RISTEK
Perkembangan Bioetika Nasional Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS • Komisi Bioetika Nasional • Deputi Bidang Pengembangan Sistem Iptek Nasional
Seminar Etika Penelitian di Bidang Kesehatan Reproduksi
Fakultas Kedokteran - Universitas Airlangga Surabaya, 2 Juli 2007 1
RISTEK
Dialektika Teknologi
+
menyelesaikan persoalan di dalam memenuhi kebutuhan orang ataupun masyarakat
-
berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia, kelestarian fungsi lingkungan, kerukunan bermasyarakat, keselamatan bangsa, dan merugikan negara
Kegiatan & Produk Teknologi
2
RISTEK
Tantangan (bidang Bioteknologi) Pengembangan pesat ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan hayati dan informatika, membawa tantangan besar dalam sistem nilaii ilmu pengetahuan yang relatif “mapan” sejak akhir perang dunia I ; Pemunculan kembali masalah “besar” lama di dunia kesehatan ditengah masyarakat kini memerlukan pendekatan terpadu, seperti dalam masalah euthanasia dan transplantasi organ manusia, khususnya dalam xenotransplantation; Kemajuan bioteknologi berbasis biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika: transgenic experiment, cloning, stem cell experiment, dll, menyentuh martabat dan harkat hidup organisme (khususnya manusia) Perumusan kebijakan arah pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi terancam kehilangan kebijakan etika ilmu pengetahuan dan etika penelitian; Peninjauan etika diluar bidang kesehatan, dalam hal perlakuan manusia terhadap lingkungan hidupnya, terhadap sesama makhluk hidup dari dunia flora, fauna dan jasad renik, mengarahkan perlunya pembahasan menyeluruh dalam kerangka ‘bioetika’
3
RISTEK
Tantangan (bidang Bioteknologi) Diperlukan rambu-rambu berperilaku (etika) bagi para pengelola ilmu pengetahuan, ilmuwan dan ahli tekonologi yang bergerak di bidang biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika Î Bioetika akan dapat berfungsi : 1. pemanduan, 2. pengawalan, dan 3. pemantauan dan pengawasan. 4
Pengertian Bioetik
RISTEK
1.
Bioetika ialah suatu disiplin baru yang menggabungkan pengetahuan biologi dengan pengetahuan mengenai sistem nilai manusia, yang akan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, membantu menyelamatkan kemanusian, dan mempertahankan dan memperbaiki dunia beradab. (Van Potter, 1970s)
2.
Bioetika ialah kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknikteknik yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati. (Honderich Oxford, 1995)
3.
Bioetika bukanlah suatu disiplin. Bioetika telah menjadi tempat bertemunya sejumlah disiplin, diskursus , dan organisasi yang terlibat dan peduli pada persoalan etika, hukum, dan sosial yang ditimbulkan oleh kemajuan dalam kedokteran, ilmu pengetahuan, dan bioteknologi. (Onara O’Neill, 2002)
4.
Bioetika mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu-ilmu kedokteran, hayati, dan sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan hubungannya dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (Preliminary Draft Declaration on Universal Norms on Bioethics, UNESCO, 2005) 5
Pengertian Bioetik (lanjutan)
RISTEK
1.
Naskah final UD-BHR (2005) dalam upaya mencari jalan tengah akhirnya menyepakati rumusan ’netral’ dengan mencantumkan ’scope’ (‘cakupan’): Pernyataan (=Declaration) ini diarahkan pada masalah-masalah etika yang terkait dengan kedokteran, ilmu-ilmu hayati dan teknologi-teknologi yang terkait, sebagaimana yang diterapkan pada manusia, dengan memperhatikan dimensi-dimensi sosial, hukum, dan lingkungannya.”
2.
Sahin Aksoy dalam BioMed Central Medical Ethics, 2002, merumuskan : Etika dapat diuraikan sebagai bagian cabang dari filsafat terapan yang mencari ’perangkay perilaku apa yang benar apa yang salah, yang baik dan yang jelek di dalam suatu keadaan tertentu; Bioetika, sementara itu, ialah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan dan praktek kedokteran dan ilmu hayati”
6
Pengertian Bioetik (lanjutan)
RISTEK
Jadi : Bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya Dalam pada itu bioetika dapat pula dilihat sebagai cabang ilmu pengetahuan tersendiri yang berkenaan dengan konflik tersebut.
7
Pengertian Bioetik (lanjutan)
RISTEK
Ciri: 1. Interdisiplinerilitas - melibatkan ilmu
biomedis, hukum, ilmu sosial, teologi, dll. 2. Internasionalisasi – problem-problem etis yang ditimbulkan dalam perkembangan ilmu-ilmu hayati bersifat internasional 3. Plularisme - banyak golongan dan pandangan diikutsertakan
8
RISTEK
Tiga Instrumen Internasional Terkait Bioetika Universal Declaration on Human Genome and Human Rights, UNESCO 29th General Conference (1997) International Declaration on Human Genetic Data (ID-HGD), UNESCO 32nd General Conference; deklarasi ini juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai human proteomic data (2003) Universal Declaration on Bioethics and Human Rights, (UD-BHR) UNESCO 33rd General Conference (2005) 9
RISTEK
Ilmu Pengetahuan Indonesia yang terkait “bioetika” dalam sistem PBB
KNRT/LIPI
Dep Kesehatan
Dep Pertanian
UNESCO
WHO
FAO
Commission III Natural Sciences & Social and Human Sciences
Sidang Umum PBB 10
RISTEK
Perkembangan Nasional PerUndang-Undangan Perubahan Keempat UUD 45 Pasal 31 ayat (5) yang menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” Undang-Undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada pasal 22 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan; pasal 13 yang mengantisipasi produk pangan yang dihasilkan melalui rekayasa genetika Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang memberikan batasan-batasan perlindungan Keputusan Bersama Menristek, MenKes dan Mentan Tahun 2004 tentang Pembentukan Komisi Bioetika Nasional 11
Perkembangan Nasional
RISTEK
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK (RPP Peneltian Berisiko Tinggi) Pasal 22 1) Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup. 2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah mengatur perizinan bagi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya dengan memperhatikan standar nasional dan ketentuan yang berlaku secara internasional 3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
12
Perkembangan Nasional
RISTEK
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK PP No. 41/2006 Perizinan Melakukan Litbang bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing •
Pasal 20 1)
•
Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing tidak membawa sampel dan/atau spesimen bahan litbang keluar wilayah NKRI
Pasal 21 1) Dalam melaksanakan kegiatan litbang i Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing tetap menghormati adat istiadat dan normanorma kebudayaan yang berlaku di tempat kegiatan litbang 13
Perkembangan Nasional
RISTEK
Komisi Bioetika Nasional Tugas (Pasal 2): •
memajukan telaah masalah yang terkait dengan prinsipprinsip bioetika,
•
memberi pertimbangan kepada Pemerintah mengenai aspek bioetika dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek yang berbasis pada ilmu pengetahuan hayati, dan
•
menyebarluaskan pemahaman umum mengenai bioetika
14
RISTEK
Perkembangan Nasional Komisi Bioetika Nasional Fungsi (Pasal 3): 1. Penelaahan prinsip-prinsip bioetika dalam memajukan iptek serta mengkaji dampaknya pada masyarakat 2. Peninjauan etika terhadap arah perkembangan iptek, khususnya ilmu-ilmu hayati 3. Pemberian pertimbangan kepada pemerintah 4. Pengembangan pedoman nasional bioetika 5. Pelayanan informasi dari dan kepada pemerintah masyarakat luas 6. Penguatan jaringan antar kelompok yang berkepentingan dengan aspek etika 7. Penyelenggaraan kerjasama di forum internasional 8. Penyelenggaraan fungsi-fungsi lain di bidang bioetika yang berkaitan dengan tugas komisi 15
RISTEK
Perkembangan Nasional Kegiatan Riset Riset di bidang bioteknologi dilakukan oleh banyak Universitas/Lembaga Penelitian: PAU Biotek IPB, ITB, dan UGM; FKUI; FMIPA UI, Jur. Biologi; LBM Eijkman; Puslit Bioteknologi LIPI, Puslit Biologi LIPI; Balitbang DepTan; BPPT, dll. Jenis riset berbasis biologi molekuler dan rekayasa genetika: eksperimen transgenik di bidang pertanian Tantangan luar yang boleh jadi akan masuk: kloning, eksperimen stem cells (=sel punca), xerotransplantasi, dll. 16
Perkembangan Nasional
RISTEK
Seminar Bioetika, Juli 1998, PAU-Bioteknologi UGM & FK-UGM Bioetika: rekayasa genetika dalam perspektif Islam, 6 Maret 2003, Puslit Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang Penelitian Stem Cell di Indonesia: peluang dan tantangan masa depan, 5 April 2003, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Aspek Kloning dan Kesehatan Masyarakat, 14 Juni 2003, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Sikap Indonesia terhadap Rencana Penyusunan Konvensi tentang Pelarangan Kloning Manusia, 4-5 September 2003, Departemen Luar Negeri RI Prospek Bioetika Nasional, 13 November 2003, Kementerian Riset dan Teknologi RI
17
Isu Penting
RISTEK
1.
2.
3.
Hubungan antar penyedia dan penerima layanan kesehatan Keadilan dan alokasi layanan kesehatan – layanan kesehatan merupakan hak asasi manusia Kemajuan Iptek kesehatan – misalnya: kloning, penelitian stem cell, dll.
18
RISTEK
19
RISTEK
Di luar bidang kedokteran dan kesehatan umumnya, berikut ini ilustrasi dari dunia lingkungan hidup yang tidak kalah pentingnya: Biodiversity and bioethics
Arbain, 2005:
Dalam 20 tahun ini tidak akan ada lagi hutan tropis dataran rendah dan tinggi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, jika kecepatan penggundulan hutan di Indonesia secepat seperti sekarang ini. Tanah akan berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dll. Dengan begitu, beberapa tanaman berbunga bersama dengan sejumlah serangga, jamur, bakteri, dll akan menghilang selamanya; lingkungan hidup baru mungkin tidak akan mendukung tumbuh berkembangnya makhluk-makhluk hidup ini. 20
RISTEK
Sementara pada saat yang sama keanekaragaman hayati Indonesia secara ilmiah, budaya dan komersial belum tergarap. Ada kemungkinan adanya tumbuhan yang mempunyai nilai komersial yang belum diungkap atau dikenali seperti gaharu, gambir, nilam, dll. Banyak tumbuhan yang menghilang dengan cepat; berkejar-kejaran dengan waktu. Apa peran bioetika di sini ?
21