PERMAINAN EDUKATIF DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB (Studi Kasus di SDIT Al Hasna Klaten)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Oleh: QAMARUDIN DWI ANTORO 09420050
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
Motto:
Bermain-main bagi seorang anak adalah sesuatu yang sangat penting. Sebab, melarangnya dari bermain-main seraya memaksanya untuk belajar terus menerus dapat mematikan hatinya, menggangu kecerdasanya dan merusak irama hidupnya. (Al-Ghazali)1
1
Andang Ismail, education Games (Menjadi Cerdas Dan Ceria Dengan
Permainan Edukatif), Yogyakarta: Pilar Media, 2006), hlm. 1.
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
ABSTRAK
Qamarudin Dwi Antoro. Permainan edukatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab (Studi kasus di SDIT Al Hasna Klaten). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab kelas 1 di SDIT Al Hasna Klaten, hasil, faktor pendukung dan penghambat. Adapun pendekatan penelitian ini merupakan kualitatif dan strategi penelitian ini adalah studi kasus, dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 dan guru bahasa Arab yang dipilih secara purposive sampel. Hasil penelitian ini adalah guru menggunakan permainan eduaktif bernyanyi, tebak kata (sebut benda, tunjuk anggota tubuh, bingo kata, menggambar) dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab. Hasil yang dicapai, (1)Permainan edukatif memberikan pemahaman kosakata bahasa Arab kepada siswa melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar berdasarkan hasil nilai ulangan harian dan proses tanya jawab dalam permainan, (2)Permainan edukatif memberikan daya rangsang terhadap anak untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran bahasa Arab berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, (3)Permainan eduaktif menguatkan daya ingat dan melancarkan pengucapanpengucapan dalam kosakata bahasa Arab berdasarkan hasil proses tanya jawab dalam permainan selama observasi kegiatan pembelajaran, (4) Meningkatkan kualitas dan minat siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab berdasarkan hasil observasi dan wawancara siswa. Adapun faktor penghambat yaitu terdapat pada siswa yang belum lancar dalam menulis Arab, dan waktu yang kurang, dan faktor pendukung terdapat pada guru, siswa dan fasilitas sekolah. Kata Kunci: Permainan edukatif dan kosakata
x
تجريد قمرالدين دوي انطورا .نؼجخ رشثٕٚخ ف ٙرؼهٛى يفشداد نهغخ انؼشثٛخ ( دساعخ لضٛخ ف ٙانًذسعخ اإلثزذائٛخ اإلعاليٛخ انزكبيهٛخ انؾغُٗ كالر .)ٍٛانجؾشٕٚ .كٛبكشرب :كهٛخ انزشثٛخ ٔرأْٛم انًؼهً ٍٛعبيؼخ عَٕبٌ كبنٛغبكب اإلعاليٛخ انؾكٕيٛخ.ٕٖٓٔ . ٔغشض ْزا انجؾش يؼشفخ رُفٛز نؼجخ رشثٕٚخ ف ٙرؼهٛى انهغخ انؼشثٛخ نهصف األٔل فٙ انًذسعخ اإلثزذائٛخ اإلعاليٛخ انزكبيهٛخ انؾغُٗ كالرَ ٔ ٍٛزٛغزٓب ٔانؼٕايم انزغٓٛهٛخ ٔانزضمٛهٛخ. ٔأيّب يذخم ْزا انجؾش فٕٓ كٛفٔ ٙأعهٕة انجؾش ْٕ دساعخ لضٛخ ٔ طشٚمخ عًغ انجٛبَبد ْ ٙانًالؽظخ ٔانًمبثهخ ٔانٕصبئكٔ .أيّب انفبػم فْ ٙزا انجؾش انطالة ف ٙانصف األٔل ٔانًؼهى انًخزبس ػهٗ عجٛم انؼُٛخ انًمصٕدح. دنذ َزٛغخ ْزا انجؾش ػهٗ أٌ انًؼهى ٚغزخذو نؼجخ رشثٕٚخ انزشًَٛخ ٔركش األعًبء فٙ رؼهٛى انًفشداد انهغخ انؼشثٛخٔ .كبَذ انُزٛغخ انًؾصٕنخ ْ )ٔ ٙنؼجخ رشثٕٚخ رؼطٗ فٓى يفشداد انهغخ انؼشثٛخ نذٖ انطالة يٍ خالل ػًهٛخ انزؼهٛى ثغبَت انهؼجخ ثُبء ػهٗ َزبئظ ٔاإليزؾبٌ انٕٛيٛخ ٔػًهٛخ عؤل ٔعٕاة فٗ نؼجخ )ٕ .نؼجخ رشثٕٚخ رؼطٗ انًضٛشاد نألفكبس ف ٙرؼهٛى انهغخ انؼشثٛخ ثُبء ػهٗ يالؽظخ يغذّ أصُبء رؼهٛى )ٖ .نؼجخ رشثٕٚخ رؾمك انزاكشح ٔ رغٓم انُطك ف ٙيفشداد انهغخ انؼشثٛخ ثُبء ػهٗ ػًهٛخ عؤل ٔعٕاة داسد فٗ نؼجخ رشثٕٚخ. ٗ) ٚشل ٙعٕدح ٔسغجخ ف ٙرؼهٛى يفشداد انهغخ انؼشثٛخ ثُبء ػهٗ انًالؽظخ ٔ انًمبثهخ نهطالة. ٔأيب انؼٕايم انزضمٛهٛخ فُْٓ ٙبن انطالة انز ٍٚنى ٚغزطٛؼٕا انكزبثخ ٔ كٌٕ انؾصخ يؾذٔدح. ٔأيب انؼٕايم انزغٓٛهٛخ فٓٔ ٙعٕد انًؼهى ٔانطالة ٔانٕعبئم انًذسعٛخ. الكلمات الرئيسية :نؼجخ رشثٕٚخ ٔ انًفشداد
xi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan nikmat pada kita berupa tetap adanya Iman dan Islam dalam diri. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga dengan bacaan Sholawat yang kita tujukan kepada Beliau, di Yaumul Qiyamah kelak kita bisa mendapatkan Syafaatnya dan termasuk kedalam Umatnya, Amin. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan dari beberapa pihak yang telah memberikan arahan, dorongan, dan bimbingan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Musa Asy‘arie, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2. Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3. Bapak Drs. H Ahmad Rodli, M.S.I, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. 4. Bapak Drs. H. Zainal Arifin A, M.Ag, selaku pembimbing akademik penulis dalam menyelesaikan kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
xii
5. Bapak Sigit Purnama, M.Pd, selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan banyak waktunya dan memberikan pengarahan serta masukan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 6. Ust. Maryanto, S.Pd, selaku kepala SDIT Al Hasna Klaten, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SDIT Al Hasna Klaten. 7. Ustzah. Arien Rahini, S.Pd.I, selaku selaku guru bahasa Arab di SDIT Al Hasna Klaten, yang telah meluangkan banyak waktunya untuk mendampingi penulis dan informasi kepada selama penelitian. 8. Keluarga besar penulis, Ayahanda Tugiman, Ibunda Sukarni dan kakak Syamsu Purwanto. selaku induk semangat bagi penulis yang telah merelakan seluruh hidupnya untuk berjuang dan berusaha keras memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada penulis demi terwujudnya cita-cita penulis. 9. Keluarga
kakak, mbk bek dan
yasyfa yang tak pernah henti
memberikan semangat dan do’a bagi penulis agar terus berjuang. 10. Sahabat rumah maguwoharjo, kang Kaji (pemilik rumah), kang Rama, mas Fadli, Anas dan Hafid, yang banyak memberikan dorongan dan warna di keseharian penulis dalam penyusunan skripsi ini. 11. Seluruh
sahabat-sahabat
Futsal,
PBA,
PPL-KKN
mendukung dan memberikan semangat bagi penulis.
xiii
yang
telah
12. Serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormat penulis. Penulis menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua kalangan. Amin Ya Robbal Alamin
Yogyakarta, 11 Juni 2013 Penulis
Qamarudin Dwi Antoro NIM. 09420050
xiv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................
iii
HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR ................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR .............................
vii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
ix
ABSTRAK .......................................................................................................
x
ABSTRAK ARAB ...........................................................................................
xi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xix
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................
xx
BAB I : PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................................
