PERBEDAAN PRESTASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA SISWA LULUSAN SDIT DENGAN SISWA BUKAN LULUSAN SDIT ( Studi Kasus di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat )
Oleh
Jamaluddin Mardani NIM : 805011001501
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008
i
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Islam menempatkan pendidikan pada posisi yang sangat luhur, sebagai upaya menumbuh-kembangkan potensi manusia menuju manusia yang mulia, untuk mengemban amanah mulia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Oleh karena itulah pendidikan menjadi agenda pertama dan utama Islam sebagaimana deklarasi Al-Qur,an dalam surat al-‘Alaq : 1-5 ;
– اأ ﺳ ر اﻟى – ان – اأ ور ام . ان ﻟ- اﻟى ﻟ “ Bacalah dengan menyebut nama Rabb mu yang menciptakan – Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah – Bacalah ! dan Rabb mu yang palin pemurah – Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam – Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “. (al‘Alaq : 1-5) Pendidikan adalah proses “ memanusiakan” manusia. Dengan pendidikan kita akan menjadi makhluk mulia yang sebenarnya, karena pendidikan akan menjadikan kita beradab.1 Dengan pendidikan, manusia baru dapat menjalankan fungsi yang sejati yakni menjadi hamba Allah SWT dan menjalankan misi penciptaannya sebagai “Khalifah” di muka bumi (QS 2 : 31).:
ء "! ء#ﺳ$ %&'( *ل أ+,' # اﻟ% -. ّ0 - ّ ء#و ءادم اﺳ (٣١ : )اﻟ(ة.567 89 ان
1
Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam Terpadu Konsep dan Aplikasinya, (Syaamil Cipta Media, Bandung : 2006), hal. 3
1
2
" Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman : ” Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT dengan deklarasi awal yang sangat fenomenal : Iqrobismirobbbika ! Bacalah dengan nama rabmu.! Pesan yang sangat jelas, tegas, lugas, cerdas dan terpadu dalam upaya membangunkan masyarakat yang “bodoh” menjadi ummat yang mulia (minazhulumatil Jahiliyah ila nuril Islam). Sejak saat itulah dimulai revolusi pemberdayaan manusia melalui pendidikan yang bersumber dari wahyu ilahi.2 Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hidup bangsa yang cerdas hanya akan diwujudkan apabila setiap warga negara juga hidup cerdas. Sehingga merupakan hak setiap warga negara untuk hidup cerdas. Ini dapat dicapai melalui pendidikan. Oleh karena itu setiap warga negara wajib untuk selalu belajar. Di sisi lain pemerintah wajib menjamin kesempatan bagi warganya untuk mengenyam pendidikan dan menjamin tersedianya sarana pendidikan. Warga negara yang tidak mau belajar dan pemerintah yang tidak memberi kesempatan warganya untuk mendapatkan pendidikan dan tidak menyediakan sarana pendidikan sebenarnya mengingkari tujuan kemerdekaan. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan, ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.3 Pernyataan di atas merupakan harapan untuk mewujudkan generasi unggul dalam hal pengetahuan, akhlak maupun kemampuannya. Semua itu 2
Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam… , hal. 3 Undang-Undang R.I. NO. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Citra Umbara : Bandung , 2003), hal. 3 3
3
merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melaksanakan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 di atas. Kewenangan pemerintah sebagai penanggung jawab terselenggaranya pendidikan bagi seluruh warga negara dengan menetapkan suatu Sistem Pendidikan Nasional merupakan upaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan sebagai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah menetapkan jenjang pendidikan yang harus diikuti atau dilalui oleh peserta didik mulai dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Dalam pelaksanaan pendidikan formal di tiap jenjang tersebut ada lembaga pendidikan yang bersifat umum dan ada lembaga pendidikan umum yang berciri khas agama Islam. Lembaga pendidikan yang bersifat umum berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan lembaga pendidikan umum berciri khas agama Islam berada dibawah pembinaan Departemen Agama. Yang termasuk kategori sekolah umum adalah Taman Kanak-kakak (TK) sebagai pendidikan pra sekolah, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai pendidikan tingkat dasar, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMU dan SMK) sebagai pendidikan tingkat menengah. Adapun yang termasuk kategori sekolah umum berciri khas agama Islam adalah Raudhatul Athfal (RA) sebagai pendidikan pra sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) sebagai pendidikan tingkat dasar, dan Madrasah Aliyah (MA) sebagai pendidikan tingkat menengah.4 Perbedaan yang cukup mendasar dari kedua jenis pendidikan formal tersebut adalah masalah kurikulum atau lebih khusus lagi masalah struktur kurikulum yang memuat mata pelajaran Agama Islam. Secara umum struktur kurikulum untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut :
4
hal. 53.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Raja Grafindo : Jakarta, 2003), cet. Ke-3,
4
Tabel 1. Struktur Kurikulum SD/MI
Kelas dan Alokasi Waktu Komponen
I
II
III
IV, V, dan VI
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
3
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
3. Bahasa Indonesia
5
4. Matematika
5
5. Ilmu Pengetahuan Alam
4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7. Seni Budaya dan Keterampilan
4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B. Muatan Lokal
2
C. Pengembangan Diri Jumlah
2*) 26
27
28
32
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Pada sekolah dasar (SD) umum pelajaran agama pada umumnya diberikan sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan, walaupun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan jam pelajaran. Tidak demikian dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI), pelajaran Agama Islam dibagi menjadi mata pelajaran Al-Qur,an – hadits, fiqh, akidah-akhlak, sejarah kebudayaan Islam dan bahasa Arab untuk kelas VI, V dan VI. Jika masing-masing mata pelajaran diberikan alokasi waktu 2 jam pelajaran perminggu, maka siswa kelas VI MI mendapat 8 jam pelajaran agama Islam plus 2 jam pelajaran bahasa Arab. Jika dibandingkan dengan SD umum, maka muatan kurikulum MI jauh lebih padat.
5
Selain dua jenis pendidikan di atas, belakangan muncul Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang secara formal berada di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum SIT sesungguhnya merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pendidikan Islam yang meliputi pembelajaran al Qur,an, Bahasa Arab, dan kepemimpinan kader.5 Adapun yang termasuk dalam kurikulum nasional meliputi : 1. Matematika dan Sains 2. Ilmu Sosial 3. Bahasa 4. Keterampilan dan Kesenian Sementara itu yang dikatakan sebagai kurikulum Pendidikan Agama Islam meliputi : 1. Pendidikan Agama Islam (PAI) 2. Pendidikan Al Qur,an 3. Kepanduan (PANDU SIT) dan 4. Keterampilan Seperti halnya kurikulum yang berlaku di Madrasah (MI dan M.Ts), muatan pelajaran Agama Islam pada sekolah-sekolah Islam Terpadu diberikan lebih luas dan lebih padat. Secara khusus sekolah-sekolah Islam Terpadu menekankan penguasaan Al-Qur,an (tahfidz, qiroaty dan tahsin) pada tiap jenjang pendidikan. Sebagai contoh, untuk tingkat SD selama 6 tahun siswa ditargetkan menghafal 2 juz Al-Qur,an (juz 29 dan 30) di samping menghafal arti/terjemahan beberapa surat pilihan. Sementara untuk tingkat SMPIT, standar kompetensi pelajaran al-Qur,an adalah : Siswa mampu membaca al-Qur,an dengan tajwid dan murattal standar; menambah hafalan dua juz al-Qur,an, yaitu juz 28 dan 27. Berikut struktur kurikulum yang berlaku di SDIT dan SMPIT.6
5 6
Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam .. hal. 66 Tim JSIT Indonesia, Sekolah Islam .. hal. 69
6
Tabel 2. Struktur Kurikulum SDIT
NO
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
I
II
III
IV
V
VI
1
Pendidikan Agama Islam
4
4
4
4
2
Kewarganegaraan
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
5
5
5
5
4
Bahasa Arab
2
2
2
2
5
Bahasa Inggris
2
2
2
2
6
Matematika
6
6
6
6
7
Ilmu Pengetahuan Alam
3
4
4
4
8
Ilmu Pengetahuan Sosial
3
3
3
3
9
Keterampilan dan Kesenian
2
2
2
2
10
Pendidikan Jasmani
2
2
2
2
11
Kepanduan
2
2
2
2*
12
Tilawah dan Tahfizhul Qur,an
Tematik
Jumlah
10
10
6
6
6
6
38
38
39
47
47
45
* Hanya berlaku di semester I Tabel 3 Struktur Kurikulum SMPIT
NO
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU KELAS I
KELAS II
KELAS III
1
Pendidikan Agama Islam
5
5
5
2
Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
5
5
5
4
Bahasa Arab
4
4
4
5
Bahasa Inggris
4
4
4
6
Matematika
5
5
5
7
Sains
5
5
5
7
8
Ilmu Pengetahuan Sosial
5
5
5
9
Teknologi Informasi & Kom
2
2
2
10
Keterampilan dan Kesenian
2
2
2
11
Pendidikan Jasmani
2
2
2
12
Kepanduan
2
2
2
13
Tilawah dan Tahfizhul Qur,an
5
5
5
Jumlah
48
48
48
Secara teknis, pembelajaran tahfidz, qiroaty dan tahsin dipisahkan dari PAI. Pembelajaran PAI terbatas tiga jam pelajaran dalam sepekan sesuai dengan kurikulum nasional. Sementara itu, tahfidz, qiroaty dan tahsin dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan ketersediaan waktu. Hal tersebut mengingat bahwa secara umum sistem full day school atau boarding school memiliki jumlah jam pelajaran relatif lebih banyak daripada tuntutan kurikulum nasional.7 Sekolah Islam Terpadu berlandaskan kepada Kurikulum Nasional yang diperkaya dengan pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi dan tujuan pendidikan Islam. Implikasinya, kurikulum SIT memberikan tambahan muatan pada pelajaran Agama Islam, Pelajaran membaca dan menghafal Al Qur,an, serta mempertajam kurikulum kepanduan dalam kerangka pembentukan karakter. Jika dibandingkan dengan sekolah umum atau bahkan dengan madrasah, muatan kurikulum Sekolah Islam Terpadu jauh lebih padat terutama untuk bidang studi pendidikan agama Islam. Adanya keluasan materi, kedalaman indikator target pencapaian, dan standar hasil belajar siswa dimaksudkan untuk mendukung pembentukan moralitas peserta didik yang lebih memadai. Hal
7 Tim Penyusun JSIT, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Syamil Cipta Media, 2006), cet. pertama, hal. 11
8
ini sesuai dengan model pembelajaran di Sekolah Islam Terpadu yang menggunakan sistem full day school atau boarding school.
8
Kondisi yang demikian tentu akan menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam memilih sekolah lanjutan untuk anak-anaknya. Kesalahan dalam menentukan pilihan sekolah bagi anak sebagai kelanjutan jenjang sebelumnya
akan
memberikan
dampak
yang
kurang
baik
bagi
perkembangan kejiwaan sekaligus prestasi anak. Pola-pola pembinaan dan pengajaran seta pengalaman belajar yang mereka dapati ketika di sekolah dasar (SD/MI/SDIT) akan terbawa dan dapat berpengaruh terhadap prilaku mereka di sekolah tingkat lanjutan (SMP/MTs/SMPIT). Pengalaman belajar PAI di SD, MI dan SDIT dengan pola-pola pembinaan, keluasan dan kedalaman materi yang berbeda akan menjadi modal masing-masing siswa dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah yang baru secara bersamasama dari jenis-jenis sekolah yang berbeda. Di
Sekolah
Menengah
Pertama
Islam
Terpadu
(SMPIT),
sebagaimana di SDIT memiliki muatan kurikulum pelajaran agama Islam yang lebih luas dan lebih padat dibandingkan muatan pendidikan agama Islam pada kurikulum nasional yang berlaku di SMP. Jika ditinjau dari latar belakang (asal sekolah), siswa SMPIT terdiri dari berbagai jenis sekolah. Karena, seperti halnya SMP dan M.Ts, SMPIT pun terbuka untuk semua lulusan, baik SD, MI dan terlebih lagi SDIT. Kondisi siswa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda akan memiliki implikasi dan konsekuensi pada proses pembelajaran. Pengalaman belajar PAI yang diperoleh ketika berada di SD, MI atau SDIT berkontribusi terhadap kesiapan siswa dalam belajar PAI di SMPIT. Diperlukan pendekatan dan metode yang tepat atau bahkan pendekatan khusus oleh guru dalam proses pembelajaran PAI agar diperoleh hasil belajar yang maksimal untuk semua siswa yang berasal dari latar bekang pendidikan yang berbeda.
8
Ibid, hal. 2
9
B.
Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul dari adanya perbedaan latar belakang pendidikan siswa SMPIT antara yang berasal dari SDIT dan bukan SDIT dalam pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam. Adapun permasalahanpermasalahan tersebut diantaranya adalah : 1. Berdasarkan hasil tes masuk siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT memiliki rata-rata kemampuan akademik dan hafalan al-Qur,an lebih rendah dibandingkan dengan siswa lulusan SDIT. 2. Latar belakang pendidikan antara lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT di SMPIT menimbulkan perbedaan perlakuan dalam proses belajar mengajar. 3. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru PAI diperoleh informasi bahwa, siswa yang berasal dari sekolah bukan SDIT merasa minder dengan siswa yang berasal dari SDIT ketika mengikuti pelajaran tahfidzul Qur,an. Dalam penelitian permasalahan tersebut, penulis batasi pada halhal berikut : 1. Prestasi dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan nilai yang didapat siswa pada evaluasi hasil belajar (EHB). 2. Data yang menjadi acuan adalah nilai EHB semester Ganjil bidang studi PAI siswa kelas VII tahun pelajaran 2007/2008. Dengan melihat pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : Adakah perbedaan prestasi hasil belajar PAI antara siswa yang berasal dari SDIT dengan siswa yang berasal dari sekolah bukan SDIT ? jika ada, bagaimana perbedaannya ?
10
C.
Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini akan menghasilkan bukti empirik tentang kondisi real di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat dan bagaimanakah prestasi siswa yang berasal dari SDIT dan sekolah bukan SDIT dalam pelajaran agama Islam dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar pendidikan Agama Islam antara yang berasal dari SDIT dengan yang bukan berasal dari SDIT. Dari penelitian yang penulis lakukan, penulis berharap dapat bermanfaat antara lain : 1. Sebagai pengetahuan bagi penulis sebagai sebuah ilmu yang mungkin dapat dikembangkan selanjutnya. 2. Menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan pelayanan kepada siswa terkait perlakuan terhadap siswa dengan latar belakng yang berbeda. 3. Dapat menjadi acuan dan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terkait masalah tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. menurut F.N. Kenlinger bahwa variabel merupakan sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran. Sedangkan menuurut Sutrisno Hadi variabel adalah gejala bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi yaitu laki-laki dan perempuan.1 Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan yang dilambangkan dengan (X) dan prestasi belajar PAI yang dilambangkan dengan (Y). Berikut ini jenis variabel beserta lambangnya : Tabel 3 Matriks Variabel
Variabel Bebas Latar Belakang Pendidikan
Variabel Terikat Prestasi Belajar PAI Siswa dari
SDIT (X1)
SDIT (Y1)
Latar Belakang Pendidikan
Prestasi Belajar PAI Siswa dari
bukan SDIT (X2)
Bukan SDIT (Y2)
B. Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.2 Yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah nilai evaluasi hasil 1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), edisi revisi V, cet. Ke-12, hal. 94 2 Ibid, hal. 107
46
belajar (raport) semester 1 kelas I SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat, yakni siswa yang berasal dari SDIT dan siswa yang berasal dari bukan SDIT, dokumentasi berupa data profil sekolah, data guru dan data siswa dan responden yakni Kepala sekolah dan guru-guru PAI SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat. 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian3. berdasarkan hasil observasi penulis terhadap absensi siswa kelas VII, dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII SMPIT IM yang berjumlah 43 siswa 2. Sampel .Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti4. Dalam menentukan sampel penelitian ini penulis mengobservasi populasi yang disajikan di atas dengan cara purposive untuk mengetahui siswa lulusan bukan SDIT, ternyata hasil observasi tersebut menemukan bahwa siswa lulusan bukan SDIT berjumlah 19 orang. Kemudian untuk menentukan sampel siswa lulusan SDIT penulis menentukannya dengan cara random sampling (sampel acak), yakni dengan mendata siswa lulusan SDIT yang berjumlah 24 orang sebagai sisa dari siswa lulusan bukan SDIT, kemudian jumlah tersebut diundi menjadi 19 orang sebanding dengan jumlah siswa lulusan bukan SDIT. Dengan demikian sampelnya adalah siswa kelas VII SMPIT IM berjumlah 38 dari 43 siswa atau sekitar 88%. Berikut hasil penentuan sampel dari populasi yang disajikan dalam bentuk matriks. Tabel 4 Matriks Populasi dan Sampel Populasi 43
3 4
Ibid, hal. 108 Ibid, hal. 109
Sampel 38 Lulusan SDIT Lulusan bukan SDIT
% 88% 44% 44%
47
C. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.5 Untuk memperoleh data guna diolah dan dianalisis serta diteliti penulis menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari : 1. Pedoman wawancara Dalam
mengumpulkan
data penelitian,
penulis
melakukan
wawancara dengan guru-guru PAI dengan instrumen berupa pedoman wawancara. 2. Studi dokumentasi Dokumentasi adalah sumber data yang berupa data atau barang tertulis6. Dalam hal penelitian yang dilakukan ini dokumentasinya berupa dokumen profil sekolah, daftar guru dan siswa, daftar nilai raport, daftar hadir siswa dan biodata siswa, terutama latar belakang pendidikan siswa.
D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Yang termasuk langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data adalah : 1. Persiapan; mengecek kelengkapan datadan instrumen yang sesuai dengan data yang akan dikumpulkan. 2. Tabulasi data; menyajikan data yang diperoleh sebagai hasil penelitian 3. Analisa data; menganalisa data yang sudah ditabulasikan dengan membandingkan antara satu variabel dengan variabel lainnya7. Dengan menghitung perbandingan mean keduanya, mencari standar deviasi keduanya yang kemudian mencari t signifikansi komparatifnya lalu 5 6
Ibid, hal. 166 Ibid, hal. 135
48
dikonsultasikan kepada t tabel dengan signifikansi 5% dan 1%dan terakhir menginterpretasikan hasil konsultasi t tersebut secara akurat sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus uji "t" 8: to = M1 - M2 SEM1 - SEM2 Keterangan : to
= t observasi
M1
= Mean Varibel X
M2
= Mean Variabel Y
SEM1 = Standar Error Mean Variabel X SEM2 = Standar Error Mean Variabel Y
7
Ibid, hal. 209 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005), cet. ke-15, hal. 347 8
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat. Untuk memberikan gambaran secara umum dan guna mendukung penelitian yang dilakukan, penulis merasa perlu menyajikan profil sekolah yang menjadi tempat penelitian terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti sebagai berikut :
1. Profil singkat SMPIT Insan Mubarak DATA Nama Sekolah Visi Nama Yayasan Nama Kepala Sekolah Alamat Kelurahan Kecamatan Kodya Kode Pos Telp Fax
KETERANGAN SMP Islam Terpadu Insan Mubarak Menjadi Sekolah Unggulan Nasional Berbasis Al-Qur’an Al-Mubarak Edi Nasirun, S.Pd Jl. Al-Mubarak Ii No. 28 Rt 014 Rw 02 Joglo Kembangan Jakarta Barat 11640 021-70603647 , 585 4501 021-585 4501
2. Kegiatan Kesiswaan a.
Kegiatan Ekstrakurikuler - Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) - Kepanduan - Marawis - Muhadharah - Olahraga (Futsal dan Basket) - Bela diri (Pencak silat)
b.
Kegiatan khusus
50
- Tahfidz al-Qur,an - Pendalaman bahasa (Arab dan Inggris) 3. Jadwal Harian Siswa SMPIT Insan Mubarak 04.00-05.00
: Qiyamulail,Shalat subuh dan Tilawah
05.00-06.00
: Pemberian Mufradat /vocabulary (Arab dan Inggris)
06.00-07.00
: Persiapan Ke sekolah
07.00-15.00
: Classical Learning
15.00-15.30
: Shalat Ashar
15.30-16.00
: Tahsin Tahfidz
16.00-17.00
: Olahraga
17.00-18.00
: Istirahat/MCK,shalat Maghrib
18.00-19.30
: Tahsin Tahfidz
19.30-21.00
: Tutorial/Belajar
21.00
: Istirahat (Tidur Malam)
4. Keadaan Guru dan Siswa SMPIT IM tahun pelajaran 2007/2008 a. Keadaan Guru SMPIT Insan Mubarak Guru SMPIT Insan Mubarak saat ini berjumlah 12 orang, yang terdiri dari 7 guru perempuan dan 5 guru laki-laki. Sebagian besar adalah para lulusan fakultas pendidikan dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. 3 dari 12 orang guru tersebut tinggal di asrama sebagai guru pembimbing sekaligus kepala asrama yang bertugas mengawasi segala aktifitas harian siswa Jika dibandingkan dengan jumlah murid yang ada sekarang, rasio perbandingan antara jumlah guru dan jumlah murid adalah 12 : 60 atau 1 : 5 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
51
Tabel 4
( Sumber : Tata Usaha SMPIT IM )
Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa 10 dari 12 (85%) guru SMPIT Insan Mubarak adalah lulusan S-1. Dari 10 orang tersebut 6 di antaranya berasal dari fakultas kependidikan. Namun demikian tidak berarti bahwa 6 guru lainnya tidak memiliki kualifikasi mengajar. Berdasarkan tabel 4 di atas, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Arab, matemátika, IPA, bahasa Inggris, diajarkan oleh guru yang sesuai dengan jurusannya. Artinya untuk mata pelajaran inti guru-guru yang mengajar sudah sesuai dengan kualifikasinya. Sementara untuk pelajaran komputer, tahfidz alQur,an menurut penulis juga sudah sesuai walaupun guru yang bersangkutan bukan dari kependidikan. Jika di analisa lebih dalam, menurut hemat penulis hanya mata pelajaran olahraga dan IPS saja yang diajarkan oleh guru yang tidak sesuai dengan jurusannya dan itu masih dimungkinkan.
52
Grafik 1 KEADAAN GURU BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK 14 Jumlah, 12 12 S-1, 10 10 S-1
8
D2/D3 6
Jumlah
4 D2/D3, 2 2 0 PENDIDIKAN
Grafik 2 KEADAAN GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN 14 12 12 10 8
7
Laki-laki Perempuan
6
5
Jumlah
4 2 0 JENIS KELAMIN
53
b. Keadaan Murid SMPIT Insan Mubarak Siswa SMPIT Insan Mubarak saat ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari 43 siswa kelas VII dan 17 siswa kelas VIII. Kelas VII dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas putra (17 siswa) dan kelas putri (26 siswa). Dari 60 siswa tersebut 58 siswa tinggal di asrama (boarding). Sedangkan 2 siswa lainnya non boarding (tidak tinggal di asrama). Mereka adalah siswa kelas VII yang tinggalnya tidak jauh dari sekolah (± 400 m). Menurut keterangan kepala sekolah, salah satu alasan mereka tidak tinggal di asrama adalah karena faktor biaya. Dengan tidak tinggal di asrama berarti mereka tidak perlu membayar uang makan dan penginapan. Di samping itu siswa yang tidak tinggal di asrama dapat membantu orang tuanya untuk mengerjakan tugas sehari-hari di rumah. Namun demikian mereka masih dapat mengikuti kegiatan-kegiatan asrama mengingat jarak rumah mereka yang tidak jauh dari sekolah. SMPIT Insan Mubarak memiliki 2 asrama dengan kapasitas masingmasing 25 orang dan 45 orang yang diperuntukan masing-masing bagi siswa putra dan putri. Pada masing-masing asrama terdapat 2 guru pendamping (musrif/musrifah). Secara
keseluruhan
daya tampung asrama masih
memungkinkan untuk tambahan 8 orang putri dan 2 putra. Kondisi asrama juga cukup baik dan layak. Siswa tidak dibebani tugas mencuci pakaian, menyetrika dan masak. Sekolah menyediakan petugas untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Saat ini Yayasan sedang membangun asrama yang diperuntukan bagi siswa baru tahun pelajaran mendatang. Menurut keterangan kepala sekolah, tahun ini target penerimaan siswa baru sejumlah 50-60 siswa atau 2 rombongan belajar.
54
Grafik 3 KEADAAN SISWA SMPIT INSAN MUBARAK TAHUN PELAJARAN 2007/2008 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
43
Laki-laki
26 17
17
Perempuan Jumlah
11 6
Kelas VII
Kelas VIII
Grafik 4
KEADAAN SISWA KELAS VII BERDASARKAN SEKOLAH ASAL 50
43
40 SDIT 30
MI
24
SD
20 10
9
10
0 ASAL SEKOLAH
Jumlah
55
5. Sarana dan Prasarana SMPIT IM
No
Jenis Ruangan
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Ruang belajar Ruang Kep. Sekolah Ruang Guru R. Tata Usaha Lab. Sains Lab. Komputer R. Multimedia R. OSIS Perpustakaan Lap. Olahraga Masjid Asrama Kantin
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
Luas (M2) 336 6 28 6 56 42 55 15 28 364 800 700 40
Baik √ √ √ √
Kondisi Sedang Rusak
√ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Deskripsi dan Analisa Data Terkait pengolahan data, penulis mengambil data berupa rekap nilai raport kelas VII untuk bidang studi agama Islam, rekap nilai rata-rata hasil tes ujian masuk SMPIT IM dan rekap nilai EHB semester ganjil untuk bidang studi PAI.
Data tersebut disalin dalam bentuk tabel dan grafik, lalu
dikelompokkan sesuai dengan latar belakang sekolah asal siswa. Dari 24 siswa yang berasal dari SDIT penulis mengambil 19 nama dan nilai sesuai dengan sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sisanya adalah nilai siswa yang berasal bukan dari SDIT. Masing-masing kelompok dicari jumlah dan rataratanya. Daftar berikut menunjukkan rekapitulasi nilai raport kelas VI, nilai tes masuk SMPIT dan nilai EHB PAI siswa kelas VII yang disusun berdasarkan sekolah asal siswa (SDIT atau non SDIT) : 1. Analisa nilai raport kelas VI bidang studi agama Islam Untuk mengetahui prestasi siswa pada pelajaran PAI dari masingmasing lulusan, penulis mengambil nilai raport kelas VI dari masingmasing siswa untuk bidang studi PAI. Prestasi siswa diukur dari nilai rata-
56
rata kelas yang ditentukan oleh adanya selisih antara nilai dengan nilai rata-rata kelas masing-masing. Semakin besar selisih antara nilai dengan nilai rata-rata, maka prestasi siswa dalam pelajaran PAI semakin tinggi. Berikut penulis menyajikan rekap nilai raport kelas VI untuk bidang studi PAI dari masing-masing lulusan. Tabel 5 NILAI RAPORT KELAS VI BIDANG STUDI PAI SISWA LULUSAN SDIT
NO
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Abdurrahman Fadhil Abdurrahman F. Islam Anissa Nurul Aini Annida Ambarumi Fakhirah Dianah Ghaisani Farha Zakiyya Fatimah Ghaida Hafizh Iqomatul Islam Luthfiah Fadlun Muhammad Mia Aulia Fitrianissa Muhamad Ihsan Ramadhan Nida Azizah Nurul Hidayati Rifdah Luthfiyah Rizky Amalia Yuswa Sarah Fauziyah Syadza Rose Mawaddah Syifa Duhita Dewakanya Umar Abdul Aziz Jumlah Mean
Keterangan :
+ = nilai di atas rata-rata kelas - = nilai di bawah rata-rata kelas
NILAI PAI Rata2 Raport kelas 7,7 80 7,7 70 7,9 80 7,9 83 7,9 95 8,9 90 7,9 81 85 7,8 8,1 90 8,9 88 7,8 62 7,9 90 7,9 80 77 7,8 7,9 78 7,8 88 7,9 85 7,8 60 8,5 90 1552 81,7
Selisih ( Raport – Rata2 Kelas ) 0.3 - 0.7 0.1 0.4 1.6 0.1 0.2 0.7 0.9 - 0.1 - 0.16 1.1 0.1 - 0.1 - 0.1 0.1 0.6 - 1.8 0.5 + = 13 - = 6
57
Berdasarkan tabel 5 di atas, terdapat 13 siswa (68,4%) siswa lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka dan 6 siswa (31,6%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka. Hal tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar siswa lulusan SDIT adalah siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di kelasnya. Tabel 6 NILAI RAPORT KELAS VI BIDANG STUDI PAI SISWA LULUSAN NON SDIT
NO
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Abdur Rosyid Ahmad Faiz Abdurrahman Al Nirsyad Insan Annisa Fatima Zahra Arsyan Zain Ghazali Asti Syakila Firas Hafidzati Idzni Hammaam Hudzaifah Java Batara Nurazad Mohammad Anndrey B. Muhammad Afif Handrianto Muhammad Jauhar Al Fatih Muhammad. Irfan Muzakki Mukaromah Nur Afifah Novita Andriani Rafika Dewi Saifullah Siddiq Ulfa Aulia Jumlah Mean
Keterangan :
+ = nilai di atas rata-rata kelas - = nilai di bawah rata-rata kelas
NILAI PAI Rata2 Raport kelas 7.2 70 8,1 80 7,6 60 6,7 70 7,4 70 7,1 73 7,2 80 7,6 70 7,8 81 8,2 73 6,9 70 7,4 60 80 6,7 7,4 70 7,2 83 7,8 80 7,1 68 7,7 80 83 7,9 1401 73,7
Selisih ( Raport – Rata2 Kelas ) - 0.2 - 0.1 - 1.6 0.3 - 0.4 0.2 0.8 - 0.6 0.3 - 0.9 0.1 - 1.4 1.3 - 0.4 1.1 0.2 - 0.3 0.3 0.4 + = 10 - = 9
58
Sementara itu berdasarkan tabel 6 di atas, terdapat 10 siswa (52,6%) siswa lulusan SDIT yang mendapat nilai PAI di atas rata-rata kelas mereka dan 9 siswa (47,4%) mendapat nilai PAI di bawah rata-rata kelas mereka. Hal tersebut menggambarkan bahwa lebih dari separuh siswa lulusan SDIT adalah siswa yang berprestasi untuk bidang studi agama Islam di kelasnya. Perolehan tersebut masih berada di bawah nilai yang diperoleh siswa lulusan SDIT. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ditinjau dari perolehan nilai raport bidang studi PAI di kelas VI, siswa/siswi lulusan SDIT lebih unggul. 2. Analisa nilai hasil tes masuk SMPIT Instrumen yang kedua yang penulis jadikan sebagai data pembanding adalah nilai tes masuk ke SMPIT. Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis yang memuat seluruh pelajaran secara umum dan tes membaca al-Qur,an. Dari dua jenis tersebut, penulis hanya mengambil tes tulis yang dijadikan data analisa. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kemampuan akademik siswa, baik siswa lulusan SDIT maupun siswa lulusan bukan SDIT. Untuk memudahkan dalam menganalisa, data tersebut disajikannya dalam bentuk tabel frekuensi dan Histogram berikut :
59
Tabel 7 NILAI HASIL TES SELEKSI MASUK SMPIT
NO 1 2
NILAI PAI LULUSAN SDIT LULUSAN NON SDIT 82 65
60 68
3
76
73
4
82
66
5
96
59
6
76
66
7
74
62
8
76
72
9
94
80
10
56
71
11
64
62
12
68
56
13
76
86
14
66
60
15
86
66
16
84
58
17
80
60
18
66
78
19
76
58
Jumlah Rata-rata
1443 1261 75,9 66,4 Rata-rata keseluruhan : 69,1
Berdasarkan daftar nilai Evaluasi Hasil Relajar Semester I siswa kelas VII di atas, berikut disajikan tabel Distribusi Frekuensi, Grafik Histogram dan analisa data dari masing-masing lulusan.
60
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT Siswa yang Berasal dari SDIT NILAI FREK
5559 1
6064 1
6569 4
7074 1
7579 5
8084 4
8589 1
9094 1
9599 1
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan dalam bentuk Histogram sebagai berikut :
Grafik 5
6 5
5
4
4
4
3 2 1
1
1
1
1
1
1
1
0 54,5
59,5
64,5
69,5
74,5
79,5
84,5
89,5
94,5
99,5
Dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 5), dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari SDIT adalah 96 dengan jumlah siswa yang memperolehnya satu orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah antara 74 sampai 79 dengan banyaknya siswa yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang. Berikutnya disajikan tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk data dari kelompok siswa yang bukan berasal dari SDIT.
61
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Nilai Seleksi Masuk SMPIT Siswa Yang Bukan Berasal dari SDIT NILAI 55-58 FREK 3
59-62 6
63-66 3
67-70 1
71-74 3
75-78 1
79-82 1
83-86 1
Grafik 6
6
6
5 4 3 3
3
3
3
2 1
1
1
1
1
0 54,5 58,5 62,5 66,5 70,5 74,5 78,5
82,5 86,5
Adapun untuk siswa yang berasal dari bukan SDIT dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 6) yang menggambarkan perolehan nilai beserta frekuensinya, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa bukan lulusan SDIT adalah 86 dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah antara nilai 58 sampai 62 dengan banyaknya siswa yang memperoleh 6 orang. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.
62
Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari SDIT lebih tinggi dari siswa bukan dari SDIT (96 dan 86) yang diperoleh masing-masing oleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah, siswa lulusan SDIT
lebih unggul dengan hanya menempatkan satu orang di
interval kelas 55 – 58, sementara untuk siswa bukan lulusan SDIT terdapat 3 orang pada posisi interval kelas 55 – 58. Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT
dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 75,9 dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 12 orang atau 63%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai rata-ratanya adalah 66,4 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 7 orang atau 37% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 12 orang (63%). Dengan lebih banyaknya siswa lulusan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukkan bahwa lulusan SDIT lebih unggul dari siswa bukan lulusan SDIT dalam penguasaan materi tes yang diberikan dalam tes seleksi masuk SMPIT Insan Mubarak. Dari data yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi dan Histogram dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa dari lulusan SDIT memiliki keunggulan dalam penguasaan materi tes masuk dengan perbedaan perbandingan rata-rata yang cukup signifikan yaitu 75,9 : 66,4 dan perbandingan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata keseluruhan (69,1) adalah 13 : 6 atau dengan kata lain ada 13 siswa (68,4%) lulusan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata keseluruhan dan ada 6 orang (31,5%) siswa lulusan bukan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata keseluruhan.
63
3.
Analisa nilai EHB semester ganjil kelas VII untuk bidang studi PAI. Tabel 8 DAFTAR NILAI EHB PAI SEMESTER I KELAS VII NO
NILAI
PAI
LULUSAN SDIT
LULUSAN NON SDIT
1
90
88
2
93
90
3
88
73
4
85
85
5
98
75
6
94
78
7
84
93
8
90
95
9
95
73
10
83
80
11
83
73
12
93
88
13
87
70
14
80
78
15
88
88
16
85
93
17
94
98
18
75
83
19
83
80
Jumlah
1668
1581
Rata-rata
87,8
83,2
64
Berdasarkan daftar nilai Evaluasi Hasil Relajar Semester I siswa kelas VII di atas, berikut disajikan tabel Distribusi Frekuensi, Grafik Histogram dan analisa data dari masing-masing lulusan.
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil Siswa Kelas VII yang Berasal dari SDIT NILAI FREK
75-77 78-80 1 1
81-83 3
84-86 3
87-89 3
90-92 2
93-95 5
96-98 1
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, data di atas juga disajikan dalam bentuk Histogram sebagai berikut :
Grafik 5
6 5
5
4 3
3
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1
0 74,5
77,5
80,5
83,5
86,5
89,5
92,5
95,5
98,5
Dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 5), dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dari SDIT adalah 98 dengan jumlah siswa yang memperolehnya satu orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah antara 93 sampai 95 dengan banyaknya siswa
65
yang memperolehnya 5 orang. sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 75, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang. Berikutnya disajikan tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram untuk data dari kelompok siswa yang bukan berasal dari SDIT. Tabel 10 Distribusi Frekuensi Nilai Raport PAI Semester Ganjil Siswa Kelas VII yang Berasal Bukan dari SDIT NIL FRE
6971 1
7274 3
7577 1
7880 4
8183 1
8486 1
8789 3
9092 1
9395 3
9698 1
Grafik 6
5 4
4
3
3
3
3
2 1
1
1
1
1
1
1
0 68,5 71,5 74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5 92,5 95,5 98,5 Adapun untuk siswa yang berasal dari bukan SDIT dengan melihat grafik Histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas (tabel 6) yang menggambarkan perolehan nilai beserta frekuensinya, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa bukan lulusan SDIT adalah 98 dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang, kemudian nilai yang banyak diperoleh adalah antara nilai 78 sampai 80 dengan banyaknya siswa yang memperoleh 4 orang. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 70, dengan jumlah siswa yang memperolehnya 1 orang.
66
Berdasarkan hasil tersebut teryata nilai tertinggi yang diperoleh siswa siswa dari SDIT sama dengan nilai yang siswa bukan dari SDIT yaitu 98 masingmasing diperoleh satu orang. Adapun jika dilihat dari perolehan nilai terendah, siswa lulusan SDIT lebih unggul daripada siswa bukan lulusan SDIT dengan perbandingan nilai 75 : 70. Sedangkan jika dilihat berdasarkan nilai Mean (rata-rata) yang diperoleh antara siswa lulusan SDIT dengan siswa yang bukan lulusan SDIT
dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa lulusan SDIT adalah 87,8 dari 19 siswa, dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 10 orang atau 53%. Sedangkan bagi siswa bukan lulusan SDIT nilai rata-ratanya adalah 83,3 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 9 orang atau 50% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 9 orang (50%). Dengan banyaknya siswa lulusan SDIT maupun lulusan bukan SDIT yang memperoleh nilai di atas rata-rata menunjukan bahwa seluruh siswa baik lulusan SDIT ataupun bukan lulusan SDIT dapat menguasai dan memahami materi agama Islam secara baik di SMPIT Insan Mubarak. Dari kedua perolehan nilai rata-rata antara siswa dari SDIT dan bukan SDIT menunjukan bahwa prestasi belajar pendidikan agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT menunjukkan adanya perbedaan. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik terhadap data di atas dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan prestasi belajar pendidikan agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT. Apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak signifikan. Untuk itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai standar deviasi dan standar error variabel X dan Y sebagai berikut :
67
Tabel 11 Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel X
Skor 96 – 98 93 – 95 90 – 92 87 – 89 84 – 86 81 – 83 78 – 80 75 – 77 Jumlah
f 1 5 2 3 3 3 1 1 19
x1 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4
x 97 94 91 88 85 82 79 76
f ·x1 3 10 2 0 -3 -6 -3 -4 ∑f·x1 = -1
f ·x1· x1 9 20 2 0 3 12 9 16 ∑ f ·x1· x1 = 71
Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error dari Variabel I sebagai berikut : ∑f·x1 M1
= M0 + p ·
= 88 + 3(-1 : 19) = 88 - 0,16 = 87,84 N1
SD1
= p √ ∑ f ·x1· x1 - (∑ f·x1 )2 N1 = 3 √ 71 – (-1)2 19
SEM1 =
SD1 √ N1 – 1
=
=
5,73 √19 – 1
3 √ 70 : 19 = 3 √ (3,68) = 3 (1,91) = 5,73
=
5,73 4,24
= 1,35
68
Tabel 12 Perhitungan Mean, Deviasi Standar dan Standar Error Variabel Y Skor 96 – 98 93 – 95 90 – 92 87 – 89 84 – 86 81 – 83 78 – 80 75 – 77 72 – 74 69 - 71 Jumlah
f 1 3 1 3 1 1 4 1 3 1 19
y1 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3
y 97 94 91 88 85 82 79 76 97 94
f ·y1 6 15 4 9 2 1 0 -1 -6 -3 ∑fy1 = 27
f ·y1· y1 36 75 16 27 4 1 0 1 12 9 ∑f ·y1· y1 = 181
Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error dari Variabel II sebagai berikut : ∑fy1 M2 = M0 + p
= 79 + 3(27 : 19) = 79 + 3 (1,42) = 79 + 4,26 = 83,26 N2
SD2
= p √ ∑ f ·y1· y1 - (∑ f·y1 )2 N2 = 3 √ 181 - 27 2 19
=
3 √ 181 – 729 = 3 √ -548 : 19 19
= 3√ 28,84 = 3 (5,37) = 16,11 SEM2 =
SD2 √ N1 – 1
=
16,11 √19 – 1
=
16,11
= 3,79
4,24
Setelah diketahui Mean, Standar deviasi dan Standar error masing-masing variabel, langkah selanjutnya adalah mencari perbedaan standar error antara M1 dan M2 sebagai berikut : SEM1-M2
= √ SEM12 + SEM22 = √ 1,35 2 + 3,79 2 = 4,022
= √ 1,82 + 14,36
69
Dengan diperolehnya nilai SEM1-M2 ( t0 ) yaitu : to = M1 - M2 = SEM1 - SEM2
akhirnya dapat diketahui harga thitung
87,84 - 83,26 = 4,022
4,58 4,022
= 1,139
Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap t0 dengan melihat ttabel ( tt ) pada derajat kebebasan (dk) = ( N1 + N2 ) - 2 = ( 19 + 19 ) - 2 = 38 – 2 = 36 pada δ = 0,05. Konsultasi tabel nilai "t" , ternyata dalam tabel tidak ditemui nilai dk sebesar 36; karena itu dipergunakan dk yang terdekat yaitu 40. Dengan dk = 40 maka dapat diketahui harga “ tt
“
baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada
taraf signifikansi 1%. Ternyata dihasilkan : Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt = 2,021 Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau tt = 2,704 Karena t0 yang diperoleh sebesar 1,139 ; sedangkan tt = 2,021 pada δ = 0,05 dan tt = 2,704 pada δ = 0,01, dengan demikian 2,021 1,139 2,704, yang berarti bahwa t0 lebih kecil dari baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT ditolak. Dan hipotesis kerja (H1) yang menyatakan ada perbedaan antara prestasi hasil belajar PAI siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT di terima. Dengan demikian antara siswa yang berlatarbelakang pendidikan SDIT dan bukan SDIT pada siswa kelas VII SMPIT Insan Mubarak memiliki perbedaan prestasi hasil belajar PAI, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.
70
C. Tinjauan Analisis Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan murid merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi di dalamnya memiliki arti luas, tidak hanya sekadar hubungan antara guru dan murid, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Dalam pembelajaran di kelas khususnya pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat, menurut hasil wawancara dengan salah seorang guru PAI, dikatakan bahwa penguasaan materi tidak terlalu ditekankan kepada anak didik, tetapi yang paling ditekankan adalah masalah pemahaman, terutama masalah aqidah yang benar, ibadah (khususnya shalat) secara benar, berakhlaq baik, disamping penekanan pada aspek hafalan ayat-ayat Al-Qur,an. Adapun untuk penguasaan materi lebih ditekankan kepada anak melalui buku bacaan yang mereka miliki ditambah tugas-tugas yang ada dalam LKS. Dalam penggunaan media pembelajaran, di sekolah telah tersedia ruang, perpustakaan, laboratorium sains, laboratorium komputer dan ruang multimedia yang digunakan untuk menunjang proses belajar-mengajar secara interaktif melalui media audio visual. Dan yang tak kalah penting adalah keberadaan masjid besar di dalam lingkungan sekolah. Masjid menjadi pusat kegiatan dan ibadah siswa seharí-hari. Untuk mencapai tujuan supaya siswa berakhlak baik sebagaimana dicontohkan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, setiap akhir pekan siswa dipertunjukan film-film Islam yang berisi tentang perjuangan sahabat dalam memperjuangkan Islam, prilaku sahabat dan film-film pendidikan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan akhlak.
71
Untuk pencapaian tujuan beribadah secara baik, pada setiap waktu shalat seluruh siswa (kecuali yang berhalangan) diwajibkan mengikuti shalat berjama’ah di masjid yang ada di dalam kompleks sekolah. Tidak hanya shalat lima waktu, shalat sunnah dhuha dan tahajud pun menjadi menu sehari-hari siswa. Kegiatan tersebut sepenuhnya dimonitor oleh petugas yang berasal dari siswa secara bergantian dan dikoordinasikan dengan guru pembimbing. Jika dalam pengujian hipotesis di atas diperoleh hasil “ada perbedaan hasil belajar PAI antara siswa lulusan SDIT dengan siswa bukan lulusan SDIT, namun tidak signifikan“ , maka dalam proses pembelajaran perbedaan prestasi cukup terlihat pada penguasaan bacaan dan hafalan al-Qur,an . Rata-rata siswa lulusan SDIT telah hafal antara 85% – 100% juz 30 dan juz 29. Sementara siswa yang berasal dari lulusan bukan SDIT tingkat hafalan juz 30 rata-rata kurang dari 50%. Hal ini dapat dipahami karena untuk siswa lulusan SDIT program hafalan secara intensif
(tahfidz Al-Qur,an) sudah diterapkan
semenjak siswa duduk di kelas I. Berdasarkan buku panduan kurikulum untuk Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) standar kompetensi pelajaran AlQur,an untuk tingkat sekolah dasar (SDIT) adalah : “ Siswa mampu membaca Al-Qur,an sesuai dengan tajwid, menulis huruf Al-Qur,an, menghafal dua juz Al-Qur,an, dan memahami arti beberapa surat pilihan.”1 Oleh karena itu dalam hal ini latar belakang pendidikan lulusan SDIT dan bukan lulusan SDIT berpengaruh terhadap penguasaan hafalan Al-Qur,an.
1
Tim Penyusun JSIT, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Syamil Cipta Media, 2006), cet. pertama, hal. 31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan seluruh bab dalam skripsi
ini, penulis
berkesimpulan bahwa : 1. Ada perbedan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam antara siswa lulusan SDIT dengan siswa lulusan bukan SDIT, yaitu prestasi siswa lulusan SDIT lebih baik dari siswa lulusan bukan SDIT, namun perbedaan tersebut tidak signifikan. 2. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena : a. Secara umum siswa lulusan SDIT memiliki pengalaman belajar yang lebih baik disebabkan oleh muatan kurikulum yang lebih luas dan mendalam serta alokasi waktu belajar yang lebih panjang. b. Siswa non SDIT yang masuk ke SMPIT rata-rata memiliki prestasi yang baik dalam PAI ketika berada di Kelas VI SD sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran PAI secara baik dan dapat bersaing dengan siswa lulusan SDIT. c. Perbedaan tersebut hanya terkait perolehan nilai semester satu bidang studi PAI saja.
B. Saran Sebagai akhir dari kegiatan penulisan penelitian ini, kiranya penulis perlu menyampaikan saran-saran berdasarkan hasil penelitian data dan pengolahannya terhadap proses pembelajaran PAI secara umum, dan khususnya proses pembelajaran PAI di SMPIT Insan Mubarak Joglo Jakarta Barat. Diantara saran-saran yang perlu
72
penulis sampaikan berkaitan dengan
73
tugas dan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah yaitu : 1. Melihat hasil penelitian yang menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) antara siswa lulusan SDIT dengan siswa lulusan selain SDIT, dimana siswa lulusan SDIT lebih unggul sedikit (tidak signifikan) dari siswa lulusan bukan SDIT, menurut penulis perlu ada pengkajian lebih lanjut terkait masalah teknis pengelompokkan. Menurut Hemat penulis pengelompokkan berdasarkan asal sekolah (SDIT/Non SDIT) perlu dipertimbangkan, agar guru dapat secara tepat menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran sehingga siswa, baik yang berasal dari SDIT maupun non SDIT dapat mengikiti pembelajaran secara maksimal. 2. Kepada
guru-guru,
khususnya guru-guru PAI agar
terus berusaha
meningkatkan kemampuan mengajar, khususnya terkait metode dan pendekatan dalam pembelajaran.
LAMPIRAN Lampiran 1 MATRIK POPULASI N
NAMA SISWA
L/P
ASAL SEKOLAH
O 1
Abdur Rosyid
L
MI. Al Munawaroh
2
Abdurrahman Fadhil Al Hadi
L
SDIT Baitul Mal
3
Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam
L
SDIT Baitul Mal
4
Ahmad Faiz Abdurrahman
L
MI Assa'adah
5
Aisyah Farah Amani
P
SDIT Auliya
6
Al Nirsyad Insan
L
SDI Bhakti Ibu
7
Anissa Nurul Aini
P
SDIT Asy-Syukriyah
8
Annida Ambarumi
P
SDIT Assy-Syukriyah
9 10 11
Annisa Fatima Zahra Arsyan Zain Ghazali Asti Syakila
P L P
SDN Pinang 2 SDN MI Al Mubarak
12
Fadhlia Berliani
P
SDIT Al-Furqon
13
Fakhirah Dianah Ghaisani
P
SDIT Asy-Syukriyyah
14
Farha Zakiyya
P
SDIT Al-Hikmah
15 16
Fatimah Ghaida Firas
P L
SDIT Baiturrahman SDN 04 Pg. Ulujami
17
Hafidzati Idzni
P
MI Attaqwa
18
Hafizh Iqomatul Islam
L
SDIT Al-Furqon
19
Hammaam Hudzaifah
L
MI El-Syifa
20
Hanaan Fauziyyah Hilmi
P
SDIT Al-Hikmah
21
Java Batara Nurazad
L
MI Soebono Mantofani
22
Khairuna Yamini
P
SDIT Auliya
23
Luthfiah Fadlun Muhammad
P
SDIT Assa'adah
24
Mia Aulia Fitrianissa
P
SDIT Al Hikmah
25
Mohammad Anndrey Baihaqie
L
SDN 02 Pg. Ulujami
26
Muhamad Ihsan Ramadhan
L
SDIT Al-Furqon
27 28
Muhammad Afif Handrianto Muhammad Jauhar Al Fatih
L L
SDN 03 Petukangan Sel. SDN Mer. Selatan 02
29
Muhammad. Irfan Muzakki
L
SDN Larangan
30 31
Mukaromah Nur Afifah Nida Azizah
P P
SDN Karang Tengah 14 SDIT Baiturrahman
32
Novita Andriani
P
MI Al falah
33
Nurul Hidayati
P
SDIT Asy-Syukriyah
34
Rafika Dewi
P
MI Al Mubarak
35
Rifdah Luthfiyah
P
SDIT Al Furqon
36 37
Rizky Amalia Yuswa Saifullah Siddiq
P L
SDIT Baiturrahman SDN 01 Pd. Pinang
38
Sarah Fauziyyah
P
SDIT Al Furqon
39
Syadza Rose Mawaddah
P
SDIT Baiturrahman
40
Syifa Duhita Dewakanya
P
SDIT Al Furqon
41
Ulfa Aulia
P
MI Asy Syukriyyah
42
Umar Abdul Aziz
L
SDIT Auliya
43
Wardah Firdaus
P
SDIT Alkautsar
Lampiran 2 DAFTAR SAMPEL SISWA LULUSAN SEKOLAH ISLAM TERPADU NO
NAMA SISWA
L/P
ASAL SEKOLAH
1
Abdurrahman Fadhil Al Hadi
L
SDIT Baitul Mal
2 3
Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam Anissa Nurul Aini
L P
SDIT Baitul Mal SDIT Asy-Syukriyah
4
Annida Ambarumi
P
SDIT Assy-Syukriyah
5
Fakhirah Dianah Ghaisani
P
SDIT Asy-Syukriyyah
6
Farha Zakiyya
P
SDIT Al-Hikmah
7
Fatimah Ghaida
P
SDIT Baiturrahman
8
Hafizh Iqomatul Islam
L
SDIT Al-Furqon
9
Luthfiah Fadlun Muhammad
P
SDIT Assa'adah
10
Mia Aulia Fitrianissa
P
SDIT Al Hikmah
11
Muhamad Ihsan Ramadhan
L
SDIT Al-Furqon
12
Nida Azizah
P
SDIT Baiturrahman
13
Nurul Hidayati
P
SDIT Asy-Syukriyah
14
Rifdah Luthfiyah
P
SDIT Al Furqon
15
Rizky Amalia Yuswa
P
SDIT Baiturrahman
16
Sarah Fauziyyah
P
SDIT Al Furqon
17
Syadza Rose Mawaddah
P
SDIT Baiturrahman
18
Syifa Duhita Dewakanya
P
SDIT Al Furqon
19
Umar Abdul Aziz
L
SDIT Auliya
DAFTAR SAMPEL SISWA LULUSAN SEKOLAH NON SDIT N 0
NAMA SISWA
L/P
ASAL SEKOLAH
1
Novita Andriani
P
MI Al falah
2
Asti Syakila
P
MI Al Mubarak
3
Rafika Dewi
P
MI Al Mubarak
4
Ahmad Faiz Abdurrahman
L
MI Assa'adah
5
Ulfa Aulia
P
MI Asy Syukriyyah
6
Hafidzati Idzni
P
MI Attaqwa
7
Hammaam Hudzaifah
L
MI El-Syifa
8
Java Batara Nurazad
L
MI Soebono Mantofani
9
Abdur Rosyid
L
MI. Al Munawaroh
10
Muhammad. Irfan Muzakki
L
SDN Larangan
11
Al Nirsyad Insan
L
SDI Bhakti Ibu
12 13 14 15 18 17 18 19
Saifullah Siddiq Mohammad Anndrey Baihaqie Muhammad Afif Handrianto Firas Mukaromah Nur Afifah Muhammad Jauhar Al Fatih Annisa Fatima Zahra Arsyan Zain Ghazali
L L L L P L P L
SDN 01 Pd. Pinang SDN 02 Pg. Ulujami SDN 03 Petukangan SDN 04 Pg. Ulujami SDN Karang Tengah 14 SDN Mer. Selatan 02 SDN Pinang 2 SDN
Lampiran 3 NILAI RAPORT BIDANG STUDI PAI SISWA LULUSAN SDIT NO
NAMA SISWA
NILAI PAI
1
Abdurrahman Fadhil Al Hadi
80
2 3
Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam Anissa Nurul Aini
70 80
4
Annida Ambarumi
83
5
Fakhirah Dianah Ghaisani
95
6
Farha Zakiyya
90
7
Fatimah Ghaida
81
8
Hafizh Iqomatul Islam
85
9
Luthfiah Fadlun Muhammad
90
10
Mia Aulia Fitrianissa
88
11
Muhamad Ihsan Ramadhan
62
12 13
Nida Azizah Nurul Hidayati
90 80
14
Rifdah Luthfiyah
77
15
Rizky Amalia Yuswa
78
16
Sarah Fauziyah
88
17
Syadza Rose Mawaddah
85
18
Syifa Duhita Dewakanya
60
19
Umar Abdul Aziz
90 Jumlah Mean
1552 81,7
NILAI RAPORT BIDANG STUDI PAI SISWA LULUSAN NON SDIT N 0
NAMA SISWA
NILAI PAI
1
Abdur Rosyid
70
2
Ahmad Faiz Abdurrahman
80
3
Al Nirsyad Insan
60
4 5 6 7
Annisa Fatima Zahra Arsyan Zain Ghazali Asti Syakila Firas
70 70 73 80
8
Hafidzati Idzni
70
9
Hammaam Hudzaifah
81
10
Java Batara Nurazad
73
11 12 13
Mohammad Anndrey Baihaqie Muhammad Afif Handrianto Muhammad Jauhar Al Fatih
70 60 80
14
Muhammad. Irfan Muzakki
70
15
Mukaromah Nur Afifah
83
16
Novita Andriani
80
17
Rafika Dewi
68
18
Saifullah Siddiq
80
19
Ulfa Aulia
83 Jumlah Mean
1401 73,7
SMP ISLAM TERPADU INSAN MUBARAK Jl. Almubarak II no. 28 Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan Jakarta Barat 11640 Tlp. 021-70603647, Fax : 021-5854501
DATA HASIL TES SELEKSI MASUK SISWA BARU SMPIT IM TAHUN PELAJARAN 2007/2008 NO
NAMA SISWA
L/P
NILAI
ASAL SEKOLAH
AKDMK
TILAWAH
KET
1
Fakhirah Dianah G.
P
SDIT As-Syukriyah
96
Bagus
Lulus
2
Luthfia Fadhlun
P
SDIT As-Sa'adah
94
Bagus
Lulus
3
M. Jauhar Al Fatih
L
SDN 02 Maruya
86
Cukup
Lulus
4
Rizky Amalia Yuswa
P
SDIT Baiturrahman
86
Bagus
Lulus
5
Sarah Fauziyah
P
SDIT Al Furqon
84
Bagus
Lulus
6
Azmi Muhammad
L
82
Bagus
Lulus
7
A Fadhil Al Haili
L
82
Bagus
Lulus
8
Annida Ambarumi
P
82
Bagus
Lulus
9
Hawari Aulia
L
80
Cukup
Lulus
10
Syadza Rose M.
P
SDIT Baiturrahman
80
Bagus
Lulus
11
H Hudzaifah
L
MI El Syifa
80
Bagus
Lulus
12
Jeveni Saradisya
P
78
Bagus
Lulus
13
Saefulah Siddiq
L
SDN 01 Pd. Pinang
78
Bagus
Lulus
14
UmarAbdul Aziz
L
SDIT Auliya
76
Cukup
Lulus
15
Farha Zakiyya
P
SDIT Al-Hikmah
76
Bagus
Lulus
16
Annisa Nurul Aini
P
SDIT As-Syukriyah
76
Bagus
Lulus
17
Hafizh Iqomatul G
P
SDIT Al Furqon
76
Bagus
Lulus
18
Aisyah Farah A.
P
SDIT Auliya
76
Bagus
Lulus
19
Nurul Hidayati
P
SDIT As-Syukriyah
76
Bagus
Lulus
20
Hilyati Taqiyya
P
72
Cukup
Lulus
21
Nasrin Nasir
P
72
Bagus
Lulus
22
Khairuna Yamini
P
72
Bagus
Lulus
23
Nahdiah NK
P
70
Bagus
Lulus
24
Fadhlia Berliani
P
SDIT Al Furqon
70
Bagus
Lulus
25
A. Faiz Abdurrahman
L
SDIT As-Sa'adah
68
Cukup
Lulus
26
Nida Azizah
P
SDIT Baiturrahman
68
Bagus
Lulus
27
Syifa Duhita DA
P
SDIT Al Furqon
66
Cukup
Lulus
28
Mukarromah Nur A.
P
SDN 14 Kr. Tengah
66
Bagus
Lulus
29
Rifdah Luthfiah
P
SDIT Al Furqon
66
Bagus
Lulus
30
Annisa Fatima Zahra
P
SDN 02 Pinang
66
Bagus
Lulus
31
Abdurahman F
L
SDIT Baitul Maal
65
Bagus
Lulus
SDIT As-Syukriyah
SDIT Auliya
32
M Ihsan Ramadhan
L
SDIT Al Furqon
64
Bagus
Lulus
33
Firas
L
SDN 04 Ulujami
62
Cukup
Lulus
34
Rapika Dewi
P
MI Al-Mubarak
60
Cukup
Lulus
35
Annisa Ramadhani
P
60
Kurang
Lulus
36
Armando Bintar W
L
60
Bagus
Lulus
37
Ulfa Aulia
P
MI As-Syukriyah
58
Bagus
Lulus
38
Novita Andiani
P
MI Al-Falah
58
Bagus
Lulus
39
Aal Al Farabi
L
58
Kurang
T. Lulus
40
Mia aulia Fitriannisa
P
SDIT Al-Hikmah
56
Bagus
Lulus
41
Muhammad Afif H
L
SDN 03 Pet. Selatan
56
Bagus
Lulus
42
Ghufron Mauludi
L
55
Kurang
T. Lulus
43
Maryam M.F.
P
54
Cukup
Lulus
44
Wardah Firdaus
P
52
Bagus
Lulus
45
Fahmi Rabbani
L
40
Cukup
Lulus
46
Abdur Rosid
L
47
Firas
L
48
Hanaan Fauziyyah H
P
49
Java Batara Nurazad
L
50
Muhammad Irfan M
L
51
Muhammad Andrey B
L
52
Arsyan Zain Ghazali
L
53
Asti Syakila
P
54
Hafidzati Idzni
P
55
Al Nirsyad Insan
L
SDIT Al-Kautsar
Jakarta, 12 Juni 2007 Kepala SMPIT Insan Mubarak
Edi Nasirun, S.Pd.
Lampiran 4
DAFTAR NILAI EHB PAI SISWA LULUSAN SDIT NO NAMA SISWA 1 Abdurrahman Fadhil Al Hadi 2 Abdurrahman Fi Zhilali'l Islam
NILAI PAI 90 93
3
Anissa Nurul Aini
88
4
Annida Ambarumi
85
5
Fakhirah Dianah Ghaisani
98
6
Farha Zakiyya
94
7
Fatimah Ghaida
84
8
Hafizh Iqomatul Islam
90
9
Luthfiah Fadlun Muhammad
95
10
Mia Aulia Fitrianissa
83
11
Muhamad Ihsan Ramadhan
83
12
Nida Azizah
93
13
Nurul Hidayati
87
14
Rifdah Luthfiyah
80
15
Rizky Amalia Yuswa
88
16
Sarah Fauziyah
85
17
Syadza Rose Mawaddah
94
18
Syifa Duhita Dewakanya
75
19
Umar Abdul Aziz
83 Jumlah Mean
1668 87,8
DAFTAR NILAI EHB PAI SISWA LULUSAN NON SDIT N
NAMA SISWA
NILAI PAI
0 1
Novita Andriani
88
2
Asti Syakila
90
3
Rafika Dewi
73
4
Ahmad Faiz Abdurrahman
85
5
Ulfa Aulia
75
6
Hafidzati Idzni
78
7
Hammaam Hudzaifah
93
8
Java Batara Nurazad
95
9
Abdur Rosyid
73
10
Muhammad. Irfan Muzakki
80
11
Al Nirsyad Insan
73
12 13 14 15 18 17 18 19
Saifullah Siddiq Mohammad Anndrey Baihaqie Muhammad Afif Handrianto Firas Mukaromah Nur Afifah Muhammad Jauhar Al Fatih Annisa Fatima Zahra Arsyan Zain Ghazali Jumlah Mean
88 70 78 88 93 98 83 80 1581 83,2
Lampiran 5
BERITA WAWANCARA Pelaksanaan
: 8 Januari 2008
Nama
: Edi Nasirun, S.Pd.
Jabatan
:-
Kepala SMPIT Insan Mubarak Sekretaris JSIT DKI Jakarta
1. Apa visi, misi dan tujuan dibukanya SMPIT Insan Mubarak 2. Strategi apa yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut ? 3. Bagaimana kurikulum Pendidikan Agama Islam dilaksanakan di SMPIT Insan Mubarak ? 4. Bagaimana kegiatan pembinaan keagamaan di SMPIT Insan Mubarak ? 5. Apa criteria penerimaan siswa yang masuk ke SMPIT Insan Mubarak ?
Lampiran 6 HASIL WAWANCARA 1. Yang menjadi visi SMPIT Insan Mubarak adalah Menjadi Sekolah Unggulan Nasional berbasis Al-Qur’an, sedangkan misi SMPIT IM yaitu : a. Membentuk SDM yang beraqidah lurus, beribadah benar, berakhlak terpuji, berwawasan luas, mandiri dan berketerampilan. b. Memberikan bekal kemampuan
dasar
kepada
siswa
dalam
mengembangkan kehidupannya (life skill). c. Membekali siswa/siswi dengan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an yang benar. Adapun tujuan didirikannya SMPIT Insan Mubarak adalah : a. Mencetak siswa/siswi yang sehat dan kuat, baik jasmani maupun rohani. b. Mewujudkan sekolah unggulan berskala nasional. c. Melahirkan lulusan yang soleh, cerdas, terampil, sehat, berguna dan mandiri. 2.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut seluruh komponen pendukung mulai dari kepala sekolah, guru-guru, komite sekolah, pengurus yayasan maupun walimurid ikut dilibatkan baik dalam perencanaan secara langsung ataupun tidak langsung dalam
3.
Kurikulum yang diajarkan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi versi DIKNAS dipadukan dengan Kurikulum yang dikeluarkan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).
4. Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan antara lain : 5. Kriteria penerimaan siswa baru SMPIT Insan Mubarak : -
Nilai rata-rata raport minimal 7,0
-
Memiliki hafalan minimal ¾ juz 30
-
Sehat jasmani dan rohani.
Interviewee
Jakarta, 8 Januari 2008 Interviewer
Edi Nasirun, S.Pd.
Jamaluddin M
Lampiran 7 BERITA WAWANCARA Pelaksanaan
: 8 Januari 2008
Nama
: Muhammad Amin, Lc
Jabatan
: Guru Bidang Studi Agama Islam (Pembina OSIS)
1. Apa latar belakang pendidikan bapak ¿ 2. Apa posisi atau jabatan bapak di SMPIT Insan Mubarak ¿ 3. Metode apa saja yang bapak gunakan dalam mengajarkan materi PAI ¿ 4. Media apa saja yang bapak gunakan dalam pembelajaran ¿ 5. Apakah ada kendala dalam menyampaikan materi PAI kepada siswa ¿ 6. Usaha apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kendala tersebut ¿ 7. Bagaimanakah sikap siswa ketika berlangsung proses belajar mengajar PAI ¿ 8. Apakah focus dari proses pembelajaran PAI yang bapak usahakan ? 9. Bagaimanakah strategi untuk mewujudkannya ? 10. Apa saja kegiatan keislaman yang dijalankan ? 11. Bagaimanakah keadaan akhlak siswa SMPIT Insan Mubarak Joglo secara umum ¿ 12. Bagaimanakah kemampuan baca Qur,an siswa SMPIT Insan Mubarak ¿ 13. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut ? 14. Menurut bapak apakah ada pengaruh perbedaan latar belakang pendidikan antara SDIT dan bukan SDIT terhadap prestasi belajar, sikap dan kemampuan baca Qur,an di SMPIT Insan Mubarak.
15. Apakah bapak melihat kecenderungan bahwa siswa yang berprestasi baik dan sikapnya baik serta kemampuan baca Qur,annya baik berasal dari lulusan SDIT ? 16. Apakah bapak melihat adanya kecenderungan bahwa siswa yang terlibat atau banyak terlibat (aktif) dalam kegiatan keislaman siswa yang berprestasi atau berasal dari SDIT ? 17. Apakah bapak melihat kecenderungan bahwa siswa yang prestasinya kurang, sikapnya kurang baik dan kemampuan baca Qur,annya kurang berasal dari lulusan non SDIT ? 18. Apakah menurut bapak perbedaan asal sekolah SDIT dan bukan SDIT mempengaruhi daya tangkap atau pemahaman terhadap materi PAI yang bapak ajarkan ? 19. Jika ada, apakah perlu adanya perlakuan berbeda antara siswa yang berbeda latar belakang pendidikannya ? 20. Apakah perlu untuk mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan siswa yang bapak ajar dalam hal ini SDIT dan bukan SDIT terhadap materi PAI ¿ 21. Apakah yang menjadi indikator dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik siswa yang bapak ajar ¿
HASIL WAWANCARA 1. Latar belakang pendidikan saya 2.
Interviewee
Jakarta, 8 Januari 2008 Interviewer
Muhammad Amin, Lc.
Jamaluddin M
RIWAYAT HIDUP Jamaluddin M, lahir di Jakarta, 10 Maret 1969, anak ke-3 dari pasangan Mardani Muhammad dan Ami Ahmad. Setelah menamatkan sekolah dasar di SD Negeri 03 Joglo, Jakarta Barat, pada tahun 1983 melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Al-Islamiyah di Kampung Kecil, Kebayoran Lama, Jakarta Barat. Selanjutnya pada tahun 1986 melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 3 Filial di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Selepas Aliyah, pada tahun 1989, Penulis melanjutkan ke IAIN Jakarta pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Matemátika (Tadris). Kuliah di IAIN Jakarta hanya diikuti sampai dengan semester VII. Setelah keluar dari IAIN, pada tahun 1994 penulis mengikuti kuliah program D-1 untuk jurusan Tehnik Komputer di AMIK BSI. Pada tahun 1995 penulis mengikuti kuliah Program D-3 PGMI (kerjasama IAIN Jakarta dengan Depag) dan selesai tahun 1999. Tahun 2005 penulis mengikuti kuliah program S-1 - PTTM (kerjasama Departemen Agama dengan UIN Jakarta) hingga selesai tahun 2008. Selain kuliah aktifitas penulis adalah mengajar. Penulis mengajar untuk bidang studi Matematika dan Komputer di M.Ts Al-Mubarak dari tahun 1990 hingga tahun 2004. Sejak tahun 2004 penulis aktif mengelola sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan hingga sekarang.