Perbedaan Tingkat Pendapatan Usaha Kecil dan Menengah Sebelum Dan Sesudah Pembiayaan Mudharabah (PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Malang)
Halimaturrohmah *) Hj. Jeni Susyanti SE MM BKP **) Ach. Agus Priyono SE MM ***)
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the differences in income levels of small and medium enterprises before and after the Mudharabah financing. The sampling method used Accidental Sampling. Then the data is processed using SPSS and data analysis performed using unpaired t-Student. T test looks Sig. (2-tailed) indicates t-value of -9.596 with a sig count. of 0.000. Based on the decision-making rules, the decision can be taken H0 is rejected because the value of | Thitung | (9.596)> TTable (2.021) and the Sig.( 2-tailed) smaller than α = 0.05. So it can be concluded that based on the results of research and discussion there are significant differences in the level of income after financing of UKM before the Mudharabah on PT. Branch Bank Muamalat, Tbk Indonesia Malang. Key words: Mudharabah Financing, Income Level PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Di Indonesia, bank Syari’ah pertama baru lahir tahun 1991 dan beroperasi secara resmi tahun 1992. Padahal, pemikiran mengenai hal ini sudah terjadi sejak dasawarsa 1970-an. Namun, sejak tahun2000-an, setelah terbukti keunggulan bank Syari’ah (bank Islam) dibandingkan bank konvensional – antara lain, Bank Muamalat tidak memerlukan suntikan dana, ketika bank-bank konvensional menjerit minta Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) ratusan triliunan akibat negative spread – bank-bank Syari’ah pun bermunculan di Indonesia. Hingga akhir Desember 2006, di Indonesia terdapat tiga Bank Umum Syari’ah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syari’ah (UUS). Fungsi-fungsi bank sudah dipraktikkan oleh para sahabat di zaman Nabi SAW, yakni menerima simpanan uang, memberikan pembiayaan, dan jasa transfer uang. Namun, biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja. Baru kemudian, di zaman Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu.
93
Pada tanggal 27 Oktober 1964, hanya dua tahun didirikan. Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisi. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syari’ah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jenis maupun produk yang terus dikembangkan. Sebagai pelopor Bank Syari’ah di Indonesia. Bank Muamalat telah menetapkan misinya untuk mengambil bagian dalam pengembangan institusi keuangan Syari’ah di Indonesia. Dengan adanya lembaga keuangan tersebut bisa jadi merupakan pilihan masyarakat yang akan menginginkan dana dari pihak lembaga keuangan Syari’ah tanpa dibebani oleh bunga yang selama ini merupakan tanggungan yang cukup berat bagi pihak peminjam. Sistem yang digunakan pada lembaga keuangan Syari’ah baik bank maupun non bank mempunyai karakteristik yang pertama bagi hasil/keuntungan yaitu:
Mudharabah,
Musyarakah, kedua jual beli yaitu: Murabahah, ketiga, Simpanan/titipan yaitu: Wadiah dan keempat, sewa yaitu: Ijarah diharapkan memberikan solusi pemecahan terhadap masalah terutama yang menyangkut pendanaan untuk sektor Usaha Kecil dan Menengah. Manajemen bank Syari’ah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan manajemen bank pada umumnya. Namun dengan adanya landasan Syari’ah serta sesuai dengan peraturan pemerintah yang menyangkut Perbankan Syari’ah yakni UU No. 21 tahun 2008. Sehingga baik organisasi maupun sistem operasional bank Syari’ah memiliki perbedaan dengan bank konvensional, terutama dengan adanya dewan pengawas yang disebut Dewan Syari’ah Nasional (DSN) dalam struktur organisasi dan adanya larangan riba bagi Perbankan Syari’ah. Hal ini cukup beralasan mengingat sektor usaha kecil dan menengah memiliki prospek untuk dikembangkan, juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha besar dilihat dari skala usaha, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas produksi sehingga memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam menjaga kelangsungan usaha. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan tingkat pendapatan usaha kecil dan menengah sebelum dan sesudah pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang? TUJUAN MASALAH 94
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha kecil dan menengah sebelum dan sesudah pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang.
KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh bank dalam hal pemberian dana. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan
acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan selanjutnya yang berkaitan dengan masalah pembiayaan. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH Menurut Siamat (1995:122) yang dimaksud dengan bank berdasarkan Syari’ah Islam adalah “Lembaga keuangan yang dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip hukum/Syari’ah Islam yaitu dengan mengacu pada Al-Qur’an dan Hadist. Menurut Susyanti (2007:5) suatu transaksi akan sesuai dengan prinsip Syari’ah apabila telah memenuhi seluruh syarat sebagai berikut: a) Transaksi tidak mengandung unsur kedzaliman; b) Bukan rib; b) Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain; c) Tidak ada penipuan; d) Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan; e) Tidak mengandung unsur judi Sedangkan prinsip Syari’ah menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 13 adalah : “Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara pihak bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syari’ah, antara lain: a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah); b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah); c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah); d) Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (Ijarah); e) Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni juga adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disea dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah Wa Iqtina)
95
Menurut Sudarsono (2003:56) Secara garis besar produk Lembaga Keuangan Syari’ah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Penghimpun Dana; Penyaluran Dana; Jasa Perbankan. PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengertian pembiayaan menurut Kasmir (2000:73) ialah: “penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank/non bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiyai untuk mengembalikan uangnya setelah jangka waktu dengan imbalan bagi hasil”. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Bank Indonesia pasal 1 ayat 7 merumuskan pembiayaan berdasarkan prinsip Syari’ah adalah menyediakan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu. Berdasarkan persetujuan/kesepakatan antara Bank Indonesia dan Bank yang mewajibkan Bank yang dibiyai untuk mengembalikan uang/tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan/bagi hasil. Menurut Antonio (1999:135) Mudharabah berasal dari dharb, artinya memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usahanya. Secara tekhnis Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (Shahibul Maal) menyediakan 100% modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Pembiayaan Mudharabah lebih diprioritaskan pada pengusaha Kecil dan Menengah. Biasanya hambatan yang paling mendasar adalah kurangnya modal, melalui pembiayaan Mudharabah hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pembiayaan Mudharabah antara lain sebagai berikut Setiadi (dalam Masturo 2008:16)
Pihak Bank sebagai kreditur (shahibul maal) yang menyediakan pembiayaan.
Debitur (mudharib) yaitu orang yang menerima pembiayaan, baik perorangan maupun kelompok.
Pihak terafialisi yaitu pihak yang memberikan jasa kepada Bank, termasuk konsultan hukum, akuntansi public dan jasa penilai (pasal 1 butir 15 huruf c No 7 tahun 1992) Menurut Kasmir (2002:54) bahwa berakhirnya pembiayaan Mudharabah adalah
apabila memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah diterapkan dibawah ini:
Debitur telah membayar lunas pembiayaan yang diterimanya. 96
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kreditur memberikan perjanjian Mudharabah karena debitur terbukti melakukan wanprestasi yang diikuti dengan adanya tuntunan dari kreditur terhadap pembiayaan mudahrabah yang telah diterima kreditur.
Obyek dari pembiayaan musnah yang disebabkan oleh keadaan seperti karena bencana alam.
Proyek usaha debitur mengalami kerugian total sehingga debitur tidak mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pembiayaan kepada kreditur.
Kreditur mengakhiri pembiayaan apabila usaha debitur terus menerus mengalami kerugian yang disebabkan karena adanya kesalahan dalam analisis pembiayaan.
PENGERTIAN USAHA KECIL DAN MENENGAH Menurut Suryana (2001:8) “Usaha Kecil dan Menegah adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang menjadi kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko”. Menurut Rujdito (2003:21) definisi Usaha Kecil dan Menegah adalah: 1.
UU Nomor 9 Tahun 1995 Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 Milyar dan milik Warga Negara Indonesia.
2.
Instruksi Presiden Nomor. 10 Tahun 1999 Usaha Menengah adalah: a. Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai dengan paling
banyak Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Milik Warga Negara Indonesia c. Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan/cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar. d. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum dan atau
badan usaha yang berbadan hukum.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
97
3.
