18
M AD ATER VA I DA NC N E A LA ND TIH TO AN P L SO EV AL EL SB M
PT
biologi SET 18 SISTEM HORMON DAN PANCA INDRA A.
SISTEM HORMON Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (buntu) yang berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku dan keseimbangan. Kelenjar hipofisis
Hipotalamus
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid Timus Adrenal Pankreas Testis (Pria)
Ovarium (Wanita) Gambar 18.1. Posisi kelenjar endokrin di dalam tubuh Sumber: Human Biology,Clinton L. Benjamin
1
N
Kelenjar endokrin manusia terdiri dari: a. Hipofisis/pituitari b. Tiroid /gondok c. Paratiroid (anak gondok) d. Adrenal/suprarenalis (anak ginjal) e. Pankreas f. Cerna (gaster, duodenum) g. Gonad/kelamin Tabel 18.1. Kelenjar Endokrin
Kelenjar Endoktrin
Hormon
Sel Sasaran
Hipotalamus
Hormon yang melepaskan dan menghambat (TRH,CRH, GnRH, GHRH, GHH, PRH)
Hipofisis anterior
Mengontrol pengeluaran hormon hipofisis anterior
Hipofisis posterior
Vasopresin (Hormon ADH)
Tubulus ginjal
Meningkatkan reabsorbsi H20
Arterial
Menimbulkan vasokonstriksi
Uterus
Meningkatkan kontartilitas
Oksitosin
Fungsi utama hormone
Kelenjar Mammae Sekresi susu Hipofisis anterior
TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
Sel folikel tiroid
ACTH
Zona fasikulata & Merangsang sekresi retikularis korteks kortisol
GH (Growth Hormone)
Tulang: jaringan lunak
2
Merangsang triiodotironin, tetraiodotironin
Merangsang pertumbuhan tulang & jaringan lunak; anabolisme protein; movilizais lemak dan konversi glukosa
Tabel 18.2. Pengelompokan hormon Grup
Hormon
Polipeptida Oksitosin (kurang dari 100 Vasopresin asam amino ) Insulin Glukagon Protein
Protaktin Psh LH TSH ACTH Somatotropin
Amine ( derivat Adrenalin Noradrenalin asam amino ) Tiroksin
Epiglotis Faring Kelenjar tiroid Trakea Kelenjar paratiroid Gambar 18.2. Lokasi kelenjar tiroid dan paratiroi Sumber: Human Biology, Clinton L. Benjamin
Mekanisme: Impuls → vesikula bergerak → membran prasinapsis → vesikula melepas neurotransmitter → menempel pada post sinapsis.
B.
PANCA INDRA Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan atau informasi tertentu, sehingga alat indra disebut sebagai reseptor. Reseptor dapat dibedakan menjadi reseptor yang mengenali lingkungan dalam tubuh (intereseptor) dan reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar tubuh (ekstereseptor). Kita memiliki lima macam ekstereseptor yang disebut panca indera yaitu mata (fotoreseptor), telinga (fonoreseptor/audioreseptor), hidung (olfaktory reseptor), lidah (kemoreseptor) dan kulit (tangoreseptor).
3
Tabel 18.3. Reseptor sensorik Reseptor sensorik
Ransangan
Lokasi
Rasa Umum Tekanan
Tekanan pada jaringan
Kulit
Temperatur
Panas
Kulit
Sentuhan
Tekanan pada jaringan
Kulit
Rasa sakit
Variasi
Kulit dan organ dalam
Kimia
CO2 O2
Pembuluh darah
Rasa Khusus
a.
Penglihatan
Terang
Mata
Suara
Gelombang suara
Telinga
Mata Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak dan bulu mata.
Gambar 18.3. Struktur bola mata 1. Lapisan bola mata • Sklera (selaput keras) merupakan lapisan terluar berwarna putih dengan bagian depan yang bening disebut kornea. • Koroid (selaput pembuluh) merupakan lapisan tengah yang berisi banyak pembuluh darah.
4
•
Retina (selaput jala) merupakan lapisan dalam yang terdapat di ujung-ujung saraf nervus optikus yang menerima rangsangan sinar (fotoreseptor).
