PETUNJUK PRAKTIKUM
U N
SO
ED
DASAR-DASAR AGRONOMI
TA
Oleh :
PE
R
TIM PENGAMPU
FA
LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016
ACARA I. PENGOLAHAN TANAH A.
Teori Dasar Dalam bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena tanah mempunyai peranan penting, antara lain : 1. Sebagai tempat tumbuh dan tempat perkembangan akar. 2. Menyediakan unsur hara dan air bagi tanaman. 3. Menyediakan udara bagi akar tanaman.
ED
4. Merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna, khususnya mikroflora dan mikro fauna yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
Tujuan
U N
B.
SO
pertumbuhan tanaman.
Diharapkan setelah praktikum mahasiswa mampu memahami dan melakukan
TA
pengolahan tanah dengan baik.
Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan tanah menjadi
PE
tanah bertujuan untuk :
R
gembur dan mengatur permukaan tanah sehingga sesuai untuk ditanami. Pengolahan
1. Menciptakan struktur yang ideal bagi tanaman sehingga pertumbuhan tanaman
FA
menjadi baik.
2. Membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman, 3. Memperbaiki aerasi dan drainase.
Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya pengolahn tanah dilakukan beberapa kali. Cara dan saat pengolahan tanah disesuaikan dengan kondisi lingkungan antara lain : 1. Pengolahan tanah dengan tenaga manusia, 2. Pengolahan tanah dengan tenaga hewan(ternak),
3. Pengolahan tanah dengan tenaga mekanis(mesin).
Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. No tillage (tanpa olah tanah), 2. Minimum tillage (pengolahan tanah minimal, hanya pada bagian yang ditanami), 3. Maximum tillage (pengolahan intensif, pada seluruh lahan yang akan ditanami). Bahan dan Alat Bahan
: Sebidang tanah
-
Alat
: Meteran, tali rafia, bambu(ajir), sabit, slondom, cangkul, garu.
Metode Kerja
1. Pengolahan tanah dengan sistem glebagan/buruhan a. Menggali parit sedalam 20 cm (buruhan dangkal) atau sedalam 30 cm
TA
(buruhan dalam)
PE
R
b. Menggali parit yang lain untuk menutup parit sebelumnya
Gambar 1. Pengolahan tanah dengan sistem buruhan
FA
D.
.
SO
bajak, dan
ED
-
U N
C.
2. Sistem parit a. Tanah dibagi tiga lapis, masing-masing setelah lebih kurang 10 cm. b. Kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dengan jarak kurang lebih 100 cm.
A
1
2
3
4
5
B
1
2
3
4
5
C
1
2
3
4
5
D
1
2
3
4
5
E
1
2
3
4
5
Gambar 2. Pengolahan tanah sistem parit
ED
Keterangan: a. A1, A2, dan B2 dibuang terlebih dahulu,
SO
b. C2 diolah,
Cn di olah :
U N
c. Kemudian A3 dipindah ke A1 dan B3 ke B2, atau dengan rumus :
An – 1
Bn + 1
Bn – 1.
R
PE
3. Sistem sawah
TA
An + 1
Pengolahan tanah sawah agak khusus dan biasanya menggunakan sistem
FA
buruhan dalam, karena dilakukan pada tanah basah. Tahapan dari pengolahan tanah sistem sawah adalah sebagai berikut : a. Tanah diairi, kemudian dilakukan bajak pertama, b. Buat pematang dan bersihkan tebing-tebing pematang, kemudian lakukan pencangkulan pada tanah yang terletak dekat tebing pematang. c. Lakukanlah penggaruan pertama, pada saat ini dilakukan pula pencangkulan, kemudian dibiarkan selama satu sampai dua minggu bahkan kadang-kadang lebih lama lagi sampai satu bulan.
d. Lakukan pembajakan kedua dan lanjutkan dengan penggaruan kedua,
FA
PE
R
TA
U N
SO
ED
setelah itu tanah siap ditanami.
ACARA II PERSEMAIAN A. Teori Dasar Persemaian pada adasarnya merupakan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara dengan cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam. Adapun tujuan persemaian antara lain : 1.
Untuk menghindarkan tanaman muda dari kondisi lingkungan
ED
yangmerugikan Untuk mengatur lingakungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit
3.
