PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI ATRIBUT JASA TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN (Studi Kasus Penumpang Bus Trans Jogja, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: SUGIYANTO SLAMET 051334083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI ATRIBUT JASA TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN (Studi Kasus Penumpang Bus Trans Jogja, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: SUGIYANTO SLAMET 051334083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i
ii
iii
PERSEMBAHAN Sebuah karya kecil yang akan aku persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa Kedua Orang Tuaku Bapak Mijan Esmiharja dan Ibu Mujiati Keluarga Besar Andong Adik-adikku Eva Maria dan Herjuno Darpito Wijoyo
Almamaterku Universitas Sanata Dharma - Yogyakarta
iv
MOTTO “Apapun yang kita lakukan, Tuhan Beserta kita”
“Jadilah seperti yang kamu inginkan, karna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan”
“Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut”
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Januari 2011 Penulis
Sugiyanto Slamet
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Sugiyanto Slamet
Nomor Mahasiswa
: 051334083
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI ATRIBUT JASA TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan
Universitas
Sanata
Dharma
hak
untuk
menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 17 Januari 2011 Yang menyatakan
(Sugiyanto Slamet)
vii
ABSTRAK PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI ATRIBUT JASA TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN (Studi Kasus Penumpang Bus Trans Jogja, Yogyakarta) Sugiyanto Slamet Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin; (2) perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan; (3) perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada penumpang Bus Trans Jogja. Populasi penelitian adalah seluruh penumpang Bus Trans Jogja, Yogyakarta. Sampel penelitian berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental dan purposive sampling. Teknik pengambilan data adalah wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji t dan one way anova ( uji F ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin (asymp. Sig sebesar 0,030 < 0,05 dan thitung sebesar 2,201 > ttabel sebesar 1,988); (2) ada perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan (asymp. Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan Fhitung sebesar 6,228 > Ftabel sebesar 2,476); (3) ada perbedaan persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan (asymp. Sig sebesar 0,021 < 0,05 dan Fhitung sebesar 3,050 > Ftabel sebesar 2,476).
viii
ABSTRACT THE PERCEPTION OF CUSTOMERS ON ATTRIBUTEOF TRANSPORTATION SERVICE PERCEIVED FROM SEX, INCOME AND EDUCATIONAL LEVEL (A Case Study of the passengers Trans Jogja Bus Yogyakarta) Sugiyanto Slamet Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 This research intends to find out the different perception of customers on attribute of transportation service perceived from: (1) sex; (2) income; (3) educational level. This research is a case study on the passengers of Trans Jogja Bus. The population of this research was entire passengers of Trans Jogja Bus, Yogyakarta. The samples of this research were 100 passengers. The techniques of sample collection were Accidental method and Purposive sampling. The techniques of data collection were interview, questionnaire, and documentation. The techniques of data analysis were t-tes and One Way Anova (F-test). The result of this research shows: (1) there is a different perception of customers on attribute of transportation service perceived from sex (asymp. Sig of 0,030 < α = 0,05 and tcount of 2,201 > ttable of 1,988); (2) there is a different perception of customers on attribute of transportation service perceived from income (asymp. Sig of 0,000 < α = 0,05 and Fcount of 6,228 > Ftable of 2,476); (3) there is a different perception of customers on attribute of transportation service perceived from educational level (asymp. Sig of 0,021 < α = 0,05 and Fcount of 3,050 > Ftable of 2,476).
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI ATRIBUT JASA TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan, dorongan serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu kesempatan ini sudah selayaknya bagi penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada: 1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4.
Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
x
5.
Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
6.
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
7.
Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.
8.
Segenap karyawan di sekretariat pendidikan Akuntansi (Bu Aris dan Pak Wawik) atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma.
9.
Bapak dan Ibu Pegawai Dinas Perhubungan, Karyawan Shelter dan penumpang Bus Trans Jogja yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Kedua Orangtuaku tercinta Bapak Mijan Esmiharja dan Ibu Mujiati, yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan dan pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini 11. Kedua adikku Eva Maria dan Herjuno Darpito Wijoyo, yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis. 12. Simbah Putri, Budhe Mami, Budhe Eni, Pakde Toto, ms Agus, ms Dwi, keluarga Andong, keluarga Jogja dan keluarga lampung yang selalu memberikan semangat dan dukungan baik material maupun spiritual.
xi
13. Teman- temanku seperjuangan Asih, villa, mb Tia, mb Rina, Rina, Andri, Rita, Boim, ms Eka, Febran, Tosu, Sinyo, Arnon, dan teman-temanku PAK angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. 14. Teman-teman Kos gang Tutul 2/3: Jaelani cipapap, Iqbal, Jelodong, Petruk, Andi, Mbah Lukman, Jeki, Edho, Mario dan yang lainnya yang selalu bisa buat aku tersenyum, bahagia walaupun kadang menjengkelkan Thanks for all. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
Sugiyanto Slamet
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
iii
PERSEMBAHAN............................................................................................
iv
MOTTO............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………….
vii
ABSTRAK ......................................................................................................
viii
ABSTRACT......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR....................................................................................
x
DAFTAR ISI...................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1
B. Batasan Masalah ..................................................................................
3
C. Rumusan Masalah ...............................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ...............................................................................
4
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritik ..............................................................................
6
1. Persepsi Konsumen.......................................................................
6
2. Jenis Kelamin................................................................................
10
3. Pengertian Pendapatan..................................................................
12
4. Pengertian Pendidikan ..................................................................
12
5. Konsep Pemasaran........................................................................
13
6. Perilaku Konsumen.......................................................................
14
7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). ............................................
21
8. Kepuasan dan Loyalitas Konsumen..............................................
26
B. Kajian Hasil Penelitian.......................................................................
30
C. Kerangka Berfikir...............................................................................
30
D. Hipotesis ............................................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.....................................................................................
33
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................
33
C. Subyek dan Obyek Penelitian ..............................................................
34
D. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................
34
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..............................................
35
1. Variabel..........................................................................................
35
2. Pengukuran Variabel......................................................................
36
xiv
F. Teknik Pengumpulan Data...................................................................
38
G. Uji Coba Instrumen Penelitian.............................................................
39
1.
Validitas .......................................................................................
39
2.
Reliabilitas ...................................................................................
43
H. Teknik Analisis Data............................................................................
44
1.
Uji Prasyarat Analisis.....................................................................
44
2.
Uji Hipotesis...................................................................................
45
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya Bus Trans Jogja…………………..........................
49
B. Tujuan dan Sasaran Transportasi Bus Trans Jogja................................. 53 C. Deskripsi Trayek Transportasi Bus Trans Jogja....................................
54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data......................................................................................
56
B. Pengujian Prasyarat Analisis................................................................
64
1.
Uji Normalitas................................................................................
64
2.
Uji Homogenitas............................................................................
66
3.
Pengujian Hipotesis Penelitian.......................................................
67
C. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................. .
70
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan...........................................................................................
75
B. Keterbatasan.........................................................................................
76
xv
C. Saran.....................................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Skoring Berdasarkan Skala Likert.............................................
37
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner...............................................
38
Tabel 3.3
Data Validitas dan Reliabilitas………………………………...
41
Tabel 3.4
Hasil Pengukuran Uji Validitas Kuesioner Produk....................
42
Tabel 3.5
Hasil Pengukuran Uji Validitas Kuesioner Tarif.......................
42
Tabel 4.1
Deskripsi Trayek.......................................................................
54
Tabel 4.2
Jumlah Lokasi Tempat henti……….........................................
55
Tabel 5.1
Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan...........................
57
Tabel 5.2
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan............................
58
Tabel 5.3
Interpretasi Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Bus Trans Jogja ................................................................................... 59
Tabel 5.4
Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Jenis Kelamin............................................... 60
Tabel 5.5
Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendapatan....................................... 61
Tabel 5.6
Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendidikan......................................
Tabel 5.7
63
Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin.....................................................................................
xvii
65
Tabel 5.8
Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Tingkat Pendapatan.................................................................................
Tabel 5.9
Tabel 5.10
65
Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................................................................................
66
Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas……….……………..
67
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Kuesioner Penelitian, Kategori Kecenderungan Variabel, Interpolasi nilai t tabel dan F tabel,
Lampiran 2 :
Validitas, Reliabilitas dan Normalitas,
Lampiran 3 :
Uji Homogenitas, T-Test dan One Way anova
Lampiran 4 :
Data Induk,
Lampiran 5 :
Daftar Tabel r, F, t, dan Surat Izin Penelitian.
xix
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada beberapa tahun yang lalu di Indonesia terjadi krisis yang membawa dampak negatif bagi setiap sektor, baik sektor internal maupun sektor eksternal. Sektor internal meliputi ketidakstabilan harga-harga kebutuhan pokok, sedangkan pada sektor eksternal yaitu dengan naiknya harga minyak dunia. Salah satunya terwujud dalam kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang kemudian menyebabkan kenaikan harga pada semua sektor. Salah satunya ialah kenaikan tarif pada perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Di samping memberikan kesempatan berusaha kepada pengusaha jasa transportasi darat, pengembangan kepariwisataan juga telah meningkatkan suhu persaingan diantara pengelola jasa transportasi tersebut. Keadaan ini tentu menuntut kejelian manajemen dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk memilih strategi pemasaran yang ditempuh. Pada saat seperti ini persaingan di bidang usaha terutama di bidang jasa semakin ketat. Hal ini diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan membawa pengaruh lingkungan yang cukup besar. Perusahaan harus menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Keadaan ini tampak dari banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pernyataan misi, tujuan dan 1
2
iklan. Selain itu, banyaknya perusahaan yang menyadari bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu tuntutan dari komitmen sehingga perusahaan mau tak mau harus memberikan atau mewujudkannya dengan berbagai macam strategi agar dapat mempertahankan pelanggannya. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa, kualitas pelayanan sangat penting dikelola perusahaan dengan baik. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kotler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan dilihat dari persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasar persepsi pelanggan. Persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa. Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa harus mampu melaksanakan kegiatan pemasaran secara aktif dalam menarik konsumen, yaitu melalui pelayanan. Artinya, perusahaan tersebut harus memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila keinginan konsumen sudah terpenuhi, pelayanan yang diberikan kepada konsumen akan menjadi suatu usaha yang berhasil karena perusahaan telah mempunyai keunggulan bersaing. Dalam situasi persaingan yang ketat dan naiknya harga tarif, seorang manajemen dituntut kejelian dalam mencari informasi tentang kebutuhan atau keinginan konsumen. Manajemen juga harus mengetahui faktor-faktor apa saja
3
yang mempengaruhi konsumen dalam membeli atau mengapa konsumen menyukai suatu produk atau jasa tertentu. Oleh karena itu setiap pengusaha transportasi darat wajib menguasai dan memahami berbagai aspek jasa yang diusahakannya. Para pengusaha harus tahu manfaat apa saja yang diharapkan konsumen dari jasa yang dikonsumsinya. Untuk itu manajemen dituntut dapat menentukan kebijaksanaan dalam memilih strategi yang tepat dan saling menguntungkan sehingga dapat menimbulkan adanya repeat-costumer. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang pemasaran jasa transportasi darat, khususnya mengenai Persepsi konsumen mengenai atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan (Studi kasus Bus Way Trans Jogja). B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian tentang persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan dalam hal ini konsumen yang diambil adalah para penumpang Bus way Trans Jogja. Atribut tempat dan promosi tidak penulis teliti karena pertimbangan bahwa atribut tempat tidak berkaitan langsung dengan tujuan penelitian dan Bus Trans Jogja tidak melakukan banyak promosi karena para penumpang telah mengetahui bahwa Bus tersebut merupakan adaptasi dari Bus Trans Jakarta yang telah ada terlebih dahulu.
