14
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok, Sukabumi Jawa Barat (Gambar 1). Gambar 1 Peta lokasi penelitian PPN Palabuhanratu dan PPI Cisolok tahun 2010 106°20' BT
106° 0BT '
CIKIDANG
CIKAKAK CISOLOK
PALABUHANRATU
Teluk Palabuhanratu
7°00'
P
7°00' LS
SIMPENAN
LENGKONG
CIEMAS 7°10'
7°10' LS
WALURAN
# JAMPANG KULON
7°20'
7°2“LS '
CIRACAP
SURADE
106°20'
CIBITUNG
106°30'
PETA LOKASI PENELITIAN 105
0
1, 5Km
3
U
106
107
108
105 -
109
-6
-6 106
107
108
109 -7
Sumber Data : Peta Rupa Bumi Indonesia BAKOSURTANAL
a
15
3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian “Kajian ketergantungan nelayan terhadap sistim kelembagaan tengkulak di PPN Palabuhanratu dan di PPI Cisolok” menggunakan metode kasus dengan satuan kasusnya adalah ketergantungan nelayan terhadap sistim kelembagaan tengkulak di PPN Palabuhanratu dan di PPI Cisolok. Pendekatan yang digunakan dalam analisis dengan cara kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber data yang diperoleh. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan upaya mempelajari dan mengumpulkan data sekunder untuk menunjang penelitian. Data yang dikumpulkan berasal dari literatur yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian baik dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dokumen-dokumen dan sebagainya yang berkaitan dengan objek penelitian. Pengumpulan data melalui studi lapang adalah untuk mendapatkan data primer, dilakukan dengan cara : (1) Observasi Yaitu dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti, dalam hal ini adalah tempat pelelangan ikan di PPN Palabuhanratu dan di PPI Cisolok. Hal yang akan diamati antara lain adalah kegiatan pemasaran ikan di TPI, kondisi nelayan dan ketergantungannya pada tengkulak serta peran pengelola TPI. (2) Wawancara Selain observasi, dalam penelitian lapangan dilakukan wawancara terhadap beberapa
responden
untuk
mengumpulkan
data-data
mengenai
kondisi
ketergantungan nelayan PPN Palabuhanratu dan PPI Cisolok terhadap tengkulak, perhitungan peminjaman dan pengembalian modal
termasuk penentuan
besarannya. Disamping itu dilakukan pengumpulan data terhadap penjualan hasil tangkapan nelayan dan bahan perbekalan yang dibeli oleh nelayan. Teknik wawancara yang dipergunakan adalah wawancara mendalam dan berstruktur. Wawancara dilakukan secara berdialog langsung dengan pihak yang terkait baik tertulis maupun lisan dengan nelayan, tengkulak, petugas TPI, petugas KUD, petugas Dinas Perikanan dan Kelautan, petugas HNSI dan Pemda Sukabumi. Wawancara disertai pengisian daftar pertanyaan (kuisioner) terhadap responden.
16
Pemilihan responden dilakukan secara random yang dapat mewakili tujuan penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan kebijakan adalah dengan cara wawancara kepada pihak pemerintah tentang kebijakan yang mengatur atau terkait dengan sistem bagi hasil nelayan dan juga kebijakan tentang pelelangan ikan. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara kepada nelayan terkait aktivitas yang terjadi di lapangan yaitu apakah ada kebijakan yang mengatur bagi hasil nelayan dan aktivitas pelelangan. 3.3
Analisis Data Dalam penelitian ini dilakukan tiga analisis data yang meliputi analisis
keterlibatan tengkulak dalam penyediaan modal, analisis kerugian yang diderita nelayan akibat tidak berjalannya sistem pelelangan, analisis kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. 3.3.1 Analisis keterlibatan tengkulak dalam penyediaan modal Analisis keterlibatan tengkulak dalam penyediaan modal, dilakukan secara deskriptif setelah diidentifikasi jenis dan besar pinjaman, serta bunga dan sistem pengembaliannya. 3.3.2 Analisis kerugian nelayan Kerugian nelayan berasal dari penjualan hasil tangkapan dan pembelian bahan perbekalan. Kerugian nelayan ditinjau dari penjualan hasil tangkapan dapat dilakukan melalui perhitungan selisih antara harga dari nelayan pada konsumen langsung (A) dengan harga hasil tangkapan nelayan pada saat dibeli oleh tengkulak (B). Kerugian nelayan juga berasal dari harga bahan perbekalan apabila bahan perbekalan tersebut dibeli dari tengkulak atau pengecer. Disamping kedua jenis kerugian diatas kiranya bisa bertambah apabila didapatkan lagi data kerugian lain di lapangan. Adapun untuk mengetahui besaran kerugian nelayan digunakan rumus-rumus dibawah ini :
17
- Rumus perhitungan pendapatan - Pendapatan dengan lelang TPI Pendapatan = (Jumlah hasil tangkapan x Harga jual ikan di TPI (kg)) – biaya retribusi lelang (2%) -
Pendapatan dengan penjualan ke tengkulak Pendapatan = Jumlah hasil tangkapan x Harga jual ikan di tengkulak (kg)
Setelah mengetahui rumus dari perhitungan pendapatan maka dapat diketahui seberapa besar kerugian jika hasil tangkapannya dijual ke pelelangan atau tengkulak. Besaran biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh nelayan untuk sekali trip dirumuskan sebagai berikut : - Rumus perhitungan biaya operasional Biaya operasional = bahan bakar + perbekalan (es + air bersih + konsumsi + pelumas + bekal pangan + umpan + dll...) Setelah mengetahui besarnya pendapatan dan biaya operasional yang dikeluarkan per trip maka akan diketahui seberapa besar keuntungan yang didapat oleh nelayan per tripnya. Selanjutnya dapat dibandingkan mana yang lebih menguntungkan untuk menjual hasil tangkapan ke pelelangan atau ke TPI. Setelah mengetahui besaran biaya operasional yang dikeluarkan oleh nelayan untuk per tripnya, maka keuntungan adalah variable pendapatan surplus dikurangi dengan biaya operasional. -Rumus perhitungan keuntungan Keuntungan = pendapatan – biaya operasional -Rumus perhitungan kerugian rata-rata Kerugian rata-rata = Pendapatan (A) rata-rata – Pendapatan (B) rata-rata A = di TPI B = di Tengkulak -Rumus Persentase Kerugian Persentase kerugian = Kerugian x 100%
18
Selain mengetahui besaran kerugian yang dialami oleh nelayan, selanjutnya adalah perhitungan dari persentase keuntungan yang nelayan peroleh jika mereka menjual hasil tangkapannya baik ke TPI dan tengkulak. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase rata-rata selisih keuntungan jika menjual hasil tangkapan ke tengkulak dan ke TPI. -Rumus perhitungan persentase rata-rata selisih nilai keuntungan Persentase rata-rata selisih keuntungan = (Kerugian ÷ Pendapatan (A) rata-rata) x 100% 3.3.3 Analisis kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Analisis mengenai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dilakukan secara deskriptif kualitatif yang dimulai dengan pengumpulan data melalui wawancara kepada dua belah pihak yaitu pihak pemerintah dinas (Dinas Perikanan dan Kelautan) dan pihak nelayan. Hasil analisis selanjutnya dapat ditarik kesimpulan apakah kebijakan yang sudah ada berjalan dengan lancar atau tidak.