BAB II PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA Pada bab ini akan diuraikan mengenai permasalahan GKPB Jemaat Philia di Amlapura yaitu mengenai Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia, Sarana dan Prasarana GKPB Jemaat Philia, Fasilitas GKPB Jemaat Philia, Studi Tapak dan Gedung GKPB Jemaat Philia, Permasalahan pada GKPB Jemaat Philia serta Pemecahan Masalah GKPB Jemaat Philia.
2.1 Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia Pada pembahasan mengenai Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia akan diuraikan mengenai Kondisi Non Fisik dan Kondisi Fisik GKPB Jemaat Philia berdasarkan hasil pengamatan dan observasi dilapangan yang dilakukan oleh penulis.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
8
2.1.1 Kondisi Non Fisik GKPB Jemaat Philia Pada pembahasan mengenai Kondisi Non Fisik GKPB Jemaat Philia akan diuraikan mengenai Jumlah Jemaat, Bidang Kegiatan, Jenis dan Kelompok Kegiatan dan Pelaku Kegiatan/Civitas. A. Jumlah Jemaat Jumlah anggota jemaat yang ada sampai tahun 2015 ini berdasarkan data jemaat yaitu mencapai 200 orang. Terdiri dari kaum bapak, kaum wanita, pemuda, remaja dan anak-anak sekolah minggu. B. Bidang Kegiatan Kegiatan-kegiatan yang ada di GKPB Jemaat Philia adalah kegiatan Persekutuan
(Koinonia),
Kesaksian
(Marturia)
dan
Pelayanan
(Diakonia). 1) Persekutuan (Koinonia) Arti persekutuan di dalam fungsi Gereja dalah semua aktifitas di dalam gereja yang mengutamakan perkumpulan antara orang-orang seiman, pertemuan manusia dengan Allah dan pertemuan antara manusia. Perwujudan fungsi persekutuan itu tercermin dalam fungsi gereja sebagai persekutuan jemaat. Persekutuan ini dilakukan di dalam ruang-ruang utama (ruang kebaktian) dan ruang-ruang penunjang lainnya. Gereja sebagai tempat bersekutu manusia dengan Tuhan biasanya di lakukan dalam ruang kebaktian sehingga ruang ini dianggap sebagai ruang kudus dan sakral. Walaupun pada hakikatnya semua tempat dapat dijadikan ruang untuk bersekutu dengan Tuhan, tetapi dengan berkumpulnya orang-orang seiman dalam waktu yang bersamaan, maka dibutuhkan ruang yang luas untuk menampungnya. 2) Kesaksian (Marturia) Kesaksian
(Marturia)
adalah
salah
satu
istilah
yang
dipakai gereja dalam melakukan aktivitas imannya, sebagai tugas
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
9
panggilan gereja, yaitu dalam hal kesaksian iman. Kesaksian iman yang dimaksud adalah pemberitaan Injil sebagai berita keselamatan bagi manusia. 3) Pelayanan (Diakonia) Gereja mempunyai tugas atau fungsi pelayanan, agar manusia dapat semakin dekat dengan Tuhan. Pelayanan gereja adalah simbol kasih Tuhan untuk mengasihi semua orang. Fungsi pelayanan gereja ini semakin penting dirasakan, terutama ketika gereja berhadapan dengan begitu banyak dan kompleksnya persoalan manusia. C. Jenis dan Kelompok Kegiatan Dari penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di GKPB Jemaat Philia maka dapat diketahui aktifitas yang terjadi yaitu beribadah, berdoa, pelayanan rohani yang dijelaskan sebagai berikut: 1) Kelompok Kegiatan Ibadah Kegiatan ibadah yang termasuk didalamnya, yaitu: Ibadah Umum, Ibadah Pemuda dan Remaja, Ibadah Anak-anak Sekolah Minggu, Kebaktian Rumah Tangga, Kebaktian Ucapan Syukur dan Kebaktian Bidang Kategorial. 