PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Heribertus Ratna Dwi Setyawan 021334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Heribertus Ratna Dwi Setyawan 021334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya 2. Bapak & Ibu 3. Kakak – adikku 4. Sanak- saudara yang telah membantu perjuangan ini 5. Teman-teman seperjuangan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Temukan dan hadapilah semua yang ada saat ini dengan penuh semangat untuk melihat masa depan Karena pada akhirnya, masa depan harus kita raih dan bukan datang dengan sendirinya
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Heribertus Ratna Dwi Setyawan
Nomor Mahasiswa
: 021334087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 01 Oktober 2009 Yang menyatakan
(Heribertus Ratna Dwi Setyawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten Heribertus Ratna Dwi Setyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, (2) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan, (3) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten yang berjumlah 98 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja (sign. value = 0,574 > α = 0,05); (2) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan (sign. value = 0,096 > α = 0,05); (3) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian (sign. value = 0,464 > α = 0,05).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT TEACHER’S UNDERSTANDING TOWARDS NATIONAL EDUCATION MINISTER’S DEGREE NO 20, 2007 PERCEIVED FROM THE DURATION OF WORKING SERVICE, EDUCATION LEVEL AND EMPLOYMENT STATUS A Survey on the State Junior High School Teachers in Jogonalan District Klaten Regency Heribertus Ratna Dwi Setyawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2009 This study intends to find out: (1) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service, (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status. This study is a survey study. The population was 98 teachers State Junior High School in Jogonalan District, Klaten Regency. Questionnaire and interview were used to collect the data. Analysis of Variance (ANOVA) was used to analyse the collected data. The result of the study shows that: (1) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service was not found (sign. Value = 0.574 > α = 0.05); (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education was not found ( sign. Value = 0.096 > α = 0.05); (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status was not found (sign. Value = 0.464 > α =0.05).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN ”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulis menyusun skripsi, meluangkan waktu, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya. 4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu, yang telah memberikan masukan dan meluangkan waktu untuk menguji penulis. 5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah. 6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD. 7. Kepala sekolah SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Jogonalan beserta staff dan guru mata pelajaran, atas ijin, bantuan dan keramahtamahan selama penulis melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu tercinta, Agustina, Cyrillus, Eufrasia dan Henrycus, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu beserta kalian semua. 9. Seluruh keluarga Mitro Hardjono terima kasih atas dukungan, saran dan kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya. 10. Buat Eko Guswanto (makasih yo brow), Dedy Purnomo dan Ari Widhianto terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Angkatan 2002 dan 2004 “ Candra, Harso, Adi, Valent, Thomas, Putri, Sukaca, Brama, Venty, Lasmex, Emy, Wina, Garet, ike, Devi. Terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini. 12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2002. 13. Buat teman-teman seperjuangan di Gondang “Gendut”, Tiar”, Totok” Mz Slamet”, Mz Gory” ”, Blondo”, Mangoen”. Terima kasih atas doa dan dukunganya selama ini. 14. Buat teman-teman di parkiran “SADHAR” Mz Heri”, Pak Kemis”, Pak Bambang”, Pak Munaji”, Pak Totok”, Mz Joko”. Terima kasih atas semangat dan doa yang kalian berikan pada waktu ujian. 15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 15 September 2009
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv MOTTO ..............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii ABSTRACT........................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Batasan Masalah ...................................................................................
5
C. Rumusan Masalah ..................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................
6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................
6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penilaian .................................................................................................
8
B. Standar Penilaian Pendidikan.................................................................. 12 C. Masa Kerja .............................................................................................. 19 D. Tingkat Pendidikan ................................................................................. 20 E. Status Kepegawaian ................................................................................ 22 F. Kerangka Teoritik ................................................................................... 23 G. Hipotesis.................................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 27 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 27 D. Populasi Penelitian ................................................................................. 28 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................................... 28 F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 35 G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 36 H. Teknik Analisis Data............................................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMP Negeri 1 Jogonalan ........................................................................ 45 B. SMP Negeri 2 Jogonalan......................................................................... 50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................................ 53 B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ...................................... 59 C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 63 D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 67
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 74 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 74 C. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel .............................................................. 29 Tabel 3.2 Tabel Skor Operasional Variabel...................................................... 33 Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...................... 37 Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................. 40 Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian .......................................................... 53 Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja ...................................... 53 Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 54 Tabel 5.4 Deskrepsi Responden Menurut Status Kepegawaian....................... 55 Tabel 5.5 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ...... 55 Tabel 5.6 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 56 Tabel 5.7 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ..................................................... 57 Tabel 5.8 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian .................................................... 58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian ................... 59 Tabel 5.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 60 Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 61 Tabel 5.12 Tabel Homogenitas ......................................................................... 62 Tabel 5.13 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 64 Tabel 5.14 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ................................................... 65 Tabel 5.15 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian ................................................... 66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 1 Jogonalan....................................... 49 Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP N 2 Jogonalan....................................... 52
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner........................................................................................ 79 Lampiran 2 Data Prapenelitian........................................................................... 84 Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 86 Lampiran 4 Data Induk Penelitian ..................................................................... 90 Lampiran 5 Deskripsi Data ................................................................................ 99 Lampiran 6 F Tabel............................................................................................ 106 Lampiran 7 r product moment............................................................................ 108 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 109
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses berkesinambungan yang seharusnya terus berjalan dan berkembang dalam proses hidup manusia. Pendidikan yang bermutu dan berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya lainnya yang ada di negaranya. Hal ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut: ”Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.” Pendidikan diharapkan dapat menggerakkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas keberadaannya serta mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Lebih jauh lagi pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mempersiapkan dunia esok yang lebih sejahtera. Mengingat bahwa pendidikan merupakan masalah yang amat kompleks dan teramat penting karena menyangkut macam-macam sektor kehidupan bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, maka perlu langkah-langkah pemecahan permasalahan secara terpadu yang dimulai dari pendidik.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar (PBM) memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi, mengembangkan alternatif, dan memobilisasi siswa dalam belajar. Artinya, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, namun guru juga dituntut untuk menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa. Ada banyak peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan keterampilan yang tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal demikian kemungkinan disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki kecakapan yang memadai pada bidang profesinya serta memiliki pemahaman yang cukup tentang standar penilaian pendidikan. Pendidik atau guru adalah profesi. Oleh karena itu kehadiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan standar penilaian pendidikan di dalam kegiatan belajar mengajar. Bagi seorang guru, kepuasan dalam mengajar bukan hanya dilihat dari sukses dalam menyampaikan materi, namun dari pencapaian yang didapat dari penyampaian materi tersebut. Karena suksesnya sebuah pendidikan bukan karena sistem pendidikan yang diterapkan namun lebih dari itu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pendidikan yang baik memerlukan seorang pendidik yang baik pula (Bhaskara Rao, 2003: 28). Pandangan guru terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, diduga berbeda karena faktor antara lain: masa kerja, tingkat pendidikan dan status kepegawaiannya. Ditinjau dari masa kerja, banyak guru memiliki masa kerja yang bervariasi. Bagi guru yang sudah bekerja dalam waktu lama akan mempunyai pemahaman yang lebih baik dalam hal penilaian dibandingkan dengan guru yang baru saja merintis karirnya. Karena guru yang sudah bekerja dalam waktu lama lebih berpengalaman terhadap prinsip penilaian ataupun aspeknya bila dibandingkan dengan guru yang baru merintis karirnya. Sedangkan pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, guru yang baru merintis karirnya lebih baik pandangannya dikarenakan selalu mengikuti perkembangan pendidikan. Dalam hal pemberian nilai, seorang pendidik yang telah mengajar lama biasanya dalam memberikan penilaian lebih mengutamakan banyak aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain: prestasi atau pencapaian, usaha, aspek pribadi dan sosial serta kebiasaan bekerja. Sedangkan guru yang baru merintis karirnya lebih mengedepankan kedisiplinan dan kenyataan yang sebenarnya. Diantara keduanya yang memiliki pandangan yang lebih baik adalah guru yang lama mengajar. Tingkat pendidikan guru adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
berlaku. Guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab sehingga dapat menerapkan standar penilaian pendidikan yang diharapkan pemerintah. Di masa sekarang belum semua guru berstatuskan pegawai tetap baik negeri maupun swasta. Dengan kata lain masih banyak yang berstatus sebagai guru bantu dan guru honorer. Keberadaan standar penilaian pendidikan diduga dipandang sangat positif oleh guru yang berstatus tetap baik guru yang berstatus pegawai negeri ataupun tetap yayasan dikarenakan mereka mempunyai penghasilan tetap, sehingga terpacu untuk mampu memahami dan menerapkan standar penilaian pendidikan untuk mencapai mutu penilaian peserta didik. Sedangkan bagi guru yang berstatus pegawai tidak tetap, keberadaan standar penilaian dirasa membebankan pikiran mereka karena tidak sesuai dengan penghasilan yang mereka peroleh. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Penelitian ini mengambil judul “Pemahaman Guru Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2007 Ditinjau dari Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian”. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
merupakan survei pada guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
B. Batasan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru terhadap Peraturan Manteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian nasional. Penelitian ini memfokuskan pada 3 faktor yang diduga kuat mempengaruhi pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian nasional, yaitu: masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja? 2. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan? 3. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
E. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan standar penilaian nasional. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk semakin meningkatkan kualitas dengan menyediakan guru yang berkompeten sehingga terciptalah siswa yang cerdas dan kompetitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan
dan
menambah
perbendaharaan
bacaan
khususnya
mengenai pendidikan. Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penilaian Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Pada dasarnya, pengukuran (measurement) yang berarti proses, cara, perbuatan mengukur sedangkan penilaian (evaluation) yang bearti proses, cara, perbuatan menilai;pemberian nilai. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan kedua kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap untuk diucapkannya. Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Menurut Ralph Tyler (Arikunto, 2008:3), evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Sedangkan Cronbach dan Stufflebeam (Arikunto, 2008:3), menambahkan pengertian tersebut bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Dengan mengetahui arti penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dan fungsi penilaian ada beberapa hal (Arikunto, 2008:10): 1. Penilaian berfungsi selektif Dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaiaan terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain: a) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu. b) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya. c) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa. d) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya. 2. Penilaian berfungsi diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebah-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengetahuinya. 3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri, sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang suka sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. 4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Bahwa keberhasilan suatu program ditentukan oleh berbagai faktor yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi. Menurut (Arikunto, 2008:11), ciri-ciri penilaian dalam pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung dengan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2. Penilaian bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif. 3. Penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap. 4. Penilaian bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain. 5. Penilaian sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor, yaitu: a) Terletak pada alat ukurnya b) Terletak pada orang yang melakukan penilaian c) Terletak pada anak yang dinilai d) Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung
Pada dasarnya hakikat penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005). Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah : 1. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. 2. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Penilaian akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64. 4. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. 5. Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), peserta didik harus mendapatkan nilai sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Sedangkan hasil penilaian belajar oleh pemerintah (pasal 66) adalah: 1. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran iptek dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. 2. Ujian nasional diadakan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. 3. Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyakbanyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. 4. Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti oleh semua peserta didik
Walau hal yang dinilai tidak sama bagi setiap satuan pendidikan atau pemerintah, namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam penilaian yang menyangkut faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu (Arikunto, 2008:276): 1. Prestasi/ pencapaian Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. 2. Usaha Terpisah dari nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
untuk menilai unsur usaha ini lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya. 3. Aspek pribadi dan sosial Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berhubungan dengan berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dalam memberikan nilai pribadi, seorang pendidik harus hati-hati sekali. Lebih baik lagi jika diterangkan dengan khusus dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh siapa saja. 4. Kebiasaan bekerja Yang dimaksud dengan kebiasaan bekerja adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan tugas.
