Curriculum Vitae
Anies Baswedan
Rector of Paramadina University (2007 – now) Founder of Gerakan Indonesia Mengajar Education: • Ph.D in political science from Northern Illnois University on 2005 • Master of Public Management from School of Public Policy, University of Maryland. • Bachelor’s program in Faculty of Economic, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Speaker at US Islam World Forum 2012 di Doha Global Education Dialogue in Tokyo, January 2013 Awards : Nakasone Yasuhiro Awards from Institute for International Policy Studies Japan Top 100 Public Intellectuals from Foreign Policy Magazine, USA. World’s 20 Future Figure from Foresight Magazine in Japan The 500 Most Influential Moslem from The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordania
Menumbuhkan “Dokter-Pejuang”: Pendidikan Dokter, Pendidikan Kebangsaan dan Kemanusiaan
Anies Baswedan
Dokter dalam Revolusi Indonesia Embrio pergerakan dr. Wahidin Sudirohusodo menggagas Boedi Oetomo. dr. Sutomo, Gunawan Mangunkusumo dan Suraji (Mahasiswa STOVIA) mendirikannya pada 20 Mei 1908. Kini dikenang sebagai tonggak kebangkitan nasional.
Partai Politik pertama dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (1886 –1943) Mendirikan Indische Partij bersama Tiga Serangkai (Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantoro)
Konteks: Tantangan abad 20 • Kolonialisme melahirkan penderitaan • Max Havelaar: Cultuurstelsel –Tanam Paksa (Multatuli) penderitaan tanam paksa (tebu dan kopi). • Politik Etis: Pendidikan, Irigasi, Transmigrasi • Dalam pendidikan, dokter menjadi salah satu yang utama, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Pendidikan Kemanusiaan dan Kebangsaan When We scrutinize, with gratitude, the highly satisfactory condition of the country’s finances, and we recognize that Our present wealth derives from the fruits yielded up by Our property in the East Indies, then We do not hold lightly Our calling to further the well-being and development of these Our colonial possessions. The sacrifice demanded of Us to succour these lands and to maintain Our authority over them. William III, King of the Netherlands sejak 1948
• Politik etis dirancang untuk melanggengkan kekuasaan kolonial. • Pendidikan pegawai kolonial, termasuk dokter. • Para dokter atau calon dokter itu bisa memilih nyaman: menjadi elit yang menikmati kolonialisme. • Persentuhan langsung mereka dengan masyarakat menjadikan mereka orangorang yang merasakan penderitaan rakyat, mendorong para dokter untuk bergerak bersama rakyat. • Pendidikan dokter di STOVIA (Jakarta), NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School, yang kemudian menjadi STOVIT, School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten, dan kelak menjadi UNAIR di Surabaya) tidak hanya mendidik dokter, tapi menjadi pejuang kebangsaan dan kemanusiaan!
Abad 21: Human Security • ‘the world is entering a new era in which the very concept of security will changeand change dramatically. Security will be interpreted as: security of people, not just territory. Security of individuals, not just nations. Security through development, not through arms. Security of all the people everywhere in their homes, in their jobs, in their streets, in their communities, in their environment.” – Mahbub Ul Haq menjadi basis Human Development Report 1994, yang kemudian berkembang menjadi Millenium Development Goals
Misi Kemanusiaan Global Abad 21 dan Peran Dokter • • • •
• •
Meskipun bukan tanpa kritik, MDGs menjadi gambaran sederhana tentang tantangan kemanusiaan di abad 21 ini. Hampir semua aspeknya berkaitan dengan kesehatan! 4,5,6 berkaitan langsung 1, 2: kemiskinan dan kelaparan serta pendidikan sangat berkaitan dengan kesehatan (vicious circle). Kalau tidak sehat, miskin dan tidak terdidik. Kalau tidak terdidik dan miskin, tidak bisa sehat. 7: perubahan iklim memunculkan banyak penyakit baru (flu burung, dst) 8: salah satu kemitraan global paling penting adalah dalam bidang kesehatan (pandemi Global, AIDS, dst).
Tantangan Kebangsaan
Secara umum, banyak kalangan menyatakan optimisme pada masa depan perekonomian Indonesia, seperti dalam grafik yang digambarkan dalam naskah-naskah Komite Ekonomi Nasional di atas.
Tantangan Kebangsaan • Pertumbuhan ekonomi belum mampu mewujudkan janji kemerdekaan: kesejahteraan umum. • Pemerataan masih menjadi tantangan. • Lebih jelas lagi dalam peta spasial
Riyana Miranti, Yogi Vidyattama, Erick Hansnata, Rebecca Cassells dan Alan Duncan, “Trends in Poverty and Inequality in Decentralising Indonesia,” OECD Social, Employment and Migration Working Papers, No. 148, 23 Juli 2013.
Tantangan Kebangsaan
Riyana Miranti, Yogi Vidyattama, Erick Hansnata, Rebecca Cassells dan Alan Duncan, “Trends in Poverty and Inequality in Decentralising Indonesia,” OECD Social, Employment and Migration Working Papers, No.148, 23 Juli 2013.
Mengikuti Jejak Dokter-Pejuang • Dari peta itu, kita bisa menarik pertanyaan penting: apa peran yang bisa dilakukan dokter dan pendidikan dokter? • Apakah kesehatan hanya hak mereka yang ada di kota besar atau masyarakat kaya? • Menjadi “dokter-pejuang” seperti para pendahulu Republik berarti melayani pewujudan cita-cita kemerdekaan, termasuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai ancaman keamanan manusia (human security) • Siapkah kita TURUN TANGAN? Gambar diunduh dari http://nasionalis.me/wp-content/uploads/2013/08/ Nasionalisme_by_corocupu3.jpg