2) Kelompok Kegiatan Persekutuan Kegiatan Persekutuan yang termasuk didalamnya, yaitu: Rapat Jemaat, Rapat Pemuda/i dan Remaja, Rapat Sekolah Minggu, PA (Pendalaman Alkitab) dan Katekisasi. 3) Kelompok Kegiatan Pelayanan Kegiatan Pelayanan yang termasuk didalamnya, yaitu: Training Musik, Training Choir, Training Vokal, Training Koor. Selain itu terdapat pelayanan kesehatan berupa klinik yang diadakan sewaktuwaktu serta Pendidikan Agama Kristen (PAK). 4) Kelompok Kegiatan Pengelolaan/Kesekretariatan
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
10
Kegiatan Pengelolaan/Keseketariatan yang termasuk didalamnya, yaitu: administrasi dan staff. 5) Kelompok Kegiatan Servis Kegiatan Servis yang termasuk didalamnya, yaitu: kebersihan dan keamanan. D. Pelaku Kegiatan/Civitas 1) Kegiatan Ibadah a. Jemaat Bersalaman dengan jemaat lain/penyambut tamu dan mengambil tata ibadah/warta jemaat, memilih tempat duduk, mengikuti prosesi ibadah (berdoa, menyanyikan lagu pujian, mendengarkan firman Tuhan, memberi mendengarkan
pengumuman/warta
persembahan,
jemaat),
mengikuti
perjamuan suci/perjamuan kudus (bagi yang sudah sidi), menerima doa berkat, bersalaman dengan jemaat/ majelis jemaat dan ramah tamah. b. Pendeta Berdoa, menyanyikan lagu pujian, menyampaikan firman Tuhan/khotbah,
memimpin
Perjamuan
Suci/Kudus,
memberikan pelayanan (baptisan, sidi dan pernikahan), dan berdoa berkat. c. Petugas Ibadah a) Majelis 1, civitasnya yaitu membuka ibadah dan menutup ibadah. b) Pemimpin Lagu Pujian (Worship Leader), civitasnya yaitu mengikuti prosesi ibadah dan memimpin lagu pujian. c) Singers (Pendukung Worship Leader), civitasnya yaitu mengikuti prosesi ibadah dan mendukung Worship Leader dalam menyanyikan lagu pujian saat ibadah berlangsung.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
11
d) Choir (Paduan suara pendukung ibadah umum), civitasnya yaitu mendukung Worship Leader dalam menyanyikan lagu pujian saat kegiatan ibadah umum sedang berlangsung. e) Pemusik, civitasnya yaitu mengikuti prosesi ibadah dan mengiringi lagu pujian yang dinyanyikan oleh para pemandu lagu pujian dan jemaat. f) Pembaca
pengumuman/warta
mengikuti
prosesi
jemaat,
ibadah
civitasnya
dan
yaitu
menyampaikan
pengumuman/warta jemaat kepada seluruh jemaat mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan, yang belum dan yang akan dilaksanakan gereja dalam sepekan terakhir. g) Operator multi media, civitasnya yaitu mengikuti prosesi ibadah dan mengontrol jalannya ibadah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sound system dan alat-alat elktronik yang digunakan selama ibadah sedang berlangsung. h) Penyambut tamu (Majelis dan jemaat yang mewakili), civitasnya yaitu menyambut tamu dan jemaat yang akan mengikuti ibadah dan mengikuti prosesi ibadah yang berlangsung. i) Kolektan (Pembawa kantong persembahan), civitasnya yaitu mengikuti jalannya ibadah yang sedang berlangsung dan mengedarkan kantong persembahan. j) Tim pendoa, civitasnya yaitu mendoakan para umat atau jemaat yang membutuhkan pelayanan doa yang berhubungan dengan jasmani maupun rohani. k) Pelayan anak sekolah minggu, yaitu mengatur anak-anak yang akan mengikuti kegiatan ibadah sekolah minggu dan melayani ibadah anak-anak sekolah minggu.
