Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI PARTAI POLITIK DI DESA SURUH TEMBAWANG KECAMATAN ENTIKONG KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2015 Oleh:
MUHAMMAD SYAFE’I NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email :
[email protected]
Abstrak Skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana persepsi masyarakat terhadap fungsi partai politik di Desa Suruh Tembawang. Ada tiga fungsi partai politik yaitu: sebagai sarana komunikasi politik, sebagai sarana sosialisasi politik dan sebagai sarana penyelesaian konflik yang mana menurut peneliti dari tiga (3) fungsi ini terdapat banyak permasalahan. Penelitian ini menggunakan metode penilitian kualitatif dengan melakukan wawancara langsung kepada informan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan fungsi partai politik yang dilakukan oleh partai politik di Desa Suruh Tembawang masih kurang baik atau negatif. Kata Kunci : Persepsi, Masyarakat dan Partai Politik
Abstract This undersgraduate thesis to describe public perception of the functions of political parties in the village of Suruh Tembawang. There are three functions of political parties, i.e., as a means of political communication, as a means of political socialization and as a means of conflict resolution which based on this research, of the three (3) functions, there are many probems. This study used qualitative method through direct interviews with the informants. The results of this study are mostly public perception on the implementation of the functions of political parties carried out by political parties in the village of Suruh Tembawang is still not good or negative Keywords: Perception, Public and Political Parties
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
1
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ada beberapa sub proses di dalam persepsi,
A. PENDAHULUAN
dan yang dapatdipergunakan sebagai bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal yang
A. 1. Latar Belakang Masalah Persepsi merupakan suatu proses
komplek dan interaktif, sub proses pertama
yang didahului oleh suatu penginderaan
yang dianggap penting ialah stimulus atau
yaitu merupakan proses yang berwujud
situasi rangsangan yang hadir.
diterimanya stimulus oleh individu melalui
Partai
Politik
organisasi
alat reseptornya.Untuk lebih memahami
politik
persepsi berikut adalah beberapa definisi
masyarakat dan untuk mendapatkan posisi
persepsi menurut pakar psikologi antara lain
atau kedudukan yang diinginkan.
sebagai berikut: Psikologi sosial mengamati kegiatan
manusia
dari
segi-segi
untuk
adalah
menyalurkan
Neuman
(dalam
Budiardjo,1998:16-17)
aspirasi
Miriam
mengemukakan
ekstern(lingkungan sosial, fisik, peristiwa-
definisi partai politik sebagai berikut :
peristiwa,gerakan-gerakan
“Partai politik adalah organisasi artikulatif
Dalam kamus besarbahasa Indonesia
yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang
2005. Jakarta: Depdiknas. Persepsi adalah
aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang
pengamatan,
memusatkan perhatiannya pada kekuasaan
penyusunan
dorongan-
dorongan dalam kesatuan-kesatuan, hal
pemerintahan
dan
mengetahui,
memperoleh
dukungan
melalui
indera,
tanggapan
bersaing
untuk
rakyat,
dengan
(indera) dan daya memahami. Oleh karena
beberapa kelompok lain yang mempunyai
itu,
pandangan
kemampuan
membedakan
manusia
untuk
mengelompokkan
yang berbeda-beda. Dengan
dan
demikian partai politik merupakan perantara
memfokuskan yang gerakanmassa)maupun
besar yang menghubungkan kekuasaan-
segi
kekuasaan dan ideologi sosial dengan
intern(kesehatanfisik
perorangan,
semangat, emosi). Menurut
lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi Rakhmat
(2004:42)
dan yang mengaitkannya dengan aksi politik
“Persepsi adalah pengalaman tentang objek,
di dalam masyarakat politik yang lebih
peristiwa atau hubungan-hubungan yang
luas”.
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan
pesan”.
Persepsi
memberikan makna pada stimulus inderawi,
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Dari berbagai definisi di atas, dapat dilihat bahwa tujuanutama partai politik adalahmenguasai
pemerintahan
sehingga 2
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mereka dapat lebih leluasa melaksanakan
kekeluargaan dan antar warga, begitu juga
keinginan-keinginanmereka
dengan penyelesaian perkara yang terjadi
sertamendapatkan keuntungan.Desa Suruh
pada umumnyamasih menggunakan hukum
Tembawang adalah salah satu Desa dari
adat dimana hal ini kepala adat dan
lima Desa yang ada di Kecamatan Entikong
temenggu
dan berada pada garda terdepan bagian
menyelesaikan
perbatasan yaitu berbatasan langsungdengan
tersebut.
(kepala
suku)
semua
yang
akan
perkara-perkara
negeri tetangga Sarawak Malaysia timur
Apalagi seperti yang kita ketahui
sama halnya seperti kota Kecamatan yang
sekarang masyarakat adat telah diakui oleh
berbatasan
negara jadi akan semakin terjaga adat
langsung
dengan
Sarawak
Malaysia.
istiadat yang ada dimasyarakat Desa Suruh
Desa Suruh Tembawang merupakan
Tembawang. Sebagian besar penduduk Desa
salah satu Desa yang masih terisolir, yang
Suruh
sistem transportasinya masih menggunakan
sebagai
trasportasi
sungai
berkebun, dimana perkebunan yang lebih
sekayam.Desa Suruh Tembawang memiliki
dominan adalah perkebunan lada atau
sepuluh
Suruh
sahang yang hasilnya sebagian besar dijual
Tembawng, Dusun Pool, Dusun Sekajang,
kenegeri tetangga Sarawak Malaysia timur.
Dusun Senutul, Dusun Badat Lama, Dusun
Kurang
Gun Jemak, Dusun Gun Tembawang, Dusun
masyarakat
Badat Baru, Dusun Gita Jaya dan Dusun
terhadap fungsi partai politik karena partai
Kebak Raya.
politikdianggap tidak dapat menjalankan
sungai
Dusun
Pada
yaitu
yaitu:
umumnya
Dusun
penduduk
Desa
Tembawang petani
bermata
ladang
baiknya Desa
pencarian
berpindah serta
(negatif) Suruh
persepsi Tembawang
fungsi-fungsinya.
