PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: CICILIA WULAN CAHYANINGSIH NIM: 021334098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO ‘kujalani hidup seperti air yang mengalir’
Kupersembahkan karya terbaikku untuk: Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tuaku Kedua kakakku My soulmate
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta Cicilia Wulan Cahyaningsih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian; (3) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Penelitian dilaksanakan di sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI Yogyakarta pada bulan Agustus 2007. Populasi penelitian adalah guru-guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Sampel penelitian adalah guru-guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak 237 guru. Teknik penariakan sample dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan ( χ 2 tabel = 3,84 < χ 2 hitung = 17,9498706); (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian ( χ 2 tabel = 5,99 < χ 2 hitung = 7,89236906); (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru ( χ 2 tabel = 7,81 < χ 2 hitung = 25,8230896).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT TEACHER’S PERCEPTION TOWARD EDUCATION UNIT LEVEL CURRICULUM PERCEIVED FROM EDUCATIONAL LEVEL, EMPLOYEE STATUS, AND THE TIME TAKEN IN TEACHING PROFESSION A Case Study on Techers of Elementary Schools, Junior High Schools and Senior High Schools of BOPKRI Institution Yogyakarta Cicilia Wulan Cahyaningsih Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of this research is to know wheter there is any different teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Education Unit Level Curriculum) viewed from: (1) the educational level; (2) employee status; and (3) the time taken in teaching profession. The research was carried out in schools by BOPKRI institution in Yogyakarta in August 2007. The population of this research were teachers of Elementary Schools, Junior High Schools and Senior High Schools of BOPKRI intitution. Samples inthis research were 237 teachers. Sample drawing technique was questionnaire. The technique of analysis was nonparametic statistic, that is square chi test. Research result shows that: (1) there is teacher’s perception toward Educational Unit Level Curriculum viewed from the educational level ( χ 2 table = 3,84 < χ 2 count = 17,9498706); (2) there is teacher’s perception toward Educational Unit Level Curriculum viewed from the employee status ( χ 2 table = 5,99 < χ 2 count= 7,89236906); (3) there is teacher’s perception toward Educational Unit Level Curriculum viewed from thetime taken in teching proffesion ( χ 2 table = 7,81 < χ 2 count = 25,8230896).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M. Si. selaku Ketua Program studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan , memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini. 6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pimpinan Yayasan BOPKRI Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI. 8. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Bapak/ibu Guru SD, SMP dan SMA Yayasan BOPKRI Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dal;am penelitian ini. 9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Petrus Mukijo dan Ibu Francisca Walupi Partini yang selalu membimbing, mendidik dan tidak pernah berhenti mendoakan serta selalu memberikan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Bapak dan Ibu adalah anugerah terindah dari Tuhan untukku. I love you all. 10. Kedua kakakku tercinta Christina Mutiyas Lupi dan Andreas Mutiyas Toro yang selalu saying dan tidak pernah meninggalkanku dalam keadaan senang maupun susah dan selalu memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang terbaik untukku serta selalu memberika semangat dan dorongan untuk cepat lulus. 11. Simbah dan segenap keluarga besarku: Paklek, Bulek, saudara-saudara sepupu dan keponakan-keponakan yang selalu memberikan semangat, dorongan dan selalu mendoakanku. 12. Yohanes Don Bosco Yuanto Edi Setiadi, S.H. yang selalu mendampingi dalam keadaan susah maupun senang dan selalu memberikan inspirasi dan dorongan untuk cepat lulus kuliah. Thank’s Honey….! I love you so much. Mmmuaacchhhh!!!
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Bapak Yohanes Haryanto Pranata dan Ibu M.M. Emmy Haryanti serta Mas Iwan, Mas Dhoni, Gitta dan Ditta yang telah banyak sekali membantu mendukung dan mendoakanku. 14. Teman-teman seperjuangan (kelompok skripsi): Markus Eko Apriyanto, S.Pd. (titet) dan Anton Nugroho (burket) yang dengan sabar dan ikhlas selalu membantu dan mengajariku dalam penyusunan skripsi. Akhirnya selesai juga perjuangan kita. 15. My best friends: Adjie, Silla, Moko, Felly, Adi pals, Ayu, Ebbi, Etha, Mbak Tia , Rita, Ana, Hanik, Dian ‘sastro’, Thomas ‘tomblok’, Uci, Dewi, Lia, Yuanditta, Boim, Bowo dan teman-teman Pendidikan Akuntansi 2002 (kelas A, B dan C). 16. Serta semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan dukungan, kritik dan saran yang sungguh berarti bagi keberhasilan penulisan skripsi ini. Semoga Tuhan senantisa menyetai kita dan memberikan segala yang terbaik untuk kita.
Yogyakarta, Desember 2007 Penulis Cicilia Wulan Cahyaningsih
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………....................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..........
iii
MOTTO ...................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
v
ABSTRAK ................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii DAFTAR ISI ……………………………………………………….........
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
xvii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1
B. Batasan Masalah .......................................................... 5 C. Rumusan Masalah .......................................................
5
D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 5 E. Manfaat Penelitian …………………………………... 6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 8 A. Pengertian Persepsi ...................................................... 8 B. Guru ............................................................................. xi
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .......................
15
D. Tingkat Pendidikan ....................................................
24
E. Status Kepegawaian ....................................................
28
F. Lama Menjalani Profesi Guru ....................................
29
G. Kerangka Berfikir .......................................................
31
METODE PENELITIAN .................................................
36
A. Jenis Penelitian ............................................................
36
B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................
36
C. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................
36
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .....................
37
E. Populasi dan Sampel……..…………………………... 42 F. Teknik Pengumpulan Data …………………………..
45
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ………………… 44 H. Teknik Analisis Data………………………………....
47
1. Uji Prasyarat Analisis ………………………….... 47 a. Uji Normalitas .................................................
47
b. Uji Homogenitas .............................................. 48 2. Pengujian Hipotesis ……………………………... 50 BAB IV
GAMBARAN UMUM YAYASAN……………………..
68
A. Sejarah Berdirinya Yayasan BOPKRI…. ………….... 68 B. Visi dan Misi Yayasan BOPKRI ……………............. 69 BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………... 71 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Deskripsi Data ………………………………………
71
1. Deskripsi Responden Penelitian ...........................
72
a. Tingkat pendidikan guru ..................................
72
b. Status kepegawaian ..........................................
73
c. Lama menjalani profesi guru ............................
73
2. Persepsi Guru Ditinjau Terhadap...........................
76
B. Analisis Data ………………………………………..
78
1. Uji Prasyarat Analisis …….……………………..
78
a. Uji Normalitas ..................................................
78
b. Uji Homogenitas ..............................................
80
2. Pengujian Hipotesis ……………………………..
85
C. Pembahasan ………………………………………….
93
PENUTUP ………………………………………………
104
A. Kesimpulan ………………………………………….
104
B. Keterbatasan Penelitian ……………………………..
104
C. Saran ………………………………………………...
105
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
108
BAB VI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI ………………….……………..
22
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs ……………………………..
22
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X………...…………..
23
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA ……..
24
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS ……..
24
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa…..
25
Tabel 3.1 Operaionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP …….…..
40
Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert …………………...….…..
43
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas ……………………...…………..
47
Tabel 3.4 Uji Bartlett …………………………………………………...
50
Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor ……....….. 52 Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) ……….. 54 Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 55 Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 58
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) …...….. 59 Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 60 Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 62 Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru (Frekuensi Sesungguhnya) ……………………………….….. 63 Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 65 Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 67 Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta …………………………………………………... 71 Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ………………………………. 73 Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan …………. 74 Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian …...……. 75 Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru . 76 Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 77 Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ……………………………. 77 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………………. 78 Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………………. 79 Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Tingkat Pendidikan) ……………..………………... 81
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 81 Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ……………..……... 81 Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) ………………...……………... 83 Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 84 Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ………….………... 86 Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………...……….. 88 Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 89 Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………......….. 91 Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 91 Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………….….. 93 Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 94
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kategori Kecenderungan Variabel …………………....... 110
Lampiran II
Kuesioner Pene litian……………………………………. 114
Lampiran III
Data Validitas dan Reliabilitas …………………………. 122
Lampiram IV
Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………… 129
Lampiran V
Data Induk Penelitian …………………………………... 132
Lampiran VI
Distribusi Frekuensi (Mean, Median, Modus) …………. 153
Lampiran VII
Uji Normalitas dan Homogenitas ……………………..... 155
Lampiran VIII Tabel r dan χ2 …………………………………………... 183 Lampiran IX
Surat Ijin Penelitian …………………………………….. 186
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang penting suatu bangsa. Melalui bidang pendidikan, sumber daya manusia disiapkan dapat mengikuti perkembangan berbagai bidang kehidupan yang pesat. Mengingat kebijakan-kebijakan pendidikan sering menimbulkan kontroversi seyogyanya pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlaku saat ini. Salah satu kebijakan tersebut adalah pembaharuan kurikulum. Hal ini penting oleh sebab kurikulum pendidikan di Indonesia terus mengalami pembaharuan. Kurikulum telah mengalami tujuh kali pergantian. Kurikulum yang pertama adalah kurikulum 1947 yang menggunakan istilah Rencana Pelajaran 1947. Kemudian setelah adanya Undang-Undang Pokok Pendidikan 1950, Rencana Pelajaran yang digunakan adalah Rencana Pelajaran 1950. Namun setelah itu, Rencana Pelajaran 1950 tidak dipakai lagi dan diganti dengan Kurikulum 1968. Kurikulum 1968 hanya berjalan tujuh tahun dan setelah itu diganti dengan Kurikulum 1975. Kemudian kurikulum 1975 disempurnakan menjadi Kurikulum 1994 dan pada tahun 1999 kurikulum ini mengalami penyempurnaan lagi dengan diterbitkannya Suplemen GBPP yang digunakan mulai tahun pelajaran 1999/2000. Pada tahun 2002, pemerintah menyusun kurikulum baru dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Kurikulum 2004. Setelah empat tahun KBK diujicobakan dan dirasakan kurang berhasil di berbagai sekolah, maka KBK diganti dengan kurikulum yang lebih baru yang lebih menekankan pada standar isi dan kompetensi (www.kompas.com, 27 Februari 2006). Kurikulum baru yang menggantikan KBK adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP ini, pemerintah memberikan wewenang kepada guru dan sekolah untuk menyusun kurikulum sendiri dan melaksanakannya di sekolah masing- masing. Penyusunan KTSP itu sendiri terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim, 2006:2). Namun demikian penyusunan kurikulum tersebut harus berdasarkan pada standar isi dan standar kompetensi yang dikukuhkan oleh peraturan menteri (Sarkim, 2006:1). KTSP yang diberlakukan mulai akhir Februari 2006 lalu memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam melaksanakan suatu sistem pembelajaran. Karenanya, keberhasilan KTSP ini sangat tergantung pada guru karena guru adalah penyusunan dan pelaksaan KTSP. Guru dituntut untuk mempersiapkan
dan
mengeluarkan
seluruh
potensi
dirinya
dalam
mengembangkan kurikulum dan memberikan bekal pendidikan yang cukup bagi peserta didik agar dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengingat kehadiran kurikulum relatif baru, sangat mungkin terjadi persepsi antar guru di lapangan sangat beragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Hal ini disebabkan guru memiliki latar belakang yang berbeda diantaranya: tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan masa kerjanya. Guru di sekolah memiliki pendidikan formal yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat pendidikan formal tersebut menyebabkan guru memiliki wawasan yang berbeda yang menyebabkan mereka mempunyai persepsi yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka akan semakin luas pengetahuan, wawasan, serta tentunya memiliki keahlian dan kemampuan yang cukup di bidang penyusunan kurikulum. Karenanya pada guru yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diduga akan lebih positif dibandingkan guru dengan tingkat pendidikan lebih rendah Cara pandang guru yang berbeda-beda terhadap KTSP diduga juga akan berbeda pada guru dengan dengan status kepegawaian yang berbeda. Guru honorer yang mengajar di sekolah yayasan mungkin akan lebih mudah menerima pergantian kurikulum dan lebih antusias dalam menyikapi KTSP. Hal ini disebabkan karena guru honorer ingin menunjukkan etos kerja dan mentalitas kerja mereka dengan tujuan agar yayasan melihat kemampuan dan prestasi yang dimilikinya sehingga dapat diangkat menjadi guru tetap yayasan. Sedangkan guru swasta yang telah menjadi guru tetap yayasan mungkin akan lebih sulit dalam menerima pergantian kurikulum karena mereka sudah terbiasa dengan penggunaan kurikulum lama. Penggunaan kurikulum lama lebih mudah karena sudah lama digunakan dan diterapkan di sekolah sedangkan untuk penggunaan kurikulum baru guru harus menyusun kurikulum baru dan mengganti kurikulum lama dengan kurikulum baru. Sedangkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
berstatus PNS yang bekerja di sekolah diduga akan lebih sulit menerima pergantian kurikulum dan kurang antusias dalam menyikapi KTSP. Guru negeri diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan melaksanakan KTSP mengingat status yang dimiliki sudah jelas sebagai pengajar yang dibiayai negara. Persepsi guru yang berbeda terhadap KTSP juga dapat dilihat dari lama lamanya seorang guru menjalani profesinya. Lamanya menjalani profesi guru menyebabkan guru- guru memiliki kualitas yang berbeda-beda dalam segala hal. Seorang guru yang sudah lama mengajar akan memiliki kualitas yang berbeda dengan guru yang baru. Misalnya saja guru yang telah 5 tahun mengajar tentu akan memiliki cara mengajar dan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang telah 30 tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi sebagai guru mungkin akan lebih sulit menerima pergantian kurikulum dibandingkan dengan guru yang tergolong masih baru dalam dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU”. Penelitian dilaksanakan pada guru- guru di sekolahsekolah yang berada dalam naungan Yayasan BOPKRI di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
B. Batasan Masalah Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP mencakup 6 komponen yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru? 2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru? 3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
E. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut: 1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah- langkah yang harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Bagi Universitas Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan (Thoha, 2000:146). Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang. Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha (2000:145), cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal penginderaan adalah: 1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu. Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu. 2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing- masing, entah dari segi biologis, masa lalu, pengalaman, nilai- nilai dan sebagainya. Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut (Thoha, 2000:146): 1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber. Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik (feedback) Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut. Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut
Pareek
(1984)
dalam
Desy
Arisandy
(http://www.journal-
psyche.com), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: 1. Perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Menurut Thoha (1983:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang adalah: 1. Psikologi Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu tersebut. 2. Famili Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter setiap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
B. Guru 1. Pengertian Guru Ujung tombak dalam dunia pendidikan tidak lain adalah seorang guru. Guru menjadi inspirator, fasilitator, dan pendidik dalam proses belajar-mengajar. Peran guru menjadi teramat penting dan profesi guru menuntut profesionalitas serta penguasaan keahlian. Dengan berdasar teori McCleland,
Suyanto
(http://www.kompas.com,
8
Agustus
2006)
menuliskan bahwa saat guru tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia bisa menebarkan virus nAch (Needs for Achievement) atau motivasi berprestasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:337), guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di dalamnya haruslah profesional dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006), sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu meliputi: a. Harus memiliki landasan yang kuat b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi f. Memiliki prinsip-prinsip etik g. Memiliki sistem sanksi profesi h. Adanya militansi individual i.
Memiliki organisasi profesi Dengan merujuk pada hal diatas, guru yang profesional dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif. Sesuai
dengan
apa
yang
diungkapkan
oleh
Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) yang sejalan dengan pendapat Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, terdapat empat ciri guru yang efektif, yaitu: a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran c. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri Karena guru merupakan seorang fasilitator dan ujung tombak dalam dunia pendidikan, maka profesionalitas dan efektifitas wajib dimiliki oleh setiap guru. 2. Hak dan Kewajiban Guru Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh: a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas d. perlindunagn hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
3. Peranan Guru Menurut Gagne (Muhibbin Syah, 2000:250), peranan guru adalah sebagai berikut: a. Guru sebagai designer of instruction (perancang pengajaran) Guru diminta untuk mampu dan siap merancang kegiatan belajar mengajar yang berhasilguna dan berdayaguna. b. Guru sebagai manager of instruction (pengelola pengajaran) Guru
diminta
untuk
memiliki
kemampuan
dalam
mengelola
(menyelanggarakan dan menge ndalikan) seluruh tahapan proses belajar mengajar. c. Guru sebagai evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa) Guru diminta untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu pembelajaran. 4. Kode Etik Guru Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut ( Samana,1994:117): a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. h. Guru secara bersama – sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. i.
Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sarkim, 2006:1). Setiap negara memiliki dan menetapkan kurikulumnya masing- masing sesuai dengan karakteristik dan arah yang ingin dicapai masing- masing negara. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
mempunyai kedud ukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan, pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan (Surjanto Budiwalujo, http://www.kompas.com, 13 Maret 2006). Indonesia mengalami berkali-kali ganti kurikulum. Kurikulum pertama yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum 1947 yang lebih dikenal dengan Rencana Pelajaran 1947. Kemudian disusul dengan berganti- ganti oleh kurikulum 1950, 1968, 1975, dan 1994. Kurikulum 1994 menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena telah berprinsip pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Kurikulum ini semakin disempurnakan dengan Suplemen GBPP 1999. Namun pemerintah merasa bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia masih jauh dari mutu kurikulum-kurikulum bangsa barat. Oleh karena itu, pemerintah kemudian mencanangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK pada tahun 2004. Kurikulum ini menekankan pada kompetensi belajar siswa. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, pemerintah melihat bahwa hasil yang diberikan oleh KBK tidak seperti yang diharapkan. Pada awal tahun 2006, pemerintah menyusun kurikulum baru yang lebih menekankan pada isi dan kompetensi. Produk terbaru tersebut kemudian diberi
label
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP).
Dasar
pengembangan kurikulum itu adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. KTSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim, 2006:1). Sesuai dengan namanya, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung
jawab
kepada
guru
dan
sekolah
untuk
mengembangkan
kurikulumnya sendiri. Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) memaparkan bahwa implementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru, mulai dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Ini berkaitan adanya pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai instruktur kini menjadi fasilitator pembelajaran. KTSP merupakan sebuah bentuk demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada setiap lembaga pendidikan. Dalam KTSP ini, Peraturan Pemerintah dijadikan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan KTSP agar terdapat konsistensi dan persamaan dalam me muat suatu materi ke kurikulum. Menurut Mulyasa (2006:176), terdapat enam komponen KTSP, yaitu: 1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan Visi dan misi satuan pendidkan dapat dikembangkan oleh lembaga masing- masing dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masingmasing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna, sehingga mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut. 2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan a. Tujuan Pendidikan Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan Pendidikan Menengah Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Tujuan
pendidikan
menengah
kejuruan
adalah
meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai kejuruannya. 3. Menyusun Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah suatu kesepakatan bersama yang dirumuskan oleh sekolah atau instans i pendidikan tertentu untuk dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kalender pendidikan mencakup semua rencana jangka pendek dan merinci pelaksanaan rencana jangka panjang sekolah dalam tahun berjalan. Kalender pendidikan juga memuat rancangan dan rencana proses belajar menagajar, evaluasi, kegiatan-kegiatan sekolah, libur sekolah, libur keagamaan dan libur nasional yang telah teralokasikan dalam range waktu satu tahun. Kalender pendidikan menjadi acuan bagi seluruh komponen sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Penyususnan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam penyusunan kelender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. 4. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat komponen mengenai mata pelajaran, kelas dan alokasi waktu sesuai dengan jenjang pendidikannya, yang dispesifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI Komponen I
Kelas dan Alokasi Waktu II III IV, V, dan VI
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 5 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 4 dan Kesehatan B. Muatan Lokal 2 C. Pengembangan Diri 2*) Jumlah 26 27 28 32 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran • Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. • 1 jam pelajaran adalah 35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tabel 2. 2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10.Keterampilan/ Teknologi Informasi danKomunikasi B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran § Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. § 1 jam pelajaran adalah 45 menit
2 2 4 4 4 4 4 2 2
2 2 4 4 4 4 4 2 2
2 2 4 4 4 4 4 2 2
2
2
2
2 2*) 32
2 2*) 32
2 2*) 32
SMP/ MTs merupakan
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi
Alokasi Waktu Semester I Semester II 2 2 4 4 4 2 2 2 1 1 2
2 2 4 4 4 2 2 2 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit
2 2 2
2 2 2
2
2
2 2 2*) 38
2 2 2*) 38
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA Komponen
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2
2
2
2
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS Komponen
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Sejarah 7. Geografi 8. Ekonomi 9. Sosiologi 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2
2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2
2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2
2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2
2
2
2
2
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa Komponen
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Sastra Indonesia
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 5 5 3 4
2 2 5 5 3 4
2 2 5 5 3 4
2 2 5 5 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
7. Bahasa Asing 8. Antropologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran § 1 jam pelajaran adalah 45 menit
4 2 2 2 2
4 2 2 2 2
4 2 2 2 2
4 2 2 2 2
2
2
2
2
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
Dalam struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat lima kelompok pelajaran, yaitu: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 5. Silabus Setiap mata pelajaran yang diajarkan akan memiliki batasan-batasan tertentu sejauh mana mata pelajaran tersebut akan didalami. Batasanbatasan tersebut akan dikemas dalam suatu rencana pembelajaran yang juga mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber, bahan, alat belajar. Perangkat tersebut bernama silabus. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian kompetensi untuk penilaian (Sarkim, 2006:8). 6. Rencana Pelaksnaan Pembelajaran Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Dengan melihat uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan “perpanjangan tangan” pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui KTSP, pemerintah menggandeng tangan guru dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan suatu pola pendidikan melalui desentralisai sistem pendidikan. KTSP memberikan kebebasan untuk menentukan laju pendidikan bagi tiap-tiap sekolah sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka, tetapi dengan batas-batas yang tetap ditentukan pemerintah.
D. Tingkat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1981:232) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah keseluruhan proses, metode belajar mengajar mengalihkan suatu pengetahuaan dari seorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditentukan (Siagian, 1987:175). Unsur yang penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial serta pribadi optimal. Mengingat unsur- unsur demikian, Soejono Soekanto (1992:335) mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal- hal baru tentang bagaimana berpikir secara ilmiah. 2. Ruang Lingkup Pendidikan Dilihat dari ruang lingkupnya pendidikan dapat dibagi menjadi (Siagian, 1987:181): a. Pendidikan Informal Pendidikan
informal
adalah
pendidikan
yang
diperoleh
dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seorang itu lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan, atau pengalaman sehari- hari. b. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang merupakan sistem pendidikan
yang
mengkhususkan
diri
pada
penyelenggaraan
pendidikan generasi muda secara sistematis, berencana, berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dilaksanakan dalam situasi belajar antara pendidik dan anak didik serta dengan sarana dan fasilitas yang direncanakan dan diadakan secara khusus. c. Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal adalah pendidikan teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang sangat ketat dan tetap. 3. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan yang diselenggarakan secara berkelanjutan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan tingkat kerumitan pelajaran. Di Indonesia, jenjang pendidikan dibagi menjadi (Siagian, 1987:185): a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan
sikap
dan
kemampuan
serta
memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan. b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan timbal balik. c. Pendidikan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari pendidikan menega h yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional. Untuk meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, khususnya guru, pemerintah telah mengusahakan berbagai lembaga yang menata usaha perbaikan mutu guru dengan menetapkan satu pola yaitu pola pengembangan dari IKIP atau FKIP/FIP yang disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Piet A. Sahertian, 1994:68), yaitu: 1. Program no n-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai berikut: a.
Program Diploma (D-1) dengan lama studi 1-2 tahun.
b.
Program Diploma 2 (D-2) dengan lama studi 2-3 tahun.
c.
Program Diploma 3 (D-3) dengan lama studi 3-5 tahun.
2. Program Gelar yang melalui jenjang Sarjana (S-1), dengan lama studi 4-7 tahun. 3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6-9 tahun. 4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun. Kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program Akta mengajar ini terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:71): 1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 SKS dalam bidang non kependidikan. 3. Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan. 4. Akta IV dengan beban kredit 20 SKS dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan. 5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
E. Status Kepegawaian Guru meliputi semua orang di sekolah-sekolah yang bertanggung jawab dalam pendidikan para murid. Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam hubungannya dengan guru- guru berarti martabat atau penghargaan yang diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugasnya dan persyaratan kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan golongan-golongan karya lainnya. Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
suatu sistem sosial. Di dalam pendidikan, status guru itu terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:13): 1. Guru negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang diperkerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara. 2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti : a. Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu. b. Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan. c. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi statusnya belum tetap.
F. Lama Menjalani Profesi Guru Untuk menjadi seorang guru, pendidikan terakhir yang harus dimiliki minimal adalah lulusan D2 dan memiliki akta mengajar, atau dapat pula dengan memiliki ijazah D2 FKIP. Untuk menjalani profesi guru, dibutuhkan jiwa mendidik dan profesional dalam menekuni bidang tersebut. Perjuangan untuk menjadi pendidik tidak hanya berhenti saat diterima mengajar di suatu sekolah. Perjuangan berikutnya adalah memperoleh status. Guru yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
bernafas lega adalah guru yang merupakan pegawai negeri atau guru negeri serta guru yang telah diangkat menjadi guru tetap yayasan. Guru tidak tetap maupun guru honorer adalah guru yang masih harus memperjuangkan statusnya. Status kepegawaian mendorong seorang guru untuk mempertahankan pekerjaannya. Seorang guru honorer atau guru tidak tetap yang dalam kurun waktu tertentu tidak kunjung diangkat akan memunculkan dorongan bagi mereka untuk berpindah profesi. Berbeda halnya dengan guru yang telah lama menjadi guru tetap atau guru negeri. Lama menjalani profesi keguruan juga akan menyebabkan mereka memiliki kualitas yang berbeda dalam segala hal. Sebagai contoh, guru tidak tetap akan bekerja sebaik mungkin agar dia dipertimbangkan untuk dapat diangkat menjadi guru tetap. Guru yang telah 5 tahun mengajar tentu akan memiliki cara mengajar ya ng berbeda dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang telah 30 tahun mengajar. Tetapi lama seorang guru dalam menjalani profesi keguruan tidak seutuhnya menjamin bahwa guru yang lebih lama mengajar akan memiliki kualitas yang lebih baik. Mungkin guru tersebut lebih unggul pada pengalaman dibanding dengan guru- guru baru. Tetapi guru yang baru mungkin memiliki memiliki
kemampuan yang juga lebih baik, misalnya
kemampuan dalam memanfaatkan komputer dan penggunaan teknologi dalam pengajarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
G. Kerangka Berpikir 1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. Dalam menyikapi pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pandangan guru akan diduga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Pandangan guru diduga akan berbeda pada latar belakang pendidikan formal guru yang berbeda. Secara umum, pendidikan formal dibagi dalam berbagai jenjang yaitu SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Untuk dapat menjalani profesi sebagai seorang pengajar, maka pendidikan formal minimal yang harus dimiliki adalah D2. Untuk guru SMP tidak menutup kemungkinan masih adanya guru dengan latar pendidikan SPG walaupun sekarang memang oleh pemerintah guru-guru dengan latar pendidikan SPG diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka semakin tinggi pula keinginan untuk mengembangkan profesi guru, misalnya melakukan penelitian membuat karya tulis, menulis buku dan sebagainya. Latar belakang pendid ikan erat kaitannya dengan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka seorang guru maka akan semakin luas wawasan dan semakin tini pengetahuannya. Wawasan dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kreatifitas seorang guru dalam memilih dan mengemas proses pembelajarannya. Paul Suparno (2002:100) menuliskan bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik, maka seorang guru haruslah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Tingkat pendidikan bagi guru agar bisa menjadi guru yang otonom adalah minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru SMU. Seorang guru dengan latar pendidikan S1 akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih jika dibandingkan dengan guru yang berlatar pendidikan D-2. Dalam memandang KTSP, guru dengan latar belakang S1 akan memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik mengingat pengetahuan yang dimilikinya lebih daripada guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah. Tingkat pendidikan guru diduga kuat mempengaruhi cara pandang dan sikap guru terhadap suatu konsep atau ide baru. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha1 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian. Status kepegawaia n merupakan sebuah pengakuan atas keberadaan seseorang dalam suatu ruang lingkup pekerjaan pada sebuah instansi. Status kepegawaian menempatkan seorang pekerja pada suatu posisi yang membedakan hak dan kewajiban antar status yang berbeda. Status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
kepegawaian bagi seorang guru merupakan suatu keadaan yang melabeli mereka untuk profesionalitas kerja para guru tersebut. Status kepegawaian berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Status kepegawaian seseorang akan sangat berpengaruh terhadap etos dan mentalitas kerja (Djohar, 2006:118). Guru honorer akan memiliki totalitas yang berbeda dalam menghadapi pekerjaannya dibandingkan dengan guru tidak tetap yayasan. Hal ini muncul karena setiap guru memiliki orientasi yang berbeda akan pekerjaannya jika ditinjau dari status kepegawaiannya. Guru honorer akan memiliki mental dan etos kerja yang lebih baik karena guru honorer sedang berada dalam taraf pembentukan image dan nama baik agar berkesempatan diangkat menjadi guru tetap. Sedangkan guru negeri memiliki kecenderungan lebih kaku mengingat status para guru tersebut sudah jelas. Guru negeri bekerja berdasarkan ikatan kerja dengan dasar hukum yang jelas berkaitan dengan status kepegawaian mereka, sehingga dengan kejelasan status tersebut guru negeri diduga memiliki persepsi yang kurang positif terhadap KTSP. Guru tetap yayasan diduga akan memiliki pandangan yang lebih baik mengenai KTSP mengingat para guru tetap yayasan memiliki ikatan batin dan tanggung jawab yang kuat terhadap yayasan. Berbeda dengan guru negeri yang statusnya sudah jelas sebagai pengajar yang dibiayai oleh negara. Guru negeri diduga akan memiliki pandangan yang kurang positif terhadap KTSP. Guru dengan status kepegawaian yang berbeda akan memiliki paradigma tersendiri akan sesuatu yang menyangkut profesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha2 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. 3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru. Profesionalitas seorang pekerja dipengaruhi pula oleh lama pekerja tersebut menjalani profesinya. Semakin lama seseorang menggeluti pekerjaannya maka semakin terasah pula kemampuannya. Seorang guru yang telah puluhan tahun mengajar akan memiliki kualitas mengajar yang berbeda dengan seorang guru yang baru satu tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi guru akan memiliki pengalaman mengajar, kemampuan mengelola kelas, maupun mengevaluasi kelas dengan lebih baik dibanding dengan guru baru. Akan tetapi, mungkin guru yang baru tersebut memiliki kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh guru yang telah puluhan tahun mengajar, misalnya saja kemampuan mengoperasikan komputer, pemanfaatan internet, metode penga jaran baru dan sebagainya. Inti dari semua itu adalah bahwa suatu pengalaman mengajar ataupun
pengetahuan
baru
dari
seseorang
yang
belum
begitu
berpengalaman mengajar, akan menyebabkan perbedaan pandangan ataupun persepsi akan suatu permasalahan. Perbedaan itu disebabkan oleh adanya pola berpikir yang berbeda yang disebabkan oleh pembentukan karakter atas diri guru selama menjalani profesinya. Paul Suparno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
(2002:42) menguraikan bahwa lama seorang guru menjalani profesinya akan mempengaruhi cara pandang. Hal ini didukung oleh pernyataan Anton Sardjono (www.blogspot.com) bahwa masa kerja seorang guru membentuk interpretasi yang berbeda-beda antar para guru akan suatu hal. Interpretasi yang berbeda-beda tersebut akan mengakibatkan cara pandang Seorang guru yang sudah dua puluh lima tahun mengajar akan memandang
KTSP sebagai sebuah kurikulum yang merepotkan
mengingat beratnya tugas seorang guru dalam peran sertanya menyusun kurikulum, berbeda dengan kurikulum yang biasanya digunakannya. Seorang guru yang baru satu tahun mengajar dan merupakan produk baru dari dunia kependidikan akan memandang KTSP sebagai sebuah kurikulum yang tepat diaplikasikan mengingat dengan KTSP seorang guru dapat menyusun kurikulum yang sesuai dengan konstruksi pengetahuan yang akan diberikan kepada peserta didik. Akan tetapi dengan terbatasnya pengalaman yang dimiliki,guru baru diduga akan berpersepsi kurang positif mengingat perubahan kurikulum yang terjadi kurang dapat diadaptasi dengan cepat. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha3 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada guru-guru di sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian
hanya berlaku pada guru-guru di sekolah-sekolah milik
Yayasan BOPKRI Yogyakarta sebagai subyek penelitian ini.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah guru-guru sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI di Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru.
