PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN PENGENDALIAN EMOSI ANTARA MEDITATOR DAN NON-MEDITATOR Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Nikolas Aditya Prawira NIM : 029114025
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN PENGENDALIAN EMOSI ANTARA MEDITATOR DAN NON-MEDITATOR
Oleh : Nikolas Aditya Prawira NIM : 029114025
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
A. Tanti Arini, S.Psi., M.si.
tanggal 9 November 2009
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN PENGENDALIAN EMOSI ANTARA MEDITATOR DAN NON-MEDITATOR Dipersiapkan dan ditulis oleh Nikolas Aditya Prawira NIM : 029114025 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 9 November 2009 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama
Tanda tangan
Ketua A. Tanti Arini, S.Psi., M.Si
……………..
Anggota Agung Santoso, MA.
……………..
Anggota Y. Heri Widodo, M.Psi.
……………..
Yogyakarta. 9 November 2009 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan perencanaan yang hati-hati dan mendetail, Seseorang pasti menang. Dengan perencanaan yang ceroboh dan tidak mendetail, Seseorang tidak bisa menang. Betapa kekalahan seseorang lebih pasti kalau dia Tidak memiliki rencana sama sekali! Dari cara bagaimana perencanaan itu dibuat sebelumnya, Kita dapat memprediksi kemenangan atau kekalahan
Sun Tzu
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Orang Tua ku Adikku Saudara-saudaraku Teman-temanku Dan semua orang yang telah membantu penulis
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
Nikolas Aditya Prawira
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Nikolas Aditya Prawira (2009). Perbedaan Pengendalian Emosi antara Meditator dan Non-meditator. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pengendalian emosi antara meditator dan non-meditator. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu, pengendalian emosi meditator lebih tinggi daripada nonmeditator. Meditator yang dimaksud adalah orang-orang yang mengikuti meditasi buka hati dan non-meditator adalah orang-orang yang sama sekali tidak mengikuti meditasi jenis apapun. Meditasi buka hati adalah meditasi yang menekankan santai, seyum, dan pasrah sebagai intinya. Jenis penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Subjek penelitian ini berjumlah 50 orang, yang terdiri dari 25 orang meditator dan 25 orang non-meditator. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan skala pengendalian emosi kepada subjek untuk diisi. Skala pengendalian emosi yang diberikan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Reliabilitas diuji menggunakan koefisien Alpha Cronbach, hasilnya ditemukan nilai reliabilitas sebesar 0,865 dan korelasi aitem total antara 0,311 sampai 0,619. Hasil analisis uji-t menunjukkan nilai t = 6,078 dengan probabilitas 0,000 (ρ < 0,05). Mean meditator adalah 74,52 dan mean non-meditator adalah 63,96. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pengendalian emosi Meditator lebih tinggi daripada Non-meditator.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Nikolas Aditya Prawira (2009). The Difference of Emotional Control Between Meditators and Non-Meditators. Yogyakarta : Sanata Dharma University
This research aimed to find the difference of emotional control between meditators and non-meditators. The hypothesis of this research was the emotional control of meditators is higher than non-meditators. Meditators are people who were already practice open heart meditation and non-meditators are people who didn’t practice any meditation at all. Open heart Meditation focus on relax, smile, and surrender. This research was a comparative study. The subjects of research was 50 people, consist of 25 meditators and 25 non-meditators. The method of collecting data was done by giving a scale to the subject, called the emotional control scale. The validity and reliability of the scale had been tested before. The reliability has been tested using Alpha Cronbach Coefisien, the reliability value is 0.865 and the item total correlations are between 0.311 and 0.619. The result from t-test showed the value of t-test equal to 6.078 with the probability of 0,000 (ρ < 0,05). Mean of meditators was 74.52; while mean of nonmeditators was 63.96. Based on this result of data analysis, it can be concluded that the emotional control of meditators are higher than non-meditators.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Nikolas Aditya Prawira
Nomor Mahasiswa
: 029114025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepasa Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul : Perbedaan Pengendalian Emosi antara Meditator dan Non-Meditator Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk meyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 8 Desember 2009 Yang menyatakan
Nikolas Aditya Prawira
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Saya mengucap syukur kepada Tuhan YME yang telah menganugerahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat memulai dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu A. Tanti Arini S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah banyak meluangkan waktunya, memberikan saran-saran dan petunjuk dalam pengerjaan skripsi ini. 2. Bapak Heri Widodo, S.Psi., M.Si. dan Bapak Agung Santoso, S.Psi, MA. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik bagi penulis sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. 3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah membimbing dan mengajar selama masa perkuliahan. 4. Seluruh Staf dan Karyawan di Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu penulis. 5. Orang tua dan adik saya yang telah banyak membantu dan memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi. 6. Seluruh Staf dan Karyawan Yayasan Padmajaya yang membantu saya dalam pengambilan data. 7. Para peserta Meditasi Buka Hati yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket. 8. Seluruh teman-teman di kantor yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi angket. 9. Teman-teman penulis yang memberi semangat dan membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beserta pihak-pihak lain yang telah turut serta dalam proses pengerjaan skripsi hingga penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis,
Nikolas Aditya Prawira
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.…………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.…………………………….
iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………..
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….
vi
ABSTRAK………………………………………………………………
vii
ABSTRACT…………………………………………………………….
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……. KATA PENGANTAR………………………………………………….
ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...
xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...
1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….
7
C. Tujuan Penelitian………………………………………………...
7
D. Manfaat Penelitian………………………………………………
7
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………. A. Pengertian Meditasi……………………………………………..
8
B. Meditasi Buka Hati……………………………………………...
10
xii
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Emosi……………………………………………………………
12
a. Pengertian Emosi……………………………………………
12
b. Teori Emosi…………………………………………………
15
c. Bentuk-bentuk Emosi………………………………………
16
D. Pengendalian Emosi……………………………………………
20
a. Pengertian Pengendalian Emosi……………………………
20
b. Ketrampilan Mengendalikan Emosi……………………….
21
c. Model Pengendalian Emosi………………………………..
24
d. Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Emosi………….
25
E. Perbedaan Pengendalian Emosi Meditator dan Non-Meditator..
26
F. Hipotesis………………………………………………………..
30
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………...
31
A. Jenis Penelitian…………………………………………………..
31
B. Identifikasi Variabel……………………………………………..
31
C. Definisi Operasional……………………………………………..
31
1. Pengendalian Emosi…………………………………………
31
2. Meditator dan Non-Meditator…………………………………
32
D. Subjek Peneltitian………………………………………………….
33
E. Alat Pengumpul Data………………………………………………
34
F. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………..
34
1. Validitas………………………………………………………..
34
2. Seleksi Aitem…………………………………………………..
35
3. Reliabilitas……………………………………………………..
36
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Analisis Data………………………………………………………. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………
37 39
A. Orientasi Kancah Penelitian………………………………………..
39
B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………
39
C. Deskripsi Data Penelitian…………………………………………..
40
D. Analisis Data……………………………………………………….
40
1. Uji Normalitas………………………………………………….
40
2. Uji Homogenitas……………………………………………….
41
3. Uji Hipotesis…………………………………………………..
41
E. Pembahasan……………………………………………………….
42
F. BAB V PENUTUP……………………………………………….
45
A. Kesimpulan……………………………………………………..
45
B. Saran……………………………………………………………
45
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
46
LAMPIRAN………………………………………………………………
49
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 1. Item Pengendalian Emosi sebelum pengujian…………………….
38
Tabel 2. Item Pengendalian Emosi sesudah pengujian…………………….
38
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov………..
41
Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas………………………………
41
Tabel 5. Hasil Uji t…………………………………………………………
42
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A 1. Reliabilitas 2. Uji Normalitas 3. Uji t LAMPIRAN B 1. Skala untuk Tryout 2. Skala untuk penelitian
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Orang awam pada umumnya menganggap bahwa emosi itu adalah rasa marah. Emosi bukan hanya marah saja tetapi juga ada rasa takut, khawatir, bahagia, dan lain-lain. Menurut Albin (1986) emosi dapat diartikan sebagai perasaan yang dimiliki dan dialami oleh setiap manusia. Ada 2 jenis emosi menurut Albin (1986), yaitu emosi negatif dan emosi positif. Emosi negatif adalah perasaan yang tidak menyenangkan seperti marah, iri, dan cemburu, sedangkan emosi positif adalah perasaan yang menyenangkan seperti bahagia dan kasih sayang. Emosi yang dirasakan manusia memang rumit. Emosi tidak selalu berlangsung sempurna dan menyenangkan, bahkan kadang menyakitkan seperti perasaan sedih saat seseorang ditinggalkan orang yang dicintainya. Emosi dapat juga menjadi tak terkendali, dan menegangkan seperti yang dialami seorang ayah saat menanti kelahiran anaknya, sesaat ia tegang menanti sesaat kemudian bergembira saat anaknya lahir. Emosi yang seperti itu sering dianggap kalah penting dibandingkan pikiran, tetapi pada kenyataannya hidup ini tidak pernah lepas dari emosi. Manusia cenderung berperilaku berdasarkan emosi daripada pikiran atau logika. (Covey, dalam Wijokongko, 1997)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Emosi merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dikatakan tidak lengkap jika tidak ada emosi, sebab manusia tidak akan dapat merasakan bahagia, sedih, kecewa, dan perasaan-perasaan lainnya. Hal yang terjadi apabila manusia tidak mempunyai emosi yaitu ketidakmampuannya untuk berkembang. Manusia yang merasa kecewa karena mengalami kegagalan tentunya akan berusaha lebih untuk memperbaikinya, hal ini membuat manusia berkembang. Perasaan lain seperti perasaan senang karena mengalami keberhasilan akan membawa pengalaman emosi yang lain pula. Pengalamanpengalaman emosi yang berbeda membuat manusia menjadi berkembang dan membuat hidup ini berarti. Manusia yang tidak dapat merasa sedih atau gembira dalam segala hal tidak ada bedanya dengan sebuah robot. Kehidupan emosi erat kaitannya dengan kehidupan sosial manusia, setiap hubungan seseorang dengan orang lain pasti melibatkan emosi. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi setiap manusia untuk dapat mengendalikan emosi. Emosi yang terkendali secara benar dapat menjadi kekuatan luar biasa untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Wijokongko (1997) mengatakan emosi adalah suatu kekuatan kalau manusia mampu mengendalikannya. Sebaliknya, emosi dapat merusak kalau diri manusia yang dikuasai emosi. Contohnya adalah emosi marah yang berlebihan dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku agresif. Perang sebagai salah satu contoh pelampiasan kemarahan tanpa kendali, setiap orang yang terlibat saling membunuh karena kedua belah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pihak yang saling bertikai tidak mampu mencari penyelesaiannya. Perang yang terus menerus dapat mengakibatkan musnahnya suatu peradaban dan kerugian harta benda yang tak terhitung jumlahnya. Jika saja orang tersebut mampu mengendalikan amarahnya dan tetap tenang, mungkin akan menemukan penyelesaian selain perang yang melibatkan banyak orang sehingga tercipta rasa aman dan puas. Contoh lainnya adalah euphoria, yaitu rasa gembira yang berlebihan. Perasaan gembira merupakan perasaan yang menyenangkan tetapi jika berlebihan dan tidak dikendalikan dapat mengakibatkan hal yang buruk terjadi seperti supporter klub sepakbola yang merayakan kemenangan teamnya secara berlebihan sehingga melakukan pengrusakkan dan pencurian di jalan-jalan yang mereka lewati, mabuk-mabukkan dan mengganggu orang lain di sekitarnya. Hal seperti ini dapat dihindarkan jika mereka mampu untuk mengendalikan emosinya. Berdasar contoh di atas, pengendalian emosi baik itu emosi positif maupun negatif diperlukan agar hal-hal tersebut dapat dihindarkan. Salah satu cara pengendalian emosi yang sedang berkembang saat ini yaitu dengan cara meditasi. Meditasi sebagai cara hidup sudah dikenal selama ribuan tahun, terutama dalam kebudayaan timur seperti di Cina dan India. Macam-macam teknik meditasi semakin berkembang dan maju hingga merambah ke kebudayaan barat. Meditasi yang berkembang di dunia barat membuat ketertarikan orang barat untuk belajar bermeditasi ke Asia (Humphrey, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kini
siapapun
yang
ingin
belajar
bermeditasi
dapat
mempelajarinya di berbagai tempat dan aliran melalui kursus, seminar, lokakarya dan kelas meditasi. Setiap orang yang ingin belajar meditasi pun dapat mendapat informasi dengan cepat sebab saat ini berbagai media komunikasi seperti internet, televisi, radio, maupun surat kabar sering memuat topik mengenai meditasi. Orang-orang yang belajar dan melakukan meditasi dalam penelitian ini disebut meditator dan orang yang tidak melakukan meditasi disebut non-meditator. Humphrey (2000) mengatakan tidak ada definisi yang pasti mengenai pengertian meditasi sebab setiap orang memiliki definisinya masing-masing. Definisi tersebut bergantung pada pengalaman dan pemahaman seseorang dalam melakukan meditasi, setiap orang akan merasakan
sensasi
yang
berbeda-beda
dan
hal
tersebut
akan
mempengaruhi pendapat orang itu mengenai meditasi. Seorang meditator akan mendefinisikan meditasi berdasarkan apa yang telah ia alami, pahami, dan rasakan dalam melakukan meditasi. Sedangkan seorang nonmeditator mungkin akan mendefinisikan meditasi berdasar apa yang ia lihat atau dengar dari orang lain. Menurut Humphrey (2000) lagi, meditasi adalah jalan ke dalam diri, suatu keadaan kesadaran yang berguna untuk mengembangkan diri secara menyeluruh dan alat yang sangat berguna untuk mengatasi masalah fisik, emosi, dan jiwa. Keuntungan dari bermeditasi berdasarkan hasil penelitian Bogart (1991) antara lain membuat seseorang menjadi tenang, mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
keseimbangan antara pikiran dan emosi, dan menjadi lebih percaya diri. Selain itu, seseorang menjadi lebih mudah menyesuaikan diri, perubahan perilaku yang bersifat negatif, dan menciptakan ketenangan yang membawa pada efisiensi kerja, keterbukaan perasaan, penerimaan, dan membangkitkan kesadaran yang lebih tinggi di kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa meditasi menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengendalikan emosi, mengurangi stress, bahkan dapat membuat seseorang berubah perilakunya. Penelitian lain yang mendukung kelebihan meditasi adalah penelitian oleh Psikolog Universitas California, San Fransisco, Paul Ekman (dalam Lominto, 2003). Ia meneliti 15 orang guru yang mengikuti kursus meditasi selama 5 minggu. Para guru tersebut mengikuti sederetan tes psikologi sebelum dan sesudah pelatihan. Hasilnya adalah tanggapantanggapan emosional para subjek menjadi lebih positif setelah mengikuti pelatihan daripada sebelumnya. Meditasi yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah Meditasi Buka Hati. Meditasi ini menekankan santai, senyum, dan pasrah dalam prakteknya. Meditasi buka hati diajarkan oleh seorang Reiki Master. Reiki Master adalah orang yang berwenang mengajar Reiki dan meditasi buka hati. Tujuan utama dari meditasi buka hati adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (Effendi, 2003). Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan seorang Reiki Master di Yogyakarta, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan meditasi ini, baik spiritualitas maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
fisik. Menurut beliau, meditasi buka hati tidak hanya membuat badan lebih sehat dan lebih baik tetapi juga membuat menjadi lebih tenang dan lebih dekat pada Tuhan. Hal ini akan banyak mempengaruhi tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama menyangkut hubungan dengan orang lain. Hasil wawancara lainnya dengan beberapa peserta meditasi buka hati yakni kebanyakan dari mereka dapat menghentikan kebiasaankebiasaan buruknya seperti merokok atau berjudi. Ada peserta yang dulunya mudah marah dan dianggap galak oleh anak-anaknya, setelah ikut meditasi menjadi berkurang marah-marahnya. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa dengan melakukan meditasi buka hati, dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih bersahaja, tidak hanya mampu mengendalikan emosi, tetapi juga mampu mengubah perilaku seseorang. Ada berbagai macam cara untuk mengendalikan emosi selain dengan
menggunakan
meditasi,
antara
penyesuaian kognisi, dan sebagainya (dalam
lain
dengan
pengalihan,
Hude, 2006). Para non-
meditator umumnya menggunakan berbagai cara untuk mengendalikan emosinya, cara ini diperoleh antara lain melalui pengalaman-pengalaman hidup. Keuntungan meditator buka hati selain dapat menggunakan caracara tersebut mereka terbantu dengan latihan meditasi yang dilakukannya. Latihan meditasi menekankan pada latihan kesadaran yang penting dalam proses mengendalikan emosi dan latihan tersebut dilakukan secara terstruktur oleh para meditator. Hal ini mengindikasikan meditator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memiliki keuntungan dalam pengendalian emosi dibandingkan nonmeditator. Namun hal ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut apakah meditator dan non-meditator berbeda dalam pengendalian emosi.
B. RUMUSAN MASALAH Apakah ada perbedaan pengendalian emosi antara meditator dan non-meditator?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengendalian emosi antara meditator dan non-meditator.
D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas dapat kita simpulkan manfaat penelitian ini. 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini menambah kajian dalam psikologi klinis, yaitu mengenai efek meditasi buka hati dan pengendalian emosi. 2. Manfaat praktis Penelitian ini memberi gambaran pada masyarakat mengenai cara mengendalikan emosi dengan menggunakan santai, senyum, dan pasrah yang merupakan inti dari meditasi buka hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN MEDITASI Banyak
cara
mendefinisikan
meditasi.
Banyaknya
definisi
mengenai meditasi tidak lepas dari banyaknya jenis meditasi. Definisi meditasi yang sering kita dengar yaitu meditasi adalah kegiatan bermeditasi itu sendiri. (Wilson, 2003) Menurut Humphrey (2000) meditasi hanya dapat dikenal melalui pengalaman. Meditasi hanya dapat dipahami jika dilakukan. Meditasi tidak dapat dipahami secara intelektual, sama seperti cinta tidak dapat dipahami dengan membaca novel romantis, atau seperti menjelaskan rasa jeruk kepada orang yang belum pernah memakannya. Menurut Humphrey (2000) lagi, meditasi merupakan kegiatan mental yang berkenaan dengan kesadaran. Dalam hal ini, kesadaran tidak ada kaitannya dengan kemampuan intelektual, latar belakang pendidikan ataupun kepribadian. Meditasi dapat dianggap kesadaran atau persepsi total. Pandangan di atas hampir sama dengan definisi meditasi yang diungkapkan Wilson (2003) yaitu bahwa meditasi berarti meningkatkan kesadaran. Wilson juga menambahkan meditasi berarti berada dalam meditasi. Dalam meditasi, seseorang belajar untuk hidup pada saat ini, tak ada apapun yang dapat mengganggu kita, kita tidak terikat dengan masa lalu ataupun cemas tentang masa depan, pikiran dan emosi kita lebih 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebagai pelayan dibandingkan tuan. Pada saat itulah, kesadaran kita berada pada keadaan yang sempurna. Keadaan ini disebut
“berada dalam”.
Meditasi adalah tentang bagaimana “berada dalam” dan bukan melakukan. (2003) Krishna (2006) mengatakan bahwa meditasi adalah gaya hidup. Meditasi harus menjadi dasar kehidupan seseorang, baru ia dapat disebut meditator. Khrisna juga berpendapat meditasi sama dengan perluasan kesadaran dan hasil akhir dari meditasi adalah
Samadhi atau
keseimbangan. Setelah mencapai keseimbangan diri, manusia tidak merasa gelisah, takut, cemas, atau khawatir lagi. Lain lagi dengan Pokharna (2003) yang mengatakan bahwa meditasi adalah proses penyembuhan dan pemulihan dari seluruh pikiran, tunuh, dan jiwa. Ia menambahkan kata meditation, medicine, dan medication memiliki kesamaan kata dasar bahasa latin yaitu medicus yang berarti “untuk pengobatan”. Kata meditation ini kemungkinan didapat dari akar bahasa latin mederi yang berarti “untuk menyembuhkan”. Menurut ajaran Sahajayoga, meditasi adalah suatu tingkatan dimana terjadi kedamaian dan ketenangan dalam pikiran seseorang, diam namun sepenuhnya siaga. Kekuatan utama dari meditasi adalah membawa kita secara nyata kedalam tingkatan kesadaran yang lebih tinggi yang akan membantu kita manusia untuk mendapatkan sebuah kebenaran dalam sebuah hal. (about sahaja, 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Saraydarian (2007) mengatakan meditasi adalah suatu proses pemekaran batin (inner blooming), suatu proses pengisian wahana-wahana dalam tubuh dengan energy spiritual. Energi ini meregenerasi tubuh, membersihkan wahana emosional, dan memurnikan pikiran manusia sehingga membuat seseorang tampak lebih muda, hati masuk kea lam kedamaian dan pikiran menjadi lebih tajam dan berjangkauan lebih luas. Dari beberapa definisi meditasi di atas, dapat disimpulkan meditasi adalah suatu kegiatan mental guna meningkatkan kesadaran, yang mempengaruhi proses penyembuhan dan pemulihan dari seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa serta memurnikan pikiran sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan dalam pikiran, membuat pikiran menjadi lebih tajam dan berjangkauan lebih luas dan hati masuk ke alam kedamaian.
B. MEDITASI BUKA HATI Meditasi buka hati diajarkan dan disebarluaskan oleh Yayasan Padmajaya yang berpusat di Jakarta. Cabang Yayasan Padmajaya sudah ada di beberapa kota di Indonesia bahkan mulai meluas ke mancanegara. Metode yang digunakan untuk mengajarkan meditasi ini yaitu dengan mengadakan lokakarya dan diadakan retret untuk lebih mendalaminya. Meditasi buka hati merupakan jenis meditasi yang menggunakan doa. Konsep utama meditasi ini yaitu bahwa tujuan hidup yang sebenarnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan membuka hati dan pasrah dari hati kepadaNya. Semuanya untuk lebih membuka hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Tuhanlah tujuan hidup satu-satunya dan hanya berkat Tuhanlah yang terbaik. (Effendi, tanpa tahun) Kunci penting dalam berlatih meditasi buka hati adalah santai, senyum lepas, dan pasrah (tidak membiarkan otak bekerja secara berlebihan) dengan begitu kita akan mencapai hasil yang terbaik. Santai sebab hanya disaat santai dominasi otak berkurang sehingga dapat membiarkan perasaan hati bekerja, senyum lepas sebab dengan tersenyum lepas maka perasaan hati akan menjadi lebih kuat, dan pasrah sebab hanya disaat otak tidak bekerja secara berlebihan, hati tidak ditahan oleh otak. (Effendi, 2006) Saat melakukan meditasi buka hati, biasanya meditator menyentuh bagian tengah dada yang merupakan letak keberadaan hati manusia agar hati menjadi lebih sensitive dan pikiran tidak mudah melayang, jika pikiran kita melayang atau melamun berarti kita tidak berada dalam hati. Dalam meditasi buka hati, peranan hati sangat penting. Hati yang dimaksud disini bukanlah organ tubuh fisik yang biasa juga disebut dengan liver, maupun jantung (heart). Yang dibicarakan adalah pusat perasaan dan kasih yang ada pada setiap manusia yang merupakan sesuatu non-fisik dan terletak di dalam rongga dada. Hati adalah pusat perasaan halus dan kasih karena hati merupakan kunci hubungan kepada Tuhan. Manusia memilki roh yang merupakan diri sejati seorang manusia. Roh manusia disebut sebagai diri sejati karena roh adalah zat (percikan) dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sang Pencipta. Oleh karena keberadaan zat Sang Pencipta di dalam hati, maka hati dapat terhubung kepada Tuhan dan menjadi kunci hubungan manusia kepada Tuhan. (Effendi, 2006) Ada dua tingkatan dalam meditasi ini, yaitu : 1) Tingkat 1, untuk mengenal hati, menguatkan, dan membuka hati
supaya hati lebih terbuka dan terhubung kepada
Tuhan YME. Pada
tingkat ini kita para meditator mulai
dapat mempergunakan hati
secara sadar untuk berbagai
kegiatan tertentu. 2) Tingkat 2, membuka hati mempergunakan
lebih
lanjut
hati dalam hampir
dan
dapat
semua
kegiatan. Dalam penelitian ini, orang-orang yang melakukan meditasi buka hati disebut meditator dan orang-orang yang sama sekali tidak melakukan meditasi disebut non-meditator.
C. EMOSI a. Pengertian Emosi Dalam masyarakat, emosi lazim dipahami sebagai marah. Namun pendapat itu salah, emosi bukan hanya rasa marah saja, ada sedih, gembira, kecewa, semangat, benci, dan cinta. Jung (dalam Widjokongko, 1996) mengatakan tanpa emosi, tidak seorangpun dapat melenyapkan kegelapan dan menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
terang. Emosi mengubah orang apatis menjadi aktivis. Emosi merupakan kekuatan luar biasa, siap untuk dibangunkan dan dimanfaatkan oleh mereka yang tahu caranya. Menurut
Widjokongko
(1996),
emosi
adalah
bahasa
komunikasi dalam diri kita dan kita perlu mempelajari maknanya. Menurutnya, kita harus menemukan makna positif di balik berbagai emosi dan perasaan yang ada dalam diri, kita perlu mengerti makna dari emosi sehingga dapat bertindak dengan bijaksana. Dengan demikian, emosi bukanlah lawan, melainkan kawan yang akan banyak membantu dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup. Lazarus, seorang professor dari Universitas California yang telah malang melintang dalam penelitian emosi, mengutip definisi emosi dari para pendahulunya seperti Hillman dan Drever sebagai berikut : (dalam Hude, 2006)
Emosi : Dilukiskan dan dijelaskan secara berbeda oleh para psikolog, namun semua sepakat bahwa emosi adalah bentuk yang kompleks dari organisme, yang melibatkan perubahan fisik dari suatu karakter (misal dalam bernafas, denyut nadi, produksi kelenjar, dsb) dan, dari sudut mental, adalah suatu keadaan senang atau cemas, yang ditandai adanya perasaan yang kuat, dan biasanya dorongan menuju bentuk nyata dari tingkah laku. Jika emosi itu sangat kuat akan terjadi sejumlah
gangguan
terhadap
fungsi
intelektual,
tingkat
kecenderungan terhadap tindakan yang bersifat tidak terpuji.
disasosiasi
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Hude (2006) mendefinisikan emosi sebagai suatu gejala psikofisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta diwujudkan dalam bentuk ekspresi tertentu. Emosi dirasakan secara psiko-fisiologis karena terkait langsung dengan jiwa dan fisik manusia. Lebih lanjut lagi dalam Hude (2006) dikatakan bahwa emosi adalah sesuatu yang dirasakan pada saat terjadinya, bersifat fisiologis dan berbasis pada perasaan emosional. Emosi juga menimbulkan efek pada persepsi, pemikiran, dan perilaku dan menimbulkan dorongan atau motivasi. Pendapat yang hampIr sama dikatakan oleh Hurlock (1967). Ia mengatakan emosi adalah sumber dari motivasi, semua emosi mendorong individu melakukan aksi. Emosi juga merupakan sumber kenikmatan, sebagai contoh seseorang yang merasa lelah oleh rutinitas sehari-hari akan memasuki tahap relaksasi yang selalu dapat dinikmati. Magoenprasodjo (2005) mengatkan emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu atau setiap keadaan mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap. Emosi merupakan keadaan di dalam (inner state) dengan manifestasi di luar. Dua hal tersebut dibentuk, diatur, dan ditentukan oleh norma budaya dan tidak dibangun berdasarkan keadaan biologis atau fisik yang konkrit dan pasti seperti umur dan jenis kelamin. (Heider, 1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasar pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan emosi adalah perasaan dalam diri manusia, merupakan sumber motivasi yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi tertentu dan menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku.
b. Teori Emosi Teori James-Lange merupakan perpaduan teori dari William James dan Carl Lange. Lange (dalam Hude, 2006) mengemukakan bahwa emosi identik dengan perubahan-perubahan dalam
sistem
peredaran
darah.
