PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERMAINAN BILLIARD DI KELURAHAN SENGGARANG KOTA TANJUNGPINANG
SKRIPSI
Oleh
MARWANTO NIM.110569201069
JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERMAINAN BILLIARD DI KELURAHAN SENGGARANG KOTA TANJUNGPINANG (Marwanto, Universitas Maritim Raja Ali Haji) Abstrak Judi billiard merupakan permainan olahraga, namun permainan olah raga billiard ini di jadikan ajang untuk permainan judi oleh beberapa objek yang melakukannya. Permainan judi billiard ini adalah permainan yang penuh intrik dimana untuk membungkus suatu permainan judi agar tampak seperti permainan olah raga. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Perilaku Menyimpang Dalam Permainan Judi Billiard Di Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang”. Pertimbangan yang mendasari penelitian ini karena di Kelurahan Senggarang tersebut, judi billiard ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat dilokasi ini saja, namun banyak sekali yang mengunjungi rumah billiard ini, seperti pegawai negeri sipil, para pekerja lokal, para pendatang, bahkan yang lebih menarik bagi penulis untuk dikaji antara lain banyaknya pengunjung rumah billiard yang masih status pelajar/siswa dan mahasiswa. Penelitian ini penulis menggunakan teori penyimpangan menurut Edwin H. Sutherland (dalam Kasmawati, 2014:9-11). Teori ini bertujuan Untuk Mengetahui Bentuk Perilaku Menyimpang Dalam Permainan Judi Billiard Di Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang. Dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perilaku yang dilakukan mereka yang merupakan pemain judi billiard di Kelurahan Senggarang ini, baik itu masyarakat, pemuda, mahasiswa, pelajar/siswa, itu sudah dapat dikatakan melakukan perilaku yang sangat menyimpang dan melanggar norma-norma di dalam kehidupan sosial, mereka melakukan permainan billiard ini memang mencari keuntungan, kemenangan dengan cara yang instan dan tanpa memikirkan dampak yang dialaminya, seperti: waktu istirahat terbuang, kehabisan banyak uang, barang-barang berharga tergadaikan, keluar dari waktu belajar, dan menganggu situasi ketenangan dan kenyamanan warga juga telah melanggar nilainilai agama. Kata Kunci : Judi billiard, Perilaku Menyimpang
2
ABSTRACT
Gambling is a game of billiards sport, but sport billiard game is made in the arena for gambling games by some of the objects do. Billiard gambling games this is a game full of intrigue in which to wrap a gambling game that looks like a sports game. In this study, the authors take the title "Deviant Behavior in Gambling Billiard Games Village Senggarang In Tanjungpinang". Considerations underlying this study because in the Village Senggarang the gambling billiards is not only done by people at this location alone, but many who visit the home billiard, such as civil servants, local workers, migrants, even more interesting for authors to be studied include billiard house the many visitors who are still student status / student and student. This study author uses the theory of aberration according to Edwin H. Sutherland (in Kasmawati, 2014: 9-11). This theory aims to Know Form Deviant Behavior In Gambling Billiard Games Village Senggarang In Tanjungpinang. By using a qualitative method approach. In this study it was found that the behavior that they have done that a gambler billiards in the Village Senggarang this, be it public, youth, student, , it can already be said to be doing the behavior of a very distorted and violated the norms in social life, they do play billiard indeed profit, victory in a way that instantly and without considering the impact that happened, such as: time off wasted, running out of money, valuables mortgaged, out of time to learn, and disturbing situation of tranquility and comfort of residents also has violated religious values. Keywords: Gambling billiard, Deviant Behavior
3
dalam realitas kehidupan masyarakat.
Latar Belakang Dalam
pergaulan
sehari-hari,
Dalam
kehidupan
keseharian
manusia tidak bisa lepas dari nilai
fenomena tersebut hadir bersamaan
dan
dengan fenomena sosial yang lain,
norma
yang
berlaku
di
masyarakat, baik masyarakat yang
oleh
berada
memahaminya
di
perkotaan
maupun
sebab
itu
untuk
sebagai
dapat masalah
masyarakat yang berada di pedesaan.
sosial, dan membedakannya dengan
Apabila semua anggota masyarakat
fenomena yang lain dibutuhkan suatu
mentaati norma dan nilai tersebut,
identifikasi (Soetomo, 2013:28).
maka kehidupan masyarakat akan
Masalah sosial timbul karena
tentram, aman, dan damai. Namun,
individu
pada kenyataannya, sebagian dari
sosialisasi
anggota
adanya
masyarakat
ada
yang
gagal
dalam
proses
atau
individu
karena
beberapa
cacat
melakukan pelanggaran-pelanggaran
dimilikinya,
terhadap norma dan nilai tersebut.
berperilaku tidak berpedoman pada
Salah satunya adalah perjudian. Perjudian
adalah
perilaku
nilai-niali
yang
yang
berharga
melibatkan interaksi adanya
unsur
sosial
kebebasan
sosial
kepercayaan
melibatkan adanya resiko kehilangan sesuatu
dalam
yang
sikap
dan
yang
dan
nilai-nilai
ada
dalam
masyarakat (Soetomo, 2013:78).
dan
Ketidaksesuaian
serta
antar
unsur-
unsur kebudayaan masyarakat dapat
untuk
membahayakan
berimplikasi
sosial,
memilih apakah akan mengambil
kondisi
resiko kehilangan tersebut atau tidak.
disfungsional ikatan sosial. Apabila
Sedangkan norma dianggap sebagai
kejadian tersebut terus terjadi dalam
budaya ideal atau sebagai harapan
masyarakat, maka perjudian tersebut
bagi individu dalam situasi tertentu
akan menjadi virus yang dapat
dari pembicaraan atau dari melihat
mengganggu kehidupan masyarakat.
sanksi dan reaksi yang di berikan
Sakitnya masyarakat ini bisa dalam
(Siahaan, 2009:21).
bentuk
Masalah sosial adalah sebuah
ini
kelompok
keresahan
ketidaktenteraman
gejala atau fenomena yang muncul
masyarakat.
4
pada
atau kehidupan
Sejarah perkembangan olahraga
para
pelaku
bebas
melakukan
billiard di Indonesia pertama kali
taruhan-taruhan
muncul dari kalangan masyarakat
untuk
lapisan bawah. hal ini sangat berbeda
dengan jalan pintas yang sebenarnya
dengan asal perjalanan billiard yang
terlarang dalam konteks wacana
ditemukan abad ke 15 di Eropa Utara
dominan.
yang mengalami kemajuan pesat,
yang
mendapatkan
spekulatif keuntungan
Di tanjungpinang rumah biliard
sehingga menjadi kegiatan olahraga
banyak ditemukan seperti
yang dilakukan oleh semua kalangan
Bintan Mall, laut jaya, potong lembu,
baik Raja, Presiden, Pengusaha, dan
rimba jaya, dan Binsen. Ditempat
anggota masyarakat lainnya.
rumah biliar diatas banyak sekali
Olahraga
Billiard
menempati
peraturan
atau
di CK,
larangan
untuk
status sebagai instrument atau alat,
berjudi, apa lagi bagi pelajar yang
sebagai
dan
masing berseragam sekolah dilarang
diperhitungkan dengan tepat dengan
keras untuk bermain atau masuk
menyesuaikan
ketempat
cara
yang
dipilih
dengan
konteks-
rumah
biliar
tersebut.
konteks sosial yang ada. Judi adalah
Karena ditempat tersebut sudah ada
suatu kegiatan pertaruhan untuk
peraturan yang ditulis seperti kertas
memperoleh keuntungan dari hasil
yang ditempelkan, dilarang berjudi.
suatu pertandingan, permainan atau
Kelurahan
Senggarang
Kota
kejadian yang hasilnya tidak dapat
Tanjungpinang merupakan daerah
diduga sebelumnya.
yang bisa dikatakan sebagai daerah
Dalam hal ini, Judi Billiard
yang
terpencil,
letak
dari
pusat
menjadi suatu permasalahan yang
daerahnya
unik dan baru, yang menggabungkan
pemerintahan. Berdasarkan observasi
suatu perilaku sosial yang dianjurkan
dan wawancara penulis dengan tokoh
dan perilaku sosial yang dilarang,
dan masyarakat awam di daerah
dua perilaku sosial yang sangat
tersebut, dapat dikatakan bahwa Judi
singkron
teks
Billiard adalah sebuah permainan
perilaku sosial yang baru. Dengan
penuh intrik untuk membungkus
membentuk
penampakan
suatu
permainan
olahraga,
5
jauh
karena
perjudian
agar
tampak
sebagai
Kelurahan
permainan olahraga. Disisi
lain,
hanya
di
Kelurahan Perumusan Masalah
dilakukan
Berdasarkan atas latar belakang
oleh
masalah di atas, maka perumusan
masyarakat di lokasi ini saja, namun
masalah
banyak sekali yang mengunjungi
Menyimpang
negeri sipil, para pekerja lokal, para bahkan
yang
Mereka
dalam penelitian ini, antara lain; “Untuk Mengetahui Bagaimanakah
pandangan ke meja billiard.
Bentuk Perilaku Menyimpang Dalam
Hal inilah setidaknya pergerakan
Permainan
dan pencegahan judi billiard di
a) Secara
dan mahasiswa tersebut dapat fokus
pengetahuan
pengalaman dalam hal meneliti di Kelurahan Senggarang Kota
Berdasarkan fenomena di atas
Tanjungpinang.
tersebut, maka penulis mencoba
b) Secara praktis, dapat dijadikan
membahas sebuah skripsi dengan
Permainan
dapat
mengenai judi billiard dan
keperluan judi.
Dalam
Kelurahan
Teoritis,
memberi
tidak
menghambur-hamburkan uang demi
“Perilaku
di
b. Kegunaan penelitian :
sehingga beberapa daripada pelajar
judul:
Biliard
Senggarang Kota Tanjungpinang?
kurangi atau bahkan di hilangkan,
dan
Permainan
Adapun tujuan yang hendak dicapai
waktunya bermain dengan satu fokus
studinya
Perilaku
a. Tujuan penelitian
berkumpul dan menunggu giliran
pada
Dalam
:
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
rumah billiard yang masih status mahasiswa.
Bentuk
ini
Kota Tanjungpinang?
antara lain banyaknya pengunjung
dan
penelitian
Billiard di Kelurahan Senggarang
lebih
menarik bagi penulis untuk dikaji
pelajar
dalam
“Bagaimanakah
rumah billiard ini, seperti pegawai
pendatang,
Kota
Tanjungpinang”
Senggarang tersebut, judi billiard ini tidak
Senggarang
sebagai
Menyimpang Billiard
sumber
ataupun
Di
informasi
referensi
penelitian selanjutnya. Kerangka Teori 6
untuk
bersumber
1. Perilaku Menyimpang Menurut perilaku
Kolip
(2011:187)
menyimpang
pada
pergaulan
yang
berbeda.
adalah
Penyimpangan dipelajari melalui
perilaku dari para warga masyarakat
proses
yang di anggap tidak sesuai dengan
transmission). Melalui proses belajar
kebiasaan, tata aturan atau norma
ini seseorang mempelajari suatu
sosial yang berlaku. Selanjutnya, di
devian
jelaskan
kebudayaan
oleh
2011:188) meliputi
Robert
perilaku semua
(Kolip,
menyimpang
tindakan
alih
budaya
subculture
(cultural
suatu
menyimpang.
sub Dilihat
dari sudut padang teori fungsional,
yang
menurut
menyipang dari norma yang berlaku
Lawang
(Sulaiman,
2002:121) mengungkapkan bahwa:
dalam suatu system dan menbulkan
“Dari
sudut
pandang
anggota
masyarakat
usaha bagi mereka yang berwenang
fungsional,
dalam istem itu untuk memperbaiki
dianggap selalu mematuhi nilai dan
perilaku tersebut.
norma sosial sehingga mereka saling
Menurut
Zaden
(Sunarto,
membutuhkan,
mengormati,
2002:192) penyimpangan (deviation)
bermusyawarah untuk consensus,
perilaku yang sejumlah besar orang
tolong
dianggap
dan
sehingga tercapai kehidupan damai.
dianggap batas toleransi. Sedangkan
Sebaliknya, masyarakat dopadang
menurut Rudianta (2009:83) seorang
memtuhi nilai norma sosial sehingga
berperilaku
mengutamakan kepentingan pribadi,
hal
yang
tercela
menyimpang
jika
menolong
kompak
menurut anggapan sebagian besar
merasa
masyarakat
meremehkan dan ingin menguasai,
kelompok/
(minimal komunitas
suatu tertentu)
terjadi
kuat
dan
sendiri,
saling
pengkotak-kotakan
dan
perilaku dan tindakannya di luar
perpecahan pada akhirnya terjadilah
kebiasaan, adat istiadat, aturan nilai-
konflik
nilai atau norma yang berlaku.
mereka”.
Menurut padangan Sutherland
dan
kekerasan
diantara
Adapun motif yang mendorong
(Sunarto, 2004:178) penyimpangan
7
remaja
melakukan
kejahatan
dan
tindakan
kedursilaan
itu,
menurut Kartono (2010:9) antara
uang atau barang berharga sebagai
lain, sebagai berikut:
taruhan;
1. Untuk memuaskan kecendrungan
mempertaruhkan sejumlah uang atau
keserakahan.
berjudi
harta
2. Meningkatnya agresivitas
dan
dipermainan
berdasarkan
dorongan seksual.
berarti
tebakan
kebetulan,
dengan
tujuan mendapatkan sejumlah uang
3. Salah-asuh dan Salah-didik orang
atau harta yang lebih besar daripada
tua, sehingga anak menjadi manja
jumlah uang atau harta semula;
dan lemah mentalnya.
menjudikan ialah memakai sesuatu
4. Hasrat untuk berkumpul dengan
untuk
kawan-kawan senasib dan sebaya,
bukunya
patologis atau abnormal.
kemudian
sendiri,
yaitu
Menurut Kartini Kartono dalam
5. Kecendrungan pembawaan yang
batin
penjudian
proses, cara, perbuatan menjudikan.
dan kesukaan meniru-niru.
6. Konflik
bertaruh,
yang
berjudul
patologi
sosial, perjudian adalah pertaruhan dan
dengan
menggunskan
sengaja
yaitu
mempertaruhkan suatu nilai atau
mekanisme pelarian diri serta
sesuatu
yang
dianggap
pembelaan diri irasional.
dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan
2. Judi Billiard Fenomena
tertentu
peristiwa-peristiwa perjudian
adalah
pertandingan,
bernilai
dalam
permainan,
perlombaan
dan
permasalahan yang kompleks, untuk
kejadian-kejadian yang tidak atau
itu maka ada baiknya bila kita
belum pasti hasilnya. Pengaturan
mencoba menarik beberapa intisari
perjudian sendiri dapat ditemukan
permasalahan
dengan
dalam Pasal 303 KUHP, Pasal 303
fenomena tersebut agar pembahasan
Bis KUHP dan UU Nomor 7 Tahun
dapat lebih terarah dan tepat. Definisi
1974 Tentang Penertiban Perjudian.
yang diberikan dalam sebuah kamus
Perjudian (gambling) dalam kamus
berkaitan
besar “khususnya” kamus Bahasa
Webster didefinisikan sebagai
Indonesia yang mana kata “judi”
suatu
adalah: “Permainan dengan memakai
elemen risiko. Risiko didefinisikan
8
kegiatan
yang
melibatkan
sebagai
kemungkinan
terjadinya
menggambarkan
tentang
Judi
suatu kerugian. Sementara Carson
Billiard di Kelurahan Senggarang
dan
dalam
Kota Tanjungpinang, Tujuan dari
and
deskriptif disini adalah membuat,
mendefinisikan
menggambarkan, meringkas berbagai
perjudian sebagai memasang taruhan
kondisi dan situasi yang timbul
atas suatu permainan atau kejadian
dimasyarakat yang menjadi objek
tertentu dengan harapan memperoleh
penelitian.
Butcher
buku Abnormal Modern
(1992) Psychology
Life,
suatu hasil atau keuntungan yang
Objek Lokasi penelitian yang
besar. Apa yang dipertaruhkan dapat
penulis pilih rumah billiard, yang
saja berupa uang, barang berharga,
terletak di samping Jalan Senggarang
makanan,
yang
dekat dengan Sekolah Menengah
dianggap memiliki nilai tinggi dalam
Atas (SMA N 6) dan Universitas
suatu komunitas.
Maritim Raja Ali Haji. Lokasi
dan
Definisi
lain-lain
serupa
dikemukakan
penelitian ini berada di wilayah
oleh Stephen Lea, et al (1987) dalam
Kelurahan
buku The Individual in the Economy,
Tanjungpinang.
A
Textbook
of
Economic
Senggrang
Data dalam penelitian ini adalah
Psychology seperti yang dikutip oleh
:
Johanes
Papu
1. Data Primer
mereka
perjudian
kondisi
dimana
(2002).
Menurut
adalah
Kota
suatu
Data primer adalah data yang
potensi
diperoleh langsung dari responden
kehilangan sesuatu yang berharga
atau objek yang diteliti atau ada
atau segala hal yang mengandung
hubungannya dengan objek yang
risiko.
diteliti (Pabundu Tika, 2011:57).
terdapat
Dimana sumber ini dapat di peroleh Metode Penelitian Pada
penelitian
menggunakan
jenis
secara langsung dari sumber aslinya ini
penulis
melalui hasil wawancara mendalam
penelitian
dengan
Deskriptif Kualitatif. Yang mencoba mengungkapkan
informan
yang
telah
melakukan permainan Judi Billiard
dan
di
9
Kelurahan
Senggarang
Kota
Tanjungpinang. Dalam penelitian ini
berkaitan
data yang langsung didapat peneliti
utama yaitu bentuk judi dalam
dari informan yang merupakan para
penggunaan
penjudi. Data yang akan diperoleh
dikalangan para penjudi diKelurahan
adalah data yang berkaitan tentang
Senggarang
masalah utama bentuk judi dalam
Data berbentuk kriteria-kriteria yang
menggunakan
telah ditentukan yang melakukan
permainan
billiard.
Sub-permasalahan yang didapat dari
dengan
permasalahan
permainan
Kota
billiard
Tanjungpinang.
permainan judi di lokasi penelitian.
permasalahan tersebut antara lain
Penentuan informan dilakukan
ada tindakan sosial apa di balik dari
dengan
permainan judi blliard bagi penjudi.
purposive sampling. Dalam hal ini,
Faktor apa saja yang menyababkan
informan akan di pilih sesuai dengan
timbulnya
terhadap
kriteria-kriteria
terhadap
tentukan. kriteria yang di maksud
permainan
makna dan
makna
menggunakan
yang
teknik
telah
di
tindakan para penjudi.
adalah:
2. Data Sekunder
c. Bagi para penjudi billiard dilokasi
Data sekunder adalah data yang
tersebut.
telah lebih dahulu dikumpulkan dan
d. Lamanya mereka bermain dalam
dilaporkan oleh orang atau instansi di
seminggu empat kali.
luar dari peneliti sendiri, walaupun yang
di
kumpulkan
e. Seharinya mereka berada dilokasi
itu
tersebut selama tiga atau empat
sesungguhnya adalah data yang asli
jam yang bertempat tinggal di
(Pabundu
Kelurahan
Tika,
2011:58).
Pada
penelitian ini penulis dapat untuk
dapat
berupa
Kota
Tanjungpinang.
memperkuat dan mendukung data primer,
Senggarang
Teknik
dokumen-
pengumpulan
data
dilakukan dengan cara observasi,
dokumen resmi, dari buku, koran,
wawancara,
dan
jurnal dan situs internet yang berisi
Kemudian
dianalisa
tentang Judi Billiard.
melakukan reduksi data, penarikan
Data
yang
terdapat
dalam
dokumentasi. dengan
data dan penarikan kesimpulan dan
penelitian ini adalah data yang
dilakuan verifikasi data.
10
Dari sekian banyak para penjudi yang
ada di rumah
olahraga. Namun seiring perjalanan
billiard
waktu, dengan melihat dan menonton
dikawasan Kelurahan Senggarang,
dari berbagai media maupun tempat-
hanya 8 (delapan) orang para penjudi
tempat, juga lingkungan yang banyak
yang dapat diamati selama penelitian
di dapatkan aktifitas billiard, yang
dilakukan.
umum
pada umumnya melakukan olahraga
mengenai identitas 8 (delapan) orang
billiard ini sebagai lahan pertaruhan
informan dan sejarah singkat awal
untuk mendapatkan uang (judi).
Gambaran
mulai bergelut atau melakukan judi
Sehingga melalui penglihatan
billiard, dan 5 (lima) informan lain
maupun pengamatan ini, timbullah
sebagai
rasa
tokoh
masyarakat.
Jadi
terhadap
mereka
ingin
keseluruhan informan ada 13 (tiga
melakukan juga, dengan alasan untuk
belas) orang.
mendapatkan uang dengan cara yang
1. Proses belajar atau dipelajari
instan. Padahal cara tersebut sudah
Proses belajar atau dipelajari
melanggar dari norma yang ada, baik
dalam permainan judi billiard yaitu
itu norma agama maupun norma di
bentuk perilaku yang terjadi akibat
dalam kehidupan sosial . rasa suntuk
seringnya berada di rumah billiard,
atau faktor suntuk, melihat rumah
menonton orang atau teman-teman
billiard yang cukup ramai dikunjungi
yang sedang bermain, serta bentuk
sedemikian rupa menjadi daya tarik
perilaku ini merupakan pengaruh dari
tersendiri bagi mereka untuk masuk
ajakan teman bermain, teman kerja,
ke dalam rumah billiard. Salah satu
teman sekolah maupun teman kuliah
yang
untuk
mereka bergabung ada ketenangan
melakukan
perilaku
yang
menyimpang tersebut (judi billiard). Dengan dihubungkan
demikian, dengan
menyebabkan
terciptanya
dan kenyamanan tersendiri dengan
jika
banyaknya kawan yang dikenal.
permainan
Hasil
wawancara
daripada
billiard ini perilaku mereka pada
informan yang penulis dapatkan
awalnya
tersebut
belum
mengenali
judi
para
Pemain
ini
lebih
billiard itu seperti apa, mereka hanya
dominan melakukan permainan judi
tahu bahwa
billiard
billiard
itu sebuah
11
karena
diakibatkan
rasa
suntuk atau faktor suntuk, melihat
kepedulian untuk menegur perbuatan
rumah billiard yang cukup ramai
yang menyimpang, (judi billiard).
dikunjungi sedemikian rupa menjadi
Penyimpangan
ini
daya tarik tersendiri bagi mereka
dilakukan
untuk
rumah
ajakan teman, dan bisa juga timbul
satu
yang
secara spontan begitu mengalami
terciptanya
mereka
suatu kejadian. penyimpangan ini
masuk
billiard.
ke
dalam
Salah
menyebabkan bergabung kenyamanan
ada
ketenangan
tersendiri
seseorang
perilaku
berdasarkan
dan
sebagian besar perilakunya dikuasai
dengan
oleh perasaan, nafsu ataupun emosi,
banyaknya kawan yang dikenal.
tanpa melakukan pertimbangan yang
2. Faktor individu
matang.
Suatu yang
perilaku
diperoleh
menyimpang adanya
dan pembahasan di atas, dapat
dorongan yang terdapat dalam diri
disimpulkan bahwa bentuk perilaku
seseorang untuk melakukan sesuatu
mereka yang merupakan pemain judi
sesuai yang diinginkan. Dalam hal
billiard di Kelurahan Senggarang ini,
ini didasari atas dasar pembuktian
baik
coba-coba dan rasa ingin tahu. Jika
mahasiswa, pelajar/siswa, itu sudah
dilihat dari sudut pandang mereka
dapat dikatakan melakukan perilaku
dalam melakukan atau menjalankan
yang
permainan judi billiard merupakan
melanggar norma-norma di dalam
suatu
kehidupan sosial, mereka melakukan
keinginan
melalui
Berdasarkan dari hasil penelitian
yang
ingin
di
itu
masyarakat,
sangat
pemuda,
menyimpang
dapatkan dari permainan judi billiard
permainan
tersebut seperti kemenangan.
mencari keuntungan, kemenangan
3. Proses interaksi.
dengan cara yang instan dan tanpa
Perilaku yang melibatkan proses komunikasi
yang
sering
billiard
memikirkan
ini
dan
memang
dampak
yang
terjalin
dialaminya, seperti: waktu istirahat
antara teman yang sering mendukung
terbuang, kehabisan banyak uang,
untuk melakukan permainan judi
barang-barang berharga tergadaikan,
billiard dengan saling melindungi,
khusus
saling merahasiakan,
pelajar/siswa
serta
tidak
12
bagi
mahasiswa keluar
dari
dan waktu
belajar,
dan
situasi
memang suka bermain billiard
ketenangan dan kenyamanan warga
dan suka berjudi, karena judi
juga
billiard berbeda dengan judi
telah
menganggu
melanggar
nilai-nilai
agama. Perilaku
yang
melakukan
permainan judi billiard mereka
billiard di Kelurahan Senggarang,
tidak pernah merasa ketakutan,
jika dilihat dari keempat faktor:
malah lebih tenang.
awalnya
pemain
saat
judi
1. Proses
para
lain,
mempelajari. mereka
Pada
Sedangkan
menonton
kalau
permainan
judi
melakukan yang
lain,
para pemain dan teman-teman
seperti cengkoko atau kartu
yang sedang bermain, nah dari
song itu mereka merasa takut
situlah
saat melakukan permainan judi
timbul
rasa
keingintahuan mereka untuk
tersebut,
bermain, selanjutnya dengan
ketangkap oleh oknum atau
keberadaan
billiard
aparat yang berwenang, nah
bagi
jikalau judi billiard ini tidak
sangat
rumah
mempengaruhi
para pemain judi karena
tersebut,
dirumah
billiard
karena
takut
nampak
sebagai
sebuah
permainan
olahraga,
namun
tersebut tidak ada waktu yang
disebaliknya ada sebuah yang
ditentukan selagi ada yang
dipertaruhkan dengan kata lain
bermain billiard maka selama
judi.
itulah
buka,
3. Proses interaksi. Pada perilaku
dapat
ini hampir sama dengan faktor
waktu
yang pertama namun pada
malamnya dengan melakukan
faktor ini mereka melakukan
judi sebelum mereka mau tidur
permainanan
dan hasil yang dipertaruhkan
berdasarkan ajakan teman, dan
juga dapat menambah uang
bisa juga timbul secara spontan
saku mereka tersebut.
begitu
sehingga
billiard
itu
mereka
menghabiskan
2. Faktor individu. Pada faktor
judi
mengalami
billiard
suatu
kejadian. Nah, penyimpangan
kedua ini dikarenakan mereka
proses interaksi
13
ini sebagian
besar perilaku para pemain judi
Daftar Pustaka
billiard
A. Buku-Buku
di
Kelurahan
Senggarang itu dikuasai oleh
Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-
perasaan, nafsu ataupun emosi,
Teori Sosial. Jakarta: Yayasan
tanpa melakukan pertimbangan
Pustaka Obor Indonesia.
yang matang, mereka hanya
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar
mencari kesenangan bersama
Sosiologi.
teman-teman dan bisa dibilang
Penerbit
menemani saat para pemain
Universitas Indonesia.
kekurangan
lawan
untuk
Jakarta:
Lembaga
Fakultas
Ekonomi
Sugiyono, 2012.
Statistika untuk
memancing para pemain lain
Penelitian. Bandung alfabeta
masuk bergabung dan bermain.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
4. Keempat, Aturan yang longgar.
Kuantitatif dan Kualitatif dan
Pada
faktor
khususnya
terakhir di
ini,
R&D. Bandung ALFFABETA.
Kelurahan
Cet
Senggarang belum ada aturan yang
baku
yang
Dharmawan, Heru, 2013. Kenakalan
mengatur
Remaja,
Mabuk-Mabukan
tentang perjudian (judi billiard)
Dikalangan
oleh pemerintah, dalam hal ini
Tarempa
Pemerintah
Kota
Siantan Kabupaten Kepulauan
Tanjungpinang. Sehingga para
Anambas. Skripsi Pada Sarjana
penjudi bebas untuk melakukan
Fisip Umrah.
permainan
judi
Timur
Didesa
Kecamatan
lokasi
Suhardi, Sri sunarti, 2009. Sosiologi
tersebut tanpa melihat waktu,
2 Untuk SMA/MA Kelas XI
dan
Program IPS. Jakarta: Pusat
perilaku
di
Remaja
yang
mereka
lakukan itu sudah menyimpang
Pembukuan,
daripada aturan dan norma-
Pendidikan Nasional.
norma ataupun kaidah-kaidah
Departemen
Kasmawati, 2014. Seks Bebas di
yang ada di dalam kehidupan
Kalangan
sosial masyarakat.
Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.
14
Mahasiswa
Kost
Skripsi
pada
Sarjana
FISIP
Soetomo. 2013. Masalah Sosial dan
Umrah.
Upaya
Tika, Pabundu. 2011 Metodelogi
Yogyakarta:
Riset Bisnis. Bimi aksara
Sugiono,
Sunarto, kamanto. 2004. Pengantar
fakultas
2012.
ekonomi
Palmer.
Narwoko,
Theory
in
Schleirmacher,
Dilthey,
and
Hukum
Pidana
(KUHP), Bogor: Politea.
2003.Hermeneutics Interpretation
Memahami
Soesilo, R. 1996. Kitab UndangUndang
E.
Pelajar.
Alfabeta.
Universitas Indonesia. Richard,
Pustaka
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Sosiologi. Jakarta : Lembaga penerbit
Pemecahannya.
Dwi
dan
Bagong
Suyanto. 2011. Sosiologi teks pengantar dan
Terapan.
Gadamer, Terj: Hermeunitika;
Jakarta: Kencan prenada Media
Teori
Group.
Baru
Mengenai
Interpretasi.
Yogyakarta:
Nazsir, Nasrllah. 2008. Sosiologi
Pustaka Pelajar.
Kafian lengkap
Carson, C. Rober, dan Butcher, James
N.
1992.
Abnormal
Psychology and Modrn Ninth
edition.
Teori
New
sosial.
Life. York:
sebagai
Bandung:
ilmu Widya
Kolip, Usman dan Setiadi, Elly M. 2011,
Kartono, Kartini. 2003. Patologi Rajagrafindo
sosilogi
Padjadjaran.
Harper Collins Publishers Inc.
Sosial.
Konsep dan
Pengantar
Sosiologi
Pemahaman Fakta Dan Gejala
Press.
Peermasalahan
Jakarta.
Sosial:
Teori
Aplikasi, Dan Pemecahannya,
Soekanto, Ssoerjono. 2001, Sosiologi
Edisi Pertama, Cetakan Ke-1
Suatu
Jakarta: Kencana
Pengantar,
Grafindo M.S.
Jakarta:
Raja
Persada
Siahaan,
Menyimpang
Arikunto, Suharsimi. 2008. DasarJokie.
Perilaku
Dasar
Pendekatan
Edisi
Sosiologi. Jakarta: PT. INDEKS.
Aksara
2009.
15
Evaluasi Revisi.
Pendidikan
Jakarta:
Bumi
/2001/03/index.html/ diakses B. Perundang-Undangan UNDANG-UNDANG INDONESIA TAHUN
tanggal 4 juni 2015.
REPUBLIK NOMOR
1974
eJournal Ilmu Sosiatri, Volume 2,
7
Nomor 3 ,2014 : 25-37. Hlm 2.
TENTANG
Mahasiswa Program S1 Ilmu
PENERTIBAN PERJUDIAN. UNDANG-UNDANG
Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial
HUKUM
dan Ilmu Politik, Universitas
PIDANA PASAL 303 AYAT
Mulawarman.
(1), (2) DAN (3).
Wakmintogel, (2011, 22 januari). Sejarah Perjudian Negara.
C. Sumber Website dan Internet:
http://wakmintogel.wordpress.com/2
Papu,Johanes.2002.PerilakuBerjudi:/
011/01/22/sejarah-perjudian-
/www.epsikologi.com/epsi/sosial
Negara/ (di akses pada 1 maret
_detail.asp/diakses tanggal 4 juni
2015).
2015.
Syahid Latif. 2011. Negara-Negara
Pasternak IV, A.V. dan Fleming, M.F.
1999.
Prevalence
penjudi Terbesar di Dunia.
of
http://sepuluhbesardijagadraya.blogs
gambling disorders in a primary
pot.com/2012/05/Negara-
care setting. Archives of Family Medicine,
8,
penjudi-terbesar-di-dunia.
515-
(di akses pada 2 maret 2015).
520.http://www.basisonline.org/
Kisah Bersejarah. 1620. Sejarah
1999/11/index.html/ diakses
Masyarakat Dan Judi.
tanggal 4 juni 2015.
Johanes Papu. 2002. Sejarah Dan
Shaffer, H. J., Hall, M. N., dan Vander
Bilt,
html
J.
Jenis Perjudian.
(1999).
http://www.e-
Estimating the Prevalence of
psikologi.com/epsi/sosial_detail.
Disordered Gambling Behavior
asp?id=279 (di askes pada 8
in the United States and Canada:
maret 2015).
A Research Synthesis. American
Hanggar
Journal of Public Health, 89,
Billiard
Sejarah
1369-
Dan
Olahraga Biliar.
1376.http://www.basisonline.org 16
Jakarta.
2010.
Perkembangan
http://hanggarbilliardjkt.blogspot.co m/2010/03/sejarah-danperkembangan-olahraga.
html
(di akses pada tanggal 10 maret 2015). Luxboy. 2009. Sejarah Billiard di Amerika. http://rifkikousten.blogspot.com/ (di akses pada tanggal 10 maret 2015). http://www.gogle.com (di akses 19 maret 2015). http://kelompokeptiklima.wordpress. com/2013/04/29/sejarahgambling/
(diakses
pada
10
Maret 2015). https://hidrosita.wordpress.com/2013 /09/24/hermeneutika-paulricoeur/ http://id.wikipedia.org/wiki/Tindakan _sosial
17