B. Standar Penilaian Pendidikan Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007, standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dijelaskan lebih lanjut bahwa proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan hasil belajar dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Dalam Standar Penilaian Pendidikan terdapat beberapa pengertian antara lain (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. 2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. 3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. 4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. 7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. 8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah. 9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. 10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Standar penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip adalah sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Untuk memenuhi standar penilaian pendidikan, seorang guru diharapkan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan setiap harinya. Secara tidak langsung tugas dari seorang guru bukan hanya mendidik atau mengajar bahan mata pelajaran, namun lebih dari itu seorang guru dituntut mampu untuk memberikan penilaian yang obyektif kepada anak didik. Mengukur kemampuan seorang anak didik dapat dilakukan dengan menggunakan teknik dan instrumen penilaian sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. 2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. 3. Tes observasi berupa pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. 4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. 5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah mempresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstuksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalahmenggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. 6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/ madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. 7. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun. Selain
menggunakan
teknik
dan
instrumen
penilaian
dalam
memberikan nilai pada pendidikan dasar, seorang pendidik juga diharapkan memiliki mekanisme dan prosedur penilaian diantaranya sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Penilaian belajar pada jenjang pendidikan dasar dan memengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan. 4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. 5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. 6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah. 7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. 8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. 11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah. 12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. 13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajauan belajar. 14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN. 15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasam dengan instansi terkait. 16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. 17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian
hasil
belajar
oleh
pendidik
dilakukan
secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. 2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran. 3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. 4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. 5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. 6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik. 7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. 8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. 9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. 2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik. 4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik. 6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah. 7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. 8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan. 9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. 10. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c) Lulus ujian sekolah/madrasah. d) Lulus UN. 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. 12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
Sedangkan penilaian hasil belajar oleh pemerintah maliputi (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007): 1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. 3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. 5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. 6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
C. Masa Kerja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:634) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan masa adalah waktu, zaman atau lama waktu yang tertentu permulaan dan batasnya. Sedangkan yang dimaksud kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu. Menurut Sondang (2000:60) menyatakan bahwa masa kerja merupakan keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilalui dalam perjalanan hidupnya. Sedangkan Susilo Martoyo (2000:34) berpendapat bahwa masa kerja atau pengalaman kerja adalah mereka yang dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang nantinya akan diberikan disamping kemampuan
intelegensinya
yang
juga
menjadi
dasar
pertimbangan
selanjutnya. Dari pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa masa kerja adalah keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pada suatu bidang pekerjaan yang diperoleh dengan belajar dalam suatu kurun waktu tertentu yang tentunya dilihat dari kemampuan intelegensi, baik pengalaman yang berasal dari luar sekolah maupun dari dalam sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Masa kerja bisa dihitung dalam jumlah hari, bulan atau tahun. Bagi guru masa kerja dapat dihitung sejak mereka mempunyai surat keputusan dari pihak yang terkait yang menyatakan bahwa guru yang bersangkutan berhak untuk mengajar mata pelajaran sesuai yang tertera dalam surat keputusan tersebut. Guru yang sah adalah guru yang mempunyai surat keputusan.
D. Tingkat Pendidikan Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:950:204) dijelaskan bahwa tingkat adalah tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban dsb) dan pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dsb) mendidik. Jadi bisa dikatakan tingkat pendidikan adalah ukuran tinggi rendahnya seseorang diukur dari berapa lamanya dia mengenyam pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas wawasan serta pengetahuan pada suatu bidang tertentu sesuai dengan profesi yang diraihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Ada 3 jenis pendidikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : 1. Pendidikan formal Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi 2. Pendidikan nonformal Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya berbentuk kursus-kursus. 3. Pendidikan informal Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Winkel (1986:160), pendidikan informal adalah suatu jenis pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak sistematis, dilaksanakan di luar sekolah terutama dalam keluarga. Seseorang yang menjadi guru biasanya telah menempuh pendidikan formal sampai perguruan tinggi. Menurut Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dikemukakan bahwa ada empat macam program pendidikan guru, yaitu (Sahertian, 1994: 68): 1. Program non gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut: a. Program Diploma (D1), dengan lama studi 1-2 tahun. b. Program Diploma 2 (D2), dengan lama studi 2-3 tahun. c. Program Diploma 3 (D3), dengan lama studi 3-5 tahun. 2. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1), dengan lama studi 4-7 tahun. 3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6- 9 tahun. 4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8- 11 tahun.
Selain itu juga ada program akta mengajar, yang diberikan kepada mereka yang berasal dari fakultas non keguruan untuk memperoleh kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program akta mengajar ini terdiri atas: 1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 Sks dalam bidang non kependidikan. 3. Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan. 4. Akta IV dengan beban kresit 20 SKS ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan. 5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
E. Status Kepegawaian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:305:253) disebutkan bahwa status berarti keadaan atau kedudukan sedangkan kepegawaian berarti yang berhubungan dengan pegawai. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan status kepegawaian adalah keadaan atau kedudukan pegawai baik negeri maupun sipil berdasarkan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Secara umum status kepegawaian tenaga pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu (M.S. Suwondo, 2003:439): 1. Guru tetap, adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam perminggu dan melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru tetap dapat berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau bukan PNS. 2. Guru tidak tetap, adalah guru yang belum diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan negeri maupun swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru Bantu. Pengadaan guru bantu dapat dilakukan melalui ikatan kerja dengan sistem kontrak yang sebelumnya proses seleksi yang berorientasi pada standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupatan kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Menurut Undang-Undang Tentang Guru tahun 2005, status kepegawaian guru adalah sebagai berikut: 1. Guru Tetap adalah guru yang dipekerjakan secara permanent oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan. 2. Guru Tetap Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil oleh pemerintah dan/ pemerintah daerah bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Guru Tetap Non PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja. 4. Guru Tidak Tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
F. Kerangka Teoritik 1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau dari Masa Kerja Masa kerja adalah lamanya waktu untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Masa kerja yang berbeda diduga kuat menyebabkan perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007. Guru yang memiliki masa kerja yang cukup lama biasanya dalam hal penilaian tidak hanya memperhitungkan keobyektifan saja, tetapi seorang guru juga memperhitungkan aspek lainnya juga mereka umumnya lebih bijaksana dalam memberikan penilaian kepada siswa. Sedangkan untuk guru yang baru saja merintis karir atau memiliki masa kerja yang belum lama, mereka memberikan penilaian berdasarkan secara obyektif atau apa adanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal guru sangat beragam. Meskipun demikian pada setiap jenjang pendidikan formal ada ketetapan atau kriteria minimal yang harus dipenuhi. Pada jenjang pendidikan SD, seseorang cukup menyelesaikan pendidikan D2 PGSD. Sedangkan pada jenjang pendidikan
sekolah
menengah,
seseorang
harus
menyelesaikan
pendidikan DIV/S1. Dalam hal penilaian, guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya menggunakan prinsip penilaian yang sudah mereka pelajari sebelumnya pada waktu guru tersebut menempuh studi. Pemahaman mereka dalam memberikan penilaian diduga lebih baik dibandingkan guru yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Dengan demikian diduga kuat pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 juga diduga lebih baik dibandingkan guru dengan tingkat pendidikan lebih rendah.
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No 20 Tahun 2007 Ditinjau dari Status Kepegawaian Status kepegawaian guru yang bekerja dalam suatu lembaga pendidikan berbeda satu sama lain. Secara umum status kepegawaian guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap, tetapi dalam Undang - Undang Tentang Guru Tahun 2005 disebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
bahwa ada empat pengelompokan status kepegawaian guru, yaitu guru tetap, guru tetap pegawai negeri sipil, guru tetap non pegawai negeri sipil, dan guru tidak tetap. Dalam hal pemahaman terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007, tentu ada perbedaan antara guru tetap dan guru tidak tetap apalagi yang berstatus pegawai negeri. Bagi guru yang telah berstatus pegawai tetap baik negeri maupun yayasan, diduga mereka memiliki pemahaman lebih baik dibanding dengan guru tetap, honorer maupun guru bantu. Bagi seorang guru yang memiliki status pegawai tetap, mereka berharap agar setelah mengikuti tes mendapat nilai yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, karena hal tersebut mempengaruhi kinerja guru dalam mengajar. Guru tetap pada umumnya diberi tanggung jawab untuk memberikan kemampuan yang mereka miliki, sehingga apabila siswa tidak merespon kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan tujuan instruksional khusus, maka secara otomatis hasil nilai yang mereka peroleh akan buruk dan guru tersebut dianggap gagal dalam menjalankan proses belajar-mengajar di kelas. Sebelum hal tersebut terjadi, biasanya guru yang berstatus pegawai tetap mencoba berpikir cepat untuk merubah dan mengganti metode mengajarnya sehingga dapat mencapai standar penilaian yang diharapkan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada sekolah. Berbeda untuk guru yang berstatus tidak tetap, guru bantu, maupun guru honorer. Para guru tersebut biasanya sebelum proses belajar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
mengajar dilaksanakan mereka terlebih dahulu juga membuat tujuan instruksional khusus, namun mereka tidak banyak yang menyadari bahwa apa yang telah mereka rancang tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Para guru tersebut hanya berfikir bahwa apa yang mereka sampaikan sudah benar, sehingga mereka tidak peduli dengan nilai yang siswa peroleh sudah sesuai standar penilaian atau belum. Para guru tidak tetap, guru bantu, dan guru honorer biasanya hanya bertugas membuat tujuan instruksional khusus setelah itu mengajar dan membuat laporan kepada sekolah tentang hasil yang telah mereka capai dengan menunjukkan hasil nilai selama proses belajar-mengajar dan tidak melampirkan perkembangan prestasi peserta didik. Dengan demikian pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 diduga bahwa guru tetap memiliki pemahaman lebih baik dibandingkan dengan guru tidak tetap, guru bantu, maupun guru honorer.
G. Hipotesis Penelitian Berdasakan kerangka teoretik, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1.
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
2.
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
3.
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Van Dalen (Arikunto, 2006:110), mengatakan bahwa survei bukan hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa digeneralisasikan di tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
D. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996:5). Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Menurut sumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten jumlah guru SMP Negeri di Kecamatan Jogonalan adalah 98 guru.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah cara atau proses seorang guru dalam menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan sehingga
tepat
sasaran.
Dimensi
Pemahaman
Guru
Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Permendiknas No.20 Tahun 2007 terdiri dari sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, teknik tes, tes observasi, teknik penugasan, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Berikut ini tabel operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007:
Tabel 3.1 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Variabel Penelitian
Dimensi
1. Standar Penilaian Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Indikator 1.
Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional dengan menilai hasil belajar peserta didik. 2. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi menentukan pencapaian hasil belajar. 3. proses ulangan unuk memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. 4. Kegiatan ulangan harian untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar. 5. Ulangan tengah semester untuk mengukur kompetensi pada periode tersebut. 6. Ulangan akhir semester untuk mengukur kompetensi anak didik di semester tersebut. 7. Ulangan kenaikan kelas untuk mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester genap. 8. Ujian sekolah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar oleh satuan pendidikan. 9. Ujian nasional bertujuan mengukur pencapaian kompetensi pada mata pelajaran tertentu guna pencapaian Standar Nasional Pendidikan. 10. Kriteria ketuntasan belajar ditentukan oleh satuan pendidikan dan untuk mata pelajaran selain digunakan untuk ujian nasional.
Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2. Prinsip Penilaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
3. Teknik dan 1. Instrumen Penilaian 2. 3. 4. 5.
6. 7.
4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. 2.
Penilaian berdasar pada data kemampuan yang diukur. Penilaian berdasar pada prosedur yang jelas, tidak dipengaruhi subyektifitas penilai. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan dan tidak mendasari latar belakang peserta didik. Memberikan penilaian merupakan komponen dari kegiatan pembelajaran. Prosedur, criteria dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi untuk memantau perkembangan peserta didik. Penilaian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah baku. Penilaian berdasar pada kompetensi yang ditetapkan. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan melalui teknik dan prosedur yang sesuai.
