1
Peta Tauhid Muhammad By AsmeyD YatateR S Pard
Hak cipta©, 2012, pada Penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara menggunakan mesin Fotocopy , tanpa seizin tertulis dari Penulis.
Cetakan pertama , Agustus 2012
Diterbitkan oleh DNA d’New Age Setting Publishing Isi diluar Tanggung Jawab Percetakan 2
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah , sebuah buku yang sangat langka telah terselesaikan , yakni buku yang mempetai bagaimana kisikisi ketauhidan yang benar itu. Dan sebagai seorang Muslim tentunya , hanya satu sumber yang harus dipakai yakni Al Qur’anul Karim dimana segala jejaK TELAH DIAPLIKASIKAN PADA Junjungan Nabi Besar Muhammad Saw . . Berasal dari fakta dan data diatas itulah , buku ini , kami kasih judul ‘ Peta Tauhid Muhammad’. Semua pemaparan dan referensi memang berasal dari Beliau sebagai satu-satunya sumber yang mana tentunya tiada lupa disertai Hujjah-hujjah Penulis yang Nota bene hanya sekedar memperjelasi saja. Karena siapapun pasti setuju bahwa ayat Ketauhidan pastilah ayat yang banyak dipenuhi hal-hal hikmah yang masih tersembunyi yang penguakannya tiap-tiap orang pasti beda. Dan buku yang anda pegang tentunya berdasar pada penyaksian Sang Penulis sendiri. Sekiranya di kemudian hari ditemukan versi yang lain , tentunya sah-sah saja untuk dimungkinkasn kejadiannya. Penulis tentunya amat sangat yakin meski tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk mempetai kita semua bagaimana Rute Tauhid tergambarkan agar kita tak terperosok pada bentuk ketauhidan yang sesat , tentunya sekali lagi , buku ini masih banyak kekurangannya disana – sini yang senantiasa masih perlu untuk direviosi lagi lagi dan lagi. Namun setidaknya sumbangsih kecil ini bisa memajukan wacana berfikir kita bahwa segala perbedaan versi adalah ada untuk memperkaya dan mempersempurna keilmuan itu sendiri. Seperti yang terdefinisi 3
secara tegas pada Al Qur’an bahwa sekiranya lautan kau jadikan tinta dan dedaunan sebagai kertasnya untuk menampung ilmu tentang Tuhan pastilah kurang dari sekedar cukup meski kau tambahkan lagi sebanyak itu pula. Sungguh sebuah karya yang sangat melegakan sebagai bagian dari serangkaian karya tauhid lainnya , yang sudah kelar lebih dulu ,sbb ; a. Suluk Muhammad , sebagai buku Pra Tauhid b. Peta Tauhid Muhammad , sebagai buku On Tauhid c. Kode Ethik Muhammad , sebagai Pasca Tauhid Buku yang ke-3 diatas , masih dalam penyusunan . Dan semoga segera kelar juga sehingga menjadi 3 serangkai yang tak terpisahkan Dengan Buku Peta ini , Penulis sungguh berharap kita semua tidak dengan mudah diombang-ambingkan oleh segala keyakinan dan persepsi yang senantiasa membawa korban sia-sia. Sungguh fenomena pengejaran Ma’rifat / Tauhid kerap terjadi dimana-mana . Tidak hanya di Indonesia dan agama tertentu saja , melainkan terjadi di seluruh dunia dengan latar belakang agama yang berbeda=-beda. Nanun ironisnya , upaya mereka dalam mengejar Tauhid tidak malah membuat pembangunan diri tapi malah sebaliknya. Ilmu Tauhid yang seharusnya meningkatkan kualitas hidup manusia justru berefek sangat merusak bahkan menghancurkan baik secara fisik dan jiwa manusia pengejarnya. Sungguh trenyuh bila Penulis saksikan hal itu terjadi. Berangkat dari Fenomena itulah , Penulis berkeyakinan bahwa dengan menjejakkan bagaimana rute yang benar atas 4
Tauhid itu , setiap kita , terutama yang beragama Islam , bisa ikut menengoki kira-kira bagaimana benarnya Tauhid / Kema’rifatan itu bertegak dengan tiada membawa resiko sedikitpun. Atas hal ini , Penulis berhujjah ; ‘’ Barangsiapa berkata bahwa menggapai Ma’rifat / Tauhid itu beresiko , berarti ia termakan sesatnya cara . Sungguh Tauhid itu tiada beresiko ,ia justru penetralisir dari segala resiko dan bahaya kehidupan ‘’. Hujjah diatas sangatlah bersesuaian pula dengan Firman Allah swt , Qs Al An’am ;82; ‘’ orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (Syirik) maka mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan ‘’. Maka mari bertauhid dengan benar .Semoga dengan memahami buku ini , setidaknya sekian prosen , Anda sudah terlindung dari penyesatan dan resiko yang justru harusnya tidak ada bilamana Anda berada di Jalan Kebenaran dalam menggapai Tauhid.
Salam , Al YatateR
5
Daftar Isi : PETA TAUHID MUHAMMAD -prakata- –
… 01
1. Peta Ketauhidan 1 , st
…08 ...Bergeraklah dengan percepatan lepas landas menuju pelindung yang Maha Agung . Dan terimalah DIA sebagai satu-satunya tujuanmu '
2. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
…15 ...'Sempurnanya Mi‟raj adalah penampakan Jibril dalam rupa yang asli sebagai sub pertama dari Mi‟raj '
3. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
...19 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge sebagai sub kedua dari Mi‟raj '
4. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
…23 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge dan melihat selubung/ Hijab Jibril sebagai sub ketiga dari Mi‟raj '
5.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st, …25 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah berada didalam kebesaranNYA sebagai sub ke-empat dari Mi‟raj '
6
6. Peta Ketauhidan 2
nd
, …29 …''Terapkan makna yang benar dari Bismillaa hirrah maanirrahiim pada segalanya di keseharianmu. Itulah peta ke2 kema'rifatan‟‟
7. Sub Peta Ketauhidan
2nd, … 37 …''Terapkan makna yang benar dari Basmalah, agar terjaga dari panasnya Neraka
8.
