PERTEMUAN X
LANTAI DAN TANGGA
Oleh : A.A.M
LANTAI BANGUNAN
Plat lantai yang ditinjau adalah pelat lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung. Plat lantai tingkat pada bangunan pada umumnya ditumpu oleh balok – balok yang selanjutnya meneruskan beban tersebut ke kolom.
Plat lantai dapat menambah kekakuan bangunan pada arah horisontal. Tebal plat lantai dipengaruhi oleh :
Fungsi bangunan menentukan besar beban yang harus didukung.
Lebar bentangan atau jarak antar balok – balok pendukung.
Bahan yang digunakan
Plat lantai dapat dibuat dari bahan :
Kayu
Beton
Baja (misal : untuk pabrik, gudang, bengkel atau bangunan khusus)
Plat lantai kayu dibuat dari papan kayu yang dirangkai menjadi kesatuan yang kuat. Umumnya digunakan papan dengan lebar 20 – 30 cm, dengan tebal papan 2 – 3 cm dan jarak balok tumpuan antara 60 – 80 cm. Untuk bentang 3 – 3,5 m umumnya digunakan balok kayu berukuran 8/12 atau 8/14. ujung – ujung balok kayu tersebut dapat didukung oleh dinding pasangan bata atau ditumpu oleh balok beton.
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu
Plat Lantai Kayu Keuntungan penggunaan kayu sebagai bahan lantai terutama karena merupakan bahan yang ringan, sehingga dapat menghemat struktur pendukung dan pondasi.
Tetapi bahan kayu mempunyai kelemehan yaitu : mudah terbakar, dipengaruhi oleh cuaca, terdapat ganguan serangga, bukan peredam suara yang baik.
Plat Lantai Beton Plat lantai bangunan gedung bertingkat pada umunya menggunakan beton bertulang. Dari cara membuatnya, dapat dibedakkan sebagai berikut :
Plat lantai cor ditempat (cast in place, cast in situ)
Plat lantai pracetak (precast concrete)
Plat lantai beton pada umumnya didukung oleh balok – balok lantai, namum demikian terdapat juga jenis lantai beton tanpa balok yang disebut plat datar (flate plate), atau jika dengan perkuatan drop panel disekitar kepala kolom disebut juga flate slab.
Plat Lantai Beton Keuntungan penggunaan plat lantai beton bertulang antara lain yaitu :
Mampu mendukung beban yang besar.
Tahan terhadap api/kebakaran.
Dapat dibuat kedap air.
Merupakan bahan yang awet (tahan lama) dan tanpa pengawet.
Lebih kedap suara.
Sedangkan kerugianya yaitu plat beton bertulang memiliki berat sendiri yang cukup besar (dapat mencapai 50 % beban lantai total)
Plat Lantai Beton
Beban pada plat lantai :
1.
Beban mati (DL) :
• Berat sendiri plat beton • Berat lapisan pasir (peredam)
• Berat spesi • Berat lapisan penutup (tegel, ubin keramik)
• Berat langit –langit dan rangka penggantung • Berat instalasi (kabel – kabel, ducting AC, fire protection system) 2.
Beban hidup (LL) :
• Besarnya tergantung dari fungsi bangunan, lihat diperaturan beban untuk bangunan gedung.
Plat Lantai Beton Plat lantai beton harus dibuat dengan mengikuti ketentuan – ketentuan dalam standar/peraturan struktur beton (SNI 03 – 2847 – 2002 ; ACI 318 – 2002), antara lain :
Tebal plat lantai minimum 12 cm (plat atap minimum 7 cm).
Jarak tulangan plat lantai tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 20 cm atau 2x tebal plat (pilih nilai terkecil).
Untuk melindungi baja tulangan dari bahaya kororsi dan kebakaran serta agar berfungsi secara sempurnah, maka baja tulangan harus terbungkus/terlindungi beton minimum 3 cm atau sesuai ketentuan yang berlaku dalam standar.
Plat lantai beton hendaknya tidak terlalu luas (bentang terlalu panjang), agar supaya tidak membutuhkan ketebalan yang terlalu besar dan membutuhkan baja tulangann yang banyak (berat dan mahal).
Plat Lantai Beton Untuk memperoleh bentangan plat yang relatif kecil (misal 3m x 3m, 3m x 4m, 3m x 7m, ect) dapat diatur jarak – jarak balok dan kolom portalnya dan jika perlu dapat ditambah balok anak.
Plat Lantai Beton Pada plat lantai sebaiknya dihindari adanya beban terpusat yang besar, misalnya dari beban dinding pasangan bata atau mesin – mesin berat. Jika diperlukan maka dibawahnya harus diberi balok anak..
