1
Peta Tauhid Muhammad By AsmeyD YatateR S Pard
Hak cipta©, 2012, pada Penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara menggunakan mesin Fotocopy , tanpa seizin tertulis dari Penulis.
Cetakan pertama , Agustus 2012
Diterbitkan oleh DNA d’New Age Setting Publishing Isi diluar Tanggung Jawab Percetakan 2
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah , sebuah buku yang sangat langka telah terselesaikan , yakni buku yang mempetai bagaimana kisikisi ketauhidan yang benar itu. Dan sebagai seorang Muslim tentunya , hanya satu sumber yang harus dipakai yakni Al Qur’anul Karim dimana segala jejaK TELAH DIAPLIKASIKAN PADA Junjungan Nabi Besar Muhammad Saw . . Berasal dari fakta dan data diatas itulah , buku ini , kami kasih judul ‘ Peta Tauhid Muhammad’. Semua pemaparan dan referensi memang berasal dari Beliau sebagai satu-satunya sumber yang mana tentunya tiada lupa disertai Hujjah-hujjah Penulis yang Nota bene hanya sekedar memperjelasi saja. Karena siapapun pasti setuju bahwa ayat Ketauhidan pastilah ayat yang banyak dipenuhi hal-hal hikmah yang masih tersembunyi yang penguakannya tiap-tiap orang pasti beda. Dan buku yang anda pegang tentunya berdasar pada penyaksian Sang Penulis sendiri. Sekiranya di kemudian hari ditemukan versi yang lain , tentunya sah-sah saja untuk dimungkinkasn kejadiannya. Penulis tentunya amat sangat yakin meski tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk mempetai kita semua bagaimana Rute Tauhid tergambarkan agar kita tak terperosok pada bentuk ketauhidan yang sesat , tentunya sekali lagi , buku ini masih banyak kekurangannya disana – sini yang senantiasa masih perlu untuk direviosi lagi lagi dan lagi. Namun setidaknya sumbangsih kecil ini bisa memajukan wacana berfikir kita bahwa segala perbedaan versi adalah ada untuk memperkaya dan mempersempurna keilmuan itu sendiri. Seperti yang terdefinisi 3
secara tegas pada Al Qur’an bahwa sekiranya lautan kau jadikan tinta dan dedaunan sebagai kertasnya untuk menampung ilmu tentang Tuhan pastilah kurang dari sekedar cukup meski kau tambahkan lagi sebanyak itu pula. Sungguh sebuah karya yang sangat melegakan sebagai bagian dari serangkaian karya tauhid lainnya , yang sudah kelar lebih dulu ,sbb ; a. Suluk Muhammad , sebagai buku Pra Tauhid b. Peta Tauhid Muhammad , sebagai buku On Tauhid c. Kode Ethik Muhammad , sebagai Pasca Tauhid Buku yang ke-3 diatas , masih dalam penyusunan . Dan semoga segera kelar juga sehingga menjadi 3 serangkai yang tak terpisahkan Dengan Buku Peta ini , Penulis sungguh berharap kita semua tidak dengan mudah diombang-ambingkan oleh segala keyakinan dan persepsi yang senantiasa membawa korban sia-sia. Sungguh fenomena pengejaran Ma’rifat / Tauhid kerap terjadi dimana-mana . Tidak hanya di Indonesia dan agama tertentu saja , melainkan terjadi di seluruh dunia dengan latar belakang agama yang berbeda=-beda. Nanun ironisnya , upaya mereka dalam mengejar Tauhid tidak malah membuat pembangunan diri tapi malah sebaliknya. Ilmu Tauhid yang seharusnya meningkatkan kualitas hidup manusia justru berefek sangat merusak bahkan menghancurkan baik secara fisik dan jiwa manusia pengejarnya. Sungguh trenyuh bila Penulis saksikan hal itu terjadi. Berangkat dari Fenomena itulah , Penulis berkeyakinan bahwa dengan menjejakkan bagaimana rute yang benar atas 4
Tauhid itu , setiap kita , terutama yang beragama Islam , bisa ikut menengoki kira-kira bagaimana benarnya Tauhid / Kema’rifatan itu bertegak dengan tiada membawa resiko sedikitpun. Atas hal ini , Penulis berhujjah ; ‘’ Barangsiapa berkata bahwa menggapai Ma’rifat / Tauhid itu beresiko , berarti ia termakan sesatnya cara . Sungguh Tauhid itu tiada beresiko ,ia justru penetralisir dari segala resiko dan bahaya kehidupan ‘’. Hujjah diatas sangatlah bersesuaian pula dengan Firman Allah swt , Qs Al An’am ;82; ‘’ orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (Syirik) maka mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan ‘’. Maka mari bertauhid dengan benar .Semoga dengan memahami buku ini , setidaknya sekian prosen , Anda sudah terlindung dari penyesatan dan resiko yang justru harusnya tidak ada bilamana Anda berada di Jalan Kebenaran dalam menggapai Tauhid.
Salam , Al YatateR
5
Daftar Isi : PETA TAUHID MUHAMMAD -prakata- –
… 01
1. Peta Ketauhidan 1 , st
…08 ...Bergeraklah dengan percepatan lepas landas menuju pelindung yang Maha Agung . Dan terimalah DIA sebagai satu-satunya tujuanmu '
2. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
…15 ...'Sempurnanya Mi‟raj adalah penampakan Jibril dalam rupa yang asli sebagai sub pertama dari Mi‟raj '
3. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
...19 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge sebagai sub kedua dari Mi‟raj '
4. Sub Rute Peta Ketauhidan 1 , st
…23 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge dan melihat selubung/ Hijab Jibril sebagai sub ketiga dari Mi‟raj '
5.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st, …25 …'Sempurnanya Mi‟raj adalah berada didalam kebesaranNYA sebagai sub ke-empat dari Mi‟raj '
6
6. Peta Ketauhidan 2
nd
, …29 …''Terapkan makna yang benar dari Bismillaa hirrah maanirrahiim pada segalanya di keseharianmu. Itulah peta ke2 kema'rifatan‟‟
7. Sub Peta Ketauhidan
2nd, … 37 …''Terapkan makna yang benar dari Basmalah, agar terjaga dari panasnya Neraka
8.
Peta Ketauhidan 3rd, … 47 …'''Peringan bebanmu karena perjalanan menuju tauhid sangatlah panjang dan licin .Itulah peta ke tiga '‟
9. Peta Ketauhidan 4 , th
…29 …''Sucikan dan powerkan terminal-terminal kekuatan ( yang kau adakan pada peta ke 3 ) agar daya lepas landas perjalanan Mi'rajmu semakin mudah '‟
10. Sub Peta Ketauhidan
5th, …57 … ''Fitrahkan Terminal-terminal Powermu menjadi KeAzalian secara berulang-ulang maka Bagaimana mungkin Engkau tidak melesat ? '‟
11. Kisah Isra’-Mi’raj,
… 66 …'''''Ia bukanlah monopoli umat Islam saja melainkan ia ada sebagai Petunjuk dan Fitrah bagi Seluruh ummat Manusia dimana semua Hamba berhak ada di dalamnya untuk diperjalankan oleh Tuhannya '‟
7
12. Menguliti Kisah Isra’-Mi’raj (bag 1),
… 84 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) -dalam versi sebagai Ummat '‟
13. Menguliti Kisah Isra’-Mi’raj (bag 2),
… 91 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )- dalam versi sebagai Ummat‟‟
14. Kisah Isra’-Mi’raj, (bag.3 )
… 96 … Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) -dalam versi sebagai Ummat‟‟ '‟
8
PETA TAUHID MUHAMMAD -prakata-
Berbeda dengan Suluk Muhammad yang sudah Penulis bahas , dimana ia merupakan masa-masa di mana Rasulullah Muhammad di dalam persiapannya menuju Tauhid yang berisi pondasi-pondasi watak , maka Peta Tauhid/kema‟rifatan sendiri ini adalah sebagai gambaran alur perjalanan Muhammad SAW dalam menuju Tauhid. Penulis memaknai sebagai perjalanan Muhammad karena semua isi buku ini menyangkut kisah Penggapaian Tauhid yang sudah terfirmankan di dalam ayat-ayat Al Qur‟an yang notabene dialami oleh Muhahammad SAW. Mungkin dirasa perlu Penulis menjelaskan ranah perbedaan antara Tauhid dan Ma‟rifat. Kata Tauhid sendiri adalah Mashdar ( sumber kata ) dari Wahhada- Yuwahhidu yang artinya menyatakan hanya ada satu. Hal ini sungguh sangat tergambar jelas saat Sahabat Bilal disiksa oleh majikannya untuk memninggalkan Ketauhidannya. Meski ia ditindih oleh Batu Besar di terik panas , sambil dicambuki ,ia tetap berujar ,‟ Ahad-Ahad-Ahad‟. Sungguh betapa kokohnya ia atas ketauhidannya. Dan orang yang sudah mampu mengokohinya seperti Sahabat Bilal itulah dianggap sebagai orang-orang yang benar-benar sudah mengenal (Ma‟rifat ). Pendek kata Tauhid adalah obyeknya sedangkan Ma‟rifat adalah sebagai kata kerjanya. Tauhid menurut Ulama‟ Salafus Sholeh terbagi menjadi 3 macam ,yaitu ; a) b) c)
Tauhid / Peng-Esaan Rububiyah Tauhid / Peng-Esaan Uluhiyah Tauhid/ Pengesaan Asma‟ dan Sifat 9
Kuperjelasi menurut versi Penulis bahwa : a). Tauhid Rububiyah bersifat Dzatullah dalam peng-esaanNYA. Agar mudah kubuat kitabiyahnya sbb ; Syahdan seseorang yang fanatik hanya mau makan nasi sebagai makanan pokoknya. Dikasih apapun sebagai gantinya, ia tidak mau. Lalu datanglah seorang professor memberi penjelasan bahwa Nasi sangat identik dengan Karbohidrat. Jadi siapapun yang makan Karbohidrat , teranggap sudah sebagai makan nasi. Baik itu makan sagu , roti , gandum ,dll Semenjak saat itu ,ia pun sudah tidak fanatik lagi dengan nasi . Ia sudah benar sebagai seorang pentauhid nasi (Karbo hidrat ) Ia melihat Dzat karbohidrat sebagai yangg ada di mana-mana pada makanan yang mengenyangkan.
Dari Kitabiyah diatas, Sudahkah kalian bisa melihat Dzat Tuhanmu seperti halnya kemampuanmu melihat Karbohidrat di segala makanan Pokok ? Bila Kalian terfokus hanya pada nasi doang sebagai satu-satunya sumber karbohidrat , Itulah pelanggar Dzat karbohidrat. Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa hanya melihat Allah pada yang terbatas , teramat jelaslah ia akan keterhijabannya‟
Dan ketahuilah Sungguh masih banyak dari kita yang masih melihat Allah di dalam kesempitan , ( Kalian hanya melihat Karbohidrat hanya ada pada nasi doang ). 10
Amati ayat-ayat berikut ; "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiaptiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36) Dalam versi kitabiyahku ; „‟Makanlah karbohidrat sebagai makanan pokokmu dan jauhilah kesempitan dalam pemahamanmu tentang Karbohidrat (Thaghut) .Sungguh ia tak hanya ada pada nasi saja ' Dan juga ayat berikut ; "Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At Taubah: 31) Dalam versi Kitabiyah Penulis ; Padahal mereka disuruh makan karbohidrat (pokok) saja tapi mereka menyempitkan karbohidrat . Sungguh ia (Karbohidrat) tak tergoyahkan meski disempitkan'
b). Tauhid Uluhiyah ; Ia menyangkut pada segala perbuatan / af'al/ peribadatan menuju keesaanNYA. Agar lebih mudah Kukitabiyahkan sbb ; Syahdan seorang Raja terserang Amnesia secara tiba - tiba , ia melupakan segala-galanya siapa dirinya sesungguhnya . Tiba-tiba ia turun dari singgasananya dan membaur dengan
11
rakyatnya ikut bekerja membangun jembatan, bertani, dengan giatnya . Seseorang dari rakyatnya merasa heran dan bertanya pada Beliau ,'mengapa Anda begitu giatnya melebihi yang lain ? Sang Raja yang amnesia berkata ,' Aku cinta pada Rajaku maka aku bekerja keras untuknya ?' 'Untuknya ? Bukankah paduka adalah dirinya ?segala gerak anda adalah dirinya ,segala ucap baginda adalah dirinya ? Segala lamunan ,pemikiran dan angan-angan adalah dirinya ?' , heran si penanya tersebut 'Apa ? Aku adalah dirinya? ,tidaaak ...!!! aku ya aku .aku ini seorang hamba . Raja ya Raja ' ,tegas Sang Raja Amnesia . Amati kisah diatas , Betapa ia tak menyadari bahwa segala titah /perbuatan / pemikiran / angan-angan / gerak adalah dirinya Sang Raja ! Ia malah bersikeras dengan berseru ,‟'Ini semua tenagaku , sebagai hambanya, maka aku abdikan untuk Rajaku ' . Lihat ada 3 pemisahan ,saat Ia berujar seperti itu ; 1. Tenaga (Ciptaan dari hamba) 2. Hamba (ciptaan Tuhan) 3. Raja /Tuhannya ( subyek yang dituju) Betapa melesetnya ketauhidan semacam diatas. Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; 'Kalian semua adalah Raja yang Amnesia .Ketahuilah semua titahmu, perbuatanmu, peribadatanmu ,af'almu ,pemikiranmu , anganmu,semuanya adalah Dirinya –Sang Raja' HjR Al YatateR. dalam Kitabiyah Raja yang Amnesia. 12
Pastinya masih banyak dari kita mengdakan pemilahan sampai 3 macam seperti pada kisah diatas. Dan ini sangat tersindir pada Qs Al Bayyinah 5 „‟Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta‟atannya kepadaNYAdalam menjalankan agama dengan lurus‟ Kemurnian pola ibadah kita itulah sebagai Tauhid Uluhiyah dimana kita tak memisahkan antara Dzat dengan Af‟alNYA.Ibarat dari kitabiyah Raja yang Amnesia diatas , Dzatnya adalah Raja dan segala geraknya jugalah Raja itu sendiri tiada beda.
