yang hanya berjumlah sembilan milyar unduhan [1]. Salah satu platform aplikasi smartphone yang sedang berkembang saat ini adalah Android. Platform Android yang dikembangkan oleh Google, memiliki nilai penjualan smartphone sebesar 49% selama kuartal pertama 2012, naik dari 15% dari kuartal pertama tahun 2011 yang lalu. Peningkatan ini menunjukkan bahwa smartphone memiliki prosentase sebanyak 25,4% dari semua penjualan mobile, naik 4,9% dari tahun ke tahun. Android memiliki andil yang cukup besar terhadap pertumbuhan di industri smartphone [2]. Perusahaan yang memiliki layanan delivery memerlukan informasi rute dalam proses ambil dan kirim barang, salah satunya pada perusahaan Odek Laundry. Odek Laundry melayani jasa cuci pakaian yang memiliki banyak pelanggan dan tersebar di seluruh wilayah kota Salatiga. Jumlah pelanggan yang ada dari waktu ke waktu semakin bertambah dan semakin luas penyebarannya. Hal ini membuat petugas kirim atau kurir sering mengalami kesulitan dalam proses pengiriman karena tidak selalu menghafal alamat pelanggan yang akan dituju dan rute jalan yang akan dilalui. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan aplikasi yang dapat memberikan informasi alamat tujuan dan rute jalan sehingga membantu kurir dalam proses pengiriman pakaian. Android mendukung berbagai layanan dari Google. Layanan Google yang dapat dimanfaatkan dalam perancangan aplikasi Android adalah Google Maps. Google Maps memiliki beberapa fitur, salah satunya adalah Direction yang berfungsi untuk menunjukkan jalan atau rute dari tempat semula ke tempat yang akan dituju [3]. Maka dari itu, muncul keinginan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi penentuan rute pengiriman berbasis Android dan Google Maps pada studi kasus Odek Laundry Salatiga.
1.
Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya mengenai pembuatan aplikasi mobile agent berbasis Android, yaitu aplikasi pencarian hotel dengan kriteria tertentu dimana posisi pengguna berada melalui rute maps. Posisi user didapatkan dari deteksi GPS yang sudah ada di perangkat mobile Android. Output dari aplikasi ini adalah rute yang menunjukkan posisi user berada ke posisi hotel yang dicari. Aplikasi ini berguna bagi tamu dari luar kota, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang ingin mencari keberadaan hotel sesuai kriteria yang diinginkan pada kota tertentu[4]. Perbedaannya adalah aplikasi yang akan dibuat memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda yaitu adanya interaksi antar user admin dan pelanggan serta data yang ada lebih dinamis. Penelitian berikutnya adalah penentuan jalur terpendek menggunakan teknologi Google Maps Mashups dengan mobile sistem Android. Aplikasi penentuan jalur terpendek ini memilki dua fturi, yaitu one way trip dan round trip. One way trip Penggunaan aplikasi ini awalnya dengan memasukkan titik awal dan titik tujuan sebagai inputan. Output dari aplikasi ini adalah jalur terpendek yang dilewati untuk mencapai tujuan berupa peta yang dilengkapi dengan foto satelit [5]. Perbedaannya dengan aplikasi yang akan dibuat adalah terletak pada cara kerja user dalam menentukan rute. Pada aplikasi yang akan dibuat, user tidak 2
perlu menentukan titik awal dan titik tujuan secara manual, sistem akan mendeteksi titik posisi user sebagai titik awal dengan GPS yang sudah ada pada perangkat Android. Titik tujuan didapat dengan melakukan request data titik koordinat rumah pelanggan yang akan dituju saat proses pengiriman. Penelitian berikutnya adalah penggunaan aplikasi mobile map pada pengembangan sistem informasi lokasi objek wisata di daerah Makasar. Aplikasi ini digunakan untuk mencari dan mengetahui tempat wisata yang ada di Makasar. Output dari aplikasi ini adalah posisi tempat wisata yang digambarkan pada peta kota Makasar [6]. Perbedaannya dengan aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi penggunaan mobile map tidak menunjukkan rute atau jalur menuju tempat wisata tujuan, hanya menunjukkan posisi atau letak tempat wisata tujuan di dalam peta. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan aplikasi penentuan rute pengiriman di perusahaan jasa laundry. Terdapat dua aplikasi mobile Android dan satu aplikasi web. Aplikasi mobile yang pertama adalah aplikasi yang digunakan oleh petugas antar atau kurir untuk melihat data order laundry dari pelanggan dan melihat rute pengiriman dalam bentuk map. Aplikasi mobile yang ke-dua adalah aplikasi yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan registrasi dan meminta layanan jasa laundry secara online. Aplikasi web adalah web server yang digunakan oleh admin untuk penyimpanan dan managemen data. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi titik posisi user baik pelanggan maupun kurir menggunakan GPS (Global Positioning System) yang ada pada perangkat Android. Android merupakan sistem operasi bergerak (mobile) yang menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux. Sistem ini memilki berbagai keunggulan sebagai software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source), sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Adanya Android Market dalam sistem operasi Android, menghadirkan ribuan aplikasi baik yang gratis maupun berbayar [7]. Dari arsitektur sistem, Android merupakan sekumpulan framework dan virtual machine yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine Android bernama Dalvik Virtual Machine (DVM), engine ini berfungsi untuk menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan oleh setiap aplikasi dengan kernel Linux. Sementara untuk framework aplikasi sebagian besar dikembangkan oleh Google dan sebagian yang lain dikembangkan oleh pihak ketiga. Beberapa framework yang dikembangkan oleh Android sendiri misalnya fungsi untuk teleponi seperti panggilan telepon, sms, dan video call. Untuk browser Android menggunakan Google Chrome yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh Google jauh sebelum Android dirilis. Gambar 1 menunjukkan arsitektur pada Android.
3
Gambar 1 Arsitektur Android [8]
Google Maps API adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google untuk mendukung perkembangan SIG, sehingga para developer web maupun sistem yang lain menggunakan Google Maps sebagai penunjang fasilitas di dalam sistemnya. Agar dapat menggunakan Google Maps, dibutuhkan suatu media penghubung antara Google Maps dengan sistem yang dibangun. Maka, dikembangkan suatu interface guna memfasilitasi hal tersebut, yaitu Google Maps API. Google Maps API adalah antarmuka pemrograman aplikasi yang menyediakan berbagai fungsi dan sekumpulan objek dalam bahasa JavaScript sehingga citra digital atau peta Google Maps dapat ditampilkan pada halaman website lain. Melalui Google Maps API inilah para pengguna internet maupun developer tidak perlu bersusah keras membangun suatu citra digital atau peta, sehingga yang difokuskan adalah data-data yang menjadi pendukung saja. Walaupun tidak berbayar, untuk dapat menggunakan Google Maps pada suatu halaman website, pengguna harus melakukan pendaftaran secara online terlebih dahulu. Google Maps dapat menerima input koordinat dalam format derajat lintang dan derajat bujur, tanpa mengenal menit dan detik dengan tanda positif untuk lintang utara dan bujur timur, sedangkan untuk lintang selatan dan bujur barat digunakan tanda negatif. Di dalam koordinat Google Maps, garis lintang dan bujur dikenal dengan nama latitude dan longitude. Latitude (lat) merupakan garis yang membentang dari selatan ke utara, sedangkan longitude (lng) merupakan garis yang membentang dari barat ke timur. Pada garis ekuator, latitude bernilai 0, maksudnya adalah, semua yang berada di bagian bawah dari ekuator (selatan) bernilai negative, sedangkan di atasnya (utara) akan bernilai positif. Untuk longitude, acuannya adalah prime meridian. Sesuai sejarah Greenwich England, semua posisi yang berada di sebelah timur garis ini, akan bernilai positif, sedangkan yang berada di sebelah barat, bernilai negatif [9].
4
2.
Metodologi Penelitian
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat [10]. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem. Tahap-tahap dalam metode Prototype ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan dalam Model Prototyping [10]
1.
