PERHATIAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI DI DESA LAKAPERA KECAMATAN GU KABUPATEN BUTON TENGAH)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
OLEH RAMSIA NIM.A1A3 11 033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
ABSTRAK Ramsia,A1A311033, Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah .) dibimbing oleh Abdul Halim Momo sebagai pembimbing I dan Wa ode Reni sebagai pembimbing II. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ?Tujuan penelitian ini adalah :(1)Untuk mengetahui bentuk - bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah . Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, sumber data yaitu data primer, data sekunder danInforman,dalam penelitian ini , informan di ambil secara sengaja ( purposive sampling), maka di tetapkan 11 orang tua sebagai informan kunci ( informant key) dan informan tambahan 3 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1). Bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar (Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah ) yaitu:(a). pemberian bimbingan atau nasehat adalah pada saat siswa belajar di rumah orang tua selalu memberikan bimbingan dan mendampingi siswa belajar dirumah,(b). pengawasan terhadap anak adalah orang tua siswa selalu mengingatkan dan mengontrol anak dalam belajar. (c). pemberian penghargaan yaitu orang tua selalu memberikan penghargaan kepada anaknya sesuai kemampuan ekonominya .(d) Pemenuhan fasilitas, adalah orang tua memberikan fasiltas kepada anaknya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan .(e) Penciptaan suasana yang tenang nyaman dan tentram adalah mendukung anak dengan mudah untuk berkosentrasi belajar Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa (1).Bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar (studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) yaitu:orang tua memberikan bimbingan dan mendampingi siswa belajar, mengontrol dan mengingatkan waktu belajar anak, pemberian penghargaan atau hadiah kepada anaknya,memberikan fasiltas kepada siswa/anaknya dalam belajar,mendukung anak berkosentrasi belajar di rumah. Kata kunci : Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar
iv
ABSTRACT Ramsia, A1A311033, Parents Attention in Increasing Student’s Learn Achievement ( reseach in Lakapera village) is guidance by Abdul Halim Momo as first consultantand Wa Ode Reni as the second consultant. Research questions in this research is how kinds of parents attention in increasing student’s learn achievement? The objective of this research is to know kinds of parents attention in increasing student’s learn achievement in Lakapera village. This research uses descriptive qualitative design. In this research the writer used data sources. The data source namely primary data, secondary data and informants. In this research the informant taking by applying purposive sampling, 11 parents as informants key and three stundents as extra informants. The result of this research shows that kinds of parents attention in increasing student’s learn achievement ( research in Lakapera village) namely : (a) give guidance or advice are at student study at home, parents always give guidance and sit next to student when they study in the home, (b) child controling is parents of students always calling up and controlling child in learning, (c) give appreciation is parents always give apreciation to the their child base on their economy ability, (d) accomplishment fasility is parents give fasility to their child in order to increasing education quality, (e) creating the comfortable atmosphere and peaceful is sticking the child with easy to learn concentrate. Conclusion in this research is kinds of parent attention in increasing learn achievement ( research in Lakapera village ) namely: parents give guidance and next to student when learn, controling and calling up child learn time, give appreciation or present to their child, give fasility to student/ their child in studying, advocating child to be concentrate to learn in the home. Key words: parents attention, students achievement
iv
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Skripsi dengan judul ”Perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ( studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah )” dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengemukakan pemikiran, namun dengan segala kerendahan hati penulis sadar bahwa sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kekhilafan serta kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan Skripsi ini. Selanjutnya, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dr. Abdul Halim Momo , M.Si, selaku Pembimbing I dan Wa Ode Reni S.Pd,M.Hselaku Pembimbing II,
yang telah banyak berpartisipasi dengan
meluangkan waktunya memberikan saran, arahan, dan bimbingan selama penulis menyusun Skripsi ini. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda tercinta Abdul Salam, dan Ibunda tersayang Nurmiati, yang telah mengasuh, mendidik, memotivasi, dan mengorbankan segalanya baik materi
vi
maupun nonmateri demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi sejak awal memasuki dunia pendidikan hingga saat ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.Si, selaku Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Dr.H.Jamiluddin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. 3. Dra. Irawaty, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. 4. Dr Abdul Halim Momo, M.Si, selaku Penasehat Akademik serta pembimbing I
dan
Bapak
dosen
Jurusan
Pendidikan Pendidikan
Pancasila
dan
Kewarganegaraan atas bimbingannya kepada penulis selama mengikuti pendidikan. 5.
Wa Ode Reni S.Pd, M.H selaku pembimbing II dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atas bimbingannya kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
6.
Darmin Saleh, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Gu yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpin beliau, seluruh dewan guru, serta staf tata usaha.
7.
Marina , S.Pd, selaku guru PPKn kelas XI SMA Negeri 3 Gu yang telah memberikan pemahaman dan pengetahuan serta waktunya untuk membimbing saya selama melakukan penelitian kelas XI di SMA Negeri 3 Gu
vii
8. Saudara-saudara saya adik saya tercinta Lidos, Ruzaini, Imran,Hasrun, Jana dan Rahma yang selalu mendoakan saya dan memberi perhatian dan dukungan semangat. 9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Angkatan 2011 antara lain: Ramido S.Pd, Erfila Hanida,
Yayan S.Pd ,
Amniar Ati S.Pd , Darwin F S.Pd,Asmadin Saputra Sahadi,Iwan, Efi Yanti, Asniza Setiana dan teman-teman yang belum sempat saya tuliskan namanya, serta seluruh mahasiswa PPKn dan pengurus HMPS Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 10. Untuk keluarga besarku om Ramli, Kak Uni, Om Hariono, Paman La Ndata, Ramlan, Miming. Serta keluarga besar di Buton yang penulis tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 11. Rekan-rekan sejati saya, Jalil, Miani S.Pd, Ona kalsum , Ani Fiu, Suriati Nurlinda , Mely Helda, Fadia, Titin dan Ipin yang telah menemani dan memberikan motivasi dan tambahan pengetahuan dalam keseharian penulis Semoga
Skripsi
ini
dapat
bermanfaat
untuk
semua
pihak
pengembangan pemahaman akan pendidikan. Billahi Taufik Walhidayah Asslamu Alaikum Wr.Wb Kendari,
September 2016
Penulis
viii
dalam
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ...................................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ......................................... iii ABSTRAK ................................................................................................. iv KATA PENGANTAR .............................................................................. vi DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL .................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perhatian Orang Tua ................................................................. 6 B. Konsep Prestasi Belajar ........................................................................ 9 C. Karakteristik Belajar PKn ..................................................................... 11 D. Bentuk- bentuk perhatian orang tua ....................................................... 14 E. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua ................... 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian ................................................. 26 B. Jenis penelitan ........................................................................................ 26 C. Sumber Data .......................................................................................... 26 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27 E. Teknik analisis data ................................................................................ 27 F. Definisi konsep .................................................................................... 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 29 B. Bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi Belajar .................................................................................................... 34 C. Implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran PKn .......................... 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 61 B. Saran ...................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Keadaan Sosial Penduduk .................................................................. 31 Tabel 2 .Keadaan siswa SMA Negeri 3 Gu tahun ajaran 2015/206 ............................................................................................................ 32 Tabel 3.Klasifikasi pekerjaan orang tua siswa kelas XI SMA Negeri 3 Gu di Desa Lakapera ......................................................................... 32 Tabel 4. Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 3 Gu ...................................... 33
x
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan pembangunan suatu negara. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang unggul dalam kepribadian, pemikiran, dan karya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu
menjadi
tonggak
bangsa dan negara. pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam proses pendidikan
mencakup kegiatan pembelajaran. Pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Seseorang dapat meningkatkan kualitas diri dengan pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Meningkatkan kualitas rakyat merupakan prioritas yang diutamakan oleh Indonesia. Seperti disebutkan dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 5 bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pasal tersebut telah menjelaskan bahwa Indonesia memprioritas pendidikan bagi warga negaranya. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa warga negara berhak atas pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan maka butuh peran serta berbagai pihak antara lain orang tua, masyarakat, tenaga pengajar atau guru, pemerintah dan peserta didik. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan aplikasi dari pendidikan formal. melalui Sekolah, siswa disiapkan agar dapat mencapai
2
perkembangan pemahaman suatu kompetensi secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangan pemahaman kompetensi secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya. Hal ini dapat dicapai dengan cara belajar. Pendidikan pada dasarnya adalah proses untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang menekankan pada
proses pengalaman
untuk
memperoleh pemahaman. Pendekatan seperti ini mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan
berhasil tidaknya prestasi belajar siswa
dalam
kegitan pembelajaran yang di inginkan. Peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangatlah penting. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan perhatian pada anaknya, supaya prestasinya dapat tercapai secara maksimal. Orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya, sebaliknya orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya (Abu Ahmadi, 2009: 288). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tidak lepas adanya perhatian serta bimbingan atau dukungan orang tua. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama, karena pengaruh dari orang tualah yang menjadi dasar perkembangan dan kehidupan siswa di kemudian hari. Untuk itu diperlukan usaha yang optimal dalam mencapai tujuan tersebut.
3
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarkat. Keluarga merupakan pendidikan yang paling utama bagi pembentukan kepribadian anak, di maksud pertama anak masih dalam kandungan sampai lahir sudah berada dalam keluarga ,sedangkan di katakan utama karena keluarga merupakan lingkungan yang sangat penting dalam proses pendidikan untuk membentuk keluarga yang utuh . jadi semua aspek
kepribadian dapat di bentuk di lingkungan keluarga
juga di
pengaruhi prilaku dan perlakuan orang tua terhadap anak untuk mempengaruhi perkembangan anak. Kesibukan orang tua di Desa sebagai petani, menyita waktu
Lakapera yang pekerjaanya
mayoritas
untuk keluarga dalam hal ini meningkatkan
kualitas belajar anak. Mereka menjadi kurang perhatian atau tidak mendapatkan perhatian penuh oleh kedua orang tuanya yang seharusnya berupaya dalam hal perkembangan pendidikan anak, dengan tidak memperhatikan prestasi belajar anak di sekolah, dan pemenuhan kebutuhan sekolah. hal itu terjadi karena orang tua mereka yang terlalu sibuk dengan urusan bertani mereka jarang di rumah dan mempunyai dasar pendidikan yang rendah . Pada kenyataanya peran orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas belajar anak di sekolah dalam hal cara mendidik, perhatian orang tua dan lain sebagainya. Keadaan keluarga yang kondisi ekonominya masih
menjadi perhatian
sebagaimana kondisi pendidikan anak-anaknya . setiap orang tua pasti tidak menginginkan anaknya mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai petani, tetapi ingin melihat anaknya sukses, dengan pendidikan yang tinggi. Olehnya itu di perlukan perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak, agar
4
anak dapat meraih prestasi yang maksimal. Sehingga anak mendapat kelangsungan hidup yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “ Perhatian Orang Tua dalam meningkatkan Prestasi Belajar siswa”. ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui
bentuk-bentuk
meningkatkan prestasi belajar siswa
perhatian
orang tua dalam
di Desa Lakapera Kecamatan Gu
Kabupaten Buton Tengah. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran kepada ornag tua siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
2.
Bagi akademis,sebagai salah satu sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penambah referensi
karya tulis ilmiah agar dapat di
manfaatkan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain.
5
3.
Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada aspek yang berbeda.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Pehatian Orang Tua. 1. Pengertian Perhatian Menurut Bimo Walgito dalam Nurul Aeni (2014: 4) mengemukakan bahwa “perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek”. Sedangkan Abu Ahmadi (2009: 142) menjelaskan bahwa perhatian adalah “keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek baik di dalam maupun di luar dirinya, perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu”. para psikolog mendefinisikan mengenai perhatian menjadi dua macam, sebagai berikut: (a) perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek, (b) perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang dilakukan (Sumadi Suryabrata, 2006: 14). Selanjutnya Slameto
(2003:
105)
juga
menyebutkan
bahwa Perhatian
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubunganya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perhatian adalah pemusatan tenaga psikis dari seluruh aktivitas individu yang tertuju pada suatu atau sekumpulan objek baik di dalam maupun di luar dirinya. 2. Pengertian Orang Tua
7
Menurut Mardiya (2000: 5) Orang tua adalah ayah dan ibu yang merupakan figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua memiliki perasaan yang sangat penting dalam pendidikan anakanaknya, peran ini tidak bisa digantikan dengan guru disekolah. Orang tua merupakan pendidikan pertama dan paling utama, sedangkan guru disekolah sebagai pendidik setelah orang tua. Pendidikan anaknya
adalah
pendidikan
orang
tua
terhadap
anak-
yang didasarkan pada rasa kasih sayang
terhadap anak-anaknya, dan diterimanya dari kodrat (Ngalim Purwanto, 2006 : 80) . Sedangkan pengertian orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 802) orang tua adalah “ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati” orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan sebuah prestasi dari ikatan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing
anak- anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu
yang
mengantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang tua. Namun, umumnya di masyarakat
pengertian orang tua adalah
orang yang telah
melahirkan kita yaitu ibu, dan bapak, ibu dan bapak selain yang telah mengasuh dan membimbing anaknya dengan penuh kasih sayang. Dalam kaitanya
dengan perhatian orang tua,
maka orang tua harus
memiliki peranan besar terhadap pendidikan anak- anaknya di sekolah. Tidak ada yang bisa membantu anak untuk berprestasi tanpa adanya keterlibatan peran
8
serta perhatian orang tua. Sedikit kemauan kecil dari orang tua untu mengambil peranan dalam pendidikan anaknya di sekolah, bisa memberikan keajaiban kepada anak tersebut di sekolahnya. Berdasarkan
beberapa pendapat diatas maka pengertian orang tua penelitian
ini adalah ayah dan ibu dari anak (jika anak itu tinggal bersama ayah dan ibu) atau orang lain yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut, wali siswa atau orang tua asuh atau jika anak tersebut tinggal bersama wali. Orang tua dapat diartikan sebagai ayah-ibu, yang mendidik anak menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan warga negara yang baik. 3 . Pengertian Perhatian Orang Tua Bagus Santoso (2010 : 23) mengemukakan pendapatnya tentang perhatian orang tua, yaitu pemusatan kesadaran jiwa berupa tenaga, pikiran dan perasaan, dari orang tua kepada anaknya, ditransformasikan dalam berbagai cara untuk memberikan motivasi atau dorongan positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal perhatian orang tua dapat dinyatakan sebagai perhatian ayah dan ibu. Orang tua memiliki perasaan yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya, peran ini tidak bisa digantikan oleh guru di sekolah. Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan paling utama, sedangkan guru di sekolah hanya merupakan pendidik setelah orang tua. Menurut Slameto, (2003: 61) Untuk mengukur besarnya perhatian orang tua, maka ditentukan indikator sebagai berikut: 1). Perhatian terhadap kebutuhan sekolah,
9
2). Perhatian terhadap belajar anak dirumah, 3). Perhatian terhadap keberangkatan sekolah anak dan, 4). Perhatian terhadap perhatian anak Dari beberapa pendapat diatas maka, perhatian orang tua adalah tingkat keseringan perhatian orang tua yang ditujukan pada kegiatan belajar anak, memberikan bimbingan belajar, memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alatalat penunjang pembelajaran, memberikan dorongan untuk belajar memberikan pengawasan, pengarah, dan lain sebagainya supaya siswa mencapai prestasi belajar yang memuaskan. B. Konsep Prestasi Belajar 1. Prestasi belajar Prestasi belajar peserta didik (siswa) selalu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen pendidikan, baik kepala sekolah, guru, orang tua
maupun
masyarakat luas. Prestasi belajar merupakan hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai - nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895) prestasi belajar berarti : a.
Penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
10
b.
Kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati (actual ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu. Surahtinah (1983:43) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol – simbol, huruf atau kalimat yang dicapai oleh suatu peserta didik dalam setiap periode tertentu. Selanjutnya Marjo (1997:185) prestasi belajar di definisikan sebagai hasil
karya yang dicapai oleh
seseorang memliki kemampuan
tinggi sekalipun
memperoleh hasil yang cemerlang, tapi prestasi yang dimiliki disebabkan karena ketekunanya
belajar untuk
untuk memahami sesuatu agar bisa
mengajarkanya. Sementara Hartono (1992:125) menyatakan bahwa
prestasi
belajar adalah kumpulan yang dimilki seseorang untuk mencapai tujuan atau hasil belajar yang lebih baik. Sedangkan Widodo Supriyono (1990:130) prestasi belajar
merupakan
hasil interaksi
antara
berbagai
faktor
yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Berdasarkan pengertian tersebut maka prestasi belajar maka prestasi belajar merupakan hasil atau tingkat kemampuan seseorang setelah melakukan proses belajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap mata pelajaran setelah mengalami proses
belajar mengajar. Prestasi belajar dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi, hasil evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
11
Pada penelitian ini prestasi belajar yang di maksud nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajan PKn di kelas XI di SMA Negeri 3 Gu. Baik yang berupa angka yang menyangkut ranah kognitif, sikap yang menyangkut ranah afektif (nilai- nilai saat melakukan kerjasama dilakukan dalam kelompok diharapkan dijadikan sebagai pola hidup) serta keterampilan siswa (kerakmpilan kerja sama dan komunikasi) yang menyangkut aspek pskomotorik dapat membekali siswa dalam hidup bermasyarakat. C. Karakreristik Belajar PKn Pendidikan
pancasila
dan kewarganegaraan adalah
wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya. Di samping itu, pendidikan pancasila juga dimaksudkan sebagai untuk membekali siswa
dengan budipekerti, pengetahuan dan kemampuan
dasar
berkenaan dengan hubungan antara sesema warga negara maupun antara warga negara dengan negara. Serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara. Oleh karena itu dalam
pembelajaran PKn perlu diberikan pengarahan , mereka harus terbiasa untuk mendengar ataupun menerapkan serta mencatat hal –hal yang berkaitan dengan ilmu pendidikan salah satu keberprestasian pembelajaran adalah jika siswa yang diajar merasa senang
dan memerlukan materi ajar. Selain itu, dengan
diterapkanya pemberian tugas dengan bentuk portofolio akan dapat memberikan diskripsi baru mengenai pembelajaran PKn dan hal tersebut sebagai penunjang agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
12
Pada dasarnya setiap indifidu memiliki ciri dan karakteristik ynag berbeda – beda.
Perbedaan – perbedaan tersebut semakin terlihat
perkembangan individu seseorang. Menurut winkel merupakan variasi yang terjadi, baik aspek
sejalan dengan
dalam Asliani (2012:16)
maupun psikologis seperti manusia
memiliki sifat dan karakteristik bawaan (heredity) karakteristik seseorang yang diperoleh dari lingkungan baik lingkungan sekolah,
keluarga,
maupun
masyarakat dimana ia bertempat tinggal. Salah satu yang bisa merubah karakteristik seseorang ialah lingkungan dimana ia belajar. Pada hakekatnya, belajar adalah suatu proses kejiwaan atau peristiwa pribadi yang terjadi di dalam setiap individu. Proses pembelajaran itu sendiri apabila berjalan dengan baik, suatu saat akan memberi prestasi yang disebut „prestasi belajar ”. prestasi belajar itu sendiri tidak dapat tercapai jika dalam diri seseorang tidak terjadi proses belajar. Karakteristik PKn ini dapat dilihat dari objek, materina dan strategi pembelajaran ,sampai pada sasaran akhir pendidikan ini. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibanya untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil,dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Adapun karakteristik pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah : 1.
PKn termaksud dalam bidang ilmu pengetahuan sosial (IPS).
2.
PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh progran sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
13
3.
PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara, penghargaan terhadap hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan pada hukum,ketaataan membayar pajak,serta sikap dan perilaku anti korupsi kolusi dan nepotisme.
4.
PKn memiliki ruang lingkup aspek persatuan dan kesatuan bangsa ,norma, hukum dan peraturan hak asasi manusia kebutuhan warganegara, kostitusi warga negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi .
5.
PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak,bangsa, (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara.
6.
PKn merupakan sekolah
suatu bidang kajian ilmiah
dan program
dan di terima sebagai wahana utama
pendidikan
serta esensi pendidikan
demokrasi di indonesia. 7.
PKn mempunyai 3 pusat perhatian yaitu civic entelegnce (kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spritual, rasional, emosional, maupun sosial), civic responsibility (kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab) dan civic partisipacipation (kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanngung jawabnya, baik secara individual sosial maupun sebagai pemimpin masa depan).
8.
PKn
lebih tepat menggunakan pendekatan
kontekstual (CTL)
untuk
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan , kererampilan dan karakter warga negara indonesia. Contextual teaching and learning (CTL) merupakan
14
konsep
belajar yang membantu guru mengaikan
antara
materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubugan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sehari – sehari. 9.
PKn
mengenal
suatu model
pembelajaran
VCT (value clarification
technique/teknik penangkapan nilai) yaitu suatu teknik belajar – mengajar yang membina sikap atau nilai moral (aspek afektif). Walaupun pemerintah sudah memberi perhatian besar pada pelajaran PKn, semua itu tidak akan cukup jika komponen pendidik, siswa, orang tua dan masyarakat tidak terpadu untuk bekerja sama menjalankan inti pelajaran PKn ini. Berdasarkan
karakteristik
prestasi belajar diatas, maka belajar pada
hakekatnya merupakan merupakan satu usaha suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri indifidu sebagai prestasi atau pengalaman prestasi dengan lingkunganya perubahan prestasi ini D. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 85-88). a. Orang tua dapat memberikan dorongan anak dalam belajar (motivasi belajar), b. Orang tua memberikan penghargaan atau pujian atas apa yang dilakukan si anak, karena penghargaan kepada anak-anak dapat menimbulkan mental yang sehat bagi anak, c. Orang tua hendaknya meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan anak-anak, sehingga tercipta hubungan yang nyaman, tenang, dan harmonis diantara keluarga, d. Orang kebutuhan
anak-anak
tua
hendaknya
membicarakan
tentang
yang diinginkan, e. Orang tua menyediakan tempat
15
belajar yang nyaman dan kondusif untuk anak dalam belajar. Selain itu juga menyediakan sumber-sumber belajar dan peralatan yang dapat mendukung aktivitas belajar, f. Orang tua dapat mendampingi anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Selain pendapat di atas, GenioFam (2009 : 22)
menyatakan bahwa
kebutuhan anggota keluarga dari bangun tidur sampai tidur lagi berbeda-beda, oleh karena itu orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan anak baik secara fisik maupun psikis. Kebutuhan yang bersifat fisik sebagai berikut : a.
Makanan, jika menu masakan yang sama setiap hari, akan menimbulkan rasa bosan bagi anak. Anak akan malas makan, dengan kondisi tersebut anak menjadi lemas, tidak bersemangat, dan dapat mengganggu konsentrasi belajar anak.
b.
Sandang, merupakan kebutuhan anak dalam berpakaian. Jika anak berpakaian dengan nyaman, maka anak dalam melakukan aktivitas juga akan merasa nyaman (tidak terganggu).
c.
Tempat tinggal anak, jika tempat tinggal anak tidak kondusif atau tidak nyaman, secara otomatis anak tidak akan betah berada di rumah maka anak akan keluar rumah. Tinggal di rumah saja tidak betah apalagi untuk belajar di rumah.
d.
Teknologi, perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak selalu memberikan
dampak
positif
bagi
penggunanya,
misalnya
internet,
handphone, game, dan lain sebagainya. Maka perlu ditanamkan pada anak
16
bahwa teknologi yang digunakan adalah yang bisa dimanfaatkan untuk membantu dalam proses pendidikan. e.
Fasilitas yang dapat mendukung pendidikan anak, misalnya sumber belajar, peralatan sekolah anak. Kebutuhan yang bersifat psikis meliputi perhatian, rasa kasih sayang,
rasa nyaman, motivasi, keadilan, religi, dan sebagainya. Hal tersebut dapat diwujudkan sebagai berikut : a.
Membudayakan sikap terbuka dan saling mengingatkan.
b.
Membangun komunikasi yang jelas dan lancar antara orang tua dengan anak.
c.
Menciptakan
suasana
yang
akrab,
yang
nyaman
untuk
sekedar
berbincang-bincang bersama. d.
Mendukung dan memotivasi kegiatan anak yang bersifat positif.
e.
Memberikan surprise atau kejutan-kejutan, hadiah, pada anak atas prestasi yang diraih.
f.
Berekreasi di akhir pekan bersama keluarga.
g.
Melakukan ibadah bersama dan menanamkan nilai religi pada anak sejak dini.
h.
Mendampingi anak saat belajar dan bermain.
http://www defrirahman. Word pres.com Tinjauan- Pustaka–Perhatian Orang Tua (diakses pada tanggal 21/11/2015) Selanjutnya keberhasilan pembelajaran di pengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor internal seperti intelegensi faktor internal seperti keluarga, guru dan kondisi tempat belajar. Perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangatlah penting. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan
17
perhatian pada anaknya,supaya prestasinya dapat tercapai secara maksimal. Orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya, sebaliknya orang tua yang tidak bahkan
mengindahkan
pendidikan
anak-anaknya,
acuh
tak
acuh,
tidak memperhatikan sama sekali tentu tidak akan berhasil dalam
belajarnya (Abu Ahmadi, 2002 : 288). Jika anak sudah sulit untuk belajar, maka hal tersebut akan berakibat pada prestasi belajarnya. Anak akan malasmalasan, akan nakal, anak menjadi suka membolos, dan sebagainya. Menurut Monty dalam Asliani (2014:26 ), untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pranata keluarga maka ada beberapa yang perlu di perhatikan oleh orang tua yaitu: 1.
Melalui motivasi
2.
Melalui pengasuhan
3.
Melalui pengetahuan
4.
Melalui persaudaraan
5.
Melalui keteladanan Untuk lebih jelasnya menurut Monty dalam Asliani akan uraikan satu
persatu yaitu: a.
Melalui motifasi yaitu siswa harus dilatih melakukan tugas-tugas harianya dengan dorongan motifasi dari dalam artinya setiap siswa harus melakukan aktifitas dengan perasaan senang bukan karena terpaksa atau paksaan dari ornag tua . biasanya seorang siswa melakukan suatu pekerjaan dengan penuh semangat apabila dia tahu untuk itu orang tua perlu
memberi motivasi
18
membuka wawasan sehingga tindakan anak- anaknya secara bertahap di beri motifasi dari dalam. Siswa harus di beri waktu untuk menggunakan kebebasan pribadinya,membenamkan dari pada aktivitas–aktivitas favoritnya seprerti membaca, menatap tembok, mendengarkan musik
menari dan
sebagainya. Kebebasan berpikir yang efektif dan positif akan berkembang dari dalam diri seseorang siswa yang merencanaka, memulai dan menentkan sendiri arah permainanya berhubungan dengan hal itu sifat-sifat orang tua yang sangat menekang atau mengendalikan seorang siswa secara negatif akan menghambat prestasi belajar siswa. b.
Melalui pengasuhan yaitu orang tua yang penuh kasih sayang, saling pengertian cinta dan penghargaan. Seorang siswa tidak perlu di manjakan karena mengembangkan diri dalam sifat mementingkan diri sendiri
dan
mengabaikan kebutuhan orang tua lain, pengasuh atau ibu yang selalu menolong tidak mengebangkan diri tidak mengemban pesarta didik. c.
Melalui
pengetahuan,
yaitu dengan
menemban tugas investigatif
pemahaman, pengetahuan dan sikap ekspoitatif. Di rumah perlu di beri rang bagi seorang anak terutama peserta didik . untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuanya, orang tua melakukan dialog
yang sudah memiliki
pengetahuan yang lebih luas yang dapat memperluas pengetahuan seseorang anak sehingga
membantu usaha
eksploitatif dan pencarianya
terhadap
kekayaan ilmu pengetahuan itu sendiri. d.
Melalui persaudaraan yaitu hal yang paling dapat di latih dalam keluarga,melalui sikap saling
terbuka
semua anggota keluarga
dengan
19
berdialog satu sama lain. Setiap kesulitan atau konflik yang timbul dalam keluarga di pecahkan bersama dengan saling menghargai satu sama lain . sarana untuk itu adalah dialog. Untuk dapat berdialog
di andalkan
kemampuan menerima pendapat yang berbeda . pengalaman seperti ini hanya dialami seorang siswa dalam keluarganya. e.
Melalui keteladanan yaitu orang tua adalah model seorang pemimpin yang akan di alami oleh seorang siswa dalam keluarga. Pemimpin yang efektif seorang yang bersikap ramah, mampu memahami perasaan yang dipimpin dan mampu berhubungan satu sama lain . di sini orang tua menjadi model bagi seorang siswa dalam melayani, rela berkorban, dan mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri. Karena yang memandu setiap perilaku adalah
apa yang
bernilai dan bermakna bagi semua,
singkatnya tempat pertama untuk menumbuhkan prestasi belajar adalah orang tua. Siswa yang di besarkan dalam lingkungan keluarga yang berkecerdasan tinggi maka akan memprestasikan prestasi yang tinggi pula. Selanjutnya menurut Pratikno ada
5
bentuk
perhatian
orang
dalam Pintoro Adi Saputro (2015: 18), tua terhadap anaknya, yaitu: pemberian
bimbingan dan nasehat, pengawasan terhadap anak, pemberian penghargaan dan
hukuman, pemenuhan fasilitas belajar, penciptaan suasana rumah yang
tenang, nyaman, dan tentram. 1.
Pemberian Bimbingan atau Nasehat Menurut Ketut Sukardi dalam Rahma (2015:25) bimbingan merupakan
proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu mengembangkan
20
potensi (bakat minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri mengatasi persoalan-persoalan sehingga meraka dapat menentukan sendiri, jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung kepada orang lain. Bimbingan adalah suatu tuntunan,bantuan, ataupun pertolongan yang diberikankepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan-kesulitan
dalam
kehidupannya,
agar
dapatmencapai
kesejahteraan hidupnya Bimo Walgito (1986: 7). Yang
di
maksud dengan pemberian bimbingan adalah
pemberian
pemberian perhatian oleh orang tua kepada anak untuk mencapai keberhasilan belajar dalam hal ini prstasi belajar, sehingga ia akan memperoleh hasil yang baik dari kegiatan belajar yang telah di lakukan. Adapun bentuk–bentuk bimbingan orang tua kepada anaknya yaitu sebagai berikut: a.
Memberikan nasehat akan pentingnya belajar bagi diri sendiri.
b.
Mengembangkan
potensi anak seperti memasukan anak ketempat les
belajar. c.
Meltih anak mengerjakan tugas sendiri.
2. Pengawasan Terhadap Anak Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, karena tanpa adanya pengawasan secara kontinu membuat pendidikan anak tidak akan berjalan dengan lancar. Pengawasan di sisni dalam arti mengontrol semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung.Pengawasan orang tua terhadap anak biasanya diutamakan dalam masalah belajarnya. Melalui cara ini orang tua dapat mengetahui
21
kesulitan apa yang dialami oleh anak, kemunduran atauk kemajuan belajar anak, dan kebutuhan apa saja yang diperlukan anak terkait dengan belajarnya. Sehingga
orang
akhirnya
anak
tua
dapat
dapat
memperbaiki segala
meraih
prestasi belajar
sesuatunya yang
yang
optimal.