5
D. Telaah Pustaka ..............................................................................
6
E. Landasan Teori ..............................................................................
8
F. Metode Penelitian ..........................................................................
16
xv
G. Sistematika Pembahasan ...............................................................
22
BAB II : GAMBARAN UMUM SDIT AL HASNA KLATEN ......................
24
A. Letak Geografis ..........................................................................
24
B. Sejarah Singkat SDIT Al Hasna Klaten ......................................
25
C. Visi, Misi, dan Tujuan SDIT Al Hasna Klaten ...........................
27
D. Struktur Organisasi .....................................................................
28
E. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................
32
F. Sarana dan Prasarana ...................................................................
35
G. Pembelajaran Bahasa Arab kelas 1 ...........................................
36
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................
40
A. Hasil ............................................................................. .............
40
1. Pelaksanaan Permainan Edukatif Kelas 1 di SDIT Al Hasna Klaten …………………………………………………………..
40
2. Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab ............................
55
3. Faktor Penghambat dan Pendukung ......................................
58
B. Pembahasan ................................................................................
60
1. Pelaksanaan Permainan Edukatif Kelas 1 Di SDIT Al Hasna Klaten...........................................................................
60
2. Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab ............................
66
3. Faktor Penghambat dan Pendukung .......................................
68
BAB IV : PENUTUP .......................................................................................
74
A. Kesimpulan .................................................................................
74
xvi
B. Saran-Saran .................................................................................
75
C. Kata Penutup ...............................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
77
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Guru SDIT Al Hasna Klaten...................................
33
Tabel 2. Daftar Jumlah Siswa SDIT Al Hasna Klaten.....................
34
Tabel 3. Daftar Nilai Siswa kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten............
xviii
57
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Susunan Struktur Organisasi SDIT Al Hasna Klaten .....................
29
Gambar 2. Proses Permainan Tunjuk Anggota Badan .....................................
47
Gambar 3. Teks Permainan Bingo Kata ...........................................................
48
Gambar 4. Proses Permainan Sebut Benda ......................................................
52
Gambar 5. Proses Permainan Menggambar .....................................................
53
Gambar 6. Teks Permainan Bingo Kata ...........................................................
54
xix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543 b/u/1987 tanggal 10 September 1987 yang diterbitkan oleh Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan tahun 2003. 1. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya dengan huruf latin: Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا
alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ة
ba
B
Be
د
ta
T
Te
س
sa
S|
es (dengan titik di atas)
ط
jim
J
Je
ػ
ha
H{
ha (dengan titik di bawah)
xx
ؿ
kha
Kh
Ka dan ha
د
dal
D
De
ر
zal
Z|
zet (dengan titik di atas)
س
ra
R
Er
ص
zai
Z
Zet
ط
sin
S
Es
ػ
syin
Sy
es dan ye
ص
sad
S{
es (dengan titik di bawah)
ض
dad
D{
de (dengan titik di bawah)
ط ظ
ta
T{
te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di
za
Z{ bawah)
ع
‘ain
...‘...
Koma terbalik di atas
ؽ
gain
G
Ge
ف
fa
F
Ef
ق
qaf
Q
Ki
xxi
ن
kaf
K
Ka
ل
lam
L
El
و
mim
M
Em
ٌ
nun
N
En
ٔ
wau
W
We
ِ
ha
H
Ha
ء
hamzah
..'..
Apostrof
ٖ
ya
Y
Ye
2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal atau diftong. a. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
َ
Fathah
A
A
َ
Kasrah
I
I
َ
Dammah
U
U
xxii
Contoh:
َ كَزَت- Kataba
َُزَْْتٚ - Yazhab
َ ف َؼم- Fa'ala
َ عُ ِئم- Su ila
b. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu: Tanda dan Huruf
Nama
Gabungan Huruf
Nama
ْى
Fathah dan Ya
Ai
a dan i
ْو
Fathah dan Wau
Au
a dan u
Contoh:
َْفَٛ ك- Kaifa
َ َْْٕل- Haula
c. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Harkat dan
Huruf dan
Nama
Tanda
Huruf ا
Nama
ى
Fathah dan alif atau ya
A<
a dan garis di atas
ى
Kasrah dan ya
I<
i dan garis di atas
و
Dammah dan wau
U<
u dan garis di atas
xxiii
Contoh:
َ – لَبلqa>la
َمْٛ ِ – لqi>la
َٗ – َسيra>ma
َُمُْٕلٚ – yaqu>lu
3. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua. a. Ta marbutah hidup Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah /t/. b. Ta marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah /h/. c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka Ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh:
ْ – سَْٔضَخُ االَطْفَبلRaud}ah al-at}fal / Raud}atul at}fal ْانًَُُ َٕسَح
ُانًَذَُِْٖخ
-
al-Madi>nah
atau
Tasydid
al-Munawwarah
/
al-Madi>natul-
sistem
tulisan Arab
Munawwarah
ْطهْؾَخ َ – t}alh}ah 4. Syaddah (Tasydid) Syaddah
yang
dalam
dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid.
xxiv
Dalam trasnliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama denagn huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh:
سَثََُب- Rabbana
َ َ َضل- Nazzala
ّ َانْ ِجش- al-birr
ُ اَنْؾَظ- al-h}ajju
5. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu الnamun, dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah. a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah Kata
sandang
yang
diikuti
oleh
huruf
syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu hhuruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah Kata
sandang
yang
diikuti
oleh
huruf
qamariah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung. xxv
Contoh:
ُعم ُ َ انش- ar-rajulu
ُِذَحَٛ انغ- as-sayyidatu
ُّشًْظ َ ان- asy-syamsu
ُ ان َم ًَش- al-qamaru
6. Hamzah Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan aran berupa alif. Contoh: a. Hamzah di awal
ُ ُا ِيشْد- umirtu
َ َا َكم- akala
b. Hamzah di tengah
ٌَُْٔ رَأْخُز- ta'khuz\una
ٌَُْٕ ر ْأ ُكه- ta'kuluna
c. Hamzah di akhir
ٌْئَٛ ش- syai'un
ُ انَُْٕء- an-nau'u
7. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi'il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yaitu bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.
xxvi
Contoh:
ٍِْٛشُانَشصلْٛ َ َٔاََِبنهَّ َنَُٕٓخ- Wa innallaha lahuwa khair ar-raziqin - Wa innallaha lahuwa khairur raziqin
ٌضَاْٛ ًِْم َٔان َ ْٛ َ فَبَْٔفُٕاانك- Fa aufu al-kaila wa al-mizana - Fa auful-kaila wal-mizana 8. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:
ال َسعُْٕل َ ؾًَذٌ ا َ ُ َٔيَب ي- Wa ma Muhammadun illa rasul ٌُِّْ انْ ُمشْآِٛش ْٓ ُش َسيَضَبٌَ انَزْ٘ اُ َْ ِضلَ ف َ - Syahru Ramad{ana al-lazi unzila fihi alQur'anu Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh:
ْتِٚؼ َلش ٌ ْص ٌشيٍَِ انهّ ِّ ٔضفَز ْ َ – Nas}rum minallahi wa fath}un qarib xxvii
ٌْىٛءٍػَهٙ ْ َ َٔانهّ ُّ ِث ُكمَ ش- Wallahu bikulli syai'in alimun 9. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini
merupakan bagian tak terpisahkan dengan
ilmu Tajwid.
xxviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang menempati posisi penting di Indonesia, bahkan bahasa Arab merupakan bahasa resmi internasional. Dalam Islam menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat. Sedangkan Islam sendiri mempunyai dua sumber hukum, yaitu Alqur’an dan Al-hadist, keduanya diturunkan dalam bentuk bahasa Arab. Akan tetapi, menguasai suatu bahasa bagaikan membangun sebuah rumah batu. Pembangunan harus dimulai dengan memasang pondasi, kemudian batu batanya disemen supaya tidak goyah. Dalam kondisi yang demikian itu, bila ada pemasangan batu yang kurang kuat, maka konstruksi keseluruhan akan melemah.1 Oleh sebab itu tak sedikit orang yang menganggap bahasa Arab merupakan bahasa yang rumit dan sulit untuk dipelajari, sehingga semua itu menjadi suatu penghambat dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Pembelajaran pada dasarnya merupakan usaha untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga para peserta didik dapat memperoleh tujuan belajar sesuai apa yang diharapkan. Namun mempelajari bahasa Arab merupakan pekerjaan yang panjang dan kompleks. Banyak cara mengajarkan bahasa Arab, namun hasil pembelajaran bahasa Arab belum
1
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajaranya, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), hlm. 69.
1
2
sepenuhnya maksimal. Banyak problem masih sering bermunculan dan hampir jarang terpecahkan. Pengajaran bahasa Arab di Indonesia, terutama yang terjadi di lembaga pendidikan madrasah, juga dihadapkan pada sejumlah problem yang berkaitan dengan metodologi dalam pengertian yang luas, yakni hal-hal yang berhubungan dengan elemen-elemen dalam kegiatan belajar-mengajar bahasa Arab itu sendiri.2 Terdapat berbagai macam metode yang ada dalam pembelajaran bahasa Arab, sehingga menjadi suatu keseriusan bagi seorang pendidik dalam memilih dan melaksanakan pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pembelajaran bahasa Arab kepada pemula, usaha awal seorang pendidik mengenalkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap bahasa Arab. Oleh karena itu tugas seorang pendidik harus pandai-pandai memiliki strategi dalam memilih metode dan memanfaatkan media yang cocok untuk menyampaikan materi yang diajarkan. Sehingga dalam pembelajaran tercipta suasana yang menyenangkan dan materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik. Dengan demikian keberhasilan pembelajaran manakala seorang pendidik dapat menyampaikan materi dengan baik, mampu menempatkan suatu strategi pembelajaran yang tepat kepada peserta didik sehingga kegiatan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Sehingga pembelajaran bisa
2
Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta :
Ide Press Yogyakarta 2010), hlm. 68.
3
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran adalah dengan bermain sambil belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud bermain adalah berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati (dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak). Sementara, yang dimaksud dengan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.3 Dalam hal ini, dibutuhkan permainan edukatif yang dapat menarik minat dan mengaktifkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Langkah awal agar mahir berbahasa, siswa dikenalkan dan menguasai kosakata-kosakata bahasa Arab. Dengan penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Bagi siswa Sekolah Dasar mengajarkan dan mengenalkan kosakata-kosakata baru perlu sebuah strategi yang cocok, dimana bisa mengunakan media dan metode yang sesuai dengan keadaan siswa. Mengunakan permainan edukatif dalam penguasaan kosakata bahasa Arab, diupayakan siswa bisa menangkap dan memahami kosakata-kosakata baru, karena dengan permainan edukatif cocok dengan masa usia siswa, yang dimana masa usia sekolah dasar masih usia kanak-kanak dimana siswa masih senang bermain. Karena tujuan utama permainan dalam pengajaran bahasa
3
Suyadi, Permainan Edukatif yang mencerdaskan : The power of smart games
for children, (Yogyakarta: Power books, 2009), hlm. 17.
4
bukan semata-mata untuk memperoleh kesenangan, tetapi untuk belajar keterampilan berbahasa kususnya untuk mengingatkan kosakata baru, dengan permainan siswa mendapatkan pengalaman sehingga bisa mengingat dengan baik. Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Hasna Klaten mata pelajaran bahasa Arab, mulai diajarkan dan dijadwalkan dari kelas I-VI. Dalam pembelajaran bahasa Arab kelas 1, guru berusaha mengenalkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran bahasa Arab. Sehingga para siswa cinta terhadap pelajaran bahasa Arab. Di SDIT Al Hasna Klaten proses pembelajaran bahasa Arab diajarkan dengan cara mengunakan strategi beberapa metode permainan edukatif untuk menyampaikan dan mengenalkan kosakata bahasa Arab, sebagai langkah awal sebelum menguasai bahasa Arab para siswa diupayakan hafal dan faham kosakata. Kosakata yang diberikan kepada siswa kosakata yang dekat dengan lingkungan siswa. Diharapkan dengan menggunakan permainan edukatif, siswa kelas I SDIT Al Hasna Klaten dapat cepat menerima dan memahami kosakata bahasa Arab. Dilihat dari kegiatan proses belajar mengajar bahasa Arab kelas 1 yang menggunakan permainan edukatif, maka dalam hal ini menjadi alasan penulis menggambil penelitian studi kasus dengan judul “Permainan Edukatif Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab (Studi Kasus di SDIT Al Hasna Klaten)” B. Rumusan Masalah Melihat dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu :
5
1. Bagaimana pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten? 2. Bagaimana hasil yang dicapai dalam pembelajaran kosakata dengan menggunakan permainan edukatif? 3. Faktor apa saja yang mengahambat dan mendukung permainan edukatif? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Melihat dari rumusan masalah yang telah penulis tentukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab kelas 1 di SDIT Al Hasna Klaten 2. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab dengan menggunakan permainan edukatif 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mengahambat dan mendukung permainan edukatif Kegunaan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dan kegunaan dalam pendidikan baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teoritis Diharapkan menambah khazanah keilmuan, sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi pendidik bahasa Arab tentang pengaruh permainan edukatif dan peranannya bagi pembelajaran bahasa Arab b. Praktis
6
Sebagai pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sebelum terjun sebagai pengajar bahasa Arab, serta diharapkan berguna sebagai tambahan informasi tertulis bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian. D. Telaah Pustaka Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan topik yang peneliti teliti antara lain: 1. Skripsi Nina Lutfiah dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2012) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Sleman Kota” metode yang digunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya ada perbedaan yang signifikan dalam hal penguasaan kosakata bahasa Arab, sebelum diberi perlakuan dengan media kartu dan sesudah diberi perlakuan dengan media kartu. Terbukti dalam mempengaruhi penguasaan bahasa Arab siswa antar kelas kontrol dan kelas eksperimen ada peningkatan dari 5,13% menjadi 30,51% ada peningkatan sebesar 25,38%. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengaruh penggunaan media kartu terhadap penguasaan kosakata bahasa Arab adalah mempengaruhi. 2. Skripsi Ahmad Pito dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2012) yang berjudul “Pengaruh Metode Permainan Edukatif dalam Pembelajaran PAI Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini di PAUD Inklusi Amala Lempongsari Sariharjo Nganglik Sleman Yogyakarta“. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah statistik kuantitatif dan menjelaskan tentang pelaksanaan metode permainan edukatif bagi anak
7
usia dini. Hasilnya
pelaksanaan metode permainan edukatif rata-rata
sebesar 58%,dan kreativitas anak memperoleh rata-rata sebesar 50%. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengaruh yang diberikan oleh penggunaan permainan edukatif terhadap kreatifitas anak usia dini adalah signifikan (nyata). 3. Skripsi Musyrifah Zidni Baroroh dari UIN Sunan Klaijaga Yogyakarta (2007) yang berjudul “Permainan Edukatif dalam Pembelajaran PAI Bagi Anak Usia Prasekolah pada kelas unggulan di TK ABA Gemolong Sragen”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah kualitatif, yang ditinjau dari cara dan taraf pembahasan digolongkan penelitian pemahaman
deskriptif. terhadap
Hasilnya totalitas
permainan diri
pada
edukatif
meningkatkan
anak,
meningkatkan
berkomunikasi/bersosialisasi, meningkatkan kemampuan berpikir anak, melatih kemampuan berbahasa anak, mengembangkan kemampuan motorik, mengembangkan kekayaan rohani dan pendidikan nilai-nilai moral. Dengan mengkaji beberapa pustaka diatas, penulis tergerak untuk meneliti “Permainan Edukatif Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab (Studi Kasus di SDIT Al Hasna Klaten)”. Adapun letak perbedaan antara skripsi yang sudah ada, adalah lebih fokus pada implementasi permainan edukatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab Peserta didik kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten dan belum ada peneliti yang meneliti tentang tema ini.
8
E. Landasan Teori 1.
Permainan Edukatif a. Pengertian Permainan Edukatif Istilah permainan, menurut pengertianya adalah situasi atau kondisi tertentu saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu aktivitas atau kegiatan bermain.4 Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan, maupun mengembalikan Imajinas pada anak.5. Parten, dalam Dockett dan Fleer, memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi. Melalui bermain, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada seorang anak, siswa, dan peserta didik dalam bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak dapat mengenal tentang dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan sekitar. Sedangkan menurut 4
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif
dalam belajar bahasa Arab, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 26. 5
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak
Usia Dini, (Jakarta: Grasindo, 2006), hlm. 1.
9
Bettelheim, bermain adalah adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain, kecuali yang ditetapan pemain sendiri, dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar.6 Sehingga dalam melakukan permainan, seseorang dapat menemukan identitas, dapat mempelajari sebab-akibat, mampu mengembangkan hubungan, dan mampu mengembangkan potensi dirinya. Sehingga yang dimaksud dengan permainan edukatif adalah permainan yang memiliki unsur mendidik yang didapatkan dari sesuatu yang ada dan melekat serta menjadi bagian dari permainan itu sendiri. Selain itu, permainan ini juga memberi rangsangan ataupun respon positif terhadap indra pemainnya.7 Meskipun pembelajaran tidak selalu membutuhkan sebuah permainan, dan permainan sendiri tidak selalu dalam rangka mempercepat proses pembelajaran. Akan tetapi, permainan yang dimanfaatkan dengan bijaksana dapat menambah variasi, semangat, dan minat pada sebagian program belajar. Seperti semua teknik belajar, permainan bukanlah tujuan itu sendiri, melainkan sarana untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan pembelajaran.8 b. Ciri Permainan Edukatif 6
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode …, hlm. 27.
7
Ibid, hlm. 29.
8
Ibid, hlm. 34.
10
Dalam permainan terkadang mengunakan alat dan ada pula yang tidak menggunakan alat. Adapun yang menggunakan alat sebaiknya memperhatikan ciri-ciri peralatan yang baik, yaitu:9
1) Desain Mudah dan Sederhana Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana. Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran
edukasi,
sehingga
anak
tidak
terbebani
dengan
kerumitannya. 2) Multifungsi Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak. 3) Menarik Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas mengekspresikan kekreatifannya. 4) Berukuran besar Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan
9
anak
untuk
memegangnya
dan
menghindari
Andang Ismail, Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria Dengan
Permainan Edukatif, (Yogyakarta: Pilar Media, 2006),hlm.162-166.
11
kemungkinan membahayakan misalnya dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang besar. 5) Awet dan sesuai kebutuhan Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6) Mendorong anak untuk bermain bersama Sebaiknya memilih anak yang memberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya. 7) Mengembangkan Daya Fantasi Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak. Dari ciri macam alat yang baik tersebut, adapula permainan bahasa. Diantara ciri-ciri permainan bahasa yang baik adalah sebagai berikut:10 1) Dapat mengukuhkan dan meningkatkan penguasaan bahasa, seperti medengar, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu, juga dapat meningkatkan penguasaan unsur bahasa (kosakata dan tata bahasa) 2) Mempunyai rangsangan dan bahan yang menarik sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa pelajar.
10
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode …, hlm. 54.
12
3) Memberikan peluang kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa yang lain, guru, dan materi bahasa. 4) Dapat merangsang siswa untuk bertindak secara aktif dan positif serta dapat meningkatkan minat mereka. 5) Melibatkan pelajar secara aktif, baik dalam kelompok maupun kelas. c. Manfaat Permainan Edukatif Pembelajaran memang tidak selalu membutuhkan permainan, dan permainan sendiri tidak selalu dalam rangka mempercepat proses pembelajaran. Akan tetapi, permainan yang dimanfaatkan dengan bijaksana dapat menambah variasi, semangat, dan minat pada sebagian program belajar. Seperti semua teknik belajar, permainan bukanlah tujuan itu sendiri, melainkan sarana untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan pembelajaran. Menurut Suyatno, permainan yang benar dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik, menguatkan pembelajaran, bahkan bisa dijadikan sebagai ujian. Permainan dalam belajar (learning games) yang mampu menciptakan atmosfer menggembirakan dan membebaskan kecerdasan penuh serta tidak terhalang dapat memberi banyak sumbangan. Permainan dalam belajar, jika dimanfaatkan secara bijaksana, menghasilkan beberapa hal berikut:11 11
Ibid, hlm. 36.
13
1) Menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat proses belajar. 2) Menghilangkan stress dalam lingkungan belajar. 3) Mengajak orang terlibat secara penuh 4) Meningkatkan proses belajar. 5) Membangun kretivitas diri. 6) Mencapai tujuan dengan ketidak sadaran. 7) Meraih makna belajar melalui pengalaman, dan 8) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar. d. Tujuan Permainan Edukatif Tujuan dari permainan edukatif jika dipandang sebagai metode atau cara mendidik yang menyenangkan adalah sebagai berikut:12 1) Untuk mengembangkan konsep diri 2) Untuk mengembangkan kreativitas 3) Untuk mengembangkan komunikasi 4) Mengembangkan aspek fisik dan motorik 5) Mengembangkan aspek sosial 6) Mengembangkan aspek emosi 7) Mengembangkan aspek kognisi 8) Mengasah ketajaman penginderaan
12
Musyrifah Zidni Baroroh,” Permainan Edukatif dalam Pembelajaran PAI Bagi
Anak Usia Prasekolah pada kelas unggulan di TK ABA Gemolong Sragen”, Skripsi S1 Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN SUKA, 2007), hlm.10.
14
2.
Kosakata Bahasa Arab Dalam pembelajaran bahasa, tidak bisa lepas dari penguasaan kosakata bahasa. Langkah awal yang digunakan untuk memperkenalkan suatu bahasa melalui perkenalan kosakata. Demikan halnya dalam mempelajari bahasa Arab, langakah awalnya adalah mengenal kosakata terlebih dahulu. Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata sesorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. 13 Adapun pengertian kosakata dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah perbendaharaan kata.14 Adapun upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kosakata para siswa dengan tujuan : a. Meningkatkan taraf kehidupan para siswa b. Meningkatkan taraf kemampuan mental para siswa c. Meningkatkan taraf perkembangan konseptual para siswa d. Mempertajam proses berfikir kritis para siswa
13
http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata, akses 5 februari 2013
14
Tim penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua), (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995)
15
e. Memperluas cakrawala pandangan hidup para siswa.15 Sedangkan nama lain koskata dalam bahasa Arab disebut dengan istilah Mufradât. Sebenarnya sudah banyak kata-kata bahasa Arab yang masuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia dan terkadang sering didengar dalam percakapan sehari-hari. Akan tetapi ada bebrapa hal yang harus diperhatikan dalam pengajaran kosakata yaitu: 16 a. Pengajaran kosakata tidak berdiri sendiri b. Pembatasan makna c. Kosakata dalam konteks d. Terjemah dalam pengajaran kosakata e. Tingkat kesukaran. Dalam mengajarkan kosakata ada tahapan atau teknik yang perlu diperhatikan, menurut Fuad Effendi sebagai berikut:17 1. Mendengarkan kata Ini adalah tahap pertama dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru, baik yang berdiri sendiri maupun dalam kalimat. Apabila unsur bunyi dari kata sudah dikuasai siswa maka dalam dua atau tiga kali pengulangan siswa telah mampu mendengarkan secara baik.
15
Guntur Tarigan, Pengajaran Kosakata, (bandung: Angakasa,1984), hlm. 23.
16
AhmaFuad Efendi, metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat,
2005), hlm. 97. 17
Ibid, hlm. 98.
16
2. Mengucapkan kata Tahap berikutnya adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengucapkan kata yang di dengarnya. Mengucapkan kata baru membantu siswa mengingatnya dalam waktu yang lebih lama. 3. Mendapatkan makna kata Berikan arti kata kepada siswa dengan sedapat mungkin menghindari terjemahan, kecuali kalau tidak ada jalan lain. Ada berbagai teknik yang bisa digunakan oleh guru untuk menghindari terjemahan dalam menerangkan arti suatu kata, antara lain dengan memberikan konteks, definisi sederhana, pemakaian gambar dan teknik-teknik yang lain. 4. Membaca kata Setelah
melalui
tahap
mendengar,
mengucapkan,
dan
memahami makna kata-kata (kosakata) baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan membaca kata tersebut dengan suara keras. 5. Menulis kata Akan sangat membantu penguasaan kosakata, kalau siswa diminta untuk menulis kata-kata baru yang dipelajarinya pada saat makna kata-kata itu masih segar dalam ingatan siswa. 6. Membuat kalimat Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna,
17
baik secara lisan maupun tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat-kalimat yang bervariasi dan siswa diminta untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat-kalimat itu hendaknya digunakan kata-kata yang produktif dan aktual agar siswa dapat dengan memahami dan mempergunakannya sendiri. F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Strategi Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, bersifat verbal, kalimat-kalimat, fenomena-fenomena, dan tidak berupa angka, kususnya tentang permainan edukatif untuk meningkatakan kosakata bahasa Arab kelas 1 di SDIT Al Hasna Klaten. Adapun strategi penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus dalam pendidikan bahasa adalah bentuk penelitian pendidikan bahasa yang mendalam tentang suatu aspek pendidikan bahasa, termasuk lingkungan pendidikan bahasa dan manusia yang terlibat dalam pendidikan bahasa di dalamnya.18 Fokus penelitian ini dapat berupa entitas (penelitian di suatu tempat dengan populasi tertentu) atau beberapa entitas (studi multi tempat/multisite). Penelitian ini mendeskripsikan kasus, menganalisis tema atau isu, dan menginterpretasi atau pembuktian penelitian terhadap
18
Syamsuddin AR, Vismaia., Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 28.
18
kasus yang dapat dilakukan oleh individu, kelompok, lingkungan hidup manusia, serta lembaga sosial yang terkait dengan pendidikan bahasa.19 Penulis fokus dalam penelitian entitas atau penelitian di suatu tempat dengan populasi tertentu yaitu di kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten. 2. Penentuan Subjek Penelitian Metode penentuan subjek sering disebut juga sebagai metode penentuan sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.20Penentuan subjek penelitian merupakan suatu bagian dalam penelitian yang memiliki kedudukan yang penting, dikarenakan subjek penelitian memberikan informasi data tentang variable yang diamati oleh peneliti. Adapun penentuan subjek ini berdasarkan Purposive Sampel yaitu pemilihan sekelompok subjek yang dianggap memiliki informasi untuk memahami masalah peneliti. Subjek dalam penelitian adalah:
Guru bahasa Arab SDIT Al Hasna Klaten
Peserta didik kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten, dimana jumlah peserta didik adalah 24 siswa. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah permainan
edukatif dalam mengembangkan kosakata.
19
20
Ibid, hlm. 28. Suhharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm.90.
19
3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Dalam hal ini penulis mengunakan beberapa teknik dan pengumpulan data dalam meneliti yaitu: a. Observasi Observasi merupakan tehnik yang dilakukan oleh peneliti untuk mengadakan pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak langsung.21 Observasi dimaksudkan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap keadaan yang ada dalam penelitian. Data mampu mengamati,mengungkapkan, dan memberikan catatan tentang gejala-gejala yang ada dalam lapangan penelitian. Observasi ini digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah SDIT Al Hasna Klaten dan proses pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran kosakata di kelas 1SDIT Al-Hasna Klaten. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.22 Sehingga
21
Mohamad Ali, Penelitian kependidikan prosedur dan strategi, (Bandung :
Angkasa, 1985), hlm. 91. 22
Ibid, hlm. 83.
20
wawancara bisa disebut kuesioner lisan karena melakukan dialog antara pewawancara dengan sumbernya sehingga memperoleh suatu informasi. Metode ini ditujukan kepada kepala sekolah dan guru bahasa Arab, untuk mengetahui data tentang pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab terhadap penguasaan kosakata siswa. Baik dari pemilihan, pelaksanaan, serta sampai evaluasi permainan edukatif
dalam
pembelajaran.
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan wawancara bebas terstruktur. c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.23 Adapun dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah, struktur organisasi sekolah, keadaan siswa, guru, karyawan, nilai peserta didik, serta dokumentasi pembelajaran bahasa Arab menggunakan permainan edukatif . 4. Metode Analisis Data Analisis
data
merupakan
proses
mengorganisasikan
dan
mengerutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research. (Yogyakarta: Andi.), hlm. 151.
21
yang disarankan oleh data.24 Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis data kualitatif. Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Humberman (1992) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). a) Redukasi Data Redukasi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstrakan dan pentransformasian data kasar dari lapangan. b) Penyajian Data Adalah sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajianya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Tujuanya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. c) Menarik Kesimpulan (verifikasi) Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data
24
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 91.
22
harus selalu diuji kebenaran dan kesesuaianya sehingga validitasnya terjamin.25 Keabsahan data akan diuji dalam setiap penelitian, dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. a. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber ini untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa seumber di SDIT Al Hasna Klaten. Kemudian dilakukan dengan mengecek data lalu dideskripsikan, dikatagorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber-sumber tersebut. Salah satu contoh caranya membandingkan apa yang dikatakan siswa/orang dengan apa yang dikatakan secara pribadi atau apa yang ada dalam kondisi pembelajaran. b. Trianggulasi Teknik Trianggulasi teknik ini untuk mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Kemudian dilakukan dengan cara data diperoleh dari wawancara, kemudian dicek melalui observasi, dokumentasi atau kuesioner.26 Salah satu contoh caranya bisa dengan 25
Ibid, hlm. 209.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: alfabeta, 2006), hlm. 372.
23
membandingkan hasil wawancara guru bahasa Arab/siswa kelas 1 di SDIT Al hasna Klaten dengan isi suatu dokumentasi yang berkaitan, dan bisa juga membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. G. Sistematika Pembahasan Agar mempermudah penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis memberiakn
gambaran
yang
sistematis
dan
logis.
Sehingga
bisa
mempermudah dan memperjelas bagi pembaca, penguji dan peneliti sendiri dalam menganalisis dan menelti hasil penelitian. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II membahas tentang gambaran umum SDIT Al-Hasna Klaten, adapun yang dibahas meliputi letak geografis, sejarah singkat berdirinya, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, sarana prasarana, serta gambaran pembelajaran bahasa Arab. Bab III merupakan inti dari skripsi ini yaitu membahas gambaran pelaksanaan permainan edukatif dalam mengembangkan kosakata Bahasa Arab siswa kelas 1 SDIT Al Hasna Klaten yang berisi tentang dasar, fungsi dan tujuan permainan edukatif. Serta mengetahui hasil dari pembelajaran menggunakan permainan edukatif. Bab IV penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil peneiltian dan pembahasan yang telah penulis sampaikan, maka ada beberapa hal yang dapat penulis tarik sebagai kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan permainan edukatif pembelajaran kosakata bahasa Arab di kelas 1 SDIT Al Hasna, yang bermaterikan anggota tubuh dan peralatan sekolah. Guru menggunakan beberapa permainan eduaktif diantaranya bernyanyi, tebak kata (sebut benda,tunjuk anggota tubuh, bingo kata, menggambar) dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab. 2. Hasil yang diduga kuat dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab dengan menggunakan permainan edukatif, adalah: a. Permainan edukatif memberikan pemahaman kosakata bahasa Arab kepada siswa melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar. b. Permainan edukatif memberikan daya rangsang terhadap anak untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran bahasa Arab c. Permainan eduaktif menguatkan daya ingat dan melancarkan pengucapan-pengucapan dalam kosakata bahasa Arab. d. Meningkatkan kualitas dan minat siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab.
74
75
3. Faktor penghambat dan pendukung pembelajaran bahasa Arab menggunakan permainan edukatif yaitu terdapat pada siswa yang belum lancar dalam menulis Arab, dan waktu yang kurang. Adapun pendukung terdapat pada guru, siswa dan fasilitas sekolah. B. Saran-saran Dari kesimpulan yang telah ada penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kepada SDIT Al Hasna Klaten Pengadaan sarana tambahan seperti lab bahasa dan penambahan bukubuku bacaan ringan dengan teks Arab agar menambah motivasi siswa untuk belajar bahasa Arab. 2. Kepada guru bahasa Arab a. Menayangkan film atau video tentang pembelajaran berbahasa Arab yang mendidik. b. Pada saat pembelajaran berlangsung, hendaknya guru lebih mengerti terhadap prilaku siswa. c. Lebih memperhatikan pelaksanaan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab. 3. Kepada siswa a. Membaca tulisan bahasa Arab, mendengarkan atau melihat rekaman/video yang berbahasa Arab b. Membaca dan mengulangi kosakata bahasa Arab yang telah diajarkan secara rutin
76
C. Kata Penutup Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam tercurah bagi nabi Muhammad SAW. Dengan limpahan rahmat Nya yang tak terhingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik berupa materi maupun dorongan dan arahan serta hal-hal yang dibutuhkan sampai terselesaikanya skripsi ini. Sebagai karya seorang penulis yang tak luput dari salah dan dosa pastinya skripsi ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, walaupun dengan usaha dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian saran dan kritik yang membangun, penulis harapkan untuk melengkapi kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohamad. 1985. Penelitian kependidikan prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa. AR,Syamsuddin , dan Vismaia. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suhharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajaranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asyrofi, Syamsuddin Asyrofi. 2010. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Ide Press Yogyakarta.
Baroroh, Musyrifah Zidni. 2007.” Permainan Edukatif dalam Pembelajaran PAI Bagi Anak Usia Prasekolah pada kelas unggulan di TK ABA Gemolong Sragen”, Skripsi S1 Pendidikan Bahasa Arab. Yogyakarta: Perpustakaan UIN SUKA. B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta.
Efendi, AhmaFuad 2005. Metodologo Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. Ismail, Andang. 2006. Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria Dengan Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media. Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2011. Metode Permainan-permainan Edukatif dalam belajar bahasa Arab. Yogyakarta: Diva Press. Mulyasa. E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
78
Murkanca, Wayan dan P.P.N Sumatera, Evaluasi Pendidikan. PT. Usaha Nasional:Surabaya.. Putro, Sunaryo. 2011. Aku Cinta Bahasa Arab. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Sudono,Anggani. 2006. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo. . Sugiyono. 2006.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: alfabeta. Suwandi, Basrowi.2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Suyadi. 2009. Permainan Edukatif yang mencerdaskan : The power of smart games for children. Yogyakarta: Power books. Tarigan,Guntur. 1984. Pengajaran Kosakata, Bandung: Angkasa. Tim penyusun Kamus. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka. http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata
َ
79
80
81
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA A. Pedoman Observasi 1) Letak geografis SDIT Al-Hasna Klaten 2) Observasi kelas a. Proses belajar mengajar b. Fasilitas belajar mengajar B. Pedoman Dokumentasi 1) Letak geografis SDIT Al-Hasna Klaten 2) Sejarah berdirinya SDIT Al-Hasna Klaten 3) Visi dan misi SDIT Al-Hasna Klaten 4) Struktur organisasi SDIT Al-Hasna Klaten 5) Data guru, dan siswa SDIT Al-Hasna Klaten C. Pedoman Wawancara 1) Wawancara kepada kepala sekolah a. Tujuan pembelajaran di SDIT Al-Hasna Klaten b. System penjaringan siswa dan guru untuk masuk di SDIT Al-Hasna Klaten c. Keadaan sekolah SDIT Al Hasna Klaten? d.
Perkembangan SDIT Al-Hasna Klaten
e. Harapan untuk SDIT Al Hasna Klaten f. Wawancara kepada guru bahasa arab a. Proses pembelajaran bahasa Arab b. Pemilihan permainan edukatif dalam pembelajaran bahasa Arab c. Problem yang dihadapi d. Penilaian/ evaluasi
82
Catatan Lapangan 1 Metode pengumpulan data : Observasi Hari/Tanggal
: rabu/13 februari 2013
Waktu
: 12.00 -14.00
Tempat
: SDIT Al Hasna Klaten
Peneliti
: Qamarudin Dwi Antoro
Tema
: Observasi SDIT Al Hasna dan pembelajaran bahasa Arab
Deskriptif : Sekitar pukul 12.00 penulis sampai SDIT Al Hasna Klaten. Karena kegiatan pembelajaran bahasa arab dimulai pukul 12.30, penulis masuk kantor terlebih dahulu untuk menemui bapak kepala sekolah dan guru bahasa Arab untuk meminta izin memulai penelitian pembelajaran yang pertama kalinya. Sebelumnya penulis melakukan penelitian observasi lokasi SDIT Al Hasna Klaten dan sarana prasarana yang ada di SDIT Al Hasna Klaten. SDIT Al Hasna Gondang Klaten adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu yang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal swasta yang berada di wilayah Klaten, yang beralamat di Jl. Klaten – Yogya Km. 3,5 Pilang sari, Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
83
Sarana prasarana yang ada di SDIT Al Hasna diantarnya adalah terdapat
Ruang Belajar/Kelas, Ruang Komputer ,
Laboratorium IPA, Tempat Ibadah (Masjid/Musola), Perpustakaan, Koperasi, Kantin, UKS, Dapur, Tempat Cuci Tangan, Kamar Mandi ,Halaman bermain belakang, Mobil antar jemput. Ketika pukul 12.30 guru bahasa arab sudah masuk kedalam kelas untuk memulai pembelajaran bahasa Arab. penulis lalu masuk kelas menyusul guru bahasa Arab. Dalam pembelajaran bahasa Arab ini bertepatan ketika diadakan adanya tugas ulangan diakhir pembelajaran. Dari pembicaraan penulis dengan guru, pembelajaran bahas Arab yang bermaterikan
ْ ِجسْيِ ْ َحِح ِ . Bahawa pembelajaran ini
mengunakan sebuah nyanyian dan dan permainan tunjuk anggota tubuh dan tes dengan bingo kata. Ketika
pembelajaran
ini
guru
telah
menggunakan
permainan yang telah disampaikan dengan penulis permianan menyanyi dan tunjuk anggota badan. Melihat suasana kelas yang ada, begitu senangnya keadaan siswa. Siswa mengerjakan tugas ulangan yang telah disiapkan oleh guru, soal tersebut berbentuk permainan bingo kata. dimana guru menyiapkan soal gambar dan kosakata. Lalu siswa mengerjakan dengan mencocokan gambar anggota tubuh dengan kosakata yang sesuai.
84
Keadaan kelas 1 di SDIT Al Hasna terdapat peralatan kelas yang lengkap dari meja, kursi, papan tulis, jam, kipas angin, rak sepatu, meja tempat makan/minum, serta terdapat gambar dan tulisan hiasan dinding yang menarik. Interpretasi : Dari
deskripsi
di
atas
dapat
diambil
kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut: 1. SDIT
Al Hasna Gondang Klaten adalah Sekolah Dasar
Islam Terpadu yang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal swasta yang berada di wilayah Klaten, yang beralamat di Jl. Klaten – Yogya Km. 3,5 Pilang sari, Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. 2. Sarana prasarana yang ada di SDIT Al Hasna diantarnya adalah terdapat Ruang Belajar/Kelas, Ruang Komputer , Laboratorium
IPA,
Tempat
Ibadah
(Masjid/Musola),
Perpustakaan, Koperasi, Kantin, UKS, Dapur, Tempat Cuci Tangan, Kamar Mandi ,Halaman bermain belakang, Mobil antar jemput. 3. Pembelajaran materi ْ ِجسْيِ ْ َحِح ِ berlangsung menggunakan sebuah permainan menyanyi, tunjuk anggota tubuh dan tes bingo kata di akhir sebagai ulangan/evaluasi.
85
4. Situasi keadaan kelas begitu kondusif terdapat peralatan kelas yang cukup lengkap dan dilengkapi hiasan-hiasan kelas.
86
Catatan Lapangan 2 Metode pengumpulan data : Observasi Hari/Tanggal
: rabu/ 20 februari 2013
Waktu
: 12.30 -14.00
Tempat
: SDIT Al Hasna Klaten
Peneliti
: Qamarudin Dwi Antoro
Tema
: Observasi pembelajaran bahasa Arab
Deskripsi : Sekitar pukul 12.30 penulis sampe lokasi penelitian SDIT untuk melakukan pengamatan pembelajaran berikutnya. Guru memasuki ruang kelas di lengkapi dengan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran seperti buku ajar, peralatan tulis, dan lainya. Guru
memulai
pembelajaran
dengan
salam,
guru
memerintahkan siswa untuk merapikan keadaan kelas, membuang sampah yang ada dan merapikan meja kursi. Sambil membersihkan dan merapikan keadaan kelas guru memberikan motivasi kepada siswa untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran, dan memberikan semangat. Setelah situasi kelas nyaman guru memulai dengan mengulangi hafalan surat Al-Quran yang merupakn program tahfidz dari sekolah sebelum masuk kemateri pembelajaran bahasa
87
Arab. Kemudian setelah hafalan guru memulai pembelajran dengan mengulang materi ْ ِجسْيِ َْحِح ِ dengan permainan menyanyi. ْ ِمِحْ ِفظِت
Masuk materi baru tentang
guru menuliskan
kosakata yang diajarkan, kemudian mengenalkan kepada siswa. Guru menggunakan permainan sebut benda setelah mengenalkan kosakta baru tersebut. Siswa berlomba lomba menjawab benda yang ditunjukan oleh guru dan terkadang siswa yang menunjukan benda yang disebutkan oleh guru. Sekiranya
telah
cukup
guru
melanjutkan
kegiatan
memerintahkan siswa menulis kosakata dan menggambarkan bendanya di samping gambar kosakata tersebut. Kemudian guru mengoreksi tulisan gambar –gambar siswa. Setelah mengoreksi guru mengulang untuk mengevaluasi pembelajaran. Terakhir guru menutup pembelajaran dengan doa. Interpretasi : Dari
deskripsi
di
atas
dapat
diambil
kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut: Pembelajaran
materi
ْ ِمِحْ ِفظِت
pertemuan
pertama
berlangsung menggunakan sebuah permainan sebut benda dan menggambar.
88
Catatan Lapangan 3 Metode pengumpulan data : Observasi Hari/Tanggal
: rabu/ 27 februari 2013
Waktu
: 12.30 -14.00
Tempat
: SDIT Al Hasna Klaten
Peneliti
: Qamarudin Dwi Antoro
Tema
: Observasi pembelajaran bahasa Arab
Deskripsi : Sama pertemuan sebelumnya, Sekitar pukul 12.30 penulis sampe lokasi penelitian SDIT untuk melakukan pengamatan pembelajaran berikutnya. Guru memasuki ruang kelas di lengkapi dengan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran seperti buku ajar, peralatan tulis, dan penulis melakukan observasi terhadap buku panduan bahasa Arab kurikulum yang dipakai. Buku yang dipakai adalah Buku paket yang berjudul AKU CINTA BAHASA ARAB, ditulis oleh Sunaryo Putro, tahun terbit 2010 dan penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Dan buku tersebut mengikuti kurikulum KTSP. Setelah melihat buku, penulis melanjutkan pengamatan pembelajaran di kelas 1. Seperti sebelumnya guru memulai pembelajaran dengan salam, guru memerintahkan siswa untuk merapikan keadaan kelas, membuang sampah yang ada dan merapikan meja kursi. Sambil membersihkan dan merapikan
89
keadaan kelas guru memberikan motivasi kepada siswa untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran, memberikan semangat, dan dilanjutkan hafalan. Guru
melanjtukan
pembelajaran
materi
ْ ِمِحْ ِفظِت
menambahkan kosakata baru. Sebelum menambahkan kosakata baru guru mengulangi kosakata pertemuan sebelumnya. Setelah sekiranya cukup mengulangi guru mulai mengenalkan kosakata baru, kemudian menyiapkan materi permainan menyanyi , guru meberikan contoh, lalau mengajak siswa menyanyi bersama-sama. Setelah permainan menyanyi tentang ْ ِ مِحْ ِفظِت, guru mulai mengevaluasi hasil pembelajaran dengan Permainan bingo kata yang telah disediakan. Dari aktifitas pembelajaran bahasa Arab, siswa begitu berpartisifasi dan senang ketika ditanya oleh penulis tentang pembelajaran bahasa Arab. Interpretasi : Dari
deskripsi
di
atas
dapat
diambil
kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut: 1. Kurikulum yang dipake bahasa Arab di SDIT Al Hasna Klaten adalah KTSP 2. Pembelajaran materi ْ ِ مِحْ ِفظِتpertemuan pertama berlangsung menggunakan sebuah permainan bernyanyi dan bingo kata. 3. Partisipasi siswa bagus, siswa senang pembelajaran yang dipakai oleh guru.