Untuk mempermudah pemeliharaan
4.
Untuk mempermudah seleksi bibit
5.
Untuk mengurangibiaya pemeliharaan
1.
U N
Adapun macam-macam persemaian :
SO
2.
Persemaian kering, dilakukan dilahan kering, biasanya untuk tanaman
TA
hortikultura, tahunan, atau bisa juga padi Persemaian basah, dilakukan dilahan basah biasanya untuk tanamn padi
3.
Persemaian box/ kotak, dilakukan didalam box biasanya untuk tanaman
PE
R
2.
sayuran
Persemaian kantong plastik/ polybag, persemaiaan yang dilakukan
FA
4.
dengan menggunakan polybag, biasanya digunakan untuk benih yang sukar dipindahkan dengan cara cabutan.
Alasan perlunya dilakukan persemaian adalah tanaman muda umumnya tidak tahan terhadap kondisi lingkungan yang terbuka, tanaman muda tidak mampu bersaing dengan gulma, pemeliharaan tanaman muda dilapang sulit dilakukan dan tidak efisien, seleksi dilapangan sulit dilakukan, dengan persemaian dapat mnunggu saat tanam yang tepat.
B. Tujuan Diharapkan mahasiswa dapat memahami fungsi persemaian dan membuat persemaian yang baik mulai dari memilih benih, cara persemaian dan pemeliharaan persemaian. C. Bahan dan Alat Bahan : Sebidang lahan, tanah, pupuk kandang, benih yang akan disemai (padi untuk persemaian basah dan alba untuk persemaian kering), jerami, dan air. Alat
: Cangkul, ember, polybag, tali rafia, label, patok, meteran, dan
kamera.
1.
ED
D. Prosedur Kerja Persemaian Basah
SO
a. menyiapkan lahan persemaian dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan (1× 2 meter), dengan kedalaman 20 cm.
U N
b. kemudian diolah (dibuat lumpur/ mecak- mecak) dengan mencampurkan pupuk kandang, setelah itu benih disebarkan
TA
diatas permukaan bedengan/ lahan. c. jerami/ sresah daun disebar diatas permukaan lahan yang sudah
R
disebar benih dengan merata hingga menutupi bedengan.
Persemaian kering kantong plastik/ polybag
FA
2.
PE
d. lakukan pengamatan dan dicatat.
a. siapkan polybag ukuran 0,5 kg dan 1 kg (disesuaikan ukuran benih) masing-masing 10 polybag dan 2, dan lubangi polybag/kantung pelastik secukupnya. b. buat media campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandiangan 2:1, kemudian isi dalam polybag c. tanam benih yang akan disemai dengan kedalaman 2-3 cm dan tutup tipis dengan tanah.
d. siram dan amati selama 2 minggu, kemudian hasil pengamatan
FA
PE
R
TA
U N
SO
ED
dicatat
ACARA III.
PENANAMAN A. Teori dasar Menanam merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam usaha produksi tanam. Kekeliruan terjadi pada tahap ini bukan saja dapat menurunkan produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum menghasilkan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan agar pekerjaan menanam dapat berhasil dengan baik. Dalam arti tanaman yang ditanam dapat tumbuh sesuai dengan yang
ED
diharapkan dan memberikan hasil yang optimal. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Tanah
SO
Kondisi tanah harus diatur agar fungsi tanah dapat berperan sebagaimana mestinya. Pengaturan ini dapat dilakukan antara lain dengan pengolahan tanah
U N
yang baik. 2. Jenis tanaman
TA
Tiap jenis tanaman menghendaki cara penanaman yang berbeda. Ada tanaman yang bijinya dapat langsung ditanam di lapang, tetapi banyak pula yang harus
R
disemaikan dulu sebelum ditanam di lapang.
PE
Jenis tanaman juga berpengaruh terhadap cara pengolahan tanah. Ada yang menghendaki pengolahan sempurna ada yang hanya memerlukan pengolahan
FA
tanah sebagian.
3. Bahan tanam yang diperlukan Bahan tanam dapat menentukan cara menanam dan pertumbuhan tanaman, misalnya : tebu dengan stek pucuk dapat ditanam dengan direbahkan, tetapi bibit yang berupa rayungan harus ditanam tegak. Untuk bibit yang berbentuk tanaman muda ada yang setelah ditanam memerlukan perlindungan terlebih dahulu sebelum tanaman cukup kuat untuk menerima cahaya matahari secara langsung.
4. Musim dan waktu tanam Tanaman yang ditanam tidak pada waktu yang tepat, tumbuhnya akan lambat atau mudah terserang hama/ penyakit. Ada tanaman yang baik ditanam pada musim hujan, kemarau dan akhir musim hujan atau akhir musim kemarau. B. Tujuan : 1. Mempelajari cara menanam berbagai jenis tanaman baik dari golongan tanaman semusim maupun tahunan. 2. Mempelajari cara menanam dengan bahan tanam yang berbeda-beda. 3. Mempelajari pengaruh beberapa macam perlakuan yang dicoba terhadap masing-masing tanaman.
-
ED
C. Bahan dan Alat
Bahan : Sebidang tanah, bahan tanam berupa benih jagung manis dan
-
Alat
SO
bibit cabai (benih, bibit, stek, umbi), pupuk, ZPT. : Cangkul, meteran, gergaji, golok, tugal, tali rafia.
U N
D. Metode Kerja
1. Menanam tanaman dengan bahan tanaman benih
TA
a. Siapkan benih yang akan ditanam (benih jagung dan bibit cabai). b. Tanah diolah dengan baik kemudian dibuat petak percobaan dengan
R
ukuran 2m x 2m atau 2m x 3m.
PE
c. Benih ditanam dengan jarak tanam tertentu (sesuai jenis tanaman) dengan menggunakan tugal.
FA
d. Setelah ditanam, dipelihara dengan baik sampai menghasilkan. e. Tentukan sampel tanaman yang akan diamati, misalnya secara diagonal pada petakan percobaan. f. Amati komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter tanaman secara periodik (setiap 1 minggu atau 2 minggu sekali), dan komponen produksi pada saat panen seperti panjang malai, jumlah polong, hasil biji dan sebagainya.
ACARA IV. PEMELIHARAAN TANAMAN A.
Teori Dasar Yang dimaksud dengan pemeliharaan tanaman adalah semua tindakan manusia
yang
bertujuan
untuk
memberi
kondisi
lingkungan
yang
menguntungkan bagi tanaman, sehingga tanaman tetep tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Proses
budidaya
tanaman
perlu
dipelihara
sebab
selama
ED
pertumbuhannya tanaman kadang-kadang mengalami keadaan yang kurang menguntungkan antara lain adanya gangguan hama dan penyakit, gangguan
SO
gulma, kekurangan air, gangguan alam dan lain-lain. Hal tersebut merupakan penghambat bagi pertumbuhan tanaman dan akan mengurangi hasil. Oleh
U N
karena itu untuk memperoleh hasil yang tinggi, maka faktor-faktor penghambat tersebut harus ditekan serendah mungkin dan kebutuhan tanaman
Tujuan
R
B.
TA
harus dipenuhi.
PE
Praktikum pemeliharaan tanaman bertujuan untuk mempelajari
C.
FA
berbagai macam pemeliharaan tanaman pada berbagai macam tanaman. Bahan dan Alat Bahan : pertanaman tanaman semusim, tanaman tahunan, pupuk, dan pupuk kandang. Alat sprayer.
: cangkul, sabit, pancong, ember, gunting pangkas, tugal dan hand
Prosedur Kerja 1.
Penyiangan Penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan
jenis tanaman yang diusahakan dan jenis gulmanya. -
Cara mekanis : secara manual dengan dicabut atau menggunakan alat sederhana seperti cangkul, pancong, atau sabit.
-
Cara khemis : pengendalian gulma dengan menggunakan
2.
ED
herbisida.
Pemupukan
SO
Prosedur kerja disesuaikan dengan cara pemupukan dan jenis tanamannya.
Dengan cara dibenam dalam tanah
U N
-
a. Side dressing (ditugal disebelah tanaman) sole
Placement
(diberikan
bersamaan
dengan
TA
b. Plow
pembajakan)
Dengan cara disebar pada permukaan tanah
R
-
PE
a. Broadeast (disebar pada permukaan tanah) b. Top dressing (diberikan disekitar tanaman, diletakkan tanpa
FA
D.