Pendapat
ini
kemudian
dikembangkan oleh James dengan mengatakan bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsanganrangsangan yang datang dari luar. Dapat disimpulkan bahwa teori James-Lange menempatkan aspek persepsi terhadap respon fisiologis yang terjadi ketika ada rangsangan datang sebagai pemicu emosi yang dialami manusia. Teori Cannon-Bard menolak teori James-Lange yang lebih dulu dikenal. Teori ini menjelaskan bahwa persepsi terhadap objek yang dapat menimbulkan emosi diproses secara simultan oleh dua instansi, yakni sistem syaraf otonom dan cerebral cortex. Degup jantung, begidik (bulu roma berdiri), atau napas berat terengahengah terjadi bersamaan dengan emosi takut. Singkatnya emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan perubahan fisiologis terjadi secara simultan. Bisa saja perubahan fisiologis muncul belakangan, tapi selisihnya sangat tipis. Menurut teori ini, tidak mungkin terjadi perubahan faali yang menyebabkan kemunculan emosi sebagaimana deskripsi teori James-Lange. (dalam Hude, 2006) Teori Schachter-Singer menempatkan kognisi pada posisi yang sangat menentukan. Teori ini meyakini bahwa emosi merupakan fungsi interaksi antara faktor kognitif dan keadaan keterbangkitan fisiologis. Teori Schachter-Singer sering pula disebut sebagai two-factor theory of emotion, karena teori ini didasarkan pada dua hal yang terjadi, yakni perubahan fisiologis. (dalam Hude, 2006)
c. Bentuk-bentuk Emosi Mangoenprasodjo
(2005)
menguraikan
bentuk-bentuk
emosi yang sering dialami sebagai berikut : 1) Takut Emosi ini cenderung atau sering disebabkan oleh situasi sosial tertentu, biasanya kondisi ketakutan pada suatu objek yang nyata. Misalnya, takut berada di tempat yang gelap atau sepi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Khawatir Khawatir ini merupakan bentuk ketakutan, tetapi lebih bersifat imajiner atau khayalan. Kekhawatiran muncul kalau intensitas katakutan meningkat. Misalnya, khawatir kalau kita tidak berhasil melakukan sesuatu atau tidak lulus ujian. 3) Marah Marah bersifat sosial dan biasanya terjadi jika mendapat perlakuan tidak adil atau tidak menyenangkan dalam interkasi sosial. Marah membuat kita menjadi tertekan. Saat kita marah denyut jantung kita bertambah cepat dan tekanan darah naik. Napas pun tersengal dan pendek, serta otot menegang. 4) Sebal Sebal terjadi kalau kita merasa terganggu, tetapi tidak sampai menimbulkan kemarahan dan cenderung tidak menimbulkan tekanan bagi kita. Sebal akan muncul berkaitan dengan hubungan antar pribadi, misalnya kita sebal melihat teman atau si pacar yang tidak perhatian. 5) Frustasi Rasa frustasi merupakan keadaan saat individu mengalami hambatan-hambatan
dalam
pemenuhan
kebutuhannya,
terutama bila hambatan tersebut muncul dari dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sendiri. Konsekuensi frustasi dapat menimbulkan perasaan rendah diri. Kita dianggap mampu memberikan respon positif terhadap rasa frustasi kalau mampu memahami sumber-sumber frustasi dengan logis. Namun, reaksi yang negatif juga dapat muncul dalam bentuk agresi fisik dan verbal, pengalihan kemarahan pada objek lain, serta penghindaran terhadap sumber persoalan atau realitas hidupnya. 6) Cemburu Merupakan
suatu
keadaan
ketakutan
yang
diliputi
kemarahan. Perasaan ini muncul dikarenakan perasaan tidak aman dan takut status atau posisi kita akan digantikan oleh orang lain. Yang paling sering kita alami adalah cemburu kalau melihat cowok atau cewek kita dekat sama orang lain ataupun kalau sahabat kita mulai dekat dengan teman lain. 7) Iri Hati Emosi ini ditujukan terhadap orang tertentu atau benda yang dimiliki orang lain. Hal ini bisa menjadi halo yang berat bagi kita karena berkaitan dengan materi yang juga menunjukkan status sosial. Misalnya, kita iri melihat si A lebih cantik, kaya, popular daripada kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
8) Dukacita Dukacita merupakan perasaan galau atau depresi yang tidak terlalu berat, tetapi mengganggu individu. Keadaan ini terjadi bila kita kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat berarti buat kita. Kalau dialami dalam waktu yang panjang dan berlebihan akan menyebabkan kerusakan fisik dan psikis yang cukup serius hingga depresi. 9) Afeksi atau Kasih Sayang Afeksi adalah keadaan emosi yang menyenangkan dan objeknya lebih luas, memiliki intensitas yang tidak terlalu kuat (tidak sekuat cinta), dan berkaitan dengan rasa ingin dimiliki dan dicintai. 10) Bahagia Perasaan ini dihayati secara berbeda-beda oleh setiap individu.
Bahagia
muncul
karena
remaja
mampu
menyesuaikan diri dengan baik pada suatu situasi, sukses dan memperoleh keberhasilan yang lebih baik dari orang lain atau berasal dari terlepasnya energi emosional dari situasi yang menimbulkan kegelisahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. PENGENDALIAN EMOSI a. Pengertian Pengendalian Emosi Rasa marah, kesal, sebal, sedih, atau gembira adalah hal yang wajar yang tentunya sering dialami meskipun tidak setiap saat. Pengungkapan emosi itu ada juga aturannya. Supaya bisa mengekpresikan emosi secara tepat, kita perlu pengendalian emosi. Hurlock (1980) mengatakan pengendalian bukan berarti menekan atau menghilangkan, melainkan belajar untuk mengatasi situasi dengan sikap rasional, untuk merespon secara realistik, tidak secara emosional. Hurlock (1980) menambahkan pengendalian emosi sendiri berarti mengendalikan overt expression atau perilaku yang tampak, dalam bentuk motor ataupun verbal, terhadap emosi yang tidak dapat diterima secara sosial. Mangoenprasodjo (2005) juga berpendapat pengendalian emosi ini bukan merupakan upaya untuk menekan atau menghilangkan emosi melainkan : 1) Belajar menghadapi situasi dengan sikap rasional. 2) Belajar mengenali emosi dan menghindari dari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat menimbulkan respons emosional. 3) Bagaimana memberikan respon terhadap situasi tersebut dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebihan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
proporsional, sesuai dengan situasinya, serta dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan sosial. 4) Belajar mengenal, menerima, dan mengekspresikan emosi positif (senang, sayang atau bahagia) dan negative (khawatir, sebal, sedih, atau marah). 5) Belajar menunda pemuas kebutuhan. Dari penjelasan
di
atas dapat
disimpulkan
bahwa
pengendalian emosi bukan berarti kita melawan atau berusaha menghilangkan dan menekan emosi melainkan kita belajar untuk memahami den mengenal emosi baik dari perasaan maupun pikiran dan mengontrol ekspresi yang muncul sehingga dapat bertindak sesuai dengan diri dan lingkungannya.
b. Ketrampilan Mengendalikan Emosi Mangoenprasodjo
(2005)
mengatakan
kegagalan
mengendalikan emosi terjadi karena seseorang kurang mau berusaha menilai sesuatu dengan kepala dingin. Karena itu, ketrampilan mengendalikan emosi diperlukan. Ketrampilan itu antara lain : 1) Mengenali dan mendefinisikan perasaan yang muncul. 2) Mengemukakan
perasaan
intensitas (kadar) perasaan.
dan
dapat
menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Mengelola perasaan. 4) Mengandalikan diri sendiri. 5) Mengurangi stress. 6) Mengetahui
perbedaan
antara
perasaan
dan
tindakan. Thompson (mengelola
emosi)
(1994)
mendefinisikan
sebagai
kemampuan
regulasi-emosi
untuk
memonitor,
mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosional individu untuk mencapai tujuan individu tersebut. Indikator dari regulasi emosi adalah sebagai berikut : 1) Kemampuan
memonitor
(emotions
kemampuan individu untuk
monitoring)
yaitu
menyadari dan memahami
keseluruhan proses yang terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya, dan latar belakang dari tindakannya. Aspek ini merupakan dasar dari seluruh aspek lainnya, yang berarti kesadaran-diri ini akan mebantu tercapainya aspek-aspek yang lain. Arti lainnya adalah individu mampu terhubung dengan emosi-emosinya, pikiran-pikirannya dan keterhubungan ini membuat individu mampu menamakan dari setiap emosi yang muncul. 2) Kemampuan mengevaluasi emosi (emotions evaluating) yaitu kemampuan individu untuk mengelola dan menyeimbangkan emosi-emsoi yang dialmainya. Kemampuan mengelola emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ini, khususnya emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, kecewa, dendam, dan benci akan membuat individu tidak terbawa
dan
terpengaruh
secara
mendalam,
sehingga
mengakibatkannya tidak mampu lagi berpikir rasional. Sebagai contoh ketika individu mengalami perasaan kecewa dan benci, dia kemudian mampu menerima perasaan tersebut apa adanya, tidak
berusaha
menolaknya
dan
kemudian
berusaha
menyeimbangkan emosi tersebut secara konstruktif. Misalnya melihat
peristiwa
yang
menimbulkan
kekecewaan
dan
kebencian dari sudut pandang yang lebih positif, mengambil hikmah di balik masalah tersebut atau mencoba untuk memaafkan diri sendiri atau orang lain yang terlibat dalam masalah
tersebut.
Akibatnya
dia
mampu
meredakan
kekecewaannya dan kebenciannya tersebut, sehingga tidak berlarut-larut terombang-ambing dalam kekecewaan dan kebencian. 3) Kemampuan memodifikasi (emotions modifications) yaitu kemampuan individu untuk merubah emosi sedemikian rupa sehingga mampu memotivasi diri terutama ketika individu berada dalam keadaan putus asa, cemas, dan marah. Kemampuan
ini
kemudian
membuat
individu
mampu
menumbuhkan optimism dalam hidupnya. Kemampuan ini akan membuat individu mampu bertahan dalam masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
membebaninya,
mampu
untuk
terus
berjuang
ketika
menghadapi hambatan yang besar, tidak pernah mudah putus asa dan kehilangan harapan. Kemampuan regulasi-emosi atau ketrampilan mengelola emosi menjadi penting bagi individu untuk dapat efektif dalam melakukan coping terhadap berbagai masalah yang mendorongnya mengalami kecemasan dan depresi. Individu yang mampu mengelola emosi-emosinya dengan efektif, akan lebih memiliki daya tahan untuk tidak terkena kecemasan dan depresi. Terutama jika individu mampu mengelola emosi-emosi negatif yang dialaminya seperti perasaan sedih, marah, benci, kecewa, atau frustasi. (Goleman, 1995)
c. Model Pengendalian Emosi Menurut Hude (2006) emosi yang muncul, terutama emosi negative, dipicu oleh konflik dan stress. Oleh karena itu, pengendalian emosi sangat penting untuk mereduksi ketegangan yang timbul akibat emosi yang memuncak. Ada beberapa model (bentuk) pengendalian emosi, antara lain : 1) Model
displacement,
yakni
dengan
cara
mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi kepada objek lain. Model ini meliputi katarsis, manajemen ‘anggur masam’(rasionalisasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Model cognitive adjustment, yaitu penyesuaian antara pengalaman dan pengetahuan yang tersimpan (kognisi) dengan upaya memahami masalah yang muncul. Model ini meliputi atribusi positif, empati, dan altruism. 3) Model coping, yaitu dengan menerima atau menjalani segala hal yang terjadi dalam kehidupan, meliputi
syukur-sabar,
pemberian
maaf,
dan
regresi,
represi,
dan
adaptasi. 4) Model
lain-lain
seperti
relaksasi. d. Faktor yang Mempengaruhi pengendalian emosi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengendalian emosi seseorang, yaitu : 1) Kecerdasan emosional Goleman (2006) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Usia Teori sosiokognitif berpendapat bahwa seiring bertambahnya usia terjadi peningkatan kemampuan dalam
memahami
dan
mengontrol
atau
mengendalikan emosi karena pengalaman seseorang dapat mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk memahami, mengantisipasi, dan bereaksi terhadap respon emosional orang lain (Age and the understanding of emotion, 2002). Dari 2 faktor di atas hanya faktor usia yang dikendalikan dalam penelitian ini. Faktor usia dikontrol dengan memilih subjek yang berusia 21 tahun ke atas atau orang dewasa. Kecerdasan Emosi tidak dikendalikan sebab variabel tergantung dalam penelitian ini, yaitu pengendalian emosi termasuk dalam salah satu kemampuan kecerdasan emosi. Dalam penelitian ini, pengendalian emosi yang dilakukan adalah pengendalian emosi negatif dan positif. Emosi negatif adalah hal yang tidak menyenangkan seperti sedih, marah, iri sedang emosi positif adalah perasaan yang menyenangkan seperti bahagia, senang, dan sayang.
E. PERBEDAAN PENGENDALIAN EMOSI MEDITATOR DAN NONMEDITATOR Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri manusia dan mempengaruhi persepsi dan perilaku manusia. Berbagai macam emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dapat dirasakan manusia, antara lain marah, sedih, sebal, iri (emosi negatif) dan senang, bahagia, sayang (emosi positif). Manusia terkadang sulit mengendalikan emosinya, bahkan mereka cenderung dikuasai emosinya. Oleh sebab itu, manusia mencari cara untuk dapat mengendalikan emosinya, baik itu emosi positif ataupun negatif. Menurut Mangoenprasodjo (2005) mengendalikan emosi berarti belajar. Belajar di sini berarti belajar menghadapi situasi dengan sikap rasional, belajar mengenali emosi dan menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi
yang
dapat
menimbulkan
respons
emosional,
bagaimana
memberikan respon terhadap situasi tersebut dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebihan atau proporsional, sesuai dengan situasinya, serta dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan sosial, belajar mengenal, menerima, dan mengekspresikan emosi positif (senang, sayang atau bahagia) dan negatif (khawatir, sebal, sedih, atau marah) dan belajar menunda pemuasan kebutuhan. Salah satu cara untuk memudahkan pengendalian emosi adalah dengan melakukan meditasi. Meditasi adalah suatu kegiatan mental guna meningkatkan kesadaran, yang mempengaruhi proses penyembuhan dan pemulihan dari seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa serta memurnikan pikiran sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan dalam pikiran, membuat pikiran menjadi lebih tajam dan berjangkauan lebih luas dan hati menjadi damai. Seorang meditator mampu mengendalikan emosi dengan baik berkat latihan-latihan meditasi yang telah dijalaninya, mereka belajar untuk selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
santai, pasrah, dan senyum. Keadaan ini membuat kesadaran mereka untuk selalu mengendalikan emosi meningkat dan mengarahkan mereka untuk selalu berbuat baik. Hasil-hasil latihan ini membantu meditator untuk mengendalikan emosi dengan lebih baik bila menghadapai situasi yang memicu timbulnya emosi. Non-meditator memiliki cara sendiri untuk mengendalikan emosi, misalnya dengan displacement, cognitive adjustment, ataupun coping (Hude, 2006). Namun cara ini berbeda dengan meditasi yang harus diulang-ulang dan dilatih terus-menerus, cara non-meditator ini lebih ke cara yang praktis dan instan, dapat dilakukan tanpa latihan sehingga pengendalian emosi yang dilakukan hanya secukupnya dan sementara. Tanpa latihan yang dapat meningkatkan kesadaran dalam mengendalikan emosi seperti yang dilakukan meditator, non-meditator cendrung kurang baik menghadapi situasi sarat emosi seperti layaknya meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
SKEMA
DINAMIKA
PERBEDAAN
PENGENDALIAN
EMOSI
MEDITATOR DAN NON-MEDITATOR
Subjek
Meditator ↓ -
Secara teratur melakukan latihan meditasi Selalu santai, senyum, dan pasrah ↓
Kesadaran mengendalikan emosi meningkat dan menjadi lebih baik ↓ Berhadapan dengan situasi yang memicu emosi
↓ Emosi muncul langsung disadari, kemudian di monitor, dievaluasi, dan dimodifikasi
Non-meditator ↓
Tidak melakukan latihan meditasi apapun
↓
Peningkatan kesadaran kurang ↓ Berhadapan dengan situasi yang memicu emosi
↓ Emosi muncul tidak langsung disadari sehingga kurang mampu mengendalikan emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. HIPOTESIS Pengendalian emosi Meditator lebih tinggi dibandingkan NonMeditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif mencari perbedaan. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengendalian emosi antara meditator dan non-meditator.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL Variabel independent : meditator dan non-meditator. Variabel dependent
: pengendalian emosi.
C. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pengendalian emosi Pengendalian emosi adalah seseorang belajar untuk memahami dan mengenal emosi baik dari perasaan maupun pikiran dan mengontrol ekspresi yang muncul sehingga dapat bertindak sesuai dengan diri dan lingkungannya. Mempunyai indikator sebagai berikut : a. Kemampuan memonitor (emotions monitoring) yaitu kemampuan individu untuk menyadari dan memahami keseluruhan proses yang
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya, dan latar belakang dari tindakannya. b. Kemampuan mengevaluasi emosi (emotions evaluating) yaitu kemampuan individu untuk mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialaminya. c. Kemampuan
memodifikasi
(emotions
modifications)
yaitu
kemampuan individu untuk mengubah emosi sedemikian rupa sehingga mampu memotivasi diri terutama ketika individu berada dalam keadaan putus asa, cemas, dan marah. Kemampuan ini kemudian membuat individu mampu menumbuhkan optimism dalam hidupnya. Skor pengendalian emosi diperoleh dari skor total Skala pengendalian emosi. Semakin tinggi skor total maka skala subjek mempunyai pengendalian emosi yang baik, dan apabila skor total skala rendah, subjek memiliki pengendalian emosi yang buruk.
2. Meditator dan non-meditator a. Meditator Meditator adalah laporan subjek bahwa ia telah melakukan meditasi buka hati minimal 6 bulan, sebab selama 6 bulan tersebut meditator buka hati berlatih untuk dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi dan dianggap memiliki tingkat kesadaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
lebih tinggi. Diketahui dengan menanyakan hal tersebut kepada subjek. b. Non-meditator Non-meditator adalah laporan subjek bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan meditasi jenis apapun.
D. SUBJEK PENELITIAN Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu mengambil sampel dengan sengaja memilih atau menunjuk di antara anggota populasi yang memenuhi syarat (Suryabrata, 2004). Syarat dalam penelitian ini untuk meditator adalah subjek yang telah mengikuti meditasi buka hati minimal 6 bulan dan untuk non-meditator adalah subjek yang tidak melakukan meditasi jenis apapun. Subjek yang diambil adalah orangorang yang telah dewasa atau berusia 21 tahun ke atas baik pria maupun wanita sebab secara umum orang dewasa dianggap lebih dapat menyadari emosinya sendiri dibandingkan dengan anak-anak dan remaja. Dalam penelitian ini dikumpulkan 50 subjek terlebih dahulu yang digunakan sebagai tryout, 25 subjek merupakan meditator buka hati dan 25 subjek lainnya merupakan non-meditator. Setelah dilakukan penghitungan dan ada item yang digugurkan, dilakukan pengujian kembali terhadap 50 orang subjek yang berbeda menggunakan item yang tersisa, dimana 25 subjek merupakan meditator buka hati dan 25 subjek merupakan non-meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. ALAT PENGUMPUL DATA Alat
ukur
yang
digunakan
untuk
mengungkap
variabel
pengendalian emosi berupa skala pengendalian emosi yang disusun peneliti berdasar indikator yang diungkapkan oleh Thompson (1994). Jumlah aitem 36 butir, terdiri dari empat alternatif jawaban. Skala yang dipergunakan adalah skala Likert dengan nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju. Aitem-aitem
disusun
dengan
pernyataan
favourable
dan
unfavourable. Aitem favourable adalah aitem yang mengarah sejauh mana pengendalian emosi diterapkan, sedangkan aitem unfavourable adalah aitem yang tidak menunjukkan pengendalian emosi diterapkan.
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1) Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas berkaitan dengan kemampuan alat ukur untuk mengukur secara tepat apa yang harus diukur. Validitas isi berarti validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgement (Azwar, 2000). Professional judgement untuk penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing. Validasi alat ukur tes adalah sejauh mana isi tes dapat mencakup ciri atribut yang hendak diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Validitas isi dibagi menjadi 2, yaitu validitas muka dan validitas logik. Validitas muka dilihat apakah tampilan alat ukur tersebut meyakinkan dan berkesan mampu mengukur apa yang hendak diungkap. Validitas logik diperiksa melalui kesesuain aitem dengan tabel spesifikasi skala sehingga skala hanya berisi aitemaitem yang relevan. 2) Seleksi Aitem Seleksi aitem bertujuan untuk mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan untuk penelitian. Kelayakan aitem total mengacu pada korelasi aitem total. Koefisien korelasi aitem total ≥ 0,3 berarti aitem layak digunakan dan koefisien korelasi ≤ 0,3 berarti aitem tidak layak digunakan dalam penelitian (Azwar, 2000). Analisis aitem untuk skala pengendalian emosi yang diujikan pada 50 subjek tryout diperoleh korelasi aitem total yang berkisar antara -0,613 sampai 0,613. Hasil tersebut menunjukkan sebanyak 13 aitem gugur dan 23 aitem tersisa. Aitem yang gugur berasal dari indikator kemampuan memonitor emosi sebanyak 5 aitem, dari indikator kemampuan mengevaluasi emosi sebanyak 4 aitem, dan dari indikator kemampuan memodifikasi emosi sebanyak 4 aitem. Dari 23 aitem tersisa dilakukan kembali penghitungan dan diperoleh korelasi aitem total antara 0,292 sampai 0,649. Hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1 aitem kembali gugur dan 22 aitem yang layak digunakan pada skala pengendalian emosi. Aitem yang gugur berasal dari indikator kemampuan memodifikasi emosi. Setelah itu, aitem tersisa diujikan kembali pada 50 subjek yang berbeda dan diperoleh korelasi aitem total yang berkisar antara 0,311 sampai 0,619. Hasilnya tidak ada aitem yang gugur dan seluruh aitem layak digunakan pada skala pengendalian emosi.
3) Reliabilitas Azwar (2000) menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur ini ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas maka semakin baik alat ukur tersebut. Nilai koefifien reliabilitas diperoleh melalui pendekatan konsistensi internal, yakni memberikan satu kali tes pada sekelompok subjek penelitian. Penghitungan nilai koefisien reliabilitas menggunakan koefisien alpha Cronbach dalam program SPSS versi 13.0. Dari pengujian yang dilakukan dengan jumlah subjek sebanyak 50 orang tersebut diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,837, kemudian setelah dilakukan pengguguran aitem dan dihitung ulang diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,890. Setelah melakukan pengujian ulang menggunakan aitem yang tersisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diperoleh hasil akhir dengan reliabilitas 0,865. Hal ini berarti skala yang digunakan dalam skala pengendalian emosi reliabel.
G. ANALISIS DATA Data-data hasil penelitian menggunakan uji t yang bertujuan mencari perbedaan pengendalian emosi antara meditator-dan nonmeditator. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu penghitungan harus memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 1. Item pengendalian emosi sebelum pengujian Nomer item
Jumlah item
Total item
Indikator Kemampuan memonitor emosi Kemampuan mengevaluasi emosi Kemampuan memodifikasi emosi
(%)
Favourable
Unfavourable
Favoura ble
Unfavou rable
1, 7, 13, 19, 25, 31
4, 10, 16, 22, 28, 34
6
6
12 (33,33 %)
5, 11, 17, 23, 29, 35
2, 8, 14, 20, 26, 32
6
6
12 (33,33 %)
3, 9, 15, 21, 27, 33
6, 12, 18, 24, 30, 36
6
6
12 (33,33 %)
18
18
36 (100%)
Total
Tabel 2. Item pengendalian emosi sesudah pengujian Nomer item
Jumlah item
Total item
Indikator Kemampuan memonitor emosi Kemampuan mengevaluasi emosi Kemampuan memodifikasi emosi
(%)
Favourable
Unfavourable
Favoura ble
Unfavou rable
19, 31
10,16,22, 28, 34
2
5
7 (33,33 %)
11, 17, 29
2, 14, 20, 26, 32
3
5
8 (33,33 %)
9, 15, 21, 27
6, 12, 30
4
3
7 (33,33 %)
9
13
22 (100%)
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. ORIENTASI KANCAH PENELITIAN Yayasan Padmajaya didirikan oleh Bapak Irmansyah Effendi. Yayasan ini mengajarkan dan mengembangkan meditasi Buka Hati. Meditasi buka hati mulai berkembang di Indonesia pada awal tahun 2000 dan mulai tersebar luas ke mancanegara pertengahan tahun 2000. Saat ini sudah ada ribuan orang yang mendalami meditasi buka hati di seluruh dunia. Meditasi buka hati adalah meditasi dengan menggunakan doa dan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Inti dari meditasi ini adalah santai, senyum, dan pasrah. Ajaran meditasi ini tidak menganut ajaran suatu agama tertentu sehingga semua orang dapat mempelajari meditasi ini dengan bebas. Hal ini membuat penyebaran meditasi buka hati lebih mudah dan cepat karena dapat diterima setiap orang.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 April hingga 27 April 2009 dengan membagikan sebanyak 50 skala penelitian. Sebanyak 25 subjek meditator didapat dengan membagikan skala pada saat subjek melakukan temu alumni dan 25 subjek non-meditator didapatkan pada 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
orang-orang kantor, mahasiswa serta masyarakat yang bersedia mengisi angket dan belum pernah mengikuti meditasi.
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN Sebanyak 22 item diujikan dalam penelitian ini. Dari 22 item sebanyak 9 item favourabel dan 13 item unfavourabel. Dari hasil pengujian didapatkan korelasi item total antara 0,311 dan 0,619 dan reliabilitas sebesar 0,865.
D. ANALISIS DATA Sebelum melakukan uji t, ada uji asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini pembahasan uji normalitas dan uji homogenitas 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan tes KolmogorovSmirnov. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data pengendalian emosi meditator dan non-meditator mempunyai sebaran yang normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas KolmogorovSmirnov Keterangan
meditator
Non meditator
0,718
0,770
0,681
0,594
KolmogorovSmirnov Asymp. Sign (ρ). 2 tailed
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan independent samples t-test dan didapatkan data penelitian yang homogen dengan nilai signifikansi 0,698 dan F = 0,153. Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas F
Signifikansi
0,153
0,698
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan independen sample t-test. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan pengendalian emosi antara meditator dan non-meditator. Hasil ttest menunjukkan nilai t = 6,078 dan nilai p = 0,000 (p ≤ 0,05) yang berarti ada perbedaan pengendalian emosi yang signifikan antara meditator dan non-meditator. Nilai mean meditator = 74,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dan mean non-meditator = 63,96 berarti pengendalian emosi meditator lebih tinggi daripada non-meditator. Tabel 5. Hasil Uji t Variabel
t
Sig. (2-tailed)
df
MD
6,078
0,000
48
10,560
Pengendalian emosi
E. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pengendalian emosi yang signifikan antara meditator dan non-meditator. Nilai mean meditator
74,52
lebih
besar
daripada
non-meditator
63,96
menunjukkan bahwa pengendalian emosi meditator lebih tinggi daripada pengendalian emosi non-meditator. Meditator di sini adalah orang-orang yang melakukan meditasi buka hati. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian emosi yang meliputi kemampuan memonitor emosi, kemampuan mengevaluasi emosi, dan kemampuan memodifikasi emosi pada meditator buka hati lebih tinggi daripada non-meditator Hasil penelitian ini, mendukung hasil penelitian Bogart (1991) yang menemukan keuntungan bermeditasi, antara lain membuat seseorang menjadi tenang, mencapai keseimbangan antara pikiran dan emosi, dan menjadi lebih percaya diri. Selain itu, seseorang menjadi lebih mudah menyesuaikan diri, perubahan perilaku yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
negatif, dan menciptakan ketenangan yang membawa pada efisiensi kerja, keterbukaan perasaan, penerimaan, dan membangkitkan kesadaran yang lebih tinggi di kehidupan sehari-hari. Penelitian lain yang mendukung kelebihan meditasi adalah penelitian oleh Psikolog Universitas California, San Fransisco, Paul Ekman (dalam Lominto, 2003). Ia meneliti 15 orang guru yang mengikuti kursus meditasi selama 5 minggu. Para guru tersebut mengikuti sederetan tes psikologi sebelum dan sesudah pelatihan. Hasilnya adalah tanggapan-tanggapan emosional para subjek menjadi lebih positif setelah mengikuti pelatihan daripada sebelumnya. Inti dari meditasi buka hati adalah santai, senyum, dan pasrah. Ketiga hal ini dapat dipraktekkan oleh masyarakat umum tanpa perlu melakukan latihan meditasi buka hati. Manfaat dari santai, senyum, dan pasrah telah banyak dibicarakan oleh peneliti-peneliti, salah satunya adalah Murray. Murray (2001) mengatakan belajar untuk menenangkan pikiran dan tubuh sangat penting untuk mengatasi stress. Salah satu caranya adalah belajar untuk bersantai atau relaksasi. Latihan relaksasi akan menghasilkan sebuah respon fisiologis yang dikenal dengan nama relaxation response, sebuah respon yang merupakan lawan dari stress response. Relaksasi yang dikatakan Murray hampir sama dengan konsep santai dalam meditasi buka hati, yang mengatakan juga bahwa ada dua hal yang perlu dibuat santai, yaitu otak dan tubuh fisik. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
membuat fisik dan pikiran santai disarankan untuk mencoba duduk dengan punggung lurus tanpa memaksa dengan mata tertutup dan menarik nafas yang dalam tanpa memaksa. kemudian nafas dihembuskan pelan melalui mulut sambil berniat mengeluarkan ketegangan otak dan fisik. Cara ini diulangi beberapa kali hingga diri merasa santai dan dapat menikmati rasa santai tersebut. (Effendi, 2008) Menurut Effendi (2008), dalam meditasi buka hati selain santai, senyum tidak kalah penting. Senyum dalam buka hati bermaksud agar dominasi otak berkurang dan fisik lebih santai sehingga dapat membuka hati lebih baik lagi. Hati tidak akan terbuka apabila sedang marah-marah atau sedang dipenuhi oleh emosi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tersenyum, seseorang dapat mengubah emosi negatif menjadi positif. Keadaan ini tidak berbeda jauh seperti yang diutarakan dalam facial feedback hypothesis. Hipotesis ini menyatakan
bahwa
pergerakan
facial
yang
dilakukan
dapat
menunjukkan informasi mengenai pengalaman emosional (Bernstein, et al., 2000). Davis dan palladino juga menambahkan bahwa feedback dari facial expression mempengaruhi ekspresi emosional dan perilaku (2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini adalah perbedaan pengendalian emosi yang signifikan antara meditator buka hati dan nonmeditator. Hasil ini dapat dilihat dari t yang dihasilkan sebesar 6,078 dan signifikansi 0,000 (ρ ≤ 0,05). Pengendalian emosi meditator buka hati lebih tinggi dibandingkan dengan non-meditator, dapat dilihat dari mean sebesar 74,52 pada meditator dan mean sebesar 63,96 pada non-meditator.
B. SARAN a. Bagi peneliti lain : Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal yang sama dengan penelitian ini disarankan dapat menggunakan jenis meditasi lain sebagai objek penelitiannya agar dapat diketahui apakah meditasi lain memiliki pengaruh pada pengendalian emosi seperti meditasi buka hati. b. Bagi masyarakat : Bagi masyarakat yang ingin mencoba untuk mengendalikan emosi dengan lebih baik bisa mempraktekkan senyum, santai dan pasrah yang merupakan inti dari meditasi buka hati.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Daftar Pustaka
Albin,
R.S. (1986). Emosi : Bagaimana Mengenal, Mengarahkannya. Yogyakarta : Kanisius.
Menerima,
dan
Azwar, S. (2004). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2000). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Berkowitz, L. (1995). Emotional Behavior. Jakarta : PPM. Bogart, G.(1991). The Use of Meditation In Psychotherapy - A Review of the Literature. The American Journal of Psychotherapy, Vol. XLV, No. 3, 1991, pp. 383?412, PubMedAbstract PMID 1951788. Effendi, I. (2008). Hati : Mengenal, Membuka, dan Memanfaatkannya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Effendi, I. (1999). Kesadaran JIwa : Teknik Efektif untuk Mencapai Kesadaran yang Lebih Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Effendi, I. (2003). Mencapai Tujuan Hidup yang Sebenarnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Effendi, I. (2008). Hati Nurani. Jakarta : Gramedia. Goleman, D. (2006). Emotional Intelligence. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Gottman, J. & DeClaire, J. (2003). Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hadi, S. (2001). Statistik : Jilid 1. Yogyakarta : Andi. Hadi, S. (2000). Satistik : Jilid 2. Yogyakarta : Andi. Heider, K.G. (1991). Landscapes of Emotion : Mapping Three Cultures of Emotion in Indonesia. New York : Cambridge University Press. Hude, M.D. (2006). Emosi : penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia di dalam Al-Qur’an. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Humphrey, N. (2000). Meditasi : Jalan ke Dalam Diri. Jakarta : Abdi Tandur. Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, editor oleh Drs. Ridwan Max Sijabat : Erlangga. Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, editor oleh Drs. Ridwan Max Sijabat : Erlangga. Krishna, A. (2006). Seni Memberdaya Diri : Meditasi dan Reiki untuk Manajemen StressKesehatan Jasmani dan Rohani. Jakarta : Gramedia. Leech, N.L, Barret, K.C., & Morgan, G.A. (2005). SPSS for Intermediate Statistics Use and Interpretation (ed. Ke-2). New Jersey : LEA. Mangoenprasodjo, A.S. (2005). Yogyakarta : Thinkfresh.
Self
Improvement
For
Your
Stress.
Murray, M.T. (2001). Stress-Relax : The Effective Nutritional System for a Calmer Life. Diunduh pada tanggal 30 Agustus 2009 dari http://us.naturalfactors.com/pdf/ADM2831Stress RelaxColor_NoLifestylePic.pdf Philips, B. (2004). Mengendalikan Emosi-emosi Anda Sebelum Mereka Menendalikan Anda. Batam : Interaksara. Phillips, L.H, MacLean R.D.J & Allen R. (2002). Age and The Understanding of Emotions. Diunduh pada tanggal 30 November 2009 dari http://psychsoc.gerontologyjournals.org/cgi/content/full/57/6/P526 Pokharna, H. Meditation. Diunduh tanggal 20 maret 2007 dari http://books.google.co.id/books?id=bpBdWICdwtUC&pg=PA81&lpg=P8 1&dq=pokharna+meditation&source=bl&ots=ZKsHJA8Knl&sig=MnskUr LTydj36nb3yFlVPiMrzio&hl=id&ei=MYYDSyuDIGBkQWqkLC4AQ&s a=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CBYQ6AEwAg#v=on epage&q=pokharna%20meditation&f=false Read, K & Purse, M. (2009). What’s in a Smile?. Diunduh tanggal 30 Agustus 2009 dari http://bipolar.about.com/cs/humor/a/000802_smile.htm Reymert. M.L (1950). Feelings and Emotions : The Mooseheart Symposium. New York : McGraw-Hill. Sahaja Yoga. (2008). Diunduh dari http://jaishrimataji.wordpress.com/ Saraydarian, T. (2007). Meditasi. Yogyakarta : Delphi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Univeesitas Sanata Dharma. Suryabrata, S. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Susan, O.S. (2000). Explanation for the Gender Differences in Expressing Emotions. Diunduh pada tanggal 30 november 2009 dari http://ccat.sas.upenn.edu/plc/communication/soojin.htm Thompson, G. (1994). Emotion Regulation: Theory & Reseach. USA : Jhon Wiley and Sons. Wangmuba. (2009). Kematangan Emosi. Diunduh pada tanggal 30 November 2009 dari http://wangmuba.com/2009/04/12/kematangan-emosi Wijokongko, M. (1997). Keajaiban dan Kekuatan Emosi. Yogyakarta : Kanisius. Wilson, P. (2003). Teknik Hening : Meditasi Tanpa Mistik. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A
1. Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 50
98.0
1
2.0
51 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .837
N of Items 36
Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if Item Deleted 106.22
Scale Variance if Item Deleted 86.706
Corrected Item-Total Correlation .247
Cronbach's Alpha if Item Deleted .837
item2
105.72
85.022
.591
.826
item3
106.24
87.288
.310
.833
item4
105.70
88.255
.263
.835
item5
106.14
88.572
.250
.835
item6
105.62
88.036
.349
.832
item7
106.96
99.998
-.613
.857
item8
105.50
90.908
.098
.838
item9
106.34
85.576
.348
.832
item10
105.62
86.812
.502
.829
item11
106.22
84.542
.448
.829
item12
105.90
84.582
.530
.827
item13
105.76
89.492
.214
.836
item14
105.78
83.563
.613
.824
item15
105.68
84.712
.574
.826
item16
106.24
86.104
.327
.833
item17
105.76
85.247
.552
.827
item18
106.32
89.487
.158
.838
item19
106.10
84.949
.475
.828
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item20
106.28
84.124
.517
.827
item21
105.84
84.382
.600
.825
item22
105.80
85.633
.534
.828
item23
105.98
89.408
.157
.838
item24
105.84
88.178
.252
.835
item25
106.32
92.426
-.062
.845
item26
106.18
84.232
.480
.828
item27
105.72
86.410
.496
.829
item28
105.88
86.067
.474
.829
item29
105.76
88.921
.292
.834
item30
105.70
87.112
.456
.830
item31
105.72
87.104
.463
.830
item32
105.76
85.411
.611
.826
item33
106.86
90.204
.096
.840
item34
105.88
86.230
.522
.828
item35
105.88
88.557
.261
.835
item36
106.48
94.377
-.189
.849
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
50
% 100.0
0
.0
50 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .890
N of Items 23 Item-Total Statistics
item2
Scale Mean if Item Deleted 68.42
Scale Variance if Item Deleted 64.330
Corrected Item-Total Correlation .649
Cronbach's Alpha if Item Deleted .882
item3
68.94
67.037
.292
.891
item6
68.32
67.569
.342
.889
item9
69.04
64.978
.371
.890
item10
68.32
66.263
.523
.885
item11
68.92
64.769
.421
.888
item12
68.60
64.612
.517
.885
item14
68.48
63.316
.638
.882
item15
68.38
64.240
.610
.883
item16
68.94
65.609
.339
.891
item17
68.46
65.478
.510
.885
item19
68.80
64.612
.490
.886
item20
68.98
63.571
.559
.884
item21
68.54
63.968
.634
.882
item22
68.50
65.235
.552
.884
item26
68.88
64.026
.490
.886
item27
68.42
66.085
.496
.886
item28
68.58
65.555
.497
.886
item29
68.46
68.213
.300
.890
item30
68.40
65.837
.555
.885
item31
68.42
66.942
.434
.887
item32
68.46
65.478
.581
.884
item34
68.58
66.004
.514
.885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
50
% 100.0
0
.0
50 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .865
N of Items 22
Item-Total Statistics
aitem1
Scale Mean if Item Deleted 65.88
Scale Variance if Item Deleted 60.679
Corrected Item-Total Correlation .416
Cronbach's Alpha if Item Deleted .860
aitem2
66.02
58.918
.526
.856
aitem3
66.08
60.524
.319
.864
aitem4
65.96
60.080
.445
.859
aitem5
66.40
60.490
.335
.864
aitem6
66.08
60.565
.413
.860
aitem7
65.86
60.082
.408
.861
aitem8
65.82
59.253
.617
.854
aitem9
66.42
58.902
.429
.860
aitem10
66.18
60.028
.311
.866
aitem11
66.06
61.445
.341
.863
aitem12
66.46
58.743
.520
.857
aitem13
65.98
58.673
.619
.854
aitem14
66.12
58.761
.511
.857
aitem15
66.52
58.173
.465
.859
aitem16
65.94
60.425
.515
.858
aitem17
66.10
59.276
.582
.855
aitem18
66.08
61.014
.416
.860
aitem19
65.90
60.582
.521
.858
aitem20
65.94
61.486
.346
.862
aitem21
66.08
61.626
.351
.862
aitem22
66.16
59.892
.522
.857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. UJI NORMALITAS Meditator One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengendalian Emosi N
25
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
74.52
Std. Deviation
5.687
Absolute
.144
Positive
.074
Negative
-.144
Kolmogorov-Smirnov Z
.718
Asymp. Sig. (2-tailed)
.681
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Non Meditator One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengendalian Emosi N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
25 Mean
63.96
Std. Deviation
6.567
Absolute
.154
Positive
.154
Negative
-.113
Kolmogorov-Smirnov Z
.770
Asymp. Sig. (2-tailed)
.594
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. T-Test Group Statistics
aitem_tot
subjek meditator
N
non-meditator
Mean 25
74.52
Std. Deviation 5.687
25
63.96
6.567
Std. Error Mean 1.137 1.313
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% confidence interval of the difference F aitem_tot
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.153
Sig. .698
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean difference
Std. error difference
Lower
Upper
6.078
48
.000
10.560
1.737
7.067
14.053
6.078
47.040
.000
10.560
1.737
7.065
14.055
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO: Skala Penelitian
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Nama (tidak wajib) Umur Jenis kelamin Mengikuti meditasi/sejenisnya Mengikuti meditasi buka hati Telah mengikuti meditasi Buka hati selama
: : : : (ya/tidak) : (ya/tidak) :
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, perkenankanlah saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian berikut ini. Skala ini mengenai pengendalian emosi. Setiap skala berisi pernyataanpernyataan dan saya harapkan diisi dengan jawaban yang sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Jawaban tidak ada penilaian benar dan salah, serta usahakan agar semua pernyataan tidak ada yang terlewatkan. Hasil dari angket ini akan digunakan untuk keperluan penelitian sebagai tugas akhir kuliah saya di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Semua informasi Anda terjamin kerahasiannya. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda mengisi angket ini.
Hormat Saya, Nikolas Aditya 029114025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Questioner
Petunjuk Pengisian:
Harap Anda membaca dan memahami baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk menanggapi apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi tanda centang ( √ ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu : STS
: Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan yang Anda alami
TS
: Bila pernyataan tersebutTidak Sesuai dengan yang Anda alami
S
: Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan yang Anda alami
SS
: Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan yang Anda alami
Jawaban setiap orang bisa berbeda-beda sesuai keadaanya masing-masing dan jawaban tersebut tidak ada yang dinilai benar atau salah. Periksalah kembali semua jawaban anda dan pastikan tidak ada yang terlewatkan.
No. Pertanyaan 1
Saya dapat merasakan kemarahan dalam diri saya
2
Saat marah, saya menggerutu seharian
3
Kekecewaan justru membuat saya makin terpacu untuk melakukan yang terbaik.
4
Saya bingung apakah saya benar-benar merasa gembira saat tertawa
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Saat marah, saya berusaha mengendalikan perasaan sampai amarah itu hilang
6
Kekecewaan membuat saya kehilangan semangat untuk melakukan yang terbaik
7
Bila saya merasa lesu, letih dan tidak bersemangat pertanda bahwa saya akan mengalami sebuah hari yang sedih
8
Jika saya membenci seseorang, saya enggan berbicara dengan orang itu sampai kapanpun
9
Saya mengubah rasa benci pada orang lain menjadi semangat untuk lebih berprestasi
10
Saya sulit membedakan apakah saya sedang marah atau sedih
11
Saya berusaha tetap tenang saat berbicara dengan orang yang saya benci
12
Saat saya membenci seseorang, saya selalu berpikir untuk menjatuhkan orang itu
13
Saya tahu bila saya merasa ketakutan
14
Saat saya sedih, saya menangis semalam suntuk
15
Saya tetap tenang dan percaya bahwa saya akan menemukan cara atau jalan keluar dalam situasi sesulit apapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Saya tidak menyadari perasaan yang muncul saat bertemu dengan orang yang sebenarnya saya benci
17
Ketika saya merasa sedih, saya berusaha agar jangan sampai kesedihan saya berlarut-larut
18
Saat saya merasa cemas, biasanya saya gagal menemukan jalan keluar permasalahan saya
19
Saya menyadari bahwa saya pasti menyesal jika telah berbuat salah
20
Saya selalu menghindari dan menjauhi hal yang saya takuti
21
Ketika gagal, saya berjanji pada diri saya untuk terus maju, pantang putus asa
22
Saya bingung mengapa tubuh saya merasa letih, lesu dan tidak bersemangat
23
Saya berusaha mengatasi rasa takut agar pikiran saya tidak terpengaruh
24
Saya terlalu putus asa untuk memulai kembali sehingga saya gagal untuk maju
25
Saya dapat merasakan kebencian saya pada seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Saat menghadapi keadaan darurat, saya cemas sekali sampai membuat saya lemas
27
Saya dapat mengatasi kesedihan sehingga saya dapat menatap masa depan yang lebih baik
28
Saya tidak menyadari kalau ternyata saya takut terhadap sesuatu
29
Saya tetap mampu berpikir jernih dalam keadaan darurat sehingga saya tetap tenang
30
Saya merasa sedih sampai merasa masa depan saya makin suram
31
Saya tahu saya merasa gembira ketika saya tertawa
32
Saat saya frustrasi menunggu antrean yang panjang, saya pulang dan mengomel terus
33
Rasa marah memberi saya dorongan atau energi untuk berbuat sesuatu lebih baik
34
Saat berbuat salah saya sulit untuk memahami perasaan saya
35
Saat saya merasa frustrasi dengan antrean yang panjang, tetapi saya tetap bersabar dan mengantri
36
Rasa marah membuat saya kehilangan energi untuk maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO: Skala Penelitian
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Nama (tidak wajib) Umur Jenis kelamin Mengikuti meditasi/sejenisnya Mengikuti meditasi buka hati Telah mengikuti meditasi Buka hati selama
: : : : (ya/tidak) : (ya/tidak) :
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, perkenankanlah saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian berikut ini. Skala ini mengenai pengendalian emosi. Setiap skala berisi pernyataanpernyataan dan saya harapkan diisi dengan jawaban yang sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Jawaban tidak ada penilaian benar dan salah, serta usahakan agar semua pernyataan tidak ada yang terlewatkan. Hasil dari angket ini akan digunakan untuk keperluan penelitian sebagai tugas akhir kuliah saya di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Semua informasi Anda terjamin kerahasiannya. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda mengisi angket ini.
Hormat Saya, Nikolas Aditya 029114025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Questioner
Petunjuk Pengisian:
Harap Anda membaca dan memahami baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk menanggapi apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi tanda centang ( √ ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu : STS
: Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan yang Anda alami
TS
: Bila pernyataan tersebutTidak Sesuai dengan yang Anda alami
S
: Bila pernyataan tersebut Sesuai dengan yang Anda alami
SS
: Bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan yang Anda alami
Jawaban setiap orang bisa berbeda-beda sesuai keadaanya masing-masing dan jawaban tersebut tidak ada yang dinilai benar atau salah. Periksalah kembali semua jawaban anda dan pastikan tidak ada yang terlewatkan.
No. Pertanyaan 1
Saat marah, saya menggerutu seharian
2
Kekecewaan membuat saya kehilangan semangat untuk melakukan yang terbaik
3
Saya mengubah rasa benci pada orang lain menjadi semangat untuk lebih berprestasi
4
Saya sulit membedakan apakah saya sedang marah atau sedih
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Saya berusaha tetap tenang saat berbicara dengan orang yang saya benci
6
Saat saya membenci seseorang, saya selalu berpikir untuk menjatuhkan orang itu
7
Saat saya sedih, saya menangis semalam suntuk
8
Saya tetap tenang dan percaya bahwa saya akan menemukan cara atau jalan keluar dalam situasi sesulit apapun
9
Saya tidak menyadari perasaan yang muncul saat bertemu dengan orang yang sebenarnya saya benci
10
Ketika saya merasa sedih, saya berusaha agar jangan sampai kesedihan saya berlarut-larut
11
Saya menyadari bahwa saya pasti menyesal jika telah berbuat salah
12
Saya selalu menghindari dan menjauhi hal yang saya takuti
13
Ketika gagal, saya berjanji pada diri saya untuk terus maju, pantang putus asa
14
Saya bingung mengapa tubuh saya merasa letih, lesu dan tidak bersemangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Saat menghadapi keadaan darurat, saya cemas sekali sampai membuat saya lemas
16
Saya dapat mengatasi kesedihan sehingga saya dapat menatap masa depan yang lebih baik
17
Saya tidak menyadari kalau ternyata saya takut terhadap sesuatu
18
Saya tetap mampu berpikir jernih dalam keadaan darurat sehingga saya tetap tenang
19
Saya merasa sedih sampai merasa masa depan saya makin suram
20
Saya tahu saya merasa gembira ketika saya tertawa
21
Saat saya frustrasi menunggu antrean yang panjang, saya pulang dan mengomel terus
22
Saat berbuat salah saya sulit untuk memahami perasaan saya