PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA AKHIR DI INDONESIA DILIHAT DARI STATUS IDENTITAS JAMES MARCIA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Anna Novilia Wati NIM: 089114119
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
I Can Do Everything Through Christ Who Give Me Strength (Phillippians 4:13)
Lakukan Bagianmu Selebihnya Serahkan Kepada Tuhan (Roma 8:26)
Berusaha, Kerjakan, Gigih, Sabar, dan Nikmati Prosesnya (Damas Gigih, 2012)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas mujizatnya yang luar biasa Bapak Pius Sarjono dan Ibu Veronica Sularsih Christina Desi Kurnia Wati Damas Gigih Wisnu Wardhana Thanks for everything…so much luck for me to having all of you…
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA AKHIR DI INDONESIA DILIHAT DARI STATUS IDENTITAS JAMES MARCIA
Anna Novilia Wati
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian pada remaja akhir di Indonesia dilihat dari status identitas James Marcia. Status Identitas pada penelitian ini terdiri dari status identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium dan identity achievement. Subjek penelitian ini berjumlah 131 orang yang berstatus pelajar SMA dan mahasiswa dengan usia 18-21 tahun dengan menggunakan metode convenience sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk skala. Skala penelitian ini terdiri dari skala status identitas dan skala kemandirian. Koefisien reliabilitas dari skala status identitas berturut-turut dari yang tertinggi adalah 0,852 untuk status identity foreclosure, 0,841 untuk status identity diffusion, 0,840 untuk status identity achievement, dan 0,820 untuk status identity moratorium, sedangkan untuk skala kemandirian sebesar 0,920. Hasil yang diperoleh dari data yang diolah dengan menggunakan analisis alternatif Brown-Forsythe dan Welch adalah diperoleh nilai Sig sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kemandirian pada remaja akhir dilihat dari status identitas. Remaja akhir yang memiliki status identity achievement memiliki kemandirian yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga status lainnya. Kata kunci
: kemandirian, status identitas, remaja akhir
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE DIFFERENCE OF INDONESIAN LATE ADOLESCENT AUTONOMY IN PERSPECTIVE OF JAMES MARCIA’S IDENTITY STATUS
Anna Novilia Wati
ABSTRACT The research aimed to know the difference of Indonesian late adolescent autonomy in perspective of James Marcia’s identity status. Identity status pattern consist of identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium and identity achievement. The subject of this research about 131 people who consist of student in senior high school and student of university, which are about 18-21 years old with the use of convenience sampling method. The method of data collection is done by giving a scale. The scale of this research are the scale of identity status and autonomy scale. The reliability of the variable are 0,852 for identity foreclosure, 0,841 for identity diffusion, 0,840 for identity achievement, 0,820 for identity moratorium, and 0,920 for the autonomy scale. The result from processed data with alternative analysis Brown-Forsythe and Welch is Sig value 0,000 (p < 0,05). This result show that there are difference of late adolescent autonomy in perspective identity status. Late adolescent with identity achievement status have highest autonomy then three identity other. Kata kunci
: autonomy, identity status, late adolescent
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu melewati semua proses penulisan skripsi ini hingga selesai sebagai salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Dalam prosesnya, penulis menyadari ada banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan yang diberikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih atas peran sertanya kepada : 1. Ibu Dr. Christina Siwi H, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk skripsi ini. 2. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi.,M.Si. , selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan perhatian, bimbingan, semangat serta kritik dan saran yang sangat bermanfaat selama penulisan skripsi. 3. Prof. Dr.A. Supratiknya, Bapak Agung Santoso, M.A., Suster Lidwina TA., FCJ., MA. atas kesediaannya meluangkan waktu, pikiran, dan kesabaran untuk memberikan masukan. 4. Seluruh dosen yang telah membantu dan mendukung penulis selama belajar di Fakultas Psikologi. 5. Segenap staf Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Doni atas segala bantuan dalam urusan administrasi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Petugas perpustakaan yang telah memberikan pelayanan dan penyediaan berbagai sumber. 7. Orang tua tersayang Pius Sarjono dan Veronica Sularsih untuk cinta, sayang, perhatian, doa, dan semangat luar biasa yang terus diberikan untuk penulis. 8. Adik tercinta Christina Desi Kurnia Wati yang selalu setia menemani melek sampai pagi selama proses penulisan skripsi ini, menghibur di kala sedih, dan memberikan dukungan di saat merasa down. 9. Damas Gigih Wisnu Wardhana atas cinta, perhatian, semangat, dan kesabarannya menghadapi penulis yang sering emosi terutama ketika berada di bawah tekanan. 10. Seluruh keluarga besar Ismaudi dan Mangun Taruna yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya. 11. Teteh Marcelina Cristin, Veriska Claudine, anak-anak kost serta Bapak, Ibu Suraji dan adik Irfan untuk tali persaudaraannya, hiburan dan semangatnya. 12. Teman-teman penulis Arisa Theresia, Fabiana Adi, Priscilla Pritha, Mahatmya Wijna, mas Lukas, Koko ganteng Felix Rahardian Pius yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan semangat selama proses mengerjakan skripsi dan menerima segala kekurangan penulis. 13. Teman-teman angkatan 2008, untuk kekompakannya selama menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi. 14. Teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek penulis untuk mengisi skala dan yang telah membantu menjadi partner dalam menyebarkan skala.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penulisan skripsi hingga selesai. Penulis menyadari bahwa karya ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka atas segala saran dan kritik yang diberikan bagi perbaikan karya ini, di sisi lain penulis juga berharap karya ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Yogyakarta, 6 Desember 2012 Penulis,
Anna Novilia Wati
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................
iii
HALAMAN MOTTO ..........................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................
vi
ABSTRAK ............................................................................................
vii
ABSTRACT .........................................................................................
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .....
ix
KATA PENGANTAR .........................................................................
x
DAFTAR ISI ........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................
6
C. Tujuan Penelitian ..............................................................
6
D. Manfaat Penelitian ............................................................
7
1. Manfaat Teoretis ...........................................................
7
2. Manfaat Praktis .............................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................
8
A. Remaja ..............................................................................
8
1. Pengertian Remaja ......................................................
8
B. Kemandirian ......................................................................
12
1. Pengertian Kemandirian ..............................................
12
2. Aspek Kemandirian ....................................................
13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .......
15
C. Status Identitas ..................................................................
17
1. Pengertian Identitas Diri .............................................
17
2. Perkembangan dan Pembentukan Identitas Diri .........
18
3. Status Identitas Diri Menurut James Marcia ...............
23
D. Perbedaan Kemandirian pada Remaja Akhir Dilihat dari Status Identitas James Marcia ...................................
26
E. Hipotesis Penelitian...........................................................
28
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................
30
A. Jenis Penelitian .................................................................
30
B. Identifikasi Variabel Penelitian.........................................
30
C. Definisi Operasional .........................................................
30
1. Kemandirian ................................................................
30
2. Status Identitas .............................................................
31
D. Subjek Penelitian ..............................................................
32
1. Populasi .......................................................................
32
2. Metode Pengumpulan Sampel .....................................
33
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Prosedur Penelitian ...........................................................
33
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................
34
1. Metode Pengumpulan Data ........................................
34
2. Alat Pengumpulan Data ..............................................
34
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................
38
1. Validitas ......................................................................
38
2. Seleksi Aitem ..............................................................
38
3. Reliabilitas ..................................................................
42
H. Teknik Analisis Data ........................................................
43
1. Uji Asumsi ..................................................................
43
2. Uji Hipotesis ...............................................................
43
BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................
45
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ..............................
45
1. Uji Coba Alat Ukur .....................................................
45
2. Pelaksanaan Penelitian ................................................
46
3. Data Demografi ...........................................................
47
B. Analisis Data .....................................................................
47
1. Deskripsi Data Penelitian .............................................
47
2. Uji Asumsi Penelitian ..................................................
55
C. Pembahasan ......................................................................
59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………… ..
67
A. Kesimpulan .......................................................................
67
B. Saran .................................................................................
68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
70
LAMPIRAN ...........................................................................................
74
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perubahan Perkembangan Masa Remaja ................................
10
Tabel 2. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Status Identitas ........................................................................
20
Tabel 3. Status Identitas, Eksplorasi, dan Komitmen ............................
25
Tabel 4. Blue Print Skala Status Identitas ..............................................
36
Tabel 5. Blue Print Skala Kemandirian..................................................
37
Tabel 6. Aitem-aitem Skala Status Identitas Setelah Uji Coba ..............
39
Tabel 7. Aitem-aitem Skala Status Identitas Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang ..................................................................
40
Tabel 8. Aitem-aitem Skala Kemandirian Setelah Uji Coba .................
41
Tabel 9. Aitem-aitem Skala Kemandirian Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang ..................................................................
42
Tabel 10. Deskripsi Usia Subjek Penelitian ............................................
47
Tabel 11. Hasil Penelitian Kemandirian dan Uji-t ..................................
47
Tabel 12. Subjek Penelitian Berdasarkan Status Identitas ......................
49
Tabel 13. Data Kemandirian Subjek Berdasarkan Status Identitas.........
49
Tabel 14. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Diffusion .......................................................................
51
Tabel 15. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Foreclosure ..................................................................
xvii
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Moratorium ..................................................................
52
Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Achievement..................................................................
53
Tabel 18. Perbedaan Mean Kemandirian Laki-laki dan Perempuan......
53
Tabel 19. Perbedaan Kemandirian Dilihat dari Jenis Kelamin ..............
54
Tabel 20. Hasil Penghitungan Uji Normalitas ......................................
56
Tabel 21. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas ...................................
56
Tabel 22. Hasil Penghitungan Uji Brown-Forsythe dan Welch .............
57
Tabel 23. Ringkasan Post Hoc Test .......................................................
58
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Penelitian ................................................................
74
Lampiran 2 : Reliabilitas Variabel .........................................................
87
Lampiran 3 : Hasil Penelitian.................................................................
99
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang saling tergantung satu sama lain
dalam
mencukupi
kebutuhan
hidupnya
(Walgito,
2003).
Ketergantungan ini sudah di mulai dari tahap paling awal yakni embrio hingga masa tua manusia. Dalam setiap tahap perkembangannya, manusia membutuhkan hal-hal yang berbeda pula. Selain itu, porsi dari kebutuhan pun berbeda sesuai dengan tahap apa yang sedang dijalani, sehingga porsi ketergantungan manusia terhadap orang lain sangat ditentukan oleh tahapan perkembangan tersebut (Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R., 2002). Salah satu tahap perkembangan manusia adalah masa remaja. Ketika
masa
ini
dimulai,
muncul
hasrat
untuk
melepaskan
ketergantungannya terhadap orang lain dan muncul pula proses menuju mandiri. Dalam prosesnya, remaja juga memiliki tahap-tahap yang dibedakan berdasarkan usia dan ciri-ciri sifatnya. Seluruh tahapan remaja memiliki suatu tugas yakni mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa awal, termasuk juga remaja akhir. Remaja akhir adalah remaja yang berusia 18 hingga 21 tahun (Monks dkk, 2002). Menurut Soesilowindradini (1998) ciri-ciri psikis remaja akhir mulai stabil dalam emosi, pendirian, dan pengambilan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keputusan. Selain itu, campur tangan orang dewasa khususnya orang tua dalam menghadapi masalah, pemilihan jalan hidup, dan sebagainya lebih berkurang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa remaja pada tahap ini telah memiliki tanda-tanda kemandirian. Contoh kemandirian remaja di beberapa negara lain seperti di Jepang. Remaja Jepang sudah mendapatkan kesempatan untuk belajar mandiri atau menanggung hidupnya sendiri sejak duduk di bangku SMA sehingga mereka mampu memenuhi sebagian kebutuhan sendiri dengan bekerja sambilan. Selain Jepang, remaja di Arab juga lebih cepat hidup mandiri sehingga pada usia yang masih muda sudah mampu membina rumah tangga. Di Indonesia pun, anak laki-laki pada komunitas suku Minang Sumatra Barat sudah mulai tinggal di Surau pada masa SMA dan merasa malu ketika masih bergantung pada orang tua (Ramli, 2011). Kemandirian yang dimaksud tidak hanya terbatas pada masalah finansial saja seperti pada contoh, namun juga mandiri dalam hal emosional yang berkaitan dengan perubahan kedekatan hubungan individu, khususnya dengan orang tua, kemandirian perilaku yaitu kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan keputusan tersebut, serta kemandirian nilai yaitu mampu untuk menahan tekanan tuntutan dari orang lain, memiliki seperangkat prinsip-prinsip tentang mana yang benar dan mana yang salah serta mengenai mana yang penting dan yang tidak penting (Steinberg, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penelitian Nuryoto (1993) mengenai kemandirian remaja di tinjau dari tahap perkembangan, jenis kelamin dan peran jenis menyebutkan bahwa kemandirian remaja akhir lebih tinggi daripada kemandirian remaja awal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh James Marcia (dalam Papalia, 2008) melalui metode wawancara menunjukkan bahwa di masa akhir remaja ditemukan empat status identitas dengan kemandirian yang berbeda di setiap statusnya. Pertama identity diffusion, remaja belum melakukan eksplorasi, belum membuat komitmen, dan memiliki kemandirian yang rendah. Kedua identity foreclosure, remaja belum melakukan eksplorasi, sudah membuat komitmen, dan memiliki kemandirian yang rendah. Ketiga identity moratorium, remaja sedang melakukan eksplorasi dan mencari identitasnya, komitmen yang dibuat belum jelas, dan memiliki kemandirian yang rendah. Keempat identity achievement, remaja sudah mengalami eksplorasi terhadap berbagai alternatif, sudah membuat komitmen
yang
jelas
berdasarkan
eksplorasinya,
dan
memiliki
kemandirian yang tinggi. Eksplorasi yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencari informasi atau alternatif sebanyak banyaknya untuk masa depan sedangkan komitmen merupakan sikap yang cenderung menetap, memberikan kesetiaan terhadap alternatif yang telah dipilih dan diyakini paling baik untuk masa depan (Santrock, 2002). Ada dan tidak adanya eksplorasi serta komitmen mengkategorikan seorang remaja pada status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tertentu, sehingga remaja pun memiliki kemandirian yang berbeda sesuai dengan status identitas apa yang sedang dimiliki. Erikson (dalam Purwadi, 2004), menyatakan bahwa remaja merupakan salah satu tahapan rentang hidup manusia yang sangat penting untuk pembentukan identitas. Oleh karena itu, selain mendapat tuntutan untuk mandiri, remaja juga harus menyelesaikan krisis identitas sampai akhirnya mampu mencapai status identitas diri, akan tetapi orang tua di Indonesia kurang mendorong remaja mengeskplorasi alternatif-alternatif yang lebih baik untuk menyelesaikan krisis identitasnya. Mereka justru diijinkan untuk menunda komitmen, Erikson (dalam Feist, J., & Feist, G.J., 2008). Akhirnya, remaja melakukan perilaku berkonsekuensi negatif, seperti kriminal atau kehamilan di usia dini (Papalia dkk, 2008). Beberapa penelitian lain juga menunjukkan adanya kasus-kasus negatif yang sering dilakukan oleh remaja selama mengalami krisis identitas, seperti merokok, minum-minuman berakohol, berjudi, seks bebas, kekerasan fisik, dan ketergantungan terhadap obat-obatan (Thai, D.N, Connel, C.M, & Tebes, J.K, (2010); Cheng, A.W, Lee, C.S, Iwamoto, D.K, (2012)). Hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Hidayangsih dkk, (2009), menunjukkan bahwa perilaku-perilaku berisiko remaja seperti merokok, mencontek, bolos sekolah, mencorat coret tembok, pelecehan seksual, mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan juga banyak dilakukan oleh remaja yang masih bergantung dengan orang tua baik secara finansial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
maupun dalam hal pengambilan keputusan bagi masa depan dan perilaku. Perilaku-perilaku berisiko itu tidak saja merugikan diri sendiri seperti di penjara tetapi juga merugikan orang lain, misalnya mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan, mabuk-mabukan yang berimbas pada perusakan fasilitas umum. Orang tua, khususnya di Indonesia kurang mendorong anak untuk mengandalkan dirinya sendiri. Ketergantungan dengan orang tua pun masih cenderung diberi toleransi, Sarwono (dalam Sawitri, 2009). Padahal banyak orang tua di Indonesia yang sudah menentukan batas kemandirian yang harus dicapai oleh anak-anak mereka namun seringkali anak belum mampu mandiri sesuai dengan usia yang diharapkan oleh orang tuanya. Hasilnya mereka depresi, tidak memiliki hubungan yang nyaman dengan orang tua, memiliki harga diri yang rendah dan prestasi akademik yang buruk (Juang, L.P., Lerner, J.V., McKinney, J.P., & Eye, A.V., 1999). Menurut Smith (dalam Fleming, 2006), remaja akhir diharuskan telah mampu memecahkan masalahnya sendiri tanpa harus selalu bergantung
pada
orang
lain
khususnya
orang
tua,
mampu
mempertanggungjawabkan setiap perilakunya, serta nilai-nilai yang diyakininya. Remaja akhir diharapkan dapat hidup mandiri sesuai dengan usianya sebagai landasan hidup di masa dewasa. Pada jaman yang modern seperti saat ini, remaja banyak mendapat tuntutan dari lingkungannya. Menjadi manusia mandiri merupakan salah satu tuntutan yang besar bagi remaja, khususnya remaja akhir (Steinberg,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2002). Hal ini sebagai persiapan untuk masa dewasa awal. Oleh karena itu, dari penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk membuktikan teori James Marcia (1966) mengenai empat status identitas dengan kemandirian yang berbeda-beda, khususnya pada remaja akhir di Indonesia yang ketergantungan dengan orang tua masih cenderung diberi toleransi. Mereka kurang didorong untuk mengeskplorasi alternatifalternatif yang lebih baik untuk menyelesaikan krisis identitas namun justru diijinkan untuk menunda komitmen. Peneliti ingin melihat perbedaan kemandirian pada remaja akhir dilihat dari status identitas James Marcia.
