PERUBAHAN PERAN PERAWATAN PERAN LAMA PERAWATAN
Peran perawatan sebagai “pakar”
PERAN BARU PERAWATAN PERAN OPERATOR
TPM5-R6
1/38
PERAWATAN TERRENCANA SEBAGAI BAGIAN DARI MANAJEMEN PERALATAN Early Equipment Management Manajemen Peralatan
Manajemen Selama Penggunaan
=
Perawatan Terrencana
Pemusnahan Mesin
TPM5-R6
2/38
PERAWATAN TERRENCANA Tujuan
Tujuan Perawatan = Terrencana
Memaksimalkan kinerja mesin bilamana diperlukan Dengan biaya minimal
Dengan kata lain, tujuan perawatan terrencana adalah memaksimalkan produktifitas dengan biaya minimal
TPM5-R6
3/38
PERAWATAN TERRENCANA Komponen Perawatan Terrencana
Perawatan Preventif
Perawatan Prediktif
Untuk mencegah kerusakan
TPM5-R6
Perawatan Setelah Rusak
Perawatan Korektif
Untuk menghentikan kerusakan
Untuk menyelesaikan Kerusakan Dengan cepat 4/38
PERAWATAN TERRENCANA Konsep - Extending MTBF - Shortening MTTR
Improvement of Output TPM5-R6
2. Maintenance Information System
3. Spare Parts Management
Reduction of Input
5. Study on Predictive Maintenance
4. MP Design activities
1. Maintenance Work Planning and Management
3. Corrective Maintenance activities
2. 7 Step activities for Planned Maintenance
1. Guidance and Support Autonomous Maintenance
II. Activities to conduct maintenance efficiently
I. Activities to enhance availability:
4. Managing Maintenance Cost
Establishing Planned Maintenance 5/38
MAINTENANCE WORK PLANNING AND MANAGEMENT Maintenance Standards
Annual Maintenance Plan Repair and KAIZEN
Monthly Maintenance Plan
Daily Maintenance Work Plan Breakdown Maintenance Work Trouble in Daily Check
TPM5-R6
Records
Improvement Report
MP Design
6/38
MAINTENANCE STANDARDS Jenis-jenis 1. Maintenance Management Standards •
Maintenance Management System Standards
•
Maintenance Technology Standards
2. Equipment Maintenance Standards •
Equipment (Daily) Checking Standards
•
Equipment Inspection Standards
•
Overhaul Standards
•
Repair Standards
3. Maintenance Work Standards (Work Procedures, methods and times) TPM5-R6
7/38
MAINTENANCE RECORDS Jenis-jenis 1.
Daily Maintenance Records –
Daily Check Sheet
–
Lubrication Records
2.
Periodic Checking Records
3.
Maintenance Reports
4.
Maintainability Improvement Records
5.
MTBF Analysis Records
6.
Equipment History (Logs)
7.
Maintenance Cost Records
TPM5-R6
8/38
MAINTENANCE INFORMATION SYSTEM Contoh Komponen CMMS
Work order Management
Equipment identification
Planning and scheduling
Preventive Maintenance Maintenance Database
Inventory Control
Equipment History
Labor
TPM5-R6
Costs and Budgets
9/38
MANAJEMEN SPARE PARTS Sasaran • Menjamin ketersediaan spare parts pada saat dibutuhkan dan dengan demikian meminimalkan waktu perbaikan dan waktu mesin berhenti berproduksi • Menekan persediaan spare parts,sehingga dapat menekan uang yang tersimpan dalam bentuk spare part dan biaya penyimpanan spare part
TPM5-R6
10/38
SPARE PARTS MANAGEMENT • Parts untuk (Fixed Period) Preventive Maintenance diorder berdasarkan metoda“Material Requirements Planning”, seperti proses pemesanan material untuk produksi • Parts yang sulit diprediksikan kapan akan dibutuhkan, seperti cadangan untuk Breakdown Maintenance diorder berdasarkan metoda “Re-Order Point” • Dalam memesan perlu dipertimbangkan Parts yang tersedia di gudang dan “salvage parts”, yaitu parts yang dikondisi dan digunakan ulang (re-use) TPM5-R6
11/38
LUBRICATION MANAGEMENT Sekitar 40 % dari komponen mesin merupakan “Friction Parts” • Menjamin agar mesin mendapat pelumasan dengan benar • Mencegah terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan pelumasan – oksidasi – kontaminasi – kebocoran
• Mendorong peningkatan produktifitas serta menekan biaya operasi dan perawatan TPM5-R6
12/38
LUBRICATION MANAGEMENT Material Management • Purchasing
Technical Management (actual use of lubricants)
• Acceptance
• Appropriate oil
• Storage
• Appropriate amount
• Issue of fresh lubricants
• Appropriate method
• Disposal of used lubricants
• Appropriate timing
TPM5-R6
13/38
ANGGARAN BIAYA PERAWATAN Flow Chart Kebijakan Manajemen Berdasarkan Rencana Perusahaan
Rencana Manajemen Alokasi anggaran perawatan
Rasio Biaya Perawatan: • Biaya Perawatan/Sales • Biaya Perawatan/produksi • Biaya Perawatan/fixed asset
Penyesuaian
Permintaan anggaran Berdasarkan Rencana Perawatan
Estimasi biaya total perawatan Recana perawatan
TPM5-R6
Perawatan Terrencana Perbaikan Kerusakan Improvement 14/38
ANGGARAN BIAYA PERAWATAN Metoda • Proyeksi berdasarkan pengeluaran biaya perawatan tahun sebelumnya • Repair-cost rate method: Berdasarkan biaya mesin dikalikan dengan persentase biaya perawatan sebelumnya • Unit Cost method: Berdasarkan korelasi dengan jumlah produksi, lama beroperasi, energi yang dipakai dll. • Zero-base method: Berdasarkan penjumlahan spare parts, labor cost dan maintenance cost lainnya untuk setiap mesin TPM5-R6
15/38
REDUCTION OF MAINTENANCE COST • Review of inspection/check/periodical fixed cycle and reduction of maintenance frequency, whenever possible • Extension of cycle by extension of the parts life-span • Use Condition-based, instead Time-based Maintenance • Review waste on lubricant management. • Changes of subcontractors' work to internal work • Removal of downtime and transportation loss caused by inappropriate repair process and parts management • Unification of parts • Establishment parts replacement system TPM5-R6
16/38
REDUCTION OF MAINTENANCE COST • Review of spare parts - Compression and appropriateness of stored amount • Parts which are not necessary in terms of function or that can be replaced by cheaper ones. • Effective recycling of unused equipment and parts • Reduction of resource energy loss • Prevention of leakage • Prevention of idling • Removal of equipment loss time • Etc. TPM5-R6
17/38
GUIDANCE AND SUPPORT AUTONOMOUS MAINTENANCE • Sasaran kegiatan ini adalah untuk memberdayakan operator agar dapat menjalankan 7 langkah Perawatan Mandiri • Berbagai kegiatan antara lain: • Pelatihan Perawatan Mandiri untuk PM Group Leader • Menyelesaikan dengan cepat berbagai penyimpangan yang ditemukan dalam proses Perawatan Mandiri • Memberi umpan balik tentang kesalahan operasi pada operator dan memberikan pelatihan bagaimana menjalankan mesin dengan benar. TPM5-R6
18/38
AKTIFITAS PERAWATAN TERRENCANA - Improvement -
Aktifitas untuk mencegah terulangnya kerusakan Aktifitas untuk memperpendek waktu reparasi
TPM5-R6
19/38
MENCEGAH TERULANGNYA KERUSAKAN KAIZEN untuk mengurangi Kerusakan Kronis KAIZEN untuk memperpanjang Umur Mesin/Peralatan
TPM5-R6
20/38
MEAN TIME BETWEEN FAILURE MTBF adalah jarak rata-rata antar kerusakan Kurun Waktu
MTBF = # Kerusakan yang terjadi
TPM5-R6
21/38
MTBF ANALYSIS CHART Contoh 1 2 3 4 5
Tanggal pelaksanaan perbaikan Dilaksanakan oleh (nama) Nama mesin dan part Detil kerusakan Penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan (detil perawatan) 6 Manhours (jumlah orangl x min.) 7 Lama kerusakan (min.)
2
1 3
4
5
6
7
2 Isi kartu pekerjaan untuk setiap perawatan MTBF analysis chart Nama part
Kurun Waktu Mulai: _____ Akhir: ______
Kegiatan Perawatan yang dilaksanakan
A-a A-b A-c B-a
/ Letakkan kartu pekerjaan perawatan pada MTBF analysis chart. TPM5-R6
22/38
PENGGUNAAN MTBF ANALYSIS Tahapan • Fokus pada mesin dan lini produksi yang diprioritaskan • Fokus pada jenis mesin tertentu • Fokus pada part tertentu – Berdasarkan part pada jenis mesin tertentu – Berdasarkan part yang sama di berbagai mesin
TPM5-R6
23/38
KLASIFIKASI MESIN PM MESIN
Diatur oleh Hukum?
Skor: ps: Production score qs: Quality score cs: cost score ds: delivery score ss: safety/environment score
YA
TIDAK
Production
Quality
Cost
Delivery
Safety/ environment
Total score: ∑ s = ps + qs + cs + ds + ss Proses pemilihan dilakukan bersama oleh departemen prosuksi dan perawatan
∑ s 50 ( ∑ s 40 ) ∑ s 25 ( ∑ s 30 )
Rank L
Rank A
Rank B
Rank C
MESIN PM Sumber: Nippon Zeon Co., PM Prize Lecture Digest.
TPM5-R6
24/38
KRITERIA KLASIFIKASI MESIN PM FAKTOR Safety: Dampak kerusakan pada manusia dan lingkungan
Quality : Dampak kerusakan pada mutu produk
Operation: Dampak kerusakan pada barang
Maintenance : Waktu dan biaya reparasi
KRITERIA EVALUASI Kerusakan memiliki risiko terjadi ledakan dan hazzards lain Kerusakan menyebabkan polusi yang serius Kerusakan mesin kemungkinan berdampak pada lingkungan Mesin lain Kerusakan mesin akan berdampak besar pada mutu produk (dapat mengakibatkan kontaminasi pada produk atau produk diluar spesifikasi) Kerusakan mesin mengakibatkan variasi mutu produk yang dapat ditanggulangi oleh operator dengan mudah Mesin lain
RANK A
B C A
B C
Mesin dengan dampak besar pada produlksi, tanpa mesin cadangan yang kalau terjadi kerusakan menyebabkan proses sebelum atau sesudah berhenti total
A
Kerusakan mesin akan berakibat berhenti sebagian
B
Kerusakan mesin hanya berdampak kecil atau tidak berdampak sama sekali
C
Mesin membutuhkan 4 + jam atau biaya $2.400 untuk mereparasinya, atau rusak tiga kali sebulan atau lebih
A
Mesin dapat direparasi kurang dari 4 jam dengan biaya antara $240 dan $2.400 atau rusak tiga kali sebulan atau kurang Biaya reparasi kurang dari $240 atau reparasi dapat ditangguhkan sampai dengan kesemp[atan berikut
B C
Sumber: Nippon Zeon Co., PM Prize Lecture Digest.
TPM5-R6
25/38
MEMPERPENDEK WAKTU REPARASI Diagnosa Kerusakan Mempelajari metoda penggantian parts Manajemen Spare Parts TPM5-R6
26/38
MEAN TIME TO REPAIR MTTR adalah waktu rata-rata reparasi
∑
Waktu Reparasi
MTTR = # Reparasi
TPM5-R6
27/38
MTTR ANALYSIS Number of occurrences by repair time Target :
MTTR by equipment and components and their variation Period: From YY-MM-DD To YY-MM-DD
Period: From YY-MM-DD To YY-MM-DD
Maximum value
Special motor Pump
( Mean value)
L Reduce occurrences as indicated by the target line
Di im recti pro on ve of me nt
L Keep ongoing records Di im r e c t pr ion ov em of en t
Number of occurrences
Reduction in number of occurrences.
Bearing
Minimum value
Reduction in repair
et rg Ta line
Working lamp
Repair time/occurrence
TPM5-R6
Limiter swithch
Failure rate or number of failure occurrences
28/38
PENINGKATAN KEGIATAN REPARASI
TPM5-R6
29/38
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN Tahap 1 Menstabilkan MTBF Memperbaiki penurunan Yang terabaikan • Menangani kerusakan yang terlihat (nyata) Mencegah penurunan karena “ulah manusia” (accelerated deterioration) • menetapkan kondisi dasar mesin
Tahap 2 Memperpanjang Daur Hidup Mesin Mengkoreksi kelemahan desain • Koreksi kelemahan dalam kekuatan dan presisi • Select parts conform- Able to operating condition • Koreksi untuk menghindari “overloading” Mengeliminasi kerusakan nyata • Meningkatkan ketrampilan operasi dan perawatan • Mencegah kesalahan operasi • Mencegah kesalahan reparasi Memperbaiki tampilan luar dari mesin
TPM5-R6
Tahap 3 Menangani penurunan secara periodik Restore deterioration at regular intervals • Estimate life span of equipment • Set standards for periodic inspection and testing • Set standards for periodic parts-replacement • Improve maintainability Use the senses to detect internal deterioration • Identify deterioration that gives warning signs • identify types of warning signs given • Learn to detect warning signs
Tahap 4 Memprediksi Daur Hidup Mesin Predict equipment life using diagnostic techniques • Clarify and adhere to operating standards Perform technical analysis of catastrophic failures Analyze rupture faces • Analyze rupture faces • Analyze material fatigue • Analyze gear tooth flanks, etc. • Take measures to extend equipment life • conduct periodic restoration based on predicted life
30/38
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN Tahap 1
Tahap 2
Stabilize Mean Time Between Failures
Lengthen Average Parts Life
TPM5-R6
Tahap 3 Periodically Restore Deterioration
Tahap 4 Predict parts Failure
31/38
ZERO BREAKDOWN IN 4 PHASES Contoh 1 Tokai Rubber Industries Co. Ltd. Used self-managed maintenance activity in facility/operation department and 5 countermeasures based on the principle of zero breakdown “exposure of hidden breakdown”. Number of breakdowns of equipment/facilities was reduced significantly in two years. Simultaneously, some work places achieved zero breakdown.
TPM5-R6
32/38
7 LANGKAH PERAWATAN TERRENCANA • • •
• •
7 Langkah perawatan terencana merupakan rincian dari 4 tahap menuju Zero Breakdown 7 Langkah ini dapat dilakukan pada Mesin dan Priority Parts Priority Parts adalah part yang penting pada mesin yang penting, artinya bila part tersebut rusak, maka mesin atau bahkan seluruh produksi akan terganggu. Priority Part dapat diambil dari MTBF Analysis Pemilihan Model, baik model mesin maupun model part dilakukan berdasarkan Pareto permasalahan TPM5-R6
33/38
PEMILIHAN MESIN ATAU PART BERDASARKAN PARETO PERMASALAHAN
TPM5-R6
34/38
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODEL MESIN ATAU PART • Jumlah mesin: bila banyak mesin, lakukan pada part • Kondisi penurunan mesin (forced deteroriation): bila kondisi penurunan jelek, lakukan pada mesin • Jumlah personil perawatan: bila ada banyak personil lakukan keduanya • Ketrampilan personil perawatan: bila ketrampilan rendah, lakukan pada mesin sebagai awal proses belajar • Tingkat penerapan Perawatan Mandiri: bila penerapan perawatan mandiri dapat diandalkan, lakukan pada part TPM5-R6
35/38
7 LANGKAH PERAWATAN TERENCANA Mesin 1.
Analisa gap antara kondisi optimum dan kenyataannya
2.
Cari jalan keluar untuk mengurangi gap tersebut
3.
Tetapkan standar kondisi optimum
4.
Hilangkan kelemahan desain untuk memperpanjang daur hidup
5.
Tingkatkan efisiensi pengecekan dan perawatan
6.
Diagnosa Mesin secara menyeluruh
7.
Gunakan mesin secara maksimum
TPM5-R6
36/38
7 LANGKAH PERAWATAN TERENCANA Priority Parts 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tetapkan Priority Parts Tingkatkan metode perawatan untuk Priority Parts yang berlaku Tetapkan standar perawatan Priority Parts Perpanjang umur Priority Parts dan perbaiki kelemahannya Tingkatkan efisiensi pengecekan dan penggunaan alat diagnostik Diagnosa Mesin secara menyeluruh Gunakan mesin secara maksimum
TPM5-R6
37/38
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI PERAWATAN TERRENCANA 1.
Evaluasi status Perawatan Terencana yang ada serta tentukan alasan mengapa perlu Perawatan Terencana
2.
Tetapkan Kebijakan dan Sasaran Perawatan Terencana
3.
Bentuk organisasi dan pembagian tugas dalam penerapan Perawatan Terencana
4.
Tetapkan item mana dari Perawatan Terencana yang akan diimplementasikan
5.
Pelajari permasalahan yang berkaitan dengan setiap item yang akan diimplementasikan dan sasarannya
6.
Tetapkan Master Plan untuk Perawatan Terencana
7.
Evaluasi hasil penerapan Perawatan Terencana
TPM5-R6
38/38