Peta Ketauhidan 3rd, … 47 …'''Peringan bebanmu karena perjalanan menuju tauhid sangatlah panjang dan licin .Itulah peta ke tiga '‟
9. Peta Ketauhidan 4 , th
…29 …''Sucikan dan powerkan terminal-terminal kekuatan ( yang kau adakan pada peta ke 3 ) agar daya lepas landas perjalanan Mi'rajmu semakin mudah '‟
10. Sub Peta Ketauhidan
5th, …57 … ''Fitrahkan Terminal-terminal Powermu menjadi KeAzalian secara berulang-ulang maka Bagaimana mungkin Engkau tidak melesat ? '‟
11. Kisah Isra’-Mi’raj,
… 66 …'''''Ia bukanlah monopoli umat Islam saja melainkan ia ada sebagai Petunjuk dan Fitrah bagi Seluruh ummat Manusia dimana semua Hamba berhak ada di dalamnya untuk diperjalankan oleh Tuhannya '‟
7
12. Menguliti Kisah Isra’-Mi’raj (bag 1),
… 84 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) -dalam versi sebagai Ummat '‟
13. Menguliti Kisah Isra’-Mi’raj (bag 2),
… 91 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )- dalam versi sebagai Ummat‟‟
14. Kisah Isra’-Mi’raj, (bag.3 )
… 96 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) -dalam versi sebagai Ummat‟‟ '‟
8
PETA TAUHID MUHAMMAD -prakata-
Berbeda dengan Suluk Muhammad yang sudah Penulis bahas , dimana ia merupakan masa-masa di mana Rasulullah Muhammad di dalam persiapannya menuju Tauhid yang berisi pondasi-pondasi watak , maka Peta Tauhid/kema‟rifatan sendiri ini adalah sebagai gambaran alur perjalanan Muhammad SAW dalam menuju Tauhid. Penulis memaknai sebagai perjalanan Muhammad karena semua isi buku ini menyangkut kisah Penggapaian Tauhid yang sudah terfirmankan di dalam ayat-ayat Al Qur‟an yang notabene dialami oleh Muhahammad SAW. Mungkin dirasa perlu Penulis menjelaskan ranah perbedaan antara Tauhid dan Ma‟rifat. Kata Tauhid sendiri adalah Mashdar ( sumber kata ) dari Wahhada- Yuwahhidu yang artinya menyatakan hanya ada satu. Hal ini sungguh sangat tergambar jelas saat Sahabat Bilal disiksa oleh majikannya untuk memninggalkan Ketauhidannya. Meski ia ditindih oleh Batu Besar di terik panas , sambil dicambuki ,ia tetap berujar ,‟ Ahad-Ahad-Ahad‟. Sungguh betapa kokohnya ia atas ketauhidannya. Dan orang yang sudah mampu mengokohinya seperti Sahabat Bilal itulah dianggap sebagai orang-orang yang benar-benar sudah mengenal (Ma‟rifat ). Pendek kata Tauhid adalah obyeknya sedangkan Ma‟rifat adalah sebagai kata kerjanya. Tauhid menurut Ulama‟ Salafus Sholeh terbagi menjadi 3 macam ,yaitu ; a) b) c)
Tauhid / Peng-Esaan Rububiyah Tauhid / Peng-Esaan Uluhiyah Tauhid/ Pengesaan Asma‟ dan Sifat
9
Kuperjelasi menurut versi Penulis bahwa : a). Tauhid Rububiyah bersifat Dzatullah dalam peng-esaanNYA. Agar mudah kubuat kitabiyahnya sbb ; Syahdan seseorang yang fanatik hanya mau makan nasi sebagai makanan pokoknya. Dikasih apapun sebagai gantinya, ia tidak mau. Lalu datanglah seorang professor memberi penjelasan bahwa Nasi sangat identik dengan Karbohidrat. Jadi siapapun yang makan Karbohidrat , teranggap sudah sebagai makan nasi. Baik itu makan sagu , roti , gandum ,dll Semenjak saat itu ,ia pun sudah tidak fanatik lagi dengan nasi . Ia sudah benar sebagai seorang pentauhid nasi (Karbo hidrat ) Ia melihat Dzat karbohidrat sebagai yangg ada di mana-mana pada makanan yang mengenyangkan.
Dari Kitabiyah diatas, Sudahkah kalian bisa melihat Dzat Tuhanmu seperti halnya kemampuanmu melihat Karbohidrat di segala makanan Pokok ? Bila Kalian terfokus hanya pada nasi doang sebagai satu-satunya sumber karbohidrat , Itulah pelanggar Dzat karbohidrat. Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa hanya melihat Allah pada yang terbatas , teramat jelaslah ia akan keterhijabannya‟
Dan ketahuilah Sungguh masih banyak dari kita yang masih melihat Allah di dalam kesempitan , ( Kalian hanya melihat Karbohidrat hanya ada pada nasi doang ). 10
Amati ayat-ayat berikut ; "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiaptiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36) Dalam versi kitabiyahku ; „‟Makanlah karbohidrat sebagai makanan pokokmu dan jauhilah kesempitan dalam pemahamanmu tentang Karbohidrat (Thaghut) .Sungguh ia tak hanya ada pada nasi saja ' Dan juga ayat berikut ; "Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At Taubah: 31) Dalam versi Kitabiyah Penulis ; Padahal mereka disuruh makan karbohidrat (pokok) saja tapi mereka menyempitkan karbohidrat . Sungguh ia (Karbohidrat) tak tergoyahkan meski disempitkan'
b). Tauhid Uluhiyah ; Ia menyangkut pada segala perbuatan / af'al/ peribadatan menuju keesaanNYA. Agar lebih mudah Kukitabiyahkan sbb ; Syahdan seorang Raja terserang Amnesia secara tiba - tiba , ia melupakan segala-galanya siapa dirinya sesungguhnya . Tiba-tiba ia turun dari singgasananya dan membaur dengan
11
rakyatnya ikut bekerja membangun jembatan, bertani, dengan giatnya . Seseorang dari rakyatnya merasa heran dan bertanya pada Beliau ,'mengapa Anda begitu giatnya melebihi yang lain ? Sang Raja yang amnesia berkata ,' Aku cinta pada Rajaku maka aku bekerja keras untuknya ?' 'Untuknya ? Bukankah paduka adalah dirinya ?segala gerak anda adalah dirinya ,segala ucap baginda adalah dirinya ? Segala lamunan ,pemikiran dan angan-angan adalah dirinya ?' , heran si penanya tersebut 'Apa ? Aku adalah dirinya? ,tidaaak ...!!! aku ya aku .aku ini seorang hamba . Raja ya Raja ' ,tegas Sang Raja Amnesia . Amati kisah diatas , Betapa ia tak menyadari bahwa segala titah /perbuatan / pemikiran / angan-angan / gerak adalah dirinya Sang Raja ! Ia malah bersikeras dengan berseru ,‟'Ini semua tenagaku , sebagai hambanya, maka aku abdikan untuk Rajaku ' . Lihat ada 3 pemisahan ,saat Ia berujar seperti itu ; 1. Tenaga (Ciptaan dari hamba) 2. Hamba (ciptaan Tuhan) 3. Raja /Tuhannya ( subyek yang dituju) Betapa melesetnya ketauhidan semacam diatas. Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; 'Kalian semua adalah Raja yang Amnesia .Ketahuilah semua titahmu, perbuatanmu, peribadatanmu ,af'almu ,pemikiranmu , anganmu,semuanya adalah Dirinya –Sang Raja' HjR Al YatateR. dalam Kitabiyah Raja yang Amnesia. 12
Pastinya masih banyak dari kita mengdakan pemilahan sampai 3 macam seperti pada kisah diatas. Dan ini sangat tersindir pada Qs Al Bayyinah 5 „‟Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta‟atannya kepadaNYAdalam menjalankan agama dengan lurus‟ Kemurnian pola ibadah kita itulah sebagai Tauhid Uluhiyah dimana kita tak memisahkan antara Dzat dengan Af‟alNYA.Ibarat dari kitabiyah Raja yang Amnesia diatas , Dzatnya adalah Raja dan segala geraknya jugalah Raja itu sendiri tiada beda.