Hadist berikut ini bisa pula kita ambil padanannya Diriwayatkan“ dalam kitab Shahih Bukhari dan juga dalam kitab Shahih Muslim dari Abi Musa Al Asy‟ari Radhiyallahu Anhu,dimana ia berkata “Bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah berkata kepadaku :”Maukah Aku tunjukkan kepadamu salah satu harta karun dari harta-harta karun Surga?”Aku menjawab”Ya wahai„ Rasulullah “Lalu beliau Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata : Ucapkanlah olehmu dzikir berikut ini : LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH Tiada“ daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH” Amati arti „‟ Laa haula wa laa quwwata illaa billaah 'Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah‟. Itu adalah penafsiran yang sesat . Semestinya yang benar adalah ; 'Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah
13
c). Tauhid asma' wa sifat ! Ia adalah peng -Esaan pada Asma /berbagai Nama dan SifatNYA . Agar mudah , ikuti kitabiyahnya sbb ; Syahdan seorang Maha Patih mendatangi rakyatnya untuk membacakan Sebuah Titah dimana disitu tertera Tanda Tangan Raja beserta stempel kebesarannya. Begitu Titah sudah dibacakan, salah seorang rakyatnya berkata, „ Ach ,itu khan bukan Raja yang membacanya. Itu khan Patih ,lagian ia hanya sebatas membunyikan secarik kertas. Ngapain diambil pusing ?‟, Mendengar hal ini ,diciduklah ia oleh pasukan kerajaan dan tak satupun membela atas kedunguannya Dari kitabiyah diatas, betapa Asma wa sifat sangatlah penting juga sebagai salah satu unsur Ketauhidan yang benar. Atas hal ini , sangat sesuai dengan ayat QS Al Anfaal;17 „‟Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka,akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka,dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yang melempar‟ Dan juga Hadist Qudsi berikut ; Allah SWt berfirman ( dalam Hadis Qudsi ) ; “ Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku ( hamba kesayangan-Ku ), maka sesungguhnya ia menentang perang kepada-Ku. Seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ( melakukan ) suatu amalan tidaklah lebih utama daripada menunaikan suat ( kewajiban ) yang telah Aku fardlukan kepadanya. Tiada henti-hentinya seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ( melakukan ) 14
amalan-amalan sunnah kecuali Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengarkan sesuatu, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat sesuatu, aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang sesuatu, dan Aku pun menjadi kakinya yang ia gu8nakan untuk berjalan “ – Hadis Qudsi ini masih ada kelanjutannya ( HR Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ).
Ketiga unsur / macam Tauhid sudah kita perjelas , Sekarang marilah kita menuju pada bagfaimana Rute-rute tersebut , Agar tentunya kita tidak tersesat dan mudah terperdaya oleh bisikan bisikan syetan. Dengan memahami Rutenya, insya Allah kita tidaklah mudah untuk disesatkannya. Ingat betapa Syech Abdul Qadir Al Jaelanipun pernah sempat hendak dipersesatkan oleh Iblis dengan mendatangi Beliau dalam rupa cahaya sambil berkata,‟‟ „‟Wahai Hambaku yang kucintai, Akulah Tuhan yang kau cari-cari selama ini. Dan mulai kini ,kau kubebaskan melakukan apa saja tiada dosa‟. Dengan sigap diambillah terompahnya dan dilemparkan pada sumber suara tersebut. Semoga dengan memahami rute-rute Ketauhidan Muhammad ini , kita menjadi tahu bagaimana Jalan kebenaran itu sehingga semua kita tak tersesat dalam mewujudkan realisasi ketuhanan. Penulis Hujjahkan; „‟Sesiapa yang tak serute dengan rute Muhammad dalam menuju ma‟rifat,maka sesatlah ia dari jalan kebenaran‟‟
15
15.
Peta Ketauhidan 1st,
'Bergeraklah dengan percepatan lepas landas menuju pelindung yang Maha Agung . Dan terimalah DIA sebagai satu-satunya tujuanmu '
Penjabaran : 1.1. Berbicara lepas landas pada saat membahas menuju Tauhid/ terbukanya Hijab Tuhan ,pasti berbicara Isra‟ Mi‟raj. Karena dari Isra‟ Mi‟raj inilah berkisah tentang pertemuan Muhammad dengan Dzat Tuhannya. Sungguh betapa pentingnya Isra‟ Mi‟raj ini yang sudah terfirmankan di QS. 17.Al-Isra‟ :1 “Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Siapakah hamba itu yang dimaksudkan di dalam ayat tersebut ? Mengapa pula tidak disebut sebagai namanya saja ? Itu semua karena peristiwa ini sejatinya bukanlah hak milik perseorangan (Muhammad bin Abdullah ) , melainkan ia hak milik keseluruhan orang. Itulah hak milik diri kita sendiri yang telah di Muhammadkan ! Penulis hujjahkan ; ' Predikat awal sebagai hamba yang di- Muhammadkan adalah bila kau diperjalankannya (Isra' Mi'raj ) oleh Tuhanmu untuk menemui DIRINYA „
16
Bagaimana pula spesifikasi atas perjanan itu ? , baru dalam hal ini pendetailan mulai dikabarkan dalam QS. An-Najm:13-18: “Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:13-18)
1.2. Dari kedua ayat diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa sebagai Peta / Rute Pertama Tauhid , ia memiliki fase-fase ,sbb ; - Perjalanan diri dari dunia seisinya ,disimbolkan dari Masjidil Haram (tempat asal muasal Nabi Adam temukan sebagai tempat peribadatan ) ke Masjidil Aqsa (tempat nabi Isa diangkat kenabiannya /Ruhullah ) Artinya Penulis berani hujjahkan bahwa ; 'Ubahlah Ruhmu yang bersifat manusia menjadi Ruhullah yang bersifat Ketuhanan .Itulah fase awal perjalanan Isra' yang benar ' Kuperjelasi sedikit , (ahli sejarah tidak ada yg tahu ). Tahukah kau dari sisi mana dari Masjidil haram itu bermula sebagai awal Isra'nya Muhammad ? Ketahuilah , Sungguh , Muhammad saw tidak dari sisi dalamnya , Beliau mengawalinya dari sisi sebelumnya (bagian belakangnya yang jauh dari Masjidil Haram ) Tahu kenapa ? Karena Masjidil Haram ( kala itu ) masih penuh berhala Sehingga pantang bagi Beliau memasukinya ! 17
Dan itulah ciri awalnya sebagai kebenaran Isra' dari Tuhannya ! Sehingga Penulis hujjahkan ; 'Mengawali Isra' dari sisi dalam Masjidil Haram adalah kekeliruan karena ia masih penuh berhala . Maka barangsiapa mengawalinya dari sana , bukanlah Isra' yang sempurna dari Tuhannya . Awalilah ia jauh ke belakang dari Masjidil Haram. Itulah ciri sebagai perjalanan yang benar-benar diperjalankan dari Tuhanmu ' Seperti itu pulalah kejadiannya atas Isra' Muhammad SAW ! Beliau tidak berada di dalam Baitullah Ka‟bah saat memulai Isra‟ (perjalanan darat ).Atas Isra‟ , Penulis hujjahkan ; „‟ Tiada Mi‟raj bila tidak didahului Isra‟ .Ia merangkai dan wajib adanya untuk menemui Dzat Tuhanmu‟‟
1.3. Dan atas hal ini , Ahli sejarah tiada pernah tahu atau mungkin bungkam seribu bahasa ! Meski ini bukanlah kesalahan Maka Penulis berani menegaskan akan halnya dan memang sangat masuk Akal . Bagaimana mungkin tempat yang masih dipenuhi dengan berhala-berhala dijadikan starting point di dalam menuju Dzat Tuhannya.Sungguh tidaklah begitu adanya .Bahkan Muhammad tak pernah sekalipun memasuki Ka‟bah dalam rangka beribadah.Sekiranya Beliau pernah memasuki Ka‟bah ,pastilah tidak dalam rangka beribadah melainkan selainnya ,seperti merenovasi , membersihkan atau memugar serta bentuk bentuk penataan lainnya. Sekiranya ada riwayat bahwa Nabi mengetahui jumlah tiang jendela ketika menjawab pertanyaan kafir Quraisy pastilah itu wajar bukankah Ka‟bah adalah tempat mainannya dikala masih anak-anak. Sebagai seorang cucu dari pemegang kunci Ka‟bah ,pastilah hal itu sebagai hal kewajaran. 18
1.4. Penulis mungkin terasa berlebih – lebihan bagaimana mungkin bisa berhujjah bahwa starting pointnya saat Isra‟ adalah tidak berada di dalam Ka‟bah .Apa dasarnya ? Bagi Pentauhid , hal semacam ini tentunya sangatlah mudah ,seperti yang telah ditunjukkan pada ayat “ agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tandatanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.Al-Isra‟ :1) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Qs Ar Ruum ;30 ) Artinya , dengan menjadi seorang Pentauhid ,berarti ia sudah memegang fitrah manusia sebagai agama Allah yang lurus .Sehingga segalanya harus searah dengannya termasuk semua kisah-kisahnya. Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; „‟Pemegang jalan yang lurus (Pentauhid ) berarti ia pemegang kisah-kisahNYA juga adanya‟‟ Jadi , Tuhanlah yang memperlihatkan atas semua kisah dan pembenahannya dan juga pelengkapannya sekira ada yang lolos dari pengamatan ahli Sejarah
1.5. Semua hal itulah yang terjadi sebagai kebenaran dari Tuhan. Sebagaimana ayat-ayatNYA sebagaimana pula kisah-kisahNYA. Keduanya ada di dalam gerak langkah yang sama bahwa Allahlah yang menurunkan maka Allah pula yang menjaganya melalui para pembelanya yakni para Pentauhid.
19
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.Qs Al Hijr ;9 Maka jelaslah segala ayat di Al Qur‟an sedemikian juga ayatkisahNYA bukanlah dongengan semata , ia bagian dari jejak kebenaran yang berlaku sebagai peta petunjuk perjalanan dalam menuju Tuhannya.Begitulah sejatinya bagaimana Tauhid bertegak dan dijaga selama-lamanya . Dan betapa para pentauhidlah sebagai panglima terdepannya
1.6. Kembali soal Rute pertama Kema‟rifatan dari ayat tersebut , setelah kita tahu bahwa Fase Rute awal adalah perjalanan jauh dari Ka‟bah maka fase selanjutnya adalah - Mi'raj , naik ke atas menuju sidratul muntaha, sesuai ayat “Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:13-18) Kita pecahi dulu ayat ini , karena ada 3 fase lanjutan setelah fase Isra' yang harus ada di dalam peta Ma'rifat yg pertama ; Artinya ! Isra' hanya mengandung 1 fase , Mi'raj mengandung 3 fase . Mari kita ketahui yang mana saja 3 fase di dlm mi'raj dari ayat2 berikut ;
20
1.7. Mari memperhatikan ayat-ayat berikut ini ; 13 . “Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, 14. di Sidratul Muntaha. 15. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. 16. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. 17. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. 18. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”
1.8. Dari uraian ayat-ayat diatas ,kita akan menjumpai 3 fase di dalam Mi'raj ; a.. Pertampakan Jibril ,sesuai ayat; Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) b. Ada di dalam istana surga ,sesuai ayat ; Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. c. Harus melihat pada Jibril yg menampak itu meski ia masih berselubung. Sesuai ayat ,
21
(Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. d. Bersama di dalam kebesaranNYA ( meski belum tersadar) , sesuai ayat ; Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tandatanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” Mari kita berbahas satu per satu dari QS. An-Najm:13-18 , diatas pada Bab selanjutnya.
22
16.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah penampakan Jibril dalam rupa yang asli sebagai sub pertama dari Mi‟raj '
Penjabaran : 1.1. Di dalam Isra‟ Mi‟raj , Penampakan Jibril ini tergambarkan pada ayat „‟Dan sesungguhnya Dia (Nabi Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli ) pada waktu yang lain‟‟ Tahukah kalian bagaimana rupanya Jibril itu ? Sesungguhnya ia menampak sebagai cahaya putih terang benderang tiada tara.Maka Penulis hujjahkan; „‟Sempurnanya mi‟raj haruslah kamu melihat Jibril dalam rupa aslinya‟‟
1.2. Ada memang beberapa Hadist yang menyangkut wajah Jibril , Namun kita tak bisa menetapkannya sebagai wajah aslinya , sbb ; a. Dari Aisyah r.a. Nabi SAW bersabda “Aku melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar menutupi antara langit sampai bumi” (H.R. Muslim No. 177) 23
b.
Abdullah bin Mas‟ud r.a. menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW melihat jibril memiliki enam ratus sayap (H.R. Bukhari No. 4857)
c. Allah SWT berfirman, yang artinya, “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Makhluk yang mempunyai paras yang indah; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.” (QS. An Najm: 5) 1.3. Untuk hal ini sebaiknya kukitabiyahkan sbb ; Seseorang hendak direkrut menjadi kurator seni khusus karya-karya leonardo da Vinci : Karena banyaknya pemalsuan maka ia harus tahu aslinya secara detail :begitu sudah canggih ;ia sudah tahu yang Bagaimana karya asli milik Leonardo yang mana yang bukan:bahkan hanya dari kejauhan saja dia sudah tahu apa itu karya asli atau jiplakan ,maka Penulis Hujjahkan ; ''Ketahui yang asli terlebih dulu maka kau akan tahu bagaimana pemalsuannya/ penngvariasiannya‟‟ Jadi , Jibril menampakkan sayap,dengan tubuh memenuhi bumi dll ,menurut penulis , itu bukan keasliannya melainkan sekedar atribut yang melekatinya saja . Agar mudah memahaminya , bisa kita umpamakan sbb ; Syahdan dalam sebuah kerajaan yang maha besar , Terbersitlah Panglima Perang yang ternama ,ia seringkali turun ke Rakyat dan musuh-musuhnya dengan segala 24
kebesaran dan keagungan.Kadang ia berkuda dengan pengawalan super ketat .Kadang ia berjalan berderap dengan pasukan kavaleri lengkap yang teramat banyak. Namun , saat ia melewati waktu kebersamaan dengan keluarganya, ia melepaskan segala Atribut –atribut tersebut.Bahkan dia seringkali tanpa busana atas sambil bersenda gurau dengan keluarga dan teman-teman dekatnya. Dari kitabiyah diatas sungguh teramat jelas , Betapa Jibril yang turun dan dilihat Muhammad bukanlah dalam wajah yang aslinya. Lain saat Muhammad yang mendatangi Jibril saat Mi‟raj , disitulah Muhammad baru melihat bagaimana wajah Jibril dalam bentuk aslinya.
