FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91
86
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA Davina Agustin Wijaya Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] Pada perencanaan keuangan Keluarga Bapak Mike dapat dilihat bahwa aset lancar dan disposable income yang dimiliki oleh keluarga Bapak Mike tergolong kecil, sehingga permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset lancar dan disposable income yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dana membeli mobil, dan dana berlibur, juga untuk memproteksi jiwa dan kesehatan keluarga klien. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan Prudential, Tabungan BNI Taplus, Reksa Dana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Schroder Dana Istimewa. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset lancar dan diposable income yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Mike akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata Kunci—Perencanaan Keuangan, Asuransi, Tabungan, Reksa Dana. Mr. Mike’s financial condition plan, it can be considered likuid asset and disposable income are considerably not to much. However, the problem they are facing are the allocation of the assets and disposable income were not optimal The basic purpose of this planning was to assist Mr. Mike in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, education fund, pension fund, funds to buy a car, and vacation fund. Also to protect their life and health. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: Prudential Life and Healthy Insurance, BNI Taplus Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, and Schroder Dana Istimewa. Keywords - Financial Planning, Asset Allocation, Investment
P
1. PENDAHULUAN
ada jaman modern dan berkembang seperti saat ini tentunya setiap manusia memiliki kebutuhan. Kebutuhan akan selalu bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Dari kebutuhan untuk menikah, membeli rumah, kendaraan pribadi, memiliki dan membesarkan anak, sampai menikmati masa pensiunnya dengan bahagia. Namun, untuk dapat memenuhi semua kebutuhan itu, tentunya dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Maka diperlukan perencanaan keuangan yang benar untuk mengatasi masalah kesulitan keuangan, yaitu pengeluaran
lebih besar dari pada pendapatan. Namun, perencanaan keuangan tidak hanya diperlukan oleh orang yang mengalami masalah keuangan saja. Orang yang dengan penghasilan besar juga memerlukan perencanaan keuangan. Menurut Financial Planning Standard Board (FPSB, 2007) Perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses mencapai tujuan pribadi melalui manajemen keuangan yang terstruktur dan tepat. Dengan membuat suatu perencanaan keuangan secara keseluruhan, setiap orang akan bisa lebih fokus dan bisa mengendalikan keuangannya yang dapat memberikan keuntungankeuntungan baik bagi diri sendiri maupun keluarganya Perencanaan keuangan membantu atau memfasilitasi untuk dapat mengenali tujuan prioritas keuangan yang ingin dicapai. Dalam hal ini perencanaan keuangan membantu untuk mengenali apa saja kebutuhan yang paling urgent , prioritas kebutuhan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Perencanaan keuangan diperlukan karena “adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai, tingginya biaya hidup, naiknya biaya hidup dari waktu ke waktu, keadaan perekonomian yang tidak terlalu baik, fisik manusia yang tidak selalu sehat, dan banyaknya alternatif produk keuangan” (Senduk, 2008, p.3). Dengan membuat suatu perencanaan keuangan secara keseluruhan, setiap orang akan bisa lebih fokus dan bisa mengendalikan keuangannya yang dapat memberikan keuntungankeuntungan baik bagi diri sendiri maupun keluarganya. Jadi, setiap orang baik yang mempunyai penghasilan besar dan hidup berkecukupan maupun yang memiliki penghasilan kecil dan kekurangan memerlukan perencanaan keuangan untuk membuat keadaan keuangannya yang bagus menjadi lebih lagi dan yang kurang bagus bisa menjadi lebih baik serta dapat mencapai tujuan-tujuan keuangan baik yang jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Bapak Mike lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 9 April 1969 dan saat ini berusia 43 tahun. Bapak Mike adalah seorang wiraswasta. Bapak Mike telah menikah dengan Ibu Lina yang lahir di Surabaya pada tanggal 8 Januari 1975 dan saat ini berusia 37 tahun. Dalam kesehariannya, Ibu Lina bekerja sebagai karyawan di Angkasa Food Sidoarjo. Bapak Mike dan Ibu Lina memiliki seorang anak yang masih kecil yang bernama Natalie yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2007 dan sekarang berusia 5 tahun yang telah bersekolah di TK. Pada saat ini Bapak Mike dan Ibu Lina tinggal di tempat yang berbeda, Bapak Mike tinggal dan bekerja di Medan, sedangkan Ibu Lina dan anaknya di Sidoarjo.
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 2. TEORI PENUNJANG Menurut Financial Planning Standard Board (FPSB) (2007, p.9), “Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun”.
Gambar. 1. Proses Perencanaan Keuangan Keenam langkah Proses Standard Perencanaan Keuangan CFP adalah: 1. Mengidentifikasi hubungan dengan klien Perencana keuangan menjelaskan profil pribadinya dan memastikan seberapa jauh ruang lingkup yang diperlukan klien. 2.Menentukan tujuan dan mendapatkan data Perencana keuangan menggali informasi mengenai situasi keuangan klien, mulai mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai oleh klien. 3. Analisa dan evaluasi status dan keuangan klien Perencana keuangan melakukan analisa dan evaluasi atas informasi. 4. Menyajikan rekomendasi perencanaan keuangan Perencana keuangan memberikan rekomendasi produk investasi yang sesuai dengan profil risiko klien. 5. Implementasi rekomendasi keuangan Perencana keuangan dan klien harus mempunyai kesepakatan tentang bagaimana rekomendasi tersebut dilaksanakan. 6. Memonitor rencana keuangan Perencana keuangan harus melaporkan perkembangan hasil investasi yang terjadi kepada klien secara berkala. Rasio yang digunakan untuk mengukur kondisi keuangan: a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Likuiditas menggambarkan kemampuan seberapa cepat atau mudahnya sebuah aset untuk dikonversikan ke dalam bentuk tunai/kas atau bisa juga dikatakan sebagai motif darurat. b. Rasio Aset Likuid terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Liquid Asset to Net Worth Ratio) Rasio ini mengidentifikasikan kekayaan bersih yang berbentuk kas atau setara dengan kas. c. Rasio Tabungan (Saving Ratio) Rasio ini menyatakan berapa persen dari pendapatan kotor yang disisihkan untuk konsumsi di masa depan dalam bentuk simpanan atau tabungan. d. Rasio Perbandingan Hutang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membayar hutang–hutangnya. e. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang (Debt Service Ratio) Rasio ini menunjukkan seberapa banyak dana dari penghasilan seseorang yang dipakai untuk membayar hutang-hutang.
87 f. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang Non Hipotek (Non Mortgage Debt Service Ratio) Rasio ini membandingkan total pendapatan tahunan klien terhadap pembayaran keseluruhan pinjaman setahun di luar pembayaran mortgage. g. Rasio Perbandingan Nilai Bersih Aset Investasi terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Net Investment Asset to Net Worth Ratio) Rasio ini menunjukkan seberapa baik seorang individu dalam menggandakan total kapitalnya. h. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio yang menunjukkan tingkat kerentanan klien terhadap risiko kebangkrutan biasanya ditunjukkan dalam presentase. Jenis investasi dalam aset keuangan dibagi menjadi: Tabungan Produk perbankan yang digunakan untuk menyimpan uang dan akan mendapatkan suku bunga tertentu, juga memperbolehkan nasabah mengambil uang kapanpun yang diinginkan nasabah. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) RDPU adalah reksa dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. Reksa Dana Pandapatan Tetap (RDPT) RDPT adalah reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang (obligasi). Reksa Dana Campuran (RDC) RDC adalah reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa Dana Saham (RDS) RDS adalah reksa dana yang menempatkan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Perkembangan produk asuransi jiwa dapat dikelompokkan menurut periodenya, yaitu produk asuransi jiwa tradisional dan produk asuransi jiwa modern (Unit Link). Menurut FPSB (2007) menyebutkan terdapat dua macam program asuransi kesehatan, yaitu asuransi biaya pengobatan (Medical Expense) dan asuransi pendapatan cacat (Disability Income) 3.METODOLOGI PENELITIAN
No 1 2 3 4 5 6
Tabel. 1. Tujuan Investasi berdasarkan Prioritas dan Jangka Waktu Jangka Waktu Tujuan Keuangan ≤1 >1-5 >5 Berdasarkan Prioritas tahun tahun tahun Dana Darurat √ Dana Pendidikan Anak (SD) √ Dana Pendidikan Anak (SMPKuliah) √ Dana Pensiun √ Dana Membeli Mobil √ Dana Berlibur ke Bali √
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91
88 Tabel. 2. Produk- Produk Investasi yang Terpilih
Produk keuangan yang digunakan untuk tujuan investasi ≤ 1 tahun adalah tabungan dan RDPU, tujuan investasi > 1 -5 tahun dan ≥ 5tahun adalah RDPT, RDC dan RDS. Proses seleksi produk investasi berdasarkan peringkat terbaik Majalah Investor, dengan melihat kelas asset, Manajer Investasi dengan Assets Under Management dan Coefficient of variation terendah. Proses pembentukkan portofolio investasi yaitu: 1. Menyeleksi produk-produk reksa dana dari masingmasing kategori berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 2. Memilih satu reksa dana pasar uang yang memenuhi kriteria, yaitu memiliki return tertinggi dalam 1 tahun terakhir. 3. Memilih tiga reksa dana dengan coefficient of variation yang terkecil dari masing-masing kategori reksa dana yaitu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. 4. Menghitung coefficient of correlation antar produk dan diambil nilai coefficient of correlation yang rendah. 5. Membentuk alternatif portofolio untuk tujuan jangka menengah dan jangka panjang. 6. Mencari proporsi masing-masing reksa dana dari alternatif yang terpilih menggunakan solver dengan konstrain yang disesuaikan menurut profil resiko klien. Alternatif portofolio yang terpilih adalah yang memiliki coefficient of variation portfolio yang terendah.
No. 1
BNI Taplus
Tabungan
2
TRIM Kas II
RDPU
3
Simas Danamas Mantap Plus
RDPT
4
Pendapatan Tetap Abadi 2
RDPT
5
Panin Dana Utama Plus 2
RDPT
6
Panin Dana Unggulan
RDC
7
Manulife Dana Tumbu Berimbang
RDC
8
Bahana Kombinasi Arjuna
RDC
9
Panin Dana Maksima
RDS
10
Schroder Dana Istimewa
RDS
11
BNP Paribas Pesona
RDS
12
PT. Prudential Life Assurance
Asuransi
Alternatif Portofolio 2 Ri
Stdev1
Wi
Ri x Wi
RDPT PDUP 2
14,97%
4,50%
42,11%
6,30%
RDC PDU
31,49%
33,11%
26,32%
8,29%
RDS SDI
20,28%
33,55%
31,58%
6,40%
Total
A.
Gambar. 3. Proporsi Arus Kas Klien sebelum Perencanaan
Jenis Produk
Tabel. 3. Alternatif Portofolio Produk Jangka Menengah dan Jangka Panjang
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Gambar. 2. Proporsi Aset Klien sebelum Perencanaan Keuangan
Nama Produk Investasi
1
Return Portofolio
20,99%
Standar Deviasi Portofolio
19,33%
Coefficient Variation
0,9210
Sumber Dana
Pada akhir tahun 2012, klien akan menerima tambahan dana dari arisan dengan total sebesar Rp.15.000.000. Dana ini selanjutnya akan digunakan dalam perencanaan keuangan karena jumlah yang diterima dan kapan uang tersebut akan diterima sudah pasti. Dana akan dimasukkan kedalam tabungan klien, sehingga total tabungan yang dimiliki klien sebesar Rp. 55.000.000 pada akhir tahun 2012. Sedangkan disposable income klien pada tahun kedua akan bertambah sebesar Rp. 500.000 per bulan atau Rp. 6.000.000 per tahun. B. Dana Darurat Klien telah berkeluarga dan memiliki 1 orang anak. Profil kebutuhan dana darurat klien adalah enam kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga sesudah evaluasi asuransi, karena adanya penambahan premi. Dana darurat sebesar Rp.25.041.719disimpan pada produk tabungan dan reksa dana pasar uang yang diambil dari aset lancar. C. Identifikasi Asuransi Saat ini, Bapak Mike memiliki asuransi, asuransi tersebut berupa asuransi jiwa BRI. Tetapi Bapak Mike belum memiliki asuransi kesehatan, ataupun asuransi
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 dengan rider kesehatan. Istri klien sendiri telah memiliki asuransi kesehatan dari perusahaan tempat beliau bekerja, asuransi jiwa unit link Prudential, dan asuransi jiwa dari bank yang memberikan cicilan KPR rumah. Anak klien sendiri sudah memiliki asuransi jiwa dengan rider kesehatan dari Prudential. Sesuai dengan kriteria asuransi yang telah dipilih, maka premi yang didapat adalah sebesar Rp. 891.666,67 per bulan yang harus dibayarkan untuk asuransi jiwa dengan rider kesehatan Bapak Mike. D. Dana Pendidikan Sekolah Anak (SD) Bapak Mike ingin agar anaknya dapat melanjutkan pendidikan di SD Widya Kayata Sidoarjo pada tahun 2013. Dana ingin mempersiapkan dana untuk uang gedung, uang sekolah bulan pertama, uang kegiatan atau ekstrakurikuler bulan pertama, dan uang keperluan sekolah pada tahun pertama. Perencana keuangan menganjurkan agar dana sebesar Rp. 6.645.000 diinvetasikan ke dalam instrumen pasar uang yang diambil dari aset lancar, mengingat jangka waktu yang kurang dari 1 tahun. E. Dana Pendidikan Sekolah Anak (SMP - Kuliah) Bapak Mike ingin agar anaknya dapat melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Kr. Petra 4 Sidoarjo pada tahun 2019 dan Sekolah Menengah Atas Kr. Petra 4 Sidoarjo pada tahun 2022. Beliau juga ingin anaknya melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan jurusan Akuntansi dalam waktu 13 tahun lagi yaitu pada tahun 2025. Dana pendidikan jangka panjang sebesar Rp 14.548.650 dinvestasikan sekaligus pada portfolio jangka pajang yang telah dipilih dengan menggunakan aset lancar. F. Dana Pensiun Saat ini klien berusia 43 tahun, klien berencana akan pensiun pada usia 65 tahun. Klien menginginkan untuk tetap dapat mempertahankan tingkat kebutuhannya sama seperti selama masa sebelum pensiun. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun bersamaan dengan masa pensiun istrinya. Kekurangan dana untuk pensiun sebesar Rp. 46.534.777 inilah yang akan dicapai dengan aset lancar. Karena aset lancar Bapak Mike sudah habis diinvestasikan, maka untuk kekurangan dana diambil dari disposable income Rp.9.919.237 per tahun yang akan digunakan untuk simpanan berkala. G. Dana Membeli Mobil Pada tahun 2014, Bapak Mike berencana ingin membeli sebuah mobil Toyota Agya dengan model E 1.0 Automatic dengan kisaran nilai saat ini Rp. 90.000.000. Hal yang ingin dipersiapkan adalah uang muka (down payment) dan biaya yang terkait dengan pembelian secara kredit. Total yang dibutuhkan adalah sebesar Rp.45.209.835. Simpanan dilakukan secara berkala diambil dari disposable income sebesar Rp. 20.457.865 per tahun. H. Dana Berlibur Pada akhir tahun 2013, Bapak Mike ingin berlibur bersama keluarga yang terdiri dari 3 orang yaitu Bapak Mike, Ibu Lina, dan anak perempuannya yang bernama
89 Natalie. Tujuan liburan ke Bali. Total budget saat ini yang disediakan sebesar Rp. 16.000.000, yang terdiri dari dana tour, dan uang saku. Dana tersebut diinvestasikan ke dalam portofolio investasi jangka pendek yang memberikan return sebesar 5,74% per tahun atau 0,48% per bulan. Dana diambil dari disposable income dengan menggunakan simpanan berkala sebesar Rp. 1.307.001. Setelah perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien mengalami perubahan. Karena adanya tambahan nilai tunai arisan sebesar Rp. 15.000.000 pada akhir tahun Desember 2012, neraca juga mengalami perubahan dalam pengalokasian aset investasi berupa reksadana. Aset lancar terdiri dari kas di tangan sebesar Rp.5.000.000, tabungan BNI Taplus sebesar Rp. 5.500.000, dan reksa dana pasar uang TRIM Kas II sebesar Rp.26.186.719. Total aset lancar klien menjadi 11,55% dari total aset setelah perencanaan karena sebagian besar dana aset lancar tersebut telah dikonversikan ke aset investasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan klien. Setelah perencanaan keuangan, aset investasi klien bertambah menjadi sebesar Rp. 58.913.281. Hal ini dikarenakan setelah perencanaan keuangan terjadi penambahan aset berupa reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 sebesar Rp. 9.816.118, reksa dana Panin Dana Unggulan sebesar Rp. 6.135.074, dan reksa dana Schroder Dana Istimewa sebesar Rp. 7.462.089. Aset penggunaan pribadi, hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang dimiliki klien tidak mengalami perubahan yaitu masing-masing sebesar Rp.250.821.800, Rp. 8.751.796, dan Rp. 331.271.799.