-
dibenamkan)
Dengan cara disemprotkan pada daun
Pupuk dilarutkan dalam air selanjutnya disemprotkan ke tanaman menggunakan sprayer. 3.
Pembumbunan Umumnya pembumbunan dilakukan pada tanaman yang berrimpang dan berumbi untuk .
menutupinya dengan tanah, sehingga rimpang
dan umbi tersebut tidak timbul di atas permukaan tanah. Cara pembumbunan yaitu :
-
Disiapkan alat dan bahan, berupa cangkul dan pancong
-
tanah di sekitar tajuk tanaman di gemburkan
-
akar tanaman yang berada di atas permukaan tanah di bumbun dengan tanah di sekitar areal pertanaman
-
4.
usahakan akar tanaman tertutupi oleh tanah.
Penyulaman Dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik. Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal, dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai dengan
SO
penyiraman atau irigasi
Penyiraman bertujuan untuk memberikan suplai air untuk tanaman,
U N
sehingga tanaman tidak kekurangan air. Sedangkan irigasi adalah mengangkut air ke lahan pertanian.
TA
Cara irigasi ada 3 yaitu :
Irigasi pada permukaan tanah (surface irrigation)
b.
Air disemprotkan ke atas permukaan tanah (sprinkle irrigation)
c.
Air dialirkan di bawah tanah (sub survace irrigation)
PE
R
a.
FA
5.
ED
pemeliharaan yang intensif.
ACARA V. PEMBIAKAN VEGETATIF A.
Teori Dasar Dasar dari pembikan vegetative adalah pembiakan secara tidak kawin (asexsual) dimana ada kesanggupan tanaman untuk membentuk kembali (regenerasi) jaringan dan bagian lainnya. Ada beberapa alasan yang utama adalah bahwa banyak tanaman yang mempunyai sifat tidak sama dengan induknya apabila dibiakkan dengan biji. Pembiakan vegetative dapat terjadi
ED
secara alamiah maupun dibuat oleh manusia. Banyak cara pembiakan vegetative yang dilakukan. Pemilihan cara ini tergantung kepada jenis
B.
SO
tanamannya dan tujuan dari pembiakannya. Tujuan
U N
Untuk mempelajari berbagai cara pembiakan vegetatif pada berbagai tanaman.
TA
Latihan
PE
R
1. Mencangkok (air layerage) a. Tujuan
untuk mempelajari proses mencangkok pada tanaman buah-
FA
C.
buahan dan tanaman yang berkambium.
b.
Bahan dan Alat Bahan : bahan tanaman yang akan di cangkok, ZPT dan media tanah.
Alat : pisau/cutter, sabut kelapa/plastik, penggaris, dan tali. c.
Prosedur Kerja - menyediakan media dan peralatan yang diperlukan - memilih batang atau cabang yang sehat - batang atau cabang disayat meligkar di bagian atas dan bagian bawah dengan panjang 5-10 .
. cm, disesuaikan dengan ukuran batang.
- kulit batang di sayat dan di hilangkan serta kambium dikerok dengan pisau sampai bersih. - bagian batang atau cabang yang telah disayat tersebut diberi tanah dan dibungkus dengan sabut . kelapa/plastik serta diikat, kemudian - disiram sampai lembab.
Mencoba berbagai macam stek batang
a. Tujuan
pangkal terhadap pertumbuhan stek. -
ED
- untuk membandingkan pengaruh bagian-bagian pucuk, tengah dan
untuk membandingkan pengaruh pemberian ZPT terhadap
SO
pertumbuhan stek b. Bahan dan Alat
batang tanaman lada.
U N
Bahan : media tanam, berupa tanah dan pupuk kandang, ZPT dan
dan alat tulis.
TA
Alat : polybang, cangkul, sungkub berupa plastic, tali, kertas label,
R
c. Prosedur Kerja
PE
- menyediakan media dan peralatan yang diperlukan - media dimasukan ke dalam polybag - batang tanaman lada berupa pucuk, tengah dan pangkal dipotong
FA
2.
sebanyak 2 ruas
- stek lada berupa pucuk, tengah dan pangkal di tanam pada media yang telah disediakan.