1.4. Melanjut ke ayat tentang kata „di waktu yang lain „ pada ayat diatas , itu jelas bermakna bahwa Mi‟raj dilakukan tidak hanya sekali . Muhammad telah menjalani itu berkali-kali sebelum kejadian Mi‟raj yang diceritakan di Al Qur‟an tersebut . Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; „‟Isra‟- Mi‟raj yang utama (besar ) haruslah diperkuati dengan Isra‟- Mi‟raj- Isra‟- Mi‟raj kecil lainnya Hal ini senada dengan Hadist ; Dari Abu „Amr atau Abu „Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu „anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara 25
islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38) 1.5. Jelas makna istiqamah diatas sangatlah menjiwai pula pada kejadian Mi‟raj diatas Sehingga bilamana Hadist itu disinergikan dengan amalan Mi‟raj , maka akan berbunyi Dari Abu „Amr atau Abu „Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu „anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan dan Amamalan (yang mencakup semua perkara islam termasuk Isra‟- Mi‟raj sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah dan Amalkan kebenaran Isra‟ – Mi‟raj ”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan dan amalan itu” (HJR. Al YatateR dalam menta‟wil HR Muslim, no. hadits: 38)
26
17.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge sebagai sub kedua dari Mi‟raj '
Penjabaran : 1.1. Fase ke 2 Mi'raj ini berkaitan dengan ayat lanjutannya , yakni Qs An Najm ; (14). di Sidratul Muntaha. (15).Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal Di dekat ,ada surga tempat tinggal Artinya Saat jibril menampakkan wajah aslinya , kau harus berdiam di surga ! Tahukah kau ? Surga apa itu namanya ? Dimana kamu harus berada di dalamnya saat berjumpa Jibril ? Surga itu adalah bernama surga Ma'wa . ia tercipta dari Zamrud Hijau yg memancar ! Hal ini dipertegas dengan ayat ; a. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah:19) b.- Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah swt dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka 27
sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya).” (QS. An-Nazi‟at:40-41) 1.2. Semakin jelas betapa kedua ayat tersebut mensiratkan bahwa orang –orang yang beruntung hingga di Isra‟- Mi‟rajkan oleh TuhanNYA pastilah yang sesuai kreteria diatas , yakni ;sebagai orang yang beriman dan beramal sholeh serta menahan diri dari Hawa Nafsunya . Dan tentunya merekalah orang-orang yang akan di tempatkan pada surge Ma‟wa , surge sebagai tempat menyaksikan bagaimana rupa / wajah Jibril dalam bentuk aslinya. Dan fase ini menjadi fase yang luar biasa pentingnya hingga Rasulullah Muhammadpun ada di dalamnya juga. Mungkin sebagian kita meremehinya , karena hanya melihat Jibril , apa hebatnya kalau hanya sekedar melihat Jibril ? Padahal sungguh ia adalah awal keutamaan yang harus ada sebelum menggapai tahapan-tahapan selanjutnya.Penulis hujjahkan ; „Barangsiapa ingin memperoleh keutamaan maka ia haruslah Ahli Surga Ma‟wa‟
1.3. Kembali soal warnanya yang hijau . Tahukah kau Kenapa warnanya hijau ? Karena sungguh tak jauh dari dekatnya ,(lebih tepatnya diatasnya ) ada sesosok Nabi yang tak terkabarkan dalam cerita Mi'raj Ia adalah Nabi Khidir . Dialah penguasa /tuan Rumah Surga Ma'wa ,dimana ada sungai-sungai mengalir di bawahnya . Sesuai ayat ; “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga „Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka 28
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al Bayyinah 7-8) 1.4. Dari hubungan kedua ayat diatas, antara surga Ma‟wa dan Adn , serasa ada hubungannya yang sangat terkait. Surga Adn jelas ada di atasnya surga Ma‟wa namun bedanya Surga Ma‟wa tiada disebut aliran sungai sedangkan Surga Adn ada aliran sungainya , meski keduanya terisi oleh orang-orang beriman dan beramal sholeh. Tahukah bedanya ? Bisa disarikan sbb ; - Surga Ma‟wa adalah surge transit bagi siapa saja yang dikehendaki yang telah diperjalankan oleh Tuhannya di dalam Isra‟- Mi‟raj - Surga Adn adalah surge tujuan bilamana keshalehan dan imanmu sudah ternyatakan dan diakui kebenarannya sehingga engkaupun siap sebagai seorang Penyaksi yang disimbolkan dengan adanya aliran-aliran sungai dimana Al Khidir sebagai Penguasanya. Sekiranya disimpulkan atas keduanya , bisalah dihujjahkan „‟ Hanya di dalam surga dimana kau terawasi oleh Nabi Khidir saja (surga Al Ma'wa), Mi'rajmu menjadi dimudahkan untuk ditemuiNYA hingga kaupun ada di Surga Adn bersamanya (Al Khidir)‟‟
1.5. Dari segala uraian diatas , sepertinya penulis mengada-ada bagaimana mungkin Al Khidir disebut-sebut ada berperan di dalam 29
Isra‟ – Mi‟raj,sedangkan sudah sejauh ini , tak satupun ada ahli Tafsir menjejakkannya. Mungkin Hadist ini bisa berperan untuk sedikit mengurai . Sebagaimana sedari awal , makna memperjalankan hambanya bukanlah hanya Muhammad saw melainkan semua orang-orang yang beriman dan beramal Shaleh maka hadist ini lebih mempertegasinya ; „‟ Nabi saw. bersabda (yang artinya): "Siapa saja mati tanpa bai'at di pundaknya, maka matinya adalah mati Jahiliah‟‟ HR Muslim Semakin jelas sudah betapa peran ghuru semakin kuat dan melekat bagi siapa saja yang hendak dianugerahi Isra‟ Mi‟ra Hai orang –orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan carilah Wasilah yang bisa mendekatkan diri kepafdaNYA dan berjihadlah pada jalanNYA , supaya kamu mendapat keberuntungan 1.6. Nah, sudah terekam jelas ternyata bagaimana cara kita memperoleh penganugerahan tersebut . Betapa peran ghuru sangatlah diperlukan termasuk juga para wasilahnya . Semoga kita menjadi orasng-orang yang memperoleh keberuntungan yakni kemenangan Tauhid / menjadi seorang Ma‟rifatullah . Sehingga Penulis tegaskan bahwa ; „‟Segala rute kema‟rifatan titik kuncinya ada pada wasilah Ghuru yang berderajat Al Khidir.Barangsiapa menemukannya, Itulah sudah sebagai keberuntungan yang teramat besar „‟
30
18.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah beradanya kamu di surge dan melihat selubung/ Hijab Jibril sebagai sub ketiga dari Mi‟raj '
Penjabaran : 1.1. Fase mi'raj ke -3 ini berkenaan dengan ayat lanjutannya yakni Qs An Najm 16. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. 17. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Artinya ; Kamu harus melihat Jibril tersebut dengan tidak tergodanya pada isi surga yang lainnya Kadang Jibril memudar bahkan hilang Maka tugasmu tetap menatapinya seapa adanya Meski ia masih berselubung ! Tatap terus terus dan terus tiada henti, bisa penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa mampu menahan malaikat Jibril dgn pandangannya hingga ia tak bergeser seinchipun ,maka itulah pintu awal masuknya tauhid/ ma'rifat ' 1.2. Dari ayat diatas , Teramat jelas bahwa Prosesi Mi‟raj sangatlah membutuhkan kesabaran dan keberulang-ulangan . Tidak hanya bagi kita , tentunya ,bahkan Rasulullah sendiripun harus juga ada di dalam prosesi itu yakni Beliau harus melihatnya 31
dalam liputan Selubung / Hijab. Agar untuk memudahkan pemahaman ini , bisa Penulis kitabiyahkan sbb ; Seseorang sedang belajar naik sepeda pada Ayahnya iapun diberi intruksi dengan ucapan sbb ,
,
‟‟ Wahai Anakku , „‟ Kaki dan keseimbangan tubuhmu haruslah tidak berpaling dari apa yang kau kendalikan dan jangan pula melampainya‟‟ Si anakpun menurutinya , namun karena masih belum mahir , ia masih saja terhijab atas bagaimana cara menerapkan instruksi tersebut . ia senantiasa masih terjatuh lagi dan lagi. 1.3. Dari kitabiyah diatas , betapa di dalam Mi‟rajpun ,kalian harus senantiasa memahirkannya hingga berulang-ulang .Karena itulah intruksi ayat „‟Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya‟‟ Menjadi perlu diberi penekanan karena Orang yang bermi‟raj pastilah pada awal-awalnya ,ada di dalam keterbatasan (melihat Hijab ) , sesuai pada ayat ; „‟ (Dia melihat Jibril ) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung „‟ Bila dimasukkan pada kitabiyah sepeda , ia bisa berbunyi : „‟ (Dia melihat Sepeda ) ketika intruksi tersebut diliputi oleh suatu selubung „‟ 32
19.
Sub Rute Peta Ketauhidan 1st,
'Sempurnanya Mi‟raj adalah berada di dalam kebesaranNYA sebagai sub ke-empat dari Mi‟raj '
Penjabaran : 1.1. Penggambaran dari hujjah diatas berkaitan dengan ayat lanjutannya yakni ; „‟Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan ) Tuhannya yang paling besar‟‟ Makna dari ayat diatas adalah masih berada pada ketidak sadaran atas betapa hal itu sebagai sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar . Dia sedang mengarah kesana sebagai prosesnya . Atas hal ini Penulis Hujjahkan ; „‟Mi‟raj sejati awalnya penuh dengan segala hijab dan tak ada penyadaran atas penyaksiannya pada kekuasaan Tuhannya yang paling besar „‟ 1.2. Agar lebih mudah atas hal tersebut diatas ,bisa Penulis kitabiyahkan sbb ; Syahdan di Sebuah Gunung terjal , Ada sebuah batu besar dengan kokohnya. Suatu ketika , dengan bangganya ia berkata „‟ 'akulah kekuatan , segarang apa kekuatanmu , takkan mampu melubangiku „‟ 33
Lalu datanglah seseorang dan berkata , 'aku titipkan air ini padamu , setetes tiada henti sekiranya kau memang sekuat yang kau kira !' 'Hoo hoo hoo cuman setetes setetes , malulah kamu . silahkan saja',jawabnya dengan tegasnya. Setelah beberapa tahun ! Apa yg terjadi ? Ternyata batu itu berlubang 1.3. Seperti itulah gambaran mengapa fase ke4 sebagai penyempurnanya atas seluruh rankaian Mi‟raj yang ada .Sehingga bila kita rangkumkan ,maka akan terdiri dari sebagai berikut ; a. Sub pertama , „‟Penampakan Jibril dalam rupa yang asli, Dalam kitabiyah batu diatas ibaratnya Kamu harus bertemu batu yang Maha Kuat dan kokoh yang penuh hijab/ kekuatan yang menyelimutimu . b. Sub Kedua ,‟‟Ada di dalam Surga Ma‟wa „, Dalam kitabiyah batu diatas ibaratnya Kamu Di surga itu , adalah kau berada pada pancuran /tetesan air yang terus menerus . Kau harus ada di situ ! Kau menjaganya sekaligus pelakunya. Jangan pergi dari tempat itu . c. Sub Ketiga,‟Teguh melihat Jibril meski kadang terselubungi hijab‟,Dalam Kitabiyah batu ,Artinya ; Fokuskan sasaran tetesan air pada satu titik bagian batu tsb .jangan sampai bergeser tak beraturan d. Sub Keempat,‟‟Melihat Kebesaran KekuasaanNYA „, Dalam kitabiyah batu ibaratnya Senantiasa teteskan tiada henti pada titik batu itu , pastilah ia berlubang (terbuka hijabnya ) 34
1.4. Dari semua uraian diatas , bisa terangkum juga bahwa petapeta kema‟rifatan ada sebagai berikut ,bahwa Peta Ma‟rifat yang pertama terdiri dari dua unsur : a. Isra‟ , ( hanya memiliki satu Fase saja ) b. Mi‟raj , (memiliki empat Fase ) Mungkin dari kesemua hal diatas , maksud Hijab (sub ketiga dari Mi‟raj ) saja yang agak menyulitkan untuk terpahami dengan mudah. Sesungguhnya sejatinya Hijab itu adalah hijab kejahilian kita sendiri ! Semestinya ia / Jibril yang ada di Sidratul Muntaha sudah tak terhijab , Namun karena dosa-dosa bawaan dan bentukan , kita menjadi terhijab sendiri. Agar lebih mudah , bisa kuilustrasikan sbb Ada logam besi Magnetis di depan benda-benda logam maka tentunya logam Magnet itu menarik semua logam kecil yang ada di hadapannya. Namun tiba-tiba , sesuatu keanehan terjadi . Ada logam yang tak tertarik oleh Magnet tersebut. Setelah dianalisa dengan baik , ternyata ia penuh dengan kotoran-kotoran debu sehingga daya tarik logam Magnet menjadi terhalang oleh tumpukan kotoran yang menggunung . Maka singkirkan dan bersihkan tumpukan itu Niscaya logam itu pasti terkena daya tarikannya. Dari ilustrasi diatas , sungguh sumber hijab bukan karena selubung itu yang ada di Sidratul Muntaha melainkan kekotoran yang terbawa oleh kita saat ada di sana.
35
1.5. Dan maksud selubung pada ayat sebagai hijab sejatinya ia adalah berbentuk cahaya pula ,tapi agak samar kadang berubah warna dan meredup menutupi warna aslinya. Itulah selubungnya , bahkan kadang pula selubung itu berubah bentuk secara liar. Sekiranya suatu hari Anda di mi‟rajkan , cukuplah kau berteguh atas cahaya rupa Jibril yang asli .Dan sekali-kali jangan mudah terkecoh oleh perubahan-perubahan apapun lainnya. Dan atas sebab apa ia berubah meliar , semua tergantung setebal apa kekotoran kita yang terbawa oleh kita saat disana. Semakin tebal kekotoran yang terbawa , maka selubung itupun sudah tidak dalam bentuk cahaya sama sekali . Ia meliar dan mengganas. Namun , meski beegitu kita tak perlu banyak khawatir karena kita tak sendirian .Kita ada di dalam keberkahan Ghuru yang menjamin perjalanan kita. Sehingga benarlah ; a. Imam Syafi‟I berfatwea „‟Seburuk – buruk malapetaka adalah berguru pada Buku „‟ b. Imam Maliki berfatwa , „‟Ilmu itu bukan dari banyak membaca , akan tetapi cahaya yang dicerahkan Tuhan ke dalam hati hambaNYA‟‟ c. Abu Yazid berfatwa ,‟‟Barangsiapa yang menempuh Thareqat tanpa seorang pembimbing , ia akan memnerlukan seratus tahun bagi dua hari perjalanan‟‟ Dan lebih ditegaskan oleh QS Al Maidah ;35 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah Wasilah / Perantara (Ghuru Pembimbing , pen ) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
36
20.
Peta Ketauhidan 2nd,
''Terapkan makna yang benar dari Bismillaahirrahmaanirrahiim pada segalanya di keseharianmu. Itulah peta ke-2 kema'rifatan ' '
Penjabaran : 1.1. Peta ke 2 ini seperti Mi'raj di dalam keseharian pada semua aktifitas, dimana segala diluar dirimu adalah DIA adanya ! Dia ibarat air menyegarkan yang senantiasa manis dirasa dimanapun dan kapanpun kamu berada Ibaratlah penyadaran ini seperti ia sebagai air sungai Eufrat yang memancar terus menerus memberikan kehidupan dan penghidupan Dimana Air itu pasang melimpah ruah menggenangi segalanya tanpa kecuali dan bilamana air tersebut sudah kehabisan airnya yang layaknya sebagai Basmalah , maka tersembullah Gunungan Emas dari dalamnya. Dan Gunung emas yang dimaksudkan adalah keadaan ber-Ma‟rifat . Penulis Hujjahkan ; Inti sarinya Basmalah adalah tersembulnya Gunung Emas dari dalamnya dan ia bak Air segar yang manis menyegarkan dari Sungai Eufrat .Minumlah ia terus selama kau belum ber-ma’rifat karena darinya Keberkahan ma’rifat akan terhadirkan’’
Hujjah Penulis diatas , Sesuai hadist ; Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: "Tidak terjadi hari kiamat itu sehingga Sungai Furat 37
menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata "mudah-mudahan akulah orang yang terselamatkan itu"
1.2. Makna dari hadist diatas memang terasa sangat sulit bila diamati sepintas , sekarang mari kita coba amati secara setailnya , sbb ; Tidak terjadi hari kiamat sehingga Sungai Furat menjadi surut airnya , kita coba mempermudahinya dulu menjadi Frase lain ; Tidak terjadi kecelakaan sehingga aku menjadi gembira = terjadi kecelakaan sehingga aku bersedih Bila kembali ke kalimat hadist , ‟‟ Tidak terjadi hari kiamat sehingga Sungai Furat menjadi surut airnya sehingga ternampak Gunung emas ,= Terjadilah hari kiamat Sehingga Sungai Furat menjadi pasang airnya sehingga tak ternampak Gunung Emasnya Nach , Air sungai Furat (= Basmalah ) menjadi pasang airnya artinya tiada orang yang tahu cara mengamalkannya sehingga keutamaan dari Basmalah hilang adanya (tidak ternampak Gunung Emasnya).Sehingga bilamana tiada orang yang tahu cara
38
mengamalkannya , maka kiamatlah terjadi . Atas fenomena ini , Aku hujjahkan „‟Barangsiapa tiada bisa mengamalkan Basmalah maka Kiamat menjadi dekat dan diperdekatkan kejadiannya‟‟
1.3. Kembali ke hadist selengkapnya dalam Modifikasi Ala Al YatateR ; „Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: "Terjadilah hari kiamat itu sehingga Sungai Furat menjadi pasang airnya sehingga tak ternampak sebuah gunung daripada emas. Teramat sedikit orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka tak terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang tak berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata "mudah-mudahan akulah orang yang terselamatkan itu" Dari ilustrasi modifikasi Hadist diatas teramat jelas betapa mysterinya Basmalah (Air Sungai Furat )itu sehingga teramat sedikit orang yang berminat memperebutkannya . Diantara seratus orang hanya satu saja yang berminat (yang terbunuh ). Amati terbunuh diatas , itu bermakna bukan meregang nyawa melainkan terbunuhnya kejahiliyaan yang ada pada dirinya sehingga justru dialah satu-satunya yang terselamatkan . Penulis Hujjahkan ; „‟Siapa berperang memperebutkan Fadilah Basmalah, maka dialah satu-satunya yang terbunuh egonya hingga dialah yang terselamatkan „‟
39
1.4. Peta ke 2 ini disamping dipetai oleh Penulis sebagai Basmalah , ia juga sangat terjabar di QS AL A'RAF 35-54.Mari kita amati satu per satunya. Qs Al „ARAF 35 ; Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan PERBAIKAN , tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Amati kata „PERBAIKAN‟ , itulah makna Basmalah bilamana Kita sudah ada pada kebenarannya sebagai salah satu peta Ketauhidan maka dijamin kau tak ada Kekhawatiran lagi dan juga tidak bersedih hati karena sesuai Hadist diatas kau akan menjumpai Gunung Emasnya. Permasalahannya , Sudahkah kita sudah memperbaiki Basmalah tsb sehingga PERBAIKAN sudah berjalan ?? Sekiranya sudah kita temukan maka Gunung Emasnya (Kema‟rifatan ) menjadi muncul dan segala kekhawatiran dan kesedihan sirnalah sudah. Atas hal ini Penulis hujjahkan ; 'Barangsiapa mampu memperbaiki Basmalahnya , ia takkan punya kesedihan dan kekhawatiran sebagai akibat dari pastinya munculnya kema‟rifatan (Gunung Emas ) „‟
1.5. Kita melanjut pada ayat berikutnya ; Qs Al „ARAF ; 36 „‟Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.
40
Namun , sayangnya tiada banyak yang tahu bagaimana „Basmalah‟ yang benar diterapkannya.Banyak yang meleset atasnya bahkan juga ikut me ndustainya serta menyombongkan diri . Sebagai akibatnya mereka senantiasa bersedih dan khawatir (neraka) .Dan mereka menjadi kekal atasnya di dalamnya Penulis hujjahkan ; ' Barangsiapa anti dan meleset dari benarnya Basmalah maka itulah sudah neraka bagi dirinya '
1.6.
Lanjut ke sambungan ayat Qs Al A‟raf ;37 „‟Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayatayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya: "Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Artinya ; Kelak di saat setelah kematiannya ,ruh mereka menyadarinya bahwa dulunya mereka kafir /tidak percaya atas Fadilah Basmalah dan telah salah dalam menerapkannya tsb dan mereka telah zalim pula . Penulis hujjahkan ;
41
'Tiada menerapkan Basmalah yang benar maka setiap kalian ( setelah mati) adalah ruh yang sesat dan zalim . Mustahil sebagai Ruh yang Ma'rifat /bertauhid '
1.7. Lanjut ke ayat selanjutnya tentang penjabaran Peta Tauhid ke 2 ini Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian berkatalah diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Rabb kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui". (:38) Artinya ; Di saat setelah penghitungan dan mereka yang tiada mau mengamalkan seruan bagaimana Basmalah yang benar maka sebagai akibatnya dimasukkanlah mereka ke neraka, mereka lalu berprotes agar orang-orang yang menyesatkannya mendapat siksaan yang lebih pedih dari mereka karena telah membohongi mereka dan Allah menjawabnya bahwa penyesat jugalah tidak tahu kalau mereka sedang menyesatkan sehingga setiap siksaan dilipat gandakannya .Dan sungguh mereka pasti mendapatkan siksaan yang berlipat itu semuanya meski tak mengetahui . Penulis hujjahkan ;
42
„‟Setiap penentang Basmalah yang benar ( baik yang aktif maupun pasif) , keduanya berlipat ganda siksaannya di akherat meski mereka tak tahu sedang sesat menyesatkan‟‟ 1.8.
Lanjut ke ayat lanjutannya .. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". (:39)
Jelas tiada perbedaan baik bagi yang sudah terjebak duluan maupun yang mengikutinya. Sungguh antara keduanya sama merata kadar siksanya. Karena itulah tiada Apapun yang membuat yang merasa masuk belakangan / pengikut harus lebih ringan (siksanya ) daripada yang lebih dulu masuk di neraka ini ? Mereka samalah bloonnya / jahiliyah. Atas hal ini Penulis hujjahkan ; ' Semua penghuni neraka (baik lama atau baru ) adalah sama , tiada berbeda dalam menerima siksa atas kejahiliyaannya terhadap Basmalah yang benar ' 1.9. Lanjut ayat Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum . Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (:40)
43
Artinya; Setiap penentang Basmalah , pintu langit tertutup baginya ( baca; takkan bisa menggapai derajat Ma'rifat ) Dan tak pula merasakan kenikmatan atas Bismilah itu (surga) hingga ada Onta bisa masuk lubang jarum (sebuah kemustahilan ).itulah balasan atas kejahatannya (menentang Basmalah ) . Atas hal ini Kuhujjah ; 'Menentang Basmalah yang benar (peta tauhid ke 2) adalah kejahatan maka mustahil menggapai derajat ma'rifat dan surganya untuk di dapat kecuali hingga ada Onta bisa masuk lubang jarum . Barulah ia bisa membuka pintu langit untuk berma'rifat dan menikmati indahnya/manisnya surga‟‟
44
21.
Sub Peta Ketauhidan 2nd,
''Terapkan makna yang benar dari Basmalah, agar terjaga dari panasnya Neraka '‟
Penjabaran : 1.1. Neraka yang kita pahami sejatinya adalah keadaan bagaimana manusia menjalankan kehidupannya. Ia senantiasa ada di dalam penyiksaan dan kegelapan .Baik di kala tidurnya , berjalannya , duduknya maupun bercengkeramanya. Dan ini sangat terkam baik pada ayat Qs Al „Araf ;41; Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. Begitulah keadaannya bagaimana para penentang peta Tauhid ke2 ini. Mereka senantiasa merasa kecapekan dan kepanasan ibarat tikar yang dibuat tidurnya (dibawahnya) adalah api neraka dan selimut (bagian atas ) jugalah api neraka . Atas hal ini Kuhujjah ; 'Penentang peta ke-2 ma'rifat/Tauhid wajib hukumnya kepanasan baik di saat ia diam istirahat maupun tidurnya' Lanjuut Ayat , Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalamal saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka 45
itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal didalamnya. (:42) Artinya ; Sebaliknya bagi orang yang mengamalkan peta ke 2 ma'rifat /tauhid yakni Basmalah yang benar maka Merekalah penghuni surga dan sungguh amalan tsb tidaklah melebihi kesanggupannya .Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; 'Amalkanlah peta Tauhid ke-2 itu seutuhnya sesuai kemampuanmu maka laksanakanlah ia karena disitulah surga dan kau akan kekal di dalamnya '
1.2. Lanjut ayat Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasulrasul Rabb kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan".(43) Artinya; Setiap pengamal peta ke2 ini ,ia bak diatas aliran air sungai2 (Eufrat). Dimana ia merasa senantiasa segar dan manis selamanya. Itulah surga yang kekal baginya . Kuhujjah :
46
'Barangsiapa pengamal peta Tauhid ke-2 , maka ia berdiri diatas aliran sungai Eufrat yang manis segar dan manyejukkan hati sebagai surga yang kekal ' Hal ini sudah tergambar jelas pada Hadist pada Bab sebelumnya bilamana munculnya gunung Emas pada Sungai Eufrat.Itulah surga yang kekal
1.3. Melanjut ke Ayat : Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghunipenghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mmengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim". (:44) Artinya; Pengamal peta (penduduk surga) berseru pada penentang peta (penduduk neraka) atas bagaimana balasannya masing-masing lalu malaikat berseru bahwa karena dirimulah yang zalim ,wahai penduduk neraka ,kalian ditimpakan siksa . Kuhujjah ; 'Setiap penentang peta tauhid ke-2 adalah zalim dan itulah sebagai sebab munculnya siksa '
47
1.4. Agar lebih jelasnya siapa-siapa orang yang Zalim itu bisa kita ikuti pada lanjutan ayatnya sbb ; (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat". (:45) Artinya; 'menentang peta ke2 adalah berarti membengkokkan jalan Allah itulah orang2 zalim yg kafir bgm balasannya di akherat . Kuhujjah ; 'Janganlah membengkokkan jalan Allah dengan menentang peta ke-2 karena sungguh kau akan mendapati balasannya di akheratmu juga' 1.5. Melanjut ke ayat .. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum ". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (46) Artinya; Ada segolongan diantara kalian yang diambang batas antara menentang peta ke2 atau melaksanakannya.tapi kalian masih belum bisa dengan sempurna meski kau sudah melaksanakan peta ke2 .karena semua harus berproses dulu .ibarat ;bisakah langsung jadi cheff padahal baru bisa masak ? Tidak too ? Bersabarlah !Kuhujjah ;
48
Bagi yang baru memulai sebagai pelaksana peta ke2 , bersabarlah, Kau kan masuk di sana juga (surga)'
1.6. Lanjuut lagi ke sambungan ayat , Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Rabb kami jangan Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu". (:47) Artinya ; Bagi pengamal peta yang baru yang sudah tahu bagaimana cara benarnya mengamalkan Basmalah , dia sungguh tak mau kembali ke neraka tempat orang-orang yang menentang peta ke2 ketauhidan ini.Sehingga Kuhujjah: 'Bersabarlah terus lakukan saja atas bagaimana peta ke-2 itu niscaya kau tidak termauk orang-orang yang Dzalim'
1.7. Terus ke ayat berikutnya Dan orang-orang yang di atas A'raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu". (:48) Artinya; Orang-orang yang sudah benar mengamalkan peta ke2 ini (al a'raf ) menyerukan bagaimana ternyata harta dan keduniawian
49
tidaklah berfungsi untuk memudahkan jalan menggapai kebenaran peta ke2 itu Kuhujjah ; 'Setiap pengamal peta ke2 tauhid itulah disebut Al A'raf yakni orang-orang yang ada di ketinggian dimana air sungai al Furat / Eufrat senantiasa mengalir dibawahnya dimanapun ia berada'
1.8.
Melanjut ke ayat .. (Orang-orang di atas A'raf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. (:49)
Artinya ; Para Al a'raf. Menyindir kaum penentang peta tauhid ke2 atas apa-apa yang dulunya dituduhkannya bahwa semua tak benar adanya. Karena justru merekalah (kaum a'raf ) ada di dalam surganya. Kuhujjah ; 'Setiap kaum A'raf wajib ada di surga yang penuh Rahmad karena dialah pengamal peta tauhid ke-2 '
50
1.9.
Lanjut ayat.. Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: „‟Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya di atas orang-orang kafir, (:50)
Artinya; 'kaum penentang berseru icipkanlah setetes saja atas nikmatnya peta ke2 itu .kaum a'raf menjawab 'mustahillah itu terjadi' krn bgm kamu mencicipi atas apa yang kau tentangi sendiri ? Atas hal ini Penulis hujjah: „Setiap tetes peta tauhid ke-2 adalah mustahil terbagi menuju para penentangnya' Siapakah penentang-penentang itu ? bisa kita merujuk pada sambungan Ayatnya. yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (:51) Artinya; 'Banyak dari manusia menganggap agama sudah benar tanpa perlu dikupasi lagi .Itulah main-main namanya dan senda gurau .urusan dunia lebih menyita perhatiannya sehingga ayat-ayat dari Tuhannya tak bisa dimengerti apalagi dijalani .mereka mengingkari pertemuan dengan hal ini (peta tauhid ke-2) . Kuhujjah
51
'Keduniawian sungguh memang menyita tapi jangan kau ingkari peta tauhid ke-2 sebagai pertemuan yang harus kau masuki / jalani'
2.0. Melanjut ke ayat.. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qu'ran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (:52) Artinya; Semestinya kaum penentang peta ke2 ini sudah dibekali dengan petunjuk Al Qur'an .mengapa masih pula mengingkarinya ? Kuhujjah ; 'Jadikanlah Al qur'an sebagai tempat rujukanmu bagaimana sesungguhnya peta ke-2 telah dikabarkan kebenarannya bagi orang-orang yang beriman'
2.1. Lanjut ayat.. Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang 52
lain dari yang pernah kami amalkan?"Sesungguhnya mereka telah merugikan diri sendiri dan telah lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (:53) Artinya; Meski secara ruh , kaum penentang peta tauhid ke-2 sadar akan kekeliruannya ! Namun tetap saja sama keadaannya sekiranya dikembalikan ke dunia . Kuhujjah : 'Wahai Manusia , Inilah kesempatanmu ,jangan lagi ditunda-tunda .jadilah pengamal Peta tauhid ke2 dengan benar '
2.2. Sebagai Penutup atas segala uraian pada Peta Tauhid ke-2 ini , marilah kita menuju pada ayat selanjutnya.. „‟Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masingmasing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (:54) Artinya; Ada 6 masa penciptan itu adalah dimana kau harus Isra' dan Mi'raj (peta Tauhid 1 ) hingga kau bisa dipertemukan dengan Dzat Tuhanmu yang bersemayam diatas Arsy yang harus kau tempuh di malam hari (baca; dimana tiada orang yg tahu ) . Kuhujjah ;
53
„‟ Senantiasa Isra' Mirajlah kamu untuk mengarungi 6 masa penciptaan langit dan bumi ( sebagai peta ma'rifat pertama ) untuk menemui Dzat Tuhanmu yang bersemayam di atas Arsy Lalu senantiasa jalankanlah peta tauhid ke-2nya (setelahnya )‟‟
54
22.
Peta Ketauhidan 3rd,
'''Peringan bebanmu karena perjalanan menuju tauhid sangatlah panjang dan licin .Itulah peta ke tiga '‟
Penjabaran : 1.1. Perjalanan atau Rute-rute menuju Tauhid memang sangat teramat panjangnya hingga sampai memakan waktu ribuan tahun bagi setiap Ruh untuk menggapainya. Benarlah Al Junaid yang berfatwa ; „‟Barangsiapa yang menempuh Jalur Ketauhidan secara apa adanya ,ia akan memerlukan seratus tahun bagi tiap jengkalnya‟‟ Woo , betapa lamanya ia , sehingga atas dasar itulah Kita harus Tahu Cara meringankannya karena sungguh betapa licinnya Jalan itu sehingga siapapun mudah tergelincir dari atasnya. Mungkin banyak yang menduga bahwa memperingan beban adalah dengan menjauhi Keduniawian atau bahkan anti di dalamnya,Sungguh yang pasti bukan menjauhi keduniawian, apalagi anti keduniawian ! Itu pandangan yang fasik yang menafihkan kelicinan atas jalan itu. Karena justru kelicinanlah yang menjadi momok terbesar atas Rute Ketauhidan yang ke-3 ini. Dengan kondisi yang begitu licin , siapapun yang melambat jalannya karena banyak beban pastilah terpeleset . Untuk itulah Percepatilah Daya lesatmu saat ber-Isra‟Mi‟raj. Bila kau melambat , justru akan terjungkal dengan mudahnya. 55
1.2. Jadi peringan bebanmu disini bukan pada keseharianmu Tapi bagaimana kamu tahu Cara melesatkan Isra-'Mi'rajmu dengan Cara memunculkan kekuatan/ /power blast sehingga bebanmu semakin ringan meski tanpa kau ringankan lagi ! Peta ke3 ini ,hanya melesatkan laju isra' mi'rajmu Agar kau mudah terangkat dengan lebih ringan dan melesat
Agar mudah kukitabiyahkan ! Saat kau hendak menyeberangi selat sebuah lautan ! Kau mungkin mampu berenang Tapi sangat riskan kamu akan mati ditelan ombak Dan ikan Atau mati kecapekan Maka perlu kau pikir caranya ! Yaitu : 1. Bangunlah jembatan diatasnya ( seperti jembatan Suramadu ) 2. Pakailah kapal ferry penyebrangan 3. Bila berenang , bagilah dengan terminal-Terminal apung diatasnya sebagai tempat istirahatmu
1.3. Maka untuk Isra' Mi'raj yang benar adalah bangunlah terminal apungnya Sehingga beban tersebut menjadi teringankan. Karena itulah Dalam kisah Isra' mi'rajnya Nabi . Beliau selalu beristirahat di setiap langitnya Tahu tujuannya ? Agar terasa ringan bebannya. Maka betullah firman ; “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesusahan bagimu.” (QS, Al Baqarah, Ayat 185).
56
Penulis hujjahkan , ‟Barangsiapa mampu mendirikan terminal-Terminal bagi perjalanan Mi'rajnya , maka benarlah Mi'rajnya. Karena itulah kekuatan '
1.4. Hujjah diatas didukung oleh “Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.” (QS. Ar-Rahman (55):33-34) Amati kalimat „'nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan ' diatas . Tahu maksudnya ? Artinya ; Isra' mi'raj sejatinya hak milik dari manusia dan Jin Tapi hanya manusia (Muhammad ) yang bisa . Dan soal nikmat , Sesungguhnya power blast itu sudah teranugerahkan di dalam dirimu Tinggal kau memakainya apa tidak , karena memang di satu sisi manusia itu lemah dan penuh kesulitan tetapi di sisi lain ia sudah dipersiapkan power blastnya . Lihat ayat “Allah ingin meringankan bebanmu, karena manusia diciptakan lemah.” (QS, An-Nisa, Ayat 28). Meringankan bebanmu disini = kau sudah dibekalkan dan Manusia diciptakan lemah = karena manusia mustahil tahu atas bekal itu.
57
1.5. Lantas siapakah yang member tahu. Itulah makna al ankabuut :22 Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (berlepas landas /Isra'- Mi'raj dengan benar ) baik di bumi (Isra') atau di langit (Mi'raj). Dan sekali -kali tiadalah bagimu pelindung Dan penolong selain Allah ' Atas ayat itu kuhujjah ; 'Siapapapun takkan tahu bagaimana Isra'- Mi'raj yang benar bila bukan Allah sendiri yang turun yang menunjuki caranya .Dialah penolong sekaligus pelindungmu atas maha bahayanya dan mustahillnya perjalanan itu ' Lihat ! Betapa banyak orang yang gila sungguhan (brain-disorder ) Karena mereka nekat menempuhi jalan ini sebagai bukan dari Cara Tuhannya
1.6. Maka peta 3 inilah , harus kalian miliki (bila ingin berhasil menggapai Tauhid/ kema'rifatan ) Sudahkah kalian wujudkan dari apa yang sudah dibekalkan dari Tuhanmu sebagai makhluk yang paling sempurna ? sesuai Ayat Qs At Tiin ; 4 Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya „‟ Maka ; Nikmat mana lagi yg hendak kau dustakan ? Kuhujjah ;
58
'semua manusia sebenarnya masihlah mendustai kenikmatan dari Tuhannya bila ia belum bisa jalani bagaimana Isra' –M i'raj yang benar itu ' Semoga pengabaranku ini bisa memetai dan mematai kalian Agar tak terperosok pada jalan yang bengkok ! Amiiin ! Qs Al Balaad ; 4 „‟Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah‟‟ Semoga Kalian tidak dalam keadaan susah payah meski betapa beratnya perjalanan menuju Ma‟rifat itu.
59
23.
Peta Ketauhidan 4th,
''Sucikan dan powerkan terminal-terminal kekuatan ( yang kau adakan pada peta ke 3 ) agar daya lepas landas perjalanan Mi'rajmu semakin mudah '‟
Penjabaran : 1.1. Dalam kisah Isra' Mi'raj Nabi , diisyarahkan Rasululullah ditemani malaikat dalam perjalanannya dari Isra' hingga MI-Raj nya dimana Rasulullah senantiasa ditemani / diantar malaikat di setiap langit-langitnya Itulah maksud hujjahku diatas bahwa kau harus mensucikan tiap-tiap terminal dengan mempowerkan dengan energy-energi kesucian. Penulis hujjahkan ; 'Setiap Isra'-Mi'raj yang berhasil harus diantar oleh malaikat. Itulah pensucian ' Ingat ; Malaikat disini hanya sekedar pengantar ! Dan Allahlah yang memerintahkannya bagimu dimana saat kau diantar ,kau harus tetap berdzikir atas keagungan dan kebesaran Tuhanmu. 1.2. Agar semakin memudahkan untuk memahami Peta Tauhid diatas, , baiknya Penulis Kitabiyahkan sbb ; Syahdan di sebuah desa terpencil di pelosok Pedalaman , Beberapa pasien (terminal-terminal power ) harus segera disembuhkan dari Penyakitnya. Karena keadaan yang serba mustahil , maka bertekatlah si Dokter (Salik) yang akan mendatangi Rumah-rumah para Pasien (terminal-terminal power ) tsb. 60
Saat Si Dokter (Salik) diantar oleh pengantarnya (Malaikat) kesuatu tempat pada pasien -pasien tersebut , Sang Dokter (Salik ) harus dengan membawa suntikan yang berisi obat penyembuh / pembersih dari sumber penyakit (serum ) Itulah maksudnya pengantaran ini Tanpa membawa serum (obat) , Pengantaran adalah sia-sia. Sebaliknya , membawa serum saja tapi tak tahu dimana rumah pasien-pasien tsb ,serum itu juga sia-sia belaka. Jadi 'pengantaran dan perbekalan haruslah seia -sekata 1.3. Kitabiyah diatas , sangatlah maksudnya ayat Qs Al Baqarah: 222):
bersesuaian
dengan
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri' Dari ayat diatas , bisa kita uraikan bahwasanya Peta ke-4 ini harus memiliki tiga unsur sbb ; a. Harus ada Allah sebagai peng-awalnya yang dalam hal ini tertegaskan pada ayat ('sesungguhnya Allah menyukai ') b. Harus ada Taubat ; artinya ia harus berada pada kebenaran jalanNYa / CaraNYA yakni telah memiliki terminalterminal powernya c. Harus ada pensucian atas terminal-terminal itu yakni pengantaran oleh malaikat 1.4. Bilamana hal diatas di-sinkronkan dengan Kitabiyah diatas, maka peta ke 4 yang berisi pensucian , Haruslah tergenapi 3 fase ,yaitu ;
61
a. Memiliki kehadiran kebesaran Allah, sebagai layaknya senjata suntikannya b. Sudah memiliki terminal-terminal power sebagai layaknya pasien -pasiennya yang harus dikuatkan c. Si Dokter (Salik) Diantar oleh pengantar (Malaikat lalu si Dokter (Salik) menyuntikkannya Amati fase yang ke3 ini , Pengantaran dan penyuntikan terjadi hampir bersamaan dan menyatu, artinya Karena si dokter (Salik) tersebut mengambil serum dari (tubuh ) si pengantarnya sendiri (Sang Malaikat ) . Ya , si pengantar adalah yang diutus oleh Tuhan dengan membawa serumnya sebagai darahnya untuk disuntikkan pada pasien-pasienya. Begitulah gambaran peta ini. Rumit , bukaan ??Pengantar (Malaikat ) sekaligus penghasil cairan yang dibutuhkan . Itulah pensucian di dalam peta ma'rifat / tauhid . Maka ; Berterima kasihlah kalian dengan diciptakannya malaikat bagimu untuk melayanimu ! Itulah juga maksud disuruhnya malaikat bersujud pada Adam Ia ada untuk melayani manusia. Sedang Iblis /syetan , Ia penggagalnya atas Isra' Mi'rajmu. Ingat! Dalam kisah Isra' Mikraj. Kita semua tahu bagaimana Iblis berusaha melempari Muhammad agar terjatuh saat ber Mi'raj ! 1.5. Seperti juga dengan ayat Al Baqarah ; 34 „Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: „Sujud-lah kamu kepada Adam‟ …. Maka semua para Malaikat itu ber- sujud, kecuali Iblis; '
62
Artinya ; Malaikat diperintah untuk melayani manusia agar sampai pada Tuhannya (berma'rifat ) Sedang Iblis , justru menolaknya ! Ia justru sebagai penggagalnya. Ayat-ayat perintah persujudan malaikat dan penolakan Iblis ini , banyak terulang berkali disebutkan di dalam Al Qur‟an, sbb ; a. kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; “Ber sujudlah kamu kepada Adam!” …. (Al-Araf: 11) b. Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: “Ber sujud-lah kamu kepada Adam!” …. (AI-Isra: 61) c. Dan (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat: “Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!” … (Al-Kahfi: 50) d. Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat: “Ber-sujud-lah , Maka sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. (Al-Hijr: 30) e. Maka ber-sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama sama. (Shad: 73) f. …. Maka mereka ber-sujud, kecuali Iblis. Dan dia adalah dari golongan jin …. (AI-Kahfi: 61). g. …. Maka mereka ber-sujud, kecuali iblis, ia enggan … (Taha: 116).
1.6. Dari kesemua hal diatas , Penulis hujjahkan ; 'Malaikatlah yang melayani Manusia (bersujud) dalam menggapai kema'rifatan / Tauhid ; Sedang Iblis pengganggunya atas pelayanan itu ' Agar mudah bisa Kukitabiyahkan : Saat si dokter (Salik) sedang sibuk melayani pasien-pasien yang sudah lama Antri Lalu tiba-tiba masuk pasien yang 63
menyerobot antrian dan belum mendaftar lagi . Maka apa yang terjadi ? Kegaduhan tentunya . lalu kerja dokter (Salik) menjadi terkacaukan gara-gara pasien yang tak mendaftar dan menyerobot antrian pula . Begitulah Iblis yang mengecoh kinerja Si Dokter (Sang Salik ) Sedang pasien yang mengantri , mereka ibarat malaikatnya Ia melayani si dokter (si Salik ) agar lebih canggih dalam ilmu kedokterannya . Sedang si Pasien yang menyerobot , ia tak setuju , Ia hanya mengacau saja dengan tujuan tunggal 'agar si dokter (Salik ) tidak menggapai kesempurnaan di dalam ilmunya' Maka benarlah ; 'Jangan gubris syetan / Iblis ! Ia musuhmu yang nyata ' al ayat Artinya , Jangan gubris pasien yang menyerobot , ia hanyalah mengacau saja. Sesuai Ayat Qs Al Baqarah ; 168 „‟Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Syetan;Karena sesungguhnya Syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu‟‟ Begitulah gambaran Peta Tauhid ke-4 ini , Dan pemetaan ini menjadi sangat perlu untuk dijejakkan sebagai jalan yang lurus (kebenaran ) yang patut disimak bersama. Sekiranya Peta- peta tersebut tiada mencocoki dengan rute yang kalian jalani , bisa jadi bukan seperti itu Mi'raj yang benar itu Karena bertentangan dengan kode Al Qur'an sebagai petunjuknya !
64
24.
Peta Ketauhidan 5th,
''Fitrahkan Terminal-terminal Powermu menjadi Ke-Azalian secara berulang-ulang maka Bagaimana mungkin Engkau tidak melesat ? '‟
Penjabaran : 1.1. Mengenai ke-Azalian Terminal power ini yang berulangulang , jelas juga sebagai Peta Kema‟rifatan Muhammad dimana dikisahkan bahwa Beliau harus berbalik dan berulang berkali-kali saat menjalani Mi‟raj menuju Sidratul Muntaha dalam mengemban misi Perintah Sholat 5 Waktu. Maka seperti itu pulalah makna dari Peta Tauhid Muhammad ke 5 diatas . Kisah Isra - Mi'raj memang membingungkan Tak semua tahu arahnya ! Ingin tahu buktinya ? Berikut kunukil blog yang berisi kebingungan sbb ; Meninjau Kembali Kisah Isra Miraj Rasulullah“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (Qs. Al Israa : 1) Umumnya para penceramah menerangkan hikmah dari peristiwa Isra‟ Miraj adalah turunnya perintah sholat 5 waktu. Hal tersebut berdasarkan sebuah hadits isinya cukup panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya nomor 234 dari jalan Anas bin Malik. Namun benarkah demikian ? Melalui penelaahan hadits, secara riwayat adalah shahih karena terdiri dari para perawi yang 65
tsiqoh(dipercaya). Akan tetapi secara matan (isinya) sebagian bertentangan dengan Al Quran dan hadits lainnya yang shahih. Dengan demikian kedudukan hadits tersebut adalah dhoif (lemah) dan mualal (sisipan) karena isinya diselipkan cerita – cerita Israiliyat dari kaum Bani Israil, yang sengaja secara tersirat ingin mengagungkan bangsa mereka, serta mengecilkan peran Nabi Muhammad beserta pengikutnya. Sumber : Tinjauan Kritis Hadits Isra‟ Mi‟raj Kelemahan hadits tersebut : Yang menjadi subjek memperjalankan Rasulullah Muhammad dalam Peristiwa Isra‟ (perjalanan) yang bermakna Mi‟raj (naik melalui tangga – tangga) adalah Allah Subhanahuta‟ala (Qs.17 : 1), Dia yang Maha Berkehendak. Sedangkan di dalam hadits tersebut, diceritakan Nabi Musa yang menyuruh Nabi Muhammad untuk naik – turun sebanyak sembilan kali, guna mendapat pengurangan perintah sholat dari 50 rakaat menjadi 5 rakaat. Nampak pula dalam kisah palsu ini seolah Nabi Musa begitu perkasanya dan berilmu sehingga mampu mendikte Allah sehingga menuruti pandangan Musa alaihissalam dalam hal perintah sholat.Keganjilan tampak jelas dalam hadit ini, bahwa sebelum menuju langit Rosulullah sholat dua rakaat di Baitul Maqdis, sedangkan menurut kisah hadis tersebut, perintah sholat belum diterima. Dalam hadits ini menggambarkan bahwa Para Nabi yang sudah wafat sudah berada di langit. Sedangkan seluruh Manusia termasuk para Nabi yang sudah wafat berada di alam Qubur / Barzakh / dinding yang membatasi Alam Dunia dan Akhirat. Ulama menyebutnya alam genggaman Allah atas dasar Surah Azzumar ayat 42 menunggu datangnya Hari Berbangkit (Qs. 18 : 47) “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia 66
tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”. (Qs. 39:42) dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Qs. 18 : 47) Nabi Muhammad adalah semulia para Nabi. Beliau tidak pernah membantah atau minta dispensasi (pengurangan) tugas dari Allah. Sedangkan yang biasa menawar dan membantah perintah Allah dan rasulNya sejak dahulu adalah orang kafir dari Bani Israil. Fakta ini dapat kita temukan dalam nash Al Quran dan Hadits yang shahih. Maka mustahil rosul kita mengadakan tawar menawar kepada Musa apalagi kepada Allah. Sedangkan seluruh rosul telah berjanji kepada Allah untuk beriman dan menolong misi Muhammad Rasulullah (Qs. 3:81) dan (ingatlah), ketika Allah mengambil Perjanjian dari Para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan Hikmah kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai Para Nabi) dan aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”. Benarkah Isra Miraj adalah menjemput perintah Shalat ? Untuk sama dipahami, kewajiban sholat sudah ditetapkan Allah pada 67
tahun awal Kenabian dengan turunnya surah al Muzammil ayat 1 – 9, jauh sebelum turunnya Surah Al Isra pada tahun ke empat Kerasulan. 1. Dikatakan bahwa Nabi Musa telah mengusulkan kepada Nabi Muhammad agar naik kembali menemui ALLAH untuk memohon perintah Shalat dikurangi dari 50 kali menjadi 5 kali sehari. Dalam hal ini timbul pertanyaan, apakah Nabi Musa lebih cerdas daripada Muhammad? Apakah dengan itu orang-orang Yahudi bermaksud meninggikan Nabi pembawa Taurat daripada Nabi pembawa Alquran ? Sebaiknya orang-orang Islam mempertimbangkan masak-masak sebelum membenarkan dongeng tak teranalisakan itu. 2. Dikatakan Nabi Muhammad naik kembali menemui ALLAH untuk memohon agar perintah Shalat 50 kali sehari dikurangi dan dikurangi hingga menjadi 5 kali sehari, yaitu sepuluh persen dari jumlah yang ditetapkan bermula.Semisalnya seorang pedagang menyatakan harga barangnya 50 rupiah kemudian sesudah tawarmenawar, barang itu dijualnya 5 rupiah, maka pada otak si pembeli akan timbul suatu anggapan bahwa pedagang itu sangat kejam atau kurang waras. Sebaliknya pedagang waras yang menghadapi penawar barangnya sepuluh persen dari harga yang ditetapkannya, tentu tidak akan meladeni penawar itu karena dianggapnya kurang waras. Dalam pada itu Ayat 6/115, 10/64, menyatakan tiada perubahan bagi Kalimat ALLAH, dan Ayat 33/62, 35/43, menyatakan tiada perubahan bagi Ketentuan ALLAH dan Ayat 30/30 menyatakan tiada perubahan bagi Ciptaan ALLAH. Jika masih berlaku tawarmenawar antara Muhammad dan ALLAH mengenai jumlah Shalat setiap hari, tentulah pernyataan ALLAH pada beberapa Ayat Suci tersebut tidak benar. Namun menurut pemikiran wajar, tidaklah
68
mungkin berlaku tawar-menawar antara Khaliq dan makhIukNYA. 3. Dikatakan bahwa sewaktu Mi‟raj, Nabi menjemput atau menerima perintah Shalat dari ALLAH, kemudian sesudah berjumpa dengan Musa, beliau naik kembali berulang kali menemui ALLAH untuk memohon keringanan. Hal ini menyimpulkan bahwa ALLAH tidak ada di Bumi atau di langit tempat Nabi Musa itu berada.. Sungguh keadaan demikian sangat bertantangan dengan Firman ALLAH yang banyak tercantum dalam Alquran, terutama Ayat 50/16, dan 7/3, di mana dinyatakan bahwa ALLAH ada di mana saja bersama setiap diri, malah DIA lebih dekat kepada seseorang daripada urat leher orang itu sendiri. Sebab itu, nyata sekali keterangan tadi batal atau sengaja dimasukkan ke dalam masyarakat Islam oleh penganut agama lain. Demikianlah sebagian tinjauan kritis terhadap isi hadits tentang Mi‟raj, tanpa harus menafikan akan kebenaran terjadinya peristiwa tersebut. Wallahu a‟lam bisshawaab (Penjabaran itu semua diatas bukan dari AsmeyD YatateR ,lhoo ) Tapi , Jangan kuatir , ntar kududukkan bagaimana maksud dari semua kisah diatas. 1.2. Atas Ayat „‟ Dia yang Maha Berkehendak. Sedangkan di dalam hadits tersebut, diceritakan Nabi Musa yang menyuruh Nabi Muhammad untuk naik – turun sebanyak sembilan kali, guna mendapat pengurangan perintah sholat dari 50 rakaat menjadi 5 rakaat. Nampak pula dalam kisah palsu ini seolah Nabi Musa begitu perkasanya dan berilmu sehingga mampu mendikte Allah Sehingga menuruti pandangan Nabi Musa alaihissalam dalam hal perintah sholat. Naik turun sebanyak 9 kali ? Kubenahi bahwa yg dimaksud diatas adalah Muhammad harus meng azalikan 5 terminal powernya ,naik 69
turun naik turun dengan keazalian dari Tuhannya. Sehingga kisah diatas atas naik turun adl syah Dan benar adanya ! Penulis hujjahkan : 'Azalikan 5 terminalmu naik turun naik turun hingga 9x , Itulah hitungan mengazalikan Terminal powermu' Kenapa Nabi Musa yang dipilih ? Karena ia adalah utusannya Nabi Hidlir sebagai wasilahnya Penguasa surga hijau dimana Jibril bersemayam dibawahnya (peta 1) Maka kuhujjah ; „‟Penyampai kebenaran Kema'rifatan adalah Wasilahnya Hidlir. Dialah sang Musa bagi dirimu‟‟ Amati betapa kisah yang semestinya sebagai kebenaran , dicurigainya sebagai macam-macam penuh kebencian . Jangan kau seperti orang-orang yang sok tahu dengan kehebatan analiasa ! Sungguh fasiklah pandangan macam gitu .Hal yang sudah benar dianggapnya penuh kebohongan.
1.3. Juga ungkapan berikut ; Nabi Muhammad adalah semulia para Nabi. Beliau tidak pernah membantah atau minta dispensasi (pengurangan) tugas dari Allah. Sedangkan yang biasa menawar dan membantah perintah Allah dan rasulNya sejak dahulu adalah orang kafir dari Bani Israil. Penulis benahi ; Kisah Muhammad naik turun dianggap sebagai sifat menawar Dan membantah oleh si penulis Padahal itu penyempurnaan MI-rajnya . Agar lebih mudah kukitabiyahkan sbb ; 70
Suatu hari seorang penebang pohon hendak menebang sebuah pohon yang besar. Saat dimulai penebangan itu , ternyata Gergajinyanya tumpul.Maka dipertajamilah ia dengan mengikirnya berulang-ulang. Saat Dia menajamkan Gergajinya dengan mengulang-ngulangi bagiannya pada tiap gigi gerigi tsb itu ? Sungguh itu bukan penawaran ? Itu justru penyempurnaanya ! 1.4. Dikatakan bahwa sewaktu Mi‟raj, Nabi menjemput atau menerima perintah Shalat dari ALLAH, kemudian sesudah berjumpa dengan Musa, beliau naik kembali berulang kali menemui ALLAH untuk memohon keringanan. Hal ini menyimpulkan bahwa ALLAH tidak ada di Bumi atau di langit tempat Nabi Musa itu berada. Sungguh keadaan demikian sangat bertantangan dengan Firman ALLAH yang banyak tercantum dalam Alquran, terutama Ayat 50/16, dan 7/3, di mana dinyatakan bahwa ALLAH ada di mana saja bersama setiap diri, malah DIA lebih dekat kepada seseorang daripada urat leher orang itu sendiri. Atas penilaian diatasKuhujjah ; 'Mi'raj itu Huda/petunjuk bagi semua salik dan setiap salik harus keatas bila menujuNYA yang nantinya agar bisa melihat DIA ada dimana-mana Soal berulang-ulang ini , telah ditegaskan dalam Qs Al Hijr 87 : Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung. Lihat kata2 „kami‟ Disitu Allah membutuhkan peran dari hambanya yaitu Khidir dan Musa bagi Muhammad . Penulis hujjahkan ; 71
„‟Bacalah dalam 5 tempatmu secara berulang –ulang dimana ia tertera 7 ayat pada masing-masingnya sebagai kebenaran Mi‟raj dari Tuhanmu‟ 1.5. Berikut ada pandangan lagi yang masih juga kebingungan soal Isra‟- Mi‟raj sbb ; Muhammad mengatakan bahwa ia pergi ke Yerusalem dan beribadah di bait Allah didalam rohnya, hal ini sebenarnya sangat aneh karena bait itu telah dirusakkan oleh Titus, 570 tahun sebelum penglihatannya itu terjadi. Masjidil Aqsha yang disebut dalam surat Al Israa ayat 1 adalah bangunan gereja di Yerusalem yang didirikan oleh pengikut-pengikut Perang Salib pada permulaan abad ke-12. Tahun 1187 barulah Saladin mengubahnya menjadi mesjid setelah dia menaklukkan Tanah Suci. Dengan perkataan lain, jelaslah bahwa tidak ada tempat seperti itu (belum ada mesjidil Aqsha waktu itu) pada saat perjalanan surga itu terjadi. Bahkan mesjid Batu Kubah(Dome of Rock) pun belum dibangun hingga tahun 691 Masehi. Dan yang patut dicatat juga adalah bahwa pada saat itu tidak ada penduduk Yerusalem yang beragama Islam Itu memang benar adanya . Tapi ingat ! Isra'- Mi'raj bukanlah soal agama Islam .Ia adalah universil sifatnya mengenai kema'rifatan / ketauhidan ,tapi dengan metode yang sama seperti kukabarkan padamu. Apa buktinya Isra‟- Mi‟raj berlaku bagi semua imat manusia ? Hal ini bisa ditelusuri di dalam ayatNYA di Qs Al Isra‟ 1 yang sudah dengan tegas-tegasnya tiada menyebut Agama Islam / Orang Islam melainkan sebutan yang universiil sifatnya . „‟Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya 72
Jelas sebutan ‘Hamba’ diatas berlaku secara Universiil . Dan memang benarlah itu , bahwa Ayat tersebut senyata-nyatanya adalah ayat yang Universiil,yakni ayat yang terbuka dan bisa saja terjadi pada siapa saja. 1.6. Dan soal Masjidil Aqsa , yang dipandang sebagai sebuah tempat yang mustahil sebagai Masjid, bisa jadi memang benar adanya. Dan menurut pandangan Penulis , Itu adalah tempat dimana Ruhullah /Isa diangkat sebagai Rasul Jadi ia bisa berupa tanah lapang atau apa saja ( Tidak harus berbentuk masjid ).Ibarat Ka‟bah di masa Nabi Ibrahim , Apakah ia mirip bangunan Atrsitektur Masjid ?? Tidak, ia ternyata hanya sebatas tetenger belaka, lalu berubah searah zaman dengan menjadi Masjid karena ia dikelilingi oleh Masjid.Padahal Ka‟bah itu sendiri sejatinya bukanlah hanya milik Agama Islam , ia semestinya milik seluruh ummat Manusia. Sesuai ayat Qs Al Imran ;96 ; „‟ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Sebegitu pulalah dengan Isra‟ – Mi‟rajNYA .ia adalah juga sebagai petunjuk bagi semua manusia . Nach, berbicara sebagai Petunjuk , mari kita amati di Bab berikutnya bagaimana kisah Isra‟- Mi‟raj yang selengkapnya itu .
73
25.
Kisah Isra‟-Mi‟raj
''Ia bukanlah monopoli umat Islam saja melainkan ia ada sebagai Petunjuk dan Fitrah bagi Seluruh ummat Manusia dimana semua Hamba berhak ada di dalamnya untuk diperjalankan oleh Tuhannya '‟
1.1. Sudah menjadi lazim adanya bahwa Kisah Isra‟-Mi‟raj Rasulullah yang begitu popular di kalangan Ummat Islam ternyata sudah dimonopoli sebagai kebenaran Inklusif milik ummat islam saja , padahal jelas itu salah adanya. Hal ini didukung oleh Qs Ayat ; Ar Ruum 30 اس َعلَ ْي َها َ َّهللا الَّ ِت ْي فَطَ َر الن ِ َ ْ َّ َ َ َا ْلق َّ اس ن ال ر ث ك أ ن ك ل و م ي ِّ َ ِ َ ُ ِ [َ
ْ ك ِلل ِّد ْي ِن َح ِن ْيفًا ِف َط َرت َ ]فَأ َ ِق ْم َوجْ َه ْ َ ُق هللاِ ذلِكَ ال َّديْن ِ الَ تَ ْب ِد ْي َل لِ َخل ْالَ َي ْ لَ ُ ى
Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dari ayat diatas sudah jelas bahwa Isra‟-Mi‟raj adalah satu bagian dari Fitrah Manusia juga. Ia menjadi hak milik kehidupan manusia. Karena ia menjadi Fitrah kita , marilah kita simak bagaimana kisah Isra‟- Mi‟raj itu yang dialami oleh Rasulullah. Semoga bagi yang belum membaca kisah ini menjadi tahu bagaimana kedetailannya yang sejatinya merupakan simbol-simbol kebenaran, terlepas memang benar adanya Rasulullah diperjalanka olehNYA. 74
1.2. Berikut kisahnya ;
Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa’ Wa Mi’raaj Khoiril Bariyyah.Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA. Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka‟bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”. Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT. 75
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS. Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya. Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: “Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)”, Mendengar ini Buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya‟ yang menaiki Buroq ini. Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa‟ad, Jibril memegang sanggur di pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali. (Mereka terus melaju, mengarungi alam 76
Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya). Di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: “Turunlah disini dan sholatlah”, setelah Beliau sholat, Jibril berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat?”, “Tidak”, jawab beliau, Jibril berkata: “Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah”. Kemudian Buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: “berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!”, Setelah sholat dan kembali ke atas Buroq, Jibril memberitahukan bahwa Beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun. Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina‟, sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata:
77
“Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam”. Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?” Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”, Jibril menjawab:” mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali. Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: “Wahai Jibril bau wangi apakah ini?”, “Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya”, jawab Jibril AS.
78
Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: “Bismillah, celakalah Firaun”, mendengar ini anak Firaun bertanya: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?”, Masyithoh menjawab: “Ya”. Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?”, Masyithoh menjawab: “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”. Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: “Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat”. Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: “Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar”, kemudian dilemparlah dia dan anaknya. 79
Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat. Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya” Ketika beliau melanjutkan perjalanan, memanggil beliau dari arah kanan:
tiba-tiba
seseorang
“Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, Tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi 80
tidak menjawabnya. Walhamdulillah. Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”. Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershofshof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya‟ dan Mursalin. 81
Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: “Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda”. Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi‟raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya. Setelah melakukan Isra‟ dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi‟raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya, yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.
82
Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula. Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya: “Siapakah ini?” Jibril menjawab: “Aku Jibril.” Malaikat itu bertanya lagi: “Siapakah yang bersamamu?” Jibril menjawab: “Muhammad saw.” Malaikat bertanya lagi: “Apakah beliau telah diutus (diperintah)?” Jibril menjawab: “Benar”. Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata: “Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang”. Maka dibukalah pintu langit dunia ini. Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana 83
pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata: “Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”. Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang suka berzina, meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram. Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah manusia yang suka memakan riba.Disana beliau juga menemui suatu kaum, daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka: “Makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah”. 84
Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya, keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing duduk bersama umatnya. Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakanakan baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya dengan sahabat beliau „Urwah bin Mas‟ud ats Tsaqafi. Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan: “Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh”. Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya‟kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa.Nabi berkomentar: “Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan”. Dalam riwayat lain, beliau bersabda: “Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang”. 85
Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya. Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin „Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu‟ mendengarkan petuahnya. Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya. Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara: “Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “. Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerahmerahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata:
86
“Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku”. Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: “Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”. Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya. Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan: “Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”. Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?”, Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil „aliyyil „adziim“. Dalam riwayat lain beliau berkata:
87
“Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”. Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya. Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan. Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya. Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT. 88
Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT. Allah berfirman: “Wahai Muhammad.” “Labbaik wahai Rabbku”, sabda beliau. “Mintalah sesuka hatimu”, firman Nya. Nabi bersabda: “Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati”. Kemudian Allah berfirman: “Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu”. Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda:
89
” … kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya: “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?” Aku menjawab: “50 sholat”, Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”, Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata: “Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”. Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”. Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata: “Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”,
90
Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa”. Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar. Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat. Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu „alaihi wa aalihi wa sallam. Inilah ringkasan dari perjalanan Isra dan Mi‟raj Nabi Muhammad SAW yang kami nukil dengan ringkas dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, keduanya karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA, Mahaguru dari Al Ustadz al habib Sholeh bin Ahmad al Aydrus. 91
26.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj ( bag ; 1)
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )-dalam versi sebagai ummat '‟
1.1. Berdasarkan hujjah diatas , marilah sedikit banyak menguliti bagaimana kisah yang sudah Penulis nukilkan dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat diatas perihal kisah Isra‟-Mi‟raj . Semoga dari menguliti kisah diatas bisa menjadi peta bagi kita sejauh mana kebenaran Isra‟- Mi‟raj telah berlaku bagi kita terlepas bahwa Kejadian tersebut real adanya. Disini , penulis tidak membahas secara Realitasnya karena itu dalam ranah keimanan , sedang Penulis hanya mendudukkan bagaimana Isra‟- Mi‟raj dalam kapasitasnya sebagai Ummat Muhammad . Sehingga pola pendekatannya adalah bagaimana itu semua ditempatkannya sebagai simbolisasinya dari Kebenaran. Untuk itulah sekali lagi , Penulis tidak menyanggah atas Kejadian Isra‟-Mi‟raj tersebut melainkan mendudukkannya menurut versi lainnya. Semoga bermanfaat dan marilah kita ikuti pengulitannya ala AsmeyD YatateR sbb ; 1.2.
Diawal kisah disebut „Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”.
Ayat diatas memang seperti itu adanya yang terjadi pada diri Rasulullah , Namun sejatinya secara Ummat , ia juga berlaku 92
dalam artian sebagai Air Wudlu / bersuci dari Hadast . Ibarat seseorang yang hendak menghadap Tuhannya saat sholat , maka wajiblah ia bersuci dari segala Hadast , baik hadast besar maupun hadast kecil . Hal ini sesuai dengan Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu , Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam beliau bersabda: Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu Bersesuaian pula dengan ayat Qs Thaha ;12 „‟Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
Berwudlu dan terompah serta dada terbelah artinya , bahwa pada saat kita hendak menghadap Dzatullah , wajiblah bagi kita suci dari segala bentuk kokotoran , baik Fisik (hadast besar , kecil ) maupun kekotoran mental ( Ke-Egoan ). Penulis Hujjahkan ; „‟Bersihkan segala Hadastmu melalui Wudlu dan Hadast mentalmu melalui pelepasan segala egomu (Penumpu / Terompah ) bila hendak Ber-Isra‟-Mi‟raj / menghadap Tuhanmu‟‟
1.3. Melanjut pada ayat kisah ;
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu 93
nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
Dari ayat kisah diatas teramat jelas Bagaimana Rasulullah telah melepaskan segala ke-egoannya yang digambarkan dengan dipenuhinya hati Beliau dengan senampan emas. Emas disini memiliki makna keberhargaan atas apa-apa yang harus diperbekalkan pada diri setiap manusia bilamana hendak menghadap Tuhannya. Sungguh tepat sekali penggambaran kisah diatas.
1.4. Melanjut ke ayat kisah ; Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya. Secara arti bahasa , Buraq dari arti kata "barq" yg artinya kilat. Adakah penyebutan sebagai mirip Kuda terbang / Burung di dalam Al Qur‟an ? Ternyata tidaklah ada .Maka atas dasar itulah Penulis hujjahkan bahwasanya bagi ummat ;
94
„‟ Jadikan dirimu terubah sebagai Cahaya kilat yang menembus kekuatan jaghat raya dan menembus antar langit dalam Mi‟rajmu . Itulah Bouraq dan kaulah dia itu „‟.
1.5. Melanjut kisah .. Di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: “Turunlah disini dan sholatlah”, setelah Beliau sholat, Jibril berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat?”, “Tidak”, jawab beliau, Jibril berkata: “Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah”. Dari kisah diatas , Madinah yang selama ini, kebanyakan dari mita sudah terlanjur memahaminya sebagai kota yang kemudian digandeng dengan kata „Al Munawarrah‟‟ sehingga menjadi Madinah Al Munawarroh yang artinya Kota yang bercahaya. Di sisi lain , Madinah berunsur kata Ad Diin ( = Agama / keteraturan ) dimana Hukum kebenaran Allahlah yang bertegak di kota itu (Madinah ).iSehingga dari kisah tersebut bisa Penulis Hujjahkan ; „‟Berisra‟ - Mi‟rajlah kamu agar kamu tahu bagaimana Ad Din bertegak sebagai tempat dimana kamu harus bertegak hingga meninggalmu „‟
95
Karena itulah menjadi benar , bahwa Rasulullah meninggal dan dimakamkan di Madinah ( bukan di Makkah yang notabene sebagai tempat kelahirannya).
1.6. Selanjutnya dari kisah....
Kemudian Buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: “Berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!”, Setelah sholat dan kembali ke atas Buroq, Jibril memberitahukan bahwa Beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.
Kisah itupun berkenaan pula dengan bagaimana seseorang yang sedang berproses menuju kebenaran akan mengalami pengejaran bala tentara Fir‟aun. Bisa pula ini dikata sebagai pukulan dan penyerangan mental bahkan fisik sekaligus .Tetapi untuk masa sekarang , bukan lagi Fir‟aun tapi sudah mengarah pada Dajjal. Artinya , Akan datang seseorang yang dengan kekuatan iblisnya , ia mengacak-acak apa yang sedang kau lakukan (Isra‟-Mi‟raj ). Mengapa bisa kutulis begitu ? karena bukan secara kebetulan , si Penulis mengalami hal yang sama. Kala itu , seorang teman sendiri 96
yang termasuki ‘Sejenis Leak’ dengan gagah beraninya menteror seisi kampong sehingga hampir semua penduduknya ingin berpindah saja dari kampong tersebut. Semua kyai , Ustad tiada mampu meredamnya.Jangankan meredam , merekapun sudah terhimpit ketakutan terror akan nasibnya sendiri dan keluarganya. Si Teman berleak ini benar-benar piawai menampilkan derajat dan kekuatan Ketuhanan yang maha dahsyat hingga si Penulispun merasa perlu untuk sempat menganggap dia sebagai seorang Ma‟rifatullah . Dan itulah yang tengah terjadi , ia senantiasa mengintai dan berusaha menghentikan amalan Isra‟-Mi‟raj si Penulis. Atas dasar fakta ini , Penulis Hujjahkan ; „‟Setiap salik yang hendak menggapai Kema‟rifatan , pasti bala Fir‟aun (Iblis) datang untuk menghadangnya dan menghalanginya (agar tergagalkan ) „‟
1.7. Kisah pengejaran diatas sungguh sangat mengkait dengan lanjutannya , yakni ; Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina‟, sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Artinya , saat kau mengalami terror hebat dari seseorang yang ber „Leak „ (bala Iblis itu ) , kau akan tetap terselamatkan dari gagalnya Isra‟-Mi‟rajmu itu. Kau akan mengalami sebuah keanehan yakni „Percepatan menuju ma‟rifat „. Semua berkat karunia Tuhanmu. Betapa sayang dan perhatianNYA DIA atasmu. 97
Hal ini pulalah yang dialami juga oleh Si Penulis. Saat ia dalam keadaan tergoncang secara keyakinan Spiritualnya sebagai akibat Teror tersebut. Datanglah karunia dari Tuhannya yakni Percepatan Ma‟rifat. Ia menjadi melihat bagaimana Dzatullah itu. Itulah Simbol „Musa berbicara‟ dengan Tuhannya. Sejak kejadian itu , Si Teman berleak tadi menjadi menjaga jarak dari si Penulis. Ia senantiasa ketakutan dan selalu lari terbirit-birit darinya . Dari kisah fakta diatas ,Penulis hujjahkan ; „‟ Kejadian Terbukanya hijab Tuhanmu itulah karunia terbesar dimana kau diperkenankan bercakap-cakap dengan Tuhanmu. DIAlah yang berbicara dan kau sebagai penerimanya saja atas segala sabdaNYA‟
98
27.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj (bag ;2)
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga ) –dalam versi sebagai Umat '‟
1.1. Setelah bagian pertama sudah sebagian Penulis dudukkan bagaimana memahami Isra‟-Mi‟raj nabi yang diaplikasikan pada umatnya , maka kita coba melanjutkan pada kisah-kisah laanjutannya , sbb ; Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: “Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam”. Di titik inilah , setelah kejadian terbukanya hijab (lihat bab sebelumnya ) Kau secara resmi sudah dinyatakan sebagai seorang Ma‟rifatullah , selayaknya kelahiran Isa Putra Maryam yang dianugerahi kemampuan berkata-kata (berhujjah ) sejak dilahirkan. Maka sedemikian pula kita adanya. Begitu Hijab Tuhan terbuka , disaat itulah kau terlahir sebagai bayi yang benar-benar baru yang dianugerahi kemampuan berhujjah (berkata-kata ) karena telah mengalami perjumpaan / persaksian akan Dzat Tuhannya. Kuhujjah ;
99
„Setiap pelaku Isra‟-Mi‟raj,bila mendapati kema‟rifatannya maka ia menjadi terlahir sebagai seperti Bayi yang memiliki kemampuan berkata-kata (berhujjah ) bak Isa Putra Maryam‟‟ Subhanallah..Sungguh maha hebat dan dahsyatnya kegunaan Isra‟Mi‟raj itu bagi sekalian umat .
1.2. Melanjut kisah berikutnya .. Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh , beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?” Kisah diatas termaknai bahwa meski seseorang sudah menggapai kema‟rifatannya , kadang ia tetap teledor dengan kekuatan jahat yang disemburkan oleh Jin Iffrit. Sang ma‟rifat masih sering kalah kosentrasinya saat ia menjalani Mi‟rajnya. Ia masih bisa mengikuti bujuk angan-angan yang jelas bukan bagian dari laku Mi‟raj itu. Karena itulah dikisahkan Nabi menoleh sehingga melihat Ifrit , artinya kosentrasinya pecah. Lalu diingatkan oleh Jibril bagaimana cara mengatasinya. Tahukah kau atas kalimat pengajaran Jibril itu ? Hanya Pelaku kebenaran Isra‟-Mi‟raj yang tahu. Yang jelas hal ini bersifat rahasia dimana setiap ma‟rifat 100
miliki. Namun ini tak jauh dari semacam bacaan Ayat singkat yang lebih mirip bunyi . Penulis Hujjahkan ; „‟ Tetaplah berpegang teguh pada ayat bunyimu yang sacral (saat ber-Isra‟-Mi‟raj ) karena segala goda Jin Iffrit akan terbakar olehnya‟‟
1.3.
Melanjut kisah … Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”, Jibril menjawab:” mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.
Kisah diatas menunjukkan keutamaan laku Isra‟-Mi‟raj sehingga siapapun yang keburu meninggal meski belum menampak hasil yakni menggapai kema‟rifatan , tetap dihargai oleh Allah dengan dilipat gandakan amalannya 700 kali sebagai Mujahid Fi Sabilillah. Atas hal ini , Penulis Hujjah ; „‟Beruntunglah sesiapa yang sudah mengenal Isra‟-Mi‟raj sebagai amalannya meski ia keburu meninggal sebelum menggapai tujuannya‟‟ 101
1.4. Melanjut lagi mendudukkan kisah .. Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: “Wahai Jibril bau wangi apakah ini?”, “Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya yang dihukum dengan cara di - didihkan oleh Fir‟aun karena keimanannya pada Tuhannya dan tidak mengakui Fir‟aun sebagai Tuhannya”, jawab Jibril AS. Artinya , meski kau sudah sebagai seorang ma‟rifat / pentauhid yang nantinya melayani segala masyarakat yang notabene belum menggapai kema‟rifatan / ketauhidan ,kau harus senantiasa siap dihukum dan dijauhi oleh masyarakatmu. Karena kau dianggap berlebihan dan melawan budaya serta agama yang sudah benar menurut mereka. Hal; ini sungguh terjadi bagaimana Rasulullah harus terusir dari tanah kelahirannya sendiri (Makkah ). Namun meski demikian , dimata Allah dan Penduduk langit , kau tetap memancarkan semerbak keharuman dan kewangian. Penulis Hujjahkan ; „‟Hanya bagi seorang Ma‟rifatullah dan pengenal Isra‟Mi‟raj saja yang mengeluarkan semerbak wewangian bagi Allah dan para MalaikatNYA meski ia sudah meninggal sekalipun ‟‟ 1.5. Lanjuut.. Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, 102
kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat. Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya” Dari kedua kisah diatas adalah orang-orang yang tak mengenali bagaimana menegakkan Istra‟ Mi‟reaj di dalam kehidupannya. Mereka menjadi mustahil menggapai kema‟rifatan / ketauhidan . Sehingga perilaku hidupnya menjadi serba kacau dan menggelikan.Atas hal ini , Penulis Hujjahkan ; „‟Isra‟- Mi‟raj adalah laku keutamaan menuju ma‟rifat . Barangsiapa menjalaninya , berhentilah kekacauan dan kebingungan yang ada di dalam hidupnya‟‟
103
28.
Menguliti Kisah Isra‟- Mi‟raj (bag ;3 )
'‟ Barangsiapa mampu mendudukkan kisah Isra‟-Mi‟raj , Dialah pelakunya (juga )-dalam versi sebagai umat '‟
1.1. Selamat datang kembali pada bagian ke-3 dari kisah Isra‟Mi‟raj Rasulullah yang kita coba aplikasikan dalam bahasa keUmatan. Setelah berbagai tamsil sudah penulis dudukkan makna dan pengertiannya , kini marilah menuju pada lanjutan kisahnya , sbb ;
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: “Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, Tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.
104
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”. Artinya , saat kita melakukan Isra‟-Mi‟raj , seringkali tarikantarikan untuk cinta pada yang lain berusaha menggeser tujuan Isra‟- Mi‟raj yang sebenarnya yaitu bertemu dengan Dzatullah. Dan godaan itu terdiri dari 3 , yang disimbolkan sebagai panggilan Yahudi , Nasrani dan Wanita Cantik , sbb ; a. Godaan cinta pada kehebatan diri yang fisikal b. Godaan cinta pada kehebatan diri yang Ruhanih c. Godaan cinta akan materi-materi keduniawian Atas dasar hal diatas , Penulis hujjahkan ; „‟ Waspadai tiga godaan saaat ber-isra‟-Mi‟raj , mereka hadir untuk mengalihkanmu darinya yaitu ; Kehebatan fisik , kehebatan Ruhani dan kehebatan materi „‟
105
1.2. Lanjuut… Akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya‟ dan Mursalin. Artinya , Masjidil Aqsa sebagai arti harfiahnya adalah Masjid Terjauh menjadi titik tolakanmu menuju Mi‟raj . Artinya lagi bahwa Prosesi Isra‟ sudah terselesaikan dan Anda akan menuju proses Mi‟rajnya. Disinilah sebagai titik tolakanmu dan anda harus menghadirkan banyak orang-orang suci agar perjalananmu menjadi terkuatkan dimana pada kisah diatas , Rasulullah ada bersama sekelompok para nabi sholat bersamanya. Penulis hujjahkan ; „‟Syahnya Mi‟raj adalah apabila kau ada bersama dengan para ruh suci seia sekata sejiwa menjalani Mi‟raj masingmasing untuk saling menguatkan „‟
106
1.3. Lanjuut.. Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: “Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda”. Artinya , saat kau ada bersama dengan para suci ( hendak memulai Mi‟raj ), di situlah ada prosesi peminuman susu yang lebih tepatnya sebagai „Proses Kontemplasi‟dimana segala jiwamu – pemikiranmu harus tersiapkan dengan baik dan benar sebagai Fitrah (Islam ) sebagai hal yang menyelamatkan. Atas hal ini , Penulis hujjahkan ; „‟ Awalilah dengan baik dan benar saat bermi‟raj . Tahukah apa itu ? Itulah permurnian semurni-murninya yang dikenal sebagai Ikhlas –Rahasia terbesar dari Tuhanmu‟‟ Ikhlas sebagai rahasia terbesar ini , sesuai dengan Hadist Qudsi yang berbunyi sbb ; Allah berfirman: Ikhlas adalah Salah satu rahasia dari rahasia-Ku, Aku mempercayakannya kepada qalb siapa yang Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku”. Maka beruntunglah orang-orang yang sudah mengenali bagaimana Prosesi Ikhlas di dalam Isra‟- Mi‟raj itu. Ia ibarat meminum Susu dalam kisah Nabi tersebut.
107
1.4. Lanjuut.. Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi‟raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya. Pertama Beliau menuju langit pertama .Beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata: “Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”. Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseriseri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka. Langit pertama diatas menunjukkan bahwa Anda saat mengawali Mi‟raj , haruslah memasuki langit pertama sebagai power Energi yang ada sebagai fitrahmu. Ia adalah ada di dalam dirimu juga (sebagai ummat Muhammad ) . Bila benar Isra‟-Mi‟rajmu , pasti kau sudah tahu yang mana sebagai power energi bagimu. Karena ini wilayah Esoteris , tentunya tidak etis bagi penulis untuk
108
langsung menunjukkannya. Karena semua hal ini harus mengalir sebagai hubungan Ghuru dan Murid. Penulis Hujjahkan ; „‟ Masuki semua langitmu dan kenalilah ia masingmasingnya dengan baik serta berta‟dimlah dengan Wali Penghuninya sebagai syarat benarnya Isra‟-Mi‟rajmu‟‟ Hujjah diatas secara otomatis berlaku dan menyesuai dengan kisah di setiap langitnya. Jadi Penulis tiada merasa perlu lagi untuk senantiasa mengulanginya. Cukuplah terwakili dengan hujjah diatas.
1.5. Untuk mempersingkat pembahasan yang perlu dari kisah diatas , kita langsung tengok kisah sbb ; ” … kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya: “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?” Aku menjawab: “50 sholat”, Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”, Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata: 109
“Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”. Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”. Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata: “Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”, Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa”.
Amati , Banyak para mufassir melecehkan bagian ini . Banyak yang menduga bahwa Perintah Allah ternyata bisa ditawar -tawar dan juga ada yang berfatwa bahwa Musa ternyata jauh lebih hebat dari Muhammmad. Karena atas perintah Musa , Muhammad manut seperti itu adanya. Benarkah itu semua ?
110
1.6. Untuk menjawab itu semua , sebaiknya Penulis kitabiyahkan agar lebih mudah memahaminya mengapa Prosesi bolak- bolik menjadi seperti itu adanya. Syahdan seseorang penebang kayu yang memakai parang berkeluh kesah pada temannya karena tak banyak menghasilkan . Temannya bertanya ,‟‟ Coba tunjukkan bagaimana cara kerja pemotonganmu ? Iapun memukulkan sekali , dua kali hingga berkali-kali namun tidak pada bagian yang sama tepat hingga capeklah ia, namun pohon tetap berdiri tegar . Temannya berkata ,‟ Mari kutunujukkan caranya agar cepat tumbangnya pohon itu „‟ Iapun mengambil Gergaji dan diulang-ulanglah pada bagian yang tepat sama. Sejurus kemudian , tumbaglah pohon itu. Ia berpesan , „ Parangmu itu bukan mengulang melainkan senantiasa bagian yang baru maka latihlah ketepatanmu atau pakailah gergaji yang lebih memudahkanmu dalam ketepatannya „‟ Dari kitabiyah diatas , bisa Penulis hujjahkan ; „‟Bolak-balik dalam Mi‟raj bukanlah keberatannya melainkan ia adalah penyempurnaannya untuk mempercepat pencapaian hasil di dalam Mi‟raj‟ 111
Hujjah diatas terasa betul adanya karena dari kisah diatas Allah menyatakan bahwa dengan 5 waktu sholat tetap teranggap sebagai pahala 50 waktu sholat. Semoga dari kesemua kisah-kisah di dalam Isra‟-Mi‟raj menjadi bentuk koreksi juga atas kurang tepatnya pemahaman. Jangan sampai kisah yang penuh kebenaran ini dicurigai dengan berbagai macam tuduhan yang menyesatkan. Terlebih lagi bila ada kisah yang sungguh tak layak disematkan pada para Nabinya. Semisal soal tawar – menawar jumlah waktu di dalam sholat yang menjadi 5 waktu saja , atau Rasulullah yang serasa dibawahkan dari Nabiyullah Musa.
1.7. Sedemikianlah Buku „Peta Tauhid Muhammad SAW ‟sudah Penulis paparkan dimana semua kisahnya Penulis ambil dari bukti-bukti ayat Al Qur‟an dan Hadist-hadistnya yang diperlengkapi pula dengan Kisah Isra‟-Mi‟rajnya. Karena bagaimanapun , munculnya Ketauhidan tidak terlepas dari Isra‟Mi‟raj. Semoga dengan hadirnya buku ini , semakin menambah cakrawala berpikir kita menuju paripurnanya pemahaman .Amiin Amiin Ya Rabbal Alamiin..
112
SEKILAS TENTANG UNDANG-UNDANG INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002
REPUBLIK
TENTANG HAK CIPTA BAB XIII ; KETENTUAN PIDANA Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
113
(4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 aya t (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (7) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (8) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). (9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
114
TENTANG PENULIS
AsmeyD YatateR Lahir di Surabaya , 30 April 1972. Dalam Kesehariannya, Beliau bertugas di Pemprov Jatim Disamping kegiatan diatas, ia rutin dan aktif berkecimpung di dalam ranah Diskusi Ketasawufan- dan Ketauhidan yang berafiliasi dengan Komunitas Tasawuf Internasional Pemakaian Nama AsmeyD YatateR itu sendiri merupakan singkatan dari Aku Semakin MEnYembah Dia YAng TAk TERbatas . (Amati huruf-huruf yang tercetak tebal ) Nama itu dipakai dengan sangat intens sekali ketika Beliau menuliskan draft-draft bukunya di Account Face Booknya. Nah ,buku ini termasuk pula berasal dari Draft bukunya yang di postingkan di dalam jejaring social Facebook lalu dimatangkannya. Demikian sekilas uraian tentang Penulis. Kurang lebihnya bisa menghubungi di kontak Email kami
[email protected] atau lewat Akun Facebook kami dengan Address yang sama ‘Asmeyd Yatater. Terima Kasih .Wassalam !!.
115
Notes ;
……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………... 116
117