1
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK Aziz H. Dai1, Imran R. Hambali2, La Ode Rasuli3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh tingkat bagi hasil terhadap simpanan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan triwulanan (annual report) Periode 2008-2013, melalui Website PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk periode 2008-2013. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.743 ini artinya bahwa tingkat bagi hasil memiliki hubungan dengan simpanan mudharabah sebesar 74.3% sedangkan nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,552. Nilai ini berarti bahwa sebesar 55.2% perubahan simpanan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk selama periode 2008-2013 dipengaruhi oleh besarnya bagi hasil yang dimiliki PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kata kunci: Tingkat Bagi Hasil, Simpanan Mudharabah
1
Aziz H. Dai. Mahasiswa S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2 Imran R. Hambali, S.Pd., SE., MSA. Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3 La Ode Rasuli, S.Pd., SE., MSA. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo
2
Dalam operasi Bank Muamalat sama halnya dengan bank konvensional yang menawarkan nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank konvensional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan Bank Muamalat dan Bank Syariah lainya sudah tentu sangat Islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Menurut Karim dkk (2007) dalam Ipando (2008), nasabah pasar perbankan di Indonesia terdiri dari 3 (tiga) yaitu: conventional market, floating market, syariah loyalist market. Segmen conventional market dan syariah loyalist market merupakan kelompok nasabah yang memilih menggunakan jasa perbankan disebabkan oleh faktor keyakinan. Sedangkan segmen
floating market
merupakan kelompok nasabah yang memilih menggunakan jasa perbankan lebih disebabkan faktor kualitas dan keuntungan yang ditawarkan (service and return), tanpa memperhatikan apakah perbankan itu menggunakan sistem bagi hasil maupun bunga. Salah satu keuntungan yang ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia adalah tingkat bagi hasil sedangkan pada bank konvensional adalah tingkat suku bunga. Artinya, apabila keuntungan yang ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank konvensional, maka tidak menutup kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah bank konvensional akan menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia karena tertarik dengan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan tingkat suku bunga pada bank konvensional. Begitu pun sebaliknya, apabila tingkat suku bunga bank konvensional lebih besar dari tingkat bagi hasil Bank Muamalat Indonesia, tidak menutup kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah Bank Muamalat Indonesia, akan menjadi nasabah bank konvensional. Dilihat
dari
segi
penghimpunan
dana
Bank
Muamalat
Indonesia
mempunyai produk berupa tabungan sama halnya dibank konvensional namun pada bank syariah menerapkan dua akad yang tidak diterapkan di bank konvansional yaitu akad wadi’ah dan akad mudharabah. Tabungan yang menerapkan akad wadi’ah mengikuti prinsip-prinsip wadi’ah yad adh-dhamanah, sedangkan tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsipprinsip akad mudharabah. Ketentuan mudharabah pertama, keuntungan dari
3
dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul maal (dalam hal ini nasabah) dan mudharib (bank). Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup. Tabungan mudharabah merupakan salah satu produk Bank Muamlalat Indonesia yang didalamnya tidak ada unsur ribanya, tabungan mudharabah pun mempunyai dua
bentuk
yaitu
mudharabah
mutlaqah
dan
mudharabah
muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Demikian pula pada Bank Muamalat Indonesia, salah satu produknya adalah tabungan mudharabah. Menurut Antonio (2001) mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua orang dimana pihak pertama nasabah (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola dana (bank). Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan dalam kontrak, sehingga apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, pengelola (bank) harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Bank Muamalat Indonesia menerapkan prinsip bagi hasil, menurut Antonio (2002: 18) bagi hasil yaitu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan
pengelola dana. Penentuan
bagi hasil
berdasarkan profit sharing maupun revenue sharing ditentukan dengan nisbah yang disepakati. Nisbah merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi pada bank syariah (Muhamad dalam Susana dkk, 2011). Adapun pengertian nisbah adalah perbandingan antara aspek kegiatan yang dinyatakan dengan angka misalnya perbandingan antara nisbah nasabah dengan nisbah bank pada akad mudharabah. Angka nisbah bagi hasil merupakan angka hasil negosiasi pemilik dana dengan pengelola dana dengan mempertimbangkan proyek yang akan dibiayai, Ascarya dalam Buchori (2011). Gobel (2011) menyatakan bahwa mayoritas tabungan yang diminati oleh nasabah di Gorontalo pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Gorontalo yaitu produk
mudharabah:
tabungan
muamalat,
tabungan
haji dan
deposito
4
mudharabah. Sehingga terlihat bahwa tabungan yang paling diminati oleh masyarakat adalah simpanan mudharabah. Tabel 1. Jumlah Simpanan Mudharabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. No
Tahun
Jumlah Tabungan Mudharabah
Jumlah Deposito Mudharabah
Total Bagi Hasil Simpanan Mudharabah
1
2008
3.869.993
5.398.117
484.545
2
2009
4.436.731
7.671.766
770.844
3
2010
5.006.966
11.019.886
713.674
4
2011
6.154.742
19.625.142
1.076.708
5
2012
8.455.504
25.016.940
1.226.621
6
2013
11.770.778
26.956.987
1.706.410
Sumber: Website Muamalat Bank, Data Olahan (2014) Penelitian Widiastama (2006) dalam Nyong (2012) yang berjudul pengaruh total bagi hasil, suku bunga dan fatwa MUI terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia periode 2001-2005, menunjukan bahwa total bagi hasil berpengaruh secara signifikan terhadap simpanan mudharabah pada BMI. Hasil penelitian Widiastama (2006) di atas sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syam (2012) yang berjudul analisis pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan pada perbankan syariah di Sulawesi Selatan, yang hasilnya menunjukan bahwa tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiayaan melalui dana pihak ketiga. Akan tetapi kedua hasil penelitian di atas berbeda atau bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ghafur (2003) yang berjudul
hubungan antara bagi hasil, suku bunga serta pendapatan terhadap simpanan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia (BMI). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa bagi hasil dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap simpanan di BMI, yang berarti agama menjadi pendorong dalam menabung di bank syariah.
5
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Simpanan Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk”. METODOLOGI PENELITIAN Tempat penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan mengambil data sekunder yang dipublikasikan pada situs resminya www.Muamalat Bank.com. Waktu Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang diawali dengan pengumpulan data awal sampai tahap penyelesaian yang direncanakan selama 4 bulan yaitu Februari – Mei 2014. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data dengan menggunakan pendekatan analisis regresi. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana, oleh karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel terikat (tingkat bagi hasil) dan satu variabel bebas (simpanan mudharabah). HASIL PENELITIAN Tabel 2: Hasil Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tingkat Bagi Hasil
N Normal Parametersa Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
24 596674.4583 3.98098E5 .133 .133 -.112 .651 .790
Simpanan Mudharabah
24 1.9326E7 1.03439E7 .207 .207 -.139 1.014 .255
a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Olahan, 2014
Berdasarkan di atas menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov masing masing variabel memiliki tingkat signifikan berada di atas 5% (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel ini mengikuti distribusi normal. Selain dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov pengujian normalitas juga dilakukan dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
6
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001). Hasil Normal Probability Plot untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
Sumber: Data Olahan. 2014
Gambar 1: Hasil Pengujian Normal Probability Plot Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan mengikuti dasar pengambilan keputusan di atas, maka disimpulkan bahwa data dalam model regresi ini memenuhi asumsi normalitas data. Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Olahan 2014
Gambar: 2 Uji Heteroskedastisitas Melihat gambar di atas dapat menunjukan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
7
Tabel 3: Uji Autokorelasi Model Summary Model
R
R Square a
1
.743
b
Adjusted R Square
.552
Std. Error of the Estimate
.531
Durbin-Watson
7.08246E6
.959
a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil b. Dependent Variable: Simpanan Mudharabah Sumber: Data Olahan. 2014
Dari tabel di atas menunjukan nilai DW sebesar 0.959. Karena nilai tersebut berada di bawah 2,2 maka data dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya gejala autokorelasi pada model regresi ini. Tabel 4: Hasil Analisis Regresi a
Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Tingkat Bagi Hasil
Standardized Coefficients
Std. Error
7.812E6
2.644E6
19.297
3.710
Beta
.743
a. Dependent Variable: Simpanan Mudharabah Sumber: Data Olahan, 2014
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas maka model regresi untuk menguji pengaruh tingkat bagi hasil terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut: Y = 7.812E6 + 19.297X Interpretasi dari model analisis regresi di atas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstana diperoleh sebesar 7.812E6, hal ini berarti jika tidak ada perubahan
pada
tingkat
bagi hasil maka perkembangan
simpanan
mudharabah adalah sebesar 7.812E6. b. Nilai koefisien regresi variabel X (tingkat bagi hasil) diperoleh sebesar 19.297 dengan arah positif. Hal ini menunjukan bahwa jika tingkat bagi hasil naik sebesar 1% maka simpanan mudharabah naik sebesar 19.297%.
8
Tabel 5: Hasil Pengujian Hipotesis a
Coefficients
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Tingkat Bagi Hasil
Std. Error
Beta
7.812E6
2.644E6
19.297
3.710
T
.743
Sig.
2.955
.007
5.202
.000
a. Dependent Variable: Simpanan Mudharabah Sumber: Data Olahan, 2014
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui nilai t-hitung untuk variabel tingkat bagi hasil adalah sebesar 5.202. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k (24-2 = 22) sebesar 2,073. Jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh maka nilai t-tabel masih lebih kecil dari t-hitung sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat bagi hasil terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia selama periode 2008-2013 pada tingkat kepercayaan 5%. Tabel 6: Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
R Square .743a
b
Adjusted R Square
.552
.531
Std. Error of the Estimate 7.08246E6
a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil b. Dependent Variable: Simpanan Mudharabah Sumber: Data Olahan, 2014
Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.743 ini artinya bahwa tingkat bagi hasil memiliki hubungan dengan simpanan mudharabah sebesar 74.3% sedangkan nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,552. Nilai ini berarti bahwa sebesar 55.2% perubahan simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia selama periode 2008-2013 dipengaruhi oleh besarnya bagi hasil yang dimiliki Bank Mumalat Indonesia tersebut. PEMBAHASAN Simpanan mudharabah adalah jumlah keseluruhan simpanan Mudharabah dalam bentuk tabungan dan deposito oleh nasabah di Bank Syariah yang menjadi salah satu dari elemen dana pihak ketiga yang merupakan investasi baik
9
secara individu maupun perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah yakni mudharabah muthlaqah, yaitu simpanan dana masyarakat (pemilik dana/shahibul maal) yang oleh bank syariah (mudharib) dapat dioperasikan untuk mendapatkan keuntungan hasil keuntungan tersebut akan dilakukan bagi hasil antara pemilik dana dan pihak bank sesuai nisbah yang disepakati. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia adalah tingkat bagi hasil, dimana saat ini masyarakat masih tertarik akan besarnya tingkat bagi hasil yang diberikan oleh bank maka tingkat bagi hasil sangat menentukan seberapa besar jumlah deposito yang dapat dihimpun oleh bank. hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Karim (2005) apabila loyalitas nasabah dipengaruhi oleh tingkat (return) bagi hasil akan berdampak kepada tingginya tingkat perpindahan dana deposito dari bank A ke bank B apabila tingkat bagi hasil bank A lebih rendah dari tingkat bagi hasil bank B. Untuk itu pihak manajemen sebelum menentukan tingkat nisbah bagi hasil terlebih dahulu harus memproyeksikan tingkat bagi hasil yang diterima nasabah. Titik tekan besarnya bagi hasil sebenarnya ditentukan dari baik dan tidaknya pengelolaan dana yang dihimpun oleh bank syariah itu sendiri. Pengelolaan dana dan sumber keuangan yang baik oleh suatu bank syariah akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Maka, bank syariah sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil dituntut untuk mampu memberikan imbalan yang tinggi dengan tingkat bagi hasil yang optimal untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas nasabah yang pada akhirnya akan meningkatkan pula jumlah deposito yang diinvestasikan nasabah pada bank syariah tersebut. Berdasarkan analisis dengan menggunakan regresi sederhana yang telah dilakukan sebelumnya, tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia tersebut ini terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0.005 yang kurang dari α 0.05 dan juga dari nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel. Jika dilihat dari koefisien regresi yang dihasilkan, bentuk pengaruh dari tingkat bagi hasil terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indoensia bersifat positif yang ditunjukan dengan nilai koefisien regresi variabel tingkat bagi hasil yaitu 19.297. Artinya
10
semakin tinggi jumlah bagi hasil yang ada pada Bank Muamalat Indonesia maka simpanan mudharabah akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jika Bank Muamalat Indonesia memiliki tingkat bagi hasil yang lebih besar dari periode sebelumnya, berarti Bank Muamalat Indonesia telah mampu menujukkan kinerja penyaluran dana yang lebih baik, sehingga akan mempengaruhi minat masyarakat untuk mengadopsi simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia yang akhirnya akan berdampak pada kenaikkan jumlah simpanan mudharabah pada bank syariah. Hal ini juga terlihat dari laporan triwulanan Bank Mumalat Indonesia, pada periode 6 tahun terakhir (2008-2009) bahwa tingkat bagi hasil Bank Muamalat Indonesia setiap periode semakin meningkat, semakin meningkatnya bagi hasil tersebut diikuti juga oleh peningkatan simpanan mudharabah pada Bank Mumalat Indonesia. semakin tinggi nilai bagi hasil maka akan semakin tinggi juga simpanan mudharabah. Hasil penelitian ini sejalanan dengan teori yang dijelaskan oleh. Setiawan (2012) Dengan menaikkan nisbah bagi hasil pembiayaan kepada pihak bank diharapkan berujung pada meningkatnya equivalen rate kepada deposan, dengan demikian diharapkan akan memotivasi kepada para deposan untuk menginvestasikan dananya lebih besar kepada bank syariah sehingga dari penghimpunan dana tersebut memungkinkan untuk melakukan pembiayaan yang lebih besar secara efektif yang kemudian secara tidak langsung akan menghasilkan profitabilitas bank yang semakin meningkat. Jadi, semakin baik bank syariah dalam pengelolaan dana yang diinvestasikan oleh shahibul maal dalam bentuk tabungan atau deposito mudharabah, maka akan menyebabkan semakin besar bagi hasil yang dibagikan kepada penabung/deposan. Penelitian ini juga membuktikan penelitian dari Rizqiana (2010) dimana hasil penelitiannya membuktikan bahwa adanya pengaruh bagi hasi terhadap jumlah dana deposito pada Bank Mandiri, semakin besar bagi hasil maka semakin besar kemungkinan bank memperoleh modal berupa pihak ketiga yaitu deposit syariah. Hasil yang sama juga dibuktikan oleh Syam (2012) dimana tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiyaan melalui dan pihak ketiga (Simpanan). Penelitian ini juga sejelanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastama (2006) hasil
11
penelitiannya membuktikan bahwa total bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Periode 20012005. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh tingkat bagi hasil terhadap simpanan mudharabah PT Bank Muamalat Indonesia, maka peneliti dapat mengambil simpulan tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia periode 2008-2013, Hal ini memberi arti bahwa apabila semakin tinggi bagi hasil maka akan semakin tinggi juga simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat bagi hasil makan simpanan mudharabah akan menurun. Berdasarkan hasil analisis determinasi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.552. Nilai ini berarti bahwa sebesar 55.2% perubahan simpanan mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia yang diamati selama periode 2008-2013 dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil dari perusahaan tersebut, sedangkan sisanya sebesar 44.8% dipengaruhi oleh variabel lain seperti: tingkat suku bunga, pendapatan, dan lain-lain. Selain nilai koefisien determinasi diketahui, nilai koefisien regresi variabel X (tingkat bagi hasil) diperoleh sebesar 19.297 dengan arah positif. Hal ini menunjukan bahwa jika tingkat bagi hasil naik sebesar 1% maka simpanan mudharabah naik sebesar 19.297%. SARAN Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bank Muamalat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pengelolaan investasi untuk mencapai bagi hasil yang optimum sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
ketertarikan
masyarakat
untuk
mendepositokan uangnya pada Bank Muamalat. 2. Sebagai Bank syariah pertama di Indonesia diharapkan Bank Muamalat dapat terus menjadi contoh yang baik terhadap perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat di Indonesia melalui peningkatan kualitas terutama dalam menjaga kemurnian syariah.
12
DAFTAR PUSTAKA Antonio, M Syafi’i. 2001. Bank Syariah Teori dan Praktek. Yogyakarta: Gema Insani Antonio, M Syafi’i. 2002. Bank Syariah Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta: Ekonisia Buchori, S Nur dkk. 2011. Pengaruh Nisbah Bagi Hasil Terhadap Penghimpunan Dana Bank Syariah (Studi pada BPRS Kota Bekasi) Gafur, Muhamad. 2003. Hubungan Antara Bagi Hasil, Suku Bunga Serta Pendapatan Terhadap Simpanan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Skripsi SI Gobel, P Yulia. 2011. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Gorontalo. (Skripsi S1 Akuntansi UNG) Ghozali, I. 2001. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ipando, O Marsenal. 2008. Pengaruh Bagi Hasil Deposito Syariah Mandiri dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Syariah Mandiri. Skripsi Nyong. 2012. Pengaruh Imbalan Bagi Hasil Terhadap Simpanan Mudharabah (Studi pada PT. BMI Gorontalo). Skripsi SI. Rizqiana, Rizqa. 2010. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah di Bank Mandiri Syariah Jakarta. Skripsi SI. Syam, Y Nurqadri. 2012. Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah di Sulawesi Selatan Periode 20042001. Skripsi. Setiawan. 2012. Perbankan Syariah: Challenges dan Opportunity pengembangan di indonesia.
untuk
Susana dkk. 2011. Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan AlMudharabah pada Bank Syariah. Malang. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Widiastama, Siffa. 2006. Pengaruh Total Bagi Hasil, Suku Bunga dan Fatwa MUI Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2005. (Skripsi SI Ekonomi Pembangunan, UII)