2. Macam sel fotoreseptor • Sel kerucut (konus) mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa yang terdiri dari retinin dan opsin. Mampu menerima rangsangan sinar yang kuat dan warna. • Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa yang mengandung vitamin A dan protein tertentu. Bila terkena cahaya terang (tidak berwarna) rodopsin akan terurai dan jika gelap akan terbentuk kembali. 3. Kemampuan Penglihatan mata. • Mata emetrop (mata normal): mata yang apabila menerima sinar sejajar akan difokuskan tepat pada bintik kuning. • Mata miop (rabun jauh): mata yang hanya mampu melihat dengan jelas jarak dekat, sebab lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan sinar jauh jatuh di depan bintik kuning. Perlu bantuan kaca mata lensa cekung (lensa negatif ). • Mata hipermetrop (rabun dekat): mata yang hanya mampu melihat jelas benda jarak jauh. Lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda dekat jatuh di belakang bintik kuning. Perlu bantuan lensa cembung (lensa positif ). • Mata presbiop (mata tua): mata yang mengalami penurunan daya akomodasi sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda dekat dan kemampuan menangkap bayangan benda jauh sangat terbatas. Perlu bantuan lensa rangkap. b.
Telinga 1. Bagian-bagian telinga • Telinga luar, terdiri dari daun telinga dan lubang telinga. • Telinga tengah (ruang timpani) - selaput pendengaran (membran timpani) - tulang pendengaran, yaitu martil (maleus), landasan (incus) dan sanggurdi (stapes). - saluran Eustachius, menghubungkan telinga tengah dengan rongga faring. Fungsinya menyamakan tekanan telinga tengah dengan udara luar.
5
Gambar 18.4. Struktur telinga luar dan tengah Sumber: opiierizqi.files.wordpress.com
•
Telinga dalam (labirin), terdiri dari labirin tulang dan labirin selaput. - Di dalam labirin tulang terdapat: serambi (vestibulum), saluran gelung (kanalis semisirkularis), dan rumah siput (koklea). - Rumah siput (koklea) merupakan suatu tabung yang panjangnya sekitar 3 cm dan bergelung seperti cangkang siput serta berisi cairan limfa. Koklea tersebut berbentuk saluran melingkar yang terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. - Di dalam ruangan koklea bagian dalam atau tengah terdapat organ korti. Organ korti berisi ribuan sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran (vibrasi). Dasar dari sel reseptor pendengar berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengaran. 2. Proses mendengar Gelombang suara yang datang akan ditangkap telinga luar. Gelombang suara tersebut akan menggetarkan membran timpani. Getaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran hingga menyebabkan tingkap bundar ikut bergetar. Getaran tingkap bundar akan menggetarkan cairan di dalam koklea dan menstimulus ujung-ujung saraf pendengar yang terdapat pada bagian dalam permukaan koklea. Ujung-ujung saraf ini akan meneruskan impuls ke otak besar. Otak besar menerima impuls dan menerjemahkannya, lalu dipersepsikan sebagai suara.
6
Proses mendengar tersebut merupakan proses yang kompleks. Gangguan pada salah satu rangkaian akan menyebabkan seseorang tidak dapat mendengar dengan baik. Gangguan pendengaran dapat dibedakan menjadi tuli konduksi yaitu gangguan yang disebabkan oleh gangguan pada penghantaran getaran suara dan tuli saraf yaitu karena kerusakan saraf auditori. 3. Alat keseimbangan Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Intereseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan tersebut terletak pada telinga dalam. Alat ini berupa tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis) dan alat untuk mengetahui kedudukan kepala berupa rongga-rongga kecil, yaitu utrikulus dan sakulus. Pada pangkal setiap saluran kanalis semisirkularis terdapat bagian yang membesar (ampula). Di dalam am¬pula terdapat cairan limfa, batu keseimbangan (otolit), dan reseptor (kupula) yang peka terhadap gerakan cairan limfa. Perubahan posisi kepala menyebabkan otolit bergeser posisinya, akibatnya timbul impuls yang akan dikirim ke otak, sehingga kita merasakan sedang miring atau tegak. Gerakan melingkar pada kepala mengakibatkan terjadinya aliran cairan limfa dan menggerakkan otolit meskipun kita sudah berhenti berputar, akibatnya kita merasa pusing. Kupula
Maleus
Silia
Utrikulus Sakulus Koklea Stapes
Sel rambut Sarabut saraf
Koklea Gambar 18.5. Alat keseimbangan pada telinga. Sumber: pelajaranbiologi.info
c.
Hidung Hidung merupakan alat pembau sehingga di dalamnya banyak terdapat sel-sel sensoris yang peka terhadap gas-gas kimia yang berhubungan dengan bau dan aroma. Sel-sel ini terdapat pada selaput lendir (mukosa). Mukosa berisi sel-sel bipolar pencium (olfaktorius) yang memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut-rambut halus yang dihubungkan oleh saraf. Gas yang diterima oleh rambut hidung akan bercampur dengan lendir yang kemudian merangsang ujung-ujung saraf. Impuls ini diteruskan oleh saraf pembau ke saraf pusat dan akhirnya diinterpretasikan sebagai bau.