Surat edaran Bank Indonesia kepada semua bank umum di Indonesia No.3/9/Bkr, tanggal 17 Mei 2001 Usaha Kecil adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banayak Rp. 1 Milyar . c. Milik Warga Negara Indonesia. d. Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan/cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar. e. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum dan atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Usaha kecil termasuk pedagang kaki lima merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, dapat berperanan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Bahkan pedagang kaki lima, secara nyata mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga dengan demikian tercipta suatu kondisi pemerataan hasilhasil pembangunan. METODOLOGI PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang untuk tahun 2008-2009. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah Usaha Kecil dan Menengah yang memperoleh pembiayaan dari PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang yang berjumlah 45 unit UKM untuk tahun 20082009. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Ada beberapa indikator yang dijadikan ukuran pada setiap variabel dan untuk menghindari penafsiran yang salah maka variabel-variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut: 98
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1.
Pembiayaan Mudharabah Mudahrabah berarti akad kerja sama antara dua pihak, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan rasio laba yang telah disepakati bersama, manakala rugi shahibul maal akan kehilangan sebagian imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial selama proyek berlangsung.
2.
Tingkat Pendapatan Pendapatan atau Revenue merupakan kenaikan kotor atau gross dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien, penyewa harta, peminjam uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan.
MODEL PENELITIAN
Pembiayaan mudharabah sebelum pembiayaan mudharabah
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah sesudah pembiayaan mudharabah
Penelitian ini menggunakan penelitian komparatif. Data didapat dari nasabah pada Nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang.
METODE ANALISIS DATA Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk mengetahui data yang
diperoleh maka dilakukan uji
validitas dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: rxy =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
99
Keterangan: n
= Banyaknya sampel
X
= Skor item X
Y
= Skor item Y
Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. Uji Reliabilitas Menurut Indriantoro dan Supomo (2009:180) Reliabilitas data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Reliabilitas sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur tersebut sesuai atau cocok digunakan sebagai alat ukur. 2 k b r11= 1 2 t k 1
Di mana : r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2
= Jumlah varians butir
t2
= Varians total
Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Uji Normalitas Data Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Menurut Santoso (2001:214) “Uji normalitas data adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji t-student Berpasangan (Paired Sample T-tes) Adapun pengertian dari Uji-t yakni untuk menentukan perbedaan secara signifikan antar mean-mean, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 100
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Keterangan : = Rata-rata perbedaan antara pengamatan-pengamatan berpasangan Sd= Standar deviasi dari perbedaan-perbedaan antara pengamatan-pengamatan berpasangan n = Jumlah sampel. Dimana :
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 1 karakteristik responden sesuai dengan pendidikan terakhir Pendidikan Terakhir
Valid
SD SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Diploma S-1 Total
Frequency 22 6 5 7 5 45
Percent 48.9 13.3 11.1 15.6 11.1 100.0
Valid Percent 48.9 13.3 11.1 15.6 11.1 100.0
Cumulativ e Percent 48.9 62.2 73.3 88.9 100.0
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah bank Muamalat dapat diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 22 responden (48,9%) berpendidikan terakhir SLTA, 7 responden
(15,6%)
berpendidikan
Diploma,
6
responden
(13,3%)
berpendidikan
SLTP/sederajat, masing-masing sebanyak 5 responden (11,1%) berpendidikan SD/sederajat dan S1. Responden Berdasarkan Jenis Pembiayaan Mudharabah Tabel 2 karakteristik responden sesuai dengan jenis pembiayaan mudharabah KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
101
Jenis pembiayaan Mudharabah
Valid
Modal kerja Inv estasi khusus Total
Frequency 28 17 45
Percent 62.2 37.8 100.0
Valid Percent 62.2 37.8 100.0
Cumulat iv e Percent 62.2 100.0
Diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 28 responden (62,2%) memiliki jenis pembiayaan Mudharabah sebagai modal kerja dan sebanyak 17 responden (37,8%) memiliki jenis pembiayaan Mudharabah sebagai investasi khusus. Responden Berdasarkan Jumlah Pembiayaan Kredit dari Bank Muamalat Tabel 3 karakteristik responden sesuai dengan jumlah pembiayaan kredit Juml ah pembiayaan kredit dari Bank Muamalat yg diberikan
Valid
< Rp 50.000.000 Rp 50.000.001 Rp 100.000.000 => Rp 100.000.001 Total
Frequency 20
Percent 44.4
Valid Percent 44.4
Cumulat iv e Percent 44.4
7
15.6
15.6
60.0
18 45
40.0 100.0
40.0 100.0
100.0
Diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 20 responden (44,4%) memiliki jumlah pembiayaan kredit kurang dari Rp. 50.000.000 , 18 responden (40%) memiliki jumlah pembiayaan kredit lebih dari Rp. 100.000.001 dan sebanyak 7 responden (15,6%) memiliki jumlah pembiayaan kredit Rp. 50.000.001 sampai dengan Rp. 100.000.000. Responden Berdasarkan Pendapatan 2 tahun Sebelum Pembiayaan Mudharabah Tabel 4 karakteristik responden sesuai dengan pendapatan nasabah 2 tahun sebelum pembiayaan mudharabah Pendapatan 2 tahun sblm pembiayaan mudharabah
Valid
< Rp 50.000.000 Rp 50.000.001 - Rp 100.000.000 => Rp 100.000.001 Total
Frequency 17 12 16 45
Percent 37.8 26.7 35.6 100.0
Valid Percent 37.8 26.7 35.6 100.0
Cumulat iv e Percent 37.8 64.4 100.0
Diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 17 responden (37,8%) memiliki pendapatan 2 tahun sebelum pembiayaan Mudharabah sebesar Rp. 50.000.000, 16 responden 102
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
(35,6%) memiliki pendapatan lebih dari Rp. 100.000.001 dan sebanyak 12 responden (26,7%) memiliki jumlah pembiayaan kredit Rp. 50.000.001 sampai dengan Rp. 100.000.000. Responden Berdasarkan Pendapatan 2 tahun Setelah Pembiayaan Mudharabah Tabel 5 karakteristik responden sesuai dengan pendapatan nasabah 2 tahun sesudah pembiayaan mudharabah Pendapatan 2 tahun stlh pembiayaan mudharabah
Valid
< Rp 50.000.000 Rp 50.000.001 - Rp 100.000.000 Total
Frequency 20 25 45
Percent 44.4 55.6 100.0
Cumulativ e Percent 44.4 100.0
Valid Percent 44.4 55.6 100.0
Diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 25 responden (55,6%) memiliki pendapatan 2 tahun setelah pembiayaan Mudharabah antara Rp. 50.000.001 sampai dengan Rp. 100.000.000 dan sebanyak 20 responden (44,4%) memiliki pendapatan kurang dari Rp. 50.000.000. Responden Berdasarkan Jumlah Rata-Rata Angsuran per Bulan Pembiayaan Mudharabah Tabel 6 karakteristik responden sesuai dengan jumlah rata-rata per angsuran pembiayaan mudharabah Juml ah rata-rata per angsuran pembiayaan mudharabah
Valid
<= Rp 500.000 Rp 500.001 - Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp 5.000.000 Rp 5.000.001 Total
Frequency 15 9 11 10 45
Percent 33.3 20.0 24.4 22.2 100.0
Valid Percent 33.3 20.0 24.4 22.2 100.0
Cumulat iv e Percent 33.3 53.3 77.8 100.0
Diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 15 responden (33,3%) memiliki jumlah rata-rata per angsuran kurang dari atau sama dengan Rp. 500.000, 11 responden (24,4%) antara Rp. 1.000.001 sampai dengan Rp. 5.000.000, 10 responden (22,2%) lebih dari Rp. 5.000.001 dan 9 responden (20%) antara Rp. 500.001 sampai dengan Rp. 1.000.000. Responden Berdasarkan Jenis Pembiayaan Bank Muamalat Tabel 7 karakteristik responden sesuai dengan jenis pembiayaan bank muamalat
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
103
Jenis pembiayaan Bank Muamalat
Valid
Pembiay aan Mudharabah Pembiay aan Murabahah Pembiay aan Musy arakah Lain-lain Total
Frequency 18 8 9 10 45
Percent 40.0 17.8 20.0 22.2 100.0
Valid Percent 40.0 17.8 20.0 22.2 100.0
Cumulat iv e Percent 40.0 57.8 77.8 100.0
Diketahui jenis pembiayaan dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Malang yang mayoritas diketahui oleh responden sebanyak 18 orang (40%) adalah pembiayaan Mudharabah, kemudian 10 responden (22,2%) menjawab selainnya, 9 responden (20%) menjawab pembiayaan Musyarakah dan sebanyak 8 responden (17,8%) menjawab pembiayaan Murahabah.
