PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA ANTAR TAHAP PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA AKHIR
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : B. Vivi Ayu Dwi S NIM : 119114091 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Berbahagialah orang yang bertahan dalam percobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1.12) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yer 29:11)
“To get a success, your courage must be greater than your fear.”
The formulas of a success are a hard work and never give up.”
Success is not a final, only an achievement.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas Berkat dan MukjizatNYA yang Luar Biasaaa Bapak Y. Sukamto dan Ibu M.Sri Warni Mas Budi Fernando Pakpahan dan Mbak Nines Resiska Keponakanku yang ganteng dan cantik Bonifasius Arlanata Mora Pakpahan dan Michaela Ruth Hermion Pakpahan Seseorang yang spesial Mas Aquino Armando Adentya Sahabat-sahabatku yang sudah menjadi temat bertanya dan berkeluh kesah
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA ANTAR TAHAP PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA AKHIR
Bernadeta Vivi Ayu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Status Identitas terdiri dari status identity diffusion, moratorium, foreclosure, dan achievement. Subjek penelitian terdiri dari 199 mahasiswa dan pelajar SMA yang berusia 17-21 tahun pengumpulan data dengan menggunakan metode quota sampling. Pengumpulan data berbentuk skala. Skala penelitian ini terdiri dari skala identitas diri dan skala dukungan sosial teman sebaya. Koefisien reliabilitas pada identitas diri dari yang tinggi hingga terendah adalah identity foreclosure 0,682, identity diffusion 0,656, identity achievement 0,564, dan identity moratorium 0,458. Pada skala dukungan sosial teman sebaya sebesar 0,909. Analisis data menggunakan One Way Anova menghasilkan sig sebesar 0,777 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Kata Kunci
: remaja akhir, status identitas diri, dukungan sosial teman sebaya.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE DIFFERENCES OF PEER’S SOCIAL SUPPORT ON EACH STAGES SELF IDENTITY STATUS ACHIEVEMENT IN LATE ADOLESCENCE
Bernadeta Vivi Ayu ABSTRACT This research was aimed to know the differences peer’s social support on eachstages self identity status achievement in late adolescence. Self identity consisted of status identity achievement, moratorium, diffusion, and foreclosure. The subjects consisted of 199 adolescence university students and senior high school students age 17-21 the method was quota sampling. Instruments are scale of self identity scale and peer social support. Reliability coefficient from the scale of self identity from the highest to the lowest was identity foreclosure 0,682, identity diffusion 0,656, identity achievement 0,564, and identity moratorium 0,458. On the peer social support, the scale was 0,909. Analytical process of this research data was done with one way anova which produce 0,777 (p > 0,05) probability value or Sig. This Result pointed that there was no difference peer’s social support on eachstages self identity status achievement in late adolescence. Keywords
: late adolescence, self identity status, peer social support
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria yang telah memberikan segala rahmat dan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dari awal hingga akhir sebagai syarat kelulusan dari fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihakpihak yang berperan penting dalam membantu, membimbing dan memberi dukungan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, izinkanlah penulis dengan kerendahan hati berterimakasih sebesar-besarnya kepada : 1.
Tuhan Yesus Kristus yang menjadi tempat bersandar, berkeluh kesah, dan memohon kekuatan selama proses penulisan skripsi.
2.
Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si, Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Ibu Debri Debri Pristinella, M.Si, Dosen pembimbing akademik.
5.
Ibu Sylvia Carolina MYM., S. Psi., M.Si, dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan perhatian, dukungan, bimbingan, kritik, dan saran yang bermanfaat dalam proses penulisan skripsi.
6.
Seluruh dosen dan staf Fakultas Psikologi yang telah membantu dan membimbing penulis selama menjalani studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
7.
Segenap staf Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gie.
8.
Lab. Fakultas Psikologi yang menjadi tempat belajar banyak hal, tempat berkarya, dan belajar arti kehidupan yang keras dan butuh perjuangan. Terimakasih Mas Muji dan Mas Doni.
9. Kedua Orang tua yang penulis sayangi dan hormati Y.Sukamto dan M.Sri Warni. Terimakasih atas doa, bimbingan, semangat, dan dukungan yang x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 D. Manfaat ................................................................................................ 7 1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 7 2. Manfaat Praktis .............................................................................. 7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 1 A. Dukungan Sosial Teman Sebaya ............................................................ 8 1.Dukungan Sosial .................................................................................. 8 2.Komponen Dukungan Sosial ............................................................... 9 3.Jenis Dukungan Sosial ....................................................................... 10 4.Sumber Dukungan Sosial .................................................................. 11 5.Teman Sebaya .................................................................................... 12 6.Dukungan Sosial Teman Sebaya ....................................................... 13 B. Identitas Diri ......................................................................................... 14 1.Status Identitas Diri ........................................................................... 17 2.Pencapaian Status Identitas Diri ........................................................ 17 C. Remaja ................................................................................................. 18 1.Definisi Remaja ................................................................................. 18 2.Hakekat Perkembangan Remaja ........................................................ 20 3.Tugas Perkembangan Remaja ........................................................... 23 D. Perbedaan Dukungan Sosial Teman Sebaya Antar Tahap Pencapaian Status Identitas Diri Pada Remaja Akhir ............................................... 24 E. Hipotesis ................................................................................................ 27 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 28 A. Jensi Penelitian .................................................................................. 28 B. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 28 C. Definisi Variabel Penelitian............................................................... 29 D. Subjek Penelitian………………………….......................................30 E. Alat Pengumpulan Data…………………………………..…………31
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .............................................. 35 1. Validitas ..................................................................................... 35 2. Reliabilitas ................................................................................ 35 3. Seleksi Aitem ............................................................................ 36 G. Teknik Analisis Data .................................................................... 38 1. Uji Asumsi ................................................................................ 38 2. Uji Hipotesis ............................................................................. 39 H. Persiapan Penelitian ...................................................................... 40 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN .......................................................... 41 A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 41 1.Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 41 2.Data Demografi .............................................................................. 41 B. Analisis Data ........................................................................................ 42 1.Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 42 2. Uji Asumsi Penelitian..................................................................... 47 a.Uji Normalitas ............................................................................ 47 b. Uji Homogenitas ....................................................................... 47 C. Pembahasan ......................................................................................... 49 BAB V KESIMPULAN dan SARAN ........................................................... 53 A. Kesimpulan .......................................................................................... 53 B. Saran .................................................................................................... 53 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 54 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 55 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi LAMPIRAN ................................................................................................ xvii
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Status Identitas, Eksxplorasi, Komitmen ........................................... 16 Tabel 2. Skor Item Untuk Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya .................. 32 Tabel 3. Blue Print Dan Sebaran Skala Dukungan Sosial Sebelum Uji Coba .............................................................................. 32 Tabel 4. Sebaran Item Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebelum Uji Coba ... 33 Tabel 5.Skor Item Untuk Skala Identitas Diri .................................................. 34 Tabel 6. Blue Print dan Rancangan Skala Status Identitas Diri Sebelum Uji Coba .............................................................................. 34 Tabel 7. Sebaran Item Skala Identitas Diri ...................................................... 35 Tabel 8. Aitem- aitem Skala Status Identitas Diri Setelah Uji Coba ............... 37 Tabel 9. Aitem-aitem Dukungan Sosial Teman Sebaya Setelah Uji Coba ...... 38 Tabel 10. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek ...................................................... 42 Tabel 11. Deskripsi Usia Subjek ...................................................................... 42 Tabel 12. Deskrispsi Pendidikan Subjek.......................................................... 42 Tabel 13. Deskripsi Status Identitas Subjek..................................................... 43 Tabel 14. Deskripsi Tingkat Dukungan Sosial Teman Sebaya ........................ 43 Tabel 15. Data Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan Status Identitas ........................................................................................... 44 Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Diffusion .................................................................. 45
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Foreclosure.............................................................. 45 Tabel 18. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Moratorium.............................................................. 46 Tabel 19. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Achievement ............................................................. 46 Tabel 20. Hasil uji Normalitas Kolmogorov –Smirnov test ............................. 47 Tabel 21. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas .............................................. 48 Tabel 22. Hasil Uji Coba Anova Satu Jalur (One way) ................................... 49
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Skala Penelitian .......................................................................... 62 Lampiran 2 : Reliabilitas Variabel ................................................................... 75 Lampiran 3 : Hasil Penelitian........................................................................... 90
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa (Passer dan Smith, 2008). Karakteristik perkembangan masa remaja adalah perkembangan transisional yang kuat seperti terjadinya pubertas, perubahan fisik, peningkatan kemampuan kognitif, dan perubahan ekspektasi sosial. Masa remaja dipengaruhi kelompok teman sebaya yang sangat kuat, hal ini disebabkan remaja lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman-temannya (Hotland, 2002). Pada masa remaja terjadi pergerakan melepaskan diri dari ikatan orang tua untuk menemukan jati dirinya, proses memisahkan diri ini diikuti dengan proses mencari dan bergabung dengan teman–teman sebaya karena merasa senasib. Perasaan senasib inilah yang memuat individu bergabung dalam kelompok dan menaati norma yang ada dalam kelompok, walaupun norma dalam kelompok bertentangan dengan norma yang baik (Monks dkk, 2002). Kelompok teman sebaya merupakan sumber afeksi, pemahaman, simpati, panduan moral, tempat bereksperimen, dan setting untuk mendapatkan otonomi ataupun independensi dari orang tua Buhrmester (dalam Papalia, 2008). Hubungan yang akrab antara remaja dan kelompok
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
teman sebaya menjadi salah satu syarat adanya dukungan sosial yang remaja terima dari kelompok teman sebaya. Remaja perlu memiliki teman sebaya untuk mendapatkan dukungan sosial mereka. Dengan penerimaan baik dari teman sebaya, remaja mencoba berbagai hal baru, mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup, dan saling mendukung satu sama lain (Cairns dan Neckerman, 1988). Remaja berusaha untuk diterima oleh suatu kelompok, tetapi hal tersebut tidaklah mudah. Kelompok remaja memiliki tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap remaja (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Remaja bersedia melakukan berbagai perilaku agar mendapat pengakuan dari kelompok. Remaja bersedia melakukan apapun agar dapat diterima sebagai anggota kelompok. Pengucilan membuat remaja mengalami stress, frustasi, dan kesedihan (Santrock, 2003). Kelompok teman sebaya lebih memberikan pengaruh dari pada keluarga terhadap sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku bagi remaja. Dukungan sosial adalah interaksi antara manusia yang melibatkan rasa sosial, emosional, instrumental, maupun pertukaran sumber daya (Bernal dkk, 2003). Dukungan sosial berasal dari berbagai sumber, termasuk kelompok teman sebaya atau peer group. Cowie dan Wallace (2000) mengatakan dukungan sosial peer group adalah dukungan sosial antara teman sebaya. Teman sebaya (peers) adalah anak-anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
memiliki tingkat usia dan kematangan yang kurang lebih sama`dengan individu seusianya (Santrock, 2002). Dukungan sosial teman sebaya mengurangi tingkat stress, depresi, dan gangguan kesehatan mental (Gottlieb, 1985 dan Zimet dkk, 1988). Dukungan sosial membuat individu merasa dicintai, dihargai,dan menjadi bagian dalam kelompok (Rook dalam Huurre, 2000). Hilman (2002) mengatakan dukungan sosial teman sebaya terjadi dalam interaksi seharihari pada diri remaja, misalnya melalui hubungan akrab yang dijalin remaja bersama teman sebayanya
melalui
suatu
perkumpulan
di
kehidupan sosialnya dan lingkungan sekolah (La Greca dan Prinstein, 1999). Opini dan nasehat yang di berikan teman sebaya membantu remaja melihat dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sehingga remaja memiliki beberapa alternatif pilihan dalam menentukan kehidupan di masa depan. Masalah yang dihadapi oleh remaja terkait dengan tugas perkembangan yaitu menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat (Hurlock dalam Novita, 2012 dan Feldaman, 1996). Menurut Meeus dan Dekowi (1999) pada remaja di Belanda menyatakan jika dukungan dari teman sebaya memberikan pengaruh yang positif terhadap pengembangan identitas diri. Remaja yang memiliki sahabat memberikan pengaruh terhadap explorasi dan komitmen, kedua hal tersebut membantu remaja dalam pembentukan identitas (Marcia, 1980). Krisis atau explorasi adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