11
Teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok. Tes berupa tes tertulis, lisan, praktik, maupun kinerja. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Memberikan penugasan dapat berbentuk tugas rumah dan/atau kelompok. Penilaian hasil belajar digunakan pendidik untuk memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Penilaian oleh satuan pendidikan harus memiliki bukti validitas empiric. Penilaian oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional digunakan untuk perbandingan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
20
Penilaian hasil belajar dilakasanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus.
27
12 13 14 15 16 17 18 19
21 22 23 24
25 26
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3. 4.
5. 6. 7.
8.
9.
10. 11. 12.
13.
14. 15. 16. 17.
Setiap ulanagn dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar UN oleh satuan pendidikan untuk syarat kelulusan dan memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Penilaian hasil belajar mata pelajaran estetika ditentukan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir hasil belajar oleh pendidik dipertimbangkan melalui ujian sekolah. Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrument, melakukan ujian, mengolah, menentukan, melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Penilaian akhlak mulia dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi yang relevan. Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian keolmpok mata pelajaran oleh pendidik dengan memanfaatkan sumber yang relevan. Mata pelajaran muatan local mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan oleh kepala sekolah. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remidi. Hasil penilaian oleh pendidik disampaiakan dalam bentuk nilan pencapaian kompetensi mata pelajaran. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN yang diatur dalam prosedur operasi standar. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Hasil UN dijadikan salah satu syarat dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Hasil analisis data UN disampaikan untuk kepentingan satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
29 30
31 32 33
34
35
36 37 38
39
40 41 42 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
5. Penilaian Oleh Pendidik
Menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian. Mengembangkan indikator pencapaian yang dibuat pada saat penyusunan silabus. Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian yang sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian. Melaksanakan tes, pengamatan, dan penugasan yang diperlukan. Mengolah hasil penilaian untuk kemajauan hasil belajar. Mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai komentar yang mendidik. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dalam bentuk nilai prestasi belajar peserta didik. Melaporkan hasil penilaian akhlak untuk menentukan nilai akhir kepribadian peserta didik.
44
Menentukan KKM setiap mata pelajaran 2. Mengkoordinasikan setiap ulangan. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas. 4. Menentukan kriteria program pembelajaran. 5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika 6. Menentukan nilai akhir mata pelajaran akhlak mulia dan agama. 7. Menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan. 8. Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran kepada orang tua/wali. 9. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. 10. Menentukan kelulusan peserta didik. 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional setiap peserta didik yang mengikuti UN. 12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus UN.
53
1.
65
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
6. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
7. Penilaian Oleh Pemerintah.
1.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN.
45 46 47 48 49 50 51 52
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2. 3.
4. 5. 6.
UN didukung oleh suatu system yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal. Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu program yang selanjutnya disampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun.
66 67
68 68 70
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan masing-masing item pernyataan diukur dengan memberikan skor sebagai berikut:
Tabel 3.2 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Jawaban Positif 2 1
Benar Salah
Skor Negatif 1 2
2. Variabel Masa Kerja Guru Masa kerja guru adalah lamanya waktu seorang menjadi guru. Masa kerja guru dihitung dalam ukuran tahun. Pemberian skor untuk variabel masa kerja guru adalah sebagai berikut: 2 – 4 tahun
skor 1
5 – 7 tahun
skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
8 – 10 tahun
skor 3
11 – 13 tahun
skor 4
14 – 16 tahun
skor 5
17 – 19 tahun
skor 6
20 – 22 tahun
skor 7
23 – 25 tahun
skor 8
> 25 tahun
skor 9
3. Variabel Tingkat Pendidikan Guru Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh atau diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: D2
skor 1
D3
skor 2
S1
skor 3
S2
skor 4
4. Variabel Status Kepegawaian Guru Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru sebagai pegawai tetap atau belum sebagai pegawai tetap. Ada 4 macam status kepegawaian guru, yaitu Pegawai Negeri Sipil, Guru Tetap Yayasan, Guru Bantu, dan Guru Honorer. Pemberian skor untuk variabel untuk status kepegawaian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Guru Honorer
skor 1
Guru Bantu
skor 2
Guru Tetap Yayasan
skor 3
Pegawai Negeri Sipil
skor 4
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara- cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya
(Sugiyono,
1999:135).
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data mengenai pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. 2. Wawancara Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung
kepada
nara
sumber.
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Dalam penelitian ini validitas akan dihitung dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2008:72): rXY =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan : rXY N ΣX ΣY
= koefisien korelasi variabel X dan variabel Y dengan skor total = jumlah subyek = skor item = skor total
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%. Sebaliknya, dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung) lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5%. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 yang dilakukan pada guru-guru sekolah menengah pertama di luar yang menjadi populasi penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas dilakukan pada tujuh puluh (70) item-item pertanyaan variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007. Hasil pengujian validitas terhadap 70 item disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 3.2, hal 87): Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas NO. 20 Tahun 2007 Butir No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Corrected item – total correlation 0,899 0,443 0,642 0,564 0,506 0,498 0,475 0,899 0,661 0,579 0,443 0,899 0,633 0,553 0,666 0,567 0,636 0,642 0,899 0,579 0,899 0,511 0,630 0,672 0,640 0,899 0,614 0,567 0,636 0,648
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
31 0,610 32 0,601 33 0,739 34 0,772 35 0,528 36 0,599 37 0,580 38 0,690 39 0,710 40 0,498 41 0,716 42 0,576 43 0,705 44 0,739 45 0,899 46 0,604 47 0,710 48 0,623 49 0,594 50 0,899 51 0,605 52 0,443 53 0,567 54 0,899 55 0,446 56 0,666 57 0,443 58 0,636 59 0,636 60 0,666 61 0,619 62 0,458 63 0,672 64 0,636 65 0,739 66 0,660 67 0,614 68 0,792 69 0,576 70 0,710 Sumber : Data sebelum penelitian
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada Pemahaman
Guru
Terhadap
Permendiknas
No.20
Tahun
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
menunjukkan bahwa ke tujuh puluh butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai koefisien r
hitung
masing-masing butir dengan nilai koefisien r
tabel.
Dengan
jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,361. Dari hasil pengujian
diperoleh bahwa keseluruhan nilai koefisien rhitung menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
(r
hitung
> 0,361). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka semakin stabil pula alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Arikunto, 2002:171). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2008:109): 2 ⎛ n ⎞⎛⎜ Σσ b r11 = ⎜ ⎟⎜1 − 2 σt ⎝ n − 1 ⎠⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
Keterangan : r11 n
∑σ
σ t2
2 b
= reliabel instrumen yang dicari = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali (2001). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Nilai r hitung
Kriteria reliabilitas
Status
0,978
0,60
Reliabel
Dari tujuh puluh pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,978. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung (0,978) lebih besar dari pada (0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 dapat dikatakan andal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Diskripsi Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil observasi yang didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Maka untuk keperluan diskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample KolmogorovSmirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu: D = max[F0 ( X 1 ) − S n ( X 1 )] Keterangan : D F0 ( X1) Sn ( X1)
= Deviasi maksimum = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel maka distribusi data dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa metode untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999:167):
F=
Varian...Terbesar Varian...Terkecil
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : Ftabel > Fhitung serta signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang dianalisis homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisis tidak homogen.
3. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis I H0= Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. H1= Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengujian Hipotesis Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh: a) Taraf nyata atau signifikan(α) = 5% b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari: Numerator
=k–1
Denominator = N – k
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F ditentukan cara menghitung: 2 a) JK total = ∑ X tot −
b) JK antar =
(∑ X tot )2 N
(∑ X 1 )2 + (∑ X 2 )2 n1
n2
c) JK dalam = JK total − JK antar d) MK antar =
MK antar MK dalam
e) MK dalam =
JK dalam N −m
f)
Fhitung =
MK antar MK dalam
Keterangan: N = Jumlah seluruh sampel M = Jumlah kelompok
+
∑ X tot N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah:
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu:
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diterima.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diolak.
Catatan : Perumusan dan pengujian hipotesis 2, dan 3 dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Van Dalen (Arikunto, 2006:110), mengatakan bahwa survei bukan hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa digeneralisasikan di tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
D. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996:5). Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Menurut sumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten jumlah guru SMP Negeri di Kecamatan Jogonalan adalah 98 guru.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah cara atau proses seorang guru dalam menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan sehingga
tepat
sasaran.
Dimensi
Pemahaman
Guru
Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Permendiknas No.20 Tahun 2007 terdiri dari sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, teknik tes, tes observasi, teknik penugasan, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Berikut ini tabel operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007:
Tabel 3.1 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Variabel Penelitian
Dimensi
1. Standar Penilaian Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Indikator 1.
Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional dengan menilai hasil belajar peserta didik. 2. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi menentukan pencapaian hasil belajar. 3. proses ulangan unuk memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. 4. Kegiatan ulangan harian untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar. 5. Ulangan tengah semester untuk mengukur kompetensi pada periode tersebut. 6. Ulangan akhir semester untuk mengukur kompetensi anak didik di semester tersebut. 7. Ulangan kenaikan kelas untuk mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester genap. 8. Ujian sekolah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar oleh satuan pendidikan. 9. Ujian nasional bertujuan mengukur pencapaian kompetensi pada mata pelajaran tertentu guna pencapaian Standar Nasional Pendidikan. 10. Kriteria ketuntasan belajar ditentukan oleh satuan pendidikan dan untuk mata pelajaran selain digunakan untuk ujian nasional.
Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2. Prinsip Penilaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
3. Teknik dan 1. Instrumen Penilaian 2. 3. 4. 5.
6. 7.
4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. 2.
Penilaian berdasar pada data kemampuan yang diukur. Penilaian berdasar pada prosedur yang jelas, tidak dipengaruhi subyektifitas penilai. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan dan tidak mendasari latar belakang peserta didik. Memberikan penilaian merupakan komponen dari kegiatan pembelajaran. Prosedur, criteria dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi untuk memantau perkembangan peserta didik. Penilaian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah baku. Penilaian berdasar pada kompetensi yang ditetapkan. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan melalui teknik dan prosedur yang sesuai.
11
Teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok. Tes berupa tes tertulis, lisan, praktik, maupun kinerja. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Memberikan penugasan dapat berbentuk tugas rumah dan/atau kelompok. Penilaian hasil belajar digunakan pendidik untuk memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Penilaian oleh satuan pendidikan harus memiliki bukti validitas empiric. Penilaian oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional digunakan untuk perbandingan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
20
Penilaian hasil belajar dilakasanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus.
27
12 13 14 15 16 17 18 19
21 22 23 24
25 26
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3. 4.
5. 6. 7.
8.
9.
10. 11. 12.
13.
14. 15. 16. 17.
Setiap ulanagn dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar UN oleh satuan pendidikan untuk syarat kelulusan dan memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Penilaian hasil belajar mata pelajaran estetika ditentukan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir hasil belajar oleh pendidik dipertimbangkan melalui ujian sekolah. Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrument, melakukan ujian, mengolah, menentukan, melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Penilaian akhlak mulia dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi yang relevan. Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian keolmpok mata pelajaran oleh pendidik dengan memanfaatkan sumber yang relevan. Mata pelajaran muatan local mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan oleh kepala sekolah. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remidi. Hasil penilaian oleh pendidik disampaiakan dalam bentuk nilan pencapaian kompetensi mata pelajaran. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN yang diatur dalam prosedur operasi standar. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Hasil UN dijadikan salah satu syarat dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Hasil analisis data UN disampaikan untuk kepentingan satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
29 30
31 32 33
34
35
36 37 38
39
40 41 42 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
5. Penilaian Oleh Pendidik
Menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian. Mengembangkan indikator pencapaian yang dibuat pada saat penyusunan silabus. Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian yang sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian. Melaksanakan tes, pengamatan, dan penugasan yang diperlukan. Mengolah hasil penilaian untuk kemajauan hasil belajar. Mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai komentar yang mendidik. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dalam bentuk nilai prestasi belajar peserta didik. Melaporkan hasil penilaian akhlak untuk menentukan nilai akhir kepribadian peserta didik.
44
Menentukan KKM setiap mata pelajaran 2. Mengkoordinasikan setiap ulangan. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas. 4. Menentukan kriteria program pembelajaran. 5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika 6. Menentukan nilai akhir mata pelajaran akhlak mulia dan agama. 7. Menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan. 8. Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran kepada orang tua/wali. 9. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. 10. Menentukan kelulusan peserta didik. 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional setiap peserta didik yang mengikuti UN. 12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus UN.
53
1.
65
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
6. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
7. Penilaian Oleh Pemerintah.
1.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN.
45 46 47 48 49 50 51 52
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2. 3.
4. 5. 6.
UN didukung oleh suatu system yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal. Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu program yang selanjutnya disampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun.
66 67
68 68 70
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan masing-masing item pernyataan diukur dengan memberikan skor sebagai berikut:
Tabel 3.2 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Jawaban Positif 2 1
Benar Salah
Skor Negatif 1 2
2. Variabel Masa Kerja Guru Masa kerja guru adalah lamanya waktu seorang menjadi guru. Masa kerja guru dihitung dalam ukuran tahun. Pemberian skor untuk variabel masa kerja guru adalah sebagai berikut: 2 – 4 tahun
skor 1
5 – 7 tahun
skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
8 – 10 tahun
skor 3
11 – 13 tahun
skor 4
14 – 16 tahun
skor 5
17 – 19 tahun
skor 6
20 – 22 tahun
skor 7
23 – 25 tahun
skor 8
> 25 tahun
skor 9
3. Variabel Tingkat Pendidikan Guru Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh atau diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: D2
skor 1
D3
skor 2
S1
skor 3
S2
skor 4
4. Variabel Status Kepegawaian Guru Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru sebagai pegawai tetap atau belum sebagai pegawai tetap. Ada 4 macam status kepegawaian guru, yaitu Pegawai Negeri Sipil, Guru Tetap Yayasan, Guru Bantu, dan Guru Honorer. Pemberian skor untuk variabel untuk status kepegawaian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Guru Honorer
skor 1
Guru Bantu
skor 2
Guru Tetap Yayasan
skor 3
Pegawai Negeri Sipil
skor 4
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara- cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya
(Sugiyono,
1999:135).
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data mengenai pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. 2. Wawancara Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung
kepada
nara
sumber.
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Dalam penelitian ini validitas akan dihitung dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2008:72): rXY =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan : rXY N ΣX ΣY
= koefisien korelasi variabel X dan variabel Y dengan skor total = jumlah subyek = skor item = skor total
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%. Sebaliknya, dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung) lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5%. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 yang dilakukan pada guru-guru sekolah menengah pertama di luar yang menjadi populasi penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas dilakukan pada tujuh puluh (70) item-item pertanyaan variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007. Hasil pengujian validitas terhadap 70 item disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 3.2, hal 87): Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas NO. 20 Tahun 2007 Butir No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Corrected item – total correlation 0,899 0,443 0,642 0,564 0,506 0,498 0,475 0,899 0,661 0,579 0,443 0,899 0,633 0,553 0,666 0,567 0,636 0,642 0,899 0,579 0,899 0,511 0,630 0,672 0,640 0,899 0,614 0,567 0,636 0,648
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
31 0,610 32 0,601 33 0,739 34 0,772 35 0,528 36 0,599 37 0,580 38 0,690 39 0,710 40 0,498 41 0,716 42 0,576 43 0,705 44 0,739 45 0,899 46 0,604 47 0,710 48 0,623 49 0,594 50 0,899 51 0,605 52 0,443 53 0,567 54 0,899 55 0,446 56 0,666 57 0,443 58 0,636 59 0,636 60 0,666 61 0,619 62 0,458 63 0,672 64 0,636 65 0,739 66 0,660 67 0,614 68 0,792 69 0,576 70 0,710 Sumber : Data sebelum penelitian
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada Pemahaman
Guru
Terhadap
Permendiknas
No.20
Tahun
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
menunjukkan bahwa ke tujuh puluh butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai koefisien r
hitung
masing-masing butir dengan nilai koefisien r
tabel.
Dengan
jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,361. Dari hasil pengujian
diperoleh bahwa keseluruhan nilai koefisien rhitung menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
(r
hitung
> 0,361). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka semakin stabil pula alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Arikunto, 2002:171). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2008:109): 2 ⎛ n ⎞⎛⎜ Σσ b r11 = ⎜ ⎟⎜1 − 2 σt ⎝ n − 1 ⎠⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
Keterangan : r11 n
∑σ
σ t2
2 b
= reliabel instrumen yang dicari = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali (2001). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Nilai r hitung
Kriteria reliabilitas
Status
0,978
0,60
Reliabel
Dari tujuh puluh pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,978. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung (0,978) lebih besar dari pada (0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 dapat dikatakan andal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Diskripsi Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil observasi yang didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Maka untuk keperluan diskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample KolmogorovSmirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu: D = max[F0 ( X 1 ) − S n ( X 1 )] Keterangan : D F0 ( X1) Sn ( X1)
= Deviasi maksimum = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel maka distribusi data dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa metode untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999:167):
F=
Varian...Terbesar Varian...Terkecil
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : Ftabel > Fhitung serta signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang dianalisis homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisis tidak homogen.
3. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis I H0= Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. H1= Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengujian Hipotesis Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh: a) Taraf nyata atau signifikan(α) = 5% b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari: Numerator
=k–1
Denominator = N – k
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F ditentukan cara menghitung: 2 a) JK total = ∑ X tot −
b) JK antar =
(∑ X tot )2 N
(∑ X 1 )2 + (∑ X 2 )2 n1
n2
c) JK dalam = JK total − JK antar d) MK antar =
MK antar MK dalam
e) MK dalam =
JK dalam N −m
f)
Fhitung =
MK antar MK dalam
Keterangan: N = Jumlah seluruh sampel M = Jumlah kelompok
+
∑ X tot N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah:
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu:
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diterima.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diolak.
Catatan : Perumusan dan pengujian hipotesis 2, dan 3 dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. SMP Negeri 1 Jogonalan
1. Data Sekolah Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Jogonalan
Alamat Jalan / Desa
: Plawikan, Plawikan
Kecamatan / Kabupaten
: Jogonalan Klaten
No Telepon
: ( 0272 ) 322235
NSS
: 201031009002
Jenjang Akreditasi
:A
Tahun didirikan
: 1965
Tahun beroperasi
: 1965
Kepemilikan tanah
: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa / Menumpang *)
a. Status Tanah
: SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/ Hibah *)
b. Luas Tanah
: 18.110 m2
Status bangunan milik
: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa / Menumpang *)
Luas seluruh bangunan
: 2.480 m2
No Rekening Sekolah ( BOS )
: 33-22-4286
2. Visi dan Misi Visi " Taqwa, Santun dan Berprestasi "
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Misi 1. Melaksanakan pembinaan penghayatan dan pengamalan ajaran agama serta pendidikan budi pekerti sebagai sumber kearifan dalam bertindak dan berprilaku. 2. Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran dan sistem penilaian 3. Melaksanakan Proses Pembelajaran yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan pembinaan bakat dan minat siswa.( bidang olah raga, kesenian, Kesehatan sekolah, Pramuka dan PMR ) 5. Melaksanakan pengembangan Sumber Daya Manusia pendidikan. 6. Melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan.( Laboratorium komputer, bahasa dan lapangan basket ) 7. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dengan manajemen berbasis sekolah (MBS) dan pengelolaan keuangan sekolah yang luwes, transparan dan akuntabel.
3. Sumber Daya Manusia SMP Negeri 1 Jogonalan terdiri dari 69 guru dan 13 karyawan atau bagian Tata Usaha, kesemuanya itu adalah: No
Nama Guru
Jabatan
1
Sartana, S.Pd
2
Drs. Rachmadi Agus P
BP
3
Drs. Joko Suyono
BP
4
Tri Rahayu, S.Pd
B. Indonesia
5
Diyah Wahyuningsih, S.Pd
B. Indonesia
6
Koes Martini, S.Pd
IPA
7
Maryatun, S. Pd
IPA
8
Sarwandi
9
Ant. Jumiyati, S.Pd
Bhs. Inggris
Inggris B. Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
10
Sri Sulastri, S.Pd
IPA
11
Drs. Suparmo
BK
12
Dra. Widiyanti
IPS/ Geo
13
Agustinus Suwanto, S.Pd
14
Sudiyono, S.Pd
15
Nanik Murniningsih, S.Pd
16
Fx. Mulyadi, S.Pd
17
Agus Haryono, S.Pd
18
Stepanus Pono
IPS/ Eko
19
Yuwono, S.Pd MPd
B. Inggris
20
Sri Rahayu, S.Pd
B. Indonesia
21
Tri Suharso, S.Pd
Penjasorkes
22
Ismadi
Penjasorkes
23
H. Sarmin, S.Pd
B. Indonesia
24
Hj. Kartini, S.Pd
IPA
25 26
Surani, S.Pd Rusanti Ganefi
Kesenian/ Tari
27
Slamet Rahayu
PKK
28
IPA
29
Martiasih, AMd.Pd Joko Riyanto, S.Pd
Matematika
30
Lipur Hartanto, S.Pd
Matematika
31
Tri Keksi Miswati, S.Pd
32
Bimantoro
B. Jawa
33
Heti Restyatiningsih, S.Pd Eny Sukesi, S.Pd
B. Jawa
34 35 36
Eci Prajanti, S.Pd Sri Suharni
37
Tri Wahyuni
38
Hari Supriyanta, S.Pd Suraji, S.Pd
39
Matematika BP IPS/ Geo B. Indonesia PKn
B. Inggris
IPA
PKn PKn B Inggris PKK Penjasorkes Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
40
Titik Iswanti, S.Pd
B. Indonesia
41
Sukadi, AMd.Pd
Matematika
42
Agustinus Mulyono, S.Ag
43
Sri Indarti, S.Pd
44
Suparno, S.Pd
B. Inggris
45
Dra. Yakrun Ristanti
IPS/ Eko
46
Umayati, SPAK
Agama Kristen
47
Theresia Rochayati
Kesenian/ Tari
48
Dyah Sulistiyatmi, S.Pd
B. Indonesia
49
Suharno
Agama Islam
50
Yayuk Sri R, S.Pd.
