Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA SECARA INDIVIDUAL OLEH DEWAN HAK ASASI MANUSIA PBB SUATU TINJAUAN TERHADAP TAHANAN RUMAH AUNG SAN SUU KYI I Gusti Ayu Apsari Hadi Jurusan Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha E-mail:
[email protected] ABSTRAK Munculnya era baru Dewan HAM sebagai pengganti dari Komisi HAM PBB memiliki fungsi pokok ialah sebagai pengawas yang membongkar kasus-kasus pelanggaran HAM di muka bumi. Salah satu peran Dewan HAM PBB yang dibentuk sejak tahun 2006 ialah menjamin HAM secara individu terhadap tahanan rumah Aung San Suu Kyi, seorang tokoh prodemokrasi di Myanmar.Penahanan dan pelanggaran HAM yang terjadi pada Suu Kyi telah melanggar pasal 9, 10, dan 19 UDHR, yakni bahwa seseorang berhak atas kebebasan untuk mengemukakan pendapat, larangan atas penangkapan sewenang-wenang hingga memiliki hak atas pengadilan yang adil dalam pasal 10. Sedangkan dalam ICCPR juga terdapat ketentuan mengenai pelanggaran yang dilakukan Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi pada pasal 9 angka (1) tentang penahanan sewenang-wenang.Melalui mekanisme Universal Periodic Review Dewan HAM, UPR 10th di Geneva, 24 Januari – 4 Februari 2011 par. 29 menyatakan agar pemerintah Myanmar segera membebaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumahnya.Hal tersebut mengisyaratkan bahwa negara-negara tidak lagi dapat berlindung di balik kedaulatan teritorialnya atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di wilayah negaranya, termasuk Myanmar. Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Individu, Dewan HAM PBB, Aung San Suu Kyi.
Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 35
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
ABSTRACT The advent of a new era in lieu of the Human Rights Council of the UN Human Rights Commission has the principal function as a watchdog, as in uncovering cases of human rights violations on earth. One of many role of the UN Human Rights Council is to ensure individual rights against the house arrest of Aung San Suu Kyi, a pro-democracy leader in Myanmar. Detention and human rights violations that occurred on Suu Kyi had violated Articles 9, 10, and 19 UDHR, generally; that a person is entitled to freedom of expression, the prohibition on arbitrary arrest to have the right to a fair trial under article 10. Whereas in the ICCPR there are also provisions regarding violations committed against Aung San Suu Kyi by Myanmar in article 9 point (1) of arbitrary detention. Through the mechanism of the Universal Periodic Review by the Human Right Council, UPR 10th in Geneva date 24 January-4 February 2011 in paragraph 29 stated that; the government of Myanmar to immediately release Aung San Suu Kyi from house arrest. This suggests that countries can no longer hide behind its territorial sovereignty over human rights violations that occurred in the country, including Myanmar. Keywords :Human Rights, Individual, Human Rights Council, Aung San Suu Kyi.
dianggap
PENDAHULUAN Sejak berakhirnya Perang Dunia I yakni pada akhir dekade kedua Abad ke 20, Hukum Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional sudah mulai menampakkan eksistensinya.Hukum HAM Internasional bermula
dari
doktrin-doktrin
sejarah dan
perkembangan institusi-institusi
internasional (http://elsam.or.id/pdf/kursusham/Poko k_pokok_HAM).Namun baru sejak tahun 1945
kebanyakan
dari
Jurnal Komunikasi Hukum
semua
yang
sebagai
Internasional
Hukum
muncul
yakni
HAM sebagai
implikasi dari bencana yang ditimbulkan oleh pengingkaran lain dari kaum Nazi terhadap
hak
asasi
manusia
(http://elsam.or.id/pdf/kursusham/Tinja uan_Umum_Hukum_HAM.pdf).Dengan adanya peristiwa tersebut maka negaranegara di dunia memutuskan bahwa peningkatan hak asasi manusia dan kebebasan dasar haruslah merupakan satu
diantara
tujuan
utama
dari
Universitas Pendidikan Ganesha| 36
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
pembentukan
organisasi
Bangsa-Bangsa adanya
yang
jaminan
Perserikatan
fundamental human rights, in the dignity
baru.Kendatipun
and worth of the human person, in the
HAM
telah
equal rights of men and women and of
progresif
oleh
nations large and small” (Charter of The
banyak pihak, mulai dari negara hingga
United Nations1945).Jadi adanya tekad
aktor-aktor non negara, namun dalam
untuk memperteguh kepercayaan pada
kenyataannya masih banyak pihak terjadi
hak-hak asasi manusia, harkat dan derajat
pelanggaran HAM di berbagai belahan
manusia, serta persamaan hak bagi pria
dunia.
maupun wanita dan bagi segala bangsa
dikembangkan
Jika
secara
melihat
kembali,
kasus
besar
maupun
kecilmenjadi
pelanggaran Hak Asasi Manusia tidak
pertimbangan utama PBB dalam rangka
hanya terjadi ketika perang terjadi namun
ikut serta untuk menyelesaikan kasus
bahkan tidak mungkin menimpa seorang
pelanggaran HAM yang dialami oleh Suu
individu di suatu negara berdaulat. Kasus
Kyi (Sri Setianingsih, 2004).