4
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada Perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. 2. Apakah ada Perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. 3. Apakah ada Perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Bus way Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan perpustakaan dan informasi bagi mahasiswa lain yang tertarik dengan penelitian sejenis. 3. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan yang diperoleh melalui bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari hasil penelitian terhadap praktik yang terjadi dalam dunia usaha. 4. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan sumber bacaan, dan mahasiswa lain yang ingin mengambil topik yang sama khususnya mengenai persepsi konsumen.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritik 1. Persepsi Konsumen a. Pengertian persepsi Persepsi sering diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah sejumlah indra yang disatukan dan dikoordinasikan dalam pusat syaraf yang lebih tinggi sehingga manusia bisa mengenali dan menilai suatu objek (Rahman, 1986). Selain pengertian di atas persepsi juga dapat diartikan sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi yang menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler, 2002:198). Selain dipengaruhi oleh rangsangan fisik, persepsi juga berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Pada obyek yang sama beberapa orang dapat memiliki persepsi yang berbeda pada obyek tersebut, hal ini dipengaruhi oleh perhatian selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Perhatian selektif merupakan kondisi penyaringan terhadap rangsangan-rangsangan informasi yang diterima seseorang. 6
7
Distorsi selektif merupakan kecenderungan seseorang untuk mengubah rangsangan informasi yang telah diseleksi sedemikian rupa bermakna baginya dan mendukung pra konsepsi mereka. Menurut Kotler (2002:196) distorsi selektif ini merupakan kondisi yang tidak dapat dimanipulasi oleh pemasar. Ingatan selektif merupakan tindakan seorang individu untuk mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinannya. Dengan demikian, hal-hal yang baik tentang produk atau jasa akan selalu diingat oleh konsumen, demikian pula dengan hal-hal yang disukai juga akan selalu diingat oleh konsumen. Menurut Salahudin berpendapat bahwa persepsi adalah mengenal sesuatu melalui alat indra dengan secara global dan belum disertai kesadaran sedangkan subjek dan objek belum terbedakan satu dengan lainnya, baru ada proses memiliki tanggapan (Rusdiana, 2007: 12). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman dan menginterpretasikan rangsangan dari luar tentang apa yang ditangkap oleh indranya. b. Proses mempersepsi Biasanya manusia menyadari proses yang menentukan persepsinya. Apakah terjadi persepsi penglihatan, pendengaran ataupun rabaan, jarang sekali mereka terhenti untuk menganalisis sensasi-sensasi yang masuk dan
8
dasar intreprestasi yang berarti. Hal ini merupakan pendekatan manusia yang memiliki bermacam-macam karakteristik yang berbeda-beda terhadap setiap hal yang sudah dikenal yang ada dalam lingkungan sekitar. Sebagaimana
karakteristik
tersebut
menentukan
bagaimana
cara
mempersepsi situasi sekarang dan tidak bisa lepas dari adanya pengalaman masa lalu kalau pengalaman itu sering muncul, maka reaksi manusia lalu menjadi salah satu kebiasaan. c. Persepsi konsumen mengenai produk Menurut Bei dan Chiao (2001: 129) sebagian riset tentang pemasaran jasa yang telah banyak dilakukan bertujuan untuk menemukan konstruk dan dimensi dari kualitas jasa, atau hubungan kualitas jasa dengan kepuasan dan loyalitas konsumen. Dalam kenyataannya, sebagian besar industri jasa selain menawarkan intangible product juga menawakan tangible product. Tangible product dari suatu jasa adalah lingkungan fisik dan peralatan yang menyertai intangible product (Bei dan Chiao, 2001: 129). Produk fisik hanya merupakan bagian kecil dari kualitas fisik keseluruhan dari suatu jasa. Berdasarkan kajian terhadap 32 penelitian tentang industri jasa, Cronin, Brandy, dan Hult (Bei dan Chiao, 2001: 129) mengemukakan bahwa tangible quality dari suatu jasa dapat dicakup dalam model kepuasan konsumen dalam riset-riset mendatang. Menurut Brucks,
9
Zeithaml, dan Naylor, persepsi terhadap kualitas tangible product memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan pembelian. d. Persepsi konsumen mengenai harga Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Bei dan Chio, 2001: 126) menyatakan
bahwa
kualitas
jasa,
kualitas
produk,
dan
harga
mempengaruhi kepuasan konsumen. Anderson, Fornel, dan Lehman (Bei dan Chiao, 2001: 129) menyatakan bahwa harga sebagai faktor penting dalam kepuasan konsumen, karena ketika konsumen mengevaluasi nilai dari jasa yang diterimanya, pada umumnya mereka berpikir tentang harga untuk memperoleh nilai tersebut. Zeithaml menyatakan bahwa dari konsep kognitif, harga adalah sesuatu yang harus diberikan atau dikorbankan untuk memperoleh produk atau jasa tertentu (Bei dan Chiao, 2001: 129). Pengertian harga dari pandangan konsumen adalah harga yang dipersepsikan konsumen, yaitu persepsi terhadap harga bagi konsumen lebih penting dari pada harga dalam moneter. Pada umumnya, persepsi mengenai harga yang rendah diartikan sebagai pengorbanan yang rendah atau kecil, yang selanjutnya dapat menimbulkan kepuasan yang tinggi. Menimbulkan kepuasaan yang tinggi dimaksudkan bahwa dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau dengan kata lain harga yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sangat diharapkan oleh konsumen pengguna jasa tersebut.
10
Sangat diharapkan dimaksudkan sebagai harga yang bisa mengerti akan kondisi dari konsumen tersebut. Namun harga yang dikeluarkan oleh perusahaan itu masih dalam kondisi yang sewajarnya. 2. Jenis kelamin Jenis kelamin dibedakan dua macam yakni pria dan wanita, keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok baik dalam masalah fisik begitu pula tentang penilaian suatu produk menurut persepsinya masing-masing. Umumnya para wanita lebih condong melakukan penilaiannya terhadap suatu produk dengan keadaan kenyamanan suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan misalnya kenyamanan dalam hal fasilitas pelayanan, hal ini bisa terlihat dengan adanya fisik wanita cenderung lemah bila dibandingkan dengan fisik pria. Dalam hal persepsi konsumen khususnya wanita lebih memilih produk yang baru. Hal ini juga bisa berbanding terbalik dengan kondisi pria. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan karakteristik keduanya. Perbedaan karakteristik dapat dilihat dari pola pikirannya, pria mendekati masalah terutama dari luar
dengan memakai pikirannya. Pria cenderung
mendekati suatu masalah sebagai seorang pengamat yang bersifat objektif. Sedangkan wanita mendekati masalah dari dalam dengan memakai hatinya. Wanita ingin terlibat dengan persoalan, wanita menangani masalah dan berfikir tentang suatu soal sampai hal yang sekecil-kecilnya. Ini bisa terlihat dalam hal persepsinya mengenai suatu produk, misal barang yang akan dibeli atau dipakainya pun diteliti dengan cermat. Perbedaan mengenai pola
11
perasaan dapat dilihat pria yang lebih dominan dalam hal pemikiran yang objektif, ia lebih berusaha memecahkan suatu masalah dengan tidak melibatkan perasaan senang maupun tidak senang sedangkan wanita lebih cenderung berusaha memecahkan masalah dengan melibatkan perasaan. Hal ini bisa untuk lebih diperhatikan lagi tentang kegiatan pemasaran yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dengan demikian mengandung arti perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yang secara biologis serta memiliki perbedaan dan ciri-ciri sendiri. Jenis kelamin berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai makhluk yang secara kodrati memiliki fungsi-fungsi organisme yang berbeda. Dalam arti perbedaan jenis kelamin pengertian pria atau laki-laki dan perempuan terpisah secara biologis. Laki-laki memiliki fisik yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara berat, memiliki penis, testis, sperma, yang berfungsi untuk alat reproduksi dalam meneruskan keturunan. Perempuan dan laki-laki memiliki ciri-ciri yang berbeda. Perempuan memiliki hormon yang berbeda dengan laki-laki, sehingga terjadi menstruasi, perasaan yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki-laki, seperti bentuk pinggul yang lebih besar dari pada laki-laki. Secara biologis alat-alat biologis melekat pada laki-laki dan perempuan selamanya, fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau keturunan Tuhan (kodrat). Sementara itu gender adalah pembagian laki-laki dan perempuan
12
yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya perempuan dianggap lemah lembut, emosional, keibuan dan lain sebagainya. 3. Pengertian Pendapatan Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, bahkan banyak orang yang menyamakan kedua pengertian tersebut ( San. S. Hutabarat, 1978: 92). Pendapatan dan penghasilan mempunyai pengertian yang sama yaitu besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu usaha rumah tangga dari sektor usaha baik sektor formal maupun sektor informal yang dinilai dengan satuan uang (rupiah) yang meliputi gaji dan macam-macam tunjangan antara lain: tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan fungsional, tunjangan beras, tunjangan perbaikan rumah dan pemberian balas jasa ( As’ ad, 2001: 16). Sedangkan pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. 4. pengertian Pendidikan Kamus Bahasa Indonesia (1991:232), Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
13
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Raharja, 2010). Menurut UU nomor 9 tahun 2009, jenjang pendidikan di Indonesia terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Yang dimaksud pendidikan dasar di Indonesia adalah wajib belajar 9 tahun yaitu SD/ MI dan SMP/ MTs. Pendidikan menengah yaitu SMA/ SMK. Pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi/ Akademi. 5. Konsep Pemasaran Dalam melakukan kegiatan usahanya para pengusaha acap kali mengalami berbagai macam kesulitan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara rencana dengan realisasi. Kenyataan ini memaksa pengusaha untuk mengakui pentingnya peranan pemasaran, juga cara-cara dan falsafah pemasaran. Cara dan falsafah pemasaran ini disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah meliputi penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberi keputusan yang diinginkan secara efektif dan efisien dari yang dilakukan oleh pesaing ( Kotler dan Amstrong 1992: 15). Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan demikian kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut, baik dari segi personalia, produksi, keuangan dan riset.
14
6. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dapat didefinisikan menurut beberapa ahli dalam buku mereka masing-masing. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, persiapan, dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Engel, Swasta, & Handoko). John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Saiful, 2008). Engel dan kawan-kawan (1994) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut (Husein Umar, 2002:49). Sementara itu, pendapat Nessim Hanna dan Richatd Wozniak adalah bahwa perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang dapat diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen (Saiful, 2008). Dari beberapa contoh definisi perilaku konsumen di atas serta contohcontoh lain yang walaupun tidak disajikan, kiranya dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan-tindakan nyata individu atau
15
kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan. Dalam hal memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan setidaknya konsumen mempunyai kepercayaan, sikap, dan perilaku. Konsep kepercayaan, sikap, dan perilaku adalah saling berhubungan erat. Mowen dan Minor menyatakan bahwa keterhubungan itu didominasi oleh atribut produk (Saiful, 2008). Atribut adalah fitur produk dimana konsumen membentuk kepercayaan. Bagaimana atribut produk dan faktorfaktor lainnya mempengaruhi pembentukan serta perubahan kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen. Atribut produk ini merupakan sebagian atau serangkaian ide perilaku konsumen yang terpenting bagi manajer pemasaran. Berikut ini uraian singkat tentang kepercayaan konsumen, sikap, dan perilaku: a.
Konsep Kepercayaan Konsumen Kepercayaan sebagai suatu keadaan yang melibatkan ekspektasi positif mengenai motif-motif dari pihak lain yang berhubungan dengan diri seseorang dalam situasi yang berisiko (Boon dan Holmes, 1991; Lau dan Lee, 1999; Tjahyadi, 2006). Dengan demikian dapat disimpulkan kepercayan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang obyek, atribut dan manfaatnya. Atribut intrinsik merupakan
16
segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama, merk, dan label. b.
Sikap Konsumen Sikap menurut Thurstone yang dikutip Mowen dan Minor didefinisikan sebagai afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu rangsangan (Saiful, 2008). Dalam konteks perilaku konsumen, sikap didefinisikan sebagai kecenderungan yang dipelajari dalam berprilaku dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Jadi, mengingat kepercayaan merupakan pengetahuan kognitif tentang suatu objek, maka sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif tentang sebuah objek.
c.
Perilaku dan Keinginan untuk Berperilaku Perilaku konsumen terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, menggunakan dan membuang barang atau jasa. Sebelum bertindak, seseorang sering kali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan keinginan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa.