IPS/ Sejarah
51
Haryanto, S.Pd
Penjasorkes
52
Eny Widyastuti, S.Pd
B. Jawa
53
Dinari Katarina, SS
B. Jawa
54
Ripna, S.Ag
55
Uni Indriastuti, S.Pd
B. Inggris
56
Deni Soma Irawan
B. Inggris
57
Sukarti, S.Kom
58
Nunuk Dwi R, S.Ag
Agama Islam
59
Novi Wijayanti, S.Sos
IPS/ Sejarah
60
Ana Tri Kustanti, S.Si
IPA
61
Nurhidayati, SE
62
Sri Yulianti, S.Pd
TIK, IPS/ Eko
63
Dina Rosita, S.Pd
BK
64
Esti Raharjanti, S.Psi
BK
65
Ant Iswan D, S.Pd
66
Sedah K, S.Pd
IPA/ Matematika
67
Wahyu S, S.Pd
Kesenian/ Rupa
68
Defry Anton Gunawan
69
Dianingtyas W SMG
Agama Katholik Matematika
Agama Hindu
TIK
IPS/ Geo
TIK, IPS/ Eko
BK Kes /Musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
70
Marcus Sri Rahadi
Tata Usaha
71
R. Heru Krisna Dwi H
Tata Usaha
72
Mariyah
Tata Usaha
73
Marjana
Tata Usaha
74
Ch. Rumini
Tata Usaha
75
Sihono
Tata Usaha
76
Nuk Resmiyatun
Tata Usaha
77
Sugeng
Tata Usaha
78
Sunardi
Tata Usaha
79
Suse Wahyuni
Tata Usaha
80
Parini
Tata Usaha
81
Asri Suryani
Tata Usaha
82
Suparji
Tata Usaha
4. Struktur Organisasi Gambar 4.1 Bagan Dewan Sekolah SMP Negeri 1 Jogonalan
Kepala Sekolah
Bendahara
WKS. Kurikulum
Komite Sekolah
Tata Usaha
WKS. SARPRAS
WKS. Kesiswaan
Konselor Sekolah
Wali Kelas Guru Kelas Peserta Didik
WKS. HUMAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
B. SMP Negeri 2 Jogonalan 1. Data Sekolah Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Jogonalan
Status
: Sekolah Potensial
Nomor Statistik Sekolah (NSS)
: 201031009188
NIS
: 201880
NPSN
: 20309570
Alamat Sekolah, Desa
: Tambakan
Kecamatan
: Jogonalan
Kabupaten
: Klaten
Propinsi
: Jawa Tengah
Tahun Didirikan
: 2003/2004
Tahun Beroperasi/digunakan
: 2003
Luas Tanah
: 6.000 m2
Nomor Akta Pendirian
: 1154 Tahun 2003
2. Visi dan Misi Visi ” Meningkat dalam Prestasi, Terpuji dalam Budi Pekerti” Misi 1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2. melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan bidang yang diminati siswa, agar memiliki / menguasai ketrampilan untuk meraih prestasi. 3. Meningkatkan taqwa dan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan melaksanakan ajaran agama yang dianut sehingga melahirkan budi pekerti yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3. Sumber Daya Manusia SMP Negeri 2 Jogonalan terdiri dari 29 guru dan 13 karyawan atau bagian Tata Usaha, kesemuanya itu adalah: No
Nama Guru
Materi yang diajarkan
1
Suyoto, S. Pd.
Matematika
2
Sunarto, S. Pd.
PPKN
3
Yogandaru P, A. Ma. Pd.
4
Sugiarto, S. Pd.
5
Alosius Davik Indarjo, A. Ma. Pd.
Agama Khatolik
6
Harjana, S. Pd.
Bahasa Indonesia
7
Reni Widayati, S. Pd.
8
Dulyadi, S. Pd.
9
Suwignyo, S. Ag.
10
Suhartini, S. Pd
11
Dwi Harjanto, S. Pd
12
Drs. Lanjar.
13
Hartinah, S. Pd.
14
Nurmalawati, S. Pd.
Bahasa Inggris
15
Dra. Ratih Wijayanti.
BK
16
Dra. Reni Rusmiati.
17
Effendhy Harijana, S. Pd.
18
Dra. Murdjilah.
19
Siti Khotimah, A. Md.
20
Titik Agustiyaningsih, A. Ma. Pd.
21
Siti Mulyani, S. Pd.
22
Umayati, S. Pak.
Agama Kristen
23
Drs. Suparman, S. Ag.
Agama Hindhu
24
Fetty Koemalasari, S. Pd.
Matematika IPS
IPS Pendidikan Jasmani Pendidikan Agama Islam Bahasa Indonesia Matematika TIK Bahasa Inggris Pengetahuan Alam
Bahasa Indonesia Matematika BK Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Pengetahuan Alam Kesenian PKK
Pengetahuan Alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
25
Sri suranti, S. Pd.
Bahasa jawa
26
Sri Maryuni, S. Pd.
27
Rini Puji Lestari, A. Md.
28
Etik Nuryati, S. Pd.
29
Adkha Masita, S. Pd.
Kesenian PKK TIK Pengetahuan Sosial Matematika PKK
4. Struktur Organisasi Gambar 4.2 Bagan Dewan Sekolah SMP Negeri 2 Jogonalan
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Tata Usaha
WKS. Kurikulum
WKS. Kesiswaan
WKS. SARPRAS
Konselor Sekolah
Wali Kelas Guru Kelas Peserta Didik
WKS. HUMAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2009. Subjek penelitian ini adalah guru-guru pada 2 Sekolah di Kecamatan Jogonalan. Dua sekolah tersebut adalah SMP N 1 Jogonalan dan SMP N 2 Jogonalan. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 98 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 98 kuesioner atau dapat dikatakan respon rate 100%. Berdasarkan jawaban 98 responden yang semua butir pertanyaan/pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti tampak pada tabel 5.1 berikut ini : Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian Nama Sekolah SMP N 1 Jogonalan SMP N 2 Jogonalan Jumlah
Tersebar 69 29 98
Jumlah Kuesioner Kembali Tertinggal 69 0 29 0 98 0
Responden 69 29 98
1. Deskripsi Responden Penelitian a. Masa Kerja Guru Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja Guru No 1 2 3 4 5
Masa Kerja(dlm tahun) 25< 23-25 20-22 17-19 14-16
53
f 25 17 4 7 6
fr(%) 25,51 17,35 4,08 7,15 6,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
6 7 8 9
11-13 8-10 5-7 2-4 Total
10 3 9 17 98
10,2 3,06 9,18 17,35 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja 2-4 tahun sebanyak 17 guru atau 17,35%, masa kerja 5-7 tahun sebanyak 9 guru atau 9,18%, masa kerja 8-10 tahun sebanyak 3 guru atau 3,06%, masa kerja 11-13 tahun sebanyak 10 guru atau 10,20%, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 6 guru atau 6,12%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 7 guru atau 7,15%, masa kerja 20- 22 tahun sebanyak 4 guru atau 4,08%, masa kerja 23-25 tahun sebanyak 17 guru atau 17,35%, masa kerja lebih dari 25 tahun sebanyak 25 guru atau 25,51%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja lebih dari 25 tahun. b. Tingkat Pendidikan Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Guru No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan S2 S1 D3 D2 Total
f 83 13 2 98
fr(%) 84,69 13,27 2,04 100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat pendidikan D2 sebanyak 2 guru atau 2,04%, tingkat pendidikan D3 sebanyak 13 guru atau 13,27%, dan tingkat pendidikan S1 sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
83 guru atau 84,69%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian mempunyai tingkat pendidikan S1. c. Status Kepegawaian Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian Guru No 1 2 3 4
Status Kepegawaian PNS GTY Guru Bantu Guru Honorer Total
f 73 10 15 98
fr(%) 74,49 10,2 15,31 100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus guru honorer sebanyak 15 guru atau 15,31%, berstatus guru bantu sebanyak 10 guru atau 10,2%, berstatus guru tetap yayasan tidak ada atau 0%, berstatus pegawai negeri sipil sebanyak 73 guru atau 74,49%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 5.3, hal 101): Tabel 5.5 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Skor 127-140 116-126 109-115 102-108 < 102 Jumlah
Frekuensi 3 88 7 0 0 98
Persentase 3,1 89,8 7,1 0 0 100
Interpretasi Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap permendiknas no. 20 tahun 2007 pada guru-guru sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Jogonalan terkategorikan sangat positif sebanyak 3 guru atau 3,1%, terkategorikan positif sebanyak 88 guru atau 89,8%, dan dikategorikan cukup positif sebanyak 7 guru atau 7,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian responden memiliki pemahaman yang positif. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 120,30; median = 120,00; modus = 121; dan standar deviasi = 3,550. (lampiran 5.2, hal 100).
a. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja Tabel 5.6 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja Masa Kerja (dalam tahun) jml 2-4 % jml 5-7 % jml 8-10 % jml 11-13 % jml 14-16 % jml 17-19 % jml 20-22 % jml 23-25 % jml >25 % jml Total %
Sangat Positif 1 10% 1 14,3% 1 5,9% 3 3,1%
Kriteria Positif Cukup Positif 17 100% 9 100% 3 100% 7 2 70% 20% 5 1 83,3% 16,7% 5 1 71,4% 14,3% 4 100% 14 2 82,4% 11,8% 24 1 96% 4% 88 7 89,8% 7,1%
Jumlah 17 100% 9 100% 3 100% 10 100% 6 100% 7 100% 4 100% 17 100% 25 100% 98 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa: 1) masa kerja 2-4 tahun, 17 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 2) masa kerja 5-7 tahun, 9 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 3) masa kerja 8-10 tahun, 3 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 4) masa kerja 11-13 tahun, 1 guru memiliki pemahaman sangat positif (10%), 7 guru (70,%) memiliki pemahaman positif, dan 2 guru (20%) memiliki pemahaman cukup positif; 5) masa kerja 14-16 tahun, 5 guru (83,3%) memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (16,7%) memiliki pemahaman cukup positif; 6) masa kerja 17-19 tahun, 1 guru (14,3%) memiliki pemahaman sangat positif, 5 guru (71,4%) memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (14,3%) memiliki pemahaman cukup positif; 7) masa kerja 20-22 tahun, 4 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 8) masa kerja 23-25 tahun, 1 guru (5,9%) memiliki pemahaman sangat positif, 14 guru (82,4%) memiliki pemahaman positif, dan 2 guru (11,8%) memiliki pemahaman cukup positif; 9) masa kerja lebih dari 25 tahun, 24 guru (96%) memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (4%) memiliki pemahaman cukup positif. b. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tabel 5.7 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan jml D2 %
Sangat Positif -
Kriteria Positif Cukup Positif 1 1 50% 50%
Jumlah 2 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
D3 S1 S2 Total
jml % jml % jml % jml %
3 3,6% 3 3,1%
13 100% 74 89,2% 88 89,8%
6 7,2% 7 7,1%
13 100% 83 100% 98 100%
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) tingkat pendidikan D2 PGSD, 1 guru (50%) memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (50%) memiliki pemahaman cukup positif; 2) tingkat pendidikan D3, 13 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 3) tingkat pendidikan S1, 3 guru memiliki pemahaman sangat positif, 74 guru (89,2%) memiliki pemahaman positif, dan 6 guru (7,2%) memiliki pemahaman cukup positif. c. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian Tabel 5.8 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian Status Kepegawaian jml PNS % jml GTY % Guru jml Bantu % Guru jml Honorer % jml Total %
Sangat Positif 3 4,1% 3 3,1%
Kriteria Positif Cukup Positif 63 7 86,3% 9,6% 10 100% 15 100% 88 7 89,8% 7,1%
Jumlah 73 100% 10 10,2% 15 15,31% 98 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Pegawai Negeri Sipil, 3 guru memiliki pemahaman sangat positif, 63 guru (86,3%) memiliki pemahaman positif, dan 7 guru (9,6%) memiliki pemahaman cukup positif; 2) Guru Bantu, 10 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 3) Guru Honorer, 15 guru (100%) memiliki pemahaman positif.
B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi variabel masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian.. a. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja Tabel 5.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja N Normal Parameter (a,b)
2-4 17 Mean Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
5-7 9
8-10 3
11-13 14-16 10 6
17-19 20-22 23-25 7 4 17
<25 25
120.59119.44 121.00 119.20 120.67 120.43 117.25 121.53 120.28 3.144 1.810 3.606 4.442 .164
.181
.276
.171
.5.241 .179
3.823 1.258 4.125 3.208 .298
.329
.196
.149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Difference Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.164 -.155 .676 .751
.153 -.181 .542 .930
.276 -.203 .478 .976
.143 -.171 .542 .930
.154 -.179 .438 .991
.298 .329 .098 .127 -.211 -.171 -.196 -.149 .788 .657 .808 .744 .564 .780 .531 .637
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja adalah sebagai berikut: 2-4 tahun adalah 0,751; masa kerja 5-7 tahun adalah 0,930; masa kerja 8-10 tahun adalah 0,976; masa kerja 11-13 tahun adalah 0,930; masa kerja 14-16 tahun adalah 0,991; masa kerja 17-19 tahun adalah 0,564; masa kerja 20-22 tahun adalah 0,780; masa 23-25 tahun adalah 0,531; masa kerja lebih dari 25 tahun adalah 0,637. Keseluruhan nilai asymp. sig tersebut lebih besar dari distribusi 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi data pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditijau dari masa kerja adalah normal (hasil pengujian tersaji pada lampiran 5.5, hal 103).
b. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan
Tabel 5.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan N Normal Parameter (a,b)
Mean
D2 2
D3 13
S1 83
115.00
120.08
120.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Most Extreme Difference
Std. Deviation
1.414
3.252
3.552
Absolute
.260
.168
.114
.260 -.260 .368 .999
.168 -.105 .606 .856
.114 -.106 1.039 .231
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: D2 adalah 0,999; tingkat pendidikan D3 adalah 0, 856; tingkat pendidikan S1 adalah 0,231. Keseluruhan nilai asymp. sig tersebut lebih besar dari distribusi 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi data pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan adalah normal (hasil pengujian tersaji pada lampiran 5.5, hal 103). c. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas N0. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian N Normal Parameter (a,b) Most Extreme Difference
PNS 73
GTY -
GB 10
GH 15
Mean
120.40
-
119.00
120.67
Std. Deviation
3.814
-
2.160
2.845
Absolute
.115
-
.178
.188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.095 -.115 .985 .287
-
.123 -.178 .564 .908
.188 -.136 .727 .666
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.11 menunjukkan bahwa
nilai
probabilitas
untuk
pemahaman
guru
terhadap
Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari status guru adalah sebagai berikut: PNS adalah 0,287; status guru bantu adalah 0,908; status guru honorer adalah 0,666. Keseluruhan nilai asymp. sig tersebut lebih besar dari distribusi 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi data pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian adalah normal (hasil pengujian tersaji pada lampiran 5.5, hal 103). 2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan menggunakan ANOVA dengan bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian (lampiran 5.6, hal 104). Tabel 5.12 Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian Variabel Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Tingkat Pendidikan
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1,955
8
89
0,061
0,822
2
95
0,443
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Status Kepegawaian
2,680
2
95
0,074
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai levene statistic pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja adalah 1,955 dengan nilai signifikansi 0,061 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi masa kerja. Nilai levene statistic pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan adalah 0,822 dengan nilai signifikansi 0,443 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi tingkat pendidikan. Nilai levene statistic pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian adalah 2,680 dengan nilai signifikansi 0,074 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi status kepegawaian.
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau dari Masa Kerja a. Rumusan Hipotesis I H0 =
Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Ha =
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
b. Pengujian Hipotesis I Tabel 5.13 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
85.406
8
10.676
Within Groups
1137.013
89
12.775
Total
1222.418
97
F .836
Sig. .574
Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 85,406 dan rata-rata kuadrat 10,676. Jumlah kuadrat di antara groups 1137,013 dan rata-rata kuadrat 12,775. Nilai Fhitung = 0,836 lebih kecil dari Ftabel = 2,039. Nilai probabilitas 0,574 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. a. Rumusan Hipotesis II H0 =
Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
Ha =
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
b. Pengujian Hipotesis II Tabel 5.14 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Between Groups
Sum of Squares 58.893
df 2
Mean Square 29.446 12.248
Within Groups
1163.525
95
Total
1222.418
97
F 2.404
Sig. .096
Tabel 5.14 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 58,893 dan rata-rata
kuadrat
29,446. Jumlah kuadrat di antara groups
1163,525 dan rata-rata kuadrat 12,248. Nilai Fhitung = 2,404 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,096 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau dari Status Kepegawaian a. Rumusan Hipotesis III H0 =
Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
Ha =
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
b. Pengujian Hipotesis III Tabel 5.15 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Between Groups
Sum of Squares 19.606
df 2
Mean Square 9.803 12.661
Within Groups
1202.813
95
Total
1222.418
97
F .774
Sig. .464
Tabel 5.15 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 19,606 dan rata-rata
kuadrat
9,803. Jumlah kuadrat di antara groups
1202,813 dan rata-rata kuadrat 12,661. Nilai Fhitung = 0,774 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,464 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,836 lebih kecil dari Ftabel = 2,039 atau nilai probabilitas = 0,574 lebih besar dari taraf signifikansi ( α = 5%) atau = 0,05. Berdasarkan diskripsi data tentang masa kerja guru diperoleh hasil sebagai berikut: guru yang yang mempunyai masa kerja 2-4 tahun sebanyak 17 responden, masa kerja 5-7 tahun sebanyak 9 responden, masa kerja 8-10 tahun sebanyak 3 responden, masa kerja 11-13 tahun sebanyak 10 tahun, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 6 responden, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 7 responden, masa kerja 20-22 tahun sebanyak 4 responden, masa kerja 23-25 tahun sebanyak 17 responden, masa kerja lebih dari 25 tahun sebanyak 25 responden. Hasil tersebut menbuktikan bahwa sebagian besar responden menpunyai masa kerja lebih dari 25 tahun. Sedangkan deskripsi data tentang pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 3 responden, positif sebanyak 88 responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7 responden Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pemahaman positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Hasil deskripsi data masa kerja menunjukkan sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 25 tahun. Dengan masa kerja diatas 25 tahun yang memiliki frekuensi 25,51%, sebanyak 96% guru memiliki pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal tersebut membuktikan bahwa guru yang memiliki masa kerja yang relatif lama cukup baik dalam memberikan penilaian kepada peserta didik dan dianggap telah mengacu atau berpedoman pada Permendiknas No. 20 tahuin 2007 tentang standar penilaian pendidikan. Dalam penelitian ini ditemukan adanya kesamaan pemahaman antara guru dengan masa kerja banyak dan guru dengan masa kerja sedikit. Dengan demikian hasil penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan hasil pemahaman akan tidak sama (Walgito,1994:53). Menurut peneliti adanya kesamaan pemahaman guru ditinjau dari masa kerja dikarenakan setiap guru yang memiliki masa kerja yang cukup lama maupun yang memiliki masa kerja sedikit sama-sama mendapatkan sosialisasi dari pemerintah melalui seminar maupun penyuluhan yang diselenggarakan oleh sekolah atau dinas pendidikan setempat. Karena setiap kali pemerintah mengeluarkan standar penilaian yang baru, setiap guru mendapat sosialisasi yang tidak memandang masa kerja guru tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung = 2,404 lebih kecil dari Ftabel = 3,095 atau nilai probabilitas 0,096 lebih besar dari taraf signifikansi ( α = 5%) atau = 0,05. Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru diperoleh hasil sebagai berikut: guru berpendidikan D2 sebanyak 2 responden, berpendidikan D3 sebanyak 13 responden, dan berpendidikan S1 sebanyak 83 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 3 responden, positif sebanyak 88 responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pemahaman positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hasil deskripsi data tingkat pendidikan guru menunjukkan sebagian besar berpendidikan S1. Hal ini ditunjukkan tingkat pendidikan S1 yang memiliki frekuensi 84,69%, sebanyak 89,2% guru memiliki pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
tersebut menunjukkan bahwa guru yang memiliki pemahaman baik adalah guru yang memiliki tingkat pendidikan S1 karena sudah memiliki dasar prinsip penilaian yang mereka pelajari saat menempuh pendidikan formal S1. Dengan memiliki pendidikan formal S1, seorang guru dirasa masih kurang dalam menguasai teori, materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan. Permendiknas No. 20 tahun 2007 yang diperoleh langsung dari sekolah memang perlu bagi setiap guru untuk melakukan suatu pengembangan, tetapi pemerintah juga menyediakan alternatif lain untuk memperkenalkan
Permendiknas
No.
20
tahun
2007.
Pemerintah
mengadakan seminar lewat media komunikasi atau kepala dinas cabang masing-masing mengadakan sebuah pertemuan untuk memperkenalkan Peraturan Pemerintah yang baru saja diterbitkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan pemahaman guru, yaitu pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Menurut peneliti adanya kesamaan pemahaman tersebut disebabkan setiap individu memiliki sebuah pola pikir masing-masing yang berkembang melalui pendidikan formal yang melekat pada dirinya dan beberapa informasi dari media dan perkembangan teknologi. Karena setiap guru supaya dapat mengajar di sebuah sekolah harus memiliki ijasah keguruan (dalam hal melakukan evaluasi pendidikan/ pengajaran) atau yang sering dikenal dengan ijasah (akta empat), ijasah tersebut diperlukan untuk mengetahui kualitas seorang guru mengajar dan kemampuan guru tersebut memberikan penilaian kepada anak didik. Karena hal tersebut berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
untuk setiap guru baik yang memiliki tingkat pendidikan D2, D3, maupun S1 yang sedianya akan mengajar di sebuah sekolah. Dari hasil penelitian diatas menyimpulkan bahwa hasil hipotesis yang diajukan oleh peneliti berbeda dengan hasil penelitian di lapangan, sehingga tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau dari Status Kepegawaian Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,774 lebih kecil dari Ftabel = 3,095 atau nilai probabilitas 0,464 lebih besar dari taraf signifikansi ( α = 5%) atau = 0,05. Berdasarkan deskripsi data tentang status kepegawaian diperoleh hasil sebagai berikut: guru yang berstatus PNS sebanyak 73 responden, berstatus guru bantu sebanyak 10 responden, berstatus guru honorer sebanyak 15 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berstatus PNS. Sedangkan deskripsi data tentang pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 3 responden, positif sebanyak 88 responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pemahaman positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden berstatus PNS. Dengan memiliki status kepegawaian PNS yang mempunyai
frekuensi
74,49%,
sebanyak
86,3%
guru
memiliki
pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal tersebut menunjukkan sebagian besar guru diangkat dan bekerja dalam instansi milik pemerintah yang digaji oleh negara. Guru yang berstatus PNS biasanya menganggap suatu perubahan sistem pendidikan atau standar penilaian adalah hal yang wajar dan sering dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi pada dasarnya para pendidik dalam hal ini guru menganggap hal tersebut bukan sebagai perubahan karena tidak dilakukan secara besar-besaran atau signifikan. Namun karena tersedianya media komunikasi yang cepat dan mudah untuk disosialisasikan maka Permendiknas No. 20 tahun 2007 dengan mudah dan cepat dapat diterapkan dalam guru memberikan penilaian suatu mata pelajaran kepada peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan sebagian besar guru memiliki pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada guru-guru lewat kuesioner dianggap telah memenuhi standar karena itemitem soal didalamnya sudah mencakup banyak pertanyaan yang semuanya terdapat dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Sama halnya dengan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian guru juga menunjukkan adanya kesamaan pemahaman yang positif. Karena seorang guru yang masuk pertama kali ke suatu instansi pendidikan dalam hal ini sekolah, sudah ada standar penilaian yang ditetapkan oleh sekolah tersebut. Sehingga acuan penilaian yang digunakan setiap guru harus sama dan tidak memandang guru tersebut memiliki status kepegawaian PNS, honorer, maupun guru bantu. Berarti hasil penelitian ini menolak dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman guru ditinjau dari status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A.
Kesimpulan Dari analisis yang telah dibahas pada bab V maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,836 lebih kecil dari Ftabel = 2,039. Nilai probabilitas 0,574 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05. 2. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai Fhitung = 2,404 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,096 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05. 3. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau status kepegawaian. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,774 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,464 lebih besar dari taraf signifikasi ( α =5%) atau = 0,05
B.
Keterbatasan penelitian 1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah pertanyaan untuk mengukur pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 sebanyak 70 pertanyaan. Masa kerja, tingkat
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
pendidikan, dan status kepegawaian pada pertanyaan identitas responden mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa para guru memiliki interpretasi berbeda-beda. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada kondisi sesungguhnya. 2. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang diperoleh kemungkinan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya kurang maksimal. Maka disarankan untuk penelitian lain menggunakan metode wawancara sebagai cara cross check.
C.
Saran Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Sejalan dengan penelitian ini, sebagian besar guru memiliki pemahaman yang baik dalam memberikan penilaian dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Dikarenakan guru yang memiliki pemahaman baik adalah guru yang dalam memberikan suatu penilaian sesuai dan mengacu pada Permendiknas No. 20 tahun 2007. Oleh karena itu diharapkan baik guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
yang memiliki masa kerja yang lama atau sedikit, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi atau rendah, dan memiliki status pegawai negeri atau tidak, diharapkan agar dapat memberikan penilaian kepada peserta didik sesuai dengan poin-poin yang terdapat dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007. Sehingga pada akhirnya para guru dapat manjalankan profesinya dan terbentuklah banyak sumber daya manusia yang berkualitas di bidangnya. 2. Peneliti berharap ada penelitian tentang pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 dengan rancangan yang lebih baik misalnya; menambah jumlah responden sehingga pengujian penelitian ini lebih akurat, penyusunan kuesioner yang lebih baik, dan bila perlu variabel penelitian lebih dikembangkan dengan menambah variabel seperti golongan ruang, status ekonomi guru, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Davidoff, L. (1998). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, Jakarta : Depdiknas. Drs Ali Imron Mpd “ Belajar dan Pembelajaran “ PT. Dunia Pustaka Jaya Jakarta 1966. Drs H. Daryanto “ Evaluasi Pengajaran “ Rineka Cipta 2007 Jakarta. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifkasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta : Bumi Aksara. Nawawi, Hadiri. (1982). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : PT. Gunung Agung. Poerwadarminta, WJS. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset Samana, A. (1990). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta : Kanisius. Singarimbun, M dan Effendi. (1981). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S. Sudjana. (1996). Metoda Statistik. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Syafaruddin Siregar. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Thoha, M. (1998). Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas). Jakarta : Sinar Grafika. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Undangundang Guru dan Dosen. Walgino, Bimo. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset. WS, Winkled. (1987). “ Psikologi Pendidikan da Evaluasi Belajar “. Jakarta: PT. Gramedia IKAPI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Hal
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29, ( 515352, 513301) YOGYAKARTA
: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Bapak /Ibu Guru SMP Negeri Jogonalan
KUESIONER PENELITIAN
Pemahaman GURU terhadap Permendiknas no 20 tahun 2007 Ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian
Studi Kasus Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Jogonalan, Kabupaten Klaten
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih.
(Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi) Yogyakarta, Maret 2009 Hormat saya,
2009
Heribertus Ratna Dwi S Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan
1. Nama
:
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Masa Kerja
: a. 2 – 4 tahun
f. 17 – 19 tahun
b. 5 – 7 tahun
g. 20 – 22 tahun
c. 8 – 10 tahun
h. 23 – 25 tahun
d. 11 – 13 tahun
i. > 25 tahun
B S
jika Saudara berpendapat pernyataan adalah benar jika Saudara berpendapat pernyataan adalah salah
e. 14 – 16 tahun
4. Tingkat Pendidikan
5. Status Kepegawaian
: a. D2
c. S1
b. D3
d. S2
BAGIAN II STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
: a. Guru Negeri (PNS)
c. Guru Bantu
: b. Guru Tetap Yayasan
d. Guru Honorer
No 1 2
Catatan: *) beri tanda silang untuk alternatif yang sesuai 3
4
5
Pernyataan Standar nasional pendidikan berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik Penilaian pendidikan adalah penilaian yang dimaksudkan untuk penentuan nilai rapor peserta didik Ulangan adalah proses yang dilakukan oleh pendidik untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Standar Kompentensi (SK) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
pendapat B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
No 6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
16
Pernyataan Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian indikator untuk keseluruhan kompetensi dasar pada semester tersebut Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan yang menerapkan sistem paket Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk keseluruhan mata pelajaran Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan tempat satuan pendidikan berada Penilaian yang sahih merupakan penilaian yang menekankan aspek pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan Penilaian yang bersifat objektif merupakan penilaian yang menekankan aspek prosedur dan kriteria yang jelas dalam penilaian Penilaian yang adil merupakan penilaian yang menekankan perlunya dilakukannya pembedaan dalam penilaian terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik berbeda Penilaian pendidik merupakan bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran peserta didik Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan penilaian oleh pendidik secara terbuka boleh diketahui oleh siswa Penilaian oleh pendidik harus mencakup semua aspek kompetensi dan dimaksudkan untuk memantau perkembangan siswa
pendapat B
S
B
S
No 17 18 19
B
S
S
Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, komite sekolah, satuan pendidik, dan pemerintah
B
S
B
S
21 22 23
S 24
B
S
B
S
B
S
25
26 B
B
Penilaian yang sistematis merupakan penilaian yang menekankan hubungan antar materi dan bukan pada tahap/langkah baku penilaian Penilaian seharusnya didasarkan pada ukuran pencapaian tingkat kelulusan yang ditetapkan sekolah Penilaian harus dapat dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik berupa tes, observasi, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja Teknik observasi atau pengamatan hanya dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persyaratan substansi dan konstruksi, meskipun dari sisi bahasa tidak harus tersajikan dalam bahasa yang baku Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah harus diujicobakan terlebih dahulu agar instrumen memiliki bukti validitas empiriknya Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN wajib memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun
S 20
B
Pernyataan
27
pendapat B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
No 28
29
30 31 32
33
34
35
36
Pernyataan Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada semua mata pelajaran dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi diselenggarakan oleh sekolah dan menjadi persyaratan kelulusan siswa Penilaian hasil belajar mata pelajaran Penjaskes dan mata pelajaran Estetika ditentukan melalui rapat dewan guru Penilaian akhir hasil belajar mata pelajaran agama, akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan tanpa harus mempertimbangkan hasil ujian sekolah untuk mata pelajaran lainnya Kegiatan ujian sekolah dilakukan dengan urutan langkah: (a) pengembangan instrumen, (b) penyusunan kisi-kisi, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Penilaian akhlak mulia merupakan penilaian aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan
pendapat
No
B
S
37
B
S
38
B
S
B
S
B
S
39
40
41 42
B
S 43
B
S 44
B
S
45 46
B
S
47
Pernyataan Keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan pengembangan diri meskipun dibuktikan dengan surat keterangan yang sah tidak dapat menjadi salah satu pertimbangan nilai akhir siswa Sebelum diadakan ulangan harian berikutnya, hasil ulangan harian sebelumnya tidak harus diinformasikan kepada peserta didik Hasil penilaian oleh satuan pendidikan harus disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar. Kegiatan penilaian dilakukan oleh pemerintah melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) dan bukan oleh Dinas Pendidikan Hasil Ujian Nasional (UN) merupakan satu-satunya syarat kelulusan siswa dan menjjadi bahan pertimbangan seleksi masuk jenjang penilaian berikutnya Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pmbinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan Pendidik memiliki kewajiban menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat hasil dan kriteria penilaian pada awal semester. Pendidik mengembangkan indikator KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran Pendidik tidak harus mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian yang ditentukannya Pendidik berkewajiban melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain diperlukan pendidik.
pendapat B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
No
Pernyataan
48
Pendidik berkewajiban mengolah hasil penilaian untuk diperbandingkan dengan hasil penilaian pendidik lain untuk pelajaran yang berbeda
49
Pendidik harus mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik tanpa harus menyertainya dengan balikan/komentar tertentu atas pekerjaan itu
pendapat
No
Pernyataan
S
60
Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada akhir semester tidak harus disajikan secara tertulis kepada orang tua/wali siswa
B
S
61
B
S
62
Pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan dilaporkan secara langsung kepada DEPDIKNAS bukan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. Kelulusan peserta didik satuan pendidikan didasarkan hasil rapat dewan pendidik
63
B
53
Pendidik seharusnya memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik tidak harus disertai deskripsi singkat pencapaian kompetensi Kategori penilaian akhlak dan kepribadian adalah sangat baik, baik, atau kurang baik. Guru menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik.
54
Pihak sekolah mengatur ulangan harian yang dilakukan oleh para guru
B
55
Kriteria kenaikan kelas ditetapkan melalui rapat dewan pendidik bersama orang tua/wali
B
S
B
S
50 51 52
56 57 58 59
Kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) ditetapkan melalui rapat dewan pendidik Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Estetika dan mata pelajaran Penjaskes ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan Penentuan nilai akhir mata pelajaran agama dan kewarganegaraan dilakukan melalui rapat dewan pendidik Penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan penentuan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah tidak harus sesuai dengan POS-nya
B
S
B
S
B
S S
B
S
B
S
B
S
Surat keterangan hasil UN diterbitkan oleh sekolah bagi peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional.
B
S
64
Ijazah diterbitkan bagi peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan penyelenggara UN
B
S
65
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Akhir Semester
B
S
B
S
B
S
B
S
68
Sekolah memiliki kewajiban menjamin mutu dan kerahasiaan soal UN Pemerintah membuat dan menganalisis pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan kemudian menyampaikannya kepada pihak yang berkepentingan Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan
69
Hasil Ujian Akhir Semester merupakan salah satu pertimbangan untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya.
B
S
70
UN adalah satu-satunya kriteria penentu kelulusan siswa
B
S
66 67
B
S
B
S
B
S
pendapat
Catatan: Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab ...Terima Kasih...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERMENDIKNAS NO. 20 TAHUN 2007 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
7 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
8 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2
NO. PERNYATAAN 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. PERNYATAAN TOTAL 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 131 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 133 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 131 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 137 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 134 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 137 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 140 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 71 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 139 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 137 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 133 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 136 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 137 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 135 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 136 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 137 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 133 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 131 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 122 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 120 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 126 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 122 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 117 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 126 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 123 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 121 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 122 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 127 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Item Statistics
butir1
Mean 1.93
Std. Deviation .254
N
butir2
1.77
.430
30
butir3
1.87
.346
30
butir4
1.87
.346
30
butir5
1.80
.407
30
butir6
1.93
.254
30
butir7
1.80
.407
30
butir8
1.93
.254
30
butir9
1.83
.379
30
butir10
1.67
.479
30
butir11
1.77
.430
30
butir12
1.93
.254
30
butir13
1.83
.379
30
butir14
1.67
.479
30
butir15
1.83
.379
30
butir16
1.83
.379
30
butir17
1.67
.479
30
butir18
1.87
.346
30
butir19
1.93
.254
30
butir20
1.67
.479
30
butir21
1.93
.254
30
butir22
1.73
.450
30
butir23
1.87
.346
30
butir24
1.87
.346
30
butir25
1.80
.407
30
butir26
1.93
.254
30
butir27
1.80
.407
30
butir28
1.83
.379
30
butir29
1.67
.479
30
butir30
1.87
.346
30
butir31
1.63
.490
30
butir32
1.70
.466
30
butir33
1.87
.346
30
butir34
1.90
.305
30
butir35
1.83
.379
30
butir36
1.77
.430
30
butir37
1.63
.490
30
butir38
1.87
.346
30
butir39
1.83
.379
30
butir40
1.93
.254
30
butir41
1.83
.379
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 butir42
1.87
.346
30
butir43
1.83
.379
30
butir44
1.87
.346
30
butir45
1.93
.254
30
butir46
1.73
.450
30
butir47
1.83
.379
30
butir48
1.77
.430
30
butir49
1.77
.430
30
butir50
1.93
.254
30
butir51
1.70
.466
30
butir52
1.77
.430
30
butir53
1.83
.379
30
butir54
1.93
.254
30
butir55
1.73
.450
30
butir56
1.87
.346
30
butir57
1.77
.430
30
butir58
1.87
.346
30
butir59
1.67
.479
30
butir60
1.87
.346
30
butir61
1.67
.479
30
butir62
1.77
.430
30
butir63
1.83
.379
30
butir64
1.87
.346
30
butir65
1.87
.346
30
butir66
1.87
.346
30
butir67
1.80
.407
30
butir68
1.90
.305
30
butir69
1.87
.346
30
butir70
1.83
.379
30
Scale Statistics Mean 127.30
Variance 287.666
Std. Deviation 16.961
N of Items 70
Item-Total Statistics
butir1
Scale Mean if Item Deleted 125.37
Scale Variance if Item Deleted 279.964
Corrected Item-Total Correlation .899
butir2
125.53
281.085
butir3
125.43
280.116
butir4
125.43
butir5
125.50
butir6
125.37
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .978
.443
.
.978
.642
.
.978
281.013
.564
.
.978
280.603
.506
.
.978
283.344
.498
.
.978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 butir7
125.50
281.017
.475
.
.978
butir8
125.37
279.964
.899
.
.978
butir9
125.47
279.154
.661
.
.978
butir10
125.63
278.171
.579
.
.978
butir11
125.53
281.085
.443
.
.978
butir12
125.37
279.964
.899
.
.978
butir13
125.47
279.499
.633
.
.978
butir14
125.63
278.585
.553
.
.978
butir15
125.47
279.085
.666
.
.978
butir16
125.47
280.326
.567
.
.978
butir17
125.63
277.275
.636
.
.978
butir18
125.43
280.116
.642
.
.978
butir19
125.37
279.964
.899
.
.978
butir20
125.63
278.171
.579
.
.978
butir21
125.37
279.964
.899
.
.978
butir22
125.57
279.771
.511
.
.978
butir23
125.43
280.254
.630
.
.978
butir24
125.43
279.771
.672
.
.978
butir25
125.50
278.810
.640
.
.978
butir26
125.37
279.964
.899
.
.978
butir27
125.50
279.155
.614
.
.978
butir28
125.47
280.326
.567
.
.978
butir29
125.63
277.275
.636
.
.978
butir30
125.43
280.047
.648
.
.978
butir31
125.67
277.471
.610
.
.978
butir32
125.60
278.110
.601
.
.978
butir33
125.43
279.013
.739
.
.978
butir34
125.40
279.697
.772
.
.978
butir35
125.47
280.809
.528
.
.978
butir36
125.53
278.878
.599
.
.978
butir37
125.67
277.954
.580
.
.978
butir38
125.43
279.564
.690
.
.978
butir39
125.47
278.533
.710
.
.978
butir40
125.37
283.344
.498
.
.978
butir41
125.47
278.464
.716
.
.978
butir42
125.43
280.875
.576
.
.978
butir43
125.47
278.602
.705
.
.978
butir44
125.43
279.013
.739
.
.978
butir45
125.37
279.964
.899
.
.978
butir46
125.57
278.392
.604
.
.978
butir47
125.47
278.533
.710
.
.978
butir48
125.53
278.533
.623
.
.978
butir49
125.53
278.947
.594
.
.978
butir50
125.37
279.964
.899
.
.978
butir51
125.60
278.041
.605
.
.978
butir52
125.53
281.085
.443
.
.978
butir53
125.47
280.326
.567
.
.978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 butir54
125.37
279.964
.899
.
.978
butir55
125.57
280.737
.446
.
.978
butir56
125.43
279.840
.666
.
.978
butir57
125.53
281.085
.443
.
.978
butir58
125.43
280.185
.636
.
.978
butir59
125.63
277.275
.636
.
.978
butir60
125.43
279.840
.666
.
.978
butir61
125.63
277.551
.619
.
.978
butir62
125.53
280.878
.458
.
.978
butir63
125.47
279.016
.672
.
.978
butir64
125.43
280.185
.636
.
.978
butir65
125.43
279.013
.739
.
.978
butir66
125.43
279.909
.660
.
.978
butir67
125.50
279.155
.614
.
.978
butir68
125.40
279.490
.792
.
.978
butir69
125.43
280.875
.576
.
.978
butir70
125.47
278.533
.710
.
.978
Case Processing Summary N Cases
Valid
30
% 100.0
0
.0
Excluded (a) Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .978
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .981
N of Items 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
DATA IDENTITAS RESPONDEN NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
MASA KERJA >25 >25 23-25 >25 >25 >25 >25 >25 >25 >25 23-25 17-19 >25 23-25 23-25 23-25 >25 23-25 23-25 17-19 >25 23-25 17-19 23-25 23-25 17-19 20-22 >25 20-22 23-25 23-25 >25 23-25 17-19 23-25 17-19 14-16 14-16 14-16 17-19 14-16 23-25 11-13 14-16
TINGKAT PENDIDIKAN S1 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1 D2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1 D3 D3 D3 S1 S1 S1 D3 D3 D3 D3 S1 D3 S1 S1 S1 D3 S1 S1
STATUS KEPEGAWAIAN PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
11-13 11-13 11-13 11-13 2-4 >25 >25 >25 5-7 5-7 5-7 5-7 5-7 5-7 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 2-4 >25 >25 >25 23-25 >25 20-22 20-22 >25 >25 >25 11-13 11-13 >25 14-16 11-13 8-10 23-25 2-4 8-10 5-7 5-7 11-13 11-13
S1 S1 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D3 S1 S1 S1
PNS PNS PNS PNS PNS PNS G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER G. HONORER PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
93 94 95 96 97 98
5-7 2-4 8-10 2-4 2-4 2-4
S1 S1 S1 D3 S1 S1
G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. BANTU G. HONORER G. HONORER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH SMP NEGERI 1 JOGONALAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
5 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
8 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
NOMOR PERNYATAAN 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2
1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NOMOR PERNYATAAN Total Masa Kerja Tingkat Pendidikan 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 124 9 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 9 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 125 8 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 125 9 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 122 9 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 9 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 121 9 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 126 9 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 116 9 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 124 9 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 127 8 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 119 6 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 121 9 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 113 8 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 124 8 3 124 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 8 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 121 9 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 8 3 125 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 6 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 116 9 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 119 8 3 121 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 6 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 122 8 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 8 3 120 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 6 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 116 7 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 117 9 2 119 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 7 2 124 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 8 3 126 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 8 3 124 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 9 3 126 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 114 6 3
Status Kepegawaian 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2
1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1
2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2
1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1
115 127 119 123 117 121 126 118 113 126 113 116 118 120 125 118 117 121 119 120 121 116 119 118 126 121 122 118 120 125 125 121 119 122 117
8 6 5 5 5 6 5 8 4 5 4 4 4 4 1 9 9 9 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH SMP NEGERI 2 JOGONALAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
NOMOR PERNYATAAN 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NOMOR PERNYATAAN Total Masa Kerja Tingkat Pendidikan 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 124 9 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 119 9 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 120 9 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 121 8 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 114 9 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 117 7 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 7 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 122 9 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 117 9 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 119 9 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 127 4 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 120 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 121 9 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 113 5 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 124 4 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 118 3 3 121 8 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 118 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 125 3 3 121 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 119 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 120 4 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 121 4 3 122 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 118 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 3 3 116 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 119 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 118 1 3
Status Kepegawaian 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Deskripsi Data Variabel Penelitian Statistics ms N
Valid Missin g
tk
sk
98
98
98
0
0
0
Masa Kerja
Valid
1
Frequency 17
Percent 17.3
Valid Percent 17.3
Cumulative Percent 17.3
2
9
9.2
9.2
26.5
3
3
3.1
3.1
29.6
4
10
10.2
10.2
39.8
5
6
6.1
6.1
45.9
6
7
7.1
7.1
53.1
7
4
4.1
4.1
57.1
8
17
17.3
17.3
74.5
9
25
25.5
25.5
100.0
Total
98
100.0
100.0
Tingkat Pendidikan
Valid
Cumulative Percent 2.0
1
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
2
13
13.3
13.3
15.3
3
83
84.7
84.7
100.0
Total
98
100.0
100.0
Status Kepegawaian
Valid
Cumulative Percent 15.3
1
Frequency 15
Percent 15.3
Valid Percent 15.3
2
10
10.2
10.2
25.5
4
73
74.5
74.5
100.0
Total
98
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Frequenscies Statistics Butir N
Valid
98
Missing
0
Mean
120.30
Median
120.00
Mode
121
Std. Deviation
3.550
Sum
11789
Total
Valid
113
Frequency 4
Percent 4.1
Valid Percent 4.1
Cumulative Percent 4.1
114
2
2.0
2.0
6.1
115
1
1.0
1.0
7.1
116
6
6.1
6.1
13.3
117
8
8.2
8.2
21.4
118
11
11.2
11.2
32.7
119
11
11.2
11.2
43.9
120
8
8.2
8.2
52.0
121
16
16.3
16.3
68.4
122
6
6.1
6.1
74.5
123
1
1.0
1.0
75.5
124
8
8.2
8.2
83.7
125
7
7.1
7.1
90.8
126
6
6.1
6.1
96.9 100.0
127
3
3.1
3.1
Total
98
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Berdasarkan pada skor yang ada pada data penelitian, maka penulis dapat mengelompokkan pemahaman ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II untuk penilaian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81%-100% sangat positif 66%-80% positif 56%-65% cukup positif 46%-55% negatif <46% sangat negatif
Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 2 x 70 = 140 Skor terendah yang diharapkan 1 x 70 = 70 Penilaian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut: Skor
= Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 70 + 81% (140-70) = 126,7 dibulatkan 127 = 70 + 66% (140-70) = 116,2 dibulatkan 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
= 70 + 56% (140-70) = 109,2 dibulatkan 109 = 70 + 46% (140-70) = 102,2 dibulatkan 102 Dibawah 102 Skor 127-140 116-126 109-115 102-108 <102
Penilaian sangat positif positif cukup positif negatif sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Masa Kerja N Normal Parameter (a,b)
2-4 17
8-10 3
11-13 10
14-16 6
17-19 7
20-22 4
23-25 17
<25 25
120.5 121.0 120.2 119.44 119.20 120.67 120.43 117.25 121.53 9 0 8
Mean Std. Deviation
Most Extreme Difference
5-7 9
Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
3.144 1.810 3.606 4.442
.5.241
3.823
1.258
4.125 3.208
.164 .181
.276
.171
.179
.298
.329
.196
.149
.164 -.155 .676 .751
.276 -.203 .478 .976
.143 -.171 .542 .930
.154 -.179 .438 .991
.298 -.211 .788 .564
.329 -.171 .657 .780
.098 -.196 .808 .531
.127 -.149 .744 .637
.153 -.181 .542 .930
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Tingkat Pendidikan N Normal Parameter (a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme Difference
Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
D2 2
D3 13
S1 83
115.00
120.08
120.46
1.414
3.252
3.552
.260
.168
.114
.260 -.260 .368 .999
.168 -.105 .606 .856
.114 -.106 1.039 .231
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Status Kepegawaian N Normal Parameter (a,b)
PNS 73 Mean Std. Deviation
Most Extreme Difference
Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
GTY -
GB 10
GH 15
120.40
-
119.00
120.67
3.814
-
2.160
2.845
.115
-
.178
.188
.095 -.115 .985 .287
-
.123 -.178 .564 .908
.188 -.136 .727 .666
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Test of Homogeneity of Variances
Variabel Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Tingkat Pendidikan Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Status Kepegawaian
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1,955
8
89
0,061
0,822
2
95
0,443
2,680
2
95
0,074
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
UJI ANOVA
1. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja. ANOVA total Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
85.406
8
10.676
Within Groups
1137.013
89
12.775
Total
1222.418
97
F
Sig. .836
.574
2. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Tingkat Pendidikan. ANOVA total Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
58.893
2
29.446
Within Groups
1163.525
95
12.248
Total
1222.418
97
F
Sig.
2.404
.096
3. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Status Kepegawaian. ANOVA total Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
19.606
2
9.803
Within Groups
1202.813
95
12.661
Total
1222.418
97
F
Sig. .774
.464
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Perhitungan Ftabel : A. Masa Kerja 97 – 8 = 89 =
2,05
80
11
-
89
0
2,03
100
9
0,02
20
20
3,11
80
15
-
95
0
3,09
100
5
0,02
20
20
3,11
80
15
-
95
0
3,09
100
5
0,02
20
20
11 x 0,02 = 0,011 20 = 2,05 – 0,011 = 2,039
B. Tingkat Pendidikan
97 – 2 = 95 =
15 x 0,02 = 0,015 20 = 3,11 – 0,015 = 3,095
C. Status Kepegawaian
97 – 2 = 95 =
15 x 0,02 = 0,015 20 = 3,11 – 0,015 = 3,095
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115