Pengumpulan Kebutuhan Sistem Pengumpulan kebutuhan sistem pertama dilakukan dengan analisis kebutuhan melalui metode wawancara dengan pemilik usaha laundry bernama Pandu. Dalam wawancara tersebut, dinyatakan bahwa jarak dan waktu sangat diperhitungkan dalam usahanya. Terutama pada Odek Laundry, memilki banyak pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Salatiga. Jumlah pelanggan dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sering kali dalam waktu yang sama, kurir harus mengantar pakaian ke beberapa pelanggan yang jaraknya cukup jauh satu sama lain. Kurir tidak selalu menghafal semua alamat pelanggan yang akan dituju. Oleh karena itu, mengetahui rute dalam melakukan pengiriman dinilai sangat penting sebagai petunjuk yang mempermudah kurir untuk mengetahui lokasi mana saja yang dituju dan jalan yang akan dilalui. Wawancara juga dilakukan dengan salah satu pelanggan dari Odek Laundry bernama Anik. Dalam wawancara tersebut, dinyatakan bahwa registrasi dan order secara online lebih mudah. Hal ini dikarenakan pelanggan tidak perlu datang langsung ke tempat laundry. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui wawancara tersebut, maka perancangan aplikasi penentuan rute pengiriman pada Odek Laundry Salatiga perlu dilakukan Pada perancangan aplikasi ini, ada tiga pengguna yang berperan. Pertama adalah admin sebagai pihak laundry yang berotoritas melakukan managemen data, yaitu: (1) Melihat, menambah, dan mengubah data pelanggan; (2) Melihat dan melakukan manage data order dari pelanggan. Kedua adalah Kurir sebagai orang 5
yang bertugas mengambil dan mengantar pakaian, kurir dapat melakukan berbagai aktifitas, yaitu: (1) Melihat data pelanggan; (2) Melihat data order; (3) Melihat rute pengambilan; (4) Melihat rute pengiriman. Ketiga adalah pelanggan sebagai orang yang menggunakan jasa laundry, pelanggan dapat melakukan berbagai aktifitas, yaitu: (1) Melakukan registrasi; (2) Melakukan order. 2.
Perancangan Setelah melakukan analisis dan pengumpulan kebutuhan sistem, selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan perancangan. Perancangan sistem dibuat menggunakan diagram UML. Rancangan yang ada mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini sebagai dasar dalam pembuatan prototype. Selain itu, juga dirancang arsitektur aplikasi yang akan dirancang serta proses bisnis yang berjalan. Use case diagram merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem [11]. Salah satu manfaat dari use case adalah calon pengguna sistem dapat memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang sistem yang akan dirancang. Use case diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 3. order ubah status order masuk <
>
ubah data order masuk Pelanggan
ubah data pelanggan <>
tambah data pelanggan register
ubah status checklist order
ubah status ambil order Petugas antar
lihat data ambil order
lihat data order masuk
lihat data checklist order
lihat data pelanggan
lihat rute ambil
lihat rute antar
Gambar 3 Use Case Diagram
6
Admin
Pada use case diagram, terdapat tiga aktor yaitu admin, kurir, dan pelanggan. Admin adalah orang yang berotoritas dalam manajemen data pelanggan dan data order, kurir adalah orang yang bertugas mengambil dan mengirim pakaian pelanggan, dan pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa laundry. Admin dapat melihat data pelanggan, melihat data ambil order, melihat data order masuk, melihat data checklist order, melakukan update data dan tambah data pelanggan, melakukan update data order masuk, dan mengubah status order masuk. Kurir dapat melihat data pelanggan, melihat data ambil order, melihat data checklist order, dan melihat rute. Pelanggan dapat melakukan registrasi, melihat data pelanggan, dan melakukan order jasa laundry. Activity Diagram merupakan salah satu cara untuk memodelkan eventevent yang terjadi dalam use case [11]. Pada sistem terdapat beberapa aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan, salah satunya adalah melakukan order. Pertama yang dilakukan oleh pelanggan adalah melakukan login, jika berhasil maka pelanggan dapat masuk ke form utama. Pada form utama pelanggan memilih menu order. Pada menu order terdapat form yang harus dilengkapi untuk mengirim permintaan jasa laundry. Data yang dikirim oleh pelanggan berupa id, nama pelanggan, dan tanggal pemintaan. Secara otomatis server akan menerima data order dari pelanggan. Jika sudah melakukan order, maka pelanggan dapat logout dari sistem. Gambar 4 menunjukkan aktifitas yang dilakukan saat pelanggan melakukan order
pelanggan
aplikasi pelanggan
database serv er
login
Start
tidak valid
validasi valid
masuk form utama
pilih menu order
kirim order
End
menyimpan data order
logout
Gambar 4 Activity Diagram Pelanggan Order
Salah satu aktifitas yang dilakukan kurir adalah melihat rute pengiriman. Pertama yang dilakukan adalah melakukan login, jika berhasil maka dapat masuk ke form utama. Pada form utama dapat memilih menu lihat rute, kemudian sistem akan merequest data pelanggan berupa nama, alamat, titik latitude dan longitude 7
ke database server. Sistem akan melakukan request map ke server Google Maps sesuai dengan data yang telah didapat dari database server. Selanjutnya pada form map akan menampilkan rute map yang direquest. Terakhir, petugas delivery dapat melakukan logout dari sistem. Gambar 5 menunjukkan activity diagram lihat rute. petugas deliv ery
aplikasi
database serv er
google map serv er
request data pelanggan
request map
login
Start tidak valid
valid
ya masuk form utama pilih menu lihat rute
menampilk an rute
menampilkan map logout
End
Gambar 5 Activity Diagram Lihat Rute
Deployment diagram aplikasi yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 6. Pada Gambar 6, terlihat bahwa ada beberapa perangkat yang digunakan saat deployment, yaitu sebuah komputer yang bertugas sebagai server. Web server terhubung dengan database server yang digunakan untuk penyimpanan data. Perangkat milik pelanggan dan perangkat milik kurir terhubung dengan web server untuk melakukan request dan pengiriman data.
