PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS
6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar atau untuk penyederhanaan. A. Cara menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus Bagian-bagian benda tertentu harus dikerjakan secara khusus. Jika hal ini ingin ditunjukkan dalam gambar, maka bagian-bagian tersebut dijelaskan oleh garis sumbu tebal sejajar dengan bagian bersangkutan dan diberi jarak sedikit agar jelas, seperti pada Gb. 6.1. Pada benda-benda simetris garisnya tidak perlu digambar seluruhnya, tetapi cukup setengahnya saja. Di samping garis sumbu tebal ini masih diperlukan keterangan tambahan mengenai pengerjaan tambahan yang diperlukan.
Gb. 6.1 Cara penunjukan daerah yang harus dikerjakan tambahan
B. Garis-garis perpotongan a) Garis perpotongan yang sebenarnya Garis perpotongan antara dua permukaan geometric harus digambar dengan garis gambar jika kelihatan, dan dengan garis gores jika tersembunyi (Gb. 6.2).
1
Gb. 6.2 Garis perpotongan yang sebenarnya b) Gambar garis perpotongan yang disederhanakan Untuk menghemat waktu beberapa garis perpotongan yang sebenarnya dapat digambar dengan disederhanakan, umpamanya:
Garis perpotongan antara silinder dengan silinder Garis perpotongan antara silinder dengan prisma tegak lurus.
Gb. 6.3 Perpotongan silinder dengan prisma segi empat
Dalam contoh-contoh di atas garis-garis perpotongan yang sedianya lengkung disederhanakan oleh garis lurus, atau boleh dengan busur lingkaran. Garis perpotongan ini akan lebih mirip dengan garis perpotongan yang sebenarnya jika perbedaan ukuran antara kedua benda itu makin besar. Penyederhanaan ini jangan dilakukan, seandainya akan mengganggu kejelasan gambar.
2
Gb. 6.4 (a) Garis perpotongan khayal (garis tipis)
Gb. 6.4 (b) Garis perpotongan khayal (garistebal) pada ujung bidang tirus.
c) Garis perpotongan khayal Garis perpotongan khayal, yang terdapat pada pembulatan atau perpotongan antara dua silinder, digambar dengan garis tipis, tidak sampai batas-batas gambar, seperti tampak pada Gb. 6.4 (a). Tetapi pada gambar pandangan samping, garis demikian digambar dengan garis tebal. Gb. 6.4 (b) memperlihatkan benda yang terdiri dari sebuah palens dan sebuah kerucut terpancung, dalam dua proyeksi, pandangan depan dan pandangan samping. Pada gambar samping lingkaran-lingkaran, yang merupakan garis perpotongan antara bidangdatar dan kerucut, digambar dengan garis tebal, walaupun sebenarnya garis ini tidak kelihatan, karena pembulatannya.
6.2. Gambar bidang-bidang benda. a) Gambar bidang datar Untuk menghindarkan kesalahan, atau untuk memperjelas gambar, misalnya bidang datar pada bagian silinder, diperlukan keterangan yang menekankan bahwa bagian tersebut adalah 3
bidang datar. Dalam gambar bidang yang dimaksud ditandai oleh diagonalnya, yang digambar dengan garis tipis (Gb. 6.5). Walaupun bidangnya tersembunyi, macam garisnya tetap sama. Harus dicatat bahwa suatu segi empat dengan diagonalnya, dalam bidang bangunan dan arsitektur, merupakan lubang.
Gb. 6.5 Cara memperlihatkan bidang datar dengan lambang b) Gambar benda simetris Untuk menghemat waktu dan tempat, benda-benda simetris dapat digambar sebagian saja. Garis semetrinya ditandai oleh dua garis pendek sejajar, tegaklurus padanya. Cara lain ialah bagian benda yang dihilangkan digambar sedikit melalui garis simetrinya, seperti yang diperlihatkan oleh Gb. 6.6. Dalam hal ini garis pendek sejajar boleh dihilangkan.
Gb. 6.6 Pandangan benda simetris c) Benda yang diputus-putus
4
Gambar, seperti poros panjang dapat digambar terputus-putus, untuk menghemat waktu dan tempat. Garis-garis potongannya digambar dengan garis tipis, dengan tangan bebas atau dengan penggaris dapat juga diberi zigzag.
Gb. 6.7 Gambar yang diputus-putus d) Penyederhanaan bentuk-bentuk yang mengulang Jika suatu bentuk pada benda terdapat berulang kali, biasanya tidak digambar seluruhnya. Hanya digambar satu atau dua bentuk yang terdapat pada tempat-tempat penting saja seperti:
pada titik potong antara garis sumbu utama dan lingkaran jarak dan satu lagi jika seluruhnya terletak pada lingkaran jarak yang sama. Di ujung jika seluruhnya terletak pada segi empat Pada kedua ujung dan satu di sebelahnya, jika seluruhnya terletak pada satu garis.
Gb. 6.8 penyederhanaan penyajian gambar bentuk-bentuk yang berulang-ulang 5
Gb. 6.9 batas semula e) Bentuk semula (asli) Jika suatu benda dihasilkan dari pembentukan, seperti hasil hasil tekukan, bentuk semula (asli) dari benda itu tidak tampak lagi. Dalam hal demikian bentuk aslinya digambar dengan garis sumbu. Cara ini juga dipakai untuk menyatakan bentuk asli dari bahan yang dipergunakan. Cara yang disebut belakangan ini mungkin belum ditentukan dalam ISO, tetapi telah dipergunakan oleh beberapa Negara, selain Jepang. Oleh karena itu akan dibahas lebih lanjut. 6.3. Penggunaan pandangan sebagian Benda pada Gb. 6.10 dapat digambar hanya dalam dua pandangan, umpamanya pandangan depan dan pandangan kanan, tetapi hasilnya kurang jelas. Di sini dianjurkan untuk membuat gambar pandangan samping kiri dan kanan hanya sebagai pandangan sebagian. Ini sebenarnya bertentangan dengan dasar untuk membuat gambar seminimal mungkin, tetapi di sini perlu untuk jelasnya gambar.
Gb. 6.10 Penggunaan pandangan sebagian
6
6.4. Proyeksi putar Suatu gambar harus memperlihatkan bentuk benda sejelas mungkin. Sebuah elemen seperti misalnya sebuah lengan yang dilekatkan pada sebuah bos dengan suatu sudut tertentu, pada pandangan depan tidak tampak nyata. Panjang sebenarnya akan tampak lebih pendek. Cara untuk menghindari hal tersebut ialah dengan proyeksi putar. Bagian miring tersebut diputar hingga sejajar dengan bidang proyeksi, baru diproyeksikan.
Gb. 6.11 Proyeksi putar
6.5. Penyederhanaan gambar Cara cara menggambar bagian-bagian yang dikartel, jaring kawat, plat bordes dan sejenisnya diperlihatkan pada Gb. 6.12. pada gambar hanya digambar sebagian dari pola bentuk-bentuk yang dimaksud.
Gb. 6.12 Gambar yang disederhanakan 7
Soal soal 1. Bagaimana cara menyajikan gambar yang dikerjakan khusus? 2. Jelaskan maksud gamber berikut
3. Butlah gambar penyederhanaan dari benda berikut
4. Jelaskan cara penyederhanaan gambar simetris 5. Kapan gambar bentuk asli dipergunakan dalam gambar berikan contohnya
8