PERTEMUAN 4 ATURAN PENYAJIAN GAMBAR 4.1. Penentuan pandangan Untuk menggambar pandangan-pandangan sebuah benda, pandangan depan benda dianggap sebagai gambar pokok, dan pandangan-pandangan lain dapat disusun. Tetapi pada gambar kerja, jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, yang dapat memberikan bentuk benda secara lengkap. Pandangan depan harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat memberikan bentuk atau fungsi benda secara umum, dan jika pandangan depan ini belum dapat memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan tambahan seperti misalnya pandangan atas, pandangan kanan, dan lainnya dapat ditambahkan. Jika benda yang terdapat pada Gb.7.2 ingin diperlihatkan dalam gambar pandangan atas, pandangan kanan dan pandangan belakang tidak diperlukan sesuai dengan bentuknya, hanya dua pandangan diperlukan untuk menggambarkan benda secara jelas. Jika bendanya berbentuk simetris, seperti misalnya sebuah poros, satu pandangan cukup memberikan gambaran dari benda tersebut, dengan hanya menambahkan lambang ∅ pada ukuran diameter poros.
Gb. 4.1 memilih pandangan
1
Gb. 7.2 Gambar dengan dua pandangan
Gb. 7.3 Gambar dengan satu pandangan saja Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena gambar pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya. Lagi pula jumlah gambar pandangan juga ditentukan oleh gambaran pandangan depan tadi. Pandangan depan tidak selalu berarti pandangan depan dalam arti kata sehari-hari. Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya. Umpamanya wajah seorang wanita yang ingin diabadikan dalam gambar. Maka disini pandangan depan dari wajah tersebut, ialah muka itu sendiri, karena bagian ini sudah memberikan sifat-sifat khas dari wajah tadi. Di lain pihak, sebagai pandangan depan dari seekor kuda justru diambil pandangan sampingnya, karena pandangan ini sudah cukup memberi keterangan tentang ciri-ciri khas dari “benda” tersebut. Pada Gb.4.3 diperlihatkan pula badan pesawat yang mana diambil sebagai pandangan depan. Begitu pula halnya dengan sebuah mobil.
2
Gb. 4.3 Gambar garis bentuk sebuah pesawat terbang
4.2. Susunan gambar-gambar pandangan Jika pandangan depan dari benda telah ditentukan, maka pandangan-andangan lain yang dianggap perlu dapat dipilih dan disusun dalam satu gambar yang merupakan satu kesatuan. Dalam gambar kerja bagian bagian benda digambar dalam kedudukan pengerjaannya (Gb. 7.6 ). misalnya poros yang dikerjakan pada mesin bubut harus digambar mendatar pula, seperti contoh-contoh pada Gb.7.7(a) dan (b) benda-benda yang dikerjakan pada mesin planer, shaper atau fres harus digambar dengan bagian permukaan yang dikerjakan dalam kedudukan mendatar (Gb.7.8).
Gb. 4.4 pandangan depan dari beberapa alat
3
4.3. Pandangan sebagian, Pandangan Khusus dan Detail. Benda-benda yang memiliki bagian-bagian dengan permukaan miring, tidak akan terlihat bentuk yangsebenarnya dalam gambar pandangan ortogonal. Jika diperlukan gambar yang menunjukkan bentuk sebenarnya, maka pandangan tambahan dapat digambarkan. Pandangan tambahan ini digambar pada bidang bantu, dekat pada bagian yang akan digambar, dan tegak lurus pada arah penglihatan. Jadi dasar proyeksi orthogonal disini tetap dipertahankan.
a) Pandangan sebagian Kadang-kadang suatu benda tidak perlu digambar secara lengkap. Dalam hal demikian hanya bagian yang ingin diperlihatkan dibuatkan gambarnya. Bagian ini dibatasi dengan garis titik kontinu bebas. Artinya garisnya ditarik tanpa bantuan alat gambar (Gb. 4.5). Dalam hal gambar pandangan samping yang menghasilkan gambar yang mengaburkan bentuk bendanya, maka gambar pandangannya tidak digambar secara lengkap. Dengan pandangan sebagian artinya gambar pandangan yang tidak lengkap, terlihat jelas bentuk bendanya.
Gb. 4.5 Pandangan sebagian
4
b) Pandangan setempat Di samping gambar pandangan sebagian ini, masih terdapat gambar pandangan yang lebih sempit, yaitu pandangan setempat. Gb. 4.5 memperlihatkan pandangan setempat dari alur pasak. Pandangan ini dimaksud untuk melengkapi gambar dari sebuah poros. Perhatikan disini bahwa porosnya hanya digambar dengan pandangan sebagian. Pandangan setempat digambar dengan garis tebal, dan harus dihubungkan dengan gambar pokok oleh garis sumbu (tidak selalu! ). Gb. 4.6 memperlihatkan cara menggambar pandangan setempat dari pasak. Di sini tidak diperlukan gambar pandangan samping lengkap. Cara demikian menghemat waktu dan tempat (kertas gambar)
Gb. 4.6 Pandangan setempat
c) Pandangan khusus dengan menggunakan anak panah Jika diperlukan arah penglihatan yang berbeda dari pada yang telah ditentukan, atau gambar pandangannya tidak dapat ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, maka cara dengan menggunakan anak panah harus diterapkan. Disini dalam satu gambar dipergunakan dua cara proyeksi yang pada dasarnya tidak diperkenankan. Hanya pada keadaan-keadaan tertentu cara demikian diperbolehkan.
5
Gb. 4.7 Pandangan khusus
d) Pandangan detail Dalam hal-hal dimana bagian dari benda begitu kecil, sehingga tidak dapat digambarkan atau diberi ukuran dengan baik, bagian tersebut dapat digambar secara mendetail, dengan skala pembesaran. Seperti terlihat pada Gb. 4.8, bagian poros yang akan dibesarkan dilingkari dan dapat ditandai dengan huruf. Bagian ini kemudian digambar ditempat lain disertai dengan tandanya dan skalanya.
6
4.4. Penanganan Gambar Ada beberapa jenis gambar sehubungan dengan lembaran kertas gambar dan benda-benda. System gambar satu-satu adalah jenis dimana satu benda digambar pada satu lemabr kertas gambar. Sitem gambar kelompok adalah jenis dimana beberapa benda digambar pada satu kertas gambar. Gambar berlembar banyak adalah jenis dimana sebuah benda digambar pada beberapa lembar kertas gambar. Susunan pada kertas gambar harus memenuhi cara produksi tradisional dan penanganan gambar teknik yang lebih baru. Isi susunan gambar dalam kertas gambar adalah: 1. Posisi dan ukuran kepala gambar 2. Batas dan rangka 3. Tanda tengah kertas gambar 4. Tanda orientasi 5. Skala referansi metric 6. System referensi kisi-kisi 7. Tanda pemotongan 8. Dan lain-lain
7