PERILAKU REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMK SAKTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Sri Lestari B11 171
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah PERILAKU REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMK SAKTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2014
Diajukan Oleh: Sri Lestari NIM B11 171
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal ........................
Pembimbing
Annisaul Khoiriyah, SST NIK. 201188070
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PERILAKU REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMK SAKTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2014
Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh: Sri Lestari NIM B11 171 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada tanggal.................. PENGUJI I
PENGUJI II
Anis Nurhidayati, SST, M.Kes
Annisaul Khoiriyah, SST
NIK. 200685025
NIK. 201188070
Tugas Akhir telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SST NIK. 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Perilaku Remaja Putri Kelas XI Tentang Pencegahan Keputihan Di SMK Sakti Gemolong Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husuda Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Annisaul Khoiriyah, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Drs. Suyono, M.Pd, selaku Kepala SMK Sakti Gemolong yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, April 2014
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, April 2014 Sri Lestari B11 171
PERILAKU REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMK SAKTI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2014 Xii + 42 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang sering dikeluhkan adalah keputihan. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau maupun tidak berbau dan disertai rasa gatal setempat. Keputihan tidak hanya bisa mengakibatkan infertilitas, tetapi juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang yang bisa berujung pada kematian. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 18 November 2013 telah dilakukan wawancara kepada 10 siswi kelas XI didapatkan hasil 8 siswi mengatakan pernah mengalami keputihan patologis dan sebanyak 2 siswi mengatakan pernah mengalami keputihan fisiologis. Dari 10 siswi tersebut, 8 siswi mengatakan tidak tahu cara pencegahan keputihan dan 2 siswi mengatakan tahu tentang pencegahan keputihan. Tujuan Penelitian : Mengetahui perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, populasi penelitian adalah siswi kelas XI SMK Sakti Gemolong Sragen sejumlah 163 siswi, sample sejumlah 116 siswi diambil dengan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Diuji validitas dengan rumus pearson product moment dan uji reliabilitas dengan rumus alpha chronbach, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian : Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen pada kategori perilaku baik sebanyak 12 siswi (10,3%), kategori cukup sebanyak 90 siswi (77,6%), kategori kurang sebanyak 14 siswi (12,1%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen mayoritas dalam kategori cukup. Kata kunci : perilaku, remaja putri, pencegahan keputihan. Kepustakaan : 17 Literatur (Tahun 2014)
v
MOTTO
© “Ujian bagi orang sukses bukan kemampuan untuk mencegah munculnya masalah, melaikan bagaimana ia menghadapi dan menyelesaikan masalah yang muncul”. © “Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.( Q.S AL-Baqoroh :153) © Tidak satupun di dunia ini yang bisa didapat dengan mudah . kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya . © Jadikanlah ilmu itu sebagai lentera dalam menempuh hidupmu, karena dengan ilmu itu manusia dapat menghargai dan dihargai orang lain dan dengan ilmu itu pula manusia laksana seorang raja.
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : § ALLAH SWT atas segala kasih dan kuasanya yang luar biasa. § Bapak dan Ibu tercinta atas segala dukungan, pengorbanan, serta kasih sayang tulus tiada henti selama ini. §
Kakak-kakakku, adikku terimakasih atas dukungan dan doanya.
§
Bapak dan Ibu guru SMK Sakti Gemolong dan SMK ALHikmah Tanon.
§ Bapak H.Sugito dan Ibu Hj.Susi susanti yang aku sayangi yang selalu memberikan semangat tiada henti. § Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. §
Almamaterku tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Sri Lestari
Tempat / tanggal lahir
: Sragen, 15 Maret 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pengger, Sambiduwur Tanon Sragen.
Riwayat Pendidikan 1. SD N Sambiduwur 1 Lulus Tahun 2005 2. MTS N Tanon Lulus Tahun 2008 3. SMK Sakti Gemolong Lulus Tahun 2011 4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
ABSTRAK ...................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
vi
CURICULUM VITAE ............................................................................... .
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang.........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
E. Keaslian Penelitian .................................................................
4
F. Sistematika Penelitian .............................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ...............................................................................
7
1. Perilaku .................................................................................
7
2. Remaja ...................................................................................
12
3. Keputihan ..............................................................................
16
B. Kerangka Teori .............................................................................
21
C. Kerangka Konsep Penelitian .........................................................
22
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................
23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................
24
D. Variabel Penelitian .......................................................................
25
E. Definisi Operasional ....................................................................
25
F. Instrumen Penelitian ....................................................................
26
G. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
30
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..........................................
31
I. Etika Penelitian .............................................................................
33
J. Jadwal Penelitian ..........................................................................
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................. 35 B. Hasil Penelitian ............................................................................. 36 C. Pembahasan ..................................................................................
37
D. Keterbatasan .................................................................................
39
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 41 B. Saran .............................................................................................. 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................
24
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Pencegahan Keputihan ...............
25
Tabel 4. 1 Nilai Mean Dan Simpangan Deviasi ..........................................
36
Tabel 4. 2 Perilaku Remaja Putri Kelas XI Tentang Pencegahan Keputihan di SMK Sakti Gemolong .............................................................
x
37
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................
21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.......................................................................
22
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 11.
Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12.
Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13.
Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14.
Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15.
Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16.
Hitungan Manual Mean dan Standart Deviasi
Lampiran 17.
Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian
Lampiran 18.
Lembar Konsultasi.
xii
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja pada umumnya didefinisikan sebagai orang-orang yang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Sementara dalam terminologi lain PBB menyebutkan anak muda (youth) untuk remaja yang berusia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam sebuah terminologi kaum muda (yaung people) yang mencakup 10-24 tahun (Marmi, 2013). Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan bahwa 75% wanita di Dunia pernah menderita keputihan, minimal sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Di Indonesia, jumlah wanita yang mengalami keputihan ini sangat besar, yaitu 75% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya (Shadine, 2012). Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat. Penyebab keputihan dapat secara normal (fisologis) yang dipengaruhi hormon tertentu. Keputihan yang abnormal bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksan dalam yang tidak benar, pemakaian pembilas vagina yang berlebihan. Selain karena infeksi, keputihan dapat juga disebabkan
1
2
oleh masalah hormonal, celana yang tidak menyerap keringat, dan penyakit menular seksual (Kusmiran, 2013). Keputihan yang lama tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi sehingga
menjadi
masalah
yang
serius
antara
lain
infertilitas
(kemandulan), radang penyakit panggul, pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah (Shadine, 2012). Setiap wanita pernah mengalami keputihan dalam hidupnya, apalagi di Indonesia yang tingkat kelembaban udaranya tinggi, adapun perilaku pencegahan keputihan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara selalu menjaga kebersihan, membiasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, menjaga agar vagina tidak lembab, jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau larutan antiseptik, hindari terlalu sering memakai bedak, perhatikan kebersihan lingkungan, dan setia kepada pasangannya (Shadine, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
pada tanggal 18
November 2013 didapatkan 671 siswa kelas XI di SMK Sakti Gemolong Sragen dengan jumlah siwa 508 dan jumlah siswi 163, telah dilakukan wawancara kepada 10 siswi kelas XI didapatkan hasil 8 siswi mengatakan pernah mengalami keputihan patologis dan sebanyak 2 siswi mengatakan pernah mengalami keputihan fisiologis. Dari 10 siswi tersebut, 8 siswi mengatakan tidak tahu cara pencegahan keputihan dan 2 siswi mengatakan tahu tentang pencegahan keputihan.
3
Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen?” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menggambarkan perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen. 2. Tujuan Khusus a. Menggambarkan
perilaku
pencegahan keputihan
remaja
putri
kelas
XI
tentang
di SMK Sakti Gemolong Sragen pada
tingkat baik. b. Menggambarkan
perilaku
remaja
putri
kelas
XI
pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen
tentang pada
tingkat cukup. c. Menggambarkan
perilaku
remaja
putri
kelas
XI
tentang
pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen pada tingkat kurang
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Memberikan sumbangan informasi untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pencegahan keputihan. 2. Bagi peneliti Dengan penelitian ini penulis mendapat pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah. 3. Bagi institusi a. SMK Sakti Gemolong Dapat memberikan masukan dalam program peningkatan perilaku pada siswi SMK Sakti Gemolong sehingga mereka menyadari tentang pencegahan keputihan. b. STIKes Kusuma Husada Surakarta Dapat menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang pencegahan keputihan. E. Keaslian Penelitian Penelitian yang berhubungan dengan pencegahan keputihan pernah dilakukan oleh : 1. Fitri Kumalasari (2009), AKBID YAPPI Sragen, dengan judul “Perilaku remaja putri kelas X tentang pencegahan keputihan di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen” metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu secara Cross sectional. Hasil
5
penelitian yang diperoleh adalah perilaku remaja putri di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen dalam kategori baik sebanyak 5 siswi (16,67%), perilaku remaja putri di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen dalam kategori cukup sebanyak 20 siswi (66,66%), perilaku remaja putri di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen dalam kategori kurang sebanyak 5 siswi (16,67%). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan dengan fitri kumalasari (2009) dengan judul Perilaku remaja putri kelas X tentang pencegahan keputihan di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen adalah fitri kumalasari melakukan penelitian pada tahun 2012 di SMA Negeri 1 Gemolong, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 di SMK Sakti Gemolong. Adapun persamaanya adalah menggunakan metode Deskriptif kuantitatif, dengan variabel tunggal yaitu perilaku remaja putri tentang pencegahan keputihan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis unvariat (Analisis Deskriptif). Responden dalam penelitian yaitu siswi kelas XI. F. Sistematika Penulisan Sistematika penelitian dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang terdiri dari 5 BAB yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sitematika penulisan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori dari masalah yang di teliti yaitu perilaku, remaja, keputihan, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Perilaku a. Pengertian Perilaku Menurut
Maryunani
(2013),
perilaku
adalah
perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2010), perilaku adalah suatu kegiatan atau organisasi atau aktifitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku merupakan faktor terbesar kedua setetah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka
membina dan meningkatkan kesehatan
masyarakat, maka intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat strategis. b. Macam-macam perilaku Menurut Becker dalam Notoatmodjo (2010), klasifikasi tentang perilaku kesehatan adalah :
7
8
1) Perilaku sehat Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatankegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan antara lain. a) Makan dengan menu seimbang.Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. b) Tidak merokok dan minum-minuman keras serta mengguanakan narkoba. c) Istirahat yang cukup. d) Pengendalian atau menejemen stres. e) Perilaku atau gaya hidup positif. 2) Perilaku sakit Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit dan atau terkena masalah kesehatan atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau teratasi masalah kesehatan yang lain pada saat orang sakit atau anak sakit, ada beberapa tindakan atau perilaku yang muncul antara lain: a) Didiamkan saja. b) Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri. c) Mencari
penyembuhan
atau
kefasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan
keluar,
9
c. Bentuk perubahan perilaku Menurut Notoatmodjo (2010), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1) Perubahan alamiah Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena perubahan alamiah. 2) Perubahan terencana Perubahan
perilaku
ini
terjadi
karena
memang
direncanakan sendiri oleh subjek. 3) Kesedian untuk berubah Apabila terjadi suatu inovasi atau program- program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. d. Strategi perubahan perilaku Menurut Notoadmodjo (2010), ada beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menjadi tiga:
dikelompokkan
10
1) Menggunakan kekuatan Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran masyarakat sehingga masyarakat mau melakukan (berperilaku) seperti yang diharapkan. 2) Menggunakan kekuatan peraturan atau hukum Perubahan
perilaku
masyarakat
melalui
peraturan,
perundangan atau peraturan-peraturan tertulis ini sering juga disebut “law enforcemen” atau “regulation”, artinya masyarakat
diharapkan
berperilaku,
diatur
melalui
peraturan atau undang-undang secara tertulis. 3) Pendidikan Perubahan perilaku kesehatan melalui cara pendidikan atau cara promosi kesehatan diawali dengan cara pemberian informasi-informasi kesehatan. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia Menurut Notoadmodjo (2010), faktor internal yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku dikelompokkan ke dalam faktor biologis dan psikologis. 1) Faktor biologis DNA seseorang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya.
11
2) Faktor sosio psikologis Fakor psikologis ini adalah faktor internal yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Secara lebih rinci faktor-faktor psikologis adalah sebagai berikut : a) Sikap Sikap merupakan konsep yang sangat penting dalam kompenen
sosio
psikologi,
karena
merupakan
kecenderungan bertindak dan berpersepsi. b) Emosi Emosi disini berbeda dengan aspek emosional dalam kompenen afektif tersebut di atas menunjukkan keguncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis yang lain. c) Kepercayaan Kepercayaan adalah kompenen kognitif dari faktor sosio psikologis. d) Kebiasaan Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia
yang
menetap, berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan. e) Kemauan kemauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan usaha orang untuk mencapai tujuan.
12
Sedangkan
menurut
Green
yang
dikutip
Mubarak (2012), faktor perilaku dibentuk oleh tiga faktor utama yaitu : (1) Faktor predisposisi (predisposing factor) Faktor predisposisi (predisposing factor) yaitu terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilainilai dan sebagainya. (2) Faktor pemungkin (enabling factors) Faktor pemungkin (enabling factors) yaitu terwujud dalam lingkungan fisik ( tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan), misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, WC, dan lain sebagainya. (3) Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors) Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors) yaitu terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari masyarakat 2. REMAJA a. Pengertian remaja Menurut Marmi (2013), masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10-19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-kanak
menjadi
dewasa.
Sedangkan
menurut
13
Dariyo (2004), remaja (adolescence) adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang di tandai adanya perubahan aspek, fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12 atau 13-21 tahun. b. Tumbuh kembang remaja putri 1) Pertumbuhan Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler yang menandakan ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan (Romauli
satuan
panjang
dan
berat
dan Vindari, 2012).
2) Perkembangan Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, emosi, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Romauli
dan
Vindari,
2012).
Sejalan
dengan
pandangannya tentang natural development rousseau menganalogikan perkembangan individu dengan evolusi makhluk manusia. Ia menyatakan bahwa perkembangan individu merupakan ringkasan perkembangan makhluk (Sarwono, 2005).
14
Menurut Marmi (2013), tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut: a) Masa remaja awal atau dini (umur 11-13 tahun) ciri khasnya: (1) Ingin bebas (2) Lebih dekat dengan teman sebayanya (3) Mulai berfikir abstrak (4) Lebih
banyak
memperhatikan
keadaan
tubuhnya. b) Masa remaja pertengahan (umur 14-16 tahun) ciri khasnya: (1) Mencari identitas diri (2) Timbul keinginan untuk berkencan (3) Berkhayal tentang seksual (4) Mempunyai rasa cinta yang mendalam c) Masa remaja lanjut (umur 17-20 tahun) ciri khanya: (1) Mampu berfikir abstrak (2) Lebih selektif dalam memilih teman sebaya (3) Mempunyai cinta jasmani dirinya (4) Dapat mewujudkan rasa cinta (5) Pengungkapan kebebasan diri.
15
c.
Perubahan Fisik Pada masa Remaja Menurut Marmi (2013), perubahan fisik dalam masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai kematangan, termasuk organ-organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan fungsi reproduksinya. Perubahan yang terjadi yaitu : 1) Munculnya tanda-tanda seks primer Terjadi haid yang pertama (menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-laki. 2) Munculnya tanda-tanda seks sekunder a) Pada remaja laki-laki (1)
Tumbuh jakun
(2)
Penis dan buah zakar bertambah besar
(3)
Terjadinya eraksi dan ejakulasi
(4)
Suara bertambah besar
(5)
Badan berotot
(6)
Tumbuh kumis diatas bibir
(7)
Cambang dan rambut di sekitar kemaluan
b) Pada remaja perempuan (1)
Pinggul melebar
(2)
Pertumbuhan rahim dan vagina
(3)
Tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
(4)
Payudara membesar
16
3. Keputihan a.
Pengertian keputihan Menurut Shadine (2012), keputihan atau fluor albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita, sedangkan menurut Kusmiran (2013), keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat.
b. Penyebab keputihan Menurut Shadine (2012), dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyebab keputihan : 1) Infeksi Genore (gonorrhea) adalah sebuah penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang biak dengan mudah di daerah yang hangat lembab saluran reproduksi, termasuk serviks, uterus, dan tuba falopi pada wanita, dan pada uretra pada wanita dan pria. Bakteri ini juga dapat tumbuh di mulut, tenggorokan, mata, dan anus. warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman
menghasilkan
cairan
kental,
bernanah dan berwarna kuning kehijauan. 2) Parasit Trichomonas vaginalis adalah Keputihan yang berupa sekret berwarna kuning kelabu, nyeri bila ditekan
17
atau perih saat buang air kecil, bau, gatal, vulva kemerahan, berbuih seperti air sabun. Kadang keputihan yang terjadi menimbulkan rasa gatal dan iritasi pada daerah intim. 3) Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker. 4) Kelelahan yang sangat. c.
