BUDIDAYA TANAMAN KELAPA BUDIDAYA TANAMAN KELAPA ( (Cocos nucifera L) f )
Dr Ir HARIYADI, MS Dr Ir HARIYADI MS DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN – IPB 2008
KELAPA (Cocos nucifera L) Socio‐tropical crops Tanaman tropis yang semua bagian tanaman Tanaman tropis yang semua bagian tanaman dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat The tree of life karena tanaman ini telah menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta j p g j j manusia di muka bumi ini
SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN •
•
• • •
Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat : ‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman yang mirip dengan kelapa ‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di daerah New Zealand Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan baku minyak tumbuh‐tumbuhan baku minyak tumbuh tumbuhan. Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra, minyak kelapa dan bungkil kelapa. Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an. j d d h Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra, minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk p p tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia.
• setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan semangatt menggebu b terus t mengembangkan b k teknologi t k l i pengolahan l h minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas, minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak rapeseed, sfflower, dan p , ff , lain‐lain, sehingga , gg menjadi j beragam g penggunaannya, • Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan diti d k ditiadakannya permasalahan l h dalam d l pengolahan l h awall minyak i k sawit. it • Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat saling dapat menggantikan, telah menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar minyak nabati dunia. • Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
Analisis SWOT komoditi kelapa Analisis SWOT komoditi kelapa Kekuatan komoditi kelapa • kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan k karena komoditi ini sudah lama dikenal, k di i i i d h l dik l • penggunaannya sangat luas, • beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas, • memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan, dan sebagainya. Kelemahan K l h • masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik, • usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama, • sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum mampu menerapkan teknologi yang maju, • produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak jenuh yang kurang disukai jenuh yang kurang disukai.
Ancaman • Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang menghasilkan asam laurat seperti kelapa) • Adanya kampanye Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika negara maju khususnya Amerika tentang tentang dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan perusakan lingkungan. Peluang • Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet) daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet) • Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan arang), • Perluasan tanaman yang masih memungkinkan, • Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa (tanaman sela, peternakan)
Produk – produk lain dari kelapa Produk produk lain dari kelapa • • • • • • • • •
Desiccated coconut (low fat) ( ) Santan awet Virgin oil Coco shake Semi virgin oil Bungkil kelapa Arang tempurung (arang aktif) T Tempurung untuk ketel uap kk l Minuman air kelapa (nata de coco)
KLASIFIKASI DAN BOTANI • • • •
Spesies Cocos nucifera, Genus Cocos Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos Ordo Palmales
Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida Berdasar tipe tajuk : ‐ Spericle ‐ Semi spericle Semi spericle ‐ Drooping ‐ Erect
Akar • Kelapa Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang telah dewasa. • Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m • Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang. • Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung akar primer biasanya lancip mendekati 90o. • Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang keempat (kuarter),
Sistem perakaran kelapa Sistem perakaran kelapa
Akar • Akar Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih kecil dan berwarna lebih cerah. • Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar g j g y p g rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian k k b h b b berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar (p (pneumatophora). p ) • Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa.
BATANG • Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula. • Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. • Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada b batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak id k d lih k b li k h id k membentuk kalus {callus). • Kelapa dalam perlu waktu 3 Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat 4 tahun untuk dapat menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar 2 tahun.
BATANG • Menurut Child (1994), selama 5 ‐ ( ), 10 tahun pertama pertama p p setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10 menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐ 15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun. • Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”. Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru tidak terjadi jika batang telah terbentuk • Variasi morfologi Batang : a. Normal dengan bagian bawah membesar b P d k d k il t b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah b b i b h c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
DAUN • Pada Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6 6 helai daun yang tersusun satu membalut yang lain, sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah ujungnya. ujungnya • Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun • Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan bekas bila daun tersebut gugur. • Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip (pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita. • Kelapa dewasa mempunyai 30‐40 daun 30 40 daun pada tajuknya. pada tajuknya Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7 meter dengan 200 ‐ 300 anak daun. • Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ kd b 135 cm.
DAUN • Pada Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada 18 daun tergantung pada tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya. • Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa mempunyai satu tandan atau manggar. • Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati adalah 2 5 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap adalah 2,5 ‐ 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap 3 atau 4 minggu. • Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi primordia sebelum daun muncul primordia sebelum daun muncul. • Variasi morfologi Daun : a. Daun normal, letak berseberangan b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada waktu daun membuka c. Pelepah daun dengan warna kuning, p g g, d. Pelepah daun dengan warna hijau e. Pelepah daun dengan warna coklat
Fase pertumbuhan daun Fase pertumbuhan daun • Fase Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < 10 cm g (p p j g p ), • Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8 bulan. Ukuran dari sampai beberapa meter. Daun yang belum terbuka disebut “cabbage” • Fase Adult (dewasa). Pada fase ini sampai daun mati sekitar 24 – 30 bulan.
