PERTEMUAN KE-5 PAJAK PENGHASILAN UMUM PPh adalah : Pajak dikenakan karena ada subyeknya yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perpajakan. 1. Subjek Pajak PPh umum a. Orang pribadi b. Warisan yang belum terbagi c. Badan d. Bentuk Usaha Tetap
Yang tidak termasuk subyek pajak a. Badan perwakilan negara asing b. Pejabat perwakilan diplomat c. Organisasi internasional d. Pejabat perwakilan organisasi internasional
1
Subyek pajak Dalam negeri Subyek pajak dalam negeri pribadi, dimulai saat dilahirkan sampai dengan saat meninggal atau mulai saat berada di Indonesia lebih dari 183 hari danmempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia sampai dengan saat meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya. Subyek pajak dalam negeri badan, dimulai saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia sampai dengan saat dibubarkan atau tidak lagi berkedudukan di Indonesia
Subyek pajak Luar negeri Subyek pajak luar negeri pribadi, orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia,atau orang pribadi yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari Subyek pajak Luar negeri badan, badan yang tidak didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia
2
2. Obyek Pajak Objek pajak penghasialan adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak yang dapat dipakai untuk konsumsi dan untuk menambah kekayaan. a. Obyek pajak penghasilan Berdasarkan pasal 4 ayat (1) UU PPh : 1) Penggantian/imbalan berkenaan dengan pekerjaan/ jasa 2). Hadiah dari undian / pekerjaan / kegiatan dan penghargaan 3). Laba usaha 4). Keuntungan karena penjualan/pengalihan harta 5). Penerimaan kembali pembayaran pajak
6). Bunga 7). Deviden 8). Royalti 9). Sewa/penghasilan lain 10). Penerimaan pembayaran berkala 11). Keuntungan karena pembayaran hutang 12). Keuntungan Karena selisih Kurs 13). Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva 14). Iuran yang diterima perkumpulan sepanjang ditentukan berdasarkan volume atau pekerjaan bebas anggotanya. 15). Tambahan kekayaan netto dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.
3
b. Yang tidak termasuk obyek pajak - Sumbangan - Harta Hibah - Warisan - Pembayaran klaim dari perusahaan asuransi - Dll
c. Penghasilan tidak kena pajak PTKP untuk Karyawan/pegawai tetap : 1). Untuk WP pribadi sebesar Rp 15.840.000,-/tahun 2). Tambahan untuk istri sebesar Rp 1.320.000,-/tahun 3). Tambahan untuk anak/tanggungan sedarah dan semenda dalam garis lurus atau pun anak angkat yang menjadi tanggungan penuh (max. tiga orang) Rp 1.320.000,- per orang pertahun. 4). Tambahan untuk istri yang bekerja dan penghasilannya digabung dengan suami Rp 15.840.000,-pertahun
4
3. Tarif Pajak Pasal 17 UU PPh Tahun 2000 Wajib Pajak Pribadi No
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
1
Sampai dengan Rp 50.000.000
5%
2
Diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000
15%
3
Diatas Rp 250.000.00 s/d Rp 500.000.000
25%
5
Diatas Rp 500.000.000
30%
Wajib Pajak Badan Pasal 17 ayat 2 Mulai tahun 2009, utk WP badan diberlakukan Tarif Tunggal yaitu 28% Sedangkan utk tahun 2010 diproyeksikan tarifnya 25% Pasal 31 E Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, yang dikarenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto dengan Rp 4.800.000.000
5
4. Dasar pengenaan pajak dan Cara menghitung PKP Penghasilan Kena Pajak (Wp Dlm Negeri) Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan Bruto (WP Luar negeri) Pembukuan Cara Menghitung Pajak Norma Perhitungan
a. Pembukuan PKP WP Badan = Penghasilan neto atau penghasilan bruto dikurangi dengan biaya-biaya yang diperkenankan. PKP WP Pribadi = Penghasilan Neto dikurang PTKP b. Norma Perhitungan PKP = penghasilan netto, besarnya penghasilan netto adalah sama dengan besarnya (persentase) norma perhitungan penghasilan netto dikalikan dengan jumlah peredaran usaha atau penerimaan bruto pekerjaan bebas setahun.
6
Syarat menggunakan Norma Perhitungan : a). Peredaran bruto maksimal Rp 4.800.000.000 per tahun b). Mengajukan permohonan dalam jangka waktu tiga bulan pertama tahun buku c). Menyelenggarakan pencatatan 5. Cara menghitung dan Melunasi Pajak a.Penghasilan Cara menghitung PPh PPh = Penghasilan kena pajak dikali Tarif pasal 17 UU pajak
b. Cara melunasi pajak penghasilan 1). Pelunasan pajak pada tahun berjalan a). Pembayaran sendiri oleh WP (PPh pasal 25) b). Pembayaran melalui pemotong/ pemungut atau pihak ketiga (PPh 21,22,23,24) 2). Pelunasan pajak setelah tahun pajak berakhir a). Pembayaran pajak karena kurang setor (Pajak terutang th berjalan dikurang pajak yang telah dilunasi pada tahun berjalan) b). Membayar pajak kurang setor menurut SKP dan STP
7
SOAL LATIHAN TUTUP BUKU
Latihan Soal :
1.
Berikut ini penghasilan yang merupakan obyek pajak, kecuali : a. Royalty d. Honorium b. Dividen e. Warisan c. Laba usaha
2. Berikut ini yang merupakan Subyek pajak dalam negeri, kecuali : a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia selama 12 bulan b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia c. Orang pribadai yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia d. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak e. orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari
8
3. Bagi WP Pribadi dapat menggunakan norma perhitungan dalam menentukan besarnya penghasilan netto, apabila peredaran brutonya dalam satu tahun : a. Lebih dari Rp. 5.000.000.000 b. Kurang dari Rp. 5.000.000.000 c. Kurang dari Rp. 4.800.000.000 d. Lebih dari Rp. 4.800.000.000 e. Kurang dari Rp. 4.000.000.000 4. Tn. Sulaiman pada awal tahun 2009 mempunyai status K/2, Berapakah PTKPnya : a. Rp. 15.840.000 d. Rp. 19.800.000 b. Rp. 17.160.000 e. Rp. 21.120.000 c. Rp 18.480.000
5. PKP tahun 2009 Tuan Jamal adalah Rp 20.000.000,00 PPh yang harus dibayar tuan Jamal adalah : a. Rp 1.000.000 d. Rp 4.000.000 b. Rp 2.000.000 e. Rp 5.000.000 c. Rp 3.000.000
9