B. Rumusan Masalah Masalah dari penelitian ini adalah pembuktikan teori status identitas James Marcia pada kemandirian remaja akhir di Indonesia.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan teori James Marcia apakah ada perbedaan kemandirian pada remaja akhir di Indonesia dilihat dari status identitas James Marcia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi baru pada psikologi, khususnya psikologi perkembangan tentang perbedaan kemandirian pada remaja akhir dilihat dari status identitas James Marcia. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis bagi remaja, penelitian ini dapat menambah pemahaman dan informasi tentang kemandirian serta status identitas yang diperlukan khususnya oleh remaja akhir agar mereka dapat mengembangkan kemandirian dengan lebih baik dan mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Bagi orang tua, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam membimbing dan mengarahkan anaknya yang memasuki masa remaja akhir sehingga dapat memahami dinamika perkembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Remaja 1. Pengertian Remaja Masa remaja adalah salah satu tahap perkembangan manusia. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa yang mencakup perubahan fisik, kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2002). a. Fisik Perubahan pada aspek fisik terlihat dari bentuk tubuh yang semakin menunjukkan ciri kedewasaan. Pada perempuan, hal ini terlihat dari tinggi badan meningkat secara cepat, pertumbuhan buah dada, pinggul, dan lain-lain. Sedangkan pada laki-laki terlihat dari pertumbuhan tinggi badan secara cepat, alat kelamin, dan lainlain. Selain itu, organ-organ reproduksi pada anak remaja sudah mulai bekerja, seperti menstruasi pertama bagi remaja perempuan dan mimpi basah bagi remaja laki-laki. Perubahan-perubahan fisik tersebut merupakan tanda-tanda pubertas. Selain itu, aspek psikologis juga muncul menyertai perubahan fisik pada masa remaja pada saat pubertas ini, yakni citra diri. Remaja disibukkan dengan tubuh mereka dan gambaran individual mengenai tubuh mereka.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Kognitif Perubahan pada aspek kognitif yaitu remaja lebih berpikir secara abstrak, logis, dan idealis. Abstrak berarti pemikiran mereka tidak terbatas pada pengalaman yang konkret, namun lebih membangkitkan situasi khayalan, kemungkinan hipotesis, atau penalaran yang abstrak. Logis berarti remaja dapat menyusun rencana rencana untuk memecahkan suatu masalah, serta menguji pemecahan masalah tersebut secara sistematis. Remaja tidak lagi seperti anak anak yang masih berpikir coba-coba untuk memecahkan masalah. Idealis berarti bahwa remaja mulai berpikir tentang ciri-ciri ideal bagi mereka sendiri, seperti prinsip-prinsip berpikir dan membandingkannya dengan ciri orang lain. Selama remaja, pemikiran yang muncul sering berupa fantasi yang mengarah ke masa depan. c. Sosio-emosional Dalam
aspek
sosio-emosional,
remaja
mengalami
perubahan dalam hal setting jaringan sosialnya, dimana pada masa ini figur idola bagi mereka adalah teman-teman sebayanya. Dalam berbagai dimensi, remaja akan lebih mendengarkan dan mengikuti teman sebaya mereka. Secara sosial mereka merasa tidak lagi cocok dengan orang yang lebih dewasa atau anak-anak, oleh karena itu mereka ingin membentuk kelompok sendiri yang terdiri dari teman-teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Monks, dkk (2002) membagi masa remaja menjadi tiga tahap berdasarkan usianya. Remaja awal dengan rentang usia 12-15 tahun, remaja tengah dengan rentang usia 15-18 tahun dan remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun. Masing-masing tahapan ini mengalami perubahan dari segi fisik, kognitif, dan sosio emosional (“Nurturing Children and Youth: A Developmental Guidebook”, 2005). Perubahan-perubahan tersebut ditunjukkan pada tabel 1 : Tabel 1 Perubahan Perkembangan Masa Remaja Area Remaja Awal Remaja Tengah Perkembangan 12-15 tahun 15-18 tahun Pertumbuhan Puncak dari Meningkatnya Fisik pertumbuhan fisik seksualitas. dan pubertas. Merasakan Transisi menuju ketertarikan antar tubuh dewasa. gender dan orientasi seksual. Harga diri dan body image meningkat. Berisiko besar untuk terpengaruh alkohol, obat obatan terlarang, dan aktivitas seksual.
Perkembangan Kognitif, Intelektual
Berubah pemikiran dari yang hanya berpikir konkrit menjadi abstrak, termasuk pemikiran hipotesis. Konsentrasi pada diri sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri
Memiliki kemampuan untuk berpikir deduktif, induktif, terkonsep, dan hipotesis.
Remaja Akhir 18-21 tahun Mencapai perkembangan fisik seluruhnya. Body image sudah jelas terlihat. Kebutuhan untuk aktivitas seksual lebih besar dan cenderung lebih senang untuk memiliki pasangan. Belajar mengatasi stress dan menjaga kesehatan. Terbuka untuk belajar sesuatu. Menyampaikan ide dengan kemampuan linguistik yang bagus.
Mampu mensintesis dan menggunakan Melihat banyak sudut informasi secara pandang dalam suatu efisien. masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sendiri. Intelijensi umum semakin jelas (linguistik, matematik, interpersonal, musikal). Perkembangan Sosial, Afektif
Mulai tertarik pada potensi diri. Lebih tertarik dengan perkem bangan dunia sekitarnya.
Hubungan dengan teman sebaya sangat penting.
Mengklaim pencapaian identitas, baik sebagai individu Mengeksplorasi ras, maupun dalam hal etnik gender, dan berhubungan identitas seksual. dengan orang lain. Menjadikan ciri ras, etnik, gender, dan identitas seksual sebagai bagian dari perkembangan identitas diri mereka. Mengekspresi kan kritik dari diri sendiri dan orang lain.
Merasa perlu untuk dimiliki dan kelayakan diri. Berkurangnya penyesuaian diri dengan kelompok teman sebaya.
11
Mulai menganggap bahwa dirinya bukan hanya konsumen dari ilmu pengetahuan, tapi juga produsen.
Kepercayaan diri meningkat. Mengekspresikan ketertarikan diri dan pilihan hidup. Mengembangkan keintiman. Merealisasikan identitas seksual. Tidak menegaskan diri, sementara hubungan dengan teman sebaya masih penting.
Berjuang dengan identitas seksual dan gender.
Penulis memberikan batasan dalam penelitian ini, mengambil subjek remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun. Menurut Smith & Crawford; Silverberg & Steinberg (dalam Fleming, 2005) mengungkapkan bahwa remaja akhir sudah mulai mengurangi ketergantungannya terhadap orang tua, mereka memiliki kemandirian yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Kemandirian 1. Pengertian Kemandirian Kemandirian erat hubungannya dengan istilah independence dan autonomy, namun keduanya memiliki arti yang berbeda. Independence menunjuk pada kapasitas individu untuk berperilaku seperti yang diinginkan. Selama masa remaja, independence tumbuh menjadi autonomy atau kemandirian yang memiliki aspek emosi, kognitif, dan tingkah laku (Steinberg, 2002). Kemandirian
merupakan
kemampuan
individu
untuk
bertingkah laku secara seorang diri. Kemandirian remaja ditunjukkan dengan bertingkah laku sesuai keinginannya, mengambil keputusan sendiri, dan mampu mempertanggungjawabkan tingkah lakunya (Steinberg, 2002). Martin dan Stendler (dalam Afiatin, 1993) mengungkapkan bahwa kemandirian ditunjukkan dengan kemampuan seseorang untuk berdiri di atas kaki sendiri, mengurus diri sendiri dalam semua aspek kehidupannya, ditandai dengan adanya inisiatif, kepercayaan diri, serta kemampuan untuk mempertahankan diri dan hak miliknya. Dari beberapa definisi tersebut maka disimpulkan bahwa kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan, melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya, serta mempertanggungjawabkan perilakunya tersebut. Kemandirian juga ditandai dengan adanya inisiatif dan kepercayaan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Aspek Kemandirian Remaja dalam mencapai kemandirian melibatkan tiga aspek (Steinberg, 2002), yaitu : a. Aspek kemandirian emosional, yaitu aspek yang berkaitan dengan perubahan kedekatan hubungan individu, khususnya dengan orang tua. Kemandirian emosional ini terdiri dari empat sub aspek, yaitu : 1) Tidak mengidealkan orang tua, yaitu remaja mampu untuk tidak selalu melihat orang tuanya sebagai sosok yang ideal, orang tua juga pernah melakukan sebuah kesalahan sehingga ketika mengambil sebuah keputusan remaja tidak tergantung pada dukungan emosional dari orang tuanya. 2) Remaja melihat orang tua seperti orang-orang pada umumnya. Remaja memandang orang tua sebagai individu agar interaksi dengan orang tua tidak hanya sebatas hubungan anak dengan orang tua melainkan juga hubungan antar individu. 3) Ketidaktergantungan, remaja lebih bergantung pada dirinya sendiri daripada tergantung pada bantuan dari orang tua mereka. 4) Individuasi, remaja lebih bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tidak menyerahkan tanggung jawabnya pada orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Aspek kemandirian perilaku, yaitu kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan keputusan tersebut. Kemandirian perilaku ini terdiri dari tiga sub aspek, yaitu: 1) Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan pendapat, pertimbangan, dan saran yang diberikan oleh orang lain sehingga dapat menyadari segala risiko dari keputusan yang diambil dan dapat mempertanggungjawabkannya. 2) Mengalami
perubahan
ketahanan
terhadap
pengaruh
lingkungannya, baik teman sebaya maupun orang yang lebih tua sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri. 3) Mengalami perubahan kepercayaan diri yang salah satunya dise babkan oleh rentannya remaja terhadap tekanan dari kelompok sebaya. c. Aspek kemandirian nilai, yaitu lebih sekedar mampu untuk menahan tekanan tuntutan dari orang lain, yang berarti memiliki seperangkat prinsip-prinsip tentang mana yang benar dan mana yang salah serta mengenai mana yang penting dan yang tidak penting. Kemandirian nilai ini terdiri dari tiga sub aspek, yaitu : 1) Kepercayaan abstrak, memikirkan akibat dari perbuatan yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Kepercayaan
prinsip,
memiliki
kepercayaan
15
terhadap
keyakinannya sendiri dibanding dengan apa yang dikatakan orang lain. 3) Kepercayaan kebebasan, keyakinan pada nilai-nilai yang dianut. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kemandirian, antara lain : a. Umur Semakin bertambahnya umur seorang remaja maka akan bertambah pula kemampuan yang dimiliki. Setiap aspek termasuk kemandirian mengalami perkembangan yang sejalan dengan bertambahnya umur. Hasil penelitian Nuryoto (1993) mengenai kemandirian remaja ditinjau dari tahap perkembangan, jenis kelamin, dan peran jenis menunjukkan bahwa remaja akhir memiliki kemandirian lebih tinggi daripada remaja awal. Menurut Sutton (dalam Masrun dkk, 1986), dengan bertambahnya umur dan adanya proses belajar maka seseorang semakin tidak bergantung atau mampu secara mandiri menentukan hidupnya. b. Jenis Kelamin Dalam kehidupan, pria dan wanita memiliki pengalaman berbeda. Dalam penelitian Nuryoto (1993), dikatakan bahwa pria lebih dominan, agresif, asertif, tidak bergantung pada orang lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lebih bertanggung jawab sedangkan wanita lebih ekspresif, dan suka menolong orang lain. Menurut Conger (dalam Afiatin, 1993), pria lebih dituntut untuk mandiri sedangkan wanita diberi kesempatan untuk bergantung lebih lama. Perlakuan berbeda ini dapat mempengaruhi kemandirian antara pria dan wanita. c. Urutan Kelahiran Anak pada urutan kelahiran yang berbeda akan memiliki kemandirian yang berbeda pula. Statusnya sebagai anak pertama dalam keluarga, mereka diharapkan lebih mandiri oleh orang tuanya dari pada anak kedua sedangkan untuk anak kedua, mereka jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan keluarga (Bumpus dkk, 2001). d. Faktor Lingkungan 1) Lingkungan Permanen Lingkungan
permanen
meliputi
pendidikan
dan
pekerjaan. Pendidikan dan pekerjaan dapat mempengaruhi kemandirian. Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal maupun informal. Pendidikan yang diberikan secara formal yang diberikan di sekolah atau perguruan tinggi maupun pendidikan informal, keduanya dapat membantu seseorang menjadi lebih dewasa dan mandiri melalui kebebasan dan kesempatan bertanggung jawab yang diberikan. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sangat berguna bagi pengembangan kepribadian seseorang (Masrun dkk, 1986). Flippo (dalam Masrun dkk, 1986) mengatakan bahwa seseorang yang mandiri akan mencari pekerjaan yang lebih banyak
memberi
kebebasan
dihadapkan pada pekerjaan
dan
kemandirian
apabila
yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya. Interaksi yang terjadi selama bekerja ikut mempengaruhi diri seseorang. 2) Lingkungan Tidak Permanen Robinson dan Shaver, 1974 (dalam Masrun dkk, 1986) mengungkapkan bahwa lingkungan tidak permanen merupakan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup yang sementara waktu mengakibatkan terganggunya integritas kepribadian seseorang, misalnya kematian orang yang dicintai, bencana alam, dan lainlain.
C. Status Identitas 1. Pengertian Identitas Diri Identitas diri merupakan konsepsi tentang diri, penentuan tujuan, nilai, dan keyakinan yang dipegang teguh oleh seseorang, Erikson (dalam Papalia dkk, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Identitas diri menurut Marcia (dalam Kroger, 2005) yaitu merefleksikan bagaimana seseorang melihat dirinya dan bagaimana ia bertingkah laku sesuai dengan identitasnya. Dari
pengertian-pengertian
tentang
identitas
diri
dapat
disimpulkan bahwa identitas diri merupakan tujuan, nilai, keyakinan yang melekat pada diri seseorang dan akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan identitasnya. 2. Perkembangan dan Pembentukan Identitas Diri Perkembangan identitas merupakan hal yang kompleks. Freud (dalam Schwartz, 2001) adalah psikolog pertama yang mencetuskan pertanyaan dasar mengenai arti diri atau “diri itu apa?”. Freud percaya bahwa definisi diri pada seseorang itu didapat dari introyeksi parental yang terjadi pada akhir oedipal konflik. Setelah tahap tersebut, Freud percaya bahwa identitas diri yang dimiliki seseorang tidak berubah secara signifikan tetapi tetap mungkin untuk berubah. Tidak seperti para teoritis lain yang terikat sepenuhnya dengan psikoanalisis
Freudian,
Erikson
menggunakan
teorinya
untuk
menyempurnakan teori Freud. Teori Erikson yang terkenal adalah ego psychology, menekankan pada konsep “diri (self)” yang diatur oleh ego bawah sadar serta memiliki pengaruh yang besar dari kekuatan sosial dan budaya. Ego bawah sadar ini menjaga keterlibatan individu dalam dunia sosial, termasuk untuk mendapatkan makna hidup (Feist, J., & Feist, G.J., 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Erikson
(dalam
Feist,
J.,
&
Feist,
G.J.,
19
2008)
mengidentifikasikan tiga aspek ego yang saling terkait, yaitu ego tubuh (body ego) mengacu pada pengalaman dengan tubuh, cara kita melihat fisik berbeda dari orang lain, ideal ego (ego ideal) merupakan gambaran diri kita jika dibandingkan dengan gambaran ideal ego orang lain, dan terakhir adalah identitas ego (ego identity) merupakan gambaran diri mengenai peran sosial yang dimainkan. Perubahan ketiga komponen tersebut selalu terjadi di setiap tahap kehidupan. Marcia merupakan salah satu tokoh Neo-Eriksonia yang membangun teori identitas terukur dari teori Erikson. Marcia mengembangkan metode interview untuk mengukur ego identity dengan menggunakan dua kriteria yaitu eksplorasi (krisis) dan komitmen. Eksplorasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencari informasi atau alternatif sebanyak banyaknya untuk masa depan sedangkan komitmen merupakan sikap yang cenderung menetap, memberikan kesetiaan terhadap alternatif yang telah dipilih dan diyakini paling baik untuk masa depan (Santrock, 2002). Hasil
dari
metode
interview
yang
menemukan adanya hubungan antara status
dilakukan,
Marcia
identitas
dengan
karakteristik seperti kekhawatiran, harga diri, penalaran moral, dan pola perilaku (Papalia dkk, 2008). Berdasarkan teori Marcia tersebut, para peneliti lain mengidentifikasikan kepribadian dan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
keluarga yang berhubungan dengan status identitas seperti ditunjukkan pada tabel 2 : Tabel 2 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Status Identitas Faktor Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement Keluarga Orang tua Orang tua tidak Orang tua Orang tua permisif, menerima tidak punya suportif, tidak sikap/perasaan aturan yang perhatian, berwibawa, anak, tidak jelas, anak mempercayai tidak memberi mendengarkan bingung anak bimbingan keluhan/kehendak terhadap dengan baik anak otoritas orang tua Kepribadian
Perkembangan konsep diri anak lambat, kemampuan kognitif tidak berfungsi baik, ragu ragu, pasif, tidak inisiatif
Anak tergantung, kontrol diri eksternal, cemas, tidak percaya diri
Anak cemas, takut gagal, egois, kurang percaya diri, harga diri rendah
Anak punya kemandirian, kontrol diri internal, akrab, percaya diri, inisiatif, kreatif, dan berprestasi
Purwadi (2004) salah satu peneliti yang menggunakan teori Marcia menyebutkan beberapa faktor yang mendahului pembentukan identitas diri pada remaja antara lain tingkat identifikasi pada orang tua sejak kanak-kanak hingga mencapai remaja, gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua atau pihak yang mengasuh dan merawat remaja tersebut, keberadaan figur tokoh sukses yang dilihat remaja, harapan sosial tentang identitas seseorang, tingkat keberhasilan seseorang mengungkap berbagai alternatif identitas diri, kepribadian yang dicapai pada masa preadolescent.
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Selain adanya faktor-faktor yang mendahului pembentukan identitas diri, identitas diri juga berkaitan dengan berbagai macam domain yang terdapat dalam masyarakat. Domain merupakan area yang mewakili tingkat eksplorasi dan komitmen pada status identitas diri seseorang. Menurut Erikson (dalam The OMEIS, 1998), ada dua komponen yang merupakan formasi dari status identitas yaitu egoidentity dan self identity. Ego-identity merujuk kepada komitmen, seperti dalam masalah pekerjaan, dan nilai ideologi berhubungan dengan politik, agama, filosofi kehidupan, dan lain-lain, sedangkan self-identity dapat diilustrasikan dari formasi identitas yang jelas terlihat seperti hubungan sosial dengan sesama, misalnya di Indonesia remaja sudah mulai ikut serta melaksanakan pemilu dengan memilih salah satu partai politik yang sesuai dengan pemikirannya. Hasil dari beberapa penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa
masa
remaja
membawa
ketertarikan
seseorang
pada
perkembangan sosial dirinya, sehingga remaja banyak tertarik pada pengaruh luar seperti agama, politik, dan aspek interpersonal lainnya, sedangkan dalam masalah komitmen, remaja mulai berpikir mengenai kebutuhan untuk bertanggungjawab seperti dalam masalah pilihan pekerjaan. Grotevant, Thorbecke, & Meyer, (dalam Adams, 1998) menyebutkan bahwa identitas ideologis terdiri dari pilihan pekerjaan, agama, politik, dan nilai-nilai gaya hidup (berhubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pandangan gaya hidup seseorang), sedangkan identitas interpersonal berhubungan dengan domain pertemanan, hal berpacaran, peran gender (berhubungan dengan peran suami-istri, peran gender dalam dunia kerja, dan peran anak laki-laki dan perempuan), dan pilihan rekreasi. Ini menjadi dasar pemilihan domain pada status identitas. Kesuksesan pencapaian status identitas remaja dapat dilihat melalui pencapaian status pada masing-masing domain tersebut. Seorang remaja yang telah mencapai status identitas tertentu, misalnya status identity achievement, belum tentu remaja tersebut juga mencapai status yang sama pada domain lainnya. Status identitas tidak selalu stabil sampai akhir hidup (Santrock, 2002). Contohnya, remaja dengan eksplorasi dan komitmen tinggi dalam pekerjaan, belum tentu memiliki eksplorasi dan komitmen yang tinggi pula dalam agama. Nauta, Khan, & Lucas (dalam Sawitri, 2009) menyebutkan bahwa perbedaan budaya dapat menyebabkan perbedaan pencapaian status identitas, misalnya budaya di Negara barat yang mengajarkan kemandirian sejak dini akan membuat pencapaian status identity achievement pada domain pekerjaan oleh remaja di Negara tersebut lebih cepat dibanding remaja pada Negara, misalnya Indonesia dengan budaya yang orang tuanya kurang mendorong eksplorasi, komitmen dan kurang mendorong remaja untuk mengandalkan dirinya sendiri, Stewart, dkk (dalam Sawitri, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Status Identitas Diri Menurut James Marcia Marcia mengidentifikasikan eksplorasi dan komitmen sebagai dua dasar dimensi untuk mendefinisikan status seseorang dalam mencapai sebuah identitas diri. Berdasarkan kedua dimensi dasar tersebut
Marcia
(dalam
Schwartz,
2001)
mengklasifikasikan
perkembangan pembentukan empat identitas diri, yaitu penyebaran identitas
(identity
foreclosure),
diffusion),
penundaan
pencabutan
identitas
(identity
identitas
(identity
moratorium),
dan
pencapaian identitas (identity achievement). a. Identity Diffusion Identity
Diffusion
merupakan
keadaan
apatis
yang
menunjukkan tidak adanya eksplorasi dan komitmen untuk menyelesaikannya (tingkat eksplorasi dan komitmen rendah). Individu ini mengalami kebingungan dalam mencapai identitas. Ciri-ciri individu pada status ini adalah sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar sehingga perilakunya cenderung menuju ke arah konformitas. Individu pada status ini berisiko melakukan tindakantindakan maladaptif seperti penggunaan obat-obatan terlarang, bulimia dan lainnya (Schwartz, 2001). Individu ini memiliki kemandirian yang rendah, harga diri yang rendah, pemalu, menunda untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan yang ada sehingga melewatkan banyak kesempatan (Kroger, 2005). Mereka juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kurang mampu untuk berpikir secara rasional. Mereka tidak memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua sehingga kurang mendapat dukungan sosial. b. Identity foreclosure Identity foreclosure merupakan status identitas dari individu yang telah membuat komitmen untuk tujuan, nilai, dan keyakinan namun tanpa melalui eksplorasi (eksplorasi tidak maksimal). Ciri-ciri individu pada status ini adalah pikirannya tidak terbuka untuk hal-hal baru, merasa puas terhadap dirinya sendiri. Individu pada status ini tidak memiliki konflik dengan keluarga sehingga memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga (Schwartz, 2001). c. Identity Moratorium Identity Moratorium merupakan status identitas dari individu yang sedang mengalami eksplorasi tetapi belum memiliki sebuah komitmen terhadap keputusannya. Ciri-ciri individu yang memiliki status identitas ini adalah memiliki kemampuan untuk berpikir kritis ketika dihadapkan pada pilihan penting dalam hidupnya. Orang tua dari individu pada status ini menekankan kemandirian dalam membesarkan anakanaknya (Kroger, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Identity Achievement Identity Achievement merupakan status identitas dari individu yang telah melakukan eksplorasi pada berbagai perspektif, mempertimbangkan berbagai kemungkinan dengan bijaksana, mengambil keputusan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan dan telah membuat komitmen terhadap keputusan yang diambil. Identity achievement merupakan proses paling akhir dari pembentukan identitas. Status ini adalah yang paling matang karena memiliki pemikiran yang seimbang, pembuatan keputusan yang efektif, dan memiliki hubungan yang intim dengan keluarga. Ciri-ciri individu yang memiliki status identitas ini adalah memiliki motivasi, harga diri, dan kemandirian yang tinggi, mampu menghadapi stres tanpa terlalu sering melakukan mekanisme pertahanan diri (Kroger, 2005). Berdasarkan penjelasan mengenai ada atau tidak adanya eksplorasi dan komitmen dalam status identitas dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3 Status Identitas, Eksplorasi , dan Komitmen Status Identitas
Faktor/Variabel Diffusion
Foreclosure
Moratorium
Achievement
Eksplorasi
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Komitmen
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Perbedaan Kemandirian pada Remaja Akhir Dilihat dari Status Identitas James Marcia Masa remaja merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Masa ini penuh dengan perubahan-perubahan sebagai suatu peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa (Santrock, 2002). Akibatnya, remaja mengalami transisi posisi antara anak-anak dengan dewasa yang akhirnya menunjukkan sikap dan perilaku yang ambigu. Perubahan-perubahan pada remaja sangat berpengaruh dalam berbagai dimensi kehidupan remaja (Purwadi, 2004). Terkadang remaja masih dianggap seperti anak kecil yang tidak boleh mencampuri urusan orang dewasa akan tetapi di sisi lain mereka dituntut untuk menampilkan pribadi yang dewasa dan membantu menyelesaikan masalah orang dewasa. Situasi ini dapat menimbulkan konflik internal menyangkut peran yang harus mereka jalani. Selain itu, juga menimbulkan krisis identitas (Purwadi, 2004). Remaja mulai bertanya seperti apa dirinya, bagaimana mengambil peran yang tepat dalam berbagai kondisi, dan bagaimana berinteraksi dengan lingkungan. Menurut Erikson (dalam Papalia dkk, 2008) remaja memiliki tugas utama untuk memecahkan krisis identitas yang dialami remaja atau menyelesaikan tahap identitas versus kebingungan identitas karena bahaya utama pada tahap ini adalah kebingungan identitas atau peran yang dapat menghambat
pencapaian
kedewasaan
remaja.
Oleh
karena
itu,
kebingungan identitas atau peran harus diselesaikan agar remaja dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menjadi pribadi dewasa yang unik serta memahami peran dan nilai dalam masyarakat. Marcia (dalam Schwartz, 2001) salah satu tokoh Neo-Eriksonia mengembangkan teori Erikson dengan membangun teori identitas terukur melalui metode wawancara. Marcia menemukan ada empat tipe status identitas, yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement. Perbedaan keempat status identitas ini terletak pada ada tidaknya eksplorasi dan komitmen. Eksplorasi
dan
komitmen
merupakan
parameter
untuk
menempatkan remaja pada masing-masing status identitas. Identity diffusion menunjukkan tidak adanya eksplorasi dan komitmen, identity foreclosure menunjukkan adanya komitmen tanpa melalui eksplorasi, identity moratorium menunjukkan adanya eksplorasi tetapi belum memiliki komitmen, dan identity achievement menunjukkan adanya eksplorasi dan telah memiliki komitmen. Selain terkait dengan status identitas, remaja juga memiliki tugas perkembangan lain yang harus diselesaikan untuk mengantarnya menuju ke masa dewasa yang ideal, yaitu mencapai kemandirian (Papalia dkk, 2008). Remaja yang mandiri mampu untuk mengambil keputusan, bertanggung jawab atas perilakunya, tidak bergantung pada orang lain, mampu menentukan sikapnya terhadap lingkungan, memiliki inisiatif dan kepercayaan diri. Remaja memiliki aspek-aspek penilaian kemandirian dalam kaitannya dengan status identitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Remaja yang berada pada status identity diffusion memiliki kemandirian yang rendah. Mereka sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan, berisiko melakukan tindakan yang maladaptif, memiliki harga diri yang rendah, pemalu, dan senang menunda untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan yang ada. Remaja dengan status identity foreclosure memiliki kemandirian yang rendah. Mereka merasa kurang percaya diri, tidak terbuka pada hal-hal baru. Remaja yang berada pada status identity moratorium memiliki kemandirian yang rendah. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir kritis ketika dihadapkan pada masalah penting. Remaja yang berada pada status identity achievement memiliki kemandirian yang tinggi. Mereka telah mampu memecahkan krisis identitas, mampu membangun relasi yang intim, memiliki motivasi dan harga diri yang tinggi. Remaja dengan status identitas tertentu akan menjadikannya mandiri atau sebaliknya kurang mandiri. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya perbedaan kemandirian pada remaja akhir dilihat dari status identitas yang mereka miliki.
E. Hipotesis Penelitian Ada perbedaan kemandirian pada remaja akhir di Indonesia dilihat dari status identitas James Marcia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Status K Identitas
Skema Alur Berpikir
Identity Diffusion
Kemandirian Rendah
Identity Foreclosure
Kemandirian Rendah
Identity Moratorium
Kemandirian Rendah
Identity Achievement
Kemandirian Tinggi
29
Perbedaan
Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2008), yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan kemandirian remaja akhir dilihat dari status identitas James Marcia.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas (X)
: Status Identitas
Variabel tergantung (Y)
: Kemandirian
C. Definisi Operasional 1. Kemandirian Kemandirian merupakan kemampuan remaja untuk mengambil keputusan, melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya, serta mempertanggungjawabkan perilakunya tersebut. Kemandirian juga ditandai dengan adanya inisiatif dan kepercayaan diri. Kemandirian dalam penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan tiga aspek yang terdapat dalam kemandirian. Semakin tinggi skor total dari skala kemandirian remaja maka semakin tinggi
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pula kemandirian remaja tersebut dan demikian pula sebaliknya. Aspek-aspek kemandirian tersebut antara lain : a. Aspek kemandirian emosional, yang terdiri dari empat sub aspek, yaitu tidak mengidealkan orang tua, remaja melihat orang tua seperti orang-orang pada umumnya, ketidaktergantungan, indiv iduasi. b. Aspek kemandirian perilaku, yang terdiri dari tiga sub aspek, yaitu mampu membuat keputusan, mengalami perubahan ketahanan, dan kepercayaan diri. c. Aspek kemandirian nilai, yang terdiri dari tiga sub aspek, yaitu kepercayaan abstrak, kepercayaan prinsip, kepercayaan kebebasan. 2. Status Identitas Identitas diri merupakan tujuan, nilai, keyakinan yang melekat pada diri seseorang dan akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan identitasnya. Skala status identitas ini di susun dengan mengacu pada teori James Marcia (dalam Schwartz, 2001) tentang empat jenis status identitas, yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement pada identitas ideologis yang meliputi domain pekerjaan, agama, politik, serta nilai-nilai gaya hidup (berhubungan dengan pandangan gaya hidup seseorang) dan identitas interpersonal yang meliputi domain pertemanan, pacaran, peran gender
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(berhubungan dengan peran suami-istri, peran gender dalam dunia kerja, peran anak laki-laki-perempuan), dan rekreasi. Penempatan subjek ke dalam status identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, atau identity achievement adalah dengan mengolah Z score. Z score berguna untuk membandingkan posisi seseorang dengan orang lain dalam kelompok masing-masing (Santoso, 2010). Pertama, memisahkan aitem berdasarkan status identitas yang meliputi delapan domain. Kedua, menghitung Z score untuk setiap remaja akhir pada masing-masing status identitas tersebut. Ketiga, membandingkan hasil Z score dari keempat status identitas untuk masing-masing remaja akhir dan yang terakhir mengkategorikan remaja akhir pada status yang memiliki nilai Z score paling tinggi. Setelah pengkategorian subjek ke masing-masing status identitas tersebut, baru kemudian dilihat perbedaan kemandiriannya dengan menggunakan uji Brown-Forsythe dan Welch.
D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan seluruh individu yang akan diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama (Hadi, 1996). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Metode Pengumpulan Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel harus mewakili populasi atau merupakan populasi dalam bentuk kecil (Hadi, 1996). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Convenience sampling merupakan salah satu teknik nonprobabilitas sampling, subjek dipilih karena dianggap sesuai dengan penelitian dan mudah didapatkan oleh peneliti (Castillo, 2009). Subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-21 tahun. Alasan pemilihan subjek dengan usia 18-21 tahun ini adalah remaja akhir sudah mulai mengurangi ketergantungannya terhadap orang tua, mereka memiliki kemandirian yang tinggi, Smith & Crawford; Silverberg & Steinberg (dalam Fleming, 2005).