Suruh Tembawang beretnik Dayak dengan sub suku dayak sungkung, sehingga dalam tatanan adat istiadatnya juga masih cukup kental
mewarnai
kehidupan
sosial
masyarakat dengan adat istiadat yang masih terpelihara diantarnya gawai dayak atau gawai panen padi. Gunanya adalah untuk saling
meningkatkan
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
hubungan 3
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dari hasil perolehan suara dari
Tabel 1.1 Data Jumlah Perolehan Suara
beberapa
partai
politik
diatas,
dapat
SahPartaiPolitikPada Pileg Tahun 2014
disimpulkan bahwa Desa Suruh Tembawang
Di Desa Suruh Tembawang
termasuk dalam basis massa dari Partai
No
1 2
3
4 5 6
Nama Partai
Partai NasDem Partai Kebangkitan Bangsa Partai Keadilan Sejahtera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Partai Golongan Karya Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Peroleha
dan Partai NasDem. Dimana suara dari
n Suara
PDIPerjuangan mencapai 1.264, dan partai
Sah
NasDem mencapai 323 suara. Sedangkan
323
partai yang lain hanya mencapai suara seratus lebih, bahkan ada beberapa partai
13
yang pendukungnya hanya puluhan orang dan belasan orang saja bahkan ada yang
3
tidak mendapat dukungan sama selali yaitu partai bulan bintang(PBB) .
1.264 100
Menurut
Budiardjo
(2008:40)
menerangkan fungsi partai politik sebagai berikut:
13
a. Sarana komunikasi politik
7
Partai Demokrat
40
Pada fungsi ini partai meyalurkan aspirasi
8
Partai Amanat Nasional
103
masyarakat,partaimelakukanpenggabunga
9
10 11 12
Partai Persatuan Pembangunan Partai Hati Nurani Rakyat Partai Bulan Bintang Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Jumlah
Sumber :
nkepentinganaspirasimasyarakat(intrest 3
kepentingan
dan tersebut
merumuskan dalam
bentuk
169
teratur (interstarticulation).Rumusan ini
-
dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan yang
12 2.043
KPPS Desa Suruh Tembawang pukul 1.00 WIB, 12 febuari 2015
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
aggregation)
disampaikan
kepada
penguasa
untukdijadikan kebijakan umum yang diterapkan kepada masyarakat. b. Sosialisasi politik (political socialization)
4
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Partai memberikan sikap, pandangan,
hanya
pendapat
terhadap
Perjuangan adalah partai yang sedikit lebih
fenomena politik yang terjadi ditengah
baik dibandingkan partai-partai politik yang
masyarakat.Sosialisasi
juga
lainnya. Dengan kata lain adalah buruk
penyampaian
diantara yang terburuk, itu semua hanya
norma-norma dan nilai-nilai dari satu
untuk memenuhi kewajiban sebagai sebagai
generasi ke generasi berikutnya.
warga negara indonesia karena negara kita
dan
mencakup
c.Sarana
juga
orientasi
politik
proses
rekruitmen
politik
(political
dan
menganggap
PDI
menganut sistem demokrasi.
recruitment) Partai
memilih
Kurangnya pelaksaaan dari fungsi
politik
berperan
dalam
partai politik masyarakat menganggap partai
mempersiapkan calon-calon dalam sistem
polilitik
politik, Partai politik harus mengajak
kesejahteraan pribadi dan kelompoknya.
orang-orang yang berbakat untuk turut
Artinya masyarakat memberikan dukungan
aktif dalam kegiatan politk.
kepada partai-partai politik yang ada hanya
d. Pengatur konflik (conflict management).
hanya
sebagai
perahu
untuk
asal-asal saja bukan benar-benar dari hati
Partai politik sebagai salah satu lembaga
nurani masing-masing, hal ini terjadi karena
demokarasi
partai
berfungsi
untuk
politik
mengendalikan konflik melalui dialog
menunjukkan
dengan
meningkatkan
pihak-pihak
yangberkonflik.Menampungdan memadukan
aspirasi
dinilai
belum
kontribusinya kesejahteraan
bisa dalam
masyarakat,
tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kedalam
sangat kecewa terhadap kinerja partai politik
musyawarah badan dewan perwakilan
yang belum bisa melaksanakan fungsinya
rakyat
dengan melalui elit-elit politiknya.
untuk
mendapatkan
penyelesaianberupakeputusan politik.
Terutama dalam pelaksaan fingsi
Dari hasil dukungan seperti yang
sebagai sarana komunikasi politik, sabagai
terlihat pada tabel diatas itu sebagian besar
sarana sosialisasi politik dan pengatur
masyarakat memberi dukungan pada PDI
konflik
Perjuangan,
PDI
permasalahan yang kemudian menimbulkan
Perjuangan menjadi partai yang paling
persepsi negatif masyarakat di Desa Suruh
dipercayai dan disukai oleh sebagian besar
Tembawang terhadap partai politik itu
masyarakat. Namun, senarnya masyarakat
sendiri.
tetapi
bukan
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
berarti
yang
dinilai
Sebagai
terdapat
contoh,
banyak
pembangunan 5
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
inprastruktur dasar seperti jalan, listrik,
dukungan masyarakat terhadap partai politik
irigasi dan lain sebagainya sampai saat ini
hanya sekedar mendukung saja. Begitu juga
belum dapat dinikmati oleh masyarakat di
dengan tingkat pengatahuan masyarakat
Desa Suruh Tembawang tentu ini adalah
tentang partai politik juga masih sangat
bagian dari fungsi partai sebagai sarana
rendah itu semua sebagai akibat dari tidak
komunikasi politik. Yang mana fungsi
berjalannya fungsi partai sebagai sarana
komunikasi
sosialisasi
politik
adalah
sebagai
politik.
Komunikasi
dan
penyampai berbagai aspirasi rankyat dalam
sosialisasi politik yang sebenarnya sangat
rangka
kesejahteraan
penting
Desa
mengingat secara geografis atau letak Desa
meningkatkan
khususnya
masyarakat
di
Suruh
Tembawang.
merdeka
sepenuhnya tersebut,
oleh
partai
politik
Suruh Tembawang yang sangat rawan
Selama tujuh puluh tahun (70) Indonesia
dilakukan
masyarakat
mengenyam akses
terhadap keutuhan wilayah NKRI, karena
belum
bukan tidak mungkin jika pemerintah
kemerdekaan
sampai saat ini masih tidak memperhatikan
transpotasi
masih
kehidupan masyarakat.
menggunakan trasnsportasi sungai yaitu
Hal
tersebut
akan
memicu
sungai sekayam hal- hal seperti ini yang
masyarakat untuk menentukan sikap tegas
menjadikan
dan
persepsi
kurang
baiknya
masyarakat
Desa
(negatif)
mengambil
keputusan
untuk
Suruh
memisahkan diri dari NKRI dan kemudian
Tembawang terhadap fungsi partai politik
memutuskan untuk menjadi bagian dari
karena berbagai aspirasi masyarakat tidak
negara tetanga, kalaupun sebenar tidak
tersalurkan. Selain itu juga dikarenakan
mudah tetapi tidak ada yang tidak mungkin,
kurangnya pentahuan masyarakat terhadap
sudah seharusnya pemerintah bisa belajar
partai politik sehingga membuat masyarakat
dari pengalaman-pengalaman sebelumnya
kurang tanggap terhadap keberadaan partai
seperti
politik di Desa Suruh Tembawang.
Kemudian
yang
terjadi
peran
diTimor
Reste.
politik
dalam
partai
Kurangnya sosialisasi partai-partai
menyelesaikan berbagai konflik terutama
politik di Desa Suruh Tembawang yang
konflik yang terjadi diantara masyarakat
menyababkan
dengan partai politik itu sendiri, berbagai
minimnya
pengetahuan
masyarakat mengenai partai-partai yang ada,
permasalahan-permasalahan
hal ini juga menjadi penyebab dukungan-
dalam masyarakat yang berkaitan daengan
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
yang
terjadi
6
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pelaksanaan dari fungsi partai politik sampai
politikmenurut Miriam Budiardjo (2008:40)
saat ini masih menjadi permasalahan yang
yaitu:Sarana komunikasi politik, Sosialisasi
mendasar di Desa Suruh Tembawang.
politik
(political
socialization),
Sarana
Dimana dalam pelaksanaan fungsi
rekruitmen politik (political recruitment)
partai politik sebagai sarana penyelesaian
dan Pengatur konflik (conflict management).
konflik dinilai sangat-sangat dibutuhkan
Di mana dari keempat fungsi tersebut
dalam
peneliti fokus pada tiga fungsi yaitu: Sarana
meningkatkan
masyarakat
terhadap
rasa partai
percaya politik
itu
komunikasi
politik,
Sosialisasi
politik
sendiri. Melihat uraian diatas mengenai
(political socialization) danPengatur konflik
partai politik diDesa Suruh Tembawang
(conflict management).
Kecamatan Entikong dan upaya menjawab segala permasalahannya, penulis tertarik
A.3. Tujuan Penelitian
untuk mengkaji topik ini lebih mendalam
Sesuai
dengan
apa
yang
telah
dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul
dikemukakan pada latarbelakang masalah
Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Partai
dan rumusan masalah di atas, maka yang
Politik
menjadi tujuan penelitian ini yaitu:
di
Desa
Suruh
Tembawang
Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau
1.
Tahun 2015.
Ingin
mendeskrsipsikan
(gambaran)
pengetahuan masyarakat dalam kaitan dengan fungsi partai politik sebagai sarana komunikasi politik.
A. 2. Masalah Penelitian Dalam penelitian ini penulis fokus
2.
Ingin
mendeskripsikan
(gambaran)
terhadap permasalahan yang akan dibahas
pandangan masyarakat dalam kaitan
untuk menghindari ruang lingkup penelitian
dengan fingsi partai politik sebagai
yang terlalu luas dan tidak menyimpang.
sarana sosialisasi politik.
Maka peneliti membatasi masalah yang akan
3.
Ingin
mendeskripsikan
diteliti yaitu: Persepsi masyarakat terhadap
(gambaran)pengalamanmasyarakat dalam
fungsi
kaitan dengan fingsi partai politik sebagai
partai
Tembawang
politik
diDesa
Kecamatan
Suruh Entikong
sarana pengatur konflik.
Kabupaten Sanggau Tahun 2015.Fungsi partai yang peneliti gunakan sebagai pisau penelitian
adalah
fungsi
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
partai 7
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
A. 4. Manfaat Penelitian
memilih,mengorganisasikandan menafsirkan
Adapun manfaat yang didapatkan dari
rangsangan dari lingkungan kita dan proses
penulisan proposal penelitian skripsi ini
tersebut
adalah sebagai berikut:
kita”.Mulyana (2000:104) yang menyatakan
Manfaat
teoritis,
perilaku
yang
bahwa “Kemampuan daya persepsi dimiliki
didapatkan dari hasil penelitian ini adalah
oleh manusia guna menyesuaikan diri
untuk memperluas pengembangan ilmu
dengan baik terhadap lingkungan”. Oleh
mahasiswa-mahasiswi ilmu politik dalam
karena
rangka untuk menyalurkan pemahaman dan
akanmempengaruhi
intelektualitas setiap mahasiswa-mahasiswi
membentuk sikap.
dibidang
a.Perhatian masyarakat
akademis
manfaat
mempengaruhi
khususnya
untuk
persepsi masyarakat tentang fungsi partai politik.
itu
dengan
adanya
persepsi
perilaku
dan
terhadap sistem
politik yang sedang berjalan. b.Perhatianmasyarakat terhadap pelaksanaan
Mafaat
praktis,
manfaat
yang
demokrasi pancasila.
didapatkan dari hasil penelitian ini adalah
c. Persepsi masyarakat terhadap kemampuan
agar partai politik menjalankan fungsinya
pemerintah untuk mecahkan masalah
dengan baik. Hasil penelitian ini juga di
yang dihadapi rakyat.
harapkan masyarakat
memberikan
kontribusi
bagi
yang ada di Desa Suruh
Tembawang pada umumnya dan bagi stakeholder yang terlibat dalam partai
d. Perhatian masyarakat terhadap kualitas tokoh politik. e. Perhatian masyarakat terhadap kebijakan yang dihasilkan pemerintah.
politik maupun dalam penyelenggaraan Pemilihan umum.
A. 5. 2. Fungsi-Fungsi Partai Politik Menurut Budiardjo (2008:40) fungsi partai politik ada empat (4) sebagai berikut: a. Sarana komunikasi politik, pada fungsi
B. TINJAUAN PUSTAKA
inipartai meyalurkan aspirasi masyarakat, kemudianpartai
A. 5. 1. Persepsi Menurut “Persepsi
Mulyana
adalah
(2000:162)
internal
memungkinkan
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
penggabungan
melakukan kepentingan
aspirasi
yang
masyarakat (intrest aggregation) dan
kita
merumuskan kepentingan tersebut dalam 8
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
bentuk teratur
(interst articulation).
C. METODE PENELITIAN
Rumusan ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan
yang
disampaikan
penguasa
untuk
dijadikan
umum
yang
kepada
kebijakan
diterapkan
kepada
masyarakat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk kualitatif deskriptif. Dimana dalam penelitian ini yaitu berusahamendapatkan informasi yang
b. Sosialisasi politik (political socialization)
selengkap mungkin mengenai fenomena-
Partai memberikan sikap, pandangan,
fenomena politik yang terjadi di Desa Suruh
pendapat
Tembawang.
dan
orientasi
terhadap
fenomena politik yang terjadi ditengah masyarakat.
Sosialisasi
Suwandi 2008:21) mendefinisikan bahwa
penyampaian
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
norma-norma dan nilai-nilai dari satu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
generasi ke generasi berikutnya.
fundamental bergantung pada pengamatan
juga
politik
Kirk dan Miller (dalam Basrowi dan
juga
mencakup
proses
c. Sarana rekruitmen politik (political recruitment)
Partai
berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam mempersiapkan calon-calon dalam
dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
politik,
politik
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berperan
sistem
Partai
politik
mengajak orang-orang yang
harus
berbakat
untuk turut aktif dalam kegiatan politk. d.
B. 1. Jenis Penelitian
Pengatur
konflik
B. 2. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian yang peneliti
(conflict
pilih untuk melaksanakan penelitian ini
management)Partai politik sebagai salah
adalah Desa Suruh Tembawang Kecamatan
satu lembaga demokarasi berfungsi untuk
Entikong
mengendalikan konflik melalui dialog
pertimbangan
dengan pihak-pihak yang berkonflik.
diteliti oleh peneliti cukup signifikan dengan
Menampung dan memadukan aspirasi
sasaran yaitu tentang persepsi masyarakat
kedalam musyawarah badan perwakilan
Desa Suruh Tembawang Terhadap fungsi
rakyat untuk mendapatkan penyelesaian
Partai Politik yang merupakan masalah,
berupa keputusan politik.
maka penulis tertarik melakukan penelitian
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Kabupaten
Sanggau.
permasalahan
Dengan
yang
akan
9
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
di Desa Suruh Tembawang Kecamatan
data,
dan
Entikong Kabupaten Sanggau.
temuannya.
membuat Oleh
penelitian
Subjek
penelitian kualitatif.
memperoleh sumber data, dalam hal ini
Menetapkan
masyarakat
penelitian
yang
itu,
atas dalam
peneliti
adalah
kunci
dalam
keabsahan
data
instrumen
untuk
adalah
dalam
karena
kualitatif
merupakan
B. 3. Subjek dan Objek
kesimpulan
mempunyai
diperlukan teknik pemeriksaan data.Teknik
persepsi (penilaian) terhadap partai politik.
keabsahan data adalah suatu teknik yang
Kemudian yang dijadikan subjek disini
dilakukan untuk menganalisa dan menguji
penulis menentukan informan, yaitu:
keabsahan
data
1. Kepala desa
penelitian.
Maka
2. Tokoh masyarakat
keabsahan data dilakukan dengan metode
3. Masyarakat (masyarakat awam)
triangulasi
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi
masyarakat
Desa
Suruh
data.
diperoleh dalam
dalam
Peneliti
penelitian
ini
menggunakan
triangulasi sebagai teknik untuk memeriksa keabsahan data.
Tembawang terhadap fungsi partai politik.
Denzin (dalam Moleong, 2013: 330) membedakan sebagai
B. 4. Teknik Penelitian
yang
empat
teknik
macam
triangulasi
pemeriksaan
yang
Dalam penelitian ini yang menjadi
memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
instrumen dalam pengumpulan data adalah
penyelidik dan teori.Model triangulasi yang
peneliti sendiri, yaitu instrumen dalam
di gunakan peneliti adalah mengunakan
wawancara, pedoman wawancara (interview
model Triangulasi Sumber. Menurut Satori
guide)
dan Aan Komariah (2011:170), triangulasi
berupa
daftar
pertanyaan
yang
tujuannya adalah agar pertanyaan tidak
sumber
keluar dari fokus penelitian.
kepercayaan peneliti dengan mencari data
Menurut Sugiyono (2013:8) peneliti kualitatif
sebagai
human
instrument,
yaitu
cara
meningkatkan
sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain.
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan
data,
menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
10
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
penguasa untuk dijadikan kebijakan umum
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diterapkan kepada masyarakat. C. 1. Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi
Sarana
Komunikasi
yang
Tehadap
pengetahuan
seseorang
temukan
diperlukan untuk suatu kecerdasan persepsi.
dilapangan fungsi komunikasi politik dari
Persepsi ini bisa diukur melalui tingkat
partai
pendidikan
politik,
peneliti
Masyarakat
Fungsi Komunikasi Politik Pengetahuan,
Politik Seperti
a.Pengetahuan
masih
banyak
terdapat
permasalahan-permasalahanyang menimbulkan
berbagai
dengan
sendirinya
tingkat
pengetahuannya pun menjadi luas. Begitu
persepsi
dari
masyarakat Desa Suruh Tembawang.
juga
pengetahuan
seseorang
yang
berpendidikan akan sangat berbeda dengan
Banyaknya kepentingan-kepentingan
seseorang
yang
tidak
berpendidikan
masyarakat atau berbagai macam aspirasi
khususnya tentang pengetahuan mengenai
masyarakat yang tidak kunjung terealisasi
partai politik.
sesuai dengan harapan (tidak tersalurkan),
Rasa pesimis msayarakat terhadap
yang kemudian menjadikan masyarakat
partai politik terukur dari bagaimana partai
menjadi
politik dalam memperjuangkan berbagai
mempunyai
berbagai
persepsi
apakah itu persepsi yang baik maupun
aspirasi
persepsi yang kurang baik (negatif) terhadap
engan untuk memberikan keterangan, hal ini
pelaksanaan
terjadi
dari
fungsi
partai
politik
sebagai sarana komunikasi politik.
mereka.Banyak
karena
informen
rendahnya
yang
pengetahuan
masyarakat mengenai partai politik. Bahkan
Menurut Miriam Budiarjdo Sarana
tidak jarang peneliti temukan masyarakat
komunikasi politik, Pada fungsi ini partai
yang akan peneliti jadikan subjek penelitian
meyalurkan aspirasi
masyarakat, partai
menjawab saya tidak tahu tentang partai
penggabungan
politik kemudian mereka menolak untuk
melakukan kepentinganaspirasi
masyarakat
(intrest
aggregation) dan merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk teratur
(interst
diwawancarai
karena
takut
akan
memberikan keterangan yang salah. Dari
penomena
dikatakan
koreksi terhadap kebijakan penguasa atau
terhadap partai politik kurang baik atau
usulan kebijakan yang disampaikan kepada
negatif.
Hal
persepsi
dapat
articulation). Rumusan ini dibuat sebagai
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
bahwa
tersebut
tersebut
masyarakat
terjadi
sebab 11
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pelaksanaan fungsi dari partai politik masih
pengalaman dan apa yang pernah dialami
belum maksimal khususnya fungsi partai
oleh masyarakat Desa Suruh Tembawang
politik sebagai sarana komunikasi politik.
tentang
b.
masyarakat
Pandangan
Masyarakat
Tehadap
politik,
maka
berdasarkan
persepsi
pengalaman
personal (perorangan) sangat berpariasi
Fungsi Komunikasi politik Pandangan,
partai
suatu
karena setiap orang punya pengalaman
pendapat, masukan dan saran dari seseorang
masing-masing. Yang kemudian menjadi
maupun kelompok yang, kemudian bisa
pembelajaran tersendiri terhadap masing-
dijadikan acuan untuk memerbaiki kinerja
masing individu maupun kelompok.
atau
merupakan
sistem-sistem
harapan.
Bicara
yang
tidak
mengenai
pandangan masyarakat
sesuai
Dari hasil penelitian pengalaman
bagaimana
masyarakat di Desa Suruh Tembawang
di Desa Suruh
mengenai
partai
politik
masih
sangat
Tembawang terhadap fungsi partai politik
menhawatirkan, hal
sebagai sarana komunikasi politik, tentu
pengetahuan masyarakat di Desa Suruh
menjadi perihal yang sangat berpengaruh
Tembawang masih sangat-sangat minim.
terhadap
C. 2. Persepsi Masyarakat Terhadap
persepsi
dari
masyarakat
itu
sendiri.
ini terjadi tingkat
Fungsi Sarana Sosialisasi Politik Jika pandangan-pandangan tersebut
Menurut
Miriam
Budiardjo
tidak diindahkan tentu hal tersebut akan
Sosialisasi politik (political socialization)
menjadi penyebab kurang baiknya persepsi
Partai
masyarakat
pendapat dan orientasi terhadap fenomena
terhadap
partai
politik
memberikan
politik
karena
hak-hak
masyarakat.Sosialisasipolitik juga mencakup
masyarakat di Desa Suruh Tembawang
juga proses penyampaian norma-norma dan
belum terrealisasi dengan baik.
nilai-nilai dari satu generasi kegenerasi
c.
yang
Pengalaman
menjadi
Masyarakat
Tehadap
ditengah
berikutnya. Fungsi sosialisasi politik dalam suatu
Fungsi Komunikasi politik Pengalaman adalah apa yang pernah
terjadi
pandangan,
dikemudian hari. Seperti yang terjadi saat ini apa
yang
sikap,
kehidupan masyarakat
agar
masyarakat
dialami oleh seseorang, bisa melalui proses
memiliki wawasan mengenai partai politik,
belajar dan melalui peristiwa yang pernah
yang
dialami
pengetahuan-pengetahuan
dimasa
lalunya.
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Berdasarkan
kemudian
akan
memberikan masyarakat 12
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tentang fungsi dari sosialisasi politik itu
Pengetahuan juga menjadi tolak ukur
sendiri terutama bagi masyarakat diDesa
bagaimana penilaian masyarakat terhadap
Suruh
partai
Tembawang.Namun
hasil
yang
politik,
tingkat
pengetahuan
peneliti temukan dilokasi penelitian lagi-lagi
masyarakat yang tergolong masih sangat
pelaksanaan fungsi partai politik sebagai
minim
mengenai
fungsi
sarana
sebagai
sarana
sosialisasi
sosialisasi
politik
juga
belum
terlaksana dengan baik.
sebagian besar masyarakat di Desa Suruh tingkat
politik
politik
bisa
dibilang masih setengah-setengah ini yang
Sudah menjadi rahasia umum jika
Tembawang
partai
pendidikan
membuat
penilaian
buruk
masyarakat
terhadap partai politik masih sangat tinggi.
sangat
Dalam memberikan suatu penilaian
rendah, seperti yang terlihat ditabel tingkat
atau berpersepsi seseorang yang tingkat
pendidikan
pengetahuan rendah itu relatif cepat dan
masyarakat
Desa
Suruh
Tembawang, jumlah penduduk yang buta
tidak
terlalu
banyak
huruf masih menjadi yang tertinggi. Dalam
mendalam mengenai segala sesuatu, jika
hal ini siapa yang seharus disalahkan, akan
yang dilihat dan dirasakannya tidak bagus
tidak sesuai (etis) jika masyarakat yang
maka
disalahkan dapat kita bayangkan mengapa
memberikan penilaian yang tidak bagus.
sampai saat ini masyarakat Desa Suruh
Begitu juga sebaliknya jika seseorang yang
Tembawang yang buta huruf masih tinggi.
memiliki pengetahuan yang memadai sudah
seseorang
penilaian
tersebut
yang
langsung
Pendidikan (edukasi) mengenai partai
barang pasti seseorang tersebut menilai
politik sangat diperlukan agar masyarakat
segala sesuatu dengan penuh pertimbangan
yang masih tergolong buta huruf juga dapat
yaitu, dengan menilai dari berbagai aspek
memahami apa itu partai politik, salah
kemudian menentukan sesuatu baik atau
satunya melakukan demikian berbagai
dengan
cara
sosialisasi masyarakat
partai
politik
buruk persepsi seseorang.
politik
dengan
b.
terbantu
dalam
Pandangan
Masyarakat
Tehadap
Fungsi Sosialisasi politik
kegiatan politik ditahun-tahun
Pandangan,
merupakan
suatu
politik.
pendapat, masukan dan saran dari seseorang
a. Pengetahuan Masyarakat Tehadap
maupun kelompok yang, kemudian bisa
Fungsi Sosialisasi Politik
dijadikan acuan untuk memerbaiki kinerja atau
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
sistem-sistem
yang
tidak
sesuai 13
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
harapan. Pandangan masyarakat terhadap
mendapatkan
fungsi
terhadap partai politik itu sendiri.
partai
politik
sebagai
sarana
sosialisasi politik sama seperti pandangan masyarakat terhadap fungsi komunikasi
c.
kepercayaan
Pengalaman
masyarakat
Masyarakat
Tehadap
Fungsi Sosialisasi Politik
politik. Masyarakat bagian yang terpenting
Pengalaman adalah apa yang pernah
dalam mewujudkan demokrasi yang sehat,
dialami oleh seseorang, bisa melalui proses
karena
belajar dan melalui peristiwa yang pernah
masyarakat adalah sang penguasa
yang sesungguhnya
yang secara tidak
dialami
dimasa
lalunya.
Berdasarkan
langsung juga memiliki peran penting dalam
pengalaman dan apa yang pernah dialami
menghidupkan sistem dalam pemerintahan.
oleh masyarakat Desa Suruh Tembawang
Masyarakat akan tanggap dan respek
tentang
partai
politik,
maka
terhadap parati politik jika fungsi partai
masyarakat
politik
personal (perorangan) sangat berpariasi
sebagai sarana sosialisasi politik
terlaksana
dengan
karena setiap orang punya pengalaman
sebaliknya masyarakat akan apatis terhadap
masing-masing. Yang kemudian menjadi
keberadaan partai politik jika fungsi ini tidak
pembelajaran tersendiri terhadap masing-
terlaksana
masing individu maupun kelompok.
pandangan
Begitu
pengalaman
juga
dengan
baik.
berdasarkan
persepsi
baik.
masyarakat
Pandangansebenarnya
Kurangnya
sosialisasi
yang
merupakan bagian dari suara yang secara
dilakukan oleh partai politik menjadikan
tidak langsung memberi kemudahan bagi
pengetahuan
partai politik, dalam mendapat informasi
politik
tentang permasalahan-permasalahan yang
edukasi (pendidikan) politik mempunyai
selama ini dialami oleh masyarakat Desa
peran
Suruh Tembawang. Partai politik seharusnya
pengetahuan masyarakat agar masyarsakat
bisa melakukan sosialisasi politik setelah
tidak asal dalam melakukan penilaian
mendengar
terhadap partai politik.
pandangan-pandangan
masyarakat, artinya sedikit banyak partai politik
sudah
tidak
tentang
mengalami
penting
Kemudian
dalam
akan
partai
peningkatan,
meningkatkan
membuat
bagaimana
masyarakat merasa betapa pentingnya partai
maunya masyarakat yang kemudian butuh
politik dalam meningkatkan tarap hidup
kejelian
mereka,
dari
mengetahui
masyarakat
partai
politik
untuk
penilaian
negatif
masyarakat
terhadap partai politik bukan semata-mata
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
14
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
masyarakat tidak memerlukan partai politik,
konflik belum berjalan dengan baik, seperti
akan tetapi semua itu adalah bentuk
yang terjadi di Desa Suruh Tembwang
kekecewaan masyarakat terhadap partai
fungsi ini juga tidak terlaksana dengan baik
politik yang dinilai kurang maksimal dalam
bahkan tidak pernah dilakukun oleh partai-
memperjuangkan
aspirasi
partai politik. Fungsi sebagai pengatur
masyarakat. Masyarakat tidak ingin hanya
konflik juga sangat berpengaruh terhadap
menjadi bagian yang dibutuhkan partai
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
politik dalam usaha meraih kekuasaan dalam
paratai politik itu sendiri, karena dengan
pemerintahan
sendirinya
berbagai
tetapi
kemudian
tidak
memperjuangkan kepentingan masyarakat.
bagaimana
masyarakat peran
partai
bisa
melihat
politik
dalam
menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi dikehidupan sosial masyarakat yang akan C. 3. Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Sarana Pengatur Konflik Pengatur
konflik
(conflict
management)Partai politik sebagai salah
menimbulkan suatu kesenjangan
partai politik dan masyarakat itu sendiri. a. Pengetahuan Masyarakat Tehadap Fungsi Pengatur Konflik
satu lembaga demokarasiberfungsi untuk mengendalikan
konflik
melalui
denganpihak-pihak
dialog yang
Pengetahuan, pengetahuan seseorang diperlukan
untuk
suatu
kecerdasan
persepsi.Persepsi ini bisa diukur melalui
berkonflik.Menampung
dan
aspirasi
musyawarahbadan
tingkat pengetahuannya pun menjadi luas.
rakyatuntukmendapatkan
Begitu juga pengetahuan seseorang yang
berupa keputusan politik.
berpendidikan akan sangat berbeda dengan
Pengatur konflik merupakan fungsi yang
seseorang yang tidak berpendidikan tentang
memiliki peran yang sangat vital (sangat
pengetahuan mengenai partai politik. Begitu
penting) demi keselarasan diantara partai
juga pengetahuan seseorang atau kelompok
politik dengan mayarakat.
masyarakat terkait dengan fungsi partai
kedalam
perwakilan penyelesaian
memadukan
antara
Permasalahan-permasalahan
yang
terjadi diantara masyarakat dan partai politik
tingkat
pendidikan
dengan
politik sebagai saran pengatur konflik. Potensi konflik selalu ada di setiap
yang selama ini belum bisa tarselesaikan
kehidupan
masyarakat,
karena, fungsi partai sebagai sarana pengatur
masyarakat
yang
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
sendirinya
bersifat
apalagi
di
heterogen 15
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
(beraneka ragam), apa itu dari segi etnis
mengenai
(suku bangsa), sosial-ekonomi, agama dan
masyarakat yang berkaitan dengan partai
lain sebagainya. Setap perbedaan tersebut
politik itu sendiri, di mana masyarakat
menyimpan
menilai partai politik hanya sebagai simbol
potensi
konflik.Apabila
keanekaragaman itu terjadi di negara yang
dari
menganut paham demokrasi, persaingan dan
bertanggungjawab atas amanah yang telah
perbedaan pendapat dianggap hal yang
diberikan.
wajar dan mendapat tempat.Akan tetapi di
b.
dalam negara yang bersifat heterogen,
sistem
kepentingan-kepentingan
Pandangan
membantu
Tehadap
Pandangan,
merupakan
suatu
maupun kelompok yang, kemudian bisa
atau
dijadikan acuan untuk memerbaiki kinerja
sekurang-kurangnya dapat diatur sedemikian
atau sistem-sistem yang tidak sesuai dengan
rupa sehingga dampak negatifnya dapat
harapan. Pandangan
ditekan
Bicara
dengan pelaksanaan fungsi partai politik
mengenai fungsi partai politik sebagai
sebagai sarana pengatur konflik, pandangan
pengatur konflik khususnya terkait tentang
masyarakat di Desa Suruh Tembawang
pengetahuan masyarakat di Desa Suruh
terhadap partai politik khususnya terkait
Tembawang,
masyarakat
fungsi pengatur konflik relatif memiliki
terkait fungsi ini juga masih minim sebab
kesamaan, hal ini disebabkan kepentingan
pada dasarnya pengetahuan masyarakat
yang sama dan fokus yang sama dalam
masih
menilai kontribusi partai politik di Desa
semaksimal
masih
mengatasinya,
Masyarakat
kurang
pendapat, masukan dan saran dari seseorang
Disini peran partai politik diperlukan untuk
yang
FungsiPengatur Konflik
potensi pertentangan lebih besar dan dengan mudah mengundang terjadinya konflik.
demokrasi
mungkin.
pengetahuan
sangat
menhawatirkan
mengenai apa itu partai politik.
masyarakat terkait
Suruh Tembawang.
Namun lagi-lagi pelaksanaan dari
Tetapi masyarakat tetap berusaha
fungsi ini dapat dipastikan tidak pernah
untuk
dilakukan oleh partai politik, mengingat
mempermudah partai politik untuk mencari
selama ini partai politik kurang peka
tahu apa yang diinginkan oleh masarakat itu
terhadap
sendiri. Mengingat kepentingan-kepentingan
permasalah-permasalahan
yang
memberikan
masyarakat
Desa
terwujudkan, kalaupun sebenarnya tingkat
Tembawang.
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Terutama
ini
sukar
yang
terjadi dilingkungan masyarat yang ada di Suruh
selama
tanggapan
untuk
16
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kepercayaan masyarakat terhadap partai
E. KESIMPULAN
politik sangat rendah. c.
Pengalaman
Masyarakat
Tehadap
Dari
hasil
pengumpulan
yang
dilakukansecara langsung oleh peneliti yaitu
FungsiPengatur Konflik Pengalaman adalah apa yang dialami oleh
dengan teknik mewawancarai masyarakat
seseorang (individu) sekelompak orang atau
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
masyarakat, pengalaman ini biasa diperoleh
1. Pengetahuan masyarakat di Desa Suruh
melalui
berbagai
proses
Tembawang terkait tentang fungsi partai
diantaranya melalui proses belajar, selain
politik sebagai sarana komunikasi politik,
melalui proses rangkaian peristiwa
yang
sarana sosialisasi politik dan pengatur
pernah dialami seseorang, baik peristiwa
konflik masih sangat rendah. Hal ini
buruk maupun baik. Ketika kita berbicara
dapat
tentang
pernyataan
positif
jalan
dan
dan
negatif
persepsi
masyarakat tentu dilihat dari apa yang pernah dialami dan dilihat oleh masyarakat itu sendiri. Seperti
dilihat
dari dari
sebagian informen
besar tidak
mengetahui fungsi-fungsi tersebut. 2. Pandanganmasyarakat di Desa Suruh Tembawang terkait tentang fungsi partai
yang
kita
ketahui
politik sebagai sarana komunikasi politik,
pengalaman seseorang berdasarkan dengan
sarana sosialisasi politik dan pengatur
apa yang pernah dialami, begitu juga dengan
konflik masih sangat rendah. Hal ini
pengalaman masyarakat di Desa Suruh
terjadi karena masyarat kecewa terhadap
Tembawang tentang penyelesaian konflik
partai politik yang tidak mampu memberi
yang dilakukan oleh partai politik yang
kontribusinya
dinilai tidak pernah terlasanakan maka
kesejahteraan masyarakat setempat.
demi
meningkat
masyarakat juga tidak memiliki pengalaman
3. Pengalaman masyarakat di Desa Suruh
yang mumpuni tentang fungsi tersebut. Pada
Tembawang terkait tentang fungsi partai
dasarnya pendidikan politik yang akan
politik sebagai sarana komunikasi politik,
menambah pengetahuan dan pengalaman
sarana sosialisasi politik dan pengatur
dari masyarakat khususnya masyarakat di
konflik masih sangat rendah. Hal ini
Desa Suruh Tembawang.
terjadi karena pelaksanaan fungsi- fungsi paratai politik belum dilaksakan dengan baik.
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
17
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dengan pelaksanaan dari fungsifungsi
partai
mengecewakan persepsi
politik ini
yang
yang
masyarakat
di
F. SARAN
masih
menjadikan Desa
Suruh
Setelah
penulis
menyelesaikan
penelitian, membahas, menganalisis data
Tembawang terhadap fungsi-fungsi tersebut
dan mengambil
kurang baik (negatif), terlihat dari Sebagian
penelitian maka penulis ingin memberikan
besar
saran bahwa:
informan
mengatakan
bahwa
kesimpulan dari
masyarakat sudah bosan dengan janji-janji
a. Sebaiknya partai
para elit dan partai politik manun, tidak
peluang
pernah ada bukti dan bergagai macam
dalam
aspirasi masyarakat yang tidak diindahkan
meningkatkan
oleh elit-elit dan partai politik.
komunikasi politik.
untuk setiap
politik
masyarakat kegiatan
hasil
membuka ikut
serta
politik,
serta
pelaksanaan
fungsi
Tidak bisa dipungkiri fenomena
b. Sebaiknya partai politik memberikan
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemahaman (sosialisasi) yang mendasar
partai politik adalahmasalah serius yang
mengenai partai politik serta fungsi dari
harus segera diatasi. Untuk memberikan
keberadaan partai politik khususnya bagi
solusi terhadap masalah ini terlebih dahulu
masyarakat Desa Suruh Tembawang.
harus dipahami dengan jelas apa yang
c. Untuk masyarakat, hendaknya benar-
menjadi akar dari masalah ini apakah
benar
mencari
tahu
mengenai
masalah ideologinya, ikatan antar orang-
pentingnya partai politik sehingga tidak
orang dipartai, atau justru kualitas orang-
memiliki persepsi yang buruk terhadap
orang yang bergabung didalamnya. Ketika
keberadaan partai politik itu sendiri.
masyarakat tidak mengetahui secara baik tentang sebuah partai maka mereka tidak akan ikut serta. Semakin tinggi tingkat
G. REFERENSI
pengetahuan seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat pemahaman dan cara pandang seseorang terhadap partai politik itu sendiri.
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Ahmad Saebani Beni. dan Ii Sumantri. 2014. Kepemimpinan. Bandung: Pustaka Setia. Amal, Ichlasul. 1996. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: PT Tiara wacana.
18
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Nanat, Fatah Nasir. 2010. Moral dan Etika Elit Politik.Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Budiarjo,Miriam.“Partisipasi Politik”.Yayasan Obor Jakarta,1998.
Onong Uchjana Effendy 2005, Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
dan Partai Indonesia,
Ilmu
Walgito, Bimo.2010. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit Andi
Robbins, Stephen. 2001. Perilaku Organisasi.Jakarta : PT. Indeks Gramedi.
Cangara Hafied. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sahid.A. A. Gatara 2008. Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan.Bandung: Pustaka Setia.
Friedrich Naumann Stiftung. 2001. Pemilu 1999 Dalam “Kartun Untuk Demokrasi”.Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta. staka Pelajar. Indonesia : Jakarta.
Harrison Lisa. 2007. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: PT Fajar Interpratama Offset.
Surbakti, Ramlan. “Memahami Poltik”. Grasindo, Jakarta, 1992.
Ishiyama. John. T. 2013. Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad ke 21 Jakarta: PT Kharisma Putra Utama. Rahmat,Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Jakarta: PT. Remaja Rosdaskarya.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Bandung: Pustaka Setia
Ilmu
Umum.
Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : CV Rajawali.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Depdiknas.
Tangkilisan, Manajemen Widiasarana.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Usman Husaini dan Purnomo Setiadi. A. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mufti, Muslim.2013. Studi Organisasi Politik Modern. CV. Pustaka Setia. Bandung.
Undang- Undang Partai Politik. 2013. Bandung. Fokusindo Mandiri.
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Nogi Hessel. 2005. Publik.PT. Gramedia
19
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Winardi. 1992. Ma Amal, Ichlasul. “TeoriTeori Mutakhir Partai Politik”. PT Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996 .......2008.“Dasar-Dasar Ilmu Politk”. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yovinus.2009 dalam tesis yang berjudul “Persepsi Masyarakat Dayak Kanayantn Terhadap Kemenangan Cornelis Dalam Pemilihan Kepala Daerah Gubernur di Kalimantan Barat Tahun 2007” perpustakaanmegister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Internet: Arif, Fuadi 2013.“Pandangan masyarakat Terhadap Partai Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kebumen 2010”(diunduh 9 Mai 2015 jam 8.00 Wib) http://www.jurnal.parlemen.com/view/5102/ penyebab-buruknya-persepsiSaid, Riduan 2014.“Persepsi Masyarakat Mengenai Partai Politik Di Kelurahan Penyengat Kota Tanjungpinang”(diunduh 17 Mai 2015 jam 10.00 Wib)http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/gravity_forms/1(diunduh 12 April 2015 jam 10.45 Wib) http://www.gudangmateri.com/2011/01/defi nisi-partai-politik-dan sistem.html
Muhammad Syafe’i, NIM. E02111047 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
20