www.jakartamajubersama.com/koran
Edisi II
Lihat Hal.
3
Harga Kebutuhan Pokok Harus Terjangkau bagi Warga Jakarta
Kabar dari Tetangga Sebelah
LIhat Hal.
LIhat Hal.
7 4
Fery Farhati
Perempuan Tangguh Pendamping Anies Baswedan Inilah sosok tangguh di balik kesuksesan Anies Baswedan. Pasangan yang saling melengkapi dalam keluarga yang harmonis.
L
masyarakat adalah juga kunci kebahagiaan keluarga kami,” kata Fery. Kesibukan Anies di luar rumah diimbangi dengan kesiapan Fery memfokuskan diri untuk keluarga. Fery-lah jembatan bagi Anies dan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Fery memiliki banyak pengetahuan untuk memberikan pendidikan kepada keluarganya di rumah. Ia lulus S2 pada 2002 d a r i
Northern Illinois University, Amerika, dan sarjana psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Melihat perjalanan pend i d i k a n nya , sebenarnya Fery memiliki kesemp a t a n yang sangat luas u nt u k
Foto: Sandrina Malakiano
ahir di Kuningan, Jawa Barat pada 6 Agustus 1969 Fery Farhati merupakan belahan jiwa Anies Baswedan. Pasangan ini saling melengkapi. Jika kegiatan Anies berpusar di luar rumah, m a k a Fe r y yang menjaga d a n m en g aw a l p e r kembangan anak-anak di rumah. Fery sadar b a hwa A n i e s adalah orang yang s e
bagian hidupnya untuk m a s ya r a k a t d a n itu terlihat sejak masa kuliah. “Bagi sa ya, keba h ag i a a n dan ke berh asila n Mas Anies dalam men jalank an p eran nya d i
November 2016
PEREMPUAN TANGGUH Fery Farhati (kiri) dan keluarga Anies Baswedan.
“Bagi saya, kebahagia an dan keberhasil an Mas Anies dalam menjalankan perannya di masyarakat adalah juga kunci kebahagiaan keluarga kami,” berkarir di luar rumah. Anies sendiri memberi kebebasan bagi Fery untuk berkegiatan dan memanfaatkan pengetahuan yang dia miliki. Fery bahkan pernah menjadi konsultan di lembaga pendidikan dan profesional. Namun begitu, Fery akhirnya memilih berkegiatan di dalam rumah. Jika pun ada kegiatan profesional untuk konsultasi di luar rumah, dia baru akan meluangkan waktu jika ada undangan menjadi pembicara seminar atau workshop. Fery sekali lagi tetap memilih fokus kepada anak-anaknya. Karena itu, ketika ke l u a r g a i n i m e m i liki rumah sendiri pada 2014 barulah Fery memiliki kesempatan untuk berkegiatan sosial lagi. Maklum, sejak pulang dari luar negeri pada 2005 keluarga Anies-Fery memang “kontraktor” alias pindah-pindah rumah kontrakan. Fery berkegiatan sosial dengan mendirikan Komunitas Rumah Pencerah. Di Rumah Pencerah ini dia dan koleganya bertekad untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini melalui program PAUD Cerdas 2020. Dengan begitu, Fery bisa selalu mengawal perkembangan anak dari dekat, dengan tetap memberikan pikiran dan tenaganya untuk masyarakat. Tim Redaksi
Anies-Sandi Cagub-Cawagub Pilihan Ibu-Ibu
A 63,1%
ANIES BASWEDAN
BASUKI
AGUS
58,3 % 53,5%
Sumber: PolMark Research Center (PRC)
nies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pilihan ibu-ibu dan para perempuan. Berdasarkan polling majalah wanita Femina versi online terhadap para pembaca yang sebagian besar adalah perempuan dan ibu-ibu muda itu, Anies-Sandi dipilih oleh sebagian besar responden: 54%, sementara Basuki-Djarot 35% dan Agus–Slyvi 11%. Polling yang diikuti 1.306 responden ini digelar saat berlangsung pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, 25 Oktober 2016, di Jakarta International
Expo, Kemayoran Jakarta. Selain menjadi pilihan para ibu, pasangan Anies-Sandi juga jadi Cagub-Cawagub paling disukai responden. Survei PolMark Research Center (PRC) Oktober 2016 yang melibatkan 1.100 responden menunjukkan Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur yang paling disukai. Demikian pula Sandiaga Uno jadi Cawagub paling disukai warga. Untuk katagori “disukai”, Anies Baswedan disukai 63,1% responden, Basuki 58,3%, dan Agus 53,5% . Untuk Cawagub, Sandiaga Uno juga paling “disukai” oleh 50,8%, Djarot 46,9%, dan Sylviana 32.7%. Tim Redaksi
50,8% 46,9% 32,7 %
SANDIAGA UNO
DJAROT
SYLVIANA
2
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Harga Kebutuhan Pokok Menurut Warga
W
arga ibukota yang budiman, Pemilihan kepala daerah (Pilkada DKI) telah semakin dekat. Di tahun politik seperti ini suhu politik biasanya memanas seiring dengan pertarungan isu dan banyaknya kepentingan yang turut bermain dalam perhelatan pesta demokrasi ini. Kericuhan pasca aksi demo 4 November lalu adalah bukti tak terelakkan yang tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Ada yang bermain api. Kita patut prihatin sekaligus berharap agar seluruh komponen warga Jakarta tetap mengutamakan persatuan dan kebhinnekaan Indonesia. Pilkada hanyalah event sesaat. Jangan sampai merusak keharmonisan warga Jakarta yang telah dibangun bertahun-tahun. Saat ini berbagai isu negatif telah banyak beredar. Kami mengingatkan agar kita tetap cerdas menyikapi berbagai kabar tersebut dengan cara tidak reaktif. Sikap reaktif hanya akan melahirkan tindakan negatif yang menguntungkan pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di Jakarta. Demi kota Jakarta yang aman kita harus menjaga ketertiban secara bersama-sama. Bulan-bulan ini merupakan masa-masa rawan Pilkada sehingga seluruh komponen ibu kota harus meningkatkan kewaspadaan melebihi biasanya. Apalagi di era digital seperti sekarang ini. Kita harus lebih hati-hati menerima informasi. Maka ada baiknya kita menjaga sikap dan mengedepankan mekanisme check and recheck terhadap informasi yang hadir di tengah-tengah kita. Partisipasi masyarakat dalam Pilkada hendaknya disalurkan melalui jalan yang telah disediakan, yaitu memberikan hak suara. Pilkada DKI merupakan gawe kota Jakarta sehingga dituntut keterlibatan kita semua dengan cara yang damai dan saling menghargai. Dengan menjadi p emilih yang cerdas, kita telah membantu warga Jakarta menentukan nasibnya selama lima tahun ke depan. Salam Bersama!
“Anies-Sandi bisa stabilkan harga sembako” ANI 57 Tahun, Pedagang Bubur Ketan, Cipedak, Jagakarsa. Jakarta Selatan. “Kebutuhan sembako sehari-hari sekarang masih tinggi dibanding tahun-tahun lalu, model kayak gula aren gitu masih tinggi harganya, kan dagangan saya jadi menurun, Biasanya sehari bisa ngebuatin beb erapa pesenan, sekarang per mintaan pelanggan agak menurun. Mungk in
PRIYANTI KAFRAWI 71 Tahun, Ibu rumah tangga, Kemang, Jakarta Selatan. “Kondisi harga-harga di Jakarta itu melambung tinggi, terutama beras. Saya dulu pakai Pandan Wangi, sekarang pakainya Setra Ramos. Sekarang ini beli beras itu per hari, atau per 5 kg. Padahal, dulu saya belinya per karung.” “Semoga kondisi ke depan Pak Anies-Pak Sandi bisa menstabilkan harga-harga di Jakarta, bisa membuat terjangkau.”
SUPRIANTO 48 Tahun, Pedagang Warteg, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. “Pelanggan saya kan kebanya kan sopir, tukang ojek. Sekarang jarang mampir makan lagi, duitnya kepake untuk belanja kebutuhan rumah dan sembako. Kebutuhan belanja anak istri semakin tinggi.” “Harapannya sih harga sembako sekarang bisa terjangkaulah buat masyarakat khususnya orang-orang jualan kayak kita. Jadi kita sebagai orang jualan bisa mengimbangi jualan ke masyarakat. Kalau harga sembako naik otomatis kita harus mengimbangi harga jualan, dan masyarakat kadang jarang beli jualan kita.”
ARLIFAH RATNA HAPSARI 24 Tahun, Mahasiswa, Salemba, Jakarta Pusat. “Sebenarnya harga Sembako yang mahal itu merugikan masyarakat Jakarta itu sendiri. Karena sebagian besar masyarakat Jakarta ini berada dalam kelas menengah ke bawah. Kehidupan mereka pas-pasan, dengan gaji pas-pasan pula, tentu kehidupan mereka sangat berat. Dan, harga sembako yang mahal ini bukan hanya memberatkan ibu-ibu, tapi juga para perantau. Mereka ini kan datang ke Jakarta karena ingin mengubah diri mereka menjadi lebih baik.” “Semoga Pak Anies-Pak Sandi bisa menstabilkan harga-harga di Jakarta ini. Dengan begitu, Jakarta bisa lebih baik lagi, dan bersahabat bagi para perantau di Jakarta ini.”
karena saya naikin harga jualan saya. Kalau kita jual murah, kita gak dapet apa-apa” “Ya semoga ke depan sih harga harga bisa turun, meskipun naik ya jangan terlalu tinggilah. Biar yang berjualan bisa kejangkau, yang beli juga kejangkau.”