E. Prosedur Penelitian Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat skala kemandirian dan skala status identitas untuk diujicobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik sama dengan kelompok subjek yang sesungguhnya. 2. Menguji reliabilitas skala untuk mendapatkan skala yang reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan ciri-ciri/kriteria dan kemudian mengukur kemandirian dan status identitas dengan cara subjek mengisi skala yang sudah di ujicobakan. 4. Menganalisis data yang masuk dengan anava satu jalur untuk melihat ada tidaknya perbedaan kemandirian remaja akhir ditinjau dari status identitas menurut James Marcia. 5. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala status identitas (skala A) dan skala kemandirian (skala B) yang kemudian diisi oleh subjek. 2. Alat Pengumpulan Data Alat yang akan digunakan untuk menumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala, yaitu : a. Skala Status Identitas Skala ini di susun oleh peneliti berdasarkan teori James Marcia (1966) tentang empat status identitas yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement dalam identitas ideologis yang terdiri dari beberapa domain diantaranya pekerjaan, agama, politik, dan nilai-nilai gaya hidup serta identitas interpersonal yang berhubungan dengan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pertemanan, berpacaran, peran gender, dan rekreasi. Masing masing pilihan jawaban dapat menunjukkan keempat status identitas diri yang akan diungkap. Skala status identitas ini berisi pernyataan identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement dalam delapan domain. Subjek akan dihadapkan pada skala yang berisi
pernyataan-pernyataan
menggunakan
aitem-aitem
favorable. favorable
Skala karena
ini
hanya
bila
dibuat
unfavorable maka kemungkinan hanya akan mengarahkan subjek masuk pada satu status identitas saja. Skala ini terdiri dari empat kategori respon yang disediakan. Subjek diminta untuk memilih pernyataan yang paling sesuai. Empat kategori respon yang disiapkan untuk aitem-aitem favorable tersebut yaitu Sangat Setuju (SS)=4, Setuju (S)=3, Tidak Setuju (TS)=2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)=1. Pada skala ini tidak ada respon N (netral) dengan alasan agar subyek penelitian menjawab dengan pasti dan sesuai dengan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4 Blue Print Skala Status Identitas Status No
Aspek
Ideologi identity -Pilihan pekerjaan - Agama - Politik -Nilai-nilai gaya hidup 2. Interpersonal identity - Pertemanan - Pacaran - Peran gender - Rekreasi
Diffusion
Foreclosure
Moratorium
Achievement
17, 33 5, 12 42, 55 18, 39
25, 47 20, 31 26, 57 3, 35
4, 41 36, 40 16, 48 14, 34
24, 54 19, 59 6, 23 46, 58
10, 50 11, 61 1, 27 8, 32
49, 62 2, 43 22, 51 15, 44
7, 56 13, 52 21, 64 30, 63
28, 53 29, 38 37, 60 9, 45
16
16
16
16
Jumlah
1.
Jumlah
b. Skala kemandirian Skala ini di susun oleh peneliti berdasarkan teori Steinberg (2002). Di dalam skala ini terdapat tiga aspek yang menyusun kemandirian yaitu emotional autonomy, behavioral autonomy, value autonomy. Skala kemandirian ini berisi pernyataan yang favorable dan unfavorable . Subjek akan dihadapkan pada berbagai pernyataan yang terdiri dari empat kategori respon yang disediakan. Subjek diminta untuk memilih pernyataan yang paling sesuai. Empat kategori respon yang disiapkan untuk aitem-aitem favorable tersebut yaitu Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 dan untuk aitem aitem
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
unfavorable yaitu : Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS) = 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 4. Pada skala ini tidak ada respon N (netral) dengan alasan agar subyek penelitian menjawab dengan pasti dan sesuai dengan dirinya. Skor untuk tiap-tiap aitem pada skala dijumlahkan sehingga menjadi skor total. Semakin tinggi skor total yang diperoleh menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan yang tinggi dalam hal penguasaan kemandirian dan sebaliknya jika skor rendah maka menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan yang rendah dalam hal penguasaan kemandirian. Tabel 5 Blue Print Skala Kemandirian No
Aspek
Indikator
1.
Emotional autonomy
- De-idealized -Parent as people - Nondependency - Individuation
2.
Behavioral autonomy
3.
Value autonomy
-mampu membuat keputusan -memiliki kekuatan untuk menahan pengaruh tekanan. -memiliki kepercayaan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. - Abstract belief - Principle belief - Independent belief
Jumlah
Pernyataan Favorable Unfavorable 3, 5, 8, 13, 6, 11, 18, 34, 16, 27, 32, 40, 44, 47, 37, 42, 50 51, 58, 60
Jumlah 20
2, 7, 14, 25, 30, 33, 36, 43, 48, 59
4, 17, 23, 28, 38, 41, 45, 49, 53, 57
20
1, 9, 19, 22, 31, 35, 39, 46, 52, 54
10, 12, 15, 20, 21, 24, 26, 29, 55, 56
20
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
G. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur 1. Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu menguji isi dari skala psikologi dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Validitas ini dilakukan dengan meminta penilaian dari ahli yang memahami skala psikologi untuk melihat isi skala dan membandingkannya dengan teori untuk melihat sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang akan diukur (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini, professional judgment dilakukan oleh dosen pembimbing. 2. Seleksi Aitem Seleksi aaitem dilakukan untuk melihat kualitas dari aitemaitem yang ada dalam skala. Seleksi aitem dilakukan dengan memilih aitem berdasarkan koefisien korelasi aitem total. a. Skala Status Identitas Untuk skala status identitas menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan sedangkan aitem yang mencapai kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah atau kurang memuaskan. Terdapat 55 aitem yang memiliki indeks diskriminasi ≥ 0,30
dari 64 aitem, 14 aitem yang lolos seleksi untuk status
identity diffusion, 15 aitem untuk status identity foreclosure, 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
aitem untuk status identity moratorium, dan 14 aitem untuk status identity achievement sedangkan sebanyak 9 aitem yang lain dari keseluruhan skala status identitas dianggap sebagai aitem yang gugur karena memiliki daya diskriminasi < 0,30. Kesembilan aitem itu terdiri dari 2 aitem status identity diffusion (10, 42), 1 aitem dari status identity foreclosure (26), 4 aitem dari
status identity
moratorium (16, 30, 34, 41), dan 2 aitem dari status identity achievement (53, 58). Aitem-aitem skala status identitas yang gugur setelah dilakukan uji coba dapat dilihat pada tabel 6 : Tabel 6 Aitem-aitem Skala Status Identitas Setelah Uji Coba Status No
Aspek
1.
Ideologi identity -Pilihan pekerjaan - Agama - Politik -Nilai-nilai gaya hidup Interpersonal identity - Pertemanan -Hal berpacaran - Peran gender - Rekreasi
2.
Jumlah
Diffusion
Foreclosure
Moratorium
Achievement
17, 33 5, 12 42*, 55 18, 39
25, 47 20, 31 26*, 57 3, 35
4, 41* 36, 40 16*, 48 14, 34*
24, 54 19, 59 6, 23 46, 58*
10*, 50 11, 61 1, 27 8, 32
49, 62 2, 43 22, 51 15, 44
7, 56 13, 52 21, 64 30*, 63
28, 53* 29, 38 37, 60 9, 45
16
16
16
16
Jumlah
*) aitem-aitem yang gugur setelah uji coba Distribusi atau penyebaran aitem-aitem pada Skala Status Identitas dalam susunan penomoran baru dan diacak yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya disajikan dalam tabel 7:
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 7 Aitem-aitem Skala Status Identitas Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang Status No Aspek Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement Jumlah 1.
2.
Ideologi identity -Pilihan pekerjaan - Agama - Politik -Nilai-nilai gaya hidup Interpersonal identity - Pertemanan - Hal berpacaran - Peran gender - Rekreasi Jumlah
3, 14 21, 30 38 42, 50
1, 12 20, 26 35 40, 51
2 19, 29 32 36
4, 9 18, 24 39, 46 53
7 16, 25 34, 43 45, 48
5, 15 23, 31 33, 41 49, 54
10, 22 27, 37 44, 47 55
6 8, 11 13, 17 28, 52
14
15
12
14
b. Skala Kemandirian Untuk aitem-aitem dalam skala kemandirian peneliti menggunakan batasan rix ≥ 0,25. Hal tersebut dikarenakan jumlah aitem yang lolos seleksi ternyata masih belum mencukupi jumlah yang diharapkan (Azwar, 2006). Hasil seleksi tersebut memperoleh 47 aitem yang memiliki daya diskriminasi ≥ 0,25 sedangkan 13 aitem lainnya memiliki daya diskriminasi < 0,25 dan dianggap sebagai aitem yang gugur. Ketigabelas aitem tersebut terdiri dari 3 aitem aspek emotional autonomy (6, 8, 13), 5 aitem dari aspek behavioral autonomy (4, 7, 38, 45, 48), dan 5 aitem dari aspek value autonomy (21, 35, 39, 52, 55). Aitem-aitem dari Skala
26
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kemandirian yang telah gugur setelah dilakukan uji coba dapat dilihat pada tabel 8 : Tabel 8 Aitem-aitem Skala Kemandirian Setelah Uji coba No 1.
2.
3.
Aspek
Pernyataan
Indikator
Jumlah
Favorable 3, 5, 8*, 13*, 16, 27, 32, 37, 42, 50
Unfavorable 6*, 11, 18, 34, 40, 44, 47, 51, 58, 60
-mampu membuat keputusan -memiliki kekuatan untuk menahan pengaruh tekanan. -memiliki kepercayaan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2, 7*, 14, 25, 30, 33, 36, 43, 48*, 59
4*, 17, 23, 28, 38*, 41, 45*, 49, 53, 57
- Abstract belief - Principle belief - Independent belief
1, 9, 19, 22, 31, 35*, 39*, 46, 52*, 54
10, 12, 15, 20, 21*, 24, 26, 29, 55*, 56
30
30
aitem-aitem
pada Skala
Emotional autonomy
- De-idealized -Parent as people - Nondependency - Individuation
Behavioral autonomy
Value autonomy
Jumlah
20
20
20
*) aitem-aitem yang gugur setelah uji coba Distribusi atau penyebaran
Kemandirian dalam penomoran baru dan di acak yang akan digunakan pada penelitian sesungguhnya dapat dilihat dari tabel 9 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 9 Aitem-aitem Skala Kemandirian Setelah Dilakukan Penyusunan Ulang No 1.
2.
3.
Aspek
Pernyataan
Indikator
Jumlah
Favorable Unfavorable 3, 14, 20, 6, 18, 19, 27, 30, 37, 25, 33, 40, 43, 45 44, 46, 47
Emotional autonomy
- De-idealized -Parent as people - Nondependency - Individuation
Behavioral autonomy
-mampu membuat keputusan -memiliki kekuatan untuk menahan pengaruh tekanan. -memiliki kepercayaan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
1, 10, 16, 24, 29, 32, 41, 42
5, 11, 22, 28, 31, 35, 38
15
Value autonomy
- Abstract belief - Principle belief - Independent belief
1, 10, 16, 24, 29, 32, 41, 42
5, 11, 22, 28, 31, 35, 38
15
23
24
Jumlah
17
3. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada sejauhmana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini, pengujian
reliabilitas
diuji
dengan
menggunakan
pendekatan
konsistensi internal Alpha (α) Cronbach. Didapatkan hasil koefisien reliabilitas dari skala status identitas adalah sebesar 0,841 untuk status identity diffusion, 0,852 untuk status identity foreclosure, 0,820 untuk status identity moratorium, 0,840 untuk status identity achievement, dan koefisien reliabilitas dari skala kemandirian adalah sebesar 0,920.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal dengan melihat taraf signifikansinya. Jika taraf signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 (p < 0,05) maka sebaran datanya tidak normal sedangkan jika taraf signifikansi lebih besar dari pada 0,05 (p > 0,05) maka sebaran datanya normal. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov test (Santoso, 2010). b. Uji Homogenitas Varian Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for windows versi 16, melalui Levene’s Test for Equality of Variance. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varian dari sampel yang diuji homogen atau tidak (Santoso, 2010). 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava satu jalur melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for windows versi 16. Pengujian dilakukan dengan cara melihat taraf signifikansinya. Hipotesis akan diterima bila memiliki taraf signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05) yang berarti ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
perbedaan kemandirian pada remaja akhir dilihat dari status identitas James Marcia, akan tetapi karena varian tidak sama maka tidak dapat menggunkan anava satu jalur sehingga dilakukan uji Brown-Forsythe dan Welch.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Uji Coba Alat Ukur Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat ukur penelitian untuk melihat validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang akan digunakan pada penelitian yang sesungguhnya. Alat ukur yang diuji cobakan terdiri dari skala status identitas yang berisi 64 aitem dan skala kemandirian yang berisi 60 aitem. Pada saat uji coba alat ukur ini setiap subjek mendapat satu eksemplar yang terdiri dari skala status identitas atau disebut sebagai skala A dan skala kemandirian atau disebut sebagai skala B. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 31 Agustus, 1, 3 September 2012, di Universitas Sanata Dharma dan SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Alat ukur penelitian diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok subjek yang akan digunakan pada penelitian sesungguhnya. Subjek dalam uji coba alat ukur ini sebanyak 60 orang, terdiri dari mahasiswa dan pelajar SMA kelas XII, semua sudah memenuhi kriteria batasan usia sebagai remaja akhir yang menurut Monks dkk, (2002) berkisar antara 18-21 tahun. Usia subjek diketahui dari hasil pengisian identitas yang dituliskan subjek pada saat uji coba. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pengisian skala dilakukan langsung oleh masing-masing subjek baik yang berada di lingkungan kampus, lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal masing-masing subjek. Skala yang sudah selesai diisi langsung dikumpulkan kembali kepada beberapa teman peneliti sesuai dengan jumlah yang telah dibagikan. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 11-14 September 2012. Pengambilan data di laksanakan di Lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan subjek mahasiswa dari berbagai fakultas dan LBPP LIA Yogyakarta dengan subjek pelajar SMA kelas XII. Dalam
pengambilan
data
(penyebaran
skala),
peneliti
melakukan dua cara. Pertama, peneliti menyebarkan skala dengan memasuki kelas di masing-masing fakultas sedangkan di LBPP LIA, peneliti menyebarkan skala pada waktu jeda istirahat. Kedua, peneliti menyebarkan skala di lingkungan tempat tinggal mahasiswa (kos dan asrama) dengan meminta bantuan beberapa teman peneliti. Jumlah subjek yang diperoleh dalam penelitian sebanyak 137 subjek. Setelah dilakukan pemeriksaan terdapat 6 subjek yang gugur, diantaranya 2 subjek karena usia kurang dari 18 tahun dan 4 subjek usianya lebih dari 21 tahun, sehingga hanya terdapat 131 subjek yang memenuhi kriteria penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Data Demografi Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja akhir dengan rentang usia antara 18-21 tahun yang terdiri dari pelajar SMA kelas XII dan mahasiswa dengan jumlah keseluruhan sebanyak 131 subjek. Data demografi subjek dapat dilihat pada tabel 10 : Tabel 10 Deskripsi Usia Subjek Penelitian Usia Jumlah 18 tahun 29
Presentase (%) 22,14 %
19 tahun
57
43,51 %
20 tahun
37
28,24 %
21 tahun
7
5,343 %
Jumlah
131
100
B. Analisis Data 1. Deskripsi Data Penelitian a. Data Subjek Penelitian Berdasarkan Kemandirian Tabel 11 Hasil Penelitian Kemandirian dan Uji-t Min Maks Mean Variabel H E H E H E Kemandirian 47 118 188 188 117,5 141,94
Uji t Std.Dev
12,445
t
p
22,477
0,000
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa skor rata-rata hipotetik kemandirian tersebut lebih kecil dari skor rata-rata empiriknya, hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
subjek tinggi. Hasil dari Uji-t juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean hipotetik dan mean empirik kemandirian. b. Data Subjek Penelitian Berdasarkan Status Identitas Menurut James Marcia Penempatan subjek ke dalam masing-masing status identitas dilakukan dengan cara mengubah skor subjek untuk setiap status identitas ke dalam Z score masing-masing identitas. Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Z score: Z = (X-M)/SD Keterangan : Z = Z score X = Skor subjek M = Mean kelompok Subjek SD= Standar Deviasi Kelompok Penempatan subjek ke dalam masing-masing status dengan cara melihat nilai Z score yang paling tinggi dengan dasar bahwa status identitas tidak selalu stabil sampai akhir hidup (Santrock, 2002), artinya ketika remaja sudah memiliki salah satu dari empat status identitas tersebut bukan berarti status tersebut akan selamanya dimiliki melainkan dapat berubah-ubah menjadi status yang berbeda. Archer (dalam Santrock, 2002) mengungkapkan bahwa pola umum individu yang mengembangkan identitas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
identitas yang positif akan mengikuti siklus “M-A-M-A” moratorium-achiever-moratorium-achiever. Subjek pada penelitian ini berjumlah 131 orang yang terdiri dari pelajar SMA kelas XII dan mahasiswa. Subjek yang termasuk dalam status identity diffusion berjumlah 33 orang (25,19%), yang termasuk dalam status identity foreclosure berjumlah 29 orang (22,14%), status identity moratorium berjumlah 37 orang (28,24%) dan subjek yang termasuk ke dalam status identity achievement berjumlah 32 orang (24,43%) seperti ditunjukkan pada tabel 12. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 12 Subjek Penelitian Berdasarkan Status Identitas Jenis Status Identitas Jumlah Presentase (%) Diffusion 33 orang 25,19 % Foreclosure 29 orang 22,14 % Moratorium 37 orang 28,24 % Achievement 32 orang 24,43 % Jumlah 131 orang 100 %
c. Kemandirian Subjek Berdasarkan Pola Asuh Tabel 13 Data Kemandirian Subjek Berdasarkan Status Identitas Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement
Total
N
33
29
37
32
131
Mean
135,09
142,10
142,32
148,41
141,94
Std. Deviasi
8,278
14,346
9,841
13,678
12,445
Min
118
124
130
126
118
Maks
155
187
178
188
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Secara keseluruhan kemandirian subjek dapat dilihat melalui masing-masing status identitas. Jumlah total subjek penelitian sebanyak 131 orang. Rata-rata mean adalah 141,94. Skor minimum adalah 118 dan skor maksimumnya adalah 188. Sesuai dengan status identitas dan rata-rata skor skala kemandirian maka dapat disimpulkan kemandirian dari yang paling tinggi sampai terendah berdasarkan status identitas adalah status identity achievement, identity moratorium, identity foreclosure, dan identity diffusion. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. d. Analisis Deskriptif pada Masing-masing Status Identitas Hasil analisis deskriptif pada status identity diffusion ditunjukkan pada tabel 14, dengan melihat nilai p > 0,05 dapat disimpulkan bahwa mean empirik pada domain pilihan pekerjaan, agama, politik, filosofi gaya hidup, pertemanan, pacaran, dan peran gender memiliki perbedaan yang signifikan dengan mean hipotetiknya sedangkan untuk mean empirik pada domain rekreasi memiliki
perbedaan
yang
tidak
signifikan
dengan
mean
hipotetiknya. Domain dengan mean tertinggi adalah domain agama. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 14 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Diffusion Mean Uji-t Domain N Hipotetik Empirik t p Pilihan pekerjaan 131 2,0 2,172 3,969 0,000 Agama 131 2,0 2,382 6,255 0,000 Politik 131 2,0 2,260 4,479 0,000 Gaya hidup 131 2,0 2,126 2,812 0,006 Pertemanan 131 2,0 2,160 2,622 0,010 Pacaran 131 2,0 2,168 4,314 0,000 Peran gender 131 2,0 2,160 3,780 0,000 Rekreasi 131 2,0 2,004 0,072 0,943
Tabel 15 adalah hasil analisis deskriptif pada status identity foreclosure, dengan melihat nilai p > 0,05 dapat disimpulkan bahwa mean empirik pada domain politik, filosofi gaya hidup, pertemanan, pacaran, peran gender, dan rekreasi berbeda signifikan dengan mean hipotetiknya sedangkan mean empirik pilihan pekerjaan dan agama tidak berbeda signifikan dengan mean hipotetiknya. Domain dengan mean tertinggi adalah domain peran gender. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 15 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Foreclosure Mean Uji-t Domain N Hipotetik Empirik t p Pilihan pekerjaan Agama
131
2,0
1,935
-1,303
0,195
131
2,0
2,038
0,789
0,431
Politik Gaya hidup Pertemanan Pacaran Peran gender Rekreasi
131 131 131 131 131 131
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
1,634 2,179 1,336 2,137 2,611 2,256
-7,019 3,723 -15,897 2,417 11,426 5,667
0,000 0,000 0,000 0,017 0,000 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Selanjutnya adalah hasil analisis deskriptif dari delapan domain pada status identity moratorium, seperti yang ditunjukkan pada tabel 16, dengan melihat nilai p > 0,05 dapat disimpulkan bahwa semua domain pada status identity moratorium memiliki mean empirik yang berbeda signifikan dengan mean hipotetiknya. Domain dengan mean tertinggi adalah domain pertemanan dan rekreasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 16 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Moratorium Mean Uji-t Domain N t p Hipotetik Empirik Pilihan pekerjaan
131
2,0
2,137
2,406
0,018
Agama
131
2,0
2,340
7,760
0,000
Politik
131
2,0
2,405
6,156
0,000
Gaya hidup Pertemanan Pacaran Peran gender Rekreasi
131 131 131 131 131
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2,160 2,527 2,370 2,355 2,527
2,857 10,173 5,979 8,794 8,548
0,005 0,000 0,000 0,000 0,000
Hasil dari analisis deskriptif yang terakhir adalah delapan domain pada status identity achievement seperti ditunjukkan pada tabel 17, dengan melihat nilai p > 0,05 dapat disimpulkan bahwa semua domain memiliki mean empirik yang berbeda signifikan dengan mean hipotetiknya. Domain dengan mean tertinggi adalah domain pertemanan. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 17 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain pada Status Achievement Mean Uji-t Domain N Hipotetik Empirik t p Pilihan pekerjaan Agama
131 131
2,0 2,0
2,798 3,034
16,181 25,931
0,000 0,000
Politik Gaya hidup
131 131
2,0 2,0
3,099 2,954
28,570 14,913
0,000 0,000
Pertemanan
131
2,0
3,206
23,882
0,000
Pacaran Peran gender
131 131
2,0 2,0
2,763 2,561
12,155 9,412
0,000 0,000
Rekreasi
131
2,0
2,882
16,536
0,000
e. Perbedaan Kemandirian Dilihat dari Jenis Kelamin Tabel 18 Perbedaan Mean Kemandirian Laki-laki dan Perempuan Jenis N
Std.
Std.Error
Deviation
Mean
Mean
Kelamin Laki-laki
32
146,44
15,604
2,758
Perempuan
99
140,48
10,940
1,099
Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 19 Perbedaan Kemandirian Dilihat dari Jenis Kelamin Levene’s Test for Equality of
t-test for Equality of Means
Variances F
Kemandirian
Equal
6,702
Sig
0,011
T
df
Sig. (2-
Mean
tailed)
Diff
2,395
129
0,018
5,953
2,005
41,303
0,052
5,953
variances assumed Equal variances not assumed
Besarnya perbedaan mean pada kedua kelompok adalah 5,953. Nilai mean laki-laki lebih tinggi dari nilai mean perempuan, yaitu sebesar 146,44 untuk laki-laki dan sebesar 140,48 untuk perempuan yang dapat dilihat pada tabel 18. Hasil dari uji Levene’s Test for Equality of Variances mendapatkan nilai Sig. sebesar 0,011, ini berarti bahwa data tidak varian sehingga menggunakan hasil dari Equal variances not assumed dengan melihat nilai t sebesar 2,005 dan probabilitas 0,052 (p > 0,05). Berarti, tidak ada perbedaan kemandirian yang signifikan antara remaja akhir laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
laki dan perempuan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 19. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2. Uji Asumsi Penelitian Beberapa asumsi yang harus dipenuhi untuk mengerjakan analisis varian adalah dengan mengambil sampel secara random, uji normalitas, dan uji homogenitas varian. Uji asumsi dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan penelitian (Santoso, 2010). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran variabel pada keempat kelompok sampel mengikuti distribusi normal.
Uji
normalitas
dengan
menggunakan
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test, menunjukkan bahwa distribusi skor untuk variabel kemandirian dinyatakan normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas yaitu 0,090 (p = 0,090) sehingga p > 0,05. Selain itu, juga menunjukkan bahwa distribusi skor untuk variabel status identitas dinyatakan normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas yaitu 0,512 (p = 0,512) sehingga p > 0,05. Tabel ringkasan dari One-Sample Kolmogorov-Smirnov test sebagai tes normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel 20. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 20 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Variabel KS-Test Asymp.Sig (p)
56
Sebaran
Status identitas
0,820
0,512
Normal
Kemandirian
1,244
0,090
Normal
b. Uji Homogenitas Varian Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows yaitu melalui Levene’s Test for Equality of variance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas sampel adalah 0,032 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) sehingga sampel dinyatakan tidak memiliki varian yang sama. Tabel ringkasan Lavene test dapat dilihatpada tabel 21. Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Tabel 21 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Lavene Statistic df1 df2 3.028
3
127
Sig. 0,032
c. Uji Hipotesis Hipotesis altenatif (Hi) dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan kemandirian pada remaja akhir ditinjau dari status identitas. Remaja akhir yang memiliki status identity diffusion, identity foreclosure dan identity moratorium kemandiriannya akan rendah, sedangkan remaja akhir yang memiliki status achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
identity kemandiriannya akan tinggi. Karena varian tidak sama maka tidak dapat dilakukan analisis varian. Oleh karena itu, dilakukan analisis alternatif yaitu dengan Brown-Forsythe dan Welch untuk mengatasi pelanggaran asumsi homogenitas varian tersebut (Santoso, 2010). Tabel ringkasan Brown-Forsythe dan Welch dapat dilihat pada tabel 22. Tabel 22 Hasil Penghitungan Uji Brown-Forsythe dan Welch Statistica df1 df2
Sig.
Welch
8,603
3
66,874
0.000
Brown-Forsythe
6,847
3
100,329
0.000
Hasil uji Brown-Forsythe dan Welch diperoleh nilai statistik Brown-Forsythe sebesar 6,847 dengan nilai Sig sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga Hi diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing status identitas menunjukkan kemandirian yang berbeda pada remaja akhir, sedangkan dari hasil pengujian uji Welch diperoleh nilai statistik sebesar 8,603 dengan nilai Sig sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga Hi diterima. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah kemandirian untuk keempat status identitas berbeda pada remja akhir. Hasil penelitian melalui Post Hoc Test menunjukkan bahwa mean skor kemandirian untuk status identity achievement, identity moratorium berbeda secara signifikan dengan identity diffusion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,000 dan 0,007. Kedua nilai probabilitas tersebut kurang dari 0,05 (p > 0,05). Status identity foreclosure berbeda tetapi tidak signifikan dengan identity diffusion. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,110. Nilai probabilitas ini lebih dari 0,05 (p > 0,05). Status identity moratorium, dan identity achievement berbeda tetapi tidak signifikan dengan identity foreclosure. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 1,000 dan 0,307. Nilai probabilitas ini lebih dari 0,05 (p > 0,05) dan status identity achievement berbeda tetapi tidak signifikan dengan identity moratorium. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,169. Nilai probabilitas ini lebih dari 0,05 (p > 0,05). Tabel ringkasan dari Post Hoc Test dapat dilihat pada tabel 23. Tabel 23 Ringkasan Post Hoc Test Status Identitas (i)
Status Identitas (j)
Sig.
Diffusion
Foreclosure Moratorium Achievement
0,110 0,007 0,000
Foreclosure
Diffusion Moratorium Achievement
0,110 1,000 0,307
Moratorium
Diffusion Foreclosure Achievement
0,007 1,000 0,169
Achievement
Diffusion Foreclosure Moratorium
0,000 0,307 0,169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemandirian pada remaja akhir ditinjau dari status identitas. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Brown-Forsythe dan Welch sebesar 0,000 yang artinya Hi diterima karena p lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian dipengaruhi oleh status identitas yang dimiliki oleh remaja akhir. Data dalam penelitian ini menunjukkan kemandirian dari yang paling tinggi sampai terendah berdasarkan status identitas adalah status identity achievement dengan mean 148,41. Data ini menunjukkan bahwa remaja akhir yang memiliki status identity achievement memiliki kemandirian yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan orang tua sangat mendukung dan mendorong anak untuk bebas dan mandiri (Kroger, 2005) sesuai dengan pengertian kemandirian yaitu dapat bertingkah laku sesuai dengan keinginannya, mengambil keputusan sendiri dan mempertanggung jawabkan tingkah lakunya. Remaja akhir yang memiliki status ini telah melakukan eksplorasi di berbagai domain atas keinginannya sendiri, mengambil keputusan dari hasil eksplorasinya, membuat komitmen terhadap keputusan yang diambilnya. Remaja akhir yang memiliki status ini juga memiliki motivasi dan harga diri yang tinggi, mampu mengambil keputusan dengan rasional dan logis serta mempertanggungjawabkan konsekuensinya. Mereka lebih matang dari pada status identitas lainnya. Selain itu, mereka pun mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
membangun hubungan yang intim baik dengan keluarga maupun dengan teman-teman sebayanya (Kroger, 2005). Identity moratorium memiliki mean skor sebesar 142,32. Remaja akhir ini memiliki kemandirian yang agak tinggi. Orang tua masih harus selalu menekankan kemandirian pada pola pengasuhan mereka. Remaja akhir yang memiliki status identity moratorium adalah remaja yang sedang mengalami eksplorasi tetapi belum mampu membuat suatu komitmen. Mereka sering kali merasa stres dan cemas karena sebenarnya mereka mampu membuka pikirannya untuk mengeksplorasi tetapi masih bingung dalam mengambil komitmen (Kroger, 2005). Status identity foreclosure memiliki mean skor sebesar 142,10. Remaja akhir yang ada pada status ini memiliki kemandirian yang rendah. Mereka merasa sangat cemas jika harus berpisah dari orang tua, Kroger (Kroger, 2005). Remaja akhir yang memiliki status identity foreclosure adalah remaja yang sudah membuat suatu komitmen tanpa melakukan eksplorasi. Komitmen tersebut berasal dari orang lain, biasanya berasal dari orang tua (significant other). Orang tua cenderung otoritatif, tidak mendengarkan kemauan anak, anak harus patuh (Papalia dkk, 2008), mereka pun jarang memiliki konflik dengan orang tua. Mereka malas membuka pikirannya untuk hal-hal baru sehingga mudah terpengaruh oleh konformitas. Remaja akhir yang memiliki status ini lebih cemas dan kurang memiliki kelekatan dengan remaja pada status lainnya (Kroger, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Identity diffusion adalah status yang memiliki skor mean paling rendah, yaitu sebesar 135,09. Remaja akhir pada status ini memiliki kemandirian yang paling rendah, Cramer & Marcia (dalam Kroger, 2005). Orang tua terlalu permisif, tidak mengarahkan dan membimbing anaknya dengan baik (Papalia dkk, 2009). Mereka adalah remaja yang tidak mau melakukan eksplorasi dan tidak memiliki komitmen sehingga mengalami kebingungan dalam mencapai identitas. Mereka sulit untuk membangun hubungan yang intim dengan orang lain, sulit beradaptasi dengan lingkungan, mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar dan cenderung kearah konformitas, mudah terpengaruh pada perilaku-perilaku maladaptif, misalnya penggunaan obat-obatan terlarang. Mereka cenderung memiliki prestasi akademik yang kurang baik dan sering menunda untuk mengeksplorasi sehingga melewatkan banyak kesempatan (Schwartz, 2001). Hasil dari analisis deskriptif sebagai analisis tambahan untuk melihat domain-domain apa saja yang memiliki nilai tertinggi pada masing-masing status identitas. Domain agama memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian pada status identity diffusion. Remaja sudah mendapatkan pelajaran tentang agama sejak dari kecil. Pada masa remaja akhir, remaja sudah mulai stabil dan memiliki pemikiran yang matang termasuk dalam hal agama. Perkembangan kognitif yang dialami remaja membuat mereka mentransformasikan keyakinan agamanya. Remaja mulai mempertanyakan dan mempermasalahkan sumber-sumber otoritas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kehidupan (Yusuf, 2005). Remaja mempertanyakan kebenaran keyakinan terhadap agamanya sendiri (Desmita, 2005). Hal ini yang menyebabkan domain agama pada status identity diffusion memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian. Kedelapan domain pada status identity foreclosure domain peran gender memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian. Hal ini disebabkan karena peran gender adalah salah satu aspek penting dalam identitas remaja. Sejak masa anak-anak, mereka sudah mendapat stereotip gender bahwa laki-laki atau disebut masculine itu harus logis, mandiri, ambisius, dan agresif sedangkan perempuan atau feminine itu harus lemah lembut, ramah, dan memiliki empati, Broverman, dkk (dalam Steinberg, 2002). Hasil studi yang dilakukan oleh Rubin, dkk & Karraker, dkk (dalam Chae, Mark. H. M. A., Ed. M., 2001, 2005) juga menyatakan bahwa orang tua yang baru saja melahirkan anak laki-laki mengatakan anak mereka lebih kuat, lebih besar, maskulin sedangkan yang melahirkan anak perempuan mengatakan anak mereka lebih lembut dan halus sehingga remaja pada status ini berkomitmen untuk berperan sesuai dengan stereotip gender yang diberikan oleh orang tuanya sejak kecil agar dapat diterima baik oleh lawan jenisnya maupun masyarakat namun tanpa melakukan eksplorasi. Peran gender merupakan aktivitas-aktivitas yang melibatkan laki laki dan perempuan dalam frekuensi yang berbeda, William & Best, (dalam Steinberg, 2002) akan tetapi remaja juga fleksibel dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
melakukan peran gendernya, Alfieri, Ruble, & Higgins; Katz & Ksansnak, (dalam Steinberg, 2002). Ketika remaja berperan sesuai dengan gendernya, ini akan membantu untuk memenuhi salah satu tugas perkembangan, yaitu menerima dan belajar berperan sebagai seorang pria dan wanita dewasa dalam lingkungan sosialnya (Papalia dkk, 2008). Selanjutnya adalah hasil dari analisis deskriptif delapan domain pada status identity moratorium menunjukkan bahwa domain pertemanan dan rekreasi memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian. Relasi yang intim dengan keluarga ataupun teman dipengaruhi oleh kesuksesan dalam menyelesaikan tahap perkembangan yang sebelumnya yaitu pembentukan status identitas. Remaja akhir yang memiliki status identity moratorium adalah remaja
