KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA DIREKTORAT PRODUKSI DAN USAHA BUDIDAYA
PETUNJUK TEKNIS SARANA BUDIDAYA MINAPADI
SAMBUTAN Program minapadi atau terintegrasinya penanaman padi dengan pembudidayaan ikan yang menjadi satu lokasi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Semua dapat dilaksanakan secara terintegrasi bahkan dapat menekan terjadinya alih fungsi lahan dan urbanisasi karena mampu menyerap tenaga kerja, menambah lahan produksi ikan sehingga mendukung capaian target produksi ikan nasional. Peningkatan pendapatan petani dan pembudidaya lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menerapkan program mina padi yang merupakan salah satu upaya pemerintah yaitu meningkatnya produksi yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mendukung kedaulatan pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menilai program minapadi sebagai tiga kemenangan karena berhasil memberdayakan praktik pertanian dengan komoditas sektor kelautan dan perikanan. Tiga kemenangan tersebut adalah dapat meningkatkan panen, meningkatkan pendapatan, serta memperbaiki nutrisi yang berasal dari hasil panen beras dan ikan. Melalui budidaya minapadi, produktivitas sawah akan meningkat baik dari padi yang dihasilkan maupun tambahan pendapatan dari ikan/udang, sehingga kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, kesejahteraan petani dan produktivitas lahan meningkat serta mendukung kedaulatan pangan. Beberapa metode budidaya minapadi telah berkembang di masyarakat dan dibina serta didukung teknologinya oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya (DJPB), diharapkan bisa diadaptasi dan dikembangkan di kawasan yang memiliki potensi baik untuk produksi padi maupun ikan. Sarana Budidaya Minapadi yang dilaksanakan diharapkan dapat berdampak luas terhadap produksi perikanan di Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan. Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016 Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya MinapadiTahun 2016
1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT TuhanYang Maha Esa, karena tanpa karunia-Nya, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016 ini selesai tepat waktu. Juklak Sarana Budidaya Minapadi ini disusun untuk menjadi pegangan setiap pelaku pengembangan kawasan perikanan budidaya terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dan Kelompok pembudidaya minapadi sebagai pelaku utama di lapangan. Juklak ini memberi tatanan, batasan dan arah yang jelas, mulai dari identifikasi dan penetapan Kelompok pembudidaya minapadi, proses pembudidayaan sampai dengan proses pelaporan. Agar kesuksesan pelaksanaan bantuan budidaya Minapadi bisa lebih terjamin, Juklak ini juga mengatur sistem monitoring, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan. Ini diatur secara berjenjang mulai dari pembina pusat, provinsi sampai dengan kabupaten. Melalui kegiatan bantuan Sarana Budidaya Minapadi diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan usaha Kelompok pembudidaya minapadi penerima, yang ditandai dengan peningkatan produksi, penerimaan usaha serta pengembangan kewirausahaan. Sehingga diharapkan usaha budidaya Minapadi dapat mendukung target produksi dan menstimulasi perkembangan usaha budidaya Minapadi disekitarnya. Penyusunan juklak ini tentunya telah melibatkan banyak pihak. Terimakasih disampaikan kepada seluruh staf lingkup Ditjen Perikanan Budidaya yang telah menyumbangkan pikiran, ide dan pendapat sehingga persiapan hingga finalisasi juklak ini dapat selesai dengan baik. Juklak bantuan budidaya Minapadi tahun 2016 ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu diharapkan saran dan masukan untuk kesempurnaan juklak ini. Semoga dengan acuan melalui juklak ini pelaksanaan kegiatan bantuan budidaya Minapadi dapat terealisasi dengan baik dan berdampak terhadap pengembangan kawasan budidaya demi kesejahteraan masyarakat. Jakarta, Februari 2016 Direktur Produksi dan Usaha Budidaya
Ir. Balok Budiyanto, MM.
2
Petunjuk Bantuan Sarana SaranaBudidaya BudidayaMinapadiTahun Minapadi Tahun Petunjuk Pelaksanaan Pelaksanaan Bantuan 20162016
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Menimbang:
a.
b.
Mengingat:
1.
2.
3.
4.
bahwa dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan peningkatan produksi perikanan budidaya, perlu dilaksanakan kegiatan budidaya minapadi; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016; Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 136/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
3
5.
6.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227); Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan; MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI TAHUN 2016. Pasal 1
Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 dipergunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota, kelompok minapadi, dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan budidaya minapadi secara efektif dan efesien. Pasal 2 Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, ttd. SLAMET SOEBJAKTO
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Setiadi Heri Surono 4
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN MINAPADI TAHUN 2016
JENDERAL
BUDIDAYA
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Perikanan
Budidaya
saat
ini
menjadi
tumpuan
penting
dalam
menopang pembangunan perikanan nasional seiring dengan fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sumber pangan dan gizi yang aman bagi kesehatan. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagi Ditjen
Perikanan
Budidaya
dalam
mewujudkan
Perikanan
Budidaya
sebagai ujung tombak dalam menggerakan perekonomian nasional dan ketahanan
pangan
dihadapkan
pada
masyarakat. sebuah
Disamping
tantangan
besar
itu
Indonesia
yaitu
dalam
saat
ini
menghadapi Asean
persaingan perdagangan bebas di level regional ASEAN atau Economic Community (AEC). Strategi
percontohan
perikanan
budidaya
dilaksanakan
melalui
peningkatan produksi, produktivitas dan daya saing yang berbasis ilmu pengetahuan
melalui
industrialisasi
perikanan
budidaya
yang
akan
diperankan menjadi penghela percepatan percontohan sistem produksi perikanan nasional yang berorientasi pada tren pasar global dan lokal. Percontohan sistem produksi melalui (i) percontohan input teknologi yang sesuai standar (teknologi anjuran), aplikatif, efektif dan efisien berbasis wawasan lingkungan; (ii) meningkatkan daya saing produk hasil produksi budidaya
melalui
percepatan
pelaksanaan
kegiatan
sertifikasi
Cara
Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB); (iii) percontohan usaha perikanan budidaya
sebagai
upaya
dalam
mensosialisasikan
model
pengelolaan
budidaya berkelanjutan; (iv) percontohan minapadi sebagai bagian dari upaya mendapatkan nilai tambah ganda. Input teknologi yang adaftif, aplikatif, efektif dan efisien serta mampu mewujudkan perikanan budidaya yang berkelanjutan yang harus segera ditransfer kepada masyarakat pembudidaya melalui kegiatan percontohan
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
5
model budidaya minapadi sebagai upaya dalam memberikan tontonan, tuntunan dan teladan bagi para pembudidaya. Budidaya
minapadi
adalah
budidaya
ikan
dan
padi
dalam
satu
hamparan sawah. Minapadi dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah
karena
selain
tidak
mengurangi
hasil
padi,
juga
dapat
menghasilkan ikan/udang. Budidaya minapadi dilakukan masyarakat sejak lama walaupun masih menggunakan teknologi sangat sederhana hanya terbatas pada kegiatan tahapan pendederan. Guna mendukung percontohan
budidaya
minapadi
maka
Ditjen
Perikanan
Budidaya
membuat kegiatan budidaya minapadi. Usaha ini dapat meningkatkan pendapatan petani karena dapat mencegah fungsi alih lahan sawah dan urbanisasi. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan budidaya minapadi dilakukan dengan melibatkan kelompok masyarakat atau kelompok kelompok minapadi. Proses ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan
konstruksi,
pengawasan
dan
pelaporan
yang
akan
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat atau kelompok pembudidaya. Kegiatan pembudidaya
tersebut dalam
diharapkan
dapat
melakukan
menjadi
percontohan
teladan
bagi
usahanya.
para Agar
implementasi kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif sesuai target, maka perlu disusun dalam bentuk Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ini dimaksukan sebagai acuan bagi Pemerintah
Pusat,
Provinsi/Kabupaten/Kota,
Dinas
Kelautan
kelompok
minapadi,
dan dan
Perikanan pemangku
kepentingan dalam melaksanakan kegiatan budidaya minapadi. Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah agar pelaksanaan kegiatan budidaya minapadi dapat berjalan secara efektif, efesien, dan tepat sasaran serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan membantu mencegah alih fungsi lahan pertanian. C. Sasaran Sasaran
pelaksanaan
kegiatan
budidaya
minapadi
yaitu
terlaksananya percontohan minapadi pada 50 kelompok di 12 (duabelas) Provinsi dan 20 (duapuluh) Kabupaten/Kota. 6
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
D. Output Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain 1.
penerapan teknologi budidaya anjuran di lokasi percontohan;
2.
peningkatan produksi dan produktifitas budidaya ikan dan padi di lokasi percontohan setelah menerapkan input teknologi;
3.
keberlanjutan
usaha
budidaya
minapadi
di
tingkat
Kelompok
pembudidaya minapadi serta; dan 4.
peningkatan minat masyarakat sekitar untuk menerapkan teknologi anjuran dan kaidah Cara Budidaya Ikan Yang Baik pada proses produksi budidaya di lahan usaha masing-masing.
E.
Outcome Berkembangnya
kegiatan
percontohan
budidaya
minapadi
dalam
upaya meningkatkan produksi dan produktivitas ikan dan padi sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Kelompok pembudidaya minapadi. F.
Indikator keberhasilan Indikator tingkat keberhasilan suatu kegiatan minapadi antara lain mencakup: 1.
meningkatnya produksi dan produktifitas budidaya ikan dan padi di lokasi percontohan minapadi;
2.
meningkatnya
usaha
budidaya
dan
bertambahnya
luas
lahan
minapadi; dan 3.
meningkatnya pendapatan petani minapadi.
G. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi: 1. persiapan; 2. pelaksanaan kegiatan; 3. teknik budidaya minapadi; 4. pengendalian hama; dan 5. monitoring, evaluasi, dan pelaporan. H. Pengertian Dalam Petunjuk Teknis ini, yang dimaksud dengan:
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
7
1.