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN • Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun g g g p g mengumpul pada batang. • Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan • Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun g sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam. • Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar 144 o 144
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN MEMUTAR KE KANAN
MEMUTAR KE KIRI
BUNGA • Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu (untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/ karangan bunga berturut-turut berturut turut tumbuh keluar dari ketiak daun. • Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah). • Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit mayang disebut seludang (spatha). (spatha) Panjang seludang berkisar antara 80 - 90 cm. • Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai). • Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
BUNGA
• Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga betina dan 5000 - 12000 bunga jantan, • Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari hari. Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan jatuh/lepas dari tangkaina. • Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai. Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit terjadi • Beberapa p serangga gg p penyerbuk y yyang gp penting g adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato. • Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu, mengering dan gugur gugur.
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) • • • • •
Bercabang secara normal Bercabang secara normal Tidak bercabang (specata) Tidak bercabang dengan daun sangat jarang id k b b d d j Buah kecil dalam jumlah banyak Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
Inflorescent (mangar)
Variasi Pembungaan (Flowering) Variasi Pembungaan (Flowering) • Bunga Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian jantan dan betina dalam satu rangkaian bunga terbuka bersama‐sama • Bunga jantan membuka tidak bersamaan Bunga jantan membuka tidak bersamaan dengan bunga betina • Hanya ada bunga jantan. H d b j • Kebalikannya rangkaian bunga spicata mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi bunga betina jumlahnya banyak
BUAH • 3 – 4 minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah. • Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2 Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur 3/4 nya berangsur‐ angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan semua buah yang ada. • Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%. Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12 12 • Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 bulan agar buah dapat dipanen
BUAH Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian: B hk l t di i d i b i b i 1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan tebalnya + 1/7 mm; 2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat 2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐ serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm 3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm, bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan 4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm. Di dalam buah terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium Buah tua (berdasar bobotnya) terdiri dari: 35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air. Sedangkan endosperm mengandung; 52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu. Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
Perkembangan Buah (i (interval 26 hari) l 26 h i)
Variasi morfologi buah • Warna : hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah) W hij k i kl t ( i di b t h) • Bentuk : bulat, lonjong, panjang • Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal S b t i h d t di k kt d l • Endosperma (daging buah) : ‐ lunak, lunak ‐ jelly like (seperti lendir), ‐ berbutir, berbutir ‐ normal, ‐ tidak bertempurung, tidak bertempurung ‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk, buah kecil dan endosperma sedikit ‐ buah kecil dan endosperma sedikit, ‐ buah besar dengan endosperma besar
VARIASI BUAH VARIASI BUAH Berdasarkan :: Berdasarkan • Ukuran dan bentuk • Tebal tempurung • Tebal endosperma • Besar rongga endosperma
JENIS – JENIS KELAPA JENIS JENIS KELAPA • KELAPA DALAM (TALL) KELAPA DALAM (TALL) • KELAPA GENJAH (DWARF) • KELAPA HIBRIDA (HYBRID) ( )
SIFAT KELAPA DALAM • lebih jagur/kuat; • habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman dewasa, • menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding; • lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun; • Ukuran buah besar, • Jumlah buah sedikit – sedang • kadar kopra lebih tinggi, • batang berbonggol dan diameter batang lebih besar; • lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
SIFAT KELAPA GENJAH • cepat berbuah (3‐4 tahun); habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar • habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar dapat lebih banyak; • menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading • peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, • kadar kopra rendah; • ukuran buah relatif kecil; • berbuah lebat / banyak • mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
SIFAT KELAPA HIBRIDA • cepat berbuah (4 – 5 tahun); • habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar agak banyak; • menyerbuk sendiri dan silang • Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, • kadar kopra tinggi; kadar kopra tinggi; • ukuran buah relatif sedang – besar; • berbuah lebat / banyak / y • Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
Keunggulan Kelapa hibrida: • berbuah cepat • potensi berbuah rata potensi berbuah rata‐rata rata mencapai 120 butir per mencapai 120 butir per pohon per tahun • sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai 9.750 kg per hektar • daging buah tebal • kandungan minyak tinggi k d i k ti i • habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung) • relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit
KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG
Karakter Freskistas (tahun) Lingkarbatang g g ((cm)) Jumlah daun di tajuk Lebar daun (m) Panjang tangkai daun (m) Jumlah buah/tahun Kopra per buah (gram) Mutu kopra K d minyak Kadar i k (%) Kadar asam lemak bebas Lingkar buah (cm) Tebal daging biji (cm) Bobot ari/butir (gram) Waktu berkecambah (hari) Fase bunga jantan (hari ke) Fase bunga betina (hari ke) Penyerbukan
Genjah hijau 3,0 50,8 , 26 1,46 0,91 66 92,14 Jelek 73 54 73,54 0,02 34,3 08 0,8 255 49,3 8-20 8 20 1516 Sendiri
Genjah hijau 4,0 53,8 , 28 1,83 1,19 90,8 99,23 Jelek 66 13 66,13 0,07 38,1 08 0,8 510 60,7 6-18 6 18 17-19 Sendiri
Kelapa Jangkung 7,0 66,0 , 32 2,65 1,31 66 170,10 Baik 74 30 74,30 0,20 55,9 13 1,3 680 95,0 1-19 1 19 2123 Silang