paling
menjadi
sorotan
publik
Munculnya era baru Dewan HAM
internasional ketika salah satu tokoh pro-
sebagai pengganti dari Komisi HAM PBB
demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi
memiliki fungsi pokok ialah sebagai
menjadi tahanan rumah selama hampir
pengawas yang membongkar kasus-kasus
20 tahun tanpa adanya penuntutan dan
pelanggaran HAM di muka bumi, di
pengadilan
samping
yang
jelas
membantu
negara
anggota
(http://library.uinsby.ac.id).Dalam
menyusun instrument-intrumen tentang
berbagai kesempatan, PBB telah berusaha
HAM.Dewan memperkenalkan lembaga
untuk
memberikan
peringatan
keras
baru bernama Universal Periodical Review
Junta
Militer
(UPR) yang dapat meninjau situasi HAM
Myanmar agar menghentikan tindakan-
di seluruh negara besar atau kecil. Kiprah
tindakan represif mereka yang tidak
Dewan HAM ke depan sangat dipengaruhi
mengindahkan
oleh kultur banyak negara, terutama
kepada
pemerintah
hak
asasi
manusia
(http://dunia.vivanews.com). Mukadimah Piagam PBB pada
negara besar hingga dapat dikatakan tugas Dewan HAM PBB sangat berat.
paragraf 2 menyebutkan, “to reaffirm I Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 37
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Di tahun 2011, salah satu peran Dewan HAM dengan kasus yang dialami
hak-hak sipil dan politik yang dimiliki oleh Suu Kyi.
Suu Kyi dapat dilihat pada resolusi yang diadopsi
oleh
Dewan
melihat
pada
uraian
PBB
tersebut, penulis berasumsi bahwa dirasa
situasi
perlu untuk melakukan kajian lebih lanjut
HAM di Myanmar. Pada paragraph 3
terhadap perlindungan HAM khususnya
resolusi tersebut dinyatakan:
bagi individu yang dilakukan oleh Dewan
A/HRC/RES/16/24
HAM
Dengan
mengenai
Welcomes the release of Daw Aung
HAM PBB.Tindakan penahanan tanpa
San Suu Kyi following the most
alasan yuridis yang jelas tentu tidak
recent period of her arbitrary house
sejalan dengan apa yang digariskan di
arrest, and noting that her release
dalam International Convenant on Civil
is
unconditional,
on
the
and Political Rights (ICCPR) article 9 part
Myanmar
to
(1) menyatakan “Everyone has the right to
guarantee the full enjoyment of all
liberty and security of person. No one shall
human rights, including civil and
be subjected to arbitrary arrest or
political rights, and fundamental
detention. No one shall be deprived of his
freedoms,
in
liberty except on such grounds and in
Myanmar, including Daw Aung
accordance with such procedure as are
San Suu Kyi, in particular with
established by law. Dalam konteks ini,
regard to unrestricted movement in
bagaimana sesungguhnya peran Dewan
and
HAM
Government
of
for
outside
unrestricted
calls
all
the
people
country
contact
with
and all
domestic stakeholders
PBB
perlindungan mengingat
dalam
memberikan
secara terdapat
individual prinsip
non-
Merujuk pada isi resolusi tersebut, dapat
intervensi sebagai prinsip fundamental
dilihat secara jelas betapa perlindungan
dalam hukum internasional.
HAM individu memang menjadi perhatian khusus bagi Dewan HAM PBB.Resolusi tersebut
secara
tegas
mendesak
Pemerintah Myanmar untuk menjamin
METODE PENELITIAN Pengumpulan data/bahan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode penelitian normatif
Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 38
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Secara garis besar penelitian kepustakaan
pembentukan Dewan HAM ialah sebagai
yang dilakukan berkaitan dengan asas –
berikut :
asas
1.
hukum
yakni
asas
hukum
Membentuk sebuah badan baru
internasional berkaitan dengan prinsip
untuk membantu negara-negara
non-intervensi yang ada dalam Piagam
bangkit
PBB.PBB berhak mengambil tindakan
ketidakcocokan
apabila terjadi pelanggaran HAM di suatu
kontrolnya, dilakukan oleh DK PBB
negara seperti yang terjadi di Myanmar
atau oleh MU PBB.
dalam kasus Aung San Suu Kyi.
2.
dari
konflik.
Timbul
dalam
masalah
Menyerukan negara-negara untuk memikirkan kasus
intervensi
dalam
genosida/pembantaian
etnis. Tujuannya untuk mencegah negara-negara
melakukan
kejahatan genosida.
PEMBAHASAN
3.
Kedudukan dan Kewenangan Dewan
Mengutuk terorisme dalam segala bentuknya.
Hak Asasi Manusia PBB
Majelis Umum PBB yang terdiri
Dewan HAM merupakan salah satu
dari
170
negara
anggota
setuju
badan PBB yang baru dibentuk untuk
mendirikan Dewan HAM pada tanggal 15
menggantikan Komisi HAM PBB. Komisi
Maret 2006, tetapi empat anggota lainnya
HAM dibentuk pertama kali oleh ECOSOC
yakni Amerika Serikat, Israel, Kepulauan
pada tahun 1946 dan bersidang setiap
Marshall dan Palau menolak. Sedangkan
tahun
yang
tiga negara lainnya yaitu Bela Rusia, Iran,
diselenggarakan setiap musim semi di
dan Venezuela abstain (Masyhur Effendi
Jenewa) (C. de. Rover, 2000).