RINI MINARTI 38 Tahun. Penjual Sayur Keliling. Gandaria, Pekayon, Jakarta Timur. “Harga-harga sembako di Jakarta sekarang naik. Mahal banget. Kadang-kadang harganya tiba-tiba maen naek aja. Jadi ya kita gak bisa ngejualin. Bikin pusing deh harga-harga sembako di Jakarta sekarang. Kita yang tukang sayur kayak gini kan bingung. Tadi aja saya gak bisa belanja cabe banyak buat dijual. Sudah naek, susah lagi cabenya. Kalo cabe sudah naik, semua sayuran juga pasti naik. Terus ibu-ibu pembeli pada ngomel. Saya bisa apa, orang kecil begini.” “Harusnya pemerintah yang punya kuasa itu mikirin dan mengatur. Biar rakyat kecil gak kesusahan terus. Semoga pemerintah mengerti dan bisa menurukan harga sembako . Jangan malah terus-terusan naek.”
AJENG 37 Tahun, Wiraswasta Konter Pulsa, Condet, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. “Keadaan ekonomi di Jakarta sekarang susah. Semuanya serba naik. Tapi penghasilan susah banget nambahnya. Apalagi kalau orang yang punya anak atau keluarga besar gitu. Saya yang anaknya satu saja kadang pusing memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau harga naik, pedagang kecil jadi susah.” “Semoga p emerintah bisa mengatur atau menemukan solusi biar harga sembako turun atau paling enggak jangan cepet naikin harga. Diatur biar jangan membebani rakyat.”
NURUL RULLY Q. MCLAUGHLIN 46 Tahun, Cilandak Marinir, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
FEBRIANI AULIA SARI 20 Tahun, mahasiswi, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. “Kondisi di Jakarta ini cukup buruk, dengan harga Sembako yang mahal. Di Jakarta ini banyak sekali pengangguran. Sementara itu, di sisi lain, seharusnya anak-anak Indonesia berhak mendapatkan asupan makanan bergizi dengan harga terjangkau.” “Pemerintah tolong stabilkan harga Sembako, agar ibu-ibu di banyak tempat di Jakarta ini tidak menjerit.”
“Melihat kesenjangan yang terjadi di Jakarta ini tentu tidak adil bagi warga menengah ke bawah. Mereka kesulitan membagi keuangan mereka. Mereka harus menyekolahkan anak, kebutuhan dapur, kebutuhan anak-anak.” “Yang diharapkan semoga ke depan mampu menciptakan suasana yang lebih setara. Dalam arti, kesenjangan itu dikurangi, supaya ekonomi bisa merata. Semoga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan gaji buruh, dan membuka banyak lapang an pekerjaan.”
3
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Harga Kebutuhan Pokok Harus Terjangkau bagi Warga Jakarta Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menawarkan konsep yang jelas tentang bagaimana menurunkan harga kebutuhan pokok untuk warga Jakarta.
T
idak mudah hidup di kota Jakarta bagi warga biasa. H a r g a s e mb a ko yang kian mahal memb uat sebagian warga Ja karta memikul beban berat. Hal inilah yang menjadi salah satu p erhatian khusus pa sangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga Uno fluktuasi harga bahan pokok yang terjadi saat ini lebih disebabkan karena pasokan barang yang tidak lancar. Banyak penyebabnya, namun dengan pendekatan data, bisa dihitung seberapa besar kebutuhan masyarakat Jakarta setiap bulannya. “Kalau ketersediaan bahan pangan bisa kita jaga, maka fluktuasi harga bisa diredam. Konsepnya bukan lagi ketahanan pangan namun ketersedian pangan,” kata Sandiaga Uno.
Taukah Anda?
Masalah rantai distribusi yang panjang, pola pertanian yang tidak efisien, dan perma inan tengkulak belum terpecahkan saat ini. Akibatnya harga bahan pokok kian mahal setiap tahunnya, sementara lapangan pekerjaan kian sulit. Menurut kajian Tim AniesSandi, ada lima kebutuhan utama agar warga Jakarta hidup lebih bahagia, yaitu mendapatkan bahan pangan, t e m p a t t i n g g a l l aya k , a i r bersih, hiburan/wisata, dan p elayanan kesehatan yang baik. “Semuanya itu harus dengan biaya yang terjangkau,” kata Anies Baswedan. Harga sembako adalah yang paling mendapat perhatian. Selama ini warga Jakarta mendapatkan sembako dari pasarpasar di Jakarta. Tetapi untuk bisa dibeli eceran oleh war g a , b e r a s i t u s e b e l u m nya melalui tujuh hingga delapan pedagang.
Beras IR 64 yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya, harga di tingkat pedagang di daerah asalnya adalah Rp7000-7300/kg. Tetapi beras serupa itu di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sudah mencapai Rp10.000 dan akan lebih tinggi di tingkat eceran. Beras-b eras itu terkadang
dioplos dan dimasukkan dalam karung seolah-olah dari jenis yang lain. Data riil dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jalur distribusi beras dari produsen hingga konsumen akhir di Ibu Kota itu merupakan yang paling panjang di Indo-
nesia, mencapai tujuh rantai dan delapan mediator yang terlibat. Yaitu produsen, importir, pedagang pengepul, distributor, sub-distributor, agen, sub-agen, p edagang grosir, swalayan atau minimarket atau supermarket atau pedagang eceran dan konsumen akhir. Tim Redaksi
Berapa jumlah warga Jakarta? Warga Jakarta saat ini berjumlah 9.7 juta jiwa. Bila siang hari atau jam kerja, penghuninya bertambah menjadi 11.5 juta jiwa karena kedatangan para pekerja dari Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Jakarta adalah kota metropolitan terbesar keenam dunia. Luas total kota Jakarta sekitar 740 km², sedikit lebih besar daripada Singapura (700 km2).
Hipwee.com
4
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Anie Baswedan
Menumbuhkan Keju juran Dimulai dari Keluarga
CALON GUBERNUR dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat mengenalkan juru bicara Bambang Widjojanto dan Pandji Pragiwaksono (tengah) didampingi Nur Asia Uno (kiri) dan Fery Farhati (kanan).
S
alah satu prinsip dasar yang Anies Baswedan wariskan kepada anakanaknya adalah kejujuran. Karena itu, dia sangat senang ketika suatu hari mendapatkan pengakuan anaknya yang puasanya batal karena tak kuat untuk berpuasa. Anies tidak memarahi atau bersikap keras terhadap pengakuan anaknya. Anies justru bangga, karena dengan begitu anaknya sudah bersikap jujur kepada orang tuanya dan kepada dirinya sendiri. Lagi pula, anaknya masih kecil saat itu, usianya sekira 6 atau 7 tahun. Pengakuan anaknya membuka matanya betapa sikap jujur sudah mulai tumbuh dalam diri anaknya. Dan ia melihat ini sebagai salah satu keberhasilan dia dan istrinya dalam mendidik anak. Dalam soal kejujuran, Anies tak hanya memperlakukan di rumahnya, namun juga dalam keseharian. Ketika bekerja di Universitas Paramadina, Jakarta, Anies memprakarsai kurikulum mata kuliah anti-korupsi. Mata kuliah ini lalu menjadi rujukan banyak universitas di Indonesia. Dia juga konsisten menjaga marwah negeri ini dari rongrongan para koruptor. Dua kali Anies
SIAPA
A
diminta untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengatasi krisis lembaga antirasuah itu. Pertama, pada 2010 ketika membela Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto dalam kasus Cicak Buaya, dan kedua, pada 2013 ketika Anies ditunjuk menjadi Ketua Komite Etik KPK. Sadar bahwa salah satu masalah korupsi adalah sistem, Anies melibatkan publik untuk mengawasi kinerjanya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia melibatkan KMSTP (Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan) termasuk Indonesian Corruption Watch (ICW) untuk berkolaborasi dalam membangun pendidikan dan kebudayaan. Sekarang, sebagai Calon Gub ernur DKI Jakarta, Anies bersama Sandiaga Uno menggandeng Mantan Wakil Ketua K P K B a mb a n g W i j oya nt o dan Adnan Pandu Praja sebagai juru bicara dan tim pakar Anies-Sandi untuk b ersama menjaga spirit anti-korupsi. Jadi, dalam hal kejujuran, Anies tak hanya bicara. Ia sudah membuktikan dan melakukannya sejak dari rumah, dan dalam lingkungan kerja. Tim Redaksi
nies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ayahnya, Rasyid Baswedan adalah Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. ibunya, Aliyah Ganis, guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta. Sejak kecil Anies dididik dalam keluarga terdidik yang mengedepankan kerja keras dan kesantunan. Karena itu, di setiap tempatnya bekerja Anies tak menanggalkan sikap kesantunan dan bekerja dengan sepenuh hati. Tak aneh bila dia kerap menorehkan prestasi. Lulus dari Fakultas Ekonomi UGM, Anies mendapat beasiswa S2 di University of Maryland, Collage Park, dan Doktor
Anies Baswedan bersama ibunda Prof. Aliyah Ganis Rasyid Baswedan
Ibu Sumber Aliran Cinta Tanpa Henti
S
aya membayangkan, seorang ibu itu memiliki job description jauh lebih rumit dan lebih kompleks daripada CEO perusahaan mana pun. Ibulah yang paling banyak menghibahkan segalanya demi keluarga. Ibu hibahkan waktu, pikiran, tenaga, rasa dan hati demi keluarga, demi pendidikan anak-anak. Keringat Ibu saat mendampingi anakanak terlihat seperti kristal cemerlang berwarna cinta.
