~
WIPO MINISTRY OF LAW AND HUMAN RIGHTS REPUBLIC OF INOONESIA
WORLD INTELLECTUAL PROPERTY
0'1G "- N
zp.•
ON
PERJANJIAN TINGKAT LAYANAN 1.
PENDAHULUAN
Perjanjian Tingkat Layanan ini - Service Level Agreement (SLA) dirumuskan antara Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual (DJKI), Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan 12940, Indonesia dan World Intellectual Property Organization (WIPO), 34 chemin des Colombettes, 1211 Geneva 20, Switzerland selanjutnya disebut sebagai "para Pihak" Mempertimbangkan Nota Kesepahaman antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan World Intellectual Property Organization (WIPO) mengenai Pengembangan Strategi Kekayaan lntelektual Nasional bagi Indonesia yang ditandatangani di Jenewa pada 4 Oktober 2016. Para Pihak menetapkan, membentuk dan mendukung Pusat Dukungan Teknologi dan lnovasi Technology and Innovation Support Centers (TISCs) di Indonesia 2.
TUJUAN
Khususnya , SLA ini menjelaskan dan menentukan peranan dan tanggungjawab para Pihak terkait dengan pembentukan, pengembangan dan dukungan bagi TISC di Indonesia.
3.
DOKUMEN PROYEK
Dokumen proyek terlampir dan mencakup: • Ringkasan latar belakang proyek ;
• lndikasi tujuan dan kemanfaatan, keluaran , dan masukan dari proyek yang diharapakan; • Jadwal pelaksanaan kegiatan; dan • Jadwal pelaporan perkembangan. Sekurang-kurangnya satu indikator ditetapkan untuk setiap tujuan dan hasil yang diharapkan dan untuk setiap keluaran yang diharapkan, yang sesuai.
4.
KONTRIBUSI DAN IMPLEMENTASI
Sumber daya yang akan dialokasikan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh para Pihak sesuai dengan lampiran dokumen proyek, sesuai dengan ketersediaan sumber daya manusia dan keuangan.
5.
MONITORING DAN EVALUASI
DJKI akan terus memonitor perkembangan TISC di Indonesia dan menginformasikan hasil perkembangan hasil kegiatan monitoring ke WI PO sesuai dengan jadwal pelaporan perkembangan yang termasuk dalam lampiran dokumen proyek.
6.
NARAHUBUNG
Para Pihak akan menentukan narahubung untuk membantu komunikasi mengenai halhal yang terkait dengan pelaksanaan SLA ini dan terus menginformasikan segala perubahan dalam narahubung. Narahubung untuk DJKI adalah: Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan lntelektual Direktur Jenderal Kekayaan lntelektual (DJKI) Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan 12940 Indonesia Tel.: +62 21 57905517
Fax: +62 21 57905517 E-mail:
[email protected] Narahubung untuk DJKI juga bertindak seagai koordinator/focal point untuk jaringan TISC nasional. Narahubung untuk WIPO adalah: Innovation and Technology Support Section World Intellectual Property Organization 34, chemin des Colombettes, 1211 Geneva Switzerland Tel.: +41 22 338 70 74 Fax: +41 22 338 81 30 E-mail:
[email protected]
4
7.
JANGKA WAKTU , PENGAKHIRAN DAN AMANDEMEN
SLA akan tetap berlaku selama dua tahun , kecuali pemberitahuan tertulis diberikan oleh masing-masing pihak untuk mengakhiri SLA sebelumnya. Jika tidak, SLA akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun atau sampai salah satu pihak mengakhiri SLA. Perhatian khusus akan diberikan untuk hasil monitoring dan evaluasi dalam konteks ini. Semua Pihak dapat setiap saat mengakhiri SLA dengan memberikan pemberitahuan kepada Pihak lainnya secara tertulis dua bulan sebelumnya. Dalam kasus tersebut, kecuali disepakati sebaliknya, kewajiban yang muncul sebelumnya akan tidak berlaku lagi. SLA, termasuk lampiran dokumen proyek, dapat diamandemen setiap saat dengan persetujuan keduabelah pihak, yang dinyatakan secara tertulis.
8.
PENYELESAIAN SENGKETA
Para Pihak sepakat untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaiakan segala sengketa yang mungkin timbul dengan atau dalam kaitannya dengan SLA ini dan Lampirannya secara mufakat dan dengan itikad baik.
9.
KEISTIMEWAAN DAN KEKEBALAN
Tidak ada dalam atau yang terkait dengan SLA ini yang dianggap membebaskan segala keistimewaan dan kekebalan WIPO sesuai dengan Konvensi Keistimewaan dan Kekebalan Sadan Khusus yang disetujui oleh Sidang Umum PBB pada 21 November 1947.
10. MULAIBERLAKU SLA ini mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Di Jenewa, pada 4 Oktober 2016.
Untuk Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual (DJKI)
~ Ahmad M. Ramli Direktur Jenderal
Untuk World Intellectual Property Organization (WIPO)
Francis Gurry Direktur Jenderal
PEMBENTUKAN PUSAT DUKUNGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI DI INDONESIA
DOKUMEN PROYEK
1. RINGKASAN Judul:
Pusat Dukungan Teknologi dan lnovasi di Indonesia
Jangka Waktu Proyek:
November 2016 sampai Oktober 2018
Gambaran Singkat Proyek:
Proyek bertujuan untuk mendorong pertumbuhan inovasi dan ekonomi dengan memberikan fasilitas akses kepada teknologi informasi dan dengan meningkatkan kapasitas untuk memanfaatkan informasi mi secara efektif. Melalui proyek ini, WIPO mendukung pembentukan, pengembangan dan mendukung Pusat Dukungan Teknologi lnformasi (TISC) dan menghubungkan jaringan di tingkat nasional, regional, dan internasional. Tujuan pokok dari proyek ini untuk memastikan kesinambungan jangka panjang dari TISC dan i<emampuannya untuk memberikan layanan dukungan teknologi dan inovasi yang berkualitas dan tepat.
halaman 2
2. KERANGKA KERJA PROYEK
2.1. Pendahuluan Pembentukan dan pengembangan Pusat Dukungan Teknologi dan lnovasi (TISC) menjawab tantangan yang terdapat dalam Nota Kesepahaman antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan World Intellectual Property Organization (WIPO) mengenai Pengembangan Strategi Kekayaan lntelektual Nasional bagi lndonesai yaitu " ... pentingnya memiliki sistem kekayaan intelektual yang berfungsi dengan baik dan berimbang untuk mendukung inovasi dan kreativitas, yang merupakan penggerak utama pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (ESP), integrasi Kl ke dalam kerangka pembangunan nasional yang tepat, dan menghadapi kebijakan dan strategi Kl nasional yang luas dengan isu kebijakan nasional yang relevan". Pembentukan dan pengembangan Pusat Dukungan Teknologi dan lnovasi (TISC) menjawab Rencana Aksi HKI ASEAN 2016-2020. TISC bertujuan untuk mendorong pertumbuhan inovasi dan ekonomi dengan memberikan fasilitas akses kepada inofrmasi teknologi dan dengan meningkatkan kapast1sa negara untuk secara efektif memanfaatkan informasi ini. Dokumen proyek berikut menggantikan yang sebelumnya dan bertujuan untuk memberikan pedoman bag1 semua stakeholder dalam proyek TISC di Indonesia untuk mencapai tujuan, kemanfaatan, dan keluaran proyek secara keseluruhan melalui rencana aksi proyek yang terinci dan disepakati.
2.2 Tujuan
Tujuan dari proyek saat ini adalah untuk meningkatkan inovasi nasional di suatu negara. lndikator: Jumlah permohonan paten nasional (Sumber: Basis data DJKI) Acuan (Baseline) : 1300 permohonan paten nasional di tahun 2015 Target: Meningkatkan jumlah permohonan paten nas1onal sebanyak 20 persen di tahun 2020
2.3. Kemanfaatan Proyek akan meningkatkan efisiensi riset oleh universitas dan lembaga riset dengan mendorong penggunaan hasil penelitian dan keahlian yang sudah ada, khususnya yang telah diungkap dalam dokumen paten. lndikator: Jumlah rata-rata kutipan paten dalam publikas1 ilmiah oleh peneliti lokal (sumber: www.umy.ac.id) Acuan (Baseline): 60 kutipan paten dalam publikasi ilmiah oleh peneliti lokal pada tahun 2013 Target: Meningkatkan jumlah rata-rata kutipan paten dalam publiikasi ilmiah oleh peneliti lokal sampai 6 % di tahun 2020. Proyek akan meningkatkan kualitasi permohonan paten yang diajukan oleh usaha kecil dan menengah dengan memberikan layanan bantuan pengajuan permohonan paten.
_J
halaman 3 2.4. Keluaran Sesi pengenalan rutin mengenai informasi paten untuk tujuan penelitian di universitas dan lembaga penelitian untuk meningkatkan kesadaran akan nilain informasi paten. Ruangan konsultasi dilengkapi dengan Komputer dan koneksi Internet untuk menampung klien dan memungkinkan penelitian secara daring dalam basis data paten gratis. Sumber daya manusia dengan pengetahuan paten dan prosedur pengajuan paten ditempatkan dalam jarak dekat dengan calon klien untuk memberikan layanan bantuan mengenai pengajuan paten.
3. RENCANA AKSI PROYEK 3.1 Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11 .
Pelatihan mengenai penggunaan dokumen paten untuk mengidentifikasi teknologi yang sudah ada (melibatkan WIPO dan kantor paten nasional) Pelatihan mengenai Lisensi Pelatihan mengenai Patent drafting Pelatihan mengenai pemanfaatan informasi paten untuk pelaku bisnis, termasuk UKM Pembuatan Pedoman mengenai Penggunaan Perpustakaan Paten Pelatihan mengena1 Manajemen Kl terkait dengan TISC Kunjungan Studi Proyek TISC ke negara anggota ASEAN lainnya (sepert1: Filipina, Malaysia, Singapura) Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran di Lapangan (onsite) Pembelajaran elektronik (E-learning) E-TISC
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan 1. 1.1
Pembelajaran Jarak Jauh (WIPO dan WTO)
1.2 1.3
WIPO Academy Distance Learning Course DL 301 (Patents) Pembelajaran Jarak Jauh mengenai TRIPS (Distance Learning on TRIPS) Pelatihan Lapangan (WIPO) Level (topik), tempat (kota) dan peserta 1. Pelatihan mengenai penggunaan dokumentas1 paten untuk mengidentifikasi teknologi yang sudah ada (melibatkan WIPO dan kantor paten nasional) 2. Pelatihan mengenai Lisensi 3. Pelatihan mengenai Patent Drafting 4. Pelatihan mengeani pemanfaatan informasi paten untuk pelaku bisnis, termasuk UKM 5. Pembuatan Pedoman mengenai Penggunaan Perpustakaan Paten 6. Pelatihan mengenaf Manajemen Kl terkait dengan TISC
2. 2.1
Tanggan yang Dire!!._canakan
2017-2018
WIPO Academy Distance Learning Course DL 101 (General IP)
2017-2018
J
halaman 4 3.
Pelatihan di Lapangan- Onsite (kantor paten nasional) di 4 kota di Indonesia 1. Yogyakarta 2. Jakarta 3. Bandung 4 . Padang 4. Pembelajaran elektronik - e-Learning (WIPO) 4.1 e-Tutorial distribusi/promosi 4.2 e-TISC webinars 4.3 PATENTSCOPE 5. e-TISC Platform Promosi 6. Kunjungan Studi Proyek TISC ke negara anggota ASEAN lainnya 3.3 Jadwal Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan
1.
Kuesioner Seminar Pelatihan Lapangan W/PO
2.
Kuesioner seminar pelatihan lapangan nasiona/
3.
Pengumpu/an data statistik nasional
4.
Laporan sementara
5.
Laporan akhir
2017-2018
2017-2018
2017-2018 2017-2018
Tanggal yang
-~irencanakan 2017-2018
2017-2018
2017-2018
+
r t
2017-2018
2018
~ ~ W I PO WORLD
MINISTRY OF LAW AND HUMAN RIGHTS
REPUBLIC OF INDONESIA
INTELLECTUAL PROPERTY
ORGANIZAT 01'
SERVICE LEVEL AGREEMENT 1.
INTRODUCTION
This Service Level Agreement (SLA) is drawn up between the Directorate General of Intellectual Property (DGIP). Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan 12940, Indonesia and the World Intellectual Property Organization (WIPO), 34 chemin des Colombettes, 1211 Geneva 20, Switzerland hereinafter referred to as "the Parties" Taking into account the Memorandum of Understanding between the Ministry of Law and human Rights of the Republic of Indonesia and the World Intellectual Property Organization (WIPO) concerning the Development of a National Intellectual Property Strategy for Indonesia signed in Geneva, October 4, 2016 The Parties hereby agree on establishing, developing and supporting Technology and Innovation Support Centers (TISCs) in Indonesia.
2.
PURPOSE
In particular, this SLA clarifies and determines the roles and responsibilities of the Parties with respect to establishing, developing and supporting TISCs in Indonesia.
3.
PROJECT DOCUMENT
A project document is annexed hereto and includes: • a summary of the background to the project; • an indication of the objectives and expected outcomes, outputs, and inputs for the project; • a schedule for the implementation of activities; and
• a schedule for reporting on progress. At least one indicator is provided for each objective and expected outcome and for each expected output, as appropriate.
4.
CONTRIBUTIONS AND IMPLEMENTATION
Resources will be allocated and activities implemented by the Parties in accordance with the annexed project document, subject to availability of human and financial resources.
5.
MONITORING AND EVALUATION
The DGIP will continuously monitor the development of TISCs in Indonesia and communicate the results of its monitoring activities to WIPO in accordance with the schedule for reporting on progress included in the annexed project document.
6.
CONTACT POINTS
The Parties will designate a contact point to facilitate communication on matters related to the implementation of this SLA and will keep each other informed of changes in the designed contact point. The contact point for the DGIP is: Director of Cooperation and Empowerment of IP Directorate General of Intellectual Property (DGIP) Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan 12940 Indonesia Tel.: +62 21 57905517 Fax: +62 21 57905517 E-mail:
[email protected] The contact point for DGIP will also act as the coordinator/focal point of the national TISC network. The contact point for WIPO is: Innovation and Technology Support Section World Intellectual Property Organization 34, chemin des Colombettes, 1211 Geneva Switzerland Tel.: +41 22 338 70 74 Fax: +41 22 338 81 30 E-mail:
[email protected]
7.
DURATION, TERMINATION AND AMENDMENT
This SLA will remain in force for two years, unless written notice is given by either party to terminate the SLA earlier. Otherwise, the SLA will be automatically renewed for a period of one year or until one of the two parties terminates the SLA. Particular consideration will be given to monitoring and evaluation results in this context. Any Party may at any time terminate this SLA by giving the other Party written notice two months in advance. In such a case, unless otherwise agreed, obligations previously incurred will not be affected. This SLA, including the annexed project document, may be amended at any time by mutual consent of the Parties, expressed in writing.
8.
DISPUTE SETTLEMENT
The Parties agree to use their best efforts to resolve any dispute that may arise under or in connection with this SLA and its Annexes amicably and through good faith negotiations.
9.
PRIVILEGES AND IMMUNITIES
Nothing in or relating to this SLA shall be deemed a waiver of any of the privileges and immunities of WIPO in conformity with the Convention on the Privileges and Immunities of the Specialized Agencies approved by the General Assembly of the United Nations on November 21 , 1947.
10. ENTRY INTO FORCE The current SLA enters into force on signing by both parties.
In Geneva, on October 4, 2016.
For the Directorate General of Intellectual Property (DGIP)
---
Ahmad M. Ramli Director General
For the World Intellectual Property Organization (WIPO)
Francis Gurry Director General
ESTABLISHMENT OF TECHNOLOGY AND INNOVATION SUPPORT CENTERS IN INOONESIA
PROJECT DOCUMENT
1. SUMMARY Title:
Technology and Innovation Support Centers in Indonesia
Project Duration:
November 2016 to October 2018
Brief Description of Project:
The project aims to stimulate innovation and economic growth by facilitating access to technology information and by strengthening capacity to effectively exploit this information. Under this project, WIPO supports the establishing , developing and supporting Technology and Innovation Support Centers (TISCs) and associated networks on the national, regional, and international levels. The principal objective of the project will be to ensure the long-term sustainability of TISCs and their ability to provide appropriate, highquality technology and innovation support services.
page 2
2. PROJ ECT FRAMEWORK
2.1. Introduction
The establishment and development of Technology and Innovation Support Centers (TISCs) responds to the challenges referred to in the Memorandum of Understanding between the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and the World Intellectual Property Organization (WIPO) concerning the Development of a National Intellectual Property Strategy for Indonesia that "... the importance of having a well-functioning and 1 balanced intellectual property (IP) system in order to promote innovation and creativity, which are the main drivers of economic development of knowledge-based economies (KBEs), the appropriate integration of IP into the national development framework, and the interfacing of j broad national IP policies and strategies with relevant national policy issues" The establishment and development of Technology and Innovation Support Centers (TISCs) I responds to the ASEAN IPR Action Plan 2016-2020 TISCs aim to stimulate innovation and economic growth by facilitating access to technological information and by strengthening countries' capacity to effectively exploit this information. The current Project Document supersedes any previous ones and aims to provide guidance to all stakeholders in the TISC project in Indonesia to achieve the overall project objectives, outcomes and outputs through a detailed and agreed to project action plan. 2.2 Objectives
I
The objective of the current project is to increase the national innovation in the country. Indicator: Number of patent applications by residents (Source: DGIP database) Baseline: 1300 patent applications by residents in 2015 Target: Increase the number of patent applications by residents by 20 percent by 2020
12.3.Outcomes The project will enhance the efficiency of research by universities and research institutions by promoting greater use of prior art research results, in particular those disclosed in patent documents Indicator: Average number of patent citations in scholarly publications by local researchers (source: www.umy.ac.id) Baseline: 60 patent citations in scholarly publications by local researchers in 2013 Target: Increase the average number of patent citations in scholarly publications by local researchers to 6% by 2020. The project will increase the quality of patent applications filed by small and medium enterprises by providing advisory services on filing patent applications.
2.4. Outputs Regular introductory sessions on using patent information for research purposes at universities and research institutions to raise awareness of the value of patent information.
page 3
Consultation spaces equipped with PCs and Internet connection to host clients and allow online research in free patent databases. Human resources with knowledge of patents and patent filing procedures located in close proximity to potential clients to provide advisory services on patent filing . 3. PROJECT ACTION PLAN 3.1 Activities
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
Training on using of patent documentation for identifying the state of the art technology (involving WIPO and the national patent office) Training on Licensing Training on Patent drafting Training on utilizing of patent information for business people, including SMEs Formulation of Guideline on Using Patent Library Training on IP Management in relation with TISC TISC Project Study Visit to other AMS (example: Philippines, Malaysia, Singapore) Distance Learning Onsite Learning E-learning E-TISC
3.2 Activity Schedule Activity
1.
1.1 1.2 1.3 2.
2.1
3.
4.
4.1 4.2 4.21 I
5. 6.
Planned date
Distance learning (WIPO dan WTO) 2017-2018 WIPO Academy Distance Learning Course DL 101 (General IP) WIPO Academy Distance Learning Course DL 301 (Patents) Distance Learning on TRIPS --t - 20_1_7-- 20Wl Onsite training (WIPO) Level (topics), venue (city) and participants 1. Training on using of patent documentation for identifying the state of the art technology (involving WIPO and the national patent office) 2 . Training on Licensing 3. Training on Patent drafting 4. Training on utilizing of patent information for business people, including SMEs 5. Formulation of Guideline on Using Patent Library 6. Training on IP Management in _relation with TISC Onsite training (national patent office) in 4 cities in Indonesia 201 7-2018 1. Yogyakarta I 2. Jakarta 3. Bandung 4. Padang e-Learning (WIPO) 201 7-2018 e-Tutorial distribution/promotion e- TISC webinars PATENTSCOPE e-TISC Platform Qromotion 2017-2018_J TISC Project Study Visit to oth_er AMS 2017-2018
j
page4
3.3 Evaluation and Reporting Schedule
Activity
Planned date
1.
WIPO onsite training seminar questionnaire
2017-2018
2.
National onsite training seminar questionnaire
2017-2018
3.
Collection of national statistical data
2017-2018
4.
Interim report
201 7-2018
5.
Final report
2018