PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK.
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
N a m a : IIN NURULITA NIM
: 43205110229
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
N a m a : Iin Nurulita NIM
: 43205110229
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Iin Nurulita
NIM
: 43205110229
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta,
September 2009
Iin Nurulita NIM 43205110229
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Iin Nurulita
NIM
: 43205110229
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
: Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Tanggal Ujian Skripsi
: 11 September 2009
Disahkan oleh, Pembimbing,
Sri Rahayu, S.E. M.Si. Tanggal :
Dekan,
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dra. Yuli Harwani, M.M.
Nurul Hidayah, S.E., Ak., M.Si.
Tanggal:
Tanggal:
ii
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Skripsi Berjudul
PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK.
Dipersiapkan dan Disusun oleh: Iin Nurulita NIM: 43205110229
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 11 September 2009 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Susunan Dewan Penguji Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi
Sri Rahayu, S.E. M.Si.
Anggota Dewan Penguji
Nurul Hidayah, S.E., Ak., M.Si.
Anggota Dewan Penguji
Fitri Indriawati SE. iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua petunjuk, kemudahan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. ”. Skripsi merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ungkapkan kepada semua pihak yang telah membantu: 1. Ibu Sri Rahayu, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran, dorongan, pengetahuan dan nasihat yang sangat bermanfaat bagi penulis. 2. Ibu Dra. Yuli Harwani, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana 3. Ibu Nurul Hidayah selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana 4. Pembahas dan penguji yang sudah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Akuntansi Universitas Mercu Buana. 6. Ayah dan Ibu serta seluruh keluargaku tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang dan dorongan yang tak pernah putus sampai selesainya skripsi ini.
iv
7. Teman-teman baikku ( Neneng, Asih, Dwi, Choziah, Beta, Eka, Nena, dan Titik) yang selalu mendukung dan memberikan semangat. 8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Jakarta,
September 2009
Iin Nurulita
v
THE INFLUENCE OF REVENUE SHARING FINANCING MUDHARABAH OF THE RESULT OF PROFITABILITY (CASES OF STUDY AT PT.BANK MUAMALAT INDONESIA TBK)
BY
IIN NURULITA 43205110229
ABSTRACT
This research has a purpose to know about The influence beetwen revenue sharing financing mudharabah with profitability. The examined factors on this research are PROFITABILITY ratio. The samples consist of financial statement of PT. Bank Muamalat Indonesia for period 2001-2008. The statistic method used to the test on the research hypothesis is simple regression. The result of study with simple regression are show that revenue sharing financing mudharabah have significant with profitability. All profitability ratio that used have significant with revenue sharing financing mudharabah. Significant value for NPM ratio are 0,02%, ROA ratio 0,00%, and ROE ratio have significant value 0,00% Finally revenue sharing financing mudharabah have influence with profitability.
Keyword: PROFITABILITY Ratio, Revenue Sharing
vi
DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI........................................... i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………. ii LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI........................................ iii KATA PENGANTAR……………………………………………………. iv ABSTRAK……………………………………………………………….. vi DAFTAR ISI……………………………………………………………..
vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………..
x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..
xi
BAB 1.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………….... 1
BAB II.
B. Perumusan Masalah………………………………………
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penalitian…………………………
6
LANDASAN TEORI A. Metode Bagi Hasil ………………………………………… 8 1. Jenis Metode Bagi Hasil ……………………………… 8 2. Prinsip Pembagian Hasil Usaha………………………… 10 B. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil Mudharabah .. 15 1. Pengertian Pembiayaan...................................................... 15 2. Pengertian Akad Mudharabah............................................16 3. Rukun dan Syarat Mudharabah..........................................17 4. Perkara yang Membatalkan Mudharabah...........................19 5. Jeni-jenis Mudharabah........................................................20 6. Terjadinya Kerugian...........................................................20 7. Teknik Mudharabah Dalam Perbankan..............................21 8. Manfaat Mudharabah..........................................................22 C. Pengakuan Laba / Rugi Mudharabah ………………………22 D. Profitabilitas………………………………………………... 23 vii
1. Pengertian Profitabilitas.................................................... 23 2. Rasio Profitabilitas............................................................ 24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum………………………………………….....26 1. Lokasi Penelitian..................................................................26 2. Sejarah Singkat PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk..........26 3. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.....29 4. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk................31 5. Produk dan Jasa PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk............31 B. Metode Penelitian………………………………………….......35 C. Hipotesis………………………………………………………35 D. Variabel dan Pengukurannya..………………………………..36 E. Metode Pengumpulan Data……………...……………………37 F. Jenis Data…………………..………………………………...37 G. Metode AnalisisData........……..………………………………......37 1. Analisa Uji Regresi………………………………………........37 BAB IV. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas ( Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity)..............................40 1. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Terhadap Net Profit Margin..40 2. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Terhadap Return On Assets...43 3. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Terhadap Return On Equity...46 BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesipulan………………………………………………………52 B. Saran……………………………………………………………53
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................58
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1
Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio NPM ………………………
40
4.2
Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio NPM………….
41
4.3
Tabel Hasil Anova Rasio NPM.......................................………….
41
4.4
Tabel Hasil Regresi Rasio NPM ………………………………….
42
4.5
Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio ROA…………....................
43
4.6
Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio ROA ...............
44
4.7
Tabel Hasil Anova Rasio ROA .......................................................
44
4.8
Tabel Hasil Regresi Rasio ROA ......................................................
45
4.9
Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio ROE ....................................
46
4.10
Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio ROE ...............
47
4.11
Tabel Hasil Anova Rasio ROE .......................................................
47
4.12
Tabel Hasil Regresi Rasio ROE .....................................................
48
4.13
Tabel Mudharabah terhadap Net Profit Margin..............................
49
4.14
Tabel Mudharabah terhadap Return On Assets...............................
50
4.15
Tabel Mudharabah terhadap Return On Equity...............................
51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
I
Hasil Uji Regresi Rasio NPM ……………………
54
II
Hasil Uji Regresi Rasio ROA …………..……….
55
III
Hasil Uji Regresi Rasio ROE…………………….
56
IV
Laporan Keuangan Perusahaan ………………….
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Ratusan tahun sudah ekonomi dunia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua perjanjian di bidang ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak negara yang telah dapat mencapai kemakmurannya dengan sistem bunga ini di atas kemiskinan negara lain sehingga terus-menerus terjadi kesenjangan. Pengalaman di bawah dominasi perekonomian dengan sistem bunga selama ratusan tahun membuktikan ketidak mampuannya untuk menjembatani kesenjangan ini. Di dunia, di antara negara maju dan negara berkembang kesenjangan itu semakin lebar, sedang di dalam negara berkembang kesenjangan itupun semakin dalam. Meskipun tidak diakui secara terus terang tetapi disadari sepenuhnya bahwa sistem ekonomi yang berbasis kapitalis dan interest base serta menempatkan uang sebagai komoditi yang diperdagangkan bahkan secara besar-besaran ternyata memberikan implikasi yang serius terhadap kerusakan hubungan ekonomi yang adil dan produktif. Atorf (1999) mengemukakan bahwa krisis nilai tukar yang terjadi pada pertengahan 1997 telah membuat perbankan nasional mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut ditandai dengan besarnya hutang dalam valuta asing yang melonjak, tingginya non performing loans, dan menurunnya permodalan bank. Kondisi tersebut diperburuk lagi dengan suku bunga yang meningkat tajam sejalan 1
2
dengan kebijakan moneter untuk meredam gejolak nilai tukar, sehingga banyak bank yang mengalami negative spread. Kondisi perbankan yang sangat parah tesebut terutama sebagai akibat dari pengelolaan bank yang tidak berhati-hati. Di pihak lain terdapat pandangan dari para ahli bahwa penerapan sistem bunga telah memperparah terpuruknya sistem perbankan nasional. Banyaknya fakta yang menggambarkan kesenjangan yang terjadi akibat diterapkannya sistem bunga, menjadikan kita dapat berfikir bahwa sistem bunga yang masih berlaku saat ini harus diganti dengan sistem lain yang dapat memberikan manfaat yang lebih baik serta mempunyai kontribusi positif guna membangun perekonomian yang sejahtera. Salah satu sistem alternatif tersebut adalah sistem perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil yang beroperasi berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Dasar pemikiran pengembangan bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah untuk memberikan pelayanan jasa kepada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak dapat dilayani oleh perbankan yang sudah ada, karena bank-bank tersebut menggunakan sistem bunga. Dalam menjalankan operasinya, bank syariah tidak mengenal konsep bunga uang dan tidak mengenal peminjaman uang tetapi yang ada adalah kemitraan/kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan prinsip bagi hasil, sementara peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun. Sehingga dalam operasinya dikenal beberapa produk bank syariah antara lain produk dengan prinsip mudharabah dan musyarakah. Prinsip mudharabah dilakukan dengan menyepakati nisbah bagi hasil atas keuntungan yang akan diperoleh sedangkan kerugian yang timbul menjadi
3
resiko pemilik dana sepanjang tidak ada bukti bahwa pihak pengelola tidak melakukan kecurangan. Prinsip musyarakah adalah perjanjian antar pihak untuk menyertakan modal dalam suatu kegiatan ekonomi dengan pembagian keuntungan atau kerugian sesuai nisbah yang disepakati (Antonio, 2004). Perkembangan lembaga keuangan yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil tidak terlepas dari adanya legalitas hukum dalam bentuk undang-undang perbankan no.7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun
1998.
Undang-undang
ini
mengizinkan
lembaga
perbankan
menggunakan prinsip bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk beroperasi dengan dual system, yaitu beroperasi dengan sistem bunga dan bagi hasil, sebagaimana dipraktekkan oleh beberapa bank di Indonesia. Selain adanya beberapa peraturan yang telah ditetapkan untuk operasionalisasi bank syariah, saat ini juga telah dibentuk seperangkat aturan yang mengatur tentang perlakuan akuntansi bagi transaksi-transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah, yaitu dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 59 tentang akuntansi perbankan syariah. Sebagaimana diketahui bahwa bank syariah mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1992 sejalan dengan diberlakukannya undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Bank syariah di Indonesia sebetulnya bisa dikatakan relatif masih baru dan sedang dalam proses pemantapan diri terutama dalam aspek manajemen intern dan pembentukan image kepada masyarakat.
4
Karena keberadaannya yang masih baru ini, masyarakat secara umum belum
mengenal
bank
syariah
dengan
baik
dan
lengkap.
Suryo (2003) mengemukakan bahwa maraknya perbankan Islam di duniapun bukan tanpa kecaman. Justru kecaman itu datang dari para ilmuan Islam sendiri.
Mereka
menyelenggarakan
berpendapat
bahwa
transaksi-transaksi
bank-bank
perbankan
syariah
Islam justru
dalam telah
melaksanakannya bertentangan dengan kata-kata dan semangat dari ketentuan syariah. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha bank-bank Islam tersebut telah menimbulkan masalah moralitas. Sehingga yang perlu dipertanyakan apakah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha bank-bank Islam tersebut yang notabene bermaksud untuk menghindarkan pemungutan bunga dan bermaksud agar para pihak memikul masalah bersama, memang telah diselenggarakan sesuai dengan tujuan tersebut ataukah dalam pelaksanaannya ternyata hanya sekedar penggantian istilah belaka. Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin)
5
dimasing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam perbankan syari’ah terdiri dari dua sistem, yaitu: a. Profit Sharing b. Revenue Sharing Profitabilitas secara umum terfokus pada hubungan antar hasil operasi seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan sumber daya yang tersedia bagi perusahaan seperti yang dilaporkan dalam neraca. Mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan juga sangat penting bagi pihak manajemen. Karena dengan mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan akan memudahkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pendapatan bagi hasil pembiayaan Mudharabah mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank tersebut. Hal ini mendorong penulis untuk mengambil judul “ PENGARUH PENDAPATAN
BAGI
HASIL
PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK. “
6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah : Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Setiap penelitian pasti memiliki tujuan tertentu baik untuk kepentingan pribadi atau yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan adalah sebagai bahan informasi atau masukan dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang dihadapi, guna mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan dan juga sebagai alat dalam pengambilan keputusan dibidang keuangan. 2. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang telah diperoleh pada waktu kuliah dan sebagai salah satu syarat untuk, menjadi Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Mercubuana.
7
3. Bagi pembaca, semoga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat dan sekaligus memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Bagi Hasil Sistem perekonomian Islam merupakan masalah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal terjadinya kontrak kerja sama (akad), yang ditentukan adalah porsi masing-masing pihak, misalkan 20:80 yang berarti bahwa atas hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan sebesar 20% bagi pemilik dana (shahibul maal) dan 80% bagi pengelola dana (mudharib). Menurut www.e-syariah.com,2004 Bagi Hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil merupakan salah satu praktik perbankan syariah.
1. Jenis-jenis Metode Bagi Hasil a. Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah; b. Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah ( www.esyariah.com,2004 ) Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia (2003: hal. 264) Aplikasi perbankan syariah pada umumnya, bank dapat menggunakan system profit sharing maupun revenue sharing tergantung kepada kebijakan masing-masing bank untuk memilih salah satu dari sistem yang ada. Bank-
8
9
bank syariah yang ada di Indonesia saat ini semuanya menggunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue sharing untuk mendistribusikan bagi hasil kepada para pemilik dana (deposan). Suatu bank menggunakan sistem profit sharing di mana bagi hasil dihitung dari pendapatan netto setelah dikurangi biaya bank, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah bagi hasil yang akan diterima oleh para shahibul maal (pemilik dana) akan semakin kecil, tentunya akan mempunyai dampak yang cukup signifikan apabila ternyata secara umum tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Kondisi ini akan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank syariah yang berdampak menurunnya jumlah dana pihak ketiga secara keseluruhan, tetapi apabila bank tetap ingin mempertahankan sistem profit sharing tersebut dalam perhitungan bagi hasil mereka, maka jalan satusatunya untuk menghindari resiko-resiko tersebut di atas, dengan cara bank harus mengalokasikan sebagian dari porsi bagi hasil yang mereka terima untuk subsidi terhadap bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah pemilik dana. Suatu bank yang menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan revenue sharing yaitu bagi hasil yang akan didistribusikan dihitung dari total pendapatan bank sebelum dikurangi dengan biaya bank, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah tingkat bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana untuk mengarahkan investasinya kepada bank syariah yang nyatanya justru mampu memberikan hasil yang optimal, sehingga akan berdampak kepada peningkatan total dana pihak ketiga pada bank syariah.
10
Pertumbuhan dana pihak ketiga dengan cepat harus mampu diimbangi dengan penyalurannya dalam berbagai bentuk produk aset yang menarik, layak dan mampu memberikan tingkat profitabilitas yang maksimal bagi pemilik dana. Prinsip revenue sharing menurut Wiroso(2005: hal 118) diterapkan berdasarkan pendapat dari Syafi'I yang mengatakan bahwa mudharib tidak boleh menggunakan harta mudharabah sebagai biaya baik dalam keadaan menetap maupun bepergian (diperjalanan) karena mudharib telah mendapatkan bagian keuntungan maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah) dari harta itu yang pada akhirnya ia akan mendapat yang lebih besar dari bagian shahibul maal. Sedangkan, untuk profit sharing diterapkan berdasarkan pendapat dari Abu hanifah, Malik, Zaidiyah yang mengatakan bahwa mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah hanya bila perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan, minum, pakaian dan sebagainya. Hambali mengatakan bahwa mudharib boleh menafkahkan sebagian dari harta mudharabah baik dalam keadaan menetap atau bepergian dengan ijin shahibul maal, tetapi besarnya nafkah yang boleh digunakan adalah nafkah yang telah dikenal (menurut kebiasaan) para pedagang dan tidak boros.
2. Prinsip pembagian hasil usaha ada 2 yaitu: a. Distribusi Hasil Usaha Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi hasil usaha berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing) adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan Operasi Utama Pendapatan operasi utama bank syariah adalah pendapatan dari penyaluran dana pada investasi yang dibenarkan syariah yaitu pendapatan penyaluran dana prinsip jual beli, bagi hasil dan prinsip ujroh. Besarnya pendapatan yang dibagikan dalam perhitungan distribusi hasil usaha dengan prinsip bagi hasil (revenue sharing) ini adalah pendapatan (revenue) dari pengelolaan dana (penyaluran) sebesar porsi dana mudharabah (investasi tidak terikat) yang dihimpun tanpa adanya pengurangan beban-beban yang dikeluarkan
11
oleh bank syariah. 2) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat merupakan porsi bagi hasil dari hasil usaha (pendapatan) yang diserahkan oleh bank syariah kepada pemilik dana mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat). Penentuannya dilakukan dalam perhitungan distribusi hasil usaha yang sering disebut dengan profit distribution. 3) Pendapatan operasi lainnya Praktik dalam penyaluran dana bank syariah mengenakan fee administrasi atas penyaluran tersebut yang besarnya disepakati antara bank sebagai pemilik dana dan debitur sebagai pengelola dana (mudharib). Pendapatan operasi lain yang diperoleh bank syariah adalah pendapatan atas kegiatan usaha bank syariah dalam memberikan layanan jasa keuangan dan kegiatan lain yang berbasis imbalan seperti pendapatan fee inkaso, fee transfer, fee LC dan fee kegiatan yang berbasis imbalan lainnya. 4) Beban Operasi Pembagian hasil usaha dengan prinsip bagi hasil (revenue sharing) semua beban yang dikeluarkan oleh bank syariah sebagai mudharib, baik beban untuk kepentingan bank syariah sendiri maupun untuk kepentingan pengelolaan dana mudharabah, seperti beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi, beban operasi lainnya ditanggung oleh bank syariah sebagai mudharib.
12
b. Distribusi Hasil Usaha Berdasarkan Prinsip Bagi Untung (Profit Sharing) Penerapan distribusi hasil usaha dengan prinsip bagi untung (profit sharing) bukanlah hal yang mudah, karena pihak deposan harus siap menerima bagian kerugian apabila dalam pengelolaan dana mudharabah mengalami kerugian yang bukan akibat dari kelalaian mudharib sehingga uang yang diinvestasikan pada bank syariah menjadi berkurang. Di lain pihak, bank syariah sendiri harus secara jujur dan transparan menyampaikan beban-beban yang akan ditanggung dalam pengelolaan dana mudharabah, seperti membuat dan menentukan dengan tegas dan jelas beban yang akan dibebankan dalam pengelolaan dana mudharabah baik beban langsung maupun beban tidak langsung. Apabila bank syariah menerapkan pembagian hasil usaha berdasarkan prinsip bagi untung (profit sharing), bank syariah harus membuat dua laporan laba rugi yang terpisah, yaitu laporan laba rugi bank sebagai institusi keuangan syariah dan laporan pengelolaan dana mudharabah dimana bank sebagai mudharib. 1) Laporan hasil usaha mudharabah (bank sebagai mudharib) Laporan hasil usaha mudharabah ini dibuat sebagai pertanggungjawaban bank syariah dalam mengelola dana mudharabah mutlaqah yang telah dipercayakan shahibul maal (deposan) kepada bank syariah sebagai mudharib. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam laporan ini yaitu: a) Pendapatan operasi utama Pendapatan operasi utama perhitungannya sama dengan perhitungan
13
distribusi hasil usaha yang mempergunakan prinsip revenue sharing. Besarnya pendapatan yang dibagikan dalam pembagian hasil usaha pada prinsip bagi untung (profit sharing) ini adalah pendapatan dari pengelolaan dana (penyaluran) sebesar porsi dari dana mudharabah (investasi tidak terikat) yang dihimpun. b) Beban mudharabah Bank syariah harus dapat memisahkan beban yang menjadi tanggungan bank syariah sendiri dan beban yang dibebankan pada pengelolaan dana mudharabah. Bank syariah harus menetapkan dengan tegas dan jelas beban-beban yang akan dipergunakan sebagai pengurang pendapatan pengelolaan dana mudharabah, baik beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi, maupun beban-beban lainnya untuk disampaikan kepada shahibul maal sehingga mengetahuinya. Apabila bank syariah telah mengakui beban-beban sebagai pengurang pengelola dana mudharabah tidak diperkenankan diakui sebagai beban bank syariah sebagai pengelola institusi keuangan syariah sehingga jika terjadi pengembalian beban harus diakui sebagai pendapatan pengelolaan dana mudharabah, bukan sebagai pendapatan bank syariah selaku institusi keuangan syariah. c) Laba atau rugi mudharabah Pendapatan operasi utama dikurangi dengan beban mudharaba inilah yang akan menghasilkan laba atau rugi. 2) Laporan laba rugi bank syariah (bank sebagai institusi keuangan syariah) Data-data yang ada pada laporan ini adalah data-data untuk kepentingan
14
bank syariah sendiri dalam mengelola institusi keuangan syariah, khususnya beban-beban yang dikeluarkan oleh bank syariah dan data-data yang telah diperhitungkan dalam pembuatan laporan pengelolaan dana mudharabah. Dalam laporan laba rugi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a) Pendapatan bank sebagai mudharib Pendapatan yang ada dalam laporan ini adalah bagian pendapatan atas pengelolaan dana mudharabah yang diperoleh bank syariah dan pendapatan penyaluran yang menjadi milik bank syariah sendiri. b) Pendapatan operasi lainnya Pendapatan operasi ini adalah pendapatan yang sama dengan pendapatan operasi lainnya dalam prinsip bagi hasil. c) Beban operasi Beban-beban dalam laporan ini adalah beban-beban yang dikeluarkan oleh bank syariah sebagai institusi keuangan syariah sendiri tidak ada kaitannya dengan pengelolaan dana mudharabah, baik beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi serta beban-beban lainnya. Penentuan bebanbeban ini merupakan unsur distribusi hasil usaha apabila bank syariah mempergunakan prinsip distribusi hasil usaha adalah pembagian laba (profit sharing), karena dalam prinsip ini hasil usaha yang akan dibagikan antara mudharib dan shahibul maal merupakan keuntungan yang diperoleh yaitu pendapatan pengelolaan dana mudharabah dikurangi dengan bebanbeban
yang
dikeluarkan
sehubungan
dengan
pengelolaan
dana
mudharabah. Apabila bank syariah mempergunakan prinsip profit sharing
15
maka bank syariah harus dapat membedakan dengan jelas, transparan dan adil terhadap beban-beban yang merupakan pengurang dari pendapatan pengelolaan dana mudharabah (yang disebut dengan dana mudharabah) dan beban-beban yang merupakan pengeluaran bank syariah sebagai institusi keuangan (yang disebut dengan beban lembaga keuangan syariah). Semua beban dana mudharabah yang dikeluarkan sehubungan dengan pengelolaan dana mudharabah tersebut termasuk beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi serta beban-beban lainnya. Sedangkan apabila bank syariah mempergunakan prinsip distribusi hasil usaha dengan pembagian hasil (revenue sharing) maka semua beban yang dikeluarkan oleh bank syariah menjadi tanggungan bank syariah sendiri sehingga tidak diperhitungkan dalam unsur distribusi hasil usaha.
B . Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil (Mudharabah) 1. Pengertian Pembiayaan Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan bab I pasal 1 No.12, yang dimaksud pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah: Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
16
Kata mewajibkan pada Undang-undang di atas maksudnya adalah pihak yang dibiayai mewajibkan untuk mengembalikan uang pinjamannya, kecuali apabila terjadi resiko bisnis dalam mudharabah, maka tidak mewajibkan untuk mengembalikan uang pinjamannya. 2. Pengertian Akad Mudharabah Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Maksud dari kata memukul atau berjalan dalam hal ini adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam melaksanakan usaha. Sedangkan menurut para ulama, istilah syarikah mudharabah memiliki pengertian yaitu pihak pemodal (investor) menyerahkan sejumlah modal kepada pihak pengelola untuk diperdagangkan. Pemodal berhak mendapat bagian tertentu dari keuntungan. Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh umat muslim sejak zaman nabi, bahwa telah dipraktikkan oleh bangsa Arab sebelum turunnya Islam. Ketika Nabi Muhammad Saw. berprofesi sebagai pedagang, ia melakukan akad mudharabah dengan Khadijah. Dengan demikian, ditinjau dari segi hukum Islam, maka praktik mudharabah ini dibolehkan, baik menurut Al- Qur'an, Sunnah, maupun Ijma'. Praktik mudharabah antara Khadijah dengan nabi, saat itu Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual oleh Nabi Muhammad Saw. keluar negeri. Dalam kasus ini, Khadijah berperan sebagai pemilik modal (shahib al-maal) sedangkan Nabi Muhammad Saw. Berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib). Bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu
17
pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung disebut akad mudharabah. Jadi akad mudharabah adalah persetujuan kongsi antara harta dari salah satu pihak dengan kerja dari pihak lain (Karim, op.cit., hal. 193). 3. Rukun dan Syarat Mudharabah Ada beberapa rukun dan syarat dalam pembiayaan mudharabah yaitu: a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha) Antonio(2003:hal 174) Akad mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal), pihak kedua sebagai pelaksana usaha (mudharib). Syarat keduanya adalah pemodal dan pengelola harus mampu melakukan transaksi dan sah secara hukum. b. Objek mudharabah (modal dan kerja) Karim(2004:hal.194) Objek merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan berbentuk uang. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian, ketrampilan, selling skill, management skill dan lainlain.
18
Syarat objek mudharabah adalah: 1) modal harus diketahui jumlah dan jenisnya (mata uang); 2) modal harus tunai. Para fuqaha tidak membolehkan modal mudharabah berbentuk barang. Ia harus uang tunai karena barang tidak dapat dipastikan taksiran harganya dan mengakibatkan ketidakpastian (gharar) besarnya modal mudharabah. Para fuqaha telah sepakat tidak bolehnya mudharabah dengan hutang. Tanpa adanya setoran modal, berarti shahibul maal tidak memberikan kontribusi apapun padahal mudharib telah bekerja. Para ulama Syafi'i dan Maliki melarang hal itu karena merusak sahnya akad. c. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) "Persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari prinsip 'an-taraadhim minkum (sama-sama rela)." Kedua belah pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah.
Si
pemilik
dana
setuju
dengan
perannya
untuk
mengkontribusikan dana dan si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja. Syaratnya adalah melafazkan ijab dari yang punya modal dan qabul dari yang menjalankannya. d. Nisbah Keuntungan "Nisbah adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharabah." Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib al-maal mendapat
19
imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan. Syaratnya adalah: 1) Keuntungan harus dibagi untuk kedua pihak; 2) Proporsi keuntungan masing-masing pihak harus diketahui pada waktu kontrak dan proporsi tersebut harus dari keuntungan; 3) Nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari waktu ke waktu; 4) Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya apa saja yang ditanggung pemodal dan pengelola. 4. Perkara yang Membatalkan Mudharabah Mudharabah dianggap batal pada hal berikut: a. Pembatalan, larangan berusaha dan pemecatan; b. Salah seorang aqid meninggal dunia; c. Salah seorang aqid gila; d. Pemilik modal murtad; e. Modal rusak di tangan pengusaha.
20
5. Jenis-Jenis Mudharabah Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis: a. Mudharabah Muthlaqah "Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis." Dalam pembahasan fiqih ulama salafus saleh seringkali dicontohkan dengan ungkapan if'al ma syi'ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar. Jenis usaha disini mempunyai syarat yaitu aman, halal dan menguntungkan (Antonio, 2003:97) b. Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqayyadah atau istilah lainnya restricted mudharabah/specified mudharabah adalah mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha (Antonio, 2003:97) 6. Terjadinya Kerugian Kerugian dalam mudharabah adalah ketidakmampuan nasabah dalam membayar cicilan pokok senilai pembiayaan yang telah diterimanya atau jumlah seluruh cicilan lebih kecil dari pembiayaan yang telah diterimanya. Kerugian ditanggung oleh bank syariah, kecuali akibat: a. Nasabah melanggar syarat yang telah disepakati; b. Nasabah lalai dalam menjalankan modalnya. Kemungkinan bank menderita kerugian dari berbagai operasinya menyalurkan dananya kepada masyarakat, apabila terdapat banyak sekali nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya. Namun, apabila bank Islam dikelola secara profesional kemungkinan terjadinya kerugian sangat kecil, karena kerugian disalah satu portofolio akan dapat ditutupi dengan
21
keuntungan pada portofolio lain, dalam hal ini semuanya terhimpun dalam pot dana (pool of fund). Cara mengurangi risiko kerugian yang dihadapi nasabah atau mengurangi jumlah nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya, maka diperlukan peningkatan profesionalisme para pengelola bank Islam terutama dalam menilai kelayakan proyek dan karakter nasabah. Proyek-proyek yang besar dianjurkan memakai akuntan public untuk menilai laporan keuangan proyek. 7. Teknik Mudharabah dalam Perbankan Teknik mudharabah dalam perbankan sebagai berikut: a. Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal, harus diserahkan tunai, dapat berupa uang. Apabila modal diserahkan secara bertahap harus jelas tahapannya dan disepakati bersama; b.Hasil pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat diperhitungkan dengan dua cara: 1) perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing); 2) perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing); 3) Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung
seluruh
kerugian
kecuali
akibat
kelalaian
dan
penyimpangan pihak nasabah, seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan dana; 4) Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha nasabah;
22
5) Jika nasabah cidera janji dengan sengaja, misalnya tidak mau membayar kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban dapat dikenakan sanksi administrasi. 8. Manfaat Mudharabah Manfaat mudharabah adalah sebagai berikut: a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat; b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread; c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah; d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar-benar aman, halal dan menguntungkan karena keuntungan yang konkrit dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan; e. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap. C. Pengakuan Laba atau Rugi Mudharabah Apabila pembiayaan mudharabah melewati satu periode pelaporan: 1) Laba pembiayaan mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati;
23
2) Rugi yang terjadi diakui dalam periode terjadinya rugi tersebut dan mengurangi saldo pembiayaan mudharabah. Pengakuan laba atau rugi mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil dari pengelola dana yang diterima oleh bank. Bagi hasil mudharabah dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu bagi laba (profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing). Bagi laba, dihitung dari pendapatan setelah dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah. Sedangkan bagi pendapatan, dihitung dari total pendapatan pengelolaan mudharabah. Rugi pembiayaan mudharabah yang diakibatkan penghentian mudharabah sebelum masa akad berakhir diakui sebagai pengurang pembiayaan mudharabah. Rugi pengelolaan yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana. Bagian laba bank yang tidak dibayarkan oleh pengelola dana pada saat mudharabah selesai atau dihentikan sebelum masanya berakhir diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada pengelola dana. D.
Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Menurut Warren dkk (2005 : 99), “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba”. Menurut Munawir (2004 : 86), “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan”.
24
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas disebut juga dengan rasio rentabilitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui kegiatan operasional perusahaan seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain-lain ( Agus 2001 : 131 ). Sedangkan menurut Ridwan (2003 : 144) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan profitabilitas adalah salah satu ukuran kinerja perusahaan dalam memperoleh laba pada suatu periode tertentu dan efesiensi penggunaan aktiva perusahaan guna menghasilkan laba tertentu. 2. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas sering disebut juga sebagai rasio rentabilitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui kegiatan perusahaan melalui kegiatan operasional perusahaan seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang perusahaan. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas menurut Agus Sartono (2001 : 131) adalah sebagai berikut: a. Net Profit Margin Ratio ini menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan bersih yang di peroleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini maka dianggap semakin lebih baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
25
Rasio ini dihitung dengan cara : Laba Bersih Net Profit Margin =Penjualan Bersih b. Return On Asset (ROA) Rasio
ini
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba. Selain itu rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh dana ( aktiva yang dimiliki). Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai aktiva. Rasio ini dihitung dengan cara : Laba Bersih Return On Asset = Total Aktiva Rata-rata c. Return On Equity (ROE) Rasio ini mengukur efesiensi menyeluruh perusahaan dalam mengelola total investasi dan menghasilkan pengembalian (return) bagi para pemeang saham. ROE memberikan indikasi jumlah laba yang diperoleh dihubungkan dengan tingkat investasi dengan total aktiva. Rasio ini dihitung dengan cara : Laba Bersih Return On Equity = Modal Bersih
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, yang berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jend. Sudirman No. 2 Jakarta 10220, PO BOX 4931, Telpon (021) 251 1414/51.
2. Sejarah singkat PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian
saham
Perseroan
senilai
Rp
84
miliar
pada
saat
penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.
26
27
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.
28
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya. Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat tetap merupakan bank syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2 triliun, modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 miliar serta perolehan laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tahun 2004.
29
3. Struktur Organisasi Setiap organisasi perusahaan mempunyai ketentuan sendiri untuk menyusun organisasinya. Struktur organisasi ini di ciptakan menurut perkembangan kebutuhan, oleh karenanya struktur organisasi bersifat dinamis dan berubah sepanjang waktu. Struktur organisasi Bank Muamalat pada prinsipnya memiliki ciriciri khusus dibandingkan bank konvensional. Ciri-ciri tersebut terletak pada adanya DPS ( Dewan Pengawas Syariah ) yang beranggotakan alim ulama yang terkemuka. Fungsi pokok dari Dewan Syariah ini antara lain mengawasi semua produk atau jasa-jasa yang di keluarkan oleh Bank Muamalat agar sesuai dengan syariah. Oleh karena itu sebelum suatu produk atau jasa pelayanan yang di keluarkan dan kemudian diaplikasikan harus melalui penelitian serta pengesahan terlebih dahulu oleh DPS. Untuk pengelolaan sehari-hari dilakukan oleh Dewan Direksi dibatu oleh divisi-divisi dan biro khusus. Berikut susunan untuk ketua dan anggota dari Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi :
30
Dewan Pengawas Syariah Ketua
: K.H. Ma'aruf Amin
Anggota
: Prof. DR. H. Umar Shihab
Anggota
: Prof. DR. H. Muardi Chatib
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Widigdo Sukarman
Komisaris
: Irfan Ahmed Akhtar
Komisaris
: Addullah Saud Abdul Azis Al-Mulaifi
Komisaris
: Sultan Mohammed Hasan Abdul Rauf
Komisaris
: Emirsyah Satar
Komisaris
: Andre Mirza Hartawan
Dewan Direksi Direktur Utama
: Ir. H. Arviyan Arifin
Direktur
: Luluk Mahfudah
Direktur
: H. M. Hidayat S.E. Ak
Direktur
: Ir. H. Andi Buchari, M.M
Direktur
: Farouq Alwyni
31
4. VISI DAN MISI Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominant di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder. 5. PRODUK DAN JASA a. Penyimpanan Dana 1. Tabungan Umat Tabungan Ummat merupakan sara investasi murni sesuai syariah dalam mata uang Rupiah yang memungkinkan Anda melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat mudah. 2. Tabungan Umat Junior Tabungan yang dikhususkan bagi para pelajar. 3. SHAR-E Shar-E adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kantor-Kantor Pos Online di seluruh Indonesia.
32
4. Tabungan Haji Arafah Tabungan Haji Arafah merupakan jenis tabungan yang ditujukan bagi Anda yang berniat melaksanakan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang Anda kehendaki. 5. Giro Waidah Giro Wadiah Bank Muamalat dalam mata uang rupiah maupun valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan untuk mendukung aktivitas usaha Anda." Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. 6. Investasi Syariah Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana Anda akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha produktif yang berguna bagi kepentingan Ummat 7. Deposito Syariah Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa. 8. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan Badan
Hukum yang menyelanggarakan Program Pensiun, yaitu suatu
33
program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkna dengan pencapaian usia tertentu. b. Pengelola Dana 1. Piutang Murabahah Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. Bank akan membelikan barang-barang halal apa saja yang Anda butuhkan kemudian menjualnya kepada Anda untuk diangsur sesuai dengan kemampuan Anda. Produk ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha (modal kerja dan ivestasi : pengadaan barang modal seperti mesin, peralatan, dll) maupun pribadi (misalnya pembelian kendaraan bermotor, rumah, dll). 2. Piutang Itishna’ Fasilitas penyaluran dana untuk pengadaan objek / barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan Anda.
3. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dalam bentuk modal/dana yang diberikan oleh Bank untuk Anda kelola dalam usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam pembiayaan ini Anda dan Bank sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
34
Jenis usaha yang dapat dibiayai antara lain perdagangan, industri/manufacturing, usaha atas dasar kontrak, dan lain-lain berupa modal kerja dan investasi. 4. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasama perkongsian yang dilakukan antara Anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan porsi dana yang ditanamkan. Jenis usaha yang dapat dibiayai antara lain perdagangan, industri/manufacturing, usaha atas dasar kontrak dan lain-lain. 5. Rahn ( Gadai Syariah ) Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian penyerahan barang atau harta
Anda
sebagai
jaminan
emas/perhiasan/kendaraan.
berdasarkan
Anda
hanya
hukum cukup
gadai mengisi
berupa dan
menandatangani Surat Bukti Rahn, serta kemudian dana segarpun dapat segera Anda terima dengan jumlah maksimal 90% dari nilai taksir terhadap barang yang diserahkan. B. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan penulis beberapa metode penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh bagi hasil Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variable ) dengan lambang X yaitu sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah dan
35
variabel terikat (dependent variable) dengan lambang Y yaitu rasio profitabilitas. C. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis objek (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifan antara sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem bagi pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas.
36
D. Variabel dan Pengukurannya Variabel
Pengukuran
1. Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Pendapatan bagi hasil yang diperoleh Mudharabah
bank dari pembiayaan mudharabah. Jumlah pendapatan bagi hasil yang diterima
bank
mudharabah
dari
pembiayaan
setiap
diperbandingkan
3
bulan
dengan
total
pendapatan bagi hasil bank setiap 3 bulan. Diukur dengan menggunakan skala
rasio
yang
diperbandingkan
selama 8 tahun yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2008 (Laporan keuangan disajikan dalam triwulan ) 2. Profitabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank untuk periode
menghasilkan tertentu.
laba
selama
Diukur
dengan
menggunakan skala rasio NPM, ROA, ROE.
37
E. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan dilakukan dengan cara penelitian langsung ke PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Data diperoleh adalah data sekunder (data dokumentasi) berupa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis
dan
dapat
menunjang
materi
pembahasan
penelitian.
Mengumpulkan data ini bersumber dari kepustakaan yang berupa buku, artikel, dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan skripsi ini. F. Jenis Data Data yang digunakan penulis dalam peneliatian ini merupakan data sekunder. Data ini diperoleh dari PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. G. Metode Analisis Data Analisa statistik yang digunakan dalam menganalisa data, adalah sebagai berikut: 1. Analisa Uji Regresi a. Statistik Deskriptif Untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasi variabel independen dan variabel dependen. b. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi
38
atau pengaruh variabel independen (sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah) terhadap variabel dependen (tingkat profitabilitas) yaitu dengan mengkuadratkan koefisien korelasi. c. Anova Digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. 1) Hipotesis Ho : model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilitas. Ha : model regresi dapat digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilitas. 2) Kriteria Pengujian Jika probabilitas <0,05 maka Ho ditolak. Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima. d. Regresi Digunakan untuk memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Adapun persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y= a + bX1 Dimana : X1 = variabel independen a = konstanta b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan
39
atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. 1) Hipotesis Ho : koefisien regresi tidak signifikan. Ha : koefisien regresi signifikan. 2) Kriteria Pengujian Jika probabilitas <0,05 maka Ho ditolak. Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas ( Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity ) 1. Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah terhadap Net Profit Margin a. Analisa Uji Regresi Dalam analisa regresi harus dikembangkan sebuah persamaan regresi yang mencari nilai variabel independen dan variabel dependen yang telah diketahui. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui tujuan peramalan dan mempelajari pengaruh suatu variabel independen dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan regresi sederhana karena hanya ada satu variabel independen. Dalam pengujian ini menggunakan SPSS 16.0. 1) Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio NPM Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
NPM
.3025
.22651
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
a) Rata-rata Net Profit Margin (NPM) dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,3025 dan standar devisiasi 0,22651.
40
41
b) Rata-rata Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,8557 dan standar devisiasi 0,10654 2) Koefisien Korelasi Determinasi Tabel 4.2 Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio NPM Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .409
a
Adjusted R Square
.167
Estimate
.139
.21012
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
Nilai koefisien korelasi antara variabel Y (NPM) dengan variable independent secara umum ( R ) sebesar 0,409. sedangkan koefisien determinasi ( R Square ) sebesar 0,139. Artinya 13,9% variable Y ( NPM ) dapat dijelaskan oleh variable Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah, sisanya 86,1% dipengaruhi oleh variable (factor) lain. 3) Anova Tabel 4.3 Tabel Hasil Anova Rasio NPM b
ANOVA
Mean Model
Sum of Squares
df
Square
1 Regression
.266
1
.266
Residual
1.324
30
.044
Total
1.590
31
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah b. Dependent Variable: NPM
F
Sig.
6.025 .020
a
42
Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. = 0,020. Karena Sig. < a (0,020 < 0,05) maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, sehingga model regresi sesuai. 4) Regresi Tabel 4.4 Tabel Hasil Regresi Rasio NPM Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
1.047
.305
RasioMudharabah
-.869
.354
Beta
-.409
t
Sig.
3.427
.002
-2.455
.020
a. Dependent Variable: NPM
a) Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat dibuat persamaan regresi Y= 1,047-0,869X1. Konstanta sebesar 1,047 menyatakan bahwa jika tidak ada pemdapatan bagi hasil pembiayaan Mudharabah, maka Net Profit Margin sebesar 1,047%. b) Koefisien regresi sebesar -0,869 menyatakan bahwa setiap penurunan ( karena tanda negatif ) 1% pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah akan menaikan Net Profit Margin sebesar 0,869%. c) Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. = 0,02 untuk pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Karena Sig. < a (0,02 < 0,05 ) maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, dan terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
43
2.
Pengaruh Pendapatan Bagi hasil Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Assets a. Analisa Uji Regresi Dalam analisa regresi harus dikembangkan sebuah persamaan regresi yang mencari nilai variabel independen dan variabel dependen yang telah diketahui. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui tujuan peramalan dan mempelajari pengaruh suatu variabel independen dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan regresi sederhana karena hanya ada satu variabel independen. Dalam pengujian ini menggunakan SPSS 16.0. 1) Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio ROA Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
ROA
.0172
.00972
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
a) Rata-rata Return On Assets (ROA) dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,0172 dan standar deviasi 0,00972. b) Rata-rata pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,8557 dan standar deviasi 0,10654.
44
2) Koefisien Korelasi Determinasi Tabel 4.6 Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio ROA Model Summary
Model
R .710a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.504
.487
.00696
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
Nilai koefisien korelasi antara variabel Y (ROA) variabel independen secara umum ( R ) sebesar 0,710. Sedangkan koefisien determinasi ( R Square ) sebesar 0,504. Artinya 50,4% variabel Y (ROA) dapat dijelaskan oleh X1 ( pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah ), sisanya 49,6% dipengaruhi oleh variabel ( faktor ) lain. 3) Anova Tabel 4.7 Tabel Hasil Anova Rasio ROA ANOVAb Mean Squar Model 1
Sum of Squares
df
e
Regression
.001
1
Residual
.001
30
Total
.003
31
F
.001 30.462
Sig. .000a
.000
a.Predictors:(Constant),RasioMudharabah b. Dependent Variable: ROA
Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. 0,000. Karena Sig. < a (0,000 < 0,05 ) maka Ho ditolak. Karena Ho di tolak sehingga Ha yang diterima, dan
45
model regresi sesuai. 4) Regresi Tabel 4.8 Tabel Hasil Regresi Rasio ROA Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
a
B (Constant) RasioMudha rabah
Std. Error
.073
.010
-.065
.012
Beta
-.710
t
Sig.
7.176
.000
-5.519
.000
a. Dependent Variable: ROA
a) Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat dibuat persamaan regresi Y= 0,073-0,065X1. Konstanta sebesar 0,073 menyatakan bahwa jika tidak ada pendapatan bagi hasil pembiayaan Mudharabah, maka Return On Assets sebesar 0,073%. b) Koefisien regresi sebesar -0,065 menyatakan bahwa setiap penurunan ( karena tanda negatif ) 1% pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah akan menaikan Return On Assets sebesar 0,065% c) Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. = 0,000 untuk pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Karena Sig. < a (0,000 < 0,05 ) maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, dan terdapat pengaruh antara Return On Assets (ROA) dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
46
3.
Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Equity a. Analis Uji Regersi Dalam analisa regresi harus dikembangkan sebuah persamaan regresi yang mencari nilai variabel independen dan variabel dependen yang telah diketahui. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui tujuan peramalan dan mempelajari pengaruh suatu variabel independen dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan regresi sederhana karena hanya ada satu variabel independen. Dalam pengujian ini menggunakan SPSS 16.0. 1) Statistik Deskriptif Tabel 4.9 Tabel Hasil Statistik Deskriptif Rasio ROE Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
ROE
.1868
.10937
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
a) Rata-rata Return On Equity ( ROE ) dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,1868 dan standar deviasi 0,10937. b) Rata-rata bagi hasil Mudharabah dengan jumlah sampel 32 buah adalah 0,8557 dan standar deviasi 0,10654.
47
2) Koefisien Korelasi Determinasi Tabel 4.10 Tabel Hasil Koefisien Korelasi Determinasi Rasio ROE Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.768a
1
Adjusted R
.590
.576
.07123
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
Nilai koefisien korelasi antara variabel Y ( ROE ) dengan variabel independen secara umum ( R ) sebesar 0,768. Sedangkan koefisien determinasi ( R Square ) sebesar 0,590. Artinya 59% variabel Y ( ROE ) dapat dijelaskan oleh variabel X1 ( pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah ), sisanya 41% dipengaruhi oleh variabel ( faktor ) lain. 3) Anova Tabel 4.11 Tabel Hasil Anova Rasio ROE ANOVAb Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
Regression
.219
1
.219
Residual
.152
30
.005
Total
.371
31
F 43.096
Sig. .000a
a.Predictors:(Constant)RasioMudharbah b. Dependent Variable: ROE
Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. = 0,000. Karena Sig. < a ( 0,000 < 0,.05 ) maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, dan model regersi sesuai.
48 Tabel 4.13
4) Regresi Tabel 4.12 Tabel Hasil Regresi Rasio ROE Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
95% Confidence
Coefficients
Coefficients
Interval for B
B (Constant) RasioMud harabah
a
Std. Error
.861
.104
-.788
.120
Beta
t
-.768
Sig.
Lower
Upper
Bound
Bound
8.321
.000
.650
1.073
-6.565
.000
-1.033
-.543
a. Dependent Variable: ROE
a) Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat dibuat persamaan regresi Y= 0,861-0,788X1. Konstanta sebesar 8,61 menyatakan bahwa jika tidak ada pendapatan bagi hasil pembiayaan Mudharabah, maka Return On Equity sebesar 8,61%. b) Koefisien regresi sebesar -0,788 menyatakan bahwa setiap penurunan ( karena tanda negatif ) 1% pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah akan menaikan Return On Equity sebesar 0,788%. c) Dari hasil pengolahan dengan SPSS, diperoleh Sig. = 0,000 untuk pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Karena Sig. < a (0,000 < 0,05 ) maka Ho ditolak. Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, dan terdapat pengaruh antara Return On Equity (ROE) dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
49
Tabel 4.14 Tabel Mudharabah terhadap Net Profit Margin Bulan Januari 2001 - Desember 2008 ( Yang disajikan dalam laporan keuangan triwulan )
Tahun 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Data Bulan Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember
Mudharabah 27041000 59946000 99725000 144008000 42834000 89224000 148184000 61604000 18687000 41987000 65591000 98399000 35600000 80948000 141177000 207573000 68810000 144888000 229770000 323100000 93851000 190897000 291008000 397788000 101654000 203108000 308825000 317654000 96365000 188082000 274306000 298542000
Sumber : Data diolah, 2009
Total Pendapatan Bagi Hasil 29786000 66479000 110486000 160009000 45220000 96811000 161705000 65177000 18964000 43391000 67319000 101497000 36572000 86266000 154082000 230379000 81384000 173654000 277567000 390889000 111906000 228471000 343691000 499831000 119541000 245200000 385018000 397861000 147305000 300375000 460698000 490742000
Rasio Mudharabah 0.90784261 0.90172837 0.90260304 0.89999938 0.94723574 0.92163081 0.91638477 0.94518005 0.98539338 0.96764306 0.97433117 0.96947693 0.97342229 0.93835346 0.9162459 0.9010066 0.84549789 0.83434876 0.82780013 0.82657737 0.83865923 0.83554149 0.84671405 0.795845 0.85036933 0.82833605 0.80210536 0.79840447 0.65418689 0.6261573 0.59541392 0.60834817
Laba Bersih 3594000 15840000 21938000 62661000 3964000 8427000 18937000 24801000 15710000 8011000 26109000 23171000 20074000 49239000 44552000 48355000 135765000 108830000 158362000 138126000 190822000 147844000 185240000 161152000 230687000 208276000 238234000 267521000 304564000 287172000 356156000 389420000
Pendapatan Operasional 16829000 38159000 63156000 88805000 22481000 49648000 84798000 250868000 77738000 171692000 255971000 364699000 109506000 252483000 404005000 560960000 172296000 375771000 622967000 864781000 265513000 535533000 824840000 1141480000 303031000 839831000 928547000 967542000 341703000 688387000 1060275000 1285649000
NPM 0.21356 0.415105 0.347362 0.705602 0.176327 0.169735 0.223319 0.098861 0.202089 0.046659 0.102 0.063535 0.183314 0.195019 0.110276 0.0862 0.787975 0.289618 0.254206 0.159724 0.718692 0.276069 0.224577 0.141178 0.761265 0.247998 0.256566 0.276495 0.891312 0.417167 0.335909 0.302898
50
Tabel Mdharabah terhadap Return On Asset Bulan Januari 2001 - Desember 2008 ( Yang disajikan dalam laporan keuangan triwulan )
Tahun 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Data Bulan Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember
Mudharabah 27041000 59946000 99725000 144008000 42834000 89224000 148184000 61604000 18687000 41987000 65591000 98399000 35600000 80948000 141177000 207573000 68810000 144888000 229770000 323100000 93851000 190897000 291008000 397788000 101654000 203108000 308825000 317654000 96365000 188082000 274306000 298542000
Sumber : Data diolah, 2009
Total Pendapatan Bagi Hasil 29786000 66479000 110486000 160009000 45220000 96811000 161705000 65177000 18964000 43391000 67319000 101497000 36572000 86266000 154082000 230379000 81384000 173654000 277567000 390889000 111906000 228471000 343691000 499831000 119541000 245200000 385018000 397861000 147305000 300375000 460698000 490742000
Rasio Mudharabah 0.907842611 0.901728365 0.902603045 0.899999375 0.947235736 0.921630806 0.916384775 0.945180048 0.985393377 0.96764306 0.97433117 0.96947693 0.97342229 0.938353465 0.916245895 0.901006602 0.845497887 0.834348762 0.827800135 0.826577366 0.838659232 0.835541491 0.846714054 0.795844996 0.850369329 0.828336052 0.802105356 0.798404468 0.654186891 0.626157303 0.595413915 0.608348175
Laba Bersih 3594000 15840000 21938000 62661000 3964000 8427000 18937000 24801000 15710000 8011000 26109000 23171000 20074000 49239000 44552000 48355000 135765000 108830000 158362000 138126000 190822000 147844000 185240000 161152000 230687000 208276000 238234000 267521000 304564000 287172000 356156000 389420000
Total Aktiva 1246741000 1385935000 1425174000 1564422000 1554196000 1788033000 1937625000 2138744000 2214339000 2367367000 2908492000 3308682000 3455382000 3752353000 4279170000 5209804000 5495568000 6136155000 6748962000 7427047000 7004686000 7636618000 8070740000 8370595000 8702725000 9238544000 9722749000 9945865000 11062620000 11227007000 12101842000 13048750000
ROA 0.002883 0.011429 0.015393 0.040054 0.002551 0.004713 0.009773 0.011596 0.007095 0.003384 0.008977 0.007003 0.005809 0.013122 0.010411 0.009282 0.024704 0.017736 0.023465 0.018598 0.027242 0.01936 0.022952 0.019252 0.026507 0.022544 0.024503 0.026898 0.027531 0.025579 0.02943 0.029843
51
Tabel 4.15 Tabel Mdharabah terhadap Return On Equity Bulan Januari 2001 - Desember 2008 ( Yang disajikan dalam laporan keuangan triwulan )
Tahun 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Data Bulan Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember
Mudharabah 27041000 59946000 99725000 144008000 42834000 89224000 148184000 61604000 18687000 41987000 65591000 98399000 35600000 80948000 141177000 207573000 68810000 144888000 229770000 323100000 93851000 190897000 291008000 397788000 101654000 203108000 308825000 317654000 96365000 188082000 274306000 298542000
Sumber : Data diolah, 2009
Total Pendapatan Bagi Hasil 29786000 66479000 110486000 160009000 45220000 96811000 161705000 65177000 18964000 43391000 67319000 101497000 36572000 86266000 154082000 230379000 81384000 173654000 277567000 390889000 111906000 228471000 343691000 499831000 119541000 245200000 385018000 397861000 147305000 300375000 460698000 490742000
Rasio Mudharabah 0.907842611 0.901728365 0.902603045 0.899999375 0.947235736 0.921630806 0.916384775 0.945180048 0.985393377 0.96764306 0.97433117 0.96947693 0.97342229 0.938353465 0.916245895 0.901006602 0.845497887 0.834348762 0.827800135 0.826577366 0.838659232 0.835541491 0.846714054 0.795844996 0.850369329 0.828336052 0.802105356 0.798404468 0.654186891 0.626157303 0.595413915 0.608348175
Laba Bersih 3594000 15840000 21938000 62661000 3964000 8427000 18937000 24801000 15710000 8011000 26109000 23171000 20074000 49239000 44552000 48355000 135765000 108830000 158362000 138126000 190822000 147844000 185240000 161152000 230687000 208276000 238234000 267521000 304564000 287172000 356156000 389420000
Modal Sendiri 112501000 124747000 130845000 152234000 156198000 160661000 171171000 174325000 251561000 291929000 309420000 307349000 327423000 339998000 335310000 339113000 404593000 734613000 784145000 763415000 816111000 773133000 810529000 786441000 855976000 833565000 863523000 887521000 929853000 912461000 983445000 1105891000
ROE 0.031946 0.126977 0.167664 0.41161 0.025378 0.052452 0.110632 0.142269 0.06245 0.027442 0.08438 0.07539 0.061309 0.144821 0.132868 0.142593 0.335559 0.148146 0.201955 0.180932 0.233819 0.191227 0.228542 0.204913 0.269502 0.249862 0.275886 0.301425 0.32754 0.314722 0.362151 0.352132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya terdapat beberapa kesimpulan penelitian, yaitu : 1. Berdasarkan analisis regresi mengenai pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas, yang diukur dengan rasio Net Profit Margin ( NPM ) tahun 2001-2008 memperoleh nilai signifikan sebesar 0,02. Berdasarkan hasil dari laporan keuangan triwulan dari tahun 2001 sampai dengan 2008 diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan karena signifikan kurang dari 0,05 ( 0,02<0,05 ). 2. Berdasarkan analisis regresi mengenai pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas, yang diukur dengan rasio Return On Assets ( ROA ) tahun 2001-2008 memperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan hasil dari laporan keuangan triwulan dari tahun 2001 sampai dengan 2008 diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan karena signifikan kurang dari 0,05 ( 0,000<0,05 ). 3. Berdasarkan analisis regresi mengenai pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas, yang diukur dengan rasio Return On Equity ( ROE ) tahun 2001-2008 memperoleh nilai signifikan sebesar 0,000.
52
53
Berdasarkan hasil dari laporan keuangan triwulan dari tahun 2001 sampai dengan 2008 diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan karena signifikan kurang dari 0,05 ( 0,000<0,05 ).
B. Saran 1. Perusahaan sebaiknya membuat laporan bagi hasil pembiayaan mudharabah setiap 1 bulan sekali, agar perusahaan dapat melihat peningkatan pembiayaan mudharabah. 2. Sampel yang digunakan minim, diharapkan bagi peneliti berikutnya dapat menambah jumlah sampel. 3. Peneliti mengunakan ukuran profitabilitas NPM, ROA, dan ROE, di harapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan rasio ROI.
54
LAMPIRAN 1 : Hasil Uji Regresi Rasio NPM Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
NPM
.3025
.22651
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
Model Summary Std. Error of the Model
R
1
R Square .409
a
Adjusted R Square
.167
Estimate
.139
.21012
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
b
ANOVA Model
Sum of Squares
1
Regression
df
Mean Square
.266
1
.266
Residual
1.324
30
.044
Total
1.590
31
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah b. Dependent Variable: NPM
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients B
Std. Error 1.047
.305
-.869
.354
a. Dependent Variable: NPM
Coefficients Beta
t
-.409
Sig.
3.427
.002
-2.455
.020
F
Sig. 6.025
.020a
55
LAMPIRAN 2 : Hasil Uji Regresi Rasio ROA Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
ROA
.0172
.00972
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
Model Summary
Model
R
1
.710
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.504
.487
.00696
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
.001
1
.001
30
.003
31
F
.001 30.462 .000
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah b. Dependent Variable: ROA
Correlations RasioMudharaba ROA Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
ROA
1.000
-.710
RasioMudharabah
-.710
1.000
.
.000
.000
.
ROA
32
32
RasioMudharabah
32
32
ROA RasioMudharabah
N
h
56
LAMPIRAN 3 : Hasil Uji Regresi Rasio ROE Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
ROE
.1868
.10937
32
RasioMudharabah
.8557
.10654
32
Model Summary
Model
R
1
R Square
.768
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.590
.576
.07123
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah
b
ANOVA Sum of Square Model
s
df
Mean Square
1
Regression
.219
1
.219
Residual
.152
30
.005
Total
.371
31
F
Sig.
43.096 .000
a
a. Predictors: (Constant), RasioMudharabah b. Dependent Variable: ROE
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
95% Confidence
Coefficients
Coefficients
Interval for B
B (Constant) RasioMud harabah
.861
.104
-.788
.120
a. Dependent Variable: ROE
Std. Error
Beta
t
-.768
Sig.
Lower
Upper
Bound
Bound
8.321
.000
.650
1.073
-6.565
.000
-1.033
-.543
57
DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono. 2000. Manajemen Keuanagan, Edisi 3, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, BPFE, Yogyakarta. Antonio, Syafi’I. 2004. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuanga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuanagan, BPFE, Yogyakarta. Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), UIIPress, Yogyakarta. Slamet Wiyono. 2006. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah, PT. Grasindo, Jakarta Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia. 2003. Bank Syariah : Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional, Djambatan, Jakarta. Warren, Carl S. , James M. Reeve, Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Salemba Empat. Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, PT. Grasindo, Jakarta. ( www.e-syariah.com,2004 )
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI Nama
: Iin Nurulita
NIM
: 43205110229
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 14 September 1985
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Fakultas/ Jurusan
: Ekonomi / Akuntansi
Alamat
: Jl. Pilar Baru No.38 Rt.004/03 Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520
B. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD. Negeri 04 Kedoya Selatan
dari tahun 1992 s/d 1998
2. SLTP. Negeri 127 Kebon Jeruk
dari tahun 1998 s/d 2001
3. SMK. Negeri 13 Palmerah
dari tahun 2001 s/d 2004
4. Universitas Mercu Buana
dari tahun 2005 s/d 2009