17
Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat penting untuk keberhasilan dari sistem pemasaran suatu perusahaan. Ada berbagai macam alasan yang mempengaruhi seseorang membeli suatu produk. Selain jenis produk, faktor demografi dan faktor ekonomis, faktor psikologis juga turut mempengaruhi pembelian seseorang. Faktor psikologis adalah sikap, minat, motif serta kepribadian seseorang atau konsumen. Kegiatan pemasaran dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal yang penting bagi manajer pemasaran adalah memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen,
sehingga
perusahaan
dapat
mengembangkan
strategi
pemasarannya. Pada awalnya seorang konsumen menganggap bahwa dorongan untuk melakukan tindakan pemilihan diantara berbagai jenis barang dan jasa serta berbagai merek yang ada adalah karena konsumen berpendapat bahwa kualitas dari barang dan jasa yang dipilihnya dianggap yang paling baik atau yang paling murah harganya. Namun kenyataannya sering kali pertimbangan yang dipakai tidak hanya mempertimbangkan kualitas atau harga saja, tetapi ada faktor lain yang menimbulkan keputusan-keputusan dalam pembelian suatu barang atau jasa. Misalnya rasa harga diri, ikut-ikutan, tidak mau kalah dan sebagainya. Umumnya konsumen melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah karena kebutuhan. Kebutuhan dalam hal ini sangat relatif, artinya ada
18
kebutuhan yang mendesak, kebutuhan agak mendesak dan kebutuhan tidak terlalu mendesak. Berdasarkan hal ini kita harus tahu mengapa seseorang membutuhkan suatu barang atau jasa tertentu. Tapi jika hanya mengetahui kebutuhan-kebutuhan tertentu dari konsumen terhadap barang atau jasa, perusahaan baru mampu mendorong seseorang untuk melakukan pembelian terhadap barang atau jasa tanpa mengabaikan keputusannya sebagai tujuan. Perilaku konsumen dalam pembelian tidak sederhana. Pemahaman akan perilaku ini menjadi tugas yang penting bagi manajemen pemasaran. Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno (2001: 66) dalam bukunya
mendefinisikan
faktor-faktor
konsumen adalah sebagai berikut: 1). Kebudayaan 2). Kelas sosial 3). Kelompok reverensi kecil 4). Keluarga 5). Pengalaman 6). Kepribadian 7). Sikap dan kepercayaan 8). konsep diri
yang
mempengaruhi
perilaku
19
Berikut uraian singkat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1) Kebudayaan Kebudayaan menyangkut segala aspek kehidupan manusia dan merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam kenyataannya perilaku manusia ditentukan oleh kebudayaan. 2) Kelas Sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif lama dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki minat, nilai dan tingkah laku yang sama. Pada pokoknya masyarakat dikelompokkan menjadi tiga golongan. Golongan itu adalah: a) Golongan atas, seperti pengusaha kaya, pejabat tinggi. b) Golongan menengah, seperti karyawan instansi pemerintah dan pengusaha menengah. c) Golongan rendah, seperti buruh pabrik, tukang becak, pegawai rendah atau kecil Dalam hal ini tidak berarti bahwa kelas atas lebih bahagia dari kelas lainnya. Diantara kelas-kelas tersebut juga terdapat perbedaan secara psikologis. Ini akan nampak pada saat mereka memberikan tanggapan terhadap suatu produk.
20
3) Kelompok Referensi Kecil Kelompok sering digunakan sebagai pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Kelompok di sini misalnya serikat buruh, perkumpulan agama serta lingkungan rumah tangga. Masing-masing kelompok memiliki pelopor yang dapat mempengaruhi anggota kelompoknya. Maka menjadi tugas manajer pemasaran yakni untuk mencari tahu siapa pelopor dalam suatu kelompok referensi kecil tersebut. 4) Keluarga Dalam suatu keluarga masing-masing anggota memiliki sikap pembelian yang berbeda akibat dari perbedaan selera dan keinginan. Dalam hal ini perlu ditelusuri siapa yang mempengaruhi dalam membuat keputusan. 5) Pengalaman Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku, dari perbuatannya di masa lalu seseorang dapat mempelajari
sesuatu,
sebab
dengan
belajar
orang
memperoleh
pengalaman. 6) Kepribadian. Dapat diartikan sebagai pola sikap individu yang dapat menentukan
tanggapan
untuk
bertingkah
laku.
mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian seseorang.
Kepribadian
21
7) Sikap dan Kepercayaan Dua kepribadian ini saling mempengaruhi, yang paling menonjol adalah perasaan emosional seseorang terhadap suatu barang, jasa atau merk produk. 8) Konsep Diri Konsep diri merupakan pandangan untuk melihat kemampuan dirinya dalam hal melakukan suatu pembelian. Dengan begitu seseorang akan mengetahui sejauh mana dirinya bisa menjadi konsumen yang bisa dengan tepat memanfaatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 7. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Marketing mix adalah istilah yang dikembangkan dan digunakan secara gabungan dalam menentukan empat masalah yang terpisah yaitu produk, lokasi, promosi dan harga. Marketing mix merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yang secara definitif dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti sistem pemasaran perusahaan yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Catur dan Bondan, 2001: 63). Menurut Kotler (1997: 48) Marketing Mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk meghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Tujuan dari diciptakan dan dilaksanakannya marketing mix adalah untuk memuaskan konsumen.
22
Berikut ini uraian dari strategi Marketing mix, yaitu: a. Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan, meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi dan ide-ide (Kotler, 1997: 48). Dalam situasi persaingan, perusahan harus saling merebut pangsa pasar yang ada (konsumen) karena konsumen akan memilih produk yang ada di pasar disesuaikan dengan keinginan dan kemampuannya. Dalam jasa transportasi darat produk utamanya adalah penyediaan fasilitas alat angkut atau kendaraan. b. Harga Menurut Basu Swastha, Harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Catur dan Bondan, 2001: 215). Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk/jasa. Dalam perekonomian, untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang digunakan uang dan istilah yang dipakai adalah harga. Jumlah uang yang digunakan dalam pertukaran mencerminkan tingkat harga diri suatu barang. Apabila harga suatu produk yang dibeli konsumen mampu memuaskan konsumen, maka dikatakan bahwa penjualan
23
perusahaan berada pada tingkat yang memuaskan bila diukur ke dalam nilai rupiah. c. Lokasi Usaha jasa transprotasi adalah jasa memindahkan orang atau barang dari suatu tempat tertentu ke tempat yang lain. Penentuan lokasi yang tepat berarti telah mengatasi setidaknya satu masalah yaitu pendistribusian produk. d. Promosi Promosi dan publikasi secara sederhana bertujuan untuk memberitahu kepada orang lain bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Suksesnya kegiatan promosi tergantung kepada produk yang akan dijual, apakah produk yang dipropagandakan itu benar-benar memenuhi keinginan masyarakat sehingga dapat memenuhi harapan-harapannya. Promosi meliputi setiap bentuk yang dibayar dari presentasi non-personal dan promosi gagasan, barang-barang atau jasa-jasa oleh suatu sponsor yang diketahui jelaslah bahwa promosi dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe utama yaitu iklan produk dan iklan institusional yang dibuat untuk menciptakan sikap yang baik terhadap suatu lembaga. Oleh karena itu, perhatian utama kita adalah terhadap suatu pemakaian iklan sebagai alat penjualan. Oleh karena itu perlu menilai kesempatan untuk memanfaatkan iklan konsumen, untuk dapat memanfaatkan kesempatan dan merangsang permintaan yang selektif melalui iklan yang ditujukan kepada konsumen,
24
maka faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Kondisi Pertama, iklan akan lebih efektif jika perusahaan mengikuti tren permintaan primer. Produk yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan
agar
para
konsumen
segera
memakai
dan
mempercayainya sebagai pelanggan setia perusahaan dan bukan sebaliknya. Kondisi kedua yang menentukan kesempatan perusahaan untuk dapat mempengaruhi permintaaan ialah adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat didiferensiasi, maka besar kemungkinan iklan itu akan efektif. Sebaliknya, iklan tidak banyak manfaatnya jika terdapat kecenderungan berbagai produsen menghasilkan produk yang sama. Kondisi yang ketiga adalah peranan relatif dari kualitas yang tersembunyi dari produk tersebut dari konsumen. Kualitas yang tersembunyi ini adalah lawan dari kualitas yang dapat dilihat dan dinilai. Jika kualitas yang tersembunyi itu ada, maka konsumen akan cenderung mempercayai merek itu, dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas tersebut dengan mereknya. Sebaliknya, jika ciri-ciri suatu produk yang penting bagi konsumen dapat dinilai pada waktu pembelian, maka merek itu cenderung kehilangan sebagian maknanya, dan iklan tidak dibutuhkan untuk membangkitkan asosiasi mental mengenai ciri-ciri ini. Kondisi yang keempat adalah motif pembelian emosional yang kuat yang dapat dipakai dalam himbauan iklan
25
kepada konsumen. Sebaliknya, jika daya-tarik yang kuat itu tidak dapat dipakai secara efektif, maka kesempatan iklan itu tidak begitu bermanfaat. Kondisi kelima yang penting adalah apakah operasi perusahaan memberikan banyak iklan dan promosi produk untuk mencapai pasar yang hendak dijangkau. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan efektif terhadap pasarnya. Setelah menilai kesempatan untuk memanfaatkan iklan konsumen, maka sekarang eksekutif dapat menentukan peranannya dalam perpaduan penjualan. Walaupun iklan konsumen mungkin merupakan satu-satunya metode promosi yang dipakai dalam kasus-kasus tertentu yang luar biasa, namun lebih lazim unsur-unsur penjualan lain seperti kewiraniagaan dan usaha-usaha promosi stand, juga dimasukkan ke dalam promosi tersebut. Proses penentuan metode yang akan dipakai ini dimulai dengan penaksiran yang seksama terhadap kesempatan yang dapat memberikan sumbangan berguna bagi tercapainya tujuan yang dikehendaki. Iklan konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan berikut: Pertama, jika penilaian menunjukkan bahwa kondisi sangat baik untuk mempengaruhi penilaian konsumen dan untuk menciptakan tindakan pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu. Kedua, jika analisa membawa kepada kesimpulan kewiraniagaan tidak penting dalam pemasaran yang menguntungkan produk ini. Ketiga, jika usaha promosi stand dan metode-metode penjualan lainnya, jika dipakai sendirian,
26
ternyata kurang memberikan harapan dalam meningkatkan penjualan daripada iklan konsumen. 8. Kepuasan dan Loyalitas Konsumen a. Kepuasan Pelanggan Terdapat beberapa pendapat mengenai kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Zeithamal (2004) merumuskan kepuasan konsumen sebagai “costomer’s evaluation of a product or service in terms of whether that product or service has met their needs and expectation”. Dengan demikian kepuasan konsumen merupakan perilaku yang terbentuk terhadap barang atau jasa sebagai pembelian produk tersebut. Kepuasan konsumen ini sangat penting karena akan berdampak pada kelancaran bisnis atau perusahaan. Pelanggan yang merasa puas akan jasa/produk yang digunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk yang ditawarkan (Jatmiko, 2006: 28). Hal ini akan membangun kesetiaan pelanggan. Menurut Triatmojo (2006) berpendapat bahwa Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Namun, definisi yang banyak diacu adalah dari Oliver (1997) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi
27
purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan. Pemahaman mengenai ketidakpuasan lebih dominan dibandingkan dengan kepuasan pelanggan. Dalam hal ketidakpuasan, riset banyak diarahkan pada aspek disonasi dan perilaku komplain. Disonasi berkaitan dengan keragu-raguan atas pilihan dan keputusan pembelian yang telah dilakukan. Dalam hal ini konsumen bimbang apakah dia telah memilih produk yang tepat atau tidak. b. Mengukur Kepuasan Pelanggan Menurut Triatmojo (http://triatmojo.wordpress.com), ada enam konsep umum yang dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu: 1). Kepuasan pelanggan keseluruhan. Caranya, yaitu dengan menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang bersangkutan serta menilai dan membandingkannya dengan tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para pesaing. 2). Dimensi kepuasan pelanggan. Prosesnya melalui empat langkah. Pertama,
mengidentifikasi
dimensi-dimensi
kunci
kepuasan
pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf pelayanan terhadap pelanggan. Ketiga, meminta
28