Tim
Pembina
adalah
Tim
Pelaksana
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat kelompok minapadi di pusat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di tingkat Direktorat Jenderal. 2.
Tim
Teknis
masyarakat
adalah
Tim
kelompok
Pelaksana
minapadi
kegiatan
di
pemberdayaan
pusat
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi untuk mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan di wilayahnya. 3.
Tenaga
Pendamping
adalah
orang
yang
bertugas
mendampingi
Kelompok pembudidaya minapadi secara terus menerus selama berlangsungnya
kegiatan,
yang
mempunyai
latar
belakang
pendidikan atau pengalaman di bidang kelautan dan perikanan terdiri dari penyuluh perikanan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan atau Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPB). 4.
Kelompok minapadi adalah kumpulan petani/pembudidaya yang berbadan hukum, mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi
kelompok
pembudidayaan
ikan
yang dalam
secara
langsung
lingkungan
melakukan
terkontrol,
usaha
yang
mata
pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan. 5.
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat KKP merupakan unsur pelaksana Pemerintah dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
6.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut Direktorat Jenderal adalah salah Direktorat teknis di lingkup KKP yang menyelenggarakan kegiatan perikanan budidaya;
7.
Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah di Provinsi yang membidangi kelautan dan perikanan.
8.
Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten/Kota yang membidangi kelautan dan perikanan.
9.
Pendampingan
adalah
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
Tenaga
Pendamping dalam rangka pemberdayaan kelompok minapadi dalam melaksanakan percontohan usahanya. 8
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
BAB II PERSIAPAN 2.1. Kelembagaan Untuk
mengkoordinasikan
pembinaan,
monitoring
dan
dan evaluasi
mengefektifkan kegiatan
pengendalian,
kegiatan
budidaya
minapadi , maka dibentuk Tim Teknis Pelaksana yang meliputi Tim Teknis
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
yang
ditetapkan
berdasarkan
Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (SK KPA) dengan struktur kelembagaan sebagaimana pada Gambar 1 dibawah. Ditjen Perikanan Budidaya (Tim Teknis Pusat)
Dinas KP Provinsi (Tim Teknis Prov)
Dinas KP Kabupaten/Kota Tim Teknis : -Dinas Kab/Kota -Penyuluh/PPB
Kelompok Minapadi
UPT Ditjen Perikanan Budidaya
Gambar 1. Struktur Kelembagaan Kegiatan Budidaya Minapadi 2.2. Tim Teknis Pusat Tim Teknis Pusat bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kegiatan Budidaya Minapadi yang meliputi : a. mengarahkan pelaksanaan Kegiatan; b. menyusun Petunjuk Teknis dan petunjuk teknis; c. menetapkan Tim Teknis dan Kelompok Minapadi berdasarkan usulan
kabupaten; dan d. melakukan sosialisasi, identifikasi, koordinasi, pembinaan, monitoring,
dan evaluasi.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
9
2.3. Tim Teknis Provinsi Tim Teknis Provinsi mempunyai tugas: a. mengusulkan Tim Teknis kepada Direktorat Jenderal; b. melakukan koordinasi dengan Pusat dan Dinas Kabupaten/Kota; dan c. melakukan sosialisasi, identifikasi, verifikasi,
pembinaan, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. 2.4. Tim Teknis Kabupaten/Kota Tim Teknis Kabupaten / Kota mempunyai tugas: a.
mengusulkan Tim Teknis, lokasi dan Kelompok Minapadi pelaksana kegiatan budidaya minapadi kepada Direktorat Jenderal;
b. melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Pusat dan Tim Teknis Provinsi; c.
melakukan Pendampingan teknis kepada Kelompok pembudidaya Minapadi; dan
d. Melakukan
sosialisasi,
identifikasi,
pembinaan,
pelaksanaan
dan
monitoring, evaluasi serta pelaporan kegiatan percontohan budidaya minapadi kepada Dinas Provinsi tembusan Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya, Ditjen Perikanan Budidaya yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota. 2.5. Tim Pendamping Teknis (Penyuluh/PPB) Tim pendamping Teknis mempunyai tugas: a.
melaksanakan
kegiatan
identifikasi
calon
lokasi
dan
kelompok,
membantu pembuatan dokumen; b. mengusulkan lokasi dan Kelompok Minapadi calon pelaksana kepada kepala dinas kabupaten/kota; dan c.
melakukan
pendampingan
menyusun
serta
dalam
menyampaikan
pelaksanaan laporan
kegiatan kepada
dan Dinas
Kabupaten/Kota. 2.6. Kelompok Minapadi Kelompok Minapadi sebagai penerima mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi: a. 10
Kelompok minapadi harus berbadan hukum koperasi;
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
b. bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan kegiatan kegiatan budidaya minapadi; c.
mengikuti ketentuan penerapan teknologi anjuran sesuai (SNI dan CBIB) dan bersedia untuk disertifikasi CBIB;
d. luas lahan setiap Kelompok Minapadi penerima bantuan paling sedikit 2 hektar (ha); e.
mengikuti
bimbingan,
pembinaan
dan
pendampingan
teknologi
perikanan budidaya yang efisien dan produktif supaya usahanya berhasil dan menguntungkan; dan f.
menyampaikan laporan kegiatan kegiatan budidaya minapadi yang diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Cq Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya dan ditembuskan ke Dinas Provinsi.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
11
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1. Identifikasi dan Pemilihan Lokasi 3.1.1 Identifikasi Lokasi Lokasi kegiatan kegiatan budidaya minapadi ditetapkan berdasarkan hasil
identifikasi
oleh
Tim
Teknis
dengan memperhatikan aspek teknis,
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota non teknis, dan legalitas yang
telah memenuhi kriteria, sebagai berikut: a. Aspek Teknis: 1) sawah Berada dalam kawasan beririgasi teknis; 2) lokasi terhindar dari banjir dan pencemaran; 3) aspek daya dukung lingkungan (sosial dan keamanan) memenuhi persyaratan; dan 4) kesesuaian
lokasi
dengan
penerapan
teknologi
yang
akan
dikembangkan. b. Aspek Non Teknis: 1) kelembagaan kelompok; 2) aspek sosial budaya; dan 3) komitmen pelaksana dan dukungan pemerintah daerah. e.
Aspek Legalitas Lokasi sesuai dengan tata ruang daerah dan tidak terdapat konflik kepentingan baik
dengan kegiatan perikanan
maupun
kegiatan
lainnya terkait pemanfaatan ruang/lahan dan status kepemilikan lahannya
jelas
serta
sesuai
dengan
peruntukan
percontohan
perikanan. 3.1.2 Pemilihan Lokasi a. Lokasi Areal persawahan yang dapat digunakan untuk usaha mina padi adalah sawah beririgasi teknis/non teknis atau sumber air lainnya yang memenuhi persyaratan kualitas air budidaya dan tersedia selama masa pemeliharaan. Selain faktor ketersediaan air, sawah yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1)
air yang digunakan harus memenuhi persyaratan baku mutu budidaya dan sanitasi, tidak tercemar oleh cemaran fisik, kimia dan biologis dari alam, industri, pemukiman dan pertanian serta
12
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
memiliki sistem pengaturan air yang baik, sehingga air mudah untuk dikendalikan; 2)
lokasi harus bebas banjir dan sesuai dengan rencana tata ruang
3)
ketinggian
dan wilayah; lahan
0-700
meter
diatas
permukaan
laut
dan
kemiringan tanah relatif rendah; 4)
tanah yang dipilih liat berpasir dan tidak porous;
5)
pematang harus kuat untuk menahan air minimal 30 cm dari pelataran sawah dengan lebar minimal 50 cm;
6)
untuk memudahkan pengangkutan dan pemasaran sebaiknya dipilih areal yang dekat dengan akses jalan; dan
7)
agar pengontrolan dapat dilakukan dengan mudah sebaiknya dipilih lahan yang dekat dengan pemukiman penduduk.
b. Sumber air Sumber air untuk usaha minapadi harus cukup dan berasal dari saluran irigasi atau sumber air lainnya. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan baku mutu budidaya dan sanitasi, tidak tercemar oleh cemaran fisik, kimia dan biologis dari alam, industri, permukiman dan pertanian serta memiliki sistim pengaturan air yang baik, sehingga air mudah untuk dikendalikan. Air yang digunakan harus dapat mencukupi untuk proses produksi dengan debit 0,3 liter/detik - 0,5 liter/detik per 1000 m2. 3.2. Identifikasi Kelompok Minapadi Identifikasi calon Kelompok Minapadi dilaksanakan oleh Tim Teknis sesuai dengan persyaratan sebagai berikut: a.
Kelompok Minapadi di utamakan yang belum mendapat bantuan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
b.
terdaftar dan diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota;
c.
bukan perangkat desa/kelurahan, pegawai ASN, TNI/Polri;
d.
rergabung dalam kelompok;
e.
menerapkan teknologi anjuran (SNI dan CBIB);
f.
bersedia dibina dan didampingi oleh Petugas Teknis/Penyuluh/PPB;
g.
bersedia
melanjutkan
kegiatan
percontohan
budidaya
minapadi
berkelanjutan;
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
13
h. bersedia bersedia dilakukannya dilakukannya pemindahan pemindahan sarana sarana budidaya budidaya apabilaapabila tidak tidak dimanfaatkan dimanfaatkansesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan yangyang dibuktikan dibuktikan dengandengan surat surat pernyataan; pernyataan; i.
bersedia bersedia untuk untuktidak tidak menjual/memindah menjual/memindah tangankan tangankan kepadakepada pihak pihak lain lain semua semuasarana sarana budidaya budidaya yangyang diberikan diberikan dan dibuktikan dan dibuktikan dengan dengan surat suratpernyataan; pernyataan; dan dan
j.
bersedia bersedia menerima menerimadandanmemelihara memelihara sarana sarana budidaya budidaya yang
yang
diserahterimakan diserahterimakan yang yang dibuktikan dibuktikan dengan dengan BeritaBerita Acara Acara Serah Terima Serah Terima (BAST) (BAST)barang. barang. 3.3. 3.3. Penetapan Penetapan Lokasi Lokasi dan dan Kelompok Kelompok Minapadi Minapadi Lokasi Lokasi dan danKelompok Kelompok minapadi minapadi diusulkan diusulkan berdasarkan berdasarkan hasil koordinasi, hasil koordinasi, identifikasi identifikasi dan danverifikasi verifikasi oleh oleh TimTim Teknis Teknis PusatPusat dan Daerah. dan Daerah. 3.4. 3.4. Jadwal Jadwal Tentative Tentative Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Budidaya Budidaya Minapadi Minapadi Tabel Tabel 1. 1. Jadwal JadwalTentative Tentative Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Budidaya Budidaya Minapadi Minapadi Tahun Tahun 2016 2016 No. No.