aktivitas bertanya dan memperhitungkan berbagai macam variasi identitas sebelum membuat keputusan tentang nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan yang ingin dicapai. Komitmen adalah sikap membuat pilihan identitas yang sebenarnya dan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan pilihan tersebut (Pinquart dan Jens, 2013). Identitas diri (Erikson, 1989) adalah kesadaran individu dalam menempatkan dan
memberikan arti pada diri, agar menjadi sebuah
kesatuan diri yang utuh dan berkesinambungan. Hal tersebut membuat remaja memiliki keinginan untuk menjadi pribadi yang berarti dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan masyarakat (Erikson dalam Waterman, 1982). Sebelum mencapai identitas diri, remaja mengalami sebuah krisis identitas. Remaja yang gagal mengatasi krisis identitas diriselama masa dewasa mengalami kekaburan tentang peran diri dalam lingkungan sosial ataupun masyarakat, sehingga membuat remaja tidak mengetahui konsep diri (Erikson, 1998). Krisis identitas yang dialami remaja mengahsilkan status identitas (Honess dan Yardley, 2005), status identitas adalah cara yang digunakan remaja dalam memilih peran dan nilai-nilai yang dapat menjelaskan identitas individu (Cobb, 2007). Status identitas yang dimiliki individu dapat dilihat ketika individu berada pada masa remaja akhir (Honess dan Yardley, 2005), usia remaja akhir adalah usia saat munculnya krisis dan komitmen yang semakin kuat pada domain identitas diri (Marcia, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Marcia (dalam Rice, 1996) mengatakan jika individu yang sudah melalui masa krisis dan menetapkan komitmen dalam hidupnya, individu tersebut sudah mencapai identitas dirinya (achieved identity). Remaja yang sudah mencapai identitas diri dapat dilihat dari komitmen yang dibuat oleh remaja. Marcia (Bergh dan Erling, 2005) membedakan status identitas menjadi empat kategori yaitu Identity Achievement, Moratorium, Foreclosure, dan Diffusion. Keempat status identitas diri, pencapaian identitas (identity achievement) adalah status identitas yang utama. Status identitas selanjutnya adalah identity moratotium, foreclosure, dan diffusion (Ohnishi, 2001). Identity achievement merupakan status identitas yang SUDAH mengalami masa krisis dan komitmen, selain itu memberikan banyak implikasi pada fungsi sosial dan representasi diri (Erikson dalam Kumru dan Thompson, 2003). Constantinople (1969) menemukan peningkatan dalam pencapaian status identitas diri terjadi selama empat tahun kuliah, peningkatan identitas dimuali dari remaja awal (12 tahun) sampai remaja akhir (18-21 tahun). Identity Diffusion artinya remaja belum melakukan eksplorasi, membuat komitmen, dan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi. Identity Foreclosure, remaja belum melakukan eksplorasi akan tetapi sudah membuat komitmen, dan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi. Identity Moratorium, remaja melakukan eksplorasi, komitmen belum jelas dan mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Identity Achievement,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
remaja sudah melakukan eksplorasi, membuat komitmen yang jelas, dan mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Hasil penelitian menemukan masa sekolah menengah atas hingga beberapa tahun terakhir masa kuliah, jumlah individu yang digolongkan ke dalam identity achievement meningkat. Sementara jumlah individu yang digolongkan ke dalam identity diffusion menurun, dalam domain religius dan politik jumlah mahasiswa yang tergolong identity achievement lebih sedikit beberapa diantaranya memperlihatkan karakteristik Identity Foreclosure dan Diffusion (Waterman dalam Santrock, 2007). Pencapaian status identitas diri seorang remaja penting untuk menetapkan langkah yang kuat dalam menjalani masa remaja agar menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki karakter kuat (Purwanti, 2013). Erikson (Chen dan Yao, 2009) mengatakan remaja dengan identitas diri kuat memiliki kesehatan mental yang positif. B. Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk psikologi perkembangan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi bagi remaja dalam memahami dukungan sosial teman sebaya pada pencapaian status identitas diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya 1. Dukungan Sosial Remaja dengan dukungan sosial merasa diperhatikan, bernilai, dicintai, dan mendapat dorongan ketika memiliki masalah. Dukungan sosial berasal dari keluarga, teman, dan orang terdekatketika remaja membutuhkan bantuan (Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley, 1988). Sarason (dalam Kuntjoro, 2002) menyebutkan bahwa dukungan sosial adalah suatu keberadaan, kesediaan, dan kepedulian orang lain yang menyayangi diri kita. Sarason juga berpendapat bahwa dukungan sosial mencakup dua hal, yaitu : a. Jumlah dukungan sosial yang tersedia, yaitu persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan. b. Tingkat kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan dengan persepsi individu jika kebutuhan terpenuhi. Menurut Sarafino (2008) dukungan sosial merupakan suatu kesenangan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang dirasakan individu dari individu lain. Cohen dan Wills (dalam Maslihah, 2011) mendefinisikan dukungan sosial sebagai pertolongan yang didapatkan seseorang dari interaksi dengan orang lain. Dukungan sosial timbul
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
karena persepsi bahwa beberapa orang membantu ketika timbul masalah, sehingga menaikkan perasaan positif dan harga diri. Pemberian dan penerimaan dukungan sosial terkait dengan persepsi tentang
ketersediaan
(availability)
dan
ketepatan
(adequency)
dukungan sosial bagi seseorang (Valeria, 2014). Dengan demikian, dukungan sosial tidak hanya diartikan sebagai pemberian bantuan akan tetapi juga melibatkan persepsi dalam menerima bantuan. 2. Komponen Dukungan Sosial Weiss (Cutrona dkk, 1994) membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian yang berasal dari hubungan antar individu dengan individu
lain,
yaitu:
guidance, reliable
alliance,
attachment,
reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance. 1) Reliable alliance, yakni pengetahuan yang individu miliki bahwa individu dapat mengandalkan bantuan orang lain. Individu yang menerima bantuan merasa tenang. 2) Guidance (bimbingan), yakni dukungan sosial yang berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. 3) Reassurance of worth, yakni dukungan yang berbentuk pengakuan dan pengahargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu. Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya diterima dan di hargai oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4) Attachment, yakni dukungan yang berupa pengekspresian dari kasih sayang yang diterima individu dari orang lain. Dukungan ini membuat individu merasa aman, kedekatan dan intimacy adalah bentuk dari dukungan attachment . 5) Social Integration, dukungan ini adalah dukungan yang berbentuk kesamaan minat, perhatian, dan rasa memiliki dalam suatu kelompok. 6) Opportunity to provide nurturance, dukungan ini berupa perasaan individu bahwa individu dibutuhkan orang lain. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komponen dukungan sosial terdiri dari guidance, reliable alliance, attachment ,reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance. 3. Jenis Dukungan Sosial Cohen dan Wills (dalam Sarafino, 1994) membedakan lima jenis dukungan sosial antara lain: a.
Dukungan emosional, dukungan yang mencakup empati dan kepedulian. Dukungan ini dapat dilihat dari perhatian yang diberikan orang lain, dukungan ini memberikan rasa nyaman, dan perasaan dicintai.
b.
Dukungan
penghargaan,
dukungan
penghargaan individu pada orang lain.
ini
terjadi
melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
c.
Dukungan instrumental, pada komponen ini dukungan yang diberikan berupa bantuan langsung yaitu jasa, uang, tempat, dan waktu.
d.
Dukungan informatif, dukungan yang diberikan berupa pemberian nasehat, petunjuk, saran, informasi, dan umpan balik pada orang lain.
e.
Dukungan jaringan sosial, pada aspek ini dukungan terlihat dari perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok, saling berbagi kesenangan dan beraktivitas sosial bersama. Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan jika
dukungan sosial teman sebaya terdiri dari dukungan emosional, penghargaan, informasi, dan instrumental. 4. Sumber Dukungan Sosial Sumber dukungan sosial dapat individu peroleh dari lingkungan sekitar, akan tetapi sumber dukungan sosial tersebut dapat memberikan efek positif bagi penerimanya. Dengan adanya pemahaman tersebut, seseorang akan tahu kepada siapa individu memberikan dukungan sosial yang sesuai dengan situasi dan keinginannya. Goetlieb (1983) menyebutkan ada dua jenis hubungan dukungan sosial, yaitu a. Hubungan profesional, yakni dukungan yang bersumber dari orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu. Misalnya konselor, psikiater, psikolog, dokter, dan pengacara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Hubungan non profesional, yakni dukungan yang bersumber dari orang-orang terdekat seperti teman, keluarga dan orang tua. 5. Teman Sebaya Teman sebaya (peers) adalah anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama (Santrok, 2003). Moorish (Sihotang, 2009) mengatakan kelompok teman sebaya adalah kelompok yang terdiri dari beberapa individu dan memiliki persamaan, persamaan yang utama adalah usia dan status sosialnya. Pada masa remaja, seseorang melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua. Remaja melakukan proses sosialisasi dengan dunia yang lebih luas seperti teman sebaya. Teman sebaya memberikan pengaruh yang kuat terhadap kehidupan remaja, sehingga dapat menggantikan peran orang tua. Furman dan Buhrmester (dalam Santrock, 2003) remaja lebih mengandalkan teman sebaya dari pada orang tua dalam memenuhi kebutuhan kebersamaan, harga diri dan keakraban. Maka dari itu, remaja menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan teman sebayanya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kelompok teman sebaya adalah sekumpulan individu yang memiliki persamaan usia, status sosial, dan mengenal satu dengan yang lain. Kehadiran teman sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
menggantikan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan seperti kebersamaan, harga diri, dan keakraban. 6. Dukungan Sosial Teman Sebaya Dukungan sosial dari teman sebaya dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan remaja dan memahami diri untuk mencapai identitas diri yang jelas (Coates, 1985 ; Dubow, 1991 ; Slavin dan Rainer, 1990). Menurut hasil penelitian menemukan jika komposisi jaringan sosial berubah sesuai dengan perkembangan usia anak, jika anak yang berusia lebih dari 10 tahun akan lebih banyak mendapatkan dukungan dari teman sebaya (Degirmanciogiu, 1998 dan Levitt, 1993). Cohen, Kay, Wills (Sarafino, 1994) dukungan sosial teman sebaya adalah bantuan dari teman sebaya yang individu rasakan berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan jaringan sosial dan dukungan penghargaan. Dukungan sosial teman sebaya adalah bantuan yang diberikan individu dengan individu yang lain, bantuan yang diberikan dapat berupa materi ataupun non materi. Taylor (2009) mendefinisikan dukungan sosial adalah informasi yang diberikan orang yang dicintai dalam bentuk perhatian. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan dukungan sosial teman sebaya adalah dukungan atau bantuan berupa materi atau non materi yang diberikan oleh teman sebaya kepada individu lain, sehingga inidvidu yang mendapat bantuan merasa dicintai dan dihargai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Dukungan yang diterima oleh individu berupa dukungan emosional, instrumental, informatif, jaringan sosial,dan penghargaan. B. Identitas Diri 1. Status Identitas Diri Marcia (Santrock, 2003) status identitas digunakan untuk mendeskripsikan posisi seseorang dalam perkembangan identitas diri. Status identitas diri adalah cara yang digunakan remaja dalam memilih peran dan nilai-nilai yang dapat menjelaskan identitas individu (Cobb, 2007). Marcia (1983) mengidentifikasikan bahwa eksplorasi dan komitmen adalah dua dimensi dasar dalam mendefinisikan status individu dalam mencapai identitas diri. Menurut Marcia (dalam Papalia, Olds dan Feldman, 2009) terdapat empat status identitas, yaitu : a. Penyebaran Identitas (identity diffusion) Status identitas yang ditandai dengan ketiadaan komitmen dan
kurangnya
pertimbangan
serius
terhadap
berbagai
alternatif. Selain itu, remaja tidak mampu membuat keputusan mengenai pekerjaan dan ideologi (Santrock, 2003). Ciri-ciri individu yang berada pada status identity diffusionadalah tidak menjadi dirinya sendiri, dan menjadi apa saja yang di inginkan oleh orang lain (Kroger dan Marcia, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b. Penundaan Identitas (identity foreclosure) Remaja
tidak
menghabiskan
waktu
untuk
mempertimbangkan berbagai alternatif (yang tidak pernah berada dalam krisis) dan berkomitmen dalam menjalani rencana orang lain untuk hidupnya sendiri. Status ini terjadi ketika orang tua menyerahkan komitmen pada remaja, orang tua menerapkan pola asuh otoriter sehingga remaja tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi diri, pekerjaan, dan ideologi (Santrock, 2003). Orang-orang yang mencapai identity foreclosure memiliki kerapuhan, kesulitan dalam mempertimbangkan alternatif, menjaga sikap untuk membela diri dan mampu menolak informasi yang salah (Kroger dan Marcia, 2011). c. Penundaan Identitas (identity moratorium) Status identitas yang digambarkan Marcia yaitu saat seseorang mempertimbangkan berbagai alternatif (dalam krisis) dan akan menjalankan komitmen. Ciri-ciri individu yang mencapai status identitas ini adalah melibatkan orang lain dalam masalah yang sedang dihadapi, melupakan hal-hal yang sensitif, dan memiliki banyak masalah (Kroger dan Marcia, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
d. Pencapaian identitas (identity achievement) Status yang digambarkan Marcia dengan adanya komitmen dalam menjalani berbagai pilihan yang dibuat setelah memalui masa krisis, dan mulai mengeksplorasi pilihan-pilihan. Ciri-ciri individu yang mencapai status identitas ini adalah solid, mementingkan kehidupan masa depan, fleksibel dalam berbagai hal, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan (Kroger dan Marcia, 2011). Tabel 1 Status Identitas, Ekxplorasi, Komitmen Faktor Explorasi Komitmen
Diffusion Tidak Ada Tidak Ada
Status Identitas Foreclosure Moratorium Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
Achievement Ada Ada
Keempat status identitas diatas bukan merupakan suatu tahapan yang harus dilalui oleh remaja, seorang remaja tidak harus mencapai identity diffusion lalu mencapai identity foreclosure atau seorang remaja
tidak
harus
mengalami
urutan
diffusion,
foreclosure,
moratorium, dan achievment. Remaja dapat mengubah status identitasnya dari satu identitas ke identitas lainnya, banyak individu yang sudah dewasa awal masih berada dalam status identitas foreclosure atau diffusion (Kroger dalam Papalia, 2008) yang sudah dewasa awal masih berada dalam status identitas foreclosure atau diffusion (Kroger dalam Papalia, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Pencapaian Status Identitas Diri Marcia (Ginanjar dan Yunita, 2002) pencapaian identitas diri adalah seseorang yang sudah mencapai identitas diri yang matang dan dapat dilihat dari adanya komitmen yang telah dibuat. Proses pencapaian identitas diawali dengan eksplorasi yang dimulai pada masa remaja, pada tahap perkembangan selanjutnya remaja sudah memiliki suatu komitmen yang menandakan dimilikinya suatu status identitas
tertentu.
