PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia)
ALWIN TAHER I34051845
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ABSTRACT ALWIN TAHER. PERCEPTION OF COLLEGE STUDENT UPON GENDER CONSCIOUSNESS. Case Student of Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat on 2006 Years, Fakultas Ekologi Manusia. (Supervised by AIDA VITAYALA S. HUBEIS) The objective of this study is analyzing: 1) the perception of college student upon gender consciousness; 2) the relation between primary socialization (sex, religion, nation tribe, education level of parents, parents occupation, and salary level of parents),) with perception of college student upon gender consciousness; 3) the relation between secondary socialization (living area, organization activity, mass media interaction, relationship with friend, grade of gender and development lecture, and cumulative achievement indeks) with perception of college student upon gender consciousness. The samples of this study are collegian of Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. This study started on May until June 2009 which using total sample are 70 respondents. Data were analyzes by using SPSS 14 program. The result of the study indicates that: 1) The perception of college student upon gender consciousness are high (39 respondents) and the others (31 respondents) have medium perception level of college student upon gender consciousness; 2) The primary socialization that have significant relationship with perception of college student upon gender consciousness is only sex and the others don’t have significant relationship with perception of college student upon gender consciousness; 3) all secondary socialization (living area, organization activity, mass media interaction, relationship with friend, grade of gender and development lecture, and cumulative achievement indeks) don’t have significant relationship with perception of college student upon gender consciousness Key words: Perception, gender consciousness, primary socialization, secondary socialization, intellectual level
ii
RINGKASAN ALWIN TAHER. PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER. Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan AIDA VITAYALA S. HUBEIS). Persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender yaitu pandangan mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender, yang diukur melalui alokasi peranan, hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan yang dilekatkan baik pada laki-laki maupun perempuan yang berlaku di masyarakat dan tidak mengandung unsur kesetaraan gender. Semakin banyak mahasiswa tersebut tidak setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka persepsi terhadap kesadaran gender akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin banyak mahasiswa tersebut setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka persepsi terhadap kesadaran gendernya akan semakin rendah. Faktor-faktor mahasiswa terhadap
yang diduga berhubungan dengan persepsi
kesadaran gender adalah sosialisasi primer (jenis kelamin,
agama, suku bangsa, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan tingkat penghasilan orang tua) dan sosialisasi sekunder (tempat tinggal, kegiatan organisasi, interaksi dengan media massa, hubungan dengan teman, indeks prestasi kumulatif dan nilai mutu Mata Kuliah Gender dan Pembangunan) Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Responden yang dipilih adalah mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat dengan tahun masuk 2006 yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan sejumlah 70 orang. Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat tahun masuk 2006 dipilih sebagai
iii
sebagai responden dikarenakan mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat tahun masuk 2006 telah mendapatkan Mata Kuliah Gender dan Pembangunan dari departemennya sehingga dirasa sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer. Data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan pada saat pengisian kuesioner dan jawaban dari kuesioner yang terdiri dari pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sosialisasi primer dan sekunder. Setelah data dikumpulkan, dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melakukan uji hipotesis penelitian menggunakan alat uji statistik Chi-Square dan korelasi Spearman. Analisis kualitatif disajikan berupa kutipan wawancara atau penjelasan dalam bentuk paragraf. Departemen Sains KPM merupakan kelanjutan kesatuan dan kematangan dari beragam mayor yang mengasuh program-program pendidikan dan penelitian untuk ilmu-ilmu sosial di Institut Pertanian Bogor. Mayoritas mahasiswa Departemen Sains KPM yang menjadi responden sebanyak 49 orang (70 persen) berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 21 orang (30 persen) berjenis kelamin laki-laki. Persepsi mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat tahun masuk 2006 yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender sebagian besar adalah tinggi yaitu sebanyak 39 responden (56 persen) dan sisanya memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang yaitu sebanyak 31 responden (44 persen). Hal yang
iv
menarik adalah bahwa tidak ada satu pun mahasiswa yang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang rendah. Sosialisasi primer yang memiliki hubungan signifikan dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender adalah jenis kelamin. Sedangkan sosialisasi primer lainnya seperti agama, suku bangsa, tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan tingkat penghasilan orang tua tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap kesadaran gender. Sosialisasi sekunder seperti tempat tinggal, kegiatan organisasi, interaksi dengan media massa, nilai mutu mata kuliah gender dan indeks prestasi kumulatif tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap kesadaran gender.
v
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia)
Oleh ALWIN TAHER I34051845
SKRIPSI Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
vi
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun: Nama NRP Judul
: Alwin Taher : I34051845 : Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia)
dapat diterima sebagai syarat menerima gelar sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS NIP. 19580827 198303 1 001
Tanggal Pengesahan: vii
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (KASUS MAHASISWA
DEPARTEMEN
SAINS
KOMUNIKASI
DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT TAHUN MASUK 2006, FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA)” BELUM DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIANLAH PERNYATAAN INI SAYA BUAT SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG-JAWABKAN PERNYATAAN INI.
Bogor, Agustus 2009
Alwin Taher I34051845
viii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta 3 Mei 1985. Penulis adalah anak kedua dari pasangan suami isteri Abdul Lian Siregar dan Deliana Harahap. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri 02 Pesanggrahan Jakarta Selatan. Penulis melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 177 Jakarta Selatan, kemudian melanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Umum 47 Jakarta Selatan. Pada tahun 2005, Penulis mendapatkan kesempatan untuk belajar di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Penulis memilih mayor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selama kuliah, penulis pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penulis pernah menjabat sebagai ketua komisi internal DPM periode 2006-2007 dan ketua masa perkenalan Fakultas Ekologi Manusia tahun 2006.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul ”Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender (Kasus Mahasiswa Departemen Sains dan Komunikasi Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia)”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini untuk memahami dan menganalisis persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender, hubungan antara sosialisasi primer (jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan tingkat penghasilan orang tua) dan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender serta hubungan antara sosialisasi sekunder (tempat tinggal, kegiatan organisasi, interaksi dengan media massa, hubungan dengan teman, nilai mutu Mata Kuliah Gender dan Pembangunan serta indeks prestasi kumulatif) dan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Penulis menyadari bahwa dalam proses peyusunan skripsi ini masih banyak keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk membantu proses penyempurnaan skripsi ini. Bogor, Agustus 2009
Penulis
x