pelanggan menilai jasa pesaing melalui atau berdasarkan item-item spesifikasi yang sama. Keempat, meminta pelanggan menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka ada dikelompok penting dalam menilai kepuasan pelanggan keseluruhan. 3). Konfirmasi harapan. Dalam hal ini, kepuasan tidak diukur langsung, melainkan disimpulkan berdasarkan kesesuaian antar harapan pelanggan dengan kinerja aktual jasa yang dijual perusahaan. 4). Minat pembelian ulang. Kepuasaan pelanggan diukur berdasarkan apakah mereka akan mengadakan pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia konsumsi. 5). Kesediaan untuk merekomendasi. Cara ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang pembelian ulangnya relatif lama, seperti jasa pendidikan tinggi. 6). Ketidakpuasan pelanggan. Dapat dikaji misalnya dalam hal komplain, biaya garasi, word of mouth yang negatif, serta defections. c. Loyalitas pelanggan Loyalitas pelanggan menurut Dick dan Basu didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercemin dalam pembelian ulang yang konsisten (dalam Fandi, 2000). Definisi ini mencakup dua hal penting, yaitu loyalitas sebagai sikap. Kombinasi kedua komponen akan menghasilkan empat situasi. Untuk mengkaitkan antara tingkat kepuasan
29
dan tingkat loyalitas menurut Schnaars (dalam Saiful, 2008) akan dihasilkan empat alternatif situasi yaitu failures, forced loyality, defectors, dan successes. Kondisi failures dicirikan dengan kondisi tidak puas dan tidak loyal. Forced loyality dicirikan dengan kondisi tidak puas, namun ada perasaan terikat pada program promosi yang dicanangkan perusahaan sehingga tetap menjadi loyal. Sedangkan defectors dicirikan sebagai tingkat kepuasan yang tinggi, tetapi merasa tidak harus terikat dengan produk tersebut, dan successes dicirikan sebagai konsumen yang merasa puas dan memberikan word of mouth yang positif. Loyalitas pelanggan sering dihubungkan dengan loyalitas merek. Ada dua perspektif, yaitu perspektif perilaku dengan perspektif sikap. Penjelasannya sebagai berikut: 1). Perspektif perilaku. Dalam perspektif ini, loyalitas merek diartikan sebagai pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh pelanggan. Dalam kenyataannya, jarang dijumpai pelanggan yang setia 100% hanya pada merek tertentu. Oleh karena itu, loyalitas merek dapat diukur misalnya melalui proporsi dan rentetan pembeli. 2). Perspektif sikap. Menurut Robbins(2006:169) sikap adalah pernyataanpernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa. Pembelian ulang tidak dapat menjelaskan apakah konsumen benar-benar lebih menyukai merek tertentu dibandingkan dengan merek lain atau karena berada dalam situasi dipengaruhi oleh
30
aspek lain. Oleh karena itu, dalam pengukuran loyalitas merek, sikap pelanggan terhadap merek juga harus diteliti. Bila sikap pelanggan lebih positif terhadap merek tertentu dibandingkan dengan merekmerek lain, maka ia dapat dikatakan loyal terhadap merek bersangkutan. B. Kajian Hasil Penelitian Dari penelitian sebelumnya oleh Saiful Anton Prasetyo, (2008) Studi Kasus: P.O Bejeu Jepara. “persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga” bertujuan untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai produk, promosi dan harga. Peneliti menyimpulkan bahwa penumpang telah setuju dengan apa yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan kata lain perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen pengguna jasa transportasi tersebut. Namun konsumen lebih perhatian terhadap harapannya mengenai produk yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, sedangkan untuk atribut promosi maupun harga kurang mendapatkan perhatian lebih dari konsumen. Hal ini terjadi karena sebagian besar konsumen merupakan pelanggan, sehingga mereka akrab dengan apa yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. C. Kerangka Berpikir 1. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari jenis kelamin. Konsumen yang berjenis kelamin wanita diduga memiliki persepsi mengenai produk dan tarif jasa transportasi yang berbeda dengan konsumen
31
yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan dari kaum laki-laki lebih senang dengan kesederhanaan suatu yang ditawarkan oleh perusahaan jasa, sedangkan sebaliknya bagi wanita lebih senang dengan penjelasan yang lebih kompleks dari perusahaan yang menawarkan jasanya tersebut. 2. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari tingkat pendapatan. Pendapatan atau penghasilan tercermin dalam tingkat kemampuan seseorang untuk bersosialisasi dengan sesamanya yang nampak dalam pergaulan
sehari-hari
maupun
tingkat
kemampuan
seseorang
untuk
menunjukkan identitasnya sebagai makhluk sosial atau setidaknya mendapat pengakuan dari masyarakat. Faktor tingkat pendapatan atau penghasilan tidak lepas dari status sosial ekonomi, misalnya Penghasilan seseorang sangat mempengaruhi pengeluaran seseorang. Dengan penghasilan yang tinggi, seseorang tersebut dapat dikatakan memiliki pengeluaran yang tinggi pula demikian juga sebaliknya. Pendapatan yang dimiliki konsumen akan dapat mempengaruhi tanggapannya mengenai produk dan tarif yang ditawarkan oleh perusahaan.
32
3. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan
sangat
mempengaruhi
konsumen
dalam
menggunakan jasa transportasi. Pendidikan melandasi perilaku seseorang dalam menentukan pilihannya. Misalnya, Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih bisa mengendalikan dirinya dalam setiap tindakan yang dilakukan, cenderung lebih cepat, tepat dan hati-hati dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan orang yang berpendidikan tinggi pada umumnya melihat siapa yang berbicara bukan apa yang dikatakan oleh orang itu. Sedangkan, Orang dengan pendidikan yang rendah cenderung mudah terpengaruh orang lain, tanpa memandang baik dan buruknya terlebih dahulu, karena orang yang berpendidikan rendah pada umumnya menangkap informasi secara mentah-mentah. Sehingga tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang dapat memberikan tanggapan yang berbeda terhadap produk dan tarif jasa trnsportasi. D. Hipotesis 1. Ada perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. 2. Ada perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. 3. Ada perbedaan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan.
33
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan survei untuk mendapatkan tanggapan dari konsumen yang dijadikan responden. Metode penelitian ini pada hakikatnya merupakan langkah untuk menemukan secara spesifik apa yang tengah terjadi di masyarakat, dalam hal ini konsumen yang diteliti. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik hanya berlaku bagi konsumen yang diteliti tersebut. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Bus Trans Jogja dan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010. Adapun alasan mengambil di lokasi tersebut adalah : 1. Perusahaan dipandang sebagai perusahaan yang baru berdiri sehingga perusahaan tersebut berusaha untuk meningkatkan pelayanan guna mendapatkan tempat di hati konsumen. 2. Mempunyai fasilitas yang memadai untuk kegiatan sarana transportasi. 3. Lokasi penelitian tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, jaraknya antara ± 1 Km. 4. Untuk memperoleh informasi-informasi perusahaan yang bermanfaat bagi konsumen khususnya para penumpang yang baru menggunakan jasa 33
34
transportasi Bus Trans Jogja dan konsumen yang ingin mengetahui kondisi perusahaan sehingga konsumen dapat menerima layanan maupun fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan tersebut. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam hal ini, mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu Pimpinan, karyawan dan para penumpang Bus Trans Jogja. Sedangkan objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian ini. Dalam hal ini adalah persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi dilihat dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. D Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Iqbal Hasan, 2002: 58). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang Bus Trans Jogja. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Untuk memperoleh data hasil penelitian yang valid dari penumpang maka
35
pengambilan sampel dilakukan pada saat penumpang berada dalam bus, sepanjang perjalanan, hingga penumpang sampai pada tempat tujuan. Penelitian ini menggunakan 100 orang responden sebagai sampel yang dipilih dengan menggunakan Accidental method yaitu metode pengambilan sampel dengan cara memilih responden yang ditemui saat penyebaran kuesioner, teknik ini digunakan karena jumlah populasi tidak terbatas, mengingat para penumpang Bus Trans Jogja tidak bisa diketahui jumlahnya secara tepat. Purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri dan sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan erat dengan penelitian ini. Dengan kata lain, penelitian sampel ini dilakukan secara subjektif mengambil sampel dengan anggapan bahwa sampel yang diambil representative bagi penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 1987: 107). E. Variabel Penelitian 1. Jenis Variabel penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
36
1. Jenis kelamin 2. Tingkat pendapatan 3. Tingkat pendidikan b. Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat atau variabel tak bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : 1. Persepsi konsumen terhadap produk jasa transportasi. 2. Persepsi konsumen terhadap tarif jasa transportasi. 2. Pengukuran Variabel a. Pendapatan Konsumen Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima konsumen setiap bulan. Dalam hal ini tingkat pendapatan digolongkan menjadi: 1) Sangat Tinggi lebih dari Rp. 1.500.000,00
skor 5
2) Tinggi antara Rp. 1.000.000,00- Rp. 1.500.000,00
skor 4
3) Sedang antara Rp.750.000,00- Rp.1.000.000,00
skor 3
4) Rendah antara Rp. 500.000,00- Rp.750.000,00
skor 2
5) Sangat rendah di bawah Rp.500.000,00
skor 1
b. Tingkat Pendidikan Konsumen Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh konsumen. Dalam hal ini tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi:
37
1) Lulus SD
skor 1
2) Lulus SLTP
skor 2
3) Lulus SMA, D I
skor 3
4) Lulus D II, D III
skor 4
5) Lulus SI / S2
skor 5
c. Jenis Kelamin Konsumen Jenis kelamin dibedakan menjadi dua yaitu pria dan wanita yang memiliki perbedaan persepsi mengenai produk dan tarif jasa transportasi. d. Persepsi Konsumen Untuk mengukur persepsi konsumen terhadap produk dan tarif ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan maka digunakan skala Likert. Dalam skala Likert pemberian skor menggunakan empat kategori yaitu: Tabel 3.1 Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban
Skor Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju
(SS)
4
1
Setuju
(S)
3
2
Tidak Setuju
(TS)
2
3
1
4
Sangat Tidak Setuju(STS)
38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel 1. Persepsi
Dimensi Produk
Konsumen
Tarif
Indikator Kenyamanan
Positif 1, 3, 11, 14
Fasilitas Keamanan Pelayanan Tepat Waktu Terjangkau Kesesuaian dengan Pelayanan perbedaan harga Kesesuaian dengan kualitas Kesesuaian dengan kondisi Ekonomi
2, 5, 9, 10 4 7, 13 8 15, 17, 21
Negatif 6, 12
Jumlah 6
18
4 1 2 1 4
16 19
1 1 20
1
22
1
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan subjek penelitian yang dikerjakan secara teratur dan sistematis. Wawancara digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari dokumen dan kuesioner. 2. Kuesioner Dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan kepada konsumen yang dijadikan responden. Daftar pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh data tentang persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi.
39
Daftar
pertanyaan
dibagikan
kepada
responden
sesaat
setelah
bus
meninggalkan terminal dan hendak berhenti di Halte berikutnya. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan catatan, kutipan atau dokumen yang telah ada di perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian. G. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 1986:56). Untuk menguji instrumen penelitian maka digunakan pengujian validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2002:146) untuk menguji validitas setiap item dalam penelitian digunakan teknik product moment, dengan rumus sebagai berikut : N. ∑ X Y - ∑ X . ∑ Y r xy
=
√{(N.∑X²)–(∑X)²}{(N.∑Y²)–(∑Y)²}
40
Keterangan : N
=
Total Responden
X
=
Skor dari setiap item
Y
=
Skor total seluruh item
r xy
=
Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya, harga koefisien korelasi (r xy) ini dibandingkan dengan harga r tabel. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka butir soal tersebut valid. Sebaliknya, apabila harga r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti butir soal tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan pada responden Pengguna jasa Bus Trans Jogja sebanyak 30 orang diluar dari responden sampel penelitian. Pengujian dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS 12 for wondows. Dengan taraf signifikan 5%, apabila rhitung suatu item pertanyaan lebih besar dari pada rtabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid. Untuk menentukan nilai rtabel dengan df sama dengan jumlah kasus dikurangi 2, dalam kasus ini df 302 = 28 dengan taraf signifikan 5% maka didapat nilai rtabel 0,239. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian validitas butir-butir pertanyaan untuk variabel penelitian ini.
41
No
Pro 1
Pro 2
Pro 3
Pro 4
Pro 5
Pro 6
Pro 7
Pro 8
Pro 9
Pro1 0
Pro1 1
Pro1 2
Pro1 3
Pro1 4
Har1 5
Har1 6
Har1 7
Har1 8
Har1 9
Har2 0
Har2 1
Har2 2
Total
1
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
1
66
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
75
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
1
3
3
2
60
4
4
3
2
2
3
3
3
1
5
3
2
3
3
1
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
57
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
56
6
4
3
2
2
3
2
3
1
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
57
7
4
3
2
3
4
3
3
1
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
67
8
4
3
2
3
4
3
4
2
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
74
9
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
63
10
3
3
2
3
3
3
2
2
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
1
2
3
3
59
11
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
1
3
3
4
65
12
3
13
3
3
1
3
4
2
4
1
3
4
2
1
3
3
4
4
4
3
4
3
1
2
62
3
2
4
4
3
4
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
2
3
67
14
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
4
78
15
4
4
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
65
16
3
4
3
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
1
3
3
3
68
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
3
65
18
3
3
1
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
3
3
61
19
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
3
66
20
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
2
3
3
61
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
68
22
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
69
23
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
64
24
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
71
25
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
68
26
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
59
27
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
72
28
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
63
29
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
64
30
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
1
3
55
Tabel 3.3
Data Validitas dan Reliabilitas
42
Tabel 3.4 Rangkuman pengujian validitas produk No Item
Validitas
Keterangan
r hitung
r tabel (taraf signifikan 5%)
1
0,376
0,239
Valid
2
0,620
0,239
Valid
3
0,460
0,239
Valid
4
0,516
0,239
Valid
5 6
0,465 0,411
0,239 0,239
Valid Valid
7
0,372
0,239
Valid
8
0,342
0,239
Valid
9
0,414
0,239
Valid
10
0,331
0,239
Valid
11
0,460
0,239
Valid
12
0,453
0,239
Valid
13
0,399
0,239
Valid
14
0,396
0,239
Valid
Tabel 3.5 Rangkuman pengujian validitas Tarif No Item
Validitas
Keterangan
r hitung
r tabel (taraf signifikan 5%)
15
0,562
0,239
Valid
16
0,554
0,239
Valid
17
0,374
0,239
Valid
43
18
0,510
0,239
Valid
19 20
0,473 0,482
0,239 0,239
Valid Valid
21
0,360
0,239
Valid
22
0,480
0,239
Valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas setiap pertanyaan adalah vailid. 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf kepercayaan suatu instrumen. Instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat mengetahui hasil yang sesuai serta stabil (Suharsimi Arikunto, 1986 : 81). Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan persamaan Alpha Cronbach (Husein,2002:125): ⎡ k ⎤ ⎡ Σσ b2 ⎤ r i= ⎢ ⎥ ⎢1 − 2 ⎥ σt ⎦ ⎣ (k − 1) ⎦ ⎣
Keterangan: ri k Σσ b2
: Reabilitas
Instrument : Jumlah butir pertanyaan : Jumlah Varians butir
σ t2
: Total Varians Menurut Nunnaly (1969), jika hasil perhitungan Cronbach-alpha di
atas nilai 0,60 maka dikatakan bahwa instrumen penelitian tersebut adalah reliabel (Imam Gozali, 2001:133). Setelah dilakukan pengujian reliabilitas
44
dengan jumlah 30 responden diperoleh dengan hasil koefisien alpha sebesar 0,796 untuk instrument persepsi konsumen terhadap produk dan 0,749 untuk instrumen persepsi konsumen terhadap tarif. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja dinyatakan reliabel (handal). H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu: a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan uji analisis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas data. Tujuan pengujian normalitas ini untuk mengetahui apakah kondisi masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut: D = Maksimum Fo (x)- Sn (x) Keterangan : D = Deviasi atau penyimpangan Fo = Distribusi kumulatif teoritis Sn = Distribusi frekuensi yang diobservasi
45
Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS 12 for windows. Kriteria pengujian normalitas yaitu jika harga asmp.sig (2-tailed) lebih besar dari alpha (σ) 0,05 berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi normal (data berdistribusi normal). Sedangkan jika asymp. sig (2-tailed) lebih kecil dari alpha (σ) 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa apakah data yang diperoleh memenuhi syarat yaitu data masing-masing kelompok yang diuji perbedaannya memiliki varians homogen. Adapun kriteria pengujian homogenitas adalah jika taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka datanya homogen. Sebaliknya jika taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka datanya tidak homogen. 2. Pengujian Hipotesis Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini, langkah-langah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisis Persentase Analisis
ini
digunakan
untuk
mengetahui
karakteristik
konsumen dilihat dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Dengan membandingkan ukuran persentase jawaban responden yang menunjukkan karakteristik responden maka hasil
46
analisis dapat diperoleh berdasarkan persentase tertinggi. Adapun rumus untuk melihat persentase dari Supramono dan Sugiarto (1992: 35) sebagai berikut: A A+B%=
x 100 % A+B
Keterangan : A
= Jumlah responden yang diteliti
A+B
= Total responden
A+B % = Nilai persentasi jawaban responden b. Perumusan hipotesis Ho1 = Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Ha1 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Ho2 = Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. Ha2 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. Ho3 = Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan.
47
Ha3 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. c. Uji hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dan diperoleh hasil bahwa masing-masing variabel berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen, maka untuk menguji hipotesis pertama adalah Uji t dan kedua digunakan One Way Anova ( uji F ). Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pertama karena data terdiri dari dua kelompok sampel yaitu persepsi konsumen laki-laki dan perempuan. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis kedua karena data terdiri dari lebih dari dua kelompok sampel. Pertama, jika harga t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Begitu pula sebaliknya, jika harga t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Kedua, One Way Anova ( uji F ) merupakan proses pengujian data yang terdiri lebih dari dua varabel.
Analisis ini bertujuan untuk
menguji hipotesis 2, yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan
48
atau tidak dalam persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.
49
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya Bus Trans Jogja Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga tidak lepas dari berbagai permasalahannya, daerah yang tumbuh dengan ikon kotanya sebagai kota pelajar, kota wisata dan budaya memberi dampak pada pesatnya pembangunan yang terjadi di Yogyakarta. Dari tahun ke tahun tercatat pertumbuhan penduduk di kota Yogyakarta semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: 1. Keberadaan sarana pendidikan 2. Kultur dan budaya masyarakat yang unik dan ramah 3. Kondisi wilayah yang nyaman 4. Suasana wilayah yang kondusif untuk berbagai kegiatan 5. Keberadaan daerah tujuan wisata 6. Ketersediaan berbagai sarana dan prasarana yang memadai Beberapa faktor pengaruh di atas merupakan alasan-alasan yang biasanya menjadi sebab mengapa orang ingin menetap dan memilih berdomisili di Yogyakarta, alasan itulah yang kemudian mendorong semakin tingginya jumlah penduduk di Yogyakarta, tingginya jumlah populasi ini serta merta mendorong munculnya permasalahan-permasalahan di kota, mulai dari masalah sosial,
49
50
ekonomi, lingkungan, keruangan dan permasalahan lainnya. Di antara kompleksitas masalah yang terjadi di wilayah perkotaan, khususnya Yogyakarta, salah satunya adalah permasalahan transportasi, ketersediaan lahan yang terbatas akibat dari berbagai kegiatan pembangunan, tidak mampu membendung tingginya animo masyarakat yang lebih cenderung memilih menggunakan alat transportasi pribadi (private transport) untuk menjalankan aktivitas pribadinya masing-masing. Besarnya tingkat penggunaan transportasi pribadi yang hanya membawa sedikit orang ini (single occupant vehicle) tidak hanya berdampak pada kemacetan jalan (congestion) tapi juga menimbulkan permasalahan lain, masalah lingkungan misalnya tingginya polusi udara dan kebisingan, yang dikeluarkan dari gas emisi karbon kendaraan dan suara mesin-mesin kendaraan yang tidak hanya menjadi masalah lingkungan namun juga berdampak pada berkurangnya tingkat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat di daerah perkotaan. Masalah sosial seperti kecemburuan sosial (social jealousy) akan berakibat tingginya resiko kriminal, di aspek ekonomi penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi, berdampak pada tingginya pengeluaran dan inefisiensi penggunaan bahan bakar, di aspek keruangan, dampak yang ditimbulkan dari permasalahan transportasi ini salah satunya adalah berkurangnya ruang terbuka serta inefisiensi penggunaan lahan yang hanya lebih banyak diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan dan parkir kendaraan, selain itu juga berdampak pada tidak terbendungnya sebaran kota (urban sprawl) hingga sampai ke wilayah pinggiran
51
(suburban) yang secara perlahan akan mengubah fungsi lahan pertanian menjadi lahan yang fungsinya lebih komersial. Luasnya dampak yang diakibatkan dari permasalahan transportasi ibarat satu mata rantai yang saling terkait dan terus memberikan dampak domino bagi aspek-aspek lainnya. Kurang tanggapnya kita terhadap problematika transportasi tentu saja mengancam keberlangsungan kota (urban sustainable), sehingga diperlukan perencanaan transportasi yang komprehensif, yang mengelaborasi setiap sisi permasalahan dari transportasi sehingga mampu dijadikan sebagai solusi terhadap semakin meluasnya permasalahan transportasi di daerah perkotaan khususnya Yogyakarta. Salah satu program solutif yang diprogramkan oleh pemerintah Provinsi Yogyakarta dalam menanggulangi permasalahan transportasi adalah dengan berupaya menyediakan sarana transportasi massal (high occupant vehicle) yang murah, aman, serta nyaman bagi masyarakat, alat transportasi itu kini lebih kita kenal dengan nama Trans Jogja. Pengoperasian model transportasi massal yang berupa bus dengan kapasitas 20 - 40 orang tersebut, diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang akhirnya juga akan mengurangi berbagai dampak negatif yang timbul akibatnya seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan dan lain-lain. Pengelolaan Trans Jogja berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam menjalankan program ini DISHUB DIY bekerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans, adapun bentuk kerjasama antara keduanya adalah Dinas Perhubungan dalam hal ini sebagai
52
pengelola utama yang bertugas mengatur sistem dan menyediakan fasilitas shelter dan isinya, sedangkan PT. Jogja Tugu Trans menyediakan fasilitas kendaraannya dan mengelola SDM yang menjadi petugas baik di bus maupun di dalam shelter. Kebijakan pengoperasian sistem transportasi publik Trans Jogja dimulai pada Februari 2008, kini program tersebut telah berjalan lebih dari dua tahun. Dalam mendukung kegiatan operasionalnya, Trans Jogja dilengkapi dengan beberapa bus yang mampu menampung 20 - 40 orang, dengan kapasitas tempat duduk 20 buah dan free space atau sebagian ruang tanpa tempat duduk mampu menampung 20 orang lagi. Selain itu operasional Trans Jogja dilengkapi dengan 75 buah shelter dengan 67 shelter berfungsi sebagai shelter umum, dan 8 shelter lainnya berfungsi sebagai shelter pos, dengan lokasi masing-masing shelter tersebar di beberapa wilayah. Untuk pembagian daerah operasional Trans Jogja sendiri di bagi menjadi 6 trayek, terdiri dari trayek 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B. Operasional Trans Jogja dimulai pada pukul 06.00 dan berakhir hingga pukul 22.00 setiap harinya. Dalam usahanya melayani penumpang manajemen Trans Jogja menempatkan masing-masing dua orang petugas di sebuah shelter dan dua orang petugas di dalam bus sebagai supir dan juga petugas yang memandu naik dan turunnya penumpang, waktu tunggu bus dengan trayek yang sama adalah selama maksimal 15 menit, misalnya bus 1A melintas di shelter X maka untuk menunggu kedatangan bus 1A kembali dibutuhkan waktu 15 menit,
53
sedangkan biaya yang harus di keluarkan oleh penumpang untuk menggunakan fasilitas Trans Jogja adalah sebesar Rp 3.000,00 untuk satu kali perjalanan dari shelter asal hingga shelter tujuan. Manajemen Trans Jogja juga memberikan fasilitas kartu elektronik langganan. Setiap orang bebas untuk memiliki kartu tersebut dengan persyaratan yang tidak terlalu rumit, yaitu cukup dengan mengisi formulir permohonan, dan membayar sejumlah uang untuk mengisi saldo kartu yang terdiri dari jumlah Rp 15.000,00, Rp 25.000,00, Rp 50.000,00 dan Rp 100.000,00. Bagi penumpang yang memiliki fasilitas kartu tersebut biaya yang dikenakan sekali perjalanan hanya Rp 2.700,00 ditambah dengan fasilitas free charge apabila penumpang turun selama satu jam dan kemudian sebelum satu jam kembali menggunakan Trans Jogja.