Hadist berikut ini bisa pula kita ambil padanannya Diriwayatkan“ dalam kitab Shahih Bukhari dan juga dalam kitab Shahih Muslim dari Abi Musa Al Asy‟ari Radhiyallahu Anhu,dimana ia berkata “Bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah berkata kepadaku :”Maukah Aku tunjukkan kepadamu salah satu harta karun dari harta-harta karun Surga?”Aku menjawab”Ya wahai„ Rasulullah “Lalu beliau Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata : Ucapkanlah olehmu dzikir berikut ini : LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH Tiada“ daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH” Amati arti „‟ Laa haula wa laa quwwata illaa billaah 'Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah‟. Itu adalah penafsiran yang sesat . Semestinya yang benar adalah ; 'Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah
13
c). Tauhid asma' wa sifat ! Ia adalah peng -Esaan pada Asma /berbagai Nama dan SifatNYA . Agar mudah , ikuti kitabiyahnya sbb ; Syahdan seorang Maha Patih mendatangi rakyatnya untuk membacakan Sebuah Titah dimana disitu tertera Tanda Tangan Raja beserta stempel kebesarannya. Begitu Titah sudah dibacakan, salah seorang rakyatnya berkata, „ Ach ,itu khan bukan Raja yang membacanya. Itu khan Patih ,lagian ia hanya sebatas membunyikan secarik kertas. Ngapain diambil pusing ?‟, Mendengar hal ini ,diciduklah ia oleh pasukan kerajaan dan tak satupun membela atas kedunguannya Dari kitabiyah diatas, betapa Asma wa sifat sangatlah penting juga sebagai salah satu unsur Ketauhidan yang benar. Atas hal ini , sangat sesuai dengan ayat QS Al Anfaal;17 „‟Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka,akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka,dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yang melempar‟ Dan juga Hadist Qudsi berikut ; Allah SWt berfirman ( dalam Hadis Qudsi ) ; “ Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku ( hamba kesayangan-Ku ), maka sesungguhnya ia menentang perang kepada-Ku. Seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ( melakukan ) suatu amalan tidaklah lebih utama daripada menunaikan suat ( kewajiban ) yang telah Aku fardlukan kepadanya. Tiada henti-hentinya seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ( melakukan ) 14
amalan-amalan sunnah kecuali Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengarkan sesuatu, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat sesuatu, aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang sesuatu, dan Aku pun menjadi kakinya yang ia gu8nakan untuk berjalan “ – Hadis Qudsi ini masih ada kelanjutannya ( HR Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ).
Ketiga unsur / macam Tauhid sudah kita perjelas , Sekarang marilah kita menuju pada bagfaimana Rute-rute tersebut , Agar tentunya kita tidak tersesat dan mudah terperdaya oleh bisikan bisikan syetan. Dengan memahami Rutenya, insya Allah kita tidaklah mudah untuk disesatkannya. Ingat betapa Syech Abdul Qadir Al Jaelanipun pernah sempat hendak dipersesatkan oleh Iblis dengan mendatangi Beliau dalam rupa cahaya sambil berkata,‟‟ „‟Wahai Hambaku yang kucintai, Akulah Tuhan yang kau cari-cari selama ini. Dan mulai kini ,kau kubebaskan melakukan apa saja tiada dosa‟. Dengan sigap diambillah terompahnya dan dilemparkan pada sumber suara tersebut. Semoga dengan memahami rute-rute Ketauhidan Muhammad ini , kita menjadi tahu bagaimana Jalan kebenaran itu sehingga semua kita tak tersesat dalam mewujudkan realisasi ketuhanan. Penulis Hujjahkan; „‟Sesiapa yang tak serute dengan rute Muhammad dalam menuju ma‟rifat,maka sesatlah ia dari jalan kebenaran‟‟
15
15.
Peta Ketauhidan 1st,
'Bergeraklah dengan percepatan lepas landas menuju pelindung yang Maha Agung . Dan terimalah DIA sebagai satu-satunya tujuanmu '
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
16
1.4. Penulis mungkin terasa berlebih – lebihan bagaimana mungkin bisa berhujjah bahwa starting pointnya saat Isra‟ adalah tidak berada di dalam Ka‟bah .Apa dasarnya ? Bagi Pentauhid , hal semacam ini tentunya sangatlah mudah ,seperti yang telah ditunjukkan pada ayat “ agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tandatanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.Al-Isra‟ :1) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Qs Ar Ruum ;30 ) Artinya , dengan menjadi seorang Pentauhid ,berarti ia sudah memegang fitrah manusia sebagai agama Allah yang lurus .Sehingga segalanya harus searah dengannya termasuk semua kisah-kisahnya. Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; „‟Pemegang jalan yang lurus (Pentauhid ) berarti ia pemegang kisah-kisahNYA juga adanya‟‟ Jadi , Tuhanlah yang memperlihatkan atas semua kisah dan pembenahannya dan juga pelengkapannya sekira ada yang lolos dari pengamatan ahli Sejarah
1.5. Semua hal itulah yang terjadi sebagai kebenaran dari Tuhan. Sebagaimana ayat-ayatNYA sebagaimana pula kisah-kisahNYA. Keduanya ada di dalam gerak langkah yang sama bahwa Allahlah yang menurunkan maka Allah pula yang menjaganya melalui para pembelanya yakni para Pentauhid.
17
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
18
16.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah penampakan Jibril dalam rupa yang asli sebagai sub pertama dari Mi‟raj '
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
19
islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38) 1.5. Jelas makna istiqamah diatas sangatlah menjiwai pula pada kejadian Mi‟raj diatas Sehingga bilamana Hadist itu disinergikan dengan amalan Mi‟raj , maka akan berbunyi Dari Abu „Amr atau Abu „Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu „anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan dan Amamalan (yang mencakup semua perkara islam termasuk Isra‟- Mi‟raj sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah dan Amalkan kebenaran Isra‟ – Mi‟raj ”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan dan amalan itu” (HJR. Al YatateR dalam menta‟wil HR Muslim, no. hadits: 38)
20
17.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge sebagai sub kedua dari Mi‟raj '
Penjabaran : 1.1. Fase ke 2 Mi'raj ini berkaitan dengan ayat lanjutannya , yakni Qs An Najm ; (14). di Sidratul Muntaha. (15).Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal Di dekat ,ada surga tempat tinggal Artinya Saat jibril menampakkan wajah aslinya , kau harus berdiam di surga ! Tahukah kau ? Surga apa itu namanya ? Dimana kamu harus berada di dalamnya saat berjumpa Jibril ? Surga itu adalah bernama surga Ma'wa . ia tercipta dari Zamrud Hijau yg memancar ! Hal ini dipertegas dengan ayat ; a. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah:19) b.- Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah swt dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa
21
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN nafsunya.