Gambar 4. Proporsi Aset klien setelah Perencanaan Keuangan
Sedangkan untuk arus kas klien mengalami perubahan. Terutama arus kas dari aktivitas operasional karena adanya pengeluaran tambahan untuk membayar premi asuransi sebesar Rp. 10.700.000 per tahun Selain itu, arus kas dari aktivitas investasi mengalami perubahan karena adanya investasi untuk perencanaan pensiun klien sebesar Rp. 9.919.237 per tahun, perencanaan membeli mobil sebesar Rp. 20.457.865 dan untuk perencanaan liburan sebesar Rp. 15.684.006.
Gambar. 5. Proporsi Arus Kas setelah Perencanaan Keuangan
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91
90
Tabel. 4. Rasio sebelum dan sesudah Perencanaan No
Rasio Keuangan
1
Liquidity Ratio
2
Liquid Aset to Net Worth Ratio
3
Saving Ratio
4
Sebelum
Sesudah
16,14
7,20
1677,36%
573,39%
1,89%
38,74%
Debt to Asset Ratio
99,01%
98,15%
5
Debt Service Ratio
16,80%
16,80%
6
0,00%
0,00%
7
Non Mortgage Service Ratio Net Investment Assets to Net Worth Ratio
1047,61%
920,78%
8
Solvency Ratio
0,99%
1,85%
Rasio setelah perencanaan menunjukkan adanya perubahan karena adanya tambahan dana berupa arisan dan pengalokasian untuk investasi. Dalam berinvestasi di reksa dana ada fee yang dibebankan kepada nasabah, yaitu fee untuk pembelian juga fee untuk penjualan jika reksa dana tersebut dijual dalam jangka waktu tertentu. TRIM Kas II tidak membebankan fee pada waktu pembelian reksa dana. Sedangkan untuk reksadana yang lain dikenakan fee sesuai yang tercantum dalam prospektus. Subcription Fee investasi sekaligus dan berkala diambil dari sisa disposable income saat ini. Tabel. 5. Proporsi Penggunaan Reksa Dana Jumlah
Proporsi
Proporsi Menurut Trimegah
RDPU
Rp
41.870.725
41,43%
5%
RDPT
Rp
22.606.477
22,37%
40%
RDC
Rp
14.129.048
13,98%
25%
RDS
Rp
16.954.858
16,78%
30%
Total
Rp
95.561.108
100,00%
100%
Jenis Dana
Reksa
Dilihat dari tabel diatas bahwa adanya perbedaan proporsi portofolio investasi klien dengan proporsi menurut Timegah, hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian yang dilakukan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaian tujuan tersebut telah dilakukan. Susunan terhadap perencanaan keuangan yang sesuai dengan keuangan klien telah terbentuk. Perencana telah menyesuaikan dan mengatur neraca dan arus kas klien sehingga aset dapat dialokasikan dengan optimal untuk mencapai tujuan keuangan serta memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko klien. Perencanaan yang dilakukan juga dapat mencapai seluruh tujuan klien. Secara singkat, berikut rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha mencapai tujuan keuangan klien: 1. Tujuan Jangka Pendek - Dana Darurat Perencana keuangan menyarankan agar dana darurat Rp. 25.041.719 disimpan sekaligus menggunakan aset
lancar dan ditempatkan Rp.5.500.000 pada tabungan BNI Taplus dan Rp.19.541.719 pada reksa dana pasar uang Trim Kas 2. - Dana Pendidikan Anak (SD) Perencana keuangan menyarankan agar dana pendidikan anak (SD) sebesar Rp. 6.645.000 disimpan sekaligus menggunakan aset lancar dan ditempatkan kedalam reksa dana pasar uang sebesar Rp. 6.645.000 - Dana Berlibur Perencana keuangan menyarankan agar dana liburan sebesar Rp. 22.000.000 diambil dari disposable income dan ditempatkan pada reksa dana pasar uang TRIM Kas 2. 2. Tujuan Jangka Menengah - Dana Membeli Mobil Perencana keuangan menyarankan agar klien untuk menyiapkan dana uang muka terlebih dahulu selama 2 tahun ke depan, sebesar Rp. 20.457.865 per tahun. Karena disposable income tidak cukup untuk melakukan simpanan sekaligus dalam waktu 2 tahun. Maka perencana keuangan menyarankan klien untuk menabung dengan mengambil dana sebesar Rp. 20.457.865 dari disposable income dan ditempatkan pada reksa dana pasar uang Panin Dana Utama Plus 2 sebesar Rp. 8.613.838. pertahun, reksa dana Panin Dana Unggulan sebesar Rp. 5.383.649 per tahun reksa dana Schroder Dana Istimewa sebesar Rp. 6.640.378. 3. Tujuan Jangka Panjang - Dana Pendidikan Anak (SMP- Kuliah) Perencana keuangan menyarankan untuk melakukan penyimpanan dana pendidikan anak secara sekaligus sebesar Rp 14.548.680 dengan menggunakan sumber dana dari aset lancar. Dana pendidikan tersebut akan ditempatkan pada reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 sebesar Rp. 6.125.748, reksa dana Panin Dana Unggulan sebesar Rp. 3.828.592 , dan reksa dana Schroder Dana Istimewa sebesar Rp 4.594.311. - Dana Pensiun Perencana keuangan menyarankan agar dana pensiun sebesar Rp. 55.299.408 disimpan menggunakan sisa aset lancar dan disposable income. Dana simpanan sekaligus menggunakan sisa aset lancar sebesar Rp.8.764.631 ditempatkan pada reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 sebesar Rp. 3.690.371, reksa dana Panin Dana Unggulan sebesar Rp. 2.306.482, dan reksa dana Schroder Dana Istimewa sebesar Rp.2.767.778. Dana simpanan berkala menggunakan disposable income sebesar Rp. 9.919.237 ditempatkan pada reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 sebesar Rp 4.176.521, reksa dana Panin Dana Unggulan Rp.2.610.326, dan reksa dana Schroder Dana Istimewa sebesar Rp. 3.132.391. 4. Tujuan Lain-Lain - Evaluasi Asuransi Perencana keuangan melihat bahwa asuransi yang dimiliki oleh keluarga sudah cukup untuk memproteksi kesehatan anak. Untuk klien utama, yaitu Bapak Mike perlu diberikan asuransi jiwa dengan rider kesehatan. Karena dari asuransi jiwa BRI klien tidak cukup untuk mengcover seluruh
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 kebutuhan dan tidak terdapat asuransi kesehatan. Asuransi yang dipilih adalah Asuransi Prudential dengan premi untuk Bapak Mike sebesar Rp.891.667,67 per bulan. Sedangkan untuk Ibu Lina, asuransi yang dimiliki sudah overinsured. Rencana Aksi Pada saat penerapan perencanaan, faktor keuangan yang ada dapat berfluktuasi seperti inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksa dana, dan berbagai hal lainnya, maka disarankan klien melakukan review perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini dilakukan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan, seperti berkurangnya hutang klien atau adanya penambahan pendapatan, sehingga perencanaan keuangan dapat benar-benar membantu klien untuk mencapai semua tujuan keuangannya. DAFTAR PUSTAKA Financial Planning Standards Board. (2007). Fundamental of Financial Planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Investment Planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Manajemen Risiko dan Perencanaan Asuransi. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Perencanaan Hari Tua, Perencanaan Pajak, Perencanaan Distribusi Kekayaan. Jakarta: CFP Senduk, Safir. (2008). Mengatur Pengeluaran Secara Bijak. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia.
91