Admin
Web Server
Komputer
Pelanggan
Android device
Petugas delivery
Android device
Gambar 6 Deployment Diagram
8
Database Server
Perancangan desain antarmuka aplikasi terdiri dari tiga bagian, yaitu desain antarmuka untuk aplikasi pelanggan ditunjukkan pada Gambar 7 yang terdiri dari edit text no tujuan, edittext id pelanggan, edit text nama pelanggan, dan satu button untuk send order ke admin. Desain antarmuka form utama aplikasi penentuan rute pengiriman ditunjukkan pada Gambar 8, yang terdiri dari list menu bergambar dengan tujuh menu pilihan. Desain antarmuka untuk aplikasi web admin ditunjukkan pada Gambar 9 yang terdiri dari header, footer, menu halaman di samping kiri, dan content.
Gambar 7 Desain Antarmuka Aplikasi Pelanggan
Gambar 8 Desain Antarmuka Aplikasi Kurir
Gambar 9 Desain Antarmuka Aplikasi Web Admin 9
Evaluasi Prototype Proses evaluasi prototype dilakukan sebanyak dua kali pengujian oleh pembuat dan pengguna. Penjelasan setiap tahap evaluasi prototype adalah sebagai berikut: a. Evaluasi Tahap Pertama Evaluasi prototype pertama dilakukan setelah perancangan awal aplikasi. Dalam tahap ini melakukan perancangan database dan desain tampilan. Hasil dari evaluasi tahap pertama antara lain: (1) Memperbaiki database sistem sesuai dengan yang dibutuhkan; (2) Memperbaiki tampilan form utama aplikasi agar lebih menarik dan mudah dipahami pengguna dengan membuat list menu dengan tulisan dan bergambar, karena tampilan awalnya masih terlalu sederhana dan hanya terdiri dari list menu yang berbentuk tulisan saja. b. Evaluasi Tahap Ke-dua Evaluasi tahap kedua ini dilakukan setelah fungsi utama yang ada pada aplikasi selesai dibuat. Hasil dari evaluasi tahap ke-dua antara lain: (1) Perlu menambahkan keterangan marker pada map, agar lebih jelas dan mudah dipahami pengguna; (2) Perlu menambahkan menu help yang berisikan petunjuk penggunaan aplikasi atau user guide; (3) Perlu memberi proteksi untuk penggunaan aplikasi, khususnya dalam kelengkapan memasukkan data. 3.
3.
Hasil dan Pembahasan
Setelah tahap perancangan, akan dilakukan pembahasan mengenai hasil dari perancangan sistem. Hasilnya adalah suatu aplikasi berbasis Android untuk pelanggan laundry, aplikasi penentuan rute pengiriman untuk kurir, dan aplikasi web admin yang dapat digunakan sesuai dengan analisis kebutuhan yang telah dilakukan. Aplikasi Petugas Antar atau Kurir Form Utama
Gambar 10 Form Utama Aplikasi Kurir 10
Form utama pada aplikasi ini berisi menu pilihan yang terdiri dari Data Pelanggan, Ambil Order, Checklist Order, Rute Antar, Rute Kirim, Help, dan Logout. Menu yang disediakan berbentuk list bergambar. Gambar 10 menunjukkan form utama aplikasi petugas delivery. -
Form Data Pelanggan
Gambar 11 Form Data Pelanggan Laundry
Form data pelanggan berisi data pelanggan laundry. Data ditampilkan dalam bentuk tabel yang terdiri terdiri dari id pelanggan, nama, alamat, dan nomor HP. Gambar 11 menunjukkan form data pelanggan. -
Form Data Checklist Order
Gambar 12 Form Data Checklist Order
11
Form data checklist order berisi data order jasa laundry yang sudah diproses dan siap diantar oleh kurir. Data ditampilkan dalam bentuk list yang terdiri terdiri dari id order, nama, tanggal, jumlah (kg), dan total bayar. Kurir dapat mengubah status order pada form checklist order yang semula statusnya belum dantar menjadi status sudah diantar. Gambar 12 menunjukkan form data checklist order. -
Form Rute
Gambar 13 Form Rute
Pada form rute pengambilan, kurir dapat melihat rute untuk mengambil pakaian pelanggan yang akan dicuci. Setiap titik posisi pelanggan ditandai dengan titik bulat berwarna hijau dan keterangan yang berisi nama serta alamat pelanggan. Pada form rute pengiriman, petugas delivery dapat melihat rute untuk mengirimkan hasil jadi laundry ke pelanggan. Setiap titik posisi pelanggan ditandai dengan titik bulat berwarna dan keterangan yang berisi nama serta alamat pelanggan. Gambar 13 menunjukkan form rute. Aplikasi Pelanggan Form Registrasi
Gambar 14 Form Registrasi 12
Form registrasi pelanggan berfungsi untuk melakukan registrasi oleh pendaftar untuk mendaftarkan diri menjadi pelanggan di Odek Laundry. Registrasi dilakukan dengan mengisi data nama, password, alamat, dan nomor HP pendaftar. Server mendapatkan titik posisi pendaftar melalui deteksi titik koordinat posisi pendaftar menggunakan GPS yang ada pada perangkat Android. Gambar 14 menunjukkan form registrasi. -
Form Utama
Gambar 15 Form Utama Aplikasi Pelanggan
Form utama pada aplikasi pelanggan berisi menu pilihan yang terdiri dari menu Order, Help, dan Logout. Menu yang disediakan berbentuk list bergambar. Gambar 15 menunjukkan form utama aplikasi pelanggan. -
Form Order
Gambar 16 Form Order Aplikasi Pelanggan
Form order berfungsi untuk mengirimkan data order jasa laundry dan notifikasi kepada admin. Gambar 16 menunjukkan form order pada aplikasi pelanggan. 13
Aplikasi Web Admin Halaman Data Pelanggan
Gambar 17 Halaman Data Pelanggan
Halaman data pelanggan menampilkan data pelanggan laundry yang aktif maupun non-aktif. Kolom data pelanggan terdiri dari id pelanggan, nama, password, alamat, titik longitude, titik latitude, dan nomor HP pelanggan. Admin dapat menghapus dan melakukan update data pelanggan pada halaman data pelanggan. Gambar 17 menunjukkan halaman data pelanggan. -
Halaman Data Order
Gambar 18 Halaman Data Order
Halaman data order menampilkan data permintaan layanan laundry dari pelanggan. Data order terdiri dari id order, nama pelanggan, tanggal order, jumlah (kg), total bayar, dan status order. Admin dapat melakukan update data order dengan menambahkan data jumlah (kg) dan data total bayar. Gambar 18 menunjukkan halaman data order.
14
Pengujian Sistem Pengujian ini berfungsi untuk melihat sejauh mana aplikasi ini dapat berjalan dan untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi. Parameter dalam pengujian ini menggunakan user requirements yang telah dijelaskan pada tahap sebelumnya. Pengujian aplikasi ini terdiri dari dua teknik pengujian, yaitu: Pengujian Alfa Pengujian alfa merupakan pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat ataupun orang-orang yang terlibat di dalamnya [12]. Tujuan dari pengujian aplikasi ini adalah untuk mengetahui ketepatan titik posisi pengguna dan titik tujuan pengiriman, serta mengetahui apakah rute akan berubah jika posisi pengguna berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan pengiriman: Tingkir, Argomulyo, Ledok, dan Nyamat 1. Pengujian pertama dilakukan di Jl.Brigjen Sudiarto no.2 Salatiga. Waktu load map saat itu adalah 8 detik. 2. Pengujian ke-dua posisi pengguna berpindah ke Jl.Osamaliki no.96 Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan dalam peta berada di Jl.Brigjen Sudiarto no.2 secara otomatis berubah di Jl.Osamaliki no.96. Rute yang ditunjukkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 7 detik. Gambar 19 menunjukkan perubahan rute hasil pengujian pertama dan ke-dua.
Gambar 19 Perubahan Rute Pertama
3. Pengujian ke-tiga posisi pengguna berpindah ke Jl.Imam Bonjol no.111 Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan dalam peta berada di Jl.Osamaliki no.96 secara otomatis berubah di Jl.Imam Bonjol no.111. Rute yang digambarkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 5 detik. 4. Pengujian ke-empat posisi pengguna berpindah ke Jl.Yos Sudarso no.1 Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan peta berada di Jl.Imam Bonjol no.111 secara otomatis berubah di Jl.Yos Sudarso no.1. Rute yang digambarkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi 15
pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 8 detik. Gambar 20 menunjukkan perubahan rute hasil pengujian ke-tiga dan ke-empat.
Gambar 20 Perubahan Rute Ke-dua
-
Pengujian Beta Pengujian beta dilakukan oleh pengguna aplikasi, yaitu kurir, pemilik laundry sebagai admin, dan pelanggan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi ini sudah membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengujian dilakukan dengan membagikan kuisioner yang diberikan kepada 36 responden yang terdiri dari tiga pemilik usaha laundry, tiga pegawai laundry, dan 30 pelanggan atau yang pernah menggunakan jasa laundry. Pada lembar kuesioner terdapat lima pertanyaan. Berdasarkan hasil analisa kuesioner, dapat disimpulkan sebanyak 63.9% menjawab bahwa aplikasi ini sangat mudah digunakan, 47.2% menjawab bahwa visualisasi data pada aplikasi ini mudah dipahami, 72.2 % menjawab bahwa aplikasi ini membantu pengusaha laundry dalam pendataan dan proses pengiriman, 50% menjawab bahwa aplikasi ini membantu pelanggan meminta layanan laundry, 80.6% menjawab bahwa desain tampilan aplikasi ini menarik. 5.
Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah aplikasi penentuan rute pengiriman dirancang pada platform Android memanfaatkan Google Maps API. Deteksi titik koordinat posisi pengguna memanfaatkan GPS yang ada perangkat Android. Jika posisi pengguna berubah atau berpindah, maka rute pengiriman akan berubah sesuai dengan perubahan posisi pengguna. Aplikasi ini membantu pengguna untuk mendapatkan informasi rute dalam bentuk map, sehingga mengetahui lebih jelas tujuan pengiriman barang dan mengetahui rute jalan yang dilalui.
16
6.
Daftar Pustaka
[1]
Sutyadhi, Ardhi. 2012. Menanti “Instagram”ala Lokal untuk Mendunia. http://inet.detik.com/read/2012/04/11/121313/1889727/398/menantiinstagram-ala-lokal-untuk-mendunia. Diakses tanggal 5 April 2012.
[2]
Gopego. 2012. Android Berjaya di Asia Tenggara, Indonesia Pasar Paling Potensial. http://android.gopego.com. Diakses tanggal 2 Mei 2012. Elcom. 2012. Hebatnya Google Maps dan Pintarnya Google Street. Penerbit Andi Kurniawan, Edi. 2011. Desain Mobile Agent Pencarian Hotel Berbasis Android. Salatiga: UKSW. Prasamya, Satria, 2011, Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan Teknologi Google Maps Mashup dengan Mobile Sistem Android Mobile, Surabaya. Luther, Leonar. 2010. Pengembangan Sistem Informasi Lokasi Objek Wisata Berbasis Mobile Map (Studi Kasus Objek Wisata Daerah Makassar). Salatiga: UKSW. Cooper, Martin. 2010. Step by Step Smartphone Android. Massachusetts: Pace University. Android Developer. 2011. What is Android ?. Diakses tanggal 25 November 2011. Svennerberg, Gabriel. 2010. Beginning Google Maps API 3. Amerika Serikat: Apress Pressman, Roger, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Andi. Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work, Edisi 6. Yogyakarta: ANDI.
[3] [4] [5]
[6]
[7] [8] [9] [10] [11] [12]
17