&
Tahun
(enam
2005
mingguan
disepakati
penggantian
Taufani
pemilihan
Sukmana,
anggota
2010).Pada
putaran
pertama,
Komisi HAM PBB dengan Dewan HAM
Indonesia bersama-sama dengan India,
PBB yang tercantum dalam dokumen
Filipina, Qatar, Bolivia, Nikaragua, Mesir,
akhir KTT PBB. Dalam KTT tersebut juga
Angola,
disepkati beberapa isu utama terkait
Belanda, dan Slovenia ditetapkan sebagai
Jurnal Komunikasi Hukum
Afrika
Selatan,
Madagaskar,
Universitas Pendidikan Ganesha| 39
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
anggota Dewan HAM untuk periode 2007
secara langsung berada di bawah Dewan
– 2010. Sedangkan putaran kedua terpilih
Ekonomi Sosial, namun sebagai badan
anggota Korea Selatan, Saudi Arabia,
subsiderdari Majelis Umum Dewan HAM
Srilangka, Pakistan, Malaysia, Yordania,
PBB memiliki kewenangan yang lebih
Jepang, Banglades, Cina, dan Bahrain.
luas dari Komisi HAM PBB.
Fungsi pokok Dewan HAM PBB ialah
sebagai
yang
tindak lanjut terhadap pelanggaran HAM
membongkar kasus-kasus pelanggaran
yang terjadi di dunia Dewan HAM
HAM
memiliki
di
pengawas
Dengan tugas utama melakukan
muka
bumi,
di
samping
mandat
subinstitusi
undang-undang tentang HAM. Melalui
menetapkan cara kerja yang lebih efektif.
Resolusi MU PBB yang berbunyi, “Decide
Sebuah kelompok kerja untuk pemerintah
to establish the Human Rights Council,
telah dibentuk yang transparan bagi
based in Geneva, in replacement of the
semua
Commission on Human Rights, as a
rekomendasi – rekomendasi kongkrit
subsidiary organ of the General Assembly;
dalam proses peninjauan kembali (Knut
the Assembly shall review the status of the
D. Asplund, dkk, 2008).
Assembly
within
five
Resolution,
2006).Menurut
years”
(General
A/RES/60/251,
ketentuan
tersebut
walaupun tidak seperti Komisi HAM yang
subinstitusi
membentuk
membantu negara anggota menyusun
Council
-
untuk
dalam
Untuk
lebih
hal
jelas
baru
dan
perumusan
mengenai
kedudukan dan kewenangan Dewan HAM akan diuraikan dalam bentuk struktur organisasi sebagai berikut :
Majelis Umum
Dewan Hak Asasi Manusia
Country & Thematic Rapporteurs Jurnal Komunikasi Hukum
ECOSOC
Human Rights Council Advisory Comittee Universitas Pendidikan Ganesha| 40
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Meskipun pembentukan Dewan HAM
– lain. Metode menurut badan –
dilakukan sesuai resolusi Majelis Umum
badan ini lebih bersifat politik dan
namun kedudukannya tetap tidak dapat
kurang bersifat hukum daripada
disejajarkan dengan Dewan ECOSOC.
mekanisme perjanjian – perjanjian
Mekanisme pemantauan kerja Dewan
hak asasi manusia.
HAM
akan
dibantu
oleh
subdivisi-
2. Berdasarkan perjanjian (the treaty
subdivisi di bawa Dewan baik melalui
based mechanism)
laporan
Berdasarkan
negara-negara
(Country
&
perjanjian
adalah
Thematic Rapporteurs) dan Komisioner
mekanisme yang dibentuk melalui
Tinggi Hak Asasi Manusia (Human Rights
perjanjian – perjanjian hak asasi
Council Advisory Committee). Adapun
manusia yang berada di bawah
sistem pemantauan HAM sendiri terbagi
sistem PBB, terutama komite –
menjadi dua mekanisme yaitu :
komite dengan kewenangan untuk
1. Berdasarkan piagam (the charter based mechanism) Berdasarkan badan-
piagam
badan
yang
adalah dibentuk
melalui piagam PBB.Mekanisme ini yang bersifat khas adalah Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Hak Asasi Manusia, Majelis Umum, dan Dewan
Keamanan.
Selain
itu
terdapat banyak sub-komite dan sub-mekanisme di bawah badan – badan
utama
Komisioner
Tinggi
ini, Hak
seperti Asasi
Manusia, Kelompok Kerja, dan lain Jurnal Komunikasi Hukum
memeriksa
dan
praktik
praktik
–
mengevaluasi hak
asasi
manusia negara – negara anggota menurut tugas yang berasal dari konvensi – konvensi. Metode kerja mereka
terkait
dokumen
erat
–
dengan dokumen
pembentukannya yang membuat badan
–
badan
ini
bersifat
legalistik sejak awalnya. Perlindungan
Hak
Asasi
Manusia
Dewan HAM PBB Terhadap Aung San Suu Kyi Universitas Pendidikan Ganesha| 41
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Hak asasi manusia sebagai hak
negaranya dari pihak-pihak yang ingin
universal yang dimiliki individu sejak
meniadakannya serta bertindak sebagai
lahir dan tidak berhak direnggut oleh
hakim yang adil untuk melindungi dari
orang lain. Sesuai dengan isi pasal 2
tindakan pemaksaan, penipuan, dan lain
UDHR yang menyebutkan bahwa :
sebagainya
yang
Everyone is entitled to all the rights
kebebasan
dari
and freedoms set forth in this
(Ambarwati, dkk, 2009).
Declaration, without distinction of
Instrumen
mengganggu
warga hak
negaranya
asasi
manusia
any kind, such as race, colour, sex,
terkait penegakan hukum HAM dapat
language, religion, political or other
ditemukan
mulai
opinion, national or social origin,
Deklarasi
Universal
property, birth or other status.
Manusia (UDHR) tahun 1948.Bahkan
Furthermore, no distinction shall be
ketika pembentukan Piagam Perserikatan
made on the basis of the political,
Bangsa-Bangsa pernyataan tentang HAM
jurisdictional
sudah tercermin dalam penggalan kalimat
or
international
dibentuknya
Hak-Hak
which a person belongs, whether it
adalah penting untuk menjaga kehidupan,
be independent, trust, non-self-
kebebasan, independence, dan kebebasan
governing or under any other
beragama serta untuk mempertahankan
limitation of sovereignty.
Hak Asasi Manusia dan keadilan.
merupakan
hak-hak
yang
membuat mereka diakui kemanusiannya tanpa membedakan jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, agama, politik, bangsa, status sosial, kekayaan, dan kelahirannya.Termasuk juga dalam hal ini hak untuk hidup layak, merdeka, dan selamat. Sehingga menjadi tugas negara melindungi
hak
Jurnal Komunikasi Hukum
asasi
warga
Setelah
“bahwa
Asasi
yang
manusia
berbunyi
dari
status of the country or territory to
HAM yang melekat pada diri setiap
untuk
dapat
UDHR
semenjak
itu
PBB
berusaha
keras
kemenangan
diterima terus
maka
menerus
memprakarsai
suatu
usaha untuk membentuk perjanjian yang mempunyai UDHR
kekuatan
hanya
mengikat.
bersifat
Bila
himbauan,
instrumen-instrumen internasional hak asasi yang timbul dan bersifat mengikat secara
tidak
langsung
akan
dapat
Universitas Pendidikan Ganesha| 42
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
mengawasi pelaksanaan yang efektif hak-
penangkapan dan penahanan sewenang-
hak asasi tersebut.
wenang yang dilakukan Junta Militer
Sejalan dengan hal tersebut maka
telah melanggar ketentuan yang termuat
tanggal 16 Desember 1966, Majelis
dalam pasal 9.1 ICCPR “Everyone has the
Umum menerima dua perjanjian tentang
right to liberty and security of person. No
hak-hak asasi manusia yaitu International
one shall be subjected to arbitrary arrest
Covenant on Economic, Social and Cultural
or detention. No one shall be deprived of
Rights dan International Covenant on Civil
his liberty except on such grounds and in
and Political Rights(Boer Mauna, 2005).
accordance with such procedure as are
Kedua perjanjian tersebut menyebutkan
established by law”.Aturan ini ditujukan
adanya hak rakyat untuk menentukan
kepada
nasib
untuk
nasional dan kepala badan penegak
mengatur kekayaan dan sumber-sumber
hukum. Dalam artian tindakan sewenang-
nasional secara bebas seperti tercantum
wenang
dalam masing-masing perjanjian (ICCPR,
penangkapan serta prosedur penahanan
1966).Sejak munculnya perjanjian ICCPR
harus ditemukan di dalam hukum negara
dan ICESCR tahun 1966 kedudukan
tersebut.
sendiri
termasuk
hak
badan
pengundang-undangan
seperti
alasan
-
alasan
individu tidak hanya sebagai objek tetapi
Tidak adanya asas legalitas dalam
juga dalam hal-hal tertentu sebagai
penahanan Suu Kyi selama hampir 20
subjek hukum internasional.Peningkatan
tahun terakhir yang dilakukan oleh Junta
status
Militer
individu
semakin
bertambah
telah
jelas
setelah banyaknya terjadi pembunuhan
pelanggaran
missal, genosida, kejahatan kemanusiaan,
Myanmar terhadap warga negaranya
kejahatan perang, dan pelanggaran HAM
sendiri. Dalam teori hubungan antara
berat lainnya di belahan dunia setelah
hukum internasional dan hukum nasional
Perang Dunia II.
“suatu negara tidak dapat mengemukakan
Dalam
perspektif
HAM
menyiratkan
yang
dilakukan
hukum
ketentuan di dalam konstitusi atau hukum
internasional kasus pelanggaran HAM
nasionalnya sebagai (alasan) pemaaf atas
yang terjadi pada seorang aktivis pro
kegagalan – kegagalannya melaksanakan
demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi
kewajibannya
Jurnal Komunikasi Hukum
berdasarkan
hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 43
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
internasional”.Adanya
bahwa
situasi pelanggaran HAM yang terjadi di
hukum internasional mengikat terhadap
negara-negara, khususnya pelanggaran
semua negara sehingga negara dianggap
HAM yang dialami Aung San Suu Kyi :
bertanggung
1.
jawab
pelanggaran
jika
terhadap
internasional. Myanmar
fakta
Begitu
yang
pula
telah
terjadi hukum terhadap
Universal Periodic Review (UPR) UPR
Dewan
adalah
HAM
mekanisme
PBB
diyakini
baru
mampu
melakukan
menjembatani sekaligus mengenali taraf
pelanggaran HAM dengan menangkap
perkembangan pemenuhan HAM di setiap
dan menahan Suu Kyi yang dianggap
negara. Selain itu UPR adalah mekanisme
menentang pemerintahan Junta Militer
antarpemerintah yang memungkinkan
kala itu.
setiap negara melakukan dialog secara
Penahanan dan pelanggaran HAM yang terjadi pada Suu Kyi telah melanggar pasal 9, 10, dan 19 UDHR (Human Rights Council, A/HRC/10/19, 2009). Ketiga pasal tersebut sama – sama menyebutkan bahwa seseorang berhak atas kebebasan untuk
mengemukakan
pendapat,
larangan atas penangkapan sewenangwenang
hingga
memiliki
hak
atas
pengadilan yang adil dalam pasal 10. Sedangkan dalam ICCPR juga terdapat ketentuan mengenai pelanggaran yang dilakukan Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi pada pasal 9 angka (1) tentang penahanan sewenang-wenang. Dewan HAM sebagai organ khusus PBB dalam pelaksanaan kewenangannya memiliki badan-badan subsider yang tugasnya melaporkan secara langsung Jurnal Komunikasi Hukum
setara. Sehingga dalam hal ini negaranegara
yang
(country
menyampaikan
under
“pesakitan”
review)
bagi
laporan bukanlah
negara-negara
lain
melainkan untuk membangun kesetaraan, integritas, dan kredibilitas Dewan HAM (Majda El Muhtadj, 2008). UPR periodik tentang
berupa
setiap
laporan
empat
pemenuhan
secara
tahun
kewajiban
sekali HAM
semua negara anggota PBB serta jaminan perlakuan
yang
sama
diantara
anggotanya. Menurut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa, “The Universal Periodic Review has great potential to promote and protect human rights in the darkest corners of the world”(http://ohchr.org/EN/HRBodies/U PR).Dalam pernyataan oleh SekJend PBB Universitas Pendidikan Ganesha| 44
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
tersebut
menyiratkan
bahwa
UPR
sumber seperti NGOs dan KOMNAS HAM
merupakan suatu proses yang berpotensi
suatu negara yang akan diperhitungkan
besar untuk memajukan dan melindungi
sebagai
hak asasi manusia dari sisi-sisi buruk di
diharapkan hasil akhir yang didapatkan
dunia.
akan dilaksanakan oleh negara yang UPR melakukan review terhadap
sumber
tambahan.
Sehingga
bersangkutan.
satu negara setiap empat tahun sekali,
Melalui mekanisme
UPR pula,
yang mana negara pertama yang direview
Dewan HAM menyerukan pembebasan
dipilih berdasarkan kelompok regional
atas tokoh demokrasi Myanmar Aung San
dengan memperhatikan distribusi secara
Suu Kyi di Geneva. Dalam UPR 10th 24
geografis. Kemudian pemilihan dilakukan
Januari – 4 Februari 2011 par. 29
berdasarkan Alphabetical order kecuali
disebutkan “The Secretary-General, the
ada negara yang bersedia secara sukarela
High Commissioner for Human Rights, the
mengajukan diri sebagai negara yang
Security Council, the General Assembly, the
menyampaikan laporan. Review dilakukan
Human Rights Council and the Special
oleh kelompok kerja yang terdiri dari
Rapporteur on the situation of human
negara anggota Dewan yang bertemu 3
rights
kali setiap tahun selama 2 minggu dan
immediate release of Daw Aung San Suu
akan difasilitasi oleh kelompok tiga
Kyi,
negara
prisoners.” Artinya organ-organ tersebut
anggota
Dewan
yang
akan
berperan “Rapporteurs”.
in
Myanmar
and
of
all
called
for
remaining
the
political
telah mengeluarkan seruan-seruan agar
UPR sebagai mandat dari Dewan
pemerintah
Myanmar
HAM sesuai dengan resolusi 60/251
membebaskan
tanpa
angka 5 huruf (e) merupakan suatu
penundaan terhadap Aung San Suu Kyi
keniscayaan yang mungkin disampaikan
dari tahanan rumahnya berikut pula
di hadapan sidang Dewan HAM PBB.
tahanan-tahanan
Selain itu UPR juga memungkinkan
pemerintah Myanmar tetap berkelit dan
menerima
tidak
rekomendasi
dari
Special
politik
menunjukkan
syarat
lain.
keinginan
segera dan
Namun untuk
Procedures dan Human Rights treaty
membebaskan para tahanan termasuk
bodies, serta informasi dari berbagai
Suu Kyi.
Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 45
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
2.
Advisory Committee
setiap
Badan ini dibentuk berdasarkan
diadakan pada 4-15 Agustus 2008 di
resolusi Dewan HAM PBB 5/1 angka 65
Kantor PBB, Jenewa dan sesi tambahan
yang berbunyi,
dimungkinkan
“The Human Rights
Council Advisory Committee (hereinafter “the
Advisory
Committee”),
tahun.Sesi
perdananya
selama
telah
disetujui
oleh
Dewan.
composed
of 18 experts serving in their personal
3. Complaint Procedure
capacity, will function as a think-tank for
Menurut Resolusi 5/1 angka 85
the Council and work at its direction.”
menyebutkan, “A complaint procedure is
Berdasarkan
tersebut
being established to address consistent
Advisory
patterns of gross and reliably attested
menerangkan Committee
resolusi bahwa yang
ahlimemiliki
fungsi
terdiri
fungsi
dari
sebagai
18
violations of all human rights and all
wadah
fundamental freedoms occurring in any
berpikir bagi Dewan HAM dan juga
part
bekerja
circumstances.” Jadi Prosedur ini dibentuk
secara
langsung
sesuai
arahannya. Dalam
untuk
of
rangka
the
world and
melihat
ciri-ciri
under umum
any serta
menjalankan
seberapa sering terjadinya pelanggaran
tugasnya Komite tidak akan mengadopsi
HAM dan hak-hak fundamental lainnya
resolusi atau keputusan namun dapat
yang terjadi di seluruh belahan dunia
mengusulkan
tanpa pengecualian.
kepada
Dewan
dalam
lingkup tugasnya sebagaimana ditetapkan
Prosedur
Pengaduan
baru
oleh Dewan HAM. Dalam mandatnya pun
didirikan sesuai dengan mandat yang
komite dituntut untuk mealukan interaksi
dipercayakan kepada Dewan Hak Asasi
kepada negara, LSM hak asasi manusia,
Manusia oleh resolusi Majelis Umum
NGOs,
yang menyebutkan Dewan diminta untuk
dan
entitas
masyarakat
sipil
lainnya
meninjau
(http://ohchr.org/EN/HRNodies/HRC/A
memperbaiki dan merasionalisasi dengan
dvisoryCommittee).
jangka
Komite melaksanakan dua sesi selama maksimal sepuluh hari kerja Jurnal Komunikasi Hukum
dan waktu
jika satu
penyelenggaraan untuk
mengurus
diperlukan
tahun
sidang
setelah
pertamanya
semua
mandat,
Universitas Pendidikan Ganesha| 46
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
mekanisme, fungsi dan tanggung jawab
Kelompok Kerja tersebut akan bertemu
Komisi Hak Asasi Manusia terdahulu
setidaknya dua kali setahun selama lima
termasuk prosedur 1503 dalam rangka
hari setiap periode.
untuk mempertahankan sistem prosedur
Prosedur
menyediakan
banyak
khusus, saran para ahli dan prosedur
pilihan mengenai langkah-langkah yang
pengaduan.
mungkin
Sesuai
dengan
pembentukannya bekerja
resolusi
complaint
dengan
diambil
Dewan
sebagai
kesimpulan dari proses tersebut.
procedure
mekanisme
yang
4.
Special Procedure
memungkinkan individu dan organisasi
Merupakan suatu mekanisme yang
untuk melaporkan adanya pelanggaran
ditetapkan Dewan HAM untuk mengatasi
berat HAM yang membutuhkan perhatian
situasi spesifik suatu negara ataupun
Dewan
HAM.Prosedur
mengacu
masalah-masalah tematis dunia. Saat ini
kepada
victims-oriented
bekerja
terdapat 31 tematis dan 8 mandat negara
dengan waktu yang lebih fleksibel. Dalam
untuk memperkokoh sistem review dan
artian bahwa pengaduan ini bersifat
menjamin sinergi dengan mekanisme
rahasia dengan tujuan meningkatkan
HAM
kerjasama
(http://ohchr.org/english/bodies/chr/sp
dengan
ini dan
negara
yang
bersangkutan yakni negara tersebut akan diberitahu ketika diadakan review.
yang lain
dalam sistem PBB
ecial/index.htm). Prosedur ini biasanya memanggil
Melalui prosedur ini juga dibentuk
pemegang mandat untuk memeriksa,
dua kelompok kerja, yakni Kelompok
memantau,
Kerja bidang Komunikasi (The Working
terbuka melaporkan situasi HAM di suatu
Group on Communications) dan Kelompok
negara atau wilayah tertentu, dikenal
Kerja bidang Situasi (The Working Group
dengan country mandates. Selain itu
on
dikenal
Situations).Dua
tersebut
dibentuk
menasehati,
pula
mandat
dan
tematik
secara
atau
untuk memeriksa laporan yang dikirmkan
thematic mandates yang akan memeriksa
dan meminta perhatian Dewan mengenai
pelanggaran-pelanggaran
pelanggaran berat HAM dan kebebasan
diseluruh dunia.
fundamental
yang
Jurnal Komunikasi Hukum
terjadi.
berat
HAM
Kedua Universitas Pendidikan Ganesha| 47
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Berbagai kegiatandilakukan oleh Special
Procedures,
termasuk
menerimakunjungan
darisetiap
pemegangmandat.
Setelahkunjungan,
menanggapipengaduan
pemegang
individu,melakukan studi, memberikan
segala
rekomendasi untukkerja sama teknisdi
temukandan
tingkat
sesuai misi yang dilakukan.
negara,
dan
terlibat
dalam
kegiatan promosi secara keseluruhan. Prosedur
mandat
akan
permasalahan
melaporkan
yang
mereka
rekomendasi-rekomendasi
Khususnya
dalam
masalah
khusus
pelanggaran HAM terhadap individu yang
bagiindividu(disebut Special Rapporteur
terjadi pada tokoh demokrasi Myanmar
atau
Khusus,Special
Aung San Suu Kyi bahwasanya Dewan
Representative of the Secretary-General
HAM PBB melalui United Nations High
atau Wakil Khusus Sekretaris Jenderal
Commissioner
atauIndependent
Rights(UNHCHR), Progress Report Special
Pelapor
Independen)
Expert
atau
atau
Pakar
kelompok
kerjabiasanyaterdiri
dari
lima
Rapporteur pembebasan
for
Human
menegaskan segera
Suu
untuk Kyi
dari
anggota(satu darimasing-masing wilayah
penahanan rumahnya. Menurut salah satu
regional).
Resolusi Dewan HAM PBB A/HRC/13.48
Mandatprosedurkhususditetapkan
par.39
danditentukan olehresolusi yang mereka
Rapporteur repeats his call for the
keluarkan.
termination of the detention of Daw Aung
Pemegang
mandatjuga
melakukankunjungan
ke
negara-
menyebutkan
The
Special
San Suu Kyi under house arrest, which is in contravention
to
international
and
negarauntuk menyelidikisituasi HAMdi
domestic law.penahanan atas Suu Kyi
tingkatnasional.Merekabiasanya
bertentangan
mengirimkansuratkepada
internasional dan juga hukum domestik.
negara
yang
Pemerintah
bersangkutanuntuk harus
tersebutsetujuundanganuntuk
internasional
negarapada
prinsipnyasiap
Jurnal Komunikasi Hukum
hukum
Suatu negara sudah sepatutnya
melakukan kunjungan jika pemerintah mengunjungidiperpanjang.
dengan
bertanggung
jawab
menakala
secara terjadi
Beberapa
pelanggaran hak asasi manusia. Apabila
untuk
tidak bertanggung jawab jelas bahwa Universitas Pendidikan Ganesha| 48
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
negara
yang
bersangkutan
akan
hanyalah pengertian kamus saja, hanya
mendapat sanksi internasional seperti
Dewan
embargo
dalam
mempunyai kemampuan untuk bertindak
oleh
agar dapat mengakibatkan akibat hukum
diistilahkan
maka hal tersebut tidak merupakan
hingga
dikucilkan
pergaulan
internasional
Wolfgang
Friedmann
yang
sebagai non participation sanction(Adji jawaban
negara
yang
sajalah
yang
“campur tangan/intervensi diktator”.
Samekto, 2009). Tidak hanya doktrin pertanggung
Keamanan
Hukum Internasional memberikan pengecualian terhadap prinsip intervensi
dipergunakan dalam perlindungan hak
yang
mana
asasi manusia, adanya doktrin mengenai
tertentu tidak selalu merupakan sebuah
intervensi juga menjadi bagian yang
pelanggaran
cukup penting digunakan dalam hukum
negara lain, yaitu :
internasional (Huala Adolf, 2002).
a.
Suatu
bahwa atas
dalam
keadaan
integritas
negara
wilayah
pelindung
telah
Kata intervensi terdapat dalam
diberikan hak-hak intervensi yang
dokumen internasional Piagam PBB pasal
dituangkan dalam perjanjian oleh
2 (7) dan 2 (4) yang mensyaratkan bahwa
negara
PBB dilarang ikut campur dalam urusan
perlindungan. Hal tersebut terjadi
domestik suatu negara, “…to intervere in
pada
matters which are essentially within the
Hubungan Bertetangga Baik dan
domestic jurisdiction of any state”, kecuali
Kerjasama antara Uni Soviet dan
dalam rangka memelihara perdamaian
Afghanistan tahun 1978 di mana
menurut bab VII Piagam. Terdapat dua
pasal
pandangan berbeda terhadap makna
menetapkan
intervensi pasal 2 (7) Piagam PBB,
mengambil
pertama
harus
diperlukan
untuk
teknis
keamanan,
kemerdekaan
bahwa
diinterpretasikan
intervensi dalam
arti
hukum internasional yang berarti adanya penggerogotan (usurpation) kedaulatan
yang Perjanjian
4
meminta Persahabatan,
perjanjian
tersebut
bahwa,
akan
langkah
yang
melindungi dan
keutuhan wilayah kedua negara. b.
Jika suatu negara berdasarkan
atau “intervensi diktator”.Pendapat kedua
suatu perjanjian dilarang untuk
menyatakan
mengintervensi, namun ternyata
bahwa
Jurnal Komunikasi Hukum
kata
intervensi
Universitas Pendidikan Ganesha| 49
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
melanggar
c.
maka
anggota suatu organisasi yang digunakan
negara lainnya juga adalah pihak
alasan dalam hal ini sebagai justifikasi
dalam perjanjian tersebut berhak
terhadap tindakan yang diambil Dewan
untuk melakukan intervensi.
HAM
Jika
pelanggaran HAM di Myanmar.
suatu
dengan
d.
larangan
ini
negara
melanggar
serius
f.
ketika
menghadapi
ketentuan-
Pelanggaran HAM yang dilakukan
ketentuan hukum kebiasaan yang
oleh Myanmar pun bukanlah pelanggaran
telah diterima umum, maka negara
HAM biasa melainkan pelanggaran berat
lainnya mempunyai hak untuk
HAM karena telah melakukan penahanan
mengintervensi negara tersebut
terhadap tokoh demokrasi Aung San Suu
sebagai alasan pembelaan diri.
Kyi. Atas penangkapan dan penahanan
Jika
negaranya
secara sewenang-wenang terhadap Suu
diperlakukan semena-mena di luar
Kyi maka masyarakat internasional ikut
negeri, maka negara itu memiliki
melakukan kecaman terhadap Myanmar
hak untuk mengintervensi atas
baik melalui organisasi internasional atau
nama
pun
warga
warga
negara
tersebut,
setelah semua cara damai diambil. e.
PBB
Suatu
intervensi
dapat
tindakan
lain
untuk
ikut
mengupayakan kebebasan bagi Suu Kyi.
pula
Dengan berbagai mekanisme serta
dianggap sah dalam hal tindakan
prosedur-prosedur
bersama oleh suatu organisasi
Dewan HAM menandakan bahwa dewasa
yang
ini hak asasi manusia sudah menjadi isu
dilakukan
kesepakatan
yang
terdapat
di
bersama negara-negara anggota.
global yang melanda seluruh dunia. Jika
Suatu intervensi dapat juga sah
suatu negara melakukan pelanggaran
manakala
HAM
tindakan
tersbut
terlebih
merupakan
suatu
dilakukan atas permintaan yang
pelanggaran berat HAM maka masyarakat
sungguh-sungguh dan tegas-tegas
internasional seketika dan spontan akan
dari pemerintah yang sah suatu
memberikan
negara.
mengisyaratkan
Point (e) di atas, yaitu intervensi
tidak lagi dapat berlindung di balik
atas kesepakatan bersama negara-negara
kedaulatan teritorialnya atas pelanggaran
Jurnal Komunikasi Hukum
reaksinya. bahwa
Hal
tersebut
negara-negara
Universitas Pendidikan Ganesha| 50
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
hak asasi
manusia yang terjadi
di
penangkapan sewenang-wenang hingga
wilayah.Masyarakat internasional yang
memiliki hak atas pengadilan yang adil
ikut
dalam pasal 10. Adanya resolusi yang
melakukan
Myanmar
inervensi
semata-mata
terhadap
hanya
untuk
dilakukan oleh kelompok kerja (Special
menghentikan pelanggaran-pelanggaran
Rapporteur) tersebut membuktikan salah
berat HAM yang terus menerus terjadi di
satu langkah Dewan HAM dalam ikut
negara tersebut.
berperan aktif dalam pembebasan tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
SIMPULAN
Penangkapan, penahanan, hingga
Era baru Dewan HAM PBB saat ini telah
memberikan
kepadanya
untuk
kewenangan
kemanusiaan
tindakan yang tegas sekalipun terhadap
bertentangan
dengan
setiap pelanggaran HAM di seluruh
dasar hukum internasional.Atas dasar
dunia.Kinerja Dewan HAM yang konkret
tersebut pula masyarakat internasional
terlihat
dirasa
upaya
melakukan
dialami oleh Suu Kyi merupakan suatu kejahatan
dalam
dapat
peradilan yang sewenang-wenang yang
pembebasan
berhak
yang
prinsip-prinsip
untuk
melakukan
seorang tahanan rumah sekaligus tokoh
intervensi terhadap kedaulatan Myanmar
demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.
sebagai suatu negara.Melalui mekanisme
Dalam
HAM
Universal Periodic Review Dewan HAM
38
memiliki hak untuk meminta laporan dari
Special
setiap negara atas kondisi HAM yang ada
Rapporteur reiterates his call for the
di wilayah teritorialnya. Maka dalam UPR
termination of Daw Aung San Suu Kyi’s
10th di Geneva, 24 Januari – 4 Februari
detention under house arrest, which is in
2011 par. 29 disebutkan “The Secretary-
contravention of articles 9, 10 and 19 of
General, the High Commissioner for Human
the Universal Declaration of Human
Rights, the Security Council, the General
Rights…”Ketiga pasal tersebut sama –
Assembly, the Human Rights Council and
sama menyebutkan bahwa seseorang
the Special Rapporteur on the situation of
berhak
untuk
human rights in Myanmar called for the
mengemukakan pendapat, larangan atas
immediate release of Daw Aung San Suu
resolusi
A/HRC/10/19 disebutkan
Dewan
tahun
2009
bahwa,
“The
atas
kebebasan
Jurnal Komunikasi Hukum
par.
Universitas Pendidikan Ganesha| 51
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Kyi,
and
of
all
remaining
political
prisoners.” Artinya organ-organ tersebut telah mengeluarkan seruan-seruan agar pemerintah
Myanmar
segera
membebaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan
rumahnya.
Hal
tersebut
membuktikan bahwa jika pelanggaran HAM terjadi di suatu negara terlebih merupakan suatu pelanggaran berat HAM maka masyarakat internasional seketika dan spontan akan memberikan reaksinya. Selain itu juga mengisyaratkan bahwa negara-negara tidak lagi dapat berlindung di balik kedaulatan teritorialnya atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di wilayah negaranya, termasuk Myanmar.
Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 52
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
DAFTAR PUSTAKA BUKU Ambarwati, dkk, 2009, Hukum Humaniter Internasional dalam Studi Hubungan Internasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Adji Samekto, 2009, Negara dalam Dimensi Hukum Internasional, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Boer Mauna, 2005, Hukum Internasional; Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, PT. Alumni, Bandung. C. de Rover, 2000, To Serve & to Protect – Acuan Universal Penegakan HAM, PT. RajaGrafindo Persada. Huala Adolf, 2002, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional (Edisi Revisi), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Knut D. Asplund, Suparman Marzuki, Eko Riyadi, 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, PUSHAM UII, Yogyakarta.
Masyhur Effendi dan Taufani Sukmana Evandri, 2010,HAM Dalam Dimensi Dinamika Yuridis, Sosial, Politik, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sri Setianingsih Suwardi, 2004, Pengantar Hukum Organisasi
Jurnal Komunikasi Hukum
Internasional, Universitas Indonesia (UIPress), Jakarta.
INTERNET Rudi M.Rizki, “Pokok-Pokok Hukum Hak Asasi Manusia Internasional”, diakses pada tanggal 19 Maret 2016, URL: www.elsam.or.id/pdf/kursusham/Pokok_ pokok_HAM_Intl.pdf Richard B. Bilder, “Tinjauan Umum Hukum Hak Asasi Manusia”, diakses pada tanggal 19 Maret 2016, URL: http://www.elsam.or.id/pdf/kursusham/ Tinjauan_Umum_Hukum_HAM.pdf Tomy Gutomo, “Makna Kemenangan NLD bagi Suu Kyi”, diakses pada tanggal 19 Maret 2016, URL :http://library.uinsby.ac.id/index.php/ne ws-and-events/947-makna-kemenangannld-bagi-suu-kyi Renne R.A Kawilarang dan Shinta Eka Puspasari, 2009, “PBB: Penahanan Suu Kyi Melanggar Hukum”, diakses pada 19 Maret 2016, URL: http://dunia.vivanews.com/news/read/4 3454pbbpenahanan_suu_kyi_melanggar_hukum Universal Periodic Review, diakses 1 Maret 2016, URL :http://www.ohchr.org/EN/HRBodies/U PR/Pages/UPRmain.aspx Background information on the Advisory Committee, diakses 3 Maret 2016, URL : http://www.ohchr.org/EN/HRBodies/HR C/AdvisoryCommittee/Pages/HRCACInd ex.aspx Universitas Pendidikan Ganesha| 53
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016 ISSN : 2356-4164
Special Procedures of The Human Rights Council, diakses 3 Maret 2016, URL: http://www2.ohchr.org/english/bodies/ chr/special/index.htm INSTRUMEN-INSTRUMEN INTERNASIONAL
HUKUM
Piagam PBB Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) ICCPR Resolusi Majelis Umum PBB Resolusi Dewan HAM PBB
Jurnal Komunikasi Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha| 54