya
asing,
di antara
dapat
Akibatnya yang
tidak
bahasa Indonesia.
kosakata,
bahasa
makna
kurang
(Indonesia)
masaiah.
konstruksi
terutama
me"reka
yang sumbernya
ada kalan'ja
keterasingan;terutama
memahami
masyarakat
atau kalimat yang mereka
kaidah
tidak
bermunculan
dari
(Sadtono,
bahasa Indonesia.
ungkapan
agaknya
sesuai dengan
bahasa
dengan sikap : "yang penting
dimengerti".
atau
kaum
mutu pemakaian
1975; Hadidjojo, 1981). adanya gejala bahwa kebanyakan
b.
ban yak
yang
atau pengertian
mengakibatkan
bagi
kaum
muda.
sarna
sekali
tidak
kata atau istilah asing
tersebut.
0
0
E
N
25
Hadirin yang saya hormati, Perkenankan menyampaikan
pada kesempatan
sangat indah
ucapan syukur, serta ungkapan
berbagai pihak. Apabi!3 ~aya menengok perjalanan
yang
hidupku
ini saya
terima kasih kepada
ke belakang sejenak menghitung
dengan berbagai
sl!ka-duka
jarak
dan pahit gctirnya,
dan bila saya membuka mataku dan saya melihat Yesus Kristus Juru Selamatku,
yang
masih
penderitaan
yang tak terhingga
mempersembahkan ikhlasnya
bagiku
saya dengan
melaksanakan
dan terima kasihku
mengucap
saya
dinyatakan
kepada
Allah
Sastra Indonesi~ Kepada Universitas 26
p
kepadaku
Republik Menteri
sampai
ini
untuk in..
saya mengucapkan
Indonesia, Pendidikan
terutama
Sastra Universitas
Po:
/ Ketua
Para anggota 0
saya
p
E
terima kasih kepada
Yang
dan Kebudayaan,
pada Fakultas
Diponegoro,
maka
jabatan yang mulia ini:
Guru Besar
Rektor
A!lah,
di Goigota,
saat ini,
diri saya sebagai
Bapak
=>
tempat
Kristus yarlg disalibkan
perkenankanlah
Bapak
pengangkatan
di
karena hanya oleh anugerah
untuk memangku
Pen\erintah
Terhormat
berdiri
dan yang
sujud kepada Kristus Tuhanku, kekasih jiwaku dan
hanye. o!eh karya penggerlapan
Selanjutnya,
mendidik, melindungi,
Tingg: yang sangat istimewa
syukur kepada-Nya,
diperkenankan
dan
yang seikhlas-
penuh kasih-sayang-Nya,
tug as Perguruan
Saya menyembah
sengsara
itu, maka pada saat ini saya ingin
puji syukur
memperkenankan
yang
di dalam
kepada Allah, yang telah memimpin,
dan memberkati telah
tersalib
Senat
Madya
ata.s
dalam
Ilmu
Dipor!egoro.
dan Sekretaris
Senat
Senat dan khususnya G
u
K
u
H
Para A
N
Guru Besar, sudah
selayaknya
yang tak terhingga,
karena sesudah
dengan
penuh kearifan
sebagai
Guru
Oepartemen akhirnya
Senat
dijabat
penggantinya,
kemudian
juga pengangkatan kasih
oleh
Dr. Haj.
di Jakarta,
sebagai
pengangkatan
usulan
Soetomo
seluruh
para mahasiswa
saya
rekan Dosen,
Fakultas
Sastra,
ka.sih pula atas kerjasamanya
ini
Rektor
yang
Guru
Asisten,
Besar
Madya
dan Karyawan
saya sampaikan
ke
maupun sebagai pribadi,
ucapan terima
berdiri
beliau
baik sebagai usulan
saya mengucapkan
atas kesabarannya
nasihat dan bimbingan dapat
serta
yang sangat baik selama ini.
pad a masa kerektoran
sebesar-besarnya
saya
maupun
awal dan meneruskan
Kepada Bapak Prof. dr. Moeljono S. Trastotenojo,
berqagai
saya
Diponegoro.
Kepada
yang
kepada
Drs. H. Anhari Basuki, S.U. dan juga para anggota
usulan
diproses,
ke
sehingga
pula
waktu
Istiati
persetujuan
mantan
saya
meneruskannya
yang
Senat, yang telah memberikan Universitas
mempertimbangkan
sampaikan
Sastra,
Prof.
kasih
ini.
saya
Fakultas
terima
usulan pengangkatan
dan Kebudayaan
terima
Dekan/Ketua diproses
Madya;
Pendidikan
Ucapan
Bapak/lbu
dan menyetujui
Besar
terwujud
sayp menyampaikan
dalam
terima kasih memberikan
kepada saya, sehingga
di mimbar
yang
saya
terhormat
pada hari ini
untuk
mengucapkan Pidato Pengukuhan. Kepada sebelumnya,
mantan
Rektor
terutama
Universitas
Bapak
dr. A.
Diponegoro Soerojo
dan
periode Bapak ?7
Prof.Soedarto,
S.H. almarhum,
kasih yang setinggimenjadi
tenaga
bimbingan
tingginya
pengajar
dan berbagai
dapat mencapai
ucapan juga
acara pengukuhan
saya akan bimbingan
merupakan
stimulans
pulalah maka saya ini.
terima
kasih
yang
kepada
seluruh
anggota dalam
yang telah saya terima dari dan Perguruan
besar
Tinggi,
yang
bagi saya untuk menunaikan
saya di Perguruan Tingg! ini. saya
teristimewa
akan
almarhum
Bapak
Soemad: Soemcwidagdo,
Prof. Dr. P. J. Zoetmulder,
Haj. Siti Baroroh
Prof. Drs. M. Ramlan,
Soetrisno,
Atas
ini.
saya sejak SO, SMp, SMA,
Teringatlah
ini.
Guru Besar, at as segal a jerih payahnya
Terkenanglah
tugas-tugas
Diponegoro
yang tertinggi
saya sampaikan
Panitia Pengukuhan
ternyata
akademik
ucapan terima
beliau menerima saya
di Universitas
s9rta
sedalam-dalamnya
guru-guru
atas perkenan
nasihat beliau berdua
jabatan
Penghargaan
mensukseskan
saya persembahkan
Baried,
Ora. Siti Sundari
Maharto,
Prof.
R.
S.J., Prof. Ora.
Prof. Dr. Sulastin
dan Almarhum
ors.
Amin
kasih
yang
Sudoro. Kepada
beliau
semuanya,
saya
sampaikan
terima
seikhlas-ikhlasnya. Ucapan terima kasih saya sampaikan dr. Sigit Murjono,
Prof. Drs. Soehardjo,
Soehardi.
Beliau
bimbingan
dan nasihat yang sangat
saya sekeluarga. Demikian juga 28
p
D
berempat
kepada T
kiranya
rekan 0
Prof. Drs. Hartowo, cukup
banyak
berguna
dekatku, p
juga kepada Bapak Prof.
E
N
G
memberikan
sebagai
Prof. u
Prof. Drs.
bekal hidup
Drs. Soedjarwo, K
u
H
A
Dr.Sudaryanto, memberikan
.
dan Prof. Drs. Sardanto dorongan
dapat maju seperti
dan perhatian
mereka
bertiga,
Tjokrowinoto, khusus
yang selalu
kepada
saya sampaikan
saya agar terima
kasih
yang setulus-tulusnya. Khusus untuk rekan-rekan Suharyo,
Drs
kerjasamamu
fiermin1oyo,
ini, terkenanglah tercinta
penting
yang
kini
Tak terlupakan
pula yang
dapat
menghadiri
besar
ucapan
Allah,
bila mereka
Kepada
telah
ayah
telah
syukur
mereka
tiada,
yang
kha!ik-Nya,
serta
lanjut usia sehingga
yang dapat
mereka
saya
D
A
T
di antaranya
rasa
orang
dan menerangi
Tuhan
sujud
ini. dan
atas segala
hal mendidik hadirat
saya. Tuhan
hidup saya sekeluarga. serta semua kakak
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada 0
betapa
kebahagiaan
tuaku di hadaran perjalanan
tidak
kepada
bersembah
mereka dalam
yang
ibu ka:1dlJng dan
terima kasih yang seikhlas-ikhlas:1ya
dan adik pihak isteriku,
p
segal a
mert'Jaku
persembahkan
ikut menikmati
semuanya
doa restu semua
sampaikan
dengan
dan ayah
Kepada semua kakak dan adik kandungku
saya
sekarang
suatu dasar hidup keagamaan
kandung
cinta kasih serta pengorbanan
selalu menyin8ri
seperti
acara ini. Saya capat membayangkan,
mempersembahkan Kiranya
dan
hidup saya sekeluarga.
juga telah dipanggil
ibu mertuaku
bantua~
akan kedua orang tua angkatku
telah meletakkan
suatu pegangan
keduanya
~A. SIJryadi,
dalam kehidupanku
saya teristimewa
kesederhanaannya sebagai
dan Drs.
selama ini tak akan kulupakan.
Pada saat-saat yang
mudaku, Drs. Ary Setyadi, M.S., Drs.
mereka. p
E
N
Karena G
u
bantuan H
doa A
mereka
N
29
semuanya, tertinggi
maka saya dapat berhasil
mencapai
jabatan
akademik
ini.
Ucapan kepada
terima
Bapak
kasih ini secara khusus juga saya sampaikan
Soeharno
D.A. sekeluarga
membantu
keluarga
saya
dalam
pengukuhan
ini. Bantuan
tersebut
kasih
setulus-tulusnya
yang
telah
ikut serta
penyelenggaraan kiranya
upacara
sangc.t su!it untuk saya
lupakan. Terima kepada
isteriku
anak-anakku
yang
yang terkasih,
dan cucuku
penuh pengertian
yang tercinta,
selalu mendampingi dalam perjuangan
dan yang telah
menciptakan
memungkinkan
tenteram
soya
persembahkan
serta saya peruntukkan
yang tak ternilai yang
saya
yang selama
ini dengan
saya serta memberi
bantuan
saya, dalam segala suka-duka,
suatu hidup
bagi semua
suasana
hidup
dart bekerja
kekeluargaan
dengan
perasaan
dan damai.
Akhirnya kesabaran
kepada
dan perhatian
penghargaan
seluruh
hadirin
mengikuti
pidato saya ini saya sampaikan
serta ucapan
yang
dengan
penuh
terima kasih yang seikhlas~ikhlasnya.
Kiranya Tuhan Yang Maha Kasih memberkati
kita sekalian.
Terima kasih.
30
p
(J
T
q
p
E
N
13
A
.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,
Edmund A.,B.A.1974. Values:
Language
A Study
Framewoiks.
Attitudes,
Beliefs,
in Linguistic
Washington,
and
Cognitive
D.C.
Georgetown
Universi.ty Graduate School. Ansre, Gilbert.
1974. Language Africa,
dalam
Language Byron,
Standardization Fishman
Planning,
Jenet L. 1976. Selection
(ed)
1974.
Advarced
in
The Hague: Mouton.
Among
Standardization:
in sub Saharan
The
Alternates Case
in Language
of Albanian.
The
Hague: Mouton. Blount, Ben G. 1974. Language, Massachusetts:
Culture, Winthrop
Dinnen, Francis P. 1976. An Introduction
and Society.
Cambridge;
Pub!isher, Inc. to General
Linguistics.
New York: Holt, Rinehart and Winston. Ferguson
Charles
A.
Language
Ferguson
and
Language
Problems
in Developing
Das Gupta
the American Publishirlg
Method
New World
Language.
(ed).
1968.
Natiors.
New
Dictibnary
and Theory.
I of Human Language, Stanford:
Press.
Stanford
p
e
u
Vol.1.
University I
0
of
New York: World Mirror,
Times.
J.H. (ed.) 1978. Universals
0
dalam
John Wiley and Sons.
David B. (ed.). 1972. Webster's
Greenberg,
Development,
Fishman, York: Guralnik,
1968.
Gonzales,
Andrew B. 1979. Language the Pacific
and Social
Development
in
Area, dalam Aoos Husen. 1992. Angka
Statistik
sebagai
Indikator
Masalah
Makalah
Kongres
Bahasa Indonesia
IV. Jakarta.
Gunarwan,
Asim. 1990. "Sekolah
Gunarwan.
Kongres Bahasa Indonesia V. Asim 1993. " Bahasa Asing sebagai Kendala Pembinaan Bahasa
Indonesia"
Indonesia Hauge,
Einar.
1968.
dalam
Bahasa"
Kongres
Scandinavian
dalam Fishman,
Languages Ferguson
1981. Pengajaran Bahasa
Hassan,
"Membenahi Bahasa
dan Sastra.
Fuad. 1988. Renungan
Kluckhohn,
Bahasa as Cultural
dan Das Gupta
(ed.).1968. Language Problems Nations. John Wiley and Sons. Hadiwidjojo-Purbo.
dalam
VI.
"The
Artifacs"
dan Perencanaan
Kebahasaan.
in Developing
secara
Indonesia"
Menyeluruh
dalam
Pengajaran
7.2.
Budaya.
Jakarta:
Balai Pustaka.
Clyde. 1967. "The Gift of Tongue" dalam Robert N. dan Donald F. Strutevarlt (ed.). The World New York: American
Kloss, Heinz. 1969. Research Report.
Book Co.
Possibilities
Quebec:
of Language.
on Group Bilingualism:a
International
Center for Research
on Bilingualism. Lauder,
Nultamia
RMT. 1993.
melalui Indonesia
()
"Pembangunan
penelitian", VI.
E
makalah
Bahasa Kongres
Indonesia Bahasa
" Moeliono,
Anton M. 1981. Pengembangan Ancangan
Alternatif
Bahasa. Moeliono,
Jakarta:
dan Pembinaan di dalam
Bahasa:
Perencanaan
Djambatan.
Anton M 1988. Kamus Besar Bahasa Im:ionesia.
Jakarta:
Balai Pustaka. Masinambow,
Nababan, Sadtono,
E.K.M..
1985.
"Perspektif
dalam ,tI.lvian (ed.) Perseps!
Kebudayaan.
Jakarta:
E. 1975. "Bahasa
Kongres Sapir, E. 1983. "Language" Johnson Imam.
Bahasa
"Meningkatkan
Pengamalan
Kesadaran Bahasa
Benar"
dalam
Jakarta:
Depdikbud.
A
T
Ilmieh
1990. Sekolah
dan
Makalah
Edwin A.A. dan Alvin of Social Sciences. Bobot
dan
Nas!onal
Indonesia
Kongres
(Sarjana)
V.
dalam Seligman,
1992.
Djakarta:
Terdidik
di Indonesia.
Indonesia
Verhaar, J.M.W. 1970. Teori linguistik
D
Golongan
(ed.) Encyclopedia
Pendekatan
Gramedia.
dalam Gunarwan.
Penggunaan
p
Jakarta:
Indonesia
Bahasa
tentang
Gramedia.
P.W.J. 1984. Sosiolinguistik.
Perencanaan
~
terhadap
Kebudayaan"
di Indonesia"
Sukarsono,
Kebaha&8an
Kadar Melalu;
Seca!'a Baik dan
Bahasa
Indonesia
dan Hubungannya Bahasa
yang
IV.
Dengan Tertentu.
Jajasan Kanisius.
0
p
E
N
G
u
K
u
HI
A
N
RI'WAYAT HIDUP Nama
Sudjati
Tempat dan Tgi. lahir Nama Isteri
Blora, 20 Maret 1936 Supartiningsih
Anak-anak
Wijanarko Puji Utomo Wijayanto
Menantu Cucu II
Puji Laksono
Wijayanti
Puji Laksmi
Wijanarti
Ernita Hai1inastuti
Sri Sumini Bagus Anindhito
Pendidikan 1951
Tamat SO di Rembang
1955
Tamat SMPN Banjarmasin
1958
Tamat SMA De Britto Yogyakarta
1964
Lulus
Fakultas
Universitas
Sastra
Gajah
dan
Kebudayaan
r...1ada Jurusan
Sastra
Indonesia
III. Pengalaman
Pekerjaan
1 964
-1 969
Dosen FKSS IKIP Malang Cabang madiun
1965
-1-969
Dekan FKSS IKIP Malang Cabang Madiun
1979
-1981
Kepala
Biro
Administrasi
dan
Kemahasiswaan Universitas Diponegoro. 1986
1990
Pembantu
Dekan
II Fakultas
Universitas Diponegoro
0
A
T
0
E
N
G
u
Sastra
IV. Tugas lain 1984 -sekarang
Anggota
Pengurus Yayasan Pengampu
Sekolah
dan Asrama
Kristen (Yay. PSAK)
Semarang 1989 -sekarang
Anggota
pengurus
Pcndidikan Daerah 1992 -sekarang
Kristen)
Jawa
Tengah
dan
IstimewG'. Yogyakarta
Anggota
Pengurus
Perguruan
v.
MDPK (Majelis Daerah
MPS
(Musyawarah
Swasta) Jawa Tengah
Karya Penelitian : 1 .Pengaruh Lingkungan Terhadap Upacara-upacara Tradisional Masyarakat Nelayan Pantai Utara Jawa Tengah di Daerah Juwana
dan Rembang.
2.
(Ketua Tim). Geografi Diaiek Bahasa Jawa Semarang
3.
Geografi Dia!ek Bahasa Jawa Kab. Temanggung
4.
(anggota tim) Geografi Dialek Bahasa Jawa Kab. Kudus
5.
(anggota tim) Afiks Kombinasi dan Afiks Gabung dalam Bahasa Jawa
6.
Sikap Bahasa Civitas Akademika Fak. Teknik Universitas
.
Diponegoro
p
D
A
0
p
E
N
G
u
u