7
Olfaktori
Akson
Lintasan Nasal Sel Reseptor
Silla
Gambar 18.6. Reseptor olfaktori pada rongga hidung Sumber: Human Biology, Clinton L. Benjamin
d.
Lidah Indera pengecap terletak pada lidah berupa tonjolan (papila). Terdapat beberapa macam papila yaitu filiformis (papila benang), fungiformis (papila jamur) dan circumvalata (papila melingkar). Kuncup pengecap lidah dapat merasakan empat macam rasa yaitu manis, pahit, asin, dan asam. Kuncup pengecap rasa manis terdapat pada ujung lidah, rasa asin pada sisi lidah bagian depan, rasa asam pada sisi lidah bagian belakang, dan rasa pahit pada lidah bagian belakang. Papila
Pahit Asam Asin Manis Kuncup rasa
Gambar 18.7. Posisi pengecap 4 rasa utama. e.
Kulit Sebagai indra peraba, kulit memiliki ujung-ujung saraf sensori sebagai reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan, temperatur serta rasa sakit/nyeri. Ujung-ujung saraf di kulit ada yang terbungkus kapsul (disebut korpuskel) dan ada yang tidak terbungkus (disebut ujung-ujung saraf bebas). Ujung saraf yang tergolong korpuskel adalah korpuskel Meissner (reseptor untuk sentuhan, terletak dekat permukaan kulit) dan korpuskel Paccini (reseptor tekanan). Ujung saraf bebas antara lain Ruffini (reseptor panas) dan ujung saraf Krausse (reseptor dingin).
8
Gambar 18.8. Reseptor sensorik pada kulit Sumber: doktermeta.blog.inharmonyclinic.com
LATIHAN SOAL 1.
Kelenjar yang dapat berperan sebagai endokrin dan eksokrin adalah .... A. pankreas B. tiroid C. hipofisis D. paratiroid E. adrenal
2.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk .... A. pembentukan hormon insulin B. pembentukan hormon tiroksin C. penyerapan mineral calsium D. penyerapan zat besi E. menaikkan tekanan darah
3.
Pertumbuhan raksasa (gigantisme) disebabkan karena .... A. hiposekresi hormon tiroksin B. hiposekresi hormon somatotropin
9
C. hipersekresi somatotropin pada anak-anak D. hipersekresi somatotropin setelah dewasa E. hiperfungsi hormon tiroksin 4.
Hormon epinefrin atau adrenalin yang dihasilkan bagian medula kelenjar adrenal berfungsi untuk, kecuali .... A. mengubah glikogen menjadi glukosa B. mempercepat denyut jantung C. menaikkan kadar gula darah D. menaikkan tekanan darah E. mengubah gula darah menjadi gula otot
5.
Kelamin sekunder pada wanita ditentukan oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh kelenjar gonad. Kerja kelenjar gonad dipengaruhi oleh hormon gonadotrop yang dihasilkan oleh kelenjar .... A. Hipofisis anterior B. Hipofisis intermedius C. Hipofisis posterior D. Paratiroid E. Pulau-pulau Langerhans
6.
Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Langerhans berfungsi untuk .... A. mempertinggi tekanan darah B. mengubah glikogen menjadi glukosa C. memecah glukosa menjadi glikogen D. membentuk glikogen dari glukosa E. mengubah asam amino menjadi protein
7.
Mata terdiri dari bagian-bagian berikut: 1. vitrous humor 2. lensa 3. konjungtiva 4. aquas humor 5. kornea 6. iris Sebelum bayangan jatuh di bintik kuning, sinar akan melewati .... A. 3 - 5 - 1 - 2 - 4 B. 3 - 5 - 4 - 2 - 1 C. 3 - 6 - 4 - 1 - 2
10
D. 3 - 4 - 6 - 2 - 1 E. 3 - 4 - 5 - 1 - 2 8.
Indra pengecap disebut .... A. fotoreseptor B. fonoreseptor C. kemoreseptor D. tangoreseptor E. olfactoryreseptor
9.
Bagian telinga terdiri dari: 1. sanggurdi 2. tingkap bulat 3. membran timpani 4. landasan 5. martil 6. ujung saraf 7. cairan koklea/organ korti 8. saluran pendengaran Jalannya getaran suara sampai timbulnya persepsi suara (di otak) adalah .... A. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 B. 8, 3, 5, 4, 1, 2, 7, 6 C. 8, 4, 5, 3, 1, 2, 7, 6 D. 8, 5, 4, 3, 1, 2, 6, 7 E. 8, 3, 4, 5, 1, 2, 6, 7
10.
Pada bagian dermis kulit, serabut saraf peraba panas adalah ujung saraf .... A. golgi mazzoni B. paccini C. meisner D. krausse E. tanpa selaput
11