B. Tujuan dan Sasaran Transportasi Bus Trans Jogja Beberapa uraian tujuan dan sasaran manajemen mendirikan transportasi Bus Trans Jogja yaitu: 1. Perbaikan sistem angkutan umum 2. Perbaikan manajemen pengelolaan angkutan umum 3. Perbaikan pola operasi angkutan umum (misalnya berhenti pada halte yang telah ditentukan, standardisasi armada bus, dll)
54
4. Penghubung simpul transportasi, pusat kegiatan bisnis dan pusat kegiatan pariwisata (jangka pendek – menengah) 5. Penghubung seluruh wilayah perkotaan C. Deskripsi Trayek Transportasi Bus Trans Jogja 1. Trayek Bus Trans Jogja melewati wilayah Jogjakarta bagian Utara, Selatan, Barat, dan Timur, 2. Wilayah pelayanan trayek berdasarkan bangkitan dan tarikan perjalanan, 3. Tahap awal ada 6 trayek yang melayani penumpang dengan lokasi yang berbeda dengan tiap pasang trayek melayani 2 rute yang berlawanan Tabel 4.1 Deskripsi Trayek Trayek 1A 1B 2A 2B 3A 3B
Panjang Trayek (km) 35,93 36,96 32,90 31,79 33,02 32,28
Jumlah bus 8 8 8 8 8 8
Headway (menit) 15 15 15 15 15 15
55
Tabel 4.2 Jumlah Lokasi Tempat Henti Trayek 1A 1B 2A 2B 3A 3B
Jumlah Lokasi Tempat Henti 25 23 27 24 21 19
4. Beberapa lokasi dilewati lebih dari satu trayek sehingga penggunaan tempat henti (shelter) secara bersama sama, sehingga jumlah total tempat henti (shelter) sebanyak 76 buah. 5. Sistem otomatis dan terbuka yang dapat diintegrasikan dengan jaringan lain. 6. Data transaksi di setiap tempat henti dapat langsung dikontrol. 7. Tiket yang digunakan berupa Smart Card.
56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2010 sampai tanggal 18 Agustus 2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner untuk konsumen Trans Jogja dilakukan secara langsung di shelter-shelter tempat para penumpang menunggu Bus Trans Jogja. Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Besarnya sampel adalah 100 orang yang diharapkan dapat mewakili persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja. Penyebaran kuesioner dilakukan di shelter-shelter Bus Trans Jogja. Response rate untuk konsumen tergolong sangat baik yaitu 100%. Hal ini tampak dari kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 eksemplar dan kembali semuanya. Beberapa uraian pengelompokkan karakteristik responden adalah sebagai berikut: a. Pengelompokkan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Pengelompokan jenis kelamin ini dianalisis dengan menggunakan analisis persentase. Responden yang berjenis kelamin lakilaki ada 54 orang atau 54% dari total responden, sedangkan responden
56
57
yang berjenis kelamin perempuan ada 46 orang atau 46%. Dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis laki-laki lebih banyak dibandingkan reponden wanita. b. Pengelompokkan
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Tingkat
Pendapatan. Pengelompokkan responden berdasarkan pendapatan atau uang saku per bulan, dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok yang berpendapatan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Pengelompokkan pendapatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Pendapatan
Jumlah Responden
Persentase
> Rp 1.500.000
7
7%
Rp.1.000.000- Rp.1.500.000
15
15%
Rp.750.000- Rp.1.000.000
28
28%
Rp. 500.000- Rp. 750.000
27
27%
< Rp. 500.000
23
23%
Jumlah
100
100%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendapatan sedang paling banyak dibandingkan responden lain.
58
c. Pengelompokkan
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Tingkat
Pendidikan. Pengelompokkan responden berdasarkan pendidikan, dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok yang telah lulus S1/S2, D2/D3, SMA/D1, SMP dan SD. Pengelompokkan pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
Lulus S1/S2
10
10%
Lulus D2/D3
9
9%
Lulus SMA/D1
70
70%
Lulus SMP
7
7%
Lulus SD
4
3%
Jumlah
100
100%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendidikan lulus SMA/ D1 paling banyak dibandingkan responden lain. 2. Deskripsi Persepsi Konsumen Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen
terhadap
produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.
59
Secara lengkap persepsi konsumen terhadap atribut produk dan tarif Jasa Bus Trans Jogja di sajikan dalam tabel berikut ini: a. Variabel Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja. Variabel persepsi konsumen terhadap atribut produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja diukur dengan 22 item soal yang terdiri atas 14 item atribut produk dan 8 item atribut tarif. Berikut ini disajikan hasil perhitungan interpretasi persepsi konsumen terhadap atribut produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja: Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Bus Trans Jogja Interval 76 - 88 66 - 75 59 - 65 52 - 58 22 - 51
Kategori Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk Jumlah
Frekuensi 3 40 46 10 1 100
Persentase 3% 40% 53% 3% 1% 100%
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja yang dikategorikan sangat baik sebanyak 3 orang (3%), dikategorikan baik sebanyak 40 orang (40%), dikategorikan cukup baik sebanyak 46 orang (46%), dikategorikan buruk sebanyak 10 orang (10%) dan dikategorikan sangat buruk sebanyak 1
60
orang (1%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen memiliki persepsi terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja dengan kategori cukup baik. Hal ini didukung hasil perhitungan mean sebesar 64,73 dan standar deviasi sebesar 5,335. 1). Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Jenis Kelamin. Tabel 5.4 Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Jenis Kelamin Kategori Jenis Kelamin Laki-laki Jml % Perempuan Jml %
Sangat baik 1 1,9% 2 4,3%
Sangat Baik Cukup Buruk Buruk Jumlah 15 29 8 1 54 27,7% 53,7% 14,8% 1,9% 100% 26 17 2 0 46 56,5% 36,9% 4,3% 0% 100%
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin dapat diuraikan sebagai berikut: konsumen yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 orang (1,9%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 15 orang (27,7%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 29 orang (53,7%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 8 orang (14,8%) memiliki persepsi dengan kategori buruk dan 1 orang (1,9%) memiliki persepsi dengan kategori sangat buruk.
61
Sedangkan konsumen yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 2 orang (4,3%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 26 orang (56,5%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 17 orang (36,9%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik dan 2 orang (4,3%) memiliki persepsi dengan kategori buruk. 2). Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendapatan. Tabel 5.5 Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendapatan Kategori Tingkat Pendapatan >1.500.000 Jml % 1.000.0001.500.000 Jml % 750.0001.000.000 Jml % 500.000750.000 Jml % < 500.000 Jml %
Sangat baik 0 0%
Baik 0 0%
Cukup Buruk 2 4 28,6% 57,1%
Sangat Buruk 1 14,3%
Jumlah 7 100%
0 0%
9 60%
5 33,3%
1 6,7%
0 0%
15 100%
1 3,6%
14 50%
12 42,8%
1 3,6%
0 0%
28 100%
2 7,4% 0 0%
12 44,4% 5 21,7%
10 37,0% 17 73,9%
3 11,1% 1 4,4%
0 0% 0 0%
27 100% 23 100%
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari tingkat
62
pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut: a) konsumen dengan pendapatan/uang saku per bulan lebih dari Rp 1.500.000,00 sebanyak 2 orang (28,6%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 4 orang (57,1%) memiliki persepsi dengan kategori buruk, 1 orang (14,3%) memiliki persepsi dengan kategori sangat buruk; b) konsumen dengan pendapatan/uang saku per bulan Rp 1.000.000,00Rp 1.500.000,00 sebanyak 9 orang (60,0%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 5 orang (33,3%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 1 orang (6,7%) memiliki persepsi dengan kategori buruk; c) konsumen dengan pendapatan/uang saku per bulan Rp 750.000,00Rp 1.000.000,00 sebanyak 1 orang (3,6) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 14 orang (50%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 12 orang (42,8%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 1 orang (3,6%) memiliki persepsi dengan kategori buruk; d) konsumen dengan pendapatan/uang saku per bulan Rp 500.000,00Rp 750.000,00 sebanyak 2 orang (7,4%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 12 orang (44,4%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 10 orang (37,0%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 3 orang (11,1%) memiliki persepsi dengan kategori buruk; e) konsumen dengan pendapatan/uang saku per bulan kurang Rp 500.000,00 sebanyak 5 orang (21,7%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 17 orang (73,9%) memiliki persepsi dengan kategori
63
cukup baik dan 1 orang (4,4%) memiliki persepsi dengan kategori buruk. 3) Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. Tabel 5.6 Persepsi Konsumen Terhadap Produk dan Tarif Jasa Bus Trans Jogja Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Kategori Tingkat Pendidikan S1 / S2 Jml % D2 / D3 Jml % SMA / D1 Jml % SMP Jml % SD Jml %
Sangat baik 0 0% 2 22,2%
Baik 5 50% 5 55,6%
Cukup Buruk 1 4 10% 40% 2 0 22,2% 0%
1 1,4% 0 0% 0 0%
25 35,7% 3 42,8% 2 50%
39 55,7% 2 28,6% 2 50%
4 5,7% 2 28,6% 0 0%
Sangat Buruk 0 0% 0 0%
Jumlah 10 100% 9 100%
1 1,4% 0 0% 0 0%
70 100% 7 100% 4 100%
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: a) konsumen dengan tingkat pendidikan SI/S2 sebanyak 5 orang (50%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 1 orang (10%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik dan 4 orang (40%) memiliki persepsi dengan
64
kategori buruk; b) konsumen dengan tingkat pendidikan D2/D3 sebanyak 2 orang (22,2%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik dan 5 orang (55,6%) memiliki persepsi dengan kategori baik dan 2 orang (22,2%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik; c) konsumen dengan tingkat pendidikan SMA/DI sebanyak 1 orang (1,4%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 25 orang (35,7%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 39 orang (55,7%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik, 4 orang (5,7%) memiliki persepsi dengan kategori buruk dan 1 orang (1,4%) memiliki persepsi dengan kategori sangat buruk; d) konsumen dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 3 orang (42,8%) memiliki persepsi dengan kategori sangat baik, 2 orang (28,6%) memiliki persepsi dengan kategori baik, 2 orang (28,6%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik dan 2 orang (28,6%) memiliki persepsi dengan kategori buruk; e) konsumen dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 2 orang (50%) memiliki persepsi dengan kategori baik dan 2 orang (50%) memiliki persepsi dengan kategori cukup baik. B. Uji prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Uji
normalitas
dimaksudkan
untuk
mengetahui
apakah
data
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program
65
SPSS 12 for windows. Pengujian normalitas dilakukan pada data persepsi konsumen terhadap atribut produk dan tarif jasa transportasi Bus trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Berikut ini disajikan pengujian normalitas berdasarkan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test: Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan jenis kelamin
No 1 2
Indikator Laki-laki Perempuan
Asymp.Sig (2-tailed) 0,517 0,652
a 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal
Tabel 5.8 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Tingkat Pendapatan (dalam Ribuan)
No 1 2 3 4 5
Indikator > Rp. 1500 Rp. 1000 – Rp. 1.500 Rp. 750 – Rp. 1.000 Rp. 500 – Rp. 750 < Rp. 500
Asymp.Sig (2-tailed) 0,226 0,999 0,657 0,302 0,566
a 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal
66
Tabel 5.9 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No 1 2 3 4 5
Indikator Lulus SD Lulus SMP Lulus SMA/D1 Lulus D2/D3 Lulus S1/S2
Asymp.Sig (2-tailed) 0,895 0,981 0,161 0,999 0,644
a 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan tabel-tabel di atas tampak bahwa harga asymp. Sig (2tailed) pada seluruh data persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas digunakan untuk memeriksa apakah data yang diperoleh memenuhi syarat yaitu data masing – masing kelompok yang diuji perbedaannya memiliki varians homogen. Adapun kriteria pengujian homogenitas adalah jika taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka datanya homogen. Sebaliknya jika taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka datanya tidak homogen. Pengujian homogenitas dilakukan terhadap data persepsi konsumen mengenai atribut jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat
67
pendapatan dan tingkat pendidikan. Rangkuman hasil pengujian homogenitas tampak sebagai berikut : Tabel 5.10 Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data Persepsi
Probabilitas
Keterangan
Jenis Kelamin
0,291
Homogen
Pendapatan
0,379
Homogen
Pendidikan
0,624
Homogen
Konsumen
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa harga asymp. Sig (2-tailed) pada seluruh data persepsi konsumen mengenai atribut jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa distribusi data persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan memiliki varians yang sama atau homogen. 3. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis dapat diketahui bahwa data persepsi konsumen mengenai produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama atau homogen. Oleh karena
kedua
syarat
tersebut
terpenuhi
maka
pengujian
hipotesis
menggunakan Uji t dan One Way Anova (Uji F) dapat dilakukan. Pengujian
68
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. a. Pengujian Hipotesis I Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah: Ho1 = Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Ha1 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Dari hasil uji t data persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin diperoleh nilai t hitung sebesar 2,201 dan nilai t tabel pada taraf signifikansi 0,05 (95%) sebesar 1,988 yang menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,030. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. b. Pengujian Hipotesis II Ho2= Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. Ha2 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan.
