Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM USAHA TANI DI DESA SERANTAS KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA Oleh: RAUYAH NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis dampak penerapan sistem panca usaha tani bagi kesejahteraan masyarakat petani dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam sistem pertanian pada masyarakat petani padi di Desa Serantas Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat kesejahteran sosial ekonomi masyarakat petani di Desa Serantas Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna masih Rendah.pengertian perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di masyarakat dapat berupa perubahan pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan sebagainya. Hasil Penelitian menunjukkan Dampak Penerapan Panca Usaha tani adalah peningkatan pendapatan dan pendidikan keluarga petani, keberhasilan Panca Usaha tani sangat tergantung pada ketersediaannya faktor intern yaitu pengelolaan Tanah usaha tani dan kemampuan petani mengalokasikan penerimaan keluarga. Faktor Ekstern juga sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan Panca Usaha tani seperti Ketersedianya sarana dan Prasarana Pertanian, dukungan Instansi Terkait serta tenaga penyuluh Pertanian bagi petani.usaha pertanian merupakan salah satu sektor yang terus menerus di gagas pemerintah dengan maksud agar dapat meningkatkan produksi yang tidak hanya diperuntukan bagi konsumsi penduduk setempat namun diusahakan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Adapun teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu perubahan sosial di teoritisi oleh Lauer (2013). Beragumen bahwa Mengenai perubahan sosial pertama-tama harus membedakan atas perubahan yang dilakukan secara terencana dan perubahan yang tidak terencana. Bila perubahan yang terencana maka sistematika berpikir pembangunan dapat dikelompokan sebagai bagian pembangunan,akan tetapi perubahan hanya akan terjadi jika faktor penyebab diluar faktor kesenjangan dan tidak adanya perencanaan seperti sosial yang terjadi karena faktor alam. Perubahan sosial akan tetap terjadi kendati tidak terdapat perubahan yang disadari oleh kelompok perubah yang ditujukan untuk sasaran tertentu. Saran menjadi rekomendasi dalam penelitian ini adalah agar pemerintah khususnya dinas pertanian memberikan bantuan berupa bibit padi dan pupuk dan langsung terjun kelapangan untuk memberikan bantuan itu. Sehingga, diharapkan dengan adanya bantuan dari pemerintah yang adil dan merata dapat membuat para petani lebih produktif dalam menghasilkan padi, dan dapat menambah pendapat ekonomi dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kata-kata Kunci :Perubahan Sosial, Panca Usaha tani, Masyarakat.
Abstract This study aimed to describe and analyse the impacts of five types of farming system implementation on farmer’s welfare and to describe factors influecing change of farming system on paddy farmers in Serantas village,district of Pulau Tiga of Natuna regency. The research problem was that the level of social economic welfare of farmers in Serantas village was still low. Social change is defined as any changes in society for example behavior,organization,commonity institution,society,power and authority,social interaction,and etc. The research findings showed that impacts of five types of farming system implementation were increase of income and education for farmer’s family. This happened because of two factors,internal and exrernal factor. The internal factor was management of agricultural land and ability of farmers to allocate family income. The external factor was available farming facilities and infrastructures, support of related institution, and agricultural extension workers. Agriculturale is one of sectors that is developed by the government to produce crops not only
1 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
for the farmers according to the Lauer (2013), social change consists of planned change and unplanned change. In planned change, the development can be grouped as part of development, but the change only happens if the cause is out of gap factor. Howeve, unplanned change may happen because of natural factor. The social change may not happen if there is no change from community. It is suggested that agriculture institution should give rice seeds and monitor the donation. It is hoped that farmers can be more productive in producing crops and can inctease their income to fulfill their daily needs. Keywords: Social Change, five types of farming system, Community.
potensi yang dimiliki oleh desa itu sendiri,
A. PENDAHULUAN
kegiatan Sektor pertanian berperan penting terhadap
perekonomian
ekonomi
tergantung
pedesaan
pada
potensi
sangat
alam
dan
nasional,
manusianya yang terdapat di desa. Pada
sumbangannya terhadap pendapatan devisa
umumnya petani di perdesaan memiliki
negara di luar minyak dan gas bumi serta
keinginan untuk meningkatkan produksi
dalam perekonomian rakyat tidak bisa di
pertaniannya tetapi karena banyak masalah
abaikan. Sejalan dengan hal ini, kondisi
yang
pertanian yang mempunyai nilai ekonomi
pertanian, seperti menyediakan modal
yang tinggi dan memiliki pasar yang luas
untuk biaya pertanian. Masalah tersebut
akan mendapat prioritas utama dalam
juga dihadapi oleh petani - petani di Desa
pengembangannya.
SerantasKecamatan Pulau Tiga Kabupaten
Dengan
demikian,
dihadapi
Natuna.
bahan baku industri, peningkatan lapangan
Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna.
kerja, peningkatan kesempatan berusaha
Jumlah
dan peningkatan ekspor komoditi pertanian
berdasarkan KK (Kepala Keluarga) adalah
diharapkan
dan
340 KK, mengenai jenis mata pencaharian
berkesinambungan.Pertanian akan menjadi
di Desa Serantas, berikut ini disajikan data
kekuatan besar jika dikelola secara terpadu
jenis mata pencaharian berdasarkan jumlah
dalam satu kesatuan sistem agribisnis.