90
Catatan Lapangan 4 Metode pengumpulan data : wawancara Hari/Tanggal
: senin/ 25 februari 2013
Waktu
: 09.00-10.00
Tempat
: SDIT Al Hasna Klaten
Sumber data
: Bapak. Maryanto, S. P d ( Kepala
Sekolah) Deskripsi : 1. Apa tujuan Pembelajaran di SDIT Al Hasna Klaten ? tujuan Pembelajaran di SDIT Al Hasna Klaten adalah memberikan kepercayaan dan sikap positif kepada siswa terhadap diri dan lingkungannya, sehingga siswa dapat memahami dan mengembangkan potensi yang ada pada diri dan alam sekitarnya yang dikemas atau diintegrasikan dengan nilai-nilai islami. Semua mata pelajaran yang diajarkan selalu dihubungkan dengan nilai-nilai ajaran agama islam. Dengan demikian siswa tidak hanya pandai dalam akademik saja tetapi tauhid kepada Allah SWT menjadi tujuan utama serta bisa menjadi anak yang berakhlak mulia sebagaimana akhlaqnya Rasulullah SAW. 2. Bagaimana Sistem penjaringan siswa baru dan guru di SDIT Al Hasna Klaten ? Sistem penjaringan siswa baru
adalah dengan
memberitahukan kepada masyarakat luas sekitar Klaten dengan cara menyebar brosur, panflet, dan dengan presentasipresentasi tentang program – program yang dilakukan oleh sekolah di TK-TK sekitar SDIT Al Hasna. Setelah mereka mengetahui keberadaan dan program –program di SDIT Al
91
Hasna, maka dengan sendirinya mereka akan tertarik kemudian masuk atau menyekolahkan putra-putrinya disini. Untuk Kriteria siswa yang diterima di SDIT Al Hasna yaitu yang paling utama adalah sudah cukup usia untuk masuk di sekolah dasar yaitu minimal usia 6 tahun atau lebih itu saja, tentu dengan syarat bahwa anak tersebut sehat secara rohani dan jasmaninya. Kalau kriteria untuk menjadi Guru atau pengajar di SDIT Al Hasna yang terpenting adalah Muslim/muslimah minimal Sarjana atau S1 dan mempunyai kemampuan untuk mengajar serta mendidik siswa serta sabar terhadap seorang anak. Biasanya sebelum masuk menjadi guru disini, ada seleksi terlebih dahulu. Materi seleksinya ada bermacam-macam, diantaranya membaca Al Quran, Hafalan Qur’an, tes tertulis, praktek mengajar di kelas, dan wawancara. 3. Bagaimana fasilitas atau Keadaan di SDIT Al Hasna Klaten ? Keadaan sekolah cukup nyaman untuk belajar dan bermain siswa. Fasilitas yang ada diantaranya Perpustakaan, Laboratorium Komputer, Lab IPA, Kelas yang bersih, halaman belakang yang cukup, ada Masjid milik warga yang bisa dimanfaatkan oleh siswa untuk shalat dhuhur dan ashar berjamaah, ada juga fasilitas mobil antar jemput bagi orang tua yang tidak bisa mengantar dan menjemput putra/putrinya ke sekolah, dan lain-lain. 4. Bagaimana Perkembangan SDIT Al hasna Klaten saat ini ? secara kualitas cukup signifikan, untuk saat ini kita baru meluluskan sekali yaitu tahun kemarin atau tepatnya tahun pelajaran 2011-2012. siswa angkatan pertama kita meluluskan 14 siswa dan angkatan kedua sekarang ini 13 siswa, tetapi untuk angkatan ke tiga dan seterusnya sampai
92
sekarang ini rata- rata satu kelasnya sudah lebih dari 20 siswa. Sekarang ini jumlah keseluruhan siswanya ada 136 siswa. Untuk kualitas bisa dibilang cukup bagus untuk sebuah sekolah baru.
Itu bisa dilihat dari lulusan tahun kemarn
beberapa siswa diterima di SMP atau Pondok yang favorit bahkan ada siswa yang diterima di kelas Akselerasi di SMP Negeri 1 Klaten. Untuk lomba-lomba di tingkat kecamatan atau kabupaten kita juga sering mendapat juara. Di almari itu bisa dilihat piala-piala sebagai bukti kalau kita sering menjadi juara dalam lomba-lomba. 5. Apa Harapan kedepan Bapak terhadap SDIT Al Hasna Klaten ini ? Harapan saya adalah semoga Sekolah ini bisa menjadi alternatif Utama pilihan orang tua yang ingin menyekolahkan putra/putrinya ditingkat sekolah dasar serta mudah-mudahan kami selalu bisa istiqomah dalam mendidik anak-anak agar menjadi anak yang Taqwa, Tangkas dan Cerdas sebagaimana visi dan misi sekolah ini. Interpretasi : Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan, diantaranya sebagai berikut: 1. Sekolah SDIT Al Hasna mempunyai tujuan yang baik, tidak hanyan memberikan ilmu untuk mencerdaskan, namun memotivasi untuk mengembangkan potensi siswa dan menanamkan akhlak dalam lingkungan dengan norma-noma agama islam yang baik. 2. Penjaringan siswa sama halnya dengan sekolah yang lain dan untuk penjaringan guru adalah muslim/muslimah minimal sarjana, mempunyai kemampuan untuk mengajar serta mendidik siswa serta sabar terhadap seorang anak. Biasanya sebelum masuk menjadi guru disini, ada seleksi terlebih dahulu. Materi seleksinya ada bermacam-macam, diantaranya
93
membaca Al Quran, Hafalan Qur’an, tes tertulis, praktek mengajar di kelas, dan wawancara. 3. Sekolah SDIT Al Hasna mempunyai fasilitas yang baik dalam sarana dan prasarana 4. Untuk sekolah baru SDIT Al Hasna cukup memuaskan memiliki prestasi dalam lomba dan memiliki alumni-alumni yang melanjutkan sekolah favorit baik di Klaten maupun luar Klaten.
94
CURRICULUM VITAE A. IDENTITAS DIRI Nama
: Qamarudin Dwi Antoro
Tempat Tanggal Lahir: Kandangan, 17 Juni 1991 Jenis Kelamin
: Laki-laki.
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat Asal
: Perum Kalikotes Baru No 75, Kalikotes, Klaten,
57451 Alamat di Yogyakarta : Jl. Laksada Adisucipto Km 9, Maguwoharjo, Yogyakarta. Nama Ayah
: Tugiman
Nama Ibu
: Sukarni
Alamat Orang Tua
: Perum Kalikotes Baru No 75, Kalikotes, Klaten,
57451 B. RIWAYAT PENDIDIKAN JENJANG No
TAHUN NAMA SEKOLAH
PENDIDIKAN
LULUS
1
SD/MI
SD N 2 Kalikotes
2003
2
SMP/MTs
SMP N 3 Klaten
2006
3
SMA/MA
SMA N 1 Klaten
2009
95
UIN Sunan Kalijaga 4
PT/PTAI
2013 Yogyakarta
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarbenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.