PERTEMUAN 15 Gambar Simbol 15.1.
Jenis jenis sambungan las
Sebagai alat penyambung permanen dari bagian-bagian, pengelasan merupakan sambungan yang lebih ringan dan kuat daripada sambungan keeling. Kemajuan pesat dari teknik pengelasan, penyambungan dengan las sangat luas penggunaannya dalam industry sebagai penyambungan permanen. Istilah dasar dalam pengelasan (weld) ditunjukkan pada Gb. 15.1, dan 5 macam sambungan dasar las ditunjukkan pada Gb. 15.2.
Gb. 15.1 (a).Butt weld, (b). Fillet weld
Gb. 15.2 Macam sambungan las 1
Sambungan las digolongkan dalam cara menyusun bentuk sambungan. Bentuk-bentuk umum dalam aplikasinya dapat dilihat pada Gb. 15.3
Gb. 15.3 Bentuk-bentuk sambungan
Gb.15.4 Bentuk-bentuk alur 15.2.
Lambang-lambang pengelasan
Untuk merinci cara pengelasan ayau jenis sambungan las pada gambar, lambing-lambang dasar telah ditentukan pada table 15.1. Golongan-golongan las diberi ciri dengan lambing yang pada umumnya sama dengan bentuk las yang akan dibuat. Bila diperlukan, kombinasi lambanglambang ini dapat dibuat.
2
Tabel 15.1 Lambang-lambang dasar
Penyajian sambungan las dalam gambar, sesuai aturan berikut: 1) Garis referensi terdiri atas garis dasar dan garis yang menentukan pengelasan. Sebuah garis ditarik pada sudut 600 terhadap garis dasar dan dapat ditekuk. 2) Alur atau lipatan (flare) dipersiapkan hanya pada satu bagian saja seperti alur tirus, alur J, alur tirus ganda, alur J ganda, lipatan tirus atau lipatan tirus ganda. Garis dasar harus 3
3)
4) 5) 6)
ditempatkan pada bagian yang diberi alur, garis penunjukannya ditekuk dengan panahnya menunjuk ke permukaan yang harus dialur atau dilipat. Lambang dan ukuran diletakkan dekat sisi bawah dasar, bila sisi yang dilas adalah sisi yang ditunjukkan oleh panah sisi dekat dan diletakkan di atas garis dasar, bila sisi yang dilas di sisi sebaliknya sisi jauh. Lambang tambahan pengelasan di lapangan dan atau pengelasan keliling, diletakkan pada titik perpotongan antara garis panah dan garis dasar. Keterangan khusus seperti cara pengelasan dijelaskan pada ekor garis dasar. Letak standar dari lambang-lambang, ukuran dan keterangan-keterangan. Tabel 15.2 Contoh kombinasi lambang las
Contoh penyajian lambang las dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 15.3 Contoh lambang-lambang las
4
5
15.3. Lambang-lambang kelistrikan 1) Gambar Teknik Listrik Simbol teknik listrik bertujuan untuk menyingkat keterangan-keterangan dengan menggunakan gambar. Simbol listrik sangat penting untuk dipelajari dan dipahami karena hampir semua rangkaian listrik menggunakan simbol-simbol. Gambar simbol untuk teknik telah diatur oleh lembaga normalisasi atau standarisasi. Beberapa lembaga yang menormalisasi simbol-simbol listrik antara lain:
ANSI : American National Standard Institute JIC : Joint International Electrical Association NMEA : National Manufacturer Electrical Assotiation DIN : Deutche Industrial Norm VDE : Verband Deutcher Elektrotechniker NEC : National Electrical Code IEC : International Electrical Commission.
Meskipun banyak lembaga yang mengeluarkan simbol listrik, namun dalam normalisasinya telah diatur sedemikian rupa sehingga suatu symbol tidak mungkin mempunyai dua maksud atau dua arti, begitu sebaliknya dua gambar simbol mempunyai satu maksud (interpretasi ). Diantara negara yang sudah maju industri kelistrikannya menentukan normalisasi sendiri, bahkan diikuti oleh dunia teknik pada umumnya. Contoh negara yang mempunyai normalisasi sendiri adalah Amerika dan Jerman. Simbol listrik dari kedua negara tersebut agak berlainan bentuk maupun interpretasinya, namun semua itu dapat dipahami karena sama-sama bertujuan untuk memudahkan dan membuat lancar kegiatan teknik yang dihadapi. Tabel 15.4 memperlihatkan sebagian perbedaan simbol listrik dari Amerika dan Jerman. Indonesia berdasarkan pertemuan yang diprakarsai oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) antara ilmuwan dan kalangan industri telah berhasil membuat standar simbol yang berhubungan dengan teknik listrik arus kuat. Hasil tentang simbol listrik ini telah dituangkan dalam buku PUIL 1977 (Peraturan Umum Instalasi Listrik) dan diperbaharui lagi dalam PUIL 1987 dan PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
2) Gambar Teknik Elektronika Sama seperti simbol listrik, simbol elektronika juga dinormalisasi oleh lembaga internasional seperti oleh: ANSI = Amirican National Standard Institute. IEEE = The Institute of Electrical and Electronics Engineers. IEC = International Electrotechnical Commission.
6
Tabel 15.4 Beberapa symbol listrik di Amerika dan jerman
a) Simbol Baterai Simbol baterai diperlihatkan pada Gb.15.5. Dua garis vertical merupakan tanda polaritas, yang lebih panjang merupakan polaritas positif dan yang pendek tanda polaritas negatif. Baterai yang terdiri dari beberapa sel ( multi sel ) ditunjukkan pada Gb.15.5(b) dan (c) menunjukkan baterai multi sel dua kedudukan, yaitu fix dan dapat diatur.
Gb. 15.5 Simbol baterai: (a) Tunggal; (b) Multi sel; (c) Multi Sel Dua Kedudukan b) Chassis dan ground
Gb. 15.6 (a) Simbol Chassis, (b) Hubungan Tanah (Ground), (c) Hubungan Bersama (Common Connection) 7
c) Kapasitor, ditunjukkan pada Gambar 16.7.
Gb. 16.7 Simbol kapasitor. (a) Simbol Umum (b) Kapasitor berpolaritas (c) Kapasitor dengan Pelindung (d) Kapasitor Variabel (dapat diatur) (e) Kapasitor Pengatur Diferensial (f) Split Stator. d) Koneksi dan hubungan percabangan Ada dua cabang penggambaran titik dan tanpa titik cabang. Sistem tanpa titik cabang sebetulnya merupakan simbol yang standar, tetapi kebanyakan rangkaian elektronika justru menggunakan system bertitik.
Gb.15.8. Simbol Percabangan (a) dan (b) Sistem Percabangan Bertitik. (d) sampai (f) Sistem Percabangn Tidak Bertitik. e) Induktor Induktor atau kumparan induksi didalam rangkaian elektronika sering digunakan untuk lilitan transformator, kumparan radio frekuensi atau kumparan penghambat. Simbol standar untuk kumparan diperlihatkan pada Gb. 15.9.
8
Gb.15.9. Simbol-simbol Induktor (a) Simbol Umum. (b) Konduktor Tetap dan Variabel. (c) Konduktor dengan Inti Baja. (d) Konduktor dengan Inti Keramik. f)
Kumparan relai Kumparan relai sering disebut juga solenoida, ada tiga jenis symbol yang digunakan dalam rangkaian elektronika, seperti ditunjukkan pada Gb. 15.10 berikut.
Gb. 15.10. Simbol-simbol relai. (a), (b), (c), dan (d) Simbol Kumparan Relai yang Diakui IEC (e) dan (f) Relai dengan Kontak Transfer (g) Relai Berpolaritas dengan Transfer Kontak (h) Relai dengan Penunjuk Jumlah g) Resistor Simbol resistor standar ditunjukkan pada Gb. 15.11a. Sudut kemiringan zig-zag adalah 600, dan setiap simbol resistor hanya dibuat tiga titik zig-zag, kecuali untuk simbol resistor tu. Nilai resistansi dapat tetap, berubah atau bertingkat simbolnya dapat dilihat pada Gb. 15.11 d dan c.
9
Gb. 15.11 Simbol-simbol Resistor h) Sakelar Fungsi utama sebuah sakelar adalah membuka atau menutup rangkaian. Istilah ‘Break’ dan ‘Make’ merupakan kata lain dari membuka dan menutup. Gb.15.12 menunjukkan simbol sakelar dan Gb.15.13 menunjukkan sakelar putar.
Gb. 15.12 Simbol-simbol saklar
Gb.15.13 Sakelar Putar
10
i)
Ukuran Gambar Simbol Secara teori ukuran simbol tidak begitu diutamakan, akan tetapi agar dalam penggambaran simbol-simbol elektro dan elektronika dapat mendekati standar, dibawah ini akan diberikan tabel pendekatan untuk menentukan ukuran dalam penggambaran simbol. Tabel 15.5. Pendekatan ukuran simbol
11
Soal soal 1. Sebutkan tujuan penggunaan simbol dalam gambar teknik listrik maupun elektronika! 2. Sebutkan lembaga-lembaga yang menormalisasi standarisasi gambar teknik listrik dan elektronika! 3. Gambarkan logo kapasitor dan artinya 4. Sebutkan tujuan penggunaan simbol dalam gambar teknik listrik maupun elektronika! 5. Lengkapilah gambar rangkaian amplifier daya berikut dengan simbol yang telah dinormalisasi!
12