maka
22
18.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge dan melihat selubung/ Hijab Jibril sebagai sub ketiga dari Mi‟raj '
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
23
Lalu datanglah seseorang dan berkata , 'aku titipkan air ini padamu , setetes tiada henti sekiranya kau memang sekuat yang kau kira !' 'Hoo hoo hoo cuman setetes setetes , malulah kamu . silahkan saja',jawabnya dengan tegasnya. Setelah beberapa tahun ! Apa yg terjadi ? Ternyata batu itu berlubang 1.1. Seperti itulah gambaran mengapa fase ke4 sebagai penyempurnanya atas seluruh rankaian Mi‟raj yang ada .Sehingga bila kita rangkumkan ,maka akan terdiri dari sebagai berikut ; a. Sub pertama , „‟Penampakan Jibril dalam rupa yang asli, Dalam kitabiyah batu diatas ibaratnya Kamu harus bertemu batu yang Maha Kuat dan kokoh yang penuh hijab/ kekuatan yang menyelimutimu . b. Sub Kedua ,‟‟Ada di dalam Surga Ma‟wa „, Dalam kitabiyah batu diatas ibaratnya Kamu Di surga itu , adalah kau berada pada pancuran /tetesan air yang terus menerus . Kau harus ada di situ ! Kau menjaganya sekaligus pelakunya. Jangan pergi dari tempat itu . c. Sub Ketiga,‟Teguh melihat Jibril meski kadang terselubungi hijab‟,Dalam Kitabiyah batu ,Artinya ; Fokuskan sasaran tetesan air pada satu titik bagian batu tsb .jangan sampai bergeser tak beraturan d. Sub Keempat,‟‟Melihat Kebesaran KekuasaanNYA „, Dalam kitabiyah batu ibaratnya Senantiasa teteskan tiada henti pada titik batu itu , pastilah ia berlubang (terbuka hijabnya ) 24
1.2. Dari semua uraian diatas , bisa terangkum juga bahwa petapeta kema‟rifatan ada sebagai berikut ,bahwa Peta Ma‟rifat yang pertama terdiri dari dua unsur : a. Isra‟ , ( hanya memiliki satu Fase saja ) b. Mi‟raj , (memiliki empat Fase ) Mungkin dari kesemua hal diatas , maksud Hijab (sub ketiga dari Mi‟raj ) saja yang agak menyulitkan untuk terpahami dengan mudah. Sesungguhnya sejatinya Hijab itu adalah hijab kejahilian kita sendiri ! Semestinya ia / Jibril yang ada di Sidratul Muntaha sudah tak terhijab , Namun karena dosa-dosa bawaan dan bentukan , kita menjadi terhijab sendiri. Agar lebih mudah , bisa kuilustrasikan sbb Ada logam besi Magnetis di depan benda-benda logam maka tentunya logam Magnet itu menarik semua logam kecil yang ada di hadapannya. Namun tiba-tiba , sesuatu keanehan terjadi . Ada logam yang tak tertarik oleh Magnet tersebut. Setelah dianalisa dengan baik , ternyata ia penuh dengan kotoran-kotoran debu sehingga daya tarik logam Magnet menjadi terhalang oleh tumpukan kotoran yang menggunung . Maka singkirkan dan bersihkan tumpukan itu Niscaya logam itu pasti terkena daya tarikannya. Dari ilustrasi diatas , sungguh sumber hijab bukan karena selubung itu yang ada di Sidratul Muntaha melainkan kekotoran yang terbawa oleh kita saat ada di sana.
25
1.5. Dan maksud selubung pada ayat sebagai hijab sejatinya ia adalah berbentuk cahaya pula ,tapi agak samar kadang berubah warna dan meredup menutupi warna aslinya. Itulah selubungnya , bahkan kadang pula selubung itu berubah bentuk secara liar. Sekiranya suatu hari Anda di mi‟rajkan , cukuplah kau berteguh atas cahaya rupa Jibril yang asli .Dan sekali-kali jangan mudah terkecoh oleh perubahan-perubahan apapun lainnya. Dan atas sebab apa ia berubah meliar , semua tergantung setebal apa kekotoran kita yang terbawa oleh kita saat disana. Semakin tebal kekotoran yang terbawa , maka selubung itupun sudah tidak dalam bentuk cahaya sama sekali . Ia meliar dan mengganas. Namun , meski beegitu kita tak perlu banyak khawatir karena kita tak sendirian .Kita ada di dalam keberkahan Ghuru yang menjamin perjalanan kita. Sehingga benarlah ; a. Imam Syafi‟I berfatwea „‟Seburuk – buruk malapetaka adalah berguru pada Buku „‟ b. Imam Maliki berfatwa , „‟Ilmu itu bukan dari banyak membaca , akan tetapi cahaya yang dicerahkan Tuhan ke dalam hati hambaNYA‟‟ c. Abu Yazid berfatwa ,‟‟Barangsiapa yang menempuh Thareqat tanpa seorang pembimbing , ia akan memnerlukan seratus tahun bagi dua hari perjalanan‟‟ Dan lebih ditegaskan oleh QS Al Maidah ;35 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah Wasilah / Perantara (Ghuru Pembimbing , pen ) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
26
19.
Peta Ketauhidan 2nd,
''Terapkan makna yang benar dari Bismillaahirrahmaanirrahiim pada segalanya di keseharianmu. Itulah peta ke-2 kema'rifatan ' '
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
27
1.1. Peta ke 2 ini disamping dipetai oleh Penulis sebagai Basmalah , ia juga sangat terjabar di QS AL A'RAF 35-54.Mari kita amati satu per satunya. Qs Al „ARAF 35 ; Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan PERBAIKAN , tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Amati kata „PERBAIKAN‟ , itulah makna Basmalah bilamana Kita sudah ada pada kebenarannya sebagai salah satu peta Ketauhidan maka dijamin kau tak ada Kekhawatiran lagi dan juga tidak bersedih hati karena sesuai Hadist diatas kau akan menjumpai Gunung Emasnya. Permasalahannya , Sudahkah kita sudah memperbaiki Basmalah tsb sehingga PERBAIKAN sudah berjalan ?? Sekiranya sudah kita temukan maka Gunung Emasnya (Kema‟rifatan ) menjadi muncul dan segala kekhawatiran dan kesedihan sirnalah sudah. Atas hal ini Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa mampu memperbaiki Basmalahnya , ia takkan punya kesedihan dan kekhawatiran sebagai akibat dari pastinya munculnya kema‟rifatan (Gunung Emas ) „‟
1.2. Kita melanjut pada ayat berikutnya ; Qs Al „ARAF ; 36 „‟Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.
28
Namun , sayangnya tiada banyak yang tahu bagaimana „Basmalah‟ yang benar diterapkannya.Banyak yang meleset atasnya bahkan juga ikut me ndustainya serta menyombongkan diri . Sebagai akibatnya mereka senantiasa bersedih dan khawatir (neraka) .Dan mereka menjadi kekal atasnya di dalamnya Penulis hujjahkan ; ' Barangsiapa anti dan meleset dari benarnya Basmalah maka itulah sudah neraka bagi dirinya '
1.3.
Lanjut ke sambungan ayat Qs Al A‟raf ;37 „‟Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayatayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya: "Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Artinya ; Kelak di saat setelah kematiannya ,ruh mereka menyadarinya bahwa dulunya mereka kafir /tidak percaya atas Fadilah Basmalah dan telah salah dalam menerapkannya tsb dan mereka telah zalim pula . Penulis hujjahkan ;
29
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
30
20.
Sub Peta Ketauhidan 2nd,
''Terapkan makna yang benar dari Basmalah, agar terjaga dari panasnya Neraka '‟
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
31
1.1. Agar lebih jelasnya siapa-siapa orang yang Zalim itu bisa kita ikuti pada lanjutan ayatnya sbb ; (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat". (:45) Artinya; 'menentang peta ke2 adalah berarti membengkokkan jalan Allah itulah orang2 zalim yg kafir bgm balasannya di akherat . Kuhujjah ; 'Janganlah membengkokkan jalan Allah dengan menentang peta ke-2 karena sungguh kau akan mendapati balasannya di akheratmu juga' 1.2. Melanjut ke ayat .. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum ". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (46) Artinya; Ada segolongan diantara kalian yang diambang batas antara menentang peta ke2 atau melaksanakannya.tapi kalian masih belum bisa dengan sempurna meski kau sudah melaksanakan peta ke2 .karena semua harus berproses dulu .ibarat ;bisakah langsung jadi cheff padahal baru bisa masak ? Tidak too ? Bersabarlah !Kuhujjah ;
32
Bagi yang baru memulai sebagai pelaksana peta ke2 , bersabarlah, Kau kan masuk di sana juga (surga)'
1.3. Lanjuut lagi ke sambungan ayat , Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Rabb kami jangan Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu". (:47) Artinya ; Bagi pengamal peta yang baru yang sudah tahu bagaimana cara benarnya mengamalkan Basmalah , dia sungguh tak mau kembali ke neraka tempat orang-orang yang menentang peta ke2 ketauhidan ini.Sehingga Kuhujjah: 'Bersabarlah terus lakukan saja atas bagaimana peta ke-2 itu niscaya kau tidak termauk orang-orang yang Dzalim'
1.4. Terus ke ayat berikutnya Dan orang-orang yang di atas A'raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu". (:48) Artinya; Orang-orang yang sudah benar mengamalkan peta ke2 ini (al a'raf ) menyerukan bagaimana ternyata harta dan keduniawian
33
tidaklah berfungsi untuk memudahkan jalan menggapai kebenaran peta ke2 itu Kuhujjah ; 'Setiap pengamal peta ke2 tauhid itulah disebut Al A'raf yakni orang-orang yang ada di ketinggian dimana air sungai al Furat / Eufrat senantiasa mengalir dibawahnya dimanapun ia berada'
1.5.
