Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Terhadap Keberadaan Bank Mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha Ahmad Agung Restiyawan, NIM 1214011017 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap (1) manfaat dan (2) pengelolaan bank mini di Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha yang berada pada semester IV (empat), VI (enam), dan VIII (delapan) berjumlah 249 orang. Sampel berjumlah 72 orang, dan diambil dengan teknik proportionate areal random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini ditinjau dari faktor fungsional berada pada kategori baik dengan total skor sebesar 6.500 yang berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, (2) persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini ditinjau dari faktor struktural dan situasional berada pada kategori cukup baik dengan total skor sebesar 5.783 yang berada pada skala interval 4.384 - 5.824.
Kata kunci : Bank Mini, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Persepsi
ABSTRACT This research aimed to know economics education students’ perception toward (1) the benefit and (2) the management of “mini-bank at Economics Education of Department”. The type of this study was descriptive study which used qualitative approach. The population of this research was all college th th th students on the 4 , 6 , and 8 semester which amount 249 students at Economics Education of Department Faculty of Economy Ganesha University of Education. The sample was 72 students and was taken by proportionate area random sampling technique. The data were collected by using questionnaire method. Then, they were analyzed by using descriptive technique. The results of this study show that (1) students’ perception toward the benefit of “mini-bank at Economics Education of Department” was on good category with the total score 6.500, which was on interval scale 5.627,4 - 6.952,2, (2) students’ perception toward the management of “mini-bank at Economics Education of Department” was on enough good with the total score 5.783, which was on interval scale 4.384 - 5.824. Key words : Economics Education of Department, “Mini-Bank”, Perception
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan program studi yang memiliki visi yaitu menghasilkan lulusan sarjana dengan keahlian yang profesional (baik sebagai tenaga pendidik maupun tenaga non-kependidikan) di bidang ekonomi dan berdaya saing tinggi. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha baik dari peningkatan mutu tenaga pendidik (dosen), mahasiswa, maupun sarana prasarana. Adapun salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan sarana prasarana yaitu dirintisnya bank mini. Bank mini merupakan program rintisan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Undiksha yang berfungsi sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa agar lebih mudah dan cepat dalam memahami materi perkuliahan. Dengan demikian, tujuan dirintisnya bank mini yaitu untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang keilmuan dan keterampilan, khususnya berkaitan dengan materi bank dan akuntansi. Oleh karena itu, dengan dirintisnya bank mini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan dan mempraktekkan di lapangan. Bank mini mulai dirintis pada tahun 2011. Bank mini didefinisakan sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa Pendidikan Ekonomi Undiksha yang dianalogikan seperti lembaga bank secara umumnya, karena dalam pelaksanaan kegiatan di bank mini menerupai kegiatan operasional yang ada di bank, seperti menyediakan jasa simpanan, jasa pinjaman, dan jasa-jasa lainnya. Akan tetapi, bentuk kegiatan di bank mini tidak sebanyak kegiatan yang ada di bank umum, karena tujuan dirintisnya bank mini sebatas untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa di dunia perbankan dan tidak beorientasi pada keuntungan finansial. Dengan dirintisnya bank mini, maka dibentuklah kepengurusan bank mini oleh pihak Prodi Pendidikan Ekonomi yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus bank mini dilimpahkan sepenuhnya kepada
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, sehingga kepengurusan bank mini diduduki oleh mahasiswa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Dalam rangka menjalankan program kerja yang ada di bank mini, pengurus bank mini setiap tahun ajaran baru melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang bank mini kepada mahasiswa baru. Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan tujuan, manfaat, dan keberadaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha. Dengan diadakannya sosialisasi diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru untuk aktif dalam berpartisipasi di bank mini. Baik dalam menabung, meminjam dana, maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pengurus bank mini. Berkaitan dengan kegiatan bank mini, pengurus di setiap periodenya mengharapkan adanya peningkatan mengenai partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan bank mini. Salah satu indikator aktif dan pasifnya mahasiswa dalam berpartisipasi di bank mini dapat dilihat dari tingkat menabung mahasiswa di bank mini. Sesuai dengan arahan dari pihak Prodi Pendidikan Ekonomi bahwa dengan menabung di bank mini dapat membantu mahasiswa pada saat menempuh mata kuliah Studi Lapangan, sehingga tabungan mahasiswa di bank mini dapat dipergunakan untuk menempuh mata kuliah tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangan bank mini hanya berjalan selama 4 (empat) periode kepengurusan, yakni tahun 2011/2012 yang dipimpin oleh I ketut Sudiarsa, tahun 2012/2013 yang dipimpin oleh Kadek Suyadnya, tahun 2013/2014 yang dipimpin oleh Ahmad Ahyar Hadi, dan tahun 2014/2015 yang dipimpin oleh Ni Luh Resi Meilifa Abdi Putri. Dari hasil penelitian awal, diperoleh data tentang laporan keuangan bank mini yang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini pada tahun ajaran 2011/2012 sampai dengan 2012/2013 selalu mengalami peningkatan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi rata-rata menabung di bank mini sebesar Rp 100.000,00 per bulan. Akan tetapi, mulai periode
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
2013/2014 hingga 2014/2015 tingkat partisipasi mahasiswa dalam menabung di bank mini mengalami penurunan yang sangat signifikan, sehingga pengurus bank mini melalui pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi mengeluarkan kebijakan bahwa setiap mahasiswa diwajibkan menabung minimal Rp 20.000,00 per bulan. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi mahasiswa dalam memanfaatkan bank mini. Meski kebijakan tersebut sudah disampaikan kepada mahasiswa, tetapi tingkat partisipasi mahasiswa dalam memanfaatkan bank mini masih rendah. Oleh karena itu, apabila dilihat dari perkembangan bank mini hanya bisa berjalan selama 4 (empat) tahun. Hal ini dikarenakan pasifnya mahasiswa Juruan Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di bank mini, baik dalam menabung, meminjam dana, maupun mengikuti kegiatan lainnya. Apabila dilihat dari tujuan dan manfaat dirintisnya bank mini memberikan dampak positif kepada kepada mahasiswa dalam menunjang perkuliahan dan meningkatkan keahliannya di bidang perbankan. Dengan keadaan mahasiswa yang pasif dalam berpartisipasi di bank mini, maka perkembangan bank mini semakin menurun dan tidak beroperasi kembali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi memiliki cara pandang atau persepsi yang berbeda dengan pihak Prodi Pendidikan terhadap keberadaan bank mini. Menurut Desideranto dalam Rakhmat (2007) menjelaskan bahwa persepsi adalah pengalaman mengenai objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Adapun proses terbentuknya persepsi dimulai dari diterimanya stimulus suatu objek dan kemudian seseorang akan merespon stimulus tersebut. Adapun objek persepsi menurut Walgito (2002) dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu objek persepsi yang berwujud manusia disebut person perception atau juga social perception. Sedangkan persepsi yang berobjekkan non-manusia disebut nonsocial perception
atau juga disebut sebagai things perception. Objek yang dipersepsi baik manusia maupun non-manusia ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu apabila manusia dipandang sebagai objek benda yang terikat pada waktu dan tempat. Sedangkan perbedaannya yaitu apabila yang dipersepsi adalah manusia, maka objek persepsi mempunyai aspek yang sama dengan yang mempersepsi. Akan tetapi, jika objek yang dipersepsi nonmanusia maka tidak akan terdapat aspek yang sama. Menurut Rakhmat (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu, (1) faktor fungsional, (2) faktor struktural, dan (3) faktor situasional. Faktor fungsional merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan motivasi seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Adapun faktor struktural merupakan faktor yang beasal dari luar diri sendiri yang terdiri dari pengalaman, lingkungan, kedekatan, seseorang terhadap objek yang dipersepsi. Sedangkan faktor situasional adalah kondisi fikiran dan psikis seseorang yang mempersepsi suatu objek tertentu. Menurut Walgito (2004) menyatakan bahwa proses terbentuknya persepsi seseorang melalui beberapa tahap, (1) proses fisik sebagai bentuk proses stimulus mengenai alat indera (reseptor) melalui saraf-saraf sensoris, (2) proses fisiologis sebagai bentuk proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh alat indera melalui syaraf sensorik ke otak, (3) proses psikologis sebagai bentuk proses timbulnya kesadaran individu yang terjadi di otak sebagai pusat kesadaran, sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba, dan (4) hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Menurut Djaali (2008) skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena. Dalam meneliti persepsi seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka menggunakan skala likert 1 – 5, yaitu dengan pilihan 1) sangat Setuju
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
(SS) memperoleh skor 5, 2) Setuju (S) memperoleh skor 4, 3) Cukup Setuju (CS) memperoleh skor 3, 4) Kurang Setuju (KS) memperoleh skor 2, dan 5) Sangat Kurang Setuju (SKS) memperoleh skor 1. Dari perolehan jawaban responden mengenai persepsi yang diteliti, maka berikutnya akan dilakukan pengukuran persepsi. Menurut Azwar (2010) kriteria pengukuran persepsi terdiri dari, 1) persepsi dinyatakan positif apabila total nilai skor persepsi yang diperoleh dari responden ≥ dari total mean, dan 2) persepsi dinyatakan negatif apabila total nilai skor yang diperoleh dari responden < total mean. Berkaitan teori tentang persepsi di atas, bank mini sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi mengalami tingkat perkembangan yang fluktuatif. Apabila dilihat dari segi kegiatan yang dilaksanakan pengurus bank mini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan dan mengatur keuangan mahasiswa dalam menempuh studi di jenjang perguruan tinggi. Adapun kegiatan bank mini hampir sama sepeti kegiatan di lembaga bank umum. Menurut Kasmir (2003) bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu, (1) menghimpun dana dari pihak atau seseorang yang kelebihan dana dalam bentuk tabungan, (2) menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman, dan (3) memberikan jasa lainnya. Dilihat dari kegiatan bank secara umumnya, bank mini dalam menjalankan kegiatannya sudah sama dengan kegiatan operasional yang dilaksanakan di bank umum. Akan tetapi, kegiatan operasional di bank mini tidak selengkap dan seluas seperti bank umum, karena bank mini lebih memprioritaskan dalam melayani jasa simpan pinjam yang hanya diperuntukkan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha. Berdasarkan masalah dan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian yaitu (1) untuk mengetahui peprsepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini, (2) untuk mengetahui persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap
pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada di Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha yang beralamat di Jalan Udayana No. 11 C, Singaraja, Buleleng, Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini yakni persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini yaitu hasil kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha yang berkaitan dengan manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metode kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini di Prodi Pendidikan. Dalam penelitian ini, kuesinoner dibagikan kepada 72 mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian dari jumlah populasi sebanyak 249 mahasiswa. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate area random sampling. Sedangkan kuesioner menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban kepada responden, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Kurang Setuju (KS), (4) Setuju (S), dan (5) Sangat Setuju (SS). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini. Menurut Agus Irianto (2004), untuk memperoleh skala interval persepsi dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut. (1) Menentukan skor terendah dan skor tertinggi dari keseluruhan alternatif jawaban
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Skormax = nilai maksimal x jumlah penyataan x jumlah responden Skormin = nilai minimal x jumlah penyataan x jumlah responden (2) Menentukan interval persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan Bank Mini
Dari langkah-langkah di atas, maka menghasilkan kategori persepsi sebagai berikut. Tabel 1. Kategori Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Manfaat Bank Mini Kategori Total Skor Sangat Baik 6.955,2 - 8.280 Baik
5.627,4 - 6.952,2
Cukup Baik
4.299,6 - 5.624,4
Belum Baik
2.908,8 - 4.296,6
Sangat Belum 1.581 - 2.905,8 Baik Sumber: Hasil pengolahan data skala interval Kategori persepsi dengan total skor 1.581 - 2.905,8, maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.908,8 - 4.296,6 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.299,6 - 5.624,4 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.627,4 - 6.952,2 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 6.955,2 - 8.280,
maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini dinyatakan sangat baik. Tabel 2. Kategori Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengelolaan Bank Mini Kategori Total Skor Sangat Baik 7.560 - 9.000 Baik
5.828 - 7.556
Cukup Baik
4.384 - 5.824
Belum Baik
2.940 - 4.380
Sangat Belum 1.496 - 2.936 Baik Sumber: Hasil pengolahan data skala interval Kategori persepsi dengan total skor 1.496 - 2.936, maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dinyatakan sangat belum baik. Kategori persepsi dengan total skor 2.940 - 4.380 dinyatakan belum baik, kategori persepsi dengan total skor 4.384 5.824 dinyatakan cukup baik, kategori persepsi dengan total skor 5.828 - 7.556 dinyatakan baik, dan jika kategori persepsi dengan total skor 7.560 - 9.000, maka persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dinyatakan sangat baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan pembandingan skala interval yang telah diperoleh, maka dapat diketahui tingkat persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat dan pengelolaan bank mini sebagai berikut.
Tabel 3. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Manfaat Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha No. 1 2 3
Dimensi Total Skor Pengetahuan 2.585 Motivasi 1.685 Harapan 2.230 Total 6.500 Sumber: Hasil data sudah diolah
Skala Interval 2.202,2 - 2.720,6 1.467,8 - 1.813,4 1.957,4 - 2.418,4 5.627,4 - 6.952,2
Kategori Baik Baik Baik Baik
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Tabel 4. Analisis Persepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengelolaan Bank Mini di Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha No. 1 2 3 4
Dimensi Total Skor Pengalaman 1.896 Lingkungan 912 Kedekatan 1.519 Suasana Hati 1.456 Total 5.783 Sumber: Hasil data sudah diolah
Skala Interval 1.495,6 - 1.956,4 646 - 934 1.467,8 - 1.813,4 1.121,2 - 1.466,8 4.384 - 5.824
Kategori Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik
Hasil analisis persepsi yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa tingkat persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi dapat dilihat dengan menggunakan 3 (tiga) dimensi variabel penelitian, yaitu (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pengetahuan diperoleh skor sebesar 2.585. Skor 2.585 sesuai dengan hasil penghitungan skala interval persepsi berada pada skala interval 2.202,2 2.720,6, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi pengetahuan terdapat 5 (lima) indikator yang terdiri dari, (1) kegiatan bank mini memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan tentang bank, (2) kegiatan bank mini memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mempraktekkan materi perkuliahan tentang akuntansi, (3) menambah wawasan mahasiswa tentang tata cara menabung di lembaga keuangan, (4) menambah wawasan mahasiswa tentang tata cara meminjam dana di lembaga keuangan, dan (5) memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengelola suatu kegiatan simpan pinjam. Dilihat dari dimensi motivasi diperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi motivasi terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keinginan mahasiswa untuk berprestasi dengan aktif berpartisipasi di bank mini, (2) Dorongan dan kebutuhan mahasiswa dalam memanfaatkan bank mini, dan (3) tanggung jawab mahasiswa sebagai anggota bank mini.
Dilihat dari dimensi harapan diperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,4, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi harapan terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) dengan berpartisipasi di bank mini, saya berharap bisa lebih memahami materi perbankan, (2) dengan berpartisipasi di bank mini, saya berharap bisa mengembangkan keahlian saya supaya bisa bekerja di Bank, (3) dengan berpartisipasi di bank mini, saya berharap bisa memperoleh pengalaman dalam mengelola kegiatan simpan pinjam, dan (4) dengan menabung atau meminjam dana di bank mini, saya berharap dapat meringankan biaya perkuliahan. Berdasarkan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala interval 5.627,4 - 6.952,2, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum dikategorikan sudah baik. Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat dengan 4 (empat) dimensi variabel penelitian, yaitu (1) dimensi pengalaman, (2) dimensi lingkungan, (3) dimensi kedekatan, dan (4) dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman diperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi pengalaman terdapat 4 (empat) indikator yang terdiri dari, (1) mahasiswa menabung dan atau meminjam dana di bank mini, (2) pelayanan bendahara bank mini terhadap anggota yang menabung atau meminjam dana di bank mini, (3) respon yang cepat dari pengurus terhadap kritik dan masukan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
dari anggota bank mini, dan (4) keterbukaan informasi dari pengurus tentang laporan keuangan bank mini kepada anggota. Dilihat dari dimensi lingkungan diperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi lingkungan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) keberadaan ruang bank mini dengan pusat gedung perkuliahan mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, (2) keadaan fisik ruang bank mini, dan (3) Kelengkapan sarana dan prasarana di bank mini. Dilihat dari dimensi kedekatan diperoleh skor sebesar 1.519. Skor 1.519 berada pada skala interval 1.467,8 1.813,4, sehingga persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi kedekatan terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) gaya kepemimpinan pengurus bank mini, (2) hubungan antara pengurus dengan anggota bank mini, dan (3) hubungan antar mahasiswa sebagai anggota bank mini. Dilihat dari dimensi suasana hati diperoleh skor sebesar 1.456. Skor 1.456 berada pada skala interval 1.121,2 1.466,8, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Adapun dimensi suasana hati terdapat 3 (tiga) indikator yang terdiri dari, (1) penerapan 3S (senyum, salam, sapa) oleh pengurus kepada anggota bank mini, (2) respon anggota atas pelayanan yang diberikan oleh pengurus bank mini, dan (3) tidak adanya beban pada mahasiswa dalam mengikuti kegiatan di bank mini. Berdasarkan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval 4.384 5.824, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum dikategorikan sudah cukup baik. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap manfaat bank mini ditinjau dari (1) dimensi pengetahuan, (2) dimensi motivasi, dan (3) dimensi harapan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan bank mini sebagai sarana praktek pembelajaran
untuk memahami materi bank dan praktek akuntansi. Selain itu, mahasiswa memperoleh pengalaman tentang prosedur dalam menabung atau meminjam dana, dan proses pengelolaan simpan pinjam di bank mini. Oleh karena itu, dari dimensi pengetahuan memperoleh skor sebesar 2.585. Skor 2.585 berada pada skala interval 2.202,2 2.720,6 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan pendapat Nirwana (2005) yang menyatakan bahwa individu dapat mempersepsi suatu stimulus atau objek jika individu memiliki pengetahuan sebelumnya tentang stimulus atau objek tersebut. Adapun persepsi mahasiswa dilihat dari dimensi motivasi memperoleh skor sebesar 1.685. Skor 1.685 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi membutuhkan sarana praktek pembelajaran yang dapat memperkuat kompetensinya, sehingga dengan dirintisnya bank mini dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi keilmuan dan keterampilan, khususnya di bidang perbankan. Sedangkan dilihat dari dimensi harapan memperoleh skor sebesar 2.230. Skor 2.230 berada pada skala interval 1.957,4 - 2.418,2 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Mahasiswa yang menempuh studi di Prodi Pendidikan Ekonomi tidak hanya mengembangkan potensinya menjadi seorang tenaga pendidik ekonomi yang profesional, tetapi mahasiswa juga dapat mengembangkan potensinya di bidang non-pendidikan, yakni di bidang manajemen atau akuntansi. Dari pembahasan ketiga dimensi di atas, maka diperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor 6.500 berada pada skala interval 5.627,4 6.952,2 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Dengan demikian, maka secara umum persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini sudah baik. Sedangkan persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini dapat dilihat melalui 4 (empat)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
dimensi variabel penelitian, yaitu dimensi pengalaman, dimensi lingkungan, dimensi kedekatan, dan dimensi suasana hati. Dilihat dari dimensi pengalaman yang meliputi partisipasi mahasiswa dalam menabung dan meminjam uang, pelayanan pengurus kepada anggota, hak suara anggota, dan pelayanan informasi keuangan di bank mini memperoleh skor sebesar 1.896. Skor 1.896 berada pada skala interval 1.495,6 - 1.956,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi setiap minggunya wajib menabung di bank mini minimal Rp 5.000,00 per minggu. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bendahara bank mini dalam melayani mahasiswa yang menabung di bank mini belum memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga anggota bank mini belum puas atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, kesempatan anggota untuk menyampaikan aspirasinya kepada pengurus bank mini masih terbatas, karena penyampaian aspirasi anggota bisa dilakukan pada saat sosialisasi dan laporan pertanggungjawaban bank mini. Oleh karena itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dalam berpartisipasi di bank mini menjadi pasif. Dilihat dari dimensi lingkungan memperoleh skor sebesar 912. Skor 912 berada pada skala interval 646 - 934 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dimensi lingkungan meliputi keberadaan, keadaan fisik, dan kelengkapan sarana prasana di ruang bank mini. Ruang bank mini masih bergabung menjadi satu dengan sekretariat HMJ Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa, yakni di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sedangkan hasil penelitian yang berkaitan keadaan fisik dan kelengkapan sarana prasana di bank mini sudah cukup memadai, tetapi dalam menjaga kebersihan dan kerapian masih belum diperhatikan, sehingga kondisi ruang bank mini belum nyaman untuk dimanfaatkan. Dilihat dari dimensi kedekatan memperoleh skor sebesar 1.519. Skor
1.519 berada pada skala interval 1.467,8 1.813,4 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan baik. Adapun dimensi kedekatan meliputi gaya kepemimpinan pengurus bank mini, keterlibatan anggota dalam berpartsipasi, dan hubungan antar anggota bank mini. Pengurus dalam mengelola bank mini selalu memperhatikan anggota sebagai rekan kerja, sehingga anggota dalam berpartisipasi di bank mini tidak merasa menjadi bawahan. Selain itu, antar anggota bank mini mudah untuk saling berkomunikasi dalam mengembangkan bank mini ke depannya. Sedangkan dilihat dari dimensi suasana hati memperoleh skor sebesar 1.459. Skor 1.459 berada pada skala interval 1.467,8 - 1.813,4, sehingga persepsi dikategorikan cukup baik. Suasana hati meliputi kondisi psikis anggota dalam berpartisipasi di bank mini dan sikap pengurus dalam melayani anggotanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi merasa terbebani dengan kebijakan setiap anggota bank mini wajib menabung minimal Rp 5.000,00 per minggu, karena tidak semua anggota bank mini berasal dari keluarga yang perekonomiannya menengah ke atas. Dengan demikian, anggota bank mini yang berasal dari keluarga dengan perekonomiannya menengah ke bawah masih pasif untuk menabung di bank mini setiap minggunya. Dari pembahasan keempat dimensi di atas, maka diperoleh total skor persepsi sebesar 5.783. Total skor 5.783 berada pada skala interval 4.384 - 5.824 yang menunjukkan bahwa persepsi dikategorikan cukup baik. Dengan demikian, maka secara umum persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini sudah cukup baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa supaya aktif di bank mini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus bank mini, yaitu memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan memperhatikan keadaan ekonomi anggota sebelum memutuskan suatu kebijaan dalam mengelola bank mini.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan, yaitu (1) Persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dilihat dari ketiga dimensi variabel penelitian memperoleh total skor sebesar 6.500. Total skor tersebut berada pada skala interval 5.627,4-6.952,2, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap manfaat bank mini secara umum sudah baik. Sebagian besar mahasiswa mengetahui manfaat, tujuan, syarat anggota, hak dan kewajiban, serta proses pengelolaan bank mini. Selain itu, mahasiswa sangat membutuhkan sarana praktek pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran di bangku perkuliahannya, sehingga dengan adanya bank mini berfungsi untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang keilmuan dan pengalaman. (2) Persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dilihat dari keempat dimensi variabel penelitian memperoleh total skor sebesar 5.783. Skor tersebut berada pada skala interval 4.3845.824, sehingga persepsi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap pengelolaan bank mini secara umum cukup baik. Mahasiswa sebagai anggota bank mini sudah diberlakukan oleh pengurus sebagai rekan kerja dalam mengembangkan bank mini yang lebih baik lagi. Akan tetapi, ruang bank mini masih bergabung dengan sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, sehingga ruang bank mini masih terpisah dengan pusat perkuliahan mahasiswa di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Selain itu, bendahara bank mini dalam melayani mahasiswa yang menabung atau meminjam dana di bank mini belum maksimal. Pengurus bank mini dalam memutuskan suatu kebijakan juga belum memperhatikan keadaan perekonomian mahasiswa, sehingga anggota bank mini merasa keberatan dan pasif dalam berpartisipasi di bank mini.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Undiksha diberikan arahan tentang manfaat dan tujuan dirintisnya bank mini di Prodi Pendidikan Ekonomi, karena bank mini dirintis sebagai salah satu sarana praktek pembelajaran mahasiswa dalam memperkuat kompetensi keilmuan dan keterampilan mahasiswa. Bagi Pengurus bank mini lebih memaksimalkan untuk melayani anggota pada saat menabung maupun meminjam dana di bank mini, karena dengan pelayanan yang maksimal akan memberikan kepuasan kepada anggota yang berpartisipasi di bank mini. Bagi Prodi Pendidikan Ekonomi diharapkan, (1) dapat menyediakan ruang khusus dan sarana prasana yang memadai untuk mengelola kegiatan bank mini, karena dengan adanya ruangan yang terpisah dan sarana prasana yang memadai dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan kepada pengurus maupun anggota bank mini dalam berpartisipasi di bank mini, (2) mengusulkan keberadaan bank mini bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, melainkan bagi seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan demikian, bank mini dapat dijadikan sebagai pusat studi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan melakukan kajian yang berbeda supaya dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang persepsi peserta didik terhadap keberadaan sarana praktek pembelajaran yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifudin. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Kasmir.
2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.
Nazarudin. 2007. Pembelajaran. Teras.
Manajemen Yogyakarta:
Nirwana,
Herman. 2005. Perbedaan Tingkat aspirasi dan persepsi belajar metematika antara siswa berlatar budaya Minangkabau dan Batak. dalam Jurnal ilmu pendidikan diterbitkan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. Juni nomor 2 jilid 12 hal 153-156: Malang.
Rakhmat,
Jalaludin. 2006. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
--------------. 2007. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. --------------. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Edisi IV. Yogyakarta: Penerbit Andi.