2) Kegiatan Persekutuan a. Rapat Jemaat, pelaku kegiatannya yaitu: Pendeta, Majelis Jemaat, Pengurus Kategorial (Bapak, Wanita, Pemuda/i dan Remaja serta
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
12
Sekolah Minggu) dan Jemaat. Civitasnya adalah melakukan kegiatan rapat yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan serta membahasnya dalam rapat kemudian diambil keputusan. b. Rapat Pemuda/i dan Remaja, pelaku kegiatannya yaitu: Majelis Pendamping, Ketua, Pengurus dan anggota Pemuda/i. civitasnya yaitu melakukan rapat rutin Pemuda/i dan Remaja untuk diambil keputusan seusai rapat. c. Rapat Sekolah Minggu, pelaku kegiatannya yaitu: Pembimbing Sekolah Minggu, Pengajar Sekolah Minggu dan anak-anak Sekolah Minggu. Civitasnya yaitu, membahas kegiatan anak-anak sekolah minggu. d. PA (Pendalaman Alkitab), pelaku kegiatannya yaitu: para peserta PA yang terdiri dari Majelis dan Jemaat. Civitas yang ada didalamnya, yaitu mempelajari lebih dalam tentang Alkitab. e. Katekisasi, pelaku kegiatannya, yaitu: para peserta Katekisasi yang terdiri dari Pemuda/i yang belum sidi (baptisan dewasa). Civitas yang ada didalamnya, yaitu mengikuti pembelajaran katekisasi sebelum para peserta menerima pelayanan sidi/baptisan dewasa. 3) Kegiatan Pelayanan a. Training (Musik, Choir, Vokal, Koor), pelaku kegiatannya, yaitu: para peserta yang membutuhkan training terdiri dari jemaat. Melatih dan mengajari para peserta training. b. Pelayanan
Kesehatan, pelaku kegiatannya,
yaitu: petugas
kesehatan dan jemaat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. c. Pendidikan Agama Kristen (PAK), pelaku kegiatannya, yaitu: tim pengajar PAK dan siswa/i yang beragama Kristen. 4) Kegiatan Pengelolaan/Kesekretariatan a. Pengurus Harian Gereja, pelaku kegiatannya, yaitu: Sekretaris, Bendahara dan Staff Harian Gereja. 5) Kegiatan Servis
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
13
a. Cleaning Service, pelaku kegiatannya, yaitu: para pekerja yang ditugaskan untuk membersihkan gereja agar tetap bersih dan tidak kotor. b. Penjaga Gereja, pelaku kegiatannya, yaitu: petugas keamanan gereja yang bertugas untuk menjaga kemanan gereja saat ada kegiatan keagamaan maupun diluar kegiatan keagamaan. 2.1.2 Kondisi Fisik GKPB Jemaat Philia di Amlapura Pada pembahasan mengenai Kondisi Fisik GKPB Jemaat Philia akan diuraikan mengenai Lokasi serta Kapasitas dan Luasan Gedung. A. Lokasi GKPB Jemaat Philia berdiri sejak tahun 1962 berlokasi di Jl. Raya Sudirman No. 25x, Subagan-Amlapura.
1) Tapak Gambar 2.1 dapat menunjukan dimana lokasi dari GKPB Jemaat Philia.
PETA PULAU BALI PETA KAB. KARANGASEM
LOKASI GKPB JEMAAT PHILIA U
Gambar 2.1 Peta Lokasi Sumber: https://maps.google.com
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
14
2) Batas-batas Tapak - Batas utara
: jalan raya sebagai akses utama masuk ke tapak
- Batas timur
: kantor notaris dan rumah salah satu anggota jemaat.
- Batas selatan
: lingkungan rumah penduduk setempat
- Batas barat
: lingkungan rumah penduduk setempat dan lahan kosong
3) Hidrologi Sumber pengadaan air yang ada pada lingkungan tapak ini yaitu bersumber dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan bak-bak menampungan air hujan untuk menyiram lingkungan dan halaman gereja. 4) Infrastruktur
Jaringan infrastruktur seperti listrik (PLN), air (PDAM), telepon dan jaringan internet sudah tersedia dengan baik.
Jalan utama sebagai akses masuk ke tapak sudah tersedia terdapat dua sisi ruas yang masing-masing ruas berlebar 6 meter.
Sudah tersedia pedestrian pada tepi jalan utama yang diperuntukan bagi pejalan kaki.
Sudah tersedia got-got air atau riol pada tepi jalan utama.