69
Dari hasil uji F atau One Way Anova data persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan diperoleh nilai Fhitung 6,228 dan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variabel-1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/kasusjumlah variabel) = 95 adalah 2,476 sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. c. Pengujian Hipotesis III Ho3 = Tidak ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Ha3 = Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Dari hasil uji F atau One Way Anova data persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan diperoleh nilai Fhitung 3,050 dan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variabel-1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/kasusjumlah variabel) = 95 adalah 2,476 sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,021. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat
70
disimpulkan bahwa Ho3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. C. Pembahasan 1. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Jenis Kelamin Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Artinya bahwa konsumen yang berjenis kelamin laki-laki maupun jenis kelamin perempuan memiliki persepsi yang berbeda terhadap atribut produk dan tarif Bus Trans Jogja. Kesimpulan tersebut didasarkan pada nilai t hitung > t tabel atau 2,201 > 1,988. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,030. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Laki-laki dan perempuan memang mempunyai perbedaan yang bersifat kodrati yang tidak dapat ditukarkan satu sama lain, sehingga terdapat perbedaan perhatian, pola pikir dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi yang berasal dari luar diri manusia yaitu lingkungan sosial, proses belajar di lingkungan pendidikan dan pengaruh orang lain dalam kehidupan bersama yang mempengaruhi persepsi laki-laki dan perempuan terhadap jasa Bus Trans Jogja. Konsumen yang berjenis kelamin laki-laki beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus telah baik tetapi mereka belum merasa yakin untuk
71
menggunakan jasa transportasi Bus Trans Jogja sebagai kendaraan yang selalu digunakan dalam berpergian. Sedangkan konsumen yang berjenis kelamin perempuan beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus telah sesuai yang diinginkan oleh para konsumen sehingga mereka merasa yakin untuk menggunakan jasa transportasi Bus Trans Jogja sebagai kendaraan yang selalu digunakan dalam berpergian. Konsumen akan mempersepsikan suatu produk dengan menyeleksi sesuai dengan pengalamannya. Persepsi diri tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri ternyata juga mempengaruhi pembentukan kesan pertama terhadap produk. Persepsi yang cukup baik dan adanya perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh kebutuhan yang sama dan lingkungan sekitar di mana konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan produk jasa transportasi Bus Trans Jogja. 2. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Tingkat Pendapatan Hasil perhitungan nilai uji F atau One Way Anova persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan diperoleh Fhitung > Ftabel atau 6,228 > 2,476. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari tingkat pendapatan.
72
Bagi para konsumen atribut produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja telah memiliki standar yang baik. Produk yang ada dalam bus seperti AC, tempat duduk dan kondisi bus yang baik telah memberi kenyamanan konsumen, sedangkan atribut tarif yang dikeluarkan manajemen telah sesuai dengan kondisi keuangan konsumen. Sebagai jasa transportasi yang baru, Bus Trans Jogja kurang melakukan promosi sehingga para konsumen memiliki berbagai macam tanggapan terhadap atribut yang diberikan. Konsumen akan mempersepsikan suatu produk dengan menyeleksi sesuai dengan pengalamannya. Persepsi diri tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri ternyata juga mempengaruhi pembentukan kesan pertama terhadap produk. Tingkat pendapatan atau penghasilan sangat mempengaruhi pengeluaran seseorang untuk menunjukkan identitasnya sebagai makhluk sosial. Harga diri yang tinggi dan dorongan-dorongan dari luar seperti pergaulan dilingkungan sekitar mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu produk. Ada perbedaan antara persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja berdasarkan tingkat pendapatan. Hal ini dikarenakan ada perbedaan kelas sosial yang memiliki minat dan tingkah laku yang berbeda. Hal ini tampak pada responden yang memiliki tingkat pendapatan lebih dari Rp 1.500.000,00 merasa atribut yang ada pada Bus Trans Jogja membentuk persepsi yang kurang baik/positif dibandingkan dengan responden lainnya. Mereka beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus dan fasilitas-
73
fasilitas yang diberikan belum mampu menarik kepercayaan konsumen menggunakan jasa Bus Trans Jogja, sehingga mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai kendaraan favorit dalam melakukan perjalanannya. Tarif yang murah belum menjamin adanya tingkat kenyamanan dan keamanan suatu produk, sehingga perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas dalam produk Bus Trans Jogja meskipun harganya dinaikkan. Pengelompokkan kebutuhan akan dilakukan oleh sebagian besar pendapatan tinggi, sedang dan rendah dengan mempertimbangkan atau mengkombinasikan segi positif dan negatifnya bila harus menggunakan jasa transportasi tersebut. 3. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Tingkat Pendidikan Hasil perhitungan nilai uji F atau One Way Anova persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan diperoleh Fhitung > Ftabel atau 3,050 > 2,476. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,021. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja berdasarkan tingkat pendidikan. Ada perbedaan nyata pada persepsi konsumen terhadap atribut produk maupun tarif dari semua tingkat pendidikan karena adanya kesadaran para individual dalam menggunakan jasa transportasi Bus Trans Jogja. Kesadaran tersebut meliputi cara pandang mereka lebih luas dan realistis, dapat lebih
74
mengerti tentang keadaan tempat mereka dalam memilih jasa transportasi. Lulusan SMP dan dibawahnya merasa bahwa jasa transportasi yang ada memiliki fungsi yang sama, hanya berbeda pada tambahan fasilitas produk dalam Bus Trans Jogja, sehingga mereka tidak hanya menggunakan jasa Bus Trans Jogja sebagai kendaraan favorit tetapi juga menggunakan kendaraan umum lainnya. Fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam Bus Trans Jogja telah menarik para konsumen yang memiliki pendidikan lulusan SMA dan Diploma menggunakan bus tersebut dalam melakukan perjalanannya. Mereka beranggapan atribut produk dan tarif yang diberikan manajemen telah sesuai dengan keinginan para konsumen dan merasa nyaman untuk menggunakan Bus Trans Jogja. Lulusan sarjana beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus dan fasilitas-fasilitas yang diberikan belum mampu menarik kepercayaan konsumen menggunakan jasa Bus Trans Jogja, sehingga mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai kendaraan favorit dalam melakukan perjalanannya. Pengelompokkan kebutuhan akan dilakukan oleh sebagian besar responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sampai pendidikan tinggi dengan mempertimbangkan atau mengkombinasikan segi positif dan negatifnya bila harus menggunakan jasa transportasi tersebut.
75
BAB VI PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,201 dan nilai t tabel pada taraf signifikansi 0,05 (95%) sebesar 1,988 yang menunjukkan bahwa t hitung = 2,201 lebih besar dari t tabel = 1,988. Sedangkan probabilitas signifikansi sebesar 0,030. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. 2. Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik diperoleh nilai Fhitung 6,228 dan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variable-1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/kasusjumlah variable) = 95 adalah 2,476 yang menunjukkan bahwa Fhitung = 6,228 lebih besar dari Ftabel = 2,476. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. 3. Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik diperoleh nilai Fhitung 3,050. Sedangkan untuk nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 75
76
(95%) dengan numerator (jumlah variable-1) = 4, dan denumerator (jumlah cacah/kasus-jumlah variable) = 95 adalah 2,476 yang menunjukkan bahwa Fhitung = 3,050 lebih besar dari Ftabel = 2,476. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,021. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. B.
Keterbatasan Penelitian ini telah diupayakan semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Namun penulis juga menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dalam pengumpulan data dengan kuesioner ada kemungkinan bahwa responden yaitu para pengguna jasa Bus Trans Jogja kurang sungguh-sungguh dalam menjawab kuesioner. Hal ini sangat mempengaruhi hasil penelitian. 2. Keterbatasan kemampuan responden dalam memahami isi pertanyaan serta kejujuran dalam menjawab pertanyaan kuesioner yang diberikan, kemungkinan kesalahan jawaban bisa saja terjadi. Oleh karena itu, jika jawaban responden tidak jujur maka hasil penelitian tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya 3. Banyak atribut jasa Bus Trans jogja, namun peneliti hanya membatasi pada atribut produk dan tarif saja. C.
Saran Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen terhadap produk dan tarif sebagian besar memiliki persepsi kategori cukup baik/positif dan ada
77
perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut Bus Trans Jogja ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Untuk dapat meningkatkan persepsi yang lebih baik/ positif, maka manajemen diharapkan mampu mempertahankan atribut-atribut tersebut dan meningkatkan kualitas atribut yang ditawarkan baik produk maupun tarif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Bila ada kenaikan harga faktor produksi, maka harga akan menyesuaikan dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan. Manajemen hendaknya menambah fasilitas-fasilitas produk, melakukan banyak promosi baik melalui media cetak, elektronik dan lain-lain serta membuat inovasi baru agar konsumen semakin mengenal dan tertarik untuk menggunakan jasa Bus Trans Jogja.
78
DAFTAR PUSTAKA Atmaja Xeno. 2005. Hubungan Antara Lokasi Tarif dan Fasilitas dengan Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Pemondokan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra. Indrasari, A Rusdiana. 2007. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Produk Teh Sosro. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Gilarso T. 1986. Ekonomi Indonesia Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius. Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition. Singapore: Mc Graw-hill, Inc. Shadily, Hassan. 1984. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia.: PT. Bina Aksara. Lestari, Emi Puji. 2003. Pengaruh Kelayakan Teknis Dan Tarif Terhadap Permintaan Pada Usaha Pemondokan Di Kota Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra. Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition. Singapore: Mc Graw-hill, Inc. Hofstede, Geert. 1994. Cultures and Publisher.
Organization. London. Harper Collins
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kotler Philip. 1988. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Keenam. Jakarta : PT. Erlangga.
