MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI
DISAJIKAN PADA SOSIALISASI BADAN GEOLOGI BANDUNG 18 SEPTEMBER 2006
OLEH : Dr.Ir. Mas Atje Purbawinata
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI BADAN GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
I. PENDAHULUAN 1.
INDONESIA TERLETAK PADA PERTEMUAN TIGA LEMPENG BENUA, YAITU LEMPENG EURASIA, LEMPENG PASIFIK DAN LEMPENG AUSTRALIA.
2.
KONSEKUENSI DARI TUMBUKAN ANTAR LEMPENG TERSEBUT TERBENTUK PALUNG SAMUDERA, LIPATAN, PUNGGUNGAN, PATAHAN DI BUSUR KEPULAUAN, DAN SEBARAN GUNUNGAPI.
3.
INDONESIA MEMILIKI 129 GUNUNGAPI AKTIF ATAU 14 % DARI GUNUNGAPI AKTIF DI DUNIA, YANG TERSEBAR DARI UJUNG UTARA SUMATRA, JAWA, NUSA TENGGARA, MALUKU DAN SULAWESI UTARA.
4.
UNTUK MENGANTISIPASI TIMBULNYA BENCANA AKIBAT ERUPSI GUNUNGAPI DILAKUKAN UPAYA MEMPERKECIL JUMLAH KORBAN MANUSIA DAN KERUGIAN HARTA BENDA ATAU DISEBUT UPAYA MITIGASI. b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PVMBG
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PERUMUSAN KEBIJAKAN, STANDARISASI, BIMBINGAN TEKNIS DAN EVALUASI BIDANG VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA ALAM GEOLOGI DALAM MENYELENGGARAKAN TUGAS DI BIDANG VULKANOLOGI UNTUK MITIGASI DAN PENGAMATAN GUNUNGAPI, PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI MENYELENGGARAKAN FUNGSI : a
PERUMUSAN KEBIJAKAN MITIGASI DAN PENGAMATAN BENCANA GUNUNGAPI
b
PELAKSANAAN MITIGASI DAN PENGAMATAN BENCANA GUNUNGAPI.
PVMBG
BADAN GEOLOGI
c.
PEMBERIAN REKOMENDASI HASIL MITIGASI GUNUNGAPI.
d.
PELAKSANAAN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA TEKNOLOGI KEGUNUNGAPIAN.
e.
PENYIAPAN PERUMUSAN STANDAR, PEDOMAN, NORMA DAN KRITERIA, MITIGASI DAN PENGAMATAN BENCANA GUNUNGAPI.
f.
PEMBERIAN BIMBINGAN TEKNIS DAN PENYULUHAN DI BIDANG MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI.
g.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DI BIDANG MITIGASI DAN PENGAMATAN BENCANA GUNUNGAPI, RANCANG BANGUN DAN REKAYASA TEKNOLOGI KEGUNUNGAPIAN SERTA PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
III. DASAR HUKUM MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI 1.
PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 25 TAHUN 2000 BAB II, PASAL 2, AYAT (3) POINT 1
BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI c. PENETAPAN STANDAR PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN
BENCANA ALAM GEOLOGI g. PENGATURAN SURVEI DASAR GEOLOGI DAN AIR BAWAH TANAH SKALA KECIL ATAU SAMA DENGAN 1:250.000, PENYUSUNAN PETA TEMATIK DAN INVENTARISASI b
SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI SERTA MITIGASI
BENCANA GEOLOGI PVMBG
BADAN GEOLOGI
2. PEDOMAN MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI (KEP. MEN. ESDM No. 1915 TAHUN 2001)
•
SASARAN : UNTUK MENGURANGI KORBAN AKIBAT BAHAYA BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI SERTA BERUPAYA AGAR PENANGANAN MITIGASI TERKOORDINASI DENGAN BAIK SERTA BERJALAN LANCAR
•
b
PVMBG
RUANG LINGKUP : - PENYELIDIKAN GUNUNGAPI - PEMETAAN KRB GUNUNGAPI - PEMANTAUAN GUNUNGAPI - BIMBINGAN DAN INFORMASI - KOMUNIKASI DAN PELAPORAN
BADAN GEOLOGI
3. KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA
Ø BAKORNAS PBP (KEPPRES 3/2001 DAN KEPPRES 111/2001) Propinsi
: SATKORLAK PB
Kabupaten/Kota : SATLAK PB Kecamatan
: SATGAS PB
KEANGGOTAAN BAKORNAS : WAPRES RI, MENKO KESRA, 6 KEMENTERIAN, PANGLIMA TNI, KAPOLRI, DAN GUBERNUR YANG WILAYAHNYA TERKENA BENCANA Ø DIT. VULKANOLOGI & MITIGASI BENCANA GEOLOGI MENANGANI BENCANA LETUSAN GUNUNG API, TANAH LONGSOR, GEMPA BUMI DAN TSUNAMI b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
IV. SEBARAN GUNUNGAPI DI INDONESIA LETUSANNYA
DAN ANCAMAN BAHAYA
• GUNUNGAPI AKTIF DI INDONESIA TERSEBAR DI 4 BUSUR
GUNUNGAPI:
1. 2. 3. 4.
SUNDA – NUSA TENGGARA BANDA MALUKU SULUT – SANGIHE
DENGAN JUMLAH 129, TERSEBAR DI SUMATERA 30, JAWA 35, BALI & NUSATENGGARA 30, MALUKU 16, DAN SULUT-SANGIHE 18
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
SEBARAN GUNUNGAPI DI INDONESIA
LEMPENG EURASIA
LEMPENG PASIFIK
b
PVMBG
LEMPENG INDO-AUSTRALIA
BADAN GEOLOGI
V. ANCAMAN BAHAYA LETUSAN GUNUNGAPI • BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI BERSKALA DARI KECIL - BESAR • BAHAYA LETUSAN GUNUNGAPI * BAHAYA PRIMER : ALIRAN LAVA, ALIRAN PIROKLASTIK, LONTARAN ABU, JATUHAN PIROKLASTIK, LAHAR LETUSAN * BAHAYA SEKUNDER : LAHAR, BANJIR BANDANG, GUGURAN VULKANIK PERLU - PENYELIDIKAN GUNUNGAPI - MONITOR GUNUNGAPI/PEMANTAUAN - PREDIKSI LETUSAN b - REKOMENDASI TERHADAP PENDUDUK SETEMPAT PVMBG
BADAN GEOLOGI
ALIRAN LAVA
• LAVA ADALAH MAGMA YANG MENCAPAI PERMUKAAN BUMI MELALUI LUBANG KAWAH ATAU REKAHAN, SUHUNYA > 1000º C. DAPAT MERUSAK SEGALA BENTUK INFRASTRUKTUR
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
AWAN PANAS • ADALAH CAMPURAN MATERIAL LETUSAN GUNUNGAPI GAS DAN BEBATUAN DARI BERBAGAI UKURAN TERDORONG KE BAWAH AKIBAT ADONAN YANG JENUH MENGGULUNG SECARA TURBULENSI BAGAIKAN GULUNGAN AWAN MENYUSURI LERENG/LEMBAH. KECEPATANNYA > 70 KM PERJAM DENGAN SUHU ANTARA 300 – 700º C.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
LAHAR • ALIRAN MATERIAL LETUSAN YANG MENUMPUK DI PUNCAK /KAWAH YANG TERBAWA OLEH MEDIA AIR. LAHAR TERBAGI DUA, YAITU LAHAR LETUSAN DAN LAHAR HUJAN
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
HUJAN ABU • ADALAH MATERIAL YANG DISEMBURKAN KE UDARA OLEH SUATU LETUSAN GUNUNGAPI KEMUDIAN JATUH KEMBALI KE PERMUKAAN BUMI, MATERIAL RINGAN SEPERTI ABU DAPAT DITIUP ANGIN HINGGA PULUHAN BAHKAN RIBUAN KILOMETER.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
KUBAH LAVA • LAVA YANG KELUAR DAN MENUMPUK DI SEKITAR KAWAH KEMUDIAN MEMBEKU DAN MEMBENTUK SEPERTI KUBAH.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
CYCLE OF NATURAL HAZARD/DISASTER MANAGEMENT Disaster
Warning
Disaster Relief
Post-Disaster Assessment of Risks
Construction
Pre-Disaster Mitigation Research Mapping Monitoring Emanating of information Recommendation (Mas Atje Purbawinata, 2005)
VI. MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI Gunungapi memiliki sisi bahaya dengan ancaman letusannya perlu di pantau secara terus menerus. Istilah “mitigation” berarti “the process of preventing disasters or
reducing related hazards”.
Mitigasi bencana letusan gunungapi adalah “proses pencegahan bencana letusan gunungapi atau pengurangan dampak bahaya letusan gunungapi” untuk meminimalkan: Jatuhnya korban jiwa Kerugian harta benda Rusaknya lingkungan dan Terganggunya roda perekonomian masyarakat. b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
HASIL MITIGASI dalam bentuk informasi disampaikan segera kepada masyarakat oleh DVMBG melalui Pemprov, Pemkab/kota. ISI INFORMASI (REKOMENDASI) terdiri atas : A.
Kondisi terakhir gunungapi tersebut yang dinyatakan dalam bentuk tingkat kegiatan gunungapi
B.1)
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat di sekitar gunungapi pada saat gunungapi meningkat kegiatannya, dan
2) Saran teknis yang harus diambil oleh pemprov, pemkab/kota dalam
menyikapi peningkatan kegiatan gunungapi di setiap tingkatan kegiatan.
C. bMelanjutkan Pemantauan sesuai dengan tingkat kegiatan
PVMBG
BADAN GEOLOGI
VII. KEGIATAN MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI A. Penyelidikan gunungapi; untuk mengetahui karakter dan sifat letusannya B. Pemetaan kawasan rawan bencana; menentukan kawasan-kawasan yang rawan bagi Penduduk terhadap ancaman bahaya letusan awan panas, aliran lava, aliran lahar, lontaran batu pijar, dan hujan abu, dalam bentuk peta
C. Monitoring atau pemantauan gunungapi; memantau kegiatan gunungapi dengan
berbagai metode (kegempaan, deformasi, pengukuran geofisik gas gunungapi, remote sensing, hidrologi, geologi dan geokimia), untuk mengetahui secara tepat pergerakan magma dan gas yang terkandung didalamnya dalam bentuk manifestasi permukaan maupun bawah permukaan
D. Bimbingan, Informasi dan Rekomendasi;
data dan informasi dikemas dalam bentuk tingkat kegiatan gunungapi setiap perubahan tingkat kegiatan gunungapi di sampaikan kepada masyarakat melalui emprov., pemkab/kota di sekitar gunungapi, membangkitkan antisipasi terhadap pandangan dan reaksi dari masyrakat yang diberi “informasi”
E. Komunikasi dan Pelaporan; b komunikasi interaktif untuk memudahkan pelaksanaan penanggulangan bencana bilamana
diperlukan, pelaporan dari setiap pos pengamatan gunungapi secara periodik disampaikan kepada pemprov, pemkab/kota sesuai dengan batas kewenangannya.
PVMBG
BADAN GEOLOGI
METODA PEMANTAUAN KEGIATAN GUNUNGAPI
STUDY OF PYROCLASTIC FLOW, LAVA, AND LAHAR
USGS b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
PEMANTAUAN AKTIFITAS VULKANIK •
Dibangun sejumlah Pos Pengamatan Gunungapi pada masing-masing gunungapi aktif.
•
Sistem pemantauan dilakukan dengan metoda : 9 Visual (tinggi asap solf/fum., cuaca (p/t), arah angin, curah curah hujan, dll) 9Seismik 9 Deformasi 9 Pengukuran temperatur (solfatara dan fumarola di kawah, danau kawah dan air panas) 9 Geokimia (air, gas dan sublimat)
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
SEISMIK • PEMANTAUAN KEGEMPAAN GUNUNGAPI DILAKUKAN DENGAN MEMASANG 1 UNIT ATAU LEBIH SEISMOMETER SECARA PERMANEN. • SINYAL GEMPA DARI LAPANGAN DITRANSMISIKAN KE POS PENGAMATAN DAN DIREKAM DENGAN RECORDER SEISMOGRAF (PS-2) • PEMASANGAN PERALATAN SEISMIK MOBILE SYSTEM SECARA TEMPORER, SAAT TERJADI PENINGKATAN KEGIATAN VULKANIK.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
PEMANTAUAN SEISMIK STATION SEISMIK DILAPANGAN
POS PENGAMATAN GUNUNGAPI
VCO
Seismometer b
REKORDER PENCATAT GEMPA PVMBG
BADAN GEOLOGI
SKEMA SISTEM TRANSMISI DAN PEREKAMAN DATA SEISMIK Solar Panel Seismomet Transmitte er r L4-C-3D Seismic station PSC Solar Panel Seismomet Transmitte er r L4-C-3D Seismic station PTR
PC Receiver
Receiver
Solar Panel
o Optical Disk
PC
Solar Panel
PVMBG
GPS
Magnet
Seismomet Transmitte er r L4-C-3D Seismic station LGP
b
Magnet o Optical Disk
Data logger LS-8000 3 sets
Printer
Seismomet Transmitte er r L4-C-V Seismic station CTS
BADAN GEOLOGI
Deformasi ∗ Pemantauan secara periodik dengan metoda - Sipat Datar Teliti (leveling) - EDM - GPS ∗ Pemantauan secara kontinyu menggunakan metoda : - Tiltmeter - Water tube tiltmeter. - GPS b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
PEMANTAUAN DEFORMASI EDM
REFLEKTOR
GPS
LEVELING
TILT
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
Jaringan Leveling Gunung Guntur
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
JARINGAN EDM DI GUNUNG GUNTUR North
Body of Guntur Puncak
Lereng
Tilt Cikatel
Pos
b
PVMBG
~ 5 km
BADAN GEOLOGI
PETA KAWASAN RAWAN BENCANA G.SEMERU – JAWA TIMUR
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
VIII. STATUS/TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI 1. AKTIF NORMAL (Tingkat I) Kegiatan gunungapi dalam keadaan normal dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan kegiatan berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil penelitian secara instrumental 2. WASPADA (Tingkat II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang teramati secara visual dan atau secara instrumental 3. SIAGA (Tingkat III) Peningkatan kegiatan semakin nyata, yang teramati secara visual dan atau secara instrumental serta berdasarkan analisis perubahan kegiatan tersebut cenderung diikuti letusan/erupsi 4. AWAS (Tingkat IV) b Peningkatan kegiatan gunungapi mendekati/menjelang letusan utama yang diawali oleh letusan abu/asap
PVMBG
BADAN GEOLOGI
IX. MEKANISME PENYAMPAIAN INFORMASI • Dilakukan sesuai dengan prosedur tetap: • Diharapkan masyarakat mendapatkan informasi tahap demi tahap sedini mungkin tentang kemungkinan bencana letusan yang akan terjadi. • Berdasarkan informasi tersebut Pemprov, Pemkab/kota bisa mempersiapkan aksi penanggulangan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana letusan gunungapi. • Teknologi informasi yang canggih membuat peran media cetak dan atau elektronik sangat membantu dalam penyebarluasan informasi tingkat kegiatan gunungapi tersebut.
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
ALUR INFORMASI/PELAPORAN KEGIATAN GUNUNGAPI POS PENGAMATAN GUNUNGAPI
KASUB BID. PPGA
Bandara
BUPATI (SATLAK PBP)
KA BID. PPGA
KAPUS PVMBG
GUBERNUR (SATKORLAK PBP)
Penduduk Sekitar gunungapi b
KA BADAN GEOLOGI
BAKORNAS PBP
Aktif-Normal Waspada &Siaga
Awas
PVMBG
BADAN GEOLOGI
X. PENANGGULANGAN BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI SEBELUM TERJADI LETUSAN DILAKUKAN PEMANTAUAN GUNUNGAPI PENYEDIAAN PETA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI, PETA ZONA RISIKO BAHAYA GN. API PEMANTAPAN PROTAP TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI PEMBIMBINGAN DAN INFORMASI GUNUNGAPI PENERBITAN PETA GEOLOGI GUNUNGAPI PENYELIDIKAN GEOLOGI, GEOFISIKA DAN GEOKIMIA b PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENDUKUNGNYA
PVMBG
BADAN GEOLOGI
SAAT KRISIS LETUSAN
MENGIRIMKAN TIM TANGGAP DARURAT MENINGKATKAN PENGAMATAN MELAPORKAN TINGKAT KEGIATAN SESUAI ALUR MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PEMDA SESUAI PROTAP b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
SETELAH KRISIS LETUSAN BERLALU MENURUNKAN TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI SESUAI PROTAP MENGINVENTARISIR DATA LETUSAN, TERMASUK SEBARAN DAN VOLUME BAHAN LETUSAN MENGIDENTIFIKASI DAERAH YANG TERANCAM BAHAYA SEKUNDER MEMBERIKAN SARAN TEKNIS PENANGGULANGAN BAHAYA SEKUNDER b
PVMBG
BADAN GEOLOGI
XI. EFEK MITIGASI DILIHAT DARI JUMLAH KORBAN JIWA DAN PENGUNGSI UPAYA PENANGGULANGAN
¾ Belum ada sistem penanggulangan ¾ Gunungapi belum diamati
Sistem penanggulangan sdh mulai, tetapi blm sempurna Gunungapi mulai diamati dgn peralatan sederhana o o o o
Sistem penanggulangan sdh baik Gunungapi diamati peralatan Modern Jaringan komunikasi sdh baik Penduduk sdh mulai paham ttg b bencana letusan gunungapi
PVMBG
KORBAN (jiwa)
PENGUNGSI (jiwa)
Antara tahun 1700 s.d 1920
>150.000
Tdk ada
Antara tahun 1950 s.d 1979
1.613
> 5.000
Antara tahun 1980 s.d 2004
105
232.197
WAKTU
BADAN GEOLOGI
XII. REGIONAL CENTER ¾ Pemantauan gunungapi secara terpadu terhadap beberapa gunungapi yang berdekatan dari 1 Pos Pengamatan. ¾ Masing-masing sinyal gempa direkam dalam komputer melalui data logger (DATAMARK, LS8000SH). ¾ Sampai saat ini telah dioperasikan 4 wilayah Regional Center : (Guntur-Papandayan-Galunggung), (SemeruBromo-Lamongan), Agung-Batur) dan (LokonbMahawu-Soputan) PVMBG
BADAN GEOLOGI
TERIMA KASIH
b
PVMBG
BADAN GEOLOGI