Uraian UraianKegiatan Kegiatan
11
Penyusunan Penyusunan Juklak Juklak dan dan Juknis Juknis
22
33 44 55 66 77
Apr Mei
Mei Juni
Juni Juli
Identifikasi Identifikasi Lokasi Lokasi dan dan Kelompok Kelompok pembudidaya pembudidaya minapadi/Inventarisasi minapadi/Inventarisasi verifikasi verifikasi Kelompok Kelompok pembudidaya pembudidaya minapadi minapadi Dukungan Dukungan lintas lintas sektoral sektoral : : Pemda Pemda Perbatasan, Perbatasan, DKP DKP Prov/Kab, Prov/Kab, Dinas Dinas Perhubungan Perhubungan dan dan SKPD SKPDterkait terkait Penetapan Penetapan Lokasi Lokasi dan dan Kelompok Kelompok Calon Calon Penerima Penerima FGD, FGD, Sosialisasi Sosialisasi Pengadaan Pengadaan Barang Barang dan dan Jasa Jasa di di Pusat Pusat Pengolahan Pengolahan lahan, lahan, caren, caren, pemupukan pemupukan dan dan pemagaran pemagaran
88
Penanaman Penanaman bibit bibit padi padi
10 10
Penebaran Penebaran Benih Benih Ikan Ikan
11 11
Pemeliharaan Pemeliharaan
12 12
Panen Panen dan danTemu Temu Lapang Lapang
13 13
Monitoring Monitoring dan danEvaluasi Evaluasi
14 14
Pelaporan Pelaporan
15 15
Serah Serah Terima TerimaHasil Hasil Pekerjaan Pekerjaan
14
JanJanFeb Feb Mar Mar Apr
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Agus Juli
Sep Agus OktSepNov Okt Des Nov
Des
s
BAB IV TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
Teknik budidaya minapadi untuk menghasilkan benih ikan umumnya menerapkan sistim tumpang sari dan sistim penyelang. Sedangkan teknik budidaya minapadi untuk menghasilkan ikan konsumsi dilakukan dengan sistim tumpang sari dan palawija. 4.1. Persiapan lahan Dalam
persiapan
lahan,
tanah
diolah
dengan
sempurna
sampai
kedalaman 15-20 cm sampai perbandingan lumpur dan air 1 : 1. Pematang dibuat padat dan kokoh agar tidak mudah bocor dan longsor. Uukuran lebar dasar pematang 40 - 50 cm, lebar atas 30 - 40 cm dan tinggi 30 - 40 cm. Pematang dibersihkan dari gulma agar tidak menjadi sarang hama padi maupun ikan. Lapisi pematang dengan lumpur secara berkala agar bersih dan rapi. Setelah kering, lumpur pelapis pematang akan mengeras sehingga gulma tidak mudah tumbuh. Caren dibuat sebelum pengolahan tanah dimulai diukur secara baik sehingga kedalamannnya sesuai yang dikehendaki karena fungsi caren sebagai media hidup ikan, tempat memberi makan ikan, memudahkan ikan bergerak ke seluruh petakan serta memudahkan panen ikan. 4.2 Wadah Minapadi Beberapa persyaratan wadah untuk pengembangan minapadi antara lain: a. wadah pembesaran berupa petakan sawah yang mampu menampung air; b. wadah dapat dikeringkan dengan sempurna; c. pintu air masuk dan keluar terpisah; d. dasar caren miring ke arah saluran pengeluaran; e. luasan petakan sawah minimal 500 m2; f.
pematang harus kuat untuk menahan air minimal 30 cm dari pelataran sawah dengan lebar minimal 50 cm;
g. lebar
caren
minimum
1,5
m
dengan
kedalaman
dari
pelataran
minimum 0,5m; h. ukuran kobakan minimum 1,5 m x 1,5 m x 0,5 m.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
15
4.3 Pemilihan Benih 4.3.1 Benih Ikan Jenis ikan yang dibudidayakan harus memenuhi kriteria benih bermutu dan mempunyai nilai ekonomis. Beberapa jenis komoditas yang dapat dikembangan dalam minapadi adalah sebagai berikut : 4.3.1.1 Mas Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(Compresed)
dan
mulutnya
terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi Gambar 2 . Benih ikan mas dua pasang sungut, yang kadang-kadang
satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,2007) Klasifikasi Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto, 2007) sebagai berikut : Filum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Species
: (Cyprinus carpio L )
Benih ikan mas yang digunakan untuk minapadi sesuai dengan SNI Nomor 01-6132-1999 Benih ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain majalaya kelas benih sebar. Kriteria kuantitatif benih ikan mas kelas benih sebar sebagai berikut : Ciri morfologi Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celahcelah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). 16
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas secara umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke anus sebagai berikut : 1. Rongga mulut, di dalam rongga terdapat : a. Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakan. b. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah. c. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. 2. Faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang. 3. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang. 4. Lambung
yaitu
kelanjutan
kerongkongan
yang
merupakan
pembesaran dari usus. 5. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain : a. Hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus. b. Pangkereas terletak dibagian lambung dan usus. c. Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput. Diantara jenis ikan mas ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan strain pada ikan mas. Strain yang ada pada ikan mas antara lain : 1. Punten : Warna sisik hijau gelap, mata menonjol, gerakan lamban dan jinak punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai panjang dan relatif pendek di bandingkan ikan mas lainya. 2. Sinyonya : Warna sisik kuning muda, badan relative panjang, mata tidak begitu menonjol dan normal pada usia yang masih muda, sedang yang sudah tua sipit, yag masih muda gerakannya jinak dan suka berkumpul pada permukaan air, perbandingan panjang dan terhadap tinggi badan antara 3,66:1.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
17
3. Majalaya: Warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi sisik lebih gelap kearah punggung badan relative pendek, punggung tinggi (membungkuk) dengan perbandingan panjang dan tinggi badan 3,20:1 dan gerakan jinak. 4. Kumpai : Warnanya bermacam-macam, tanda yang khasnya adalah siripnya panjang dan gerakannya lambat. 5. Kancra Domas : Sisik kecil-kecil, bagian atas hijau kehitaman dan ada bagian titik yang mengkilap, bagian bawah sebatas garis badan berwarna putih. 6. Fancy Carp (Koi) : Warna beraneka ragam, gerakan lamban dan jinak, badan relatif pendek dan tinggi. Tabel 1. Kriteria kuantitatif benih ikan mas kelas benih sebar No
Kriteria
1
Umur maks. (hari)
2 3
Panjang total min. (cm) Bobot min. (g) Keseragaman ukuran, min. Keseragaman warna, min.
4 5
Larva
Kebul
Putihan
Belo
Sangkal
4
20
40
70
90
0,6 -
1 0,2
3 3
5 6
8 10
80
80
80
80
80
95
95
95
95
95
Benih ikan mas kelas benih sebar tersebut memiliki ciri-ciri yaitu bentuk tubuh tebal, gemuk dan kepala tidak besar, bentuk mata bulat, dengan tingkah laku berenang bergerombol dan aktif menyongsong arus. 4.3.1.2 Nila Ikan
nila
diintroduksi
didatangkan
ke
dari
Indonesia
Afrika, secara
dan resmi
oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada
Tahun
setelah
1969.
melalui
Setahun
masa
kemudian,
penelitian
dan
adaptasi barulah ikan ini disebarluaskan Gambar 3 . Benih ikan nila kepada pembudidaya di seluruh Indonesia dan kini menjadi ikan peliharaan
yang
populer
di
kolam-kolam
air
tawar
di
Indonesia.
Pemberian nama ikan nila tersebut berdasarkan ketetapan Direktur Jenderal Perikanan pada tahun 1972. Nama tersebut diambil dari nama spesiesnya, yakni nilotica yang kemudian diubah menjadi nila. Nama nilotica menunjukkan daerah asal ikan ini, yaitu Sungai Nil di Benua Afrika. 18
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Habitat aslinya adalah perairan hulu Sungai Nil di Negara Uganda. Kemudian secara alami berkembang dan bermigrasi di perairan hilir sungai melewati Danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir (sepanjang Sungai Nil). Ikan nila juga terdapat di Afrika bagian tengah dan barat. Populasi terbanyak ditemukan di kolam-kolam ikan di Negara Chad dan Nigeria dan sekarang telah tersebar sampai ke lima benua walaupun habitat yang disukai adalah daerah tropis (Gustiano,2005). Klasifikasi Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut : Filum
: Vertebrata
Kelas
: Osteoichthyes
Sub kelas
: Acanthopterygii
Ordo
: Percomorphi
Famili
: Ciclidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis niloticus
Ada beberapa strain ikan nila, diantaranya : Oreochromis niloticus baringoensis. Oreochromis niloticus cancellatus, Oreochromis niloticus eduardianus, Oreochromis niloticus filoa, Oreochromis niloticus niloticus, Oreochromis niloticus sugutae, Oreochromis niloticus tana, Oreochromis niloticus vulcani. Awalnya, ikan nila diberi nama Tilapia nilotica. Ikan ini digolongkan kedalam genus Tilapia yang tidak mengerami telur dan larva di dalam mulut
induknya.
