Peristiwa Letusan Merapi Mengubur Candi Pustakasala Adnan Fathoni, S .1, Dedy Wijayanto1, Rosyadi, H.1 1 UPN “Veteran” Yogyakarta Abstract Pustakasala temple is a Hindu Budha temple of Old Mataram Monarchy at 9th until 10th Century Masehi which founded at Indonesia Islamic University campus area.(UII), in the14,5th Km of Kaliurang Street, Kimpulan Village, Sukoharjo Region, Sleman, Yogyakarta, more precisely at at development location of library campus building. In the temple area which has estimate measurement about 6m x 6m has been founded many thing for example Ganesha Head Statue,4 Antefiks (Angle of temple), Nandi cow, Yoni and the other which can be used as evidence that the temple is a Hindu Budha Temple Pustakasala Temple is founded beneath volcanic material burial. The material source from Merapi Volcano. Merapi Volcano is volcano belt Of Middle Java which formed from plate motion of Hindia Ocean crawl beneath Asia Plate. 2 Especially deposit type of Merapi are hot cloud fallen & explosion and the other material, for example Breccia & Andesite (Key words : Merapi Volcano, UII, Pustakasala Temple) Candi Pustakasala merupakan sebuah candi Hindu Budha Kerajaan Mataram Kuno pada abad 9 hingga 10 Masehi yang ditemukan di kompleks Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) , di kawasan Jalan Kaliurang Km 14,5, Dusun Kimpulan, Desa Sukoharjo, Sleman, Yogyakarta tepatnya di lokasi pembangunan gedung perpustakaan kampus tersebut. Di area candi yang memiliki ukuran diperkirakan sekitar 6m x 6m tersebut ditemukan benda benda seperti Arca Kepala Ganesha, posisi 4 Antefiks, Lembu Nandi, Yoni dan sebagainya yang secara tidak langsung dapat digunakan sebagai bukti bahwa candi tersebut merupakan candi Hindu Budha. Candi Pustakasala ditemukan di bawah timbunan material vulkanik. Material tersebut berasal dari Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan jajaran gunung api Jawa Tengah yang terbentuk akibat adanya pergerakan Lempeng samudera Hindia yang menyusup di bawah lempeng Benua Asia. 2 tipe endapan yang khas dari Merapi adalah awan panas guguran dan awan panas letusan, dan material lain seperti breksi dan andesit. (Kata kunci : Gunung Merapi, UII, Candi Pustakasala)
1
PENDAHULUAN Peradaban Mataram merupakan sebuah peradaban Hindu - Budha di daerah Jawa Tengah yang tumbuh pada beberapa abad sebelum masehi. Hal tersebut diketahui dari keberadaan candi candi yang ada. Beberapa contoh candi Hindu - Budha yang sudah terkenal adalah Candi Borobudur, Candi Sambisari, Candi Kedulan, dan lain lain dimana dalam artikel ini candi tersebut hanya digunakan sebagai pembanding untuk menjelaskan secara singkat bagaimana sejarah peradaban Mataram Kuno terkait dengan Candi Pustakasala. Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, muncul beberapa saat setelah Kerajaan Holing. Kerajaan Mataram Kuno terletak di Medang Kamulan (Daerah Kradenan Grobogan). Daerah kerajaan ini dikenal dengan Bhumi Mataram. Dinasti yang pernah berkuasa di Mataram Kuno adalah dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Situs Kimpulan yang ditemukan di kompleks kampus UII diperkirakan memiliki hubungan dengan dinasti yang telah dijelaskan di atas. Hal itu diperkirakan dengan penemuan penemuan di lapangan antara lain Arca Ganesha, Patung Lembu Yoni dan lain lain yang merupakan bukti yang mendukung bahwa Candi Pustakasala memiliki hubungan dengan Kerajaan Mataram Kuno tersebut. Kerajaan Mataram Kuno yang telah berdiri di daerah Jawa Tengah tersebut kemudian berpindah lokasi ke daerah Jawa Timur disebabkan karena peristiwa letusan Gunung Merapi pada beberapa abad yang lalu. Letusan tersebut yang juga diperkirakan menimbun Situs Kimpulan Candi Pustakasala tersebut. TUJUAN PENELITIAN
1. 2. 3.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Mengetahui bencana geologi / proses letusan Gunung Merapi yang menimbun Candi Pustakasala Melakukan studi sedimentasi tentang endapan yang ada di sekitar candi Menafsirkan lingkungan masa lalu candi
METODE PENELITIAN Dalam penyusunan karya ini metode penelitian yang diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah langkah pendahuluan sebelum observasi lapangan di lakukan. Kajian yang dilakukan berasal dari buku buku texbook yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti di lapangan. Tujuan dari kajian pustaka ini adalah untuk mengetahui gambaran yang ada di lapangan 2. Observasi lapangan Kondisi lapangan dimana candi berada adalah berupa lokasi yang tertutup untuk masyarakat umum sehingga diperlukan izin masuk untuk sampai di lokasi tersebut. Ada beberapa langkah yang kami lakukan, antara lain : o Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing
2
o
3.
Meminta surat pengantar kepada Kepala Bagian Kemahasiswaan UPN di tujukan kepada Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIY dengan tembusan Wakil Rektor III UII dan Direktur Akademik UII o Memperoleh izin penelitian dari BP3 dengan tembusan Badan Wakaf UII o Melakukan koordinasi dengan Badan Wakaf UII o Memperoleh persetujuan penelitian dari Badan Wakaf UII o Mulai melakukan penelitian di lingkungan candi di dalam Kompleks Kampus UII Analisa laboratorium Analisa laboratorium dilakukan untuk mengetahui tipe endapan yang ada di sekitar candi. Analisa laboratorium dilakukan setelah mendapat data di lapangan.
HASIL & PEMBAHASAN Letusan Merapi & Endapannya Gunung Merapi memiliki beberapa sejarah letusan. Berthommier (1990) membagi sejarah merapi menjadi 5 tahap, yaitu : Pra Merapi (>400.000 tahun yang lalu), Merapi Tua (40.000 – 6.700 tahun yang lalu), Merapi Menengah (6.700 – 2.200 tahun yang lalu), Merapi Muda (2.200 – 600 tahun yang lalu) dan Merapi sekarang (600 tahun yang lalu). Klasifikasi tersebut memiliki hubungan dengan endapan endapan yang mengubur peradaban Mataram Kuno salah satunya endapan di sekitar Candi Pustakasala yang akan di bahas lebih lanjut. Letusan Gunung Merapi telah terjadi sekitar tahun 1006 yang pergerakannya cenderung bergerak ke arah timur menuju daerah dimana peradaban Mataram Kuno di Jawa Tengah sudah berdiri saat itu. Akibat letusan tersebut Peradaban Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur. Dari letusan Gunung Merapi tahun 1006 tersebut banyak peninggalan peninggalan Peradaban Mataram Kuno yang terkubur. Hal tersebut diketahui dari penemuan batu batu candi yang terkubur yang mengindikasikan adanya peradaban Mataram Kuno sekitar akhir tahun 732 hingga 928. Banyak candi yang telah di rekonstruksi kembali hingga sekitar tahun 856 (Berasal dari Pemerintah Jawa Tengah,1982; Dumarcay, 1978, 1986) seperti contoh Candi Plaosan, Candi Sari, Candi Awu dan Candi Lumbung yang telah direkonstruksi hingga pertengahan abad 9. Sebagian besar erupsi selama abad ke 20 telah menghasilkan kubah lava yang kemudian runtuh membentuk aliran piroklastik. Proses erupsi yang terjadi selama abad ke 7 – 19 secara mendasar juga merupakan tipe eksplosif yang menghasilkan aliran piroklastik. Piroklastik aliran dan hembusan tersebar sejauh 15 km hingga 25 km turun ke arah selatan dan ke arah sayap sayap Merapi yang lain. Sehingga dengan jelas Merapi menghasilkan tidak hanya runtuhan kubah yang menghasilkan piroklastik aliran tetapi juga piroklastik aliran dari letusan eksplosif yang menengah hingga besar.
3
Candi Pustakasala Candi Pustakasala merupakan sebuah candi Hindu Budha Kerajaan Mataram Kuno pada abad 9 hingga 10 Masehi yang ditemukan di kompleks Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) , di kawasan Jalan Kaliurang Km 14,5, Dusun Kimpulan, Desa Sukoharjo, Sleman, Yogyakarta tepatnya di lokasi pembangunan gedung perpustakaan kampus tersebut. Di area candi yang memiliki ukuran diperkirakan sekitar 6m x 6m tersebut ditemukan benda benda seperti Arca Kepala Ganesha, posisi 4 Antefiks, Lembu Nandi, Yoni dan sebagainya yang secara tidak langsung dapat digunakan sebagai bukti bahwa candi tersebut merupakan candi Hindu Budha. Pada saat di lapangan kami melakukan observasi di sekitar candi dan kami berhasil menemukan beberapa endapan yang menimbun candi tersebut. Setelah kami lakukan analisa profil dari endapan-endapan tersebut dari atas sampai bawah terlihat bahwa candi pustakasala terkubur dengan mengalami 7 kali proses pengendapan. Hal itu dapat dilihat dari kenampakan lapisan-lapisan material tersebut. Tabel 1 dan Gambar 1 dibawah ini menunjukkan endapan yang mengubur candi pustakasala. Selain itu kami melakukan observasi di sungai yang berada tak jauh dari lokasi candi. Di sungai tersebut kami menemukan beberapa fenomena geologi yang lain yaitu berupa kontak lithologi antara Breksi dan Andesit Hornblende yang di bagian atasnya diendapkan material material yang sama dengan endapan yang ada di sekitar candi. Seperti terlihat pada tabel 2. Apabila dilihat lagi, di lapangan sekitar candi terdapat bongkah bongkah batu yang cenderung berada mengelilingi candi. Bongkah bongkah batu tersebut merupakan material material endapan sungai dan kondisi candi yang ditemukan juga cenderung utuh. Dari kenampakan kenampakan yang dijumpai di lapangan menguatkan dugaan bahwa Candi Pustakasala merupakan candi yang di bangun pada lingkungan gosong sungai. Gosong sungai merupakan suatu daerah daratan yang berada di tengah tengah sungai. Kemudian candi tersebut terkubur oleh peristiwa letusan Gunung Merapi pada sekitar tahun 1006. Letusan tersebut menghasilkan endapan piroklastik aliran dengan volume yang cukup besar yang kemudian mengubur candi tersebut.
4
Tabel 1 Profil Endapan di Sekitar Candi Pustakasala
Gambar 1 Pemodelan Candi Pustakasala dengan endapan disekitarnya
5
Tabel 2 Deskripsi Lithologi di Sekitar Candi Nomor Lokasi 1 Area Candi
2 Tepi Sungai, sebelah timur candi
3 Tepi Sungai, sebelah timur candi
Deskripsi Singkat Material lepas, warna coklat, tidak terkonsolidasi,
Nama Batuan Lapisan tanah
Jenis Batuan : Breksi laharik Sedimen Klastik; Warna : Abu abu; Tekstur : Derajat pembundaran : menyudut, Derajat pemilahan : terpilah buruk, Ukuran butir : Brangkal (8 - 64 mm), Kemas : Terbuka; Komposisi : Fragmen : Andesit, Matriks : Andesit, Semen : Silika Jenis Batuan : Batuan Andesit Beku Intermediet Hornblende Vulkanik; Warna : Abu abu; Struktur : Masif; Tekstur : Derajat kristalisasi : Hipokristalin, Derajat granularitas : Fanerik Sedang (1 - 5 mm), Kemas : Bentuk kristal : Subhedral, Relasi : Inequigranular vitroverik; Komposisi Mineral : Plagioklas 55%, Hornblende 25%, K.Feldspar 5 %, Massa dasar gelas 20%
Foto
6
KESIMPULAN Dari hasil analisa di lapangan dan pengolahan data di kampus kami memiliki beberapa kesimpulan, antara lain : a. Candi Pustakasala merupakan sebuah candi dari Situs Kimpulan peninggalan peradaban Mataram Kuno pada abad 9 – 10 Masehi yang ditemukan di kompleks Kampus UII b. Candi Pustakasala merupakan sebuah candi yang dibangun di daerah gosong sungai hal itu dilihat dari keberadaan bongkah bongkah batuan yang cenderung mengelilingi candi dimana bongkah bongkah batu tersebut merupakan hasil endapan sungai. Kemudian daerah gosong sungai tersebut tertimbun material erupsi Gunung Merapi c. Candi Pustakasala tertimbun oleh material letusan Gunung Merapi pada sekitar tahun 1006 d. Letusan Merapi tersebut menurut Berthommier masuk dalam tipe Merapi Muda sebab peristiwa letusannya terjadi pada 2.200 - 600 tahun yang lalu e. Endapan endapan yang mengubur candi tersebut diperkirakan merupakan material piroklastik aliran. Hal itu terlihat dari kondisi candi yang ditemukan relatif utuh dan hanya pada beberapa bagian saja yang mengalami kerusakan. f. Indikasi adanya piroklastik aliran diketahui dari lapisan lapisan yang ada cenderung memiliki ketebalan yang sama dan tidak ada lapisan yang menebal keatas. g. Berdasarkan data profil yang ada dapat diketahui endapan yang mengubur Candi Pustakasala terdiri dari 6 – 7 kali pengendapan h. Ditemukannya kontak antara Batuan Beku Andesit Hornblende dan Breksi Laharik mengindikasikan bahwa Candi Pustakasala dibangun setelah Breksi Laharik diendapkan. Demikian beberapa kesimpulan yang dapat kami sampaikan di akhir artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA Agus Hendratno, dkk. 2003. Gunung Merapi Sejarah Letusan, Bahaya, dan Manfaatnya. Yogyakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Pengurus Daerah Jogjakarta – Jawa Tengah B. Voight, R. Sukhyar, dan A. D. Wirakusumah. 2000. 10,000 Years of Explosive Eruption of Merapi Vulcano, Central Java: Archaeological and Modern Implication. Journal of Volcanology and Geothermal Research. Volume 100. NOS. 1 – 4. July 2000. PP.43-45. Elseiver. Subandriyo, dkk. 2006. Edisi Khusus Merapi 2006 Laporan dan Kajian Vulkanisme Erupsi 2006. Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
7
Anonim. 2010. Kerajaan Mataram. [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/ Kerajaan_Mataram.html, diakses tanggal 16 Maret 2010). Anonim. 2009. Kesultanan Mataram. [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/ Kesultanan_Mataram.html, diakses tanggal 16 Maret 2010) Anonim. 2009. Sambisari. [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/Sambisari.html, diakses tanggal 16 Maret 2010)
8
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERISTIWA LETUSAN MERAPI MENGUBUR CANDI PUSTAKASALA BIDANG KEGIATAN : PKM – AI
Diusulkan oleh : Syaiful Adnan Fathoni (111.070.029 / 2007) Dedy Wijayanto (111.070.027 / 2007) Hasan Rosyadi (111.070.153 / 2007)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA 2010
9
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Peristiwa Letusan Merapi Mengubur Candi Pustakasala : PKM-AI : : : : :
Syaiful Adnan Fathoni 111.070.029 Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta Klitren Lor GK 3/307 Yk ; 085729820080 :
[email protected] : 3 orang : Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K, M.Sc : 030178657 : Jl. Kunthi no. 3 Mancasan Condong Catur / 08122782595; 889135
Yogyakarta, 25 Maret 2010 Menyetujui Ketua Jurusan
(Ir. H Achmad Rodhi, MT) NIP. 030174650
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Syaiful Adnan Fathoni) NIM. 111.070.029
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
(Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K, MSc) NIP. 030178657
(Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K, MSc) NIP. 030178657