PEMBAHASAN UJI INSTRUMEN Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut : Sebelum Pembiayaan Mudharabah Tabel 8 Tingkat Pendapatan UKM Sebelum Pembiayaan Mudharabah
104
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Correlati ons p1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
p11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total .626** .000 45 .749** .000 45 .798** .000 45 .664** .000 45 .821** .000 45 .676** .000 45 .727** .000 45 .748** .000 45 .612** .000 45 .655** .000 45 .594** .000 45
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Semua item pertanyaan Pendapatan 2 tahun sebelum pembiayaan Mudharabah
memiliki nilai rhitung > rtabel (0,294) dan juga probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Uji Validitas Instrumen Pertanyaan Pendapatan Setelah Pembiayaan Mudharabah Tabel 9 Tingkat Pendapatan UKM Setelah Pembiayaan Mudharabah
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
105
Correlati ons p1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
p11
p12
p13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total .463** .001 45 .494** .001 45 .645** .000 45 .714** .000 45 .785** .000 45 .647** .000 45 .797** .000 45 .638** .000 45 .711** .000 45 .731** .000 45 .598** .000 45 .670** .000 45 .637** .000 45
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Semua item pertanyaan Pendapatan 2 tahun setelah pembiayaan Mudharabah memiliki nilai rhitung > rtabel (0,294) dan juga probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Uji Reliabilitas Tabel 10 Tingkat Pendapatan UKM Sebelum Pembiayaan Mudharabah
106
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100.0 .0 100.0
45 0 45
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .893
N of Items 11
Tingkat Pendapatan UKM Setelah Pembiayaan Mudharabah Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
45 0 45
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .890
N of Items 13
Semua variabel memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Uji Normalitas Tabel 11 Uji Normalitas Data Tests of Normality a
Kolmogorov -Smirnov St at ist ic df Sig. Tingkat Pendapatan UKM Sebelum Pembiay aan Mudharabah Tingkat Pendapatan UKM Setelah Pembiay aan Mudharabah
St at ist ic
Shapiro-Wilk df
Sig.
.127
45
.068
.966
45
.204
.112
45
.192
.953
45
.066
a. Lillief ors Signif icance Correction
Skor pertanyaan pada tingkat pendapatan sebelum dan sesudah pembiayaan Mudharabah berdistribusi normal, berdasarkan nilai signifikansi untuk skor pertanyaan tingkat
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
107
pendapatan sebelum pembiayaan Mudharabah (0,068 dan 0,204 lebih besar daripada 0,05) dan sesudah pembiayaan Mudharabah (0,192 dan 0,066 lebih besar daripada 0,05). Uji t-Student Berpasangan (Paired Sample t-Test) Tabel 12 Uji t student berpasangan Paired Samples Statistics Mean Pair 1
Tingkat Pendapatan UKM Sebelum Pembiay aan Mudharabah Tingkat Pendapatan UKM Setelah Pembiay aan Mudharabah
N
Std. Dev iat ion
Std. Error Mean
36.89
45
8.697
1.297
46.31
45
11.664
1.739
Paired Samples Test Paired Dif f erences
Mean Pair 1
Tingkat Pendapatan UKM Sebelum Pembiay aan Mudharabah - Tingkat Pendapatan UKM Set elah Pembiay aan Mudharabah
-9.422
Std. Dev iat ion
Std. Error Mean
6.587
.982
95% Conf idence Interv al of the Dif f erence Lower Upper
-11.401
-7.443
t
-9.596
df
Sig. (2-tailed)
44
.000
Didapatkan nilai t-hitung sebesar -9,596 dengan sig. sebesar 0,000. Berdasarkan pada kaidah pengambilan keputusan, dapat diambil keputusan H0 ditolak karena nilai |thitung| (9,596) > ttabel (2,021) dan nilai sig. lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pendapatan UKM sebelum dengan sesudah pembiayaan Mudharabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Malang.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah sebelum dan sesudah pembiayaan Mudharabah, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis menggunakan Uji t-student berpasangan dapat disimpulkan bahwa melihat perbedaan pendapatan 45 Nasabah Usaha Kecil dan Menengah sebelum pembiayaan Mudharabah sesuai dengan pengujian Uji t terlihat Sig.( 2-tailed) menunjukkan nilai t-hitung sebesar -9,596 dengan sig. sebesar 0,000. Berdasarkan pada kaidah pengambilan 108
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
keputusan, dapat diambil keputusan H0 ditolak karena nilai |thitung| (9,596) > ttabel (2,021) dan nilai sig. lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pendapatan UKM sebelum dengan sesudah pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, peneliti mengemukakan saran kepada berbagai pihak sebagai berikut: 1. Penelitian tidak hanya dilaksanakan di satu tempat saja, tetapi dilaksanakan dibeberapa tempat bank Syari’ah yang ada di kota Malang. 2. Jumlah responden tidak hanya dibatasi 45 Nasabah tetapi lebih diperbanyak. 3. Untuk peneliti selanjutnya tidak hanya menyebarkan kuesioner dalam pengambilan data, tetapi diharapkan untuk melakukan interview dengan responden agar data yang dihasilkan lebih valid. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya, terutama penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan yang diberikan kepada Usaha Kecil dan Menengah agar pengusaha Kecil dan Menengah meningkatkan jiwa kewirausahaannya baik secara manajemen maupun teknis. Dalam penelitian ini yang pasti masih banyak kekurangannya dan kekurangan itu diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti-peneliti yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahan. 2005. Departemen Agama Republik Indonesia. Jakarta Arikunto S. 1994. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta. Penerbit Alvabet. Arif, Muksin. 2003. Peranan Pps Dalam Membantu Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Melalui Pembiayaan Musyarakah. Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Arif, zainul. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah. Pustaka Alvabet. Jakarta. Antonio, Syafi’i, Muhammad. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press Jakarta. Citra, Mahardika, Angga. 2005. Analisis Penerapan System Bagi Hasil. Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan Ke-6. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
109
Indiantoro dan Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Masturo.2008. Evaluasi Terhadap System Pembiayaan Mudharabah Pada Lembaga Keuangan Syariah. Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Muktar, Syarif. 2005. Peranan Baitul Maal Wa Tamwil Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dengan Pembiayaan Mudharabah. Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang. Nurhajati. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dan Keunggulan Bersaing Usaha Kecil Yang Berorientasi Ekspor Di Jawa Timur. Malang. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Malang. Rujdito. 2003. Usaha kecil dan Menengah. Penerbit Ekonisia. FE UII. Yogyakarta. Santosa, Singgih. 2005. Menguasai Statistik Di Era Informasi Dengan Spss 12. Jakarta PT Elex Media Komputindo Scarborough, Norman, Zimmerer. 1993. Effectif Smaal Business Management Fort Edit Mac Milan. Publishing Company. New York. Setyowati, Eko, Cici. 2005. Analisis Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pendapatan Kecil Menengah Pada Pusat Pendanaan Syari’ah. Skripsi. Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan lembaga –lembaga keuangan Syari’ah. Edisi kedua. Penerbit Ekonisia. FE UII. Yogyakarta Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alvabeta. Bandung. Suryana. 2001. Kewirausahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Susyanti Yeni Dan Atok Sulton. 2003. Operasional Keuangan Syariah Malang. Diterbitkan Oleh BPFE Universitas Islam Malang. Undang-undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah. Widya, N. Yuliana. 2010. Perbedaan Tingkat Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah Sebelum Dan Sesudah Pembiayaan Mudharabah. Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang.
110
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS