Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
PERHITUNGAN KERUGIAN FINANSIAL AKIBAT KETIDAKHADIRAN TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN EKSPOR-IMPOR Yeni Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email :
[email protected]
ABSTRAK Perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor yang berlokasi Surabaya akan digunakan sebagai objek penelitian tentang kerugian finansial yang diakibatkan oleh ketidakhadiran tenaga kerja. Produk yang diekspor oleh perusahaan adalah vanili dan produk yang diimpor adalah tinta cetak untuk keperluan percetakan-percetakan terutama yang berhubungan dengan packaging rokok. Tenaga kerja pada perusahaan ini dapat digolongkan menjadi 3 yaitu bagian staf kantor, sopir, dan office boy. Permasalahan mengenai ketidakhadiran sering terjadi di dalam perusahaan ini, baik yang dilakukan oleh tenaga kerja staf kantor, sopir, maupun office boy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar jam kerja yang hilang, serta jumlah kerugian finansial yang ditanggung oleh perusahaan akibat ketidakhadiran tenaga kerjanya. Setelah melakukan penelitian, maka diketahui jumlah menit kerja yang hilang selama setahun adalah sebesar 75,618 menit. Jumlah tersebut dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sebesar 24,678 menit untuk keterlambatan dan sebesar 50,940 menit untuk ketidakhadiran. Sedangkan kerugian yang ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat dari ketidakhadiran tenaga kerjanya selama setahun adalah sebesar Rp 16,272,877.05. Jumlah tersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu sebesar Rp 7,123,975.91 untuk keterlambatan dan sebesar Rp 9,148,901.13 untuk ketidakhadiran. Usulan perbaikan yang sekiranya dapat diterapkan di perusahaan adalah penggantian jam ketidakhadiran dengan cara mengganti jam ketidakhadiran tanpa mendapat gaji/upah dan tunjangan apapun serta tanpa potongan apapun. Kata kunci: ketidakhadiran, kerugian finansial
PENDAHULUAN Latar Belakang Sampai pada saat ini, belum banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengendalian ketidakhadiran tenaga kerja. Bahkan, banyak perusahaan yang merasa tidak perlu untuk mencatat data tenaga kerja yang tidak hadir sehingga perusahaan tidak mengetahui berapa banyak jam yang hilang akibat ketidakhadiran tenaga kerjanya. Padahal, perusahaan akan mengalami kerugian akibat ketidakhadiran tenaga kerjanya, baik kerugian finansial maupun kerugian non finansial. Bagaimanapun juga, ketidakhadiran tenaga kerja bukan hanya permasalahan bagi tenaga kerja itu sendiri tetapi juga merupakan masalah bagi sebuah perusahaan dan oleh karena itulah, maka masalah ini dapat juga dikatakan merupakan tanggung jawab semua orang. Ketidakhadiran tenaga kerja dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya kecelakaan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
yang serius atau sakit, moral yang rendah, kondisi kerja yang tidak menyenangkan, rasa bosan terhadap pekerjaan, ketidakpuasaan terhadap pekerjaan, permasalahan pribadi (keuangan, perlakuan yang tidak menyenangkan, dll.), permasalahan transportasi, stres, beban pekerjaan yang terlalu berat, dan lain-lainkajur. Salah satu alasan ketidakhadiran tenaga kerja yang sering menimbulkan dilema bagi perusahaan adalah alasan sakit. Di satu sisi, tenaga kerja berhak untuk mendapatkan ijin tidak hadir apabila membutuhkan waktu untuk beristirahat memulihkan kesehatan tetapi di sisi yang lainnya, tenaga kerja seringkali memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadinya. Ketidakhadiran bukan selalu berarti tidak hadirnya tenaga kerja selama seharian penuh di perusahaan tempatnya bekerja tetapi juga dapat berarti tidak hadirnya tenaga kerja pada jam-jam tertentu yang seharusnya masih pada batasan jam kerja efektif yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dirasa perlu untuk menghitung secara kuantitatif seberapa besar perusahaan dirugikan akibat ketidakhadiran tenaga kerjanya. Dengan mengetahui jumlah kerugian finansial inilah, diharapkan perusahaan akan sadar atas biaya tersembunyi yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan dan kemudian dapat mengatasi masalah ketidakhadiran tenaga kerja dengan serius sehingga tidak ada lagi pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Perusahaan ekspor impor ini merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai masalah dengan ketidakhadiran tenaga kerjanya yang cukup sering baik dengan alasan kesehatan maupun ijin untuk kepentingan-kepentingan lainnya. Tenaga kerja pada perusahaan ini digolongkan menjadi 3 yaitu bagian staff kantor, sopir, dan office boy. Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakhadiran tenaga kerjanya pun belum diperhitungkan dalam bentuk finansial. Oleh karena itulah, perlu untuk dilakukan perhitungan jumlah jam yang hilang akibat ketidakhadiran tenaga kerja agar perusahaan mengetahui seberapa besar kerugian secara finansial yang ditimbulkan sebagai akibat dari ketidakhadiran tenaga kerjanya. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah jam kerja yang hilang akibat ketidakhadiran tenaga kerja. 2. Menentukan berapa besar kerugian finansial perusahaan yang ditimbulkan oleh tenaga kerja. 3. Memberikan usulan-usulan perbaikan kepada perusahaan untuk mengurangi ketidakhadiran tenaga kerja. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Obyek penelitian adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan (tidak termasuk direktur) sejumlah 15 orang. Perhitungan pada penelitian menggunakan data absensi tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan Data absensi yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder berupa data harian selama setahun dimulai dari bulan Januari tahun 2008 sampai dengan bulan Desember tahun 2008. Perusahaan ini bekerja selama 6 hari dalam seminggu, hari Senin sampai dengan hari Jumat dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00, dan waktu istirahat dimulai dari
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
pukul 12.00 hingga 13.00. Sedangkan hari Sabtu dimulai dari pukul 08.00 hingga 13.00, tanpa waktu istirahat. Perusahaan memberikan kesempatan untuk cuti selama 12 hari kerja dalam 1 tahun. Hasil dari penelitian adalah kerugian perusahaan karena ketidakhadiran tenaga kerjanya dalam bentuk finansial.
TINJAUAN PUSTAKA Ketidakhadiran menurut Cascio adalah kegagalan atau kelalaian seorang tenaga kerja untuk menyerahkan atau menunjukkan apa yang dikerjakannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau tidak hadirnya tenaga kerja di tempat kerjanya, pada jam-jam kerja efektif yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan. Beberapa alasan yang menjadi penyebab dari ketidakhadiran antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kesehatan Dilihat dari sudut pandang seorang tenaga kerja, memang tidak dapat disalahkan apabila tenaga kerja tiba-tiba tidak dapat hadir dikarenakan oleh alasan kesehatan. 2. Kepentingan keluarga Seorang tenaga kerja membutuhkan kesadaran dari pihak perusahaan bahwa tenaga kerja bukan hanya sebagai seorang tenaga kerja saja tetapi juga sebagai pribadi yang mempunyai kehidupan selain di tempat kerjanya. 3. Liburan Tenaga kerja yang bekerja lebih lama akan mendapatkan hari libur yang lebih lama, bahkan untuk sesama tenaga kerja. Berikut ini akan diberikan uraian secara singkat mengenai permasalahan yang timbul akibat ketidakhadiran tenaga kerja: 1. Penurunan produktivitas Tenaga kerja yang ada harus atau mungkin saja menanggung beban kerja yang berlebihan untuk menggantikan tenaga kerja yang tidak hadir dan sebagai akibatnya, maka moral dan pelayanan tenaga kerja yang bersangkutan akan mengalami penurunan. 2. Kerugian finansial Ada kemungkinan juga bertambahnya biaya sehubungan dengan pembayaran untuk lembur bagi tenaga kerja yang menggantikan pekerjaan tenaga kerja yang tidak hadir dan pembayaran untuk tenaga kerja pengganti atau sementara. 3. Kerugian manajemen Jam kerja produktif yang dimiliki oleh manajer akan berkurang karena dihabiskan untuk mengawasi tenaga kerja pengganti atau sementara dan atau menjelaskan kembali tugas-tugasnya. Manajemen tambahan dibutuhkan untuk menjaga dan mengontrol ketidakhadiran. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menangani ketidakhadiran dapat dilakukan dengan 4 langkah sebagai berikut: 1. Mengurangi ketidakhadiran 2. Mengenali ketidakhadiran yang berlebihan 3. Komunikasi perseorangan 4. Tindakan lanjutan
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Langkah-langkah metode kuantitatif yang digunakan untuk menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakhadiran adalah seperti berikut ini: 1. Menghitung jumlah hari kerja efektif per bulan yang direncanakan oleh perusahaan 2. Menghitung menit kerja efektif per tenaga kerja per bulan 3. Menghitung persentase menit ketidakhadiran per tenaga kerja terhadap menit ketidakhadiran total, menghitung persentase menit ketidakhadiran per tenaga kerja terhadap menit kerja efektif total, menghitung persentase menit ketidakhadiran per tenaga kerja terhadap menit kerja efektif per tenaga kerja, menghitung tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif, serta menghitung tingkat ketidakhadiran dalam perusahaan 4. Menghitung gaji/upah pokok dan tunjangan kesehatan, dan uang makan per menit per tenaga kerja 5. Menghitung kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja 6. Menghitung kerugian ketidakhadiran total per bulan METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi awal dilakukan dengan mengamati hal-hal apa yang sedang terjadi di dalam perusahaan untuk dijadikan penelitian. 2. Pengidentifikasian masalah dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang permasalahan yang sedang terjadi di dalam perusahaan, yaitu tentang ketidakhadiran. 3. Setelah mengetahui adanya permasalahan ketidakhadiran dalam perusahaan, maka dilakukan pencarian studi literatur yang berhubungan dengan ketidakhadiran untuk lebih memahami permasalahan yang dijadikan penelitian. 4. Dengan memahami lebih lanjut tentang permasalahan ketidakhadiran yang sedang terjadi, maka akan lebih mudah untuk menentukan tujuan dari penelitian yang dilakukan. 5. Pengumpulan data sekunder untuk penelitian adalah data harian selama setahun dimulai dari bulan Januari tahun 2008 sampai dengan bulan Desember tahun 2008, gaji/upah pokok yang diberikan, tunjangan kesehatan, uang makan, dan data-data lain yang berhubungan dengan ketidakhadiran. 6. Perhitungan jumlah hari kerja efektif yang direncanakan dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah hari dalam sebulan dengan jumlah hari Minggu, hari libur nasional yang tidak jatuh pada hari Minggu, hari libur yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan cuti yang diijinkan oleh perusahaan. 7. Perhitungan menit kerja efektif per tenaga kerja per bulan dapat dilakukan dengan cara mengalikan jumlah hari kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan per tenaga kerja per bulan dengan jumlah menit kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan per tenaga kerja per hari. 8. Perhitungan persentase menit ketidakhadiran terhadap menit ketidakhadiran total dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah menit ketidakhadiran per tenaga kerja dengan jumlah menit ketidakhadiran total kemudian mengalikannya dengan 100. Perhitungan persentase menit ketidakhadiran terhadap menit kerja efektif total dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah menit ketidakhadiran per tenaga kerja dengan jumlah menit kerja efektif total kemudian mengalikannya dengan 100. Perhitungan persentase menit ketidakhadiran terhadap menit kerja efektif per tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah menit ketidakhadiran per tenaga
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
kerja dengan jumlah menit kerja efektif per tenaga kerja kemudian mengalikannya dengan 100. Perhitungan tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif direncanakan dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah menit kerja efektif total yang terealisasikan dengan jumlah menit kerja efektif total yang direncanakan kemudian mengalikannya dengan 100. Perhitungan tingkat ketidakhadiran dalam perusahaan dapat dilakukan dengan cara mengurangkan 100% dengan tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif direncanakan. 9. Perhitungan gaji/upah pokok dan tunjangan kesehatan per menit per tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara mengalikan gaji/upah pokok atau tunjangan kesehatan per bulan dengan 12 bulan kemudian dibagi dengan jumlah menit kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan per tenaga kerja per tahun. Sedangkan perhitungan uang makan per menit per tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara mengalikan uang makan per hari per tenaga kerja dengan jumlah hari kerja efektif per tenaga kerja yang terealisasikan kemudian dibagi dengan jumlah menit kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan per tenaga kerja. 10. Perhitungan kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan gaji/upah pokok per menit per tenaga kerja dengan tunjangan kesehatan per menit per tenaga kerja dan uang makan per menit per tenaga kerja kemudian dikalikan dengan menit ketidakhadiran per tenaga kerja. 11. Perhitungan kerugian total per bulan dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan kerugian ketidakhadiran seluruh tenaga kerja. 12. Penginterpretasian hasil perhitungan dapat digunakan untuk mengambil keputusankeputusan manajerial yang berhubungan dengan pengendalian ketidakhadiran. 13. Pemberian usulan-usulan perbaikan kepada perusahaan diharapkan mampu untuk membantu perusahaan dalam mengurangi ketidakhadiran tenaga kerja. 14. Kesimpulan dan saran merupakan tahap yang paling akhir dari metodologi penelitian dan berisi tentang hasil yang diperoleh dari penelitian dan saran yang diharapkan berguna untuk penelitian selanjutnya. PENGUMPULAN DATA Perusahaan ekspor impor ini didirikan oleh Bapak Tan Kong Sing dan Ibu Liem Hwee Nio dan mulai beroperasi pada tanggal 16 Agustus 1957. Dari tahun ke tahun, perusahaan mengekspor dan mengimpor berbagai produk tetapi pada saat ini, hanya mengekspor vanili dan mengimpor tinta cetak. Perusahaan ekspor impor ini hanya mempunyai 19 orang tenaga kerja yang terdiri dari 9 orang staff kantor, 4 orang office boy, 2 orang sopir, dan 4 orang satpam. Jam kerja yang berlaku adalah sama untuk setiap bagian, yaitu 6 hari kerja dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Jam kerja untuk hari Senin hingga hari Jum’at dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 dan mempunyai waktu istirahat antara pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00. Sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 tanpa waktu istirahat. Data-data yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder sebagai berikut: Data hari libur nasional dan hari libur perusahaan selama tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 1.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Data gaji pokok dan uang makan untuk masing-masing tenaga kerja selama tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2. Tunjangan kesehatan per tenaga kerja adalah sebesar Rp 30,000.00 per bulan. Data absensi harian bulan Januari 2008 untuk tenaga kerja HM dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 1. Hari Libur Tahun 2008 Tgl
Bulan
Keterangan Tahun Baru Masehi 1 Januari 2008 Tahun Baru 10 Januari Hijriyah Tahun baru Imlek 7 Februari 2559 7 Maret Hari Raya Nyepi Maulud Nabi 20 Maret Muhammad S.A.W. Wafat Yesus 21 Maret Kristus Kenaikan Yesus 1 Mei Kristus 20 Mei Hari Raya Waisak Hari Libur 14 Juli Perusahaan 23 Juli Pilkada Isra' Mi'raj Nabi 30 Juli Muhammad S.A.W. Proklamasi 18 Agustus Kemerdekaan RI Hari Libur 30 September Perusahaan 1 Oktober Hari Raya Idul Fitri 2 Oktober Hari Raya Idul Fitri Hari Libur 3 Oktober Perusahaan Hari Libur 4 Oktober Perusahaan 4 November Pilkada 8 Desember Idul Adha 25 Desember Hari Raya Natal Tahun Baru 29 Desember Hijriyah Hari Libur 30 Desember Perusahaan Hari Libur 31 Desember Perusahaan
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Tabel 2. Gaji Pokok dan Uang Makan Tahun 2008 Nama Tenaga Kerja HM FS RB SR LD YH SW HD SP WY ZN YS AM TR BB
Gaji Pokok per Bulan Rp4,300,000.00 Rp2,100,000.00 Rp4,300,000.00 Rp2,825,000.00 Rp3,450,000.00 Rp1,560,000.00 Rp1,365,000.00 Rp1,183,000.00 Rp1,248,000.00 Rp900,000.00 Rp888,000.00 Rp840,000.00 Rp912,000.00 Rp2,340,000.00 Rp1,895,000.00
Uang Makan per Hari Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp7,000.00 Rp7,000.00 Rp4,000.00 Rp4,000.00 Rp4,000.00 Rp4,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00
Tabel 3. Absensi Harian HM (Januari 2008) Januari 2008 Tanggal Pagi Siang Masuk Keluar Masuk Keluar 1 Libur 2 7:46 16:02 3 7:46 16:01 4 7:10 16:01 5 7:48 13:00 6 Minggu 7 7:50 16:00 8 7:51 16:03 9 7:47 16:00 10 Libur 11 7:54 16:02 12 7:44 13:00 13 Minggu 14 7:48 9:16 10:19 16:01 15 7:53 16:04 16 7:47 16:02 17 7:55 16:02 18 7:31 16:01
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
7:54
13:02 Minggu
7:52 7:49 7:50 7:53 7:51 7:49
16:03 16:01 16:00 16:02 16:00 13:00 Minggu
7:53 7:44 7:44 7:47
16:01 16:03 16:00 16:02
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Perhitungan Kerugian Akibat Ketidakhadiran Perhitungan kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakhadiran ini melalui langkahlangkah berikut ini: 1. Menghitung jumlah hari kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan dengan cara mengurangi jumlah hari dalam sebulan dikurangi dengan jumlah hari tidak efektif. Untuk perhitungan hari kerja efektif pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perhitungan Hari Kerja Efektif Bulan Janari 2008
Jumlah hari dalam sebulan Jumlah hari Minggu dalam sebulan Jumlah hari libur perusahaan Jumlah cuti yang diperkenankan Jumlah hari libur nasional Jumlah hari tidak efektif Jumlah hari kerja efektif
31 hari 4 hari 0 hari 1 hari 2 hari 7 hari 24 hari
2. Menghitung menit kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan dengan cara mengalikan hari kerja efektif dengan menit kerja. Untuk perhitungan jumlah menit kerja pada bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah menit kerja selain hari Sabtu (20 hari × 420 menit = 8400 menit) + jumlah menit kerja hari Sabtu (4 hari × 300 menit = 1200 menit) = jumlah menit kerja bulan Januari 2008 (9600 menit).
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
3. Menghitung persentase menit ketidakhadiran per tenaga kerja terhadap menit ketidakhadiran total dan menit kerja efektif yang direncanakan oleh perusahaan baik total maupun per tenaga kerja, menghitung tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif yang direncanakan, serta tingkat ketidakhadiran perusahaan. Perhitungan selengkapnya untuk keterlambatan pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 5. Jumlah menit kerja efektif yang direncanakan adalah 9600 menit. Tabel 5. Perhitungan Ketidakhadiran karena Keterlambatan (Januari 2008)
Nama %MTLo %MTLo %MTLo Tenaga MTL thd thd thd Kerja MTLt MEt MEo HM 63 3.01 0.04 0.66 FS 366 17.51 0.25 3.81 RB 234 11.20 0.16 2.44 SR 86 4.11 0.06 0.90 LD 334 15.98 0.23 3.48 YH 283 13.54 0.20 2.95 SW 188 9.00 0.13 1.96 HD 196 9.38 0.14 2.04 SP 10 0.48 0.01 0.10 WY 2 0.10 0.00 0.02 ZN 132 6.32 0.09 1.38 YS 0 0.00 0.00 0.00 AM 24 1.15 0.02 0.25 TR 172 8.23 0.12 1.79 BB 0 0.00 0.00 0.00 Total 2,090 1.45 Keterangan: ME : Jumlah Menit Kerja Efektif Direncanakan (dalam menit) MTL : Jumlah Menit Keterlambatan (dalam menit) MTLo: Jumlah Menit Keterlambatan per Tenaga Kerja MTLt : Jumlah Menit Keterlambatan Total MEt : Jumlah Menit Kerja Efektif Direncanakan Total MEo : Jumlah Kerja Efektif Direncanakan per Tenaga Kerja Tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif yang direncanakan (untuk keterlambatan) pada bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut: 144,000 - 2,090 100% 98.51% 144,000
Tingkat ketidakhadiran karena keterlambatan pada bulan Januari 2008 adalah 1.45%. Perhitungan selengkapnya untuk ketidakhadiran karena tidak masuk kerja pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 6. Jumlah menit kerja efektif yang direncanakan adalah 9600 menit.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009 Tabel 6. Perhitungan Persentase Ketidakhadiran karena Tidak Masuk Kerja(Januari 2008)
Nama %MTHo %MTHo %MTHo Tenaga MTH thd thd thd Kerja THt MEt MEo HM 0 0.00 0.00 0.00 FS 420 11.11 0.29 4.38 RB 0 0.00 0.00 0.00 SR 0 0.00 0.00 0.00 LD 420 11.11 0.29 4.38 YH 0 0.00 0.00 0.00 SW 420 11.11 0.29 4.38 HD 0 0.00 0.00 0.00 SP 0 0.00 0.00 0.00 WY 420 11.11 0.29 4.38 ZN 420 11.11 0.29 4.38 YS 0 0.00 0.00 0.00 AM 840 22.22 0.58 8.75 TR 840 22.22 0.58 8.75 BB 0 0.00 0.00 0.00 Total 3,780 2.63 Keterangan: MTH : Jumlah Menit Ketidakhadiran (dalam menit) MTHo : Jumlah Menit Ketidakhadiran per Tenaga Kerja MTHt : Jumlah Menit Ketidakhadiran Total Tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif yang direncanakan (untuk ketidakhadiran) pada bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut: 144,000 - 3,780 100% 97.38% 144,000
Tingkat ketidakhadiran karena tidak masuk kerja pada bulan Januari 2008 adalah 2.63%. Jadi, tingkat efektivitas penggunaan menit kerja efektif yang direncanakan (untuk keseluruhan) pada bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut: 144,000 - 5,870 100% 95.92% 144,000
Tingkat ketidakhadiran karena keterlambatan dan tidak masuk kerja pada bulan Januari 2008 adalah 4.08%. 4. Menghitung gaji/upah pokok, tunjangan kesehatan, dan uang makan per menit per tenaga kerja pada tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 7. Tunjangan kesehatan tenaga kerja untuk masing-masing tenaga kerja adalah Rp 3.24.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009 Tabel 7. Gaji/Upah Pokok, Tunjangan Kesehatan, dan Uang Makan(Januari 2008) Nama Tenaga Kerja
Gaji/Upah Pokok Tenaga Kerja per Menit
Uang Makan Tenaga Kerja per Menit
Total
HM
Rp 464.61
Rp 12.50
Rp 480.36
FS
Rp 226.90
Rp 11.98
Rp 242.13
RB
Rp 464.61
Rp 12.50
Rp 480.36
SR
Rp 305.24
Rp 12.50
Rp 320.98
LD
Rp 372.77
Rp 11.98
Rp 387.99
YH
Rp 168.56
Rp 12.50
Rp 184.30
SW
Rp 147.49
Rp 11.98
Rp 162.71
HD
Rp 127.82
Rp 17.50
Rp 148.56
SP
Rp 134.85
Rp 17.50
Rp 155.59
WY
Rp 97.24
Rp 9.58
Rp 110.07
ZN
Rp 95.95
Rp 9.58
Rp 108.77
YS
Rp 90.76
Rp 10.00
Rp 104.00
AM
Rp 98.54
Rp 9.17
Rp 110.95
TR
Rp 252.84
Rp 11.46
Rp 267.54
BB
Rp 204.75
Rp 12.50
Rp 220.50
5. Menghitung kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja dengan cara mengalikan jumlah menit ketidakhadiran dengan jumlah gaji/upah pokok, tunjangan kesehatan, dan uang makan. Untuk perhitungan kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja karena keterlambatan pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Perhitungan Kerugian Ketidakhadiran karena Keterlambatan(Januari 2008) Nama Tenaga Kerja
Kerugian Akibat Keterlambatan
HM
Rp 30,262.38
FS
Rp 88,617.76
RB
Rp 112,403.12
SR
Rp 27,604.44
LD
Rp 129,589.37
YH
Rp 52,156.62
SW
Rp 30,589.20
HD
Rp 29,118.60
SP
Rp 1,555.88
WY
Rp 220.14
ZN
Rp 14,358.03
YS
Rp 0
AM
Rp 2,662.79
TR
Rp 46,016.21
BB
Rp 0
Total
Rp 565,154.55
Untuk perhitungan kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja (untuk keterlambatan) pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 9.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009 Tabel 9. Kerugian Ketidakhadiran Kerja karena Tidak Masuk Kerja (Januari 2008) Nama Tenaga Kerja
Kerugian Akibat Ketidakhadiran
HM
Rp 0
FS
Rp 96,661.26
RB
Rp 0
SR
Rp 0
LD
Rp 157,925.45
YH
Rp 0
SW
Rp 63,306.32
HD
Rp 0
SP
Rp 0
WY
Rp 42,204.21
ZN
Rp 41,659.64
YS
Rp 0
AM
Rp 85,497.57
TR
Rp 215,105.35
BB
Rp 0
Total
Rp 702,359.81
Untuk perhitungan kerugian ketidakhadiran per tenaga kerja (untuk keseluruhan) pada bulan Januari 2008 dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Perhitungan Kerugian Ketidakhadiran (Januari 2008) Nama Tenaga Kerja HM FS RB SR LD YH SW HD SP WY ZN YS AM TR BB Total
Kerugian Akibat Ketidakhadiran Total Rp 30,262.38 Rp 185,279.03 Rp 112,403.12 Rp 27,604.44 Rp 287,514.82 Rp 52,156.62 Rp 93,895.52 Rp 29,118.60 Rp 1,555.88 Rp 42,424.35 Rp 56,017.67 Rp 0 Rp 88,160.36 Rp 261,121.56 Rp 0 Rp 1,267,514.35
Usulan-usulan Perbaikan Usulan-usulan perbaikan untuk perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu metode untuk mengendalikan tingkat ketidakhadiran dengan cara penggantian jam ketidakhadiran
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
serta metode untuk mengurangi tingkat ketidakhadiran seperti perubahan kondisi kerja dan pemberian insentif Dengan strategi di atas dan diterapkan dalam perusahaan, diharapkan tidak hanya ketidakhadiran saja yang berkurang tetapi pemberhentian tenaga kerja, moral yang rendah, dan tempat kerja yang buruk juga akan berkurang. PENUTUP Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Jumlah menit kerja yang hilang akibat ketidakhadiran tenaga kerja selama setahun adalah sebesar 75,618 menit. Jumlah tersebut dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu karena keterlambatan sebesar 24,678 menit dan karena tidak masuk kerja sebesar 50,940 menit. 2. Kerugian finansial perusahaan yang ditimbulkan oleh seluruh tenaga kerja selama setahun adalah sebesar Rp 16,272,877.05. Jumlah tersebut dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu karena keterlambatan sebesar Rp 7,123,975.91 dan karena tidak masuk kerja sebesar Rp 9,148,901.13. 3. Usulan perbaikan yang sekiranya dapat diterapkan di perusahaan adalah penggantian jam ketidakhadiran dengan cara mengganti jam ketidakhadiran tanpa mendapat gaji/upah dan tunjangan apapun serta tanpa potongan apapun. Dengan demikian, maka kedua belah pihak yaitu perusahaan dan tenaga kerja sama-sama tidak ada yang merasa dirugikan dan tenaga kerja tidak merasa mendapat hukuman akibat ketidakhadirannya. Saran Beberapa saran yang diberikan penulis untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Data tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga kerja sebaiknya juga dimasukkan sehingga dapat diperkirakan pekerjaan mana saja yang hilang sebagai akibat ketidakhadiran tenaga kerja. 2. Obyek penelitian sebaiknya bukan hanya tenaga kerja staff kantor, sopir, dan office boy saja tetapi juga satpam sehingga hasil perhitungan yang didapatkan lebih detail. DAFTAR PUSTAKA Attendance Awareness Program, http://www.uwo.ca/humanresources/docandform/docs/leadermanger/improvingp erformance/attendanceissues/attendaware.pdf, Januari 2004. Cascio, Wayne F., Costing Human Resources: The Financial Impact of Behavior in Organizations, Fourth Edition, College Publishing, South-Western, 2000. Chauke, Busisiwe Patricia, The Impact of Absenteeism on the Private Security Industry in Gauteng Province, South Africa, http://etd.unisa.ac.za/ETDdb/theses/available/etd-04302008-105945/unrestricted/dissertation.pdf, Juni 2007. Guidelines for Absenteeism Control, http://www.benefits.org/interface/cost/absent 2.htm.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-13
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Josias, Beverley Ann, The Relationship Between Job Satisfaction and Absenteeism in a Selected Field Services Section within an Electricity Utility in the Western Cape, http://verfroller.nl/rio.pdf, November 2005. Vikesland, Gary, How to Deal with Employee Absenteeism, http://www.employeremployee.com/absent.html. Wijaya, N.H. Setiadi, Metode Kuantitatif untuk Mengendalikan Kerugian Akibat Kemangkiran, http://www.lmfeui.com/uploads/file16-XXIX-Juni-2000.PDF, Juli 2000.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-44-14