No. 62/11/75/Th. VII, 6 November 2013
PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO
PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen
PDRB Provinsi Gorontalo triwulan III-2013 naik 2,91 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih cepat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,48 persen. Beberapa sektor mengalami pertumbuhan (q-to-q) positif, dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 4,70 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah dialami oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh minus 0,17 persen. PDRB Provinsi Gorontalo triwulan III-2013 dibandingkan triwulan III-2012 (y-ony) mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen. Perekonomian Gorontalo yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2013 telah mencapai Rp2.980 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp929 milyar. Dari sisi PDRB Menurut Pengeluaran, selama triwulan III-2013 perekonomian Gorontalo masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba) yakni sebesar 60,15 persen.
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
1
I. PDRB Menurut Lapangan Usaha I.1 Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2013 Perekonomian Provinsi Gorontalo triwulan III-2013 mengalami kenaikan sebesar 2,91 persen dibandingkan dengan triwulan II (q-to-q). Pertumbuhan ini lebih cepat bila dibanding dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh hanya sebesar 1,48 persen. Percepatan pertumbuhan ini disebabkan oleh percepatan pertumbuhan beberapa sektor antara lain sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor pertanian triwulan III-2013 ini mampu tumbuh 4,10 persen sedangkan triwulan sebelumnya hanya tumbuh sebesar -3,16 persen. Dua sektor lainnya yang mengalami percepatan pertumbuhan yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,82 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,70 persen. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan terendah adalah sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan sebesar minus 0,17 persen. Untuk lebih lengkapnya mengenai pertumbuhan masing-masing sektor dapat dilihat pada Tabel 1. Pada triwulan III-2013 ini, sektor pertanian memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu 1,12 persen (q-to-q), sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan andil terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III-2013 sebesar 0,56 persen, kemudian diikuti oleh sektor transportasi dan komunikasi yang memberikan andil sebesar 0,52 persen. Sementara itu, sektor jasa-jasa memberikan andil terkecil yaitu minus 0,03 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1. Perbandingan PDRB triwulan III tahun ini dan tahun sebelumnya, dapat mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim (y-on-y). Apabila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2012, semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan (y-on-y) tertinggi dialami oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 11,80 persen; diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh sebesar 11,42 persen; dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 10,07 persen. Pertumbuhan (y-on-y) terendah dialami oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh sebesar 4,41 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
2
Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persen)
LAPANGAN USAHA
Triw II-2013 Terhadap Triw I-2013
Triw III-2013 Terhadap Triw II-2013
Triw III-2013 Terhadap Triw III-2012
(1)
(2)
(3)
(4)
-3,16 2,52 4,16 3,02 2,75 3,58 3,72 3,32 2,95 1,48
4,10 2,82 3,40 2,70 2,69 3,57 4,70 1,98 -0,17 2,91
6,54 5,21 11,80 8,81 6,40 11,42 10,07 8,42 4,41 7,85
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
Gambar 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan III-2013 (Persen)
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
3
I.2 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan II-2013 dan Triwulan III-2013 Pada triwulan II-2013, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp2.876 milyar meningkat sebesar 3,64 persen pada triwulan III-2013 menjadi Rp2.980 milyar. Sedangkan PDRB atas harga konstan 2000, PDRB triwulan II 2013 adalah sebesar Rp903 milyar dan pada triwulan III- 2013 meningkat sebesar 2,91 persen menjadi Rp929 milyar.
Tabel 2 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
LAPANGAN USAHA
Triwulan II-2013
Triwulan III-2013
Triwulan II-2013
Triwulan III-2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
806,55
862,29
247,07
257,19
32,61
34,10
9,78
10,06
148,56
155,52
73,39
75,88
15,38
16,09
5,23
5,37
5. Konstruksi
199,09
208,22
82,18
84,39
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
333,18
352,40
140,83
145,86
7. Pengangkutan dan Komunikasi
263,40
281,41
99,35
104,02
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
328,87
341,09
81,95
83,57
9. Jasa-jasa
747,92
729,08
163,26
162,98
2.875,56
2.980,20
903,03
929,32
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
PDRB
Bila dilihat menurut sektor, PDRB terbesar atas dasar harga berlaku pada triwulan III2013 masih disumbangkan oleh sektor pertanian yaitu Rp862 milyar, diikuti sektor jasa-jasa Rp729 milyar dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran Rp352 milyar. Sektor yang memberi sumbangan terendah adalah sektor listrik, gas, dan air bersih yaitu Rp16 milyar. Untuk lebih lengkapnya mengenai besaran masing-masing sektor dapat dilihat pada Tabel 2.
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
4
I.3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2013
Pada triwulan III tahun 2013, sektor pertanian masih memiliki peranan terbesar yaitu 28,93 persen; diikuti sektor jasa-jasa sebesar 24,46 persen; sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 11,82 persen; dan sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan sebesar 11,45 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya memiliki peranan di bawah sepuluh persen. Sektor yang memberikan peranan paling kecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih yang hanya 0,54 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2012-2013 (Persen)
LAPANGAN USAHA (1)
Triwulan III 2012 2013 (2)
(3)
29,44
28,93
2. Pertambangan dan Penggalian
1,14
1,14
3. Industri Pengolahan
4,89
5,22
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
0,54
0,54
5. Konstruksi
7,07
6,99
11,04
11,82
9,11
9,44
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
11,09
11,45
9. Jasa-jasa
25,68
24,46
100,00
100,00
1. Pertanian
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi
PDRB
\
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
5
II. PDRB Menurut Pengeluaran Nilai nominal PDRB pengeluaran selama triwulan III-2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp2.980 milyar atau meningkat sebesar Rp105 milyar dibanding triwulan II-2013. Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba) yang naik sebesar Rp80 milyar dari Rp1.713 milyar pada triwulan II-2013 menjadi Rp1.793 milyar di triwulan III-2013. Selain itu, selama triwulan III indikator kredit konsumsi dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) cenderung meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Adanya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri pada triwulan III/2013 juga ikut mendorong naiknya komponen pengeluaran ini. Tabel 4 PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II-2013 dan Triwulan III-2013 (Milyar Rupiah) Komponen (1)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1)
Triwulan II-2013
Triwulan III-2013
(2)
(3)
1.713,03
1.792,64
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
891,88
868,88
Pembentukan Modal Tetap Bruto
588,69
622,74
Perubahan Stok2)
820,81
897,89
Ekspor Barang dan Jasa
170,74
185,19
Minus Impor Barang dan Jasa
1.309,59
1.387,14
PDRB
2.875,56
2.980,20
1) 2)
termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba termasuk diskrepansi statistik
Pengeluaran konsumsi pemerintah secara nominal pada triwulan III-2013 nilainya turun dibanding triwulan sebelumnya. Realisasi gaji ke-13 yang sebagian besar terjadi pada triwulan II-2013 merupakan salah satu penyebab turunnya nilai komponen ini. Sementara itu, realisasi belanja modal pemerintah dan kredit modal kerja yang lebih tinggi pada triwulan ini dibanding triwulan II-2013 menyebabkan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) secara nominal naik dibanding triwulan II-2013.
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
6
Pada sisi lain, nilai ekspor barang dan jasa selama triwulan III-2013 naik dibanding triwulan II-2013 diantaranya disebabkan adanya ekspor komoditi kayu dan barang dari kayu serta gula dan kembang gula ke luar negeri sepanjang triwulan III-2013. Komponen impor barang dan jasa juga mengalami peningkatan. Naiknya komponen ini sejalan dengan semakin maraknya kegiatan perdagangan di Provinsi Gorontalo yang hampir sebagian besar diimpor dari daerah di luar provinsi. Tabel 5 Struktur PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II-2013 dan Triwulan III-2013 (Persen) Komponen
Triwulan II-2013
Triwulan III-2013
(2)
(3)
59,57
60,15
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
31,02
29,15
Pembentukan Modal Tetap Bruto
20,47
20,90
28,54
30,13
5,94
6,21
45,54
46,55
100,00
100,00
(1)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Perubahan Stok
2)
Ekspor Barang dan Jasa Minus Impor Barang dan Jasa PDRB 1) 2)
1)
termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba termasuk diskrepansi statistik
Struktur PDRB menurut pengeluaran Provinsi Gorontalo selama triwulan III-2013 terbesar pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba) yang mencapai 60,15 persen, terbesar kedua adalah komponen impor barang dan jasa sebesar 46,55 persen. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah berada pada posisi ketiga dengan kontribusi sebesar 29,15 persen. Sementara itu, komponen PMTB dan ekspor barang dan jasa masing-masing menyumbang sebesar 20,90 persen dan 6,21 persen. Bila dilihat menurut komponen, hampir semua komponen penggunaan pada triwulan III-2013 tumbuh positif dibanding triwulan II-2013. Laju pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba) sebesar 2,74 persen dibanding triwulan II-2013 (q-to-q). Pertumbuhan komponen Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
7
Pembentukan Modal Tetap Bruto, ekspor, dan impor pada triwulan III-2013 dibanding triwulan sebelumnya, berturut-turut sebesar 3,71 persen; 6,73 persen; dan 4,01 persen. Sementara itu, komponen konsumsi pemerintah pada triwulan ini mengalami penurunan sebesar -6,01 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Tabel 6 Pertumbuhan (q-to-q) PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Triwulan II-2013 dan Triwulan III-2013 (Persen) Komponen (1)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1)
Triwulan II-2013
Triwulan III-2013
(2)
(3)
1,69
2,74
14,73
-6,01
8,80
3,71
14,40
6,73
Minus Impor Barang dan Jasa
1,94
4,01
PDRB
1,48
2,91
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa
1)
termasuk pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba
Berita Resmi Statistik No.62/11/75/Th.VII, 6 November 2013 |
8