Dalam
perkembangannya,
para
pakar
perikanan
menggolongkan ikan nila kedalam jenis Sarotherodon niloticus atau kelompok ikan tilapia yang mengerami telur dan larvanya di dalam mulut induk jantan dan betinanya. Akhirnya, diketahui bahwa yang mengerami telur dan larva ikan nila hanya induk betinanya saja. Para pakar perikanan kemudian memutuskan bahwa nama ilmiah yang tepat untuk ikan nila adalah Oreochromis niloticus atau Oreochromis sp (Ghufran, 2003).
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
19
Ciri morfologis Seperti ikan pada umumnya, ikan nila memiliki lima buah sirip, yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang, dari bagian dorsal tutup insang hingga bagian dorsal sirip ekor. Ada sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil. Sirip anus hanya satu buah dan bentuknya agak memanjang. Sirip ekor bentuknya membulat dan hanya berjumlah satu buah. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa corak agak gelap melintang vertikal. Corak tersebut memudar saat ikan menjelang dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna kemerahan atau kekuningan ketika musim memijah (Khairuman, 2005). Oreochromis niloticus memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan O. mossambicus dengan perbandingan antara panjang dan tinggi adalah 3:1 dan pada tubuhnya terdapat 10 garis-garis vertikal. Pada sirip ekor terdapat 8 buah garis melintang yang ujungnya berwarna kemerahmerahan. Mata tampak menonjol dan membesar. Letak mulut di ujung tubuh. Posisi sirip terhadap sirip dada adalah Thorasic. Tipe sisik adalah stenoid atau sisik sisir. Rumus jari-jari sirip adalah : P.XVII-13;V.1-5; P.15;A.11-10 dan C.18 (Sugiarto dalam Arthana dan Aryhana 1992). Ikan jantan dan betina dapat dibedakan dari alat kelaminnya. Alat kelamin jantan berupa tonjolan yang agak meruncing yang letaknya di belakang anus. Alat kelamin ini mempunyai 1 lubang yang berfungsi ganda yaitu sebagai saluran tempat keluarnya sperma dan urin. Alat kelamin betina berupa tonjolan yang tidak runcing. Alat kelamin ini mempunyai lubang genital dan lubang saluran urin yang terpisah (Dharma dan Subagyo, 1994 ). Ikan jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari ikan betina. Berdasarkan perkembangan terakhir, telah dirilis varietas ikan nila unggul antara lain varietas : nirwana, jatimbulan, best,
sultana, gesit,
JICA dan nila merah larasati. Benih ikan nila yang digunakan sesuai dengan SNI Nomor 6140 : 2009 Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar. Kriteria kuantitatif benih ikan nila hitam kelas benih sebar sebagai berikut : 20
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Tabel 2. Kriteria kuantitatif benih ikan nila hitam kelas benih sebar Benih P II 40 80 3-5 5-8 2,5 4,5
No
Kriteria
Satuan
Larva
1 2 3
Umur Panjang total Bobot min. Keseragaman ukuran min. Keseragaman warna min.
hari Cm Gram
10 0,9 – 1,3 0,002
30 1-3 0,5
%
90
90
90
80
80
%
90
90
90
95
95
4 5
PI
P III 100 8 - 12 2,5
Benih ikan nila kelas benih sebar tersebut memiliki ciri-ciri yaitu bentuk tubuh agak pipih, dengan tingkah laku bergerombol di permukaan air, aktif melawan arus air dan bereaksi positif terhadap cahaya dan kejutan. 4.3.1.2 Lele Ikan lele (Clarias sp) merupakan ikan yang sudah lama berkembang di Indonesia dan digemari oleh segala lapisan masyarakat sebagai sumber protein. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanngup hidup dalam kepadatan tinggi di lahan dan sumber air yang terbatas. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah, 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah serta 5) waktu usaha yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Ikan lele bersifat nokturnal yaitu aktif bergerak mencari makan pada malam hari. Pada siang hari biasanya berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Ikan lele dilengkapi pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya dan bernafas dengan bantuan labirin yang berbentuk seperti bunga karang di bawah badannya, fungsinya sebagai penyerap oksigen yang berasal dari udara sekitarnya. Maka dalam
keadaan
dipermukaan
tertentu
tanah
yang
ikan
lele
lembab
dapat dan
beberapa
sedikit
jam
kadar
berdiam
oksigennya
(Rachmatun, 2007) Klasifikasi Menurut Djatmika et al (1986), klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikut: Phyllum
: Chordata
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
21
Subphyllum : Vertebrata Kelas
: Pisces
Subkelas
: Teleostei
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias
Species
: Clarias sp
Ciri Morfologi Secara umum, ikan lele mempunyai karakteristik morfologis sebagai berikut : 1. Tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik dan bersungut atau berkumis. 2. Kepala yang panjang, hampir mencapai seperempat dari panjang tubuh. Kepalanya pipih ke bawah (depressed) dengan bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat. 3. Tulang pelat membentuk ruangan rongga diatas insang. Diruangan inilah
terdapat
alat
pernafasan
tambahan
berupa
labirin,
yang
berbentuk seperti rimbunan dedaunan dan berwarna kemerahan. 4. Labirin berfungsi untuk mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga lele mampu bertahan hidup dalam kondisi oksigen (O2) yang minimum. Selain morfologi, makanan dan kebiasaan makan ikan lele antara lain adalah : Pemakan
hewan
dan
pemakan
bangkai
(carnivorousscavanger).
Makanannya berupa binatang-binatang renik, seperti kutu-kutu air (daphnia, cladocera, capepoda), cacing, larva (jentik-jentik serangga), siput kecil dan sebagainya. Ikan ini biasanya mencari makanan didasar perairan, tetapi bila makanan yang terapung maka lele juga dengan cepat memakannya. Dalam mencari makanan, lele tidak mengalami kesulitan karena mempunyai alat peraba (sungut) yang sangat peka terhadap keberadaan makanan baik di dasar, pertengahan maupun permukaan perairan. Habitat Habitat atau lingkungan hidup lele banyak ditemukan diperairan tawar, di dataran rendah hingga sedikit payau. Di alam, ikan lele hidup di sungai-sungai yang arusnya mengalir secara perlahan atau lambat, 22
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
b. Inpari 15 Parahyangan Varietas Inpari 15 Parahyangan ini memiliki rata-rata potensi
hasil hasil
kelompok
6,1 7,5
umur
ton
ton
genjah
GKG/ha,
GKG/ha, (sekitar
dengan
termasuk 117
hari
setelah Gambar sebar), serta memiliki bentuk bentuk 5. Varietas Inpari 15 Parahyangan tanaman tegak dengan tinggi tanaman sekitar 105 cm (Gambar 2). Tekstur nasi dari varietas ini termasuk kategori pulen dengan kadar amilosa 20,7% dengan mutu beras dan mutu nasi dan rasa nasi sangat baik. Prosentase beras giling dari varietas ini lebih tinggi dibandingkan varietas Ciherang dan Inpari 10, sedangkan prosentase beras kepalanya sedikit dibawah Varietas Ciherang dan Inpari 10. Dari hasil pengujian ketahanan terhadap hama wereng coklat, varietas ini agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, namun agak rentan
biotipe
2,
dan
rentan
terhadap
biotipe
3,
sehingga
tidak
direkomendasikan ditanam di daerah endemik wereng. Dari aspek ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri/kresek, varietas ini menunjukkan respon agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, namun agak rentan terhadap strain IV dan strain VIII. Sedangkan untuk ketahanan
terhadap
serangan
penyakit
blas
daun,
varietas
ini
memberikan respon tahan terhadap penyakit blas daun ras 033, agak tahan
terhadap
penyakit
blas
ras133
dan
073,
namun
rentan
terhadap ras 173, serta memberikan respon rentan terhadap serangan virus tungro, sehingga tidak dianjurkan ditanam di daerah endemik tungro. c. Inpari 16 Pasundan Varietas Inpari 16 Pasundan memiliki rata-rata hasil 6,3 ton GKG/ha dengan potensi hasil 7,6 ton GKG/ha, termasuk kelompok umur genjah (sekitar 118 hari setelah sebar), serta
memiliki
bentuk tanaman tegak dengan tinggi tanaman sekitar 102 cm (Gambar 3). Tekstur nasi dari varietas ini termasuk kategori pulen dengan kadar amilosa 22,7% dengan mutu beras, mutu nasi serta rasa nasi sangat baik. Prosentase beras giling dan persentase beras kepala dari varietas ini lebih tinggi dibandingkan varietas Ciherang dan Inpari 10. 24
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Dari
aspek
ketahanan
terhadap
hama
wereng
coklat,
varietas
ini
memberikan respon agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1 dan 2, serta rentan biotipe 3, sehingga tidak direkomendasikan ditanam di daerah endemik hama wereng. Dari aspek ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri/kresek, varietas ini menunjukkan respon tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, namun agak rentan terhadap strain IV dan strain VIII. Untuk ketahanan terhadap serangan penyakit blas daun, varietas ini memberikan respon tahan terhadap penyakit blas daun ras 033, agak tahan terhadap penyakit blas ras 073, namun rentan terhadap ras133 dan 173, serta memberikan juga respon rentan terhadap serangan virus tungro, sehingga tidak dianjurkan ditanam di daerah endemik tungro. Akselerasi adopsi ketiga varietas unggul baru di atas serta dukungan teknologi budidaya yang dibutuhkan perlu terus dilakukan oleh berbagai petugas terkait, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam
upaya
Diharapkan
peningkatan
ketiga
produksi
varietas
padi
tersebut
dan
memiliki
pendapatan potensi
petani.
hasil
dan
produktivitas serta ketahanan terhadap hama dan penyakit padi utama lebih baik dibandingkan varietas popular yang ada (Ciherang dan Inpari 10) dan menjadi varietas unggul spesifik untuk tipe agroekosistim padi sawah yang terdapat di Jawa Barat. Ketiga varietas tersebut cocok ditanam
di
ekosistim
sawah
tadah
hujan
dataran
rendah
sampai
ketinggian 600 meter dpl. 4.4 Sistim minapadi Ada beberapa sistim minapadi yang dikenal saat ini yaitu sebagai berikut : a.
Sistim penyelang, menghasilkan ukuran benih seperti : nila, mas, tawes, nilam, lele, gurami, patin dan ikan lainnya. Persiapan lahan :
Membabat
jerami
sampai
pangkalnya
dan
akar
yang
tersisa
dibenamkan;
Perbaikan pematang untuk mencegah kebocoran air;
Perbaikan saluran pemasukan dan pengeluaran serta dilengkapi dengan saringan yang terbuat dari kawat, bambu atau jaring;
Pengolahan dan pembalikan tanah;
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
25
Pembuatan caren keliling dengan lebar 40-100 cm, kedalaman 60100 cm dan caren penampungan (kobakan panen) dengan ukuran 1x2 m dan kedalaman 50-75 cm.
Gambar 7. Contoh persiapan lahan dengan sistim penyelang Pemupukan : Pupuk organik dengan dosis 150-500 gram/m2 dan kapur dengan dosis 50 gram/m2 yang diberikan setelah petakan digenangi air setinggi 30-40 cm dan suplai air terus-menerus. Pemeliharaan :
Benih ikan yang ditebar sebanyak 100.000 ekor/ha/musim tanam dengan ukuran tebar 1-3 cm.
Pakan tambahan untuk ikan berupa pelet halus sebanyak 20% dari bobot total ikan, dengan frekuensi 2 kali sehari;
Ketinggian air di pelataran sawah selama masa pemeliharaan adalah 30-40 cm;
Balikkan tumpukan jerami 3 (tiga) hari sekali untuk mempercepat proses pembusukan dan pertumbuhan pakan alami;
Monitoring kualitas air dilakukan agar kualitas air sesuai dengan standar pemeliharaan ikan.
Pemanenan :
Panen dilakukan 2 – 3 hari sebelum tanam padi;
Dengan
sistim
ini
diperkirakan
dapat
memproduksi
benih
berukuran 3-5 cm dengan masa pemeliharaan 20 hari sebesar 60.000-80.000 ekor/ha/musim tanam;
Usaha
minapadi
dengan
sistim
penyelang
ini
dapat
juga
menghasilkan benih untuk dibesarkan di KJA, atau dijadikan olahan goreng kering yang dikenal dengan “baby fish”. 26
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
b.
Sistim tumpang sari Persiapan lahan :
Sawah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan penanaman padi dan pemeliharaan ikan;
Perbaikan saluran pemasukan dan pengeluaran serta dilengkapi dengan saringan yang terbuat dari kawat, bambu atau jaring;
Pengolahan dan pembalikan tanah;
Pembuatan caren keliling dengan lebar 40-100 cm, kedalaman 60100 cm dan caren penampungan (kobakan panen) dengan ukuran 1x2 m dan kedalaman 50-75 cm. Dengan sistim ini caren dapat dibuat kolam dalam dengan ukuran 0,8-1 meter.
Pemupukan : Pemupukan
dasar
pemupukan
yang
dan
susulan
biasa
digunakan
berlumpur. Tan am 0 Ke
Keb
Tan am
Penyiang
3-
20 Panen ikan 15 - 20 Tana m
25 – 30
dengan
Panen Ikan
Penyiang
Primo
30 -
45 -
20 – 30
50%
kondisi
dari
sawah
dosis masih
Panen
10
Panen uk.konsu
Belo/ 40-55
Toko
dalam
dosis
Panen Ikan Panen udang
95
Gambar 8. Jadwal tanam ikan pada budidaya mina padi sesuai ukuran ikan dan lama pemeliharaan Penebaran ikan : Padat penebaran dan ukuran benih ikan disesuaikan dengan tujuan penanaman, penebaran pertama benih berukuran 5-8 cm (fingerling) dengan padat penebaran 5-10 ekor/m2 dilakukan setelah penanaman bibit padi berumur ± 7 hari. Pemeliharaan :
Pakan tambahan berupa pelet halus dengan dosis maks.3% dari berat bobot biomassa;
Monitoring kualitas air dilakukan agar kualitas air sesuai dengan standar pemeliharaan ikan.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
27
Pemanenan :
Panen ikan 1 minggu sebelum panen padi dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu udara rendah;
Setelah
masa
pemeliharaan
selama
90
hari
dihasilkan
ikan
berukuran minimal 100 g/ekor sebanyak 30.000 - 60.000 ekor atau minimal 3-6 ton.
Gambar 9. Proses pemanenan ikan di sawah c.
Sistim Palawija Dalam sistim ini, persiapan lahan, penebaran benih, pemeliharaan, panen serta monitoring kualitas air sama seperti sistim tumpang sari, perbedaan
dalam
sistim
ini
pemeliharaan
ikan
tidak
dilakukan
bersama padi.
Gambar 10. Pemanfaatan pematang sawah 4.5 Model tanam padi Model tanam padi yang digunakan untuk budidaya minapadi antara lain : a.
Model jajar legowo Model ini memiliki pola tanam padi dengan perbandingan 2 : 1, 4 : 1 dan 6 : 1. Artinya, setiap dua, empat dan enam baris padi yang ditanam di petakan sawah, diberikan satu baris kosong (tanpa benih padi). Tujuannya adalah selain sebagai ruang untuk pemeliharaan
28
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
ikan, juga agar sinar matahari dapat langsung mengenai petakan sawah sehingga dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12–22% dan memberikan ruang yang luas untuk pemeliharaan ikan.
Gambar 11. Model jajar legowo b.
Model tegel yang dilengkapi parit/caren Perbedaan model ini terletak pada jarak padi 20 cm, sehingga untuk minapadi
harus
dilengkapi
dengan
caren/parit.
Berbagai
letak
caren/parit pada petakan sawah yaitu : caren/parit keliling, tengah, diagonal dan ada juga yang dilengkapi dengan petak pengungsian. Fungsi
dari
parit/kemalir
yaitu
:
untuk
melindungi
ikan
dari
kekeringan pada saat terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan, tempat memberi makan ikan dan untuk memudahkan ikan bergerak ke seluruh petakan.
Gambar 12. Model tegel yang dilengkapi parit/caren c.
Model kolam dalam Modal kolam dalam adalah model tanam padi jajar legowo atau tegel yang
dilengkapi
parit/caren
dalam
dengan
ukuran
caren
lebar
minimal 1 meter dan kedalaman 0,8-1 meter. Dengan menggunakan model kolam dalam, panen padi dapat meningkat hingga 15 % per satuan luas petakan sawah
Gambar 13. Minapadi kolam dalam
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
29
4.6 Pengelolaan air Pengelolaan kualitas air untuk produksi ikan konsumsi dengan sistim minapadi harus selalu diperhatikan meliputi : monitoring parameter kualitas air yang diukur sesuai kebutuhan dan pemantauan kesehatan ikan minimal 10 hari sekali. Data hasil monitoring dicatat dan disimpan secara baik sebagai dasar dalam pengendalian kualitas air, kesehatan dan pertumbuhan ikan. Pengamatan pematang sawah juga harus dilakukan untuk
menghindari
adanya
kebocoran
pada
petakan
lahan
sawah.
Parameter kualitas air budidaya untuk minapadi dapat dilihat pada Tabel Tabel 4. Kualitas air budidaya untuk minapadi No 1 2 3 4
Parameter
Satuan
Kisaran
Suhu pH DO Amoniak (TAN)
oC
25 – 31 5–8 >3 maks. 1
mg/l mg/l
total
4.7 Pemberian pakan Dalam usaha budidaya, pakan merupakan komponen biaya terbesar selama pemeliharaan yaitu berkisar antara 80-85 %. Kebutuhan pakan yang berkualitas sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ikan. Untuk mendapatkan produk ikan yang memenuhi jaminan mutu dan keamanan pangan,
maka
pakan
ikan
yang
digunakan
harus
memiliki
nomor
pendaftaran/sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya atau surat jaminan dari instansi yang berkompeten. Pemberian pakan disebarkan secara perlahan untuk memberikan waktu
bagi
ikan
memakan
pelet
dan
pembudidaya
dapat
melihat
kebiasaan makan pada ikan ini. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak maksimal 3% dari total biomassa. Proses produksi ikan konsumsi dengan sistim minapadi dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 5. Proses produksi ikan konsumsi dengan sistim minapadi No 1 2
30
Karakteristik Penebaran benih - Padat tebar benih - Ukuran Pakan - Dosis - Frekuensi pemberian
Pembesaran Ikan Ikan nilem nila
Satuan
Ikan mas
ekor/m2 cm
5 – 10 5–8
5 – 10 5–8
5 – 10 5–8
% kali/hari
maks. 3 2 pelet
maks. 3 2 pelet
maks. 3 2 pelet
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
-
Jenis pakan
3
Waktu pemeliharaan
hari
4
Pemanenan - Sintasan produksi - Ukuran
% g/ekor
90 – 100
90 – 100
90 – 100
min. 60 min. 60 min. 60 min.10 min.10 min.100 0 0 Sumber : RSNI3 Produksi ikan konsusmsi dengan sistim minapadi
Penentuan
jumlah
pakan
dilakukan
dengan
cara
sampling
yaitu
mengambil beberapa ekor ikan dan menimbang bobotnya, sehingga dapat diduga bobot total (biomass) sebagai berikut : Bobot total = rata-rata bobot ikan sampling x jumlah ikan total
4.8 Panen Ikan dapat dipanen dalam waktu pemeliharaan 90-100 hari atau lebih sesuai
ukuran
yang
dibutuhkan
oleh
konsumem.
Biasanya
ikan
konsumsi dapat dijual setelah mencapai ukuran minimal 100 gram/ekor, tetapi semakin besar ukuran ikan harganya juga semakin tinggi. Teknik memanen yang sangat mudah dilakukan dengan cara mengeringkan sawah baik beberapa atau menyeluruh. Jika ingin memanen seluruh ikan, maka petakan sawah dapat dikeringkan seluruhnya. Pada waktu pemanenan sebaiknya dimasukkan air
segar kedalam petakan sawah
dan pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Air dibuang melewati saluran pembuangan di dalam sawah hingga seluruh ikan dapat mengumpul di dalam kobakan dan selanjutnya ditangkap menggunakan serok. 4.9
Pengemasan Pengemasan dan pengangkutan ikan hasil panen bisa
dilakukan
dalam
keadaan
mati
maupun
dalam keadaan hidup. Dalam pengemasan dalam keadaan hidup, perlu dilakukan penurunan suhu agar tingkat metabolisme dan aktivitas ikan menurun. Gambar 14 .Pengemasan ikan segar keadaan segar dilakukan Pengemasan ikan dalam
dalam wadah dan dicampur dengan es curah. Sebelum dikemas, udang terlebih dahulu dicuci bersih. Penanganan/pengemasan dalam suhu dingin (prinsip rantai dingin) dan bersih dilakukan untuk menjaga mutu ikan tetap segar. Pencucian dimaksudkan untuk membersihkan kotoran dan lendir yang dapat mendorong timbulnya sumber penyakit. Setelah pencucian selesai
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
31
dilakukan, maka ikan siap untuk dikemas dalam kantong plastik dan selanjutnya disusun dalam kendaraan transportasi untuk diangkut.
Gambar 15. Contoh pengaturan kemasan dalam alat transportasi darat
32
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
BAB V PENGENDALIAN HAMA 5.1
Pengendalian Hama Padi Secara biologis, ikan dapat menekan perkembangan hama tanaman padi seperti : keong mas, wereng, hama putih dan penggerek batang, ikan akan memakan telur maupun larva hama tanaman yang fase pertumbuhannya
didalam
air,
misalnya
keong
mas,
karena
larva
didalam air maka menjadi pakan ikan. Dengan minapadi, beberapa bentuk serangan hama padi dapat dikendalikan. Untuk mengantisipasi serangan hama padi pada daerahdaerah
endemik,
dapat
digunakan
pestisida
alami
seperti
saponin
(terdapat dalam biji teh), rotenon (terdapat dalam akar tumbuhan) dan nikotin (terdapat dalam daun tembakau) yang diberikan bersamaan dengan pemupukan dasar (Murdjani, 2011).
Gambar 16. Saponin, rotenon dan nikotin (dari kiri ke kanan) 5.2
Pengendalian hama ikan Hama ikan yang selama ini terjadi pada usaha minapadi berupa : ular, belut, ikan gabus, biawak, linsang (sero), burung kuntul dan kuang-kuang. Untuk mengendalikan hama ular dapat dilakukan dengan meletakkan bubu perangkap di dalam petakan sawah (A. Fagi, 1994).
Gambar 17. Jenis-jenis hama ikan
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
33
Ikan-ikan yang dipelihara dalam usaha minapadi dapat menjadi predator bagi serangga hama padi, sehingga serangan hama dapat terkendali dengan baik. Untuk mencegah terjadinya serangan hama padi, ikan atau udang pada budidaya minapadi, sebaiknya diberi pagar keliling berupa jaring (paranet) di seluruh petakan lahan sawah.
34
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 6.1
Monitoring Monitoring bertujuan untuk memantau kegiatan kegiatan budidaya minapadi mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan panen.
6.2
Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk membandingkan antara rencana dengan realisasi
kegiatan
untuk
menjadi
rekomendasi
yang
akan
datang.
Evaluasi juga bertujuan untuk melihat dampak sebelum dan sesudah penerapan dengan
budidaya
minapadi.
Kegiatan
evaluasi
menganalisa
relevansi,
efektifitas
dan
dapat
dampak
dilakukan dari
hasil
pelaksanaan kegiatan terhadap tujuan, sasaran, indikator keberhasilan yang
diharapkan
dihadapi
serta
sebagai
melihat
bahan
sejauh
acuan
dan
mana
referensi
permasalahan untuk
yang
menentukan
alternatif solusi dan rencana tindak lanjut. Evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
budidaya
minapadi
tersebut
mencakup: a. penerapan teknologi budidaya anjuran di lokasi pelaksaan kegiatan; b. peningkatan
produksi
dan
produktifitas
budidaya
ikan
setelah
melalui input teknologi; c. dampak
pelaksanaan
kegiatan
peningkatan pendapatan
budidaya
minapadi
terhadap
Kelompok pembudidaya minapadi
serta
keberlanjutan sistim usaha budidaya di tingkat Kelompok Minapadi; dan d. penyebarluasan
penerapan
teknologi
anjuran
pada
kawasan
sekitarnya. 6.3
Pelaporan Pelaporan
bertujuan
untuk
menyampaikan
hasil
pelaksanaan
kegiatan kegiatan budidaya minapadi, kendala, solusi dan rencana tindak lanjut. Pelaporan pelaksanaan kegiatan diketahui kepala dinas Kab/Kota
dan
disampaikan
kepada
Direktur
Jenderal
Perikanan
Budidaya cq : Direktur Produksi dan Usaha Budidaya melalui faks 0213514758
atau
email
[email protected]
ditembuskan kepada Dinas Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah dilakukan panen sebagaiman format terlampir.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
35
BAB VII PENUTUP Peningkatan produktivitas budidaya dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan potensi budidaya melalui penerapan teknologi anjuran dan kaidah
CBIB
memberikan
menjadi sumbangan
salah nyata
satu dan
strategi lebih
yang
besar
diharapkan terhadap
mampu
peningkatan
produksi perikanan budidaya. Pelaksanaan
kegiatan
budidaya
minapadi
selain
sebagai
sarana
diseminasi teknologi budidaya anjuran teritegrasi antara perikanan dan pertanian
yang diharapkan mampu memacu semangat dan minat kelompok
minapadi untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan yang ada di daerahnya secara optimal, bijaksana dan berkelanjutan. Petunjuk Teknis ini diharapkan akan dapat menjadi acuan dan referensi bagi setiap pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Setiadi Heri Surono
36
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR /PER-DJPB/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI TAHUN 2016 Format 1 Form Surat Usulan Penetapan Tim Teknis Daerah KOP Dinas Kabupaten Kepada Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Jakarta
lokasi, tgl – bulan – 2016
Menindaklanjuti Program Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun Anggran 2016 Ditjen Perikanan Budidaya, dengan ini Dinas Kelautan dan Perikanan ............. Kabupaten ................................. menyampaikan usulan nama-nama tim teknis Sarana Budidaya Minapadi sebagai berikut :
No
Nama
Jabatan dan Instansi
Alamat dan Nomor HP
Demikian disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan atas kerjasamanya diucapkan terimakasih. Kepala Dinas Kabupaten.....................
(…………………………..) NIP. .....................................
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
37
Format 2 Format 2 Form Identifikasidan danSeleksi Seleksi Lokasi, Pembudidaya Kelompok Minapadi Form Identifikasi Lokasi, Pembudidaya dandan Kelompok Minapadi CHECKLISTIDENTIFIKASI IDENTIFIKASI CALON LOKASI DAN KELOMPOK MINAPADI CHECKLIST CALON LOKASI DAN KELOMPOK MINAPADI PELAKSANA KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI PELAKSANA KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI TAHUN 2016 TAHUN 2016 Tim Teknis Tim Teknis (Ketua) (Ketua) Nama Kelompok Nama Kelompok pembudidaya minapadi pembudidaya minapadi Lokasi Usaha Lokasi Usaha
: : : :
-
Desa
:
-
Kecamatan
:
-
Kab/Kota
:
-
Provinsi
:
Tanggal Identifikasi
:
-
Desa
Kecamatan Kab/Kota
Provinsi
Tanggal Identifikasi
: : : :
Komoditas
: :
Komoditas
:
No.
No. I 1 I
1 2
2 3
3
4
4 II
Persyaratan
Persyaratan
Lokasi Sesuai Lokasi dengan tata letak daerah, tidak terdapat konflik kepentingan baik dengan Sesuai dengan tatamaupun letak daerah, tidak kegiatan perikanan kegiatan terdapat konflik kepentingan baik dengan lainnya dan memiliki legalitas status kegiatan perikanan maupun kegiatan lahan lainnyateknis dan memiliki legalitas status Secara berada pada lingkungan yang lahansesuai dengan kelayakan teknis komuditas ikanberada yang akan Secara teknis pada lingkungan dibudidayakan yang sesuai dengan kelayakan teknis Tingkat resiko bahaya keamanan pangan komuditas ikan yang akan dari bahaya kimiawi, biologis dan fisik dibudidayakan rendah Tingkat resiko bahaya keamanan pangan Memiliki kemudahan aksesisbilitas (jalan, dari bahaya sumber kimiawi, biologis dan fisik komunikasi, benih, pasar dll)
Kesesuaian Ya Kesesuaian Tidak
Ya
Kondisi existing/Keterangan
Tidak
Kondisi existing/Keterangan
rendah
Kelembagaan Kelompokaksesisbilitas (jalan, Memiliki kemudahan Memiliki suratsumber keterangan/ pengukuhan komunikasi, benih, pasar dll) kelompok dan atau terdaftar di Dinas Kab/ Kota dan Kelompok Berbadan hukum II Kelembagaan 2 Memiliki organisasi dan 1 Memilikistruktur surat keterangan/ pengukuhan anggota/ kelompokSDM dan yang ataujelas/memadai terdaftar di Dinas 3 Status kelompok telah berkembang Kab/ Kota dan Berbadan hukum dan masih aktif dalam kegiatan usaha 2 Memiliki struktur organisasi dan budidaya anggota/ SDM yang jelas/memadai 4 Belum pernah menerima bantuan dana 3 Status kelompok telah berkembang dan PUMP/TP dari Ditjen PB masih aktif dalam kegiatan usaha Catatan : *) Coret salah Satu kalau jawaban Ya 1
Akte Notaris / Koperasi*)
Akte Notaris / Koperasi*)
budidaya Belum pernah menerima bantuan dana 1 Kesimpulan : PUMP/TP dari Ditjen PB Catatan : *) Coret salah Satu kalau jawaban Ya 4
2 1
Usulan/Rekomendasi : Kesimpulan :
2
Usulan/Rekomendasi :
……………….., tanggal/bulan/tahun
Tim Teknis 38
tanggal/bulan/tahun Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi……………….., Tahun 2016
Tim Teknis
No
Nama/ Jabatan
1
..............................................( Ketua)
2
...........................................( Anggota)
3
.......................................... ( Anggota)
Tanda tangan 1 ................................... 2 .......................... 3 ...................................
Catatan: *) coret yang tidak perlu
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
39
Format 3 Form BA Hasil Identifikasi Lokasi dan Kelompok Minapadi Calon Pelaksana kegiatan kepada Kepala Dinas Kabupaten Berita Acara Hasil Identifikasi Lokasi dan Kelompok Minapadi Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 Nomor : .......................... ………….……………………………. Pada hari ini tanggal ……………….… bulan ….....….. tahun dua ribu enam belas, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ............................ NIP : ............................ Jabatan : ............................ bertindak sebagai ketua Tim Teknis Satuan kerja : Menyatakan bahwa: Nama Kelompok : ………………………………………….. Lokasi - Jalan : - Desa/Kelurahan : - Kecamatan : - Kabupaten/Kota : - Provinsi : - Titik koordinat : Berdasarkan hasil identifikasi calon lokasi dan calon Kelompok pembudidaya minapadi pelaksana Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal ............ bulan .......... tahun 2016, telah memenuhi persyaratan dan kelayakan secara teknis serta manajemen kelompok sebagai calon pelaksana Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 (data Kelompok pembudidaya minapadi dan hasil identifikasi terlampir). Selanjutnya kami Tim Teknis mengusulkan calon lokasi dan calon Kelompok pembudidaya minapadi tersebut di atas untuk dapat ditetapkan sebagai pelaksana Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016. Demikian Berita Acara usulan ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui: Ketua kelompok
Yang mengusulkan: Ketua Tim teknis
ttd
ttd
(..........................................)
(..........................................)
40
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 4 Contoh Usulan Kelompok Minapadi Calon penerima kegiatan oleh Dinas Kabupaten KOP DINAS
Nomor
:
............., ...................... 2016
Perihal
: Usulan Kelompok Minapadi Calon Penerima Kegiatan Budidaya Minapadi Lampiran: 1 (satu) berkas Yth.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. PPK Satker Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya TA.2016 , Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Jalan Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari (GMB) IV lantai 6, Jakarta Pusat 10110 Di Jakarta Selatan Sesuai ketentuan Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016, bersama ini terlampir kami sampaikan usulan lokasi dan Kelompok pembudidaya minapadi pelaksana paket Sarana Budidaya Minapadi berdasarkan hasil identifikasi dan verifikasi Tim Teknis. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih. Kepala Dinas Kabupaten.....................
(…………………………..) NIP. ..................................... Keterangan : Daftar usulan kelompok ditulis dalam bentuk tabel yang terdiri dari (Nama Kelompok pembudidaya minapadi, Alamat Kelompok pembudidaya minapadi, Nama pengurus/anggota dan Jenis Usaha)
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
41
Format 5 Form Berita Acara Penetapan lokasi dan Kelompok Minapadi Berita Acara Penetapan Lokasi dan Kelompok Minapadi Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 Nomor : ........................................…… …….……………………………. Pada hari ini tanggal ……………….… bulan ….....….. tahun dua ribu enam belas, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP : Jabatan : Satuan kerja : Berdasarkan Berita Acara identifikasi lokasi dan Kelompok Minapadi pelaksana Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 Nomor :................ tahun 2016 yang mengusulkan : Nama Kelompok : ………………………………………….. Lokasi - Jalan : - Desa/Kelurahan : - Kecamatan : - Kabupaten/Kota : - Provinsi : - Titik koordinat : Menetapkan lokasi dan kelompok tersebut di atas sebagai pelaksana Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016. Demikian Berita Acara penetapan ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kepala Dinas Kabupaten ...................... ttd (…………………………….) Keterangan; Titik koordinat merupakan range antara LS/LU dan BB/BT (derajat (0) menit (‘) detik (“) LS/LU dan derajat derajat (0) menit (‘) detik (“) BB/BT)
42
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 6 Contoh Surat Pengajuan Permohonan Paket Bantuan KOP KELOMPOK MINAPADI lokasi, tgl – bulan – 2016
Kepada Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Jakarta
Bersama ini kami pengurus dan anggota Kelompok Minapadi ... (isi nama Kelompok Minapadi) ... yang beralamat di ...(isi alamat lengkap)..., mengajukan permohonan untuk dapat memperoleh bantuan paket sarana produksi melalui kegiatan Budidaya Minapadi dengan Proposal Pengembangan Kegiatan Budidaya Ikan (terlampir). Adapun susunan pengurus dan anggota sebagai berikut : a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara Anggota
: : : : :
Kontak (Telp/HP/Email)
:
No & Tgl Pendirian/ Pengukuhan Kelompok
: :
……………………………………………. ……………………………………………. ……………………………………………. 1. .............................. 2. .............................. 3. dst ……………………………………………. ……………………………………………. .....diisi no & tgl pendirian/pengukuhan kelompok.. Oleh: Pejabat yang berwenang atau KepalaDesa/Kepala Dinas Kab.........
Demikian kami sampaikan, seluruh data dipertanggungjawabkan. Ketua Kelompok
benar
adanya
dan
dapat
(…………………………..) Mengetahui, Kepala Dinas Kabupaten …….......…
Ketua Tim Teknis
(…………………………..) NIP. ………………………
(…………………………..)
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
43
Format 7 Form Proposal Kelompok Minapadi PROPOSAL KEGIATAN PERIKANAN BUDIDAYA a. b. c. d. e. f.
g. h.
i. j.
k.
Pendahuluan/Latar Belakang Tujuan Usaha Jenis Budidaya dan Komoditas yang akan dikembangkan Lokasi Usaha
: :
(diisi secara singkat, jelas dan padat) (diisi secara singkat, jelas dan padat)
: :
Wadah Budidaya dan Metode Budidaya yang akan Digunakan Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Usaha
:
Produksi sebelum Menerima Bantuan Pendapatan Rata-rata Kelompok pembudidaya minapadi sebelum Menerima Bantuan Target produksi setelah Menerima Bantuan Target pendapatan Rata-rata Kelompok pembudidaya minapadi setelah Menerima Bantuan Rencana Anggaran Bersama (RAB)
:
(pilihan disesuaikan) (diisi alamat lokasi usaha, status lahan) (disesuaikan dengan komoditas yang dibudidayakan) (berisi jadwal kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan pekerjaan sampai dengan panen untuk jenis budidaya yang dikembangkan) ............ ton/ekor per siklus
:
Rp. ............ per tahun
:
............ ton/ekor per siklus
:
Rp. ............ per tahun
:
(berisi rekapitulasi seluruh kebutuhan anggaran untuk kegiatan pelaksanaan budidaya yang akan dilaksanakan) (diisi secara singkat, jelas, dan padat)
l. Penutup m. Lampiran
:
: :
1) Data Kelompok pembudidaya minapadi (berisi data anggota Kelompok Minapadi secara lengkap mulai dari nama, alamat, jabatan dalam kelompok, fotocopy kartu identitas, data-data) 2) Kerangka Acuan kerja (KAK) 3) Surat pernyataan siap swakelola 4) Pakta Integritas 5) Fotocopy buku tabungan (an. Kelompok)
lokasi, tgl – bulan – 2016 Ketua Kelompok
Sekretaris Kelompok
(…………………………..)
(…………………………..) Mengetahui, Ketua Tim Teknis (…………………………..)
44
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 8 Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) KOP KELOMPOK MINAPADI Rencana Anggaran Biaya (RAB) Budidaya Ikan ………………….. A. INFORMASI UMUM 1. Nama Kelompok 2. Alamat
B. No 1.
2. 3.
4.
: :
………………………………………………. Jalan, Kampung, RT/RW, ttk koordinat Desa : (nama& titik koordinat) Kecamatan : (nama) Kab : ........................................ Provinsi : ........................................
KEGIATAN BUDIDAYA IKAN Usaha Produktif Budidaya a. Perapihan Lahan dan pembuatan kemalir b. Pembuatan Pagar Peralatan Budidaya a. …………………………….. b. …………………………….. Sarana Produksi Padi Pupuk non subsidi Benih ikan mas/nila/lele (25 gram) Pakan Lain-Lain TOTAL
Satuan
Volume
Nilai (Rp.)
Mengetahui, Ketua Tim Teknis
Ketua Kelompok
(…………………………..) NIP. ………………………
(…………………………..)
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
45
Format 9 Contoh Pakta Integritas Kelompok Minapadi PAKTA INTEGRITAS KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : ..............................(diisi nama ketua Kelompok Minapadi)
Nama Jabatan
:
Ketua
Kelompok
Minapadi
........
(diisi
nama
Kelompok
Minapadi) Alamat
: ..............................(diisi alamat ketua sesuai KTP)
Bertindak untuk dan atas nama: Kelompok Minapadi …………………… (diisi nama Kelompok Minapadi) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016, dengan ini menyatakan bahwa saya: 1. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 2. Akan bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja program sesuai dengan proposal dan rencana kerja yang telah disusun; 3. Akan bertanggungjawab atas pelaksanaan agar sesuai dengan peruntukan dan tepat sasaran dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016; 4. Akan menyimpan setiap tanda bukti transaksi/pengeluaran dana; 5. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pelaksanaan pekerjaan, serta; 6. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam Pakta Integritas ini, saya bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana. ..........................,............,.....................2016 Kabupaten / Kota .......................................... Materai Rp
6.000,-
Ketua Kelompok Minapadi ...................................
46
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 10 Format Laporan Pendahuluan LAPORAN PENDAHULUAN Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 I.
PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Tujuan dan Sasaran
II. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN CALON LOKASI DAN KELOMPOK MINAPADI PELAKSANA a. Tim Teknis b. Calon Lokasi dan Calon Kelompok Minapadi c. Waktu Identifikasi dan hasil Identifikasi d. Penetapan Lokasi dan Kelompok Minapadi Pelaksana Percontohan e. Pakta Integritas Kelompok Pembudidaya Ikan. III.
GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KELOMPOK MINAPADI PELAKSANA a. Kondisi Lokasi b. Kelembagaan Kelompok Minapadi
IV.
RENCANA PELAKSANAAN a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Panen
V.
PENUTUP
Lampiran-Lampiran 1. Lampiran Form SK Penetapan Tim Teknis; 2. Lampiran Form Checklist Hasil Identifikasi; 3. Lampiran Form BA Usulan Lokasi dan Kelompok Minapadi oleh Tim Teknis; 4. Lampiran Form Pakta Integritas; 5. Lampiran Form Jadwal dan Rencana Kerja;
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
47
Format 11 Format Laporan Kemajuan LAPORAN KEMAJUAN Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 I.
PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Sasaran c. Rencana Kerja/ Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
II.
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PERCONTOHAN a. Indikator keberhasilan dan target b. Kondisi dan Perkembangan pencapaian target c. Permasalahan
III.
RENCANA TINDAK LANJUT a. Alternatif solusi/Pemecahan masalah b. Tindak lanjut pelaksanaan pencapaian target
IV.
PENUTUP
Lampiran-Lampiran 1. Lampiran Form Kemajuan Pekerjaan 2. Lampiran Tabel Monitoring Kualitas Air 3. Lampiran Tabel Peforma Ikan dan Mortalitas Ikan
48
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 12 Outline Laporan Akhir Pertanggung Jawaban Kelompok Minapadi LAPORAN AKHIR Kegiatan Budidaya MinapadiT ahun 2016
I.
PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Sasaran 1.3. Lokasi dan Pelaksanaan 1.4. Output 1.5. Outcome
II.
PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Pemilihan lokasi 2.2 Teknologi budidaya 2.3 Penyediaan sarana dan prasarana produksi 2.4 Proses produksi 2.5 Kendala dan Solusi
III.
KINERJA HASIL 3.1 Penerapan teknologi budidaya 3.2 Perkembangan produksi dan produktivitas 3.3 Laporan hasil panen
IV.
KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran dan Rekomendasi
V.
PENUTUP
Lampiran:
Foto Kegiatan
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
49
Format 13 Form Berita Acara Serah Terima (BAST) KOP POKDAKAN
Berita Acara Serah Terima Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016 Nomor : ……………………………. Pada hari ini .............., tanggal ................................ bulan ....................... tahun dua ribu enam belas telah diadakan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan: 1.
2.
Nama
:
Jabatan
:
Nama NIP Jabatan
: :
......... (diisi namaketua Kelompok pembudidaya minapadi)...... Ketua Kelompok pembudidaya minapadi ………(diisi nama Kelompok pembudidaya minapadi)…………. berkedudukan di Jl. ………………………, Desa ………………, Kecamatan …………………., Kab …………………., Provinsi ………………. selanjutnya disebut PIHAK KESATU Ir. BALOK BUDIYANTO, MM 19621228 199002 1 001 Pajabat Pembuat Komitmen pada Satker Direktorat Produksi dan Usaha, Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor: ……………. Tanggal ………………… tentang pekerjaan Kegiatan Budidaya Minapadi pada Kelompok Minapadi ……………………. Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Barang Pekerjaan hasil pengadaan TA. 2016 pada Satker Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya, Perikanan Budidaya, dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA telah menyelesaikan 100% sesuai dengan perjanjian kontrak kerja dalam keadaan baik dan operasional serta menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan pekerjaan hasil pengadaan TA. 2016 pada Satker Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya Perikanan Budidaya. Pasal 2 Guna tertib administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 di atas, maka selanjutnya PIHAK KEDUA akan menyerahkan hasil pekerjaan dari PIHAK PERTAMA kepada KUASA PENGGUNA ANGGARAN. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
50
Yang menerima PIHAK KEDUA
Yang menyerahkan PIHAK KESATU
Ir. Balok Budiyanto, MM. NIP. 19621228 199002 1 001
(…………………………..) Ketua Kelompok Minapadi
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 15 BA Serah terima dari KPA ke Dinas KP Kab KOP DJPB
Berita Acara Serah Terima Bantuan Kegiatan Budidaya MinapadiTahun 2016 Nomor : ……………………………. Pada hari ini .............., tanggal ................................ bulan ....................... tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1.
Nama NIP Jabatan
: : :
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si. 19610522 198603 1 001 Direktur Jenderal Perikanan Budidaya selaku Kuasa Pengguna Anggaran selanjutnya disebut PIHAK KESATU
2.
Nama NIP Jabatan
: : :
................................ ................................ Kepala Dinas ……….. Kabupaten/Kota ……………………………… yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Bantuan Sarana Budidaya Minapadi, Satker Direktorat produksi Perikanan Budidaya. No. 032.04.1.465079/2016 tanggal 7 Desember 2015 Kedua belah pihak telah sepakat untuk melaksanakan Serah Terima Bantuan Barang hasil pengadaan TA. 2016 pada Satker Direktorat Usaha Perikanan Budidaya dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik pekerjaan hasil pengadaan TA. 2016 pada Satker Direktorat Produksi Perikanan Budidaya, seperti tercantum pada lampiran Berita Acara Serah Terima ini. Pasal 2 Guna pemanfaatan lebih lanjut, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di atas, selanjutnya PIHAK KEDUA akan menyerahkan kepada Kelompok pembudidaya minapadi……………. Selaku penerima manfaat Kegiatan Budidaya Minapadi. Guna pemanfaatan lebih lanjut, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di atas, maka terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka pemanfaatan beralih menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan dan dikelola Kelompok Minapadi dalam rangka mendorong perkembangan usahanya. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihakpada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
52
Yang menerima PIHAK KEDUA
Yang menyerahkan PIHAK KESATU
(…………………………….) NIP. ………………………..
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si. NIP. 19610522 198603 1 001
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
Format 16 BA Serah terima dari Dinas KP Kab kepada kelompok Penerima KOP Dinas Kabupaten/Kota
Berita Acara Serah Terima Bantuan Barang Kegiatan Budidaya MinapadiTahun 2016 Nomor : ……………………………. Pada hari ini .............., tanggal ................................ bulan ....................... tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1.
Nama NIP Jabatan
: : :
................................ ................................ Kepala Dinas......Kabupaten/Kota….... yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU
2.
Nama Jabatan
: :
................................ Ketua Kelompok pembudidaya minapadi ……….. Kabupaten/Kota ……………………………… yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) kegiatan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi, Satker Direktorat produksi Perikanan Budidaya. No. 032.04.1.465079/2016 tanggal 7 Desember 2015 Kedua belah pihak telah sepakat untuk melaksanakan Serah Terima dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik pekerjaan hasil pengadaan TA. 2016 pada Satker Direktorat Usaha Perikanan Budidaya, seperti tercantum pada lampiran Berita Acara Serah Terima ini. Pasal 2 Guna pemanfaatan lebih lanjut, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di atas, maka terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka pemanfaatan beralih menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan dan dikelola Kelompok Minapadi dalam rangka mendorong perkembangan usahanya. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihakpada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima PIHAK KEDUA
Yang menyerahkan PIHAK KESATU
(…………………………….)
(…………………………….) NIP. ………………………..
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016
53
Format 17 Surat Pernyataan Pemindahan Sarana Budidaya KOP KELOMPOK PEMBUDIDAYA MINAPADI
SURAT PERNYATAAN PEMINDAHAN SARANA BUDIDAYA MINAPADI
Yang bertandatangan dibawah ini: Nama
: .......................................................
Nama Kelompok pembudidaya minapadi
: .........................................
Jabatan
: Ketua Kelompok pembudidaya minapadi
Alamat
:
..................................................................................................................... Dengan
ini
menyatakan
bersedia
dilakukan
pemindahan
sarana
budidaya apabila tidak dimanfaatkan dan tidak menjual/memindah tangankan kepada
pihak
lain
semua
sarana
budidaya
yang
diberikan
serta
akan
memanfaatkannya secara baik dan benar sesuai tujuan dan peruntukkannya lokasi, tgl – bulan – 2016 Ketua Kelompok
Sekretaris Kelompok
(…………………………..)
(…………………………..) Mengetahui,
Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota ............................... (…………………………..)
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
Setiadi Heri Surono
54
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Sarana Budidaya Minapadi Tahun 2016