ACARA VI ORIENTASI LAPANGAN A.
Teori Dasar
Budidaya pada suatu daerah akan berbeda dengan daerah lain, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut Lingkunagn yang cocok untuk suatu tanaman yaitu lingkungan yang mampu membuat tanamna tersebut tumbuh dan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi. Budidaya tanaman akan berhasil jika lingkungan yang dipilih cocok, hal ini tergantung dari
ED
sifat-sifat tanaman yang dibudidayakan. Kondisi lingkungan secaara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi sifat dan
SO
jenis lahan, jenis tanah, tipe ikilim, vegetasi lainya serta tindakan manusia. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil produk budidaya tanaman yang maksimal, maka
U N
perlu adanya dilakukan orientasi lapangan.
Perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, serta produksi bididaya tanaman
TA
dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan seperti pada persamaan
R
dibawah ini :
FA
Dimana:
PE
f(Y) = G + E + (GE)
f(Y) : adalah hasil produk G
: adalah genetik
E
: adalah lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan,
reproduksi serta produksi budidaya tanaman antara lain:
1. Edafik dan Fisiografik Edafik dan Fisiografik meliputi macam lahan, jenis tanah topografi, sifat fisik, dan kimia tanah (tekstur tanah, strutur tanah, kelembaban, dan pH tanah). a. Macam lahan Ada sawah irigasi yaitu sawah yang mengunakan irigasi atau pengaturan air karena ada jenis tanaman atau sebagai contoh sawah yang membutuhkan banyak air sedangkan didaerah tersebut airnya tidak terlalau mencukupi sehingga tanaman hanya akan mengandalkan dari air hujan, contoh dari tanaman yang ditanman disawah irigasi adalah tanaman semusim (padi, kangkung, jagung, dll) yang sebagian besar
ED
lebih besar banyak membutuhkan air dibandingkan dengan tanaman tahunan. Ada juga terdapat sawah tadah hujan yaitu sawah yang hanya dengan
U N
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
SO
mengandalkan air hujan saja sudah dapat mengatasi kebutuhan air untuk
b. Jenis tanah
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar
TA
permukaan planet bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memliki sifat
R
sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk
PE
dan keaadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. c. Struktur tanah
FA
Struktur tanah adalah susunan zarah-zarah tanah yang membentuk pola keruangan.
Proses yang terlibat dalam pembentukan struktur tanah ini ialah
penjojotan dan agredasi, dengan atau tanpa atau diikuti sementasi. d. Tekstur tanah Tekstur tanah adalah perbandingan relatif tiga golongan besar partikel tanah dalam suatu masa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi lempung (clay), debu (silt), dan pasir (sand).
e. Topografi Bentuk topografi antara tempat satu dengan yang lainnya tentu saja ada perbedaan. Hal tersebut tergantung dari daya tahan tanaman yang akan dibudidayakan terhadap lingkungannya. Ada tanaman yang harus ditanampada lahan yang datar dan ada pula yang ditanam pada keadaan landai ataupun miring. f. sifat fisik dan kima tanah 1) Kelembaban Jumlah air yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas tertentu. Bila tanah kekurangan air maka tanaman akan mati karena kekeringan, namun bila
ED
tanah mengalami kelebihan air dapat merupakan kesukaran (Setyadi Harjadi, 1984). 2) PH tanah
SO
PH tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman yang vital adalah sebesar 6 – 7. nilai pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan keracunan pada akar-akar
U N
tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Begitu pula apabila pH tanah terlalu rendah tanaman juga dapat mengalami keracunan.
TA
2. Klimatik
R
Klimatik termasuk ke dalam unsur-unsur iklim dibawah ini, antara lain :
b.
PE
a. Intensitas cahaya matahari Kelembaban dan curah hujan
3. Biotik
FA
c. Gerakan udara serta iklim mikro
a. Flora Merupakan tanaman yang tumbuh dipermukaan bumi, flora ada yang menguntungkan dan ada pula yang tidak menguntungkan. b. Fauna Fauna ada yang merugikan seperti hama dan ada pula yang menguntungkan seperti serangga yang mampu membantu pemubungaan.
B.
Tujuan
Mengamati dan mempelajari berbagai aspek budidaya tanaman pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda C.
Bahan dan Alat
Bahan : Pertanaman semusim dalam suatu wilayah tertentu Alat
: Kuisoner, kamera, data iklim, profil wilayah dan alat tulis.
D.
Prosedur Kerja Menetapkan sampel (area sampel untuk diamati).
-
Mengamati dan mencatat data dari sampel yang bersangkutan, berdasarkan
PE
R
TA
U N
Membuat laporan data yang diperoleh secara deskriptif.
FA
-
SO
kuisioner yang telah disampaikan.
ED
-
A. Pengamatan (Terlampir)
: ...........……………………………………………….
Kecamatan
: ..............…………………………………………….
Komoditas
: …………......………………………………………..
Nama Petani
: ............………………………………………………
SO
Desa
U N
A. Keadaan Umum Lahan 1. Jenis lahan
Datar
FA
Landai
PE
2. Topografi lahan
R
Sawah tadah hujan
TA
Sawah irigasi (teknis / non teknis) Lahan kering
ED
CONTOH KUISONER
miring
3. Ketinggian tempat dari permukaan laut : ... m dpl 4. Usaha konservasi lahan
Ada Tidak ada 5. Jika ada usaha konservasi lahan, yaitu dalam bentuk :
Pembuatan teras (terasering) Penanaman tanaman konservasi
Lainnya …....… 6.
Sumber air : ........................
B. Aspek Budidaya 1. Pola tanam
Monokultur Tumpangsari Lainnya …….. 2. Jika tumpang sari, dengan tanaman apa : …………… 3. Umur tanaman saat ini : …………. Hari / minggu setelah tanam.
ED
4. Umur berapa tanaman dipanen :.......hari
SO
5. Berapa prediksi hasil tanaman per satuan luas : .......ton/ Ha.
6. Berapa kali tanaman yang bersangkutan dibudidayakan dalam setahun ? ...... Kali. 7. Cara penanamannya :
U N
Tabela Pindah tanam 9. Asal bibit :
PE
Membeli
R
Menyemai sendiri
TA
8. Jika pindah tanam, umur berapa bibit dipindahkan ? ...... hari.
10. Jika menyemai sendiri, asal benih dari :
FA
Sendiri KUD
Toko Pertanian Lainnya………… 11. Jarak tanam
Monokultur ........cm x ......... cm Tumpangsari…….cm x……... cm 12. Varietas yang digunakan : ...........
13. Kegiatan pemeliharaan tanaman :
Waktu pelaksanaan
Kegiatan Pemeliharaan
Frekuensi/ Dosis Aplikasi
Penyulaman
Penyiangan
Pembumbunan
Pengairan
Pemupukan
ED
(umur tanaman)
- N (pupuk
SO
..............)
U N
- P (pupuk
- K (pupuk …..……..)
R
- Pupuk cair (……….)
TA
..............)
PE
- Lainnya ……………
FA
- ……………………..
Pengendalian HPT
Pemasangan ajir
Pemangkasan
………………………….
………………………….
C. Aspek Agribisnis 1. Bagaimana kondisi pertanaman
Sangat baik Baik Kurang baik 2. Jika kondisi tanaman kurang baik, menurut anda apa penyebabnya ? ..........................................................………......…………………………………… 3. Bagaimana cara memperbaikinya? ........................………………………………….. ..............................................…………………....……………………………………
ED
4. Apa motivasi petani menanam tanaman tersebut ? ………………..............................
SO
...................................................................................................................……. 5. Mengapa tanaman tersebut ditanam sekarang .....................……………………….....
U N
..........................................................……………………………………………..... 6. Hama dan penyakit apa yang
masalah dan bagaimana cara
TA
mengendalikannya
menjadi
...........................................................................................................................
PE
R
........................................................................................................................... 7. Berapa harga komoditas yang bersangkutan di tingkat produsen : .............................
FA
........................................................................................................................... 8. Apakah usahatani tanaman tersebut menguntungkan, berikan alasan ! .......................................................................................................................... .................................................................................................…………....……
D. Informasi Tambahan …………………………………………………………………………… …………………………pemecahan masalah.................………………
FA
PE
R
TA
U N
SO
ED
……………………………………………………………………………