Seringkali
diantara
masa
eksplorasi
dan
pembentukan komitmen terjadi peristiwa yang tidak diharapkan, sehingga seseorang harus meneruskan kembali apa yang sudah dibentuknya. Pencapaian status identitas diri adalah sebuah proses seorang remaja yang mengembangkan suatu identitas personal yang unik dan dapat membedakan diri sendiri dengan orang lain (Josselson dalam Agnes, 2008). Pencapaian status identitas diri merupakan suatu hal yang penting, hal ini disebabkan seseorang yang sudah mencapai identitas diri dapat mengetahui siapa dirinya dan ingin menjadi apa di masa depan (Agnes, 2008). Menurut Adams (Waterman,2007) dalam Eomeis (Extended Objective Measure of Ego Identity Status) menyebutkan terdapat 2 hal yang mencakup identitas yaitu identitas intrapersonal dan ideologis. Identitas ideologis terdiri dari pekerjaan, agama, politik, nilai-nilai gaya hidup (berhubungan dengan pandangan gaya hidup seseorang),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dan identitas personal terdiri dari pertemanan, pacaran, peran gender, dan rekreasi. Peneliti hanya mencakup 3 domain yaitu agama, nilai-nilai gaya
hidup,
dan
pertemanan.
Hal
ini
terkait
dengan
tugas
perkembangan pada diri remaja. C. Remaja 1. Definisi Remaja Penggolongan remaja menurut Thornburg (dalam Dariyo, 2004) terbagi kedalah tiga tahap yaitu remaja awal (usia 13-14 tahun), remaja tengah (usia 15-17 tahun), dan remaja akhir (usia 17-21 tahun). Pada masa remaja awal, umumnya individu berada di bangku Sekolah Menengah Pertama. Remaja tengah, berada di jenjang sekolah tingkat kedua atau SMA dan remaja akhir berada dalam jenjang pendidikan sekolah menengah atas hingga lulus SMA sampai perguruan tinggi. Pada masa remaja, kelompok teman sebaya memiliki peran yang penting dalam perkembangan remaja baik secara emosional maupun secara sosial. Buhrmester kelompok
teman
sebaya
(Papalia, 2008) mengatakan
merupakan
sumber
afeksi,
simpati,
pemahaman panduan moral, tempat bereksperimen, dan setting untuk mendapatkan otonomi dan independensi dari orang tua. Piaget (Ali, 2009) remaja adalah usia individu yang terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, anak tidak merasa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Istilah adolescent atau remaja berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti “ tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Dalam budaya Amerika, periode remaja dipandang sebagai masa “Strom dan Stress”, frustasi, penderitaan, konflik, krisis penyesuaian, mimpi, melamun tentang cinta, dan perasaan teralinesasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, dalam Yusuf, 2011). Remaja (adolescent) diartikan sebagai perubahan perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mengakibatkan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, 2014). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan jika remaja sudah tidak termasuk golongan anank-anak, akan tetapi belum dapat diterima secara penuh untuk memasuki golongan dewasa. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan remaja adalah suatu perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang ditandai dengan perkembangan fungsi seksual, proses berfikir abstrak dan kemandirian dengan batasan usia antara 12-21 tahun. Peneliti mengambil subjek penelitian dengan rentang usia 17-21 tahun atau yang disebut dengan masa remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2. Hakekat Perkembangan Remaja Perkembangan (development) adalah suatu pola pergerakan dan perubahan yang dimulai pada waktu konsepsi dan berlanjut sepanjang siklus kehidupan pada remaja. Perkembangan yang dialami mencakup pertumbuhan, walaupun juga mencakup penurunan. Proses dari perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi proses perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Proses perubahan tersebut adalah a. Proses Biologis Proses
biologis
(biological
processes)
mencakup
perubahan-perubahan yang melibatkan fisik individu tersebut. Gen yang orang tua wariskan pada anak, seperti perkembangan otak, pertambahan tinggi badan, berat badan, keterampilan motorik,
dan
perubahan
hormonal.
Perubahan
tersebut
merefleksikan proses perkembangan biologis dalam proses perkembangan remaja. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan dua ciri, yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks primer pada remaja pria ditandai dengan pertumbuhan testis, setelah testis tumbuh, penis mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut, memungkinkan remaja pria mengalami “mimpi basah”. Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium. Pada masa inilah, untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami “menarche”,
peristiwa “ menarche” diikuti oleh menstruasi
yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan. Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja pria adalah tumbuh rambut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan atau ketiak, terjadi perubahan suara, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun. Sedangkan pada wanita tumbuh rambut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada, dan bertambah besarnya pinggul (Yusuf, 2011). b. Proses Kognitif Proses kognitif (cognitive processes) meliputi perubahan dalam pikiran, inteligensi dan bahasa individu. Perubahan tersebut
dapat
terlihat
dari
aktifitas
menghafal
rumus
matematika, menghafal materi perkuliahan, dan membayangkan kehidupan kedepan. Menurut Piaget masa remaja sudah mencapai tahap oprasi formal, remaja sudah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Proses pertumbuhan otak mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kesempurnaan, dan berat otak sudah menyamai orang dewasa (Yusuf, 2011). c. Proses Sosial-Emosional Proses
sosial-emosional
(socio-emotional
processes)
meliputi perubahan hubungan individu dengan manusa lain, hal ini juga berkaitan dengan emosi, keperibadian, dan peran dari konteks sosial perkembangan. Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan
fisik
terutama
organ-organ
seksual
mempengaruhi berkembangannya emosi atau perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, misalnya perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial,emosinya bersifat negatif dan temperamental, sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya. Pada masa remaja perkembangan sosial ditandai dengan berkembangnya “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebaya, baik melalui jalinan persahabatan atau percintaan. Pada masa
ini
berkembang
juga
sikap
“conformity”,
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobby) atau keinginan orang lain (teman sebaya) (Yusuf, 2011). 3. Tugas Perkembangan Remaja Menurut Havinghurst (Mukhtar dkk, 2001) mengatakan terdapat 10 perkembangan yang harus dilalui oleh remaja, yaitu: a. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. b. Mencapai
peran
jenis
kelamin
sebagai
laki-laki
atau
perempuan. c. Menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan dengan efektif. d. Mencapai
kemandirian
secara
emosional
dari
rasa
ketergantungan pada orang tua maupun orang dewasa lainnya. e. Mencapai kemandirian secara ekonomi pada masa yang akan datang. f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan pekerjaan tertentu. g. Menyiapkan kesiapan diri untuk menghadapi pernikahan dan keluarga. h. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual sebagai warga masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
i. Menginginkan dan melakukan tindakantindakan yang secara sosial bertanggung jawab. j. Memilih seperangkat system tata nilai dan tata krama yang menuntun perilakunya. D. Perbedaan Dukungan Sosial Teman Sebaya Berdasarkan Pencapaian Identitas Diri pada Remaja Akhir Masa remaja adalah masa transisi untuk menjauh dari orang tua dan mendekati teman sebaya untuk memperoleh dukungan sosial (Slavin dan Berndt, 1990). Sumber dukungan emosional yang utama pada remaja adalah teman sebaya, remaja merasa nyaman dengan bersama orang yang melewati perubahan dan perkembangan yang sama (Jackie dalam Papalia, 2011). Peran orang tua akan sedikit berkurang ketika remaja memilih untuk mengembangkan diri dengan teman sebaya, teman sebaya memiliki peran sebagai media dalam menunjukkan sesuatu yang benar atau pun salah. Menurut Hall dan Lindzey (1985) dengan bersama teman sebaya remaja merasakan kehadiran seseorang yang mengerti dan memahami dirinya, sehingga remaja menaruh kepercayaan yang besar pada teman. Rogacion (1982) menegaskan remaja lebih senang ketika membicarakan suatu masalah atau hal-hal tertentu bersama dengan teman sebaya. Cowie dan Wallace (2000) mengatakan bahwa dukungan sosial peer group merupakan dukungan sosial yang bersumber dari teman sebaya, mereka secara spontan menawarkan bantuan kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Dukungan sosial yang berasal dari teman sebaya dapat membuat remaja memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang belum pernah remaja lakukan, remaja belajar untuk mengambil peran baru dalam kehidupannya (Tarakanita, 2001). Remaja yang mampu menjalankan peran sosial di masyarakat adalah remaja yang sudah berhasil membentuk identitas diri. Marcia (Papalia, 2009) membangun teori identitas terukur melalui metode wawancara dan menemukan empat tipe status identitas, yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement. Perbedaan keempat status identitas tersebut terletak pada ada tidaknya eksplorasi dan komitmen. Eksplorasi
dan
komitmen
merupakan
tolak
ukur
dalam
menempatkan individu ke masing-masing status identitas diri. Identity diffusion menunjukkan tidak adanya komitmen dan eksplorasi, identity foreclosure menunjukkan adanya komitmen tanpa melalui eksplorasi, identity moratorium menunjukkan adanya eksplorasi akan tetapi belum memiliki komitmen, dan identity achievement menunjukkan adanya eksplorasi dan sudah memiliki komitmen. Dukungan sosial teman sebaya dapat mempengaruhi pencapaian status identitas moratorium atau achievement (Marcia, 1966). Teman sebaya menawarkan alternatif sudut pandang dan pengalaman baru untuk mendorong eksplorasi. Teman sebaya dapat memberikan dampak pada pencapaian identitas diffusion atau foreclosure. Misalnya, individu yang mencapai status foreclosure akan lebih memilih teman yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
toleransi terhadap keberagaman dan mencerminkan nilai –nilai yang mirip dengan diri sendiri (Bosma dan Kunnen, 2001). Remaja yang berada pada status identity diffusion mendapat dukungan sosial yang tinggi. Mereka tidak menjadi dirinya sendiri, menjadi apa saja yang diinginkan oleh orang lain, dan tidak mampu membuat keputusan mengenai pekerjaan dan ideologi sehingga remaja dengan status identity foreclosure mendapat dukungan sosial yang tinggi. Remaja pada status identitas ini tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi
diri,
mengalami
kerapuhan,
kesulitan
dalam
mempertimbangkan alternatif dan menolak informasi yang salah. Remaja yang berada dalam identity moratorium merupakan remaja yang melibatkan orang lain dalam masalah yang sedang dihadapi, sering melupakan hal-hal yang sensitif, memiliki banyak masalah dengan demikian remaja yang mencapai status identity moratorium mendapatkan dukungan sosial yang tinggi. Remaja yang berada dalam status identity achievement merupakan remaja yang sangat solid, mementingkan kehidupan masa depan, fleksibel, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan. Remaja tersebut mendapat dukungan sosial teman sebaya yang rendah. Remaja yang mencapai status identitas tertentu memperlihatkan dukungan sosial teman sebaya yang diterimanya tinggi atau rendah, hal ini dikarenakan seseorang yang sudah menapai status identitas tertentu memperoleh informasi untuk membandikan diri dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya perbedaan dukungan sosial teman sebaya dilihat berdasarkan pencapaian status identitas diri. E. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan hipotesis atau jawaban sementara bahwa: terdapat perbedaandukungan sosial teman sebaya pada tahap pencapaian status identitas diri pada remaja.
Identity Diffusion
Dukungan sosial tinggi
Identity Foreclosure
Dukungan sosial tinggi
Identity Moratorium
Dukungan sosial tinggi
Identity Achievment
Dukungan sosial rendah
Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian Penelitian ini menggunakan metode komparatif yaitu suatu analisis untuk
mengetahui
perbedaan
antara
dua
kelompok
atau
lebih
(Siregar,2015). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah : 1. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain (Hasan, 2004). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Dukungan Sosial Teman Sebaya. 2. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain (Hasan, 2004). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Status identitas Diri.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
C. Definisi Variabel Penelitian Batasan atau definisi operasional dari variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Dukungan Sosial Teman Sebaya Dalam penelitian ini dukungan sosial teman sebaya diukur dengan menggunakan skala dukungan sosial teman sebaya yang disusun oleh Weiss (Cutrona dkk, 1994). Semakin tinggi skor total dari skala dukungan sosial teman sebaya maka semakin tinggi pula dukungan sosial yang diterima oleh remaja dan begitu juga sebaliknya. 2. Identitas Diri Dalam penelitian ini identitas diri diukur dengan menggunakan skala identitas diri yang disusun berdasarkan teori James Marcia (dalam Papalia dkk, 2009). Dengan empat jenis status identitas yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, identity achievment (Adams dalam Waterman, 2007). Penempatan masing-masing subjek ke dalam empat status identitas yakni identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, identity achievment adalah dengan mengolah Z score. Z score berguna untuk membandingkan posisi seseorang dengan orang lain dalam suatu kelompok (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Z = (X-M)/SD Keterangan : Z = Z Score X= Skor subjek M=Mean kelompok subjek SD=Standar Deviasi Kelompok Pertama,
memisahkan
aitem
berdasarkan
status
identitas
berdasarkan delapan domain identitas diri (Adams dalam Waterman, 2007). Kedua, menghitung Z score pada setiap remaja akhir berdasarkan masing-masing status identitas diri (James Marcia dalam Papalia dkk, 2009). Ketiga, membandingkan hasil Z score dari keempat status
identitas
untuk
masing-masing
remaja
akhir.
Kelima,
mengkategorikan remaja akhir pada status yang memiliki nilai Z score paling tinggi. Setelah pengkategorian subjek ke masing-masing status identitas, kemudian dilihat perbedaan dukungan sosial teman sebaya menggunakan uji Brown-Forsythe dan Welch. D. Subjek Penelitian 1.
Metode Pengumpulan Sampel Sampel merupakan sumber data yang penting untuk mendukung penelitian, adapun teknik pengambilan sampel dengan cara non random sampling yang artinya tidak semua populasi memiliki kesempatan untuk digunakan sebagai sampel. Pangambilan sampel penelitian menggunakan metode pengambilan sampel kuota (quota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
sample), yaitu peneliti menentukan jumlah sampel, (Crocker dan Algina dalam Azwar, 2012) memberikan saran jumlah sampel sebesar 200 orang sebagai jumlah sampel yang sudah cukup memadai. Selanjutnya data dikumpulkan dengan cara menghubungi sujek penelitian
tanpa
menghiraukan
asal
sampel
(Taniredja
dan
Mustadifah, 2011). Subjek penelitian adalah 199 remaja laki-laki dan perempuan berusia 17-21 tahun. Pada masa remaja seseorang akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya dari pada orang tua (Grotevant dan Cooper, 1986), sehingga remaja mendapatkan dukungan sosial teman sebaya sebagai pengganti dukungan dari orang tua. E. Alat Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data adalah skala sebagai berikut : a. Dukungan Sosial Teman Sebaya Skala ini disusun peneliti berdasarkan teori Weiss (Cutrona dkk, 1994) yang membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian dari hubungan antar individu, yaitu : guidance, reliable alliance, attachment, reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance. Skala dukungan sosial teman sebaya berisi dua pernyataan favorable dan unfavorable. Subjek dihadapkan pada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pernyataan dan diminta memilih satu pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri subjek. Terdapat empat pilihan respon jawaban dalam pernyataan favorable yaitu SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak setuju) = 2, dan STS (Sangat Tidak Setuju) = 1. Untuk pernyataan unfavorable empat pilihan respon jawaban yaitu SS (Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, TS (Tidak setuju) = 3, dan STS (Sangat Tidak Setuju) = 4. Pada skala ini tidak disediakan pilihan respon jawaban N (netral), agar subjek memilih respon sesuai dengan dirinya. Tabel 2 Skor Item Untuk Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Respon Skor Favorable Unfavorable SS (Sangat Setuju) 4 1 S (Setuju) 3 2 TS (Tidak Setuju) 2 3 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4 Tabel 3 Blue Print Dan Sebaran Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebelum Uji Coba Aspek Jenis Item Jumlah No Dukungan Bobot Item Favorable Unfavorable Sosial 1. Reliable alliance 5 5 10 16,67% 2. Guidance 5 5 10 16,67% Reassurance of 3. 5 5 10 16,67% worth 4. Attachment 5 5 10 16,67% Social 5. 5 5 10 16,67% integration Opportunity to 6. provide 5 5 10 16,67% nurturance 30 30 60 100% Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Tabel 4 Sebaran Item Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebelum Uji Coba No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Reliable alliance 6,7,17,14,28 4,*9,*22,33,18 10 1. 21,23,27,46,57 19,20,31,38,39 10 2. Guidance Reassurance of 15,*32,35,43,*55 10,24,*49,51,*58 10 3. worth 41,*42,45,50,59 53,48,52,54,37 10 4. Attachment Social 25,*30,36,*56,29 60,5,26,34,40 10 5. integration Opportunity to 2,*8,*12,*16,44 1,3,11,13,47 10 6. provide nurturance Jumlah 60 *aitem-aitem yang gugur setelah uji coba b. Skala status identitas Skala ini dibuat oleh peneliti berdasarkan teori James Marcia tentang status identitas diri yang terdiri dari identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, identity achievment (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Pada masing-masing pilihan jawaban dapat menunjukkan keempat status identitas diri yang diungkap. Skala status identitas diri berisi pernyataan mengenai status identitas diri yang terdiri dari ketiga domain identitas diri yaitu agama, filosofi gaya hidup, dan pertemanan. Skala identitas diri berisi satu pernyataan yaitu favorable. Peneliti tidak menyediakan pernyataan unfavorable karena dapat mengarahkan subjek pada satu status identitas tertentu. Subjek dihadapkan pada beberapa pernyataan yang memiliki empat pilihan respon jawaban, subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
diminta untuk memilih respon jawaban yang sesuai dengan diri subjek. Skala ini terdiri dari empat pilihan respon jawaban, subjek diminta memilih respon jawaban yang sesuai dengan diri subjek. Empat pilihan respon jawaban yang disediakan yaitu SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak setuju) = 2, dan STS ( Sangat Tidak Setuju) = 1. Tabel 5 Skor Item Untuk Skala Identitas Diri Skor Favorable 4 3 2 1
Respon SS (Sangat Setuju) S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
Tabel 6 Blue Print dan Rancangan Skala Status Identitas Diri Sebelum Uji Coba Jenis Item Jumlah No Domain Bobot item Favorable 1.
Agama
20
20
33,3 %
2. 3.
Filosofi Gaya Hidup Pertemanan Jumlah
20 20 60
20 20 60
33,3 % 33,3 % 100
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel 7 Sebaran Item Skala Identitas Diri Nomer Aitem Status Identitas Identity Diffusion Identity Foreclosure Identity Moratorium Identity Achievement
Agama *1,*3,21,23,59
Pertemanan
Gaya Hidup
*17,*22,29,42,60 *4,*6,9,15,37
14,16,*31,*45,55 11,36,*50,52,57
Jumlah 15
28,32,*34,56,58
15
*10,*12,27,35,41 *25,*44,46,48,54 *20,24,30,39,53
15
5,7,19,*47,*51
15
*2,8,*33,38,40
*13,18,26,43,49
TOTAL *aitem-aitem yang gugur setelah uji coba
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas penelitian adalah validitas isi, yaitu pengujian isi skala dengan analisis rasional atau professional judgment. Validitas isi yaitu melihat sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2009). Pengujian validitas dilakukan oleh professional judgmen yaitu dosen pembimbing. 2. Reliabilitas Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil (Azwar, 2013). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (
) yang berada dalam rentang angka 0 sampai
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
1,00, koefisien reliabilitas dikatakan tinggi apabila mendekati angka 1,00. Apabila koefisien reliabilitas mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2013). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha-Cronbach, dengan bantuan SPSS 22 for windows. Dari hasil penghitungan didapatkan hasil koefisien reliabilitas skala dukungan sosial teman sebaya adalah 0,909 Pada pengujian skala status identitas didapatkan koefisien Alpha-Cronbach adalah sebagai berikut 1. Identity Diffusion
: 0,656untuk 9 item
2. Identity Foreclosure
: 0,682 untuk 11 item
3. Identity Moratorium
: 0,458 untuk 10 item
4. Identity Achievment
:0,564 untuk 10 item
3. Seleksi item Seleksi item dilakukan untuk mengkoreksi apakah item-item yang ditulis pada kenyataannya sudah berfungsi dengan baik untuk mengukur suatu atribut (Azwar, 1999). Apabila terdapat aitem yang tidak sesuai dengan syarat, maka tidak dapat disertakan dalam skala penelitian. Seleksi item dilakukan dengan cara memilih item berdasarkan koefisien korelasi item total. a. Dukungan Sosial Teman Sebaya Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan rix ≥ 0,30, semua aitem yang mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Peneliti menggunakan daya diskriminasi 0,30. Pada hasil uji coba skala dukungan sosial teman sebaya menunjukkan dari 60 aitem yang diujikan terdapat 58 aitem yang baik dan 12 aitem yang kurang baik. Besarnya koefisien korelasi aitem total berkisar antara -0,131 – 0,789. Berikut adalah daftar spesifikasi aitem skala dukungan sosial teman sebaya setelah diuji cobakan : Tabel 8 Aitem-aitem Dukungan Sosial Teman Sebaya Setelah Uji Coba No 1 2 3 4 5 6
Aspek Reliable alliance
F UF Reassurance of worth F UF Social integration F UF Guidance F UF Attachment F UF Opportunity to provide F nurturance UF TOTAL
Nomer Aitem 4,8,34,48,44 13,45,27 1,15,22,47,36 20,24,41,16,12 37,2,10 9,33,25 6,17,23,21 18,43,31,26,30 7,38,32 35,28,5,29,42 40,46
Jumlah 8 10 6 9 8 7
39,19,11,14,13 48
b. Skala Status Identitas Peneliti menggunakan daya diskriminasi
0,25 untuk
memperoleh jumlah aitem yang diinginkan. Menurut (Azwar, 2013) apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
menurunkan batas kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Penghitungan koefisien korelasi aitem total menggunakan bantuan SPSS 20 for windows, uji coba dalam penelitian melibatkan 50 subjek remaja akhir untuk skala identitas diri. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa dari 60 aitem yang diujikan terdapat 30 aitem baik dan 30 aitem yang tidak baik. Besarnya koefisien korelasi aitem total berkisar antara –0,007 - 0,668. Berikut adalah daftar spesifikasi aitem skala identitas diri setelah diuji cobakan : Tabel 9 Aitem- aitem Skala Status Identitas Diri Setelah Uji Coba Nomer Aitem Status Identitas Identity Diffusion Identity Foreclosure Identity Moratorium Identity Achievement
Agama
Pertemanan
Gaya Hidup
Jumlah
5,9,36
23,37,39
22,24,26
9
31,14,33
25,30,20,11
29,32,27,16
11
3,17,1
13,18,28
12,34,40,15
10
5,35,21
7,10,2
6,38,8,4
10
TOTAL
40
G. Teknis Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian yang didapatkan berasal dari populasi yang sebarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
normal (Santoso, 2010). Apabila taraf signifikansinya p > 0,05 maka dapat disimpulkan jika data memiliki sebaran data yang normal, akan tetapi jika p < 0,05 maka sebaran datanya tidak normal. Peneliti menguji normalitas data dengan menggunakan uji one-sample kolmogorov-smirnov test (Santoso, 2010), pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti mempunyai varian yang sama (Siregar, 2014.), jika p > 0,05 maka varian tersebut homogen atau sama (Santoso, 2010). Uji homogenitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22for Windows, melalui Levene’s Test for Equality of Variance. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan Anova, yaitu salah satu uji komparatif digunakan untuk menguji perbedaan data lebih dari dua kelompok (Suyantoro, 2014). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Anova Satu Jalur melalui program SPSS versi 22 for Windows. Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi, hipotesis diterima bila memiliki taraf signifikansi p < 0,05 yang artinya ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
H. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba terhadap alat ukur. Peneliti melakukan uji coba untuk melihat validitas dan reliabilitas dari alat ukur penelitian. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu skala identitas diri (skala A) dan skala dukungan sosial teman sebaya (skala B). Skala identitas diri terdiri dari 60 aitem dan skala dukungan sosial teman sebaya terdiri dari 60 aitem. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 18 dan 19 November 2015, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subjek uji coba alat ukur sebanyak 60 mahasiswa universitas sanata dharma yogyakarta. Pengisian skala dilakukan langsung oleh masing-masing subjek yang berada di lingkungan kampus, skala yang sudah selesai diisi langsung dikumpulkan kembali kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. Pelaksanaan penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian di lakukan pada tanggal 8-10 Desember 2015, 12 dan 14 Januari 2016 di lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan subjek mahasiswa dari berbagai fakultas sejumlah 140 dan di SMAN 1 Pakem dengan subjek pelajar kelas XI yang berjumlah 59 pelajar. Pengambilan data (penyebaran skala), menggunakan dua cara. Pertama peneliti menyebarkan skala di Universitas Sanata Dharma dengan cara membagikan skala kepada mahasiswa yang peneliti temui, dan di SMAN 1 Pakem pada masing-masing kelas dengan waktu kurang lebih tiga puluh menit (satu jam pelajaran). 2. Data Demografi Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 17-21 tahun, terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa berjumlah 199 subjek. Subjek penelitian terdiri dari perempuan berjumlah 96 dan laki-laki berjumlah 103 yang terdiri dari S1 143 dan SMA 56, data demografi subjek dapat dilihat pada tabel di bawah ini
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 10 Deskripsi Jenis Kelamin Subjek Jenis Kelamin Jumlah Perempuan 96 Laki-laki 103 Total
Presentase (%) 48,2% 51,8%
199
Tabel 11 Deskripsi Usia Subjek Usia Jumlah 17 64 18 25 19 47 20 40 21 23 Total 199
100%
Presentase (%) 32,2 % 12,6 % 23,6 % 20,1 % 11,6 % 100,0 %
Tabel 12 Deskrispsi Pendidikan Subjek Pendidikan Jumlah Presentase (%) S1 SMA Total
143 56 199
71,9 % 28,1 % 100,0 %
B. Analisis Data 1. Deskripsi Data Penelitian a. Data subjek penelitian berdasarkan Status Identitas Diri Menurut James Marcia Penempatan subjek kedalam masing-masing status identitas diri dilihat berdasarkan nilai Z score yang paling tinggi, dengan dasar bahwa status identitas diri tidak stabil hingga akhir kehidupan (Santrock, 2007), artinya ketika remaja mencapai salah satu dari keempat status identitas diri, bukan berarti status identitas diri selamanya dimiliki oleh remaja akan tetapi dapat berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
menjadi status identitas yang lain (Novilia, 2012). Dari hasil penghitungan maka diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 13 Deskripsi Status Identitas Subjek Status Identitas Frekuensi Identity diffusion 27 Identity foreclosure 74 Identity moratorium 40 Identity achievment 58 Total 199
Presentase (%) 13,6 % 37,2 % 20,1 % 29,1 % 100%
Subjek penelitian berjumlah 199 orang yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Siswa SMA Kelas XII. Dari tabel di atas dapat dilihat subjek yang masuk dalam status Identity diffusion berjumlah 27 orang (13,6%), identity foreclosure berjumlah 74 orang (37,2%), identity moratorium berjumlah 40 orang (20,1%), dan identity achievment berjumlah 58 orang (29,1%). b. Deskripsi Tingkat Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek Tabel 14 Deskripsi tingkat dukungan sosial teman sebaya Min Maks Mean Variabel H E H E H E Dukungan Sosial
48
119
192
160
120
137,93
Std. Dev 8,3 2
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata atau mean empirik subjek lebih besar daripada skor ratarata atau mean hipotetik subjek. Hasil tersebut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang tinggi dengan skor (137,93 > 120). c. Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan Status Identitas Tabel 15 Data Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan Status Identitas Status Std.Deviatio N Mean Min Max Identitas n Diffusion 27 138,78 10,13 121 160 Foreclosure 74 138,27 7,51 120 156 Moratorium 40 138,05 7,66 121 158 Achievement 58 137,02 8,94 119 157 Total 199 137,93 8,32 119 160
Dukungan sosial teman sebaya subjek berdasarkan status identitas didapatkan nilai rata-rata (mean) sebesar 137,93. Skor minimum yaitu 119 dan skor maxsimum yaitu 159. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) dari skala dukungan sosial teman sebaya dan kategori status identitas pada masing-masing subjek, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah berdasarkan status identititas adalah diffusion (138,78), foreclosure (138,27), moratorium (138,05) dan achievement (137,02).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
d. Analisis Deskriptif Pada Masing-masing Status Identitas Tabel 16 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Diffusion Mean N Domain Hipotetik Empirik Agama
27
7,5
7,67
Teman
27
7,5
5,52
Gaya Hidup
27
7,5
6,11
Hasil analisis deskriptif tiga domain status identity diffusion menunjukkan mean terbesar pada domain agama dengan skor 7,67.
Tabel 17 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Foreclosure Mean Domain
N
Agama
Hipotetik
Empirik
74
7.5
9,43
Teman
74
7.5
9,79
Gaya Hidup
74
7.5
11,29
Hasil analisis deskriptif tiga domain pada status identity foreclosure menunjukkan jika mean terbesar pada domain gaya hidup dengan skor 11,29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 18 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Moratorium Mean N Domain Hipotetik Empirik Agama
40
7.5
9,40
Teman
40
7.5
7,40
Gaya Hidup
40
7.5
8,80
Selanjutnya, hasil analisis deskriptif dari tiga domain pada status identity morarotium berdasarkan nilai mean empirik yang terbesar adalah pada domain agama yaitu sebesar 9,40. Tabel 19 Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity Achievment Mean N Domain Hipotetik Empirik Agama
58
7.5
9,29
Teman
58
7.5
10,00
Gaya Hidup
58
7.5
10,20
Hasil analisis deskriptif yang terakhir terhadap tiga domain dalam status identity achievement yang memiliki nilai mean empirik tertinggi adalah domain gaya hidup dengan skor 10,20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Uji Asumsi Penelitian Uji asumsi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan penelitian (Santoso, 2010), pada penelitian ini uji asumsi dilakukan melalui uji normalitas dan homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji onesample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows, hasil dari uji normalitas status identitas melalui Kolmogorov –Smirnov Test menunjukkan nilai dari Asymp.Sig.(2tailed) atau nilai probabilitas sebesar 0,200 (p = 0,200) sehingga distribusi skor variabel status identitas dinyatakan normal karena p > 0,05. Tabel 20 Hasil uji Normalitas kolmogorov –Smirnovtest Asymp. Sig. KS-test Variabel (2-tailed)
Sebaran
Status Identitas Diri
0,055
0,200
Normal
Dukungan Sosial Teman Sebaya
0,056
0,200
Normal
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows, melalui Levene’s Test for Equality of Variance. Jika p
> 0,05 (Santoso, 2010) maka varian tersebut homogen atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
sama. Pada penelitian ini menunjukkan hasil nilai Sig (nilai p) sebesar 0,406, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varian karena p > 0,05. Tabel 21 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Levene Statistic 2,073
df1 3
df2 195
Sig. ,105
c. Uji Hipotesis Hipotesis alternatif (Hi) dalam penelitian ini adalah ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Remaja yang mencapai status
identitas
diffusion,
foreclosure,
dan
moratorium
mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi, sedangkan remaja yang mencapai status identitas diri achievment mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Anova Satu jalur melalui program SPSS versi 22 for Windows, pengujian dilakukan dengan melihat nilai dari Signifikansi (Sig), hipotesis diterima bila memiliki taraf signifikansi p < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 22 Hasil Uji Anova Satu Jalur (Oneway) Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
Mean Square
Df
76,871
3
25,624
13626,144
195
69,878
13703,015
198
F ,367
Hasil dari penghitungan Anova Satu Jalur didapatkan nilai sig sebesar
0,777 (p > 0,05), hal tersebut mengartikan jika
hipotesis ditolak atau dengan kata lain tidak ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. C. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan signifikansi (Sig) sebesar 0,777, maka hipotesis nol (Ho) diterima artinya tidak ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Tidak adanya perbedaan tingkat dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri disebabkan remaja pada saat ini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan kemajuan teknologi dan komunikasi (Mawardah dan Adiyanti, 2014). Menurut survei yang dilakukan menemukan bahwa 97% remaja menggunakan internet paling tidak satu kali dalam seminggu (Raskauskas dan Stolz, 2007), maka dari itu internet menjadi media favorit kaum muda
Sig. ,777
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
dan dapat mempengaruhi pencapaian status identitas diri (Fadhal dan Nurhajati, 2012). Tidak adanya dukungan sosial dalam pencapaian status identitas diri di sebabkan media menjadi aspek lain dalam kehidupan remaja, media menjadi pengganti dukungan teman sebaya dan pengalaman pribadi (Hall dalam Fadhal dan Nurhajati, 2012) yang dapat memberikan pengaruh terhadap terbentuknya identitas diri yang jelas. Proses pencapaian status identitas diri dapat dilakukan dengan interaksi terhadap lingkungan. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya mencakup keluarga, teman sebaya, sekolah ataupun masyarakat yang ada dilingkungan sekitar, akan tetapi mencakup penggunaan teknologi (internet) yang dapat mendukung pencapaian identitas (Maharani, 2012). Identitas diri yang ditampilkan didunia offline misalnya pada lingkungan kantor atau sekolah seringkali dibatasi oleh norma-norma sosial (Brenman dan
Pettit
dalam
Maharani,
2012).
Apabila
remaja
melakukan
penyimpangan norma sosial, remaja mendapatkan hukuman yang menjadikan remaja menutup diri (Bargh, McKenna dan Fitzsimons, 2002). Sebaliknya apabila di dunia online, individu yang menutup diri akan membuka dirinya yang sebenarnya (Zhao, Grasmuck dalam Martini, 2008). Dengan adanya perkembangan internet yang pesat maka dapat menimbulkan lingkungan teknologi yang dapat menjadi media dalam pembentukan identitas (Bargh, McKenna dan Fitzsimons, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Hasil analisis deskriptif pada masing-masing status identitas diri dalam melihat domain yang memiliki nilai mean empirik tertinggi pada masing-masing status identitas menunjukkan hasil pada domain filosofi gaya hidup memiliki nilai mean tertinggi pada dua status identitas diri yaitu Identity Achievment dan Identity Foreclosure. Ketika remaja menjadi bagian dalam suatu kelompok sebaya, maka identitas diri remaja akan mulai terbentuk (Thornburg, 1982). Hal ini disebabkan kelompok teman sebaya merupakan referensi utama pada diri remaja dalam melakukan persepsi dan sikap yang berkaitan dengan filosofi gaya hidup (Papalia dan Olds, 2001). Ketiga domain pada status Identity Moratorium dan Diffusion domain agama memiliki nilai mean tertinggi pada diri subjek. Pada masa remaja akhir, remaja sudah mulai stabil dan memiliki pemikiran yang matang dalam hal agama. Perkembangan kognitif yang dialami membuat remaja mentransformasikan keyakinan yang dianutnya (Yusuf dalam Novilia, 2012). Remaja mulai bertanya akan kebenaran agama yang diyakininya (Desmita, 2007), hal tersebutlah yang menyebabkan domain agama pada status Identity Moratorium dan Diffusion memiliki nilai mean yang tinggi. Mean empirik tingkat dukungan sosial teman sebaya subjek sebesar 137,93 lebih besar dari skor rata-rata atau mean hipotetik yaitu 120. Dari hasil ini menunjukkan bahwa subjek memiliki dukungan sosial yang tinggi walaupun tidak ada perbedaan secara signifikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
pencapaian status identitas diri. Tingginya dukungan sosial teman sebaya disebabkan karena usia subjek penelitian ini adalah berkisar antara 17-22 tahun, subjek yang diambil merupakan remaja akhir yang masih aktif berada di lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Hal tersebut dilihat dari hasil signifikansi sebesar 0,777, maka hipotesis nol (Ho) diterima yang artinya tidak ada perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. B. Saran 1. Bagi Remaja Remaja diharapkan mampu mencapai status identitas diri sebagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh diri sendiri tanpa tergantung pada dukungan sosial teman sebaya, dukungan teman sebaya tidak menjamin individu mampu mencapai status identitas diri karena pencapaian status identitas diri dipengaruhi oleh berbagai faktor.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya agar memasukkan domain lain dalam identitas diri yang belum dimasukkan dalam penelitian, selain itu melakukan penelitian dengan subjek yang nerbeda misalnya remaja awal atau remaja tengah. Peneliti selanjutnya hendaknya juga lebih memperhatikan rentang usia subjek, misalnya siswa kelas 1 SMA sampai mahasiswa perguruan tinggi semester 8. C. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam penelitian. Keterbatasan penelitian adalah hanya memasukkan 3 domain yaitu agama, nilai-nilai gaya hidup, dan pertemanan dari 8 domain identitas diri yaitu pekerjaan, agama, politik, nilai-nilai gaya hidup, pertemanan, pacaran, peran gender, dan rekreasi. Selain itu, penelitian ini kurang memiliki rentang usia subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Agnes, Y. (2008). Pencapaian Identitas Diri Pada Remaja yang Memiliki Ibu Tiri. Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta. Ahmadi, A. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ali,M & Asrori,M. (2009). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta : Bumi Aksara. Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. . (2009). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke 3.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. . (2011). Sikap dan Perilaku dalam : Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. (2nd) Ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. . (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. . (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bargh, J. A., Mc Kenna, K.Y dan Fitzsimons, G, M. (2002). Can You See The Real Me? Activation and Expression of The “True Self” on The Internet. Journal of Social Issues,33-48. Bergh, S., & Erling, A. (2005). Adolescent Identity Formation : A Swedish study of identity status using the EOM-EIS-II. Adolescence, 377-96. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16114599 Bernal, G., Molina, M. M. M., dan Rio, M. R. S. (2003). Development of a Brief Scale for Social Support : Reliability and Validity in Puerto Rico. International Journal of Clinical and Health Psychology, 3, 251-264.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Bosman, H. A., dan Kunnen, E. S. (2001). Determinants and mechanisms in ego identity development: A review and synthesis. Developmental Review, 21, 39‐66. Cairns, R.B, dan Neckerman. (1988). Social network and aggressive behavior : peer support or peer rejection?. Developmental Psychology Journal, 24, 815-823. Chen,K & Yao,G. (2009). Investigating Adolescent Health-Related Quality of Life : From a Self-Identity Perspective. Springer. Cobb, N. J. (2007). Adolescence: Continutity, Change, and Diversity. New york: Mc Graw Hill. Cowie, H. dan Wallace, P. (2000). Peer Support in Action : From by Standing to Standing. London : Sage Publication. Cutrona,C. E. (1994). Perceived parental social support & academic achievement.An Attachment Theory Perspective. Journal Of Personality and Social Psychology. Dariyo, Agoes.(2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Yogyakarta. Erikson, E. H. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia; Bunga Rampai 1. Penerjemah, Agus Cremers. Jakarta: PT.Gramedia. Fadhal, S dan Nurhajati, L. (2012). Identifikasi Identitas Kaum Muda di Tengah Media Digital (Studi Aktivitas Kaum Muda Indonesia di Youtube). Jurnal AL-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial. 176-200. Feldman B., Alto P., CA. (1996). Identity,sexuality and the self in late adolescence. Journal of Analytical Psychology, 491-507. Ginanjar, S. A dan Yunita, S. B. (2001). Perkembangan Statusi Identitas Diri Pada Penderita HIV/AIDA. Jurnal Sosial. 28-42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Gottlieb, B. H. (1983). Assessing and strengthening the impact of social support on mental health. Social Work, 30, 293-300.
Grotevant, H dan Cooper, C. (1986). Individuation in Family Relationship. Human Development. 29, 82-100. Hall, C. S dan Lindzey, G. (1993). Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Psikologi Kepribadian I. Yogyakarta : Kanisius. Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Hilman. (2002). Kemandirian remaja yang tinggal dipanti asuhan ditinjau dari persepsi pelayanan sosial dan dukungan sosial. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hotlan, T., Satriana, S & Kurnia, A. (2002). Pengelompokan Remaja Putri berdasarkan Gaya Hidup dan Persepsi tentang Kecantikan dalam Iklan. Jurnal Penelitian Mahasiswa. Huurre, T. (2000). Psychological Development and Social Support Among Adolescents With Visual Impairment. University Of Tampere. Kartono, Gulo. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pionir Jaya. Kroger, J dan Marcia, J. E. (2011). The Identity Statuses: Origins, Meanings, and Interpretations dalam S. J. Schwartz et al. (eds.) Handbook of Identity Theory and Research. 31-53. Diunduh dari related :www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/97814 41979872-c1.pdf?SGWID=0-0-45-1152951-p174061064 kroger and marcia 2011 tanggal 10 September 2015. Kumru, A dan Thompson , A. R. (2003). Ego Identity Status And Self-Monitoring Behavior In Adolescents. Journal of Adolescent Research. 18,481-495. Kuntjoro, H. Z. S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. Diunduh dari http://www.psychoshare.com/file-625/psikologi-lansia/dukungan-sosialpada-lansia.html Diakses tgl 4 Januari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
La Greca, A. M & Prinstein, M. J. (1999). Peer Group dalam W. K. Silverman & T. H. Ollendick (Eds), Developmental Issues In The Clinical Treatment of Children. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon. Maharani, F. K. (2012). Gambaran identitas diri remaja yang ditampilkan melalui Account Facebook. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Marcia, J. E. (1966). Development and validation of ego‐identity status. Journal of Personality and Social Psychology, 35, 118‐133. Marcia, J. E. (1980). Identity in Adolescents. In J. Adelson (Ed), Handbook of Adolescrnts Psychology. New York, NY: Wiley. Marcia, J. E. (1993). Ego Identity. A Handbook for Psychological Research.New York : Springer. Maslihah, S. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip. Semarang. Mawardah, M dan Adiyanti, MG. (2014). Regulasi Emosi dan Kelompo k Teman Sebaya Pelaku Cyber Bullying. Jurnal Psikologi, 41, 60-73. Meeus, W dan Dekowi, M. (1999). Identity Development, parental and peer support in adolescence : result of a national dutch survey. Journal in Adolescence. 30,58-65. Mönks, F .J ., Knoers, A. M. P, dan Haditono, S. R. (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Mukhtar., Ardiyanti, dan Sulistiyaningsih. (2001). Konsep Diri Remaja. Jakarta: PT Rakasta Semesta. Novilia, A. (2012). Perbedaan Kemandirian Pada Remaja Akhir Di Indonesia Dilihat Dari Status Identitas James Marcia. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Novita, I. (2012). Gambaran Identitas Diri Pada Remaja yang Mengalami Kecanduan Internet. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara. Ohnishi, H., Ibrahim, F.A., dan Owen, S. V. (2001). Factor-Analytic Structures in The English and Japanese Versions of the Objective Measure of EgoIdentity Status (OMEIS). Current Psychology : Development, Learning, Personality, Social. Springer. 20, 250-259. Papalia., Olds., dan Feldman. (2001). Human Development (8nd) Ed. New York: McGraw-Hill. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. (2009). Human Development (10nd) Ed : Perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika. Passer, M W., dan Smith, R. E. (2008). Psychology: The Science of Mind and Behavior. New York: McGraw-Hill. Pinquart, M & Jens, P. (2013). Identity Development in German Adolescents with and without Visual Impairments. Journal of Visual Impairment & Blindness. Purwanti, F. (2013). Identitas Diri Remaja Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Developmental and Clinical Psychology. Quigley, R. (2004). Positive Peer Groups "Helping Others" meets Primary Development Needs. Reclaiming Children and Youth. 13, 134-137. Raskauskas, J dan Stoltz, A. D. (2007). Involvement In Tradhitional and Electric Bullying Among Adolescents. Developmental Psychology .43, 564-575. Rice, F. P., dan Dolgin, K. G. (2008). The Adolescent : Development, Relationships, and Culture. New York: Pearson. Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi : dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development. (8nd) Ed. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. (2007). Remaja. (11nd) . Jakarta : Erlangga. Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology : Biopsychological Interaction. New York : John Wiley dan Sons, Inc. Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology : Biopsychological Interaction. New York: John Wiley dan Sons, inc. Sihotang, A. (2009). Hubungan antara Konformitas Terhadap Kelompok Teman Sebaya Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/11128/ pada tanggal 24 November 2015. Siregar, S. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuatitatif : Dilengkapi dengan perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.Jakarta : Bumi Aksara. Slavin Williams, R. C., and Berndt, T. J. (1990). Friendship and peer relations. Dalam Feldman, S. S., and Elliott, G. R. (eds) At the Threshold: The Developing Adolescent. Harvard University Press,Cambridge. Suyantoro, S., Fl (Ed). (2014). Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian Menggunakan SPSS. Semarang : Wahana Komputer. Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif, Bandung : Alfabeta. Tarakanita, I. (2001). Hubungan status identitas etnik dengan konsep diri mahasiswa. Jurnal Psikologi,01-14. Taylor, S. E. (2009). Health psychology (7nd) Ed. New York : McGraw-Hill. Thornburg, H. D. (1982). Development in adolescent (2nd) edition. California : Wadsworth, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Valeria, S. (2014). Peran Dukungan Sosial Orang Tua-Teman Sebaya Terhadap Engagement-Disengagement Coping Pada Remaja Akhir. Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Waterman, A, S. (1982). Identity Development From Adolescence To Adulth : An Extension Of Theory and A review of Research. Developmental Psychology. Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anakdan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Zebua, A.S dan Nurdjayadi, R.D. (2001). Hubungan antara Konformitas dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Phronesis. 3,6 -10. Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G. dan Farley, G. K. (1988). The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment,30-41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I SKALA PENELITIAN SKALA IDENTITAS DIRI (SKALA A) SKALA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (SKALA B)
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
KATA PENGANTAR Salam sejahtera, perkenalkan teman-teman nama saya Bernadeta Vivi dari fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, saya mohon kesediaan teman-teman untuk membantu penelitian skripsi (tugas akhir) yang sedang saya kerjakan.Maka saya mohon kepada teman-teman sekalian untuk meluangkan waktu dan kesediaannya untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Skala ini terbagi menjadi dua bagian yaitu skala A dan skala B, dalam skala ini pertanyaan yang disusun seputar dengan kehidupan sehari-hari. Skala ini bersifat rahasia, identitas dan jawaban teman-teman akan dirahasiakan dan benar-benar digunakan sebagai data dalam penelitian. Oleh sebab itu, saya mengharapkan teman-teman untuk menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya.Tidak ada jawaban yang benar atau salah, setiap pertanyaan yang dipilih tidak mempengaruhi penilaian baik dan buruk pada diri temanteman. Saya membutuhkan jawaban yang sejujur-jujurnya tanpa dipengaruhi dan didiskusikan dengan teman lain. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan temanteman untuk mengisi skala penelitian ini. Selamat mengerjakan. Hormat saya,
Bernadeta Vivi Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala tanpa berada di bawah tekanan pihak manapun, akan tetapi saya bersedia dengan sukarela untuk membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Saya juga mengijinkan bahwa jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data dalam penelitian ilmiah ini. Yogyakarta,
(.............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
IDENTITAS Inisial
:
Jenis Kelamin
: P/L*
Usia
:
Pendidikan
: S1 / SMA / SMK *
tahun
*coret yang tidak perlu PETUNJUK PENGERJAAN – SKALA A Berikut ini terdapat beberapa pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang tiap pernyataan diikuti oleh 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu : SS
: Sangat Setujua
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Silahkan teman-teman memilih jawaban yang teman-teman setujui, alami, dan rasakan. Contoh cara pengisian Pernyataan
SS
Saya merasa diri saya
X
S
TS
STS
berharga
Ketika teman-teman keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka teman-teman dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh Koreksi Pernyataan
SS
Saya merasa diri saya
X
berharga
S
TS X
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Mohon pastikan agar setiap pernyataan dibaca dengan hati-hati sampai teman-teman memahaminya dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan. SELAMAT MENGERJAKAN
No 1.
Pernyataan Dalam memperdalam ilmu agama, saya mengikuti setiap kegiatan yang terkait dengan agama saya. 2. Saya menegur sahabat saya yang melakukan kesalahan, karena saya menyayangi sahabat saya. 3. Saya mencari tahu ajaran agama lain, tetapi saya tidak bermaksud untuk pindah agama. 4. Saya meluangkan waktu untuk sekedar pergi ke mall atau cafe bersama orang tua atau teman dekat setiap minggunya. 5. Saya menjalankan setiap perintah dan larangan dalam agama, meskipun saya tidak meyakini kebenarannya. 6. Meluangkan waktu ke mall atau cafe adalah hal yang wajib dilakukan. 7. Sahabat saya adalah orang-orang yang sudah saya kenal sejak lama, dan sudah saling mengetahui rahasia diri masing-masing. 8. Saya memiliki hari khusus untuk pergi ke mall atau cafe bersama dengan orang tua atau teman dekat. 9. Saya menerima setiap ajaran agama, walaupun saya tidak meyakini ajaran tersebut sama sekali. 10. Saya memiliki sahabat setelah saya berelasi dengan banyak orang, karena saya merasa cocok dengannya. 11. Dalam memilih sababat, saya mengikuti perintah orang tua.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
No 12.
13.
14. 15.
16. 17.
18.
19. 20.
21.
22.
23.
Pernyataan Saya mengikuti ajakan teman yang sedang nongkrong di kafe atau mall, walaupun saya tidak menyukainya. Saya bergaul dengan orang banyak, namun saya belum menemukan seorang sahabat. Orang tua saya adalah orang yang memilihkan agama untuk saya. Saat ada waktu luang saya membaca majalah yang terkait dengan tempat nongkrong anak muda. Saat akan pergi ke mall atau cafe, saya bersama teman dekat atau orang tua. Saya bertanya kepada teman saya yang berbeda gama, tentang tata cara beribadah yang mereka lakukan. Saya berusaha mencari seorang sahabat, dengan bergaul bersama orang banyak. Saya menjalankan ibadah, jika diingatkan oleh orang tua saya. Orang tua adalah sosok orang yang menentukan siapa teman yang cocok untuk saya. Agama yang saya anut saat ini adalah pilihan saya sendiri bukan pilihan dari orang tua. Dalam mengikuti kegiatan sosial, saya menunggu ajakan teman dekat atau orang tua. Saya tidak mencari seorang sahabat karena saya tidak membutuhkannya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
No 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33.
34. 35.
36. 37.
Pernyataan Kegiatan sosial yang akan saya lakukan ditentukan oleh orang tua. Sebelum memilih sahabat, saya bertanya kepada orang tua. Saya tetap pergi ke mall atau cafe, walaupun memiliki banyak tugas sekolah. Saya menjalankan kegiatan sosial bersama dengan teman dekat atau orang tua. Saya menjalin relasi dengan orang banyak, akan tetapi saya belum memiliki sahabat. Saya pergi ke cafe atau mall sesuai dengan keputusan orang tua atau teman dekat. Saya mengiyakan perintah orang tua dalam memilih sahabat. Saya pergi ke tempat ibadah yang sama setiap harinya. Sebelum saya pergi nongkrong, saya mencari referensi tempat nongkrong dengan googling melalui internet. Saya akan tetap menjalankan perintah agama yang saya yakini, walaupun banyak orang yang tidak suka. Saya memiliki waktu khusus untuk pergi ke mall atau cafe. Saya mengetahui hal apa yang membuat saya yakin dan percaya terhadap agama yang saya anut. Saya membaca ayat-ayat suci, walaupun tidak memahaminya. Saya tidak memiliki keinginan untuk mencari sahabat karena takut dikecewakan.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
No Pernyataan SS S TS STS 38. Saya menyadari jika nongkrong dengan orang tua atau teman di mall atau cafe perlu dilakukan. 39. Saya tidak berusaha mengenal teman sekelas saya lebih dalam. 40. Saya akan menghabiskan waktu dengan nongkrong di cafe atau mall,walaupun tidak menginginkannya. Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
PETUNJUK PENGERJAAN – SKALA B Berikut ini terdapat beberapa pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang tiap pernyataan diikuti oleh 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu : SS
: Sangat Setujua
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Silahkan teman-teman memilih jawaban yang teman-teman setujui, alami, dan rasakan. Contoh cara pengisian Pernyataan
SS
Saya merasa diri saya
X
S
TS
STS
berharga
Ketika teman-teman keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka teman-teman dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh Koreksi Pernyataan
SS
Saya merasa diri saya
X
S
berharga
TS
STS
X
Mohon pastikan agar setiap pernyataan dibaca dengan hati-hati sampai teman-teman memahaminya dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
No 1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9.
10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pernyataan Teman saya menghargai kemampuan yang saya miliki. Saya membantu teman saya yang sedang mengalami kesulitan belajar. Teman saya tidak peduli dengan pendapat yang saya utarakan. Teman saya akan membantu saya, tanpa saya minta. Saat bersama dengan temanteman, diri saya merasa waswas. Tanpa saya minta, teman saya akan akan memberikan penyelesaian masalah yang saya hadapi. Saya merasa disayangi oleh teman saya. Teman saya akan membantu saya dalam menyelesaikan masalah Saya tidak peduli dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman saya. Saat teman saya merasa bahagia, Saya juga merasa bahagia. Teman-teman saya cuek dengan keberadaan diri saya. Saya dipandang sebelah mata oleh teman saya. Saya merasa panik ketika menghadapi masalah sendirian. Teman saya merasa gelisah ketika bercerita dengan saya. Teman saya mengakui kemampuan yang saya miliki. Teman saya menganggap saya sebagai orang yang bodoh. Saya mendengarkan apa yang dikatakan teman saya jika itu adalah hal yang benar.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No 18.
19.
20. 21.
22. 23.
24.
25.
26.
27.
28.
29. 30.
31. 32.
Pernyataan Saya mengandalkan kemampuan diri saya, dalam menyelesaikan masalah. Teman saya dapat menyelesaikan masalahnya sendirian, tanpa bantuan dari saya. Teman saya meremehkan pekerjaan yang saya kerjakan. Teman saya memberikan solusi, saat saya menghadapi permasalahan dengan orang tua atau teman dekat. Teman saya mengatakan jika saya adalah orang yang pintar. Saya menerima nasehat dari teman saya, saat saya melakukan kesalahan. Teman saya tidak memperdulikan keberadaan diri saya, saat berkumpul bersama. Saya mengerjakan tugas sekolah sendirian, tanpa bersama dengan teman-teman. Teman saya tidak memberikan nasehat kepada saya, saat saya mempunyai masalah. Saya mengandalkan diri saya, ketika kesulitan mengerjakan tugas. Saya merasa gelisah jika sedang bersama dengan temanteman. Saya merasa takut saat bersama dengan teman saya. Saya mengandalkan diri sendiri, ketika menyelesaikan tugas sekolah. Saya tidak mendengarkan apa yang teman saya katakan. Saya menganggap teman saya sebagai figure orang tua.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
No 33.
34.
35. 36. 37.
38. 39.
40.
41.
Pernyataan Teman saya mengajari saya dalam memahami pelajaran, agar saya mendapat nilai yang memuaskan. Ketika saya memiliki masalah, saya akan meminta bantuan teman saya. Saya merasa teman saya tidak menyukai diri saya. Saya merasa diterima oleh teman saya. Saya senang melakukan kegiatan bersama dengan teman-teman. Saya merasa aman saat berada disamping teman-teman saya. Teman saya lebih sering menceritakan masalahnya dengan orang lain dari pada dengan saya. Saat mendapatkan masalah, teman saya meminta bantuan kepada saya. Teman saya meragukan kemampuan yang saya miliki.
42.
Teman-teman saya tidak mengetahui rahasia diri saya.
43.
Saya jarang menerima informasi yang penting dari teman saya.
44.
Saya percaya jika teman saya peduli dengan keberadaan diri saya ditengah-tengah mereka.
45.
Teman saya tidak peduli dengan masalah yang saya hadapi.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
No 46.
Pernyataan Saya merasa dibutuhkan oleh
SS
S
TS
teman-teman saya. 47.
Teman saya memuji pekerjaan yang saya lakukan.
48.
Dalam menghadapi masalah, saya membutuhkan bantuan dari teman saya. Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Terima Kasih
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 RELIABILITAS VARIABEL Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Reliabilitas Masing-masing Status Identitas Diri Hasil Zscore Status Identitas Diri Deskripsi Sebaran Status Identitas Diri Analisis Deskriptif Domain
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Sosial Teman Sebaya
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
199
100,0
Excludeda
0
,0
Total
199
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha ,909
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,914
N of Items 48
Summary Item Statistics Mean Item Means Item Variances Inter-Item Covariances Inter-Item Correlations
Minimum Maximum
Range
Maximum / Minimum
Variance
N of Items
2,945 ,301
1,940 ,135
3,357 ,583
1,417 ,448
1,731 4,313
,101 ,009
48 48
,052
-,117
,255
,371
-2,184
,002
48
,181
-,411
,748
1,160
-1,819
,028
48
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 DS14 DS15
138,21 138,16 138,44 138,46 138,34 138,64 138,13 138,22 138,03 138,03 138,30 138,35 139,03 138,38 138,26
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
127,824 127,429 124,935 126,542 124,014 128,394 123,437 126,052 123,585 126,742 122,727 124,713 129,928 127,852 128,727
,391 ,408 ,556 ,378 ,553 ,214 ,617 ,556 ,578 ,383 ,620 ,481 ,073 ,335 ,289
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted . . . . . . . . . . . . . . .
,908 ,908 ,906 ,908 ,906 ,910 ,905 ,906 ,905 ,908 ,905 ,907 ,913 ,908 ,909
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
DS16 DS17 DS18 DS19 DS20 DS21 DS22 DS23 DS24 DS25 DS26 DS27 DS28 DS29 DS30 DS31 DS32 DS33 DS34 DS35 DS36 DS37 DS38 DS39 DS40 DS41 DS42 DS43 DS44 DS45 DS46 DS47 DS48
138,23 138,10 139,36 138,78 138,38 138,29 138,58 138,22 138,26 138,53 138,34 138,90 138,29 138,22 138,85 138,27 138,96 139,44 138,36 138,35 138,27 138,09 138,23 138,61 138,42 138,44 139,02 138,51 138,25 138,35 138,38 138,44 138,29
124,966 127,632 132,988 127,928 123,702 126,710 129,154 127,877 122,646 126,412 123,770 127,834 124,672 123,668 127,917 123,429 127,418 136,379 126,574 123,096 125,540 127,416 124,479 126,875 129,547 125,156 126,606 127,039 127,189 123,803 128,175 128,358 128,581
,522 ,326 -,119 ,237 ,635 ,462 ,166 ,367 ,648 ,346 ,595 ,240 ,573 ,645 ,221 ,656 ,288 -,395 ,454 ,670 ,554 ,366 ,602 ,336 ,251 ,636 ,285 ,412 ,442 ,700 ,385 ,356 ,270
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
,906 ,908 ,913 ,910 ,905 ,907 ,910 ,908 ,905 ,908 ,905 ,910 ,906 ,905 ,910 ,905 ,909 ,916 ,907 ,905 ,906 ,908 ,905 ,908 ,909 ,906 ,909 ,908 ,907 ,905 ,908 ,908 ,909
Hasil Uji Reliabilitas Status Identitas Diri Status Identitas Diri Identity Diffusion
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 199
100,0
0
,0
199
100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,643
N of Items
,663
9
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum Maximum
Range
N of
Minimum
Variance
Items
2,112
1,477
2,739
1,261
1,854
,162
9
,467
,291
,749
,458
2,574
,026
9
,078
-,026
,253
,279
-9,684
,003
9
,180
-,072
,509
,582
-7,027
,018
9
Item Variances Inter-Item Covariances Inter-Item Correlations
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
I5
16,51
7,968
,287
,179
,625
I9
16,59
7,698
,284
,181
,630
I22
16,77
7,964
,422
,267
,594
I23
17,53
8,533
,314
,276
,619
I24
17,16
8,183
,424
,266
,598
I26
16,93
7,833
,292
,122
,625
I36
16,27
8,651
,182
,130
,647
I37
17,30
7,737
,503
,448
,577
I39
16,98
8,328
,289
,245
,623
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Status Identitas Diri Identity Foreclosure Case Processing Summary N Cases
%
Valid
199
Excludeda Total
100,0
0
,0
199
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,677
N of Items
,685
11
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum Maximum
Range
N of
Minimum
Variance
Items
2,560
2,055
3,322
1,266
1,616
,193
11
,493
,308
,669
,361
2,172
,015
11
,079
-,058
,292
,350
-5,044
,005
11
,165
-,112
,519
,631
-4,642
,020
11
Item Variances Inter-Item Covariances Inter-Item Correlations
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted I11 I14 I16 I20 I25 I27 I29 I30 I31 I32 I33
25,96 25,34 25,25 26,11 26,09 25,18 26,08 25,86 25,50 25,40 24,84
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
11,650 12,630 12,146 11,549 11,658 12,429 11,791 11,798 12,251 11,484 12,893
,320 ,150 ,288 ,441 ,449 ,347 ,418 ,434 ,250 ,350 ,195
Squared Multiple Correlation ,339 ,152 ,319 ,416 ,404 ,274 ,239 ,341 ,133 ,289 ,202
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,657 ,689 ,662 ,635 ,635 ,654 ,640 ,638 ,669 ,651 ,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Status Identitas Diri Identity Moratorium Case Processing Summary N Cases
%
Valid
199
Excludeda Total
100,0
0
,0
199
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,451
N of Items
,457
10
Summary Item Statistics Mean Item Means Item Variances Inter-Item Covariances Inter-Item Correlations
Minimum Maximum
Range
Maximum / Minimum
Variance
N of Items
2,542 ,431
1,955 ,318
3,226 ,632
1,271 ,314
1,650 1,987
,280 ,009
10 10
,033
-,060
,269
,329
-4,515
,004
10
,078
-,140
,597
,738
-4,260
,024
10
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted I1 I3 I12 I13 I15 I17 I18 I28 I34 I40
22,20 22,28 23,39 23,34 23,08 22,43 22,27 23,38 22,97 23,47
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
6,966 6,597 6,159 6,144 6,009 6,236 6,217 6,490 5,732 5,806
-,043 ,074 ,260 ,178 ,220 ,249 ,252 ,108 ,234 ,311
Squared Multiple Correlation ,079 ,166 ,272 ,390 ,120 ,250 ,160 ,381 ,173 ,321
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,499 ,460 ,400 ,425 ,409 ,404 ,403 ,449 ,403 ,376
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Status Identitas Diri Identity Achievement Case Processing Summary N Cases
%
Valid
199
Excludeda Total
100,0
0
,0
199
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,567
N of Items
,556
10
Summary Item Statistics Mean Item Means Item Variances Inter-Item Covariances Inter-Item Correlations
Minimum Maximum
Range
Maximum / Minimum
Variance
N of Items
2,839 ,498
2,035 ,280
3,457 ,640
1,422 ,360
1,699 2,289
,225 ,020
10 10
,058
-,088
,336
,423
-3,831
,007
10
,111
-,138
,550
,688
-4,000
,023
10
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted I2 I4 I5 I6 I7 I8 I10 I21 I35 I38
25,06 25,68 25,90 26,36 25,33 26,16 25,16 25,34 24,93 25,60
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
9,451 7,874 8,990 7,827 8,384 7,920 9,388 9,196 9,476 7,907
,116 ,403 ,129 ,382 ,327 ,406 ,141 ,072 ,130 ,394
Squared Multiple Correlation ,119 ,248 ,070 ,436 ,163 ,226 ,128 ,096 ,125 ,357
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,571 ,496 ,576 ,501 ,521 ,496 ,565 ,593 ,567 ,499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Hasil Pengkategorian Status Identitas Zscore_Dif
-7,47 -8,5 -8,69 -8,32 -8,32 -7,68 -7,75 -8,13 -8,32 -7,13 -8,41 -8,03 -8,22 -8,22 -7,32 -8,6 -8,41 -8,03 -8,03 -7,84 -7,22 -8,32 -8,32 -8,41 -7,07 -8,88 -8,41 -8,03 -8,22 -8,22 -7,75 -6,84 -7,84 -8,22 -8,03 -8,6
Zscore_Fore
-5,09 -8,03 -7,94 -7,75 -7,47 -7,75 -6,9 -7,37 -7 -7,47 -7,47 -7,56 -7,47 -7,56 -7,47 -7,75 -7 -7,19 -7,28 -7,94 -7,66 -7,66 -7,19 -7,47 -7,66 -7,75 -8,32 -7,75 -7,19 -7,56 -7,19 -7,56 -6,62 -7,28 -7,47 -7,28
Zscore_Mor
-7,47 -7,75 -7,7 -7,37 -7,47 -7,84 -7,09 -7,28 -7,47 -8,13 -7,56 -7,66 -7,47 -7,56 -7,75 -7,75 -6,81 -7,56 -7,75 -7,66 -7,75 -7,75 -7,47 -7,28 -7,66 -7,94 -7,19 -7,66 -7,94 -7,84 -7,56 -7,84 -7,66 -7,47 -7,75 -8,13
Zscore_Ach
Kategori Status -7 -7,84 -7,84 -7,94 -7,28 -7,75 -6,81 -7,19 -7,28 -7,37 -7,19 -7,66 -7,28 -7 -7,47 -7,19 -7,66 -7,09 -6,81 -7,28 -7,28 -7,37 -7,28 -7,66 -7,75 -7,47 -7,66 -6,9 -7,09 -7,47 -7,37 -7,56 -6,71 -7,66 -7,28 -7,56
2 3 3 3 4 1 4 4 2 1 4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 2 3 1 4 3 4 4 3 2 1 2 2 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
-8,32 -7,66 -8,13 -8,22 -8,32 -8,32 -8,69 -7,22 -8,03 -9,16 -8,22 -8,13 -8,32 -7,94 -7,32 -8,32 -8,41 -8,32 -8,32 -7,47 -8,32 -8,41 -8,22 -8,22 -8,5 -8,03 -8,41 -8,41 -7,94 -8,5 -7,19 -7,75 -8,41 -7 -8,22 -7,84 -8,69 -7,32 -6,81 -8,03 -8,32
-7,28 -6,53 -7,47 -7,28 -7,09 -7,37 -7,84 -7,56 -7,56 -7,94 -7 -6,9 -8,03 -7,28 -6,71 -7,56 -7,37 -7,19 -7,28 -7,94 -7,09 -7,66 -7,19 -7,66 -7,66 -7,66 -7,75 -7,37 -7,28 -7,28 -7,56 -7,47 -7,94 -7,19 -7,47 -7,28 -7,47 -7,56 -7,19 -7,66 -7,66
-7,75 -7,19 -7,28 -7,47 -7 -7,47 -7,84 -7,66 -7,84 -8,03 -7,56 -7,56 -7,75 -7,37 -7,19 -7,56 -7,84 -7,28 -7,56 -7,84 -7 -7,37 -7,66 -7,56 -7,56 -7,47 -7,75 -7,19 -7,75 -7,28 -7,66 -7,28 -7,66 -7,66 -7,37 -7,37 -8,03 -7,66 -7,37 -7,94 -7,75
-8,13 -7,28 -7,37 -7,19 -7,37 -7,19 -7,37 -7,56 -7,75 -7,75 -7,28 -7,56 -7,37 -7,09 -6,71 -7,37 -7,66 -7,09 -7,37 -8 -7,37 -7,19 -7,37 -7,66 -7,47 -7,84 -7,66 -7,56 -7,37 -6,9 -8,22 -7,66 -7 -8,32 -7,66 -7,66 -7,37 -7,56 -8,6 -7,75 -7,47
2 2 3 4 3 4 4 1 2 4 2 2 4 3 1 4 2 4 2 1 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 1 3 2 4 1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
-8,03 -8,22 -8,22 -7,37 -8,69 -7,03 -8,22 -8,32 -7,22 -6,94 -7,94 -8,6 -7,32 -8,13 -7,28 -8,32 -8,32 -7,28 -8,03 -7,75 -8,03 -8,03 -8,22 -8,5 -7 -8,5 -8,22 -6,37 -6,41 -8,13 -7,75 -7,94 -8,13 -8,5 -8,13 -8,13 -8,5 -7 -8,03 -8,03 -8,22
-7,47 -7,47 -7,66 -7,47 -7,66 -7,37 -7,28 -7,66 -7,47 -7,66 -7,47 -7,75 -7,37 -7,56 -7,37 -6,56 -7,19 -7,66 -7,75 -6,9 -7,47 -7,28 -7,19 -7,47 -7,28 -7,19 -7,66 -7,09 -7,56 -7,47 -6,53 -6,37 -7,75 -7,66 -7,56 -6,9 -7,47 -7,47 -7,09 -7,47 -6,81
-7,19 -7,09 -7,94 -7,66 -7,47 -7,66 -7,84 -6,56 -7,56 -7,56 -7,75 -7,56 -7,75 -8,03 -7,47 -7,66 -7,66 -7,47 -7 -7,56 -7,66 -7,19 -7,66 -7,75 -7,37 -7,56 -7,84 -7,09 -7,56 -7,66 -6,81 -7,37 -7,84 -7,84 -7,37 -7,56 -7,09 -7,19 -7,84 -7,37 -7,56
-7,56 -7,75 -7,47 -8,37 -7,84 -7,37 -7,84 -7,56 -7,47 -7,56 -7,66 -7,37 -7,37 -7,47 -8,03 -7,56 -7,47 -7,94 -7,37 -7,09 -7,37 -7,75 -7,66 -7,66 -8,5 -7,47 -7,75 -7,28 -7,56 -7,75 -7,09 -7,66 -7,84 -7,28 -7,56 -6,71 -7,84 -8,03 -7,56 -6,71 -7,37
3 3 4 1 3 1 2 3 1 1 2 4 1 4 1 2 2 1 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 4 3 4 3 1 2 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
-8,13 -8,41 -8,5 -8,79 -6,9 -8,03 -7,94 -8,03 -7,94 -8,69 -8,32 -8,69 -8,69 -8,79 -8,69 -8,22 -8,13 -8,03 -8,22 -6,22 -8,22 -8,03 -8,79 -8,5 -7,94 -7,94 -8,5 -8,5 -8,5 -8,13 -7,84 -7,94 -8,22 -8,5 -8,22 -7,75 -7,94 -8,22 -8,41 -8,41 -6,66
-6,81 -6,71 -7,75 -7,09 -7,37 -7,56 -7,19 -7 -7,37 -7,09 -6,9 -7,19 -7,56 -7,28 -6,37 -7,47 -7,37 -7,28 -7,66 -7 -7,28 -7,19 -7,94 -6,62 -7,37 -7,37 -8,22 -7 -7,94 -6,81 -6,81 -7,28 -7 -6,71 -7,19 -7,19 -7,09 -7 -7,66 -7,47 -7,28
-7,66 -7,84 -7,66 -8,03 -7,56 -7,37 -7,75 -7,47 -7,66 -7,84 -7,66 -7,94 -7,28 -8,32 -7,94 -7,28 -7,66 -7,75 -7,28 -7,66 -7,66 -7,66 -7,94 -7,19 -7,56 -6,6 -6,66 -7,28 -7,66 -6,9 -7,56 -7,19 -7,66 -7,94 -7,56 -7,47 -7,56 -7,75 -8,13 -7,84 -7,19
-7,19 -7,56 -7,19 -7,37 -8,6 -7,56 -6,71 -7,47 -6,9 -7,47 -6,71 -7,84 -7,66 -7,84 -7,37 -7,47 -7,09 -6,71 -7,47 -7 -6,62 -7,84 -7,47 -7 -6,9 -7,9 -7,66 -7,37 -7,84 -7,09 -7,09 -7,56 -6,71 -7,19 -7,37 -7,28 -7,19 -7,09 -7,84 -7,28 -7,19
2 2 4 2 1 3 4 2 4 2 4 2 3 2 2 3 4 4 4 1 4 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
-6,9 -8,32 -8,41 -8,32 -8,22 -8,13 -6,84 -8,13 -8,88 -8,69 -8,5 -8,22 -8,32 -8,32 -8,03 -8,13 -8,13 -8,13 -8,22 -8,03 -7,84 -8,22 -8,22 -8,03 -8,03 -7,75 -7,84 -8,41 -8,22 -8,13 -7,75 -8,5 -8,41 -8,03 -8,41 -8,22 -7,94 -8,13 -8,13 -8,13
-6,71 -7,28 -7,09 -7,19 -7 -7,28 -7,75 -7,66 -8,13 -8,22 -7,75 -7,37 -7,47 -7,47 -7,47 -7,47 -6,9 -6,81 -6,53 -6,34 -7,37 -7,56 -7,09 -7,47 -6,9 -7,28 -6,71 -7,66 -7,56 -7,37 -7,9 -6,62 -6,62 -7,47 -7,19 -7,19 -6,37 -7,56 -7,66 -7,56
-6,43 -7,84 -7,75 -7,47 -7,75 -7,09 -7,75 -7,56 -7,37 -8,03 -7,37 -7,47 -7,75 -7,66 -7,66 -7 -7,47 -7,56 -7,75 -7,47 -7,28 -7 -7,28 -7,47 -6,62 -7,56 -7,19 -7,75 -7,75 -7,75 -6,9 -7,84 -7,56 -7,84 -7,08 -7,37 -7,66 -7,28 -7,84 -7,84
-6,81 -7,19 -7,19 -7,28 -7,47 -7,28 -7,66 -7,47 -8,03 -7,94 -7,66 -7,56 -7,66 -7,75 -7 -7,56 -7 -7,09 -6,71 -7 -7 -7,94 -7,47 -7,28 -7,37 -6,9 -8,71 -7,75 -7,37 -7,09 -7,28 -7,09 -7,19 -7,75 -7,1 -7,28 -7,37 -7,75 -7,28 -7,66
2 4 2 2 2 3 1 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Descriptive Statistics N Total_DS Valid N (listwise)
Minimum 199
Maximum
119,00
Mean
160,00
Std. Deviation
137,9296
8,31908
199
Oneway
Descriptives Total_DS
N
Mean
Diffusion 27 Foreclosure 74 Moratorium 40 Achievment 58 Total 199
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound
Upper Bound
138,7778 10,12739 1,94902 134,7715 138,2703 7,50762 ,87274 136,5309 138,0500 7,65925 1,21103 135,6005 137,0172 8,94131 1,17405 134,6662 137,9296 8,31908 ,58972 136,7667
142,7840 140,0096 140,4995 139,3682 139,0926
Minimum Maximum
121,00 120,00 121,00 119,00 119,00
160,00 156,00 158,00 157,00 160,00
Analisi Deskripsi Domain
Status identitas diffusion One-Sample Statistics
diff_agama diff_teman diff_gayahidup
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
27 27 27
7,6667 5,5185 6,1111
1,64083 1,62600 1,60128
,31578 ,31292 ,30817
One-Sample Test Test Value = 0
diff_agama diff_teman diff_gayahidup
t
Df
Sig. (2tailed)
24,279 17,635 19,831
26 26 26
,000 ,000 ,000
Mean Difference 7,66667 5,51852 6,11111
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
7,0176 4,8753 5,4777
8,3158 6,1617 6,7446
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Status identitas foreclosure
One-Sample Statistics N
Mean
fore_agama fore_teman fore_gayahidup
74 74 74
Std. Deviation
9,4324 9,7973 11,2973
Std. Error Mean
1,41500 1,80547 1,76519
,16449 ,20988 ,20520
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference t fore_agama fore_teman fore_gayahidup
Sig. (2tailed)
Df
57,343 46,680 55,055
73 73 73
,000 ,000 ,000
Mean Difference
Lower
9,43243 9,79730 11,29730
Upper
9,1046 9,3790 10,8883
9,7603 10,2156 11,7063
Status identitas Moratorium
One-Sample Statistics N
Mean
Mor_Agama Mor_Teman Mor_GH
40 40 40
Std. Deviation
9,4000 7,4000 8,8000
Std. Error Mean
1,23621 1,70670 1,80028
,19546 ,26985 ,28465
One-Sample Test Test Value = 0
t Mor_Agama Mor_Teman Mor_GH
48,091 27,422 30,915
Df
Sig. (2-tailed) 39 39 39
,000 ,000 ,000
Mean Difference 9,40000 7,40000 8,80000
95% Confidence Interval of the Difference Lower 9,0046 6,8542 8,2242
Upper 9,7954 7,9458 9,3758
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Status identitas Achievment
One-Sample Statistics N aCH_Agama aCH_Teman aCH_GH
Mean 58 58 58
Std. Deviation
9,2931 10,0000 10,2069
Std. Error Mean
1,24264 1,10818 2,07541
,16317 ,14551 ,27251
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference t
Df
Mean Difference
Sig. (2-tailed)
Lower
Upper
aCH_Agama
56,955
57
,000
9,29310
8,9664
9,6198
aCH_Teman
68,723
57
,000
10,00000
9,7086
10,2914
aCH_GH
37,455
57
,000
10,20690
9,6612
10,7526
Deskripsi Status Identitas Subjek
Status_iden Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Diffusion
27
13,6
13,6
13,6
Foreclosure
74
37,2
37,2
50,8
Moratorium
40
20,1
20,1
70,9
Achievment
58
29,1
29,1
100,0
199
100,0
100,0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 HASIL PENELITIAN
Analisis Uji Normalitas Analisis Uji Homogenitas Hasil Uji One Way Anava
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
UJI NORMALITAS Dukungan Sosial Teman Sebaya
Descriptive Statistics N Total_DS
Mean 199
Std. Deviation
137,9296
Minimum
8,31908
119,00
Maximum 160,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total_DS N Normal Parametersa,b
199 137,9296 8,31908 ,056 ,046 -,056 ,056 ,200c,d
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
UJI NORMALITAS Status Identitas Diri Descriptive Statistics N Total_I
Mean 199
106,2261
Std. Deviation
Minimum
10,60894
81,00
Maximum 140,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total_I N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
199 106,2261 10,60894 ,055 ,055 -,045 ,055 ,200c,d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Hasil Uji ANOVA dan Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Total_DS Levene Statistic
df1
df2
2,073
3
Sig. 195
,105
ANOVA Total_DS Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups Within Groups
76,871
3
25,624
13626,144
195
69,878
Total
13703,015
198
F
Sig. ,367
,777
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93