PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 1. Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 23 Desember 2008, Tambahan No.28913. Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut sebagai “Grup” Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai 26 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No.S16/PM/1992 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, (sekarang badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK), untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham, nilai nominal Rp.1.000 per saham, dengan harga Rp.5.000 per saham dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Sesuai dengan Akta No.27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H.,notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp.1.000 menjadi Rp.500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham. Pada tanggal 31 Maret 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini:
-6-
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Anak Perusahaan
PT Ayu Masagung
1.
Domisili
Tahun Operasi Komersial
Bidang Usaha
Persentase Kepemilikan 2012 2011 % %
Total Aset (Sebelum Eliminasi) 2012 2011 Rp Rp
Jakarta
Perdagangan valuta asing
1976
99.99
99.99
12,173,884,389
10,075,837,534
PT Perdana Makmur Agung
Jakarta
Perdagangan buku dan peralatan
2004
90.00
90.00
17,024,547,896
12,558,241,319
PT Timpani Agung
Jakarta
Percetakan dan Penerbitan
2006
99.00
99.00
965,495,068
846,516,398
Umum (Lanjutan) d.
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 13 Mei 2011 dan 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana didokumentasikan masing-masing dalam Akta No. 17 tanggal 13 Mei 2011 dan No. 13 tanggal 18 Juni 2010, seluruhnya dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
2012
2011
Presiden Komisaris Komisaris
: :
Putra Masagung Angela Meilany Basiroen
Putra Masagung Angela Meilany Basiroen
Komisaris Independen
:
Choo Warren
Choo Warren
Presiden Direktur Direktur
: :
Ryan Pascal Masagung Junus Hartanto Judianto
Ryan Pascal Masagung Junus Hartanto Judianto
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
2012
2011
: Choo W arren : Gunawan Adjie Jhon Henry Gultom
W inarto Gunawan Adjie Jhon Henry Gultom
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) sebanyak 1.080 karyawan tahun 2012 dan 1.243 karyawan tahun 2011. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) sebanyak 1.129 karyawan tahun 2012 dan 1.274 karyawan tahun 2011. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan untuk dewan komisaris dan direksi serta anggota manajemen kunci lainnya masing-masing sebesar Rp 615.541.335 tahun 2012 dan Rp 516.776.067 tahun 2011. Laporan keuangan konsolidasian PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal April 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian -7-
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
2.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Industri Perdagangan, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
b.
Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut: 1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua -8-
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2012.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) 2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Sesuai dengan ketentuan PSAK No.4, Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui 3) PSAK No.5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012 4) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” , mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. 5) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir keentitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Grup menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2012. Berikut ini adalah standar baru dan revisi PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 2. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim 3. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa setelah Peride Pelaporan -9-
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 4. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi 5. PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis 6. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Entitas Akuntansi, dan Kesalahan. 7. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 8. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi ISAK 1. ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian.; PSAK 1. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 2. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud 3. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 1. ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK No. 9 , Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa 3. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik 5. ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas; Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 6. ISAk No. 14, Aset Takberwujud – Biaya Situs Web
c.
Prinsip Konsolidasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non pengendali bersaldo deficit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Laporan keuangan konsolidasian meliputi sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
laporan
keuangan
anak
perusahaan
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. - 10 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian, Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendali atas suatu anak perusahaan, maka Grup: Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan Mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
d.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidaisan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengag Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul - 11 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 , kurs mata uang asing yang digunakan adalah: 31 Maret 2012 Rp. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e.
Pound Sterling Inggris Euro Franc Swiss Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar New Zealand Dolar Singapura Dolar Brunei Riyal Saudi Arabia Yen Jepang Won Korea Yuan China Ringgit Malaysia Bath Thailand
14,670.11 12,258.98 10,167.83 9,555.49 9,180.00 7,524.86 7,308.64 7,308.64 2,450.00 11,176.06 8.09 1,458.46 2,995.61 297.57
31 Desember 2011 Rp. 13,969.27 11,738.99 9,636.07 9,202.68 9,068.00 7,006.41 6,974.33 6,974.33 2,375.00 116.80 7.84 -
Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan;
1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a. mengendalikan , atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; b. memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau c. memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer, - 12 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)
e. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)
Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Pihak-pihak berelasi adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaies); 2. Perusahaan asosiasi 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Grup yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup. Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
f.
Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
g.
Kas dan Setara Kas - 13 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
Instrumen Keuangan Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrument tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrument keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit dimasa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau untuk nilai yang tidak dapat ditagih. - 14 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrument tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang diisyaratkan.
2.
Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masingmasing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang - 15 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
2.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas , piutang usaha, dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Grup. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang deviden,surat utang jangka menengah, dan liabilitas sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Grup. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan
- 16 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir. b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. - 17 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. 2. Liabilitas Keuangan
2.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara ,substansial atas Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
i.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur pembelian serta barang hilang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
j.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, sedangkan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui - 18 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Keuntungan atau kerugian dilusi pada perusahaan asosiasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dieliminasi sebesar presentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan,untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada perusahaan asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) k.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka, termasuk sewa dibayar dimuka, diamortisasi selama manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama periode yang lebih pendek antara masa manfaat aset tetap atau jangka waktu sewa untuk perbaikan bangunan sewa sebagai berikut: Tahun 20 4-5 5 4-8 5
Bangunan dan prasarana Perlengkapan toko dan kantor Perbaikan bangunan sewa Kendaraan Instalasi listrik - 19 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
2.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan) aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam Konstruksi Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
m. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1) Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada. 2) Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; 3) Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau 4) Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario (1), (3) atau (4) dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario (2). - 20 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
1. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodic yang konstan atas saldo liabilitas,. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. Transaksi Sewa (Lanjutan) Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. 2. Perlakuan Akuntansi sebagi Lessor Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan menfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. n.
Distribusi Dividen Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.
o.
Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya
p.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, - 21 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indicator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam peride sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal, Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui; Pendapatan pemjualan buku dan perlengkapan serta mata uang asing diakui pada saat penyerahan barang dagangan dan mata uang asing kepada pelanggan. Pendapatan komisi dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik (consignors) Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
- 22 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori pinjaman diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Imbalan Kerja Imbalan Kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto, sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kuartailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
s.
Pajak Penghasilan 1. Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10 % dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Dilain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai - 23 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 2. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini Perubahan atas liabilitas pajak diakui ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika Grup mengajukan banding, ketika hasil banding tersebut ditetapkan.
t.
Laba (rugi) per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
- 24 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) u.
Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u. Informasi Segmen (Lanjutan) 2. Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan 3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode terdahulu.
v.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai),jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi. - 25 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapka dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h. b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektabilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap peiode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 diungkapkan pada Catatan 4,5 dan 6. c.
Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan dan sewa pembiayaan kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessor
- 26 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada diluar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
3.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan dan Penyisihan Persediaan Usang Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup. Nilai tercatat persediaan dan penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 diungkapkan pada Catatan 7. c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman denganaset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan - 27 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) diatas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 12. d. Imbalan Pasti Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 30 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 nilai tercatat cadangan imbalan pasti pasca-kerja konsolidasian diungkapkan pada Catatan 30.
3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Nilai tercatat aset non-keuangan pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 diungkapkan pada catatan 12. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset non-keuangan pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 f.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba ken apajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tercatat pajak tangguhan konsolidasian diungkapkan pada Catatan 31.
- 28 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
4. Kas dan Setara Kas
- 29 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret 2012 Rp. Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Dolar Amerika Serikat Dollar New Zealand Dolar Australia Ringgit Malaysia Baht Thailand Dolar Singapura Rupee india Won Korea Peso Filipina Yen Jepang Yuan Chinese Pound Sterling Inggris Dolar Canada Dolar Hongkong Euro Eropa Taiwan Dolar Riyal Saudi Arabia Franc Swiss Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah Jumlah
4.
31 Desember 2011 Rp.
7,272,159,506
6,613,518,094
1,004,209,380 772,275,854 432,290,331 312,858,347 310,662,767 182,518,596 162,971,622 85,712,191 73,754,599 73,650,222 70,831,687 38,875,831 36,596,529 34,464,107 17,530,312 11,807,867 2,449,958 508,388
2,693,132,524 26,133,885 289,240,182 239,952,385 306,312,415 188,275,257 190,973,168 152,683,363 41,558,553 52,003,710 184,375,000 61,690,601 77,088,519
27,504,748 3,651,473,336
228,583,755 4,732,003,317
10,923,632,842
11,345,521,411
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Jumlah
1,576,708,254 594,161,512 126,992,817 44,019,786 101,444,618 52,504,928 70,142,170 2,565,974,085
1,687,930,711 1,807,082,744 707,148,111 416,409,869 316,000,502 333,060,356 26,880,124 5,294,512,417
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
7,895,626 2,573,869,711
8,077,502 5,302,589,919
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Rabobank Internasional Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
8,569,553,007 8,569,553,007
8,462,084,059 8,462,084,059
Jumlah
22,067,055,560
25,110,195,389
Suku bunga per tahun deposito berjangka Rupiah
5.50 - 7,25%
8.00 - 8,50%
Kas dan Setara Kas (Lanjutan) - 30 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Kas dalam mata uang asing sebesar Rp 3.659.368.962 pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp.4.740.080.818 pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan persediaan mata uang asing milik PT Ayu Masagung, anak perusahaan (Catatan 26). Kas, termasuk kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kehilangan dan lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 15,11 miliar tahun 2012 dan Rp.15,11 miliar tahun 2011 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 5. Piutang Usaha 31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak Berelasi ( Catatan 33 ) Hotel Nikko Jumlah Pihak ketiga Kartu kredit PT Asuransi Asoka Mas Kedutaan Besar Amerika PT Wisma Kartika PT Royal Eighteen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Pasaraya Manggarai SMPN 2 PT Asuransi Kesehatan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Andalan Mulk Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp.20 juta) Jumlah Jumlah
55,256,160 55,256,160
111,927,040 111,927,040
589,275,692 75,648,990 66,416,935 66,980,000 19,200,600 41,585,151 32,771,891 -
470,317,138 83,744,420 70,316,900 46,384,880 41,842,000 41,585,151 27,750,000 22,453,750 -
319,555,499 1,211,434,758
180,589,824 984,984,063
1,266,690,918
1,096,911,103
899,847,564 231,266,774 135,576,580
598,745,001 242,313,234 255,852,868
1,266,690,918
1,096,911,103
b. Berdasarkan Umur
Kurang dari 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. 6. Piutang Lain-lain - 31 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret 2012 Rp. Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai
1,796,764,803 (1,473,754,848)
Jumlah - Bersih
323,009,955
Piutang lain-lain- pihak ketiga merupakan piuatng dari Sihite Agency serta ruangan usaha dan biaya pemeliharaan dari PT Biru Fast Food (restoran A&W).
31 Desember 2011 Rp. 1,840,276,194 (1,473,754,848) 366,521,346
piutang sewa
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2012 dan tanggal 31 Desember 2011, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
7. Persediaan 31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Peralatan (Stationery) Buku
29,967,622,018 4,932,187,974
28,245,906,182 7,300,167,534
Penyisihan kerugian penurunan nilai
34,899,809,992 (252,748,175)
35,546,073,716 (252,748,173)
Jumlah - Neto
34,647,061,817
35,293,325,543
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 , persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp.64 miliar, Rp.65 miliar, dan 39,95 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan tidak melampaui nilai realisasi bersihnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga wajar.
8. Pajak Dibayar Dimuka - 32 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Desember 2011 Rp.
31 Maret 2012 Rp. Pajak penghasilan tahun 2010 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak penghasilan tahun 2011 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak penghasilan tahun 2012 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 PPN
95,987,015 84,023,240 -
52,943,238 68,905,837 265,186,708 95,987,015 84,023,240 -
53,944,601 87,991,641 265,186,708 796,347,038 1,383,480,243
567,046,038
9. Sewa Dibayar Dimuka Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan (cabang) di kota-kota sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp. Jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jakarta Surabaya Bandung Semarang Banten Denpasar Bogor Jumlah Jatuh tempo lebih dari satu tahun Jakarta Surabaya Bandung Banten Semarang Denpasar Bogor Jumlah Jumlah
9.
Sewa Dibayar Dimuka (Lanjutan) - 33 -
31 Desember 2011 Rp.
1,857,520,771 624,609,802 301,535,849 243,500,184 197,083,530 48,694,004 30,068,500
2,160,522,248 703,563,945 379,290,376 266,713,549 230,741,272 120,985,004 30,068,500
3,303,012,640
3,891,884,894
6,114,930,179 1,956,993,686 1,345,793,311 391,226,361 324,666,913 -
5,446,486,253 1,674,319,149 1,295,908,784 359,612,119 266,713,549 -
10,133,610,450
9,043,039,854
13,436,623,090
12,934,924,748
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, sewa dibayar dimuka cabang Bogor (gedung Pangrango) sebesar Rp.1.539.723.553 telah direklasifikasi ke Aset Lain-lain (Catatan 14). Perusahaan menuntut pengembalian dana dari pengelola gedung sehubungan dengan penutupan gedung. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, tuntutan ini masih dalam proses. Namun demikian, Perusahaan telah mencadangkan penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan tersebut secara penuh.
10. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Lainnya 31 Desember 2011 Rp.