Air mata Ibu saat menyaksikan anak-anaknya berprestasi merupakan pancaran cahaya kebahagiaan bernuansa syukur. Ibu adalah sumber aliran cinta tanpa syarat, tanpa henti. Sesungguhnya kita sedang menyaksikan bukti otentik bahwa kelurga kita, lebih tepatnya ibu-ibu kita tetap menumbuhkan anak-anak yang mencintai negeri. Para ibu-ibu kita melahirkan pejuang. Dari ibu yang cinta tanah air, hadir anak pejuang negeri. Dari dendang senandung Ibu saat mengantarkan anak menuju tidur, hadir pesan mulia dalam benak anak. Dalam dongeng yang diceritakan orang tua kepada anaknya, hadir bibit nilai untuk budi pekerti luhur. (Tulisan Anies Baswedan di Majalah Femina)
di Northen Illinois University Amerika Serikat dengan disertasi mengenai “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia”. Kiprahnya di dunia pendidikan dan birokrasi tak diragukan lagi. Anies adalah Rektor Universitas Paramadina, dan pendiri Yayasan Indonesia Mengajar, sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan Ke bu dayaan. Anies juga pernah menerima penghargaan dari dalam dan luar negeri, seperti 100 intelektual publik dunia dari majalah Foreign Policy (2008) atau 500 muslim dunia berpengaruh dari Yordania (2010).
5
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Sandiaga Uno
Olahraga Memupuk Sportifitas dan Keju juran
M
eski sibuk, Sandiaga Salahudin Uno tak mau kehilangan waktu b ersama keluarga. Sandi, sapaan akrab pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969, memaksimalkan akhir pekan, Sabtu dan Minggu, beraktifitas di luar rumah bersama keluarga. Sandi, bersama sang istri Nur Asia, dan ketiga anak; Amyra Atheefa Uno, Anneesha Atheera Uno, serta Sulaiman Saladdin Uno, memulai kegiatan di akhir pekan dengan berolahraga. Olahraga, menurut penerima Distinguished Research Professor in Residence dari Universitas George Washington, Amerika Serikat, lantaran konsistensinya di dunia kewirausahaan, pada 27 Oktober 2016 lalu, sangat baik untuk melatih anak-anak bersikap sportif, “tak boleh curang untuk meraih keme nangan”. Sandi begitu gandrung olahraga. Sedari kecil olahraga kegemarannya tak berubah, bermain bola basket. Bila ada kesempatan luang, mantan Manajer Tim Nasional Bola Basket Putri Indonesia pada Sea Games 2005, Manila, Filipina, tak canggung melempar si kulit bundar tertuju ring. Sandi tak mengharuskan ketiga anaknya memilih olahraga tertentu. “Paling penting unsur senang, fun, dulu baru ketertarikan mereka akan muncul”. Sandi beranggapan Olahraga itu melatih diri sendiri berbuat jujur. Ketika kita ingin berolahraga, misalnya bermain bola voli, lanjut Sandi, kalau dari hati kecil memang tidak suka dan tak senang, maka akan sangat terlihat saat bermain. “Bahkan pada hati kecil pun kita harus sportif, betapa hebatnya berolahraga”. “Seperti lari marathon, ini dapat membentuk karakter mental seseorang. Dari olah raga lari selain melatih disiplin tinggi dan daya tahan, kita juga belajar bagaimana mengatur strategi kecepatan lari agar tenaga tetap stabil hingga garis finish. ketika seorang pelari dikuasai ambisi ingin menang makan dalam perlombaan dia tidak akan bisa stabil karena dibawah tekanan,” kata Sandi. Olahraga, menurut Sandi, mendidik seseorang untuk bekerja sebagai tim, walau ada cabang perorangan, pasti ada tim pelatih dan manajer, jadi bicara tim. Membangun tim
CALON WAKIL GUBERNUR Sandiaga Uno sedang berolahraga lari pagi bersama warga Jakarta.
berarti melatih kekompakan. Menuju kompak, masing-masing anggota tim harus berani berbuat jujur, untuk membangun kepercayaan. Membangun sebuah tim, ibarat latihan bersosialisasi dengan orang perorang, kemudian komunitas, hingga masyarakat luas. Kunci penting ialah jujur, agar orang lain mudah percaya. Betapa olahraga, lanjut Sandi, merupakan paket leng kap menumbuhkan pendidikan karakter pada anak. Menurutnya, mengajarkan kejujuran, berbuat baik, dan berperilaku sopan, menggunakan cara lama akan membuat anak bosan. Olahraga bisa bikin sehat, fun, tapi juga menumbuhkan pendidikan karakter. Tim Redaksi
Bersama keluarga Sandiaga Uno usai menerima penghargaan bidang wirausaha Distinguished Research Professor in Residence dari George Washington University, Washington D.C, Amerika Serikat (27/10/2016)
S
andiaga Salahuddin Uno, lahir dari keluarga profesional dan pendidik. Ayahnya, Razif Halik Uno (Henk Uno) profesional di bidang pertam bangan, sementara sang ibu, Rachmini Rachman (Mien Uno), merupa kan pakar etika. Pria kelahiran 28 Juni 1969, Rumbai, Pekanbaru, Riau ini mendapat pelajaran berharga berkaitan dengan kedisiplinan, kerja keras, dan etika kesopanan dari kedua orang tuanya. Berkat penanaman pendidikan karakter sedari kecil dan doa kedua orang tuanya, Sandi mampu meraih kesuksesan di bidang akademik
Mengutamakan Kebahagiaan Keluarga
M
eskipun memiliki kegiatan sosial dan pekerjaan yang tak putus-putus, Sandi tetap mengutamakan kebersamaan dengen keluarga. Menurutnya, salah satu tujuan bekerja adalah untuk keluarga. Itulah mengapa ia selalu ingin dekat dengan keluarga, istri dan anak-anaknya. Berangkat dari tekad itu, Sandi selalu meluangkan waktu akhir pekannya khusus untuk keluarga. Bahkan, meski tak terlalu suka masuk-keluar mall, Sandi sering kali rela menemani keluarganya jalan-jalan di mall. Ini dia lakukan demi membahagiakan keluarganya. Sandi ingin memberikan yang terbaik bersama keluarga. Nah, salah satu yang terbaik itu adalah waktu bersama keluarga. Yang paling penting dari kebersamaan keluarga tidak hanya kuantitasnya, melainkan juga kualitasnya. Meskipun waktu kebersamaan mereka sebentar, kualitasnya sangat tinggi. Waktu pertemuan yang berkualitas akan sangat berpengaruh positif terhadap kondisi yang juga positif bagi keluarga. Karena itu, jika ada satu waktu yang bisa mereka habiskan untuk bersama, maka mereka akan bersenang hati untuk meluangkan waktu dengan keluarga. Misalnya berlibur bersama. Bagaimana pun kesuksesan Sandi berporos kepada keluarganya. Tim Redaksi
Sandiaga Uno, Nur Asia Uno dan keluarga
dan karir sebagai pengusaha. Sandi meraih gelar MBA (Master of Business Administration) dari The George Washington University, Amerika Serikat, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK): 4,0. Ayah tiga orang anak ini pun meraih penghargaan Entrepreneur of The Year Indonesia Region, Asia Pacific dan Asia 21 Young Leaders Initiative versi Asian Society pada 2008. Termutakhir, 27 Oktober 2016 lalu Sandi menerima distinguished research professor inresidence dari George Washington University, AS atas kontibrusinya di bidang kewirausahaan.
SIAPA
6
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Apa Kata Netizen? Apresiasi, diskusi dan cuitan di dunia maya tentang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sangat ramai. Ini menunjukkan betapa tingginya harapan warga Jakarta terhadap kandidat nomor urut 3 ini. Berikut beberapa komentar Netizen dalam status Facebook dan cuitan di Twitter:
Susunan Redaksi
Tim Redaksi: Abdul Rahman, Satmata Hakim, Muhammad Husnil, Syafiq Basri Assegaf, Mujib Rahman, Yudi Anugerah Disain artistik: Kholishotul H., Sri Eka Lestari
Alamat: G RATIS! Jl. Panglima Polim IX Nomer 16 Jakarta Selatan Kontak: Koran ini Telepon: 0895 0873 9653 / 0812 8338 8142 dapat diunduh di Email:
[email protected] www.jakartamajubersama.com/koran
7
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Pembekalan 6000 Relawan Anies-Sandi di Kelapa Gading Sejumlah 6.000 relawan Anies-Sandi memadati Maria Convention Hall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016), untuk mengikuti pembekalan menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies berpesan kepada para relawan untuk menjangkau tujuh juta pemilih, dan meyakinkan kepada pemilih untuk memilih pasangan calon berpengalaman dan membawa kebaruan. “Jangan pilih calon berpengalaman tanpa kebaruan. Jangan pula pilih calon baru tanpa pengalaman. Kita pilih calon yang baru dan berpengalaman”.
Undian Nomor Urut Cagub-Cawagub Anies-Sandi Nomor 3 Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mendapat nomor urut 3 pada pengundian nomor urut pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016). Anies-Sandi mengangkat tangan dengan kelima jari sambil berucap “Salam Bersama!” dan disambut para pendukungnya dengan ucapan “Maju Bersama!”
Relawan Anies-Sandi Peduli Korban Banjir Perkenalkan Dewan Pakar Anies-Sandi Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, memperkenalkan Dewan Pakar, terdiri dari 17 ahli dari berbagai profesi, tergabung pada tim pemenangan, di Jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016). Kehadiran Dewan Pakar pada tim pemenangan bertujuan untuk memperteguh tujuan menawarkan kebaruan dan pengalaman pada warga Jakarta.
Kabar dari
Tetangga Sebelah
Djarot Batal Kampanye, Sylvi Senam Pagi
Anies Baswedan Resmikan Relawan ABDI Rakyat di Bawah Jembatan
C
Cagub Anies Baswedan meresmikan Relawan ABDI Rakyat yang memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 3, di bawah jembatan Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (29/10/2016). “Kami Relawan Abdi Rakyat memanggil Bapak Anies Baswedan sebagai pemimpin Jakarta yang tidak hanya membangun kotanya, tetapi juga warganya” seru M. Huda, Koordinator Relawan ABDI Rakyat.
Sandiaga Uno Menerima Penghargaan Bidang Wirausaha dari Amerika Sehari paska-pengudian nomor urut pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, calon wakil gubernur nomor urut 3, Sandiaga Uno, bertolak menuju Amerika Serikat untuk menerima penghargaan bidang wirausaha Distinguished Research Professor in Residence dari George Washington University, Washington D.C, Amerika Serikat (27/10/2016), lantaran konsistensinya di dunia kewirausahaan.
Menangkan berbagai hadiah menarik dan kesempatan mengobrol dengan Anies Baswedan atau Sandiaga Uno, dengan menjawab pertanyaan berikut:
BERAPA NOMOR URUT CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR ANIES-SANDI?
KUIS BERHADIAH
Relawan Anies-Sandi pimpinan Boy Sadikin melakukan ‘bedah rumah’ bagi para korban banjir di kawasan Rawajati Timur, Jakarta Selatan, awal Nopember 2016.
Caranya: 1. Tulis jawaban Anda dengan format: Jawaban (spasi) Nama Lengkap Anda (spasi) nomor KTP. Kirim melalui SMS ke Nomor 0895 0873 9653 / 0812 8338 8142. 2. Jawaban paling lambat dikirim pada tanggal 30 November 2016. 3. Pemenang akan diumumkan di koran ini edisi berikutnya, dan akan dihubungi oleh Tim Redaksi.
awagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membatalkan semua agenda kunjungan kampanyenya, Minggu (6/11/2016). Djarot dijadwalkan mengunjungi dua tempat di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. “Karena kondisi yang tidak kondusif di lapangan semua acara dibatalkan hari ini,” bunyi pesan singkat dari tim kampanye.Sebelumnya, Sabtu malam (5/11/2016) Djarot juga batal menghadiri peresmian Posko di Duri Kosambi Cengkareng yang menampilkan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Babad Alas Wonomarto. Sementara Cawagub Sylviana Murni Minggu pagi (6/11/2016) bersenam pagi bersama warga Ciracas di area Car Free Day (CFD) jalan Gudang Air, Jakarta Timur. Menuju lokasi ia melewati area bazar tempat warga menjajakan dagangan mereka. Sylvi menyapa warga penjual ketupat sayur. “Wah ada pete nih,” kata Sylvi. “Iya, buat disambel, Bu,” jawab warga. Di kawasan ini setiap awal bulan selalu ramai orang berolahraga dan ada juga bazar. Tim Redaksi
www.jakartamajubersama.com/koran
Edisi II
November 2016
Catatan Hati
Fery Farhati
S
emenjak Mas Anies terlibat Pilkada DKI Jakarta, banyak teman dan sahabat bertanya b erbagai hal melalui berbagai saluran, mulai dari Twitter atau Facebook, sampai p esan p endek. Ada yang mendukung, ada yang menyayangkan; ada yang memusuhi, ada yang mempertanyakan; ada yang tetap percaya, ada yang tidak lagi percaya; ada yang berhenti bicara, ada yang menyindir. Tak sedikit pula yang terang-terangan menyerang. Bagi yang berpandangan positif dan tetap netral walaupun bersebrangan, kami ucapkan terima kasih atas penerimaannya. Namun, terus terang saya agak bingung terhadap teman-teman yang memusuhi dan menyerang Mas Anies secara personal. Padahal tidak ada yang berubah dari Mas Anies. Ketika dia sekolah, ketika dia bekerja di The Indonesian Institute atau Partnership, ketika dia memimpin Universitas Paramadina, atau ketika menggagas Indonesia Mengajar. Bahkan dia tetap Mas Anies yang sama saat Konvensi, saat menjadi Jubir Kampanye Jokowi-JK, dan saat dia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Semua tugas dia kerjakan dengan sepenuh hati, semua pekerjaan dia lakukan dengan hati. Warna dan arahnya sama, yaitu berbuat untuk masyarakat dan bangsa dengan menjaga kebersamaan dan tetap menghargai keberagaman. Yang pernah bekerja bersama Mas Anies pasti tahu bagaimana rasanya dipimpin oleh Mas Anies. Dan saya melihat semua. Dari dekat, sangat dekat. Saya yakin, mereka dapat merasakan dampak positif dari kepemimpinan Mas Anies, di manapun dia berada. Mas Anies masih menjalin hubungan dengan semuanya. Dalam kamusnya, tidak pernah ada kata mantan teman. Sekali
Saya jarang sekali menulis di sosmed bahkan sudah lama saya tidak aktif. Baru belakangan ini Facebook, Instagram dan Twitter saya mulai aktif lagi. Banyak sekali yang terjadi, banyak sekali pertanyaan, banyak sekali ketidaknyamanan, namun banyak juga kebahagiaan dan kehangatan. Campur aduk rasanya. Berikut ini secuil catatan saya sebagai istri sekaligus teman dekat Anies Baswedan, atas hingar bingar Pilkada DKI. teman tetap teman. Dan Mas Anies tidak berubah. Dia tetap Mas Anies yang selalu menghargai semua orang di sekitarnya. Mas Anies memimpin dengan terhormat; dia menghormati dan menghargai semua orang. Dia tegas sekali dan keras pada pendirian, dan sering juga marah tapi tidak pernah marahmarah, apalagi memarahi orang di depan orang banyak. Dia tidak suka mempermalukan orang di depan orang banyak. Dia menghargai pendapat orang. Dia mengajak semua ter-
DKI Jakarta ini karena dia yakin pendekatan gerakan seperti yang selalu ini dia lakukan, InsyaaAllah bisa bermakna bagi Jakarta, bisa mewarnai Jakarta seperti juga Mas Anies mewarnai tempat dia bekerja sebelumnya. Warna dia adalah positif dan optimis. • Tentang aktor dan peran. Peran apa pun akan cemerlang bila aktornya baik. Sebagai aktor, Mas Anies telah jalani berbagai posisi dan peran, semua dia lakukan dengan cemerlang. Dengan apa
Mas anies juru bicara Pak Jokowi-JK, Bang Sandi juru bicara Pak Prabowo. Namun demikian, Ibu Bang Sandi, yang juga teman Ibu Mas Anies, tetap sering bekerjasama dalam isu-isu wanita dan pendidikan. Pak Arief Rahman, Paman Bang Sandi, sejak lama berkolaborasi dalam berbagai program pendidikan, dan bekerja bersama di Kemdikbud. Ibu Irid Agoes, Tante Bang Sandi, bersama-sama mendukung program pertukaran pelajar. Anies & Sandi mungkin
panggilan untuk ikut dalam Pilkada, yang ada di benaknya adalah panggilan ikut tanggung jawab dan bisa menjalankan misinya. Kalaupun ada yang mempermasalahkan ttg orang2 yang mengundangnya, saya bertanya, kenapa tidak? Dulu demokrasi diperjuangkan agar ada di Indonesia, kini Mas Anies ikut kegiatan demokrasi kenapa dipermasalahkan? Kalau Mas Anies bisa memberi warna yg positif dan optimis, menjaga kebersamaan dan menghargai perbedaan melalui mereka, kenapa tidak didukung? Bukankah juga panggilan itu malah menunjukkan bahwa Mas Anies diterima siapa pun bahkan oleh mereka yang pernah berseberangan? Mereka tentu mengetahui dan percaya dari sepak terjang Mas Anies selama ini bahwa Mas Anies memegang teguh prinsip dan memiliki integritas. Saya mengapresiasi mereka yang mengajak dan menerima Mas Anies. Kita bisa belajar
KELUARGA Fery Farhati-Anies Baswedan dan keempat anaknya di rumahnya yang asri di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
libat dan menghargai usaha setiap orang. Saya merasakan sekali, di rumah juga seperti itu, dia teguh, keras tp untungnya keteguhan itu dikatakan dengan bahasa yg sejuk jd kami semua selalu merasa nyaman. Apa yang Mas Anies katakan, itu yang dia jalani. Temanteman dan sahabat pasti tahu kata-kata Mas Anies yang ini: • Pilihlah jalan mendaki, bukan jalan mendatar atau menurun... Jangan pilih jalan sekadar karena nyaman, aman, penuh puji-pujian dan tepuk tangan ..... Mas Anies pilih menerima tawaran ikut di Pilkada
yang sudah Mas Anies jalani, kenapa beberapa teman dan sahabat merasa Mas Anies berubah dengan ikut pilkada DKI Jakarta? Kenapa masih meragukan warna Mas Anies? Anies tetaplah Anies yang saya kenal, tidak ada yg berubah. Saya percaya seperti itulah Mas Anies memimpin, di mana pun, posisi apa pun. Dan semua amanah yang dia emban, insyaaAllah akan dia lakukan dengan cemerlang. • Lawan bukanlah musuh. Mas Anies dan Bang Sandi sudah saling kenal sejak lama. Mereka pernah berseberangan.
pernah berbeda, namun dalam ikhtiar untuk masyarakat dan bangsa mereka seiring sejalan. Dan, sekarang Bang Sandi, Pak Prabowo, Gerindra dan PKS berbesar hati mengesampingkan perbedaan dan mengajak Mas Anies berkontribusi untuk masyarakat, haruskah Mas Anies menolaknya karena mereka pernah berseberangan? • Tentang cita-cita dan misi. “Saya tidak membawa citacita, saya membawa misi,” itu sering dia katakan. Mas Anies tidak pernah bercita-cita menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, saat dia mendapat
dari mereka untuk berbesar hati menerima perbedaan. Dengan kebesaran hati mereka membuka diri, yang selama ini saya merasa tidak mungkin terjadi, saya mendapat kekuatan dan merasa yakin bahwa perbedaan tidak akan mengurangi nilai penghargaan terhadap pribadi. Dan itu pulalah yang saya yakini dari teman-teman dan sahabat semua. Semoga silaturahmi tetap terjaga dimanapun kita berada. Dan yang pasti, pintu rumah kami selalu terbuka untuk siapa pun. (Status Facebook Fery Farhati, 1 November 2016)