Di
pada sini
pengawasan tidak berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi melainkan lebih ditekankan pada mengawasi kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, orang tua sebagai guru di lingkungan keluarga selalu memberikan pengawasan, baik orang tua terhadap tingkah laku anak di rumah maupun di lingkungan sekitarnya, demikian juga mereka pada saat
belajar di
rumah hendaknya orang tua selalu mengawasi anak dalam pendidikanya. 3. Pemberian Penghargaan dan Hukuman Orang tua perlu memberikan penghargaan kepada anak terkai tsetiap usaha
yang
telah
dilakukannya.
Penghargaan
merupakan sesuatu yang
diberikan orang tua kepada anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga mampu meraih prestasi. Hal ini penting karena adanya penghargaan, anak akan timbul rasa bangga,percaya diri dan berusaha lebih maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Penghargaan tidak selalu berwujud barang, pujian terhadap kemampuan dan prestasi yang diaraih anak juga merup akansalah
satu
bentuk
penghargaan.
Dengan
pujian
menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh anaknya.
22
Namun ketika anak melakukan sesuatu yang buruk maka orang tua segan
untuk
memberikan
wajar,
logis,
obyektif,
hukuman. Hukuman
edukatif,
sebanding dengan kesalahan hukuman
ini
perbuatannya
adalah yang
agar
dianggap
tidak
yang diberikan haruslah
membebani mental,
yang dibuatnya.Tujuan anak salah,
jangan
dari
mampu memperbaiki sehingga kedepannya
dan
harus
pemberian sikap tidak
dan akan
mengulanginya lagi serta bertindak lebih berhati-hati. 4. Pemenuhan Fasilitas Belajar Menurut Dinn Wahyudin dalam sarana dan prasarana
Rahma (2015:22) Fasilitas merupakan
pendukung terjadinya proses belajar, oleh
sebab itu
motivasi yang tidak kalah pentingnya dalam belajar adalah kelengkapan fasilitas belajar, yang diberikan oleh orang tua akan menjadi anak semakin giat dalam belajar dan memudahkan ia belajar dengan kecakapan anak dalam pendidikan akan terwujud. Fasilitas belajar merupakan segala alat dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan belajar anak. Fasilitas tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, alat-alat belajar,buku-buku, dan sebagainya. Pemenuhan fasilitas belajar ini sanagat
penting bagi anak, karena dapat
mempermudah anak untuk belajardengan baik. 5. Penciptaan Suasana Rumah Yang Tenang, Nyaman, dan Tentram Anak membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan tenteram agar dapat berkonsentrasi dan fokus ketika belajar. Ketika anak belajardi rumah, menjadi
23
tugas orang tua untuk menciptakan suasana yang kondusif. Ketika suasana tersebut tidak tercipta tentu akan sangat menganggu kegiatan belajar anak di rumah. Suasana rumah yang harmonis
dapat mendukung perkembangan sikap
sosial,sehingga anak akan mudah untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu orang tua sebisa mungkin meminimalisir segala sesuatu yang bisa menyebabkan suasana rumah menjadi gaduh, ramai,dan tidak terkondisikan baik karena pertengkaran dan cekcok diantara anggota keluarga maupun karena sebab yang lainnya. E.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua Menurut Ani setiani dan Donni Juni priansa (2015: 66) berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar di sebabkan oleh beberpa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, yaitu yaitu berasal dari dalam peserta didik yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Selanjutnya (Dalyono dalam Ani
setiani dan
Juni priansa 2015: 66)
menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempenaruhi prestsi belajar adalah faktor internal
(kesehatan, intelegensi, bakat minat, motivasi dan cara belajar) dan
faktor eksternal ( keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar). Faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004 : 60) yaitu: 1) Faktor internal
24
a.
Faktor
jasmaniah,
faktor
jasmaniah,
baik
bawaan
maupun yang
diperoleh. yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b.
Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas :
(1) Faktor intelektif yang meliputi: (a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat (b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki (c) Faktor kematangan fisik maupun psikis (2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 2) Faktor Eksternal a.
Faktor sosial, yang terdiri atas : Lingkungan kerja, lingkungan sosial, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
b.
Faktor
budaya,
seperti
adat
istiadat,
ilmu
pengetahuan, teknologi,
kesenian. c.
Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
d.
Faktor lingkungan spiritual atau keamanan Selanjutnya
Nana Sudjana (2013: 39-40) menyebutkan
faktor- faktor
yang menentukan pencapaian hasil belajar antara lain : a.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa misalnya, kemampuan yang
dimilikinya,
motivasi belajar minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar,ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
25
b.
Faktor yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan yang mempengaruhi
hasil belajar disekolah adalah kualitas pengajaran, yaitu efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Berdasarkan pendapat di atas maka prestasi belajar seseorang atau hasil akhir yang dicapai seseorang melalui kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu pengaruh dari dalam diri seseorang (internal) dan pengaruh dari luar diri seseorang (eksternal).
26
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Lakapera
yaitu orang tua yang memiliki
anak di kelas XI yang sekolah di SMA Negeri 3 Gu.alasan pemelihan lokasi penelitian ini didasarkan pertimbangan bahwa di Desa Lakapera masih terdapat orang tua yang kurang memperhatikan kebutuhan anak dalam meningkatkatkan prestasi belajarnya di sekolah. B. Jenis Penelitian Penelitan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan fenomena secara sistematis, faktual ,dan akurat mengenai fakta – fakta serta hubungan antara fenomena – fenomena yang di selidiki pada fakta yang ada di lokasi penelitian tentang perhatian orang tua dalam
meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas “ Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah ”. C.
Sumber data penelitian Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Data primer yaitu data tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan perhatian orang tua dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yang di
kumpulkan melalui hasil wawancara dengan responden dan responden penelitian
di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah
27
b.
Data sekunder yaitu:
data yang di peroleh melalui
dokumen,catatan,
data tentang gambaran umum lokasi penelitian,
yakni
dokumen-
sejarah singkat desa , dan jumlah siswa SMA Negeri 3 Gu. c.
Responden dalam
penelitian ini di ambil secara sengaja ( purposive
sampling), dengan pertimbangan bahwa responden permasalahan
dalam penelitian ini yakni
tersebut mengetahui
perhatian orang tua dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk memperoleh data yang dalam menjawab masalah yang di teliti maka di tetapkan 11 orang tua sebagai responden kunci ( responden t key) dan informan tambahan 3 orang siswa. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihakpihak yang terkait dengan penelitian ini yakni 11 orang tua,dan 3 orang siswa di Desa Lakapera. 2.
Dokumentasi , yaitu metode mencari data yang berkenaan dengan catatan atau arsip-arsip sebagai
sumber data
yang berhubungan
dengan objek
penelitian. F. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif, menurut sugiyono(2014:247:253) analisis data mencakup reduksi data (data reduction ),penyajian data(data display) dan penarikan kesimpulan secara interaktif saling berhubungan selama dan sesudah pengumpulan data.setelah data dianalisis,selanjutnya akan ditarik kesimpulan yang diharapkan dapat menjawab seluruh permasalahan dalam penelitian ini.
28
G. Defenisi konsep 1. Perhatian orang tua yang di maksud dalam penelitian ini adalah perbuatan atau upaya yang di lakukan orang tua dalam memperhatikan anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya. 2.
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar
pada mata pelajaran PKn semester ganjil tahun ajaran 2015/ 2016 di kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang tertera pada buku raport siswa. 3.
Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas XI yang melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 GU.
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Desa Lakapera Sejarah desa Lakapera dimulai dari kepedulian seorang Misionaris Belagia bernama
Mitchel
Migneau,CICM.
Ditengah
kesulitan
hidup
warga
Lolibu,presiden RI pertama,Ir.Soekarno-melalui siaran RRI mencanangkan landreform,bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan lahan pertanian di wilayah Kesatuan Republik Indonesia.kontan sang misionaris berpikir tentang memindahkan
warga yang tidak
memiliki kebun padang alang–alang
dan
berawa-rawa,yang kemudian di kenal sebagai Lakapera.30 KK pertama bersedia menjadi perintis.ada ketakutan yang menghantui,karena wilayah ini sudah sering coba di tempati,tetapi selalu gagal oleh serangan malaria.tetapi kini dilengkapi dengan obat /pil anti malaria di samping peralatan pertanian
seperti
bajak/luku.Tahun 1960 pengelolaan lahan dimulai tepat di wilayah dusun perintis sekarang dan mereka berhasil bertahan. Berbagai tanaman pangan berhasil diusahakan terutama jagung dan padi.keberhasilan ini memicu gelombang migrasi lanjutan dari Lolibu ke wilayah Lakapera. Wilayah permukiman dan pertanian berkembang ke utara (sekarang Kabupaten Muna) dan Ke Selatan di wilayah Dusun Bakekakuni dan Dusun Labongkura sekarang.
30
Tetapi tetap ada kendala rumput alang-alang yang masih sulit dikendalikan.munculah ide mengembangkan tanaman keras jambu mete sebagai senjata alami mengatasi alang-alang.ternyata jambu mete tidak hanya berhasil menyuburkan tanah,tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi,sebagaimana kita kenal sampai kini. Pengakuan pemerintah datang pada tahun 1971.Pemukiman Lakapera resmi menjadi Kampung Lakapera sebagai bagian dari Desa Watulea,dengan Kepala Kampungnya Bapak Simon Mbolosi.setahun kemudian beliau diangkat sebagai kepala desa berakibat lansung peningkatan status Lakapera dari kampung menjadi desa,lepas dari desa Watulea.bersama rakyatnya yang kebanyakan masih buta huruf,kepala desa berjuang untuk setidak-tidaknya menyetarakan desa lakapera dengan desa lainnya.berbagai prestasi diukir,dengan meraih beberapa kejuaraan lomba desa dan lomba posyandu, ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Kini perjuangan baru dimulai,kesejahteraan masyarakat desa lakapera tidak bisa ditingkatkan lagi dengan hanya mengandalkan tanaman jambu mete. Beberapa usaha alternatif dibidang pertanian maupun peternakan telah diupayakan pembangunan sarana fisik dibidang pendidikan,kesehatan,ke agamaan dan pemerintahan telah dilakukan.demikian pembangunan SDM berbagai sektor menjadi tantangan baru.
31
2.
Keadaan Demografi Desa Lakapera Desa Lakapera merupakan desa
pemekaran
dari Desa Watulea.
Penduduk desa Lakapera pada tahun 2015 sebanyak 1.339 jiwa yang terdiri dari laki-laki 691 jiwa, perempuan =648 jiwa. Dengan
pertumbuhan
penduduk
sebesar 1,7 % setiap tahun. 3.
Keadaan Sosial Penduduk
Tabel 1. Jumlah penduduk sesuai dengan dusun/lingkungan NO
Nama Dusun
Jumlah Jiwa
L 1. Dusun Perintis 183 2. Dusun Lakapera 178 3. Dusun Bakekakuni 155 4. Dusun Labongkura 175 Total 691 Sumber Data : Dokumen Kantor Desa Lakapera Berdasarkan dari tabel 1 diatas bahwa
P 164 168 136 182 648
Jumlah KK TOTAL 347 344 291 357 1.339
89 88 70 80 327
Jumlah penduduk yaitu terdiri dari
Dusun Perintis 89 KK,Dusun Lakapera 88 KK, Dusun Bakekakuni 70 KK Dusun Labongkura 80 KK Jumlah keseluruhan 327 KK Dengan
1.339 jiwa
32
4.
Jumlah Siswa SMA Negeri 3 GU
Tabel 2. Keadaan siswa SMA Negeri 3 Gu tahun ajaran 2015/2016 No
Kelas
Jenis kelamin L
1 2 3 4 5
Jumlah
P
X.A XI.IPA XI.IPS XII.IPA XII.IPS
14 11 7 1 8
12 6 14 8 5
26 17 21 9 13
Sumber Data: Dokumen Kantor SMA Negeri 3 Gu Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa jumlah siswa di SMA Negeri 3 GU tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 86 orang , yang terdiri dari kelas Xa berjumlah 26 orang, kelas XI.IPA yang berjumlah 17 orang, kelas XI IPS yang berjumlah 21 orang ,kelas XII IPA 9 orang. Kelas XII IPS 13 orang. 5.
Jumlah orang tua Tabel 3 Klasifikasi pekerjaan orang tua siswa kelas XI SMA Negeri 3 di Desa Lakapera NO
Pekerjaan
Jumlah
1. 2
Petani 7 PNS 4 Jumlah 11 Sumber : Data Primer 2016
Presentase (%) 64% 36% 100%
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang mempunyai pekerjaan sebagai petani merupakan yang terbanyak yaitu sebanyak 7 orang atau 64% dan PNS sebanyak 4 responden 36%.
33
6. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 3 GU Daftar nilai kelas XI IPA/IPS SMA Negeri 3 GU Nama siswa Ketengan 1. Ariani Siswa kelas XI- Ipa 2. Alexander haji Siswa kelas XI- Ipa 3. Gregorius lajuma Siswa kelas XI- Ipa 4. Inggrid Anggelina Siswa kelas XI- Ipa 5. Justin julianto eftin Siswa kelas XI- Ipa 6. Krisensia elvina s Siswa kelas XI- Ipa 7. Mactilda Siswa kelas XI- Ipa 8. Nasri Siswa kelas XI- Ipa 9. Rajab Siswa kelas XI- Ipa 10. Rian alfons Siswa kelas XI- Ipa 11. Saali Siswa kelas XI- Ipa 12. Windy sesanti rahaya Siswa kelas XI- Ipa 13. Yuliana Siswa kelas XI- Ipa 14. Yonas landiku Siswa kelas XI- Ipa 15. Yonatan Siswa kelas XI- Ipa 16. Sulaiman Siswa kelas XI- Ipa 17. Hasan.H. Siswa kelas XI- Ipa 18. Hasan M Siswa kelas XI- Ipa 19. Ahmad ramli Siswa kelas XI-IPS 20. Anastasya elia Siswa kelas XI-IPS 21. Anwar Siswa kelas XI-IPS 22. Berta lisia Siswa kelas XI-IPS 23. Dewi yohana Siswa kelas XI-IPS 24. Isramiraj Siswa kelas XI-IPS 25. La dewa Siswa kelas XI-IPS 26. Lisdayanti Siswa kelas XI-IPS 27. Maria ovelina Siswa kelas XI-IPS 28. Mira Siswa kelas XI-IPS 29. Mustaka abd. Kadir Siswa kelas XI-IPS 30. Sabrin Siswa kelas XI-IPS 31. Sarifa Siswa kelas XI-IPS 32. Siti hadija Siswa kelas XI-IPS 33. Vebri Siswa kelas XI-IPS 34. Wa ode helena Siswa kelas XI-IPS 35. Wa mila Siswa kelas XI-IPS 36. Yufen Siswa kelas XI-IPS 37. Helma Siswa kelas XI-IPS 38. Risi Siswa kelas XI-IPS
Nilai rapor 75 70 65 70 60 75 74 76 80 82 75 80 73 70 65 81 77 74 83 80 75 76 72 78 80 70 65 78 69 70 75 80 81 70 73 75 85 80
Total 3047 Rata-rata 80,18 Sumber Data:Direkap Dari Nilai Rapor PPKn Siswa Kelas Xi Ipa/Ips Semester Ganjil 2016
34
B. Bentuk- Bentuk Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Tentu kita harus mengetahui bahwa orang tua merupakan
orang yang
memberikan pendidikan utama dan pertama bagi anak. Dalam keluargalah anak pertama kali mengenal pendidikan dan sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu, orang tua dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak inilah
yang akan
digunakan oleh anak sebagai dasar utuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah. Dalam aspek inilah orang tua berperan penting dalam membina jiwa seorang anak, termaksud
bentuk perhatian
orang tua
dalam meningkatkan
prestasi belajarnya. Di katakan demikian, karena orang tualah yang berperan sebagai pendidik utama bagi anak dalam hal ini merupakan penanggung jawab penuh terhadap pendidikan anak-anaknya.tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak- anaknya lebih bersifat pada pemberian motifasi untuk belajar. Selain itu, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak.perawatan orang tua penuh kasih sayang pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan
dan
beragama dan bermasyarakat,
merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat hal inilah yang diharapkan dalam setiap kondidsi sebuah keluarga di mana di dalamnya terdapat nuansa mendidik di sertai dengan kasih sayang orang tua terhadap anak- anaknya mengenai pentingya membina dan meningkatkan prestasi belajar seorang anak.
35
Adapun bentuk-bentuk perhatian orang tua yang dalam meningkatkan prestasi belajar sebagai berikut: 1.
Pemberian Bimbingan atau Nasehat
Bimbingan merupakan
proses bantuan
yang diberikan
kepada siswa agar
mampu mengembangkan potensi (bakat minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri mengatasi persoalan-persoalan sehingga siswa dapat menentukan sendiri, jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung kepada orang lain. Yang di maksud dengan pemberian bimbingan adalah pemberian pemberian motivasi oleh orang tua kepada anak untuk mencapai keberhasilan belajar dalam hal ini prstasi belajar, sehingga ia akan memperoleh hasil yang baik dari kegiatan belajar yang telah di lakukan. Hal tersebut di atas, dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 3 Gu bahwa: “Iya, saya sebagai orang tua sangat menginkankan anak saya dalam meningkatkan prestasi belajarnya,dan ketika anak saya belajar di rumah, saya selaku orang tua selalu memberikan bimbingan pada saat belajar dirumah hal tersebut saya lakukan hanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah”. (Hamzah 43 thn, wawancara 29 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Iya,saat anak saya pulang sekolah saya harus mendampingi dia belajar di rumah, kalau hal tersebut saya tidak lakukan maka anak saya hanya sibuk menonton tv , dan bermain Hp, bagaimana pun sebagai orang tua saya harus memberikan bimbingan dan nasehat , karena saya menginkan anak saya dapat berprestasi sama seperti anak yang lain pada umumnya”. (Hadis S.Pd 39 thn, wawancara 30 Januari 2016).
36
Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Iya, dalam memberikan bimbingan atau nasehat ketika anak saya belajar di rumah, saya sebagai orang tua hanya mengecek tugas- tugas dari sekolah dan menanyakan apakah dia sudah menyelesaikan tugasnya atau belum, hal tersebut saya lakukan semata untuk meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah”.(La Mae, 39 thn, Wawancara 1 Februari 2016) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “Iya, menurut saya pemberian bimbingan atau nasehat sangat penting dalam menunjang keberhasilan anak di sekolah seperti halnya untuk peningkatan prestasi belajar siswa, saya sebagai orang tua dalam memberikan bimbingan belajar di rumah saya hanya mendampingi saat belajar dirumah dan mengingatkan bahwa agar dia tetap belajar”.( La Ndata, 45 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Iya, saya sebagai orang tua merasa sudah menjadi tanggung jawab saya agar membimbing dan membantu mewujudkan cita- cita serta membantu dalam meraih prestasi di sekolah dan saya merasa bangga ketika anak saya mampu meningkatkan prestasi di sekolah sehingga dia mampu bersaing dengan teman – teman yang lainya”.(Saleha 40 tahun wawancara 30 Januari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya, pada saat belajar di rumah saya selalu memberikan bimbingan dan memotifasi anak saya agar dia dapat berprestasi di sekolah karena merupakan kebanggaan terhadap saya apabila anakku berprestasi di sekolah berarti selama ini dia mendengarkan nasehat saya dan belajar dengan baik. ”.( La Dhani 41 tahun, wawancara 2 Februari 2016). Selanjutnya
pendapat
lainnya,mengemukakan bahwa:
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
37
“Iya, walaupun saya belum sepenuhnya memberikan bimbingan belajar kepada anakku karena kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga, saya berharap anak saya dapat meningkatkan prestasinya di sekolah dari sebelumnya, saya sebagai orang tua yang saya lakukan hanyalah memberikan dorongan atau motifasi agar dia tetap belajar di rumah dan mengurangi waktu bermain Hp”. (Marina, 39 thn, wawancara 3 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya saya sebagai orang tua selalu memberikan perhatian kepada anak saya dalam hal memberikan bimbingan belajar, saya sebagai seorang ibu tentunya selalu memberikan motivasi kepada anak saya agar dia mengerjakan tugas- tugasnya yang dari sekolah terkadang saya membantu anak saya mengerjakan tugasnya apabila tidak pekerjaan rumah tangga yang saya kerjakan”.(Wa Samsia, 40 thn,wawancara 30 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya,saya sebagai orang tua selalu memberikan bimbingan belajar kepada anak saya karena apabila hal itu saya tidak lakukan maka akan berpengaruh terhadap prestasinya dan sebaliknya jika anak saya belajar dengan baik maka prestasinya akan meningkat pula ,saya selaku orang tua harus memberikan motivasi kepada anakku agar dia lebih giat belajar”.(La Ode Mami, 39 thn, wawancara 1 Februari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “saya selaku orang tua dalam memberikan nasehat dan penyadaran kepada anak saya agar dia tetap belajar sehingga prestasinya di sekolah dapat meningkat walaupun mungkin sering kali dia tidak mendengarkan apa yang saya ucapkan , sebab sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai ornag tua dan kepala rumah tangga”.( Burhanudin S.Pd wawancara) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya yang
anaknya sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Kalau saya pemberian bimbingan terhadap anak saya mungkin masih kurang saya lakukan, apalagi mendampingi dia saat belajar di rumah masih jarang saya lakukan karena saya sibuk bekerja di kebun yang
38
saya lakukan hanyalah menasehati dia agar tetap belajar dan saya yakin walaupun saya jarang membimbing dia pada saat belajar di rumah anak saya biasa belajar sendiri”.( Hidaya, 42 thn Wawancara 1 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Ketika saya belajar dirumah orang tua saya jarang memberikan bimbingan belajar karena sibuk bekerja, orang tua saya hanya memberikan nasehat kepada saya yang bertujuan agar saya dapat berprestasi dan meraih cita- cita sesuai yang di harapkan oleh orang tua ”. (Ahmad Ramli, 16 tahun, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “ Iya orang tua saya pada saat belajar di rumah saya di bimbing untuk megerjakan tugas -tugas yang dari sekolah karena orang tua ingin agar saya berprestasi di sekolah tanpa bimbingan dari orang tua saya malas untuk mengerjakan tugas- tugas tersebut ”. (Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswi kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “ Iya orang tua saya sering menasehati saya agar tetap harus belajar di rumah bahkan sering menasehati saya agar jangan sering menonton tv, walaupun mungkin mereka jarang meluangkan waktunya untuk membimbing saya pada saat belajar di rumah tetapi saya harus tetap semangat untuk belajar”. (Sarifa, 16 thn, wawancara 2 Februari 2016) Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan responden yakni orang tua dan siswa di SMA Negeri 3 Gu diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa: 1. Orang
tua siswa di SMA
memberikan
bimbingan
Negeri 3 Gu ketika siswa belajar selalu
pada saat
belajar dirumah sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. 2.
Orang tua siswa saat pulang dari belajar dirumah, pada umumnya.
sekolah mereka mendampingi dia
agar dapat berprestasi sama seperti anak yang lain
39
3.
Orang tua mengecek tugas- tugas dari sekolah saat belajar dirumah dan mengingatkan bahwa agar dia tetap belajar, hal tersebut di lakukan untuk meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.
4.
Sebagian orang tua merasa sudah menjadi tanggung jawabnya
agar
membimbing dan membantu mewujudkan cita- cita serta membantu dalam meraih prestasi di sekolah. 5. Orang tua siswa merasa bangga ketika anakya berprestasi dan berharap siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah. 6. Ada pula sebagian orang tua yang memberikan motivasi, nasehat, dan penyadaran kepada anaknya agar lebih giat belajar.
Berdasarkan data dari uraian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa pemberian bimbingan atau nasehat yang dilakukan oleh orang tua di Desa Lakapera
cukup
beragam seperti ketika siswa belajar selalu memberikan
bimbingan pada saat belajar dirumah, mengecek tugas- tugas dari sekolah, mengingatkan agar dia tetap belajar, dan sebagian orang tua merasa bangga dan bertanggung jawab membantu mewujudkan prestasi di sekolah , serta memberikan kepada anaknya
agar lebih
cita- cita
serta dalam
motivasi, nasehat,
giat belajar
dan
meraih
penyadaran
dalam meningkatkan prestasi
belajar.Oleh karena itu, pemberian bimbingan dan nasehat dalam lingkungan keluarga sangat penting karena apabila tidak adanya bimbingan dari orang tua maka prestasi yang dicapai anak kurang memuaskan untuk itu orang tua harus memberikan bimbingan kepada anak untuk belajar agar sesuai harapan orang tua. 2. Pengawasan Terhadap Anak Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, karena tanpa adanya pengawasan secara kontinu membuat pendidikan anak tidak akan berjalan dengan lancar. Pengawasan di sisni dalam arti mengontrol dan mengingatkan semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak di
40
rumah maupun di lingkungan sekitarnya, demikian juga mereka pada saat belajar di rumah hendaknya orang tua selalu mengawasi dan memperhatikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui
cara
ini
orang
tua
dapat mengetahui kesulitan apa yang dialami oleh anak, kemunduran atauk kemajuan belajar anak, dan kebutuhan apa saja yang diperlukan anak terkait dengan belajarnya. Sehingga orang tua dapat memperbaiki segala sesuatunya yang pada akhirnya anak dapat meraih prestasi belajar yang optimal. Di sini pengawasan tidak berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi melainkan lebih ditekankan pada mengawasi kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Sebagaimana Hasil wawancara dengan salah seorang responden penelitian menjelaskan bahwa: “Saya merasa sudah menjadi tanggung jawab saya dalam mengawasi anak saya ketika ia sudah berada dirumah. Saya selalu mengingatkan untuk belajar, walaupun dia sering menunda waktu belajarnya ia hanya sibuk bergaul dengan teman sebayanya di lingkungan sekitar rumah”. (Hamzah 43 thn, wawancara 29 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “ Ketika anak saya belajar di rumah saya harus mengantrolnya, kalau itu tidak di lakukan anak saya hanya fokus menonton tv dan sibuk bermain dengan teman-temanya tanpa mengerjakan tugas sekolah kalaupun di suruh belajar pada saat malam hari dia beralasan capeh dan mengantuk”. ( Hadis 39 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “ Iya, pada saat belajar di rumah anak saya harus diawasi, dan kalau tidak diawasi dia hanya sibuk menonton tv dan bermain game tujuan
41
saya megawasi kegiatan belajar anakku adalah untuk mengetahui kegiatan yang di lakukan oleh anakku di rumah”. (La Mae, 39 thn, Wawancara 1 Februari 2016)
Selanjutnya
pendapat
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “Iya, kalau saya pengawasan yang saya lakukan terhadap anak saya adalah dengan mengecek dia pada saat belajar di rumah,sehingga saya bisa mengetahui kemajuan belajar anakku”.( La Ndata, 45 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Iya, saya mengontrol anak saya saat dirumah dan mengawasi dia saat belajar di rumah saya sebagai orang tua tentunya mengupayakan sebelum tidur di malam hari agar dia belajar terlebih dahulu agar menunjang prestasi belajar di sekolah”. (Saleha 40 thn wawancara 30 Januari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya, saya sebagai orang tua tentunya mendukung untuk keberhasilan anakku di sekolah, saya selalu mengawasi anakku pada saat belajar di rumah karena anakku sering menonton tv makanya saya sebagai orang tuanya harus mengawasi dia pada saat belajar di rumah”.( La Dhani 41 tahun, wawancara 2 Februari 2016). Selanjutnya
pendapat
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “ Iya,menurut saya pengawasan orang tua memang penting ,apabila seorang anak tidak di awasi pada saat belajar dirumah ataupun di kontrol pada saat belajar dia hanya sibuk dengan kegiatanya sendiri main hp dan lain sebagainya”. (Marina, 39 thn, wawancara 3 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya, mengawasi anak saya dalam belajarnya maklum saja anakku keras kepala dan malas belajar jadi dalam belajar dia harus di ingatkan dan
42
mengecek di kamarnya apakah dia sudah belajar atau belum.”(Wa Samsia, 40 thn,wawancara 30 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya, saya harus mengawasi anak saya dalam belajar hal tersebut tentunya harus di lakukan oleh setiap orang tua, utamanya melarang anak untuk keluar rumah bersama teman- temanya pada malam hari untuk hal – hal yang tidak berguna”.(La Ode Mami, 39 thn, wawancara 1 Februari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Iya, menurut saya pengawasan yang saya lakukan terhadap anakku ketika dia belajar dirumah saya mengawasi teman bergaulnya dengan siapa dia bergaul, saya tidak suka kalau dia bergaul dengan teman yang tidak sopan dan beretika hal tersebut saya khawatirkan bisa menyebabkan rendahnya prestasi belajar anak saya di sekolah”.( Burhanudin S.Pd wawancara) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya yang
anaknya sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “ Iya, menurut saya bentuk pengawasan yang saya lakukan terhadap anak saya adalah melarang dia bergaul dengan teman –temanya yang nakal apalagi anak- anak yang tidak sekolah, selain itu mengecek dia pada malam hari apakah dia sudah belajar atau belum, melarang dia bergadang untuk hal- hal yang tidak penting seperti menonton tv dan bermain hp”.( Hidaya, 42 thn Wawancara 1 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Iya, orang tua saya selalu mengawasi saya dalam hal belajar, baik di rumah maupun di sekolah, karena setiap pagi orang tua saya membangunkan saya untuk pergi kesekolah dan ketika saya pulang dari sekolah telat orang tua saya selalu menanyakan kepada saya kenapa terlambat pulang di bandingkan dengan teman- teman yang lainya”. (Ahmad Ramli, 16 tahun, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh mengemukakan bahwa:
informan
penelitian lainnya yang
43
“Orang tua saya yaitu ibu selalu mengawasi saya pada pada saat belajar dan menyuruh saya mengerjakan tugas, padahal saya paling malas kalau di suruh belajar karena saya lebih suka menonton acara tv dirumah akan tetapi orang tua saya tidak henti- hentinya mengingatkan tentang belajar”. (Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Iya, menurut saya walaupun orang tua saya sibuk bekerja akan tetapi saya merasa mereka selalu mengawasi kegiatan belajar, di rumah orang tua saya tidak menginginkan saya bergaul dengan anak yang putus sekolah karena mengganggu kegiatan belajar di rumah mereka selalu mengingatkan agar tetap belajar dan melarang untuk tidak keluar kerumah karena hal- hal yang tidak penting.” (Sarifa, 16 thn, wawancara 2 Februari 2016) Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan responden
yakni orang tua
dan siswa di SMA Negeri 3 Gu diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa: 1. Orang
tua
merasa sudah menjadi tanggung jawabnya
untuk
mengawasi anaknya pada saat dirumah, mereka selalu mengingatkan untuk tetap belajar, dan mengontrol waktu belajarnya. 2.
Sebagian orang tua mengawasi kegiatan belajar anak, mengecek pada saat belajar di rumah sehingga untuk mengetahui
kemajuan belajar
anaknya. 3.
Orang tua mengupayakan sebelum tidur
di malam hari agar dia
belajar terlebih dahulu untuk menunjang prestasi belajar di sekolah. 4.
Orang tua selalu mengingatkan dan mengecek di kamarnya apakah dia sudah belajar atau belum, dan melarang anak untuk keluar rumah bersama teman- temanya pada malam hari untuk hal – hal yang tidak berguna.
44
5. Para orang tua melarang anaknya untuk tidak bergadang terhadap hal- hal yang tidak bermanfaat seperti menonton tv dan bermain hp. 6.
Orang tua selalu mengawasi anaknyadalam hal belajar, baik di rumah maupun pada saat pulang dan pergi di waktu sekolah.
7. Sebagian orang tua lainnya melarang anaknya untuk tidak bergaul dengan teman –temanya yang nakal dan putus sekolah. Berdasarkan data dari uraian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa bentuk pengawasan terhadap anak
yang di lakukan oleh orang tua di
Desa Lakapera yakni Orang tua merasa sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengawasi anaknya pada saat dirumah, mereka selalu mengingatkan untuk tetap belajar, mengontrol waktu belajarnya, mengupayakan sebelum tidur di malam hari agar dia belajar terlebih dahulu, bergadang, keluar
melarang anak untuk tidak
dimalam hari terhadap hal –hal yang tidak penting,dan
mengawasi teman bergaulnya. Oleh karena itu, pengawasan terhadap anak sangat penting karena berpengaruh terhadap anak yang akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat. 3. Pemberian Penghargaan Orang tua perlu memberikan penghargaan kepada anak terkait setiap usaha
yang
telah
dilakukannya.
Penghargaan
merupakan sesuatu yang
diberikan orang tua kepada anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga mampu meraih prestasi. Hal ini penting karena adanya penghargaan, anak akan timbul rasa bangga,percaya diri dan berusaha lebih maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Penghargaan tidak
45
selalu berwujud barang, pujian terhadap kemampuan dan prestasi yang diaraih anak juga merupakan salah
satu
bentuk
penghargaan. Dengan
pujian
menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh anaknya. Hal tersebut di atas, dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 3 Gu bahwa: “Saya sebagai orang tua selalu memberikan penghargaan atau hadiah kepada anak saya berupa hadiah karena ia sudah mendapat prestasi di sekolah ,hadiah yang kasih mungkin hanya secukupnya saja sesuai kemampuan ekonomi dalam keluarga kami, hal tersebut saya lakukan agar anak saya lebih meningkatkan lagi prestasinya dan rasa bangga terhadap prestasi belajarnya di capai yang telah”.(Hamzah 43 thn, wawancara 29 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Iya,ketika anak saya berprestasi di sekolah saya sebagai orang tentunya memberikan penghargan kepada anak saya berupa seragam sekolah baru, tas ,sepatu dan uang tujuanya adalah agar anak saya termotivasi untuk lebih giat belajar”. ( Hadis S.Pd 39 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Iya,saya sebagai orang tua selalu mengiming- imingi mereka dengan hadiah seperti baju baru, celana baru, jalan- jalan di tempat wisata dan lain. Akan tetapi dengan syarat mereka harus masuk ranking 3 besar di kelasnya, dengan cara seperti itu saya melihat anak saya belajarnya tambah giat”. (La Mae, 39 thn, Wawancara 1 Februari 2016) Selanjutnya
pendapat
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “Iya, saya menjanjikan kepada anakku kalau dia mendapat nilai yang baik di sekolahnya saya akan membelikan dia sepeda baru, buku- buku baru dengan catatan prestasinya lebih meningkat dari sebelumnya”.( La Ndata, 45 thn, wawancara 30 Januari 2016).
46
Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Iya, saya seorang ibu yakni orang tua dari anak- anak saya harus memberikan motivasi agar mereke tetap giat dalam belajar untuk itu saya harus memberikan mereka hadiah yang mereka butuhkan untuk kebutuhan sekolahnya walaupun hadiah yang saya berikan tidak terlalu mahal akan yang penting bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajarnya”.(Saleha 40 tahun wawancara 30 Januari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa : “Iya, saya pribadi tentunya selalu memberikan hadiah kepada anak saya ketika penaikan kelas atau akhir semester karena saya tidak ingin kalau dia merasa kecewa dengan tidak adanya hadiah yang saya berikan sehingga mungkin prestasinya akan menurun, walaupun hadiah yang saya berikan itu belum terlalu lengkap akan tetapi anak saya merasa bahagia dengan apa yang saya berikan walaupun hanya berbentuk uang saja bia sedikit yang penting ada hadiahnya”. ( La Dhani 41 tahun, wawancara 2 Februari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Iya, pada saat anak saya mendapat prestasi di sekolah saya tidak pernah lupa untuk memberikan hadiah yang telah saya janjikan kepada anakku sebelumnya hadiah yang saya berikan dalam bentuk barang, barang yang saya maksud adalah seragam sekolahnya, tas , buku pelajaran dan perlengkapan sekolah lainnya agar dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya”. (Marina, 39 thn, wawancara 3 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “ Iya, saya pribadi hadiah yang berikan kepada anakku mungkin hanya dalam bentuk sedikit uang dan pujian saja, kalau masalah hadiah yang lebih besar lagi mungkin saya tidak mampu karena karena faktor ekonomi ”.(Wa Samsia, 40 thn,wawancara 30 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh responden mengemukakan bahwa:
penelitian lainnya yang
47
“Iya,menurut saya pemberian penghargaan berupa hadiah memang wajib di lakukan oleh setiap orang tua apalagi setelah penaikan kelas, saya sendiri selalu memberikan hadiah kepada anakku adapun hadiah yang saya berika barang- barang perlengkapan sekolah”. (La Ode Mami, 39 thn, wawancara 1 Februari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Iya, dalam pemberian hadiah memang penting untuk memotivasi anakku dalam belajar pada awal tahun pelajaran baru saya selalu memberikan tas sekolah baru, sepatu baru, dangan buku- buku pelajaran yang baru semua itu merupakan bentuk hadiah kepada anakku ”. ( Burhanudin S.Pd wawancara) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden
lainnya yang anaknya
sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Iya saya memberikan penghargaan atau hadiah kepada anak saya setiap kali selesai penaikan kelas semua itu saya lakukan agar dia lebih giat belajar sehingga prestasinya meningkat dan dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya”. ( Hidaya, 42 thn Wawancara 1 Februari 2016 ) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh informan
lainnya yang anaknya
sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “ Iya, setiap kali akhir semester atau penaikan kelas orang tua saya selalu tidak pernah lupa memberikan hadiah karena sebelumnya memang mereka sudah menjanjikanya kepada saya bentuk hadiah yang mereka berikan seperti baju baru dan tas sekoah baru sesuai dengan keadaan ekonomi dalam keluarga kami akan tetapi saya sangat bahagia dengan apa yang mereka berikan”. Ahmad Ramli, 16 tahun, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat
ini
didukung oleh
informan
penelitian lainnya
yang
mengemukakan bahwa: “Iya, kalau saya mamaku selalu memberikan hadiah tiap kali selesai penerimaan raport di sekolah hadiah yang pertama dia berikan tentunya alat –alat perlengkapan sekolahku”.(Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016) Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa:
48
“Iya, mamaku saat naik kelas selalu memberikan saya hadiah buku, pakaian sekolah, itu selalu di lakukan mamaku tiap kali penaikan kelas mamaku sering mengatakan walaupun hadiah yang saya berikan itu tidak seberapa dan mungkin tidak sama seperti teman-temanmu yang lain tetapi tujuan saya agar kamu tetap termotivasi dalam belajar tidak seperti orang tuamu yang tidak mengenyam pendidikan ini ”. (Sarifa, 16 thn, wawancara 2 Februari 2016) Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan responden
yakni orang tua
dan siswa di SMA Negeri 3 Gu diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa: 1. Orang tua selalu memberikan penghargaan kepada anaknya ketika dia prestasi di sekolah,hadiah yang
di berikan sesuai kemampuan
ekonominya. 2.
Orang tua memberikan penghargan kepada anaknya berupa seragam sekolah baru, tas ,sepatu
dan uang yang bertujuan
agar anak
termotivasi untuk lebih giat belajar. 3.
Sebagian orang tua lainnya mengiming- imingi mereka dengan hadiah seperti baju baru, celana baru, jalan- jalan di tempat wisata, sepeda baru, buku- buku baru.
4.
Orang tua selalu memberikan hadiah yang telah di janjikan sebelumnya seperti perlengkapan sekolah yakni seragam sekolahnya, tas , buku pelajaran dan perlengkapan sekolah lainnya semua itu di lakukan oleh orang tua agar dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya.
Berdasarkan data dari uraian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa bentuk penghargaan
yang di lakukan oleh orang tua di Desa Lakapera
yaitu orang tua selalu memberikan hadiah kepada anaknya sesuai kemampuan ekonominya, bentuk penghargaan atau hadiah yang di berikan seperti
49
perlengkapan sekolah yakni
seragam sekolahnya, tas , buku pelajaran dan
perlengkapan sekolah lainnya semua itu di lakukan oleh orang tua agar dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya. Oleh karena itu pemberian penghargaan memang penting di lakukan oleh setiap orang tua dan tentunya ini sudah di lakukan oleh orang tua di Desa Lakapera, dengan demikan penghargaan atau hadiah
saat mempengaruhi
pemberian
keinginan anak
untuk
meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah. 4.Pemenuhan Fasilitas Belajar Fasilitas merupakan sarana dan prasarana pendukung terjadinya proses belajar, oleh sebab itu motivasi yang tidak kalah pentingnya dalam belajar adalah kelengkapan fasilitas belajar, yang diberikan oleh orang tua akan menjadi anak semakin giat dalam belajar dan memudahkan ia belajar dengan kecakapan anak dalam pendidikan akan terwujud. Fasilitas alat
dan
sarana
belajar
merupakan
segala
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan belajar anak.
Fasilitas tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, alat-alat belajar,buku-buku, dan sebagainya. Pemenuhan fasilitas belajar ini sanagat penting bagi anak, karena dapat mempermudah anak untuk belajar dengan baik. Hal tersebut di atas, dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 3 Gu bahwa: “Dalam memberikan fasilitas kepada anak saya hanya bisa memberikan buku Lks , buku tulis, folpen dan membayar uang komite sekolah karena faktor ekonomi keluarga padahal saya ingin anak saya mendapat fasilitas yang layak seperti anak –anak yang lain”. (Hamzah 43 thn, wawancara 29 Januari 2016).
50
Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Saya sebagai orang tua yang saya lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah adalah dengan menyediakan meja belajar, lampu yang cukup terang dan jika mereka meminta fasilitas belajar yang lain seperti buku, pensil, folpen dan lain- lain saya akan membelikanya”.( Hadis S.Pd 39 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Saya selaku orang tua memberikan fasilitas belajar kepada anak saya semampuku saja adapun fasilitas yang saya berikan adalah buku, meja dan folpen dan meja belajar”.(La Mae, 39 thn, Wawancara 1 Februari 2016) Selanjutnya
pendapat
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “ Saya sebagai orang tua walaupun kurang memberikan fasilitas belajar seperti orang tua pada umumnya saya selalu berusaha tetap memberikan fasilitas semampuku saya membelikan buku tulis dan pulpen saja kalau biaya sekolah yang lainya berasal dari uang beasiswanya”.( La Ndata, 45 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Menurut saya untuk memenuhi fasilitas belajar anak dirumah, anak sebaiknya di berikan buku- buku pelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kurikulum dengan tingkatan kelasnya. Sebaiknya juga dirumah terdapat komputer/leptop yang dapat menunjang pelajaran anak yang tidak di dapatkan di buku pelajaran maupun guru di sekolah”. (Saleha 40 thn wawancara 30 Januari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden mengemukakan bahwa:
penelitian lainnya yang
51
“Dalam memenuhi fasilitas belajar anak di rumah yang saya lakukan adalah dengan menyediakan ruangan tempat belajar khusus yang ada di dalamnya di lengkapi buku- buku dan alat tulis dan lain- lain”.( La Dhani 41 tahun, wawancara 2 Februari 2016) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Saya dalam memfasilitasi belajar anak saya di rumah adalah dengan menyediakan peralatan kelengkapan belajar dalam menunjang alat –alat perlengkapan kelancaran proses belajar anakku saya harus menyediakan uang”. (Marina, 39 thn, wawancara 3 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Saya selaku orang tua memberikan fasilitas belar kepada anak saya untuk meningkatkan prestasi belajarya semampunya saja sebagai orang orag tua fasilitas yang saya berikan buku, meja pulpen saja.”(Wa Samsia, 40 thn,wawancara 30 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “Saya sebagai orang tua yang fasilitas yang saya berikan kepada anakku meja belajar, lampu, buku pelajaran kalau membayar uang sekolahnya walaupun mungkin bisa di katakan masih kurang akan tetapi saya sebagai orang tuanya tentunya berusaha melengkapi fasilitas yang lain semampuku sebagai orang tua”. (La Ode Mami, 39 thn, wawancara 1 Februari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Pemenuhan fasilitas belajar memang penting untuk keberlangsungan proses belajar baik di rumah, maupun sekolah, orang tua tentunya harus memenuhi dan mengupayakan fasilitas yang di butuhkan oleh anaknya saat di rumah mulai dari membelikan buku paket, lks, ruangan belajar dan lain – lain”.( Burhanudin S.Pd wawancara) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya yang
anaknya sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa:
52
“Yang saya lakukan untuk memenuhi fasiitas belajar anak di rumah adalah membelikan perlengkapan pembelajaran yang dia butuhkan sesuai dengan apa yang di minta oleh anakku misalnya dia meminta buku paket berarti saya sebagai orang tuanya harus membelikan apa yang di suruhkan oleh anakku tadi ”.( Hidaya, 42 thn Wawancara 1 Februari 2016 ) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh informan
lainnya yang anaknya
sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “ Orang tua saya di rumah selalu memberikan fasilitas belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar saya di sekolah . fasilitas yang orang tua saya berikan kepada saya buku , meja belajar,pulpen dan seragam sekolah saja”. ( Ahmad Ramli, 16 tahun, wawancara 1 Februari 2016).
Pendapat
ini
didukung oleh
informan
penelitian lainnya
yang
mengemukakan bahwa: “Saat belajar di rumah mamaku selalu mendukung dan memberikan fasilitas belajar yang saya butuhkan utamanya buku, meja, lampu dn perlengkapan yang lainya mamaku memberikan hal – hal yang saya butuhkan untuk keperluan belajar saya di rumah ”.(Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016) Pendapat ini didukung oleh informan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Kalau saya fasilitas yang diberikan oleh mamaku mungkin buku, folpen, ruangan belajar, tentunya di sini kalau masalah fasilitas orang tua saya selalu melengkapi faslitas belajar yang saya butuhkan untuk perlengkapan belajar saya saat di rumah”. ( Sarifa, 16 thn, wawancara 2 Februari 2016) Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan responden
yakni orang tua
dan siswa di SMA Negeri 3 Gu diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa: 1.
Orang tua selalu memberikan fasilitas kepada anaknya seperti buku Lks , buku tulis, folpen dan membayar uang komite sekolah,dan berusaha membelikan fasilitas yang mereka butuhkan.
53
2.
Orang tua memenuhi fasilitas belajar anaknya dirumah, dengan cara di berikan buku- buku pelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kurikulum dengan tingkatan kelasnya.
3.
Sebagian orang tua mengupayakan dan berusaha memunuhi fasilitas belajar anak sesuai dengan apa yang di minta oleh anaknya dan dibutuhkan saat belajar.
Berdasarkan data dari uraian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa pemenuhan fasilitas belajar
yang di lakukan oleh orang tua di Desa
Lakapera yaitu orang tua selalu Orang tua selalu memberikan fasilitas kepada anaknya seperti buku Lks , buku tulis, folpen, buku pelajaran sesuai dengan tingkatanya dan membayar uang komite sekolah, serta berusaha membelikan fasilitas yang mereka butuhkan. Dengan demikian kelengkapan fasilitas belajar memang perlu, karena
dengan melengkapi fasilitas belajar anak, maka prestasi
anak juga akan lebih baik, begitu pula sebaliknya apabila fasilitas belajar tidak terpenuhi maka prestsi yang dicapai tidak sesuai dengan yang di harapkan. 5. Penciptaan
Suasana
Rumah
Yang
Tenang,
Nyaman,
dan
Tentram Anak membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan tenteram agar dapat berkonsentrasi dan fokus ketika belajar. Ketika anak belajar di rumah, menjadi tugas orang tua untuk menciptakan suasana yang kondusif. Ketika suasana tersebut tidak tercipta tentu akan sangat menganggu kegiatan belajar anak di rumah.
54
Hal tersebut di atas, dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 3 Gu bahwa: “Sebagai orang tua sebenarnya dalam memperhatikan anak yang paling penting adalah menciptakan suasana di dalam rumah yang tenang agar anak dapat berkosentrasi dalam belajarnya dan orang tua harus mengurangi kegaduhan yang di akibatkan oleh anggota keluarga yang lain dapat mengurangi kosentrasi belajar anak sehingga berakibat dalam prestasi belajar anak”. (Hamzah 43 thn, wawancara 29 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Saya sebagai orang tua yang saya lakukan dalam menciptakan suasana rumah yang nyaman adalah mematikan/ mengecilkan suara Tv saat anak sedang belajar, tidak menimbulkan suara ribut saat anak sedang belajar dan mendesain ruangan belajar anak senyaman mungkin”. ( Hadis S.Pd 39 thn, wawancara 30 Januari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “Menurut saya yang lakukan dalam menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah adalah dengan tidak dengan menyalakan tv dan tidak menganggu serta tidak menyuruh mereka pada saat belajar. Selain itu saya menyuruh mereka untuk belajar setelah sholat subuh karena pada waktu itu keadaan rumah dan lingkungan sekitar masih sangat tenang dan nyaman”. (La Mae, 39 thn, Wawancara 1 Februari 2016) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh responden pernyataan seorang ayah yang anaknya
penelitian lainnya,
bersekolah di SMA Negeri 3 Gu
mengemukakan bahwa: “ Menurut saya cara yang saya lakukan untuk menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah yaitu dengan tidak memutar musik pada saat anak belajar di rumah dan lain- lain yang dapat menganggu kosentrasinya”.( La Ndata, 45 thn, wawancara 30 Januari 2016).
55
Selanjutnya
pendapat
ini
didukung
oleh
responden
penelitian
lainnya,mengemukakan bahwa: “Kalau saya dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan tenang gampang – gampang susah.karena masalahnya anak - anak yang lain sering kali datang mengganggu jadi saya sebagai orang tua tentunya harus mengupayakan dan menghindari pertengkaran dengan anggota keluarga yang lain agar tercipta suasana yang tenang dan menyenangkan”.( Saleha 40 thn wawancara 30 Januari 2016) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Kita dalam berkeluarga tentunya pernah ada kesalapahaman dalam rumah tangga, tidak mungkin dalam berumah tangga ini kita tidak pernah ada permasalahan dalam keluarga. Olehnya itu ketika saya mendapat masalah dalam keluarga saya anak- anakku tidak akan nyaman dalam belajarnya, saya sebagai orang tua di sini harus menghindari dan cepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar anakku dapat berkosentrasi kembali dalam belajarnya”.( La Dhani 41 tahun, wawancara 2 Februari 2016) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Menurut saya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga semaksimal mungkin menghindari yang namanya perselisihan yang mengebabkan pertengkaran sehingga anak tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar, saya sebagai oraang tua tidak lupa dan sering mengingatkan kepada anak- anakku untuk menghindari perselisihan utamanya pada jam belajar mereka di rumah”. (Marina, 39 thn, wawancara 3 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh responden
penelitian lainnya yang
mengemukakan bahwa: “ Menurut saya menciptakn suasana tenang itu memang penting apalagi saat jam belajar anak, tapi mau diapa anakku ini sering bertengkar sama saudaranya yang lain , saya sebagai orang tua harus sebisa ungkin menghindari pertengkaran antara kaka beradik ini agar tercipta suasana yang nyaman dan tenang saat belajar anak”. ”.(Wa Samsia, 40 thn,wawancara 30 Februari 2016 ) Pendapat ini didukung oleh responden mengemukakan bahwa:
penelitian lainnya yang
56
“ Saya sebagai orang tua yang saya lakukan dalam menciptakan suasana yang tenang adalah dengan tidak menyuruh mereka untuk mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah pada saat jam belajar mereka di rumah”. (La Ode Mami, 39 thn, wawancara 1 Februari 2016). Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya
mengemukakan bahwa: “Menurut saya yang saya lakukan sebagai orang tua dalam menciptakan suasana yang nyaman dan tenang adalah mengatur jadwal belajar anak artinya bahwa pada jam belajar anakku harus berhenti bermain game dan menonton tv sehingga pada jam belajarnya ini seorang anak tidak terganggu, saya juga sebagai orang tua harus mengerjakan pekerjaan kantor sehingga tercipta suasana yang kondusif di dalam rumah tersebut”. ”.( Burhanudin S.Pd wawancara) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
responden
lainnya yang
anaknya sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Sebagai orang tua yang saya lakukan adalah mematikan tv, menyuruh saudara-saudara yang lainya agar tidak ribut pada saat jam belajar dan mengupayakan agar tidak bertengkar di depan anak-anakku”.( Hidaya, 42 thn Wawancara 1 Februari 2016 ) Selanjutnya pendapat ini didukung oleh
informan lainnya yang anaknya
sekolah di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa: “Setiap kali saya mau belajar dirumah ibu saya memarahi adik saya kalau memutar tv pada saat saya belajar dirumah walaupun saya tidak menonton secara langsung tapi suaranya mengganggu kosentrasi belajar”.( Ahmad Ramli, 16 tahun, wawancara 1 Februari 2016). Pendapat ini didukung oleh
informan
lainnya yang mengemukakan
bahwa: “Ketika saya belajar orang tua selalu mengingatkan saya ataupun anggota keluarga yang lain agar selalu mematikan televisi dan tidak menyetel musik terlalu kencang”.(Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016) Pendapat ini didukung oleh infornan tambahan penelitian lainnya, yakni siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Gu yang mengemukakan bahwa:
57
“Pada saat belajar di rumah mamaku selalu menyuruhku kalau belajar jangan di depan televisi , karena dapat menyebabkan saya tidak fokus dalam belajarku”. ( Sarifa, 16 thn, wawancara 2 Februari 2016) Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan responden
yakni orang tua
dan siswa di SMA Negeri 3 Gu diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa: 1. Orang tua selalu menciptakan suasana di dalam rumah yang tenang agar anak dapat berkosentrasi dalam belajarnya dengan mengurangi kegaduhan yang di akibatkan oleh anggota keluarga yang lain. 2. orang tua
dalam
menciptakan suasana rumah yang nyaman adalah
mematikan/ mengecilkan
suara Tv saat anak sedang belajar, tidak
menimbulkan suara ribut saat anak sedang belajar dan mendesain ruangan belajar anak senyaman mungkin, tidak memutar musik pada saat anak belajar. 3.
Sebagian orang tua dalam menciptakan suasana rumah yang nyaman dengan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga semaksimal mungkin ,menghindari yang namanya perselisihan yang mengebabkan pertengkaran sehingga anak tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar. Berdasarkan data dari uraian di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa
penciptaan suasana rumah yang tenang, nyaman, dan tentram yang di lakukan oleh orang tua di Desa Lakapera yaitu orang tua selalu orang tua selalu selalu menciptakan suasana di dalam rumah yang tenang agar anak dapat dengan mengurangi kegaduhan yang di akibatkan oleh
anggota keluarga yang
lain,
mematikan/ mengecilkan suara Tv saat anak sedang belajar, tidak menimbulkan suara ribut saat anak sedang belajar dan mendesain ruangan belajar anak
58
senyaman mungkin, tidak memutar musik pada saat anak belajar dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. .Oleh karena itu orang tua sebisa mungkin meminimalisir segala sesuatu yang bisa menyebabkan suasana rumah menjadi gaduh, ramai,dan tidak terkondisikan baik karena pertengkaran dan cekcok diantara anggota keluarga maupun karena sebab yang lainnya. C. Implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran PKn Pendidikan merupakan segala pengalaman yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup atau segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan indifidu.kurikulum pendidikan merupakan satu media bagi siswa untuk mengetahui berbagai hal yang ada ilmu yang mereka dapatkan di sekolah pada akhirnya menjadi bekal dalam menyongsong masa depan yang cemerlang. Mata pelajaran PKn dalam kurikulum nasional merupakan mata pelajaran yang wajib diterapkan dalam dunia pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi
secara umum
pemahaman kepada peserta
mata pelajaran
didik
PKn memberikan
dasar
mengenai pendidikan moral, etika,dan
penyelenggaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila. Penelitian tentang “ perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah ” Walaupun tidak ada kurikulum khusus tertulis yang mereka buat atau ikuti, dengan berpegang pada cita-cita dan keyakinan yang dianut sebagai rencana pendidikan, kasih sayang sebagai dasar perbuatan mendidik, para orangtua melakukan upaya-upaya dan tindakan mendidik.
59
Perhatian orangtua sangat berperan dalam pendidikan anaknya, dapat dilakukan dengan memperhatikan bagaimana cara memberikan bimbingan belajar di rumah, pengawasan kegiatan anak dalam belajar, memberi hukuman dan hadiah,pemenuhan fasilitas belajar ,penciptaan suasana rumah yang nyaman dan tentram sebagai penunjang keberhasilan siswa. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya acuh tak acuh terhadap belajar
anaknya, tidak memperhatikan sama kebutuhan-kebutuhan
anaknya
sekali
kepentingan-kepentingan
dalam belajar,
tidak
mengatur
dan waktu
belajarnya, atau tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. Peningkatan perhatian orangtua dapat dilakukan dengan memberikan pengertian kepada orangtua bahwa interaksi pendidikan mulai berlangsung dalam lingkungan keluarga. Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan
inilah
pertama-tama
anak
mendapatkan
pendidikan,
bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluarga bukan hanya tempat anak
dipelihara dan dibesarkan
tetapi juga tempat anak hidup dan dididik.
Pendidikan menempati kedudukan yang paling sentral dalam kehidupan keluarga, sebab ada suatu kecenderungan yang sangat kuat pada manusia untuk melestarikan keturunannya, dan ini dapat dicapai melalui pendidikan. Citacita orang tua terhadap anak
direalisasikan memalui pendidikan.
Ibu dan
bapak berperan sebagai pendidik dalam keluarga. Pendidikan keluarga merupakan bagian integral dari sistem Pendidikan Nasional Indonesia.keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya
60
ayah, ibu, dan anak. Lebih dari itu, keluarga merupakan wahana awal pembentukan moral serta penempaan karakter manusia. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam menjalani hidup bergantung pada berhasil atau tidaknya peran keluarga dalam menanamkan ajaran moral kehidupan. Setelah melihat betapa pentingnya peran keluarga dalam menanamkan ajaran moral kehidupan maka penelitian tentang
“Perhatian Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Studi di Desa Lakapera ” dapat di jadikan sebagi panduan bagi orang tua, dan guru dalam menanamkan nilai-nilai moral dalam keluarga sejak dini pada setiap individu. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu pendidikan moral
juga dimulai dari pendidikan
dalam
keluarga dengan memiliki konsep pendidikan kewarganegaraan yang sudah tertanam dalam keluarga, akan membetuk pribadi dan warganegara dan negarawan yang baik.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bertolak dari rumusan masalah dan pembahasan, maka terkait dengan perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa “studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah”yaitu sebagai berikut: 1. Bentuk- bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Desa Lakapera yaitu:(a). pemberian bimbingan atau nasehat adalah orang tua selalu memberikan bimbingan pada saat belajar dirumah, mengecek tugas- tugas dari sekolah, dan mengingatkan agar dia tetap belajar, b). pengawasan terhadap anak adalah orang tua siswa selalu orang
tua
merasa sudah menjadi tanggung jawabnya
untuk
mengawasi anaknya pada saat dirumah, mereka selalu mengontrol waktu belajarnya, mengupayakan sebelum tidur di malam hari agar dia belajar terlebih dahulu, melarang anak untuk tidak bergadang, keluar dimalam hari terhadap hal –hal yang tidak penting,dan mengawasi teman bergaulnya.(c). memberikan
pemberian
penghargaan
orang
adalah
orang
tua
penghargaan kepada anaknya apabila berprestasi di
sekolah.(d) Pemenuhan fasilitas, adalah orang tua memberikan fasiltas kepada siswa/anaknya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan .(e) Penciptaan suasana
yang tenang
nyaman dan tentram adalah
menjaga keharmonisan dalam keluarga dan mendukung mudah untuk berkosentrasi belajar.
anak dengan
62
B. Saran Adapun saran yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Kepada Orang Tua Di harapkan kepada orang tua
siswa khususnya
Desa Lakapera dan
semua orang tua hendaknya mampu dan mau menjadikan diri mereka sebagai model pembelajaran bagi siswa. serta serta memberikan apresiasi terhadap apa yang di lakukan anak dalam rangka meningkatakn prestasi belajar anak tersebut. 2 . Kepada Pemerintah Diharapkan kepada pemerintah pendidikan
dalam rangka peningkatan
untuk dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa
pendidikan di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah.
fasilitas khususnya
63
DAFTAR PUSTAKA
Adi Saputro, Pintoro,2015( Skripsi). Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Dan Kecerdasan Interpersonal Siswa Sd Kelas III Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Aeni, Nurul .2014 (skripsi) Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Sains Kelas V Kecamatan Rimbo Ulu Kababupaten Tebo .JAMBI : UNIVERSITAS JAMBI Ahmadi Abu dan Supriyono Widodo. (2004). Psikologi Belajar (edisi referensi). Jakarta : Rineka Cipta Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Drijen. Dikdesmen Direktorat SLTP Hartono, (1992). Kemandirian Belajar.Peluan Usaha: Jakarta http://
wwww defrirahman. Word pres.com Tinjauan- Pustaka – Perhatian Orang Tua21/11/2015
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Depdiknas. LaAlisamu,Asliani,2014. (skripsi)Peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) di kelas VIII-D SMP Negeri 3 Tomia kec. Tomia kabupaten wakatobi.Kendari: Fkip Uho Mardiya. 2000. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. Jakarta : BKKBN Pusat. Marjo. (1997). Bahasa Indonesia Kontemporer Menuju Penerapan. Beringin Jaya: FISIP UI Pres Muh.Uzer Usman Dan Lilis Setiawati.1993.upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar mengajar mengajar. Bandung: Rosda Karya Muhibansyah.2010 Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
64
Ode Idris,Rahma,2015(Skiripsi).Motivasi Ibu Rumah Tangga Keluarga Nelayan Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Anak Di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betuambari Kota Baubau.Kendari: Fkip Uho Prastyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: pt. Raja Grafindo Persada Purwanto Ngalim, 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Santoso,Bagus. (2010)Skripsi. Korelasi Antara Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V SDN Gembongan Sentolo Kulon Progo tahun 2010. PGSD: UNY. Setiani Ani dan Donni Juni priansa,2015. Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Belajar Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana, 2013. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosda Karya Sugiyono.(2014). Metode Penelitian D.Bandung: Alfabeta. Sumadi
Suryabrata.
(2006).
Kuantitatif,
Psikologi
Kualitatif
Pendidikan.
Jakarta:
dan PT
R
& Raja
GrafindoPersada. Suratinah,Tirtonegoro.1983. Anak Super
Normal dan Program Pendidikan.
Jakarta: Pt Bumi Aksara. Undang-undang No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
65
66
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Untuk Orang Tua NAMA
:
ALAMAT
:
PEKERJAAN
:
A. Bagaimana bentuk –bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ? Pertanyaan 1. Apakah
bapak/ibu
memberikan
meningkatkan prestasi belajar 2. Apakah
bapak/ibu
rumah?bagaimana
bimbingan/
nasehat
dalam
siswa? Bagaimana caranya?
mengawasi
kegiatan
belajar
anak
di
caranya?
3. Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam
meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya?
4. Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? 5. Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah??
67
Pedoman Wawancara Untuk siswa NAMA
:
ALAMAT
:
PEKERJAAN
:
Pertanyaan 1. Apakah orang tua anda memberikan bimbingan/ nasehat saat belajar di rumah ?Bagaimana caranya? 2. Apakah orang tua andamengawasi kegiatan belajar anda di rumah? bagaimana 3. Apakah
caranya? orang tua anda memberikan penghargaan/ hadiah kepada
anda dalam
meningkatkan prestasi belajar ? bagaimana caranya?
4. Apakah yang orang tua anda lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anda di rumah? 5.
Bagaimana cara orang tua anda menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anda belajar di rumah?
68
Lampiran 2 Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah ) Nama
: Hamzah
Umur : 43 Tahun Pekrjaan : Petani R
: Ramsia
(Peneliti)
H
: Hamzah (Informan) R : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya? H : Iya, saya sebagai orang tua sangat menginkankan anak saya dalam meningkatkan prestasi belajarnya,dan ketika anak saya belajar di rumah, saya selaku orang tua selalu memberikan bimbingan pada saat belajar dirumah hal tersebut saya lakukan hanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah. R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? H : Saya merasa sudah menjadi tanggung jawab saya dalam mengawasi anak saya ketika ia sudah berada dirumah. Saya selalu mengingatkan untuk belajar, walaupun dia sering menunda waktu belajarnya ia hanya sibuk bergaul dengan teman sebayanya di lingkungan sekitar rumah R : Apakah bapak/ibu memberikan hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? H : Saya sebagai orang tua selalu memberikan penghargaan atau hadiah kepada anak saya berupa hadiah karena ia sudah mendapat prestasi di sekolah ,hadiah yang kasih mungkin hanya secukupnya saja sesuai kemampuan ekonomi dalam keluarga kami, hal tersebut saya lakukan agar anak saya lebih meningkatkan lagi prestasinya dan rasa bangga terhadap prestasi belajarnya di capai yang telah. R: Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? H: Dalam memberikan fasilitas kepada anak saya hanya bisa memberikan buku Lks , buku tulis, folpen dan membayar uang komite sekolah karena faktor ekonomi keluarga padahal saya ingin anak saya mendapat fasilitas yang layak seperti anak –anak yang lain.
69
R:
Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? H: Sebagai orang tua sebenarnya dalam memperhatikan anak yang paling penting adalah menciptakan suasana di dalam rumah yang tenang agar anak dapat berkosentrasi dalam belajarnya. Kegaduhan yang di akibatkan oleh anggota keluarga yang lain dapat mengurangi kosentrasi belajar anak sehingga berakibat dalam prestasi belajar anak
70
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: Hadis,S.Pd
Umur
: 39 Tahun
Pekerjaan: PNS
R
: Ramsia
(Peneliti)
H
: Hadis (Informan) R : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya? H : Iya,saat anak saya pulang sekolah saya harus mendampingi dia belajar dirumah, kalau hal tersebut saya tidak lakukan maka anak saya hanya sibuk menonton tv , dan bermain Hp, bagaimana pun sebagai orang tua saya harus memberikan bimbingan dan nasehat , karena saya menginkan anak saya dapat berprestasi sama seperti anak yang lain pada umumnya. R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? H : Ketika anak saya belajar di rumah saya harus mengantrolnya, kalau itu tidak di lakukan anak saya hanya fokus menonton tv dan sibuk bermain dengan teman-temanya tanpa mengerjakan tugas sekolah kalaupun di suruh belajar pada saat malam hari dia beralasan capeh dan mengantuk. R : Apakah bapak/ibu memberikan hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? H : Iya,ketika anak saya berprestasi di sekolah saya sebagai orang tentunya memberikan penghargan kepada anak saya berupa seragam sekolah baru, tas ,sepatu dan uang tujuanya adalah agar anak saya termotivasi untuk lebih giat belajar R: Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? H: Saya sebagai orang tua yang saya lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah adalah dengan menyediakan meja belajar, lampu yang cukup terang dan jika mereka meminta fasilitas belajar yang lain seperti buku, pensil, folpen dan lain- lain saya akan membelikanya. R: Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang
71
H:
dan nyaman ketika anak belajar di rumah? Saya sebagai orang tua yang saya lakukan dalam menciptakan suasana rumah yang nyaman adalah mematikan/ mengecilkan suara Tv saat anak sedang belajar, tidak menimbulkan suara ribut saat anak sedang belajar dan mendesain ruangan belajar anak senyaman mungkin.
72
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: La Mae
Umur : 39 Tahun Pekerjaan: Petani
R
: Ramsia
LM
: La Mae (Informan) R
LM
(Peneliti)
: Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya, dalam memberikan bimbingan atau nasehat ketika anak saya belajar di rumah, saya sebagai orang tua hanya mengecek tugas- tugas dari sekolah dan menanyakan apakah dia sudah menyelesaikan tugasnya atau belum, hal tersebut saya lakukan semata untuk meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah. R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? LM :Iya, pada saat belajar di rumah anak saya harus diawasi, dan kalau tidak diawasi dia hanya sibuk menonton tv dan bermain game tujuan saya megawasi kegiatan belajar anakku adalah untuk mengetahui kegiatan yang di lakukan oleh anakku di rumah R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? LM : Iya,saya sebagai orang tua selalu mengiming- imingi mereka dengan hadiah seperti baju baru, celana baru, jalan- jalan di tempat wisata dan lain. Akan tetapi dengan syarat mereka harus masuk ranking 3 besar di kelasnya, dengan cara seperti itu saya melihat anak saya belajarnya tambah giat. R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? LM : Saya selaku orang tua memberikan fasilitas belajar kepada anak sayasemampuku saja adapun fasilitas yang saya berikan adalah buku, meja dan folpen dan meja belajar R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? LM : Menurut saya yang lakukan dalam menciptakan suasana rumah yang
73
tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah adalah dengan tidak dengan menyalakan tv dan tidak menganggu serta tidak menyuruh mereka pada saat belajar. Selain itu saya menyuruh mereka untuk belajar setelah sholat subuh karena pada waktu itu keadaan rumah dan lingkungan sekitar masih sangat tenang dan nyaman.
74
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: La Ndata
Umur : 45Tahun Pekerjaan: Petani
R
: Ramsia
LM
: La Ndata (Informan) R
LN
(Peneliti)
: Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya, menurut saya pemberian bimbingan atau nasehat sangat penting dalam menunjang keberhasilan anak di sekolah seperti halnya untuk peningkatan prestasi belajar siswa, saya sebagai orang tua dalam memberikan bimbingan belajar di rumah saya hanya mendampingi saat belajar dirumah dan mengingatkan bahwa agar dia tetap belajar R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? LN : Iya, kalau saya pengawasan yang saya lakukan terhadap anak saya adalah dengan mengecek dia pada saat belajar di rumah,sehingga saya bisa mengetahui kemajuan belajar anakku. R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? LN : Iya, saya menjanjikan kepada anakku kalau dia mendapat nilai yang baik di sekolahnya saya akan membelikan dia sepeda baru, buku- buku baru dengan catatan prestasinya lebih meningkat dari sebelumnya. R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? LN : Saya sebagai orang tua walaupun kurang memberikan fasilitas belajar seperti orang tua pada umumnya saya selalu berusaha tetap memberikan fasilitas semampuku saya membelikan buku tulis dan pulpen saja kalau biaya sekolah yang lainya berasal dari uang beasiswanya R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? LM : Menurut saya cara yang saya lakukan untuk menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah yaitu
75
dengan tidak memutar musik pada saat anak belajar di rumah dan lainlain yang dapat menganggu kosentrasinya.
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: Saleha
Umur : 45Tahun Pekerjaan: PNS
R
: Ramsia
S
: Saleha (Informan) R
S
(Peneliti)
: Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya, saya sebagai orang tua merasa sudah menjadi tanggung jawab saya agar membimbing dan membantu mewujudkan cita- cita serta membantu dalam meraih prestasi di sekolah dan saya merasa bangga ketika anak saya mampu meningkatkan prestasi di sekolah sehingga dia mampu bersaing dengan teman – teman yang lainya R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? S : Iya, saya mengontrol anak saya saat dirumah dan mengawasi dia saat belajar di rumah saya sebagai orang tua tentunya mengupayakan sebelum tidur di malam hari agar dia belajar terlebih dahulu agar menunjang prestasi belajar di sekolah. R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? S : Iya, saya seorang ibu yakni orang tua dari anak- anak saya harus memberikan motivasi agar mereke tetap giat dalam belajar untuk itu saya harus memberikan mereka hadiah yang mereka butuhkan untuk kebutuhan sekolahnya walaupun hadiah yang saya berikan tidak terlalu mahal akan yang penting bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajarnya R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar
76
anak di rumah? : Menurut saya untuk memenuhi fasilitas belajar anak dirumah, anak sebaiknya di berikan buku- buku pelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kurikulum dengan tingkatan kelasnya. Sebaiknya juga dirumah terdapat komputer/leptop yang dapat menunjang pelajaran anak yang tidak di dapatkan di buku pelajaran maupun guru di sekolah R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? S : Kalau saya dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan tenang gampang – gampang susah.karena masalahnya anak - anak yang lain sering kali datang mengganggu jadi saya sebagai orang tua tentunya harus mengupayakan dan menghindari pertengkaran dengan anggota keluarga yang lain agar tercipta suasana yang tenang dan menyenangkan
S
77
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: La Dhani
Umur : 41 Tahun Pekerjaan: Wiraswasta
R
: Ramsia
LD
: R
(Peneliti)
La Dhani (Informan) : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
LD : Iya, pada saat belajar di rumah saya selalu memberikan bimbingan dan memotifasi anak saya agar dia dapat berprestasi di sekolah karena merupakan kebanggaan terhadap saya apabila anakku berprestasi di sekolah berarti selama ini dia mendengarkan nasehat saya dan belajar dengan baik. R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? LD : Iya, saya sebagai orang tua tentunya mendukung untuk keberhasilan anakku di sekolah, saya selalu mengawasi anakku pada saat belajar di rumah karena anakku sering menonton tv makanya saya sebagai orang tuanya harus mengawasi dia pada saat belajar di rumah R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? LD : Iya, saya pribadi tentunya selalu memberikan hadiah kepada anak saya ketika penaikan kelas atau akhir semester karena saya tidak ingin kalau dia merasa kecewa dengan tidak adanya hadiah yang saya berikan sehingga mungkin prestasinya akan menurun, walaupun hadiah yang saya berikan itu belum terlalu lengkap akan tetapi anak saya merasa bahagia dengan apa yang saya berikan walaupun hanya berbentuk uang saja bia sedikit yang penting ada hadiahnya. R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? LD : Dalam memenuhi fasilitas belajar anak di rumah yang saya lakukan adalah dengan menyediakan ruangan tempat belajar khusus yang ada di dalamnya di lengkapi buku- buku dan alat tulis dan lain- lain R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah?
78
LD
: Kita dalam berkeluarga tentunya pernah ada kesalapahaman dalam rumah tangga, tidak mungkin dalam berumah tangga ini kita tidak pernah ada permasalahan dalam keluarga. Olehnya itu ketika saya mendapat masalah dalam keluarga saya anak- anakku tidak akan nyaman dalam belajarnya, saya sebagai orang tua di sini harus menghindari dan cepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar anakku dapat berkosentrasi kembali dalam belajarnya
79
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: Marina, S.Pd
Umur
: 39 Tahun
Pekerjaan : PNS R
: Ramsia (Peneliti)
M
: Marina (Informan) R
M
: Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya, walaupun saya belum sepenuhnya memberikan bimbingan belajar kepada anakku karena kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga, saya berharap anak saya dapat meningkatkan prestasinya di sekolah dari sebelumnya, saya sebagai orang tua yang saya lakukan hanyalah memberikan dorongan atau motifasi agar dia tetap belajar di rumah dan mengurangi waktu bermain Hp R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? M : Iya,menurut saya pengawasan orang tua memang penting ,apabila seorang anak tidak di awasi pada saat belajar dirumah ataupun di kontrol pada saat belajar dia hanya sibuk dengan kegiatanya sendiri main hp dan lain sebagainya R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? M : Iya, pada saat anak saya mendapat prestasi di sekolah saya tidak pernah lupa untuk memberikan hadiah yang telah saya janjikan kepada anakku sebelumnya hadiah yang saya berikan dalam bentuk barang, barang yang saya maksud adalah seragam sekolahnya, tas , buku pelajaran dan perlengkapan sekolah lainnya agar dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? M : Saya dalam memfasilitasi belajar anak saya di rumah adalah dengan menyediakan peralatan kelengkapan belajar dalam menunjang alat – alat perlengkapan kelancaran proses belajar anakku saya harus menyediakan uang R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah?
80
M
: Menurut saya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga semaksimal mungkin menghindari yang namanya perselisihan yang mengebabkan pertengkaran sehingga anak tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar, saya sebagai oraang tua tidak lupa dan sering mengingatkan kepada anak- anakku untuk menghindari perselisihan utamanya pada jam belajar mereka di rumah
81
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
: Wa Samsia
Umur : 40 Tahun Pekerjaan:
Petani
R
: Ramsia
WS
: R
WS
(Peneliti)
Wa Samsia (Informan) : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya saya sebagai orang tua selalu memberikan perhatian kepada anak saya dalam hal memberikan bimbingan belajar, saya sebagai seorang ibu tentunya selalu memberikan motivasi kepada anak saya agar dia mengerjakan tugas- tugasnya yang dari sekolah terkadang saya membantu anak saya mengerjakan tugasnya apabila tidak pekerjaan rumah tangga yang saya kerjakan. R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? WS : Iya, mengawasi anak saya dalam belajarnya maklum saja anakku keras kepala dan malas belajar jadi dalam belajar dia harus di ingatkan dan mengecek di kamarnya apakah dia sudah belajar atau belum. R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? WS : Iya, saya pribadi hadiah yang berikan kepada anakku mungkin hanya dalam bentuk sedikit uang dan pujian saja, kalau masalah hadiah yang lebih besar lagi mungkin saya tidak mampu karena karena faktor ekonomi R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? WS : Saya selaku orang tua memberikan fasilitas belar kepada anak saya untuk meningkatkan prestasi belajarya semampunya saja sebagai orang orag tua fasilitas yang saya berikan buku, meja pulpen saja. R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? WS : Menurut saya menciptakn suasana tenang itu memang penting apalagi saat jam belajar anak, tapi mau diapa anakku ini sering bertengkar sama
82
saudaranya yang lain , saya sebagai orang tua harus sebisa ungkin menghindari pertengkaran antara kaka beradik ini agar tercipta suasana yang nyaman dan tenang saat belajar anak.
83
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
La Ode Mami
Umur : 40 Tahun Pekerjaan: Wiraswasta
R
: Ramsia
(Peneliti)
LM : Wa Samsia (Informan) R
LM
: Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya?
: Iya,saya sebagai orang tua selalu memberikan bimbingan belajar kepada anak saya karena apabila hal itu saya tidak lakukan maka akan berpengaruh terhadap prestasinya dan sebaliknya jika anak saya belajar dengan baik maka prestasinya akan meningkat pula ,saya selaku orang tua harus memberikan motivasi kepada anakku agar dia lebih giat belajar R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? LM : Iya, saya harus mengawasi anak saya dalam belajar hal tersebut tentunya harus di lakukan oleh setiap orang tua, utamanya melarang anak untuk keluar rumah bersama teman- temanya pada malam hari untuk hal – hal yang tidak berguna R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? LM : Iya,menurut saya pemberian penghargaan berupa hadiah memang wajib di lakukan oleh setiap orang tua apalagi setelah penaikan kelas, saya sendiri selalu memberikan hadiah kepada anakku adapun hadiah yang saya berika barang- barang perlengkapan sekolah R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? LM : Saya sebagai orang tua yang fasilitas yang saya berikan kepada anakku meja belajar, lampu, buku pelajaran kalau membayar uang sekolahnya walaupun mungkin bisa di katakan masih kurang akan tetapi saya sebagai orang tuanya tentunya berusaha melengkapi fasilitas yang lain semampuku sebagai orang tu R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang
84
dan nyaman ketika anak belajar di rumah? LM : Saya sebagai orang tua yang saya lakukan dalam menciptakan suasana yang tenang adalah dengan tidak menyuruh mereka untuk mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah pada saat jam belajar mereka di rumah.
85
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
Burhanudin
Umur : 42 Tahun Pekerjaan: PNS R : Ramsia (Peneliti) B : Burhanudin (Informan) R : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya? B
: saya selaku orang tua dalam memberikan nasehat dan penyadaran kepada anak saya agar dia tetap belajar sehingga prestasinya di sekolah dapat meningkat walaupun mungkin sering kali dia tidak mendengarkan apa yang saya ucapkan , sebab sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai ornag tua dan kepala rumah tangga R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? B : Iya, menurut saya pengawasan yang saya lakukan terhadap anakku ketika dia belajar dirumah saya mengawasi teman bergaulnya dengan siapa dia bergaul, saya tidak suka kalau dia bergaul dengan teman yang tidak sopan dan beretika hal tersebut saya khawatirkan bisa menyebabkan rendahnya prestasi belajar anak saya di sekolah R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? B : Iya, dalam pemberian hadiah memang penting untuk memotivasi anakku dalam belajar pada awal tahun pelajaran baru saya selalu memberikan tas sekolah baru, sepatu baru, dangan buku- buku pelajaran yang baru semua itu merupakan bentuk hadiah kepada anakku. R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? B : Pemenuhan fasilitas belajar memang penting untuk keberlangsungan proses belajar baik di rumah, maupun sekolah, orang tua tentunya harus memenuhi dan mengupayakan fasilitas yang di butuhkan oleh anaknya saat di rumah mulai dari membelikan buku paket, lks, ruangan belajar dan lain – lain. R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anak belajar di rumah? B : Menurut saya yang saya lakukan sebagai orang tua dalam
86
menciptakan suasana yang nyaman dan tenang adalah mengatur jadwal belajar anak artinya bahwa pada jam belajar anakku harus berhenti bermain game dan menonton tv sehingga pada jam belajarnya ini seorang anak tidak terganggu, saya juga sebagai orang tua harus mengerjakan pekerjaan kantor sehingga tercipta suasana yang kondusif di dalam rumah tersebu
87
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
Hidaya
Umur : 42 Tahun Pekerjaan: PNS R : Ramsia (Peneliti) H : Hidaya (Informan) R : Apakah bapak/ibu memberikan bimbingan/ nasehat dalam prestasi belajar siswa?Bagaimana caranya? H
: Kalau saya pemberian bimbingan terhadap anak saya mungkin masih kurang saya lakukan, apalagi mendampingi dia saat belajar di rumah masih jarang saya lakukan karena saya sibuk bekerja di kebun yang saya lakukan hanyalah menasehati dia agar tetap belajar dan saya yakin walaupun saya jarang membimbing dia pada saat belajar di rumah anak saya biasa belajar sendiri R : Apakah bapak/ibu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah?bagaimana caranya? H : Iya, menurut saya bentuk pengawasan yang saya lakukan terhadap anak saya adalah melarang dia bergaul dengan teman –temanya yang nakal apalagi anak- anak yang tidak sekolah, selain itu mengecek dia pada malam hari apakah dia sudah belajar atau belum, melarang dia bergadang untuk hal- hal yang tidak penting seperti menonton tv dan bermain HP. R : Apakah bapak/ibu memberikan penghargaan/ hadiah kepada anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? H : Iya saya memberikan penghargaan atau hadiah kepada anak saya setiap kali selesai penaikan kelas semua itu saya lakukan agar dia lebih giat belajar sehingga prestasinya meningkat dan dia lebih termotivasi lagi dalam belajarnya. R : Apakah yang bapak/ ibu lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anak di rumah? H : Yang saya lakukan untuk memenuhi fasiitas belajar anak di rumah adalah membelikan perlengkapan pembelajaran yang dia butuhkan sesuai dengan apa yang di minta oleh anakku misalnya dia meminta buku paket berarti saya sebagai orang tuanya harus membelikan apa yang di suruhkan oleh anakku . R : Bagaimana cara bapak/ ibu menciptakan suasana rumah yang tenang
88
dan nyaman ketika anak belajar di rumah? H : Sebagai orang tua yang saya lakukan adalah mematikan tv, menyuruh saudara-saudara yang lainya agar tidak ribut pada saat jam belajar dan mengupayakan agar tidak bertengkar di depan anak-anakku.
89
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
Ahmad Ramli
Umur : 16 Tahun Pekerjaan:
Siswa
R : Ramsia (Peneliti) AR: R R
AR
Ahmad Ramli (Informan) : Apakah orang tua anda memberikan bimbingan/ nasehat saat belajar di rumah ?Bagaimana caranya?
: Ketika saya belajar dirumah orang tua saya jarang memberikan bimbingan belajar karena sibuk bekerja, orang tua saya hanya memberikan nasehat kepada saya yang bertujuan agar saya dapat berprestasi dan meraih cita- cita sesuai yang di harapkan oleh orang tua. R : Apakah orang tua andamengawasi kegiatan belajar anda di rumah?bagaimana caranya? AR : Iya, orang tua saya selalu mengawasi saya dalam hal belajar, baik di rumah maupun di sekolah, karena setiap pagi orang tua saya membangunkan saya untuk pergi kesekolah dan ketika saya pulang dari sekolah telat orang tua saya selalu menanyakan kepada saya kenapa terlambat pulang di bandingkan dengan teman- teman yang lainya. R : Apakah orang tua anda memberikan penghargaan/ hadiah kepada anda dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? AR : Iya, setiap kali akhir semester atau penaikan kelas orang tua saya selalu tidak pernah lupa memberikan hadiah karena sebelumnya memang mereka sudah menjanjikanya kepada saya bentuk hadiah yang mereka berikan seperti baju baru dan tas sekoah baru sesuai dengan keadaan ekonomi dalam keluarga kami akan tetapi saya sangat bahagia dengan apa yang mereka berikan R : Apakah yang orang tua anda lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anda di rumah? AR : Orang tua saya di rumah selalu memberikan fasilitas belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar saya di sekolah . fasilitas yang orang tua saya berikan kepada saya buku , meja belajar,pulpen dan seragam sekolah saja R : Bagaimana cara orang tua anda menciptakan suasana rumah yang
90
tenang dan nyaman ketika anda belajar di rumah? AR : Setiap kali saya mau belajar dirumah ibu saya memarahi adik saya kalau memutar tv pada saat saya belajar dirumah walaupun saya tidak menonton secara langsung tapi suaranya mengganggu kosentrasi belajar
91
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
Hadija
Umur : 16 Tahun Pekerjaan:
Siswa
R : Ramsia (Peneliti) H R R
H
: Hadija (Informan) : Apakah orang tua anda memberikan bimbingan/ nasehat saat belajar di rumah ?Bagaimana caranya?
: Iya orang tua saya pada saat belajar di rumah saya di bimbing untuk megerjakan tugas -tugas yang dari sekolah karena orang tua ingin agar saya berprestasi di sekolah tanpa bimbingan dari orang tua saya malas untuk mengerjakan tugas- tugas tersebut. R : Apakah orang tua andamengawasi kegiatan belajar anda di rumah?bagaimana caranya? H : Orang tua saya yaitu ibu selalu mengawasi saya pada pada saat belajar dan menyuruh saya mengerjakan tugas, padahal saya paling malas kalau di suruh belajar karena saya lebih suka menonton acara tv dirumah akan tetapi orang tua saya tidak henti- hentinya mengingatkan tentang belajar. R : Apakah orang tua anda memberikan penghargaan/ hadiah kepada anda dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? H : Iya, kalau saya mamaku selalu memberikan hadiah tiap kali selesai penerimaan raport di sekolah hadiah yang pertama dia berikan tentunya alat –alat perlengkapan sekolahku R : Apakah yang orang tua anda lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anda di rumah? H : saat belajar di rumah mamaku selalu mendukung dan memberikan fasilitas belajar yang saya butuhkan utamanya buku, meja, lampu dn perlengkapan yang lainya mamaku memberikan hal – hal yang saya butuhkan untuk keperluan belajar saya di rumah R : Bagaimana cara orang tua anda menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman ketika anda belajar di rumah? H : Ketika saya belajar orang tua selalu mengingatkan saya ataupun anggota keluarga yang lain agar selalu mematikan televisi dan tidak menyetel musik terlalu kencang”.(Hadija, 16 thn, wawancara 1 Februari 2016)
92
93
Transkrip Wawancara Perhatian Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ( Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Nama
:
Sarifa
Umur : 16 Tahun Pekerjaan:
Siswa
R : Ramsia (Peneliti) S : Sarifa (Informan) R R
S
: Apakah orang tua anda memberikan bimbingan/ nasehat saat belajar di rumah ?Bagaimana caranya?
: Iya orang tua saya sering menasehati saya agar tetap harus belajar di rumah bahkan sering menasehati saya agar jangan sering menonton tv, walaupun mungkin mereka jarang meluangkan waktunya untuk membimbing saya pada saat belajar di rumah tetapi saya harus tetap semangat untuk belajar. R : Apakah orang tua andamengawasi kegiatan belajar anda di rumah?bagaimana caranya? S : Iya, menurut saya walaupun orang tua saya sibuk bekerja akan tetapi saya merasa mereka selalu mengawasi kegiatan belajar, di rumah orang tua saya tidak menginginkan saya bergaul dengan anak yang putus sekolah karena mengganggu kegiatan belajar di rumah mereka selalu mengingatkan agar tetap belajar dan melarang untuk tidak keluar kerumah karena hal- hal yang tidak penting. R : Apakah orang tua anda memberikan penghargaan/ hadiah kepada anda dalam meningkatkan prestasi belajarnya ? bagaimana caranya? S : Iya, mamaku saat naik kelas selalu memberikan saya hadiah buku, pakaian sekolah, itu selalu di lakukan mamaku tiap kali penaikan kelas mamaku sering mengatakan walaupun hadiah yang saya berikan itu tidak seberapa dan mungkin tidak sama seperti teman-temanmu yang lain tetapi tujuan saya agar kamu tetap termotivasi dalam belajar tidak seperti orang tuamu yang tidak mengenyam pendidikan ini R : Apakah yang orang tua anda lakukan untuk memenuhi fasilitas belajar anda di rumah? S : Kalau saya fasilitas yang diberikan oleh mamaku mungkin buku, folpen, ruangan belajar, tentunya di sini kalau masalah fasilitas orang tua saya selalu melengkapi faslitas belajar yang saya butuhkan untuk perlengkapan belajar saya saat di rumah R : Bagaimana cara orang tua anda menciptakan suasana rumah yang
94
S
tenang dan nyaman ketika anda belajar di rumah? : Pada saat belajar di rumah mamaku selalu menyuruhku kalau belajar jangan di depan televis , karena dapat menyebabkan saya tidak fokus dalam belajarku
95
Lampiran 3
INFORMAN
Nama
: Burhanudin , S.Pd
Umur
: 41 Tahun
Jabatan : PNS
Nama
: Marina , S.Pd
Umur
: 39 Tahun
Jabatan : Guru PKn
Nama
: Hamzah
Umur : 43 Tahun Pekrjaan : Petani
Nama
: La Mae
Umur
:39 Tahun
Pekerjaa : Petani
Nama
: Hadist,S.Pd
Umur
: 39 Tahun
Pekerjaan : PNS
Nama
: Saleha
Umur
: 40 Tahun
96
Pekerjaan : PNS
Nama
: La Ndata
Umur
: 45 Tahun
Pekerjaan : Petani
Nama
: La Dhani
Umur
: 41 Tahun
Pekerjaan : Petani
Nama
: Wa Hidaya
Umur
: 42 Tahun
Pekerjaan : Petani
Nama
Wa Samsia
Umur
: 40 Tahun
Pekerjaan : Petani
Nama
: La Ode Mami
Umur
: 39 Tahun
Pekerjaan : Wiraswata
Nama
: Ahmad Ramli
Umur
: 16 Tahun
Jabatan : Siswa
97
Nama
: Sarifa
Umur
: 16 Tahun
Jabatan : Siswa
Nama
: Hadija
Umur
: 16 Tahun
Jabatan : Siswa
98
Lampiran 4 Daftar nilai kelas XI IPA/IPS SMA Negeri 3 GU Nama siswa Ketengan 1. Ariani Siswa kelas XI- Ipa 2. Alexander haji Siswa kelas XI- Ipa 3. Gregorius lajuma Siswa kelas XI- Ipa 4. Inggrid Anggelina Siswa kelas XI- Ipa 5. Justin julianto eftin Siswa kelas XI- Ipa 6. Krisensia elvina s Siswa kelas XI- Ipa 7. Mactilda Siswa kelas XI- Ipa 8. Nasri Siswa kelas XI- Ipa 9. Rajab Siswa kelas XI- Ipa 10. Rian alfons Siswa kelas XI- Ipa 11. Saali Siswa kelas XI- Ipa 12. Windy sesanti rahaya Siswa kelas XI- Ipa 13. Yuliana Siswa kelas XI- Ipa 14. Yonas landiku Siswa kelas XI- Ipa 15. Yonatan Siswa kelas XI- Ipa 16. Sulaiman Siswa kelas XI- Ipa 17. Hasan.H. Siswa kelas XI- Ipa 18. Hasan M Siswa kelas XI- Ipa 19. Ahmad ramli Siswa kelas XI-IPS 20. Anastasya elia Siswa kelas XI-IPS 21. Anwar Siswa kelas XI-IPS 22. Berta lisia Siswa kelas XI-IPS 23. Dewi yohana Siswa kelas XI-IPS 24. Isramiraj Siswa kelas XI-IPS 25. La dewa Siswa kelas XI-IPS 26. Lisdayanti Siswa kelas XI-IPS 27. Maria ovelina Siswa kelas XI-IPS 28. Mira Siswa kelas XI-IPS 29. Mustaka abd. Kadir Siswa kelas XI-IPS 30. Sabrin Siswa kelas XI-IPS 31. Sarifa Siswa kelas XI-IPS 32. Siti hadija Siswa kelas XI-IPS 33. Vebri Siswa kelas XI-IPS 34. Wa ode helena Siswa kelas XI-IPS 35. Wa mila Siswa kelas XI-IPS 36. Yufen Siswa kelas XI-IPS 37. Helma Siswa kelas XI-IPS 38. Risi Siswa kelas XI-IPS Total Rata-rata
Nilai Rapor 75 70 65 70 60 75 74 76 80 82 75 80 73 70 65 81 77 74 83 80 75 76 72 78 80 70 65 78 69 70 75 80 81 70 73 75 85 80 3047 80,18
99
Sumber Data:Direkap Dari Nilai Rapor PPKn Siswa Kelas Xi Ipa/Ips Semester Ganjil 2016
100
Lampiran 5 Wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 3 Gu
101
102