yang melakukan eksplorasi
tetapi
belum
mampu untuk
berkomitmen (Kroger, 2005) sehingga dalam hubungan pertemanan pun mereka belum mampu untuk membangun sebuah intimacy. Hal ini yang menyebabkan domain pertemanan pada status identity moratorium memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian. Remaja akhir pun menjadi kesulitan untuk memenuhi tugas perkembangan yang selanjutnya, yaitu mempersiapkan untuk hidup berumah tangga (Papalia dkk, 2008). Rekreasi merupakan salah satu minat pada remaja. Ada banyak minat rekreasi yang dapat dieksplor oleh remaja seperti misalnya permainan, olah raga, bersantai, bepergian, membaca, menonton dan lainlain, akan tetapi banyaknya tekanan tugas dan pekerjaan tambahan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
akhir pekan membuat mereka tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan salah satu rekreasi kesukaannya. Rekreasi terkait juga dengan kepopuleran remaja. Ada banyak rekreasi yang membutuhkan partisipasi teman sebaya namun bagi remaja akhir terutama yang kurang popular akan lebih memilih untuk menyendiri (Hurlock, 1997). Oleh karena itu, domain rekreasi mendapat nilai yang tinggi dari subjek penelitian. Hasil dari analisis deskriptif yang terakhir adalah delapan domain pada status identity achievement. Hasil analisis data menunjukkan bahwa domain pertemanan yang memiliki nilai tertinggi dari subjek penelitian. Hal ini terjadi karena remaja akhir yang memiliki status identity achievement sudah mampu membangun hubungan yang intim baik dengan keluarga maupun dengan teman sebaya (Kroger, 2005). Kesuksesan remaja akhir mencapai status identity achievement ikut berpengaruh juga pada kesuksesannya dalam tahap perkembangan yang selanjutnya yaitu intimacy. Remaja akhir pada status ini memiliki kemampuan intimacy yang lebih baik dibandingkan status lainnya. Intimacy dalam menjalin hubungan dengan orang lain khususnya teman juga akan membantu remaja akhir memenuhi salah satu tugas perkembangan yang berikutnya terutama persiapan untuk hidup berumah tangga (Papalia dkk, 2008). Hasil penelitian Koesdwiratri dalam studi mengenai intimacy dan status identitas dalam domain relasi dengan teman, relasi dengan pacar, dan peran pasangan/perkawinan pada remaja akhir menyatakan bahwa status identity achievement merupakan status yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
paling menunjang bagi pembentukan intimacy salah satunya dalam domain pertemanan. Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa rata-rata kemandirian subjek penelitian tinggi terlihat dari mean hipotetik kemandirian yang lebih kecil dari mean empiriknya (117,5 < 141,94). Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa remaja akhir yang menjadi subjek dalam penelitian ini memiliki kemandirian yang tinggi. Subjek dalam penelitian ini berada pada perkembangan remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun. Mayoritas subjek yang digunakan dalam penelitian ini tinggal jauh dari orang tua, yaitu bertempat tinggal di kost-kostan, asrama, tinggal di kontrakan bersama teman-teman atau tinggal bersama dengan saudara. Menurut Douvan & Adelson; Bosma et al; Allen et al, (dalam Fleming, 2005) remaja akhir sudah memiliki kemandirian yang tinggi dalam memilih teman dan pekerjaan. Mereka mampu mengatur keuangan mereka sendiri dan mandiri dalam hal aktivitas fisik di luar rumah,. Mereka juga sudah mampu bersosialisasi dan beraktivitas dengan teman sebayanya maupun dengan orang dewasa, Silverberg & Steinberg (dalam Fleming, 2005). Selama masa remaja akhir mereka mulai mengurangi adanya pengaruh yang diberikan orang tua dan tidak selalu bergantung dengan orang tua mereka, Smith & Crawford (dalam Fleming, 2005), namun bukan berarti mereka terlihat kaku, remaja akhir pun tetap terbuka terhadap masukan-masukan yang diberikan dan terkadang membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
keputusan dari hasil mempertimbangkan masukan yang diberikan (Petegem, S.V., Beyers, W., Vansteenkiste, M., & Soenens, B., 2011). Analisis tambahan lain dalam penelitian ini adalah melihat ada tidaknya perbedaan kemandirian antara remaja laki-laki dan perempuan pada remaja akhir. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemandirian yang signifikan antara remaja akhir laki-laki dan perempuan, akan tetapi hasil ini kurang menyakinkan karena beberapa hal. Pertama, jumlah subjek antara perempuan dan laki-laki jauh berbeda dan tidak seimbang. Jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, data yang dihasilkan tidak varian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data yang di peroleh dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada perbedaan kemandirian pada remaja akhir ditinjau dari status identitas. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Brown-Forsythe dan Welch dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai p lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). 2. Remaja akhir yang memiliki status identity achievement memiliki kemandirian yang paling tinggi, status identity moratorium memiliki kemandirian agak tinggi, status identity foreclosure memiliki kemandirian yang rendah, dan status identity diffusion memiliki kemandirian yang paling rendah. 3. a) Hasil analisis deskriptif pada status identity diffusion domain pilihan pekerjaan, agama, politik, filosofi gaya hidup, pertemanan, pacaran, dan peran gender memiliki perbedaan yang signifikan sedangkan domain rekreasi memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Domain dengan mean tertinggi adalah domain agama. b) Pada status identity foreclosure domain politik, filosofi gaya hidup, pertemanan, pacaran, peran gender, dan rekreasi memiliki perbedaan yang signifikan sedangkan pilihan pekerjaan dan agama tidak
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
berbeda signifikan. Domain dengan mean tertinggi adalah domain peran gender. c) Pada status identity moratorium semua domain memiliki perbedaan yang signifikan. Domain dengan mean tertinggi adalah domain pertemanan dan rekreasi. d) Pada status identity achievement semua domain memiliki perbedaan yang signifikan. Domain dengan mean tertinggi adalah domain pertemanan. 3. Rata-rata subjek penelitian memiliki kemandirian yang tinggi. Hal ini terlihat dari data mean total hipotetik kemandirian yang lebih kecil dari mean total empiriknya (117,5 < 141,94).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Subjek Remaja dapat lebih aktif untuk mengeksplorasi sebanyak mungkin alternatif pilihan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi risiko melakukan kegiatan maladaptif yang akan merugikan diri sendiri maupun orang lain serta dapat membuat komitmen bagi masa depan tanpa harus bergantung pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Bagi orang tua Orang tua melatih remaja untuk mandiri. Mendorong remaja untuk mengungkapkan pendapat secara bebas, membuat keputusan sendiri, mendengarkan ide-ide mereka, dan memberikan pandangan mengenai pilihannya tanpa harus memaksa mereka untuk mengikuti pandangan yang diberikan orang tua sehingga ketika memasuki usia remaja akhir mereka dapat memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi masa depan. Selain itu, orang tua juga perlu menjaga hubungan yang intim agar anak merasa nyaman dan mampu mengurangi perilakuperilaku yang negatif. 3. Bagi penelitian selanjutnya Untuk peneliti yang selanjutnya dapat menjadikan domaindomain pada status identitas sebagai variabel dalam penelitian dan dapat menggunakan subjek yang lebih bervariasi. Jumlah remaja lakilaki dan perempuan paling tidak harus seimbang untuk melihat perbedaan kemandiriannya. Karena dalam penelitian ini jumlah antara remaja laki-laki dan perempuan kurang seimbang dan data tidak varian sehingga hasilnya kurang meyakinkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adams, G.R. (1998). The objective measure of ego identity status: Reference manual, 2-90. Diunduh dari http://www.uoguelph.ca/~gadams/ OMEIS_manual.pdf
Afiatin, T. (1993). Persepsi pria dan wanita terhadap kemandirian. Jurnal Psikologi, 1, 7-13.
American Psychological Association. (2010). Publication manual of the American Psychological Association (Ed. Ke-6). Washington, DC: Author.
Hurd, T.L. (2005). Nurturing children and youth : A developmental guidebook. Diunduh dari http://uulti.org/docs/AdolescentDevelopment.pdf
Azwar, S. (2006). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budi, T.P. (2006). SPSS 13.0 Terapan: Riset statistik parametrik. Yogyakarta: Andi Offset.
Bumpus, M.F., Crouter, A.C., & McHale, S.M. (2001). Parental autonomy granting during adolescence: Exploring gender differences in context. Developmental Psychology, 37 (2), 163-173. doi: 10.1037/0012-1649.37.2.163
Castilo, Joan J. (2009). Experimental research : Convenience sampling. Explorable.com. Diunduh dari http://explorable.com/conveniencesampling.html
Chae, Mark. H. M. A., Ed. M. (2001, 2005). Gender and ethnicity in identity formation. The New Jersey Journal of Professional Counseling, 56.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Cheng, Alice W., Lee, Christina S., & Iwamoto, Derek K. (2012). Heavy drinking, poor mental health, and substance use among Asian Americans in the NLAAS: A gender-based comparison. American Psychological Association, 3 (3), 160-167. doi:10.1037/a0028306
Desmita. (2007). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Feist, J., & Feist, G.J. (2006/2008). Theories of personality. Dalam Santoso, Y. (Trans.), Theories of personality (Ed. Ke-6). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fleming, M. (2005). Adolescent autonomy: Desire, achievement and disobeying parents between early and late adolescence. Australian Journal of Education and Development Psychology, 5, 1-16. Diunduh dari http://www.newcastle.edu.au/journal/ajedp/
Fleming, M. (2006). Gender in adolescent autonomy: Distinction between boys and girls accelerates at 16 years of age. Electronic Journal of Research in Educatioanl Psychology, 6-3 (2), 3-52. Hadi, S. (1996). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset. Hurlock, E.B. (1997). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga. Juang, L.P., Lerner, J.V., McKinney, J.P., & Eye, A.V. (1999). The goodness of fit in autonomy timetable expectations between Asian-American late adolescents and their parents. International Journal of Behavioral Development, 23 (4), 1023-1048.
Kroger, J. (2005). Identity development during adolescence (Chapter 10). Dalam Adams. G.R., & Michael, D.B. (Ed.), Diunduh dari http://academic.udayton.edu/jackbauer/Readings%20595/Kroger.pdf
Masrun, M., Haryanto, Harjito, H., Utami, Muhara, M.S., Buwani, N.A., Aritonang, L., & Sutjipto, H. (1986). Laporan penelitian: Studi mengenai kemandirian di tiga suku bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Tidak Diterbitkan, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (2002). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nuryoto, S. (1993). Kemandirian remaja ditinjau dari tahap perkembangan, jenis kelamin, dan peran jenis (Thesis). Jurnal Psikologi, 2, 48-58.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2008/2009). Human development. Dalam Marswendy, B. (Trans.), Perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Petegem, S.V., Beyers, W., Vansteenkiste, M., & Soenens, B. (2011). On the association between adolescent autonomy and psychosocial functioning: Examining decisional independence from a self-determination theory perspective. American Psychological Association, 48 (1), 76-88. doi: 10.1037/a0025307
Purwadi. (2004). Proses pembentukan identitas diri remaja. Humanitas, 43-52.
Ramli,
M. (2011, 23 Juni). Kemandirian remaja Jepang. murniramli.wordpress.com. Diunduh dari http://murniramli.wordpress.com/2011/06/23/kemandirian-remaja-jepang/
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J.W. (1995/2002). Life-span development (Ed. Ke-5). Dalam Damanik, J., Chusairi, A. (Trans.), Perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.
Sawitri, D.R. (2009). Pengaruh status identitas dan efikasi diri keputusan karir pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 5 (2), 122-134.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Schwartz, S.J. (2001). The evolution of eriksonia and Neo-Eriksonia identity theory and research: A review and integration. Identity: An International Journal of Theory and Research, l (1), 7-58.
Soesilowindradini. (1998). Psikologi perkembangan masa remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Steinberg, L. (2002). Adolescence (ed. Ke-6). New York: Mc.Graw-Hill.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Thai, Nghi D., Connell, Christian M., & Tebes, Jacob K. (2010). Substance use among Asian American Adolescent: Influence of race, ethnicity, and acculturation in the context of key risk and protective factors. American Psychological Association, 1 (4), 261-274. doi: 10.1037/a0021703
Walgito, B. (2003). Psikologi sosial: Suatu pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
Yusuf, S.L.N. (2000). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT. Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Skala Penelitian
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh : Anna Novilia Wati 089114119
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pengantar Pada kesempatan ini, saya mohon kesediaan teman-teman untuk membantu penelitian skripsi saya dengan menjawab beberapa pernyataan dalam skala ini yang terdiri dari dua bagian, yaitu skala A dan skala B. Skala ini berisi seputar kehidupan sehari-hari. Informasi yang teman-teman berikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini. Skala ini bersifat rahasia, identitas dan jawaban teman-teman akan dirahasiakan dan benar-benar digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Tidak ada jawaban yang salah. Setiap pernyataan yang dipilih tidak mempengaruhi penilaian baik dan buruk pada diri teman-teman. Saya sangat berharap teman-teman dapat mengerjakan skala ini dengan sungguh-sungguh dan memberikan jawaban secara jujur sesuai dengan kondisi teman-teman. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuan teman-teman. Hormat saya,
Anna Novilia Wati Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Identitas Inisial
:
Jenis kelamin
:
Usia
:
Anak ke
:
Pendidikan
: pelajar/mahasiswa (coret yang tidak perlu)
Tempat tinggal
: bersama orangtua/kost/asrama/kontrak/bersama saudara
dari
bersaudara
(coret yang tidak perlu)
Identitas Orangtua Usia ayah
:
Pekerjaan
:
tahun
Usia Ibu
:
Pekerjaan
:
tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Petunjuk Pengisian – Skala A Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan mengenai status identitas. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai atau paling mendekati diri teman-teman. Pilihan jawaban terdiri dari :
SS
: Bila anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
S
: Bila anda Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: Bila anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda Sangat Tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.
SKALA A No 1.
Pernyataan Saya menuruti keputusan orang tua mengenai pekerjaan apa yang nanti harus saya ambil.
2.
Saya tahu ada banyak pilihan pekerjaan, namun saya belum menentukan pekerjaan yang tepat untuk saya
3.
nantinya.
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
Jika nanti saya bekerja, saya tidak akan berganti-ganti pekerjaan karena menurut saya hanya akan merepotkan diri saya sendiri.
4.
Saya sangat mengetahui karir apa yang saya inginkan di masa depan.
5.
Saya hanya akan berteman dengan orang yang dipilihkan oleh orang tua.
6.
Saya tahu tujuan saya menjalin pertemanan dengan seseorang.
7.
Saya tidak mempunyai sahabat dan untuk saat ini saya merasa tidak ingin mencarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Berdasarkan pengalaman saya dalam berpacaran, sekarang saya sudah dapat memilih pacar yang cocok untuk saya.
9.
Sudah lama saya menentukan arah karir saya, sekarang saya sudah tahu pasti arah karir saya di masa depan.
10.
Saya sedang bergaul dengan banyak orang tetapi saya belum ingin mempunyai sahabat.
11.
78
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
Saya pernah berpacaran dengan beberapa orang, sekarang saya tahu orang seperti apa yang cocok untuk dijadikan pacar.
12.
Pemilihan pekerjaan untuk saya nanti ditentukan sepenuhnya oleh orang tua.
13.
Saya telah memikirkan dan menentukan cara membagi tanggung jawab seorang suami dan istri yang tepat bagi masa depan.
14.
Ketika bekerja nanti, saya akan melakukan semua pekerjaan meskipun tidak saya sukai sambil menunggu ada pekerjaan baru yang lebih baik.
15.
Orang tua sayalah yang memilihkan teman untuk saya.
16.
Saat ini saya tidak terlalu memikirkan untuk segera berpacaran.
17.
Saya telah menentukan pembagian tanggung jawab seorang suami dan istri yang tepat bagi saya nantinya dalam berumah tangga.
18.
Sekarang saya sudah tahu apa yang membuat saya yakin dan percaya pada agama yang saya anut.
19.
Banyaknya ajaran agama yang saya tahu membuat saya bingung, tetap menganut agama saya saat ini atau akan pindah agama lain.
20.
Saya selalu pergi ke rumah ibadat yang sama dengan orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21.
Saya menerima saja ajaran dari agama yang saya anut meskipun sebenarnya saya tidak terlalu yakin.
22.
Saya tidak tahu teman seperti apa yang cocok untuk saya, saya sedang mencari tujuan dari sebuah pertemanan.
23.
Saya hanya akan berpacaran dengan seseorang yang disetujui oleh orang tua.
24.
Saya meyakini dan mempercayai agama saya sekarang karena saya tahu ajaran dari agama saya.
25.
Saya pasrah saja kapanpun saatnya mendapat pacar.
26.
Saya memiliki agama yang sama dengan orang tua, menurut saya agama yang mereka yakini adalah yang
79
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
terbaik. 27.
Saya pernah beberapa kali jalan bersama dengan lawan jenis namun saya belum memutuskan untuk berpacaran.
28.
Saya sudah memilih salah satu tempat untuk berekreasi dan saya puas dengan pilihan tersebut.
29.
Saya sedang belajar mendalami agama saya agar semakin yakin dan percaya dengan agama yang saya anut.
30.
Saya tidak pernah mempertanyakan mengapa saya menganut suatu agama tertentu.
31.
Saya hanya akan pergi keluar dengan lawan jenis yang dipilihkan oleh orang tua.
32.
Saya tahu visi misi dari masing-masing partai politik di Indonesia, namun saya belum menentukan akan memilih yang mana.
33.
Saya merasa tidak perlu mengubah pandangan tentang pembagian tanggung jawab suami dan istri yang memang sudah turun temurun dari keluarga.
34.
Menurut saya tidak ada pendapat yang penting mengenai pembagian tanggung jawab seorang suami dan istri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berumah tangga. 35.
Saya akan memilih partai politik yang sama dengan orang tua tanpa harus mengetahui visi misi dari partai politik
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
tersebut. 36.
Banyak dari teman-teman saya yang suka nongkrong di cafe atau belanja di mall dan saya pun ikut melakukannya.
37.
Saya sedang dekat dengan beberapa orang namun saya belum memutuskan untuk berpacaran.
38.
Saya sama sekali tidak tahu profil dari masing-masing partai politik di Indonesia, saya pun tidak berniat untuk mencari tahu.
39.
Saya memilih salah satu partai politik di Indonesia berdasarkan pengetahuan terhadap visi misi partai tersebut dan bukan karena pilihan orang tua.
40.
Saya selalu berkegiatan sosial bersama dengan orang tua.
41.
Saya memilih pandangan yang sama dengan orang tua mengenai pembagian tanggung jawab seorang suami dan istri dalam berumah tangga.
42.
Saya jarang ikut kegiatan sosial, saya hanya akan berkegiatan sosial jika diajak oleh orang tua atau teman.
43.
Saya tidak pernah memikirkan pembagian tanggung jawab seorang suami dan istri dalam sebuah rumah tangga.
44.
Ada banyak cara dalam membagi tanggung jawab seorang suami dan istri, namun saya belum dapat menentukannya untuk saya nanti.
45.
Saya merasa tidak perlu mencari aktivitas untuk mengisi waktu luang.
46.
Saya tahu profil masing-masing dari partai politik di Indonesia, saya memilih salah satunya berdasarkan pengetahuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47.
81
Banyak contoh pembagian tanggung jawab suami dan istri dalam rumah tangga, namun saya belum menentukan yang
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
tepat bagi saya nantinya. 48.
Saya jarang rekreasi, saya hanya berekreasi jika diajak orang tua ataupun teman.
49.
Saya selalu berekreasi bersama dengan orang tua.
50.
Bagi saya karena hidup hanya sekali, bersenang-senang seperti nongkrong di cafe atau belanja di mall merupakan hal yang penting.
51.
Saya selalu mengikuti keputusan dari orang tua saat akan nongkrong di cafe atau belanja di mall.
52.
Setelah mencoba berbagai macam rekreasi, sekarang saya sudah menemukan yang benar-benar dapat dinikmati.
53.
Saya tahu, terkadang nongkrong di cafe atau belanja di mall perlu untuk dilakukan dan saya siap menerima konsekuensinya.
54.
Saya selalu mengikuti keputusan dari orang tua saat akan berekreasi.
55.
Saya sudah mencoba berbagai macam rekreasi dan hal tersebut dapat menjadi referensi bagi saya nantinya.
Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Petunjuk Pengisian – Skala B Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan mengenai kemandirian. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai atau paling mendekati diri teman-teman. Pilihan jawaban terdiri dari :
SS
: Bila anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
S
: Bila anda Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: Bila anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda Sangat Tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia. SKALA B No 1.
Pernyataan
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
Dari beberapa pendapat yang saya pertimbangkan, saya bisa bertanggung jawab atas solusi alternatif yang saya pilih dalam menyelesaikan masalah.
2.
Saya menganut suatu hal karena itulah yang banyak dilakukan orang.
3.
Saya tidak akan mengeluh pada orang tua ketika harus mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab saya di rumah.
4.
Keyakinan saya mudah berubah jika ada argumen dari orang lain yang lebih menyakinkan.
5.
Dalam mengambil keputusan saya merasa tidak perlu mempertimbangakan saran orang lain, sebisa mungkin saya akan menghindari akibat buruk yang terjadi.
6.
Apa yang saya inginkan harus segera dipenuhi oleh orang tua karena tanggung jawab mereka adalah
memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
apa yang diinginkan anak. 7.
Saya melakukan apa saja yang dapat saya lakukan saat ini.
8.
Saya berusaha untuk mencapai hal-hal terpenting dalam hidup saya.
9 10.
Saya melakukan semua hal yang ingin saya lakukan. Kepada teman-teman, saya dapat menjelaskan alasan dari pengambilan keputusan yang saya lakukan.
11.
Selama saya percaya pada seseorang, saya tidak peduli baik buruk pengaruh orang tersebut bagi saya.
12.
Pendirian saya mudah berubah jika saya dihadapkan pada banyak pilihan.
13.
Saya menikmati semua yang dapat saya lakukan tanpa memikirkan apakah hal itu penting bagi hidup saya.
14.
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
Saya bisa memutuskan bagaimana harus berperilaku tanpa dukungan dari orang tua karena mereka pun pernah melanggar aturan yang mereka buat sendiri.
15.
Saya terkadang meragukan kebenaran dari apa yang saya anut ketika memikirkannya kembali.
16.
Dengan mempertimbangkan berbagai saran, saya mampu menyelesaikan masalah sehingga saya tahu risiko apa yang akan saya tanggung.
17.
Saya akan menerima setiap ajakan dari seseorang karena tidak ingin mengecewakannya.
18.
Saya melibatkan orang tua dalam setiap pemecahan masalah meskipun saya sedang tidak tinggal bersama mereka.
19.
Orang tua adalah sosok yang sangat saya segani dan hormati.
20.
Saya dapat menghadapi sendiri masalah dalam hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
saya dengan atau tanpa bantuan orang tua. 21.
Saya bertindak sesuai dengan prinsip yang saya miliki.
22.
Ketika teman-teman membahas hal yang berhubungan dengan diri saya, saya setuju dengan pandangan mereka.
23.
Saya percaya dengan nilai-nilai hidup yang saya anggap benar.
24.
Saya mampu menyadari akibat dari setiap keputusan yang saya ambil berkat masukan dari orang lain.
25.
Saya membutuhkan pemikiran-pemikiran dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
26.
Saya akan menolak ajakan orang lain jika menurut saya memang hal itu tidak baik untuk dilakukan.
27.
Orangtua adalah teman bagi saya.
28.
Ketika mencari solusi dari suatu masalah, saya hanya fokus pada satu pendapat saja sehingga sulit untuk
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
mempertanggung jawabkannya. 29.
Saya percaya pada keputusan yang saya ambil, menurut saya hal itu baik untuk dilakukan meskipun ada teman yang meragukannya.
30.
Saat di rumah keperluan selalu diurus orang tua, namun ketika mereka sedang pergi saya dapat bertanggung jawab atas diri saya sendiri.
31.
Saya jarang memikirkan akibat dari keputusan yang saya ambil, yang penting masalah bisa terselesaikan dengan atau tanpa saran orang lain.
32.
Tidak semua orang memberikan pengaruh yang baik sehingga saya harus dapat menyeleksinya dengan baik.
33.
Saya merasa tidak perlu mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab saya di rumah karena itu adalah tanggung jawab orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34.
Saya menganut suatu hal karena saya percaya, bukan karena ikut-ikutan.
35.
85
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
Saya akan mengubah alasan dari keputusan yang saya ambil tergantung dengan siapa saya harus mengatakan alasan tersebut.
36.
Saya percaya bahwa apa yang saya anut adalah hal yang benar.
37.
Saya merasa tidak harus selalu didukung orangtua dalam mengambil keputusan karena menurut saya mereka juga pernah melakukan kesalahan.
38.
Saya merasa tidak perlu memikirkan baik buruknya pengaruh orang lain bagi saya.
39.
Saya memprioritaskan hal-hal yang penting untuk dilakukan lebih dulu.
40.
Ada beberapa hal yang tidak dapat saya ceritakan kepada orang tua karena merasa canggung.
41.
Saya berhati-hati dalam memilih saran yang diberikan orang lain ketika akan mengambil keputusan agar saya dapat mempertanggung jawabkannya.
42.
Saya dapat memilih pengaruh mana yang baik bagi saya.
43.
Ketika orang tua tidak segera membelikan apa yang saya inginkan saya tidak marah, saya akan bertanggung jawab untuk membelinya sendiri nanti.
44.
Saya kesulitan mengurus keperluan sehari-hari ketika orang tua sedang pergi karena menurut saya itu adalah tanggung jawab mereka.
45.
Saya merasa lebih mantap ketika mengerjakan sendiri segala hal dalam hidup saya.
46.
Saya selalu meminta dukungan dari orang tua ketika mengambil keputusan karena saya tahu mereka selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
benar dalam berbagai hal. 47.
Agar mendapat hasil pekerjaan yang baik, saya selalu memerlukan pemikiran dari orang tua.
SS
S
Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan
-Terima Kasih-
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Reliabilitas Variabel
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Status Identity Diffusion Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .841
14
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item3
28.34
26.996
.478
.831
item7
28.28
25.927
.544
.827
item14
28.20
25.530
.667
.819
item16
28.30
28.211
.300
.840
item21
28.03
26.645
.389
.837
item25
28.25
25.467
.578
.824
item30
28.09
25.561
.504
.829
item34
28.39
27.101
.411
.835
item38
28.18
27.443
.347
.839
item42
28.33
24.822
.645
.819
item43
28.18
27.023
.399
.836
item45
28.70
27.149
.468
.832
item48
28.18
24.900
.537
.827
item50
28.31
27.398
.436
.834
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Status Identity Foreclosure Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .852
15
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
28.34
29.566
.604
.837
item5
29.34
30.886
.591
.840
item12
29.02
30.623
.564
.840
item15
29.23
31.378
.501
.843
item20
27.86
29.781
.493
.843
item23
28.05
30.620
.347
.854
item26
29.30
31.026
.535
.842
item31
28.91
30.192
.593
.838
item33
27.86
30.119
.452
.846
item35
28.98
30.538
.585
.839
item40
28.33
30.007
.560
.839
item41
28.15
30.623
.458
.845
item49
28.35
32.014
.313
.852
item51
28.55
31.096
.360
.851
item54
28.37
30.528
.501
.843
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Status Identity Moratorium Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .820
12
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item2
26.27
21.124
.364
.815
item10
25.85
20.300
.446
.809
item19
26.28
21.204
.344
.816
item22
25.92
19.425
.559
.798
item27
26.05
19.420
.573
.797
item29
25.86
20.073
.492
.805
item32
26.01
19.346
.578
.797
item36
26.25
21.159
.366
.815
item37
26.03
19.738
.557
.799
item44
25.83
19.987
.542
.801
item47
26.28
21.158
.352
.816
item55
25.89
20.333
.457
.808
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Status Identity Achievement Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .840
14
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item4
37.47
26.297
.439
.833
item6
37.23
26.501
.483
.830
item8
37.75
25.098
.484
.830
item9
37.80
26.114
.517
.828
item11
37.60
25.150
.472
.831
item13
37.81
25.740
.467
.831
item17
37.94
25.950
.454
.832
item18
37.58
26.353
.465
.831
item24
37.22
26.974
.397
.835
item28
37.51
24.513
.584
.823
item39
37.46
26.589
.412
.834
item46
37.21
26.508
.502
.829
item52
37.60
25.997
.504
.829
item53
37.48
25.252
.533
.826
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Status Kemandirian Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .920
47
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
138.81
149.648
.493
.918
item2
139.15
149.848
.341
.919
item3
138.85
150.192
.372
.918
item4
139.40
145.843
.501
.917
item5
138.84
149.305
.475
.918
item6
138.56
149.002
.352
.919
item7
138.80
150.099
.405
.918
item8
138.85
149.663
.423
.918
item9
139.37
146.174
.501
.917
item10
138.85
149.561
.478
.918
item11
138.76
148.094
.435
.918
item12
139.52
146.898
.440
.918
item13
139.16
148.705
.430
.918
item14
139.22
147.358
.434
.918
item15
139.11
149.164
.383
.918
item16
138.80
149.591
.490
.918
item17
139.04
148.345
.428
.918
item18
138.98
149.369
.396
.918
item19
138.66
146.658
.542
.917
item20
138.87
148.483
.396
.918
item21
138.73
149.478
.410
.918
item22
139.02
148.846
.405
.918
item23
138.80
150.283
.423
.918
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item24
138.85
149.700
.400
.918
item25
138.81
149.294
.484
.918
item26
138.96
148.468
.445
.918
item27
139.51
146.913
.447
.918
item28
139.00
148.662
.439
.918
item29
138.56
149.555
.330
.919
item30
139.15
148.986
.427
.918
item31
139.16
150.213
.261
.920
item32
138.63
148.203
.391
.918
item33
138.54
148.281
.445
.918
item34
138.66
149.194
.420
.918
item35
139.04
148.345
.438
.918
item36
138.56
149.063
.382
.918
item37
138.85
149.525
.382
.918
item38
138.89
148.425
.390
.918
item39
138.56
147.571
.529
.917
item40
139.12
149.970
.350
.919
item41
138.70
149.934
.403
.918
item42
138.73
147.801
.516
.917
item43
138.77
147.532
.450
.918
item44
138.65
146.460
.529
.917
item45
138.63
147.326
.467
.917
item46
139.21
148.308
.391
.918
item47
139.47
146.451
.481
.917
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Hasil Pengkategorian Status Identitas sbjk
diff
fore
mora
achi
Zscorediff
Zscorefore
Zscoremora
Zscoreachi
klasifikasi
1
36
29
27
42
1.01
-0.27
-0.29
0.29
diffuson
2
37
34
28
41
1.19
0.57
-0.08
0.1
diffuson
3
22
18
23
33
-1.53
-2.14
-1.11
-1.36
moratorium
4
24
25
22
48
-1.17
-0.95
-1.32
1.39
achievement
5
26
25
25
48
-0.81
-0.95
-0.7
1.39
achievement
6
25
31
30
39
-0.99
0.06
0.33
-0.26
moratorium
7
29
16
20
42
-0.26
-2.48
-1.73
0.29
achievement
8
20
21
32
51
-1.90
-1.63
0.74
1.94
achievement
9
31
27
22
45
0.10
-0.61
-1.32
0.84
achievement
10
26
27
21
41
-0.81
-0.61
-1.52
0.1
achievement
11
32
28
28
22
0.28
-0.44
-0.08
-3.38
diffuson
12
32
29
36
45
0.28
-0.27
1.56
0.84
moratorium
13
35
29
27
34
0.83
-0.27
-0.29
-1.18
diffuson
14
35
32
27
41
0.83
0.23
-0.29
0.1
diffuson
15
31
26
31
39
0.10
-0.78
0.53
-0.26
moratorium
16
33
38
26
43
0.46
1.25
-0.5
0.47
foreclosure
17
33
30
32
40
0.46
-0.10
0.74
-0.08
moratorium
18
34
31
26
35
0.65
0.06
-0.5
-1
achievement
19
29
31
29
40
-0.26
0.06
0.12
-0.08
moratorium
20
40
29
31
36
1.74
-0.27
0.53
-0.81
diffuson
21
26
36
26
43
-0.81
0.91
-0.5
0.47
foreclosure
22
32
19
25
48
0.28
-1.97
-0.7
1.39
achievement
23
35
35
32
39
0.83
0.74
0.74
-0.26
diffuson
24
34
30
24
45
0.65
-0.10
-0.91
0.84
achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
25
34
31
28
41
0.65
0.06
-0.08
0.1
diffuson
26
33
37
27
39
0.46
1.08
-0.29
-0.26
foreclosure
27
29
31
28
39
-0.26
0.06
-0.08
-0.26
foreclosure
28
31
31
32
45
0.10
0.06
0.74
0.84
achievement
29
28
37
31
31
-0.44
1.08
0.53
-1.73
foreclosure
30
34
40
42
43
0.65
1.59
2.79
0.47
moratorium
31
31
29
31
43
0.10
-0.27
0.53
0.47
moratorium
32
41
55
32
54
1.92
4.14
0.74
2.49
foreclosure
33
37
27
32
37
1.19
-0.61
0.74
-0.63
diffuson
34
41
33
26
37
1.92
0.40
-0.5
-0.63
diffuson
35
37
34
29
41
1.19
0.57
0.12
0.1
diffuson
36
32
29
33
39
0.28
-0.27
0.94
-0.26
moratorium
37
34
35
28
37
0.65
0.74
-0.08
-0.63
foreclosure
38
31
39
33
42
0.10
1.42
0.94
0.29
foreclosure
39
29
38
30
51
-0.26
1.25
0.33
1.94
achievement
40
33
34
32
37
0.46
0.57
0.74
-0.63
moratorium
41
24
28
24
47
-1.17
-0.44
-0.91
1.2
achievement
42
36
35
28
43
1.01
0.74
-0.08
0.47
diffuson
43
26
34
28
49
-0.81
0.57
-0.08
1.57
achievement
44
34
35
21
37
0.65
0.74
-1.52
-0.63
foreclosure
45
28
32
32
50
-0.44
0.23
0.74
1.75
achievement
46
27
34
33
32
-0.63
0.57
0.94
-1.55
moratorium
47
35
24
36
34
0.83
-1.12
1.56
-1.18
moratorium
48
37
45
32
40
1.19
2.44
0.74
-0.08
foreclosure
49
24
33
30
39
-1.17
0.40
0.33
-0.26
foreclosure
50
31
25
28
39
0.10
-0.95
-0.08
-0.26
diffuson
51
23
30
27
42
-1.35
-0.10
-0.29
0.29
achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
52
27
28
23
31
-0.63
-0.44
-1.11
-1.73
foreclosure
53
25
27
24
38
-0.99
-0.61
-0.91
-0.45
achievement
54
31
28
24
37
0.10
-0.44
-0.91
-0.63
diffuson
55
34
27
32
39
0.65
-0.61
0.74
-0.26
moratorium
56
41
33
23
37
1.92
0.40
-1.11
-0.63
diffuson
57
28
23
24
36
-0.44
-1.29
-0.91
-0.81
diffuson
58
29
28
25
39
-0.26
-0.44
-0.7
-0.26
achievement
59
38
25
31
41
1.37
-0.95
0.53
0.1
diffuson
60
31
34
21
40
0.10
0.57
-1.52
-0.08
foreclosure
61
27
27
34
37
-0.63
-0.61
1.15
-0.63
moratorium
62
30
36
24
43
-0.08
0.91
-0.91
0.47
foreclosure
63
27
27
20
43
-0.63
-0.61
-1.73
0.47
achievement
64
30
27
35
45
-0.08
-0.61
1.35
0.84
moratorium
65
27
26
24
32
-0.63
-0.78
-0.91
-1.55
diffuson
66
30
34
31
38
-0.08
0.57
0.53
-0.45
foreclosure
67
20
23
36
45
-1.90
-1.29
1.56
0.84
moratorium
68
28
37
24
42
-0.44
1.08
-0.91
0.29
foreclosure
69
28
39
40
46
-0.44
1.42
2.38
1.02
moratorium
70
28
42
32
42
-0.44
1.93
0.74
0.29
foreclosure
71
41
34
32
41
1.92
0.57
0.74
0.1
diffuson
72
23
29
28
45
-1.35
-0.27
-0.08
0.84
achievement
73
30
27
28
43
-0.08
-0.61
-0.08
0.47
achievement
74
28
30
28
36
-0.44
-0.10
-0.08
-0.81
moratorium
75
38
31
30
35
1.37
0.06
0.33
-1
diffuson
76
37
39
30
45
1.19
1.42
0.33
0.84
foreclosure
77
31
36
29
36
0.10
0.91
0.12
-0.81
foreclosure
78
38
37
30
38
1.37
1.08
0.33
-0.45
diffuson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
79
32
29
33
40
0.28
-0.27
0.94
-0.08
moratorium
80
30
25
22
36
-0.08
-0.95
-1.32
-0.81
diffuson
81
40
41
29
41
1.74
1.76
0.12
0.1
foreclosure
82
37
46
18
39
1.19
2.61
-2.14
-0.26
foreclosure
83
25
36
32
41
-0.99
0.91
0.74
0.1
foreclosure
84
30
33
34
43
-0.08
0.40
1.15
0.47
moratorium
85
29
24
31
35
-0.26
-1.12
0.53
-1
moratorium
86
32
26
20
35
0.28
-0.78
-1.73
-1
diffuson
87
32
25
24
45
0.28
-0.95
-0.91
0.84
achievement
88
28
19
32
50
-0.44
-1.97
0.74
1.75
achievement
89
28
23
24
29
-0.44
-1.29
-0.91
-2.1
diffuson
90
21
32
30
42
-1.72
0.23
0.33
0.29
moratorium
91
29
25
37
50
-0.26
-0.95
1.76
1.75
moratorium
92
28
32
32
40
-0.44
0.23
0.74
-0.08
moratorium
93
23
28
28
41
-1.35
-0.44
-0.08
0.1
achievement
94
31
30
36
43
0.10
-0.10
1.56
0.47
moratorium
95
33
24
35
33
0.46
-1.12
1.35
-1.36
moratorium
96
28
26
28
36
-0.44
-0.78
-0.08
-0.81
moratorium
97
22
17
17
48
-1.53
-2.31
-2.34
1.39
achievement
98
32
31
20
39
0.28
0.06
-1.73
-0.26
diffuson
99
27
28
23
51
-0.63
-0.44
-1.11
1.94
achievement
100
41
30
28
47
1.92
-0.10
-0.08
1.2
diffuson
101
46
28
31
51
2.83
-0.44
0.53
1.94
diffuson
102
36
35
22
36
1.01
0.74
-1.32
-0.81
diffuson
103
32
38
36
31
0.28
1.25
1.56
-1.73
moratorium
104
29
32
28
37
-0.26
0.23
-0.08
-0.63
foreclosure
105
25
24
20
46
-0.99
-1.12
-1.73
1.02
achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
106
36
35
24
36
1.01
0.74
-0.91
-0.81
diffuson
107
34
39
36
33
0.65
1.42
1.56
-1.36
moratorium
108
19
37
35
56
-2.08
1.08
1.35
2.86
achievement
109
34
31
32
38
0.65
0.06
0.74
-0.45
moratorium
110
28
33
30
41
-0.44
0.40
0.33
0.1
foreclosure
111
38
23
32
44
1.37
-1.29
0.74
0.65
diffuson
112
34
28
21
31
0.65
-0.44
-1.52
-1.73
diffuson
113
27
35
23
42
-0.63
0.74
-1.11
0.29
foreclosure
114
38
31
28
39
1.37
0.06
-0.08
-0.26
diffuson
115
28
28
31
30
-0.44
-0.44
0.53
-1.91
moratorium
116
28
27
32
40
-0.44
-0.61
0.74
-0.08
moratorium
117
30
25
40
36
-0.08
-0.95
2.38
-0.81
moratorium
118
32
38
24
33
0.28
1.25
-0.91
-1.36
foreclosure
119
30
26
29
38
-0.08
-0.78
0.12
-0.45
moratorium
120
26
29
32
39
-0.81
-0.27
0.74
-0.26
moratorium
121
22
26
31
36
-1.53
-0.78
0.53
-0.81
moratorium
122
25
26
24
36
-0.99
-0.78
-0.91
-0.81
foreclosure
123
14
27
24
46
-2.99
-0.61
-0.91
1.02
achievement
124
35
27
24
40
0.83
-0.61
-0.91
-0.08
diffuson
125
26
38
33
41
-0.81
1.25
0.94
0.1
foreclosure
126
29
32
27
43
-0.26
0.23
-0.29
0.47
achievement
127
17
31
20
41
-2.44
0.06
-1.73
0.1
achievement
128
20
36
30
44
-1.90
0.91
0.33
0.65
foreclosure
129
31
32
26
45
0.10
0.23
-0.5
0.84
achievement
130
25
30
32
41
-0.99
-0.10
0.74
0.1
moratorium
131
34
29
27
45
0.65
-0.27
-0.29
0.84
achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Hasil Penelitian
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Uji-t Kemandirian Descriptive Statistics kemandirian N jumlah
Mean 131
Std. Deviation
141.94
Minimum
12.445
Maximum
118
188
One-Sample Statistics kemandirian N jumlah
Mean 131
Std. Deviation
141.94
Std. Error Mean
12.445
1.087
One-Sample Test kemandirian Test Value = 117.5 95% Confidence Interval of the Difference t jumlah
df
22.477
Sig. (2-tailed) Mean Difference 130
.000
24.439
Lower
Upper
22.29
26.59
Oneway Descriptives kemandirian 95% Confidence Interval for Mean
Std. N
Mean
Deviation
Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
diffusion
33
135.09
8.278
1.441
132.16
138.03
118
155
foreclosure
29
142.10
14.346
2.664
136.65
147.56
124
187
moratorium
37
142.32
9.841
1.618
139.04
145.61
130
178
achievement
32
148.41
13.678
2.418
143.47
153.34
126
188
131
141.94
12.445
1.087
139.79
144.09
118
188
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Analisis Deskriptif Domain Status Identity Diffusion One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
diffpilker
131
2.172
.4953
.0433
diffagama
131
2.382
.6984
.0610
diffpolitik
131
2.260
.6632
.0579
diffgayahidup
131
2.126
.5127
.0448
diffpertmnan
131
2.160
.6996
.0611
diffpacaran
131
2.168
.4455
.0389
diffperangnder
131
2.160
.4854
.0424
diffrekreasi
131
2.004
.6092
.0532
One-Sample Test Test Value = 2 95% Confidence Interval of the Mean t
df
Sig. (2-tailed)
Difference
Difference Lower
Upper
diffpilker
3.969
130
.000
.1718
.086
.257
diffagama
6.255
130
.000
.3817
.261
.502
diffpolitik
4.479
130
.000
.2595
.145
.374
diffgayahidup
2.812
130
.006
.1260
.037
.215
diffpertmnan
2.622
130
.010
.1603
.039
.281
diffpacaran
4.314
130
.000
.1679
.091
.245
diffperangnder
3.780
130
.000
.1603
.076
.244
.072
130
.943
.0038
-.101
.109
diffrekreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Status Identity Foreclosure One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
forpilkerja
131
1.935
.5697
.0498
foragama
131
2.038
.5534
.0483
forpolitik
131
1.634
.5975
.0522
forgayahidup
131
2.179
.5515
.0482
forprtmnan
131
1.336
.4781
.0418
forpcaran
131
2.137
.6506
.0568
forperangnder
131
2.611
.6117
.0534
forrekreasi
131
2.256
.5165
.0451
One-Sample Test Test Value = 2 95% Confidence Interval of the Mean t
df
Sig. (2-tailed)
Difference
Difference Lower
Upper
forpilkerja
-1.303
130
.195
-.0649
-.163
.034
foragama
.789
130
.431
.0382
-.057
.134
-7.019
130
.000
-.3664
-.470
-.263
3.723
130
.000
.1794
.084
.275
-15.897
130
.000
-.6641
-.747
-.581
2.417
130
.017
.1374
.025
.250
11.426
130
.000
.6107
.505
.716
5.667
130
.000
.2557
.166
.345
forpolitik forgayahidup forprtmnan forpcaran forperangnder forrekreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Status Identity Moratorium One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
morpilkerja
131
2.137
.6536
.0571
moragama
131
2.340
.5010
.0438
morpolitik
131
2.405
.7522
.0657
morgayahidup
131
2.160
.6423
.0561
morprtmnan
131
2.527
.5926
.0518
morpcaran
131
2.370
.7087
.0619
morperangnder
131
2.355
.4620
.0404
morrekreasi
131
2.527
.7052
.0616
One-Sample Test Test Value = 2 95% Confidence Interval of Mean t
df
Sig. (2-tailed)
Difference
the Difference Lower
Upper
morpilkerja
2.406
130
.018
.1374
.024
.250
moragama
7.760
130
.000
.3397
.253
.426
morpolitik
6.156
130
.000
.4046
.275
.535
morgayahidup
2.857
130
.005
.1603
.049
.271
morprtmnan
10.173
130
.000
.5267
.424
.629
morpcaran
5.979
130
.000
.3702
.248
.493
morperangnder
8.794
130
.000
.3550
.275
.435
morrekreasi
8.548
130
.000
.5267
.405
.649
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Status Identity Achievement One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
achpilkerja
131
2.798
.5643
.0493
achagama
131
3.034
.4565
.0399
achpolitik
131
3.099
.4404
.0385
achgayahidup
131
2.954
.7324
.0640
achprtmnan
131
3.206
.5780
.0505
achpcaran
131
2.763
.7188
.0628
achperangender
131
2.561
.6823
.0596
achrekreasi
131
2.882
.6103
.0533
One-Sample Test Test Value = 2 95% Confidence Interval of Mean t
df
Sig. (2-tailed)
Difference
the Difference Lower
Upper
achpilkerja
16.181
130
.000
.7977
.700
.895
achagama
25.931
130
.000
1.0344
.955
1.113
achpolitik
28.570
130
.000
1.0992
1.023
1.175
achgayahidup
14.913
130
.000
.9542
.828
1.081
achprtmnan
23.882
130
.000
1.2061
1.106
1.306
achpcaran
12.155
130
.000
.7634
.639
.888
9.412
130
.000
.5611
.443
.679
16.536
130
.000
.8817
.776
.987
achperangender achrekreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
T-Test Group Statistics jenkel kemandirian
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
laki-laki
32
146.44
15.604
2.758
perempuan
99
140.48
10.940
1.099
Independent Samples Test Levene's Test for
t-test for Equality of Means
Equality of Variances
95% Confidence F
kemandirian
Sig.
t
df
Sig. (2tailed)
Mean
Std. Error
Differenc Differenc e
Interval of the Difference
e Lower
Upper
Equal variances
6.702 .011 2.395
129
.018
5.953
2.486
1.034
10.871
.052
5.953
2.969
-.043
11.948
assumed Equal variances not assumed
2.005
41.30 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests Status Identitas Descriptive Statistics N jumlah
Mean 131
Std. Deviation
129.91
Minimum
12.333
Maximum
96
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jumlah N Normal Parameters
131 a
Most Extreme Differences
Mean
129.91
Std. Deviation
12.333
Absolute
.072
Positive
.069
Negative
-.072
Kolmogorov-Smirnov Z
.820
Asymp. Sig. (2-tailed)
.512
a. Test distribution is Normal.
182
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests Kemandirian Descriptive Statistics N jumlah
Mean 131
Std. Deviation
141.94
Minimum
12.445
Maximum
118
188
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jumlah N
131
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Mean
141.94
Std. Deviation
12.445
Absolute
.109
Positive
.109
Negative
-.063
Kolmogorov-Smirnov Z
1.244
Asymp. Sig. (2-tailed)
.090
a. Test distribution is Normal.
Test of Homogeneity of Variances kemandirian Levene Statistic 3.028
df1
df2 3
Sig. 127
.032
ANOVA kemandirian Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
2892.268
3
964.089
Within Groups
17241.244
127
135.758
Total
20133.511
130
F 7.102
Sig. .000
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Robust Tests of Equality of Means kemandirian a
Statistic
df1
df2
Sig.
Welch
8.603
3
66.874
.000
Brown-Forsythe
6.847
3
100.329
.000
a. Asymptotically F distributed.
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable:kemandirian 95% Confidence (I)
Games-Howell
(J)
Interval
Mean
status_identit status_identit Difference
Std.
as
as
Error
diffusion
foreclosure
-7.013
3.029
.110
-15.10
1.08
moratorium
-7.233
*
2.166
.007
-12.94
-1.53
*
2.815
.000
-20.79
-5.84
diffusion
7.013
3.029
.110
-1.08
15.10
moratorium
-.221
3.117 1.000
-8.52
8.08
achievement foreclosure
moratorium
(I-J)
-13.315
Sig.
Lower
Upper
Bound
Bound
achievement
-6.303
3.598
.307
-15.82
3.21
diffusion
7.233
*
2.166
.007
1.53
12.94
3.117 1.000
-8.08
8.52
foreclosure achievement
.221 -6.082
2.909
.169
-13.79
1.62
*
2.815
.000
5.84
20.79
foreclosure
6.303
3.598
.307
-3.21
15.82
moratorium
6.082
2.909
.169
-1.62
13.79
achievement diffusion
13.315
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.