B. Kapasitas dan Luasan Gedung Berdasarkan dari hasil pengamatan dan data yang didapat, bahwa kapasitas Gedung Gereja sekarang dengan daya tampung 80 orang sudah tidak dapat menampung jemaat terutama pada event-event besar yang mencapai 250 orang untuk sekali ibadah. Sehingga Gedung Gereja dan gedung-gedung pendukungnya perlu untuk dilakukan perancangan kembali agar mampu menampung seluruh jemaatnya dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
15
2.2 Sarana dan Prasarana GKPB Jemaat Philia Sarana dan Prasarana GKPB Jemaat Philia yaitu berupa: Gedung Gereja, Parkir Jemaat, Gedung Serbaguna, Pastori, Gedung Panti, Lapangan Olahraga, Panggung dan Parkir Panti. GKPB Jemaat Philia sampai sekarang ini terus mengalami pertumbuhan maka sebagai salah satu gereja yang terus bertumbuh harus mampu menyediakan gedung yang dapat menampung banyak orang. Kemampuan kapasitas yang disediakan harus dapat memberi kenyaman bagi para jemaat yang beribadah di gereja ini. Kehadiran jemaat pada saat ibadah rutin atau ibadah minggu berbeda jumlah dengan ibadah saat ada perayaan keagamaan Kristen. Hal ini dikarenakan beberapa jemaat yang masih sekolah ataupun bekerja di luar lingkungan Amlapura dan mereka akan pulang pada saat mereka mendapatkan libur hari raya. Kapasitas yang disediakan setelah dilakukannya redesain harus dapat menampung semua orang saat kegiatan ibadah berlangsung. Padahal jika dilihat dari segi kehadiran jemaat untuk beribadah kapasitas gedung gereja saat ini tidak mampu menampung semua jemaatnya. Keterangan: A : Gedung Gereja B : Parkir Jemaat C : Gedung Serbaguna D : Pastori E : Gedung Panti F : Lapangan Olahraga G : Panggung H : Parkir Panti
Gambar 2.2 Exisitng Tapak Sumber: Survey Lapangan, September 2015
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
16
Gambar 2.2 Existing Tapak, merupakan gambar yang menunjukan sarana dan prasarana apa saja yang ada di GKPB Jemaat Philia. Gambar yang ditampilkan merupakan uraian berdasarkan hasil pengamatan dan survey dilapangan yang dilakukan oleh penulis. Sarana dan Prasarana yang ada di GKPB Jemaat Philia akan dibahas pada uraian Tabel 2.1, dari hasil uraian maka akan diketahui aktivitas yang diwadahi didalamnya.
Tabel 2.1 Sarana dan Prasaran GKPB Jemaat Philia
Gedung A (Gedung Gereja, Lantai 2) 180 m²
Nama Ruang Lantai 1 1. Ruang Serbaguna
2. Toilet 3. Ruang Administrasi 1 Gambar 2.3 Gedung Gereja 4. Ruang Administrasi 2
5. Gudang
Lantai 2 6. Lobby
7. Ruang Ibadah Utama
8. Ruang Persiapan
9. Parkir Motor
Keterangan Merupakan ruang yang digunakan untuk acara ramahtamah maupun kegiatan dalam persiapan acara keagamaan. - Toilet yang digunakan oleh para civitas gereja. Merupakan ruang yang disediakan untuk administrasi gereja. Namun sekarang ruangan ini digunakan untuk adminstrasi/kantor untuk pengelolaan panti asuhan. Merupakan ruang yang disediakan untuk pengurus lembaga kategorial gereja. Namun sekarang ruang ini digunakan sebagai ruang tidur oleh staff panti asuhan. Merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan alatalat kebersihan. - Merupakan ruang tunggu atau tempat mengantri bagi para jemaat ketika akan memasuki ruang ibadah. - Merupakan ruang utama yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan keagamaan. Merupakan ruang yang digunakan oleh pendeta dan para majelis sebelum menuju ruang ibadah. - Merupakan tempat parkir motor bagi para jemaat.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
17
Gedung B (Parkir) 45 m²
10. Parkir Mobil
- Merupakan tempat parkir mobil bagi para jemaat.
11. Teras
- Merupakan ruang penerima sebelum masuk ke ruang utama serbaguna. - Ruang yang digunakan untuk kegiatan sekolah minggu/rapat majelis/ibadah kategorial. - Toilet yang digunakan oleh civitas gereja.
Gambar 2.4 Parkir Gedung C (Gedung Serbaguna) 74,25 m²
12. Ruang Utama
13. Toilet
Gambar 2.5 Gedung Serbaguna Gedung D (Pastori/Rumah Pendeta) 110 m²
Gambar 2.6 Gedung Pastori
14. Teras - Teras Depan - Teras Samping Kiri - Teras Samping Kanan 15. Ruang Tamu
16. Ruang Keluarga/Ruang Makan 17. Ruang Tidur - Ruang Tidur Utama + KM/WC - Ruang Tidur Anak + KM/WC - Ruang Tidur Anak 18. KM/WC Luar
19. Dapur
20. Ruang Tidur Anak Putri 21. Ruang Tidur Anak Putra 22. KM/WC Putri 23. KM/WC Putra
- Merupakan ruang penerima sebelum masuk ke pastori/rumah pendeta.
Merupakan ruang yang digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu. Merupakan ruang yang digunakan oleh keluarga pendeta. - Merupakan ruang tidur bagi keluarga pendeta. - Terdapat 3 ruang tidur yang digunakan oleh keluarga pendeta.
- KM/WC yang digunakan untuk keperluan membersihkan diri, cuci, buang air besar/kecil yang digunakan oleh keluarga pendeta maupun tamu keluarga. Merupakan ruang yang digunakan untuk memasak bagi keluarga pendeta. - Ruang tidur bagi anak putri. - Ruang tidur bagi anak putra. - KM/WC untuk keperluan bagi anak putri. KM/WC untuk keperluan bagi anak putra.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
18
Gedung E (Panti Asuhan Anak) 195 m²
24. Ruang Serbaguna/Ruang Makan/Ruang Belajar Anak
25. Ruang Tidur Pimpinan Gambar 2.7 Gedung Panti 26. Dapur
Gedung F (Lapangan Olahraga)
27. Lapangan Voli Outdoor
Merupakan ruang yang digunakan oleh anak-anak panti asuhan dalam kegiatan seperti: menerima kunjungan tamu, makan, belajar, training dan ketrampilan. Merupakan ruang yang digunakan untuk tidur oleh pimpinan panti yang mengasuh anak-anak. Merupakan ruang yang digunakan untuk memasak bagi pengelola panti dan anak-anak panti. - Tempat untuk berolahraga
Gambar 2.8 Lapangan Olahraga Gedung G (Panggung)
28. Panggung
- Merupakan ruang outdoor yang digunakan untuk event-event keagamaan gereja.
29. Parkir Mobil
- Meruapak ruang parkir yang digunakan oleh pengelola gereja dan pengelola panti.
Gambar 2.9 Panggung Gedung H (Parkir Panti)
Gambar 2.10 Parkir Panti
2.3 Fasilitas GKPB Jemaat Philia Pada pembahasan mengenai Fasilitas GKPB Jemaat Philia akan diuraikan mengenai fasilitas apa saja yang ada di GKPB Jemaat Philia yang dikelompokan
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
19
berdasarkan sarana dan prasarananya. Dari hasil uraian mengenai fasilitas maka akan didapat data mengenai fungsi yang diwadahi didalamanya yang dianalisis berdasarkan hasil pengamatan dan survey dilapangan.
R. Persiapan
R. Duduk Majelis
R. Altar
Gudang
R. Musik & Pemandu
R. Duduk Jemaat
Lobby
Gambar 2.11 Denah Gedung Gereja Sumber: Survey Lapangan, September 2015
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
20
1. Gedung Gereja Merupakan fasilitas yang ada pada ruang ibadah utama yang berfungsi sebagai altar. Altar berfungsi sebagai tempat untuk pendeta memberikan pelayanan saat ibadah atau tempat untuk menampilkan paduan suara, tarian-tarian dan tontonan yang berhubungan dengan kegiatan ibadah. Gambar 2.12 Ruang Altar
Merupakan fasilitas yang ada pada ruang ibadah utama yang berfungsi sebagai tempat duduk jemaat. Dari gambar 2.12 yang ditampilkan dapat terlihat jumlah kapasitas yang mampu ditampung pada ruang utama.
Gambar 2.13 Tempat duduk jemaat
Merupakan fasilitas yang ada pada ruang ibadah utama yang berfungsi sebagai tempat para pengiring musik, pemandu pujian/WL (Worship Leader) dan majelis dalam memberikan pengumuman.
Gambar 2.14 Ruang Musik dan Pemadu Pujian
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
21
Merupakan fasilitas yang ada pada ruang ibadah utama yang berfungsi sebagai tempat duduk majelis. Tempat duduk majelis ini berada pada sisi kiri dan kanan tempat duduk utama jemaat.
Gambar 2.15 Ruang Duduk Majelis
Merupakan ruang yang digunakan sebagai tempat persiapan oleh pendeta, majelis, pemain musik, pemandu pujian/WL dan para pembawa pelayanan tugas dalam ibadah.
Gambar 2.16 Ruang Persiapan
Area lobby ini merupakan ruang yang dijadikan sebagai tempat untuk bersalaman terhadap pendeta dan majelis pada saat jemaat selesai melakukan ibadah dan sebagi tempat jemaat mengantri sebelum masuk ke ruang ibadah.
Gambar 2.17 Lobby
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
22
2. Parkir
Merupakan ruang parkir yang disediakan untuk para jemaat, pendeta dan majelis. Ruang parkir ini berada di sisi selatan gedung gereja/belakang gedung gereja. Dari gambar 2.17 yang ditampilkan dapat terlihat jumlah kapasitas kendaraan yang dapat ditampung. Gambar 2.18 Parkir
3. Gedung Serbaguna Merupakan gedung serbaguna yang digunakan untuk ibadah anak-anak sekolah minggu pada saat ibadah minggu, ibadah remaja dan pemuda/i, rapat majelis dan pertemuan masing-masing kategorial.
Gambar 2.19 Gedung Serbaguna
4. Gedung Pastori/Rumah Pendeta
Merupakan gedung pastori yang digunakan oleh keluarga pendeta, vikaris (jika ada), mahasiswa praktek (jika ada), dan tempat menerima tamu gereja.
Gambar 2.20 Gedung Pastori
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
23
5. Gedung Panti Asuhan
Merupakan gedung panti asuhan anak yang saat ini digunakan oleh 23 orang. Terdiri dari 1 orang pimpinan beserta istri dan seorang anak, 10 orang anak putri dan 10 orang anak putra.
Gambar 2.21 Gedung Panti Asuhan Sumber: Dokumen Pribadi
6. Lapangan Olahraga Merupakan ruang untuk kegiatan olahraga seperti voli dan futsal. Dan sewaktu-waktu digunakan untuk tempat ibadah secara outdoor apabila ada ibadah hari raya besar (karena gedung gereja tidak mampu menampung semua jemaat pada saat ibadah hari raya besar). Gambar 2.22 Lapangan Olahraga
7. Panggung Outdoor
Merupakan ruang panggung / altar saat ibadah hari raya besar yang terselenggara secara outdoor. Dari gambar 2.22 yang ditampilkan terlihat menggunakan tenda sebagai penutup atap agar terlindung dari cahaya matahari langsung maupun hujan. Gambar 2.23 Panggung
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
24
8. Parkir Kendaraan
Merupakan gedung parkir bagi pengelola panti asuhan anak. Gedung parkir ini berada dibatas sisi selatan tapak. Dari gambar 2.23 yang ditampilkan terlihat kapasitas kendaraan yang dapat ditampung.
Gambar 2.24 Parkir Kendaraan
2.4 Studi Tapak dan Gedung GKPB Jemaat Philia Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai studi tapak dan gedung GKPB Jemaat Philia berdasarkan hasil survey dan pengamatan dilapangan yang dilakukan oleh penulis. Dari data yang telah didapat maka penulis menganalisis data yang ada. 2.4.1 Kekuatan (Strenght) Tabel 2.2 Kekuatan (Strenght)
No. 1. 2. 3. 4.
Kekuatan (Strenght) Lokasi gereja yang strategis di Kota Amlapura dapat memudahkan umat Kristen dalam menjangkau lokasi gereja. Tampak dari arsitektur bangunan yang selaras dengan kondisi setempat yaitu arsitektur Bali. Tersedianya lahan yang memenuhi persyaratan untuk menambah kapasitas gedung dan fasilitas penunjang yang dibutuhkan. Merupakan satu-satunya gereja dengan denominasi dibawah naungan GKPB yang berada di Kota Amlapura.
Sumber: Data Lapangan
2.4.2 Kelemahan (Weakness) Tabel 2.3 Kelemahan (Weakness)
No. 1.
2.
Kelemahan (Weakness) Terbatasnya kapasitas untuk jemaat didalam gedung gereja utama menjadikan ruang sirkulasi menjadi alternative pilihan untuk menampung jemaat yang kelebihan. Jumlah jemaat yang melonjak pada perayaan hari raya besar menjadi permasalahan tersendiri mengingat kapasitas gedung gereja yang tidak mencukupi.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
25
3.
4. 5. 6. 7.
Sarana dan prasarana yang tersedia tidak dapat berfungsi optimal, misalnya: a. Terbatasnya ruang parkir bagi para jemaat. b. Tidak tersedianya ruang administrasi gereja dan lembaga ketegorial gereja. c. Fasilitas toilet yang tidak memadai. d. Fasilitas pemadam kebakaran tidak dimiliki. e. Fasilitas pembangkit listrik darurat tidak dimiliki. f. Belum tersedianya fasilitas ruang baca. g. Keterbatasan ruang yang ada pada gedung gereja belum ada, seperti: - Ruang Konsistori - Ruang tunggu bagi para pelayan dalam ibadah - Ruang Duduk Majelis - Ruang Pelayan Musik dan pemandu lagu/WL (Worship Leader) - Ruang kontrol audio dan video - Ruang khusus bagi ibu menyusui Keterbatasan sarana dan prasaran seperti ruang-ruang bersama untuk lebih mengakrabkan para jemaat dan ruang-ruang lembaga kategorial. Kurangnya kemudahan dalam bersirkulasi di lingkungan gereja dalam mencapai antar bangunan maupun antar ruang. Belum tersedianya jalur pedestrian bagi pejalan kaki maupun orang cacat. Penataan kawasan pada lingkungan gereja belum memadai dan masih terdapat ruang-ruang yang kurang dalam pemanfaatan fungsinya.
Sumber: Analisis Pribadi berdasarkan data dilapangan.
2.4.3 Peluang (Opportunity) Tabel 2.4 Peluang (Opportunity)
No. 1.
2.
3. 4. 5.
Peluang (Opportunity) Memberikan pilihan tempat bagi umat Kristen yang berada di Kota Amlapura dan sekitarnya untuk bergabung, khusunya bagi umat Kristen yang belum beranggota gereja. Hadirnya gereja yang lengkap dengan fasilitas pendukung yang memadai akan memberikan kesempatan bagi jemaatnya untuk mendapatkan pembinaan iman diluar ibadah umum maupun hari raya. Dengan semakin bertambahnya fasilitas keagamaan bagi umat Kristen, maka dapat mewadahi segala aktivitas yang bersifat keagamaan maupun sosial. Dapat menjadi wadah bagi umat Kristen yang tergerak dalam bidang pelayanan khusunya bagi anak-anak panti asuhan. Gereja dapat berfungsi untuk menambah wawasan tentang ajaran Kristen yang belum didapatnya pada pendidikan formal (di Sekolah atau Perguruan Tinggi)
Sumber: Analisis Pribadi berdasarkan data dilapangan.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
26
2.4.4 Tantangan (Threat) Tabel 2.5 Tantangan (Threat)
No. 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Tantangan (Threat) GKPB Philia yang merupakan salah satu bagian dari denominasi gereja yang berada di Kota Amlapura harus memadai dan layak digunakan oleh umat Kristiani sebagai tempat peribadatan, dan mampu memberikan pelayanan kerohanian yang baik dan optimal. Lokasi gereja yang berada dikawasan padat kendaraan yang menimbulkan kebisingan. Lokasi gereja yang dihimpit oleh kawasan permukiman penduduk sekitar yang relatif padat. Tidak tersedianya ruang publik dilingkungan tapak yang diperuntukan bagi para jemaat. Tidak tersedianya ruang tunggu (pemberhentian) bagi para jemaat apabila mereka menggunakan jasa angkutan kota. Dengan lokasi tapak berada dikawasan padat kendaraan akan menghadirkan tantangan tersendiri apabila ada kunjungan dari jemaat lain/kelompok organisai tertentu yang menggunakan transportasi bus.
Sumber: Analisis Pribadi berdasarkan data dilapangan.
2.5 Pendekatan Evaluasi Purna Huni GKPB Jemaat Philia Pada pembahasan ini akan diuaraikan mengenai Evaluasi Purna Huni GKPB Jemaat Philia Amlapura. Evaluasi Purna Huni bertujuan untuk mengevaluasi terhadap efektif tidaknya hasil kerja rancang bangun setelah bangunan selesai dibangun dan dipakai oleh civitasnya selama kurun waktu tertentu dan mencari fakta-fakta bukan kesalahan hasil rancang bangun, yang nantinya dipakai sebagai masukan bagi terciptanya hasil rancang bangun dengan kualitas lebih baik dimasa mendatang. Maka akan dihasilkan data berupa permasalahan khusunya mengenai sistem penataan tapak, keterbatasan gedung gereja dan keterbatasan fasilitas penunjang yang ada pada GKPB Jemaat Philia menurut analisis dari penulis berdasarkan data yang telah didapat dilapangan melalui pengamatan dan survey. 2.5.1 Sistem Penataan Tapak Tapak pada lokasi GKPB Jemaat Philia belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, berdasarkan hal itu maka redesain merupakan salah satu hal yang diperlukan. Sebagai contoh dapat dilihat pada uraian berikut ini, yaitu:
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
27
Gambar 2.25 Tapak
Dari gambar 2.24 yang ditampilkan terlihat tapak yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga lahan tersebut menjadi kering dan gersang. 2.5.2 Keterbatasan Kapasitas Gedung Gereja Berdasarkan hasil dari survey dan observasi lapangan yang dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa masalah pada gedung gereja. Permasalahan yang dimaksud salah satunya yaitu kapasitas gedung tidak mampu menampung semua jemaat.
Gambar 2.26 Interior gedung gereja
Dari gambar 2.25 yang ditampilkan terlihat bahwa jemaat tidak bisa melihat pendeta sebagai pemimpin ibadah saat ibadah sedang berlangsung karena terhalang oleh tembok pembatas ruang. Disisi lain ruang yang digunakan untuk menampung jemaat yang kelebihan merupakan jalur sirkulasi. Sehingga sirkulasi pada gedung gereja akan terganggu.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
28
2.5.3 Keterbatasan Fasilitas Penunjang Pada pembahasan tentang keterbatasan fasilitas penujnang akan diuraikan mengenai fasilitas penunjang apa saja yang dibutuhkan saat ini. a. Rumah Vikaris dan Mahasiswa Praktek Kependetaan Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan yang dilakukan oleh penulis yaitu belum adanya fasilitas untuk tempat tinggal vikaris dan mahasiswa praktek. Saat ini fasilitas untuk vikaris dan mahasiswa praktek menggunakan rumah pendeta sebagai tempat tinggalnya. b. Kantor Sekretariat Gereja Belum adanya fasilitas untuk kantor gereja, hal ini berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis. c. Ruang Pengurus Kesekretariatan Kategorial Belum adanya fasilitas untuk ruang pengurus kategorial, hal ini berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis. Pengurus Kategorial yang dimaksud yaitu, kaum bapak, kaum wanita, kaum pemuda/i dan anak sekolah minggu.
2.6 Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang telah dianalisis oleh penulis maka pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meredesain gedung gereja dan fasilitas pendukungnya. Hal ini dilakukan agar permasalahan dapat diatasi sehingga mampu menyediakan fasilitas keagaaman dan fasilitas penunjang bagi para civitasnya.
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura
29