PETA MOBILISASI SUARA POLITIK MASYARAKAT DESA SONGAN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KABUPATEN BANGLI TAHUN 2015 Ni Wayan Henny Guntari1),Tedi Erviantono,S.IP.,M.Si2),Dr.Ni Made Ras Amanda Gelgel,S.Sos.,M.Si3) 1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Bangli as one of the participating districts, regional head elections in 2015 in the province of Bali. Songan village is a village in the district of Kintamani Bangli regency. In 2015 Village Songan into one of the two actors participating in the election battle in gaining the support of the community in the area around Lake Batur. The theory used is the Theory of Democracy and the Theory of Capital were utilized two political actors in the General Election in the village of Bangli Songan. The method used is a qualitative exploratory. In this study found that the competition of two actors in the General Election in the village of Bangli Songan which raises two network utilization of capital which kinship networks and network state apparatus. Their kinship deployment, deployment over the state apparatus and there is a touch of the economic approach as a combination of capital used to mobilize the villagers Songan voice. So this research see that how these two political actors are able to utilize the capital that has been held in Bangli Election fight in 2015, especially in the village of Songan. The need for attention and action from the public and Bangli Election Commission in monitoring the implementation of the next election in the village Songan and Bangli. Keywords: Village Election Songan, Mobilization Community Voice, Theory of Capital
antar aktor politik ini. Bentuknya tidak lagi
PENDAHULUAN Pemilihan
umum
kepala
daerah
dapat
(pemilukada) Kabupaten Bangli adalah salah satu bentuk proses demokrasi yang terjadi di tingkat
daerah.
mempertahankan
Memperebutkan kekuasaan
dan
antara
berupa pemberian uang secara nyata namun
kubu
berupa
sebagai
salah
pemberian satu
barang-barang
bentuk
penyerahan
bantuan. Pemberian
bantuan
ini
tidak
hanya
pertahanan dengan penantang adalah salah
dilakukan oleh calon itu sendiri, beberapa
satu proses yang identik terjadi dalam proses
wilayah di Bali yang juga menyelenggarakan
demokrasi itu sendiri.
pemilukada bahkan menggunakan bantuan kelian adat dan dinas sebagai perpanjangan
Tidak jarang jika kemudian ditemukan kecurangan-kecurangan aktor-aktor
politik
yang tersebut
tangan mereka. Terdapat juga pemanfaatan
dilakukan
posisi kelian dadia sebagai bentuk hubungan
dalam
keluarga untuk dapat memobilisasi suara
mendapatkan suara dari masyarakat. Praktitk
masyarakat, salah satunya di Desa Songan
politik uang biasa terjadi dalam persaingan
1
Kecamatan Kintamani Bangli ini. Pendekatan
tentang
pertama
langsung dan demokratis. Pasal 1 ayat (3)
yang
dilakukan
adalah
melalui
pemilihan kepala daerah secara
hubungan kekeluargaan/dadia/klen sebagai
dan
pencarian
untuk
daerah dan wakil kepala daerah sebagai
dan
peserta pemilu (4) menjelaskan bahwa calon
memobilisasi suara politik masyarakat Desa
kepala daerah dan wakil kepala daerah
Songan.
sebagai peserta pemilu yang diusulkan oleh
dukungan
selanjutnya
dapat
pertama
mempengaruhi
(4) menjelaskan bahwa calon kepala
partai politik, gabungan partai politik atau
MOBILISASI SUARA POLITIK Mobilisasi
perseorangan.
(Agustina,2011:23)
diartikan Sesuai dengan
sebagai sebuah pengembangan hubungan sosial antara dua aktor yaitu individu dan partai. Proses mobilisasi ini tidak terlepas dari
pada
adanya
sebuah
pasal tersebut maka
keluarlah Keputusan KPUD Bangli
Nomor
32/Kpts/KPU-Kab.016433770/2015
tentang
penetapan, persyaratan pencalonan untuk
kepentinga,
partai politik atau gabungan partai politik
penggerakan/pembentukan suatu kelompok
pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
dan adanya pemanfaatan kekuasaan.
Bangli
tahun
2015.
Pemilukada
Bangli
Suara politik dalam pemilukada diartikan
mengahdirkan dua pasangan calon yakni
sebagai suatu bentuk memberikan dukungan
Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta
atau
calon
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Mobilisasi
(PDI-P) dan Ida Bagus Made Brahmaputra-I
suara politik menurut penulis adalah suatu
Ketut Ridet dari koalisi Partai Demokrat
usaha pengembangan sebuah hubungan
dengan Partai Gerindra.
menentukan
kandidat
pilihan
peserta
kepada
pemilukada.
antara aktor politik/partai politik dengan Pasal 3 ayat (1) menjelaskan mekanisme
seseorang maupun sekelompok orang untuk menentukan
sikap
mereka
pemilihan yang dilaksanakan setiap 5 (lima)
dalam
tahun sekali secara serentak di seluruh
menentukan pilihan.
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
PEMILUKADA KABUPATEN BANGLI Pelaksanaan
pemilukada
sehingga Keputusan KPUD Bangli Nomor 17/Kpts/KPU-Kab.
Kabupaten
016433770/2015
Undang-Undang
tertanggal 18 April 2015 tentang tahapan,
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
program dan jadwal pemilihan Bupati dan
tentang
wakil
Bangli
merujuk
kepada
pemerintahan
daerah
dimana
Bupati tahun 2015, dengan masa
kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
kampanye mulai 27 Agustus sampai 5
pemerintahan
Desember
urusan
daerah yang melaksanakan
pemerintahan
yang
2015
dilanjutkan
pemilihan pada 9 Desember 2015 dan
menjadi
penetapan calon kepala daerah terpilih pada
kewenangan daerah otonom.
22 Desember 2015. Merujuk kepada Undang-Undang Nomor 8
TEORI DEMOKRASI
Tahun 2015 pasal 1 ayat (1) menjelaskan
2
dengan
Dalam pandangan Joseph (1883-1950)
Suatu
hubungan
kekuasaan
yang
demokrasi sebagai suatu mekanisme untuk
dikaitkan dengan modal akan membagi
pemilihan dan memberi kekuasaan pada
modal tersebut kedalam empat kategori
pemerintah. Terdapat suatu mekanisme yang
seperti modal ekonomi, modal social, modal
mengandung unsur kompetisi antara satu
budaya dan modal simbolik. (John Field,2011
atau lebih kelompok para politisi yang terpilih
dalam Halim,2014:109)
sendiri yang teroganisasi dalam partai politik Modal ini tidak dapat berjalan sendiri
sehingga bagi mereka yang mendapatkan
namun dapat menjadi dominasi diantara yang
pilihan kembali sampai periode berikutnya.
lainnya. Dalam Amanda (2014) tentang
(SP,Varma,2001:211)
Pertarungan Aktor Politik di Media Cetak Toequeville (1803-1859) melihat bahwa demokrasi
kesetaraan
bahwa terjadi kolaborasi modal yang saling
menyebabkan
mendukung meskipun terlihat bahwa modal
kebutuhan akan kekuasaan negara semakin
ekonomi menjadi modal yang mendominasi
meningkat. Masyarakat komersial dalam hal
dalam pertarungan aktor politik tersebut.
kepada
ini
yang setiap
tentu
memberikan
dalam Pemilukada Bangli 2010 menjelaskan
individu
mendorong
mencari
seseorang
keuntungan
dalam
untuk
METODELOGI PENELITIAN
sebuah
Penelitian
persaingan. (Damsar,2010:43)
kualitatif Kesetaraan hak pilih yang di berikan oleh
Terdapat
persaingan
di
dari
politik
masyarakat
untuk demi
mendapatkan
suara
memperebutkan
atau
sosial
yang
telah
muncul
di
mobilisasi suara politik masyarakat Desa
baik
Songan dalam pemilukada Bangli tahun
perseorangan, partai politik maupun koalisi partai
paradigm
memberikan penjelasan tentang bagaimana
demokrasi.
dalamnya
dengan
metode
masyarakat yang kemudian peneliti mencoba
Terjadi pemilukada Bangli adalah salah satu hasil
eksploratif
gejala
memiliki harga mahal bagi aktor politik.
daripada
menggunakan
konstruktivistik. Penelitian ini menguraikan
sistem demokrasi ini membuat demokrasi
bentuk
ini
2015. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
mempertahankan kekuasaan mereka.
data sekunder. Teknik pengumpulan data
TEORI MODAL
dalam
penelitian
ini
adalah
observasi,
Teori modal ini dicetuskan oleh seorang
wawancara mendalam dan dokumentasi.
sosiolog Perancis,Piere Bourdieu. Teori ini
Penentuan informan dalam penelitian ini
berkaitan dengan persoalan kekuasaan yang
adala Snowball Sampling. Penelitian ini
di kontruksikan adalah masalah dominasi.
berlokasi
Dominasi menurut Haryatmoko bergantung
Kintamani Kabupaten Bangli.
pada situasi, sumber daya 9kapital) dan strategi
pelaku.
(Haryatmoko
dalam
Halim,2014:108)
3
di
Desa
Songan
Kecamatan
pemilih tetap (DPT) di Desa Songan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
mencapai 11.480 orang.
Desa Songan adalah salah satu desa yang
terletak
di
Kecamatan
Kintamani
Pemilukada di Desa Songan menjadi
Kabupaten Bangli. Desa Songan memiliki
pertarungan antara dua tokoh aktor politik
sejarah nama sebagai sebuah desa yang
yakni
terletak di goa, hal ini di dukung dengan letak
incumbent dengan Ketut Ridet yakni calon
desa yang berada di sebuah goa di antara
kandidat yang berasal dari Desa Songan.
Made
Gianyar
dari
pasangan
Gunung Batur, Gunung Abang, Bukit Gede Pengaruh pencalonan Ridet sebagai calon
dan perbukitan lainnya.
kandidat membawa pasangan BrahmaputraDesa Songan merupakan sebuah desa dengan
kondisi
tanah
Ridet mampu unggul di Desa Songan, ini
secara
dengan perolehan suara 2.110 suara di Desa
geografis sebelah timur berbatasan dengan
Songan A dan 2.405 suara di Desa Songan B
Desa Tianyar, sebelah barat dengan Desa
sedangkan
Batur,
memperoleh 1.185 suara di Desa Songan A
sebelah
utara
berbukit
dengan
Desa
Belandingan dan sebelah selatan dengan
Gianyar-Sedana
Arta
dan 1.771 suara di Desa Songan B.
Desa Batur. Peneliti
menemukan
adanya
jaringan
Tofografi Desa Songan berada di sebelah
modal yang di manfaatkan oleh kedua aktor
timur kota kecamatan dengan orbital 19 km
tersebut dalam memobilisasi suara politik
menuju Kecamatan Kintamani, 36 km menuju
masyarakat Desa Songan. Pertama, jaringan
Kota Kabupaten Bangli dan 85 km menuju
dadia dan kedua adalah jaringan aparatur
ibu kota Provinsi Bali.
negara.
Desa
Songan
memiliki
satu
desa
Jaringan dadia sebagai modal sosial yang
pekraman dengan dua desa dinas yakni
sangat mempengaruhi kemenangan Ridet di
Desa Songan A dan Desa Songan B dengan
Desa Songan. Ridet merupakan calon wakil
luas wilayah masing-masing adalah Desa
bupati yang berasal dari Desa Songan,
Songan A memiliki luas 1.701 Ha dan Desa
sebagai calon yang berasal dari wilayah
Songan B memiliki luas 1.188 Ha.
Danau Batur tentu membawa pengaruh tersendiri bagi warga Desa Songan.
Penduduk di Desa Songan sebagian besar
adalah
petani.
Sektor
pertanian
Dadia sebagai hal yang fanatik di Desa
sebagai mata pencaharian utama di desa ini.
Songan mengambil peran penting dalam
Kedua, adalah peternakan dan sebagian
membantu Ridet mendapatkan suara di Desa
perdagangan, sopir, dan sektor lainnya.
Songan.
Segala
keputusan
akan
di
musyawarahkan terlebih dahulu oleh warga
Jumlah penduduk Desa Songan adalah
dadia sebelum mengambil keputusan. Hal
terbesar di antara desa di Kecamatan
yang menarik adalah bahwa Made Gianyar
Kintamani. Hal ini dapat dilihat dari daftar
bersama dengan Ketut Ridet adalah satu
4
dadia,
meskipun
sebagai
dadia
Made tambah
Gianyar namun
hanya hal
lebih
ini
berpotensi
menggunakan
kekuasaannya.
membuat adanya pecah suara dalam dadia Hasil di lapangan menunjukkan bahwa
itu sendiri. Gianyar dan Ridet memiliki modal
pemanfaatan
sosial yang kuat di Desa Songan, Gianyar
aparatur
negara
digunakan Gianyar sebagai masukan suara
sebagai calon incumbent yang sebelumnya
dari Desa Songan. Hal ini dilakukan oleh
mampu memenangkan suara masyarakat
warga Desa Songan yang pernah diberi
Desa Songan. Kehadiran Ridet membuat
hadiah oleh Gianyar sebagai wujud balas
suara berbanding 60% dan 40% untuk
jasa mereka kepada Gianyar.
Gianyar.
Jaringan aparatur negara ini sebagai
Ridet mampu membangun kepercayaan
bentuk simbiosis mutualisme Made Gianyar
masyarakat Desa Songan disebabkan karena
dengan
pertama dia merupakan calon kandidat yang
mendapatkan
bantuan dukungan dari pada dadia yang di milikinya.
Menjalin
kedekatan
dalam
berasal langsung dari desa mereka.
Hasil
lagi
dalam
Bangli
pemberian
ini
mereka
tersebut
dengan
analisa
daripada
penelitian
ini
sendiri. Seperti empat modal yang Piere Bourdiou miliki yakni modal sosial, modal
ini dapat kita katakan sebagai penyerahan tidak
ini
maupun Made Gianyuar tidak dapat berjalan
ketika
mendatangi suatu lokasi upacara. Aban-aban
yang
hal
dimiliki oleh kedua aktor baik Ketut Ridet
pendekatan,
aban-aban
dalam
adalah bahwa pemanfaatan modal yang
Kedua adalah modal ekonomi yang Ridet
membawa
Rasa
dan Sang Nyoman Sedana Arta.
menjalin komunikasi dengan kandidat yang
seperti
Songan.
kembali memilih pasangan Made Gianyar
Ridet dan mereka akan dengan mudah
melakukan
sesuatu
pemilukada
membayar
dimana masyarakat sudah mengenal sosok
dalam
Desa
pengangkatan maupun pemberian jabatan,
secara
emosional bagi seorang Ridet tidaklah sulit
gunakan
warga
terimakasih karena merasa berhutang pernah
asli berasal dari Desa Songan dengan
bantuan
jaringan
ekonomi, modal simbolik dan modal budaya.
bentuk
Terdapat
konvensional.
kombinasi
pemanfaatan
modal
yang terjadi di lapangan. Berbeda dengan Ridet, calon incumbent Made
Gianyar
tidak
banyak
Kombinasi antara modal sosial dengan
mendapat
modal ekonomi seperti yang dimiliki Ketut
dukungan hanya dengan lewat dadia tambah
Ridet hampir berjalan berbarengan dimana
di Desa Songan. Pecahnya suara di dalam
dia adalah warga Desa Songan, memiliki
dadia tentu tidak banyak yang masuk untuk Gianyar, mendukung
kebanyakan Gianyar
mereka
adalah
ikatan dadia disana dan setiap ada upacara
yang
dia tidak sungkan untuk datang. Dalam
orang-orang
perjalanan memanfaatkan jaringan dadia
yang pernah diangkat oleh Gianyar. Sebagai
(jaringan sosial) yang dimilikinya, bahwa
seorang pemain bertahan Made Gianyar
5
modal ekonomi dengan istilah meaban-aban
memiliki
juga tidak luput dari pada pendukung dari
membentuk jaringan yang berbeda dalam
pada nama yang sudah Ridet miliki di Desa
memobilisasi
Songan.
Songan.
Made Gianyar sebagi kubu pertahanan juga
tidak
begitu
saja
dilepas
akses
yang
suara
sama
masyarakat
namun
Desa
Pertama, jaringan dadia sebagai bentuk
oleh
modal sosial yang dimiliki Ketut Ridet dan
masyarakat Desa Songan. Modal sosial
Made Gianyar meskipun memiliki akses yang
Made Gianyar tidak begitu menjamin dia
sama namun dalam perjalanannya Ketut
memperoleh dukungan penuh seperti periode
Ridet sebagai calon pendatang baru mampu
sebelumnya.
memanfaatkan
Sehingga
kekuasaan
secara
pemanfaatan
tidak
langsung
dadia
sebagai
wadah
pertama dalam mencari dukungan.
mendukung Gianyar untuk dapat bertahan Kedua,terjadinya bentuk money politic
memperoleh dukungan dari masyarakat Desa
dalam
Songan.
penyerahan
aban-aban
yang
dilakukan calon selama masa kampanye Perasaan berhutang budi pada Gianyar
untuk
mereka bayar dengan memilih kembali dia pada
pemilukada
Bangli
tahun
membuat
Gianyar
tidak
dukungan
dari
pada
masyarakat Desa Songan.
2015. Ketiga, jaringan aparatur negara sebagai
Pemanfaatan jaringan aparatur negara ini mampu
mendapat
bentuk pemanfaatan kekuasaan yang hanya
begitu
dapat dilakukan calon incumbent sebagai
kehilangan suara di Desa Songan.
bentuk secara tidak langsung penagihan Dalam hal pembentukan jaringan Made
balas jasa calon kepada masyarakat yang
Gianyar, terdapat dominasi modal yang
pernah diberi hadiah sebelumnya.
terjadi, modal budaya dengan pemanfaatan Dalam pembentukan peta mobilisasi
kekuasaan lebih dapat membantunya dalam
suara
memperoleh suara daripada modal sosial
modal
namun
aparatur negara.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN umum
kepala
Buku
daerah
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana
Kabupaten Bangli yang berlangsung di Desa Songan terjadi persaingan antara dua aktor
Halim,H.Abd. 2014. Politik Lokal. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian Pembangunan Bangsa (LP2B).
kuat yakni Made Gianyar dengan Ketut Ridet. memperebutkan
mempertahankan
kekuasaan,
ataupun mereka
6
yang
jaringan modal budaya dengan penggerahan
satu dengan lainnya.
Dalam
Songan
adalah jaringan modal sosial dadia dan
pemanfaatan
penggunaannya dapat saja terjadi dominasi
Pemilihan
Desa
dilakukan oleh dua aktor politik tersebut
yang dimiliki. Sehingga meskipun terdapat kombinasi
masyarakat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur,Bupati dan Walikota.
Varma,SP.2003. Teori Politik Modern. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Disertasi Gelgel,Ni Made Ras Amanda. 2014. Pertarungan Aktor Politik di Media Cetak dalam Pemilukada Bangli 2010. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Denpasar. Undang-undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7