31 Maret 2012 Rp. Biaya dibayar dimuka Uang muka Jumlah
793,005,043 435,861,236
764,253,832 633,682,853
1,228,866,279
1,397,936,685
11. Investasi dalam Saham Perusahaan Asosiasi Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, investasi Grup dalam saham perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
P ersentase Kepem ilikan
P erusahaan A sosiasi
P T P antja Indohitech K om puter P T K om puta A gung
49.0% 42.5%
Jum lah P enyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai Tercatat Investasi
304,625,954 118,979,068 423,605,022 (423,605,022)
Jum lah - Neto
-
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut. Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tesebut sebesar nilai tercatatnya
12. Aset Tetap - 34 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
1-Jan-12 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Perlengkapan toko dan kantor Perbaikan bangunan sewa Kendaraan Instalasi listrik Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam konstruksi Nilai Buku Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Perlengkapan toko dan kantor Perbaikan bangunan sewa Kendaraan Instalasi listrik Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Perubahan selama tahun 2012 (Tiga Bulan) Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
9,768,482,721 10,184,720,048 33,770,526,515 18,363,284,029 5,417,511,367 10,684,722,390
154,709,582 86,000,000 473,450,000 297,974,100
(489,429,106) (766,471,474) (2,203,000)
7,530,913 70,791,000
9,768,482,721 10,184,720,048 33,443,337,904 17,682,812,555 5,890,961,367 11,051,284,490
2,548,450,000 171,521,916
291,000,000 120,683,929
(473,450,000) (101,702,100)
(78,321,913)
2,366,000,000 112,181,832
90,909,218,986
1,423,817,611
(1,833,255,680)
-
90,499,780,917
9,280,855,722 29,316,764,864 15,000,997,730 5,012,463,419 8,094,757,930
65,624,833 454,612,790 280,434,036 211,639,373 180,990,073
(489,429,105) (799,881,725) (587,467)
9,346,480,555 29,281,948,549 14,481,550,041 5,224,102,792 8,275,160,536
67,834,209,144
1,272,374,169
141,972,502
(189,380,000)
-
Jumlah
67,978,213,834
1,335,273,607
(1,479,278,297)
-
Nilai Buku
22,931,005,152
1-Jan-11 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Perlengkapan toko dan kantor Perbaikan bangunan sewa Kendaraan Instalasi listrik Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam konstruksi Nilai Buku Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Perlengkapan toko dan kantor Perbaikan bangunan sewa Kendaraan Instalasi listrik Aset sewa pembiayaan Kendaraan
31-Mar-12 Rp
1,224,966,671
22,665,571,773
Perubahan selama tahun 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
9,768,482,721 10,184,720,048 32,924,424,643 17,098,605,404 5,717,211,367 8,948,983,476
1,439,718,902 1,228,767,105 210,000,000 1,331,759,642
2,548,450,000 205,372,460
1,233,400,638
87,396,250,119
5,443,646,287
(1,930,677,420)
-
90,909,218,986
9,018,356,380 28,880,641,835 13,782,644,050 5,444,930,411 7,545,283,541
262,499,342 1,642,037,800 1,323,342,580 77,233,008 627,568,075
(1,205,914,771) (104,988,900) (509,700,000) (78,093,686)
-
9,280,855,722 29,316,764,864 15,000,997,730 5,012,463,419 8,094,757,930 1,272,374,169.00
-
67,978,213,834
762,684,166
509,690,003
Jumlah
65,434,540,383
4,442,370,808
Nilai Buku
21,961,709,736
(1,220,175,834) (104,988,900) (509,700,000) (95,812,686)
31-Dec-11 Rp
-
(1,898,697,357)
626,558,804 140,900,420 499,791,958
9,768,482,721 10,184,720,048 33,770,526,515 18,363,284,029 5,417,511,367 10,684,722,390
(1,267,251,182)
2,548,450,000 171,521,916
22,931,005,152
12. Aset Tetap (Lanjutan) - 35 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 31 Maret 2012 Rp. Beban penjualan (Catatan 27) Beban umum dan administrasi (Catatan 28) Jumlah
2011 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
794,488,336
816,652,620
3,153,423,090
351,405,272
303,070,916
1,288,947,718
1,145,893,608
1,119,723,536
4,442,370,808
Aset dalam konstruksi pada tanggal 31 Maret 2012 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai pada bulan Juni 2012. Aset dalam konstruksi pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai pada bulan April 2012. Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 sudah selesai pada bulan April 2011. Pengurangan aset tetap selama tahun 2012, 2011 dan 2010 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp.
2011 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Harga Jual Nilai tercatat
23,150,000 6,202,334
125,000,000 -
420,970,000 31,980,063
Keuntungan penjualan aset tetap
16,947,666
125,000,000
388,989,937
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jalan Kwitang 6, Jalan Kwitang 38 dan Jalan Kramat Buntu 12 Jakarta dengan Hak Guna Bangunan berjangka waktu selama 20 tahun masing-masing sampai dengan 2013, 2014 dan 2027. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah atas perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai. Aset tetap tanah yang terletak di Jalan Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta, dengan HGB No. 487/Kwitang, No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 15) dan surat utang jangka menengah (Catatan 19) pada tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 . Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 20). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap , kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia dan PT Tugu Insurance, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 42,87 miliar, Rp.42,43 miliar, dan Rp.36,89 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 13. Biaya Tangguhan Hak atas Tanah - 36 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Merupakan biaya legal perolehan hak guna bangunan atas tanah dan bangunan Perusahan yang berlokasi di Jl. Kwitang No.6 dan Jl. Kwitang No.38, Jakarta Pusat. Biaya tangguhan ini di amortisasi selama 20 tahun.
31 Maret 2012 Rp. Biaya tangguhan hak atas tanah Akumulasi amortisasi Jumlah
31 Desember 2011 Rp.
328,023,341 (173,444,843)
328,023,341 (169,732,713)
154,578,498
158,290,628
Jumlah beban amortisasi masing-masing sebesar Rp.3.712.130 pada tanggal 31 Maret 2012, Rp.14.848.525 untuk tahun 2011 , dan dibukukan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
14. Aset Lain-lain
31 Maret 2012 Rp. Uang Jaminan Sewa Jasa pelayanan Listrik Telepon Lainnya Lain-lain
4,630,698,269 1,462,005,378 278,768,202 155,844,200 58,049,887 -
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
31 Desember 2011 Rp. 4,424,583,269 1,297,244,550 278,768,202 161,844,200 58,049,891 -
6,585,365,936 (1,539,723,553)
6,220,490,112 (1,539,723,553)
5,045,642,383
4,680,766,559
Aset lain-lain termasuk piutang dari pengelola gedung Pangrango di Bogor sebesar Rp.1.539.723.553 yang sudah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai (Catatan 9).
15. Utang Bank - 37 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
PT Bank Rabobank International Indonesia*) (Rabobank) Fasilitas I Fasilitas II
12,594,326,508 4,718,011,757
12,948,428,756 4,719,809,242
Jumlah
17,312,338,265
17,668,237,998
Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran I dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 13.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2012. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka pada Rabobank sebesar Rp.13.000.000.000 atas nama pengurus Perusahaan (Catatan 33). Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar 8 % dan 9% masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran II dari Rabobank sejumlah maksimum Rp.6.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2011.Pinjaman ini dijamin dengan tanah (HGB No.487/Kwitang) (Catatan 12). Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar 12,75% pada peride 2011, dan 13,5% pada tahun 2010 dan 2009.. Beban bunga sebesar Rp.405.505.557 pada tanggal 31 Maret 2102 dan Rp.1.448.852.650 pada tahun 2011.
16. Utang Usaha
- 38 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) a.
Berdasarkan Pemasok :
3 1 M a re t 2012 R p. P ih a k k e tig a P T E C S In d o J a ya P T C itra S a ra n a K re a s i P T Fre s h in d o M a rk e ta m a P T Asaba P T E le xm e d ia K o m p u tin d o P T Fa b e r C a s te l P T G ra m e d ia P u s ta k a U ta m a P T P rim a N ia g a P T S u rya M a s P T A n ta ra P T Bum i M akm ur P T Ta s C e n te r C e m e rla n g B illy A n d ria s P T M a h a ru p a G a tra P T D a s a ry J a ya K a rya P D S a lim P T P a s ifik In te rn u s a P T S u m b e r K a ru n ia A n u g ra h P T S a m a fitro N V B am bi P T o ffis ta rin d o A d h ip rim a P T A g ro m e d ia P u s ta k a P T D a ta s c rip L a in -la in (m a s in g -m a s in g k u ra n g d a ri R p 3 0 0 ju ta )
31 Desem ber 2011 Rp.
1 ,2 8 7 ,5 4 0 ,5 5 3 9 7 0 ,5 6 3 ,3 7 8 2 ,1 8 0 ,0 2 8 ,8 3 2 1 ,4 4 3 ,3 4 9 ,9 5 5 1 ,6 0 6 ,4 5 9 ,4 3 0 6 9 4 ,3 2 3 ,3 2 3 6 8 6 ,9 8 2 ,9 2 2 1 ,2 1 2 ,8 6 4 ,8 0 5 4 1 8 ,2 8 2 ,5 7 3 1 ,1 5 4 ,8 0 0 ,5 2 0 9 3 7 ,7 4 4 ,9 5 8 6 8 6 ,9 8 2 ,9 2 2 2 4 8 ,2 3 6 ,1 7 2 7 0 7 ,6 3 6 ,8 5 9 5 4 2 ,3 5 8 ,0 6 8 3 6 3 ,0 4 0 ,3 6 3 7 3 5 ,0 9 6 ,2 6 2 4 7 0 ,9 2 3 ,9 3 8 2 7 6 ,9 7 1 ,0 2 4 6 2 0 ,1 1 2 ,7 1 9 5 2 6 ,1 2 4 ,1 7 8 2 5 5 ,7 8 8 ,7 9 1
1 ,4 6 6 ,5 1 5 ,8 0 0 4 1 0 ,4 0 7 ,0 1 1 2 ,3 9 0 ,0 2 2 ,1 1 5 1 ,1 4 9 ,1 2 7 ,1 3 9 1 ,5 4 8 ,9 5 4 ,3 2 1 8 4 3 ,0 4 0 ,8 4 8 1 ,6 9 2 ,3 5 0 ,6 2 7 1 ,1 2 6 ,6 3 9 ,9 4 5 3 2 2 ,5 7 2 ,9 8 6 1 ,1 2 5 ,3 3 7 ,8 2 0 1 ,4 4 6 ,0 3 8 ,3 4 0 7 2 3 ,9 7 7 ,8 6 5
3 6 ,3 7 8 ,3 0 7 ,5 7 5
3 9 ,6 6 7 ,6 1 6 ,3 4 6
5 4 ,4 0 4 ,5 2 0 ,1 2 0
6 1 ,6 6 7 ,0 9 0 ,0 3 5
7 5 1 ,6 9 6 ,7 1 7 7 1 2 ,9 5 1 ,8 1 5 3 9 8 ,8 0 3 ,3 3 2 1 ,3 6 9 ,4 9 6 ,7 4 5 7 1 0 ,8 6 8 ,2 5 9 4 9 2 ,0 6 1 ,0 0 3 4 1 6 ,5 3 5 ,8 9 3 4 9 8 ,4 0 4 ,3 2 4 1 ,7 7 4 ,2 4 5 ,8 8 8 6 2 9 ,4 2 4 ,8 9 6
b. Berdasarkan Umur
31 Maret 2012 Rp.
c
31 Desember 2011 Rp.
Kurang dari 15 hari 15 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 150 hari 150 hari - 1 tahun Lebih dari 1 tahun
3,876,466,230 4,357,667,857 5,475,688,745 5,842,975,097 8,585,748,252 5,496,819,785 6,975,244,376 13,793,909,778
4,528,414,050 4,833,791,026 5,987,354,326 10,202,566,166 8,735,190,221 6,150,465,660 7,221,147,414 14,008,161,172
Jumlah
54,404,520,120
61,667,090,035
Berdasar Mata Uang (Catatan 34) - 39 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Rupiah Dolar Amerika Serikat Pound Sterling Inggris Dolar Singapura Euro Dolar Hongkong
53,068,274,952 477,895,286 419,349,495 409,227,125 29,773,262 -
59,893,209,161 661,679,990 577,380,941 480,731,291 37,018,553 17,070,099
Jumlah
54,404,520,120
61,667,090,035
17. Utang Pajak 31 Desember 2011 Rp.
31 Maret 2012 Rp. Pajak Kini (Catatan 31) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai - neto
-
9,040,750
279,727,916 310,757,265 162,289,892 2,169,168,667
162,024,006 255,322,049 1,186,803,740
Jumlah
2,921,943,740
1,613,190,545
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 18. Biaya yang Masih Harus Dibayar Akun ini terdiri atas :
Pihak yang Berelasi (Catatan 19 dan 33) Bunga atas surat utang jangka menengah Pihak ketiga Karyawan Listrik Jasa Profesional Sewa gedung Telepon Promosi Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp.50 juta) Jumlah Jumlah
19. Surat Utang Jangka Menengah - 40 -
31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
2,314,858,189
1,753,125,000
1,694,761,005 424,291,571 262,590,000 306,998,678 197,089,709 426,825,107
1,377,861,034 445,399,135 418,083,040 416,631,664 199,529,147 111,819,294
2,423,207,037 5,735,763,107
1,337,025,961 4,306,349,275
8,050,621,296
6,059,474,275
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
MTN I MTN II Total Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jatuh tempo lebih dari satu tahun
31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
10,000,000,000 5,000,000,000 15,000,000,000
10,000,000,000 5,000,000,000 15,000,000,000
15,000,000,000
(15,000,000,000) -
Penerbitan Surat Utang Jangka Menengah/Medium Term Notes (MTN) sampai dengan sejumlah Rp 40.000.000.000 telah disetujui oleh RUPSLB tanggal 10 Juni 2005, yang didokumentasikan dengan Akta No. 11 dari Sjaaf De Carya Siregar,S.H., notaris di Jakarta.
Perusahaan menerbitkan MTN sejumlah Rp.15.000.000.000, yang dibagi dalam dua sertifikat masing-masing MTN I sebesar Rp.10.000.000.000 dan MTN II sebesar Rp.5.000.000.000, dan keduanya diterbitkan kepada salah satu pemegang saham. Fasilitas MTN ini didokumentasikan dalam Akta No. 52 dan No. 9 masing-masing bertanggal 22 Juni 2005 dan 6 September 2005 dari Veronica Sandra Irawaty Purnadi,S.H., notaries di Jakarta, dengan suku bunga sebesar 15% pertahun untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 22 Juni 2008 dan 6 September 2008 Berdasarkan Akta No. 5 dan No. 4 keduanya tanggal 11 September 2009 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaries di Jakarta, fasilitas tersebut masing-masing diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011 dan 5 Agustus 2011. Berdasarkan Akta No. 25 dan No. 26 keduanya tanggal 26 Agustus 2011 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaries di Jakarta, fasilitas tersebut masing-masing diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2014 dan tanggal 5 Agustus 2014. Fasilitas tersebut dijamin dengan HGB No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang atas nama Perusahaan (Catatan 12) Beban bunga sebesar Rp.562.500.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp.2.250.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011. (Catatan 18, 29,dan 33)
20. Liabilitas Sewa Pembiayaan - 41 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan antara Perusahaan dengan PT Bank Jasa Jakarta : 31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Pembayaran yang akan jatuh tempo pada tahun: 2010 2011 2012 2013
85,282,400 127,923,453
281,934,600 21,312,000
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga
213,205,853 (17,697,884)
303,246,600 (13,038,097)
195,507,969
290,208,503
(74,262,128)
(269,195,747)
121,245,841
21,012,756
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga tetap antara 4,95% sampai dengan 8% per tahun dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Liabilitas sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 12).
21. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan - 42 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
31 Maret 2012 Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar Rp. Rp.
31 Desember 2011 Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar Rp. Rp.
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - neto
22,067,055,560 1,266,690,918 323,009,955
22,067,055,560 1,266,690,918 323,009,955
25,110,195,389 1,096,911,103 366,521,346
25,110,195,389 1,096,911,103 366,521,346
Jumlah aset keuangan
23,656,756,433
23,656,756,433
26,573,627,838
26,573,627,838
17,312,338,265 54,404,520,120 378,605,491 4,384,778,152 8,050,621,296
17,312,338,265 54,404,520,120 378,605,491 4,384,778,143 8,050,621,296
17,668,237,998 61,667,090,035 378,605,491 1,233,203,748 6,059,474,275
17,668,237,998 61,667,090,035 378,605,491 1,233,203,748 6,059,474,275
15,000,000,000
12,618,760,357
15,000,000,000
12,618,760,357
Liabilitas Keuangan Lancar Utang bank Utang usaha Utang dividen Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Surat utang jangka menengah (termasuk jangka pendek dan panjang) Sewa pembiayaan (termasuk jangka pendek dan panjang) Jumlah Liabilitas Keuangan
195,507,969
195,507,969
290,208,503
290,095,298
99,726,371,293
97,345,131,641
102,296,820,050
99,915,467,202
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Karena instrument keuangan bersifat jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap Terdiri dari surat utang jangka menengah dan liabilitas sewa pembiayaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama.
22. Modal Saham - 43 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan registrasi yang dibuat oleh PT Edi Indonesia, Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
31 Maret 2012 Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal Saham Rp
Putra Masagung Deutsche Bank AG CS AG Hongkong PT Macro Target Ryan Pascal Masagung CB Hongkong S/A Masyarakat lainnya (Kepemilikan masing-masing dibawah 5%)
10,901,000 9,880,000 9,860,000 8,602,000 5,114,500 4,600,000
20.96% 19.00% 18.96% 16.54% 9.84% 8.85%
5,450,500,000 4,940,000,000 4,930,000,000 4,301,000,000 2,557,250,000 2,300,000,000
3,042,500
5.85%
1,521,250,000
Jumlah
52,000,000
100.00%
26,000,000,000
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
31 Desember 2011 Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal Saham Rp
Putra Masagung Deutsche Bank AG CS AG Hongkong PT Macro Target Ryan Pascal Masagung CB Hongkong S/A Masyarakat lainnya (Kepemilikan masing-masing dibawah 5%)
10,901,000 9,880,000 9,860,000 8,602,000 5,114,500 4,600,000
20.96% 19.00% 18.96% 16.54% 9.84% 8.85%
5,450,500,000 4,940,000,000 4,930,000,000 4,301,000,000 2,557,250,000 2,300,000,000
3,042,500
5.85%
1,521,250,000
Jumlah
52,000,000
100.00%
26,000,000,000
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.
23. Tambahan Modal Disetor Merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham dengan hasil yang diterima sesuai harga pasar saham yang berlaku pada saat penawaran saham perdana kepada masyarakat, yaitu penawaran saham perdana sebanyak 1.000.000 lembar dengan harga Rp.5.000 per saham dari nilai nominal sebesar Rp.1.000 per saham. 24. Kepentingan Nonpengendali - 44 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp. PT Perdana Makmur Agung Modal saham Defisit
PT Timpani Agung Modal saham Defisit
PT Ayu Masagung Modal saham Defisit
Jumlah
31 Desember 2011 Rp.
50,000,000 (105,807,685) (55,807,685)
50,000,000 (107,426,920) (57,426,920)
2,000,000 (13,329,366) (11,329,366)
2,000,000 (13,062,965) (11,062,965)
1,500,000 8,941,348 10,441,348
1,500,000 7,962,183 9,462,183
(56,695,703)
(59,027,702)
25. Pendapatan Neto
31 Maret (Tiga Bulan) 2012 2011 Rp. Rp. Penjualan buku dan perlengkapan Potongan penjualan
29,859,094,140 (81,275,933)
57,719,507,439 (94,542,436)
Jumlah - neto Penjualan mata uang asing Komisi penjualan konsinyasi Pendapatan usaha bersama
29,777,818,207 380,028,788,168 7,584,328,554 2,407,450,389
57,624,965,003 429,679,120,675 -
Jumlah Pendapatan Neto
419,798,385,318
487,304,085,678
Pendapatan usaha bersama merupakan pendapatan komisi dari penjualan barang dagangan milik pihak ketiga sesuai kerjasama usaha (joint business) dengan Perusahaan (Catatan 35a). Pada tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto.
26. Beban Pokok Pendapatan - 45 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret (Tiga Bulan) 2012 2011 Rp. Rp. Beban pokok penjualan buku dan perlengkapan Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir (Catatan 7) Jumlah Beban pokok penjualan mata uang asing Saldo awal mata uang asing Pembelian mata uang asing Saldo akhir mata uang asing (Catatan 4) Pemakaian sendiri Jumlah Beban pokok pendapatan
35,293,325,528 19,800,274,875
36,233,567,273 43,391,347,243
55,093,600,403 (34,647,061,817)
79,624,914,516 (38,872,493,440)
20,446,538,586
40,752,421,076
4,740,080,818 377,061,807,493 (3,659,368,962) (19,950,490)
5,073,028,523 427,137,155,030 (4,036,140,415) (3,356,355)
378,122,568,859
428,170,686,783
398,569,107,445
468,923,107,859
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.
27. Beban Penjualan
31 Maret (Tiga bulan) 2012 Rp. Sewa Gaji dan tunjangan karyawan Listrik, air, dan telepon Penyusutan (Catatan 12) Pengangkutan Iklan dan promosi Perjalanan dinas Alat pembungkus Alat kantor Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
28. Beban Umum dan Administrasi - 46 -
2011 Rp.
6,183,466,579 5,423,437,030 1,068,145,536 794,488,336 261,796,564 245,109,264 115,238,747 154,094,649 96,216,484 34,072,447 21,209,011 556,028,315
6,564,623,264 5,917,337,219 1,075,993,918 816,652,620 303,587,965 214,848,505 166,059,423 154,624,555 74,610,233 43,177,795 26,628,867 476,380,558
14,953,302,962
15,834,524,922
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Maret (Tiga bulan) 2012 Rp. Gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 33) Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 30) Jasa profesional Penyusutan (Catatan 12) Listrik, telepon dan faksimili Beban pajak Perjalanan Alat kantor Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan (Catatan 7) Representasi dan sumbangan Pengangkutan Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah (Catatan 13) Penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan sewa (Catatan 9 dan 14) Lain-lain Jumlah
2011 Rp.
4,339,924,449
4,125,994,771
750,000,000 63,750,000 351,405,272 198,431,663
750,000,000 72,660,000 303,070,916 256,402,275
165,148,446 25,871,268 38,082,413 47,448,217
205,818,691 36,610,107 81,986,827 75,273,500
62,719,442
29,570,656
6,288,006
6,288,006
514,462,549
685,235,860
6,563,531,725
6,628,911,609
29. Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
31 Maret (Tiga bulan) 2012 2011 Rp. Rp. Bunga atas : Surat utang jangka menengah (Catatan 19) Utang bank (Catatan 15) Liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 20)
562,500,000 405,505,557
684,960,988 161,714,182
11,899,986
30,364,423
Total
979,905,543
877,039,593
30. Imbalan Pasca Kerja Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undangundang No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 2 Maret 2011.. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 560 karyawan tahun 2011 dan 602 karyawan tahun 2010.
30. imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) - 47 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai dengan nilai cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp.
2010 Rp.
Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang tidak diakui
18,083,358,427 (1,359,762,631)
17,871,487,107 (3,662,014,550)
Total
16,723,595,796
14,209,472,557
Rincian beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp.
2010 Rp.
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial yang diakui
1,363,524,323 1,608,817,835 185,005,341
1,358,293,052 1,676,028,664 78,849,721
Beban imbalan pasti pasca-kerja
3,157,347,499
3,113,171,437
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28). Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp.
2010 Rp.
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran manfaat tahun berjalan
14,209,472,557 3,157,347,499 (643,224,260)
12,709,444,693 3,113,171,437 (1,613,143,573)
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
16,723,595,796
14,209,472,557
Asumsi-asumsi actuarial utama yan digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja: 31 Desember
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal Tingkat mortalitas
31. Pajak Penghasilan - 48 -
2011
2010
6,80% - 9,20% 7,00% - 10,00% 55 years old TMI II year 2000
10,71% - 10,73% 10,00% 55 years old TMI II year 2000
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
a. Beban (penghasilan) pajak Grup terdiri dari : 31 Maret 2012 Rp. Pajak kini Tidak final Final Total Pajak tangguhan
2011 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
246,815,362 20,722,500 267,537,862 (252,756,454)
163,709,000 20,722,500 184,431,500 -
548,452,000 82,890,000 631,342,000 (1,922,788,051)
14,781,408
184,431,500
(1,291,446,051)
Total
b. Pajak kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan rugi fiskal adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp.
2011 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak anak perusahaan
(1,002,775,240) 968,717,697
(2,342,490,278) 634,184,493
(7,101,621,527) 1,136,682,548
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(1,971,492,937)
(2,976,674,771)
(8,238,304,075)
Perbedaan temporer : Imbalan pasti pasca-kerja - neto Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan kerugian penurunan nilai aset lain-lain Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Selisih laba penjualan aset tetap komersial dan fiskal Sewa pembiayaan
750,000,000 2,110,453
Jumlah Perbedaan tetap: Kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Beban pajak Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang dikenakan pajak finak Lain-lain Jumlah
614,104,014 130,743,727
(388,161) -
2,187,715 -
(1,552,642) (60,807,567)
(253,248,090)
35,855,162
(53,503,274) (464,490,699)
498,474,202
782,890,618
1,840,403,398
1,147,689,205 (17,117,318) (110,733,401) (207,225,000) -
1,385,311,902 (1,734,798) (159,675,286) (207,225,000) 342,355,250
2,186,303,339 189,874,340 1,734,798 (624,715,847) (828,900,000) 5,540,926
812,613,486
1,359,032,068
929,837,556
Rugi fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun 2011 Rugi fiskal tahun 2010
(660,405,249) (5,468,063,122) (4,978,042,351)
(834,752,085)
Akumulasi Rugi Fiskal
(11,106,510,722)
(834,752,085)
31. Pajak Penghasilan (Lanjutan) - 49 -
2,131,437,556 252,748,173 36,571,851
(5,468,063,121) (4,978,042,351) (10,446,105,472)
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
Perhitungan beban pajak dan utang pajak kini (lebih bayar) Grup adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Rp. Beban pajak kini - Tidak Final Anak Perusahaan PT Ayu Masagung PT Perdana Makmur Agung Total - beban pajak tidak final
2011 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
244,791,362 2,024,000 246,815,362
163,709,000 163,709,000
548,452,000 548,452,000
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Fiskal luar negeri Total Anak perusahaan PT Ayu Masagung PT Perdana Makmur Agung Total
1,001,366 19,546,405 0 20,547,771
2,286,699 87,966,126 265,186,708 355,439,533
934,606 82,904,555 83,839,161
90,136,220 17,100,800 127,784,791
97,868,340 15,008,888 468,316,761
539,411,250 96,171,094 719,421,505
Lebih bayar pajak kini (PPh Ps.28A)/ Kurang bayar pajak kini
119,030,571
(304,607,761)
(170,969,505)
(20,547,771)
(355,439,533)
(83,839,161)
(15,076,800)
(15,008,888)
(96,171,094)
(35,624,571)
(370,448,421)
(180,010,255)
154,655,142
65,840,660
119,030,571
(304,607,761)
Terdiri dari Pajak di bayar dimuka (Catatan 8) Perusahaan Anak Perusahaan PT Perdana Makmur Agung Jumlah Utang pajak (Catatan 17) PT Ayu Masagung
9,040,750 (170,969,505)
Tidak terdapat pajak penghasilan badan terutang Perusahaan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember2011 dan 2010 karena Perusahaan masih mengalami rugi fiskal. Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak dalam periode 5 tahun sejak terjadinya rugi fiskal. Rugi fiskal Perusahaan tahun 2010 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
31. Pajak Penghasilan (Lanjutan) - 50 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
c
Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
1 Januari
(Dibebankan) ke
31 Desember
(Dibebankan) ke
31 Desember
(Dibebankan) ke
31 Maret
2010
laporan laba rugi
2010
laporan laba rugi
2011
laporan laba rugi
2012
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
1,367,015,781
Rugi fiskal Perusahaan Anak Perusahaan
1,244,510,588
1,244,510,588
485,854,393
-
59,940,818
545,795,211
3,177,361,173
375,006,966
3,552,368,139
-
2,611,526,369
165,101,312
545,795,211
-
2,776,627,681 545,795,211
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Biaya tangguhan atas tanah Aset tetap
7,778,110
(388,167)
7,389,943
628,530,810 (388,161)
4,180,898,949 7,001,782
(148,806,239)
(87,622,530)
(236,428,769)
(4,232,856)
(240,661,625)
368,438,712
23,042,093
391,480,805
(15,201,892)
376,278,913
187,500,000 (97,040) 527,613
4,368,398,949 6,904,742 (240,134,012)
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang
-
376,278,913
Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan Aset sewa pembiayaan
(156,841,262)
Aset lain-lain Jumlah
3,733,784,887
-
-
(53,141,958)
(209,983,220)
384,930,888
384,930,888
1,946,278,698
5,680,063,585
63,187,043
63,187,043
(116,122,674)
(326,105,894)
1,922,788,051
(63,312,022)
384,930,888 7,602,851,636
289,719,863
63,187,043 (389,417,916) 384,930,888 7,892,571,499
Aset pajak tangguhan – neto masing-masing perusahaan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut: 31 M aret 2012 Rp. Perusahaan PT Ayu M asagung PT Perdana M akm ur Agung PT Tim pani Jumlah
- 51 -
31 Desem ber 2011 Rp.
6,831,343,713 380,191,250 457,855,054 223,181,482
6,541,623,850 380,191,250 457,855,054 223,181,482
7,892,571,499
7,602,851,636
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 31. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tariff pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp.
31 Desember 2011 Rp.
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak anak perusahaan
(1,002,775,240) 968,717,697
(7,101,621,527) 1,136,682,548
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(1,971,492,937)
(8,238,304,075)
(492,873,234)
(2,059,576,019)
286,922,301 (4,279,330) (27,683,350) (51,806,250) -
546,575,835 47,468,585 433,700 (156,178,962) (207,225,000) 1,385,231
203,153,371
232,459,389
Penghasilan pajak tidak final dengan tarif yang berlaku - 25% Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Beban pajak Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang dikenakan pajak finak Lain-lain Jumlah Penghasilan pajak tidak final Beban pajak final
(289,719,863) 20,722,500
(1,827,116,630) 82,890,000
Jumlah penghasilan pajak Perusahaan
(268,997,363)
(1,744,226,630)
Beban (penghasilan) pajak Anak perusahaan PT Ayu Masagung PT Perdana Makmur Agung
-
Jumlah Penghasilan Pajak
(268,997,363)
477,398,013 (24,617,434) (1,291,446,051)
d. Pemeriksaan Pajak Pada tahun 2011, PT Perdana Makmur Agung (PMA), salah satu anak perusahaan, menerima hasil pemeriksaan untuk tahun pajak 2009 dengan perincian sebagai berikut: Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 dan PPN Jenis Pajak
Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
No. Surat
SKPLB No. 00016/406/09/023/11 SKPN No. 00008/501/09/023/11 SKPN No. 00133/507/09/023/11 SKPKB No. 00010/203/09/023/11 STP No. 00035/107/09/023/11
Tanggal Surat
29-Apr-11 29-Apr-11 29-Apr-11 29-Apr-11 29-Apr-11
Jumlah
84,404,651 (199,505) (4,302,218) 79,902,928
- 52 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 31. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 dan PPN, dan sisanya sebesar Rp.79.902.928 telah diterima PMA pada tanggal 20 Mei 2011. Selisih antara catatan PMA dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp.34.236.737 dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh pemberitahuan kurang bayar PPN No. S1682/WPJ.07/KP.0808/2009 tanggal 24 September 2009 dari Kantor Pajak untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.1.139.560.053, Rp.1.180.319.597, dan Rp.974.789.914, dan STP No.00043/107/09/054/10 atas PPN tahun 2009 sebesar Rp.46.397.600. Liabilitas tersebut telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2010 dan telah dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Pada tahun 2010, PMA menerima hasil pemeriksaan untuk tahun pajak 2008 dengan perincian sebagai berikut: Jenis Pajak
PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
No. Surat
SKPKB No.00015/201/08/023/10 SKPKB No.00013/203/08/023/10 STP No.00046/107/08/023/10 SKPLB No.00015/406/08/023/10 SKPLB No.00015/406/08/023/10 SKPLB No.00015/406/08/023/10
Tanggal Surat
Jumlah
28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11
(1,870,904) (443,421) (69,966,787) 107,782,445 1,364,520 41,002,056 77,867,909
Lebih bayar pajak PMA dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, dan PPN, dan sisanya sebesar Rp.77.867.909 telah diterima PMA pada tanggal 17 Mei 2010. Selisih antara catatan anak perusahaan dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp.115.993.780 dicatat sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
32. Rugi Per Saham Dasar Perhitungan rugi per saham dasar berdasarkan pada informasi berikut: 31 Maret 2012 Rp. Rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan
2011 Rp.
(982,925,239)
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan rugi per saham dasar
52,000,000
Rugi per saham dasar
(19)
- 53 -
(2,508,903,947)
52,000,000 (48)
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 33. Sifat dan Transaksi Dengan Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi a. Perusahaan yang sebagian pemegang saham Nusantara Indonesia dan Hotel Nikko.
sama dengan Grup, yaitu PT Wisma
b. PT Pantja Indohitech Komputer dan PT Komputa Agung merupakan perusahaan asosiasi.
Transaksi dengan Pihak Berelasi a. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian saldo transaksi Perusahaan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (Catatan 5, 18 dan 19): 31 Maret 2012 Rp.
31 D esem ber 2011 R p.
P iuatng U saha Hotel N ikko
55,256,160
111,927,040
562,500,000
1,753,125,000
15,000,000,000
15,000,000,000
B iaya yang asih harus dibayar B unga atas surat utang jangka m enengah S urat utang jangka m enengah
b. Utang bank Perusahaan dijamin dengan deposito berjangka atas nama Pengurus Perusahaan (Catatan 15). c. Perusahaan menerbitkan Surat Utang Jangka Menegah (MTN) sebesar Rp 15.000.000.000 kepada salah satu pemegang saham Perusahaan (Catatan 19). Beban bunga atas utang MTN adalah sebesar Rp 2.250.000.000 pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 19 dan 29). d. Perusahaan memberikan gaji dan tunjangan kepada dewan komisaris dan direksi serta anggota manajemen kunci lainnya masing-masing sebesar Rp.615.541.335 pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 4.000.463.706 tahun 2011.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.
34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank, surat utang jangka menengah dan sewa pembiayaan. - 54 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
31 Maret 2012 Rata-rata
Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Suku Bunga Efektif
dalam Satu Tahun
pada Tahun ke-2
pada Tahun ke-3
%
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Aset Suku bunga tetap Kas dan setara kas
6,25 - 7,25
22,067,055,560
-
8,75 - 12,75
17,312,338,265
-
-
22,067,055,560
Liabilitas Suku bunga tetap Utang bank Surat hutang jangka menengah Sewa pembiayaan
15,00 5,25 - 8,00
74,262,128
-
15,000,000,000
121,245,841
-
17,312,338,265 15,000,000,000 195,507,969
31 Desember 2011 Rata-rata
Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Suku Bunga Efektif
dalam Satu Tahun
pada Tahun ke-2
pada Tahun ke-3
%
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Aset Suku bunga tetap Kas dan setara kas
8,00 - 8,50
13,764,673,978
-
8,00 - 12,75
17,668,237,998
-
-
13,764,673,978
-
17,668,237,998
Liabilitas Suku bunga tetap Utang bank Surat utang jangka menengah Sewa pembiayaan
15,00 10,19 - 14,78
269,195,747
21,012,756
15,000,000,000 -
15,000,000,000 290,208,503
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Transaksi umum yang dilakukan Grup, seperti penjualan, pembelian, dan beban usaha, sebagian besar menggunakan mata uang Rupiah. Anak perusahaan, PT Ayu Masagung, bergerak dalam bidang jual-beli mata uang asing.Manajemen melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material.
- 55 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing:
31 M aret 2012 M ata Uang Ekuivalen Asing Rp
Kas dan setara kas Dolar Amerika Serikat Y en Jepang Dolar Singapura Y uan China Baht Thailand Euro Dolar Australia Riyal Saudi Arabia W on Korea Pound Sterling Inggris Franc Sw iss Taiw an dolar Ringgit M alaysia Rupee India Dolar New Zealand Dolar Canada Peso Filipina Dolar Hongkong
109,391 6,590 24,973 48,566 1,043,999 1,430 45,240 1,000 10,594,832 2,650 50 36,900 104,439 880,928 102,630 3,970 345,099 29,150
1,004,209,380 73,650,222 182,518,596 70,831,687 310,662,767 17,530,312 432,290,331 2,449,958 85,712,191 38,875,831 508,388 11,807,867 312,858,347 162,971,622 772,275,854 36,596,529 73,754,599 34,464,107
31 Desember 2011 M ata Uang Ekuivalen Asing Rp
297,884 1,635,000 43,920 106,092 840,140 4,430 31,430 25,975 24,003,000 2,975 8,000 625,000
3,730
2,701,210,026 190,973,168 306,312,415 152,683,363 239,952,385 52,003,710 289,240,182 61,690,601 188,275,257 41,558,553 77,088,519 184,375,000 26,133,885 -
Lain-lain (masing-masing kurang dari ekuivalen Rp 20 juta) Jumlah Aset Utang Usaha Dolar Amerika Pound Sterling Inggris Dolar Singapura Euro Dolar Hongkong
27,504,748
228,583,755
3,651,473,336
4,740,080,819
477,895,286 419,349,495 409,227,125 29,773,262 -
72,969 41,332 68,929 3,153 14,625
661,679,990 577,380,941 480,731,291 37,018,553 17,070,099
Jumlah liabilitas
1,336,245,168
1,773,880,874
Aset Neto
2,315,228,168
2,966,199,945
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
- 56 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Jumlah Bruto Rp
31 Maret 2012 Jumlah Neto Rp
31 Desember 2011 Jumlah Bruto Jumlah Neto Rp Rp
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - neto
22,067,055,560 1,266,690,918 1,796,764,803
22,067,055,560 1,266,690,918 323,009,955
13,764,673,978 1,096,911,103 1,840,276,194
13,764,673,978 1,096,911,103 366,521,346
Jumlah
25,130,511,281
23,656,756,433
16,701,861,275
15,228,106,427
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuidaitas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
< 1 tahun Rp Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - bersih Jumlah aset
22,067,055,560 1,266,690,918 323,009,955 23,656,756,433
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang deviden Surat utang jangka menengah Sewa pembiayaan Jumlah liabilitas
17,312,338,265 54,404,520,120 4,384,778,152 8,050,621,296 378,605,491 74,262,128 84,605,125,452
- 57 -
31 Maret 2012 1 - 2 tahun 3 - 5 tahun Rp Rp
-
121,245,841 121,245,841
-
15,000,000,000 15,000,000,000
Nilai Tercatat Rp
22,067,055,560 1,266,690,918 323,009,955 23,656,756,433
17,312,338,265 54,404,520,120 4,384,778,152 8,050,621,296 378,605,491 15,000,000,000 195,507,969 99,726,371,293
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) < 1 tahun Rp Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - bersih Jumlah aset
25,110,195,389 1,096,911,103 366,521,346 26,573,627,838
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang deviden Surat utang jangka menengah Sewa pembiayaan Jumlah liabilitas
17,668,237,998 61,667,090,035 1,233,203,748 6,059,474,275 378,605,491 269,195,747 87,275,807,294
31 Desember 2011 1 - 2 tahun 3 - 5 tahun Rp Rp
-
21,012,756 21,012,756
-
15,000,000,000 15,000,000,000
Nilai Tercatat Rp
25,110,195,389 1,096,911,103 366,521,346 26,573,627,838
17,668,237,998 61,667,090,035 1,233,203,748 6,059,474,275 378,605,491 15,000,000,000 290,208,503 102,296,820,050
35. Perjanjian a. Perjanjian kerja sama Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama usaha (Joint business) dengan pihak ketiga, antara lain dengan PT Maharupa Gatra, Toko Bag's Station, PT Instan Print Pratama dan PT Bayuniaga Primamandiri, dimana Perusahaan memperoleh pendapatan komisi penjualan berdasarkan persentase tertentu dari hasil penjualan barang dagangan pihak ketiga (Catatan 25). b.
Perjanjian sewa Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan toko milik pihak ketiga yang berjangka waktu antara 2 sampai 5 tahun, dengan nilai kontrak antara Rp.234.720.000 sampai dengan Rp.1632.963.960 per tahun.
36. Informasi Segmen Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggungjawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Grup memiliki dua (2) segmen yang dilaporkan meliputi perdagangan ritel perlengkapan dan buku dan perdagangan mata uang asing.
- 58 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
36. Informasi Segmen (Lanjutan)
31 Maret 2012 Perdagangan
Perdagangan
ritel perlengkapan
mata uang
dan buku
asing
Konsolidasi
Rp.
Rp.
Rp.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Pendapatan usaha Pendapatan usaha segmen - pihak eksternal
39,769,597,150
380,028,788,168
419,798,385,318
Hasil segmen Laba kotor segmen
19,323,058,564
1,906,219,309
21,229,277,873
Laba (rugi) usaha
(1,261,707,573)
974,150,759
(720,233,114)
5,014,688
(715,218,426)
Laba (rugi) sebelum pajak
(1,981,940,687)
979,165,447
(1,002,775,240)
Beban (penghasilan) pajak
(266,973,363)
244,791,362
(22,182,001)
Laba (rugi) Bersih
(987,206,477)
734,374,085
(980,593,239)
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
(287,556,814)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset segmen
89,131,543,354
11,703,556,919
100,835,100,273
Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi
8,815,058,661
Aset yang tidak dialokasikan
-
-
8,895,860,496
380,191,250
9,276,051,746
Jumlah aset
106,842,462,511
12,083,748,169
110,111,152,019
Liabilitas segmen
114,776,442,232
1,887,190,850
116,663,633,082
1,107,299,799
44,881,815
1,152,181,614
42,855,330,010
380,028,788,168
422,884,118,178
(44,323,204,680)
(379,009,755,594)
(423,332,960,274)
(494,800,583)
(90,136,220)
Informasi Lainnya Beban penyusutan dan amortisasi Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
(1,962,675,253)
928,896,354
(584,936,803) (1,033,778,899)
Arus kas dari aktivitas investasi Pendapatan bunga
111,094,157
Pendapatan dari penjualan aset tetap
23,150,000
Perolehan atas aset tetap
5,011,778 -
116,105,935 23,150,000
(504,109,811)
(2,214,000)
(506,323,811)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(369,865,654)
2,797,778
(367,067,876)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran pinjaman bank - neto Pembayaran bunga Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
(355,899,733) (979,905,543) (306,487,778)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
(1,642,293,054)
- 59 -
-
(355,899,733) (979,905,543) (306,487,778) 0
(1,642,293,054)
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
36. Informasi Segmen (Lanjutan)
31 Desember 2011 Perdagangan
Perdagangan
ritel perlengkapan
mata uang
dan buku
asing
Konsolidasi
Rp.
Rp.
Rp.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Pendapatan usaha Pendapatan usaha segmen - pihak eksternal
175,233,768,912
1,657,076,894,887
1,832,310,663,799
Hasil segmen Laba kotor segmen
79,322,281,546
7,501,544,014
86,823,825,560
Laba (rugi) usaha
(6,890,159,279)
1,890,899,258
(4,999,260,021)
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
(2,123,255,180)
20,893,674
(2,102,361,506)
Laba (rugi sebelum pajak
(9,013,414,459)
1,911,792,932
(7,101,621,527)
Beban (penghasilan) pajak
(1,768,844,063)
477,398,012
(1,291,446,051)
Laba (rugi) pajak
(7,244,570,396)
1,434,394,920
(5,810,175,476)
93,160,092,915
10,809,784,238
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset segmen
103,969,877,153
Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi
7,820,388,970
Aset yang tidak dialokasikan
-
-
7,789,706,424
380,191,250
8,169,897,674
Jumlah aset
108,770,188,309
11,189,975,488
112,139,774,827
Liabilitas segmen
117,316,832,701
1,703,583,145
119,020,415,846
4,297,673,076
159,546,257
4,457,219,333
174,704,489,259
1,657,076,894,887
1,831,781,384,146
(171,421,336,578)
(1,654,867,172,188)
(1,826,288,508,766)
(81,486,404)
(544,891,400)
Informasi Lainnya Beban penyusutan dan amortisasi Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
(626,377,804)
3,201,666,277
1,664,831,299
4,866,497,576
Pendapatan bunga
627,561,336
21,335,773
648,897,109
Pendapatan dari penjualan aset tetap
419,970,000
1,000,000
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan atas aset tetap
420,970,000
(5,191,335,527)
(252,310,760)
(5,443,646,287)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(4,143,804,191)
(229,974,987)
(4,373,779,178)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank - neto Pembayaran bunga Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
5,001,483,843 (3,787,350,598) (655,624,452)
kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
558,508,793
- 60 -
-
5,001,483,843 (3,787,350,598) (655,624,452) 558,508,793
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
37. Kelangsungan Usaha Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan bahwa Grup akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk melangsungkan usahanya. Grup mempunyai ekuitas negatif (defisiensi modal) sebesar Rp.9.474.424.794 serta akumulasi defisit sebesar Rp.39.417.729.091 pada tanggal 31 Maret 2012. Disamping itu, Perusahaan memiliki liabilitas jangka pendek yang melebihi aset lancar, sehingga modal kerja menjadi negatif pada tanggal 31 Maret 2012 Hal-hal tersebut menimbulkan ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Sehubungan dengan kondisi tersebut, rencana dan tindakan manajemen Grup adalah berupaya melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang dan berusaha mengefisiensikan manajemen persediaan melalui sistem konsinyasi untuk mengurangi utang usaha kepada pemasok, memperluas jaringan pemasaran dengan membuka toko baru setiap tahun dan menjual barang-barang merek terbaru, meningkatkan penjualan buku-buku impor untuk memperoleh keuntungan (marjin) lebih tinggi serta mengembangkan usaha distributor untuk barang-barang impor, dan manajemen juga mempertimbangkan untuk menutup toko-toko yang tidak efisien atau memperkecil luas ruangan untuk pembukaan toko baru yang potensial Putra Masagung, pemegang saham Perusahaan telah memberikan pernyataan dukungan keuangan kepada Grup. Pihak manajemen berkeyakinan bahwa dukungan keuangan tersebut memungkinkan Grup memenuhi liabilitas dan merealisasikan asetnya.
38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar tersebut akan berlaku efektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 sebagai berikut:
PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), property Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan - 61 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit) 19. PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah 20. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi 38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan) PSAK
21. PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 22. PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
ISAK 1. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan usaha Luar Negeri 2. ISAK No. 15, PSAK. 24 – Batas Aset imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya 3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa 4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya 7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi – Insentif 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK 1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat 2. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian 3. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual 4. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerjasama Operasi
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK diatas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. *********
- 62 -
PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)
- 63 -