79
Kohler, Heinz. (1988). Statistic for Business and Economics. England: Scott, Foresman and Company. Prasetyo, Saiful A. 2008. Pengaruh status sosial ekonomi terhadap persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga jasa trasportasi ditinjau dari jenis kelamin. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Tiga. Jakarta: Rineka Cipta. Zuriah, Nurul. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Stanton, J, William. 1995. Prinsip Pemasaran. Terjemahan Y, Lamarto. Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 2001. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Rismiati, E.Catur dan Suratno, Ig. Bondan (2001). Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta : PENERBIT KANISIUS http://triatmojo.wordpress.com/2006/09/24/mengukur-kepuasan-pelanggan/ http://www.google.it/search?hl=en&q=konsep+kepercayaan+konsumen&btnG=Goog le+Search http://www.google.it/search?hl=en&q=SIKAP+KONSUMEN&aq=f&aqi=&aql=&oq =&gs_rfai=
80
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL INTERPOLASI NILAI t TABEL DAN F TABEL
81
KUESIONER
Bagian I : Identitas Responden Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi anda yang sesungguhnya, dengan memberikan tanda silang! Nama
: ……………………( jika tidak keberatan)
1. Jenis Kelamin a)
Pria
b)
Wanita
2. Pendapatan atau uang saku perbulan a)
Sangat Tinggi lebih dari Rp. 1.500.000,00
b)
Tinggi antara Rp. 1.500.000,00- Rp. 1.000.000,00
c)
Sedang antara Rp.1.000.000,00- Rp.750.000,00
d)
Rendah antara Rp.750.000,00- Rp.500.000,00
e)
Sangat rendah di bawah Rp.500.000,00
3 Tingkat pendidikan a)
Lulus SD
b)
Lulus SLTP
c)
Lulus SMA, D I
d)
Lulus D II, D III
e)
Lulus SI / S2
Bagian II : Bagian ini menyatakan pendapat anda mengenai produk, promosi dan harga jasa transportasi Bus Trans Jogja Petunjuk : Berilah Tanda ( V ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. SS
: Sangat Setuju
(Skore 4)
S
: Setuju
(Skore 3)
TS
: Tidak Setuju
(Skore 2)
STS
: Sangat Tidak Setuju
(Skore 1)
82
A. Persepsi Konsumen terhadap Produk Jasa Transportasi Bus Trans Jogja No. Pernyataan 1 Perusahaan Bus Trans Jogja telah mengeluarkan produk yang bermutu untuk kenyamanan penumpang 2 Fasilitas yang ada di dalam Bus Trans Jogja telah diberikan dengan baik 3
Transportasi Bus Trans Jogja akan anda gunakan sebagai kendaraan favourit dalam bepergian
4
Produk yang terdapat dalam Bus Trans Jogja telah memiliki standar keamanan yang baik
5
Fasilitas dalam Bus Trans Jogja sudah lengkap (ber-AC, tempat duduk tidak rusak)
6
Beberapa Bus Trans Jogja selalu mengalami kerusakan pada saat melakukan perjalanan
7
Petugas Bus Trans Jogja ramah, sopan dan menunjukkan kerelaan untuk melayani para penumpang Bus Trans Jogja selalu datang di selter tepat waktu
8 9
Keberadaan selter pada saat ini telah sesuai penempatannya
10
Perlu adanya tambahan jalur Bus Trans Jogja agar dapat digunakan oleh semua masyarakat Yogyakarta Keberadaan selter pada saat ini sudah bersih dan teratur
11 12
Pintu Bus Trans Jogja tidak berfungsi dengan baik
13
Dalam perjalanan Bus Trans Jogja selalu mengutamakan keselamatan
14
Didalam Bus Trans Jogja selalu bersih, harum dan suara musik tidak terlalu keras
SS
S
TS
STS
83
B. Persepsi Konsumen Terhadap Harga jasa transportasi Bus Trans Jogja No. 15
Pernyataan Perusahaan memberikan harga yang dapat dijangkau semua lapisan masyarkat
16
Harga Bus Trans Jogja sesuai dengan layanan yang telah di berikan perusahaan Harga yang di keluarkan Bus Trans Jogja sudah berhasil menarik para konsumen Harga karcis Bus Trans Jogja masih terlalu mahal
17
18 19
20
Bus Trans Jogja memberikan perbedaan harga sesuai jarak tempuh si penumpang Harga Bus Trans Jogja tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan
21
Harga Bus Trans Jogja lebih rendah dengan jasa transportasi lainnya
22
Harga Bus Trans Jogja berubah sesuai dengan kenaikan harga BBM dan kondisi perekonomian lainnya
SS
S
TS
STS
84
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Berdasarkan
skor
yang
ada
pada
data
penelitian,
maka
penulis
dapat
mengelompokkan persepsi kedalam kategori sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk.untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II untuk penilaian persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja adalah sebagai berikut: Tingkat penguasaan kompetisi
Kategori kecenderungan variabel
81% -100%
Sangat Baik
66% -80%
Baik
56% - 65%
Cukup
46% - 55%
Buruk
< 46%
Sangat Buruk
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Persepsi konsumen terhadap produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja secara keseluruhan. Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 22 = 88 Skor terendah yang diharapkan 1 x 22 = 22
85
Penilaian persepsi konsumen terhadap produk dan tarif Bus Trans Jogja berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 22 + 81% (88 – 22) = 75,5 dibulatkan 76 = 22 + 66% (88 – 22) = 65,6 dibulatkan 66 = 22 + 56% (88 – 22) = 58,9 dibulatkan 59 = 22 + 46% (88 – 22) = 52,3 dibulatkan 52 dibawah 52 Skor
Penilaian
76 – 88
Sangat baik
66 – 75
Baik
59 – 65
Cukup
52 - 58
Buruk
22 - 51
Sangat buruk
86
Nilai t tabel 60
= 2,00
98
= ?
120
= 1,98 2,00 – 1,98
T tabel =
= 0,0003 120 – 60
= 0,0003 x ( 98 – 60 ) = 0,0114 T tabel = 2,00 – 0,0114 = 1,988
Interpolasi nilai F tabel dk Pembilang / Numerator
= ( Jumlah variabel - 1 ) =5–1= 4
dk Penyebut / Denumerator = ( Jumlah Cacah / kasus – Jumlah Variabel ) = 100 – 5 = 95 ( Berada antara 80 – 100 ) F tabel pada huruf signifikansi 0,05 ( Sudjana, 1996 : 496 ) Nilai F tabel dk pembilang 4 = dk penyebut 80 = 2,48 Nilai F tabel dk pembilang 4 = dk penyebut 100 = 2,46 Interpolasi : 95 – 80 = 15 2,48 – 2,46= 0,02 Jadi nilai F tabel dk pembilang 2 : dk penyebut 95 pada taraf signifikansi 0,05 (95%) = 2,48 – ( 15/80 x 0,02) = 2,476
87
LAMPIRAN 2 VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI NORMALITAS
88
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid
30
% 100.0
0
.0
Excluded (a) Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .796
N of Items 14 Item-Total Statistics
pro1
Scale Mean if Item Deleted 38.17
Scale Variance if Item Deleted 13.661
Corrected Item-Total Correlation .376
Cronbach's Alpha if Item Deleted .787
pro2
38.47
12.809
.620
.768
pro3
38.93
12.340
.460
.782
pro4
38.43
13.013
.516
.776
pro5
38.40
12.386
.465
.781
pro6
38.50
13.638
.411
.785
pro7
38.47
13.637
.372
.787
pro8
39.33
13.195
.342
.792
pro9
38.60
14.179
.414
.787
pro10
38.17
13.592
.331
.791
pro11
38.73
13.582
.460
.782
pro12
38.43
12.530
.453
.782
pro13
38.43
14.392
.399
.790
pro14
38.43
13.702
.396
.786
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .749
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .779
N of Items 8
89
Item Statistics
har15
Mean 3.30
Std. Deviation .466
N
har16
3.17
.379
30
har17
3.00
.643
30
har18
3.27
.450
30
har19
1.87
.776
30
har20
2.97
.414
30
har21
2.70
.702
30
har22
3.07
.785
30
30
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Laki_laki 54
Perempuan 46
Mean
63.67
65.98
Std. Deviation
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
5.693
4.636
Absolute
.111
.108
Positive
.111
.108
Negative
-.089
-.089
Kolmogorov-Smirnov Z
.817
.735
Asymp. Sig. (2-tailed)
.517
.652
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
7
antara1000 _1500 15
antara750 _1juta 28
antara500_ 750 27
kurang500 23
Mean
56.43
66.47
65.57
65.74
63.91
Std. Deviation
6.079
4.565
4.194
6.174
3.356
.395
.094
.138
.187
.156
Lbh1500 N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Absolute Positive
.226
.089
.138
.187
.156
Negative
-.395
-.094
-.098
-.124
-.119
1.044
.366
.732
.971
.746
.226
.999
.657
.302
.633
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
NPar Tests
90
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SD 4
7
SMA_D1 70
9
S1_S2 10
Mean
69.50
63.86
64.26
68.78
63.10
Std. Deviation
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
SLTP
D2_D3
7.724
6.203
4.989
4.410
5.259
Absolute
.262
.176
.134
.137
.234
Positive
.262
.113
.134
.126
.234
Negative
-.220
-.176
-.097
-.137
-.209
Kolmogorov-Smirnov Z
.524
.467
1.122
.412
.740
Asymp. Sig. (2-tailed)
.947
.981
.161
.996
.644
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
91
LAMPIRAN 3 UJI HOMOGENITAS UJI t-TEST DAN ONE WAY
ANOVA
92
T-Test Group Statistics
PERSEPSI_KONSUM EN
JENIS_KELAMIN WANITA
46
Mean 65.98
Std. Deviation 4.636
Std. Error Mean .683
54
63.67
5.693
.775
N
LAKI-LAKI
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F PERSEPSI_KONSUM EN
Equal variances assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
1.128
t
.291
Equal variances not assumed
df
Mean Difference
Sig. (2-tailed)
Std. Error Difference
.030
2.312
1.050
.227
4.396
2.237
97.817
.028
2.312
1.033
.261
4.362
PERSEPSI_KONSUMEN 95% Confidence Interval for Mean
500.000 - 750.000 750.000-1.000.000 1.000.000-1.500.000 > 1.500.000 Total
Upper
98
Descriptives
N
Lower
2.201
Oneway
< 500.000
95% Confidence Interval of the Difference
23
Mean 63.96
Std. Deviation 3.457
Std. Error .721
Lower Bound 62.46
Upper Bound 65.45
Minimum 58
Maximum 72
27
65.74
6.174
1.188
63.30
68.18
55
82
28
65.57
4.194
.793
63.95
67.20
58
75
15
66.40
4.485
1.158
63.92
68.88
57
74
7
56.43
6.079
2.298
50.81
62.05
43
61
100
64.73
5.335
.533
63.67
65.79
43
82
93
Test of Homogeneity of Variances PERSEPSI_KONSUMEN Levene Statistic 1.064
df1
df2 4
Sig. .379
95
ANOVA PERSEPSI_KONSUMEN
Between Groups
Sum of Squares 585.397
Within Groups Total
df 4
Mean Square 146.349
2232.313
95
23.498
2817.710
99
F 6.228
Sig. .000
Oneway Descriptives PERSEPSI_KONSUMEN 95% Confidence Interval for Mean N SD SLTP
4
Mean 66.50
Std. Deviation 5.260
Std. Error 2.630
Lower Bound 58.13
Upper Bound 74.87
Minimum 62
Maximum 74
7
63.86
6.203
2.344
58.12
69.59
55
72
70
64.26
4.989
.596
63.07
65.45
43
82
D2/D3
9
70.11
5.207
1.736
66.11
74.11
61
78
S1/S2
10
63.10
5.259
1.663
59.34
66.86
56
69
Total
100
64.73
5.335
.533
63.67
65.79
43
82
SMA,D1
94
Test of Homogeneity of Variances PERSEPSI_KONSUMEN Levene Statistic .656
df1
df2 4
Sig. .624
95
ANOVA PERSEPSI_KONSUMEN
Between Groups
Sum of Squares 320.693
4
Mean Square 80.173
Within Groups
2497.017
95
26.284
Total
2817.710
99
df
F 3.050
Sig. .021
95
LAMPIRAN 4 DATA INDUK PENELITIAN
96
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jenis Kelamin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
DATA INDUK Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi Bus Trans Jogja, Yogyakarta Tingkat Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pro Pendapatan Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 5 3 4 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 4 5 4 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 5 4 3 2 3 4 3 3 1 3 4 3 2 1 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 2 4 1 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 5 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 5 5 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 4 1 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 5 2 4 3 2 2 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3
Pro 12 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2
Pro 13 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
Pro 14 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3
97
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 3 1 2 4 3 1 1 4 5 1 2 1 1 2 1 2 5 3 3 3 4 5 1 4 3 3 2 4
1 3 1 3 3 3 3 2 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3
3 2 2 4 1 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 4 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3
3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3
2 4 3 2 4 2 2 4 4 1 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3
98
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 4 2 3 2 3
4 4 2 1 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1
4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 1 2 2 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4
99
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Total
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100
2 1 3 3 5 4 3 4 4 2 3 4 4 2 1 1 1 100
3 2 3 3 3 3 3 5 5 3 4 5 3 3 3 3 3 100
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 100
3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 100
3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 100
3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 100
3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 100
3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 100
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 100
3 4 3 1 1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 100
3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 100
4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 100
3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 100
3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 100
100
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jenis Kelamin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
DATA INDUK Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi Bus Trans Jogja, Yogyakarta Tingkat Pendapatan Pendidikan Har15 Har16 Har17 Har18 Har19 Har20 Har21 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 5 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 4 5 3 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 4 3 2 3 3 2 1 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 4 3 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 1 3 3 3 3 3 1 3 2 1 5 3 4 2 2 1 4 2 5 5 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 1 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3
Har22 1 4 2 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2
Total 66 75 60 57 56 57 67 74 63 59 65 62 67 78 65 64 58 64 63 58 64 65 64 64 62
101
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 3 1 2 4 3 1 1 4 5 1 2 1 1 2 1 2 5 3 3 3 4 5 1 4 3 3 2 4
1 3 1 3 3 3 3 2 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3
4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3
2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 4 2 1 2 3 3
3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3
2 2 3 2 1 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 1 3 3 3 3 4 4
64 65 62 60 60 62 61 69 74 58 58 56 64 62 62 64 65 60 61 68 62 72 43 69 67 67 66 72 68
102
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 4 2 3 2 3
4 4 2 1 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2
3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 3 3 3 3 4
1 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 1
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4
68 65 61 66 61 68 69 64 71 68 59 72 63 64 55 66 61 67 82 69 66 62 64 74 63 66 67 66 67
103
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Total
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100
2 1 3 3 5 4 3 4 4 2 3 4 4 2 1 1 1 100
3 2 3 3 3 3 3 5 5 3 4 5 3 3 3 3 3 100
3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 100
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 100
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 100
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 100
2 1 2 2 2 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 100
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 100
3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 100
3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 1 3 100
66 72 67 60 61 66 58 69 67 66 73 69 65 70 64 63 65 100
104
LAMPIRAN 5 DAFTAR TABEL r, F, t SURAT IJIN PENELITIAN
105
106
107
108
109
110
111