Macam-macam keputihan Menurut Shadine (2012), keputihan dibagi menjadi 2, yaitu keputihan fisiologik dan patologik : 1) Keputihan fisiologik Pada keputihan fisiologik cairan kadang-kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang, keputihan karena fisiologik dapat ditemukan : a) Pada bayi yang baru lahir hingga berumur kira-kira 10 hari. b) Waktu menarche. c) Wanita dewasa apabila wanita dirangsang sebelum dan pada waktu koitus (coitus). d) Waktu ovulasi. e) Pada waktu berpenyakit menahun dengan neurosis. f)
Wanita dengan ektropion portusis uteri.
18
2) Keputihan patologik Keputihan patologik, terdapat lebih banyak leukosit, keputihan patologik utamanya disebabkan oleh : a) Infeksi (jamur, kuman, parasit, virus). b) Akibat adanya benda asing dalam liang senggama. c) Gangguan hormonal akibat mati haid. d) Kelainan bawaan dari alat kelamin wanita. e) Adanya kanker atau keganasan pada alat kelamin terutama di leher rahim. d. Pencegahan keputihan 1) Upaya pencegahan dini Menurut
Shadine
(2012),
upaya
pencegahan
keputihan dapat berupa : a) Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin, rambut
vagina atau pubis yang
terlampau tebal dapat menjadi tempat sembunyi kuman.
Jadi,
jangan
lupa
menggunting
atau
membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap. b) Biasakan untuk membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
19
jangan lupa untuk tetap menjaga vagina dalam keadaan kering. c) Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti dan tidak menyerap keringat. Usahakan menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Pemakaian jelana
jins
terlalu
ketat
juga
meningkatkan
kelembaban daerah vagina. d) Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun
atau
larutan
antiseptik
khusus
pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora normal vagina dan keasaman vagina juga terganggu. Jika perlu, konsultasikan dulu kedokter. e) Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. ini akan membuat vagina kerap teriritasi. f)
Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.
20
g) Setia kepada pasanganya merupakan langkah bawah untuk menghindari keputihan yang disebabkan oleh infeksi yang menular melalui hubungan seks. 2) Tips mencegah keputihan Menurut Shadine (2012), berikut tips yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan: a) Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagiana. b) Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari. c) Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian. d) Gunakan celana dalam yang kering. e) Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun. f) Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. g) Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut.
21
B. Kerangka teori
Pencegahan Keputihan : Perilaku
Remaja Putri
1. Upaya pencegahan dini: a. Menjaga kebersihan b. Membasuh vagina c. Hindari vagina lembab d. Gunakan antiseptik
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia:
e. Hindari memakai bedak f. Menjaga kebersihan
1.
Faktor biologis
2.
Faktor sosiopsikologis a. Sikap b. Emosi
lingkungan g. Setia pada pasangan 2. Tips pencegahan keputihan
c. Kepercayaan
a. Bersihkan organ intim
d. Kebiasaan
b. Hindari memakai
e. kemauan
bedak c. Keringkan vagina d. Gunakan celana kering e. Gunakan celana yang dapat menyerap
Gambar 2.1 kerangka teori perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sumber: Notoatmodjo (2010) dan Shadine dkk (2010) (Modifikasi)
22
C. Kerangka konsep penelitian
Baik Perilaku remaja putri kelas XI tentang
Cukup
pencegahan keputihan
kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia: 1. Faktor biologis 2. Faktor sosio psikologis a. Sikap b. Emosi c. Kepercayaan d. Kebiasaan e. kemauan
Keterangan : : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 kerangka konsep perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2010). adalah
data
penelitian
yang
berupa
Kuantitatif (data numerik)
bilangan
atau
angka-angka
(Sunyoto, 2011). Pada penelitian ini menggambarkan tentang perilaku remaja putri tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen.
B. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. lokasi penelitian ini sekaligus
membatasi
(Notoatmodjo,
ruang
lingkup
penelitian
tersebut
2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sakti
Gemolong Sragen. 2. Waktu Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Penganbilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas XI di SMK Sakti Gemolong Sragen yang berjumlah 163 siswi. 2. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMK Sakti Gemolong Sragen. Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2010) sebagai berikut : n=
ͳሺሻʹ
Keterangan : n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi
d
: tingkat kesalahan pengambilan sampel yaitu 5%
n
:൬
n
ͳ͵
ͳͳ͵ሺͲǡͲͷሻʹ
൰
: 115,8 dibulatkan menjadi 116 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka sampel yang diambil
pada penelitian ini sebanyak 116 responden yakni siswi kelas XI SMK Sakti Gemolong Sragen.
25
3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel adalah proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara simple
random sampling. Bahwa setiap anggota atau unit populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel dengan cara undian atau lotre, untuk mendapatkan sebanyak 116 siswi.
D. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan.
E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fonemenal (Hidayat, 2007)
26
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan
Pengertian
Indikator
Tindakan 1. Baik : Bila seseorang nilai responden yang bisa yang diperoleh (x) diamati dalam > mean + 1 SD melakukan 2. Cukup : Bila pencegahan nilai responden keputihan mean -1 SD ≤ x ≤ setelah mean + 1 SD menjawab 3. Kurang : Bila nilai kuesioner responden yang tentang upaya diperoleh (x) < pencegahan mean – 1 SD dan tips pencegahan keputihan
Alat ukur
Skala
Kuesioner
Ordinal
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Jika jawaban ya dengan pernyataan positif (favorabel) dan jawaban tidak jika pernyataan negatif (unfavorabel) mendapat nilai 1. Jika jawaban tidak dengan pernyataan positif (favorabel) dan jawaban ya jika
27
pernyataan negatif (unfavorabel) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dalam instrumen ini terdapat pernyataan. Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel
Sub Variabel
Perilaku 1. Upaya remaja putri pencegahan kelas XI tentang pencegahan 2. Tips pencegahan keputihan keputihan
Nomor pernyataan Favourable
Nomor pernyataan Unfavorable
1,2*,6,7,10,1 1,21,25*,26, 27, 28,29
4,5,18,20, 22*,24
3,9,12,13,14, 15,23,17
Jumlah Keterangan * = Nomer item yang tidak valid
Jumlah soal
18
8,16,19,30 12 30
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Uji validitas dilakukan di SMK AL-Hikmah Tanon Sragen dan jumlah responden yang digunakan adalah 30 siswi, karena untuk mendapatkan data normal sampel minimal 30 responden. Uji validitas ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2013. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
28
atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010). Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat, digunakan rumus pearson product moment. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel dimana nilai rtabel untuk n = 30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,361 (Riwidikdo, 2013). Rumus pearson product moment adalah sebagai berikut :
r=
N . SX.Y - SX..SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan : r
: Koefisien
kolerasai
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total Lokasi uji validitas di SMK AL-Hikmah Tanon Sragen pada tanggal
15 Desember 2013, yaitu kelas XI karena karakteristik responden sama, diteori pembelajaran tidak diajarkan, sama-sama belum mendapatkan penyuluhan. Pengambilan sampel untuk uji validitas sebanyak 30 siswi. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS for windows didapatkan hasil bahwa dari 30 item pertanyaan, 3 diantaranya yaitu item pertanyaan nomer 2, 22 dan 25 menghasilkan nilai r hitung < r tabel (0,361) maka ketiga nomer tersebut
29
tidak valid dan dihilangkan dari kuesioner. Karena sudah ada item pertanyaan yang mewakili indikator. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Untuk menguji reabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Kuesioner
dikatakan
reliabel
apabila
nilai
alpha
>
0,750
(Riwidikdo, 2010). Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut : Ssb 2 ù é k ùé 1 r11 = ê s ê st 2 úû ë k - 1úû ë
Keterangan: r11
: Reliabilitas Instrument
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 : Jumlah varian butir σt2
: Varians total
Berdasarkan uji reliabelitas yang telah dilakukan pada 27 item pertanyaan yang valid, nilai alpha cronbach yang dihasilkan adalah
30
0,852, dengan demikian 27 item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel karena 0,852 > 0,750.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar persetujuan (informrd consent) dan membagikan kuesioner pada siswi kelas XI, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh menurut Riwidikdo (2013), terdiri dari: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner perilaku tentang pencegahan keputihan oleh responden. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder didapatkan dari data siswi SMK Sakti Gemolong Sragen bulan Desember 2013 yang berjumlah 163 siswi dan data kepustakaan tentang perilaku, remaja, keputihan dan metodologi penelitian, terbitan tahun 2003-2013.
31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh, diantaranya : a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding Coding
merupakan kegiatan pemberian kode numberik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. c. Data entry Data entry
adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi. d. Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan mengguanakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka akan mengguanakan statistik deskriptif. Sedangkan analisis analitik akan menggunakan statistik inferensial. Statistika deskriptif (menggambarkan) adalah statistika yang membahas cara-cara
32
meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2013), untuk menjawab tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter: 1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD 2) Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD Untuk mencari nilai rata-rata (means) diperoleh dengan rumus: Rumus: X =
åx n
Keterangan : X
: Rata-rata (mean)
åx
: jumlah seluruh data
n
: banyaknya data
Sedangkan untuk mencari SD (standard deviation) dengan rumus:
Rumus
: SD =
(Sxi ) 2 n n -1
Sxi2 -
33
Keterangan: SD
: Simpangan baku (Standard deviation)
xsi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut
Riwidikdo (2013), adalah : Jumlah responden berdasarkan perilaku Skor presentase = –––––––––––––––––––––––––––––––– x100% Jumlah seluruh responden I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat
penting
dalam
penelitian,
mengingat
penelitian
kebidanan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informed consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
34
2. Anomitity (tanpa nama) Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel terlampir).
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Sakti Gemolong Sragen yang terletak di Jl.Raya Sukowati km.1 Gemolong, Sragen. Sesuai sekolah pada umumnya SMK Sakti Gemolong mempunyai beberapa fungsi, yaitu tempat menuntut ilmu yang diampu oleh guru-guru yang berkompeten dalam masing-masing mata pelajaran. Sekolah ini tidak hanya memberikan pelajaran umum saja, tetapi juga memberikan ilmu agama pada siswa-siswinya. SMK Sakti Gemolong mempunyai 54 kelas yaitu kelas XI yang terdiri dari 18 kelas dengan 4 jurusan, yaitu teknik kontruksi bangunan sebanyak 106 siswa, teknik mesin perkakas sebanyak 670 siswa, teknik mesin otomotif sebanyak 671 siswa,teknik informatika sebanyak 541 siswa. Jadi jumlah seluruh siswa SMK Sakti Gemolong tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 1988 siswa. SMK Sakti Gemolong tersebut sudah terakreditasi amat baik (A). Sekolah tersebut juga mengadakan ekstrakulikuler dalam bidang kesehatan seperti PMR mereka dilatih setiap hari.
35
36
B. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Perilaku remaja putri kelas XI tentang Pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen Sumber : Data Primer, 2014
Mean
Standar Deviasi
18
3,1
Setelah dilakukan analisis data terhadap perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen didapatkan hasil mean 18 dan standart deviasi 3,1. Berdasarkan nilai tersebut maka didapatkan nilai untuk masing-masing kategori sebagai berikut : 1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean+1 SD (x) > mean+1 SD (x) > 18 + 1 x 3,1 (x) > 21,1 Jadi Perilaku baik jika nilai responden x > 21,1 2. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 18 – 1 x 3,1 ≤ x ≤ 18 + 1 x 3,1 (x) 14,9 ≤ x ≤ 21,1 Jadi Perilaku cukup jika nilai responden 14,9 ≤ x ≤ 21,1
37
3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean–1 SD (x) < mean–1 SD (x) < 18 – 1 x 3,1 (x) < 14,9 Jadi Perilaku kurang jika nilai responden < 14,9 Berikut tabel hasil distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang telah dilakukan : Tabel 4.2 Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen No 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang
Perilaku
Jumlah Sumber : Data Primer
Responden 12 90 14 116
Persentase 10,3% 77,6% 12,1% 100%
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen yaitu pada perilaku baik sebanyak 12 siswi (10,3%), cukup sebanyak 90 siswi (77,6%), kurang sebanyak 14 siswi (12,1%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mayorit
as perilaku siswi kelas XI SMK Sakti Gemolong Sragen tentang
pencegahan keputihan pada kategori cukup yaitu 90 siswi (77,6%).
C. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil mean 18 dan standar deviasi 3,1. Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan
38
keputihan di SMK Sakti Gemolong dengan kategori baik sebanyak 12 siswi (10,3%), cukup sebanyak 90 siswi (77,6%), kurang sebanyak 14 siswi (12,1%). Jadi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen adalah cukup sebanyak 90 siswi (77,6%). Menurut Green yang dikutip Mubarak (2012), faktor perilaku dibentuk oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Faktor predisposisi yaitu terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong mayoritas dalam kategori cukup. Hal ini kemungkinan karena para siswi kurang mendapat informasi kesehatan reproduksi seperti penyuluhan tentang keputihan. Selain itu dalam kurikulum pendidikan juga tidak ada mata pelajaran yang mengajarkan tentang kesehatan reproduksi, sehingga banyak siswi yang belum mengetahui tentang keputihan. Faktor pemungkin terwujud dalam lingkungan fisik yaitu tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan. Dalam hal pencegahan keputihan dibutuhkan sarana seperti akses terhadap air yang bersih. Ada tidaknya air bersih akan berpengaruh dalam kebersihan sehari-hari. Faktor pendorong atau penguat terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari
39
masyarakat, pengaruh dari orangtua maupun lingkungan terdekat. Semakin banyak pengalaman tentang kebersihan yang diperoleh dari orangtua maupun lingkungan sekitar tempat tinggalnya maka perilaku siswi tersebut semakin baik. Dukungan atau suport dari orangtua, orang terdekat sangat berperan dalam sukses tidaknya penerapan dalam keseharian siswi untuk melakukan kebersihan diri. Menurut Green yang dikutip Mubarok (2012), perilaku kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya, dari orangtua atau masyarakat yang bersangkutan. Keterbatasan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung atau memperkuat terbentuknya perilaku. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Fitri Kumalasari (2009), dengan judul ”Perilaku Remaja Putri Kelas X Tentang Pencegahan Keputihan Di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil mayoritas berperilaku cukup (66,6%).
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu : 1. Kendala Terbatasnya waktu yang disediakan oleh lembaga terkait sehingga penelitian hanya dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
40
2. Keterbatasan a. Penelitian ini menggunakan satu variabel saja yaitu perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen tahun 2014. b. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden tidak dapat menjabarkan alasan dari jawabannya dan hanya terpaku pada jawaban yang ada. c. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari siswi kelas XI saja, sehingga tidak dapat mewakili semua siswi SMK Sakti Gemolong Sragen.
41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen dalam kategori baik sebanyak 12 siswi (10,3%). 2. Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen dalam kategori cukup sebanyak 90 siswi (77,6%). 3. Perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen dalam kategori kurang sebanyak 14 siswi (12,1%).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku remaja putri kelas XI tentang pencegahan keputihan di SMK Sakti Gemolong Sragen, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah : 1. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan keputihan dengan menambah variabel.
41
42
2. Bagi Institusi a. Pihak pendidikan Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi, untuk meningkatkan
kualitas pendidikan kebidanan
khususnya tentang keputihan. b. SMK Sakti Gemolong Diharapkan SMK Sakti Gemolong dapat menyusun program kesehatan dengan memasukkan materi tentang kesehatan reproduksi pada umumnya dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang keputihan kepada siswi SMK Sakti Gemolong. c. Bagi Siswi SMK Sakti Gemolong Perlu meningkatkan perilaku pencegahan keputihan yaitu dengan menanyakan pada sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti tenaga kesehatan, reproduksi.
guru
atau
membaca
buku-buku
tentang
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kumalasari, F. 2009. Perilaku remaja putri kelas X tentang pencegahan keputihan di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen. Akbid Yappi Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan Kusmiran, E. 2013. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Marmi, 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Putaka Pelajar. Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta Timur: Trans Info Media. Mubarok, W. 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. –––––––––––––––––––.
2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
–––––––––––––––––––.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Rihama-Rohima. –––––––––––––––––.
2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rihama-Rohima.
Romulia, S, Vindari, A.V. 2012. Kesehatan Reproduksi. Yogjakarta: Nuha Medika. Sarwono, S.W. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindi Persada. Shadine, M. 2012. Penyakit Wanita. Yogyakarta: Citra Pustaka Yogyakarta. Sunyoto, D. 2011. Analisis Data Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.