Plat Lantai Beton Untuk plat lantai beton cor
ditempat, diperlukan pekerjaan acuan (cetakan, form work,
bekisting) dan perancah (tiang/rangka penopang), yang
berfungsi untuk menahan adukan beton yang masih basah dan
belum mempunyai kekuatan, selain untuk memberi bentuk plat
dg ukuran sesuai yang direncanakan.
Plat Lantai Beton Pada lat lantai yang bawahnya tidak dipasang palfon, maka kabel – kabel listrik harus ditanam dibawah betonnya. Jadi sebelum pekerjaan cor beton dimulai, semua kabel jaringan listrik sudah terpasang rapih diatas papan cetakan.
Plat Lantai Beton Bagian plat lantai untuk ruangan dibuat rata atas dengan balok penumpunya, tetapi pada ruangan kamar mandi harus dibuat rata bawah, jadi pelat lantai kamar mandi lebih rendah letaknya dari lantai ruangan. Beda tinggi ini dimaksudkan untuk meletakan pipa – pipa sanitasi agar dapat tertanam dan selain itu juga untuk mencegah merembesnya air keruangan lain.
Plat Lantai Beton Gambar rencana balok
Plat Lantai Beton Gambar penulangan plat
Plat Lantai Beton Gambar penulangan plat
Plat Lantai Beton
Plat Lantai Beton Plat lantai beton diatas balok/rangka baja
Plat Lantai Beton Tanpa Balok
Plat Lantai Beton Tanpa Balok
Plat Lantai Beton Tanpa Balok
Plat Lantai Beton Tanpa Balok
Plat Lantai Beton Pracetak
Plat Lantai Beton Pracetak
Plat Lantai Beton Pracetak Plat beton berongga dengan teknologi baru Bubble Deck
TANGGA
.
Nama-nama bagian tangga:
Bahan untuk tangga : kayu, baja, beton atau kombinasinya
Jenis – jenis tangga menurut strukturnya : Tangga plat
: Tangga dengan struktur pendukung berupa plat (biasanya berupa plat beton bertulang).
Di atas plat tangga yang miring ini terdapat anak tangga. Tangga balok
: Tangga dengan struktur pendukung berupa balok (dapat berupa balok beton bertulang, kayu atau
baja profil). Tangga kantilever : Anak – anak tangga berupa kantilever yang terjepit
salah satu ujungnya di dalam dinding atau balok
Jenis – jenis tangga menurut strukturnya :
Jenis – jenis tangga menurut strukturnya :
Tangga - Plat
Tangga - Balok
Tangga - Balok
Tangga - Balok
.
Bentul – bentuk tangga :
.
Bentul – bentuk tangga :
Persyaratan Tangga : • Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan • Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberi aantrede (antritt)
dan optrede (auftritt) yang proporsional, aman dan nyaman • Sandaran yang cukup kuat dan aman
• Memenuhi persyaratan struktural
a = aantrede (antritt) s = optrede (auftritt)
Aturan / Pedoman: 1. Ukuran langkah
2.s + a = 59 s/d 65 cm Nilai ideal untuk Indonesia : 60 cm
2. Keamanan
s + a 46 cm ( 1 cm)
3. Kenyamanan
a – s 12 cm ( 1 cm)
Aturan / Pedoman : Lebar tangga
: minimum 80 cm, (tergantung luas bangunan, jumlah penghuni)
Tinggi optrede (s)
: maks. 19 cm (umum) atau 21 cm (rmh. tinggal)
Lebar aantrede (a)
Ideal: 17 s 19 (cm) : minimal 26 cm
Contoh Hitungan
Elevasi Lantai 1 : + 300 cm Elevasi Lantai 2 : + 610 cm jadi beda tinggi h = 310 cm Ukuran ruang tangga : 250 cm x 400 cm.
Dibuat Tangga U dengan 1 bordes, dengan lebar tangga 100 cm, lebar bordes 100 cm
jadi : lebar tangga total = 2 x 100 + 10 (jarak antara) = 210 cm, OK! Dicoba digunakan: s = 17 cm dan a = 28 cm jadi : 2s + a = 2.17 + 28 = 62, OK!
jumlah s (optrede, riser) = h/s = 310/17 = 18,24 buah Digunakan 18 buah 14 buah anak tangga dengan s = 17 cm 4 buah anak tangga dengan s = 18 cm Beda tinggi anak tangga sebesar 1 cm dapat ditolerir dan tidak akan terasa bagi pemakai. Anak tangga dengan s = 18 cm tersebut di taruh di bagian bawah dan atas tangga.
Tangga U dengan 1 bordes: Dibuat jumlah anak tangga atas = jumlah anak tangga bawah = 18/2 = 9 buah
Panjang ruang tangga yang diperlukan = 9 x a + lebar bordes
= 9 x 28 + 100 = 352 cm < tersedia = 400 cm OK!
SELESAI