PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Kondisi Ketenagakerjaan Aceh kembali membaik, terlihat dari TPAK yang menunjukkan peningkatan dari 61,77% pada Agustus 2012 menjadi 65,56% per Februari 2013 dan turunnya TPT dari 9,1% menjadi 8,38%.
Meski
terus
berada
pada
tren
yang
menurun,
namun
tingkat
kemiskinan di Aceh (17,6%) masih berada di urutan Ketujuh Tertinggi secara nasional.
Masih tingginya angka kemiskinan daerah pedesaan Aceh (17,60%) yang sebagian besar penduduknya adalah petani tradisional diperparah dengan keterbatasan infrastruktur menjadi pekerjaan rumah dan tantangan bagi pemerintah Aceh untuk terus berinovasi meningkatkan nilai tambah sektor pertanian.
4.1. KETENAGAKERJAAN Gambar 4.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh 68
%
%
10 9
66
8 7
64
6 5
62
4
3 60 58
TPAK Ags
Feb
2009
Ags
Feb
2010
Ags
Feb
2011
2
TPT
1
Ags
Feb
2012
0
2013
TPAK
62.5
62.83
63.17
66.63
63.78
65.85
61.77
65.56
TPT
8.71
8.6
8.37
8.27
7.43
7.87
9.1
8.38
Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah Meski tercatat membaik dari posisi Agustus 2012, namun perkembangan ketenagakerjaan Aceh di posisi Februari 2013 relatif moderat dibanding posisi yang sama tahun lalu. Seperti tergambar dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 1 yang menunjukkan peningkatandari 61,77% pada Agustus 2012 menjadi 65,56% di Februari 2013, namun stagnan dibanding posisi Februari 2012 yang sebesar 65,85%. Hal yang sama juga terjadi padaTingkat Pengangguran Terbuka (TPT)2yang menurunmenjadi 8,38% dari posisi Agustus yang sebesar 9,1%, namun masih belum sebaik posisi Februari tahun lalu yang sebesar 7,87%.
1
TPAK adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia produktif (>15 tahun). 2 TPT adalah perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. 61
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Gambar 4.2 Perbandingan Perkembangan Tenaga Kerja Aceh - Nasional % 70
69.21
% 12
67.88
68
65.56
66
9.1
64
6.14
8.38
62
10
8 6
61.77
60
5.92
4
58 2
56 54
0 2007
2008
TPAK Nas
2009
2010
2011
TPAK Aceh
TPT Nas
2012
Feb-13 TPT Aceh
Sumber: www.bps.go.id, diolah Bila dibandingkan dengan nasional, TPAK Aceh masih jauh lebih rendah dibanding nasional yang juga mengalami peningkatan menjadi 69,21%. Begitu pula dengan TPT Aceh jauh lebih tinggi dari TPT nasional yang hanya 5,92%. Menilik posisi Agustus 2012, nilai TPAK Aceh yang tertinggi dicapai oleh kabupaten Gayo Lues sebesar 73,3% dan yang terendah adalah Aceh Barat Daya dengan nilai 54,25%. Sementara itu, untuk nilai TPT terendah diraih oleh kabupaten Bener Meriah (1,41%) dan yang tertinggi dicapai oleh kabupaten Aceh Utara (10,88%). Banda Aceh sebagai ibukota provinsi memiliki nilai TPT sebesar 7,17%, atau lebih rendah dibanding nilai TPT Aceh. Hal ini diperkirakan erat kaitannya dengan pembangunan Aceh yang tentunya cukup didominasi oleh kota Banda Aceh, termasuk dari sisi investasi dimana terlihat pasca tsunami, kota Banda Aceh telah menjelma menjadi kota yang semarak dengan banyaknya kegiatan usaha. Gambar 4.3 TPAK Aceh Menurut Kab/Kota
18 %
73,3 61,77
15 12
57,06
55,34
Sumber: www.bps.go.id, diolah
6
7,17
3 0
1,41 Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Pidie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Banda Aceh Sabang Langsa Lhokseumawe Subulussalam
54,25
10,88
9,1
9
Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Pidie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Banda Aceh Sabang Langsa Lhokseumawe Subulussalam
75 % 70 65 60 55 50 45 40
Gambar 4.4 TPT Aceh Menurut Kab/Kota
Sumber: www.bps.go.id, diolah
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
62
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Hingga Februari 2013, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dimana jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 988 ribu jiwa. Jumlah tersebut meningkat hingga 145 ribu jiwa dibanding posisi Agustus sejalan dengan aktivitas pertanian di musim rendengan yang lebih bergairah dari bulan Januari hingga Mei. Sektor penyerap tenaga kerja terbesar lainnya adalah sektor jasa sosial masyarakat yang menyerap tenaga kerja hingga 749 ribu jiwa. Masih tingginya tenaga kerja yang terserap di sektor ini tentunya terkait dengan maraknya usaha jasa yang berkembang di Aceh, terutama pada beberapa kabupaten/kota seperti Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh. Gambar 4.5 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama (dalam ribu jiwa) 1200 1000
Pertanian
Jasa-jasa
Ind.pengolahan (axis ka) 988
966
903
898
764
752
746
734
749
231
202
211
222
207
Agust
Feb
843
800 600 400
200 0 Feb 2011
Agust
Feb
2012
2013
Sumber: BPS Provinsi Aceh Gambar 4.6Porsi Tenaga Kerja menurutStatus Pekerjaan Utama per Feb 2013 Pekerja Pekerja Bebas Keluarga/Tida di Non k Dibayar Pekerja Bebas Pertanian 18.00% di Pertanian 0.00% 7.61%
Buruh/Karyaw an/Pegawai 32.66%
Berusaha dibantu butuh tetap 4.84%
Berusaha Sendiri 20.01%
Berusaha dibantu buruh tdk tetap/Buruh tdk dibayar 16.87%
Sumber: BPS Provinsi Aceh
63
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Bila dilihat dari status pekerjaan utamanya, status pekerjaan utama yang mendominasi dalam penyerapan tenaga kerja masih berasal dari buruh/karyawan/pegawai (32,6%). Hal tersebut selaras dengan tingginya porsi belanja pemerintah dalam PDRB Aceh yang sebagian diantaranya memang digunakan untuk keperluan membayar gaji pegawai.
4.2. KESEJAHTERAAN Tingkat kemiskinan3 di Aceh membaik dengan terus terjadinya tren penurunan. Dari 19,46% pada Maret 2012 menjadi 17,60% pada Maret 2013. Walaupun nilai tersebut masih di atas nasional yang sebesar 11,37% per Maret 2013, namun sedikit demi sedikit mampu menutup gap perbedaaan tersebut. Penurunan tingkat kemiskinan di Aceh terjadi baik di perkotaan 4 maupun dipedesaan dimana angka kemiskinan kota di Aceh turun dari 13,07% per Maret 2012 menjadi 11,59% dan angka kemiskinan desa yang turun menjadi 19,96% dari Maret tahun lalu yang sebesar 21,97%. Gambar 4.7 Perkembangan Kemiskinan Aceh
Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah Tingkat kemiskinan di Aceh menduduki urutan ke-7 tertinggi dibandingkan 33 Provinsi lainnya. Adapun keenam provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi lainnya dari rendah ke tinggi berturut-turut adalah Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.
3
Tingkat kemiskinan adalah proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Selama periode Maret 2011 – Maret 2012, Garis Kemiskinan Aceh naik sebesar 5,37 persen, yaitu dari Rp303.692,- per kapita per bulan pada Maret 2011 menjadi Rp.320.013,- pada bulan Maret 2012. Sehingga penduduk miskin Aceh adalah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya kurang dari nilai tersebut. 4 Suatu wilayah dikatakan sebagai perkotaan jika memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, lapangan kegiatan ekonomi utama, fasilitas-fasilitas perkotaan (jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya (sumber : BPS RI) KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
64
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Nilai Tukar Petani (NTP) Aceh yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat petani yang mayoritas tinggal di pedesaan pada triwulan II tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan NTP triwulan I tahun 2013 yaitu dari 103,04 menjadi 103,08. Seluruh angka realisasi NTP per subsektor provinsi Aceh mengalami kenaikan kecuali sub sektor tanaman pangan walaupun subsektor tersebut masih menjadi NTP dengan nilai tertinggi. Bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia, NTP Aceh berada di posisi ke-15 terbesar, posisi yang belum berubah dari triwulan sebelumnya. Gambar 4.8 Perkembangan Angka Kemiskinan
Gambar 4.9 Angka Kemiskinan Nasional
Nasional
Menurut Provinsi
Sumber: www.bps.go.id, diolah Selain melihat jumlah dan persentase penduduk miskin, untuk mengetahui persoalan kemiskinan juga perlu melihat tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Pada periode Maret 2012 – Maret 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan bergeser dari 3,6 pada Maret 2012 menjadi 3,1 pada Maret 2013 sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan pada periode yang sama menurun dari 0,99 menjadi 0,85. Bila dibandingkan dengan nasional, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh masih jauh lebih buruk.
65
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Gambar 4.10 Perkembangan NTP Aceh
Gambar 4.11 NTP Indonesia Menurut Provinsi
89.63
126.24
103.08
Sumber: www.bps.go.id, diolah Gambar 4.12 NTP Aceh Menurut SubSektor
Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah Selain melihat jumlah dan persentase penduduk miskin, untuk mengetahui persoalan kemiskinan juga perlu melihat tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.Pada periode September 2011 – September 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan bergeser dari 3,55 pada September 2011 menjadi 3,07 pada September 2012, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan pada periode yang sama menurun dari 0,99 menjadi 0,83. Bila dibandingkan dengan nasional, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh masih jauh lebih buruk.
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013
66
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan& Kesejahteraan Masyarakat
Gambar 4.13 Indeks Kedalaman Kemiskinan &
Gambar 4.14 Indeks Kedalaman Kemiskinan &
Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh
Indeks Keparahan Kemiskinan Nasional
Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah
67
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN II-2013