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan Agustus 2007. 2. Tempat Penelitian Tempat untuk penelitian ini adalah sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan BOPKRI di Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP Persepsi guru terhadap KTSP adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan terhadap kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP mencakup 6 dimensi yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Mulyasa, 2006:176). Masing-masing dimensi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru terhadap KTSP:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP Dimensi Visi dan Misi
Indikator 1. Berorientasi ke depan 2. Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah 3. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang dicita-citakan 4. Dinyatakan dalam kalimat yang padat bermakna 5. Dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan indikator keberhasilanya 6. Berbasis nilai 7. Membumi (Kontekstual)
Tujuan 8. Kematangan diri anak didik pendidikan sesuai tiap fase perkembangan 9. Kecerdasan, pengetahuan 10. Ketrampilan hidup mandiri 11. Mengikuti pendidikan lanjut
Pernyataan Positif Negatif 1 2
3 4
5 6 7 8 9 10 11
Kalender 12. Rencana sekolah pendidikan 13. Alokasi Waktu 14. Penetapan Kalender Pendidikan
12 13 14
Struktur 15. Mata pelajaran dan muatan 16. Muatan lokal KTSP 17. Kegiatan Pengembangan diri 18. Pengaturan Beban Belajar 19. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan 20. Pendidikan Kecakapan Hidup
15 16 17 19,21,22, 24 25
18 20,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
21. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Silabus
22. Ilmiah 23. Relevan 24. Fleksibel 25. Kontinuitas 26. Konsisten 27. Memadai 28. Aktual dan kontekstual 29. Efektif 30. Efisien
Rencana 31. Kompetensi yang dirumuskan Pelaksanaa dalam rencana pelaksanaan n pembelajaran harus jelas; Pembelajar makin konkrit kompetensi an makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut. 32. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik. 33. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan. 34. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
36
37
38
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. 35. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak mengganggu jamjam pelajaran yang lain.
40
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap KTSP didasarkan pada indikatorindikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban
Skor Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju ( SS )
4
1
Setuju ( S )
3
2
Tidak Setuju ( TS )
2
3
Sangat Tidak Setuju ( STS )
1
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2. Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah taraf pendidikan formal terakhir yang diselesaikan guru. Jenjang pendidikan formal guru diklasifikasikan sebagai berikut : a. Program Diploma 1 (D-1)
Skor: 1
b. Program Diploma 2 (D-2)
Skor: 2
c. Program Diploma 3 (D-3)
Skor: 3
d. Program Strata 1 (S1)
Skor: 4
e. Program Pasca sarjana (S2)
Skor: 5
f. Program Doktor (S3)
Skor: 6
3. Variabel Status Kepegawaian Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam suatu sistem sosial. Pemberian skor untuk variabel status kepegawaian adalah sebagai berikut: a. Guru Tetap Yayasan
Skor
b. Guru Negeri
Skor
3
c. Guru Tidak Tetap Yayasan
Skor
2
d. Guru Honorer
Skor
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
4. Variabel Lama Menjalani Profesi Guru Lama menjalani profesi guru adalah lamanya seorang guru dalam menjalani profesi keguruan. Pemberian skor untuk variabel lama menjalani profesi guru adalah sebagai berikut: a. < 1 tahun
Skor 0
b. 1-5 tahun
Skor 1
c. 6-10 tahun
Skor 2
d. 11-15 tahun
Skor 3
e. >15 tahun
Skor 4
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini adalah seluruh guru SD, SMP, dan SMA di bawah naungan Yayasan BOPKRI di Yogyakarta.Menurut sumber dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta jumlah guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta adalah 558 dari 45 sekolah. 2. Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah tenaga kependidikan yang berhubungan dengan kurikulum di sekolah, yaitu guru- guru di sekolah- sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/ batas kesalahan (e) 5% dari populasi (N). Pengambilan sampel menggunakan rumus: n=
N 1 + Ne
Keterangan: n = Ukuran sample N = Ukuran populasi E = Nilai kritis/ batas kesalahan yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena pengambilan sampel populasi) Sehingga sampel yang diambil adalah: n=
558 1 + 589( 0,05) 2
3. Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu anggota sampel yang diambil sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan peluang anggota populasi yang tidak terpilih. Sampel yang diambil adalah guru-guru SD, SMP, dan SMA pada sekolah-sekolah di Yayasan BOPKRI Yogyakarta yang sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode ini merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan maupun pernyataan yang disusun secara tertulis berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian kuesioner ini melibatkan responden untuk mengisi dengan jawaban yang sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi guru terhadap KTSP, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru.
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi Arikunto,1998:225): rxy =
N ( ∑ XY ) − ( ∑ X )( ∑ Y )
{N ∑ X 2 − ( ∑ X ) 2 }{N ∑ Y 2 − ( ∑ Y ) 2 }
Keterangan : N = Total responden Y = Total item X = Total dari setiap item rxy = Keofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya hasil koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel. Jika hasil rhitung lebih besar dari pada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya. Uji validitas ini dilakukan pada 50 guru di Yayasan Pangudu Luhur Yogyakarta. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS di mana db = n-2. Derajat kebebasan ini sebesar (50-2) = 48, sehingga rtabel dari 0,05 ; 48 = 0,284. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujjian validitas: Tabel 3.3 Hasil Penujian Validitas No. Item
rhitung
rtabel
Hasil
taraf signifikan 5%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
0,440 0,382 0,412 0,401 0,329 0,471 0,464 0,346 0,391 0,683 0,695 0,540 0,657 0,630 0,372 0,313 0,576 0,335
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0,434 0,445 0,365 0,448 0,409 0,380 0,415 0,554 0,336 0,587 0,460 0,612 0,294 0,466 0,504 0,497 0,351 0,494 0,331 0,540 0,546 0,294
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha (Suharsimi Arikunto,1998:236). 2 k ∑σ b Rumus : r11 = 1 − σ 2 (k − 1) t
Dimana : r11 = reliabilitas instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
k
∑σ
σ t2
2 b
= banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir = varian total
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika nilai koefisien alpha > 0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya nilai koefisien alpha < 0,60 maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel (Nunnaly, 1967 dal;am Imam Gozhali, 2001:42). Hasil pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS. Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisien alpha untuk persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu 0,919. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut adalah reliabel (dapat dipercaya).
H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a.
Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data masing–masing variabel berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel berasal dari populasi-populasi yang mempunyai distribusi yang sama atau berbeda. Dasar pengujian ini adalah membandingkan dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
distribusi kumulatif dan memfokuskan pada selisih terbesar antara kedua distribusi tersebut dengan rumus (Wahid Sulaiman,2003:37) :
D = Max{Sn1 ( x ) − Sn 2 ( X )} Keterangan : Sn1 (x) : fungsi jenjang kumulatif observasi salah satu sampel Sn1 (x) : k/n1 , k adalah banyaknya skor sama atau kurang dari X Pengambilan keputusan : Jika Asymp. Sig < taraf nyata (0,05) maka Ho ditolak Jika Asymp. Sig > taraf nyata (0,05) maka Ho diterima b.
Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett. Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus :
χ2 = (in 10) {B - ∑ (ni – 1) log Si2} Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini seperti uji Bartlett (Arikunto, 2000:415). Beberapa satuan yang diperlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah: 1) Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 3.4 Uji Bartlett Sampel Derajat kekebebasan
1/dk
Si 2
Log Si2
(dk) Log Si2
1
n1 – 1
1/(n1 – 1)
S12
Log S 12
(n1-1)Log S12
2
n2 – 1
1/(n2 – 1)
S22
Log S22
(n1-1)Log S22
K
nk - 1
1/(nk– 1)
Sk2
Log Sk2
(n1-1)Log Sk2
1 ∑ n −1 1
-
Jumlah
∑ (n
1
−1)
-
∑ (n
i
− 1)LogS i
2
2) Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus : S = ∑ (n − 1) / Si (ni − 1) 2
3) Mencari satuan B dengan rumus:
(
B = log S 2
)∑ (n − 1) i
4) Menghitung harga Chi-kuadrat ( X ) dengan rumus
{
x 2 = 1n10 B − ∑ (ni − 1) log S i
2
}
Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
{
x 2 = 2,3026 B − ∑ (ni − 1) log S i
2
}
a) Jika x2 < taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. b) Jika x2 > taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau terdapat perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians populasi untuk variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian adalah homogen, serta varians untuk variabel lama menjalani profesi guru adalah tidak homogen. Mengingat prasyarat pengujian hipotesis demikian, maka pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yang semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. Chi Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua variabel (Sudjana, 1996: 278). Langkah pertama adalah membuat tabel kontingensi B x K, yang dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf dan faktor II terbagi atas K taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke-i faktor ke-I (i= 1,2. …, B) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3, …, K) akan dinyatakan dengan Oij. Hasilnya diringkas dalam tabel kontingensi B x K sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor
1 1
O11
2
O12
E11
FAKTOR II (B TARAF)
E21 .
FAKTOR II (K TARAF) 2 K O12 O1K …. E12 E1K O22 O2K …. E22 E2K . .
. B
.
OB1
.
OB2
Jumlah n10
n20
. . nBO
OBK ….
EB1 Jumlah
n01
EB2 n02
EBK ….
nOK
n
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (Eij) atau frekuensi teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Eij =
n io x n oj n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Keterangan: Eij = frekuensi teoritik yang diharapkan nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j n = jumlah semua frekuensi pengamatan Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut: χ = 2
B
K
∑∑ i = j j=1
(O ij − E ij ) 2 E ij
Keterangan : χ 2 = Chi Kuadrat Oij = frekuensi yang terjadi Eij = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi chi kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1, Ha2, dan Ha3 ditolak. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1, Ha2, dan Ha3 diterima. Pengujian terhadap hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dilakukan dengan menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat sebagai berikut: 1. Hipotesis I a.
Perumusan hipotesis Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan b.
Pengujian Hipotesis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Tingkat Pendidikan, kategori : D1, D2, D3, S1, S2, S3 Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru
Tingkat Pendidikan D1
D2
D3
S1
S2
S3
Sangat Positif
a
b
c
d
e
f
ae
Positif
g
h
i
j
k
l
af
Cukup Positif
m
n
o
p
q
r
ag
Negatif
s
t
u
v
w
x
ah
Sangat Negatif
y
z
aa
ab
ac
ad
ai
Total
aj
ak
al
am
an
ao
ap
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: Ea =
Total
Terhadap KTSP
aj× ae ap
Eb =
ak × ae ap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Ec =
al × ae ap
Ed =
am × ae ap
Ee =
an × ae ap
Ef =
ao × ae ap
Eg =
aj× af ap
Eh =
ak × af ap
Ei =
al × af ap
Ej =
am × af ap
Ek =
an × af ap
El =
ao × af ap
Em =
aj × ag ap
En =
ak × ag ap
Eo =
al × ag ap
Ep =
am × ag ap
Eq =
an × ag ap
Er =
ao × ag ap
Es =
aj × ah ap
Et =
ak × ah ap
Eu =
al × ah ap
Ev =
am × ah ap
Ew =
an × ah ap
Ex =
ao × ah ap
Ey =
aj × ai ap
Ez =
ak × ai ap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Eaa =
al × ai ap
Eab =
am × ai ap
Eac =
an × ai ap
Ead =
ao × ai ap
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP Sangat Positif
Tingkat Pendidikan D2 D3 S1 S2
D1 a
b Ea
g
c
d
Eb h
e
Ec i
f
Ed j
Total S3 ae
Ee k
Ef l
af
Positif Eg
Cukup Positif
m
Eh n
Em s
Ei o
En t
Ej p
Eo u
Ek q
Ep v
El r
ag
Eq w
Er x
ah
Negatif Es
Sangat Negatif Total
y
Et z
Ey
aj
Eu aa
Ez
ak
Ev ab
Eaa
al
Ew ac
Eab
am
Ex ad
Eac
an
ai
Ead
ao
4). Menghitung nilai χ 2 dengan menggunakan rumus: (a - E a ) 2 (b - E b ) 2 (c - E c ) 2 (d − E d ) 2 (e − E e ) 2 χ = + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee 2
2 2 (f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i − E i ) 2 ( j − E j ) + + + + + Eg Ej Ef Eh Ei
ap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 (n − E n ) 2 (o − E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep
+
(q - E q ) 2 Eq
(r - E r ) 2 (s − E s ) 2 ( t − E t ) 2 + + + + Er Es Et
(u - E u ) 2 (v - E v ) 2 ( w - E w ) 2 (x − E x ) 2 ( y − E y ) + + + + + Ey Eu Ev Ew Ex 2
(z - E z ) 2 (aa - E aa ) 2 (ab - E ab ) 2 (ac − E ac ) 2 + + + + Ez E aa E ab E ac (ad − E ad ) 2 E ad c.
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B1)(K-1) maka Ha1 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C=
χ2 χ2 + n
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
C maks . =
m −1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara tingkat pendidikan guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2. Hipotesis II a.
Perumusan hipotesis Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian Ha2: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
b.
Pengujian Hipotesis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Status Kepegawaian, kategori : GTY, PNS, GTT, GH Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru Terhadap KTSP
Status Kepegawaian GTY
PNS
GTT
GH
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Sangat Positif
a
b
c
d
u
Positif
e
f
g
h
v
Cukup Positif
i
j
k
l
w
Negatif
m
n
o
p
x
Sangat Negatif
q
r
s
t
y
Total
z
aa
ab
ac
ad
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: Ea =
z× u ad
Eb =
aa × u ad
Ec =
ab × u ad
Ed =
ac × u ad
Ee =
z× v ad
Ef =
aa × v ad
Eg =
ab × v ad
Eh =
ac × v ad
Ei =
z× w ad
Ej =
aa × w ad
Ek =
ab × w ad
El =
ac × w ad
Em =
z× x ad
En =
aa × x ad
Eo =
ab × x ad
Ep =
ac × x ad
Eq =
z× y ad
Er =
aa × y ad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Es =
ab × y ad
Et =
ac × y ad
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP
Status Kepegawaian PNS GTT
GTY a
Sangat Positif
b
c
Ea e
GH d
Eb f
Total u
Ec g
Ed h
v
Positif Ee i
Cukup Positif
Ef j
Ei m
Eg k
Ej n
Eh l
w
Ek o
El p
x
Negatif Em q
Sangat Negatif
En r
Eq
Total
z
Eo s
Er
aa
Ep t
y
Es
ab
Et
ac
ad
4). Menghitung nilai χ 2 dengan menggunakan rumus: χ2=
(a - E a ) 2 (b - E b ) 2 (c - E c ) 2 (d − E d ) 2 (e − E e ) 2 + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee 2 2 (f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i − E i ) 2 ( j − E j ) + + + + + Eg Ej Ef Eh Ei
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 (n − E n ) 2 (o − E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep
+
(q - E q ) 2 Eq
+
(r - E r ) 2 (s − E s ) 2 ( t − E t ) 2 + + Er Es Et
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
c.
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha2 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B1)(K-1) maka Ha2 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian.
d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara status kepegawaian dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C=
χ2 χ2 + n
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
C maks . =
m −1 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara status kepegawaian guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
3. Hipotesis III a.
Perumusan hipotesis Ho3: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Ha3: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. b.
Pengujian Hipotesis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Lama Menjalani Profesi Guru, kategori : < 1 Th, 1 – 5 Th, 6 – 10 Th, 11 – 15 Th, > 15 Th Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru
Lama Menjalani Profesi
Total
Terhadap KTSP
< 1 Th
1-5 Th
6-10 Th
11-15 Th
> 15 Th
Sangat Positif
a
b
c
d
e
z
Positif
f
g
h
i
j
aa
Cukup Positif
k
l
m
n
o
ab
Negatif
p
q
r
s
t
ac
Sangat Negatif
u
v
w
x
y
ad
Total
ae
af
ag
ah
ai
aj
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: Ea =
ae × z aj
Eb =
af × z aj
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Ec =
ag × z aj
Ed =
ah × z aj
Ee =
ai × z aj
Ef =
ae × aa aj
Eg =
af × aa aj
Eh =
ag × aa aj
Ei =
ah × aa aj
Ej =
ai × aa aj
Ek =
ae × ab aj
El =
af × ab aj
Em =
ag × ab aj
En =
ah × ab aj
Eo =
ai × ab aj
Ep =
ae × ac aj
Eq =
af × ac aj
Er =
ag × ac aj
Es =
ah × ac aj
Et =
ai × ac aj
Eu =
ae × ad aj
Ev =
af × ad aj
Ew =
ag × ad aj
Ex =
ah × ad aj
Ey =
ai × ad aj
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap KTSP
Lama Menjalani Profesi 1-5 6-10 11-15 Th Th Th
<1 Th a
Sangat Positif
b
c
Ea f
Eb g
d Ec
h
Total > 15 Th e
z
Ed i
Ee j
aa
Positif Ef k
Cukup Positif
Eg l
Ek p
Eh m
El q
Ei n
Em r
Ej o
ab
En s
Eo t
ac
Negatif Ep u
Sangat Negatif
Eq v
Eu
Total
Ev
ae
Er w
af
Es x
Ew
ag
Et y
ad
Ex
ah
Ey
ai
aj
4). Menghitung nilai χ 2 dengan menggunakan rumus: (a - E a ) 2 (b - E b ) 2 (c - E c ) 2 (d − E d ) 2 (e − E e ) 2 χ = + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee 2
2 2 (f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i − E i ) 2 ( j − E j ) + + + + + Eg Ej Ef Eh Ei
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 (n − E n ) 2 (o − E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep
+
(q - E q ) 2 Eq
+
(r - E r ) 2 (s − E s ) 2 ( t − E t ) 2 + + + Er Es Et
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
(u - E u ) 2 (v - E v ) 2 ( w - E w ) 2 (x − E x ) 2 ( y − E y ) + + + + Ey Eu Ev Ew Ex c.
2
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha3 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani status kepegawaian. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha3 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara lama menjalani profesi guru dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C=
χ2 χ2 + n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
C maks . =
m −1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara lama menjalani profesi guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM YAYASAN
A. Sejarah Berdirinya Yayasan BOPKRI Pada saat kolonial Belanda masih menguasai bumi Nusantara termasuk Yogyakarta, di kota ini sudah terdapat Lembaga Pendidikan Kristen. Pada tanggal 10 November 1945, Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) berdiri. Dalam konggresnya yang pertama di Surakarta diputuskan untuk mendirikan lembaga pendidikan dengan nama Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia (BOPKRI). Di Yogyakarta sendiri, BOPKRI didirikan pada tanggal 18 Desember 1945, dengan akta notaris tertanggal 11 Mei 1946. Pada awal berdirinya, karena belum memiliki gedung sekolah sendiri maka sekolah-sekolah Yayasan BOPKRI menyelenggarakan proses belajar mengajar pada siang hingga sore hari dengan menumpang di sekolahsekolah negeri. Namun kegiatan belajar- mengajar ini tidak bisa berlangsung lama dan Yayasan BOPKRI harus menutup semua sekolahnya karena Belanda kembali menduduki Ibukota Yogyakarta. Pada perkembangan selanjutnya, setelah Belanda keluar dari Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949, Sri Sultan HB IX memerintahkan agar sekolah-sekolah di Yogyakarta menyelenggarakan kembali proses belajar mengajarnya. Selanjutnya pada tanggal 11 Juni
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1950, di sebuah gedung berlokasi di Jalan Jend Sudirman No.57 diadakan rapat dengan peserta S. Subanu sebagai satu-satunya Wakil Yayasan BOPKRI yang masih ada di Yogyakarta, Ds FI Bakker dan Ds Rulman dari Sekretaris Vereneging Scholen m/d Bijbel, yang memutuskan (1) Pembentukan Pengurus BOPKRI baru. (2) Semua tugas dan tanggung jawab tentang pendidikan di sekolah-sekolah Kristen diserahkan kepada Yayasan BOPKRI Yogyakarta. (3) Semua aset Ver. Scholen m/d Bijbel yang berupa tanah, gedung-gedung beserta isinya dihibahkan kepada Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Hal ini memiliki makna bahwa secara de jure mulai tanggal 11 Juni 1950, segala wewenang, tugas dan kewajiban Ver. Scholen m/d Bijbel berhenti dan dilanjutkan oleh Yayasan BOPKRI.
B. Visi Dan Misi Yayasan BOPKRI 1. Visi Yayasan BOPKRI Terwujudnya masyarakat pendidikan yang cerdas, bermartabat dan berwawasan global yang berlandaskan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama 2. Misi Yayasan BOPKRI Yayasan BOPKRI mempunyai misi: 1. Mengelola lembaga pendidikan yang beroreintasi pada pendidikan yang professional, bersih, akuntabel, berorientasi ke depan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
mampu bersaing dalam persaingan global. 2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang memampukan peserta didik untuk dapat menjadi garam dan terang dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2007. Responden penelitian ini adalah guru-guru pada 10 sekolah di Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta, SD BOPKRI Sidomulyo I Sleman , SD BOPKRI II Sidomulyo II Sleman, SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, SMP BOPKRI 5 Yogyakarta, SMP BOPKRI Rewulu Sleman, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Jumlah responden penelitian adalah 237 guru. Dari jumlah responden tersebut sebanyak 197 guru di Yayasan BOPKRI mengisi semua butir pertanyaan/ pernyataan kuesioner secara lengkap sehingga data yang diperoleh dari penelitian ini dapat memenuhi syarat penelitian. Berikut ini disajikan tabel sebaran responden dari masing- masing sekolah. Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian Nama Sekolah SD BOPKRI Gondolayu, Yk SD BOPKRI Sidomulyo II Sleman SD BOPKRI Sidomulyo Ii Sleman SMP BOPKRI 1, Yk SMP BOPKRI 2, Yk SMP BOPKRI 3, Yk SMP BOPKRI 5, Yk SMP BOPKRI Rewulu, Sleman SMA BOPKRI 1, Yk SMA BOPKRI 2, Yk Jumlah
Response rate =
Sampel 25 7 7 25 14 20 14 17 50 58 237
Tidak Kembali 10 8 1 19 2 34
197 x 100% 237
71
Rusak -
Gagal -
Responden 15 7 7 17 14 20 14 16 31 56 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel- variabel penelitian ini 1. Deskripsi responden Penelitian a. Tingkat Pendidikan Guru Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
L
P
L
P
Pendidikan Guru D3 S1 L P L P
0
0
2
3
1
0
3
6
0
0
0
0
15
0
3
0
1
0
0
1
2
0
0
0
0
7
3
1
0
1
0
0
0
2
0
0
0
0
7
SMP BOPKRI 1, Yk
2
0
0
0
2
0
7
6
0
0
0
0
17
SMP BOPKRI 2, Yk
0
0
0
0
2
2
4
6
0
0
0
0
14
SMP BOPKRI 3, Yk
4
0
0
2
0
0
4
9
0
0
0
1
20
SMP BOPKRI 5, Yk
1
0
0
1
0
0
4
8
0
0
0
0
14
SMP BOPKRI Rewulu, Sleman
0
0
0
0
1
2
9
4
0
0
0
0
16
SMA BOPKRI 1, Yk
0
0
0
0
0
1
11
19
1
0
0
0
31
SMA BOPKRI 2, Yk
0
1
0
0
0
2
21
30
0
0
0
0
56
Jumlah
10
5
2
8
6
7
64
92
1
0
0
1
197
Nama Sekolah SD BOPKRI Gondolayu, Yk SD BOPKRI Sidomulyo II Sleman SD BOPKRI Sidomulyo Ii Sleman
D1
D2
S2
Jml
S3
L
P
L
P
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian berpendidikan D1 sebanyak 15 guru (10 laki- laki dan 5 perempuan), D2 sebanyak 10 guru (2 laki- laki dan 8 perempuan), D3 sebanyak 15 guru (8 laki- laki dan 7 perempuan), S1 sebanyak 156 guru (64 lakilaki dan 92 perempuan), S2 ada 1 orang (1 laki- lai dan 0 perempuan) dan S3 ada 1 guru (0 laki- laki dan 1 perempuan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian berpendidikan S1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
b. Status Kepegawaian Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian Nama Sekolah
GTY L 0 0 2 3 0 1 0 0 2 9 17
SD BOPKRI Gondolayu, Yogyakarta SD BOPKRI Sidomulyo II Sleman SD BOPKRI Sidomulyo Ii Sleman SMP BOPKRI 1, Yogyakarta SMP BOPKRI 2, Yogyakarta SMP BOPKRI 3, Yogyakarta SMP BOPKRI 5, Yogyakarta SMP BOPKRI Rewulu, Sleman SMA BOPKRI 1, Yogyakarta SMA BOPKRI 2, Yogyakarta Jumlah
P 2 0 0 0 2 1 1 0 4 13 25
Status Guru Guru GTT LNegeriP L P 4 4 1 4 1 1 0 2 1 2 0 1 2 4 3 4 4 6 0 2 4 7 2 2 2 5 2 3 6 5 3 0 8 14 0 0 13 16 1 3 45 64 12 19
Honorer L P 1 1 0 3 0 1 1 0 0 0 1 2 0 1 1 0 1 2 0 0 5 10
Jml 15 7 7 17 14 20 14 16 31 56 197
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian berstatus guru tetap yayasan sebanyak 42 guru (17 laki- laki dan 25 perempuan), guru negeri (PNS) sebanyak 109 guru (45 laki- laki dan 64 perempuan), guru tidak tetap sebanyak 31 guru (12 laki- laki dan 19 perempuan) dan yang berstatus guru honorer sebanyak 15 guru (5 lakilaki dan 10 perempuan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian berstatus guru negeri (PNS). c. Lama Menjalani Profesi Guru Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru Nama Sekolah
SD BOPKRI Gondolayu, Yk SD BOPKRI Sidomulyo II Sleman SD BOPKRI Sidomulyo Ii Sleman SMP BOPKRI 1, Yogyakarta SMP BOPKRI 2, Yogyakarta SMP BOPKRI 3, Yogyakarta SMP BOPKRI 5, Yogyakarta SMP BOPKRI Rewulu, Sleman SMA BOPKRI 1, Yogyakarta SMA BOPKRI 2, Yogyakarta Jumlah
<1 L 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
th P 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lama Menjalani Profesi Guru 1- 5 th 6 – 10 11 - 15 th L P L th P L P 0 2 0 1 1 0 0 3 0 0 0 2 0 1 0 1 0 0 4 6 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 3 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 2 5 1 4 2 4 0 2 4 5 10 25 10 25 7 15 17 25
> 15 L 5 1 3 4 4 5 2 7 6 9 46
th P 6 1 2 2 7 6 6 4 7 11 52
Jml 15 7 7 17 14 20 14 16 31 56 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian yang menjalani profesi guru selam 1-5 tahun sebanyak 35 guru (10 laki- laki dan 25 perempuan), 6-10 tahun sebanyak 22 guru (7 laki- laki dan 15 parempuan), 11-15 tahun sebanyak 42 guru (17 laki- laki dan 25 perempuan) dan lebih dari 15 tahun sebanyak 98 guru (46 laki- laki dan 52 perempuan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun. 2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkaat Saatuan Pendidikan Skor
Frekuensi
Persentase
137- 160 119- 136 107-118 95- 106 < 95 Jumlah
25 119 51 2 197
12, 69% 60, 41% 25, 81% 1, 01% 100%
Inteprestasi Penilaian Sangat positiif Positif Cukup positif Negatif Sangat negatif
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.5 menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada guru- guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta terkategorikan mempunyai persepsi sangat positif sebanyak 25 guru atau 12,69%. Guru yang mempunyai persepsi positif sebanyak 119 guru atau 60,41%. Guru yang mempunyai persepsi cukup positif sebanyak 51 guru atau 25,89%. Dan guru yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
persepsi negatif sebanyak 2 guru atau 1,01%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian berpersepsi positif. Hal ini didukung hasil perhitungan nilai mean 125, 53; median 125 dan modus 129 (Lampiran… hal…). a.
Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Kriteria Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif Jumlah
D1
Tingkat Pendidikan D3 S1
D2
S2
Total
S3
Jml 6 4 5 -
% 3,04 2,03 2,54 -
Jml 3 1 6 -
% 1,52 0,5 3,04 -
Jml 4 10 -
% 2,03 5,07 -
Jml 16 108 30 2 -
% 8,12 54,82 15,22 1,01
Jml 1 -
% 0,5 -
Jml 1 -
% 0,5 -
Jml 25 119 51 2 -
% 12,69 6041 25,89 1,01 -
15
7,6
10
5,06
14
7,1
156
79,77
1
0,5
1
0,5
197
100
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.6 menunjukkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) D1 ada 6 guru (3,04%) memiliki persepsi sangat positif, ada 4 guru (2,03%) memiliki persepsi positif dan ada 5 guru (2,53%) memiliki persepsi cukup positif; 2) D2 ada sebanyak 3 guru (1,52%) memiliki persepsi sangat positif, ada 1 guru (0,5%) memiliki persepsi positif dan ada 6 guru (3,04%) memiliki persepsi cukup positif; 3) D3 ada sebanyak 4 guru (2,03%) memiliki persepsi positif dan ada 10 guru (5,07%) memiliki persepsi cukup positif; 4) S1 ada sebanyak 16 guru (8,12%) memiliki persepsi sangat positif, ada 108 guru (54,82%) memiliki persepsi positif, ada 30 guru (15,22%) memiliki persepsi cukup positif dan ada 2 guru (1,01%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
memiliki persepsi negatif; 5) S2 ada 1 guru (0,50%) memiliki persepsi positif; 6) S3 ada 1 guru (0,50%) memiliki persepsi positif. b. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Kriteria Sangat poisitif Positif Cukup positif Negatif Sangat negatif Jum;lah
GTY jml 29 13 42
% 14,72 6,60 21,32
Status Kepegawaian PNS GTT jml % jml % 18 9,13 4 2,03 58 29,44 21 10,65 31 15,73 6 3,04 2 1,01 109 55,31 31 15,72
Guru Honorer% jml 4 2,03 9 4,56 2 1,01 15 7,6
Total jml 26 117 52 2 197
% 13,59 59,39 26,39 1,01 100
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.7 menunjukkan bahwa ditinjau dari status kepegawaian dapat diuraikan sebagai berikut: 1) GTY, ada sebanyak 34 guru (17,26%) memiiki persepsi positif, ada
8 guru (4,06%) memiliki
persepsi cukup positif; 2) PNS, ada sebanyak 18 guru (9,13%) meiliki persepsi sangat positif, ada 50 guru (28,38%) memiliki persepsi positif, ada 39 guru (19,79%) memiliki perespsi cukup positif dan ada 2 guru (1,01%) memiliki persepsi negatif; 3) GTT, ada sebanyak 4 guru (2,03%) memiliki persepsi sangat positif, ada 24 guru (12,18%) memiliki persepsi positif, dan ada 3 guru (1,52%) memiliki persepsi cukup positif; 4) Guru Honorer, ada 4 guru (2,03%) memiliki persepsi sangat positif, ada 9 guru (4,56%) memiliki persepsi positif dan ada 2 guru (1,01%) memiliki persepsi cukup positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
c. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Kriteria Sangat poisitif Positif Cukup positif Negatif Sangat negatif Jumlah
<1 tahun Jml % 0
0
1-5 tahun Jml % 1 1,52 14 7,11 19 9,63 1 0,5 35
17,76
Lama Menjalani Profesi Guru 6-10 tahun 11-15 tahun Jml % Jml % 5 2,53 3 1,52 9 4,56 35 17,76 8 4,06 4 2,03 22
11,16
42
21,31
>15 tahun Jml % 17 8,62 52 26,39 28 14,21 1 0,5 -
Jml 26 117 52 2 -
% 13,2 59,2 26,3 9 1,01 -
98
197
100
49,75
Total
Sumber: Data Penelitian Tabel 5.8 menunjukkan bahwa ditinjau dari lama menjalani profesi guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1) 1-5 tahun, ada sebanyak 1 guru (0,5%) memiliki persepsi sangat positif, ada 14 guru (7,11%) memiliki persepsi positif, ada 19 guru (9,63%) memiliki persepsi cukup positif dan ada 1 guru (0,50%) memiliki persepsi negatif; 2) 610 tahun, ada sebanyak 5 guru (2,53%) memiliki persepsi sangat positif, ada 9 guru (4,56%) memiliki persepsi positif dan ada 8 guru (4,06%) memiliki persepsi cukup positif; 3) 11-15 tahun, ada sebanyak 3 guru (1,52%) memilikim persepsi sangat positif, ada 35 guru (17,76%) memiliki persepsi positif dan ada 4 guru (2,03%) memiliki persepsi cukup positif; 4) >15 tahun, ada sebanyak 17 guru (8,62%) memiliki persepsi sangat positif, ada 52 guru (26,39%) memiliki persepsi positif ada 28 guru (14,21%) memiliki persepsi cukup positif dan ada 1 guru (0,50%) memiliki persepsi negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi
pada
variabel
tingkat
pendidikan,
status
kepegawaian dan lama menjalani profesi guru. Untuk menguji normalitas digunakan uji one sample Kolmogorof
Smirnov dengan
bantuan komputer program SPSS for windows. Hasil pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas Tingkat Pendidikan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test D1 N Normal Parameters(a, b)
D2
D3
S1_S2_S3
15
10
14
158
122.75
120.80
123.62
126.31
8.004
12.951
7.478
9.152
.212
.245
.193
.112
Positive Negative Kolmogorov -Smirnov Z
.212 -.151 .846
.245 -.143 .773
.193 -.149 .696
.112 -.051 1.411
Asymp. Sig. (2-tailed)
.471
.588
.718
.037
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
a Test distribution is Normal. b Calculated from data
Dari tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asym.sig.) untuk data variabel tingkat pendidikan D1 sebesar 0,471; D2 sebesar 0,588; D3 sebesar 0,718 yang berarti lebih besar dari alpha (χ 2 ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan D1, D2 dan D3 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
normal. Sedangkan data variabel tingkat pendidikan S1/ S2/ S3 sebesar 0,037
yang berarti lebih kecil dari alpha (α ) = 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan S1/ S2/ S3 adala tidak normal. Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Status Kepegawaian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test GH N Normal Parameters(a, b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
Positive Negative Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
GTT
PNS
GTY
15
31
109
42
127.56
126.77
125.44
124.33
9.581
8.733
10.347
5.915
.218
.182
.083
.186
.218 -.104 .924 .360
.182 -.106 .927 .357
.083 -.062 .875 .428
.090 -.186 1.220 .102
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asym.sig.) untuk data variabel status kepegawaian guru honorer sebesar 0,360; guru tidak tetap sebesar 0,357; guru negeri sebesar 0,428; guru tetap yayasan sebesar 0,102 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas Lama Menjalani Profesi Guru One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a, b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
Positive Negative Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
<1 thn/ 1-5 thn 35
6-10 thn 22
11-15 thn 42
121.89
126.64
126.26
126.34
8.646
9.713
7.979
9.687
.134
.183
.158
.084
.134 -.077 .795 .552
.183 -.106 .857 .455
.158 -.092 1.034 .235
.084 -.070 .824 .506
>15 thn 98
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asym.sig.) untuk data variabel lama menjalani profesi guru < 1 tahun/ 1-5 tahun sebesar 0,552; 6-10 tahun sebesar 0,455; 11-15 tahun sebesar 0,235; >15 tahun sebesar 0,506 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pendidikan adalah normal. b. Pengujian Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. 1. Pengujian Homogenitas untuk variabel tingkat pendidikan Berikut ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) Sampel 1 2 3 4 Jumlah (∑)
dk 14 9 13 155 191
1/(dk) 0,07142857 0,1111111 0,07692308 0,00645161 0,26591437
s 2i 67,3142857 170,011111 50,7252307 1,705224031 94,3098065
log
s 2i
1,828107242 2,230477305 1,705224031 1,974556854
(dk) log
s 2i
25,59350139 20,07429575 22,1679124 306,0563124 373,8920219
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel tingkat pendidikan: s2
=
14( 67,3142857 ) + 9(170,011111) + 13(50,7252307) + 14 + 9 + 13 + 155
155(94,3098065)
=
17749,948 191
= 92,9316649 log s2
= log 92,9316649 = 1,968163718
Mencari nilai B: B
= (1,968163718)(193) = 375,9192701
Mencari nilai Chi Kuadrat (χ2 ): Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (375,9192701-373,8920219) = 4,66794355
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ2 (0,95)(3) = 7,81. Karena χ2hitung = 4,66794355 < χ2 tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen). 2. Pengujian Homogenitas untuk variabel status kepegawaian Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian ) dk
1/(dk)
s 2i
1 2 3
41 108 30
0,02439024 0,00925926 0,03333333
38,9785122 10,539259 73,8473
1,590825258 2,081128517 1,868334621
65,22383559 224,7618799 56,05003864
4 Jumlah (∑)
14 193
0,07142857
89,6952143
1,952769272
27,33876981 373,3745239
Sampel
log
s 2i
(dk) log
s 2i
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel status kepegawaian: s2
=
41(38,978122) + 18(120,539259) + 30(73,8473) + 41 + 108 + 30 + 14
14(89,6952143)
=
18087,511 193
= 93,7176736 log s2
= log 93,7176736 = 1,971821499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Mencari nilai B: B
= (1,971821499)(193) = 380,5615493
Mencari nilai Chi Kuadrat (χ2 ): Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (380,5615493-373,3745239) = 16,5488438
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ2 (0,95)(3) = 7,81. Karena χ2 hitung = 16,5488438 < χ2 tabel = 7,81, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian tidak homogen). 3. Pengujian Homogenitas untuk variabel lama menjalani profesi guru Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) Sampel 1 2 3 4 Jumlah (∑)
dk 34 21 41 97 193
1/(dk) 0,02941176 0,04761905 0,02439024 0,01030928 0,11173033
s 2i 85,4 118,398286 62,7920976 101,84258
log
s 2i
1,931457871 2,073345415 1,797904991 2,007940813
(dk) log
s 2i
65,6695676 43,54025372 73,71410464 194,7702588 377,6940848
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel lama menjalani profesi guru: s2
=
34(85,4) + 12(118,398286) + 41(62,7920976) + 34 + 21 + 41 + 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
97 (101,845258)
=
17843,4300336 193
= 92,453001 log s2
= log 92,453001 = 1,9659210
Mencari nilai B: B
= (1,9659210)(193) = 379,422753
Mencari nilai Chi Kuadrat (χ2 ): Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (379,422753-377,6941848) = 3,9804
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ2 (0,95)(3) = 7,81. Karena χ2 hitung = 3,9804< χ2 tabel = 7,81, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian tidak homogen). Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa untuk variabel tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan variabel tingkat pendidikan memiliki varian homogen dan variabel status kepegawaian dan lama menjalani profesi guru memiliki varians tidak homogen. Oleh karena hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
pengujian prasyarat analisis menunjukkan kondisi demikian, maka pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
berdasarkan
statistik
nonparametrik (Chi Square). 2. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian hipotesis I a. Rumusan hipotesis I H0 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan Ha1 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan b. Pengujian hipotesis I Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.15 Data Penelitian Tentang Persepsi guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Kriteria
SP/P CP/N/SN Jumlah
Tingkat Pendidikan D1/ D2/ D3 S1/ S2/ S3 Jml % Jml % 18 9,137 126 63,96 21 1,66 32 16,24 39 19,79 185 80,20
Total Jml 144 53 197
% 73.1 26,90 100
Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: Ea =
39 × 144 = 28,507 197
Eb =
158 × 144 = 115,492 197
Ec =
39 × 53 = 10,492 197
Ed =
158 × 53 = 42,507 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP
Tingkat Pendidikan D1/ D2/ S1/ S2/ S3 D3 18 126
SP/P
Total 144
28,507 21
115,492 32
CP/N/SN Total
53 10,492
42,507
39
158
197
Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ2 , yaitu: χ2 =
(18 - 28,507 ) 2 (126 - 115,492) 2 (21 − 10,492 ) 2 + + + 28,507 115,492 10,492 (32 − 42,507) 2 42,507
χ2 =
3,8726295+0,95606678+10,5240244+2,5971499
χ2 =
17,9498706
c. Penarikan kesimpulan Pada α = 0,05 dan dk= (2-1) (2-1)= 1, maka berdasarkan daftar chi kuadrat didapat χ2 tabel = 3,84 lebih kecil dari χ2 hitung = 17,9498706. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari tingkat pendidikan. d. Mengukur derajat hubungan (koefisien kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
17,9498706 (17,9498706 + 197)
= 0,288976
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 −1 2
= 0,7071
Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan membagi C dengan Cmaks. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,409. Nilai tersebut terkategorikan sedang. 2. Pengujian hipotesis II a. Rumusan hipotesis II H0 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian Ha2 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
b. Pengujian hipotesis II Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel 5.17 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari status Kepegawaian Kriteria
Status Kepegawaian GTY/PNS GTT/GH jml % jml % 18 9,131 8 4,06 84 42,63 33 16,75 47 23,85 5 2,53 151 76,64 46 23,35
SP P CP/N/SN Jum;lah
Total jml 26 117 54 197
% 13,39 59,39 27,41 100
Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: Ea =
151× 26 = 19,928934 197
Eb =
46 × 26 = 6,071 197
Ec =
39 × 144 = 89,680203 197
Ed =
46 × 117 = 27,319 197
Ee =
151× 54 = 41,3908629 197
Ef =
46 × 54 = 12,609 197
Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP
Status Kepegawaian GTY/PNS GTT/ GH 18 8
SP
Total 26
19,928934 84
6,071 33
P
117 89,680203 47
27,319 5
CP/ N/ SN
54 41,3908629
12,609
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Total
151
46
197
Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ2 , yaitu:
(18 - 19,928) 2 (8 - 6,071) 2 (84 - 89,680) 2 + + 19,928 6.071 89,680
χ2 =
+ χ2 =
(33 − 27,319) 2 (47 - 41,391) 2 (5 - 12,609) 2 + + 27,319 41,391 12,609
0,1865307+0,61292061+0,3597502+1,18136685+ 0,7600899+4,5917108
χ2 =
7,89236906
c. Penarikan kesimpulan Pada
(i − Ei ) Ei
2
= 0,05 dan dk= (3-1) (2-1)= 2, maka berdasarkan daftar chi
kuadrat didapat χ2 tabel = 5,99 lebih kecil dari χ2 hitung = 7,89236906. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari status kepegawaian. d. Mengukur derajat hubungan (koefisien kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
7,89236906 ( 7,89236906 + 197)
= 0,196264
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 −1 2
= 0,7071
Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
membagi C dengan Cmaks. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,278. Nilai tersebut terkategorikan rendah. 3. Pengujian hipotesis III a. Rumusan hipotesis III H0 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru Ha3 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru
b. Pengujian hipotesis III Berikut ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.19 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Kriteria
SP P CP/N/S N Jumlah
Lama Menjalani Profesi Guru <1 thn/ 1-5 11-15 thn >15 thn thn/ 6-10 thn Jml % Jml % Jml % 6 3,04 3 1,52 17 8,26 23 11,67 35 17,76 52 26,39 28 14,21 4 2,03 29 14,72 57
28,93
42
21,31
98
49,74
Total Jml 26 117 54
% 13,39 59,39 27,41
197
100
Sumber: Data Penelitian Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: Ea =
57 × 26 = 7,523 197
Eb =
42 × 26 = 5,543 197
Ec =
98 × 26 =12,934 197
Ed =
57 ×117 = 33,852 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Ee =
42 × 117 = 24,944 197
Ef =
98 × 117 = 58,2030 197
Eg =
57 × 54 = 15,624 197
Eh =
42 × 54 = 11,513 197
Ei =
98 × 54 = 26,863 197
Dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik maka dapat disusun tabel hasil gabungan (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap KTSP SP
< 1 Thn/ 1-5 Thn/ 6-10 Thn 60
Persepsi Guru Terhadap KTSP 11-15 Thn 3
> 15 Thn
Total
17 26
7,523 P
23
1,52 35
12,934 52 117
33,852 CP/N/SN
28
17,76 4
58,203 29 54
15,624 Total
57
2,03 42
26,863 98
197
Kemudian dari tabel kontingensi dapat dihitung χ2 , yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
χ2 =
(6 - 7,523) 2 (3 - 5,543) 2 (17 - 12,934) 2 + + + 7,523 5,543 12,034 (23 − 33,852) 2 (35 − 24,944) 2 (52 - 58,203) 2 + + + 33,852 24,944 58,203 (28 − 15,624) 2 (4 − 11,513) 2 (29 - 26,863) 2 + + 15,624 11,513 26,863
χ2 =
0,308325+1,166669+1,278209+3,4788462+4,05400641+ 0,6610864+9,80321147+4,9027333+0,1700022
χ2 =
25,8230896
c. Penarikan kesimpulan Pada α = 0,05 dan dk= (3-1) (3-1)= 4, maka berdasarkan daftar chi kuadrat didapat χ2 tabel = 9,48 lebih kecil dari χ2 hitung = 25,8230896. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima yang berarti ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari lama menjalani profesi guru. d. Mengukur derajat hubungan (koefisien kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
25,8230896 ( 25,8230896 + 197)
= 0,340427
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
χ2
= 0,816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Besarnya tingkat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dicari dengan membagi C dengan Cmaks. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,417. Nilai tersebut terkategorikan sedang.
C. Pembahasan 1.
Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari Tingkat Pendidikan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan ( α =5%) atau = 0,05 dan dk = (2-1) (2-1) = 1, tampak bahwa χ2 tabel = 3,84 lebih kecil dari χ2 hitung = 17,9498706, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
Sedangkan
hasil
pengujian
koefisien
kontingensi
menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang sedang antara tingkat pendidikan guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,288976 dan Cmaks. = 0,7071 yang diperoleh hasil 0,409. Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru diperoleh hasil sebagai berikut: D1 ada sebanyak 15 guru; D2 ada sebanyak 10 guru; D3 ada sebanyak 14 guru; S1 ada sebanyak 156 guru;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
S2 ada 1 guru; S3 ada 1 guru. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 25 responden, positif sebanyak 119 responden, cukup positif sebanyak 51 responden dan negatif sebanyak 2 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah positif. Deskripsi data tingkat pendidikan menunjukkan hasil bahwa guru sebagian besar berpendidikan S1, yang artinya guru sebagian besar telah menempuh pendidikan formal yang tinggi yang dicapai untuk melakukan tugas profesinya sebagai seorang guru. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka akan semakin tinggi keinginan untuk mengembangkan profesinya, seperti melakukan penelitian, membuat karya tulis, menulis buku dan sebagainya. Pada umumya guru dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang tinggi. Wawasan dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kreatifitas seorang guru dalam memilih dan mengemas proses pembelajarannya. Guru dengan tingkat
pendidikan
S1
akan
memiliki
kecerdasan,
keterampilan,
pengetahuan yang lebih tinggi dan wawasan yang lebih luas dibandingkan guru yang berpendidikan D1, D2 atau D3. Sedangkan hasil deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
secara
umum
terkategorikan positif. Hal tersebut terlihat dari dukungan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
lebih meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan, menyusun kalender pendidikan dalam KTSP, membuat silabus, membuat jenis soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan mampu membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran secara logis dan sistematis. Adanya kurikulum yang disusun dengan langkah–langkah yang jelas
sesuai
dengan
tujuan
yang
diharapkan
untuk
memadukan
kepentingan warga sekolah. Adanya visi yang jelas untuk memudahkan dalam penyusunan KTSP. Adanya kebebasan bagi sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman pada Standar Isi; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal; mengarahkan peserta didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global. Semakin
luas wawasan dan semakin tinggi pengetahuan yang
dimiliki seorang guru maka keinginan untuk mengembangkan profesi, prestasi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang berbeda ini ternyata membuat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berbeda pula. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan guru yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah mempunyai persepsi yang berbeda terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun, hasil penelitian membuktikan bahwa secara umum persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah positif. Hal tersebut karena sebagian besar responden penelitian berpendidikan S1. Adanya perbedaan persepsi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satunya adalah karena tingkat pendidikan yang berbeda–beda. Paul Suparno (2002:100) menuliskan bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik, maka seorang guru haruslah berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Tingkat pendidikan bagi guru agar bisa menjadi guru yang otonom adalah minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru SMU. Seorang guru dengan latar pendidikan S1 akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih, kritis dan analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan lebih dapat berperilaku inovatif jika dibandingkan dengan guru yang berlatar pendidikan D1, D2 atau D3. Dalam memandang KTSP, guru dengan latar belakang S1 akan memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik mengingat pengetahuan yang dimilikinya lebih daripada guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah. Sehingga
guru
dengan latar pendidikan D1, D2 atau D3 harus menempuh pendidikan kembali supaya dapat menambah pengetahuan, wawasan, kreativitas dalam memilih dan mengemas proses pembelajaran, memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Sehingga para guru tersebut memiliki kualitas pendidikan yang baik yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan dapat menjadi guru yang otonom. Hal ini didukung
oleh
pernyataan
Yudi
(http://www.appidi.or.id/_detail.php?id=54) bahwa
komponen
Jaenudin tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
kependidikan atau guru merupakan salah satu faktor yang sangat esensi dalam menentukan kualitas peserta didik dan peningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karenanya peningkatan kualitas guru dan kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran perlu ditingkatkan. 2. Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari status kepegawaian Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari status kepegawaian. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan ( α =5%) atau = 0,05 dan dk = (3-1) (2-1) = 2, tampak bahwa χ2 tabel = 5,99 lebih kecil dari χ2 hitung = 7,89236906, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah antara status kepegawaian guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,196264 dan Cmaks. = 0,7071 yang diperoleh hasil 0,278. Berdasarkan deskripsi data tentang status kepegawaian diperoleh hasil sebaai berikut: GTY, ada sebanyak 42 guru; PNS atau guru negeri, ada sebanyak 109 guru; GTT, ada sebanyak 31 guru; Guru Honorer, ada sebanyak 15 guru. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif ada sebanyak 26 responden, positif ada sebanyak 117 responden, cukup positif ada sebanyak 52 responden dan negatif ada sebanyak 2 responden. Hasi tersebut menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah positif. Deskripsi data tentang status kepegawaian menunjukkan bahwa guru sebagian besar berstatus guru negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru sebagian besar bekerja di sekolah swasta atau yayasan tetapi tetap digaji oleh negara. Guru dengan status guru tetap yayasan akan memiliki totalitas yang tinggi, dan menjalankan tugas dengan sungguh – sungguh karena mempunyai tugas yang lebih berat dibandingkan guru PNS atau guru negeri. Hal tersebut karena guru tetap yayasan memiliki ikatan batin dan tanggung jawab yang kuat terhadap yayasan, sedangkan guru PNS atau guru negeri tugasnya lebih ringan karena status kepegawaiannya sudah jelas, ada kenaikan pangkat yang berkala dan guru negeri juga dijamin oleh pemerintah. Sedangkan hasil deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulu Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum terkategorikan positif. Hal tersebut terlihat dari dukungan guru untuk lebih meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan, menyusun kalender pendidikan dalam KTSP, membuat silabus, membuat jenis soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan mampu membuat dan mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
rencana pelaksanaan pembelajaran secara logis dan sistematis. Adanya kurikulum yang disusun dengan langkah–langkah yang jelas sesuai denga n tujuan yang diharapkan untuk memadukan kepentingan warga sekolah. Adanya visi yang jelas untuk memudahkan dalam penyusunan KTSP. Adanya kebebasan bagi sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman pada Standar Isi; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal; mengarahkan peserta didik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global. Guru yang bekerja di sekolah swasta atau yayasan mempunyai status kepegawaian yang berbeda – beda. Ada guru yang berstatus gur u tetap yayasan, ada guru yang berstatus PNS atau guru negeri, ada guru yang status kepegawaiannya masih menjadi guru tidak tetap yayasan dan ada juga guru yang masih berstatus sebagai guru honorer. Dengan adanya perbedaan status kepegawaian ternyata membuat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berbeda –beda pula. Guru dengan status guru tetap yayasan berpersepsi positif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Demikian juga persepsi guru yang berstatus PNS terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) cenderung positif daripada guru yang berstatus masih menjadi guru tidak tetap yayasan dan guru honorer. Sehingga guru dengan status guru tidak tetap yayasan dan guru honorer termotivasi untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan supaya mendapatkan pengakuan sebagai tenaga profesional dan dapat diangkat menjadi guru tetap yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
3. Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan ( α =5%) atau = 0,05 dan dk = (3-1) (3-1) = 4, tampak bahwaχ2 tabel = 9,48 lebih kecil dari χ2 hitung = 25,8230896, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalaniprofesi guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang sedang antara lama menjalani profesi guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,340427 dan Cmaks. = 0,816 yang diperoleh hasil 0,417. Berdasarkan deskripsi data tentang lama menjalani profesi guru diperoleh hasil sebagai berikut: 1–5 tahun, ada sebanyak 35 guru; 6–10 tahun, ada sebanyak 22 guru; 11–15 tahun, ada sebanyak 42 guru; <15 tahun, ada sebanyak 98 guru. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif ada sebanyak 26 responden, positif ada sebanyak 117 responden, cukup positif ada sebanyak 52 responden dan negatif ada sebanyak 2 responden. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
tersebut menujukkan bahwa secara umum persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah positif. Deskripsi data tentang lama menjalani profesi guru menunjukkan hasil bahwa guru sebagian besar telah menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun. Guru yang telah menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun akan mempunyai pengalaman mengajar, kemampuan mengelola kelas dan mengevaluasi kelas dengan lebih baik dibandingkan guru yang belum lama menjalani profesinya sebagai seorang guru. Sedangkan hasil deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Kurikulu Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum terkategorikan positif. Hal tersebut terlihat dari dukungan guru untuk lebih meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan, menyusun kalender pendidikan dalam KTSP, membuat silabus, membuat jenis soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan mampu membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran secara logis dan sistematis. Adanya kurikulum yang disusun dengan langkah–langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang diharapkan untuk memadukan kepentingan warga sekolah. Adanya visi yang jelas untuk memudahkan dalam penyusunan KTSP. Adanya kebebasan bagi sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman pada Standar Isi; menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal; mengarahkan peserta did ik memiliki keterampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Semakin lama guru menjalani profesinya maka akan memiliki kualitas mengajar yang lebih baik. Guru tersebut akan memiliki pengalaman mengajar, kemampuan mengelola kelas dan mengevaluasi kelas dengan lebih baik. Selain itu juga harus didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang luas pula. Sedangkan guru yang belum lama menjalani profesinya, meskipun pengalaman mengajarnya kurang namun guru tersebut memiliki kemampuan lain, misalnya kemampuan mengoperasikan komputer, pemanfaatan internet, metode pengajaran baru dan sebagainya. Dengan adanya perbedaan lama menjalani profesi guru ternyata membuat persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) berbeda. Perbedaan itu disebabkan oleh adanya pola pikir yang berbeda pula yang disebabkan oleh pembentukan karakter atas diri guru selama menjalani profesinya. Hasil penelitian juga membuktikan bahawa secara umum guru berpersepsi positif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal tersebut karena guru sebagian besar telah menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun. Adanya perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) jika ditinjau dari lama menjalani profesi guru salah satunya adalah karena guru yang telah menjalani profesinya selama lebih dari 15 tahun memiliki pengalaman mengajar,
kemampuan
mengajar,
mampu
mengelola
kelas
dan
mengevaluasi kelas dengan lebih baik dibandingkan guru yang belum lama menjalani profesinya sebagai seorang guru. Hal tersebut karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
profesionalitas seorang guru dipengaruhi pula oleh lama guru tersebut menjalani profesinya. Semakin lama seorang guru menjalani profesinya maka semakin terasah pula kemampuannya dan akan memiliki kualitas mengajar yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab V, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan χ2 tabel = 3,84 lebih kecil dari χ2 hitung = 17,9498706.
2.
Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari status kepegawaian. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan χ2 tabel = 5,99 lebih kecil dari χ2 hitung = 7,89236906.
3.
Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan χ2 tabel= 9,48 lebih kecil dari χ2 hitung = 25,8230896
B. Keterbatasan Penelitian 1.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner. Keterbatasan dana dan jumlah responden atau guru- guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta sangat banyak, maka penulis hanya mengambil sampel untuk diteliti sebanyak 237 dari 10 sekolah.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
2.
Penulis tidak dapat menelusuri kejujuran dan keseriusan responden dalam mengisi kuesioner. Adanya kemungkinan bahwa responden tidak jujur dan serius dalam mengisi kuesioner karena beberapa alasan. Sehingga hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat pendidikan guru sebagian besar adalah S1 menunjukkan bahwa guru sebagian besar telah menempuh pendidikan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka semakin tinggi pula pengetahuan dan keinginan untuk memperluas wawasan seperti mengikuti seminar, program pelatihan dan sebagainya. Selain hal tersebut guru juga mempnyai keinginan untuk mengembangkan profesi guru seperti melakukan penelitian, menulis buku, membuat karya tulis dan sebagainya. Sesuai dengan peraturan ataupun undang - undang guru diwajibkan untuk memiliki kualifikasi akademik yang dapat diperoleh dengan program sarjana, maka yayasan seharusnya dapat memberikan kemudahan bagi guru yang belum menempuh pedidikan sampaidengan S1, misalnya dengan memberikan keringanan biaya studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
2.
Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa status kepegawaian guru sebagian besar adalah guru berstatus PNS. Berdasarkan hasil penelitian bahwa status kepeawaian guru yang bekerja di sekolah swasta atau yayasan sebagian besar adalah guru berstatus PNS. Yayasan seharusnya memberikan tunjangan atau subsidi kepada guru PNS atas loyalitasnya meski guru tersebut dijamin pemerintah. Selain itu yayasan juga dapat menjamin kesejahteraan bai guru tetap yayasan. Guru tetap yayasan merupakan guru yang sudah berkompeten dan memiliki kualitas pendidikan yang tinggi. Sebaiknya yayasan juga segera mengangkat guru tidak tetap yayasan dan guru honorer menjadi guru tetap yayasan, sehingga kesejahteraan guru – guru tersebut juga terjamin.
3.
Hasil penelitian ketiga menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Berdasarkan hasil penelitian guru sebagian besar telah menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru yang bekerja di sekolah swasta atau yayasan sebagian besar memiliki pengalaman mengajar dan kemampuan mengajar yang baik Yayasan seharusnya memberikan gaji dan tunjangan atau subsidi yang lebih tinggi kepada guru yang telah menjalani profesi guru selama lebih dari 15 tahun, karena semakin lama guru menjalani profesinya maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
akan semakin tinggi gaji yang diterimanya sehingga kasejahteraan guru tersebut terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2000. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Arisandy,Desy.1984. Hubungan antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production. http://www.journal-psyche.com Budiwalujo, Suryanto. 2006. Bagaimana Memahami Kurikulum Pendidikan?. http://www.kompas.com Debby. 2001. Gaya Belajar. http://www.balita-anda.indoglobal.com/ Djohar, M.S. 2006. Guru: Pendidikan dan Pembinaannya. Yogyakarta: C.V. Grafika Indah Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP Masidjo,Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hadari, Nawawi. 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari Sudut Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Poerwadarminta, W.J.S. 1981. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta:Andi Offset. Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius Sanusi, Achmad, Prof. Dr. H. 2006. Kata Kuncinya Guru Harus Mandiri. http://www.pikiran-rakyat.com/ Sarkim, T., 2006. Handout KTSP untuk Pertemuan Guru-Guru Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta. Shalahuddin, Mahfudh.1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu Offset, PT. Siagian, S. P. 1987. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Gunung Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Suhesti, Endang A., 2006. Sang Guru. Yogyakarta : Ekspresi Buku. Suparno, Paul. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suyanto. 2006. Guru Yang Profesional dan Efektif. http://www.kompas.com Suyanto. 2006. Persoalan Implementasi Kurikulum Berbasisi Kompetensi. http://www.kompas.com Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Thoha, Miftah. 2000. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Usman, M., Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Winkel.1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia,PT. Winkel.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia,PT. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori – Aplikasi. Bandung: Bumi Aksara. --------, Majalah Bianglala Pangudi Luhur, Edisi 035/ Th VI, Maret 2007. --------, Majalah Plus SMA Pangudi Luhur Sedayu, Edisi 6, Desember 2006. --------. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. --------. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Penerbit Dharma Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Penulis mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif, yang didasarkan dari skor yang ada dalam data penelitian. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II untuk penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut. Tingkat Pemahaman KTSP Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 40 = 160 Skor terendah yang diharapkan 1 x 40 = 40 Penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut : Skor
= nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 40 + 81% (160 – 40) = 137,2 dibulatkan menjadi 137 = 40 + 66% (160 – 40) = 119,2 dibulatkan menjadi 119 = 40 + 56% (160 – 40) = 107,2 dibulatkan menjadi 107 = 40 + 46% (160 – 40) = 95,2 dibulatkan menjadi 95 Di bawah 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Penilaian : Skor 137 – 160 119 – 136 107 – 118 95 -106 < 95
Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu Guru SD/SMP/SMA BOPKRI di Yogyakarta Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, dan Lama Menjalani Profesi Guru” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu Guru, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2007 Hormat saya,
Cicilia Wulan Cahyaningsih Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru terhadap KTSP 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu Guru anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah : SS jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan S jika Saudara setuju dengan pernyataan TS jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan STS jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab. BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
: ______________________________
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)_
3. Pendidikan formal terakhir : Diploma 1 (D1)
Strata 1 (S1)
Diploma 2 (D2)
Strata 2 (S2)
Diploma 3 (D3)
Strata 3 (S3)
4. Status Kepegawaian
:
Guru Tetap Yayasan
Guru Tidak Tetap
Guru Negeri
Guru Honorer
5. Masa kerja guru
: ……… tahun, …….. bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
BAGIAN II No
PERNYATAAN
1/
Kurikulum idealnya menjawab kebutuhan-kebutuhan saat ini, agar lebih realistis. Penyusunan kurikulum dengan memadukan kepentingan warga sekolah akan lebih meningkatkan partisipasi warga sekolah. Kurikulum idealnya disusun dengan langkah-langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sekolah memiliki visi yang jelas agar memudahkan dalam penyusunan KTSP.
2/
3/ 4/ 5/
Sekolah harus menetapkan tujuan dan indikator berdasarkan visi sekolah.
6/
Visi sekolah harus memuat nilai-nilai luhur yang terus menerus diperjuangkan agar terealisasi.
7/ 8/
9/
10/ 11/
12/
Visi sekolah tidak harus dijabarkan secara terperinci. Menurut saya, usaha pematangan peserta didik tidak harus sesuai dengan fase perkembangan. Peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta didik lebih mudah dicapai dengan KTSP. Dalam KTSP, peserta didik dituntut untuk lebih bergantung pada orang lain. Menurut saya, KTSP dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut. Dalam kalender pendidikan dapat dilihat hari belajar efekif yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk hari libur dan lain-lain dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan rencana sekolah
PENDAPAT STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
13/
14/
15/
16/ 17/
18/ 19/
20/
21/
22/ 23/ 24/
Penyusunan kalender pendidikan dalam KTSP mengharuskan pengembang kurikulum mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi dasar peserta didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penetapan kalender pendidikan dalam KTSP harus sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Pelaksanaan kurikulum pada dasarnya memberikan kebebasan sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman Standar Isi. Kebebasan sekolah menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal merupakan kebijakan yang ideal. KTSP membantu siswa dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat, minat, dan karakteristik peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah Beban belajar di sekolah seharusnya ditetapkan oleh pusat. Menurut saya, guru memberikan penugasan berupa tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Menurut saya, acuan penilaian dalam KTSP tidak harus berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses belajar. Menurut saya, sistem penilaian dalam KTSP harus sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh peserta didik secara terus-menerus. Menurut saya, penilaian dalam KTSP diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensinya. Menurut saya, dalam KTSP hasil penilaian belajar tidak dianalisa lebih lanjut. KTSP memberikan kebijakan lebih besar pada guru dan kepala sekolah untuk menentukan kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan peserta didik.
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
25/
26/
27/
28/
29/
30/
31/
32/
33/
34/
35/
Dengan menggunakan KTSP, siswa dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat Sekolah idealnya mengarahkan peserta didik memiliki ketrampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global. Menurut saya, silabus dalam KTSP harus memuat keseluruhan materi kegiatan serta dapat diupertanggungjawabkan secara keilmuan. Menurut saya, silabus harus dikembangkan relevan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Menurut saya, komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Silabus dalam KTSP mengemas program pembelajaran yang memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik. Menurut saya, dalam KTSP tidak ada hubungan yang konsisten dalam pengembangan silabus. Menurut saya, cakupan dalam silabus harus memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Menurut saya, cakupan silabus harus memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa saat ini. Silabus dalam KTSP yang mengharuskan penyusunan dengan memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran. Guru dituntut dapat mengembangkan silabus sehemat mungkin tanpa mengurangi kualitas pencapaian dan pembentukan kompetensi
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
TS
S
ssSS
STS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
36/
37/
38/
39/
40/
Dalam KTSP, guru membuat jenis soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Dengan menggunakan KTSP, guru perlu memberikan latihan sesuai dengan kemampuan siswa sehingga siswa berperan aktif untuk mencapai kompetensi. Dalam KTSP, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang baik sangat membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta didik mengeahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya. Guru harus mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik logis dan sistematis sehingga guru dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan KTSP guru perlu membuat team teaching dan melakukan rapat rutin untuk menyempurnakan proses pembelajaran.
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
– Terima Kasih Atas Partisipasinya —
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 4 1 1 2
2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4
5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4
6 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 4 4
7 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 2 1 2 2 4 3 2 2 4 4 1 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2
8 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2
9 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3
10 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3
11 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3
12 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2
13 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3
14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 49 50
1 2 1
3 3 4
4 4 4
4 3 4
4 3 4
3 3 4
3 3 2
3 4 2
4 3 3
4 4 4
4 3 3
4 4 4
4 3 4
3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 1 1 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
17 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3
Nomor Butir (Item Pernyataan) 18 19 20 21 22 23 3 3 2 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 1 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 3 1 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 1 3 4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 1 3 4 4 1 4 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 1 3 4 1 2 4 1 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 1 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 1 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 4 4 1 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2
24 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
25 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
26 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
27 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
28 2 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3
29 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
30 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 2 4
3 3 4
4 3 3
3 2 2
4 4 4
1 3 3
3 3 3
4 3 3
4 4 4
2 3 3
3 3 4
4 3 4
4 4 2
4 4 4
4 3 3
4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3
32 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3
34 3 2 1 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
35 3 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3
36 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
37 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
38 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
39 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3
40 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3
Total 129 128 124 119 132 129 125 127 125 123 127 127 132 125 117 130 125 127 121 124 125 124 130 128 127 118 129 129 127 129 131 128 115 121 116 146 127 115 114 129 107 114 120 126 128 138 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 4
4 3 3
4 4 4
4 3 4
1 3 4
4 3 3
4 3 3
4 3 3
4 3 3
4 4 3
138 128 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4
Scale Mean if Item Deleted 124.84 124.48 124.24 124.30
Scale Variance if Item Deleted 106.872 108.336 107.288 108.541
Corrected ItemTotal Correlation .440 .382 .412 .401
Squared Multiple Correlation . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .918 .918 .918 .918
ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9
124.42 124.24 124.38 124.68 124.84
108.412 106.553 107.751 108.140 107.484
.329 .471 .464 .346 .391
. . . . .
.919 .917 .917 .919 .918
ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14
124.46 124.48 124.30 124.38 124.46
104.947 105.561 107.153 105.791 105.519
.683 .695 .540 .657 .630
. . . . .
.915 .915 .917 .915 .915
ITEM_15 ITEM_16 ITEM_17 ITEM_18 ITEM_19
124.70 124.60 124.48 124.66 124.68
107.684 109.143 106.744 109.331 107.773
.372 .313 .576 .335 .434
. . . . .
.919 .919 .916 .919 .918
ITEM_20 ITEM_21 ITEM_22 ITEM_23 ITEM_24
124.24 124.60 124.66 124.56 124.30
107.982 108.571 107.821 108.170 107.765
.445 .365 .448 .409 .380
. . . . .
.918 .918 .918 .918 .918
ITEM_25 ITEM_26 ITEM_27 ITEM_28 ITEM_29
124.66 124.24 124.56 124.36 124.62
108.556 106.880 109.272 105.909 108.159
.415 .554 .336 .587 .460
. . . . .
.918 .916 .919 .916 .917
ITEM_30 ITEM_31 ITEM_32 ITEM_33 ITEM_34
124.56 124.62 124.42 124.30 124.68
106.047 110.077 107.922 106.255 107.528
.612 .294 .466 .504 .497
. . . . .
.916 .919 .917 .917 .917
ITEM_35 ITEM_36 ITEM_37 ITEM_38 ITEM_39
124.66 124.28 124.32 124.26 124.32
108.229 106.328 109.283 106.156 106.222
.351 .494 .331 .540 .546
. . . . .
.919 .917 .919 .916 .916
ITEM_40
124.68
108.793
.294
.
.919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .919
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .921
N of Items 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 4 2 1 2 1 1 2
2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4
5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4
6 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
7 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 1 2 2 4
8 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4
9 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
10 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4
11 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2
12 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
13 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
14 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2
4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4
1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 4
1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3
4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1
3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
2 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2
4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194
2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 1
3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3
4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4
1 4 2 1 2 2 4 3 2 2 4 4 1 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4
3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
1 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1
3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4
3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195 196 197
1 2 2
4 3 4
4 3 3
4 4 3
4 4 4
3 3 4
3 1 4
3 3 3
4 4 3
3 3 3
2 1 2
4 3 4
3 3 3
4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
16 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
17 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
Nomor Butir (Item Pernyataan) 18 19 20 21 22 23 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 4 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 1 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3
24 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
25 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
26 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
27 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
28 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
29 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4
30 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4
4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
4 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4
4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4
4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3
4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 1 1 1 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 1 1 1 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2
3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 2
4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1
4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 1 2 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 1 1 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 2 2
3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4
3 3 4 4 1 4 3 2 2 3 1 2 4 3 4 3 3 1 2 2 3 4 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 4 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 4 1 1
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 1 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4
2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
2 2 1 1 1 1 1 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 1 2 2 2
3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 2
3 3 3
3 3 3
3 3 3
2 4 3
2 1 1
3 3 3
4 4 4
4 4 4
2 2 2
3 3 3
4 4 4
1 2 2
3 3 3
3 3 4
4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
32 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
33 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4
34 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
35 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1
36 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4
37 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4
38 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
39 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4
40 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
Total 138 114 130 124 124 117 121 129 132 119 118 111 116 148 118 126 127 132 129 121 133 129 153 117 137 118 137 142 123 120 138 128 134 127 116 115 122 137 143 121 123 129 133 116 131 122 146
Tingkat Status Pendidikan Kepeg. 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 6 1 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 1 3 1 2 1 2 4 3 4 3 4 3 1 1 2 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3
4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
150 117 117 137 141 114 115 122 122 124 129 132 115 120 128 119 126 148 135 140 121 123 121 121 121 115 106 117 125 126 126 132 122 117 126 137 115 141 122 124 123 121 126 127 118 118 114 118 144
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 2 1 1 1 4 1 4
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 1 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 1 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 1 2 1
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
131 111 128 109 125 128 154 116 137 139 127 130 120 130 129 111 128 119 104 129 139 127 109 119 118 130 113 157 123 118 118 117 115 118 120 129 128 124 119 132 129 125 127 125 123 127 127 132 125
4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4
3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
117 130 125 127 121 124 125 124 130 128 127 118 129 129 127 129 131 128 115 121 116 146 127 115 114 129 107 114 120 126 128 138 117 138 128 134 127 116 115 122 137 143 121 123 129 123 127 127 132
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 1 1 3 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 4
3 3 3
4 3 4
3 3 3
1 1 2
4 4 4
3 3 4
4 3 4
3 3 4
4 4 4
125 117 130
4 4 4
2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lama Menjalani 3 4 3 4 4 3 1 4 4 1 2 2 4 2 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 3 4 2 4 4 1 4 2 4 2 1 3 4 4 2 3 0 2 3 4 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 0 4 3 1 4 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 1 1 1 4 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 3 4 1 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 2 4 2 1 3 4 4 2 3 0 2 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI DISTRIBUSI FREKEUNSI (Mean, Median, Modus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Distribusi Frequencies Statistics VAR0000 N Mean Median Mode
Valid Missing
197 1 125.5330 125.0000 129.00
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII HASIL PENGUJIAN NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test D1
D2
D3
15 122.75 8.004
10 120.80 12.951
14 123.62 7.478
S1_S2_S3 158 126.31 9.152
.212
.245
.193
.112
Kolmogorov-Smirnov Z
.212 -.151 .846
.245 -.143 .773
.193 -.149 .696
.112 -.051 1.411
Asymp. Sig. (2-tailed)
.471
.588
.718
.037
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std.Deviation Absolute Positive Negative
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Status Kepegawaian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test GH N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
GTT
PNS
GTY
15 127.56 9.581
31 126.77 8.733
109 125.44 10.347
42 124.33 5.915
.218
.182
.083
.186
.218 -.104 .924 .360
.182 -.106 .927 .357
.083 -.062 .875 .428
.090 -.186 1.220 .102
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Lama Menjalani Proesi Guru One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
<1 thn/ 1-5 thn 35 121.89 8.646
6-10 thn 22 126.64 9.713
11-15 thn 42 126.26 7.979
>15 thn 98 126.34 9.687
.134
.183
.158
.084
.134 -.077 .795 .552
.183 -.106 .857 .455
.158 -.092 1.034 .235
.084 -.070 .824 .506
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Uji Homogenitas A. Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP
D1` 116 148 118 129 118 118 124 127 113 121 120 121 121 121 127
D2 114 116 109 140 126 116 146 115 114 107
D3 117 130 119 114 132 119 129 122 137 115 123 127 129 117
S1 138 130 124 120 117 129 132 119 118 111 126 127 132 129 153 134 118 137 142 122 120 135 128 135 120 116 115 126 134 146 119 120 129 134 115 141 118 150 114 118 144 131
S2 133
S3 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
111 128 134 154 114 137 139 127 130 120 129 111 128 129 102 129 139 109 118 130 157 124 118 118 117 115 18 116 129 124 119 140 115 122 146 143 114 128 128 121 129 115 112 129 126 148 139 121 115 105 117 121 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
126 144 126 141 119 121 133 129 125 127 125 123 127 124 132 125 117 131 125 127 121 124 125 124 130 125 118 129 127 131 128 115 119 127 129 114 116 126 128 138 135 128 135 120 116 115 126 134 146 119 120 129 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
1842
1203
1730
124 132 125 117 131 125 19701
122,8
120,3
123,571
126,288
Varians Untuk Tiap Tingkat Pendidikan 1. D1
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s12 =
xi 116 148 118 129 118 118 124 127 113 121 120 121 121 121 127 1842 122.8
2
xi - x -6.8 25.2 -4.8 6.2 -4.8 -4.8 1.2 4.2 -9.8 -1.8 -2.8 -1.8 -1.8 -1.8 4,2
(x i – x) 46.24 635.04 23.04 38.44 23.04 23.04 1.44 17.64 96.04 3.24 7.84 3.24 3.24 3.24 17,64 942,4
xi - x -6.3 -4.3 -11.3 19.7 5.7 -4.3 25.7 -5.3 -6.3 -13.3
(x i – x) 39.69 18.49 127.69 388.09 32.49 18.49 660.49 28.09 39.69 176.89 1530.1
942,4 = 67,3142857 14
2. D2
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
xi 114 116 109 140 126 116 146 115 114 107 1203 120.3
2
133
121
133
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
s 22 =
1530,1 = 170,01111 9
3. D3
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 23 =
xi 117 130 119 114 132 119 129 122 137 115 123 127 129 117 1730 123.571
xi - x -6.571 6.429 -4.571 -9.571 8.429 -4.571 5.429 -1.571 13.429 -8.571 -0.571 3.429 5.429 -6.571
2
(x i – x) 43.17804 41.33204 20.89404 91.60404 71.04804 20.89404 29.47404 2.468041 180.338 73.46204 0.326041 11.75804 29.47404 43.17804 659.4286
659, 428 = 50,7252308 13
4. S1 xi 138 130 124 120 117 129 132 119 118 111 126 127 132 129 153 134 118 137
xi - x 12.3896 4.3896 -1.6104 -5.6104 -8.6104 3.3896 6.3896 -6.6104 -7.6104 -14.6104 0.3896 1.3896 6.3896 3.3896 27.3896 8.3896 -7.6104 11.3896
2
(x i – x) 153.5022 19.26859 2.593388 31.47659 74.13899 11.48939 40.82699 43.69739 57.91819 213.4638 0.151788 1.930988 40.82699 11.48939 750.1902 70.38539 57.91819 129.723
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
142 122 120 135 128 135 120 116 115 126 134 146 119 120 129 134 115 141 118 150 114 118 144 131 111 128 134 154 114 137 139 127 130 120 129 111 128 129 102 129 139 109 118 130 157
16.3896 -3.6104 -5.6104 9.3896 2.3896 9.3896 -5.6104 -9.6104 -10.6104 0.3896 8.3896 20.3896 -6.6104 -5.6104 3.3896 8.3896 -10.6104 15.3896 -7.6104 24.3896 -11.6104 -7.6104 18.3896 5.3896 -14.6104 2.3896 8.3896 28.3896 -11.6104 11.3896 13.3896 1.3896 4.3896 -5.6104 3.3896 -14.6104 2.3896 3.3896 -23.6104 3.3896 13.3896 -16.6104 -7.6104 4.3896 31.3896
268.619 13.03499 31.47659 88.16459 5.710188 88.16459 31.47659 92.35979 112.5806 0.151788 70.38539 415.7358 43.69739 31.47659 11.48939 70.38539 112.5806 236.8398 57.91819 594.8526 134.8014 57.91819 338.1774 29.04779 213.4638 5.710188 70.38539 805.9694 134.8014 129.723 179.2814 1.930988 19.26859 31.47659 11.48939 213.4638 5.710188 11.48939 557.451 11.48939 179.2814 275.9054 57.91819 19.26859 985.307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
124 118 118 117 115 18 116 129 124 119 140 115 122 146 143 114 128 128 121 129 115 112 129 126 148 139 121 115 105 117 121 126 126 144 126 141 119 121 133 129 125 127 125 123 127
-1.6104 -7.6104 -7.6104 -8.6104 -10.6104 -107.61 -9.6104 3.3896 -1.6104 -6.6104 14.3896 -10.6104 -3.6104 20.3896 17.3896 -11.6104 2.3896 2.3896 -4.6104 3.3896 -10.6104 -13.6104 3.3896 0.3896 22.3896 13.3896 -4.6104 -10.6104 -20.6104 -8.6104 -4.6104 0.3896 0.3896 18.3896 0.3896 15.3896 -6.6104 -4.6104 7.3896 3.3896 -0.6104 1.3896 -0.6104 -2.6104 1.3896
2.593388 57.91819 57.91819 74.13899 112.5806 11580 92.35979 11.48939 2.593388 43.69739 207.0606 112.5806 13.03499 415.7358 302.3982 134.8014 5.710188 5.710188 21.25579 11.48939 112.5806 185.243 11.48939 0.151788 501.2942 179.2814 21.25579 112.5806 424.7886 74.13899 21.25579 0.151788 0.151788 338.1774 0.151788 236.8398 43.69739 21.25579 54.60619 11.48939 0.372588 1.930988 0.372588 6.814188 1.930988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
124 132 125 117 131 125 127 121 124 125 124 130 125 118 129 127 131 128 115 119 127 129 114 116 126 128 138 135 128 135 120 116 115 126 134 146 119 120 129 127 124 132 125 117 131
-1.6104 6.3896 -0.6104 -8.6104 5.3896 -0.6104 1.3896 -4.6104 -1.6104 -0.6104 -1.6104 4.3896 -0.6104 -7.6104 3.3896 1.3896 5.3896 2.3896 -10.6104 -6.6104 1.3896 3.3896 -11.6104 -9.6104 0.3896 2.3896 12.3896 9.3896 2.3896 9.3896 -5.6104 -9.6104 -10.6104 0.3896 8.3896 20.3896 -6.6104 -5.6104 3.3896 1.3896 -1.6104 6.3896 -0.6104 -8.6104 5.3896
2.593388 40.82699 0.372588 74.13899 29.04779 0.372588 1.930988 21.25579 2.593388 0.372588 2.593388 19.26859 0.372588 57.91819 11.48939 1.930988 29.04779 5.710188 112.5806 43.69739 1.930988 11.48939 134.8014 92.35979 0.151788 5.710188 153.5022 88.16459 5.710188 88.16459 31.47659 92.35979 112.5806 0.151788 70.38539 415.7358 43.69739 31.47659 11.48939 1.930988 2.593388 40.82699 0.372588 74.13899 29.04779
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
125 19701 126.288
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 24 =
-0.6104
0.372588 14618.02
14618,02 = 94,3098065 155
5. S2 Karena frekuensinya hanya 1, maka tidak terdapat variansi. 6. S3 Karena frekuensinya hanya 1, maka tidak terdapat variansi. Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet s 2i Sampel dk 1/(dk) 1 2 3 4 Jumlah (∑)
14 9 13 155 191
0,07142857 0,1111111 0,07692308 0,00645161 0,26591437
67,3142857 170,011111 50,7252307 1,705224031 94,3098065
log
s 2i
1,828107242 2,230477305 1,705224031 1,974556854
(dk) log
s 2i
25,59350139 20,07429575 22,1679124 306,0563124 373,8920219
Variansi Gabungan Untuk Tingkat Pendidikan: 14( 67,3142857 ) + 9(170,011111) + 13(50,7252307) + s2 = 14 + 9 + 13 + 155 155(94,3098065) 17749,948 191 = 92,9316649
=
Sehingga
log s2 = log 31,9634 = 1,5047 B = (1,968163718)(193) = 375,9192701
Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (375,9192701-373,8920219) = 4,66794355
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ2 (0,95)(3) = 7,81. Karena χ2 hitung = 4,66794355 < χ2 tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
B. Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegwaian.