KK, dapat dilihat dalam tabel 1berikut ini.
Membangun sistem dan usaha agribisnis
Tabel 1 Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Desa SerantasTahun 2015 No Jenis Banyaknya Persentase Pekerjaan 1 Petani 172 50,58 2 Nelayan 93 27,35 3 PNS 19 5,58 4 Pedagang 56 16,47 Jumlah KK 340 100,00 Sumber:Kantor Desa Serantastahun 2016
terjamin
yang kokoh, berarti turut membangun pertumbuhan
sekaligus
pemerataan
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ekonomi pedesaan dapat dikembangkan
dengan
memanfaatkan
Serantas
pengelolaan
penemuan terhadap kebutuhan pangan,
dapat
Desa
dalam
penduduk
Desa
terletak
di
Serantas
2 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
Dari tabel 1 menunjukan bahwa penduduk
Desa
berlaku secara turun temurun sehingga
Serantasbermata
membentuk perilaku sosial yang nyata
pencaharian utama adalah petani, yaitu
dalam tata kehidupan sosial.Namun seiring
sebesar 50,58%, mereka yang bekerja di
dengan
bidang pertanian terdiri dari petani dan
digalakkan oleh pemerintah yang dikenal
petani penggarap. Adapun yang termasuk
dengan sistem panca usaha tani.Jika dulu
petani adalah, orang yang memiliki tanah
masyarakat melaksanakan sistem pertanian
pertanian dan menggarapnya, sedangkan
huma dengan pola gotong royong yang
petani penggarap adalah, mereka yang
mereka lakukan yaitu berdasarkan azas
tidak mempunyai tanah pertanian, tetapi
timbal balik, meralih menjadi sistem upah.
menggarap tanah orang lain dengan cara
modernisasi
Pada
pertanian
masyarakat
yang
perdesaan
atau
disewa, di Desa Serantas terdapat 2
agraris tradisional gotong royong sangat
Kelompok Tani.
dijunjung tinggi sebagai warisan para
Dalam
mengelolaan
pertanian
leluhur.
Namun
seiring
masyarakat desa serantas menggunakan
perkembangan
sistem gotong royong yang disebut juga
teknologi serta program pembangunan
dengan
sistem
Bentuk-bentuk
jaman
dan
dengan kemajuan
pertanian
tradisional.
pemerintah terutama dalam pembangunan
kegiatan
pertanian
di pedesaan yang salah satunya adalah
tradisional yang dahulu dilakukan dalam
perubahan
usaha tani di Desa Serantasdalam hal
dengan sistem
pertanian, yaitu bantuan berupa curahan
sistem upah dalam usaha pertanian, hal
tenaga pada saat membuka lahan dan
terebut membuat nilai budaya masyarakat
mengerjakan lahan pertanian, serta di
mengalami perubahan yang salah satunya
akhiri pada saat panen. Bantuan dari orang
pada perilaku masyarakat dalam kegiatan
lain seperti ini harus dikembalikan sesuai
gotong royong yang merupakan wujud
dengan tenaga yang telah orang lain
solidaritas sosial dalam masyarakat.
berikan, hal ini terus-menerus berlangsung turun
temurun
hingga
menjadi
ciri
sistem
pertanian,
semula
gotong royong menjadi
Kesejahteraan masyarakat petani Desa Serantas masih rendah saat melaksanakan
masyarakat desa hingga membentuk sistem
sistem
pertanian
tradisional,
pertanian. Masyarakat desa dengan latar
berjumlah 175 KK. Masyarakat sering
belakang sebagai petani serta kehidupan
mengalami kekurangan dalam memenuhi
yang penuh dengan kesederhaan aktivitas
kebutuhan pangan yang layak.Terungkap
gotong royong menjadi alternatif untuk
kondisi yang demikian masyarakat petani
saling meringankan beban pekerjaan yang
Desa
Serantasberusaha
yaitu
untuk 3
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
meningkatkan hasil pertanian yaitu dengan
B. TINJAUAN PUSTAKA
menerapkan Modernisasi pertanian yang digalakkan oleh pemerintah yang dikenal
Perubahan
sosial
budaya
adalah
dengan sistem panca usaha tani. Dengan
sebuah gejala berubahnya struktur sosial
dikenalkannya
dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
padi
pada
sistem panca usaha tani masyarakat
Desa
Perubahan sosial budaya merupakan gejala
mengalami
umum yang terjadi sepanjang masa dalam
perubahan. Perubahan ini dikarenakan
setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sistem
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
Serantaspertaniannya
usaha
diterapkan petani,usaha
tani
di
telah
harus
dan
benar-benar
dilaksanakan
pengembangan
oleh
manusia yang selalu ingin mengadakan
teknologi
perubahan.Menurut Soekanto, (2007) ada 3
pertanian untuk meningkatkan produksi
faktor
yang
pangan padi dengan cara mengubah dari
perubahan sosial, yaitu :
pertanian tradisional menjadi pertanian
1. Faktor geografis
yang menggunakan teknologi lebih maju.