Melanjut ke ayat .. (Orang-orang di atas A'raf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. (:49)
Artinya ; Para Al a'raf. Menyindir kaum penentang peta tauhid ke2 atas apa-apa yang dulunya dituduhkannya bahwa semua tak benar adanya. Karena justru merekalah (kaum a'raf ) ada di dalam surganya. Kuhujjah ; 'Setiap kaum A'raf wajib ada di surga yang penuh Rahmad karena dialah pengamal peta tauhid ke-2 '
34
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
35
„‟ Senantiasa Isra' Mirajlah kamu untuk mengarungi 6 masa penciptaan langit dan bumi ( sebagai peta ma'rifat pertama ) untuk menemui Dzat Tuhanmu yang bersemayam di atas Arsy Lalu senantiasa jalankanlah peta tauhid ke-2nya (setelahnya )‟‟
36
21.
Peta Ketauhidan 3rd,
'''Peringan bebanmu karena perjalanan menuju tauhid sangatlah panjang dan licin .Itulah peta ke tiga '‟
Penjabaran : 1.1. Perjalanan atau Rute-rute menuju Tauhid memang sangat teramat panjangnya hingga sampai memakan waktu ribuan tahun bagi setiap Ruh untuk menggapainya. Benarlah Al Junaid yang berfatwa ; „‟Barangsiapa yang menempuh Jalur Ketauhidan secara apa adanya ,ia akan memerlukan seratus tahun bagi tiap jengkalnya‟‟ Woo , betapa lamanya ia , sehingga atas dasar itulah Kita harus Tahu Cara meringankannya karena sungguh betapa licinnya Jalan itu sehingga siapapun mudah tergelincir dari atasnya. Mungkin banyak yang menduga bahwa memperingan beban adalah dengan menjauhi Keduniawian atau bahkan anti di dalamnya,Sungguh yang pasti bukan menjauhi keduniawian, apalagi anti keduniawian ! Itu pandangan yang fasik yang menafihkan kelicinan atas jalan itu. Karena justru kelicinanlah yang menjadi momok terbesar atas Rute Ketauhidan yang ke-3 ini. Dengan kondisi yang begitu licin , siapapun yang melambat jalannya karena banyak beban pastilah terpeleset . Untuk itulah Percepatilah Daya lesatmu saat ber-Isra‟Mi‟raj. Bila kau melambat , justru akan terjungkal dengan mudahnya. Jadi peringan bebanmu disini bukan pada keseharianmu Tapi bagaimana kamu tahu Cara melesatkan Isra-'Mi'rajmu 37
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN dengan
38
'semua manusia sebenarnya masihlah mendustai kenikmatan dari Tuhannya bila ia belum bisa jalani bagaimana Isra' –M i'raj yang benar itu ' Semoga pengabaranku ini bisa memetai dan mematai kalian Agar tak terperosok pada jalan yang bengkok ! Amiiin ! Qs Al Balaad ; 4 „‟Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah‟‟ Semoga Kalian tidak dalam keadaan susah payah meski betapa beratnya perjalanan menuju Ma‟rifat itu.
39
22.
Peta Ketauhidan 4th,
''Sucikan dan powerkan terminal-terminal kekuatan ( yang kau adakan pada peta ke 3 ) agar daya lepas landas perjalanan Mi'rajmu semakin mudah '‟
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
40
Artinya ; Malaikat diperintah untuk melayani manusia agar sampai pada Tuhannya (berma'rifat ) Sedang Iblis , justru menolaknya ! Ia justru sebagai penggagalnya. Ayat-ayat perintah persujudan malaikat dan penolakan Iblis ini , banyak terulang berkali disebutkan di dalam Al Qur‟an, sbb ; a. kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; “Ber sujudlah kamu kepada Adam!” …. (Al-Araf: 11) b. Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: “Ber sujud-lah kamu kepada Adam!” …. (AI-Isra: 61) c. Dan (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat: “Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!” … (Al-Kahfi: 50) d. Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat: “Ber-sujud-lah , Maka sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. (Al-Hijr: 30) e. Maka ber-sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama sama. (Shad: 73) f. …. Maka mereka ber-sujud, kecuali Iblis. Dan dia adalah dari golongan jin …. (AI-Kahfi: 61). g. …. Maka mereka ber-sujud, kecuali iblis, ia enggan … (Taha: 116).
1.1. Dari kesemua hal diatas , Penulis hujjahkan ; 'Malaikatlah yang melayani Manusia (bersujud) dalam menggapai kema'rifatan / Tauhid ; Sedang Iblis pengganggunya atas pelayanan itu ' Agar mudah bisa Kukitabiyahkan : Saat si dokter (Salik) sedang sibuk melayani pasien-pasien yang sudah lama Antri Lalu tiba-tiba masuk pasien yang 41
menyerobot antrian dan belum mendaftar lagi . Maka apa yang terjadi ? Kegaduhan tentunya . lalu kerja dokter (Salik) menjadi terkacaukan gara-gara pasien yang tak mendaftar dan menyerobot antrian pula . Begitulah Iblis yang mengecoh kinerja Si Dokter (Sang Salik ) Sedang pasien yang mengantri , mereka ibarat malaikatnya Ia melayani si dokter (si Salik ) agar lebih canggih dalam ilmu kedokterannya . Sedang si Pasien yang menyerobot , ia tak setuju , Ia hanya mengacau saja dengan tujuan tunggal 'agar si dokter (Salik ) tidak menggapai kesempurnaan di dalam ilmunya' Maka benarlah ; 'Jangan gubris syetan / Iblis ! Ia musuhmu yang nyata ' al ayat Artinya , Jangan gubris pasien yang menyerobot , ia hanyalah mengacau saja. Sesuai Ayat Qs Al Baqarah ; 168 „‟Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Syetan;Karena sesungguhnya Syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu‟‟ Begitulah gambaran Peta Tauhid ke-4 ini , Dan pemetaan ini menjadi sangat perlu untuk dijejakkan sebagai jalan yang lurus (kebenaran ) yang patut disimak bersama. Sekiranya Peta- peta tersebut tiada mencocoki dengan rute yang kalian jalani , bisa jadi bukan seperti itu Mi'raj yang benar itu Karena bertentangan dengan kode Al Qur'an sebagai petunjuknya !
42
23.
Peta Ketauhidan 5th,
''Fitrahkan Terminal-terminal Powermu menjadi Ke-Azalian secara berulang-ulang maka Bagaimana mungkin Engkau tidak melesat ? '‟
Penjabaran : 1.1. Mengenai ke-Azalian Terminal power ini yang berulangulang , jelas juga sebagai Peta Kema‟rifatan Muhammad dimana dikisahkan bahwa Beliau harus berbalik dan berulang berkali-kali saat menjalani Mi‟raj menuju Sidratul Muntaha dalam mengemban misi Perintah Sholat 5 Waktu. Maka seperti itu pulalah makna dari Peta Tauhid Muhammad ke 5 diatas . Kisah Isra - Mi'raj memang membingungkan Tak semua tahu arahnya ! Ingin tahu buktinya ? Berikut kunukil blog yang berisi kebingungan sbb ; Meninjau Kembali Kisah Isra Miraj Rasulullah“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (Qs. Al Israa : 1) Umumnya para penceramah menerangkan hikmah dari peristiwa Isra‟ Miraj adalah turunnya perintah sholat 5 waktu. Hal tersebut berdasarkan sebuah hadits isinya cukup panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya nomor 234 dari jalan Anas bin Malik. Namun benarkah demikian ? Melalui penelaahan hadits, secara riwayat adalah shahih karena terdiri dari para perawi yang 43
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
44
mungkin berlaku tawar-menawar antara Khaliq dan makhIukNYA. 3. Dikatakan bahwa sewaktu Mi‟raj, Nabi menjemput atau menerima perintah Shalat dari ALLAH, kemudian sesudah berjumpa dengan Musa, beliau naik kembali berulang kali menemui ALLAH untuk memohon keringanan. Hal ini menyimpulkan bahwa ALLAH tidak ada di Bumi atau di langit tempat Nabi Musa itu berada.. Sungguh keadaan demikian sangat bertantangan dengan Firman ALLAH yang banyak tercantum dalam Alquran, terutama Ayat 50/16, dan 7/3, di mana dinyatakan bahwa ALLAH ada di mana saja bersama setiap diri, malah DIA lebih dekat kepada seseorang daripada urat leher orang itu sendiri. Sebab itu, nyata sekali keterangan tadi batal atau sengaja dimasukkan ke dalam masyarakat Islam oleh penganut agama lain. Demikianlah sebagian tinjauan kritis terhadap isi hadits tentang Mi‟raj, tanpa harus menafikan akan kebenaran terjadinya peristiwa tersebut. Wallahu a‟lam bisshawaab (Penjabaran itu semua diatas bukan dari AsmeyD YatateR ,lhoo ) Tapi , Jangan kuatir , ntar kududukkan bagaimana maksud dari semua kisah diatas. 1.2. Atas Ayat „‟ Dia yang Maha Berkehendak. Sedangkan di dalam hadits tersebut, diceritakan Nabi Musa yang menyuruh Nabi Muhammad untuk naik – turun sebanyak sembilan kali, guna mendapat pengurangan perintah sholat dari 50 rakaat menjadi 5 rakaat. Nampak pula dalam kisah palsu ini seolah Nabi Musa begitu perkasanya dan berilmu sehingga mampu mendikte Allah Sehingga menuruti pandangan Nabi Musa alaihissalam dalam hal perintah sholat. Naik turun sebanyak 9 kali ? Kubenahi bahwa yg dimaksud diatas adalah Muhammad harus meng azalikan 5 terminal powernya ,naik 45
turun naik turun dengan keazalian dari Tuhannya. Sehingga kisah diatas atas naik turun adl syah Dan benar adanya ! Penulis hujjahkan : 'Azalikan 5 terminalmu naik turun naik turun hingga 9x , Itulah hitungan mengazalikan Terminal powermu' Kenapa Nabi Musa yang dipilih ? Karena ia adalah utusannya Nabi Hidlir sebagai wasilahnya Penguasa surga hijau dimana Jibril bersemayam dibawahnya (peta 1) Maka kuhujjah ; „‟Penyampai kebenaran Kema'rifatan adalah Wasilahnya Hidlir. Dialah sang Musa bagi dirimu‟‟ Amati betapa kisah yang semestinya sebagai kebenaran , dicurigainya sebagai macam-macam penuh kebencian . Jangan kau seperti orang-orang yang sok tahu dengan kehebatan analiasa ! Sungguh fasiklah pandangan macam gitu .Hal yang sudah benar dianggapnya penuh kebohongan.
1.3. Juga ungkapan berikut ; Nabi Muhammad adalah semulia para Nabi. Beliau tidak pernah membantah atau minta dispensasi (pengurangan) tugas dari Allah. Sedangkan yang biasa menawar dan membantah perintah Allah dan rasulNya sejak dahulu adalah orang kafir dari Bani Israil. Penulis benahi ; Kisah Muhammad naik turun dianggap sebagai sifat menawar Dan membantah oleh si penulis Padahal itu penyempurnaan MI-rajnya . Agar lebih mudah kukitabiyahkan sbb ; 46
Suatu hari seorang penebang pohon hendak menebang sebuah pohon yang besar. Saat dimulai penebangan itu , ternyata Gergajinyanya tumpul.Maka dipertajamilah ia dengan mengikirnya berulang-ulang. Saat Dia menajamkan Gergajinya dengan mengulang-ngulangi bagiannya pada tiap gigi gerigi tsb itu ? Sungguh itu bukan penawaran ? Itu justru penyempurnaanya ! 1.4. Dikatakan bahwa sewaktu Mi‟raj, Nabi menjemput atau menerima perintah Shalat dari ALLAH, kemudian sesudah berjumpa dengan Musa, beliau naik kembali berulang kali menemui ALLAH untuk memohon keringanan. Hal ini menyimpulkan bahwa ALLAH tidak ada di Bumi atau di langit tempat Nabi Musa itu berada. Sungguh keadaan demikian sangat bertantangan dengan Firman ALLAH yang banyak tercantum dalam Alquran, terutama Ayat 50/16, dan 7/3, di mana dinyatakan bahwa ALLAH ada di mana saja bersama setiap diri, malah DIA lebih dekat kepada seseorang daripada urat leher orang itu sendiri. Atas penilaian diatasKuhujjah ; 'Mi'raj itu Huda/petunjuk bagi semua salik dan setiap salik harus keatas bila menujuNYA yang nantinya agar bisa melihat DIA ada dimana-mana Soal berulang-ulang ini , telah ditegaskan dalam Qs Al Hijr 87 : Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung. Lihat kata2 „kami‟ Disitu Allah membutuhkan peran dari hambanya yaitu Khidir dan Musa bagi Muhammad . Penulis hujjahkan ; 47
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
48
24.
Kisah Isra‟-Mi‟raj
''Ia bukanlah monopoli umat Islam saja melainkan ia ada sebagai Petunjuk dan Fitrah bagi Seluruh ummat Manusia dimana semua Hamba berhak ada di dalamnya untuk diperjalankan oleh Tuhannya '‟
1.1. Sudah menjadi lazim adanya bahwa Kisah Isra‟-Mi‟raj Rasulullah yang begitu popular di kalangan Ummat Islam ternyata sudah dimonopoli sebagai kebenaran Inklusif milik ummat islam saja , padahal jelas itu salah adanya. Hal ini didukung oleh Qs Ayat ; Ar Ruum 30 اس َعلَ ْي َها َ َّهللا الَّ ِت ْي فَطَ َر الن ِ َ ْ َّ َ َ َا ْلق َّ اس ن ال ر ث ك أ ن ك ل و م ي ِّ َ ِ َ ُ ِ [َ
ْ ك ِلل ِّد ْي ِن َح ِن ْيفًا ِف َط َرت َ ]فَأ َ ِق ْم َوجْ َه ْ َ ُق هللاِ ذلِكَ ال َّديْن ِ الَ تَ ْب ِد ْي َل لِ َخل ْالَ َي ْ لَ ُ ى
Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dari ayat diatas sudah jelas bahwa Isra‟-Mi‟raj adalah satu bagian dari Fitrah Manusia juga. Ia menjadi hak milik kehidupan manusia. Karena ia menjadi Fitrah kita , marilah kita simak bagaimana kisah Isra‟- Mi‟raj itu yang dialami oleh Rasulullah. Semoga bagi yang belum membaca kisah ini menjadi tahu bagaimana kedetailannya yang sejatinya merupakan simbol-simbol kebenaran, terlepas memang benar adanya Rasulullah diperjalanka olehNYA. 49
1.2. Berikut kisahnya ;
Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa’ Wa Mi’raaj Khoiril Bariyyah.Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA. Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka‟bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”. Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT. 50
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS. Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya. Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: “Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)”, Mendengar ini Buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya‟ yang menaiki Buroq ini. Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa‟ad, Jibril memegang sanggur di pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali. (Mereka terus melaju, mengarungi alam 51
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
52
Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: “Bismillah, celakalah Firaun”, mendengar ini anak Firaun bertanya: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?”, Masyithoh menjawab: “Ya”. Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?”, Masyithoh menjawab: “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”. Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: “Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat”. Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: “Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar”, kemudian dilemparlah dia dan anaknya. 53
Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat. Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya” Ketika beliau melanjutkan perjalanan, memanggil beliau dari arah kanan:
tiba-tiba
seseorang
“Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, Tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi 54
tidak menjawabnya. Walhamdulillah. Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”. Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershofshof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya‟ dan Mursalin. 55
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
56
Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya. Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin „Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu‟ mendengarkan petuahnya. Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya. Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara: “Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “. Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerahmerahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata:
57
“Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku”. Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: “Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”. Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya. Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan: “Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”. Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?”, Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil „aliyyil „adziim“. Dalam riwayat lain beliau berkata:
58
“Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”. Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya. Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan. Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya. Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT. 59
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
60
25.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj ( bag ; 1)
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )-dalam versi sebagai ummat '‟
1.1. Berdasarkan hujjah diatas , marilah sedikit banyak menguliti bagaimana kisah yang sudah Penulis nukilkan dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat diatas perihal kisah Isra‟-Mi‟raj . Semoga dari menguliti kisah diatas bisa menjadi peta bagi kita sejauh mana kebenaran Isra‟- Mi‟raj telah berlaku bagi kita terlepas bahwa Kejadian tersebut real adanya. Disini , penulis tidak membahas secara Realitasnya karena itu dalam ranah keimanan , sedang Penulis hanya mendudukkan bagaimana Isra‟- Mi‟raj dalam kapasitasnya sebagai Ummat Muhammad . Sehingga pola pendekatannya adalah bagaimana itu semua ditempatkannya sebagai simbolisasinya dari Kebenaran. Untuk itulah sekali lagi , Penulis tidak menyanggah atas Kejadian Isra‟-Mi‟raj tersebut melainkan mendudukkannya menurut versi lainnya. Semoga bermanfaat dan marilah kita ikuti pengulitannya ala AsmeyD YatateR sbb ; 1.2.
Diawal kisah disebut „Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”. 61
Ayat diatas memang seperti itu adanya yang terjadi pada diri Rasulullah , Namun sejatinya secara Ummat , ia juga berlaku dalam artian sebagai Air Wudlu / bersuci dari Hadast . Ibarat seseorang yang hendak menghadap Tuhannya saat sholat , maka wajiblah ia bersuci dari segala Hadast , baik hadast besar maupun hadast kecil . Hal ini sesuai dengan Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu , Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam beliau bersabda: Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu Bersesuaian pula dengan ayat Qs Thaha ;12 „‟Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
Berwudlu dan terompah serta dada terbelah artinya , bahwa pada saat kita hendak menghadap Dzatullah , wajiblah bagi kita suci dari segala bentuk kokotoran , baik Fisik (hadast besar , kecil ) maupun kekotoran mental ( Ke-Egoan ). Penulis Hujjahkan ; „‟Bersihkan segala Hadastmu melalui Wudlu dan Hadast mentalmu melalui pelepasan segala egomu (Penumpu / Terompah ) bila hendak Ber-Isra‟-Mi‟raj / menghadap Tuhanmu‟‟
1.3. Melanjut pada ayat kisah ;
62
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
Dari ayat kisah diatas teramat jelas Bagaimana Rasulullah telah melepaskan segala ke-egoannya yang digambarkan dengan dipenuhinya hati Beliau dengan senampan emas. Emas disini memiliki makna keberhargaan atas apa-apa yang harus diperbekalkan pada diri setiap manusia bilamana hendak menghadap Tuhannya. Sungguh tepat sekali penggambaran kisah diatas.
1.4. Melanjut ke ayat kisah ; Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya. Secara arti bahasa , Buraq dari arti kata "barq" yg artinya kilat. Adakah penyebutan sebagai mirip Kuda terbang / Burung di dalam Al Qur‟an ? Ternyata tidaklah ada .Maka atas dasar itulah Penulis hujjahkan bahwasanya bagi ummat ; 63
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
64
Hal ini pulalah yang dialami juga oleh Si Penulis. Saat ia dalam keadaan tergoncang secara keyakinan Spiritualnya sebagai akibat Teror tersebut. Datanglah karunia dari Tuhannya yakni Percepatan Ma‟rifat. Ia menjadi melihat bagaimana Dzatullah itu. Itulah Simbol „Musa berbicara‟ dengan Tuhannya. Sejak kejadian itu , Si Teman berleak tadi menjadi menjaga jarak dari si Penulis. Ia senantiasa ketakutan dan selalu lari terbirit-birit darinya . Dari kisah fakta diatas ,Penulis hujjahkan ; „‟ Kejadian Terbukanya hijab Tuhanmu itulah karunia terbesar dimana kau diperkenankan bercakap-cakap dengan Tuhanmu. DIAlah yang berbicara dan kau sebagai penerimanya saja atas segala sabdaNYA‟
65
26.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj (bag ;2)
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) –dalam versi sebagai Umat '‟
1.1. Setelah bagian pertama sudah sebagian Penulis dudukkan bagaimana memahami Isra‟-Mi‟raj nabi yang diaplikasikan pada umatnya , maka kita coba melanjutkan pada kisah-kisah laanjutannya , sbb ; Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: “Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam”. Di titik inilah , setelah kejadian terbukanya hijab (lihat bab sebelumnya ) Kau secara resmi sudah dinyatakan sebagai seorang Ma‟rifatullah , selayaknya kelahiran Isa Putra Maryam yang dianugerahi kemampuan berkata-kata (berhujjah ) sejak dilahirkan. Maka sedemikian pula kita adanya. Begitu Hijab Tuhan terbuka , disaat itulah kau terlahir sebagai bayi yang benar-benar baru yang dianugerahi kemampuan berhujjah (berkata-kata ) karena telah mengalami perjumpaan / persaksian akan Dzat Tuhannya. Kuhujjah ;
66
„Setiap pelaku Isra‟-Mi‟raj,bila mendapati kema‟rifatannya maka ia menjadi terlahir sebagai seperti Bayi yang memiliki kemampuan berkata-kata (berhujjah ) bak Isa Putra Maryam‟‟ Subhanallah..Sungguh maha hebat dan dahsyatnya kegunaan Isra‟Mi‟raj itu bagi sekalian umat .
1.2. Melanjut kisah berikutnya .. Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh , beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?” Kisah diatas termaknai bahwa meski seseorang sudah menggapai kema‟rifatannya , kadang ia tetap teledor dengan kekuatan jahat yang disemburkan oleh Jin Iffrit. Sang ma‟rifat masih sering kalah kosentrasinya saat ia menjalani Mi‟rajnya. Ia masih bisa mengikuti bujuk angan-angan yang jelas bukan bagian dari laku Mi‟raj itu. Karena itulah dikisahkan Nabi menoleh sehingga melihat Ifrit , artinya kosentrasinya pecah. Lalu diingatkan oleh Jibril bagaimana cara mengatasinya. Tahukah kau atas kalimat pengajaran Jibril itu ? Hanya Pelaku kebenaran Isra‟-Mi‟raj yang tahu. Yang jelas hal ini bersifat rahasia dimana setiap ma‟rifat
67
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
68
27.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj (bag ;3 )
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )-dalam versi sebagai umat '‟
1.1. Selamat datang kembali pada bagian ke-3 dari kisah Isra‟Mi‟raj Rasulullah yang kita coba aplikasikan dalam bahasa keUmatan. Setelah berbagai tamsil sudah penulis dudukkan makna dan pengertiannya , kini marilah menuju pada lanjutan kisahnya , sbb ;
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: “Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, Tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.
69
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”. Artinya , saat kita melakukan Isra‟-Mi‟raj , seringkali tarikantarikan untuk cinta pada yang lain berusaha menggeser tujuan Isra‟- Mi‟raj yang sebenarnya yaitu bertemu dengan Dzatullah. Dan godaan itu terdiri dari 3 , yang disimbolkan sebagai panggilan Yahudi , Nasrani dan Wanita Cantik , sbb ; a. Godaan cinta pada kehebatan diri yang fisikal b. Godaan cinta pada kehebatan diri yang Ruhanih c. Godaan cinta akan materi-materi keduniawian Atas dasar hal diatas , Penulis hujjahkan ; „‟ Waspadai tiga godaan saaat ber-isra‟-Mi‟raj , mereka hadir untuk mengalihkanmu darinya yaitu ; Kehebatan fisik , kehebatan Ruhani dan kehebatan materi „‟
70
1.2. Lanjuut… Akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya‟ dan Mursalin. Artinya , Masjidil Aqsa sebagai arti harfiahnya adalah Masjid Terjauh menjadi titik tolakanmu menuju Mi‟raj . Artinya lagi bahwa Prosesi Isra‟ sudah terselesaikan dan Anda akan menuju proses Mi‟rajnya. Disinilah sebagai titik tolakanmu dan anda harus menghadirkan banyak orang-orang suci agar perjalananmu menjadi terkuatkan dimana pada kisah diatas , Rasulullah ada bersama sekelompok para nabi sholat bersamanya. Penulis hujjahkan ; „‟Syahnya Mi‟raj adalah apabila kau ada bersama dengan para ruh suci seia sekata sejiwa menjalani Mi‟raj masingmasing untuk saling menguatkan „‟
71
DIKOSONGKAN....3 HALAMAN
72
“Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”. Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”. Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata: “Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”, Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa”.
Amati , Banyak para mufassir melecehkan bagian ini . Banyak yang menduga bahwa Perintah Allah ternyata bisa ditawar -tawar dan juga ada yang berfatwa bahwa Musa ternyata jauh lebih hebat dari Muhammmad. Karena atas perintah Musa , Muhammad manut seperti itu adanya. Benarkah itu semua ?
73
1.3. Untuk menjawab itu semua , sebaiknya Penulis kitabiyahkan agar lebih mudah memahaminya mengapa Prosesi bolak- bolik menjadi seperti itu adanya. Syahdan seseorang penebang kayu yang memakai parang berkeluh kesah pada temannya karena tak banyak menghasilkan . Temannya bertanya ,‟‟ Coba tunjukkan bagaimana cara kerja pemotonganmu ? Iapun memukulkan sekali , dua kali hingga berkali-kali namun tidak pada bagian yang sama tepat hingga capeklah ia, namun pohon tetap berdiri tegar . Temannya berkata ,‟ Mari kutunujukkan caranya agar cepat tumbangnya pohon itu „‟ Iapun mengambil Gergaji dan diulang-ulanglah pada bagian yang tepat sama. Sejurus kemudian , tumbaglah pohon itu. Ia berpesan , „ Parangmu itu bukan mengulang melainkan senantiasa bagian yang baru maka latihlah ketepatanmu atau pakailah gergaji yang lebih memudahkanmu dalam ketepatannya „‟ Dari kitabiyah diatas , bisa Penulis hujjahkan ; „‟Bolak-balik dalam Mi‟raj bukanlah keberatannya melainkan ia adalah penyempurnaannya untuk mempercepat pencapaian hasil di dalam Mi‟raj‟ 74
Hujjah diatas terasa betul adanya karena dari kisah diatas Allah menyatakan bahwa dengan 5 waktu sholat tetap teranggap sebagai pahala 50 waktu sholat. Semoga dari kesemua kisah-kisah di dalam Isra‟-Mi‟raj menjadi bentuk koreksi juga atas kurang tepatnya pemahaman. Jangan sampai kisah yang penuh kebenaran ini dicurigai dengan berbagai macam tuduhan yang menyesatkan. Terlebih lagi bila ada kisah yang sungguh tak layak disematkan pada para Nabinya. Semisal soal tawar – menawar jumlah waktu di dalam sholat yang menjadi 5 waktu saja , atau Rasulullah yang serasa dibawahkan dari Nabiyullah Musa.
1.4. Sedemikianlah Buku „Peta Tauhid Muhammad SAW ‟sudah Penulis paparkan dimana semua kisahnya Penulis ambil dari bukti-bukti ayat Al Qur‟an dan Hadist-hadistnya yang diperlengkapi pula dengan Kisah Isra‟-Mi‟rajnya. Karena bagaimanapun , munculnya Ketauhidan tidak terlepas dari Isra‟Mi‟raj. Semoga dengan hadirnya buku ini , semakin menambah cakrawala berpikir kita menuju paripurnanya pemahaman .Amiin Amiin Ya Rabbal Alamiin..
75
SEKILAS TENTANG UNDANG-UNDANG INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002
REPUBLIK
TENTANG HAK CIPTA BAB XIII ; KETENTUAN PIDANA Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
76
(4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 aya t (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (7) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (8) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
77
TENTANG PENULIS
AsmeyD YatateR Lahir di Surabaya , 30 April 1972. Dalam Kesehariannya, Beliau bertugas di Pemprov Jatim Disamping kegiatan diatas, ia rutin dan aktif berkecimpung di dalam ranah Diskusi Ketasawufan- dan Ketauhidan yang berafiliasi dengan Komunitas Tasawuf Internasional Pemakaian Nama AsmeyD YatateR itu sendiri merupakan singkatan dari Aku Semakin MEnYembah Dia YAng TAk TERbatas . (Amati huruf-huruf yang tercetak tebal ) Nama itu dipakai dengan sangat intens sekali ketika Beliau menuliskan draft-draft bukunya di Account Face Booknya. Nah ,buku ini termasuk pula berasal dari Draft bukunya yang di postingkan di dalam jejaring social Facebook lalu dimatangkannya. Demikian sekilas uraian tentang Penulis. Kurang lebihnya bisa menghubungi di kontak Email kami
[email protected] atau lewat Akun Facebook kami dengan Address yang sama ‘Asmeyd Yatater. Terima Kasih .Wassalam !!.
78
Notes ;
……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………... 79
……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………...
80
81