GTY
Status Kepegawaian PNS GTT GH 117 138 114 116 130 129 134 124 132 118 120 148 120 118 118 115 111 143 126 116 140 134 126 118 122 127 117 119 132 118 127 133 127 118 129 125 130 153 125 130 117 117 129 137 131 130 122 125 113 120 127 118 135 121 115 135 124 116 116 125 129 134 124 128 146 131 119 119 128 129 120 146 125 129 127 123 115 125 127 141 117 132 118 131 130 150 125 125 115 138 118 122 128 129 146 129 114 127 114 129 128 115 128 116 121 120 129 115 132
121 119 129 142 128 140 112 121 120 121 141 114 134 127 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
126 127 132
115 129 119 126 148 139 121 121 115 105 117 121 126 126 129 144 126 137 115 121 123 121 126 118 144 131 111 128 109 124 154 114 137 139 127 120 129 111 128 129 102 139 109 119 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
5197 123.7381
157 124 118 124 133 124 127 119 116 115 114 129 107 114 126 117 135 135 116 134 146 119 120 129 124 13692 126.7381
3944 127.2258
Varians Untuk Status Kepegawaian 1. GTY xi 117 116 134 118 120 115 126 134 122 119 127 118 130
xi - x -6.738 -7.738 10.262 -5.738 -3.738 -8.738 2.262 10.262 -1.738 -4.738 3.262 -5.738 6.262
2
(x i – x) 45.40064 59.87664 105.3086 32.92464 13.97264 76.35264 5.116644 105.3086 3.020644 22.44864 10.64064 32.92464 39.21264
1897 126.4667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s12 =
130 129 130 113 118 115 116 129 128 119 129 125 123 127 132 130 125 118 129 129 127 129 115 116 120 115 126 127 132 5197 123.738
6.262 5.262 6.262 -10.738 -5.738 -8.738 -7.738 5.262 4.262 -4.738 5.262 1.262 -0.738 3.262 8.262 6.262 1.262 -5.738 5.262 5.262 3.262 5.262 -8.738 -7.738 -3.738 -8.738 2.262 3.262 8.262
39.21264 27.68864 39.21264 115.3046 32.92464 76.35264 59.87664 27.68864 18.16464 22.44864 27.68864 1.592644 0.544644 10.64064 68.26064 39.21264 1.592644 32.92464 27.68864 27.68864 10.64064 27.68864 76.35264 59.87664 13.97264 76.35264 5.116644 10.64064 68.26064 1598.119
1598,119 = 38,9785122 41
2. PNS xi 138 130 124 120 118 111 116 126
xi - x 11.2619 3.2619 -2.7381 -6.7381 -8.7381 -15.7381 -10.7381 -0.7381
2
(x i – x) 126.8304 10.63999 7.497192 45.40199 76.35439 247.6878 115.3068 0.544792
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
127 132 133 129 153 117 137 122 120 135 135 116 134 146 119 120 129 115 141 118 150 115 122 146 114 114 128 128 121 129 132 115 129 119 126 148 139 121 121 115 105 117 121 126 126
0.2619 5.2619 6.2619 2.2619 26.2619 -9.7381 10.2619 -4.7381 -6.7381 8.2619 8.2619 -10.7381 7.2619 19.2619 -7.7381 -6.7381 2.2619 -11.7381 14.2619 -8.7381 23.2619 -11.7381 -4.7381 19.2619 -12.7381 -12.7381 1.2619 1.2619 -5.7381 2.2619 5.2619 -11.7381 2.2619 -7.7381 -0.7381 21.2619 12.2619 -5.7381 -5.7381 -11.7381 -21.7381 -9.7381 -5.7381 -0.7381 -0.7381
0.068592 27.68759 39.21139 5.116192 689.6874 94.83059 105.3066 22.44959 45.40199 68.25899 68.25899 115.3068 52.73519 371.0208 59.87819 45.40199 5.116192 137.783 203.4018 76.35439 541.116 137.783 22.44959 371.0208 162.2592 162.2592 1.592392 1.592392 32.92579 5.116192 27.68759 137.783 5.116192 59.87819 0.544792 452.0684 150.3542 32.92579 32.92579 137.783 472.545 94.83059 32.92579 0.544792 0.544792
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
129 144 126 137 115 121 123 121 126 118 144 131 111 128 109 124 154 114 137 139 127 120 129 111 128 129 102 139 109 119 118 157 124 118 124 133 124 127 119 116 115 114 129 107 114
2.2619 17.2619 -0.7381 10.2619 -11.7381 -5.7381 -3.7381 -5.7381 -0.7381 -8.7381 17.2619 4.2619 -15.7381 1.2619 -17.7381 -2.7381 27.2619 -12.7381 10.2619 12.2619 0.2619 -6.7381 2.2619 -15.7381 1.2619 2.2619 -24.7381 12.2619 -17.7381 -7.7381 -8.7381 30.2619 -2.7381 -8.7381 -2.7381 6.2619 -2.7381 0.2619 -7.7381 -10.7381 -11.7381 -12.7381 2.2619 -19.7381 -12.7381
5.116192 297.9732 0.544792 105.3066 137.783 32.92579 13.97339 32.92579 0.544792 76.35439 297.9732 18.16379 247.6878 1.592392 314.6402 7.497192 743.2112 162.2592 105.3066 150.3542 0.068592 45.40199 5.116192 247.6878 1.592392 5.116192 611.9736 150.3542 314.6402 59.87819 76.35439 915.7826 7.497192 76.35439 7.497192 39.21139 7.497192 0.068592 59.87819 115.3068 137.783 162.2592 5.116192 389.5926 162.2592
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 22 =
126 117 135 135 116 134 146 119 120 129 124 13690 125,596
-0.7381 -9.7381 8.2619 8.2619 -10.7381 7.2619 19.2619 -7.7381 -6.7381 2.2619 -2.7381
0.544792 94.83059 68.25899 68.25899 115.3068 52.73519 371.0208 59.87819 45.40199 5.116192 7.497192 13018,24
13018, 24 = 120,539259 108
3. GTT xi 114 129 132 148 118 143 140 118 117 118 127 125 125 117 131 125 127 121 124 125 124 131 128 146 127 125
xi - x -13.2258 1.774 4.774 20.774 -9.226 15.774 12.774 -9.226 -10.226 -9.226 -0.226 -2.226 -2.226 -10.226 3.774 -2.226 -0.226 -6.226 -3.226 -2.226 -3.226 3.774 0.774 18.774 -0.226 -2.226
2
(x i – x) 174.922 3.147076 22.79108 431.5591 85.11908 248.8191 163.1751 85.11908 104.5711 85.11908 0.051076 4.955076 4.955076 104.5711 14.24308 4.955076 0.051076 38.76308 10.40708 4.955076 10.40708 14.24308 0.599076 352.4631 0.051076 4.955076
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
117 131 125 138 128 3944 127.2258
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 23 =
-10.226 3.774 -2.226 10.774 0.774
104.5711 14.24308 4.955076 116.0791 0.599076 2215.414
xi - x -5.46667 -7.4667 2.5333 15.53333 1.5333 13.5333 -14.4667 -5.46667 -6.4667 -5.4667 14.5333 -12.4667 7.5333 0.5333 1.5333
(x i – x) 29.88444 55.75161 6.417609 241.2844 2.351009 183.1502 209.2854 29.88444 41.81821 29.88481 211.2168 155.4186 56.75061 0.284409 2.351009 1255.734
2215, 419 = 73,8473 30
4. GH xi 121 119 129 142 128 140 112 121 120 121 141 114 134 127 128 1897
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 24 =
2
126.4667
1255,733 = 89,6952143 14
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet s 2i Sampel dk 1/(dk) 1 2 3 4 Jumlah (∑)
41 108 30 14 193
0,02439024 0,00925926 0,03333333 0,07142857
38,9785122 10,539259 73,8473 89,6952143
log
s 2i
1,590825258 2,081128517 1,868334621 1,952769272
Variansi Gabungan Untuk Status Kepegawaian:
(dk) log
s 2i
65,22383559 224,7618799 56,05003864 27,33876981 73,3745239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
s2
=
41(38,978122) + 18(120,539259) + 30(73,8473) + 41 + 108 + 30 + 14 14(89,6952143)
18087,511 193 = 93,7176736
=
Sehingga
log s2 = log 93,7176736 = 1,971821499 B = (1,971821499)(193) = 380,5615493
Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (380,5615493-373,3745239) = 16,5488438
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat χ2 (0,95)(3) = 7,81. Karena χ2hitung 16,5488438 > χ2 tabel = 7,81, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen).
C. Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru.
< 1 Th
Lama Menjalani Profesi Guru 1 - 5 Th 6 - 10 Th 11-15 Th 121 118 138 119 111 130 129 148 117 129 137 116 120 128 134 116 120 115 120 146 119 118 129 134 150 128 140 122 121 115 114 144 140 128 114 121 120 118 122 121 117 119 121 118 134 118 131 129 111 128 115
> 15 Th 114 124 120 129 132 116 118 126 127 132 133 153 117 118 142 122 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
128 109 137 139 111 128 129 102 127 109 119 124 118 131 127 126 116 120
128 120 146 129 131
129 124 133 127 125 123 127 125 117 125 127 121 124 125 124 125 128 146 115 119 127 125 117 125 127
135 126 134 115 141 146 114 129 132 115 112 129 119 126 148 139 121 115 105 117 121 126 126 126 126 137 115 141 121 123 121 126 127 118 118 144 131 124 154 114 127 130 120 130 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
4277 122.2
2810 127.727
Varians Untuk Lama Menjalani Profesi Guru 1. < 1 Th Karena tidak ada frekuensi, maka tidak terdapat variansi. 2. 1 – 5 Th
5284 125.809
139 118 130 113 157 116 128 119 129 125 124 132 130 118 129 129 127 115 119 129 116 115 114 129 107 114 116 138 117 135 126 134 124 132 127 135 12347 125.989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 22 =
xi 121 119 129 129 120 116 120 118 150 122 114 128 120 121 121 118 111 128 109 137 139 111 128 129 102 127 109 119 124 118 131 127 126 116 120 4277 122.2
xi - x -1.2 -3.2 6.8 6.8 -2.2 -6.2 -2.2 -4.2 27.8 -0.2 -8.2 5.8 -2.2 -1.2 -1.2 -4.2 -11.2 5.8 -13.2 14.8 16.8 -11.2 5.8 6.8 -20.2 4.8 -13.2 -3.2 1.8 -4.2 8.8 4.8 3.8 -6.2 -2.2
2
(x i – x) 1.44 10.24 46.24 46.24 4.84 38.44 4.84 17.64 772.84 0.04 67.24 33.64 4.84 1.44 1.44 17.64 125.44 33.64 174.24 219.04 282.24 125.44 33.64 46.24 408.04 23.04 174.24 10.24 3.24 17.64 77.44 23.04 14.44 38.44 4.84 2903.6
2903,6 = 85,4 34
3. 6 – 10 Th xi 118
xi - x -9.727
2
(x i – x) 94.61453
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 23 =
111 148 137 128 120 146 129 128 121 144 114 118 117 118 131 128 128 120 146 129 131 2810 127.727
-16.727 20.273 9.273 0.273 -7.727 18.273 1.273 0.273 -6.727 16.273 -13.727 -9.727 -10.727 -9.727 3.273 0.273 0.273 -7.727 18.273 1.273 3.273
279.7925 410.9945 85.98853 0.074529 59.70653 333.9025 1.620529 0.074529 45.25253 264.8105 188.4305 94.61453 115.0685 94.61453 10.71253 0.074529 0.074529 59.70653 333.9025 1.620529 10.71253 2486.364
2468,364 = 118,398286 21
4. 11 – 15 Th xi 138 130 117 116 134 115 119 134 140 115 140 121 122 119 134
xi - x 12.191 4.191 -8.809 -9.809 8.191 -10.809 -6.809 8.191 14.191 -10.809 14.191 -4.809 -3.809 -6.809 8.191
2
(x i – x) 148.6205 17.56448 77.59848 96.21648 67.09248 116.8345 46.36248 67.09248 201.3845 116.8345 201.3845 23.12648 14.50848 46.36248 67.09248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 24 =
129 115 129 124 133 127 125 123 127 125 117 125 127 121 124 125 124 125 128 146 115 119 127 125 117 125 127 5284 125.809
3.191 -10.809 3.191 -1.809 7.191 1.191 -0.809 -2.809 1.191 -0.809 -8.809 -0.809 1.191 -4.809 -1.809 -0.809 -1.809 -0.809 2.191 20.191 -10.809 -6.809 1.191 -0.809 -8.809 -0.809 1.191
10.18248 116.8345 10.18248 3.272481 51.71048 1.418481 0.654481 7.890481 1.418481 0.654481 77.59848 0.654481 1.418481 23.12648 3.272481 0.654481 3.272481 0.654481 4.800481 407.6765 116.8345 46.36248 1.418481 0.654481 77.59848 0.654481 1.418481 2574.476
2574,476 = 62,7920976 41
5. > 15 Th xi 114 124 120 129 132 116 118 126 127 132
xi - x -11.989 -1.989 -5.989 3.011 6.011 -9.989 -7.989 0.011 1.011 6.011
2
(x i – x) 143.7361 3.956121 35.86812 9.066121 36.13212 99.78012 63.82412 0.000121 1.022121 36.13212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
133 153 117 118 142 122 135 135 126 134 115 141 146 114 129 132 115 112 129 119 126 148 139 121 115 105 117 121 126 126 126 126 137 115 141 121 123 121 126 127 118 118 144 131 124
7.011 27.011 -8.989 -7.989 16.011 -3.989 9.011 9.011 0.011 8.011 -10.989 15.011 20.011 -11.989 3.011 6.011 -10.989 -13.989 3.011 -6.989 0.011 22.011 13.011 -4.989 -10.989 -20.989 -8.989 -4.989 0.011 0.011 0.011 0.011 11.011 -10.989 15.011 -4.989 -2.989 -4.989 0.011 1.011 -7.989 -7.989 18.011 5.011 -1.989
49.15412 729.5941 80.80212 63.82412 256.3521 15.91212 81.19812 81.19812 0.000121 64.17612 120.7581 225.3301 400.4401 143.7361 9.066121 36.13212 120.7581 195.6921 9.066121 48.84612 0.000121 484.4841 169.2861 24.89012 120.7581 440.5381 80.80212 24.89012 0.000121 0.000121 0.000121 0.000121 121.2421 120.7581 225.3301 24.89012 8.934121 24.89012 0.000121 1.022121 63.82412 63.82412 324.3961 25.11012 3.956121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
154 114 127 130 120 130 120 139 118 130 113 157 116 128 119 129 125 124 132 130 118 129 129 127 115 119 129 116 115 114 129 107 114 116 138 117 135 126 134 124 132 127 135 12347 125.989
28.011 -11.989 1.011 4.011 -5.989 4.011 -5.989 13.011 -7.989 4.011 -12.989 31.011 -9.989 2.011 -6.989 3.011 -0.989 -1.989 6.011 4.011 -7.989 3.011 3.011 1.011 -10.989 -6.989 3.011 -9.989 -10.989 -11.989 3.011 -18.989 -11.989 -9.989 12.011 -8.989 9.011 0.011 8.011 -1.989 6.011 1.011 9.011
784.6161 143.7361 1.022121 16.08812 35.86812 16.08812 35.86812 169.2861 63.82412 16.08812 168.7141 961.6821 99.78012 4.044121 48.84612 9.066121 0.978121 3.956121 36.13212 16.08812 63.82412 9.066121 9.066121 1.022121 120.7581 48.84612 9.066121 99.78012 120.7581 143.7361 9.066121 360.5821 143.7361 99.78012 144.2641 80.80212 81.19812 0.000121 64.17612 3.956121 36.13212 1.022121 81.19812 9878.99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
s 25 =
9878,99 = 101,845258 97
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet s 2i Sampel dk 1/(dk) 1 2 3 4 Jumlah (∑)
34 21 41 97 193
0,02941176 0,04761905 0,02439024 0,01030928 0,11173033
85,4 118,398286 62,7920976 101,84258
log
s 2i
1,931457871 2,073345415 1,797904991 2,007940813
(dk) log
s 2i
65,6695676 43,54025372 73,71410464 194,7702588 377,6940848
Variansi Gabungan Untuk Lama Menjalani Profesi Guru: 34(85,4) + 12(118,398286) + 41(62,7920976) + s2 = 34 + 21 + 41 + 97 97 (101,845258) 17843,4300336 193 = 92,453001
=
Sehingga
log s2
= log 92,453001 = 1,965210
B
= (1, 1,965210)(193) = 379,422753
Chi Kuadrat (χ2 )
= 2,3026 (379,422753-377,6941848) = 3,9804 Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat χ2 (0,95)(4) = 9,49. Karena χ2 hitung 3,9804 < χ2tabel = 9,49, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
TABEL r DAN χ2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI