FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97
92
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI Maritza Siwalette Program Manajemen Keuangan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] Pada perencanaan keuangan Bapak Benny Alberth dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Benny Alberth tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dana renovasi rumah dan dana membeli mobil dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Tabungan BritAma, Reksa dana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Panin Dana Maksima. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Benny Alberth akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata kunci—Perencanaan Keuangan, Tabungan, Reksa Dana. At Mr. Benny Alberth financial planning, it can be seen that the assets owned by client can be considered as being adequate assets and the problems faced is the allocation of assets has not been optimal. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Benny Alberth in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, education fund, pension fund, house renovation fund, and funds to buying a car also to protect their life and wealth. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: BritAma Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, and Panin Dana Maksima. By having positive cash flow and adequate assets, Mr. Benny Alberth may be able to achieve all of their investment goals.
mengelola pendapatan dan pengeluaran, menciptakan kesadaran akan kondisi keuangan saat ini, merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan dan cara pencapaiannya, dan menciptakan sistem evaluasi dan revisi atas kemajuan keuangan”. Klien lahir pada tanggal 15 Agustus 1979, saat ini klien bekerja sebagai seorang pegawai negeri sipil pada kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Ambon. Klien menikah dengan Ibu Marlen yang lahir pada tanggal 20 Mei 1979 yang bekerja sebagai seorang Guru Sekolah Dasar pada SD Kristen Urimmesing Ambon. Klien telah memiliki seorang anak yaitu Sabrina yang saat ini berumur 1 tahun 7 bulan. Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas yang telah diisi, klien termasuk tipe investor yang memiliki profil risiko agresif. Kelompok agresif merupakan kelompok yang mengutamakan pada hasil yang tinggi atas investasi mereka, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang akan timbul. Dengan alokasi aset sebesar 5% reksa dana jenis pasar uang, 40% reksa dana jenis pendapatan tetap, 25% reksa dana jenis campuran, 30% reksa dana jenis saham. 2.
TEORI PENUNJANG
Menurut Senduk (2008), bila seseorang memiliki penghasilan besar dan menganggap bahwa tidak lagi memerlukan perencanaan keuangan, maka orang tersebut keliru. Justru karena seseorang memiliki penghasilan besar, maka perlu memiliki perencanaan keuangan. Menurut Financial Planning Standart Board (2007), “Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup termasuk membeli rumah, menabung untuk Keywords— Financial Planning, Saving Account, Mutual Fund. pendidikan anak atau merencanakan pensiun.” (p.9). Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: PENDAHULUAN 1. 1. 1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive ehidupan yang nyaman dan sejahtera tanpa harus financial planning) terbebani masalah hutang dimana-mana merupakan 2. 2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau suatu kehidupan yang pasti diinginkan oleh setiap tertentu (special need planning) individu atau keluarga. Kebutuhan hidup selalu mengalami Menurut FPSB (2007), dalam praktek ada 2 tipe kenaikan setiap tahunnya. Hal ini, menyebabkan banyak perencana keuangan: orang mengalami kesulitan dan sering mengeluh akibat dari 1. Perencana keuangan independen penghasilan yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi 2. Perencana keuangan “tied” semua kebutuhan bagi diri sendiri maupun keluarga. Seorang Perencana keuangan membantu klien untuk Masalah keuangan juga muncul karena adanya utang yang merencanakan keuangan pribadi dengan cara memberikan telalu besar di bandingkan dengan asset yang dimiliki oleh solusi dan strategi perencanaan, pemilihan produk investasi, sebuah keluarga, dan masalah lain juga muncul apabila pengelolaan kekayaan atau investasi klien, sehingga sebuah keluarga salah memilih produk keuangan untuk kebutuhan dan tujuan keuangan klien baik jangka pendek, berinvestasi. Menurut Aidil Akbar Madjid dalam Dewi Arta menengah, maupun panjang dapat tercapai. Rencana (2010), “Fungsi dari perencanaan keuangan, yaitu
K
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 keuangan yang telah disusun akan terus dipantau sehingga dapat diketahui masalah-masalah keuangan yang dihadapi untuk dicari penyelesaiannya. Perencana keuangan membantu klien dalam merencanakan: 1. Manajemen risiko dan proteksi asuransi 2. Investasi dan tabungan 3. Dana Pensiun 4. Dana Pendidikan 5. Dana lain-lain (Dana membeli mobi, dana liburan, dll) Untuk mencapai tujuan klien maka FPSB (2007) membagi aset keuangan ke dalam lima kategori, yaitu: 1. Instrumen Pasar Uang Instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid. Beberapa jenis instrumen pasar uang yang dikenal secara umum adalah tabungan 2. Reksa dana (Mutual Fund) Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya yang dikenal di Indonesia, yaitu: 1. Reksa dana Pasar Uang (RDPU) Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki risiko investasi yang paling rendah dibandingkan reksadana lainnya sehingga cocok bagi investor yang tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD, dan surat hutang jangka pendek lainnya yang berjangka kurang dari satu tahun. 2. Reksa dana Pendapatan Tetap (RDPT) Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang. Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih rendah dari RDS. 3. Reksa dana Campuran (RDC) Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan bagi investor yang ingin mempunyai exposure di saham dan di pendapatan tetap. Tingkat pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat risiko moderat. 4. Reksa dana Saham (RDS) Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksadana ini sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya yang maksiumal dalam jangka panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki tingkat risiko yang tinggi. 3.
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia (2007), proses perencanaan keuangan meliputi 6 langkah
93 proses yang akan membantu klien untuk melihat gambaran besar dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini perencana keuangan dapat memperoleh profil risiko klien dan juga goal/tujuan klien. Proses ini dapat kita lihat dari skema sebagai berikut: Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien
Memonitor Perencana Keuangan
Menentukan Tujuan & Mendapatkan data
Melakukan Implementasi Perencana Keuangan
Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien
Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan Sumber: FPSB (2007, p. 9) 1.
2.
3.
4.
5.
Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan si perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil risiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuisioner profil risiko yang diisi klien, diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor konservatif moderat. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersama-sama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97
94
dan professional lainnya, seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham. 6. Memonitor Perencanaan Keuangan Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat akan rencana memonitor perkembangan investasi klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala. Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana pendidikan anak (TK-SD kelas 1). Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana pendidikan anak (SD kelas 2-kuliah), dana renovasi rumah, dana membeli mobil dan dana pensiun. Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas. Tabel 1. Tujuan Investasi Klien Tujuan Investasi Berdasarkan Prioritas 1 Dana Darurat
Jangka Waktu < 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun √
No
2 3 4 5
Dana Dana Dana Dana
√
Pendidikan Anak (TK - Universitas) Pensiun Renovasi Rumah Membeli Mobil
√ √ √ √
Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga ini, Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaanya : Tabel 2. Tabel Prioritas dan Pendanaan No 1 2 3 4 5 6
Tujuan Investasi Berdasarkan Prioritas Dana Darurat Dana Pendidikan Anak (TK & SD) Dana Pendidikan Anak (lanjutan SD Universitas) Dana Pensiun Dana Renovasi Rumah Dana Membeli Mobil
Sumber Dana Aset Lancar √ √
Disposibel Income
√ √ √ √
Sesuai dengan profil yang dimiliki oleh klien, maka dapat dipilih komposisi produk sebagai berikut: Tabel 3. Produk Jangka Menengah Instrumen Investasi
Ri
Stdev1
Wi
Ri x Wi
Panin Dana Utama Plus 2
15.85%
4.36%
61.54%
9.76%
Panin Dana Unggulan
36.23%
32.95%
38.46%
13.93%
Total
1
Return Portofolio
23.69%
Standar Deviasi Portofolio
12.95%
Coefficient Variation
0.5713
Tabel 4. Produk Jangka Panjang Instrumen Investasi
Ri
Stdev1
Wi
Ri x Wi
Panin Dana Utama Plus 2
15.85%
4.36%
42.11%
Panin Dana Unggulan
36.23%
32.95%
26.32%
9.53%
Panin Dana Maksima
39.86%
47.69%
31.58%
12.53%
Total
6.68%
1
Return Portofolio
28.74%
Standar Deviasi Portofolio
23.94%
Coefficient Variation
0.8331
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien Rp 217.920.000. Di mana total aset tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp 16.100.000 atau sebesar 7,39% dari total asset dan aset penggunaan pribadi sebesar Rp 201.820.000 atau sebesar 92,61% dari total aset. Klien memiliki kewajiban jangka panjang yang harus diselesaikan senilai Rp. 67.569.645 atau sebesar 31,01% dari total kewajiban dan kekayaan bersih. Namun pengalokasian aset masih belum optimal. Disini terlihat juga proporsi asset lancar klien terbatas sekali hanya sekitar 7,39% dari total asset dan alokasi asset lancar hanya terbatas pada produk perbankan yang memiliki return kecil sehingga nilai asset akan terus berkurang karena inflasi yan meningkat. Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, gaji 13, Tunjangan Hari Raya dan Tunjangan lainnya serta pengeluaran kas untuk biaya hidup dan kebutuhan seharihari. Disposible income yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp. 16.845.148 per tahun yang akan digunakan untuk investasi untuk mencapai tujuan keuangan klien. Agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik maka, setiap tujuan keuangan klien baik dana darurat, dana pendidikan anak, dana liburan hingga dana pensiun diuraikan dan dianalisa secara rinci. 1. Dana darurat Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau bersifat sangat darurat. Setiap keluarga wajib untuk menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti. Klien telah berkeluarga dengan suami dan istri yang bekerja. Profil kebutuhan dana darurat beliau adalah tiga kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga setelah perencanaan. 2. Dana Pendidikan anak. Klien berencana menyekolahkan anaknya di TK dan SD di Xaverius, SMP Negeri 6, SMA Negeri 1 Ambon dengan tingkat inflasi sebesar 10,00% dan untuk jenjang kuliah di Universitas Kristen Petra jurusan Manajemen Keuangan yang tingkat inflasinya sebesar 9,00% per tahun. Dana Pendidikan ini termasuk dalam kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang karena jangka waktu pencapaiannya 3 dan 6 tahun. Pada 3 tahun kedepan, alokasi pendidikan anak jangka menengah adalah sebesar Rp. 3.784.852. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana pendidikan tersebut dengan menggunakan aset ke dalam portfolio investasi jangka menengah yang dapat memberikan return sebesar 23,69% per tahun. Pada 6 tahun kedepan, alokasi dana pendidikan anak jangka panjang adalah sebesar Rp. 6.821.298. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana pendidikan tersebut ke dalam portofolio investasi jangka panjang yang dapat memberikan return sebesar 28,74% per tahun.
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 3.
4.
5.
95
Dana Pensiun Saat ini klien memasuki usia yang ke 33 tahun, klien ingin pensiun pada usia 60 tahun atau 27 tahun lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp. 54.828.052. Kebutuhan masa pensiun tentunya akan berbeda dengan pengeluaran saat ini karena akan ada pengeluaran yang bertambah serta berkurang sehingga perlu adanya penyesuaian. Perkiraan biaya hidup ketika pensiun saat ini menjadi Rp. 39.652.000. Total biaya hidup pada saat memasuki pensiun adalah sebesar Rp. 203.772.908, klien dan istri memiliki pendapatan saat pensiun yaitu sebesar Rp. 50.805.300 sehinga kekurangan dana pensiun adalah sebesar Rp. 152.967.608. Mengingat aset lancar telah dihabiskan untuk dana darurat dan dana pendidikan maka, perencana keuangan menyarankan agar klien menginvestasikan dana pensiun tersebut per tahun ke dalam portofolio investasi jangka panjang yang dapat memberikan return sebesar 28,74% per tahun. Dana Renovasi Rumah Klien berencana akan merenovasi rumahnya dengan menambah 1 lantai menjadi 3 lantai pada 8 tahun lagi. Total biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp. 120.000.000 dengan rincian harga renovasi sebesar Rp. 106.164.000 dan harga perabotan sebesar Rp. 13.836.000. Tingkat kenaikan harga kebutuhan saat ini diperkirakan 6,25% per tahun, sehingga pada tahun 2021 harga renovasi akan menjadi sebesar Rp 211.508.447. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana ini ke dalam portofolio investasi yang dapat memberikan return sebesar 28.74% per tahun Dana Membeli Mobil Pada tahun 2024 klien merencanakan untuk membeli sebuah mobil setara Toyota Rush 1500 G VVTI Automatic dengan harga saat ini sebesar Rp. 208.700.000. Dengan asumsi inflasi harga mobil sebesar 5.00% per tahun, sehingga 12 tahun mendatang harga mobil ini akan menjadi sebesar Rp 374.795.215. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana membeli mobil ini ke dalam portofolio investasi yang dapat memberikan return sebesar 28.74% per tahun.
Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga, klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan baik untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangannya.
Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan
Gambar 3. Alokasi Aset Setelah Perencanaan Keuangan
Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien Pemasukan Total Pemasukan Saldo awal Dana darurat Dana Pendidikan Jangka Menengah Dana Pendidikan Jangka Panjang Dana Pensiun Dana renovasi rumah Dana membeli mobil Total Pengeluaran Saldo akhir
Aset Rp 15,200,000 Rp Rp 15,200,000 Rp Rp 9,048,000 Rp 3,784,852 Rp 2,367,148 Rp Rp Rp Rp Rp 15,200,000 Rp Rp Rp
DI 16,845,148 16,845,148
1,640,434 912,972 6,975,427 5,460,003 14,988,835 1,856,313
Gambar 4. Arus Kas Sebelum Perencanaan
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97
96
Gambar 5. Arus Kas Sesudah Perencanaan Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan neraca dan arus kas sebelum dan sesudah perencanaan. Neraca dan arus kas setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum perencanaan keuangan. Tabel 6. Rasio Keuangan Rasio Keuangan 1 2 3 4 5 6 7 8
Liquidity Ratio Liquid Asset to Net Worth Ratio Saving Ratio Debt to Asset Ratio Debt Service Ratio Non Mortgaga Service Ratio Net Investment Assets to Net Worth Ratio Solvency Ratio
Sebelum
Setelah
5.26 10.71%
3.29 6.70% 21.27% 31.01% 25.29% 25.29% 4.01% 68.99%
0% 31.01% 25.29% 25.29% 0% 68.99%
Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan. Dibawah ini merupakan tabel pengalokasian reksadana sesuai dengan profil risiko klien: Tabel 7. Pengalokasian Reksa Dana Berdasar Profil Klien Proporsi Menurut Trimegah
Portofolio Instrumen Investasi RDPU
Rp 7,175,000
25.41%
5%
RDPT
Rp 9,603,143
34.01%
40%
RDC
Rp 6,001,964
21.26%
25%
RDS
Rp 5,455,502
19.32%
30%
Total
Rp 28,235,609
100%
100%
Jumlah
Proporsi Investasi
Dari tabel di atas, terlihat bahwa proporsi RDPU, RDPT, RDC, RDS mendekati proporsi ideal menurut Trimegah. Dengan demikian, proporsi portofolio klien sesuai dengan profil risiko klien yaitu agresif.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil risiko klien. Dengan demikian tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya.
Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan klien berdasarkan urutan prioritas: 1. Dana Darurat Perencana keuangan merekomendasikan agar dana darurat klien sebesar Rp 9.048.000 dialokasikan pada Tabungan BritAma dan Reksa dana Pasar Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar. 2. Dana Pendidikan Anak Jangka Menengah Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak klien untuk jangka menengah sebesar Rp 3.784.852 dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, dan Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar. 3. Dana Pendidikan Anak Jangka Panjang Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak klien untuk jangka panjang sebesar Rp 6.821.298 dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima. Sumber alokasi dana pendidikan ini sebagian diambil dari aset lancar sebesar Rp 2.367.148 dan sisanya sebesar Rp 4.454.150 dicapai dengan menyisihkan disposible income sebesar Rp 1.640.434 per tahun. 4. Dana Pensiun Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan disposible income sebesar Rp 912.972 per tahun untuk dana pensiun klien. Dana pensiun ini akan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima. 5. Dana Merenovasi Rumah Perencana keuangan merekomendasikan agar dana merenovasi rumah menggunakan disposible income klien tiap bulan sebesar Rp. 6.975.427 setiap tahunnya. Sumber dana ini akan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima. 6. Dana Membeli Mobil Untuk keperluan dana membeli mobil ini disarankan untuk menggunakan dana dari disposible income klien sebesar Rp 5.460.003 setiap tahun. Dan akan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima. Dengan rekomendasi dari perencana keuangan, maka kondisi keuangan klien menjadi lebih sehat. Neraca dan arus kas klien kini memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat risiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi. Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pelunasan hutang klien pada tahun 2015 sebesar Rp 43.692.475 yang telah dikurangi dengan bunga menggunakan disposible income dan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2,
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 dan Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar. Setelah itu tujuan investasi klien akan dilakukan setelah sisa hutang klien telah lunas. Perenaca keuangan juga merekomendasikan klien untuk memiliki asuransi umum yaitu produk asuransi umum ASRI. Produk ini untuk memproteksi rumah klien. Dana yang harus dipersiapkan untuk proteksi sebesar Rp 187.000 untuk pembayaran premi asuransi umum tersebut Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan, pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien, maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya dalam bentuk portofolio investasi yang telah direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal portofolio investasinya. DAFTAR PUSTAKA Arta, Dewi (2010). perencanaan keuangan arahkan tujuan keluarga. Retrieved Februari 26, 2010 from http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/26/196/3 07429/196/search.html Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of financial planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). investment planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen risiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan hari tua, perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana maksima. May 31, 2012. http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAMAKSIMA30-4-12.pdf Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana unggulan. May 31, 2012. http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAUNGGULAN30-4-12.pdf Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana utama plus 2. May 31, 2012. http://www.paninreksadana.com/download/PANIN DANAUTAMAPLUS230-4-12.pdf Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 1 tahun. (2012, Maret). Investor, XIV/225, p.54. Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.56 Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.64. Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.58 Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.60 Peringkat Reksa dana saham periode 1 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.47
97 Peringkat Reksa dana saham periode 3 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.49 Peringkat Reksa dana saham periode 5 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.50 Peringkat Reksa dana saham periode 7 tahun. (2012, Maret). investor, XIV/225, p.51 Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia. Trimegah Reksadana. (2012). Fund fact sheet trim kas 2. May 31, 2012. http://www.trimegah-am.com/id/pages/6