PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU Standar Kompetensi : 1. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi sampai masa reformasi Kompetensi Dasar : 1.1. Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat : 1. Menjelaskan Proses Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk serta Perkembangan Masyarakat Intelektual pada Masa Orde Baru 2. Menjelaskan Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi terhadap Perubahan Teknologi danLingkungan di Berbagai daerah pada Masa Orde Baru RINGKASAN MATERI Materi Pokok: A. Proses Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk serta Perkembangan Masyarakat Intelektual pada Masa Orde Baru Latar Belakang Lahirnya Orde Baru Lahirnya Orde Baru (Orba) tidak bisa dilepaskan dari peristiwa besar sebelumnya yaitu pemberontakan G 30 S/PKI. Setelah Gerakan 30 September 1965 berhasil ditumpas dan berbagai bukti yang berhasil dikumpulkan mengarah pada PKI, akhirnya ditarik kesimpulan bahwa PKI sebagai dalang di belakang gerakan itu. Hal ini menibulkan kemarahan rakyat kepada PKI. Kemarahan itu diikuti dengan berbagai demonstrasi-demonstrasi yang semakin bertambah gencar menuntut pembubaran PKI beserta organisasi massanya (ormas) dan tokoh-tokohnya harus diadili.
Gambar 1. Pahlawan Revolusi Sementara itu untuk mengisi kekosongan pimpinan Angkatan Darat pada tanggal 14 Oktober 1965, Panglima Kostrad/Pangkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat. Bersamaan dengan itu juga dilakukan tindakan-tindakan pembersihan terhadap unsur-unsur PKI dan ormasnya. Masyarakat luas yang terdiri dari berbagai unsur seperti kalangan partai politik, organisasi massa, perorangan, pemuda, mahasiswa, pelajar dan wanita secara serentak membentuk satu
kesatuan aksi dalam bentuk Front Pancasila yang bertujuan untuk menghancurkan para pendukung Gerakan 30 September 1965. Mereka menuntut dilaksanakannya penyelesaian politis terhadap mereka yang yang terlibat dalam gerakan itu. Kesatuan aksi yang muncul untuk menentang Gerakan 30 September 1965 itu diantaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) dan lain-lain. Kesatuan-kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila kemudian lebih dikenal dengan sebutan Angkatan 66. Mereka yang tergabung dalam Front Pancasila mengadakan demonstrasi di jalan-jalan raya. Seperti pada tanggal 8 Januari 1966, mereka menuju Gedung Sekretariat Negara dengan mengajukan pernyataan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah tidak dapat dibenarkan. Puncaknya terjadi pada tanggal 12 Januari1966 dimana berbagai kesatuan aksi yang tergabung dalam Front pancasila berkumpul di halaman gedung DPR-GR dengan mengajukan tuntutan yang sangat terkenal yaitu Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut : 1. Pembubaran PKI beserta organisasi massanya 2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI 3. Penurunan harga-harga barang Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu hadir para wakil mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa itu didalangi oleh CIA (Central Intelligence Agency) Amerika Serikat. Kemudian, pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan perombakan kabinet. Ternyata perombakan itu tidak memuaskan hati rakyat, karena banyak tokoh yang diduga terlibat dalam G 30 S masih bercokol di dalam kabinet baru yang diberi nama Kabinet Seratus Menteri. Pada saat pelantikan tanggal 24 Februari 1966, para pelajar, mahasiswa dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju istana Merdeka. Aksi itu di hadang oleh pasukan Cakrabirawa ( pasukan pengamanan presiden) dan menyebabkan terjadinya bentrokan. Dalam peristiwa itu, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Arief Rahman Hakim gugur. Dengan gugurnya Arief Rahman Hakim, maka suasana demonstrasi makin memanas. Upaya perjuangan mahasiswa dan penentangan terhadap Orde Lama terus berlangsung. Setelah melihat situasi dan kondisi yang semakin tidak terkendali, pada tanggal 11 Maret 1966 secara resmi Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto atas nama presiden untuk mengambil tindakan guna terjaminnya keamanan dan ketertiban serta kestabilan pemerintah. Surat perintah itu kemudian dikenal dengan sebutan Supersemar 1966. Bagi Letnan Jenderal Soeharto, surat tersebut merupakan dasar hukum untuk mengambil langkah-langkah yang penting dan memberikan arah baru bagi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah menerima Supersemar Mayjen Soeharto segera mengambil tindakan sebagai berikut : 1) Tanggal 12 Maret 1965, membubarkan PKI yang diperkuat dengan Keppres No. 1/3/1966 Mengamankan 15 menteri yang terlibat G 30 S/PKI yang diperkuat dengan Keppres No. 5/3/1966
2) Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi Untuk menciptakan stabiltas politik telah dilakukan beberapa tindakan penting yaitu sebagai berikut : Sidang umum MPRS IV tahun 1966 tanggal 20 Juni – 6 Juli 1966 yang menghasilkan beberapa keputusan penting antara lain : 1. Tap No. IX/MPRS/1966 tentang Supersemar 2. Tap No. X/MPRS/1966 tentang lembaga-lembaga negara di pusat dan daerah 3. Tap No. XII/MPRS/1966 tentang penegasan politik luar negeri bebas aktif 4. Tap No. XIII/MPRS/1966 tentang pembentukan Kabinet Ampera 5. Tap No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan dilarang hidup di Indonesia Dalam sidang umum MPRS IV, Presiden menyampaikan pidato pertanggungjawaban yang disebut Nawaksara. Pidato ini ditolak MPRS karena tidak memuat : 1. Masalah kebobrokan ekonomi 2. Masalah G 30 S/PKI 3) Tanggal 25 Juli 1966 membentuk Kabinet Ampera Memiliki tugas pokok yang disebut Dwi Dharma yaitu Stabilitas politik dan Stabilitas ekonomi. Sedang program kerjanya disebut Catur Karya, yaitu : 1. Kecukupan sandang, pangan, papan 2. Melaksanakan pemilu 3. Melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif 4. Meneruskan perjuangan antiimperialisme dan kapitalisme 4) Sidang Istimewa MPRS tanggal 7 Desember 1967 Sebab sidang Adanya dualisme dalam pemerintahan setelah tanggal 22 Februari 1967 Presiden sebagai pengemban Supersemar Hasil sidang Mencabut kekuasaan pemerintah negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat pengemban Supersemar sebagai pejabat presiden. Keputusan ini diperkuat dengan Tap No. XXXIII/MPRS/1967. Alasan keluarnya Tap ini adalah : 1. Menurut laporan pangkopkamtib secara tidak langsung Presiden terlibat G 30 S/PKI 2. Presiden telah menyerahkan kekuasaannya tanggal 22 Februari 1967, dan 3. Pidato Presiden Nawaksara ditolak MPRS Menata kembali politik luar negeri bebas dan aktif Hal ini ditempuh dengan usaha-usaha antara lain : 1) Politik konfrontasi dengan Malaysia dihentikan. Normalisasi hubungan IndonesiaMalaysia berhasil dicapai dengan ditandatanganinya Jakarta Accord pada tanggal 11 Agustus 1966. 2) Masuk kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1966, sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan dunia internasional serta menumbuhkan saling pengertian yang sangat bermanfaat bagi pembangunan.
3) Menjadi pelopor berdirinya ASEAN pada 8 Agustus 1967. ASEAN berdiri berdasarkan Deklarasi Bangkok dan beranggotakan Indonesia, Muangthai, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Gambar 2. Lambang ASEAN Hal-hal yang diperjuangkan oleh Orde baru adalah : 1. Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi segala penyimpangan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 2. Masyarakat yang adil dan makmur, baik materil maupun spiritual melalui pembangunan 3. Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rakyat serta melaksanakan Pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen. 4. Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintahan Orde Baru memiliki landasan antara lain : a) landasan idiil yaitu Pancasila b) landangan konstitusional yaitu UUD 1945 c) landasan operasional yaitu Ketetapan-ketetapan MPR (TAP MPR) Melalui hal-hal yang diperjuangkannya itu, pemerintahan Orde baru menghendaki : a. suatu tata pikir yang lebih nyata dan tepat guna tanpa meninggalkan idealisme perjuangan b. mengutamakan kepentingan nasional c. tata susunan negara yang lebih baik dan stabil d. pimpinan dan pemerintahan yang kuat e. mengutamakan konsolidasi ekonomi dan sosial di dalam negeri f. pelaksanaan cita-cita demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang sungguhsungguh Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Lahirnya Orde Baru dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Adanya Gerakan 30 S/PKI 2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat 3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tuntutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang ) 4. Perubahan Kabinet ( Dwikora/Seratus menteri ) 5. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru. Perkembangan Kekuasaan Orde Baru Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan-penyelewengan yang terjadi pada masa lalu.Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut : a. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966 b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 ) c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 ) Setelah dilanda G 30 S/PKI, negara Indonesia mengalami instabilitas politik akibat tidak tegasnya kepemimpinan Presiden Soekarno dalam mengambil keputusan atas peistiwa itu. Sementara itu, partai-partai politik terpecah belah dalam kelompokkelompok yang saling bertentangan, antara penentang dan pendukung kebijakan Presiden Soekarno. Selanjutnya terjadilah situasi politik yang membahayakan persatuan dan keutuhan bangsa. Melihat situasi konflik antara masyarakat pendukung Orde Lama dengan Orde Baru semakin bertambah gawat, DPR-GR berpendapat bahwa situasi konflik harus segera di selesaikan secara konsitusional. Akhirnya pada tanggal 3 Februari 1967, DPR-GR menyampaikan resolusi dan memorandum yang berisi anjuran kepada Ketua Presidium Kabinet Ampera agar diadakan Sidang istimewa MPRS. Pada tanggal 20 Februari1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto. Penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto dikukuhkan di dalam Sidang istimewa MPRS. MPRS dalam ketetapannya No.XXXIII/MPRS/1967, mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya ketetapan tersebut, situasi politik yang merupakan sumber instabilitas politik telah berakhir secara konstitusional. Usaha penataan kembali kehidupan politik mulai dilaksanakan pada awal tahun
1968 dengan penyegaran DPR-GR. Penyegaran ini bertujuan untuk menumbuhkan hakhak demokrasi dan mencerminkan kekuatan-kekuatan politik yang ada di dalam masyarakat. Komposisi anggota DPR terdiri dari wakil-wakil partai politik dan golongan karya. Tahap selanjutnya adalah penyederhanaan partai-partai polotik, keormasan dan kekaryaan dengan pengelompokan partai-partai politik dan golongan karya. Usaha ini dilaksanakan pada tahun 1970 dengan mengadakan serangkaian konsultasi dengan pimpinan partai-partai politik. Hasilnya lahirlah tiga kelompok di DPR yaitu : 1. Kelompok Demokrasi Pembangunan, yang terdiri dari partai-partai PNI, Parkindo, Katolik, IPKI, serta Murba 2. Kelompok Persatuan Pembangunan, yang terdiri dari partai-partai NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti 3. Sedangkan kelompok organisasi profesi seperti organisasi buruh, organisasi pemuda, organisasi tani dan nelayan, organisasi seniman, dan lain-lain tegabung dalam kelompok Golongan Karya (Golkar). Kebijakan Pemerintah Orde Baru Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan nasional Pembagunan nasional yang diupayakan pada zaman Orde Baru direalisasikan melalui Pembangunan Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang. Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Setiap pelita memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia. Pembangunan nasional tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa adanya stabilitas nasional yang mantap. Oleh karena itu, orde baru langsung berusaha mewujudkan stabilitas politik dan sekaligus stabilitas ekonomi. Programnya bertujuan untuk : 1) Memperbaiki perikehidupan rakyat, terutama di bidang sandang dan pangan 2) Melaksanakan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya 3) Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional Sebagai tindak lanjut dari program ini maka pada tanggal 21 – 30 Maret 1968 diadakan Sidang Umum V MPRS yang menghasilkan beberapa ketetapan yaitu : a) Jenderal Soeharto diangkat sebagai Presiden RI b) Akan dibentuk Kabinet Pembangunan Sebagai pelaksanaan ketetapan MPRS tersebut maka dibentuklah Kabinet Pembangunan I yang memiliki lima macam program yang disebut Pancakrida yang mencakup : 1) Menciptakan ketenangan politik 2) Menyusun dan merencanakan Repelita ( Rencana Pembangunan Lima Tahun) 3) Melaksanakan Pemilihan Umum 4) Mengadakan pembersihan terhadap aparatur negara 5) Mengikis habis sisa-sisa G 30 S/PKI dan penyelewengan-penyelewengan terhadap pancasila Program kabinet pembangunan I dapat dilaksanakan dengan baik. Stabilitas politik berhasil diciptakan. Pembersihan terhadap sisa-sisa G 30 S/PKI dapat dilaksanakan
dengan baik, termasuk menanggulangi penyelewengan-penyelewengan terhadap pancasila. Bermodal stabilitas nasional, pembangunan nasional di segala bidang dapat dilaksanakan. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata, baik materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, pembangunan perlu direncanakan secara bertahap. Tahapan-tahapan pembangunan yang dikenal dengan Repelita ( Rencana Pembangunan Lima Tahun) dimulai dari Pelita I sampai Pelita V. Repelita I sampai dengan V yang berlangsung selama 25 tahun itu dikenal sebagai Pembanguan Jangka Panjang Tahap Pertama. Rencana selanjutnya adalah pembangunan selama 25 tahun ke depan yang disebut pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Setiap tahapan dilaksanakan selama 5 tahun. Pelaksanaan pelita selama 25 tahun pertama adalah sebagai berikut : PELITA KURUN WAKTU SASARAN I
1 April 1969- 31 Maret 1974
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada industri yang mendukung sektor pertanian
II
1 April 1974- 31 Maret 1979
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada Industri yang mengolah bahan mentah jadi bahan baku
III
1 April 1979- 31 Maret 1984
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada Industri Bahan baku menjadi bahan jadi
IV
1 April 1984- 31 Maret 1989
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada Industri mesin berat dan ringan
V
1 April 1989- 31 Maret 1994
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada Industri yang menghasilkan barang ekspor industri yang menyerap banyak tenaga kerja, industri yang mampu mengolah hasil pertanian dan swasembada pangan, serta industri yang dapat menghasilkan barang-barang industri
VI
1 April 1994- 31 Maret 1998
Sektor pertanian dan industri, dititikberatkan pada pembangunan industri nasional yang mengarah kepada penguatan dan pendalaman struktur industri didukung kemampuan teknologi yang makin meningkat.
Pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia berlandaskan pada Trilogi Pembangunan, yang berisi: 1) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 2) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada trerciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat 3) Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis Selain itu dikumandangkan juga bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai akibat pelaksanaan pembanguan tidak akan bermakna apabila tidak diiringi oleh pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, sejak Pelita III pemerintah Orde Baru menetapkan Delapan Jalur Pemerataan sebagai berikut : 1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya sandang, pangan, sandang dan perumahan 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan 3. Pemerataan pembagian pendapatan 4. Pemerataan kesempatan kerja 5. Pemerataan kesempatan berusaha 6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita 7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air 8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan Proses Menguatnya peran Negara pada Masa Orde Baru Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui tahap-tahap pembangunan di segala bidang. Pemerintah Orde Baru berusaha meningkatkan peran negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangan Orde Baru adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Pada Sidang Umum IV MPRS telah diambil suatu keputusan untuk menugaskan kepada Jenderal Soeharto selaku pengemban Supersemar, yang sudah ditingkatkan menjadi ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966, untuk membentuk kabinet baru. Kabinet yang pertama kali dibentuk adalah Kabinet Ampera dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut Dwi Dharma Kabinet Ampera. Adapun programnya antara lain : a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan b. Melaksanakan Pemilu dalam batas waktu seperti tercantum dalam ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 yakni 5 Juli 1968 c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif untuk kepentingan nasiona, sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.. Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.
Dalam bidang politik, menurut UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memegang kekuasaan tertinggi dalam negara Republik Indonesia. Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berada di bawah MPR. Pada masa presiden Soekarno, kedudukan MPRS dibawah Presiden. Hal ini dapat terjadi karena Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri II yang dengan jelas berada di bawah presiden dalam susunan keanggotaan pada badan eksekutif sehingga MPRS selalu membenarkan apa yang diinginkan oleh Presiden. Proses pertumbuhan dan mobilitas Penduduk serta perkembangan Masyarakat pada masa orde Baru Pada masa Orde Baru terjadi mobilitas penduduk yang dipengaruhi oleh adanya tuntutan zaman yang ditandai dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat ke arah globalisasi. Hal ini yang terjadi untuk dapat mengikuti perkembangan globalisasi yang tanpa ada batasnya dan tanpa ada yang mengontrol. Mobilitas penduduk tersebut ditandai oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Iptek memiliki peran penting dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara berkembang maupun di negara maju. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh tingkat perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pada masa Orde Baru, pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah telah memberikan kebebasan bagi warga Indonesia untuk mengembangkan industrialisasi dan pertanian yang ada di Indonesia. Kehidupan masyarakat Indonesia diharapkan akan berubah dengan adanya tokoh-tokoh intelektual yang dapat menciptakan teknologi-teknologi baru, khususnya di sektor pertanian yang dapat dikembangkan menjadi sektor industri. Pada Masa Orde Baru, dapat dikembangkan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian yang diwujudkan ke dalam Pancausaha tani yang dapat memacu tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Di samping itu, bermuncullah teknologi-teknologi yang endukung proses perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia. Lahirnya teknologi baru tersebut dapat menjadi sarana untuk mencapai kemajuan dalam bidang pertanian. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akibat Revolusi Hijau di Indonesia menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk di Indonesia yang mengakibatkan perubahan dalam pelapisan social yang ukup tajam. Dampak yang muncul akibat adanya mobilitas peduduk dan terbentuknya masyarakat intelektual di Indonesia antara lain : Perubahan struktur Sosial di Pedesan Terjadi karena berkembangnya individualisasi hak tanah dan produksi pertanian sehingga menyebabkan terjadinya perubahan antar lapisan masyarakat yang terpisah antara satu dengan yang lainnya, sehingga sistem kekerabatan yang dulunya erat dan menjadi pengikat diantara mereka menjadi terputus.
Munculnya Kesenjangan Ekonomi Terjadi karena tingkat pendapatn yang didapat masing-masing individu berbeda sehingga menyebabkan munculnya kesenjangan sosial yang dapat terlihat dari gaya berpakaian, gaya bangunan rumah, serta gaya pergaulan yang mencerminkan atau melambangkan identitas suatu lapisan sosial. Pemikiran Ekonomi rasional ke arah Kapitalisasi Dalam pemikiran ekonomi rasional, pembangunan masyarakat dari pola agraris berubah ke masyarakat industri yang ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita. Sehingga menimbulkan dampak positif berupa tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja serta dampak negatif berupa kesenjangan ekonomi dan sosial yang ditandai dengan adanya kemiskinan, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja.
B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU 1. Pengertian revolusi hijau dan Iptek Revolusi Hijau Revolusi Hijau adalah perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke modern. Revolusi Hijau merupakan perkembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan, sehingga jenis bahan makanan yang dikembangkan adalah jenis tanaman yang berupa bahan makanan pokok, seperti gandum, padi, jagung, dan sorgum.
Gambar 3. Sawah Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan mengenai bidang tertentu yang disusun secara metodis, sistematis, logis, kritis, dan koheren yang memiliki kekhasan tertentu, sedangkan teknologi adalah pengetahuan ilmiah untuk menerima cara-cara memproduksi
barang-barang secara missal yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan. 2. Tujuan dan Proses Pelaksanaan Revolusi Hijau Program Revolusi Hijau bertujuan untuk meningkatkan persediaan makanan dengan meningkatkan hasil lahan pertanian yang dapat dicapai dengan menanam bibit pertanian yang baru dengan disertai perbaikan pengolahan tanah, sistem pengairan, penggunaan pupuk, perlindungan dari serangan hama, dan pengenalan varietas tanaman jenis unggul. Gagasan mengenai revolusi hijau bermula dari hasil penelitian Thomas Robert Malthus ( 1766 – 1834) yang mengemukakan bahwa masalah kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang tidak bisa dihindari manusia. Kemiskinan dan kemelaratan terjadi karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi pangan tidak seimbang. Pertumbuhan penduduk berjalan lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan produksi pangan (pertanianj). Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan peningkatan produksi pertanian mengikuti deret hitung. Gambar 4. Malthus Perkembangan revolusi hjau dimulai setelah Perang Dunia I yang salah satunya menyebabkan rusaknya lahan pertanian di negara-negara Eropa. Hal ini tentu saja mengancam produksi pangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, para pengusaha Amerika berupaya mengembangkan pertanian guna mencukupi kebutuhan pangan dengan melaksanakan penelitian.Pelaksanaan revolusi Hijau disponsori oleh Ford dan Rockefeller Foundation yang memiliki dua pusat penelitian yang bernama International Maize and Wheat Improvement Center (IMWIC) berpusat di Meksiko dan di Filipina yang bernama IRRI ( International Rice Research Institute). Pusat penelitian di Meksiko dipimpin oleh Norman E. Borlaug. Selain melakukan penelitian di Meksiko dan Filipina, Ford dan Rockefeller Foundation juga mengadakan penelitian di India dan Pakistan terutama meneliti tanaman gandum.
Gambar 5. Norman Borlaug Perkembangan revolusi hijau selanjutnya terjadi pada pasca Perang Dunia II. Akibat langkanya atau hancurnya daerah-daerah pertanian, terutama di Eropa, menyebabkan turunnya produksi pertanian. Oleh sebab itu, berbagai upaya meningkatkan produksi pertanian terus digalakkan melalui : 1. Pembukaan lahan-lahan pertanian baru
2. Mekanisasi pertanian 3. Penggunaan pupuk-pupuk baru 4. Mencari metode yang tepat untuk memberantas hama tanaman Program Revolusi hijau ini dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu : 1) Tahap I, terjadi pada tahun 1500-1800 yang didasarkan pada pengembangan hasil pertanian seperti jagung dan kentang. 2) Tahap II, terjadi di Eropa dan Amerika pada tahun 1850 – 1950 yang didasarkan pada penggunaan hukum ilmiah terhadap hasil pertanian dan hewan melalui penggunaan pupuk dan pemberantasan hama. 3) Tahap III, terjadi di negara maju melalui seleksi dan persilangan genetika atas varietas tanaman dan hewan unggul. 4) Tahap IV, yang ditujukan di negara berkembang dengan melakukan kombinasi antara varietas padi dan gandum jenis unggul yang dipilih dan dikembangkan secara khusus di daerah yang beriklim tropis maupun subtropis seperti negara inda, Pakistan, Filipina, Indonesia, dan Turki. Revolusi hijau telah membawa perubahan pada beberapa negara secara menakjubkan, seperti yang terjadi di India, Filipina atau negara-negara lainnya. India telah berhasil melipatgandakan panen gandumnya dalam waktu enam tahun dan menjelang awal 1970 sudah hampir dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Filipina mengakhiri setengah abad ketergantungannya kepada beras impor dan pada akhir tahun 1960-an menjadi eksportir beras yang penting. Hal ini semua telah menimbulkan optimisme bahwa revolusi hijau dapat menghasilkan cukup banyak pangan di dunia untuk memberi makan kepada penduduk sampai waktu yang lama. 3. Revolusi Hijau di Indonesia Revolusi hijau di Indonesia sudah dimulai sejak berlakunya UU Agraria pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh pemerintah Kolonial Belanda, sehingga di Indonesia dapat dikembangkan berbagai jenis tanaman. Dalam perkembangannya, pada masa Orde Baru, program Revolusi Hijau digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, terutama produksi beras. Mengapa perlu menerapkan revolusi hijau ? Karena sebagian besar kondisi social-ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris. Oleh karena itu, pertanian menjadi sector yang sangat dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut didasari oleh : 1. Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat 2. Tingkat produksi pangan yang masih sangat rendah 3. Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk
Gambar 6. Terasering
Revolusi Hijau ini dilaksanakan secara sistematis, terprogram, dan terus menerus sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan Indonesia meningkatkan swasembada pangan yaitu sebagai negara penghasil beras. Usaha yang dilaksanakan Pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan swasembada pangan nasional yaitu : 1) Program Bimbingan Massal (Bimas) untuk meningkatkan produksi beras. 2) Program Intensifikasi Massal (Inmas) yang merupakan kelanjutan Bimas. 3) Program Intensifikasi khusus (Insus) yang merupakan upaya peningkatan produksi per unit. 4) Program Supra intensifikasi khusus (Supra Insus) yang dapat meningkatkan swasembada beras. Program-program di atas dikembangkan melalui intensifikasi pertanian, yaitu upaya peningkatan produksi per unit dan ekstensifikasi, yaitu upaya perluasan areal pertanian. Pelaksanaan revolusi hijau di Indonesia dilakukan melalui Panca Usaha Tani dan Sapta Usaha Tani. Panca Usaha Tani meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mekanisme dalam pengolahan tanah 2. Menggunakan irigasi yang mapan 3. Menggunakan pupuk untuk meningkatkan kesuburan dan hasil pertanian 4. Menggunakan obat penyemprot hama untuk membasmi hama perusak tanaman 5. Menggunakan bibit unggul Sedangkan Sapta Usaha Tani meliputi langkah-langkah serupa Panca Usaha Tani ditambah pengolahan dan penjualan pasca panen. Revolusi hijau di Indonesia memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan bagi masyarakat yaitu : Keuntungan : 1) Masalah pangan nasional teratasi 2) Mengenal aneka jenis tanaman 3) Ditemukan bibit unggul 4) Kesejahteraan petani makin baik 5) Pendapatan petani meningkat Kelemahan 1) Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pupuk buatan dan pestisida hijau secara berlebihan 2) Berkurangnya keanekaragaman genetika jenis tanaman baru 3) Kemampuan daya produksi tanah makin turun 4) Timbul urbanisasi 5) Pencemaran tanah Adapun usaha yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk mengatasi kelemahan di atas adalah dengan cara : a. Membasmi serangga dan hama secara biologi b. Menggunakan pupuk alam, yaitu pupuk kandang dan pupuk hijau c. Menerapkan sistem rotasi tanam, yaitu menanam tanaman secara bergiliran
Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi bagi Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru Kebijakan modernisasi pertanian di Indonesia pada masa Orde Baru yang sering dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau merupakan proses memodernisasikan pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya modern dengan melakukan pengembangan bibit unggul jenis IR dari IRRI. Hal ini telah mengubah pola pertanian subsistensi menuju pertanian berbasis capital dan komersial. Untuk mendukung komersialisasi tersebut, dilakukan dengan cara pembangunan sistem ekonomi modern, pembangunan pabrik pupuk nasional, dan pendirian Koperasi Unit Desa (KUD). Pelaksanaan Revolusi Hijau dan Industrialisasi di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif yaitu : Dampak Positif 1) Lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka 2) Lahan pertanian menjadi lebih luas 3) Pendapatan para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan pertanian 4) Peningkatan kualitas hasil pertanian 5) Peningkatan produksi dan penjualan hasil pertanian Dampak Negatif 1) Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan pendapatan ekonomi 2) Sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar 3) Masyarakat memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif 4) Munculnya kesenjangan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan, kemelaratan, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja 5) Pencemaran lingkungan yang tinggi C. Respon Masyarakat Indonesia terhadap Perubahan Dunia ke Arah Globalisasi di Bidang Teknologi Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu modal terpenting dalam membangun suatu negara, sehingga pemerintah maupun swasta berupaya mengembangkan teknologi yang sesuai bagi pembangunan bangsa dan negara. Untuk mendukung perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang bersifat global, pemerintah Indonesia mendirikan beberapa lembaga penelitian seperti ; 1. BATAN ( Badan Tenaga Atom Nasional) 2. LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 3. Bakorsutanal ( Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) 4. LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) 5. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Dengan adanya lembaga-lembaga penelitian tersebut, banyak dihasilkan penemuanpenemuan penting, seperti sektor pertanian, kelautan dan kebumian, tenaga nuklir, kesehatan, informatika, manufaktur, serta energi yang dimanfaatkan untuk pengembangan industri maupun untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Untuk menghadapi era globalisasi, teknologi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin
dengan mengolah kekayaan alam agar dapat meningkatkan industrialisasi Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara : Berbagai limbah industri dapat diolah dan dikembangkan menjadi bahan yang bermanfaat, seperti diolah menjadi pupuk kompos dan menjadi biogas yang dapat digunakan untuk tenaga penggerak, memasak, dan penerangan. Sistem teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, mengatasi kerusakan lingkungan, pengolahan limbah. Teknologi harus dapat mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi dengan memanfaatkan bioteknologi di bidang pertanian. Teknologi harus dapat mengolah lautan dengan segala sumber dayanya, seperti pemanfaatan arus laut, tenaga ombak, angin laut, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Teknologi harus dapat dimanfaatkan untuk segala potensi alam yang nonekonomis, seperti solar energy (energi matahari), energy angin dan energy yang dapat dikembangkan dari panas matahari yang tersimpan dalam air laut, serta pemanfaatan arus laut dan angin laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengembangkan sistem detoksifikasi surya yaitu sistem pengolahan air yang terkontaminasi limbah industri dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Globalisasi merupakan perkembangan masyarakat di dunia tanpa ada batas sehingga tercipta penyatuan masyarakat yang saling bergantung antara satu sama lain. Era globalisasi ditandia dengan adanya persaingan bebas dan perdagangan bebas, sehingga mereka yang kuat dan mampu bersaing akan mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam era globalisasi, ada tiga bidang yang dapat mengalami perubahan secara global, yaitu : Globalisasi Ekonomi Untuk menghadapi globalisasi ekonomi, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerjasama ekonomi baik secara bilateral, regional dan internasional. Sebab dalam era globalisasi ditandai dengan sistem perdagangan dan pasar bebas, sehingga kerjasama ekonomi harus diikuti oleh setiap negara yang ingin maju dan terlibat dalam tatanan baru ekonomi dunia. Globalisasi Politik Untuk menghadapi globalisasi politik, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerjasama politik baik secara bilateral, regional dan internasional, seperti OKI, ASEAN, dan GNB. Sebab melalui kerjasama politik tersebut, dapat melahirkan keputusankeputusan politik yang menjadi dasar terwujudnya perjanjian perdagangan bebas dan pasar bebas. Globalisasi Budaya Untuk menghadapi globalisasi budaya, dapat dilakukan dengan menyeleksi pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Bagi unsur budaya yang sesuai dengan budaya asli dipakai, sedangkan yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia dihilangkan. Media komunikasi, baik itu melalui media massa, televisi, dan radio, merupakan sarana yang paling mudah dalam menyebarkan perilaku global. Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dan kelemahan perkembangan teknologi kearah globalisasi yaitu :
Keuntungan 1. Segala aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien 2. Perdagangan dan perindustrian maju pesat 3. Sistem transportasi dan komunikasi berkembang pesat 4. Terciptanya integrasi bangsa 5. Adanya alam keterbukaan dan kebebasan sehingga masing-masing orang dapat menyuarakan haknya 6. Munculnya teknologi-teknologi modern yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pencemaran lingkungan 7. Sistem perekonomian yang kuat dapat membawa kemajuan suatu bangsa Kelemahan 1. Munculnya sikap ketergantungan negara-negara berkembang kepada negara-negara maju karena negaramaju membuat segala peralatan yang menggunakan teknologi modern yang akan digunakan oleh negara-negara lain sehingga bersifat global. Hasil teknolgi yang dimiliki oleh negara-negara maju menjadi tanda untuk menunjukkan eksistensi bangsanya. Karena negara berkembang tidak mampu mengikuti persaingan bebas, maka akan selalu bergantung pada negara maju. 2. Munculnya homogenisasi akibat kemajuan teknologi komunikasi yang bersifat satu arah yang disebarkan melalui media massa, televisi, radio, serta saluran internet yang menyebabkan nilai budaya asli mengalami kemerosotan, bahkan ditinggalkan dan digantikan dengan nilai-nilai budaya baru yang bersifat global dan modern. 3. Munculnya keterbukaan dan integrasi menyebabkan batas-batas wilayah secara geografi tidak lagi menjadi permasalahan penting, sehingga tiap daerah taka ada batas. Hal tersebut menyebabkan perkembangan arus globalisasi dalam masyarakat menjadi tidak terkontrol dengan baik. 4. Munculnya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia tetapi menimbulkan dampak berupa kerusakan lingkungan, seperti bahaya limbah industri, polusi udara, serta pencemaran air dan tanah 5. Munculnya budaya konsumtif yang disebabkan oleh adanya iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, internt, dan radio sehingga masyarakat memiliki ketertarikan yang tinggi untuk membeli barang-barang dagangan yang ditawarkan. Kegiatan Kompetensi I Diskusikan dengan kelompok anda dan presentasikan di kelas ! 1. Bagaimana pendapat anda, tepatkah apabila Presiden Soeharto pada masa Orde Baru disebut sebagai Bapak Pembangunan ? 2. Berikan contoh hasil pembangunan di masa Orde Baru ! 3. Buatlah kliping tentang “Pencemaran Lingkungan sebagai Akibat Perkembangan Teknologi“, kemudian uraikan setiap gambar dengan beberap hal yaitu, 4. Apa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ? 5. Bagaimana proses terjadinya pencemaran lingkungan tersebut ? 6. Bagaimana cara mengatasi pencemaran lingkungan tersebut ? 7. Bagaimana dampak atau akibat dari pencemaran lingkungan tersebut ? 8. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan tersebut ?
LEMBAR KERJA SISWA Tugas Individu Pasangkan dengan tepat antara lajur kiri dan kanan ! No Kiri 1. Landasan konstitusional Orde Baru (…..) 2. Program Kabinet Pembangunan I (…..) 3. Kesatuan barisan aksi mahasiswa (…..) 4. Landasan pembangunan Indonesia (…..) (Orde baru) 5. Surat perintah dari Soekarno kepada (…..) Soeharto 6. Badan Pemetaan Nasional (…..) 7. Peningkatan produksi beras (…..) 8. Norman Bourlaug (…..) 9. Peningkatan swasembada beras (…..) 10. Perluasan areal pertanian (…..) 11. Budaya konsumtif (…..) 12. Pencemaran lingkungan (…..) 13. Pemilihan bibit unggul (…..) 14. Wilayah dunia yang tanpa batas (…..) 15. Peningkatan produksi pertanian (…..)
Kanan Globalisasi Revolusi hijau Pancausaha tani Intensifikasi pertanian Ekstensifikasi pertanian Bakorsutanal Tayangan iklan SUPRA INSUS Limbah industri BIMAS Trilogi Pembangunan UUD 1945 Pancakrida Supersemar Front Pancasila
Uji Kompetensi I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar ! 1. Suatu sikap mental yang bertujuan untuk menciptakan tata kehidupan politik, sosial, dan kultural yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 yang murni dan konsekuen disebut…. A. Reformasi B. Demokrasi C. Orde lama D. Orde baru E. Tujuan pembangunan 2. Supersemar secara resmi dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal …. A. 1 Maret 1966 B. 11 Maret 1965 C. 1 Maret 1965 D. 11 Maret 1967 E. 11 Maret 1966
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tokoh yang berperan dalam keluarnya Supersemar adalah …. A. Ahmad Yani dan Nasution B. Nasution dan M. Yusuf C. M. Yusuf dan Basuki Rahmat D. Basuki Rahmat dan Ahmad Yani E. Amir Mahmud dan Ahmad Yani Kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa bersama dengan orpol dan ormas membentuk kesatuan barisan untuk menentang dan mengutuk G 30 S/PKI yang dikenal dengan nama A. Front pembela B. Front pancasila C. Front perjuangan D. Front Indonesia E. Front bersatu Landasan idiil Orde Baru yaitu …. A. UUD 1945 B. Pancasila C. Supersemar D. Tap MPR E. GBHN Usaha meningkatkan industri pertanian melalui intensifikasi adalah dengan cara …. A. Meningkatkan penggunaan bibit unggul B. Meningkatkan industri pertanian C. Meningkatkan fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan D. Mengolah tanah pertanian secara modern E. Pemilihan bibit unggul Perusahaan yang mensponsori penelitian dalam Revolusi Hijau berasal dari negara…. A. Inggris B. Filipina C. Jepang D. Meksiko E. Amerika serikat Yang dimaksud dengan revolusi hijau adalah pengembangan teknologi pertanian untuk …. A. Meningkatkan produksi pangan, terutama serealia B. Meningkatkan mutu produksi pangan di Indonesia C. Memperluas areal pertanian dan perkebunan rakyat D. Memberantas bermacam-macam hama tanaman E. Memperoleh bibit unggul untuk pertanian Stabilitas ekonomi akan lebih berhasil apabila …. A. Produksi pangan dan pendidikan berhasil B. Meningkatkan produksi pangan dan kesehatan rakyat C. Meningkatka produksi barang ekspor dan pendidikan
D. Produksi pangan da keluarga berencana berhasil E. Meningkatkan penanaman modal asing dan kemajuan industri 10. Revolusi hijau di Indonesia adalah …. A. Keluarga berencana B. Westernisasi C. Intensifikasi pertanian D. Panca usaha tani E. Ekstensifikasi pertanian 11. Lembaga penelitian Indonesia yang melakukan penelitian berupa tenaga atom berupa…. A. LIPI B. BPPT C. BATAN D. LAPAN E. BSN 12. Lembaga yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudaya IPTEK yaitu ,,,, A. Bakorsutanal B. LAPAN C. BATAN D. LIPI E. BPPT 13. Di antara negara-negara di bawah ini yang menjad pusat penelitian dalam pengembangan Revolusi Hijau adalah …. A. Brazil B. Meksiko C. Amerika Serikat D. Italia E. India 14. Proses revolusi hijau pada negara-negara berkembang diawali dengan …. A. Peningkatan penggunaan bibit unggul B. Perluasan areal tanah-tanah pertanian C. Peningkatan hasil produksi pertanian D. Peningkatan pengolahan tanah pertanian E. Program pelaksanaan pengairan atau irigasi 15. Upaya-upaya Norman Borlaug dalam meningkatkan produksi tanam dan banyak diterapkan di negara-negara dunia ketiga disebut ….. A. Revolusi agama B. Revolusi industri C. Revolusi hijau D. Revolusi merah E. Revolusi biru
16. Pengertian pokok Revolusi Hijau adalah pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan terutama …. A. Serealia B. Kacang C. Kedelai D. Ketela E. Keladi 17. Revolusi hijau di Indonesia dimulai sejak adanya …. A. UU agraria oleh pemerintah belanda tahun 1870 B. Ditemukannya padi varietas unggul tahan wereng C. Setelah Indonesia masuk menjadi anggota ASEAN D. Setelah Indonesia memiliki pupuk buatan UREA E. Setelah Indonesia mengenal obat pembasmi hama pestisida 18. Di bawah ini yang ukan bagian dari Pancausaha Tani, yaitu …. A. Pemilihan bibit unggul dan pengolahan tanah B. Pemupukan yang tepat dan pemberantasn hama C. Pengolahan tanah dan pengaturan irigasi D. Adanya komunikasi petani dengan BUUD E. Pemupukan dan pengaturan irigasi 19. Revolusi Hijau membawa keuntungan bagi para petani seperti …. A. Timbul urbanisasi B. Hasil produksi meningkat C. Lahan pertanian semakin luas D. Pupuk mudah didapat E. Tanah pertanian menjadi subur 20. Program pembinaan pemerintah terhadap petani dilakukan melalui …. A. BIMAS B. INMAS C. INSUS D. SUPRA INSUS E. SENSUS 21. Tugas pokok LIPI adalah …. A. Membimbing perkembangan IPTEK yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia B. Mencari kebenaran ilmiah dengan berlandaskan pada kebebasan pluralis C. Pemanfaatan satelit penginderaan jauh untuk pengembangan ekonomi nasional D. Penemuan bibit unggul padi sawah, pupuk hayati, ddan pengawetan bahan pangan E. Mensosialisasikan prinsip ilmu yang bebas dari nilai agama 22. Terhadap perkembangan IPTEK, bangsa Indonesia harus …. A. Menekan resiko sesedikit mungkin B. Menolak resiko yang mungkin muncul C. Menggunaan teknologi secara optimal D. Menggunakan teknologi secara maksimal E. Mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul
23. Dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia, negara yang tergabung dalam ASEAN telah membentuk organisasi perdagangan yang disebut …. A. AFTA B. APEC C. GATT D. EAC E. IEC 24. Di bawah ini yang bukan merupakan keuntungan perkembangan IPTEK adalah …. A. Aktivitas manusia menjadi efektif dan efisien B. Sistem perekonomian meningkat C. Industrialisasi berkembang pesat D. Budaya konsumtif E. Muncul teknologi-teknologi modern 25. Negara-negara yang sedang berkembang bersama-sama mengupayakan pembangunan di lingkungan hidup dengan …. A. Mengikutsertakan rakyat B. Mencari bibit unggul C. Memberi sanksi berat kepada para pelanggar D. Memberi dana sebanyak mungkin E. Mengupayakan laut tetap bersih 26. Pelita I dilaksanakan pada kurun waktu …. A. 1 April 1969 – 31 Maret 1974 B. 1 April 1974 – 31 Maret 1979 C. 1 April 1979 – 31 Maret 1984 D. 1 April 1984 – 31 Maret 1989 E. 1 April 1989 – 31 Maret 1994 27. Front Pancasila yang dipelopori oleh KAMI mengadakan demonstrasi di UI dengan mengajukan …. A. Trilogi pembangunan B. Dwikora C. Trikora D. Tritura E. Trimurti 28. Ketetapan yang mengatur tentang pengukuhan Supersemar adalah ….. A. Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 B. Tap MPRS No. X/MPRS/1966 C. Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 D. Tap MPRS No. XII/MPRS/1966 E. Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966
29. Berikut ini yang bukan menteri yang diamankan dalam Kabinet Dwikora, yaitu …. A. Dr. Subandrio B. Dr. Chairul saleh C. Ir. Setiadi Reksoprojo D. Ir. Surahman E. Dahlan Ranumiharjo, S.H. 30. Dasar hukum pembubaran PKI dikukuhkan dengan Ketetapan MPRS No…. A. XXIII/MPRS/1966 B. XXIV/MPRS/1966 C. XXV/MPRS/1966 D. XXVI/MPRS/1966 E. XXVII/MPRS/1966 31. Dibawah ini yang berkaitan dengan pengertian revolusi hijau adalah …. A. Pertanian dengan lahan berpindah B. Penemuan ilmiah berupa bibit unggul dalam pertanian C. Penggunaan pupuk pada lahan pertanian berpindah-pindah D. Penemuan bibit hibrida dalam perkebunan E. Penemuan untuk meningkatkan panen buah-buahan di perkebunan 32. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dapat mempengaruhi meningkatnya kebutuhan akan pangan karena .... A. Pangan merupakan barang ekspor-impor yang tinggi B. Manusia selalu berupaya untuk meningkatkan produksi pangan C. Pangan merupakan sumber utama kehidupan manusia D. Lingkungan kehidupan manusia yang semakin sempit E. Pengetahuan manusia semakin meningkat dalam penanganan lingkungan 33. Lembaga riset yang mensponsori penelitian dalam Revolusi Hijau adalah .... A. International Rice Research Institute B. Consultative Group for International Agriculture Research C. International Maize Wheat Improvement Centre D. Ford and Rockefeller Foundation E. Food and Agriculture Organization 34. Pusat pengembangan tepung gandum internasional didirikan di negara …. A. Filipina B. Brazil C. Mexico D. Equador E. Argentina 35. Latar belakang Revolusi Hijau pertama kali timbul di Eropa dikarenakan .... A. Munculnya negara-negara industri di Eropa B. Rusaknya lahan pertanian akibat industri di Eropa C. Rusaknya lahan pertanian akibat Perang Dunia I di Eropa D. Adanya iklim 4 musim yang kurang menunjang di Eropa E. Adanya pencemaran tanah akibat limbah pabrik
36. Perhatikan gambar berikut !
Ketika KAMI mendemonstrasikan pelantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan, Arief Rachman Hakim tertembak dan gugur. Dengan membawa jaket miliknya yang penuh dengan bercak darah, para demonsntran menyerbu gedung Sekretariat Negara. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa gerakan pemuda merupakan gerakan …. A. anarkis B. patriotisme C. kepentingan golongan D. kepentingan politik E. aksi kerusuhan 37. Perhatikan gambar dibawah ini ! Gambar disamping menunjukkan situasi masyarakat Jakarta yang sedang antri untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Harga-harga kebutuhan pokok serta barang lainnya mulai sulit didapatdan harganya pun melambung tinggi. Menyikapi hal tersebut diatas, usaha-usaha yangdilakukan oleh pemerintah Orde Lama untuk menanggulangi kemerosotan ekonomi, ternyata mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan karena hal-hal berikut, kecuali …. A. masalah ekonomi tidak diatasi berdasarkan prinsip- prinsip ekonomi, tetapi diatasi dengan cara politik B. peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering bertentangan antara satu peraturan dengan peraturan lainnya C. tidak ada ukuran yang obyektif untuk menilai suatu usaha/hasil dari suatu usaha D. terjadinya berbagai bentuk penyelewengan ekonomi E. perencanaan pembangunan 5 tahun / repelita
38. Dampak positif perkembangan kekuasaan pemerintah Orde Baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah …. A. penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesehatan rakyat B. berkembangnya kegiatan ekonomi dengan dunia luar C. berkembangnya perusahaan-perusahaan swasta nasional D. terjalinnya hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangga E. Indonesia menjadi pelopor perubahan ekonomi di Asia Tenggara 39. Perhatikan gambar berikut ! Gambar disamping adalah suasana pengambilan sumpah dan pelantikan Jenderal Suharto sebagai pejabat presiden RI yang menandai berakhirnya kekuasaan Soekarno dan menjadi tonggak awal bagi kekuasaan Orde Baru.
Berikut yang tidak termasuk latar belakang terjadinya peralihan kekuasaan tersebut adalah A. peristiwa G 30 S/PKI/1965 B. kondisi ekonomi yang tidak stabil C. TRITURA D. pemerintah yang tidak stabil E. kolusi, korupsi, nepotisme 40. Hal pokok dari tujuan gerakan reformasi di Indonesia pada tahun 1998 adalah …. A. memberdayakan lembaga-lembaga tinggi negara seperti DPR B. mengembalikan fungsi kontrol masyarakat terhadap rezim Orde Baru mengembalikan harta kekayaan pejabat Orde Baru yang korupsi kepada rakyat yang C. membutuhkannya D. memposisikan peran dan visi TNI untuk melaksanakan dwi fungsinya E. memperbaharui seluruh tatanan kehidupan agar berjalan sesuai tuntutan keadilan dalam masyarakat
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Sebutkan isi Trilogi pembangunan ! 2. Sebutkan landasan perjuangan Orde Baru ! 3. Apa saja sasaran pembangunan lima tahun pada masa Orde Baru ? 4. Jelaskan empat keuntungan yang diperoleh dari pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia ! 5. Apa tujuan dari pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia ? Ulangan Harian Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar ! 1. Tujuan dikeluarkannya Supersemar adalah untuk …. A. Melaksanakan pembangunan nasional B. Memulihkan stabilitas keamanan nasional C. Memulihkan kedudukan MPRS sebagai lembaga tertinggi D. Melaksanakan Orde Baru E. Mengatasi krisis keuangan yang berkepanjangan 2. Orde Baru mempunyai tekad …. A. Membangun masyarakat Indonesia B. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 C. Membangun masyarakat Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya D. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni konsekuen E. Memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme 3. Langkah pertama yang ditempuh pengemban Supersemar pada tanggal 12 maret 1966 adalah A. Membubarkan PKI B. Mengamankan 15 menteri yang terlibat G 30 S/PKI C. Meluruskan kedudukan MPR dan DPR D. Mengadakan penyegaran DPR-GR E. Meluruskan lembaga legislatif dan eksekutif 4. Sidang Umum II MPRS 1966 menghasilkan keputusan, salah satunya Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 yang mengatur tentang …. A. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya B. Tata perundang-undangan RI C. Pembentukan Kabinet Ampera D. Politik luar negeri yang bebas aktif E. Pengesahan dan pengukuhan Supersemar
5.
Pengaturan kedudukan lembaga-lembaga negara tingkat pusat dan daerah ditetapkan pada Tap MPRS No …. A. IX/MPRS/1966 B. X/MPRS/1966 C. XII/MPRS/1966 D. XX/MPRS/1966 E. XXV/MPRS/1966 6. Dalam konfrontasi dengan Malaysia, Presiden Soekarno mengumandangkan …. A. Dwikora B. Tritura C. Trikora D. Mandala E. Siaga 7. Ditumpasnya G 30 S/PKI sekaligus menjadikan Indonesia memasuki Orde Baru yakni sejak …. A. 17 Agustus 1965 B. 1 Oktober 1965 C. 10 September 1965 D. 6 Maret 1966 E. 11 Maret 1966 8. Landasan konstitusional Orde baru adalah …. A. Pancasila B. GBHN C. Tap MPRS D. UUD 1945 E. Supersemar 9. Semua korban keganasan G 30 S/PKI tahun 1965 di Jakarta …. A. Dikubur di kuburan massal di Tanah Kusir Jakarta B. Dikubur di Alas Karet Jakarta C. Dikubur di dalam sumur mati atau Lubang Buaya D. Dikubur di tengah kuburan masyarakat E. Tidak ada jawaban yang benar 10. Front Pancasila yang berkumpul di depan gedung DPR-GR, pada tanggal 12 Januari 1966 mengajukan …. A. Trikora B. Tritura C. Dwikora D. Supersemar E. Tri Eka Prasetya
11. Ketidakseimbangan antara produksi pangan dan pertambahan penduduk tidak disebabkan oleh …. A. Penduduk sangat padat dan tidak produktif B. Tanaman mempunyai jarak waktu tertentu untuk berproduksi C. Masa tunggu panen dari beberapa tanaman relatif lama D. Adanya gangguan tanaman E. Terbatasnya bibit unggul 12. Revolusi Hijau pertama kali dijalankan di Meksiko tahun 1950 dan berhasil menciptakan varietas unggul bahan makanan. Bahan makanan tersebut bernama …. A. Padi-padian B. Kedelai C. Jagung D. Ubi-ubian E. Gandum 13. Di Indonesia, cara meningkatkan hasil pertanian ditempuh melalui Panca usaha tani. Berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah dalam Panca usaha tani yaitu …. A. Pengolahan tanah B. Pemakaian bibit unggul C. Pemakaian obat-obatan pestisida D. Adanya irigasi yang teratur E. Mesinisasi pertanian 14. Peningkatan produksi pangan dengan jalan ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan cara …. A. Perluasan jaringan irigasi B. Penambahan pupuk urea sebanyak-banyaknya C. Pemakaian tenaga traktor dalam mengolah tanah D. Memperbanyak tempat penggilingan padi E. Pemakaian bibit unggul 15. Varietas unggul baru akan memberikan hasil yang lebih baik. Varietas unggul tidak mempunyai ciri …. A. Responsif terhadap pengairan B. Mempunyai daya adaptasi geografis yang tinggi C. Responsif terhadap penyakit D. Resisten terhadap hama penyakit E. Responsif terhadap pemupukan 16. Salah satu manfaat Iptek bagi manusia, terutama di bidang pertanian adalah …. A. Pemakaian bibit unggul B. Pembuatan jalan tol C. Prakiraan cuaca D. Menaikkan harga dasar padi E. Pemberian kredit kepada petani
17. Berikut ini bukan hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses alih teknologi maju Indonesia adalah …. A. Nilai tambah yang diperoleh B. Penggunaan bahan atau material setempat C. Kesempatan kerja produktif D. Dampak neraca pembayaran luar negeri E. Teknologi tepat guna dan berwawasan lingkungan 18. Yang erat hubungannya dengan produksi pertanian adalah keberadaan hutan-hutan, karena hutan memiliki fungsi-fungsi. Yang tidak termasuk fungsi hutan yaitu …. A. Menjaga keseimbangan tanah B. Memperkokoh stabilitas tanah C. Menjaga keseimbangan oksigen D. Sebagai habitat berbagai satwa dan tumbuh-tumbuhan E. Penahan banjir 19. Untuk meningkatkan hasil pertanian padi, didirikan International Rice Research Institute (IRRI) di Filipina. IRRI adalah …. A. Badan Penelitian Pangan Internasional B. Lembaga Penelitian Padi Internasional C. Institute Penelitian Padi Internasional D. Institute Pemeliharaan Padi Internasional E. Pengembangan Pembibitan Padi Internasional 20. Yang menerima Nobel tahun 1979 karena mengembangkan padi-padian internasional adalah…. A. Thomas Malthus B. Norman Borlaug C. Magsaysay D. Bobert Bestian E. Thomas Edison 21. Yang dimaksud dengan Revolusi Hijau adalah pengembangan teknologi pertanian untuk …. A. Meningkatkan produksi pangan terutama serealia B. Meningkatkan mutu produksi pangan di Indonesia C. Memberantas bermacam-macam hama pertanian D. Memperluas pertanian dan perkebunan rakyat E. Memperoleh bibit unggul untuk pertanian 22. Iptek asing memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu kita harus …. A. Menerima Iptek supaya tergolong negara maju B. Menerima Iptek supaya dikenal negara lain C. Menolak Iptek dengan melestarikan kebiasaan kuno D. Menerima Iptek beserta resiko yang akan terjadi E. Menerima Iptek dengan mengupayakan resiko sesedikit mungkin
23. Di dalam pemerintahan Orde Baru, usaha meningkatkan hasil pertanian dilakukan melalui …. A. Pertanian tumpang sari B. Panca usaha tani C. Pertasi kencana D. Mekanisasi pertanian E. Kelompencapir 24. Teknologi dipergunakan manusia untuk …. A. Popularitasnya B. Kepuasan pribadinya C. Memenuhi harapan bangsa D. Megejar perkembangan zaman E. Memenuhi kesejahteraan hidupnya 25. Di bawah ini pencemaran yang bukan disebabkan oleh ulah manusia …. A. Pertumbuhan hama serangga B. Pencemaran tanah C. Hujan asam D. Gas beracun E. Hujan abu 26. Pusat pengembangan pertanian dalam Revolusi Hijau terdapat di …. A. Amerika serikat B. Meksiko C. Cina D. Korea E. India 27. Tugas utama LIPI adalah …. A. Pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di bidangnya B. Pengembangan masalah kelautan C. Pengembangan ruang angkasa D. Pengembangan pertanian E. Pengembangan tenaga atom 28. Tujuan Indonesia melaksanakan Revolusi Hijau adalah …. A. Perluasan lahan pertanian B. Pengembangan sektor pertanian C. Peningkatan pangan nasional D. Peningkatan produksi pertanian E. Pengembangan tanaman pertanian 29. Lembaga yang mengurusi nuklir di Indonesia yaitu …. A. LIPI B. BATAN C. LAPAN D. KPU E. Bakorsutanal
30. Supersemar diserahkan oleh Presiden Soekarno kepada Mayjen Soeharto untuk …. A. Menjabat sebagai presiden B. Mengambi segala tindakan yang dianggap perlu demi terwujudnya keamanan dan ketentraman C. Menggantikan panglima TNI D. Menggantikan sebagai presdien E. Menjabat sebagai wakil presiden Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintahan Orde baru ! 2. Apakah yang dimaksud dengan Pemerintahan Orde Baru 3. Apakah sasaran yang ingin dicapai Pelita IV ? 4. Apa yang dimaksud dengan ekstensifikasi pertanian ? 5. Jelaskan perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia !
DAFTAR PUSTAKA Suparmin, dkk. 2014. Sejarah Kelas XII IPA. Surakarta : Mediatama Leo Agung. Dwi Ari Listiyani.2009. Mandiri Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga