Modul ke:
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id
Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Ellen Prima, S.Psi., M.A.
Pengertian Hormon • Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti memacu atau merangsang. • Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu proses metabolisme tubuh. • Cara kerja hormon dalam tubuh tidak diketahui secara cepat perubahannya, berbeda dengan sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat diketahui perubahannya. • Mengapa hormon cara kerjanya lambat? Karena hormon yang dihasilkan oleh tubuh langsung diedarkan melalui pembuluh darah
Fungsi Hormon • Mengatur keseimbangan cairan tubuh atau homeostatis (keseimbangan keadaan tubuh dengan lingkungan sekitar) • Mengontrol pertumbuhan tubuh • Mengatur reproduksi, yang meliputi perkembangan sifat kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan • Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan antara sistem hormon dan saraf.
SIFAT HORMON 1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu, misalnya insulin untuk mengatur kadar gula darah 2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh, misal jika tubuh kekurangan beberapa miligram hormon Somatotrophin maka pertumbuhan akan terhambat secara nyata 3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf. Seperti hormon Testoteron yang berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder pria 4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan
Sistem Hormon • Sistem hormon adalah sistem yang tersusun dari penghasil hormon (kelenjar atau glandula)
Ciri-ciri Hormon • Diproduksi dan disekresikan kedalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil • Diangkut oleh darah menuju sel/jaringan target • Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target • Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus • Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target
MACAM - MACAM HORMON NO
NAMA HORMON
FUNGSI
1
Melatonin
berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur
2
Serotonin
berfungsi mengontrol mood, nafsu makan dan tidur
3
Tiroid
berfungsi untuk peningkatan metabolisme dan mempengaruhi sintesis protein.
4
Adrenalin
berfungsi untuk meningkatkan suplai oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, mencegah kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
5
Dopamin
berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
6
Gastrin
befungsi untuk sekresi asam lambung oleh sel parietal.
7
Hormon pertumbuhan (HGH)
berfungsi merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan mirip insulin dari hati
8
Insulin
berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah dengan cara mengambil glukosa, glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
9
Testosteron
berfungsi sebagai hormon seks pria yang merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
10
Progesteron
Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi · Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
11
Estrogen
adalah hormon sex wanita yang berfungsi merangsang pertumbuhan organ sex sekunder, mengatur siklus menstruasi.
12
LH (luteinizing hormone) FSH (follicle-stimulating hormone)
· Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi · Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
Kelenjar dalam tubuh manusia • Kelenjar Eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam menyalurkan hasil sekret/getahnya. Contoh : kelenjar pencernaan, kelenjar minyak • Kelenjar Endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekret/ getahnya. Contoh : kelenjar pankreas, thyroid, adrenal
Lokasi-lokasi kelenjar Endokrin No.
Kelenjar Endokrin
Lokasi
1.
Kelenjar Hipofisis
2.
Kelenjar Tiroid
Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selaturiska di bagian tulang baji Terletak di daerah leher
3.
Kelenjar Paratiroid
Terletak di dekat kelenjar tiroid
4.
Kelenjar Pankreas
Terletak di dekat ventri kulus (perut besar)
5.
Kelenjar Adrenal
Terletak di bagian atas ginjal
6.
Ovarium
Terletak di daerah abdomen (perut)
7.
Testis
Terletak di buah zakar dalam skrotum
Kelenjar Pineal • Hormon Melatonin : Warna kulit melanin, hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada seseorang, hormon ini lebih banyak di hasilkan oleh remaja daripada orang dewasa. • Hormon Vasotosin (mamalia) : mirip fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin.
Kelenjar Pituitary •
• •
Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon yang mengatur mengenai pertumbuhan reproduksi dan masalah stres. Pituitary kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak bawah kendali hipotalamus Kelenjar ini sering kali disebut pula sebagai Master of Gland, sebab hormon yang dihasilkan dapat mempengaruhi fungsi endokrin yang lain.
KELENJAR TYROID DAN PARATYROID • Kelenjar Tyroid dan Paratyroid terletak di leher tepatnya pada laring. Pada bayi dan anak anak, kelenjar ini belum berfungsi dengan baik. Kelenjar Tyroid berfungsi menghasilkan hormon : 1. Tiroksin mengatur kecepatan pertumbuhan, diferensiasi jaringan tubuh dan metabolisme 2. Triiodotironin : mengatur kecepatan metabolisme karbohidrat 3. Kalsitonin : mengatur kadar kalsium dalam darah Kelenjar Paratiroid Berfungsi menghasilkan hormon : 1. Parathormone (PTH) • Parathormone berfungsi mengatur fosfat dan kalsium plasma darah
Kelenjar Timus • Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.
• • • •
Hormon ini berfungsi : Mengatur proses pertumbuhan Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran Memacu pertumbuhan dan pematangan sel limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T cell. Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir sama dengan hormon tiroksin
Kelenjar Adrenal •
• •
Kelenjar adenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak diujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Bagian medula menghasilkan hormon Epinefrin dan Norephinefrin, sedangkan bagian Korteks menghasilkan hormon Kortisol dan Androgen
Kelenjar Verticulus Dihasilkan hormon gastrin. Hormon ini berfungsi : • Memacu pengeluaran secret/getah lambung • Membantu dalam proses pencernaan
Kelenjar Usus • Hormon sekretin • Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas • Hormon kolesistokinin • Berfungsi memacu sekresi getah empedu pancreas
Kelenjar Pankreas • Kelenjar pankreas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Selsel pulau Langerhans terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.
Kelenjar Kelamin • Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. • Kelenjar kelamin pria terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin wanita berada pada ovarium. • Sel testis menghasilkan hormon androgen. Misalnya, hormon testosterone, merupakan salah satu hormon terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa.
Lanjutan • Sel ovarium menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita : 1. Hormon esterogen, berfungsi untuk : Memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita 2. Hormon progesterone, berfungsi untuk : Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus, Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan susu 3. Hormone relaksin, berfungsi untuk : Membantu proses persalinan dalam kontraksi otot
Referensi • Pinel, John P.J. (2009). Biopsikologi: edisi ketujuh (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar • Wati, I.P., Hapsari, I.I. & Suryaratri, R.D. (2013). Psikologi Faal. Rosda.
Terima Kasih Ellen Prima, S.Psi., M.A.