mempengaruhi
Lingkungan
terjadinya
fisik
dapat
Perubahan-perubahan yang terlihat yaitu
mempengaruhi penduduk untuk mudah
sistem penggolahannya 2 (dua) kali dalam
atau
1 (satu) tahun, telah menggunakan bibit
Temperature yang terlalu tinggi dan
unggul, menggunakan pupuk, pemberantas
adanya
hama
menggunakan
semuanya memberi pengaruh terhadap
pestisida, serta para petani dirangsang oleh
manusia untuk mengubah gaya hidup
pemerintah
pemberian
mereka. Sedikit banyaknya sumber-
bantuan kredit berupa benih padi unggul,
sumber kekayaan alam akan sangat
pupuk, dan obat-obatan pemberantasan
menentukan
hama. Adapun benih padi unggul yang
dialami oleh kelompok orang tertentu.
penyakit
digunakan
yang
dengan
oleh
cara
petani
di
Desa
sulit
mengalami
badai
atau
jenis
perubahan.
gempa
kehidupan
bumi,
yang
2. Faktor teknologi
Serantasadalah jenis PB 4 atau raja lele,
Penemuan-penemuan
teknologi
Sedangkan untuk pupuk digunakan antara
telah mengakibatkan perubahan sosial
lain pupuk alami yaitu kompos, dan pupuk
yang
buatan yaitu NPK yang merupakan pupuk
masyarakat.Misalnya penggunaan alat-
bersubsidi.
alat teransportasi san komunikasi yang cangih
sangat
banyak
lusa
dalam
memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk 4 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
berkomunikasi
dan
menerima
informasi baru.
diri baik dalam lingkungan sosialnya,
3. Faktor ideology
maupun
Ideology dasar yang terdiri dari berkeyakinan
penting dan harus mampu menyesuaikan
dan
nilai-nilai
dengan
lingkungan
alam
sekitarnya, agar dapat memenuhi segala
yang
keperluan, dan kebutuhan dalam menjaga
bersifat kompleks terdapat pada setiap
dan mempertahankan kelangsungan hidup.
masyarakat. Ideology dapat dijadikan
Dalam
untuk mempelihara, tetapi ia akan
manusia
membatu
khususnya dalam hal upaya manusia dalam
mempercepat
timbulnya
perubahan.
konteks
hubungan
interaksi
dengan
lingkungan
alamnya
memenuhi kebutuhan hidupnya terlihat
Perubahan
yang
terjadi
di
dalam proses kegiatan manusia dalam
masyarakat dapat berupa perubahan pola-
melaksanakan usaha di bidang pertanian.
pola perilaku, organisasi, susunan lembaga
Menurut Maltus (dalam Iskandar,1992)
kemasyarakatan,
menyatakan
lapisan-lapisan
dalam
ada
beberapa
tahapan
masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
hubungan manusia dengan khususnya
inte raksi sosial, dan sebagainya. Begitu
mengenai
luasnya bidang perubahan itu sehingga
yaitu:
perlu ditentukan terlebih dahulu batasan
1. Adanya pertumbuhan penduduk dapat
pengertian perubahan yang dimaksud,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
terjadinya perubahan dalam masyarakat,
pangan.
pada prinsipnya berasal dari sifat dasar
2. Adanya
masalah
kebutuhan
kebutuhan
pangan
pangan
dapat
manusia yang tidak pernah puas dan
dipenuhi dengan upaya penggarapan
mudah
lahan pertanian.
bosan
keadaan
yang
sosial
dapat
3. Akibat lebih jauh,lahan pertanian tidak
disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal
hanya terbatas, akan tetapi kesuburan
dari dalam masyarakat itu sendiri (internal)
lahan akan bervariasi.
dialaminya.
dengan
Perubahan
atau faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat (eksternal). Sebagai merupakan manusia
dalam hal bertambahnya jumlah penduduk
makhluk mahluk
tidak
bisa
ketergantungannya
Berbagai perkembagan terjadi baik
hidup
dan
sosial.eksitensi terlepaskan
dengan
alam
serta
pengaruh
perkembangan yang
semakin
ilmu
dari
teknologi
dan
pergeseran-pergeseran
pesatnya
pengetahuan
mendorong
dan
terjadinya
nilai-nilai
dalam
manusia lain disekitarnya. Dalam hal ini
masyarakat.Khususnya dalam hal pertanian
keberadaan manusia (individu) sangat
yang berkaitan dengan masalah pangan.ini 5
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
semakin
berdampak
dengan
semakin
usaha
tani.
Kebiasaan
makan,
cara
melebarnya penggunaan lahan, sedangkan
memasak, cara membuat rumah dan alat
lahan yang tersedia bersifat terbatas.
rumah tangga,pola hiburan keluarga dan
Kenyataan ini menuntut suatu proses
masyarakat, semua itu cenderung menjadi
perubahan dalam masyarakat,yang dalam
adat kebiasaan yang menetap.
hal ini dapat dijadikan suatu contoh adalah
Gambar. 1 Bagan Kerangka Pikir
dalam realitas pola tani masyarakat petani tradisional.
Yang
lahan
pertaniannya
semakin menyempit akibat dari adanya penataan lahan (areal) untuk penggunaan
Dampak penerapan sistem panca usaha tani terhadap kehidupan sosial masyarakat petani di Desa Serantas Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna
lain, dan akibat semakin bertambahnya jumlah penduduk.
Permasalahan
Suatu proses perubahanya yang terjadi
memang
pada
dasarnya
akan
menimbulkan berbagai dampak baik itu
Tingkat Kesejahteran Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di Desa SerantasKecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natunamasih Rendah.
positif maupun negatif. Perubahan yang direncanakan dampak
selalu
negatif.
pembangunan
meminimalkan Program-program
sebagai
sehingga melahirkan suatu kebijakan yang dalam
perubahan.
menjalin Menurut
SosialMenurut
instrument
perubahan terlebih dahulu diformulasikan,
tepat
Teori Perubahan Lauer ( 2013)
suatu
Mosher
Kesejahteraan Sosial Masyarakat Petani masyarakat Desa Serantas Kecamatan Pulai Tiga Kabupaten Natuna
proses (1974),
Sumber: Data Olahan Penulis
kesejahteraan pedesaan merupakan tingkat kepuasan
bagi
penduduk
pedesaan,
kwalitas kehidupan pedesaan. Keluarga
C. METODE PENELITIAN
tani sangat bergantung kepada penghasilan keluarga,
tergantung
perkembangan
pula
pertanian.Hal
kepada ini
bergantung juga kepada pengetahuan serta kemahiran masing-masing keluarga dalam mempergunakan penghasilannya seefektif mungkin.Pola kehidupan keluarga dapat bersifat tradisional seperti halnya praktek
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana
menurut
Kountur
bahwa:
“penelitian
(2005:105)
deskriptif
adalah
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap 6
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
objek yang diteliti”. Metode deskriptif
secara
dipilih karena peneliti ingin memperoleh
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
gambaran dan deskripsi fenomena yang
dalam analisis data diantaranya:
terjadi
1. Meringkas (reduksi), tujuannya agar
Untuk mendapatkan informasi yang
terus
menerus
yang
wawancara dan observasi guna mendukung
masalah penelitian.
data
2. Memaparkan
yang
telah
tuntas,
data yang dianalisis merupakan data-data
lebih jelas penulis menggunakan teknik
lapangan
sampai
benar-benar
berkaitan
dengan
(display),
didapatkan.Subjek penelitian ini dalam
mendisplaykan
penelitian
yang
memudahkan untuk memahami apa yang
mempunyai pengetahuan luas mengenai
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berbagai sektor dalam masyarakat.Subjek
berdasarkan apa yang telah difahami
penelitian.dalam penelitian ini terdiri dari :
tersebut.
1. Kepala Desa SerantasKecamatan Pulau
3. Penyimpulan
ini
adalah
mereka
Tiga Kabupaten Natuna 2. Ketua
Kelompok
maka
(verifikasi),
akan
data-data
yang diperolah yang telah diringkas dan
Tani
SerantasKecamatan
data,
Dengan
di
Pulau
Desa
dipresentasikan
Tiga
beberapa kesimpulan yang paling relevan
Kabupaten Natuna
kemudian
diambil
dengan masalah yang diteliti.
3. Satu orang Anggota Kelompok Tani di Desa SerantasKecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna
Analisis
data
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan
dengan
1.
Dampak Penerapan Panca Usaha
mengorganisasikan data, menjabarkanya
tani
kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
Masyarakat tani di Desa Serantas
menyusun kedalam pola, memilih mana
Padi
untuk
kesejahteraan
Dampak Penerapan
Panca Usaha
yang penting dan yang akan dipelajari dan
tani Padi dan kesejahteraan Masyarakat
membuat
dapat
tani di Desa Serantas merupakan proses
diceritakan kepada orang lain. Miles and
timbal balik, yang satu mempengaruhi
Huberman
yang
kesimpulan
(Sugiyono,
yang
2007:
91)
lain.
Meskipun
masing-masing
mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam
memerlukan program
analisis data kualitatif dilakukan secara
beberapa program pertanian
interaktif dan berlangsung
dapat
bermanfaat
tersendiri
bagi
tetapi
sekaligus
kedua-duanya.
Kesejahteraan masyarakat yang dimaksud 7 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
dalam hal ini adalah tingkat kepuasan bagi
memperhatikan
penduduk pedesaan dan
meningkatnya
sekarang mereka sudah mulai memelihara
kwalitas kehidupan masyarakat pedesaan.
tanamannya dengan baik. Pemupukan
Perekonomian
jalin-
sebagai upaya menyuburkan tanaman agar
dengan seluruh kebudayaan
produksi tanamannya meningkat juga telah
dipedesaan, suatu cara hidup menyeluruh
mereka lakukan.Dahulu mereka hanya
dipedesaan dengan struktur sosialnya, adat
mengenal pupuk yang berasal dari abu
istiadatnya, nilai-nilai dan sikap-sikap
bakar dan kotoran hewan, kini mereka
pribadinya. Produksi hanya merupakan
telah mengenal dan menggunakan pupuk
satu aspek kebudayaan merupakan wadah
kimia.Hal
yang tidak dapat dipisahkan secara mutlak
mereka lakukan demi menjaga kesuburan
dari aspek lainnya. .
tanah yang ditanam secara terus menerus.
menjalin
pertanian
sangat
ini
Hasil terungkap
a. Peningkatan Pendapatan petani
perawatan
tanaman,
memang mutlak harus
wawancara tingkat
penelitian
keberhasilan
petani
Hasil temuan sistem pengetahuan
masyarakat pedesaan umumnya ditunjang
merupakan wujud kebudayaan yang paling
dari hasil panennya, yang sebelumnya pada
inti. Melalui pengetahuan segala sikap dan
saat melakukan pola tanam tradisional
perilaku
masyarakatDesa
manusia
berbagai
dipedomani,dengan
perubahan
dalam
Serantas
mendapatkan
sistem
hasil gabah 125 ton jumlah pendapatan
pengetahuan penduduk Desa terjadi pula
searah petani tahun 2013, setelah adanya
berbagai
sikap
Panca usaha tani padi masyarakat Desa
berperilaku masyarakat ini baik dalam
Serantas mendapatkan hasil gabah 230 ton
kegiatan pertanian sebagai bentuk mata
pada
pencaharian
dapat
perubahan
dalam
hidupnya,
kesehatan,
tahun 2015. Keberhasilan tersebut dilihat
adalah
cukup
untuk
pendidikan anak-anak, maupun dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Peningkatan
kegiatan sosial kemasyarakatan. Menurut
terjadi karena padi yang ditanam adalah
hasil wawancara yang dilakukan sistem
padi
pertanian pola tanam padi unggul telah
pemberantasan
membawa perubahan bagi masyarakat
pemupukan
Desa Serantas, yang terlihat dengan nyata
pemeliharaan
yaitu semakin berkurangnya
dilaksanakan secara terpadu.
aktifitas-
aktifitas masyarakat yang mengusahakan pertaniannya
dengan
sistem
jenis
Bagi
unggul hama, yang yang
pemilik
disamping
pengairan teratur baik
sawah
dan serta
dimana
dalam
pertanian
mengerjakan lahannya ada dua cara, cara
tradisional, yang dahulunya mereka kurang
pertama di antara pemilik sawah ada yang 8
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
mempekerjakan
buruh
tani
untuk
peluang biaya untuk menyekolahkan anak-
mengurus lahan pertaniannya. Dan ada
anak
mereka
sebatas
pula
kemampuannya.Mereka
mampu
petani
pemilik
sawah
dibentuk
kesepakatan bersama. Maksudnya di antara
menyekolahkan
mereka yang bersangkutan mengerjakan
mendapat penghasilan tambahan di luar
secara bergantian tanpa imbalan upah,
sektor pertanian.Dengan menyekolahkan
hanya diberi makan siang dan minum.Para
anak-anaknya, keluarga petani di Desa ini,
petani pemilik yang menjadi anggota
umumnya berharap agar anak-anaknya
kelompok kerja ini biasanya yang memiliki
kelak memilki kemampuan cukup untuk
lokasi sawah saling berdekatan.Tampak
bekerja.Mereka tidak mengharapkan anak-
wujud hubungan
anaknya menekuni kerja seperti yang telah
yang terjadi
antara
mereka saling membutuhkan tenaga.
anak
mereka
karena
ditekuninya sekarang.
Manusia sebagai mahluk sosial tidak
Hasil temuan penelitian terungkap
hidup sendiri melainkan hidup bersama-
menggungkapkan pada saat sekarang ini
sama
kami bisa melanjutkan pendidikan anak
dengan
manusia
lainnya
yang
dibutuhkan dalam kehidupan sosial.Baik
kami
ke perguruan tinggi, penghasilan
antara individu maupun kelompok yang
yang
diperoleh
ada disekitarnya hal ini terjadi pada warga
pendapatan mencari ikan di laut. Dari hasil
masyarakat petani desa, setelah diterapkan
mencari ikan di laut tersebut dapat juga di
pertanian
unggul,
gunakan untuk kebutuhan lainnya.Tidak
khususnya dalam hubungan sosial masih
seperti pada saat menerapkan pola tanam
tampak akrab.
padi tradisional dan hasil dari mencari
pola
tanam
padi
salah
satunya
dari
ikan, harus di gunakan untuk membeli b. Peningkatan Tingkat
Pendidikan
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
Keluarga petani Peningkatan keluarga
petani
beras.Sehingga penghasilan yang diperoleh
tingkat yang
pendidikan
keluarga.
dirasakan
Usaha pertanian merupakan salah
masyarakat desa dengan adanya penerapan
satu sektor yang terus menerus di gagas
panca usaha tani padi dapat dirasakan
Pemerintah, dengan maksud agar dapat
perubahan yang dialami. Hasil temuan
meningkatkan produksi yang tidak hanya
penelitian terungkap para bisa melanjutkan
diperuntukkan bagi konsumsi penduduk
pendidikan anak-anaknya ke perguruan
setempat,
tinggi.Petani mampu memenuhi kebutuhan
dinikmati oleh seluruh masyarakat.
namun
diusahakan
dapat
sandang-pangan para petani mempunyai 9 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
2.
Faktor-Faktor Intern dan Ekstern
tanah apakah cocok untuk berladang atau
yang mempengaruhi keberhasilan
berkebun :ketigaapabila sudah diperoleh
Panca Usaha tani
secara pasti hutan mana yang sesuai secara
a.
upacara pembukaan hutan atau bumi itulah
Faktor
Intern(faktor-faktor
pada usaha tani itu sendiri)
yang
Pengelolaan Tanah usaha
memberkati dan melindungi mereka.
tani
Dalam masyarakat
Pengelolaan di
Desa
Pertanian
Serantas
memberi
dibuka
itu
berkenan
Kemampuan petani mengalokasikan penerimaan keluarga
selalu
Hasil
dari
usaha
tani
keluarga
didahului dengan mencari tanah. Dalam
merupakan penerimaan keluarga yang
mencari tanah yang akan dijadikan sebagai
dapat
lokasi
tidak
kebutuhan keluarga tersebut dan juga
bertindak secara serampangan, hal ini
menyambung kembali keberlangsungan
menjelaskan bahwa masyarakat petani di
usaha tani mereka.Jika seorang petani
Desa Serantas pada dasarnya tidak pernah
dapat mengelola penerimaan usaha taninya
berani merusak hutan. Karena
dengan baik maka kebutuhan keluarganya
lahan
pertanian
mereka
Hutan,
digunakan
dan
adalah bagian dari hidup bagi masyarakat
sebaliknya jika tidak mampu mengelola
di
ungkapan
dan mengalokasikan penerimaan keluarga
menurut Mubyarto (1989 : 62) orang daya
dari hasil usaha tani maka kebutuhannya
sebelum mengambil sesuatu dari alam,
tidak dapat tercukupi dengan baik.Jumlah
terutama apabila ingin membuka atau
keluarga berhubungan dengan banyak
menggarap hutan yang masih perawan
sedikitnya potensi tenaga kerja yang
harus memenuhi beberapa persyaratan
tersedia di dalam keluarga.Dalam usaha
tertentu yaitu :
tani skala kecil sebagian besar tenaga kerja
Serantas.
Searah
taninya
dapat
memenuhi
bumi, sungai, dan seluruh lingkungannya
Desa
usaha
untuk
tercukupi,
Pertama, memberitahukan maksud
berasal dari keluarga petani sendiri yang
tersebut kepada kepala suku atau kepala
terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga,
adat :kedua, sesorang atau beberapa orang
istri dan anak-anak petani.Semakin banyak
ditugaskan mencari hutan yang cocok.
jumlah keluarga produktif yang mampu
Mereka ini akan tinggal atau berdiam di
membantu usaha tani maka biaya tenaga
hutan-hutan untuk memperoleh petunjuk
kerja pun semakin banyak berkurang. Dan
atau
biaya tersebut dapat dialokasikan untuk
tanda,
dengan
memberikan
persembahan. Usaha mendapatkan tanda
keperluan lain.
ini dibarengi dengan memeriksa hutan dan 10 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
b. Faktor ekstern (faktor-faktor di
kebiasaan dan cara-cara lama yang sudah
luar usaha tani)
menjadi
pegangan
mereka
ketika
Faktor Teknologi
mengerjakan sawahnya. Kebiasaan cara-
Usaha di bidang pertanian tidak akan
cara lama tersebut seperti dalam hal
lancar tanpa dukungan sarana, prasarana
mencangkul,
dan teknologi pertanian yang memadai.
ataupun menuai padi.Menanam padi di
Untuk itu diperlukan kerja sama antara
sawah itu memerlukan keahlian, keuletan
dinas pertanian, aparat desa dan para
serta kesabaran bekerja, merawat dan
petani dalam usaha pemenuhan sarana dan
menunggu hasilnya.Pekerjaan yang ada,
prasarana
pertanian.
maka pekerjaan tersebut adalah mengolah
Mengenai sarana pertanian yang ada di
tanah, serta mempersiapkan tanah untuk
Desa Serantas berdasarkan pengamatan
bertanam.
untuk
kegiatan
membersihkan
rumput
yaitu luas lahan pertanian irigasi 320,5 ha,
Prasarana pertanian yang ada di
sawah tanah hujan 510,23 ha, bendungan,
Desa Serantas umumnya di dapat melalui
adanya pengairan.
bantuan Dinas Pertanian, yang dalam hal
Selain
telah
ini adalah usaha dari pemerintah desa yang
di Desa Serantas juga
mengusulkan bantuan tersebut kepada
sarana
diungkapkan
yang
yang
petugas Penyuluhan Lapangan (PPL), serta
menunjukan kegiatan pertanian, prasarana
para petugas PPL yang turut membantu
ini merupakan baru bagi masyarakat petani
masyarakat
di
aspirasi
memilki
Desa
prasarana
ini
pertanian
pada
waktu
mereka
petani
serta
dalam
menampung
keluhan-keluhan
yang
menerapkan sistem pertanian Panca Usaha
dialami masyarakat petani dalam upaya
tani. Meskipun dengan adanya teknologi
peningkatan
pertanian
Serantas.
tersebut
akan
dapat
meningkatkan produktifitas, namun di pihak
lain
kadang-kadang
suatu
hasil
pertanian
di
Desa
Faktor Dukungan Instansi Terkait (Pemerintah Desa Serantas)
pengenalan teknologi baru selalu akan
Hasil
Temuan
terungkap
menimbulkan oposisi dari sekelompok
pemerintah Desa Serantas dalam upaya
anggota masyarakat yang merasa dirugikan
Penerapan panca usaha tani padi
oleh teknologi baru itu yang merupakan
dengan mengadakan koordinasi antara
faktor internal.
aparat
Hasil temuan
prasarana pertanian
Desa
Serantas
petani,Menggerakan
dengan
masyarakat
yaitu
para bukan
yang digunakan oleh penduduk Desa
hanya untuk mendukung kegiatan yang
Serantas,tidak dapat melepaskan diri dari
dilakukannya sendiri. Dengan demikian 11
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
menjadi tugas penting pemerintah Desa
yang dilaksanakan di desanya. Dan dengan
untuk membimbing, menggerakkan dan
adanya rasa memiliki tersebut diharapkan
menciptakan
muncul
iklim
yang
mendukung
dukungan, dari
tuntutan,
kegiatan pertanian yang dilakukan oleh
partisipasi
mayarakat
masyarakat.
pembangunan yang dilaksanakan.
serta terhadap
Selanjutnya di senyalir Panca usaha tani
padi
adalah
merupakan
usaha
Berdasarkan
hasil temuan usaha
pertanian yang dilakukan pada sebidang
yang di laksanakan
lahan pertanian dengan tujuan untuk
panca usaha tani padi di Desa Serantas
memperoleh produksi yang tinggi dan
yaitu:
menguntungkan dengan disertai usaha-
1. Penggunaan varietas tunggal. Yaitu
usaha
konservasi
air.
untuk memperoleh hasil yang lebih
Panca usaha tani padi ini
tinggi,benih atau bibit harus dari
akan lebih berhasil bila dilakukan di
varietas yang unggul dan sesuai dengan
daerah yang tenaga kerja dan berbagai
kondisi lahan.
Pelaksanaan
tanah
dan
para petani dalam
sarana produksi pertanianya cukup tersedia
2. Pengolahan tanah. Yaitu hendaknya
dengan pengelolaan aneka usaha tani
dengan membuat teras yang sempurna
secara terpadu.
agar
Sesuai dengan Pendapat
Astrid (
kesuburan
tanah
dapat
dipelihara.Selain itu disarankan agar
1994 : 28 ) penerapan Panca usaha tani
tanah
diolah
sebaik
adalah upaya pengelolaan suatu lahan
mungkin,pengolahan tanah cukup 2
pertanian dalam rangka meningkatkan
kali yaitu sebelum dan pada awal
serta mendayagunakan lahan tersebut agar
musim hujan.
dapat berdaya guna dan berhasil guna
3. Pola tanaman.Yaitu, dengan penerapan
secara optimal, sehingga dapat memenuhi
pola tanaman,erosi dapat diperkecil
kebutuhan hidup masyarakat dan sekaligus
dan
dapat
bereproduksi.Beberapa pola tanaman
melestarikan
lingkungan
secara
berkesinambungan. Pentingnya
sekaligus
lahan
yang dapat diterapkan yaitu tumpang menampung
berbagai
keinginan dan aspirasi masyarakat tersebut adalah dengan ditampungnya keinginan
sari,tanaman sisipan,tanaman beruntun dan pola tanaman kombinasi. 4. Pemupukan.
Yaitu, penggunaan
dengan
dan aspirasi tersebut diharapkan akan
memaksimalkan
pupuk
muncul rasa memiliki pada diri segenap
organik yang ramah lingkungan serta
lapisan masyarakat terhadap pembangunan
harganya dapat dijangkau masyarakat. 12
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
5. Perlindungan tanaman. Dengan tujuan
masyarakat
Desa
Serantas
agar tanaman terhindar dari gangguan
mendapatkan hasil gabah 125 ton
berbagai macam hama dan penyakit
jumlah pendapatan searah petani
yang
dapat
tahun 2013, setelah adanya Panca
dan
usaha tani padi masyarakat Desa
merugikan.Usaha
beruapa
ini
pencegahan
pemberantasan.
Serantas mendapatkan hasil gabah 230
ton
pada
tahun
2015.
Keberhasilan tersebut dapat dilihat adalah cukup untuk memenuhi
E. KESIMPULAN
kebutuhan
hidup.
Peningkatan
Berdasarkan pembahasan pada bab
terjadi karena padi yang ditanam
sebelumnya yang mendiskusikan keadaan
adalah padi jenis unggul disamping
obyek sasaran penelitian secara realistis
pemberantasan
dan apa adanya maka dapat ditarik
dan pemupukan yang teratur serta
kesimpulan sebagai berikut:
pemeliharaan yang baik dimana
1. Penerapan panca usaha tani padi yaitu
dilaksanakan secara terpadu.
dilaksanakan dengan cara; pemilihan dan
penggunaan
pengolahan
bibit
lahan
unggul, pertanian,
hama,
pengairan
b. Pendidikan Keluarga petani Peningkatan keluarga
tingkat
Petani
pendidikan
mulai
dapat
pemberantasan organisme pengganggu
dirasakan masyarakat Desa, dengan
tanaman, dan pemupukan. Perubahan
adanya penerapan panca usaha tani
pola
padi. Mereka mulai menyadari dan
tanam
usaha
tani
secara
tradisional menjadi Panca Usaha tani
mengerti
dalam masyarakat tani Desa Serantas
pendidikan
terjadi secara bertahap atau berangsur-
anaknya
angsur.
akan untuk
pentingnya masa
depan
3. Faktor-Faktor Intern dan Ekstern yang
2. Dampak Penerapan Panca Usaha tani Padi
mempengaruhi
keberhasilan
Panca
Usaha tani
a. Peningkatan Pendapatan Tingkat
keberhasilan
Keberhasilan Panca Usaha tani sangat
tergantung
pada
Peningkatan Pendapatan ekonomi
ketersediaannya faktor intern yaitu.
petaniditunjang dari hasil panen
pengelolaan Tanah usaha tani dan
padi, yang sebelumnya pada saat
kemampuan
melakukan pola tanam tradisional
penerimaan keluarga. Faktor Ekstern
petani
mengalokasikan 13
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
juga
sangat
mempengaruhi
penting
dalam
memberdayakan masyarakat tani yang
keberhasilan
Panca
masih terbelakang dalam hal bercocok
Usaha tani
seperti Ketersedianya
sarana
dan
tanam.
Prasarana
2. Salah satu upaya pemerintah dalam
Pertanian,Dukungan Instansi Terkait
menarik simpati masyarakat dengan
serta tenaga penyuluh Pertanian bagi
cara
petani .Usaha pertanian merupakan
Panca Usaha tani yang di kenal dengan
salah satu sektor yang terus menerus di
perubahan tanam padi unggul, adalah
gagas Pemerintah, dengan maksud agar
suatu langkah yang tepat. Namun
dapat meningkatkan produksi yang
program
tidak
bagi
lanjuti dengan melengkapi berbagai
konsumsi penduduk setempat, namun
fasilitas yang menunjang pelaksanaan
diusahakan
usaha tani.
hanya
diperuntukkan
dapat
dinikmati
oleh
seluruh masyarakat.
menerapkan
tersebut
sistem
perlu
pertanian
ditinndak
3. Dinas pertanian pada khususnya juga perlu
melakukan
penyuluhan
dan
sekaligus memandang sebagian petani di Desa Serantas untuk mengikuti
F. SARAN
pelatihan kegiatan bercocok tanam. Berdasarkan
kesimpulan
Usaha
tersebut
tentunya
yangpeneliti kemukakan, maka peneliti
diusahakan
mengemukakan beberapa saran yang dapat
dengan petugas penyuluhan lapangan
dijadikan
(PPL) di Desa tersebut.
bahan
masukan
dan
dengan
bekerja
dapat sama
pertimbangan, Saran-saran tersebut antara lain : 1. Dalam upaya pembangunan pertanian atau membangun masyarakat faktor
yang
paling
tani,
utama adalah
bagaimana cara memberdayakan petani itu
sendiri,
arah
G. REFERENSI
perubahan
yang
dikehendaki pemerintah pola pertanian tradisional menjadi Panca Usaha tani
Iskandar, J.1992. Ekologi Perladangan Di Indonesia.Jakarta:Bumi Aksara Lauer,H, R. 2013. Prespektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
yang lebih modern/maju adalah bagian dari upaya pembangunan pertanian yang
berkelanjutan
Moleong, L, J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
untuk 14
Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id:
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: CV. Raya Wali Nawawi, H. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahardjo, 1990. Pengantar Sosiologi Pertanian. Yogyakarta: Kanisius Sugiyono. 2003. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Susanto, A. 1983.Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial.Jakarta: PT. Grasindo -----------. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Susanto, S, A. 1983. Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial.Jakarta Soekanto, S. 2007. Sosiologi Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Suatu
Sumber – Sumber UU No. 26 Tahun 2007 Tentang definisi kawasan perdesaan Buku Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian Tahun 2000
15 Rauyah NIM. E51112006 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN